Analisis Transparansi Dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa Pada Pemerintah Desa Teluk Batil Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak
Analisis Transparansi Dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa Pada Pemerintah Desa Teluk Batil Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak
ABSTRAK
Survei ini dilakukan pada tahun 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, kesulitan keuangan dan opini audit
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan pada industri barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2018-2020. Sampel sebanyak 47 perusahaan
diperoleh selama 3 tahun pengamatan berdasarkan metode pengambilan sampel
dengan metode sampling target. 2018-2018. 141 observasi (pengamatan) pada
tahun 2020. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis statistik deskriptif, analisis regresi logistik, dan pengujian hipotesis
dengan menggunakan program SPSS 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan dan kesulitan keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan opini audit berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dan ukuran perusahaan,
kesulitan keuangan, dan variabel opini audit. memainkan peran secara bersamaan.
Dampak terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Financial Distress, Opini Audit, Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan
xi
ABSTRACT
The survey was conducted in 2022. The purpose of this study is to analyze the
influence of company size, financial difficulties and audit opinions on the
timeliness of financial reporting. The sample used in this study was a company in
the consumer goods industry listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2018-
2020 period. A sample of 47 companies was obtained during 3 years of
observation based on the sampling method with the target sampling method.
2018-2018. 141 observations (observations) in 2020. The data analysis techniques
used in this study are descriptive statistical analysis, logistic regression analysis,
and hypothesis testing using the SPSS 25 program. The results of this study show
that the size of the company and financial difficulties do not have a significant
effect on the timeliness of financial reporting, while audit opinions have a
significant effect on the timeliness of financial reporting and company size,
financial difficulties, and audit opinion variables. plays a role simultaneously.
Impact on the timeliness of financial reporting.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
meningkatnya jumlah investor di pasar modal dan tentunya dimasa yang akan
datang tingkat persaingan pada pasar modal akan semakin meningkat juga, maka
merupakan hal yang sangat penting, Salah satu informasi terpenting tentang pasar
yang terdaftar secara public atau terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) pasti
laporan keuangan perusahaan, sebab laporan tersebut merupakan hasil akhir dari
Informasi laporan keuangan juga bisa menjadi suatu acuan bagi pihak luar
dalam menilai baik atau tidaknya suatu perusahaan tersebut. Laporan keuangan
internal dan eksternal. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No.1 tahun
2015 disebutkan bahwa tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk
perubahan
1
2
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
Ikatan AkuntanIndonesia (IAI) dalam PSAK No. 1 Tahun 2015 yaitu meliputi
disajikan kepada pengambil keputusan pada waktu yang tepat sebelum informasi
Penyajian laporan keuangan dengan tepat waktu sangat diharapkan agar informasi
citra perusahaan di mata publik menjadi lebih baik, kemudian diharapkan dapat
tepat waktu maka hal ini akan menimbulkan spekulasi buruk bahwa terjadi
yang sama tahun sebelumnya. tahun yang menyatakan tidak akan, laporan tahunan
yang telah diaudit harus dilampirkan dan disampaikan kepada BAPEPAM dan LK
berkala dan tepat waktu yang telah diatur dalam Nomor: Kep-306/BEJ/07-2004
akhir bulan ke-3 (Ketiga) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Tujuan dari
peraturan ini agar investor dapat memperoleh informasi keuangan dengan lebih
keuangan maka perusahaan akan dikenakan sanksi yang dikeluarkan oleh Bursa
tahunan bagi perusahaan dan emiten publik Perpanjangan 2 bulan dari tanggal
keuangannya karena informasi yang berguna dapat hilang dari laporan keuangan.
Bagi perusahaan yang telat dalam pelaporan keuangan maka akan diberikan
sanksi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui keputusan
nomor IH tentang sanksi. Berdasarkan peraturan diatas, maka dapat dilihat bahwa
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat
Dengan adanya regulasi dan sanksi yang diberlakukan oleh Bursa Efek
pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih
terdapat perusahaan yang lalai atau terlambat dalam melaporkan laporan keuangan
perusahaan. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan per 29 Juni 2019, ada 10
2018. Pada tahun 2020, Bursa Efek Indonesia mencatat hingga 30 Juni 2020,
detail hingga batas waktu yang ditentukan. dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI)
satunya yaitu perusahaan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) yang belum
Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) mengatakan masih belum bisa memberikan
6
laporan keuangan karena kendala transisi dari tim manajemen lama yang kini
Tabel 1. 1
Fenomena Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi
NO Nama Perusahaan Keterangan
informasi keuangan yang tepat waktu sangat penting, tetapi akuntansi tahunan
keuangan secara tepat waktu. Informasi yang disajikan tidak lagi relevan,
karena itu, dalam penelitian ini, penulis ingin mengkaji dan mengetahui faktor-
Dilihat dari fenomena yang telah terjadi maka perlu diperhatikan lagi variabel apa
terdapat tiga variabel yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu ukuran
merupakan salah satu faktor untuk menunjukkan skala suatu perusahaan. Menurut
Ukuran perusahaan dapat diukur dengan melihat total aset atau total penjualan
secara tepat waktu karena perusahaan besar mempertahankan citranya dan terus
dipandang superior oleh publik dan investor. (Khasharmeh & Aljifri, 2010).
dilakukan oleh (Sari, 2018) dan (Asriyatun & Syarifudin, 2020) mengatakan
keuangan sedangkan penelitian menurut (Purba, 2020) dan (Supartini et al., 2021)
perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau mengalami kesulitan keuangan Almant
(1968) Dalam (Pratiwi & Suaryana, 2018). Narayana & Yadnyana (2017)
kewajiban yang telah jatuh tempo dan hal tersebut dapat membuat kualitas laporan
yang dilakukan oleh (Narayana & Yadnyana, 2017) menyatakan bahwa financial
Pernyataan oleh auditor ketika proses audit selesai atau dalam bentuk informasi
yang dilakukan oleh (Suryani & Pinem, 2018) dan (Videsia et al., 2022)
keuangan, namun menurut penelitian yang dilakukan oleh (Oktavia & Tanujaya,
2019) bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
9
Dari uraian diatas, masih terdapat beberapa hasil penelitian yang berbeda,
Suryani dan Dahlia Pinem (2018) pada perusahaan jasa sektor Infrasturktur,
Utilitas dan Transportasi yang terdaftar di BEI. Persamaan dari penelitian ini
dengan penelitian yang dilakukan Indah Suryani dan Dahlia Pinem adalah
dan satu variabel Independen yang sama yaitu Opini Audit, sedangkan perbedaan
dari penelitian ini dengan Indah Suryani dan Dahlia Pinem adalah penelitian ini
Distress serta objek yang digunakan pada penelitian ini yaitu perusahan Industri
makanan, termasuk juga perusahaan yang relatif lebih besar jika dibandingkan
bergerak dibidang ini cukup diminati oleh para investor sehingga perusahaan yang
laporan keuangan secara tepat waktu. Oleh sebab itu, informasi terkait perusahaan
industri barang konsumsi dirasa berguna bagi investor. Sedangkan tahun 2018
10
sampai 2020 dipilih karena merupakan tahun terbaru, diharapkan hasil dari
penelitian ini dapat mencerminkan kondisi terbaru dari objek yang diteliti.
ini adalah:
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun
2018-2020.
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, tujuan utama yang ingin dicapai
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun
2018-2020.
1. Bagi penulis
12
opini audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (studi kasus pada
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan
keuangan.
dibahas dalam penelitian ini, maka penulis menguraikan secara ringkas isi
BAB I PENDAHULUAN
digunakan.
bahwa kepatuhan berasal dari kata patuh yang berarti taat kepada perintah atau
aturan dan berdisiplin (Annisa, 2018). Teori kepatuhan menurut Martha & Gina
patuh pada kebijakan, ketentuan, aturan, norma dan undang-undang yang telah
berlaku.
peraturan yang berlaku, sama halnya dengan perusahaan yang berusaha untuk
kewajiban bagi perusahaan dan juga dapat bermanfaat bagi para pengguna laporan
perusahaan publik dalam surat keputusan Badan Pengawas Pasar Modal Nomor:
keuangan tahunan wajib disajikan secara perbandingan dengan periode yang sama
14
dengan tahun sebelumnya, wajib disertai dengan laporan keuangan auditan dan
15
15
masyarakat paling lambat pada akhir bulan ke-3 (Tiga) setelah tanggal laporan
laporan keuangan yang telah diaudit pada akhir bulan ketiga (ketiga) sejak tanggal
Bagi perusahaan yang telat dalam pelaporan keuangan maka akan diberikan
sanksi oleh Bursa Efek Indonesia, Dalam keputusan direksi PT Bursa Efek
perilaku individu dan organisasi (perusahaan publik) yang terlibat di pasar modal
signaling theory menurut Ross (1977) dalam (Mariani & Suryani, 2018)
sinyal kepada investor dan pihak luar. Asimetri Informasi perlu diminimalkan,
mewujudkan keinginan pemilik. Sinyal ini berupa promosi atau informasi yang
menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain.
Karena informasi tersebut penting bagi para pengguna informasi agar mengetahui
perusahaan tersebut memberikan informasi sebagai sinyal baik (good news) atau
sinyal buruk (bad news). Perusahaan yang berkualitas baik nantinya akan
sedangkan perusahaan yang memberikan sinyal tidak baik/ buruk cenderung tidak
permasalahan yang akan terjadi. Laporan keuangan berfungsi juga untuk menjadi
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No.1 tahun 2015 disebutkan
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.
(IAI, 2015) yaitu dapat dipahami, Relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan.
1. Dapat dipahami
Kualitas pentingnya informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah informasi yang dapat dipahami oleh para pengguna. Para pengguna
diharapkan juga dapat mempunyai pengetahuan yang luas mengenai bisnis dan
ekonomi, akuntasi, serta kemauan untuk mempelajari informasi.
2. Relevan
Agar laporan keuangan bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki
kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi.
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Infomrasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material dan dapat diandalkan pemakai sebagai penyajian yang tulus dan jujur.
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.
18
Salah satunya yaitu laporan keuangan yang relevan, laporan keuangan dapat
1995 tentang pasar modal, yang telah diperbarui dengan peraturan BAPEPAM
laporan keuangan berkala (akhir tahun dan tengan tahunan) yang disusun
Indonesia.
penyampaian informasi sangat penting bagi tingkat manfaat dan nilai sebuah
telah diatur dalam pasar modal melalui Undang-Undang No. 8 Tahun 2995
Kartika (2009) dalam (Purba, 2020) manfaat dari laporan keuangan suatu
Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia
dapat diukur melalui ketepatan waktu atau yang biasa disebut sebagai timeliness
informasi tentang laporan keuangan tidak diterbitkan secara tepat waktu atau tidak
up to date maka akan mengurangi nilai tambahnya bagi para pengguna informasi
emiten/perusahaan secara berkala dan tepat waktu telah diatur dalam Nomor:
laporan keuangan tahunan diajukan dalam bentuk laporan keuangan yang telah
diaudit, maka akan disampaikan pada akhir bulan ketiga (ketiga) sejak tanggal
untuk menetapkan batas waktu paling awal untuk pengajuan laporan keuangan
aturan terbaru melalui surat Edaran Nomor: S-92/D-04/2020 perihal relaksasi atas
laporan keuangan tahunan bagi perusahaan dan emiten publik Batas waktu
Mei 2020 diperpanjang dua bulan. Berdasarkan keputusan direksi PT Bursa Efek
laporan keuangan dalam jangka waktu 61 hari sampai dengan 90 hari sejak
batas waktu penyampaian laporan keuangan atau tetapi tidak memenuhi
kewajibannya untuk membayar denda .
4. Suspensi, jika perusahaan tercatat tidak memenuhi kewajiban penyampaian
laporan keuangan setelah 91 hari kalender sejak batas akhir penyampaian
laporan keuangan, atau jika perusahaan tercatat telah menyampaikan laporan
keuangan tetapi tidak memenuhi kewajiban membayar denda.
2.1.5 Ukuran Perusahaan
total nilai aktiva, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Menurut Purba (2020)
Perusahaan dengan sumber daya (aset) yang besar memiliki sumber informasi
yang lebih banyak, sistem informasi yang lebih canggih, sistem pengendalian
internal yang lebih kuat, pengawasan investor, dan perhatian publik, sehingga
Ukuran perusahaan Ini dapat dinilai dari beberapa aspek seperti ukuran
jumlah karyawan, dll. (Sari, 2018). Semakin tinggi nilai item, semakin besar
semakin banyak penjualan, semakin cepat uang bergerak, dan semakin besar
Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori, yaitu
perusahaan besar (large firm), perusahaan sedang (medium firm), dan perusahaan
kekayaan) adalah suatu badan hukum yang total assetnya tidak lebih atau sama
dari dua ratus lima puluh miliar rupiah, sedangkan perusahaan dengan total asset
lebih dari dua ratus lima puluh miliar rupiah dikategorikan sebagai perusahaan
besar.
keuangan pada waktu yang tepat. Perusahaan besar juga mempunyai pengetahuan
Maka semakin besar ukuran dari perusahaan tersebut Semakin banyak sumber
daya, staf akuntansi yang lebih besar, sistem informasi yang canggih, dan kontrol
internal yang lebih kuat, semakin cepat laporan keuangan dapat dihasilkan.
yang belum dibayar kepada pemasok dan karyawan, kerusakan aktual, dan
23
Saleh (2004) dalam (Paulalengan & Dwi Ratnadi, 2019) Kesulitan keuangan
namun proses perbaikan laporan keuangan memakan waktu lama dan perusahaan
terdapat empat model yang dapat digunakan untuk mengukur kondisi financial
keuangan yang digunakan dalam analisis diskriminan model altman adalah rasio
modal kerja terhadap total aset, rasio laba ditahan terhadap total aset, rasio EBIT
terhadap total aset, nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku hutang dan rasio
perusahaan yang berada dalam kesulitan keuangan dan yang tidak. Rasio yang
digunakan yaitu modal kerja dengan total aktiva, jumlah laba bersih sebelum
pajak dibandingkan dengan total aktiva perusahaan, laba sebelum pajak dengan
kewajiban lancar dan penjualan pada total aset. Nilai cut off yang dinyatakan
Springate berlaku dalam model ini adalah 0,862. Hal ini berarti perusahaan yang
memiliki nilai S lebih kecil dari 0,862 diprediksi akan mengalami financial
keuangan yaitu ROA, Debt Ratio, dan Current Ratio. Ambang batas yang
digunakan dalam model ini adalah 0. Jika X-score lebih besar dari 0, perusahaan
25
memiliki nilai X-Score lebih kecil dari 0 diprediksi tidak akan mengalami
financial distress.
IGR (Internal Growth Rate) didefinisikan oleh Ross (2009) sebagai tingkat
modal eksternal. Rasio yang digunakan dalam metode IGR ini yaitu ROA dan
Cut off yang digunakan dalam model ini yaitu 0.238 dan -0.477, dimana
perusahaan memiliki nilai IGR Score besar dari Nilai sebesar 0,238
Sebaliknya jika nilai IGR kurang dari -0,477 maka perusahaan tersebut tergolong
Opini audit adalah pernyataan dari auditor tentang prinsip materialitas pada
suatu perusahaan. semakin tinggi opini auditor yang didapatkan atau perusahaan
mendapat opini tidak wajar maka perusahaan cenderung tidak tepat waktu dalam
penyampaian laporan keuangan. Karena hal tersebut dianggap berita buruk bagi
para pemegang saham atau investor. Dari opini audit itulah bisa dilihat apakah
Terdapat 5 jenis opini audit yang dapat diberikan yang dinyatakan dalam
Standar Audit (SA), jenis opini audit tersebut adalah sebagai berikut:
pelaporan keuangan.
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
NO Penulis dan Judul Metode Hasil
Tahun penelitian
1. Yessicha Pengaruh Analisis Profitabilitas dan
Videsia, R. Ery Profitabilitas Deskriptif Opini Audit
Wibowo dan Opini Kuantitatif Berpengaruh positif
Agung, Audit Terhadap terhadap ketepatan
Nurcahyono Ketepatan waktu pelaporan
Nurcahyono Waktu keuangan.
(2022) Pelaporan
Keuangan.
2. Ni Made Pengaruh Analisis Likuiditas dan
Supartini, I Likuiditas, Deskriptif Ukuran perusahaan
Dewa Made Ukuran Kuantitatif tidak berpengaruh
Endiana, Putu Perusahaan, terhadap ketepatan
Diah Umur waktu publikasi
Kumalasari Perusahaan, laporan keuangan
(2021) dan Umur perusahaan
Kepemilikan berpengaruh negatif
Publik terhadap ketepatan
Terhadap waktu publikasi
Ketepatan laporan keuangan
Waktu Kepemilikan publik
Publikasi berpengaruh positif
Laporan terhadap ketepatan
Keuangan. waktu publikasi
laporan keuangan.
28
landasan teoritis dan review penelitian terdahulu, dan rumusan hipotesis diatas
Gambar 2. 1
Model Penelitian
Variabel Independen
Ketepatan Waktu
Financial Distress (X2) Pelaporan keuangan
(Y)
Opini Audit (X3)
2
32
2.1
2.2
keuangan
Besar kecilnya suatu perusahaan dapat ditentukan oleh besar kecilnya aset
gambaran kecil dari perusahaan yang ditentukan berdasarkan ukuran yang dapat
aset, jumlah karyawan, dll.. Semakin besar nilai aset suatu perusahaan, maka akan
asset suatu perusahaan maka akan lama dalam menyampaikan laporan keuangan.
Perusahaan yang besar biasanya akan lebih dilirik oleh masyarakat karena
perusahaan besar akan menjaga image perusahaan salah satunya dengan cara tepat
waktu dalam pelaporan keuangan. Menurut Purba (2020) Pada dasarnya ukuran
perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori, yaitu perusahaan besar (large firm),
pelaporan keuangan hal tersebut karena Semakin besar perusahaan, semakin tepat
banyak sumber daya yang Anda miliki, semakin canggih staf akuntansi dan sistem
informasi Anda, dan semakin kuat pengendalian internal Anda, semakin cepat
33
keuangan
keuangan
suatu peristiwa turunnya kinerja keuangan perusahaan secara terus menerus dalam
jangka waktu tertentu. Bagi perusahaan, kesulitan keuangan merupakan salah satu
mengalami kesulitan keuangan dalam jangka waktu pendek dan bisa mengatasi
situasi tersebut, maka kesulitan keuangan dalam hal ini tidak akan menyebabkan
keuangan dalam jangka waktu yang pendek tetapi mengalami kesulitan keuangan
tersebut, dan hal itu memakan waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan
laporan keuangannya. sebagai perusahaan yang sehat. Oleh karena itu, hipotesis
keuangan
yang disusun oleh manajemen., dijelaskan dalam Agoes, sukrisno (2012, hlm74)
dalam (Suryani & Pinem, 2018). Opini auditor ini menggambarkan tentang
karena opini audit yang dikeluarkan oleh auditor merupakan kabar baik bagi
investor dan pengguna saham. Teori sinyal kabar baik menyatakan bahwa dalam
35
kepada publik melalui rilis laporan keuangannya. Di sisi lain, perusahaan yang
laporan keuangannya, dan karena konfirmasi oleh auditor buruk atau mengandung
yang mendapat opini selain wajar tanpa pengecualian (Unqualifie Opinion) akan
bahwa opini Unqualified Opinion dari KAP mendorong perusahaan untuk tepat
hasil opini audit Unqualified Opinion sebagai sebuah opini yang baik atas
kewajaran laporan keuangan hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Videsia et al., 2022) dengan adanya penjelasan diatas maka hipotesis ketiga
keuangan.
sebagai besar atau kecil. Ukuran perusahaan dapat dinilai dari total aset, total
pendapatan, kapitalisasi pasar, dan total tenaga kerja. Karena perusahaan besar
36
tepat waktu. Sedangkan dalam kesulitan keuangan, kita dapat mengatakan bahwa
perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau perusahaan dalam kesulitan keuangan.
kurang baik. Opini audit merupakan pernyataan yang dikeluarkan pihak auditor
cepat dalam pelaporan keuangan karena berita tersebut merupakan sinyal baik
cenderung telat dalam pelaporan keuangan karena berita tersebut dianggap sinyal
buruk bagi perusahaan. Dari uraian diatas maka hipotesis keempat yang diajukan
keuangan.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
variabel. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari 2018 hingga 2020.
tata cara dan indikator yang digunakan untuk menentukan variabel yang ada pada
penelitian ini. Penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu ketepetan waktu
pelaporan keuangan (Y) serta variabel Independen yaitu Ukuran perusahaan (X 1),
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependen yang
menggunakan variabel dummy, dengan kategori yaitu bagi perusahaan yang tepat
diakhir bulan ke-3 (tiga) atau 90 (Sembilan puluh) hari setelah tanggal
pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda Indonesia, OJK dan BEI telah
tahunan 2019 dan 2020. Anda harus mengajukan laporan keuangan Anda antara
Hasil tahunan 2018 dianggap tepat waktu jika perusahaan mengajukan hasil
tahunannya pada akhir bulan ketiga (ketiga) setelah tanggal hasil tahunan.
Kirimkan hasil tahunan pada akhir bulan ketiga, diperpanjang dua bulan di luar
batas waktu yang ditetapkan. Dengan kata lain, diperpanjang dua bulan dari 30
Maret hingga 31 Mei. Jika perusahaan melaporkan laporan keuangan secara tepat
waktu maka diberi kategori 1 (satu). Bagi perusahaan yang telat dalam
menyapaikan laporan keuangan yaitu sebelum tanggal yang telah ditentukan maka
Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel independen dalam penelitian ini antara lain
perusahaan yang tercermin dari total aset, total pendapatan, kapitalisasi pasar,
jumlah karyawan, dll. (Sari, 2018). Semakin tinggi nilai item, semakin besar
semakin banyak penjualan, semakin cepat uang bergerak, dan semakin besar
yang telah jatuh tempo, (Narayana & Yadnyana, 2017). Financial distress
diberikan dalam bentuk variabel dummy dengan nilai 1 untuk perusahaan yang
41
mengalami financial distress dan nilai 0 untuk perusahaan yang tidak mengalami
prediksi Springate yang digunakan untuk menghasilkan score pada model prediksi
sebagai berikut:
Dimana:
memiliki skor S < 0,862 diklasifikasikan sebagai perusahaan yang tidak sehat dan
berpotensi bangkrut.
Opini audit dapat dikatakan sebagai Pernyataan auditor setelah proses audit
selesai atau berupa informasi keuangan yang disajikan sesuai dengan keadaan
opini audit yang didapatkan atau perusahaan yang mendapatkan opini wajar tanpa
42
pelaporan keuangan.
Variabel ini menggunakan variabel dummy. Menurut Suryani & Pinem (2018)
Nilai dummy 1 diberikan untuk kategori perusahaan yang mendapat opini audit
diberikan untuk kategori perusahaan yang mendapat opini audit wajar tanpa
Tabel 3. 1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasioanal Indikator Skala
43
3.4.1 Populasi
Populasi adalah objek dari penelitian yang berguna sebagai sasaran untuk
ini yaitu perusahaan sektor industri barang konsumsi yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2018-2020, yang datanya diambil melalui situs resmi dari
Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id Populasi penelitian ini adalah
(www.eddyelly.com).
3.4.2 Sampel
Sugiyono (2018) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang
menggunakan purposive sampling yaitu tipe pemilihan tidak secara acak yang
Tabel 3. 2
Hasil Purposive Sampling
NO Keterangan Jumlah
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
sebanyak 47 (empat puluh tujuh) sampel dengan total pengamatan sebanyak 141
(seratus empat puluh satu) laporan keuangan. Adapun perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2020
Tabel 3. 3
Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 DVLA Darya Varia laboratoria Tbk
2 INAF Indofarma Tbk
3 KAEF Kimia Farma Tbk
4 KLBF Kalbe Farma Tbk
5 MERK Merck Indonesia Tbk
6 PEHA Phapros Tbk
7 PYFA Pyridam farma Tbk
8 SIDO Industri Jamu dan farmasi Sido Tbk
9 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
10 KINO Kino Indonesia Tbk
11 KPAS Cottonindo Ariesta Tbk
12 MBTO Martinaa Berto Tbk
13 MRAT Mustikaa Ratu Tbk
14 TCID Mandom Indonesia Tbk
15 UNVR Unilever Indonesia Tbk
16 ADES Akasha Wira International Tbk
17 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
18 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk
19 BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk
20 BUDI Budi Starch Sweetener Tbk
21 CAMP Campina Ice cream Industry Tbk
22 CEKA Cahaya Kalbar Tbk
23 CLEO Sariguna Primatirta Tbk
47
dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan sumber data yang
dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder yang diperoleh diambil dari laporan
Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-2020 yang telah dipublikasikan dan dapat di
download dari situs resmi Bursa Efek Indonesi (BEI) yaitu www.idx.co.id.
sampel dalam penelitian ini. Data sekunder yang dikumpulkan bersumber dari
situs resmi Bursa Efek Indoneisa (www.idx.co.id). Selain itu untuk mendukung
data dalam penlitian juga dapat diperoleh dari jurnal, internet, buku, karya ilmiah
Social Sciences) versi 25. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh dari analisis
dan pengujian dapat memberikan jawaban yang akurat mengenai variabel yang
diselidiki.
pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel dan grafik. Statistik
penelitian ini ialah rata-rata (mean), nilai maximum, minimum, dan standar deviasi
audit.
Analisis statistik data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
peluang untuk diprediksi oleh variabel independen. Analisis regresi logistik tidak
karena itu, analisis regresi logistik tidak memerlukan uji normalitas, uji
evaluasi terhadap keseluruhan model (overall model fit), uji kelayakan model
sebagai berikut:
1.
2.
3.
3.7
3.7.2
model regresi logistik tidak sama dengan model regresi sederhana atau berganda.
Oleh karena itu, penentuan signifikansi statistiknya juga berbeda. Untuk model
regresi berganda, kebaikan kecocokan (goodness of fit) model dapat dilihat dari
nilai R2 atau uji F. Di sisi lain, untuk mengevaluasi model regresi logistik, kami
menggunakan goodness of fit Hosmer dan Lemeshow. Model ini dirancang untuk
menguji hipotesis nol apakah data empiris cocok dengan model (kita katakan
model cocok karena tidak ada perbedaan antara model dan data). (Ghozali,
nilai yang diamati. Oleh karena itu, tes lulus/gagal tidak dapat
model hipotetis menggambarkan data input (Ghozali, 2018: 332). Untuk menguji
langkah selanjutnya. Jika nilai blok -2LL = 0 lebih besar dari nilai blok -2LL = 1,
berikut:
modifikasi dari koefisien Cox dan Snell sehingga nilainya berkisar antara 0 (nol)
hingga 1 (1). Tak terbatas. Nilai r-kuadrat Nagelkerke yang mendekati nol
financial distress, dan opini audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
TL
Ln = ꞵo+ ꞵ1SIZE + ꞵ2FD + ꞵ3OPN + e
1−T L
Keterangan:
TL
Ln : Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
1−T L
ꞵo : Konstanta
FD : Financial Distress
e : Standar eror
variabel dependen. Tingkat signifikansi penentuan nilai untuk uji Wald (uji-t)
1. H0 diterima jika thitung < ttabel > 0,05. Artinya salah satu variabel bebas tidak
2. H0 ditolak jika thitung > ttabel atau signifikansi < 0,05. Artinya salah satu
Uji omnibus untuk koefisien model juga merupakan uji statistik (uji-f).
1. Jika Fhitung > Ftabel atau Signifikansi < 0,05 menolak H0 dan menerima H1.
Secara historis, pasar modal sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka.
Pasar modal atau bursa saham sudah ada di Batavia sejak zaman penjajahan
Belanda, tepatnya tahun 1912. Pasar modal didirikan oleh pemerintah Hindia
Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Pasar modal sudah
ada sejak tahun 1912, tetapi bahkan pada beberapa tahap kekosongan pasar modal,
diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti Perang Dunia I dan II,
Indonesia, dan berbagai keadaan yang membuat bursa tidak berfungsi dengan
baik.
pasar modal, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan
seiring dengan berbagai insentif fan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Bursa Efek Indonesia merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional
sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan
derivatif menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa hasil penggabungan ini
53
54
Bursa Efek Indonesia adalah bursa saham yang dapat memberikan peluang
mengembangkan pemodal local yang besar dan solid untuk menciptakan pasa
modal Indonesia yang stabil. Untuk memberikan informasi seputar pasar modal
yang lebih lengkap kepada masyarakat, Bursa Efek Indonesia (BEI) meyebarkan
menggunakan laporan tahunan dan laporan keuangan BEI. Laporan tahunan suatu
penelitian ini. Selain itu, penelitian ini juga menyertakan data di BEI karena
Berikut ini adalah profil singkat perusahaan industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020 yang merupakan sampel dari
penelitian ini:
(Penanaman Modal Dalam Negeri) industri farmasi. Pada November 1994, Darya-
Varia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham
kesehatan Indonesia.
2. PT Indofarma Tbk
PT Indofarma Tbk atau 'Perusahaan' dimulai pada tahun 1918 di sebuah pabrik
kecil di Rumah Sakit Pusat Pemerintah Kolonial Belanda. Saat itu, hanya
diproduksi berbagai jenis salep dan perban kasa. Seiring waktu, bisnis perusahaan
diambil alih oleh Jepang di bawah pimpinan Takeda Pharmaceutical pada tahun
Departemen Kesehatan pada tahun 1950. Pada tanggal 11 Juli 1981, status
Kimia Farma adalah perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang didirikan pada
tahun 1817 oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada 4 Juli 2001, PT Kimia Farma
tersebut, perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
PT. Kalbe Farma Tbk “Kode saham KLBF” memulai operasionalnya tahun
tahun 1970, perusahaan Merck Tbk menjadi perusahaan publik yaitu pada tahun
1981 dan merupakan salah satu perusahaan pertama yang terdaftar di Bursa
Saham Indonesia.
6. PT Phapros Tbk
Juni 1954. PT Phapros Tbk merupakan perusahaan farmasi yang merupakan anak
perusahaan dari PT Kimia Farma Tbk yang saat ini menguasai saham sebesar
56,7%. Perusahaan saat ini telah memproduksi lebih dari 250 macam obat,
57
Pyridam didirikan pada tahun 1976 sebagai pabrik kecil. Pada tahun 1985,
gelar Mitra Kinerja Baik oleh Departemen Pertanian pada tahun 1944, dan
manufaktur baru di Cianjur, Jawa Barat.Dibangun April 2001. Pada tahun yang
simultan 120 juta saham biasa dan sejak saat itu PT Pyridam tercatat di Bursa
Efek Jakarta, sekarang dengan nama Bursa Efek Indonesia. Setelah IPO selesai,
Sido Muncul, juga dikenal sebagai Sido Muncul Industri Jamu dan Farmasi
Tbk atau Sido Muncul, didirikan pada tahun 1951 di Jalan Mlaten Trenggulun,
Semarang dengan nama Sido Muncul, yang berarti 'impian yang menjadi
Industri Jamu dan Pharma Sido Muncul. PT ini memproduksi lebih dari 250 jenis
produk. Produk unggulan industri jamu dan farmasi Sido Tbk antara lain Tolak
Tempo pada tanggal 3 November 1953, dan bergerak dalam bidang perdagangan
obat-obatan. Pada tahun 1994, perusahaan menjadi perusahaan publik dan tercatat
Kino Indonesia Tbk (Kino) berawal dari sebuah perusaahan distribusi kecil
yang Bernama PT Dutalestari Sentratama (DLS) yang didirikan pada 1991 dan
pada tahun 1997 PT DLS mulai mendirikan PT Kino Sentra Industrindo (KSI),
pada aneka produk makana ringan seperti permen, snack, cokelat, serta minuman
berperisa dalam bentuk serbuk yang hingga kini dijual di pasar Indonesia maupun
mancanegara.
Cottonindo Ariesta Tbk didirikan pada tahun 1994 dan dikenal sebagai
dipatenkan. Cottonindo juga memiliki sejumlah merek lainnya yang juga terkenal
dan telah dipatenkan seperti Cotta, Melrose dan mawar yang telah memiliki brand
Perusahaan Martina Berto Tbk didirikan pada tahun 1977 oleh Dr HC. Marta
Tilaar, (Alm) Pranata Bernard dan Theresa Harsini Setiady. Pada tahun 1981
yang memproduksi kosmetik dan jamu dengan merek “Sariayu Martha Tilaar”
untuk pertama kalinya. Pada tahun 1986, perusahaan mendirikan pabrik modern
PT Mustika Ratu Tbk kini telah diakui sebagai salah satu perusahaan
Mustika Ratu Tbk mulai beroperasi yaitu pada 14 Maret 1978 dan mendapat
reputasi yang baik sebagai pengembang produk kecantikan dan jamu Kesehatan
Jakarta Timur. Pada tahun 1995 Mustika ratu mulai go public dengan melakukan
(BEI).
Mandom Corporation, Jepang dan PT the City Factory. Perseroan berdiri dengan
nama PT Tancho Indonesia dan pada tahun 2001 berganti menjadi PT Mandom
Indonesia Tbk. Pada tahun 1993, perseroan menjadi perusahaan ke 167 dan
Indonesia (BEI).
tahun 1933, bergerak dalam bidang produksi, pemasaran dan distribusi barang-
barang konsumsi yang meliputi sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu,
minuman sari buah. Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari ketua
nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.175,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
11 Januari 1982.
Putrasetia pada tahun 1985. Nama perusahaantelah diubah beberapa kali, terkahir
pada tahun 2010 ketika nama perusahaan diubah menjadi PT Akasha Wira
PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk didirikan pada tahun 1992 oleh Joko Mogoginta.
dengan harga terjangkau bagi konsumen. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
61
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2003. Awalnya hanya bisnis
makanan. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk hadir di industri makanan dan
menyadari bahwa industri ini harus menghadapi inovasi dan penciptaan produk
PT Tri Banyan Tirta Tbk didirikan pada tahun 1997. Tujuan dari perusahaan
ini adalah membangun Alto Natural Spring Water sebagai produk local dengan
Banyan Tirta berlokasi di desa Babakan Pari, Sukabumi yang dikenal dengan
sumber mata airnya yang alami, teruji kemurniannya dan kaya akan kandungan
mineral alami.
Rusman, S.H., Notaris pengganti Elliza Asmawel, S.h., No. 12 tanggal 6 Juni
2001 dan diubah dengan Akta Notaris Elliza Asmawel, S.H., No. 10 tanggal 5
Maret 2002. Awalnya perseroan bergerak dalam bidang bio teknologi pertanian,
pada saat ini fokus kegiatan utama Perseroan adalah pembibitan baik untuk
bernaung dibawah kelompok usaha sungai Budi Group (SBG). SBG didirikan di
Lampung pada tahung 1947, hanya beberapa saat setelah Indonesia merdeka. Pada
saat ini, SBG telah berkembang menjadi salah satu kelompok usaha di bidang
Campina awalnya didirikan pada tahun 1972 sebagai home trade berupa
didirikan pada tanggal 22 Juli 1972 di Jalan Gembong Sawah Surabaya oleh
ekspansi pada tahun 1982 dengan membuka fasilitas manufaktur di kawasan SIER
Surabaya, Jawa Timur. Dan pada tahun 1994, Campina mengubah status
PT Cahaya Kalbar Tbk berdiri sejak 1968 dan telah mendaftarkan sahamnya
di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1996. PT Cahaya Kalbar Tbk ini merupakan
khususnya industri coklat dan kakao industri kembang gula, lapisan icing, dan
pengisi permen. Selain itu perusahaan juga memproduksi dan memasok bahan
kata tan dan nobel. Tan berasal dari nama keluarga pendirinya, keluarga Tanoko,
yang secara aktif berkontribusi dalam pembuatan produk berkualitas. Di sisi lain,
tahun 2003. Saat ini, Tanobel tumbuh dan menjadi salah satu perusahaan yang
Jakarta Tbk sejak tahun 1970. Pada tahun 1984, PT Delta Jakarta Tbk adalah
salah satu perusahaan Indonesia pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dan telah menjadi pemain utama dalam industri bir dalam negeri.
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk berdiri pada tahun 1990 dan merupakan
salah satu perusahaan makanan dan minuman yang berasal dari Indonesia.
Kegiatan bisnis Garudafood telah dirintis sejak 1979 oleh pendiri perusahaan
melalui PT Tudung Putra Jasa (TPJ), sebuah perusahaan di Patim Jawa Tengah,
64
yang memasarkan produk kacang yang kemudian dikenal sebagai kacang Garuda
(Garuda Peanut).
Sumatera Selatan. Pada tahun 2003 generasi kedua mendirikan produsen dan
distributor beras yaitu PT Buyung Poetra Sembada Tbk di Jakarta. Pada tahun
pasar modern.
pada September 2009 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Oktober
Group (CBP). Melalui proses restrukturisasi internal, seluruh kegiatan usaha Grup
CBP Indofood termasuk mie instan, produk susu, makanan ringan, penyedap
Hal ini sejalan dengan misi kami untuk terus meningkatkan keterampilan
tinggi..
Inti Agri Resources Tbk didirikan pada tanggal 16 Maret 1999 dengan nama
PT Inti Indah Karya Plasindo dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada
tahun 1999. Kantor pusat dari PT Inti Agri Resources Tbk terletak di Puri Britania
PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan pada tahun 1990 dengan nama
Tbk pun dimulai. Pabrik bir pertama berlokasi di Surabaya dan resmi beroperasi
brewery kedua dibangun di Tangerang. Pada tahun yang sama, nama perusahaan
diubah menjadi PT Perusahaan Bir Indonesia. Tempat pembuatan bir kedua ini
mulai beroperasi pada tahun 1973. Pada 1 Januari 1981, perusahaan mengakuisisi
bisnis dan akuisisi. Perusahaan ini juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT Mayora Indah Tbk beroperasi sejak tahun 1977 dengan pabrik pertama
Umum Perdana dan menjadi perusahaan publik pada tahun 1990. PT Mayora
Signal SH, yang dilaporkan dalam Berita Negara No. C-20932 HT 01.01 2002.
hal itu dilakukan. PT Pratama Abadi Nusa Industri berlokasi di 33 Jalan Arya Jaya
PT Prima Cakrawala Abadi Tbk lahir pada 29. 2014 di bulan Januari. Kantor
pusat PT Prima Cakrawala Abadi berlokasi di JL. KR Kotamadya No. 39. Bsp.
industri, perdagangan dan jasa. Saat ini kegiatan utama PCAR adalah pengolahan
dan distribusi hasil laut (kepiting) dan industri pengolahan hasil laut (pendingin).
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk didirikan pada tahun 1995 dan memulai
Corporindo Tbk adalah perusahaan bakery dengan merek Sari Roti. Perusahaan
PT Sekar Bumi Tbk didirikan pada tanggal 12 April 1973 dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Bidang kegiatan Sekar Bumi adalah
pengolahan makanan laut dan makanan laut pedalaman. produk pertanian dan
peternakan. Sekar Bumi memiliki dua lini bisnis: makanan laut beku bernilai
tambah (udang, ikan, cumi, dll) dan makanan olahan beku (dim sum, udang
sektor makanan dan minuman. PT Sekar Laut Tbk didirikan pada tanggal 19
PT Siantar Top TBk didirikan pada tahun 1972. Sebagai pionir dalam industri
makanan ringan di Jawa Timur, Siantar Top tercatat di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tahun 1996 sebagai perusahaan publik. Saat ini, PT Siantar Top terus
ringan.
minuman ringan, dan juga beberapa minuman Kesehatan yang diproduksi UHT
Industry, perusahaan ini merupakan sebuah industri rumah tangga sederhana yang
dimulai pada tahun 1958 di Bandung, Jawa Barat, selanjutnya industri sederhana
68
PT Chitose International Tbk didirkan pada tanggal 15 Juni 1978 dan mulai
beroperasi secara komersial yaitu pada tahun 1980. PT Chitose International Tbk
ini bergerak dibidang industri dan perdagangan furniture. Saat ini perusahaan
peralatan masak salah satu produknya yaitu berupa panic, mangkuk, tampat nasi,
dan beberapa produk rumah tangga lainnya. PT Kedaung Indah Can Tbk didirkan
pada 11 Januari 1974 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1974.
aluminium pada tahun 1980, kemudia pipa PVC pada tahun 1987. Pada tahun
PT Integra Indocabinet memulai usahanya yaitu pada tahun 1989. Yang awal
melesatnya reputasi berkat kualitas dan desain produk. Bisnis terus berkembang
PT Gudang Daram adalah salah satu industri rokok terkemuka di tanah air
yang telah berdiri semenjak tahun 1958 di kota Kediri, Jawa Timur. Hingga saat
ini, Gudang Garam sudah terkenal luas baik dalam negeri maupun mancanegara
sebagai penghasil rokok kretek berkualitas tinggi. Produk Gudang Garam bisa
ditemukan dalam berbagai variasi, mulai sigaret kretek klobot (SKL), sigaret
industry tembakau Indonesia selama lebih dari serratus tahun sejak berdiri tahun
1913, drngan produk legendaris Dji Sam Soe atau dikenal dengan “Raja Kretek”.
afiliasi dengan Philip Morris Internationa; Inc. (PMI) sejak 2005. PMI adalah
PT Indonesia Tobacco Tbk didirikan pada 16 Mei 1955 dengan nama N.V
Indonesia Tobacco & Industrial Company dan memulai bisnis tembakau potong
komersial pada tahun 1980.. Ruang lingkup dari kegiatan PT Indonesia Tobacco
Tbk ini adalah bergerak dalam bidang industry dan perdagangan. Saat ini,
perseroan bergerak dalam bidang industry rokok dan tembakau, kegiatan utama
jadi berupa tembakau IRIS dalam kemasan atau tembakau linting sendiri dan
keempat di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1930 oleh Ong Hok
Liong dengan nama Strootjes Fabriek Ong Hok LiongIni memproduksi merek
lokal terkenal seperti Bentoel Biru, Tali Jagat, Bintang Buana, Sejati, Neo Mild
dan Uno Mild. Bentoel Group kini menjadi bagian dari British American Tobacco
(BAT) Group. BAT adalah perusahaan tembakau global dengan jaringan di lebih
adalah untuk memberikan data deskriptif dari mean (mean), standar deviasi, nilai
minimum dan maksimum untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian.
Data untuk penelitian ini diolah menggunakan SPSS 25. SPSS 25 ini mencakup
variabel ukuran perusahaan, kesulitan keuangan, dan opini audit. Di bawah ini
Tabel 4. 1
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Ukuran Perusahaan 141 25,31 32,73 28,5003 1,65341
Valid N (listwise) 141
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 25,2022
Dari data Tabel deskriptif statistic bisa dilihat bahwa nilai minimum dari
ukuran perusahaan sebagai variabel bebas yang pertama adalah sebesar 25,31 dan
nilai maksimumnya adalah sebesar 32,73 dan nilai mean dari ukuran perusahaan
adalah sebesar 28,5003 dengan jumlah pengamatan yaitu sebanyak 141 sampel.
Dari nilai mean yang lebih mendekati ke nilai maksimum dapat dikatakan bahwa
Sampel dengan variabel financial distress, opini audit dan ketepatan waktu
pelaporan keuangan dapat dilihat pada tabel 4.2, tabel 4.3 dan tabel 4.4.
72
Tabel 4. 2
Frekuensi variabel financial distress
Financial Distress
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid perusahaan yang 56 39,7 39,7 39,7
mengalami financial
distress
perusahaan yang tidak 85 60,3 60,3 100,0
mengalami financial
distress
Total 141 100,0 100,0
Sumber: SPSS 25, 2022
Variabel bebas yang kedua yaitu financial distress. Pada penelitian ini
mengalami kondisi financial distress maka diberi nilai 0. Dan bagi perusahaan
yang tidak mengalami kondisi financial distress maka diberi nilai 1. Pada tabel
2.3 dapat Kami melihat hasil uji frekuensi untuk variabel krisis keuangan. Tabel
di atas menunjukkan bahwa dari 141 data perusahaan barang konsumsi, 56 berada
jumlah tanggal yang termasuk dalam kategori kesulitan keuangan dan kesulitan
kelompok perusahaan yang tidak sehat atau dalam kesulitan keuangan, dan
sisanya 60,3 taa milik perusahaan yang sehat atau dalam kesulitan keuangan.
Salah satu perusahaan yang termasuk dalam kategori perusahaan yang mengalami
financial distress adalah PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk pada tahun 2018 dan
Tabel 4. 3
Frekuensi Variabel Opini Audit
Opini Audit
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid opini selain wajar tanpa 6 4,3 4,3 4,3
pengecualian
opini wajar tanpa 135 95,7 95,7 100,0
pengecualian
Total 141 100,0 100,0
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 25, 2022
Variabel bebas yang ketiga yaitu opini audit. Pada penelitian ini
Unqualified Opinon (Opini selain wajar tanpa pengecualian) maka diberi nilai 0.
Pada tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa yang mendapat pernyataan opini wajar
tanpa pengecualian sebesar 135 (seratus tiga puluh lima) dengan tingkat persentasi
sebesar 95,7%, sebaliknya yang mendapat pernyataan opini selain wajar tanpa
mendapat opini wajar tanpa pengecualian salah satunya adalah PT Gudang Garam
contohnya adalah PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk pada tahun 2019.
Tabel 4. 4
Frekuensi Variabel Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Ketepatan Waktu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Tepat 6 4,3 4,3 4,3
Waktu
Tepat Waktu 135 95,7 95,7 100,0
Total 141 100,0 100,0
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 25,2022
74
Studi ini melihat perusahaan di industri barang konsumsi dan memberikan skor 1
untuk perusahaan yang melaporkan tepat waktu dan skor 0 untuk perusahaan yang
diketahui bahwa perusahaan yang melaporkan keuangan tepat waktu memiliki 135
keuangan yang terlambat. Tabel 4.4 juga menunjukkan bahwa 95,7% perusahaan
nilai kecocokan Hosmer dan Leme. Jika statistik fit dari Hosmer dan Lemeshow
lebih kecil atau sama dengan 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak. Artinya
terdapat perbedaan yang signifikan antara model dan observasi, sehingga model
Sebaliknya, jika statistik lebih besar dari 0,05 maka nilai hipotesis (H0) diterima.
Tabel 4. 5
Hosmer and Lemeshow Test
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
75
1 3,546 8 ,896
Sumber: SPSS 25, 2022
Berdasarkan tabel 4.5 Hosmer and lemeshow test diatas, Uji Hosmer and
menunjukkan angka 0,896 > 0,05. Artinya model tersebut sesuai dengan data yang
diamati dan dapat diterima dalam penelitian ini karena dapat menjelaskan
variabel terikat. Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah model hipotetis
sesuai dengan data. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai -2 log-
likelihood awal dengan -2 log-likelihood pada langkah selanjutnya. Jika nilai blok
nomor -22LL = 0 lebih besar dari nilai blok nomor -2LL = 1. Kemudian
Tabel 4. 6
Block 0: Begining Block
Iteration Historya,b,c
Coefficients
Iteration -2 Log likelihood Constant
Step 0 1 63,921 1,830
2 51,166 2,633
3 49,672 3,025
4 49,625 3,110
5 49,625 3,114
6 49,625 3,114
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 49,625
c. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter
estimates changed by less than ,001.
Sumber: SPSS 25, 2022
Tabel 4. 7
Block 1: Method = Enter
76
Iteration Historya,b,c,d
Coefficients
-2 Log Ukuran Financial
Iteration likelihood Constant Perusahaan Distress Opini Audit
Step 1 1 60,002 -,338 ,033 ,234 1,127
2 43,662 -2,124 ,094 ,613 1,863
3 39,772 -5,040 ,194 1,136 2,258
4 39,042 -7,521 ,281 1,552 2,410
5 38,991 -8,295 ,308 1,711 2,445
6 38,991 -8,350 ,310 1,728 2,448
7 38,991 -8,351 ,310 1,728 2,448
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 49,625
d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by
less than ,001.
Sumber: SPSS 25, 2022
Pada Tabel 4.6 atau tabel histori iterasi pada blok 0, atau pada saat variabel
bebas tidak dimasukkan dalam model dengan jumlah observasi sebanyak 141
observasi, data memperoleh nilai probabilitas log -2 sebesar 49,625. Ketika tabel
histori iteratif di blok 1, atau variabel independen, masuk ke dalam model dengan
total 141 observasi, data memperoleh nilai probabilitas log -2 sebesar 38,991.
nilai Log Likelihood ini menunjukkan model regresi yang baik atau model yang
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Nilai Cox & Snell
koefisien determinasi.
77
Tabel 4. 8
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
-2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R
Step likelihood Square Square
1 38,991a ,073 ,245
a. Estimation terminated at iteration number 7 because
parameter estimates changed by less than ,001.
Sumber: SPSS 25, 2022
Pada Tabel 4.8 Model Summary di atas, kita melihat bahwa nilai R-kuadrat Cox
& Snell adalah 0,073 dan nilai R-kuadrat Nagelkerke adalah 0,245. Hal ini
menunjukkan bahwa daya penjelas dari variabel bebas adalah 0,245 atau 24,5n
dan sisanya 75. 5% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
estimasi nilai parameter variabel dalam suatu persamaan yang bertujuan untuk
model.
Tabel 4. 9
Hasil uji Koefisien regresi
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step Ukuran Perusahaan ,310 ,345 ,809 1 ,368 1,364
1 a
Financial Distress 1,728 1,152 2,250 1 ,134 5,631
Opini Audit 2,448 1,067 5,266 1 ,022 11,561
Constant -8,351 9,567 ,762 1 ,383 ,000
a. Variable(s) entered on step 1: Ukuran Perusahaan, Financial Distress, Opini Audit.
Sumber: SPSS 25, 2022
Berdasarkan tabel 4.9 persamaan model analisis regresi logistik dalam
Variabel in The Equation adalah sebagai berikut:
TL
Ln = -8,351+ 0,310 SIZE + 1,728 FD + 2,448 OPN + e
1−T L
78
1. Konstanta (a)
Hal ini berarti jika semua variabel independent memiliki nilai 1 (satu)
2. Nilai koefisien untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 0,310. Hal ini
keuangan sebesar 0,310 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain
3. Nilai koefisien untuk variabel financial distress sebesar 1,728. Hal ini
keuangan sebesar 1,728 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain
4. Nilai koefisien untuk variabel opini audit sebesar 2,448. Hal ini
keuangan sebesar 2,448 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain
Uji parsial, atau uji-t, pada dasarnya adalah pengujian seberapa besar
mengkonfirmasi hal ini, periksa nilai uji Wald pada tingkat signifikansi 5%.
Tabel 4. 10
tabel uji parsial
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Hipotesis
Step Ukuran Perusahaan ,310 ,345 ,809 1 ,368 H1 Ditolak
1a Financial Distress 1,728 1,152 2,250 1 ,134 H2 Ditolak
Opini Audit 2,448 1,067 5,266 1 ,022 H3 Diterima
Constant -8,351 9,567 ,762 1 ,383
a. Variable(s) entered on step 1: Ukuran Perusahaan, Financial Distress, Opini Audit.
Sumber: SPSS 25
Pada tabel uji parsial dapat dilihat bahwa nilai signifikan dari ukuran perusahaan
yaitu sebesar 0,368, financial distress 0,134 dan opini audit 0,022. Untuk melihat
pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependen bisa dilihat sebagi
berikut:
1. Untuk nilai sig sebesar 0,368 > 0,05 baik Ha ditolak atau hipotesis bahwa
2. Untuk nilai sig 0,134 > 0,05 baik Ha ditolak atau hipotesis kesulitan
3. Variabel Opini memiliki nilai signifikansi sebesar 0,022 karena nilai sig
keuangan.
80
variabel dependen. Untuk mngetahui hasil dari uji simultan atau uji F yaitu
dengan melihat nilai signifkan jika lebih kecil dari 0,05 maka artinya bahwa
Sebaliknya jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka artinya tidak ada
Tabel 4. 11
Hasil Uji Omnibus Tests of Model Coefficients (Uji F)
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 10,634 3 ,014
Block 10,634 3 ,014
Model 10,634 3 ,014
Sumber: SPSS 25, 2022
Berdasarkan tabel 4.11 yaitu menunjukkan nilai chi square dengan nilai
signifikan yaitu sebesar 0,014 dimana nilai signifikan tersebut lebih kecil dari
0,05 sehingga hipoptesis diterima dan hal ini menunjukkan bahwa terdapat
Keuangan
(X1), variabel independen yang didekati dengan logaritma natural dari total aset,
atas 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan (X1) tidak
pelaporan keuangannya.
Hasil ini menolak logika teori yang menyatakan bahwa perusahaan besar
cenderung lebih tepat waktu dalam pelaporan keuangan karena perusahaan yang
besar memiliki sistem pengendalian yang baik dan akan membuat perusahaan
patuh akan aturan sehingga perusahaan akan lebih tepat waktu dalam pelaporan
semua perusahaan kecil memiliki sistem pengendalian yg buruk dan tidak patuh
akan aturan serta belum tentu juga perusahaan kecil tidak tepat waktu dalam
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Purba, 2020) dan (Supartini
bertentangan dengan temuan (Sari, 2018) dan (Asriyatun & Syarifudin, 2020),
pelaporan keuangan.
Keuangan
82
koefisien regresi sebesar 1,728 dan nilai signifikansi sebesar 0,134. Hasil
(Y) dapat dilampirkan. Artinya kami tidak menerima H2 yang menyatakan bahwa
Hal ini menolak logika teori sinyal yang menyatakan bahwa perusahaan
karena hal tersebut merupakan sinyal yang buruk dari perusahaan, jadi perusahaan
financial distress baik dalam skala besar dan kecil akan tetap menerbitkan laporan
dapat dihindari, dan perusahaan ingin menjaga kepercayaan dari para investor.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Budiasih dan Saputri (2014) dan
ini tidak sejalan dengan temuan penelitian (Maharani et al., 2018) dan (Narayana
Keuangan
fitting (X3) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 2,448 dengan nilai
audit memiliki tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat
keuangan.
mengajukan laporan keuangan mereka pada waktu yang tepat. Hal ini sesuai
dengan teori kepatuhan dan teori sinyal, yang menyatakan bahwa perusahaan
dengan laporan audit yang baik lebih cepat dan patuh dalam mengajukan laporan
keuangannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Suryani & Pinem,
2018) dan (Videsia et al., 2022) bahwa opini audit berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Di sisi lain, hasil penelitian ini tidak sejalan
independen yaitu ukuran perusahaan (X1), financial distress (X2), dan opini audit
(X3) sebesar 10,634 dengan tingkat signifikansi 0,014. Karena nilai tingkat
84
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (5%), maka dapat disimpulkan bahwa variabel
ukuran perusahaan, financial distress, dan opini audit secara simultan berpengaruh
5.1 Kesimpulan
1. Ukuran perusahaan, yang diukur dengan skala log natural dari total aset, tidak
laporan audit yang baik akan lebih terinformasikan kepada pengguna laporan
86
4. Hasil survei menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, kesulitan keuangan dan
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian dan sampel, dan diharapkan
adalah