Penelitian 2
Penelitian 2
Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Riau
Oleh:
i
ABSTRACT
This study aims to obtain empirical evidence about the effect of corporate social
responsibility, company size and leverage on company financial performance in
property and real estate companies listed on the Indonesian stock exchange for the
2019-2021 period. This research is a quantitative study using secondary data, the
population of this study includes 67 property and real estate companies listed on the
IDX in 2019-2021. The purposive sampling method was used with a sample of 30
property and real estate companies listed on the IDX for 2019-2021. The results of
data analysis show that partially corporate social responsibility and leverage affect
the company's financial performance. Meanwhile, the company size variable has no
effect on the company's financial performance. Then the results of the simultaneous
test show that all independent variables simultaneously influence the company's
financial performance. The independent variable can explain the effect on firm value
of 20.4% while the remaining 79.% is influenced by other factors that are not in this
regression model.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
sebuah perusahaan melakukan operasi bisnisnya dan hasil dari operasi tersebut.
berhasil. Hal ini sejalan dengan pernyataan Suputra et al. (2017) bahwa faktor utama
laba. Dasar penggunaan laba sebagai tolok ukur untuk mengukur kinerja keuangan
adalah kenyataan bahwa suatu perusahaan harus memperoleh laba agar dapat
Laba merupakan salah satu indikator yang berfungsi sebagai kinerja keuangan
dan dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan bisnis dari perspektif keuangan.
menjaga keberlanjutannya. Hal ini karena operasi bisnis organisasi dapat berfungsi
Kinerja keuangan biasanya digunakan oleh investor sebagai tolak ukur. Dalam
1
analisis kinerja keuangan. Jika temuan penelitian menunjukkan bahwa perusahaan
berkinerja baik secara finansial, itu akan menarik uang dari investor. Akibatnya,
periode waktu tertentu dan dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan. (2010). Cendrawati, K., dan Fuadati. Salah satu metode yang sering
digunakan peneliti untuk menilai kinerja bisnis adalah metode pelaporan keuangan
Return On Assets (ROA) adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk
penggunaan semua aset secara efektif. ROA ini singkatan dari rasio profitabilitas,
yang mengukur kapasitas perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari seluruh
portofolio asetnya.
kenaikan laba. Saat berinvestasi di saham, setiap investor perlu menyadari tingkat
pemegang saham atau pihak lain dengan kepentingan keuangan. Melalui praktik
tanggung jawab sosial perusahaan, atau CSR seperti yang lebih sering dikenal,
2
secara implisit. Saidi dkk. (2015) mengklaim bahwa ada hubungan yang termediasi
penuh antara tanggung jawab sosial perusahaan dan kinerja keuangan. Akibatnya,
yang akan diciptakan oleh aktivitas ini. Dengan kata lain, organisasi yang memiliki
masyarakat, yang dapat berdampak pada peningkatan reputasi organisasi dan ikatan
Perusahaan harus mengambil tanggung jawab sosial (CSR) untuk menjadi lebih
Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, yang disahkan pada 20 Juli 2007, mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan. Di sini, tidak hanya masalah keuangan, tetapi juga
masalah sosial dan lingkungan, karena keadaan keuangan saja tidak cukup untuk
mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan akan bertahan lama. Fakta bahwa
Jelas bahwa citra negatif perusahaan yang sering disajikan di media tidak
keuntungan. Saat ini masyarakat semakin menyadari bahwa pelaku usaha tidak akan
dapat maju sebagai pelaku usaha jika memilih untuk mengabaikan atau menolak
3
untuk mempelajari keadaan dan keadaan lingkungan sosial tempat tinggalnya.
Tanggung jawab sosial perusahaan perlu dilaksanakan dalam hal ini. Tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR) adalah tugas dan tanggung jawab. Corporate Social
Responsibility adalah tanggung jawab bisnis yang harus tercermin dalam strategi
pembelajaran serta keuntungan. Operasi bisnis harus sadar sosial lingkungan mereka.
sosial perusahaan (CSR) adalah cara bagi bisnis untuk mencapai tujuan jangka
pendek dan jangka panjang mereka. Oleh karena itu, semakin efektif sebuah
tersebut terlihat oleh para pemangku kepentingannya. Karena fakta bahwa banyak
investor saat ini lebih suka berinvestasi dalam bisnis yang menganut CSR, hal ini
penelitian Nugroho dan Raharjo (2012), terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan kinerja keuangan
perusahaan.
cara, seperti total aset, ukuran log, harga pasar saham, dan lain-lain. Ukuran
resiko yang mungkin muncul dari berbagai situasi yang dihadapinya akan
dipengaruhi oleh seberapa besar atau kecilnya perusahaan. Perusahaan besar memiliki
4
resiko yang lebih rendah daripada perusahaan kecil. Ini karena perusahaan besar
memiliki kontrol pasar yang lebih baik, yang memungkinkan mereka untuk bersaing
besar atau kecil perusahaan itu. Perusahaan besar memiliki aset yang signifikan yang
dapat dijamin sebagai sumber dana, sehingga ukuran perusahaan tidak sama dengan
sumber pendanaan. Hutang dagang sangat sensitif terhadap nilai bisnis. Struktur
harga sahamnya, tetapi pada titik tertentu, peningkatan hutang akan menurunkan nilai
perusahaan karena keuntungan dari hutang lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan.
Studi oleh Krisdamayanti & Retnani (2020), Meiyana and Aisyah (2019), dan
Jonatan (2018) menemukan bahwa ukuran perusahaan berdampak positif pada kinerja
keuangan.
Selain itu, nilai rasio leverage perusahaan dapat memengaruhi kinerja keuangan
perusahaan. Menurut González (2013), peran utang yang dominan dapat membantu
manajemen membuat keputusan yang lebih baik dan meningkatkan nilai perusahaan.
perusahaan memburuk, pendapatan operasi menjadi rendah dan tidak cukup untuk
keuangan.
menggambarkan struktur modal perusahaan dan risiko utang yang tidak tertagih.
5
Dengan rasio leverage yang lebih besar, perusahaan mengambil risiko lebih besar,
keuangannya setelah likuidasi jangka pendek dan jangka panjang dikenal sebagai
menyebabkan biaya tetap selama operasi. Rasio leverage keuangan sangat penting
keuangan. Perusahaan dengan leverage yang lebih besar seringkali ingin melaporkan
Hendra Titisari, and Wijayanti (2019), Wardhani, (2020) menyatakan bahwa leverage
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Erawati and Wahyuni (2019)
perubahan objek penelitian dan tahun observasi penelitian. Kemudian pada penelitian
sebelumnya dapat dilihat bahwa hanya variabel leverage yang berpengaruh terhadap
konsisten dengan hasil penelitian lainnya yang menyatakan bahwa corporate social
6
perusahaan. Sehingga penelitian ini sangat perlu dilakukan untuk melihat konsistensi
Alasan penelitian mengambil objek penelitian pada perusahaan property dan real
estate dikarenakan perusahaan property dan real estate memiliki kinerja keuangan
yang selalu berfluktuasi dari tahun ketahun yang dapat dilihat dari rasio keuangan
perusahaan property and real estate. Sehingga peneliti sangat tertarik untuk
menggunakan objek penelitian pada perusahaan property dan real estate yang
itu peneliti ingin melihat seberapa besar pengaruh variabel independen dapat
Dari uraian dan penjelasan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah
perusahaan pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa
7
2. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan
pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2019-2021
perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2019-2021
and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2019-2021
perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2019-2021.
and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2019-2021.
8
4. Untuk menganalisis dan menemukan bukti empiris mengenai pengaruh
kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan property and real estate yang
perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2019-2021. Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat dan berguna
untuk berbagai pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat atau kegunaan yang
3. Bagi Pembaca
9
Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada para pembaca
4. Bagi Penulis
ini, maka penulis menguraikan secara ringkas dari isi masing-masing bab dengan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas apa saja landasan teori yang akan
melakukan penelitian.
10
menjelaskan variabel-variabel yang akan digunakan, variabel
hasil penelitian.
BAB V : PENUTUP
11
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1 Telaah Pustaka
Kinerja keuangan, menurut Rahayu (2014), adalah hasil kerja yang telah dicapai
oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan dilaporkan dalam laporan keuangan
yang sesuai. Kinerja perusahaan adalah usaha formal yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengevaluasi seberapa efisien dan efektif operasinya selama periode waktu
tertentu. Salah satu kinerja keuangan yang digunakan oleh perusahaan adalah rasio
Perusahaan akan menggunakan lebih banyak aset (baik aset fisik maupun non-fisik)
dengan nilai ROA yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah mematuhi peraturan
pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar. Kinerja perusahaan adalah gambaran
kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat analisis keuangan,
sehingga dapat diketahui apakah keadaan keuangan suatu perusahaan baik atau buruk.
12
Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan adalah
dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat pertumbuhan, prospek, dan potensi
perkembangan yang baik. Suatu perusahaan dianggap berhasil jika ia telah mencapai
Kartikaningdyah (2019), adalah gagasan bahwa organisasi, dalam hal ini perusahaan,
(CSR) menyoroti fakta bahwa menjadi warga korporat yang bertanggung jawab
sekarang tidak hanya mencakup kegiatan ekonomi yang menghasilkan laba untuk
operasi bisnis yang sedang berlangsung, tetapi juga tanggung jawab sosial dan
lingkungan.
1. Lingkungan
13
pencemaran operasional telah atau akan dikurangi, pencegahan atau perbaikan
kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pengolahan sumber daya alam, studi
2. Energi
lebih efektif dalam kegiatan operasi, memanfaatkan produk daur ulang untuk
atau mental, dan keselamatan tenaga kerja untuk mematuhi peraturan standar
kesehatan dan keselamatan kerja, untuk menerima penghargaan atas prestasi terkait
area ini. Tindakan ini mencakup perekrutan, rencana pendidikan, pengungkapan gaji
14
5. Produk
6. Keterlibatan masyarakat
kontribusi keuangan, barang dan jasa untuk mendukung organisasi nirlaba, usaha
7. Umum
tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan di atas, termasuk dalam
topik ini.
15
1. Keinginan untuk memenuhi persyaratan yang terkandung dalam undang-
undang.
kesejahteraan jangka panjang dan taraf hidup masyarakat dan lingkungan di samping
16
7. Meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis.
Munawaroh SE., Ak., MM., CA., CSRS. and Febriani (2022) menyatakan bahwa
ukurannya. Perusahaan besar akan menjadi perhatian karena akan diawasi oleh
pengawas pemerintah dan masyarakat yang lebih ketat. Perusahaan besar dan kecil
lebih rentan terhadap risiko politik karena mereka lebih banyak mengungkapkan
informasi daripada perusahaan kecil. Ini disebabkan oleh fakta bahwa pemegang
saham perusahaan yang lebih besar akan memperhatikan program sosial yang
perusahaan Untari (2010). Menurut Siti (2015), total aktiva dan jumlah penjualan
dengan melihat jumlah penjualan, total ekuitas, atau total asetnya. Kepemilikan total
aset yang besar adalah tanda bahwa perusahaan telah matang ke titik di mana ia
17
menghasilkan arus kas positif dan dianggap memiliki prospek kinerja yang
sebaran saham perusahaan yang luas juga memiliki pengaruh yang minimal terhadap
hilangnya kendali dari pihak dominan atas perusahaan (Darmayanti & yanti, (2020).
banyak investor yang tertarik untuk membeli saham di dalamnya. Hal ini
dimungkinkan karena jika ukuran perusahaan tumbuh, kinerjanya pasti lebih baik.
2.1.4 Leverage
menghitung sejauh mana hutang membiayai aktiva perusahaan. Oleh karena itu,
mempertimbangkan aktivanya.
Jenis leverage yang berbeda adalah leverage operasional dan leverage keuangan.
dan saham preferen, yang digunakan dalam struktur modal perusahaan. Penggunaan
18
leverage keuangan dimaksudkan untuk meningkatkan pengembalian ke para
terjadi jika perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak uang dengan menggunakan
dana yang didapat dalam bentuk biaya tetap (dana yang didapat dengan menerbitkan
utang bersuku bunga tetap atau saham preferen dengan tingkat dividen yang tetap)
Biaya operasional tetap yang terkait dengan produksi barang atau jasa
tinggi jika sebagian besar biaya perusahaan adalah biaya tetap dan tidak menurun
memiliki resiko rugi yang lebih rendah jika ekonomi menurun, tetapi juga memiliki
hasil pengembalian yang lebih rendah jika ekonomi pulih. Oleh karena itu, keputusan
Penelitian ini menggunakan rasio utang ke ekuitas pemegang saham (DER) untuk
Untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjangnya, perusahaan harus
melakukan aktivitas yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial (CSR). Oleh
19
Dengan lebih banyak pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
bisnis, investor akan mengetahui bahwa bisnis tersebut peduli terhadap lingkungan
dan akan lebih bersedia untuk menambah investasi untuk meningkatkan nilai
Menurut Munawaroh SE., Ak., MM., CA., CSRS., dan Febriani (2022) adalah
ukurannya.
Kasmir (2015) telah menggunakan alat yang dikenal sebagai leverage untuk
menghitung sejauh mana hutang membiayai aktiva perusahaan. Oleh karena itu,
dengan aktivanya.
20
Tingkat leverage adalah ukuran seberapa banyak aset yang dimiliki oleh
perusahaan yang dibiayai oleh kreditur. Semakin rendah rasio hutang, semakin sedikit
alat perusahaan yang dibiayai dengan hutang, dan sebaliknya, semakin besar rasio
hutang, semakin banyak leverage yang dimiliki perusahaan. Peningkatan nilai utang
Dengan sumber dana yang lebih besar, besar kemungkinan keuntungan meningkat,
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
21
Saham Publik, CSR berpengaruh
Publikasi Csr, terhadap kinerja
Ukuran Perusahaan keuangan. Kinerja
terhadap Kinerja lingkungan dan
ukuran perusahaan
Keuangan
tidak berpengaruh
terhadap kinerja
keuangan.
22
Size Terhadap Leverage; Ukuran
Kinerja Keuangan perusahaan, Komite
Audit, dan
Kepemilikan
Institusional tidak.
23
9 Aida Meiyana dan Pengaruh Kinerja Metode Hasil penelitian
Mimin Nur Lingkungan, Biaya Kuantitatif menunjukkan bahwa
Aisyah (2019) Lingkungan dan Corporate Social
Ukuran Perusahaan Responsibility
terhadap Kinerja berpengaruh positif
Keuangan dengan terhadap Kinerja
Corporate Social Keuangan - Kinerja
Responsibility Lingkungan tidak
sebagai variabel berpengaruh
Intervening terhadap Kinerja
Keuangan - Biaya
Lingkungan
berpengaruh negatif
terhadap Kinerja
Keuangan - Ukuran
Perusahaan
berpengaruh positif
terhadap Kinerja
Keuangan
24
2.3 Kerangka Pemikiran
and Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2021,
sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
CSR
(X1)
Leverage
(X3)
2.4 Hipotesis
25
Berdasarkan latar belakang dengan landasan teori penelitian diatas, dapat
Property and Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2019-2021.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
didasarkan pada filosofi positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
Objek yang ada dalam penelitian ini merupakan perusahaan property and real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan property and real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berjumlah 67 perusahaan. Dalam
Variabel terbagi atas dua jenis yaitu variabel dependen (Y) yang merupakan
variabel yang menjadi praduga dan variabel independen (X). Pada penelitian ini yang
menjadi variabel dependen yaitu Kinerja Keuangan Perusahaan dan yang menjadi
dan Leverage.
27
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kinerja
Keuangan Perusahaan. Kinerja keuangan, menurut Rahayu (2014), adalah hasil kerja
yang telah dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan dilaporkan
dalam laporan keuangan yang sesuai. Kinerja perusahaan adalah usaha formal yang
operasinya selama periode waktu tertentu. Salah satu kinerja keuangan yang
aset secara keseluruhan. ROA juga merupakan rasio profitabilitas, yang mengukur
aset yang dimilikinya. Perusahaan akan menggunakan lebih banyak aset (baik aset
fisik maupun non-fisik) dengan nilai ROA yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa
perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak uang dengan investasi yang lebih
sedikit.
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah mematuhi peraturan
pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar. Kinerja perusahaan adalah gambaran
kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat analisis keuangan,
sehingga dapat diketahui apakah keadaan keuangan suatu perusahaan baik atau buruk.
Laba Bersih
ROA=
Total Aset
28
3.3.2 Variabel Independen
Kartikaningdyah (2019), adalah gagasan bahwa organisasi, dalam hal ini perusahaan,
(CSR) menyoroti fakta bahwa menjadi warga korporat yang bertanggung jawab
sekarang tidak hanya mencakup kegiatan ekonomi yang menghasilkan laba untuk
operasi bisnis yang sedang berlangsung, tetapi juga tanggung jawab sosial dan
lingkungan.
ada dalam laporan tahunan perusahaan maka diberi skor 1, dan jika item
pengungkapan tersebut tidak ada dalam laporan tahunan perusahaan diberi skor 0.
CSRIi = ∑Xyi / ni
Keterangan :
29
∑Xyi : Nilai 1 = jika item CSR diungkapkan, Nilai 0 = jika item CSR tidak
diungkapkan
2. Ukuran Perusahaan
Munawaroh SE., Ak., MM., CA., CSRS. and Febriani (2022) menyatakan bahwa
ukurannya. Perusahaan besar akan menjadi perhatian karena akan diawasi oleh
pengawas pemerintah dan masyarakat yang lebih ketat. Perusahaan besar dan kecil
lebih rentan terhadap risiko politik karena mereka lebih banyak mengungkapkan
informasi daripada perusahaan kecil. Ini disebabkan oleh fakta bahwa pemegang
saham perusahaan yang lebih besar akan memperhatikan program sosial yang
perusahaan Untari (2010). Menurut Siti (2015), total aktiva dan jumlah penjualan
Menurut Wardhani (2021) ukuran perusahaan merupakan cerminan dari total aset
yang dimiliki suatu perusahaan. Alat ukur yang digunakan untuk ukuran perusahaan
30
diproksikan dengan size, satuan yang digunakan adalah persentase dan dapat
¿ ln ( Total Assets )
3. Leverage
menghitung sejauh mana hutang membiayai aktiva perusahaan. Oleh karena itu,
mempertimbangkan aktivanya.
Jenis leverage yang berbeda adalah leverage operasional dan leverage keuangan.
dan saham preferen, yang digunakan dalam struktur modal perusahaan. Penggunaan
terjadi jika perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak uang dengan menggunakan
dana yang didapat dalam bentuk biaya tetap (dana yang didapat dengan menerbitkan
utang bersuku bunga tetap atau saham preferen dengan tingkat dividen yang tetap)
daripada biaya pendanaan tetap yang harus dibayar. Formula leverage bisa dihitung
sebagai berikut:
Total Utang
DER=
Total Modal
31
3.4 Populasi Dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah kategori luas yang terdiri dari hal-hal
atau individu dengan atribut dan karakteristik tertentu yang telah dipilih peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah
mencakup seluruh perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek
3.4.2 Sampel
Populasi yang diteliti property and real estate diwakili oleh atau termasuk
dalam sampel. Sampel penelitian ini adalah perusahaan property and real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019 sampai dengan tahun 2021. Perusahaan
2. Perusahaan property and real estate yang listing secara continue selama
tahun 2019-2021.
3. Perusahaan property and real estate yang tidak mengalami kerugian pada
32
Tabel 3.1
Kriteria Pemilihan Sampel (Purposive Sampling)
Sumber : www.idx.com
Data kuantitatif merupakan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini.
Sumber data dalam penelitian ini memanfaatkan informasi sekunder yang diperoleh
dari laporan keuangan yang dimuat dalam laporan tahunan perusahaan property and
real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2019 sampai
dengan 2021. Dengan mengunjungi www.idx.co.id situs resmi BEI, dapat diperoleh
data sekunder.
33
Penulis menggunakan “teknik perpustakaan” untuk mengumpulkan informasi dengan
Peneliti menggunakan data sekunder untuk penelitian ini, antara lain laporan
keuangan dari website resmi perusahaan dan website Bursa Efek Indonesia
dokumentasi yang selanjutnya diolah kembali oleh peneliti. Jurnal ilmiah dan literatur
lain yang membahas hal tersebut digunakan sebagai data pendukung dalam penelitian
ini.
Analisis data merupakan sebuah tahap dalam pengujian data, di mana hasil
pengujiannya akan dipakai sebagai bukti yang layak untuk penarikan kesimpulan
penelitian. Adapun tujuan dalam teknik analisis data yaitu untuk membantu dalam
penelittian.
Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data berupa analisis deskriptif
34
alat pengolah data. Menurut Winarno (2011), analisis regresi data panel digunakan
dalam penelitian ini. Jenis data yang disebut data panel menggabungkan data lintas
bagian dan deret waktu. Metode analisis data panel dipilih oleh para peneliti karena
memiliki kelebihan data yang lebih informatif dan lebih baik dalam mengidentifikasi
dan mengontrol efek yang dapat diamati dalam time series dan cross section.
menggambarkan atau memberikan gambaran tentang objek yang diteliti melalui data
sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
dilihat dari nilai (mean), standar deviasi, varians, maksimum, minimum, sum, range,
Uji asumsi klasik diperlukan untuk menentukan apakah model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan atau tidak. Uji Normalitas, Uji
asumsi klasi.
memiliki distribusi normal. Data dengan distribusi normal akan mengurangi bias,
35
menurut Ghozali (2013). Salah satu uji statistik Kalmogrov Smirnov digunakan untuk
menentukan apakah data berdistribusi normal atau tidak. Oleh karena itu, penelitian
ini menggunakan taraf signifikansi 5%. Artinya, jika nilai signifikansi nilai
Kalmogrov Smirnov lebih dari 5%, maka data tersebut berdistribusi normal, dan
sebaliknya, jika nilai signifikansi kurang dari 5%, maka data tersebut tidak
berdistribusi normal.
menemukan korelasi yang tinggi atau sempurna antara satu variabel independen dan
variabel lainnya. Model regresi yang baik tidak akan menemukan korelasi antara
Menurut Ghozali (2013), orthogonal adalah variabel bebas dengan nilai korelasi antar
Nilai toleransi atau Variance Inflation Factor (VIF) adalah cara untuk
mengetahui apakah ada multikolinearitas. Jika nilai toleransi di bawah 0,10 dan nilai
VIF di atas 10, maka ada multikolinearitas. Sebaliknya, jika nilai toleransi di atas
0,10 dan nilai VIF di bawah 10, maka tidak ada multikolinearitas dalam penelitian
tersebut.
apakah ada korelasi antara kesalahan perancu pada periode t dan kesalahan perancu
pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi adalah ketika ada korelasi. Hasil
36
autokorelasi ini terjadi karena pengamatan selanjutnya sepanjang waktu terhubung
satu sama lain. Uji Durbin-Watson, atau DW, menentukan apakah ada autokorelasi.
variansi antara residual dari satu pengamatan dalam model regresi dengan residual
dari pengamatan lainnya. Model regresi berfungsi dengan baik ketika ada
plot dispersi. Jika scatterplot memiliki pola tertentu (menyebar), regresi tidak
menunjukkan heteroskedastisitas.
variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
digunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak
ada pengaruh dari variabel dependen. Sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel
dependen.
37
Dengan mempertimbangkan nilai signifikansi Ghozali (2013), uji signifikansi
simultan (F) menentukan apakah setiap variabel independen dalam model memiliki
digunakan. Jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05, variabel dependen tidak
berdampak, tetapi jika lebih rendah dari 0,05, variabel independen berdampak.X`
dasarnya diukur dengan koefisien determinasi (R2). Nilai kisaran 0 sampai 1 untuk
independen yang sangat terbatas untuk menjelaskan variabel dependen. Angka yang
mendeteksi satu menunjukkan bahwa hampir semua informasi yang diperlukan untuk
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
perusahahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan property and
real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2021. Populasi
perusahaan property and real estate pada tahun 2019 – 2021. Berikut nama-nama
Tabel 4.1
Perusahaan yang dijadikan sampel
No Nama Perusahaan Kode
1 Agung Podomoro Land Tbk. APLN
2 Alam Sutera Realty Tbk. ASRI
3 Bekasi Asri Pemula Tbk. BAPA
4 Bumi Citra Permai Tbk. BCIP
5 Bekasi Fajar Industrial Estate BEST
6 Sentul City Tbk. BKSL
7 Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE
8 Ciputra Development Tbk. CTRA
9 Intiland Development Tbk. DILD
10 Puradelta Lestari Tbk. DMAS
39
11 Duta Pertiwi Tbk DUTI
12 Fortune Mate Indonesia Tbk FMII
13 Forza Land Indonesia Tbk. FORZ
14 Aksara Global Development Tbk. GAMA
15 Perdana Gapuraprima Tbk. GPRA
16 Greenwood Sejahtera Tbk. GWSA
17 Indonesian Paradise Property T INPP
18 Jaya Real Property Tbk. JRPT
19 Kawasan Industri Jababeka Tbk. KIJA
20 Lippo Cikarang Tbk LPCK
21 Metropolitan Kentjana Tbk. MKPI
22 Mega Manunggal Property Tbk. MMLP
23 Metropolitan Land Tbk. MTLA
24 Plaza Indonesia Realty Tbk. PLIN
25 PP Properti Tbk. PPRO
26 Pudjiadi Prestige Tbk. PUDP
27 Pakuwon Jati Tbk. PWON
28 Roda Vivatex Tbk RDTX
29 Summarecon Agung Tbk. SMRA
30 Agung Semesta Sejahtera Tbk. TARA
Sumber : Data Olahan, Tahun 2023
menggambarkan atau memberikan gambaran tentang objek yang diteliti melalui data
sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
dilihat dari nilai (mean), standar deviasi, varians, maksimum, minimum, sum, range,
40
Penelitian ini dalam analisis statistik deskriptif ditunjukkan untuk memberikan
gambaran atau deskriptif data dari variabel dependen yaitu nilai perusahaan serta
Tabel 4.2
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
tabel 4.2 diatas, maka dapat dilihat pada jumlah sampel (N) adalah 90 sampel. Dari
90 sampel diperoleh nilai terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum) nilai rata-
rata (mean) dan standard deviasi (std.deviation). berikut penjelasan untuk masing-
masing variabel :
41
Variabel corporate social responsibility memiliki nilai terendah (minimum)
sebesar 0,08, nilai tertinggi (maximum) sebesar 0,25, nilai rata-rata (mean) sebesar
2. Ukuran Perusahaan
nilai tertinggi (maximum) sebesar 31,75, nilai rata-rata (mean) sebesar 28,3999 dan
3. Leverage
tertinggi (maximum) sebesar 1,00, nilai rata-rata (mean) sebesar 0,4185 dan standard
sebesar 0,00, nilai tertinggi (maximum) sebesar 5,42, nilai rata-rata (mean) sebesar
Uji asumsi klasik diperlukan untuk menentukan apakah model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan atau tidak. Uji Normalitas, Uji
asumsi klasi.
42
Uji normalitas dilakukan untuk memastikan apakah data yang digunakan
memiliki distribusi normal. Data dengan distribusi normal akan mengurangi bias,
menurut Ghozali (2013). Salah satu uji statistik Kalmogrov Smirnov digunakan untuk
menentukan apakah data berdistribusi normal atau tidak. Oleh karena itu, penelitian
ini menggunakan taraf signifikansi 5%. Artinya, jika nilai signifikansi nilai
Kalmogrov Smirnov lebih dari 5%, maka data tersebut berdistribusi normal, dan
sebaliknya, jika nilai signifikansi kurang dari 5%, maka data tersebut tidak
berdistribusi normal.
Tebel 4.3
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 90
Mean .0000000
Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation .88173958
Most Extreme Absolute .096
Differences Positive .088
Negative -.096
Kolmogorov-Smirnov Z .908
Asymp. Sig. (2-tailed) .382
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Sumber : Data Olahan, Tahun 2023
smirnov test pada tabel 4.3 diatas, dapat diketahui nilai asym.sig (2-tailed) sebesar
0,382 yang mana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
43
4.3.2 Uji Multikolinieritas
menemukan korelasi yang tinggi atau sempurna antara satu variabel independen dan
variabel lainnya. Model regresi yang baik tidak akan menemukan korelasi antara
Menurut Ghozali (2013), orthogonal adalah variabel bebas dengan nilai korelasi antar
Nilai toleransi atau Variance Inflation Factor (VIF) adalah cara untuk
mengetahui apakah ada multikolinearitas. Jika nilai toleransi di bawah 0,10 dan nilai
VIF di atas 10, maka ada multikolinearitas. Sebaliknya, jika nilai toleransi di atas
0,10 dan nilai VIF di bawah 10, maka tidak ada multikolinearitas dalam penelitian
tersebut.
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients(a)
Unstandardized
Collinearity Statistics
Model Coefficients
B Std. Error Tolerance VIF
1 (Constant) 3.912 1.414
CSR -11.648 2.758 .979 1.021
Ukuran Perusahaan -.039 .049 .964 1.038
Leverage -1.011 .489 .950 1.052
bahwa semua nilai Tolerance pada masing-masing variabel independen bernilai > 0,1
44
dan semua nilai VIF pada masing-maing variabel independen bernilai < 10, sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak
variansi antara residual dari satu pengamatan dalam model regresi dengan residual
dari pengamatan lainnya. Model regresi berfungsi dengan baik ketika ada
plot dispersi. Jika scatterplot memiliki pola tertentu (menyebar), regresi tidak
menunjukkan heteroskedastisitas.
Tabel 4.5
Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficients(a)
Unstandardized
Model Coefficients Sig.
B Std. Error
1 (Constant) 3.698 .823 .422
CSR -10.117 1.605 .236
Ukuran Perusahaan -.033 .028 .513
Leverage -.784 .284 .230
a Dependent Variable: Abs_Ut
Sumber : Data Olahan, Tahun 2023
Dari hasil uji heterokedastisitas pada tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa
45
masing memiliki nilai signifkan >0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
kesalahan perancu pada periode t dengan kesalahan perancu pada periode t-1
mana ada korelasi. Karena pengamatan selanjutnya sepanjang waktu terikat satu sama
lain, hasil autokorelasi ini. Uji Durbin-Watson (uji DW) digunakan untuk
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary(b)
46
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa durbin-watson memiliki nilai
sebesar 1,106 yang mana nilai tersebut terletak diantara -2 sampai +2. Artinya
berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif
section dan data time series yang dapat memberikan lebih banyak data untuk
memberikan tingkat kebebasan yang lebih tinggi. Time series adalah data yang terdiri
dari beberapa periode atau runtut waktu, sedangkan cross-section adalah data dari
objek yang dikumpulkan dalam waktu tertentu. Persamaan model regresi data panel
Model persamaan model regresi data panel pada penelitian ini yaitu :
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Regresi Data Panel
Coefficients(a)
Unstandardized
Model Coefficients
B Std. Error
1 (Constant) 3.912 1.414
CSR -11.648 2.758
Ukuran Perusahaan -.039 .049
Leverage -1.011 .489
a Dependent Variable: Kinerja keaungan perusahaan
Sumber : Data Olahan, Tahun 2023
Pada tabel 4.7 diinterprestasikan adalah nilai dalam kolom B, baris pertama
47
Dengan melihat tabel diatas dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut:
a. Besarnya konstanta adalah sebesar 3,912 hal ini menunjukkan bahwa jika
11,648. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 satuan pada variabel
11,648.
c. Nilai koefisien variabel ukuran perusahaan adalah sebesar -0,039. Hal ini
d. Nilai koefisien variabel leverage adalah sebesar -1,011. Hal ini menunjukkan
48
4.5 Uji Hipotesis
perusahaan).
dependen, nilai perusahaan, dilakukan uji parsial (uji-t). Tingkat signifikansi 0,05
terhadap variabel dependen secara terpisah. Variabel dependen tidak berpengaruh jika
tingkat signifikansi melebihi 0,05. Sementara itu, ada pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen jika nilai signifikansinya lebih kecil dari
0,05.
Tabel 4.8
Hasi lUji Signifikansi Parsial (Uji t)
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
49
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.912 1.414 2.766 .007
CSR -11.648 2.758 -.411 -4.222 .000
Ukuran Perusahaan -.039 .049 -.079 -.805 .423
Leverage -1.011 .489 -.204 -2.070 .041
a Dependent Variable: Kinerja keaungan perusahaan
Sumber : Data Olahan, Tahun 2023
terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai
berikut :
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji
Perusahaan (Y). Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.8 diatas, diketahui
nilai signifikansi variabel Corporat Social Responsibility (X1) adalah sebesar 0,000
atau < ɑ = 0,05. Maka hasil uji hipotesis pertama menyatakan bahwa H 1 diterima,
terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Y) pada perusahaan property and real estate
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji
(Y). Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.8 diatas, diketahui nilai
signifikansi variabel Ukuran Perusahaan (X2) adalah sebesar 0,423 atau > ɑ = 0,05.
50
Maka hasil uji hipotesis kedua menyatakan bahwa H2 ditolak, artinya bahwa variabel
Perusahaan (Y) pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.8 diatas, diketahui nilai signifikansi
variabel Leverage (X3) adalah sebesar 0,041 atau < ɑ = 0,05. Maka hasil uji hipotesis
property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2019 – 2021.
menentukan apakah semua variabel independen yang ada dalam model memiliki
dilakukan. Model regresi dapat berhasil digunakan sebagai model regresi dalam
penelitian jika F estimasi lebih besar dari F tabel dengan nilai signifikansi 0,05.
Melihat kemungkinan F hitung adalah cara lain untuk melakukan tes ini. Terdapat
pengaruh secara simultan faktor independen terhadap variabel dependen jika nilai
51
Tabel 4.9
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVA(b)
Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.9 diperoleh F-test (F hitung) sebsar 7,345
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 (dibawah 0,05) atau F hitung = 7,345 lebih
besar dari Ftabel 2,758 (=FINV(0,05;4;55)). Memperhatikan hasil uji test ini, maka
52
Sejauh mana model dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen pada
dasarnya diukur dengan koefisien determinasi (R2). Nilai kisaran 0 sampai 1 untuk
independen yang sangat terbatas untuk menjelaskan variabel dependen. Angka yang
mendeteksi satu menunjukkan bahwa hampir semua informasi yang diperlukan untuk
Tabel 4.10
Model Summary(b)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.10 diatas, besarnya
nilai R Square dalam model regresi diperoleh sebesar 0,204. Hal ini berarti 20,4%
sedangkan sisanya 79,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi ini seperti
Perusahaan.
53
4.6.1 Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji
Perusahaan (Y). Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.8 diatas, diketahui
nilai signifikansi variabel Corporat Social Responsibility (X1) adalah sebesar 0,000
atau < ɑ = 0,05. Maka hasil uji hipotesis pertama menyatakan bahwa H 1 diterima,
terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Y) pada perusahaan property and real estate
dan jangka panjang, perusahaan harus mendasarkan keputusannya tidak semata hanya
berdasarkan faktor keuangan, tetapi juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan
terhadap lingkungan, dan untuk jangka waktu kedepan kondisi perusahaan akan
investasinya sehingga membuat nilai pasar perusahaan menjadi lebih baik begitu juga
sebaliknya
54
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sulaeman Sarmo
(2022), Agam Mei Yudha (2021), dan Aida Meiyana dan Mimin Nur Aisyah (2019)
(2020), Dhea Cipta Krisdamayanti (2020) dan Made Cahyani Prasuti dan I.G.A.N
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji
(Y). Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.8 diatas, diketahui nilai
signifikansi variabel Ukuran Perusahaan (X2) adalah sebesar 0,423 atau > ɑ = 0,05.
Maka hasil uji hipotesis kedua menyatakan bahwa H2 ditolak, artinya bahwa variabel
Perusahaan (Y) pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa
Hal tersebut dikarenakan ukuran perusahaan yang diukur oleh natural logaritma
total aset belum mencerminkan nilai aset yang seharusnya. Ukuran perusahaan pada
penelitian ini menunjukkan kinerja perusahaan yang kurang baik, hal tersebut
berdampak buruk bagi perusahaan dan menjadikan perusahaan kurang stabil dan
55
belum mampu menghasilkan laba yang cukup. Kinerja perusahaan yang baik mampu
mempengaruhi laba yang dihasilkan karena besarnya laba yang dihasilkan adalah
tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa ukuran
perusahaan tidak dapat menjadi jaminan atas kinerja perusahaan yang baik.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Agam Mei Yudha (2021), Alfi
Churniawati, Kartika Hendra Titisari dan Anita Wijayanti (2020), Intan (2014) dan
Ajeng dan I. Kt. Yadyana (2014) bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara ukuran perusahaan dengan kinerja keaungan perusahaan. Hasil penelitian ini
bertolak belakang dengan hasil penelitian Dhea Cipta Krisdamayanti (2020), Teguh
Erawati dan Fitri Wahyuni (2019) dan Aida Meiyana dan Mimin Nur Aisyah (2019)
perusahaan.
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.8 diatas, diketahui nilai signifikansi
variabel Leverage (X3) adalah sebesar 0,041 atau < ɑ = 0,05. Maka hasil uji hipotesis
propert and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2019 – 2021.
Leverage merupakan rasio yang telah menggunakan alat untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang Kasmir (2015). Jadi dikatakan
56
seberapa besar hutang yang telah ditanggung perusahaan dibandingkan dengan
aktivanya.
Semakin rendah rasio hutang menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil alat
perusahaan yang dibiayai dengan hutang. Begitu juga sebaliknya, semakin besar rasio
ini berarti semakin besar pula leverage perusahaan. Dengan nilai utang yang semakin
perusahaan. Dengan sumber dana yang lebih besar, besar kemungkinan keuntungan
Ihwan Susila (2020), Alfi Churniawati, Kartika Hendra Titisari dan Anita Wijayanti
(2020), dan Teguh Erawati dan Fitri Wahyuni (2019) yang menyatakan bahwa
belakang dengan penelitian Salim dan Christiawa (2017) yang meyatakan bahwa
tingkat signifikansi sebesar 0.000 (dibawah 0,05) atau F hitung = 7,345 lebih besar dari Ftabel
2,758 (=FINV(0,05;4;55)). Memperhatikan hasil uji test ini, maka hipotesis kelima
menyatakan bahwa corporate social responsibility, ukuran perusahaan dan leverage secara
57
simultan berpengaruh terhadap Kinerja keuangan perusahaan. Sehingga H4 yang menyatakan
bahwa corporate social responsibility, ukuran perusahaan dan leverage secara simultan
dan jangka panjang, perusahaan harus mendasarkan keputusannya tidak semata hanya
berdasarkan faktor keuangan, tetapi juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan
kurang baik, hal tersebut berdampak buruk bagi perusahaan dan menjadikan
perusahaan kurang stabil dan belum mampu menghasilkan laba yang cukup. Kinerja
perusahaan yang baik mampu mempengaruhi laba yang dihasilkan karena besarnya
laba yang dihasilkan adalah tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak dapat menjadi jaminan atas kinerja
Semakin rendah rasio hutang menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil alat
perusahaan yang dibiayai dengan hutang. Begitu juga sebaliknya, semakin besar rasio
ini berarti semakin besar pula leverage perusahaan. Dengan nilai utang yang semakin
58
perusahaan. Dengan sumber dana yang lebih besar, besar kemungkinan keuntungan
59
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
penelitian ini selama tiga tahun pengamatan, yaitu tahun 2019-2021 dimana jumlah
sampel yang digunakan sebanyak 30 Perusahaan property and real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indoneia (BEI). Dari berbagai hasil pengujian dalam
Perusahaan
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji
Perusahaan (Y). Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.8 diatas, diketahui
nilai signifikansi variabel Corporat Social Responsibility (X1) adalah sebesar 0,000
atau < ɑ = 0,05. Maka hasil uji hipotesis pertama menyatakan bahwa H 1 diterima,
terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Y) pada perusahaan property and real estate
Perusahaan
60
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji
(Y). Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.8 diatas, diketahui nilai
signifikansi variabel Ukuran Perusahaan (X2) adalah sebesar 0,423 atau > ɑ = 0,05.
Maka hasil uji hipotesis kedua menyatakan bahwa H2 ditolak, artinya bahwa variabel
Perusahaan (Y) pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.8 diatas, diketahui nilai signifikansi
variabel Leverage (X3) adalah sebesar 0,041 atau < ɑ = 0,05. Maka hasil uji hipotesis
propert and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2019 – 2021.
Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.9 diperoleh F-test (F hitung) sebsar 7,345 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0.000 (dibawah 0,05) atau F hitung = 7,345 lebih besar dari Ftabel
2,758 (=FINV(0,05;4;55)). Memperhatikan hasil uji test ini, maka hipotesis kelima
menyatakan bahwa corporate social responsibility, ukuran perusahaan dan leverage secara
61
simultan berpengaruh terhadap Kinerja keuangan perusahaan. Sehingga H4 yang menyatakan
bahwa corporate social responsibility, ukuran perusahaan dan leverage secara simultan
5.2 Saran
a. Periode penelitian ini hanya tiga tahun. Peneliti berharap penelitian selanjutnya
untuk menambah jumlah variabel yang diteliti atau mengganti variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, sehingga menghasilkan olah data yang beragam.
c. Bagi peneliti selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini masih memugkinkan
hasil yang lebih baik dan dengan data yang akurat. Serta disarankan menambah
variabel lain yang mungkin mempengaruhi nilai perusahaan yang tidak tercantum
pada penelitian ini, serta menambah rentang tahun penelitian yang akan
dilakukan.
62