Anda di halaman 1dari 58

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PADA CV.

RAFA UTAMA JAYA

ANNISA MULIA SUSANTI 185310004

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan CV. Rafa Utama Jaya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penerapan akuntansi pada CV.
Rafa Utama Jaya dengan prinsip akuntansi yang berterima Umum. Data yang
digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data dengan metode wawancara dan dokumentasi serta terknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dasar pencatatan yang digunakan perusahaan
adalah cash basis. Perusahaan tidak membuat Buku Besar, Laporan Posisi
Keuangan, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas
Laporan Keuangan. Dalam menghitung beban penyusutan perusahaan
menggunakan metode garis lurus. Perusahaan tidak memasukkan perhitungan
beban penyusutan kedalam laporan laba rugi. Pada daftar harta dan penyusutan
terdapat kesalahan perhitungan beban penyusutan dan akumulasi penyusutan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penerapan Akuntansi pada CV. Rafa
Utama Jaya belum sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum.

Kata Kunci: Prinsip Akuntansi Berterima Umum, Penerapan Akuntansi

i
ABSTRACT

This research was conducted at the company CV.Rafa Utama Jaya. The
purpose of this research is to determine the suitability of applying accounting to
CV. Rafa Utama Jaya with generally accepted accounting principles. The data
used in the research are primary data and secondary data. Data collection
techniques using interview and documentation methods as well as data analysis
techniques used in research are descriptive methods. The research results show
that the recording basis used by the company is cash basis. The company does not
make a General Ledger, Financial Position Report, Changes in Equity Report,
Cash Flow Report and Notes to Financial Statements. In calculating depreciation
expenses, the company uses the straight line method. The company does not
include the calculation of depreciation expense in the income statement. In the list
of assets and depreciation there are errors in calculating depreciation expense
and accumulated depreciation. Thus it can be concluded that the Application of
Accounting at CV. Rafa Utama Jaya is not in accordance with Generally
Accepted Accounting Principles.

Keywords: Generally Accepted Accounting Principles, Application of Accounting

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Wilestari et al., (2023) Akuntansi (accounting) merupakan suatu

sistem informasi, yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi

laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pengambil keputusan yang akan

membuat keputusan yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis. Akuntansi juga

sering dianggap sebagai bahasa bisnis, dimana informasi bisnis dikomunikasikan

kepada pemangku kepentingan melalui laporan akuntansi. Awalnya sebuah

transaksi bisnis akan diidentifikasi (dianalisis), dicatat, dan kemudian dilaporkan

melalui laporan akuntansi yang merupakan media komunikasi informasi

akuntansi.

Ada dua macam dasar pencatatan didalam akuntansi yaitu dasar akrual

atau accrual basis dan dasar kas atau cash basis. Dasar accrual basis mencatat

transaksi pada saat yang sama ketika terjadi tanpa memperhitungkan waktu

penerimaan dan pengeluaran kas. Sedangkan dasar cash basis mencatat transaksi

dan kejadiannya lainnya pada saat penerimaan dan pengeluaran kas.

Laporan keuangan terdiri dari : Laporan Laba Rugi, Laporan Posisi

Keuangan, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas

Laporan Keuangan. Menurut Nawangsari et al., (2023) Laporan Laba Rugi

(Income Statement) berisikan kelompok akun pendapatan dan beban perusahaan

pada periode tertentu (satu bulan, satu kuartal, atau satu tahun). Laporan ini juga

yang merangkum pendapatan yang dihasilkan dan beban yang dikeluarkan untuk

1
2

menghasilkan pendapatan tersebut.


2

Menurut Mita et al., (2023) Laporan Posisi Keuangan (Statement of

Financial Position) merupakan laporan yang menggambarkan posisi aset,

liabilitas, dan ekuitas perusahaan pada tanggal tertentu. Tujuan dari laporan ini

adalah untuk memperlihatkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal yang

dilaporkan. Pada akun aset terdiri dari aset lancar dan aset tetap. Dalam aset tetap

terkait dengan akuntansinya meliputi: perolehan aset tetap, penyusutan aset tetap,

pengeluaran setelah masa perolehan aset tetap, dan penyajian aset tetap.

Menurut PSAK No. 16 (2018) Penyusutan adalah alokasi sistematis

jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Menurut

Fatmawati (2023) ketika perusahaan memiliki aset tetap, maka harus dilakukan

penyusutan. Penyusutan adalah proses mengalokasikan biaya perolehan aset ke

dalam beberapa tahun selama umur ekonomisnya. Perusahaan melakukan

penyusutan secara rasional dan sistematis yaitu dengan membebankan sebagian

biaya suatu aset menjadi beban setiap tahun. Aset yang disusutkan oleh

perusahaan disajikan dalam laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan. Akun akumulasi penyusutan akan

menunjukkan jumlah total penyusutan yang telah dikeluarkan perusahaan sejauh

ini selama umur aset.

Menurut Azwari et al., (2022) Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of

Changes in Equity) yaitu laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas selama

suatu periode akuntansi akibat transaksi usaha selama periode tersebut dan

mengetahui ekuitas akhir pada akhir periode akuntansi. Laporan ini terdiri dari

unsur modal saham, laba usaha, dan dividen. Menurut Warren et al., (2018)
3

Laporan Ekuitas Pemilik menyajikan perubahan dalam ekuitas pemilik untuk

suatu waktu tertentu. Laporan ini dibuat setelah laporan laba rugi karena laba

neto atau rugi neto periode harus dilaporkan dilaporan ini. Begitu pula halnya,

laporan ini disiapkan sebelum laporan posisi keuangan, karena jumlah ekuitas

pemilik pada akhir periode harus dilaporkan dilaporan posisi keuangan.

Menurut Mita et al., (2023) Laporan Arus Kas (Statement of Cash

Flows) merupakan laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas

keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas, mulai dari aktivitas

operasional, aktivitas investasi, dan aktivitas pembiayaan untuk suatu periode

tertentu. Menurut Hery (2023) Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to the

Financial Statement) merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari

komponen laporan keuangan lainnya. Tujuan catatan ini adalah untuk

memberikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai informasi yang disajikan

dalam laporan keuangan.

Menurut Warren et al., (2018) Aset Tetap (fixed asset) adalah aset yang

bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen seperti

peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain yang biasa digunakan dalam

bahasa inggris untuk aset tetap adalah plant asset atau property, plant, and

equipment. Aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan digunakan untuk kinerja

kegiatan usaha perusahaan, dan masing-masing perusahaan tentunya memiliki aset

tetap yang berbeda satu sama lain tergantung dari jenis perusahaannya. Mengingat

besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap yang berhak

digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan dan memberikan keuntungan jangka


4

panjang kepada perusahaan. Menurut PSAK No. 16 (2018) Aset Tetap adalah

Aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan

barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan

administratif dan diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

CV. Rafa Utama Jaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak

dibidang jasa general contractor, elektrikal serta pengadaan barang dan jasa,

juga transportasi. CV Rafa Utama Jaya menggunakan dasar pencatatan cash

basis yaitu mencatat transaksi dan kejadian lainnya pada saat penerimaan dan

pengeluaran kas. Proses akuntansi pada CV Rafa Utama Jaya dimulai pada saat

terjadinya transaksi yang keseluruhan transaksi dicatat dalam buku kas harian

berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan. Pada

saat yang sama perusahaan juga mencatat transaksi kedalam buku kas umum,

setelah itu semua akun direkap dan kemudian disajikan di neraca saldo.

Perusahaan tidak mencatat transaksi ke dalam buku besar masing-masing akun

dan perusahaan juga tidak membuat jurnal penyesuaian seperti penyesuaian

untuk beban penyusutan meskipun melakukan perhitungan penyusutan pada

daftar aset tetap.

Laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan hanya laporan laba

rugi dan Daftar Harta dan Penyusutan. Perusahaan tidak menyajikan Laporan

Posisi Keuangan (Neraca), Laporan Perubahan Modal, Laporan Arus Kas dan

Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan laba rugi CV. Rafa Utama Jaya tahun

2020 dan 2021 terdapat pendapatan dan beban. Format laporan laba rugi

perusahaan yaitu menggunakan single step, single step merupakan semua


5

pendapatan di kelompokkan tersendiri di bagian atas dan semua beban di

kelompokkan tersendiri di bagian bawah selanjutnya dijumlahkan. Artinya

jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban selisihnya merupakan laba rugi atau

laba bersih perusahaan. Pada Neraca Saldo terdapat akun akumulasi penyusutan

namun pada laporan laba/rugi tidak terdapat beban penyusutan.

Perusahaan memiliki aset tetap yang terdiri dari: peralatan kantor,

kendaraan dan mess. Total nilai buku aset perusahaan pada tahun 2019 sebesar

Rp. 862.290.000. Total nilai buku aset perusahaan pada tahun 2020 sebesar Rp.

770.622.000. Total nilai buku aset perusahaan pada tahun 2021 sebesar Rp.

697.724.000.

Dalam menghitung beban penyusutan, perusahaan menggunakan

metode garis lurus. Dalam menghitung beban penyusutan perusahaan

menghitung penyusutan untuk satu tahun penuh tanpa memperhatikan bulan

perolehannya. Dalam penyusutan aset tetap perusahaan, Daftar Harta dan

Penyusutan perusahaan Tahun 2020 Aset yang diperoleh pada pertengahan tahun

2019 belum disusutkan pada tahun 2019, baru disusutkan pada tahun berikutnya

yakni tahun 2020 diantaranya yang nilainya cukup besar adalah perolehan

Mitsubishi Fuso pada bulan Juni 2019 sebesar Rp. 550.000.000 yang tahun 2019

tidak dihitung penyusutannya. Hal yang sama juga berlaku pada aset lainnya

yaitu: Sofa, Kipas Angin Kantor, Televisi 21’, Tempat Tidur, Kipas Angin Mess,

Mesin Air. Perusahaan belum menyajikan Laporan Posisi Keuangan, Laporan

Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka


6

dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Penerapan Akuntansi Pada CV Rafa Utama Jaya”.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan

diatas maka penulis membuat rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

“Bagaimanakah kesesuaian penerapan akuntansi dengan prinsip akuntansi yang

berterima umum pada CV Rafa Utama Jaya?”

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

kesesuaian penerapan akuntansi dengan prinsip akuntansi yang berterima umum

pada CV Rafa Utama Jaya.

I.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan dari tujuan penelitian maka manfaat dilakukannya

penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat berguna dalam mengembangkan ilmu akuntansi

yang secara khusus terfokuskan pada penerapan akuntansi pada

perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini bisa digunakan bagi CV Rafa Utama Jaya

mengenai penerapan akuntansi pada perusahaan.

3. Bagi Peneliti lain

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi


7

bagi mahasiswa-mahasiswa yang melakukan penelitian sejenis bagi

penelitian berikutnya yang lebih relevan.

I.5 Sistematika Penulisan

Untuk membantu dalam pemahaman, penulis membagi kedalam 5 (lima)

bab dengan uraian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab pertama dari proposal ini adalah untuk menjabarkan

secara singkat mengenai isi proposal yang terdiri dari latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Bab ini menjelaskan mengenai teori yang diperoleh dari

tinjauan pustaka dari literatur dan buku-buku yang memiliki

kaitan dengan masalah penelitian yang ditetapkan untuk

kemudian dipergunakan dalam landasan pembahasan dan

pemecahan masalah dan hipotesis dalam penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan mengenai desain penelitian dan

lokasi objek penelitian, jenis dan sumber data, serta teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan CV

Rafa Utama Jaya. hasil penelitian dan pembahasan yakni


8

mengenai Analisis Penerapan Akuntansi Pada CV Rafa

Utama Jaya.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran dari

pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian.


BAB II

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

II.1 Telaah Pustaka

II.1.1Pengertian Akuntansi

Menurut Selly & Saputra (2021) Akuntansi secara umum didefinisikan

sebagai sistem informasi yang menyediakan pemangku kepentingan dengan

laporan tentang kegiatan ekonomi dan status perusahaan. Kegiatan ini

mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan angka, catatan, ringkasan, dan

laporan kegiatan perdagangan perusahaan dalam bentuk informasi keuangan

yang disebut siklus akuntansi. Menurut Bahri (2020) Akuntansi (accounting)

adalah pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan

pelaporan atas transaksi dengan cara sedemikian rupa dan sistematis isinya

berdasarkan standar yang diakui umum sehinggan pihak yang berkepentingan

dapat mengetahui posisi keuangan entitas serta hasil operasi pada setiap waktu

yang diperlukan dan dapat diambil keputusan maupun pemilihan berbagai

tindakan alternatif dibidang ekonomi.

Menurut Hanggara (2019) Akuntansi merupakan proses identifikasi,

pencatatan dan pelaporan data-data atau informasi ekonomi yang bermanfaat

sebagai penilaian dan pengambilan keputusan. Berdasarkan pengertian diatas

dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu sistem informasi yang

mengolah dan mengatur data-data aktivitas ekonomi dalam bentuk pencatatan,

pengelompokan, dan ringkasan di dalam sebuah perusahaan yang digunakan

untuk pengambilan keputusan oleh pihak yang berkepentingan dalam perusahaan

9
10

tersebut.

II.1.2 Siklus Akuntansi

Menurut Mochtar & Saputra (2022) Siklus Akuntansi adalah suatu

proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu

tertentu secara berurutan mulai dari transaksi hingga menjadi laporan keuangan

yang tersusun. Sebagaimana sebuah metode, akuntansi juga mempunyai tahapan-

tahapan yang harus dijalani untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Secara

umum, laporan keuangan yang akan didapatkan di akhir proses akuntansi adalah

hasil dari semua proses pencatatan yang dilakukan, mulai dari pencatatan

transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan yang terjadi terus

menerus dan berulang-ulang.

Menurut Bahri (2020) Siklus Akuntansi (accounting cycle) adalah

tahapan-tahapan mulai dari transaksi sampai dengan penyusunan laporan

keuangan dan siap untuk pencatatan berikutnya. Siklus akuntansi dimulai dari

bagaimana transaksi dicatat, bagaimana munculnya akun-akun pada jurnal,

bagaimana akun dinilai serta menyajikannya di laporan keuagan, dan kembali

pencatatan transaksi berikutnya seperti tahapan-tahapan sebelumnya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi ialah

rangkaian proses yang menggambarkan langkah-langkah aktivitas atau kegiatan

akuntansi sistematis dengan melaksanakan pencatatan, penggolongan,

pengikhtisaran dan pelaporan yang dimulai ketika terjadi suatu transaksi dalam

suatu perusahaan.

Menurut Warren et al., (2018) Langkah-langkah dalam siklus akuntansi


11

adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi ke dalam jurnal.

Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah menganalisis dan

mencatat transaksi-transaksi ke dalam jurnal dengan menggunakan

sistem akuntansi jurnal berpasangan.

2. Mem-posting transaksi tersebut ke buku besar.

Secara periodik, transaksi-transaksi yang dicatat ke dalam jurnal

dipindahkan ke akun-akun dalam buku besar. Debit dan kredit untuk

setiap jurnal dipindahkan (di-posting) ke dalam akun sesuai dengan

urutan tanggal terjadinya di dalam jurnal.

3. Menyiapkan neraca saldo yang belum disesuaikan.

Neraca saldo yang belum disesuaikan di siapkan untuk menentukan

apakah terdapat kesalahan dalam posting debit dan kredit ke buku

besar.

4. Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian.

Sebelum laporan keuangan dapat disiapkan, akun-akun harus

dimutakhirkan. Empat jenis akun yang biasanya memerlukan

penyesuaian termasuk beban dibayar dimuka, pendapatan diterima

dimuka, pendapatan yang masih akan diterima (piutang usaha) dan

akrual beban (beban yang masih terutang). Selain itu, beban

penyusutan harus dicatat untuk semua aset tetap selain tanah.

5. Menyiapkan kertas kerja akhir periode (opsional).

Walaupun kertas kerja akhir periode tidak diperlukan, kertas kerja ini
12

sangat berguna dalam menunjukkan alur informasi akuntansi dari

neraca saldo yang belum disesuaikan ke neraca saldo yang

disesuaikan dan laporan keuangan. Selain itu, kertas kerja akhir

periode berguna dalam menganalisis pengaruh dari penyesuaian yang

diajukan terhadap laporan keuangan.

6. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar.

Setiap ayat jurnal penyesuaian memengaruhi paling tidak satu akun

laporan laba rugi dan satu akun laporan posisi keuangan. Penjelasan

untuk setiap penyesuaian termasuk perhitungannya, biasanya

disertakan dalam setiap ayat jurnal penyesuaian.

7. Menyiapkan neraca saldo yang disesuaikan.

Setelah semua ayat jurnal penyesuaian telah dibuat dan dipindahkan,

neraca saldo yang disesuaikan disiapkan untuk memeriksa kesamaan

jumlah saldo debit dan kredit. Hal ini adalah langkah terakhir

sebelum menyiapkan laporan keuangan, dan semua kesalahan yang

muncul dari proses pemindahan ayat jurnal penyesuaian harus

ditemukan dan diperbaiki.

8. Menyiapkan laporan keuangan.

Hasil terpenting dari siklus akuntansi adalah laporan keuangan.

Laporan laba rugi disiapkan terlebih dahulu, diikuti oleh laporan

ekuitas pemilik, kemudian laporan posisi keuangan. Laporan

keuangan dapat disiapkan langsung dari necara saldo yang

disesuikan, kertas kerja akhir periode, atau buku besar. Laba neto
13

atau rugi neto yang ditunjukkan dalam laporan laba rugi disajikan

dalam laporan ekuitas pemilik bersama dengan penambahan investasi

dan juga penarikan oleh pemilik. Saldo akhir modal pemilik

dilaporkan di Laporan Posisi Keuangan dan ditambahkan dengan

jumlah liabilitas untuk menyamakan jumlah aset.

9. Membuat ayat jurnal penutup dan posting ke buku besar.

Empat ayat jurnal penutup adalah semua pendapatan didebit sebesar

saldonya dan mengkredit ikhtisar laba rugi, semua beban dikredit

sebesar saldonya dan mendebit ikhtisar laba rugi, ikhtisar laba rugi

didebit sebesar saldonya dan mengkredit modal pemilik, prive pemilik

dikredit dan mendebit modal pemilik. Ayat jurnal penutup di buku

besar ditulis secara singkat sebagai ”Penutup”. Selain itu, biasanya

satu baris akan ditambahkan dikolom debit dan kredit setelah ayat

jurnal penutup di-posting. Baris ini akan memisahkan transaksi

pendapatan, beban, dan prive periode selanjutnya dengan periode

sekarang.

10. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan.

Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah menyiapkan neraca

saldo setelah penutupan. Tujuan dari neraca saldo setelah penutupan

ini adalah untuk memastikan bahwa buku besar telah sesuai pada

awal periode berikutnya. Semua akun beserta saldo dalam neraca

saldo setelah penutupan harus sama dengan akun dan saldo di

laporan posisi keuangan pada akhir periode.


14

II.1.3Laporan Keuangan

2.1.3.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan merupakan proses akhir tindakan yang berupa pertanggung

jawaban, sedangkan Laporan Keuangan merupakan catatan informasi keuangan

suatu perusahaan pada suatu periode ekonomi yang dapat digunakan untuk

menggambarkan kegiatan operasional perusahaan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan. Menurut Ferdilla et al., (2021) Laporan Keuangan adalah

catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang

dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Informasi

yang dihasilkan dari laporan keuangan dapat digunakan oleh para pemangku

kepentingan dan pemegang saham untuk menilai kemajuan bisnis dan

menentukan langkah-langkah yang harus diambil untuk meningkatkan

keuntungan bisnis.

Menurut Hery (2023) Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil

dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa Laporan Keuangan merupakan salah satu dasar untuk menentukan atau

menilai posisi keuangan pada perusahaan dan hal ini menjadi tolak ukur dalam

pengambilan keputusan dalam menjalankan kegiatan pada suatu perusahaan.

Pada perusahaan jasa terdapat beberapan fungsi umum laporan

keuangan yaitu sebagai berikut:

1. Hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan untuk


15

mengkomunikasikan antara informasi keuangan atau operasi

perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi

atau operasi perusahaan tersebut.

2. Referensi terpenting bagi investor, kreditor atau promotor untuk

menilai kemungkinan perusahaan menerima dukungan finansial.

3. Sebagai sumber informasi untuk mengambil berbagai keputusan

penting secara efektif.

4. Laporan keuangan bermanfaat bagi pemegang saham untuk

membantu merreka mempelajari dan memahami aspek-aspek yang

disajikan dalam perusahaan.

Selain fungsi umum laporan keuangan, karakteristik laporan keuangan

juga harus diperhatikan, diantaranya:

1. Informasi yang terdapat didalam laporan keuangan adalah informasi

yang mudah dipahami bagi para pengguna laporan keuangan.

2. Dalam proses pengambilan keputusan, informasi harus relevan untuk

memenuhi kebutuhan pemakai atau apra pengguna laporan

keuangan.

3. Kualitas informasi yang dapat diandalkan ditentukan oleh

kepercayaan bahwa informasi tersebut bebas dari makna yang

menyesatkan atau kesalahan material dan merupakan reperesentasi

yang adil dan jujur dari data yang seharusnya atau diharapkan untuk

disajikan secara wajar.


16

4. Laporan keuangan harus dapat dibandingkan antar periode untuk

melihat kinerja keuangan perusahaan. Laporan keuangan juga harus

dapat dibandingkan dengan perusahaan sejenis untuk menilai posisi

keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

II.1.3.2 Jenis Laporan Keuangan

Menurut Sari et al., (2023) Jenis Laporan Keuangan sebagai berikut:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan ini menunjukkan pendapatan (hasil penjualan dan

penerimaan lainnya) serta biaya (biaya produksi, gaji beban

operasional, dll) selama periode tertentu. Selisih antara pendapatan

dan biaya menghasilkan laba bersih atau rugi bersih.

2. Neraca (Balance Sheet)

Neraca menyajikan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode

tertentu. Ini mencakup aset (harta), kewajiban (utang), dan ekuitas

(modal) perusahaan. Neraca menunjukkan apa yang dimiliki oleh

perusahaan (aset), berapa banyak yang mereka hutangkan

(kewajiban), dan seberapa besar ekuitas pemilik dalam bisnis.

3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)

Laporan ini menyajikan arus kas masuk dan keluar uang tunai selama

periode tertentu dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.

Lapora arus kas memberikan gambaran tentang kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan uang tunai dan pengunaannya dalam

kegiatan operasional dan investasi.


17

4. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan suatu laporan yang

menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini dan

menunjukkan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan suatu laporan yang dibuat

berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini

memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas

laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab

penyebabnya.

II.1.3.3 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Nur (2020) Tujuan laporan keuangan adalah untuk

memberikan informasi yang menyeluruh mengenai posisi keuangan, kinerja

keuangan, dan arus kas perusahaan. Informasi-informasi tersebut sangat penting

dan bermanfaat bagi pihak-pihak terkait untuk mendukung proses pengambilan

keputusan ekonomi. Menurut Azwari et al., (2022) Tujuan laporan keuangan

adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi menyangkut posisi keuangan serta perubahan

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Menyediakan informasi yang menyangkut informasi kinerja perusahaan,

terutama profitabilitas yang diperlukan untuk menilai perubahan

potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa


18

depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam

menghasilkan kas (dan setara kas), dan untuk merumuskan

pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan

tambahan sumber daya.

3. Menyediakan informasi perubahan posisi keuangan perusahaan yang

bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi

perusahaan selama periode pelaporan, dan juga untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), sert

kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan arus kas tersebut.

4. Memberikan informasi apa yang telah dilakukan manajemen

(stewardship) atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya

yang dipercayakan.

II.1.4Aset Tetap

Menurut PSAK No. 16 (2018) Aset Tetap adalah Aset berwujud yang

dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyedia barang atau jasa, untuk

direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharpkan

untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Menurut Purwaji et al., (2018)

Aset Tetap adalah Aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau

dibangun terlebih dahulu. Digunakan dalam operasional perusahaan dan tidak

dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan serta

memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Aset Tetap adalah suatu

aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk menjalankan usahanya, bersifat
19

permanen, memberikan nilai ekonomis lebih dari satu periode dan digunakan

untuk menjalankan kegiatan usaha normal, bukan untuk jual beli. Seperti

peralatan, mesin, gedung, dan tanah.

Menurut Azwari et al., (2022) agar dapat dikelompokkan sebagai aset

tetap, suatu aset harus memiliki kriteria tertentu, yaitu:

1. Berwujud

Aset tersebut berupa barang yang memiliki wujud fisik, bukan sesuatu yang

tidak memiliki bentuk fisik seperti goodwill, hak paten, dan sebagainya.

2. Umurnya Lebih dari Satu Tahun

Aset ini harus dapat digunakan dalam operasi lebih dari satu tahun atau satu

periode akuntansi. Walaupun memiliki bentuk fisik, tetapi jika masa

manfaatnya kurang dari satu tahun seperti kertas, tinta printer, pensil,

penghapus, selotip, dan sebagainya tidak dikategorikan sebagai aset tetap.

3. Digunakan dalam Operasi Perusahaan

Barang tersebut harus dapat digunakan dalam operasi normal perusahaan,

yaitu dipakai untuk menghasilkan pendapatan bagi organisasi.

4. Tidak Diperjualbelikan

Suatu aset berwujud yang dimiliki perusahaan dan umurnya lebih dari satu

tahun, tetapi dibeli perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi, tidak dapat

dikategorikan sebagai aset tetap dan harus dimasukkan ke dalam kelompok

persediaan.

5. Material

Barang milik perusahaan yang berumur lebih dari satu tahun dan digunakan
20

dalam operasi perusahaan tetapi nilai atau harga perunitnya atau harga

totalnya relatif tidak terlalu besar dibanding total aset perusahaan, tidak

perlu dimasukkan sebagai aset tetap.

6. Dimiliki Perusahaan

Aset berwujud yang bernilai tinggi yang digunakan dalam operasi dan

berumur lebih dari satu tahun, tetapi disewa perusahaan dari pihak lain,

tidak boleh dikelompokkan sebagai aset tetap.

Menurut Setyadi (2023) terdapat beberapa cara memperoleh aset tetap,

antara lain:

1. Pembelian secara tunai

Aset tetap yang dibeli dari pembelian tunai dicatat sebesar jumlah uang

yang dikeluarkan yaitu termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan

agar aset tetap tersebut siap untuk dipakai seperti bea balik nama, biaya angkut,

biaya pemasangan, biaya pengiriman, dan lain-lain.

2. Pembelian Angsuran

Harga perolehan yang dibeli secara angsuran tidak boleh termasuk biaya

bunga. Bunga selama angsuran dibebankan ke beban bunga, dan yang termasuk ke

harga perolehan adalah total angsuran ditambah biaya tambahan seperti biaya

angkut, biaya pemasangan, biaya pengiriman, dll.

3. Ditukar dengan surat berharga

Aset tetap yang ditukar dengan surat berharga, baik saham atau obligasi,

dicatat dalam buku sebesar harga sebesar harga pasar saham atau obligasi yang

digunakan sebagai penukar.


21

4. Ditukar dengan aset tetap lain

Aset yang diperoleh dengan menukar dengan aset tetap lain, harga

perolehan aset yang baru tetap harus dikapitalisasi dengan jumlah sebesar harga

pasar aset lama ditambah dengan uang yang dibayarkan (jika ada). Dan selisih

antara harga perolehan dengan harga nilai buku aset lama diakui sebagai laba atau

rugi pertukaran.

5. Diperoleh dari donasi

Jika aset tetap diperoleh sebagai donasi maka aset tetap dicatat dan diakui

sebagai harga pasarnya.

Menurut Mayasari et al., (2023) menyatakan saat menghitung

penyusutan, tiga pendekatan yang paling umum digunakan adalah sebagai berikut:

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode yang paling sering digunakan adalah metode garis lurus. Metode

ini menggunakan jumlah yang sama selama masa manfaat aset tetap untuk

mengidentifikasi beban berdasarkan waktu. Dalam metode ini, berikut rumus

yang digunakan untuk menentukan beban penyusutan.

Harga Perolehan−Nilai Residu


Penyusutan = Umur Manfaat

2. Metode Unit Produksi (Units of Production Method)

Beban penyusutan yang dihitung menggunakan metode unit ini adalah

dengan melihat berapa banyak unit produksi yang dapat diproduksi oleh aset tetap

dalam jangka waktu tertentu. Jam, mil, atau jumlah kuantitas produksi adalah
22

semua pengukuran untuk metode ini. Berikut rumus yang digunakan untuk

menghiutng penyusutan per unit produk.

Penyusutan per Unit =


Harga Perolehan−Nilai Residu
Total Unit Produksi

Dan menghitung beban penyusutan dengan rumus sebagai berikut:

Beban Penyusutan = Penyusutan per Unit × Total Unit Produksi yang Digunakan

3. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)

Pada metode saldo menurun ganda jumlah penyusutan yang dibebankan

setiap tahunnya akan semakin menurun. Berbeda dengan metode-metode

sebelumnya, metode ini menggunakan biaya perolehan tanpa memperhitungkan

nilai residu (nilai sisa). Pada setiap tahun menggunakan nilai buku awal tahun.

Persentase garis lurus menjadi dasar untuk metode perhitungan penyusutan ini.

Berikut ini adalah cara penyusutan tahunan aset tetap dengan metode saldo

menurun ganda.

Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan × Nilai Buku

Menurut Azwari et al., (2022) metode penilaian dan penyajian aset tetap

sebuah perusahaan akan berpengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan

bersangkutan. Berikut metode yang dapat digunakan:

1. Berbasis Harga Perolehan (Biaya)

Yaitu metode penilaian aset yang didasarkan pada jumlah pengorbanan


23

ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh aset tetap tertentu

sampai aset tetap tersebut siap digunakan. Dengan kata lain, biaya perolehan aset

tetap mencakup (1) Harga Pembelian, (2) Biaya yang dapat didistribusikan secara

langsung untuk membawa aset tetap kelokasi perusahaan dan kondisi yang

diinginkan agar aset tetap siap digunakan sesuai keinginan dan maksud

manajemen serta (3) Biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan

restorasi lokasi aset tetap.

2. Berbasis Revaluasi (Nilai Pasar)

Yaitu metode penilaian aset yang disarkan pada harga pasar ketika laporan

keuangan disajikan. Dilihat dari kemudahan untuk mendapatkan informasi tentang

harga pasar (market value) suatu aset tertentu, aset dapat dikelompokkan ke dalam

tiga tingkatan, yaitu:

a. Aset yang harganya selalu tersedia setiap saat dan mudah diketahui,

seperti harga surat berharga dibursa efek.

b. Aset yang harganya tidak selalu tersedia setiap saat dan tidak langsung

diketahui dengan mudah, seperti harga propoerti dan berbagai mesin

yang dimiliki perusahaann

c. Aset yang harga pasarnya tidak tersedia dan tidak mudah diketahui.

II.2 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah dan telaah pustaka diatas maka

dapat diajukan Hipotesis sebagai berikut : Diduga Penerapan Akuntansi pada CV

Rafa Utama Jaya belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip akuntansi berterima

umum.
BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Desain Penelitian

Menurut Umrati & Wijaya (2020) penelitian kualitatif adalah

mengembangkan pertanyaan dasar tentang apa dan bagaimana kejadian itu

terjadinya, siapa yang terlibat dalam kejadiannya. Untuk mendapatkan hasil

penelitian kualitatif yang terpercaya masih dibutuhkan beberapa persyaratan yang

harus diakui sebagai suatu pendekatan kualitatif, mulai dari syarat data,

cara/teknik pencarian, pengelohan dan analisis datanya.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode deskriptif yaitu menganalisis fakta-fakta yang ditemukan

dilapangan, kemudian menggabungkannya dengan teori-teori yang diperoleh

peneliti untuk dapat mencapai suatu kesimpulan yang merupakan solusi dari

permasalahan yang dihadapi.

III.2 Objek Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan pada perusahaan CV. Rafa Utama Jaya

yang beralamat di JL. Sultan Hasanuddin Gg. Bangun Sari No. 08,

Desa/Kelurahan Ratu Sima, Kec. Dumai Selatan, Kota Dumai, Provinsi Riau,.

III.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi dan

wawancara secara langsung kepada perusahaan yang berhubungan

24
25

langsung dengan masalah yang diteliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari CV Rafa Utama

Jaya dalam bentuk dokumen data-data berupa Buku Kas, Jurnal Umum,

Neraca Saldo, Laporan laba Rugi, Daftar Harta dan Penyusutan, Struktur

Organisasi dan Akte Pendirian Perusahaan.

III.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang valid dan akurat, peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data yang dapat mendukung dan memperkuat

analisis dalam pembahasan hasil penelitian. Adapun teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran terkait subjek

penelitian secara mendalam. Wawancara dilakukan dengan tanya jawab,

serta mencatat kejadian dan informasi dari responden yang kemudian

dijadikan sebagai bahan penulisan penelitian sehubungan dengan masalah

yang di bahas dalam penelitian.

2. Dokumentasi

Dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dan informasi yang

dilakukan dengan cara meneliti dokumen-dokumen yang diperoleh dari

perusahaan bagian keuangan.

III.5 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan


26

metode deskriptif yaitu dimana membandingkan data yang telah dikumpulkan

dengan teori-teori yang relevan dan kemudian disajikan kedalam bentuk suatu

penelitian. Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan dengan

menggunakan metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif digunakan

untuk mengumpulkan dan menganalisa data guna memberikan gambaran yang

mendalam tentang masalah yang sedang diteliti. Selanjutnya, data ini

dibandingkan dengan berbagai teori yang relevan untuk mengambilkan

kesimpulan yang tepat, yang kemudian disajikan dalam laporan penelitian.

Tahap-tahap analisis data Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (2021) sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Tahap analisis data yang pertama dilakukan oleh peneliti

adalah mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti wawancara, atau

dokumen terkait dengan penerapan akuntansi (Buku Kas, Jurnal Umum,

Neraca Saldo, Daftar Harta dan Penyusutan, Laporan Laba Rugi)

2. Reduksi Data

Pada tahap ini peneliti mengacu pada proses pemilihan dan

pengkategorian tentang relevan atau tidak antara data dengan tujuan

penelitian. Informasi yang berasal dari narasumber sebagai bahan kemudian

di ringkas dan disusun secara sistematis agar lebih mudah dipahami.

3. Penyajian Data

Tahap ini mengarah kepada cara penyajian data sehingga

peneliti mampu melihat secara keseluruhan ataupun sebagian dari


27

gambaran hasil penelitian yang telah dilakukan.

4. Penarikan Kesimpulan

Tahap ini di artikan sebagai menjawab pertanyaan penelitian dengan

mencari makna dari data yang telah peneliti kumpulkan dengan

mempertimbangkan hubungan, persamaan, maupun perbedaan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

IV.1.1 Struktur Organisasi

Tentunya setiap perusahaan mempunyai kondisi dan tujuan kegiatannya

yang berbeda-beda, sehingga struktur organisasinya pun berbeda-beda. Untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan usaha, perlu dibentuk

suatu struktur organisasi. Struktur organisasi adalah kerangka kerja yang

mengidentifikasi serangkaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang terkait

dengan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi mengacu

pada lokasi kegiatan usaha, susunan personel, dan pengaturan hubungan kerja.

Oleh karena itu, struktur organisasi sangat penting bagi setiap perusahaan.

28
29

Gambar 4.1
Struktur Organisasi CV. Rafa Utama Jaya

Komisaris

Direktur

Manager Manager
Administrasi Bisnis Manager Pemasaran
Operasional

Accounting

Sumber: CV. Rafa Utama Jaya

Berdasarkan struktur organisasi terlihat garis wewenang dan tanggung

jawab masing-masing bagian. Berikut ini diuraikan setiap bagian dalam struktur

organisasi pada CV. Rafa Utama Jaya.

1. Komisaris

Komisaris bertanggung jawab atas kebijakan kepengurusan pada

umumnya serta bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian yang dialami

oleh perusahaan, apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalan

menjalankan tugas sebagaimana mestinya.


30

2. Direktur

Direktur bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas kegiatan

perusahaan. Adapun tanggung jawab direktur yaitu melaksanakan tugas yang

ditujukan untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuan

perusahaan, memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan

perusahaan.

3. Manager Administrasi Bisnis

Manager administrasi bisnis bertanggung jawab dalam mencatat dana

mendata semua transaksi pengeluaran dan pemasukan perusahaan.

Sederhananya, administrasi bisnis adalah tugas mengelola sumber daya, waktu,

dan orang-orang organisasi.

4. Manager Pemasaran

Manager pemasaran bertanggung jawab untuk mengembangkan

strategi pemasaran perusahaan, mengimplementasikan rencana strategi

perusahaan.

5. Manager Operasional

Manager operasional bertanggung jawab mengawasi pengelolaan

pelaksanaan kegiatan perusahaan, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan,

mengembangkan strategi operasi perusahaan sesuai dengan tujuan jangka panjang.


31

6. Accounting

Accounting bertanggung jawab membuat pembukuan transaksi

keuangan perusahaan, menyusun pembukuan transaksi keuangan perusahaan,

membuat laporan keuangan, menyusun dan membuat anggaran pengeluaran

perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan).

IV.1.2 Sejarah Singkat CV. Rafa Utama Jaya

CV Rafa Utama Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa

general contractor, terchnical service, transportation dan supplier. Berdasarkan

akta Nomor 22 tanggal 22 November 2018 yang dibuat oleha Notaris H.

ISMAIL.,SH. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschaap) ini diberi

nama ”CV RAFA UTAMA JAYA” yang berkedudukan di Jalan Sultan

Hasanuddin Gang Bangun Sari No. 08 Dumai, Riau. Perusahaan ini dipimpin oleh

Bapak Muhammad Syahroni sebagai Direktur.

IV.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berikut ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

Penerapan Akuntansi pada CV Rafa Utama Jaya. Setelah mendapatkan data dari

perusahaan, maka dilakukan analisis mengenai perlakuan akuntansi yang

diterapkan pada CV Rafa Utama Jaya. Untuk memudahkan pemabahasan, maka

penulis akan membagi pembahasan pokok menjadi beberapa bagian. Dimana

pembahasan tersebut meliputi: Dasar Pencatatan, Proses Akuntansi, dan Laporan

Keuangan.
32

IV.2.1 Dasar Pencatatan

Ada dua macam dasar pencatatan didalam akuntansi yaitu dasar akrual

atau accrual basis dan dasar kas atau cash basis. Dasar pencatatan akuntansi

yang digunakan oleh perusahaan CV. Rafa Utama Jaya adalah menggunakan

dasar pencatatan cash basis atau dasar kas yaitu mencatat transaksi dan kejadian

lainnya pada saat penerimaan dan pengeluaran kas.

IV.2.2 Proses Akuntansi

IV.2.2.1 Tahap Pencatatan

Tahap pencatatan yang dilakukan oleh CV. Rafa Utama Jaya yaitu

dimulai pada saat terjadinya transaksi yang keseluruhan transaksi dicatat dalam

buku kas harian berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas

perusahaan. Pada saat yang sama perusahaan juga mencatat transaksi kedalam

buku kas umum dan perusahaan membuat jurnal umum. Setelah itu semua akun

direkap dan kemudian disajikan dineraca saldo. Berikut dapat dilihat di Tabel 4.1

jurnal umum perusahaan CV. Rafa Utama Jaya:


33

Tabel 4.1
CV Rafa Utama Jaya
Jurnal Umum Periode Bulan Desember 2021

Tanggal Keterangan Debit Kredit


01/12/2021 Beban Sewa 2.000.000
Kas 2.000.000
02/12/2021 Beban Telepon/Pulsa 150.000
Kas 150.000
03/12/2021 Beban Konstruksi 88.850.000
Kas 88.850.000
04/12/2021 Beban Transportasi 17.568.750
Kas 17.568.750
04/12/2021 Beban Gaji dan Tenaga Kerja 2.800.000
Kas 2.800.000
05/12/2021 Beban Electrical 41.256.000
Kas 41.256.000
07/12/2021 Beban BPJS Ketenagakerjaan 18.900.000
Kas 18.900.000
07/12/2021 Beban BPJS Kesehatan 250.000
Kas 250.000
10/12/2021 Peralatan Kantor 350.000
Kas 350.000
11/12/2021 Beban Transportasi 17.568.750
Kas 17.568.750
11/12/2021 Beban Gaji dan Tenaga Kerja 2.800.000
Kas 2.800.000
13/12/2021 Beban Listrik Kantor 464.000
Kas 464.000
13/12/2021 Beban Listrik Mess 316.000
Kas 316.000
14/12/2021 Beban Konveksi 35.850.000
Kas 35.850.000
15/12/2021 Beban Asuransi 2.500.000
Kas 2.500.000
16/12/2021 Beban Perbaikan 3.000.000
Kas 3.000.000
16/12/2021 Kas 25.850.000
Pendapatan Transportasi 25.850.000
18/12/2021 Beban Transportasi 17.568.750
Kas 17.568.750
18/12/2021 Beban Gaji dan Tenaga Kerja 2.800.000
Kas 2.800.000
20/12/2021 Beban Perbaikan 785.000
34

Kas 785.000
23/12/2021 Kas 68.758.000
Pendapatan Electrical 68.758.000
25/12/2021 Prive 15.000.000
Kas 15.000.000
25/12/2021 Beban Gaji dan Tenaga Kerja 35.000.000
Kas 35.000.000
25/12/2021 Beban Bonus Karyawan 17.500.000
Kas 17.500.000
25/12/2021 Kas 99.000.000
Pendapatan Transportasi 99.000.000
26/12/2021 Beban Transportasi 17.568.750
Kas 17.568.750
26/12/2021 Beban Gaji dan Tenaga Kerja 2.800.000
Kas 2.800.000
27/12/2021 Kas 43.931.000
Pendapatan Transportasi 43.931.000
28/12/2021 Beban Pajak 42.103.900
Kas 42.103.900
29/12/2021 Beban Perbaikan 2.550.000
Kas 2.550.000
29/12/2021 Kas 128.500.000
Pendapatan Konstruksi 128.500.000
30/12/2021 Beban Hasil Rekanan 24.528.000
Kas 24.528.000
31/12/2021 Kas 55.000.000
Pendapatan Konveksi 55.000.000
Sumber : CV. Rafa Utama Jaya

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui bahwa proses akuntansi

yang dilakukan CV. Rafa Utama Jaya sudah sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum.

IV.2.2.2 Tahap Pengklasifikasian

Tahapan berikutnya adalah tahapan pengklasifikasian. Penerapan yang

dilakukan perusahaan sehubungan dengan tahap pengklasifikasian, melakukan

tahap selajutnya dalam siklus akuntansi yaitu melakukan posting dari jurnal

umum ke dalam buku besar. Buku besar berfungsi untuk meringkas semua data-
35

data transaksi yang tertulis didalam jurnal umum. Dengan dibuatnya buku besar

yang merupakan tahap pengelompokkan catatan-catatan bukti transaksi kedalam

kelompok buku besar, maka hal ini dapat menyajikan kesesuaian antara nama

akun dan saldo-saldo yang telah dicatat dan dinilai kedalam kelompok akun debit

dan akun kredit.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, perusahaan tidak membuat

Buku Besar. Dengan demikian tahap pengklasifikasian tidak sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berterima umum.

Adapun contoh buku besar yang seharusnya dibuat oleh CV. Rafa

Utama Jaya dapat dilihat di Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2
CV Rafa Utama Jaya
Buku Besar
Nama Akun : Kas

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


01/12/2021 Saldo 397.067.093 397.067.093
01/12/2021 2.000.000 395.067.093
36

02/12/2021 150.000 394.917.093


03/12/2021 88.850.000 306.067.093
04/12/2021 17.568.750 288.498.343
04/12/2021 2.800.000 285.698.343
05/12/2021 41.256.000 244.442.343
07/12/2021 18.900.000 225.542.343
07/12/2021 250.000 225.292.343
10/12/2021 350.000 224.942.343
11/12/2021 17.568.750 207.373.593
11/12/2021 2.800.000 204.573.593
13/12/2021 464.000 204.109.593
13/12/2021 316.000 203.793.593
14/12/2021 35.850.000 167.943.593
15/12/2021 2.500.000 165.443.593
16/12/2021 3.000.000 162.443.593
16/12/2021 25.850.000 188.293.593
18/12/2021 17.568.750 170.724.843
18/12/2021 2.800.000 167.924.843
20/12/2021 785.000 167.139.843
23/12/2021 68.758.000 235.897.843
25/12/2021 15.000.000 220.897.843
25/12/2021 35.000.000 185.897.843
25/12/2021 17.500.000 168.397.843
25/12/2021 99.000.000 267.397.843
26/12/2021 17.568.750 249.829.093
26/12/2021 2.800.000 247.029.093
27/12/2021 43.931.000 290.960.093
28/12/2021 42.103.900 248.856.193
29/12/2021 2.550.000 246.306.193
29/12/2021 128.500.000 374.806.193
30/12/2021 24.528.000 350.278.193
31/12/2021 55.000.000 405.278.193
Sumber : Data Olahan

Nama Akun : Biaya BPJS

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo


BPJS
07/12/2021 18.900.000 18.900.000
Ketenagakerjaan
07/12/2021 BPJS Kesehatan 250.000 19.150.000
Sumber : Data Olahan

Nama Akun : Biaya Listrik


37

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo


Pembayaran Listrik
13/12/2021 464.000 464.000
Kantor
Pembayaran Listrik
13/12/2021 316.000 780.000
Mess
Sumber : Data Olahan

Nama Akun : Biaya Gaji Karyawan

Keteranga
Tanggal Ref Debit Kredit Saldo
n
15.000.00
25/12/2021 15.000.000
0
25/12/2021 4.500.000 19.500.000
25/12/2021 6.500.000 26.000.000
25/12/2021 8.000.000 34.000.000
25/12/2021 8.000.000 42.000.000
25/12/2021 8.000.000 50.000.000
Sumber: Data Olahan
38

IV.2.2.3 Tahap Pengikhtisaran

Tahapan berikutnya adalah tahap pengikhtisaran meliputi neraca saldo.

Neraca saldo adalah pengelompokkan akhir dari buku besar (perkiraan buku

besar). Jika jumlah debit dan kredit seimbang, artinya tidak terdapat kesalahan

penginputan. Perusahaan telah membuat neraca saldo, dengan demikian telah

sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Berikut dapat dilihat di Tabel

4.3 neraca saldo perusahaan:


39

Tabel 4.3
CV Rafa Utama Jaya
Neraca Saldo Periode 31 Desember 2021

Nama Akun Debit Kredit


Kas 405.278.193
Piutang Usaha -
Perlengkapan Kantor 750.000
Peralatan Kantor 7.855.000
Kantor 5.263.000
Kendaraan 672.400.000
Mess 2.061.000
Akumulasi Penyusutan Kantor 4.732.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan 209.600.000
Akumulasi Penyusutan Mess 1.374.000
Hutang Usaha -
Modal 500.000.000
Prive 180.000.000
Pendapatan Electrical 658.847.200
Pendapatan Konveksi 132.350.000
Pendapatan Transportasi 2.791.999.625
Pendapatan Konstruksi 994.729.400
Beban Gaji & Ketenagakerjaan 554.400.000
Beban BPJS Kesehatan 3.000.000
Beban BPJS Ketenagakerjaan 226.800.000
Beban Sewa 24.000.000
Beban Konstruksi 447.708.745
Beban Electrical 325.412.220
Beban Konveksi 112.347.500
Beban Transpotasi 1.168.809.752
Beban Telepon/Pulsa 1.800.000
Beban Listrik/Air 8.566.000
Beban Perbaikan 283.799.500
Beban Lain-Lain 16.843.700
Beban Hasil Rekanan 341.369.500
Beban Asuransi 30.000.000
Beban Pajak 422.668.115
Beban THR 35.000.000
Beban Bonus 17.500.000
Jumlah 5.293.632.225 5.293.632.225
Sumber : CV. Rafa Utama Jaya
40

IV.2.2.4 Tahap Penyesuaian

Aset tetap adalah suatu aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk

menjalankan usahanya, bersifat permanen, memberikan nilai ekonomis lebih dari

satu periode dan digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha normal, bukan

untuk jual beli. Seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah.

Dalam perhitungan aset tetap perusahaan menggunakan metode garis

lurus untuk menghitung beban penyusutan setiap periode pembukuan yang

terjadi diperusahaan. Dalam menghitung beban penyusutan perusahaan yang

tahun perolehannya 2019 tidak melakukan penyusutan pada tahun tersebut.

Berikut dapat dilihat perhitungan yang perusahaan lakukan di Tabel 4.4 dan

Tabel 4.5 dan yang seharusnya di Tabel 4.6 dan Tabel 4.7:
41

Tabel 4.4
Perhitungan Beban Penyusutan Tahun 2020

Tahun Akm. Akm.


Bulan Harga Nilai Buku Penyusutan Nilai Buku
Daftar Aset Peroleha Penyusutan Penyusutan
Perolehan Perolehan 31/12/2019 2020 31/12/2020
n 2019 2020
Meja Desember 2018
Kursi Desember 2018
Sofa Maret 2019 2.500.000 2.500.000 500.000 500.000 2.000.000
Meja Sofa Desember 2018
Kipas Angin Kantor Januari 2019 150.000 150.000 30.000 30.000 120.000
Komputer Desember 2018 1.800.000 360.000 1.800.000 360.000 720.000 1.080.000
Printer Desember 2018 850.000 170.000 850.000 170.000 340.000 510.000
Kalkulator Desember 2019 55.000 55.000 11.000 11.000 44.000
Lemari Dokumen Desember 2018 1.200.000 240.000 1.200.000 240.000 480.000 720.000
Televisi 32' Maret 2019 3.500.000 3.500.000 700.000 700.000 2.800.000
Yamaha Mio
Isuzu Carry Desember 2018 32.000.000 3.200.000 28.800.000 3.200.000 6.400.000 25.600.000
Hino Ranger Desember 2018 145.000.000 14.500.000 130.500.000 14.500.000 29.000.000 116.000.000
Hino Ranger Desember 2018 155.000.000 15.500.000 139.500.000 15.500.000 31.000.000 124.000.000
Mitsubishi Fuso Juni 2019 550.000.000 550.000.000 55.000.000 55.000.000 495.000.000
Televisi 21’ Mei 2019 1.985.000 1.985.000 397.000 397.000 1.588.000
Tempat Tidur Mei 2019 550.000 550.000 110.000 110.000 440.000
Kipas Angin Mess Mei 2019 150.000 150.000 30.000 30.000 120.000
Mesin Air Mei 2019 750.000 750.000 150.000 150.000 600.000
Jumlah 33.970.000 862.290.000 90.898.000 124.868.000 770.622.000
Sumber : CV. Rafa Utama Jaya
42

Tabel 4.5
Perhitungan Beban Penyusutan Tahun 2021

Akm. Akm.
Bulan Tahun Harga Nilai Buku Penyusutan Nilai Buku
Daftar Aset Penyusutan Penyusutan
Perolehan Perolehan Perolehan 31/12/2020 2021 31/12/2021
2020 2021
Meja Desember 2018
Kursi Desember 2018
Sofa Maret 2019 2.500.000 500.000 2.000.000 500.000 1.000.000 1.500.000
Meja Sofa Desember 2018
Kipas Angin Kantor Januari 2019 150.000 30.000 120.000 30.000 60.000 90.000
Komputer Desember 2018 1.800.000 720.000 1.080.000 360.000 1.080.000 720.000
Printer Desember 2018 850.000 340.000 510.000 170.000 510.000 340.000
Kalkulator Desember 2019 55.000 11.000 44.000 11.000 22.000 33.000
Lemari Dokumen Desember 2018 1.200.000 480.000 720.000 240.000 720.000 480.000
Televisi 32' Maret 2019 3.500.000 700.000 2.800.000 700.000 1.400.000 2.100.000
Yamaha Mio
Isuzu Carry Desember 2018 32.000.000 6.400.000 25.600.000 3.200.000 9.600.000 22.400.000
Hino Ranger Desember 2018 145.000.000 29.000.000 116.000.000 14.500.000 43.500.000 101.500.000
Hino Ranger Desember 2018 155.000.000 31.000.000 124.000.000 15.500.000 46.500.000 108.500.000
Mitsubishi Fuso Juni 2019 550.000.000 55.000.000 495.000.000 55.000.000 110.000.000 440.000.000
Televisi 21’ Mei 2019 1.985.000 397.000 1.588.000 397.000 794.000 1.191.000
Tempat Tidur Mei 2019 550.000 110.000 440.000 110.000 220.000 330.000
Kipas Angin Mess Mei 2019 150.000 30.000 120.000 30.000 60.000 90.000
Mesin Air Mei 2019 750.000 150.000 600.000 150.000 300.000 450.000
Jumlah 124.868.000 770.622.000 90.898.000 215.766.000 679.724.000
Sumber : CV. Rafa Utama Jaya

Tabel 4.6
43

Perhitungan Beban Penyusutan Yang Seharusnya Tahun 2020

Persentase
Beban Beban Akumulasi
Bulan Tahun Harga Pehitungan Nilai Buku
Daftar Aset Penyusutan Penyusutan Penyusutan
Perolehan Perolehan Perolehan Beban 31/12/2020
2019 2020 2020
Penyusutan
Meja Desember 2018
Kursi Desember 2018
Sofa Maret 2019 2.500.000 25% 520.833 625.000 1.145.833 1.354.167
Meja Sofa Desember 2018
Kipas Angin Kantor Januari 2019 150.000 25% 37.500 37.500 75.000 75.000
Komputer Desember 2018 1.800.000 25% 450.000 450.000 1.350.000
Printer Desember 2018 850.000 25% 212.500 212.500 637.500
Kalkulator Desember 2019 55.000 25% 13.750 13.750 41.250
Lemari Dokumen Desember 2018 1.200.000 25% 300.000 300.000 900.000
Televisi 32' Maret 2019 3.500.000 25% 875.000 875.000 2.625.000
Jumlah 10.055.000 558.333 2.513.750 3.072.083 6.982.917
Yamaha Mio
Isuzu Carry Desember 2018 32.000.000 12,5% 4.000.000 4.000.000 28.000.000
Hino Ranger Desember 2018 145.000.000 12,5% 18.125.000 18.125.000 126.875.000
Hino Ranger Desember 2018 155.000.000 12,5% 19.375.000 19.375.000 135.625.000
Mitsubishi Fuso Juni 2019 550.000.000 12,5% 40.104.167 68.750.000 108.854.167 441.145.833
Jumlah 882.000.000 40.104.167 110.250.000 150.354.167 731.645.833
Televisi 21’ Mei 2019 1.985.000 25% 330.833 496.250 827.083 1.157.917
Tempat Tidur Mei 2019 550.000 25% 91.667 137.500 229.167 320.833
Kipas Angin Mess Mei 2019 150.000 25% 25.000 37.500 62.500 87.500
Mesin Air Mei 2019 750.000 25% 125.000 187.500 312.500 437.500
Jumlah 3.435.000 572.500 858.750 1.431.250 2.003.750
Jumlah 41.235.000 113.622.500 154.857.500 740.632.500
Sumber : Data Olahan

Tabel 4.7
44

Perhitungan Beban Penyusutan Yang Seharusnya Tahun 2021

Persentase
Akumulasi Beban Akumulasi
Bulan Tahun Harga Pehitungan Nilai Buku
Daftar Aset Penyusutan Penyusutan Penyusutan
Perolehan Perolehan Perolehan Beban 31/12/2021
2020 2021 2021
Penyusutan
Meja Desember 2018
Kursi Desember 2018
Sofa Maret 2019 2.500.000 25% 1.145.833 625.000 1.770.833 729.167
Meja Sofa Desember 2018
Kipas Angin Kantor Januari 2019 150.000 25% 75.000 37.500 112.500 37.500
Komputer Desember 2018 1.800.000 25% 450.000 450.000 900.000 900.000
Printer Desember 2018 850.000 25% 212.500 212.500 425.000 425.000
Kalkulator Desember 2019 55.000 25% 13.750 13.750 27.500 27.500
Lemari Dokumen Desember 2018 1.200.000 25% 300.000 300.000 600.000 600.000
Televisi 32' Maret 2019 3.500.000 25% 875.000 875.000 1.750.000 1.750.000
Jumlah 10.055.000 3.072.083 2.513.750 5.585.833 4.469.167
Yamaha Mio
Isuzu Carry Desember 2018 32.000.000 12,5% 4.000.000 4.000.000 8.000.000 24.000.000
Hino Ranger Desember 2018 145.000.000 12,5% 18.125.000 18.125.000 36.250.000 108.750.000
Hino Ranger Desember 2018 155.000.000 12,5% 19.375.000 19.375.000 38.750.000 116.250.000
Mitsubishi Fuso Juni 2019 550.000.000 12,5% 108.854.167 68.750.000 177.604.167 372.395.833
Jumlah 882.000.000 150.354.167 110.250.000 260.604.167 621.395.833
Televisi 21’ Mei 2019 1.985.000 25% 827.083 496.250 1.323.333 661.667
Tempat Tidur Mei 2019 550.000 25% 229.167 137.500 366.667 183.333
Kipas Angin Mess Mei 2019 150.000 25% 62.500 37.500 100.000 50.000
Mesin Air Mei 2019 750.000 25% 312.500 187.500 500.000 250.000
3.435.00
Jumlah 0 1.431.250 858.750 2.290.000 1.145.000
Jumlah 154.857.500 113.622.500 268.480.000 627.010.000
Sumber : Data Olahan
45

Dari tabel perhitungan beban penyusutan dan akumulasi penyusutan yang

didapat terdapat selisih : Beban penyusutan perusahaan tahun 2020 dan tahun

2021 sebesar Rp. 90.898.000. sedangkan yang penulis dapatkan sebesar

113.622.500 terdapat selisih sebesar Rp. 22.724.500. Akumulasi penyusutan

perusahaan tahun 2020 sebesar Rp. 124.868.000 sedangkan penulis dapatkan

sebesar Rp. 154.857.500 terdapat selisih sebesar Rp. 29.989.500. Akumulasi

penyusutan perusahaan tahun 2021 sebesar Rp. 215.766.000 sedangkan yang

penulis dapatkan sebesar Rp. 268.480.000 terdapat selisih sebesar Rp. 52.714.000.

IV.2.3 Laporan Keuangan

Tahap laporan keuangan merupakan tahap terakhir dari tahapan siklus

akuntansi. Pembuatan laporan keuangan berdasarkan pada hasil dari analisis

tahapan yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tahapan dari

pembuatan laporan keuangan:

1) Laporan Laba Rugi merupakan laporan keuangan yang menyajikan kinerja

keuangan perusahaan pada periode tertentu dan untuk mengetahui laba

atau rugi dalam suatu perusahaan dengan mengurangkan pendapatan dan

beban untuk mendapatkan laba perusahaan.

Berikut dapat dilihat perhitungan Laporan Laba Rugi yang perusahaan buat

di Tabel 4.8 dan yang seharusnya perusahaan lakukan di Tabel 4.9 sebagai

berikut:
46

Tabel 4.8

CV. Rafa Utama Jaya


Laporan Laba Rugi
Periode 31 Desember 2021
Pendapatan Usaha
Pendapatan Electrical Rp 658.847.200
Pendapatan Konveksi Rp 132.350.000
Pendapatan Transportasi Rp 2.791.999.625
Pendapatan Konstruksi Rp 994.729.400
Junlah Pendapatan Bruto Rp 4.577.926.225
Pengeluaran Operasional Usaha
Beban Gaji & Tenaga Kerja Rp 554.400.000
Beban BPJS Kesehatan Rp 3.000.000
Beban BPJS Ketenegakerjaan Rp 226.800.000
Beban Sewa Rp 24.000.000
Beban Konstruksi Rp 447.708.745
Beban Electrical Rp 325.412.220
Beban Konveksi Rp 112.347.500
Beban Transportasi Rp 1.168.809.752
Beban Telepon/Pulsa Rp 1.800.000
Beban Listrik & Air Rp 8.566.000
Beban Perbaikan Rp 283.799.500
Beban Lain-Lain Rp 16.843.700
Beban Asuransi Rp 30.000.000
Beban THR Rp 35.000.000
Beban Bonus Rp 17.500.000
Jumlah Pengeluaran Operasional Usaha Rp 3.255.987.417
Pengeluaran Diluar Operasional Usaha
Bagi Hasil Rekanan Rp 341.369.500
Prive Rp 180.000.000
Jumlah Pengeluaran Diluar Operasional
Usaha Rp 521.369.500
Laba (Rugi) Usaha Rp 800.569.308
Pajak Rp 422.668.115
Laba Bersih Rp 377.901.193
Sumber : CV. Rafa Utama Jaya
47

Tabel 4.9
Perhitungan Laporan Laba Rugi Yang Seharusnya Tahun 2021

CV. Rafa Utama Jaya


Laporan Laba Rugi
Periode 31 Desember 2021
Pendapatan Usaha
Pendapatan Electrical Rp 658.847.200
Pendapatan Konveksi Rp 132.350.000
Pendapatan Transportasi Rp 2.791.999.625
Pendapatan Konstruksi Rp 994.729.400
Junlah Pendapatan Usaha Rp 4.577.926.225
Pengeluaran Operasional Usaha
Bagi Hasil Rekanan Rp 341.369.500
Beban Penyusutan Rp 113.622.500
Beban Gaji & Tenaga Kerja Rp 554.400.000
Beban BPJS Kesehatan Rp 3.000.000
Beban BPJS Ketenegakerjaan Rp 226.800.000
Beban Sewa Rp 24.000.000
Beban Konstruksi Rp 447.708.745
Beban Electrical Rp 325.412.220
Beban Konveksi Rp 112.347.500
Beban Transportasi Rp 1.168.809.752
Beban Telepon/Pulsa Rp 1.800.000
Beban Listrik & Air Rp 8.566.000
Beban Perbaikan Rp 283.799.500
Beban Lain-Lain Rp 16.843.700
Beban Asuransi Rp 30.000.000
Beban THR Rp 35.000.000
Beban Bonus Rp 17.500.000
Jumlah Pengeluaran Operasional Usaha Rp 3.710.979.417
Laba (Rugi) Usaha Rp 866.946.808
Pajak Rp 422.668.115
Laba Bersih Rp 444.278.693
Sumber : Data Olahan
48

Laporan laba rugi oleh perusahaan belum sesuai dengan laporan laba

rugi yang seharusnya, karena perusahaan tidak menghitung beban penyusutan

dan memasukkan prive kedalam perhitungan Laba/Rugi. Terdapat selisih

perhitungan perbedaan laba yang didapat penulis dengan perusahaan. Pada tahun

2021 perhitungan perusahaan sebesar Rp. 377.901.193 sedangkan yang

seharusnya sebesar Rp. 444.278.693. Karena perusahaan tidak memasukkan

beban penyusutan dalam perhitungan Laba/Rugi.

2) Laporan Perubahan Ekuitas/Modal merupakan laporan keuangan yang

menyajikan informasi tentang perubahan modal perusahaan, misalnya:

modal awal perusahaan, saldo laba pada akhir periode, tambahan modal

disetor, prive pemilik. Perusahaan tidak menyajikan Laporan Perubahan

Ekuitas/Modal. Dengan demikian tidak sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum. Berikut dapat dilihat perhitungan Laporan Perubahan

Ekuitas/ Modal yang seharusnya dibuat perusahaan di Tabel 4.10 sebagai

berikut:
49

Tabel 4.10

CV. Rafa Utama Jaya


Laporan Perubahan Ekuitas
Periode 31 Desember 2021
Modal Awal Rp 768.759.500

Laba Tahun Berjalan Rp 444.278.693


Prive (Rp 180.000.000 ) Rp 264.278.693

Modal Akhir 31/12/2021 Rp 1.033.038.193


Sumber : Data Olahan

3) Laporan Posisi Keuangan merupakan laporan keuangan yang menyajikan

posisi aset, kewajiban, dan ekuitas. Perusahaan tidak menyajikan Laporan

posisi keuangan. Dengan demikian tidak sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum. Berikut dapat dilihat perhitungan Laporan Posisi

Keuangan yang seharusnya dibuat perusahaan di Tabel 4.11 sebagai

berikut:
50

CV. Rafa Utama Jaya


Laporan Posisi Keuangan
Periode 31 Desember 2021
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lancar Hutang

Kas 405.278.193
Piutang
Perlengkapan Kantor 750.000
Jumlah Aset Lancar 406.028.193

Aset Tetap Ekuitas 1.033.038.193


Kantor 10.055.000
Akum. Penyusutan
(5.585.833)
Kantor
Nilai Bersih Kantor 4.469.167
Kendaraan 882.000.000
Akum. Penyusutan
(260.604.167)
Kendaraan
Nilai Bersih Kendaraan 621.395.833
Mess 3.435.000
Akum. Penyusutan
(2.290.000)
Mess
Nilai Bersih Mess 1.145.000
Jumlah Aset Tetap 627.010.000 Jumlah Ekuitas 1.033.038.193
Total Kewajiban dan
Total Aset 1.033.038.193 1.033.038.193
Ekuitas
Tabel 4.11
Sumber : Data Olahan
51

4) Laporan Arus Kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan aliras

kas perusahaan baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar. Yang

biasanya digolongkan berdasarkan arus kas dari aktivitas pendanaan,

aktivitas investasi, dan aktivitas operasi.

5) Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan tambahan yang berisi

tentang catatan informasi yang lebih detail tentang akun-akun tertentu

sehingga memberikan nilai yang lebih komprehensif dari suatu laporan

finansial perusahaan.

Dari siklus akuntansi yang dilakukan perusahaan, dapat diketahui

bahwa perusahaan tidak menyajikan semua laporan keuangan sebagaimana

dalam prinsip akuntansi berterima umum. Perusahaan hanya menyajikan

Laporan Laba Rugi dan Daftar Harta dan Penyusutan. Sedangkan Laporan Posisi

Keuangan, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Modal, dan Catatan Atas

Laporan Keuangan tidak disajikan perusahaan. Dengan demikian tahapan siklus

akuntansi perusahaan tidak sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

V.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan masalah yang peneliti

lakukan pada CV Rafa Utama Jaya, maka peneliti dapat membuat beberapa

kesimpulan beserta saran sebagai berikut:

1. Dasar pencatatan yang digunakan oleh perusahaan CV. Rafa Utama

Jaya yaitu cash basis atau dasar kas dimana mencatat transaksi dan

kejadian lainnya pada saat penerimaan dan pengeluaran kas.

2. Siklus akuntansi yang diterapkan perusahaan berdasarkan pencatatan

bukti transaksi, jurnal umum, neraca saldo, laporan keuangan terdiri

dari laporan laba rugi dan daftar harta dan penyusutan.

3. Dalam penyajian laporan keuangan perusahaan CV. Rafa Utama Jaya

hanya menyajikan Laporan Laba Rugi dan Daftar Harta dan

Penyusutan.

4. Perusahaan tidak menyajikan Laporan Posisi Keuangan, Laporan Arus

Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

5. Perusahaan tidak menyajikan beban penyusutan pada laporan laba rugi.

6. Dalam melakukan penyusutan, perusahaan tidak menghitung beban

penyusutan tahun 2019 yang tahun perolehannya 2019, baru disusutkan

52
pada tahun 2020.

53
54

7. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan

akuntansi CV. Rafa Utama Jaya secara umum belum sesuai dengan

prinsip-prinsip akuntansi berterima umum.

V.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas, maka dapat peneliti sampaikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Dalam pencatatan tramnsaksi perusahaan CV Rafa Utama Jaya

memggunakan dasar kas (cash basis) yang diakui pada saat penerimaan

dan pengeluaran kas.

2. Sebaiknya perusahaan CV Rafa Utama Jaya mencatat transaksi-transaksi

yang sesuai dengan proses akuntansi agar mempermudah penyusunan

laporan keuangan yang sesuai dnegan prinsip akuntansi berterima umum.

3. Sebaiknya perusahaan CV Rafa Utama Jaya membuat laporan perubahan

ekuitas, laporan arus kas, laporan posisi keuangan atau neraca dan

catatan atas laporan keuangan.

4. Perusahaan CV Rafa Utama Jaya hendaknya melakukan perhitungan

beban penyusutan aset tetap dengan memperhatikan waktu pemakaian

aset tetap agar besarnya beban penyusutan sesuai dengan prinsip

akuntansi berterima umum. Dalam menghitung penyusutan seharusnya

perusahaan menghitung sejak diperoleh aset tersebut bukan disusutkan

satu tahun penuh.

5. Sebaiknya perusahaan CV Rafa Utama Jaya menyajikan beban

penyusutan pada laporan laba rugi.


55

6. Sebaiknya perusahaan CV Rafa Utama Jaya menerapkan akuntansi

sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

Anda mungkin juga menyukai