Anda di halaman 1dari 50

Analisis Penerapan Akuntansi pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya

– Unit Usaha Otonom Harapan Jaya Desa Rimba Beringin Kecamatan


Tapung Hulu Kabupaten Kampar

Lisa Septiarianti

195310172

Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya – Unit Usaha
Otonom Harapan Jaya Desa Rimba Beringin Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten
Kampar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah akuntansi yang diterapkan
pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya – Unit Usaha Otonom Harapan Jaya Desa
Rimba Beringin Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar telah sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum. Pada penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data primer
dan sekunder, yang akan digunakan untuk menganalisa dan dibandingkan dengan teori-
teori yang relevan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Sedangkan untuk
teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa koperasi ini belum membuat penyisihan piutang
tak tertagih, tidak melakukan pencatatan pelepasan asset tetap. Koperasi Unit Desa (KUD)
Sawit Jaya tidak menyajikan laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas. Dari hasil
penelitian ditarik kesimpulan bahwa Analisis Penerapan Akuntansi pada Koperasi Unit
Desa (KUD) Sawit Jaya – Unit Usaha Otonom Harapan Jaya Desa Rimba Beringin
Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar belum sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum.
Kata Kunci: Prinsip Akuntansi Berterima Umum, Penerapan Akuntansi, Koperasi
Unit Desa (KUD)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi merupakan suatu badan usaha dalam sistem perekonomian

Indonesia yang berfungsi untuk mengorganisir pemanfaatan sumber daya

ekonomi setiap anggotanya atas dasar prinsip koperasi yang bertujuan untuk

mensejahterakan para anggota dan masyarakat, dan kegiatannya ini berdasarkan

asas kekeluargaan. Serta ikut membangun aturan perekonomian nasional untuk

mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur.

Akuntansi merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi dalam

bentuk laporan keuangan bagi pemimpin perusahaan, serta pihak-pihak lain yang

membutuhkan informasi tersebut, baik dari dalam perusahaan (intern) maupun

dari luar perusahaan (ekstern). Akuntansi juga suatu kegiatan yang dikembangkan

untuk membantu individu atau organisasi dalam memantau transaksi ekonominya.

Dalam penyusunan laporan keuangan menurut Setiawan (2021) harus

memperhatiikan siklus akuntansi. Siklus akuntansi dimulai dengan transaksi,

kemudian transaksi tersebut dicatat kedalam jurnal umum. Hasil dari transaksi

yang dicatat ke jurnal umum diposting ke buku besar. Kemudian buku besar

menghasilkan informasi mengenai saldo, saldo dari setiap akun yang telah

diposting kemudian disusun kedalam suatu neraca yaitu neraca saldo. Setelah itu

neraca saldo disesuaikan, untuk membuat ayat jurnal penyesuaian. Untuk

memberikan informasi mengenai keuangan, disajikan laporan keuangan koperasi

yang merupakan bagian dari proses akuntansi.

1
2

Akuntansi koperasi sebelumnya diatur dalam PSAK No.27 tahun 2009, laporan

koperasi dalam PSAK No.27 terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha (PHU), laporan

arus kas, laporan promosi ekonomi anggota dan catatan atas laporan keuangan. Pada

tanggal I januari 2011 PSAK No.27 tahun 2009 sudah tidak berlaku lagi, dan diganti

dengan SAK ETAP. Pada tanggal tersebut SAK ETAP berlaku efektif.

SAK ETAP merupakan standar akuntansi yang sudah disusun sebagai suatu

panduan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik signifikan. SAK

ETAP adalah SAK yang berdiri sendiri tidak mengacu pada SAK umum.

Laporan keuangan koperasi berdasarkan SAK ETAP memuat informasi

yang dapat dipahamii, relevan, materialitas, keandalan, kelengkapan, dapat

dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat. Laporan

keuangan koperasi harus disusun berdasarkan standar dan prinsip akuntansi.

Dalam laporan keuangan koperasi, dapat dikatakan sudah sesuai dengan

SAK-ETAP apabila dalam penyajiannya sudah meliputi Neraca, Laporan Laba

Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan

Keuangan. Jika laporan keuangan koperasi tidak disusun berdasarkan standar dan

prinsip yang berlaku maka akan dapat menyesatkan pengguna informasi.

Aset dalam neraca dapat disusun berdasarkan urutan likuiditas, yaitu diawali

dengan aset yang cepat dicairkan hingga aset yang lama dicairkan menjadi kas

sesuai dengan waktunya. Secara umum penyajian aset lancar terdiri dari kas,

piutang dan lain-lain.


3

Aset tetap adalah aset yang berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang

memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Yang termasuk dalam aset tetap

adalah tanah, gedung, mesin dan lain-lain.

Laporan laba rugi menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban

yang diperoleh koperasi dalam suatu periode. Laporan laba rugi memasukan

semua pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode tertentu.

Sedangkan laporan perubahan ekuitas adalah dalam menyajikan laba/rugi

koperasi, pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas

untuk suatu periode. Komponen laporan perubahan ekuitas menunjukan

perubahan dari simpanan pokok, simpanan wajib, hibah, cadangan, sisa hasil

usaha yang tida dibagikan pada periode tertentu.

Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan arus kas pada

periode tertentu yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas,

pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada periode tertentu. Laporan arus kas

digunakan untuk memberikan informasi tambahan mengenai pos-pos neraca dan

perhitungan laba rugi.

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang terpadu dari

penyajian laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan menyajikan suatu

pengungkapan yang muncul yaitu perlakuan akuntansi dan pengungkapan

informasi lainnya yang berhubungn pada laporan keuangan.

Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya – Unit Usaha Otonom Harapan Jaya

adalah salah satu usaha yang berada di Kabupaten Kampar. Koperasi ini kegiatan

usahanya terdiri dari produksi TBS dan perawatan kebun, pemupukan, dana
4

replanting, penjualan gas dan depot, dan simpan pinjam. Koperasi Unit Desa

(KUD) Sawit Jaya berdiri pada tanggal 24 juli 1995 yang beranggotakan 470

orang. Koperasi ini terdiri dari 11 kelompok tani yang mempunyai nama dan

jumlah anggota yang berbeda.

Dalam proses akuntansi KUD Sawit Jaya menggunakan metode pencatatan

accrual basis. Dimana pencatatan diakui pada saat transaksi terjadi meskipun

belum menerima atau mengeluarkan kas. Proses akuntansi pada KUD Sawit Jaya

ini dimulai dari membuat buku harian, lalu mencatat ke dalam buku kas umum,

dan kemudian total dari buku kas umum yang ada dipindahkan kedalam laporan

keuangan.

Laporan keuangan yang disajikan oleh KUD Sawit Jaya berupa Laporan

Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Pada Neraca

tahun 2020 terdapat piutang usaha sebesar Rp.1.880.944.903,-(lampiran 1) dan

piutang usaha tahun 2021 sebesar Rp.592.701.000,-(lampiran 1). Dalam

pencatatan piutang Koperasi Unit Desa Sawit Jaya tidak dilakukan penyisihan

piutang tak tertagih. Sedangkan piutang yang diberikan dapat mengandung resiko

apabila anggota tidak membayarkan piutang tersebut, anggota koperasi pindah

ataupun jika anggota koperasi meninggal dunia. Piutang tersebut yang akan

dicatat pada pos-pos Neraca. Kemudian piutang usaha Koperasi Unit Desa Sawit

Jaya yang disajikan dalam neraca koperasi ini belum adanya pemisahan piutang

anggota dan non anggota.

Aset Tetap Koperasi Unit Desa Sawit Jaya pada tahun 2021 terdiri dari

tanah, bangunan, peralatan kantor dan peralatan usaha. Pada neraca menyajikan
5

jumlah keseluruhan aset tetap koperasi sebesar Rp.322.688.623,-(lampiran 1),

koperasi mencatat seluruh aset tetap berdasarkan harga perolehan dikurangi

akumulasi penyusutan. Penyusutan aset tetap tersebut menggunakan metode garis

lurus dan masing-masing golongan aset tetap memiliki persentase sendiri. Tetapi

pihak Koperasi Unit Desa Sawit Jaya hanya menyajikan tahun perolehan dalam

daftar aset tetap.

Pada Laporan laba rugi tahun 2020 KUD Sawit Jaya menjual aset tetap

berupa mobil Avanza BM 1314 ZA. KUD Sawit Jaya menyajikan pendapatan dari

penjualan aset tetapnya sebesar Rp.90.000.000,-(lampiran 2) yang merupakan

harga jual mobil tersebut. KUD Sawit Jaya tidak mencatat pengurangan aset tetap.

Pada tahun 2020 terdapat perbedaan nilai akumulasi penyusutan di catatan

atas laporan keuangan dengan daftar aset tetap. Perbedaan ini terjadi karena

memperbaiki angka pada akumulasi penyusutan dan nilai buku di catatan atas

laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan pada akumulasi penyusutan

sebesar Rp.341.828.880 dan nilai buku sebesar Rp.90.161.000,-(lampiran 4).

Sedangkan pada daftar inventaris akumulasi penyusutan sebesar Rp.341.829.428

dan nilai buku sebesar Rp.90.160.452,-(lampiran 3) daftar inventaris ini sesuai

dengan neraca KUD Sawit Jaya.

Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya belum menyajikan laporan arus kas

yang menggambarkan arus kas dari aktivitas koperasi, investasi, dan pendanaan

koperasi. Sehingga tidak dapat dinilai kemampuan koperasi dalam menghasilkan

kas atau setara kas atau setara kas serta nilai kebutuhan koperasi terhadap kas

tersebut.
6

Dalam laporan keuangan Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya juga belum

menyajikan laporan perubahan ekuitas, laporan perusahan ekuitas adalah

perubahan yang bersumber dari pengaruh koreksi kesalahan dan perubahan

metode akuntansi yang digunakan dan menyajikan laba atau rugi yang dihasilkan

dari laporan laba rugi pada periode yang sama.

Berdasarkan uraian yang diungkapkan dalam latar belakang masalah, maka

penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan mengungkapkannya dalam bentuk

skripsi dengan judul :

Analisis Penerapan Akuntansi Pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit

Jaya – Unit Usaha Otonom Harapan Jaya Desa Rimba Beringin Kecamatan

Tapung Hulu Kabupaten Kampar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat ditarik

menjadi suatu rumusan masalahnya yaitu: “Apakah Penerapan Akuntansi Pada

Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya – Unit Usaha Otonom Harapan Jaya telah

sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis dilakukan nya penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah penerapan akuntansi pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit

Jaya – Unit Usaha Otonom Harapan Jaya telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi

Berterima Umum.
7

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis

Bagi penulis sendiri dapat menambah wawasan dan mengaplikasikan teori

dengan praktek yang didapat selama ini.

b. Bagi KUD

Bagi KUD Sawit Jaya penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi

sebagai bahan pertimbangan didalam usaha perbaikan dan penyelesaian

dalam menerapkan akuntansi koperasi.

c. Bagi penulis selanjutkan

Sebagai bahan referensi dan informasi bagi penelitian lain yang sejenis

diwaktu yang akan datang.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam mempelajari penulisan ini maka penulis

membuat kerangka penulisan yang terbagi menjadi 5 bab, yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab iniii merupakan babb pendahuluan yang menguraikan

tentang latar belakang masalah, perumusann masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II : TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Bab ini menjelaskan teori yang membantu pembahasan

penelitiian seperti pengertian akuntansi, siklus akuntansi,

karakteristiik koperasi, perlakuan akuntansi koperasii,

akuntansi koperasi, penyajian laporan arus kas, penyajian


8

laporan perubahan ekuitas, dan penyajian catatan atas laporan

keuangan koperasi.

BAB III : METODE PENELITIAN

Babb ini merupakan langkah sistem penataan yang ditempuh

untuk mendapatkan data dan mencapai tujuan, bab ini juga

menjelaskan lokasi peneitian, cara atau bentuk yang dipakai

untuk meneliti, dan menjelaskan metode pengumpulan data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas dan menjelaskan seluruh gambaran tentang

koperasi (tempat pengolahan data) dan menampilkan hasil

pengolaan data yang telah dijabarkan, dikoreksi, meninjau dan

memisah hasil pengelolaan.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran pada bab

sebelumnya dapat menjadi bahan pertimbangan koperasi.


BAB II

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Telaah Pustaka

2.1.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi menurut Ansori (2015) dalam dunia usaha sangat berlaku penting

dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Apabila perusahaan sudah menggunakan

ilmu akuntansi yang baik dan akurat, maka akan menghasilkan keputusan yang

tepat, yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan baik pihak internal

maupun eksternal.

Akuntansi menurut Rahmawati (2015) berasal dari bahasa asing accounting

yang artinya apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yaitu menghitung

atau mempercayakan. Akuntansi digunakan semua kegiatan untuk mengambil

keputusan. Sedangkan akuntansi menurut Satria (2021) dapat didefinisikan

sebagai sistem informasi untuk mengukur aktivitas bisnis, memproses data, dan

menginformasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.

Akuntansi menurut American Instute of Certified Public Accounting

(AICPA) dalam Salveri (2019) menyatakan bahwa merupakan seni pencatatan,

penggolongan, dan menyimpulkan transaksi dan suatu kejadian yang berhubungan

dengan keuangan dengan cara yang baik dan menguraikan hasil-hasil pencatatan.

Berdasarkan beberapa pengertian akuntansi diatas maka dapat diartikan

bahwa akuntansi merupakan suatu proses mengidentifikasikan, menilai dan

melaporkan informasi ekonomi dan memakai hasilnya ke dalam bentuk laporan

9
10

keuangan, kemudian diinformasikan kepada pengguna laporan keuangan.

Akuntansi ini dijadikan atau dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

2.1.2 Metode Pencatatan Akuntansi

Metode pencatatan akuntansi yang digunakan dalam mencatat transaksi ada

dua dasar pencatatan menurut Diharti (2019) yaitu :

1. Dasar kas (cash basis), adalah proses mencocokan antara pendapatan

dengan beban, dimana saat uang sudah diterima pendapatan

diungkapkan dan pada saat uang sudah dibayarkan beban dilaporkan.

2. Dasar akrual (accrual basis), adalah suatu metode mencocokan antara

pendapatan dengan beban, dimana pada saat terjadinya transaksi

pendapatan dapat diungkapkan dan pada saat beban tersebut dibutuhkan

untuk mewujudkan pendapatan usaha maka beban dilaporkan.

2.1.3 Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi (accounting cycle) adalah tahapan-tahapan mulai dari

transaksi sampai penyusunan laporan keuangan dan siap untuk pencatatan

selanjutnya. Berikut ini siklus akuntansi yang dijelaskan oleh Bahri (2020) :

1. Transaksi

Peristiwa ekonomi yang terjadi atau dilakukan suatu entitas dan

berpengaruh pada posisi keuangan.

2. Bukti transaksi

Setelah terjadinya transaksi, transaksi selanjutnya yang terjadi pada

perusahaan didokumentasikan ke dalam bukti-bukti transaksi. Bukti


11

transaksi inilah yang ada, lalu dilakukan pencatatan ke dalam buku

jurnal.

Adapun yang termasuk dalam bukti intern menurut Bahri (2016)

ialah :

a. Bukti kas masuk

Bukti kas masuk adalah bukti yang berisi tentang transaksi yang

berhubungan dengan penerimaan pada suatu perusahaan.

b. Bukti kas keluar

Bukti kas keluar adalah bukti yang berisi tentang transaksi yang

berkaitan dengan pengeluaran kas pada suatu perusahaan.

c. Bukti memorial

Bukti memorial adalah transaksi yang berisi tentang transaksi harian

yang tidak termasuk transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas,

seperti pembeliaan kredit dan pendapatan yang belum diminta.

Adapun yang termasuk bukti transaksi ekstern menurut Bahri (2020) ialah:

a. Bukti nota debit ( debit memo)

Bukti nota debit adalah bukti transaksi dari pembeli kepada pemasok

atas pengembaliaan barang yang dibeli karena tidak sesuai dengan

pesanan.

b. Bukti nota kredit (credit memo)

Bukti nota kredit adalah bukti dari penjual ke pembeli atas

pengembaliaan barang yang dijual tidak sesuai dengan pesanan atau

terjadinya kerusakan.
12

c. Bukti faktur

Bukti faktur adalah bukti penjualan barang atau jasa secara kredit.

Faktur biasa nya dibuat secara rangkap. Faktur yang dikeluarkan oleh

penjualan maka disebut faktur penjualan, sedangkan pembeli yang

merupakan penerima faktur maka disebut faktur pembelian.

3. Analisis transaksi

Analisis transaksi adalah aktivitas yang dikerjakan untuk mengetahui

pengaruh dari transaksi yang terjadi terhadap akun-akun sesuai persamaan

akuntansi.

4. Jurnal

Jurnal adalah catatan terstruksur dari transaksi keuangan dengan

mengurutkan akun yang didebit dan kredit beserta jumlah dan

referensinya.

5. Buku besar

Buku besar adalah buku yang berisi catatan kumpulan akun yang terdapat

pada laporan keuangan. Buku ini mencatat setiap perubahan yang terjadi

pada semua akun diakhir periode dan akan terlihat saldo dari akun

tersebut. Setiap transaksi akan dipindahkan ke buku besar secara bertahap.

6. Neraca saldo

Neraca saldo adalah daftar yang isi nya terdapat semua akun buku besar.

Neraca saldo disiapkan pada akhir periode, atau bisa kapan saja untuk

membuktikan keserasian buku besar.


13

7. Jurnal penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk akhir periode. Tujuan

dari jurnal penyesuaian yaitu untuk memeriksa akun sebelum dilakukan

pencatatan laporan keuangan.

8. Jurnal penutup

Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat di akhir periode untuk

menghilangkan semua akun sementara dan dipindahkan ke akun

permanen. Karna pada akhir periode ditutup kemudian diatur ulang di

akhir tahun atau disebut dengan tutup buku.

9. Laporan keuangan

Laporan keuangan dilakukan penyusunan untuk para pihak yang

membutuhkan yaitu, laporan laba rugi, laporan perubahaan ekuitas,

laporan posisi keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan

keuangan.

2.1.4 Tujuan dan Karakteristik Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Hidayat (2018) adalah untuk

memberikan informasi kepada pihak yang memerlukan tentang situasi suatu

perusahaan dari sudut nilai dalam laporan keuangan. Sedangkan menurut Bahri

(2016) laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan

perusahaan, kinerja dan arus kas entitas yang berguna bagi pemakai untuk

membuat keputusan-keputusan ekonomi.

Sedangkan tujuan laporan keuangan menurut Hery (2016) adalah untuk

membagikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor dalam


14

pengambilan keputusan investasi maupun kredit. Jenis laporan yang dibuat oleh

pengambil keputusan beragam, begitu juga dengan metode yang digunakan saat

pengambilan keputusan.

Menurut IAI dalam SAK ETAP (2013) karakteristik kualitatif informasi

dalam laporan keuangan yaitu:

a. Dapat dipahami

Informasi akuntansi harus dapat dipahami oleh para pengguna dan

diucapkan dalam bentuk dengan istilah yang telah disesuaikan.

b. Relevan

Informasi yang harus bermanfaat dan dihubungkan dengan tindakan.

Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut diubah, maka dapat

mengubah keputusan dan tindakan pengguna.

c. Materialitas

Infotmasi dapat dikatakan materialitas apabila informasi tersebut dapat

merubah pengambilan keputusan.

d. Keandalan

Informasi dapat diandalkan apabila bebas dari kesalahan dan disajikan

jujur.

e. Subtansi mengungguli bentuk

Seluruh kejadian dan transaksi disajikan secara keseluruhan sesuai

sebtansinya, realitas ekonomi bukan hanya bentuk hukumnya.

f. Pertimbangan sehat
15

Pertimbangan sehat artinya menggunakan unsur kehati-hatian pada menilai

serta menyajikan aset atau penghasilan tidak terlalu tinggi dan kewajiban

atau beban tidak terlalu rendah

g. Kelengkapan

informasi dalam laporan keuangan harus lengkap pada batasan materialitas

dan biiaya. tidak ada informasi yang tidak bener yang disajikan dalam

laporan keuangan

h. Dapat dibandingkan

Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat apabila dibandingkan dengan

laporan keuangan perusahaan yang sejenis untuk suatu periode. Semua

kejadian harus disajikan secara konsisten dan laporan keuangan harus

memberikan informasi yang lengkap.

i. Tepat waktu

Laporan ini harus diproses dan dilaporkan dalam periode yang cukup

ekonomis, dan mempertimbangkan jangka waktu pengambilan keputusan.

j. Keseimbangan antara biaya dan manfaat

Informasi dari laporan keuangan harus memberikan manfaat yang melebihi

biaya penyediaannya.

2.1.5 Penyajian Laporan Keuangan

Setelah transaksi dicatat dan disimpulkan, tahap selanjutnya adalah

menyediakan laporan bagi pengguna. Laporan akuntansi yang menerbitkan

informasi disebut dengan laporan keuangan.


16

2.1.5.1 Neraca

Neraca adalah suatu laporan keuangan yang diwujudkan pada suatu

periode akuntansi yang membuktikan posisi keuangan dari suatu entitas pada

akhir periode. Menurut Bacthtiar dan Nurfadila (2019) neraca merupakan laporan

keuangan yang menunjukan posisi faktor produksi yang dimiliki perusahaan

beserta informasi asal faktor produksi perusahaan. Dengan fungsi tadi, neraca

merupakan satu satunya laporan keuangan yang dapat disusun diawal pencatatan

pada perusahaan.

Neraca menurut Zamzami dan Nusa (2016) merupakan sebuah pelaporan

posisi keuangan yang berisi tentang aset, kewajiban, ekuitas. Pada umumnya

perusahaan akan menyajikan pada periode akuntansi pada akhir tahun, namun

untuk kebutuhan internal perusahaan juga memiliki periode akuntansi interim

yaitu periode bulanan untuk pelaporan internal dan juga periode empat bulan

tujuann untuk pelaporan eksternal.

1. Aset

Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa

masalalu dan dari masa manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan

diperoleh entitas. Menurut IAI dalam SAK ETAP (2013) menjelaskan bahwa

posisi keuangan suatu entitas terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas pada suatu

waktu tertentu unsur laporan yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran

posisi keuangan.
17

a. Aset lancar

Aset lancar adalah aset yang dapat diuangkan atau dapat dijadikan uang

dalam jangka pendek. Sebuah aset dapat ditukarkan menjadi kas serta bisa

menutupi kewajiban pada waktu satu tahun maupun periode operasional, sehingga

aset umur manfaatnya lebih dari itu dapat digolongkan kepada aset lancar. Aset

lancar sebagai berikut :

1). Kas

Kas menurut Farmasia (2021) adalah mata uang logam atau kertas, baik

dalam bentuk rupiah maupun mata uang asing sebagai alat pembayaran dan siap

serta bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Menurut

Hery (2020) kas merupakan aset yang paling lancar dibanding aset lainnya. Kas

ini juga merupakan aset yang paling digemari untuk dicuri dan dimanipulasi.

Dalam neraca, kas selalu disajikan pertama, setelah itu barulah diikuti dengan

akun piutang usaha, dan seterusnya sesuai dengan urutan likuiditas.

2). Piutang

Piutang menurut Hery (2020) adalah yang timbul dari penjualan barang dan

jasa secara kredit. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2022) piutang merupakan

kredit yang disalurkan kepada pihak lain dalam laporan posisi keuangan yang

diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diterbitkan. Perusahaan pembiayaan selain

bank mengklasifikasikan piutang menurut jenis pembiayaan yaitu piutang

pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan sewa, dan piutang pembiayaan kartu

kredit.
18

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa piutang merupakan

sejumlah saldo yang akan diterima baik dalam bentuk perkiraan uang, barang, dan

jasa.

Adapun dua metode akuntansi untyuk piutang tak tertagih menurut Marsella

(2021) sebagai berikut :

a. Metode penghapusan langsung

Metode ini digunakan pada perusahaan yang berskala kecill atau dapat

juga dijalankan dalam perusahaan yang tidak dapat menafsirkan kerugian

piutang dengan tepat. Metode ini juga dapat mengurangi piutang saat

dikettahui bahwa piutang sudah tidak dapat tertagih kembali.

b. Metode tidak langsung/ metode cadangan

Metode ini digunnakan pada perusahaaan yang berskala besar, dimana

perusahaan sudah membuat estimaasi atau perkiraan mengenai kerugian

piutang yang akan diterima akibat tidak dapat ditagih. Suatu esttimasi

dibuat menyangkut perkiraan piutang tak tertagih dari semua penjualan

kredit atau daari total piutang. Estimasi dicatat sebagai beban dan

pengurangan tidak langsung pada piutang usaha melalui kenaikan akun

penyisihan dalam periode dimana penjualan itu dicatat. Metode

penghapusan tidak langsung mencatat beban atas dasar estimasi dalam

periode akuntansi, dimana penjualan kreddit dilakukan atau pada saat

timbulnya nilai piutang dineraca.


19

3). Persediaan

Persediaan menurut Yosep (2022) adalah barang yang dimiliki untuk dijual

sebagai bagian dari operasional bisnis normal perusahaan. Persediaan merupakan

aset yang dibutuhkan dan pentig bagi perusahaan.

b. Aset tetap

Aset tetap merupakan aset perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai

manfaat ekonomis lebih satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk

melaksanakan kegiatan perusahaan. Menurut Marsella (2021) aset tetap adalah

sumber daya fisik yang dimiliki untuk digunakan dan tidak untuk dijual dalam

rangka produksi atau penyediaan barang dan jasa, untuk disewakan, atau untuk

tujuan administratif.

Sedangkan aset tetap menurut Pangaribuan (2022) merupakan aset yang

dibeli untuk digunakan secara aktif dalam operasional perusahaan dalam mencari

laba, dan memberikan masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Menurut

Fahasta (2021) aset tetap mencakup tanah, bangunan, kendaraan, dan peralatan.

c. Aset Lain-lain

Aset lain-lain terdiri atas aset tetap pada kontruksi dan beban yang

ditangguhkan. Pada koperasi terdapat taksiran aset lain-lain yang bertujuan untuk

melaporkan selain aset lancar dan aset tetap.

2. Kewajiban

Karakteristik esensial dari kewajiban (liability) adalah bahwa entitas

mempunyai kewajiban (obligation) masa kini untuk bertindak atau untuk


20

melaksanakan sesuatu. Kewajiban dapat berupa kewajiban hukum dan kewajiban

kontruktif.

Adapun elemen-elemen yang terdapat pada kewajiban menurut Bahri (2016)

yaitu:

1. Utang jangka pendek

1). Utang usaha yyaitu kewajiban perusahaan keppada pihak yang

timbulll karena adanya transakksi pembeliaan barang dagang.

2). Utang wesel yaitu kewajiban perusahaan kepaada pihak kreditur

yang disertai dengan jjanji tertulis uuntuk melunasi.

3). Utang gaji yaitu kewajiban yang muncul karena terdapat karyawan

yang bekerja tetapi belum mendapat gaji.

4). Utang pajak yaitu utang muncul karena perusahaan udah waktu nya

meembayar pajak namun perusahaan belum membayarnya.

5). Pendapatan diterima di muka yaitu pendapatan yang sudah diterima

di awal periode namun belum memberikan jasa.

2. Utang jangka panjang

Utang obligasi yaitu utang jangka panjang dari perusahaan yang disertai

dengan sertifikat tanda terutang dan bentuk tulis di atas materai.

3. Ekuitas

Ekuitas adalah hak residu atas asett entitas setelah dikurangii semua

kewajiban. Ekuitas mungkin disubklasifikasikann dalam neraca. Misalnya, entitas

yang berbentuk Perseroan Terbatas, subklasifikaasi dapat meliputi dana yang


21

dikontribusikan oleh pemegang saham, saldo laba dan keuntungan atau kerugian

yang diakkui secara langsung dalam ekuitas.

2.1.5.2 Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk

mengetahui hasil dari suatu periode tertentu. Menurut Kieso (2018) laporan laba

rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan tentang pendapatan dan beban

serta laba neto atau rugi dari suatu perusahaan untuk periode tersebut.

Laporan laba rugi menurut Kariyoto (2017) adalah laporan keuangan yang

memberikan informasi tentang kemampuan pada perusahaan dalam mewujudkan

laba selama periode tertentu.

Terdapat komponen laporan laba rugi menurut Bahri (2016) yaitu:

1. Pendapatan

Unttuk kepentinmgan akuntansi pendapatan dikelompokkan meinjadi

beberapa bagian, yaitu:

a. Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha yaitu pendapatan yang diperoleh ddari kegiatan

pokkok perusahaan. Pendapatan usaha terdiiri dari pendapatan yang

diiperoleh dari penjualan barrang dan jassa.

b. Pendapatan diluar usaha

Pendapatan diluar usaha yaitu pendapatan didapat bukan dari hasil

kegiiatan pokok, perusahaan juga memperolleh pendapattan

sampinmgan yang dapat berupa: pendapatann bunga, pendapatan

deviiden, pendapatan sewa, dan sebagainyaa.


22

2. Beban

Beban dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:

a. Beban usaha

Beban usaha yaitu semua beban yang dikeluarkan untuk mempperoleh

penghasilan ussaha. Umumntya untuk perusahaan jasa, beban usaha

diikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu:

1). Beban pemasaran mencangkup keseluruhan beban yang digunakan

untuk menyelenggarakan pemasaran atau penjualan barang/jasa

dan pengangkutan.

2). Beban administrasi mencakup beban yang terjadi dalam

penyelenggaraan pengarahan, pengawasan, dan pelaksanaan tugas-

tugas perusahaan.

b. Beban di luar usaha

Beban di luar usaha adalah mencakup beban yang digunakan untuk

kegiatan di luar kegiatan pokok atau utama perusahaan. Misalnya:

beban bunga dan beban lain-lain.

2.1.5.3 Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menurut Bahri (2020) adalah laporan yang

menunjukkan transaksi modal dengan pemilik, laba atau rugi periode pelaporan,

saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode. Penyajian akun-akun

pada laporan perubahan ekuitas disesuaikan dengan bentuk entitasnya.

Laporan perubahan ekuitas menurut Prihadi (2019) juga merupakan laporan

keuangan yang berisi tentang perubahan ekuitas yang berasal dari kinerja internal
23

yang terdapat laba dan pembagiaan deviden, dan akibat dari perubahaan struktur

setoran ekuitas. Menurut Sugiono dan Untung (2016) laporan perubahan ekuitas

adalah laporan yang memuat tentang saldo awal dan akhir keuntungan ditahan

pada laporan posisi keuangan untuk membuktikan suatu analisa peralihan

besarnya keuntungan selama periode.

2.1.5.4 Laporan Arus Kas

Laporan arus kas Menurut Fitra (2019) adalah bagian dari pelaporan

finansial yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang

diklasifikasikan berdasarkan kegiatan operasi, investasi, pendanaan, dan

transitoris. Klasifikasi arus kas memberi informasi para pengguna laporan untuk

menilai pengaruh aktivitas tersebut.

Sedangkan laporan arus kas menurut Hery (2016) adalah laporan yang

mengilustrasikan arus kas masuk dan keluar secara terperinci dari setiap kegiatan,

diawali dengan aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Arus

kas memperlihatkan kenaikan/penurunan bersih kas dari semua kegiatan sampai

diakhir periode.

2.1.5.5 Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan menurut Kawatu (2019) merupakan

pembahasan secara lebih rinci atas elemen padaa laporran keuangan, baik neraca,

laporan laba rugi, maupun laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan sangat

bermanfaat dalam meninjau pengambilan keputusan.

Sedangkan catatan atas laporan keuangan menurut Darmawan (2020)

adalah catatan informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk


24

memberikan tambahan kepada pembaca. Laporan ini memberikan rincian pos-pos

yang disedikan pada laporan keuangan yang berhubungan dengan informasi pos-

pos yang bukan termasuk dalam standar keuangan.

2.1.6 Pengertian Koperasi

Koperasi menurut IAI dalam SAK ETAP (2009) adalah badan hukum.

Modal pokok koperaasi adalah simpanan pokokk anggota, miirip saham atas

nnama, tak dapat dipindah tangankan dan dapat diaambil keembali bila anggota

keluar dari keanggotaan koperasi. Ekuitas koperasi atau kekayaan bersih koperasi

adalah simpannan pokok, simpanan lain, pinjamaan-pinjaman, penyisihan hasiil

usaha termassuk cadangan.

Koperasi menurut Abidin dan Syamsir (2022) adalah perkumpulan orang

yang bersatu sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi

ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang dimiliki bersama

dan dikendalikan secara demokrasi.

Sedangkan koperasi menurut Sugiarto (2016) adalah organisasi yang

dimiliki dan digerakan oleh orang demi kepentingan bersama. Koperasi

melandaskan kegiatn berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasas

kekeluargaan.

Menurut Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2012 koperasi adalah badan

usaha yang didirikan oleh perseoranggan atau badan hukkum koperasi, dengan

memisahkan kekayyaan anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha,

yang memenuhi kebutuhan bersama di bidanng ekonomi, sosiial, dan budaya

sesuai nilai dan prinsip koperasii.


25

2.1.7 Tujuan dan Prinsip Koperasi

Undang-Undang No. 25 tahun 1992 menjeelaskan bahwa koperasi memiiliki

tujuan meningkatykan kesejahteraaan anggotanya pada khususnya dan

masyarakatt pada umummnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan

dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeeadilan.

Tujuan dari koperasi menurut Sugiarto (2021) adalah untuk mewujudkan

masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, dan mandiri atas dasar Pancasila dan

Undang Undang Dasar Tahun 1945. Selain itu tujuan koperasi adalah memajukan

kesejahteraan anggota dan masyarakat.

Koperasi menurut Jiuhardi (2022) bertujuan untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dan masyarakat secara aktif. Dan mengebangkan

perekonomian yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) menurut Sattar (2021)

adalah ketentuan pokok yang berlaku dikoperasi dan dijadikan sebagai acuan

kerja koperasi. Prinsip-prinsip tersebut merupakan “rules of the game” dalam

kehidupan koperasi. Adanya prinsip koperasi ini menjadikan pembeda antara

koperasi dan badan usaha lainnya. Prinsip-prinsip koperasi diantaranya yaitu:

a. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela atau terbuka

b. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis

c. Partisipasi ekonomi anggota

d. Otonomi dan kebebasan

e. Pendidikan, pelatihan dan informasi

f. Kerjasama antar koperasi


26

g. Kepedulian terhadap komunitas

Dapat diartikan bahwa prinsip-prinsip koperasi pada umumnya adalah

sebagai landasan bekerja bagi koperasi dalam melakukan aktivitas organisasi dan

bisnis. Sekaligus merupakan ciri khas jati diri koperasi ini yang membedakannya

dari perusahaan-perusahaan koperasi.

2.1.8 Jenis Koperasi

Koperasi Unit Desa (KUD) dan Koperasi Simpan Pinjam adalah dua bentuk

koperasi yang terkenal dilingkungan masyarakat. Koperasi ini sebenarnya

disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan organisasi. Menurut Jumaidi (2021)

jenis koperasi didasarkan pada bidang usaha dan jenis anggotanya, yaitu :

a. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang kegiatannya memupuk

pendanaan, melakukan kegiatan jasa penyimpanan dana dari para

anggota, atau memberikan saluran dana ke anggota.

b. Koperasi Konsumen

Koperasi yang anggotanya terdiri dari para konsumen akhir atau pemakai

barang dan jasa. Kegiatan yang utama dalam koperasi ini adalah

melakukan pembelian bersama.

c. Koperasi Pemasaran

Koperasi yang mengelola bahan baku menjadi bahan jadi. Kegiatan

utamanya adalah pembelian bahan baku, pengolahan bahan baku hingga

menjadi bahan siap pakai.


27

2.1.9 Laporan Keuangan Koperasi

Menurut Permen Kop dan UMKM No. 13/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang

pedoman umum akuntansi usaha simpan pinjam oleh koperasi, laporan keuangan

merupakan sarana pertanggungjjawaban pengurus atas pengelolaan sumber dayaa

yang dipercaya kepada mereka. Adapun komponen laporan keuangan koperasi

adalah :

a. Neraca adalah laporan yang membeerikan informasi mengenai posiisi

keuangan, yaitu siftat dan jumlah harta atau sumber daya usaha

simpamn pinjam koperasi, kewajiban kepada pihak pemberi pinjamam

dan penyimpan sertta ekuitas.

b. Laporan perhitungan hasil usaha adalah laporan yang meberikan

informasi tentang perhitungan tentang pendapatan dan beban.

c. Laporan perubahan ekuitas adalah penambaham atau pengurangam

kompomen ekuitas koperasi dalan suatu periode.

d. Laporan arus kas adalah informasi mengemai perubahamn historiss atas

kas dan setara kas koperasi yang menunjukkan secarra terpisah

perubaham yang terjadi selamaa satu periode dari aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan.

e. Catatan atas laporan keuangan adalah tambahan informasi yang

diisajikan dalamm laporan keuangan yang berisi penjelasanl neratif atau

rinciankkjumlah yangy disajikan dalam laporan keuangan.

Menurut Purnamawati (2018) laporan keuangan adalah suatu bentuk

pelaporan yang terdiri dari neraca, laba rugi, serta laporan perubahan modal. Hasil
28

dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi dengan pihak

berkepentingan.

Tujuan laporan keuangan dalam SAK ETAP pada IAI (2016) adalah

menyyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja keuangan dan

laporan arus kas suatu enttitas yang bermanfaat bbagi sejumlah besar perngguna

dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi

daspat meminta laporan keuangabn khuisus untuk memenuhi informasi tertentu.

2.2 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah dan tellaah pustaka yang telah

dipaparkan maka dikemukakan hipotesisr sebagai berikut:

Diduga Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya-Unit Usaha Otonom Harapan

Jaya dalam penerapan akuntansi belum sepenuhnya menerapkan prinsip-prinsip

akuntansi yang berterima umum.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengggunakan metode penelitian deskkriptif

kualitatif. Menurut Sugiyono (2015) metode kualitatif adalah, mettode peneliitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti

sebagai instrument kunci. Analisis data bersufat induktif/kualitatif yang

menekankan makna daripada generalitas.

3.2 Objek Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya -

Unit Usaha Otonom Harapan Jaya Desa Rimba Beringin Kecamatan Tapung Hulu

Kabupaten Kampar.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan penulis dalam membantu penelitian

terdapat dua jenis yaitu:

a Data Primer yaitu data yang penulis dapatkan seccara langsung dari

penguruss koperasi dan karyawan koperasi bagian administrasii kegiatann

usaha, sejarahh perkembangan koperasi, kebijakan bidang operasional,

akuntansi serta keuangan.

b Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari catatan dan laporan yang

telah disusun koperasi dalam bentuk yang telah jadi berupa struktur

29
30

organisasi, beberapa laporan keuangan serperti Neraca dan Laporan Laba

Rugi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah:

a Wawancara, yaitu dengan wawancara secara langsung dengan pengurus

KUD mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang akan

diteliti seperti sejarah KUD, kegiatan KUD, sistem pencatatani yang

digunakan KUD dan kiebijakan yang dilakukan dibidang usaha KUD.

b Dokumentasi, yaitu dokumen yang berisi tentang laporan keuangan KUD

dan kemudian difotocopy data tersebut dari tahun 2020 dan 2021 yang

didapat dari karyawan KUD.

3.5 Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis dan menelaah permasalahaan yang diambil dalam

penelitian KUD Sawit Jaya – Unit Usaha Otonom Desa Rimba Beringin

Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, maka analisis data yang digunakan

oleh peneliti ini menggunakan metode deskriptiff yaitu metode penelitian dengan

cara mengumpulkan data dan diteiliti sesuai dengan teiori yang berkaitan dengan

masalah yang akan dibahas dan disajikan dalam hasil penelitian ini.

Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini menurut Pridiawan (2018)

adalah sebagai berikut :


31

1. Reduksi Data

Reduksi data padat diartikan sebagai prosses pemilihan, pemusatan,

perhatiani pada penyederhanaan, keabstrakani dan transformasi data awall

yang muncull darii catatan lapangan. Peneliti mengediy data dengan cara

memilih bagian data untuk dikode, dipakai dan diringkas serta dimasukkan

dalam kategorii yang diiteliti. Reduksi data dilakukan terus menerus

selama penelitian ydilakukan.

2. Penyajian Data

Sekumpulian data yuang diortganisir sehingga dapat memberii deskripsi

mernuju penarikan keimpulan. Penyajian data harus mempnyai relevansi

yang kuat degan perumusan masalah secara keseluruhan dan disajikan

secara sistematis.

3. Penarikan Kesimpulan

Proses penarikann kesimpulan merupakan bagian penting dariy kegiatan

pnelitian karena merupakan kesmpulan dari penelitian. Proses penrikan

kesimpulan ini bemaksud untuk menganalisis, mencari makna darii data

yang ada sehngga dapat ditemukan dalam penelitian yang telah dilakukan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya berdiri pada tanggal 24 Juli 1995

dengan nomor badan hukum : 133/a/BH/XIII. Adapun sejarah singkat berdirinya

koperasi yang berada di Desa Rimba Beringin Kecamatan Tapung Hulu

Kabupaten Kampar di picu karena perekonomian masyarakat sekitar yang tidak

stabil. Pada awalnya sebagian masyarakat memiliki profesi sebagai petani dan

diwilayah tersebut terdapat lahan yang dapat di sumberdayakan oleh masyarakat

sekitar Desa Rimba Beringin Kecamatan Tapung Hulu. Karena hal tersebut di

dirikan lah sebuah koperasi yang tergabung dalam KKPA ( Kredit Koperasi

Primer Anggota). Koperasi KUD Sawit Jaya sampai saat ini memiliki anggota

aktif berjumlah sekitar 470 orang. Koperasi ini memiliki 11 kelompok tani yang

mempunyai nama-nama yang berbeda.

4.1.1 Visi, dan Misi Koperasi KUD Sawit Jaya

Pada setiap organisasi tentu memiliki visi dan misi dalam menjalankan

organisasinya agar terarah dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun

visi koperasi Sawit Jaya adalah menjadi mitra yang handal dalam permodalan

usaha anggota. Dan misi dari koperasi ini adalah menyelenggarakan pelayanan

prima kepada anggota, menjalankan kegiatan usaha simpan pinjam yang

efektif,efisien serta transparan dan menjamin kerjasama usaha dengan berbagai

pihak untuk meningkatkan manfaat bagi anggota.

32
33

4.1.2 Struktur organisasi KUD Sawit Jaya

Adapun struktur organisasi dari KUD Sawit Jaya tersebut adalah sebagai

berikut :

Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Koperasi Sawit Jaya

Sumber : Koperasi Sawit Jaya

Tugas dan tanggung jawab pengelola Koperasi Sawit Jaya adalah sebagai

berikut :

1. RAT ( Rapat Anggota Tahunan)

RAT merupakan kekkuasaan tertinggi di dalam koperasi. Dalam rapat

anggota tahunan inilah diadakannya tukar fikiran san juga wadag bagi pengurus

untuk melaporkan hasil kerjanya dalam satu periode yaitu satu tahun. Sehingga
34

bisa di nilai apakah koperasi sudah berhasil dalam mencapai target dan tujuan nya

dalam periode tersebut. Rapat anggota tahunan memiliki tujuan mnetapkan

kebjakan angaran dasar, angaran rumah dan menetapkan jebijaksanaan unum

koperasi.

2. Ketua KUD

a. Wajib untuk mengelola dan mengembangakan KUD

b. Terus berinovasi dan memanfaatkan potensi usaha

3. Bendahara KUD

a. Membayar uang hasill penjulan TBS kepada petani/aggota

b. Melakukan pembayaran hutangy dan piutang koperasi

c. Mengurus segala pembukuan kopersasi

4. Sekretaris KUD

a. Berkewajiban menyelenggarakan administrasi umum di KUD

b. Membantu tugas ketua KUD dakam bidang administrasi umum

5. Badan Pengawas KUD

a. Berkewajiban mengawasi jalannya usaha KUD

b. Membantu dalam mengembangkan KUD

4.1.3 Aktivitas Koperasi

Tujuan didirikannya koperasi adalah melaksanakan aktivitas koperasi

untuk memperoleh manfaat ekonomi yang layak dan mensejahterakan

anggotanya. Untuk itu bidang usaha yang harus dipilih sesuai dengan kebutuhan

anggotanya dan dapat memberikan manfaat. Adapun aktivitas koperasi unit desa

sawit jaya adalah penjualan gas elpiji, depot air dan simpan pinjam.
35

Koperasi Unit Desa Sawit Jaya dalam aktivitas simpan pinjam hanya

melayani anggota koperasi saja, jika diluar anggota Koperasi Sawit Jaya tidak

melayani simpan pinjam hanya melayani penjualan gas elpiji dan penjualan depot

air.

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penyusunan laporan keuangan dalam akuntansi pada koperasi yang

mengacu pada Standar Akuntansi Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) yang

berlaku secara efektif menggantikan PSAK No.27 tahun 2009. Berdasarkan uraian

tersebut pada bab ini akan menganalisis penerapan akuntansi berlaku umum pada

Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya Desa Rimba Beringin Kecamatan Tapung

Hulu Kabupaten Kampar.

4.2.1 Dasar Pencatatan

Dasar pencatatan Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya menggunakan

dasar accrual basic yaitu dimana pendapatan dan juga beban di akui dan di catat

pada saat terjadinyaa transaksi. Sehingga pada saat terjadinya penerimaan dan

pengeluaran kas akan langsung dicatat oleh pihak koperasi di buku kas.

4.2.2 Proses Akuntansi

Proses akuntansi yang dilakukan Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya

melakukan secara manual yaitu dengan membuat catatan pada kas umum

kemudian disusun menjadi laporan keuangan yaitu neraca, laporan sisa hasil usaha

dan catatan penjelasan dari laporan keuangan. Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit

Jaya belum menyajikan jurnal umum maupun jurnal khusus pengeluaran dan
36

penerimaan kas, koperasi juga tidak memposting ke buku besar serta koperasi

tidak membuat laporan arus kas dan perubahan ekuitas pada laporan akuntansinya.

Proses pencatatan akuntansi seharusnya di mulai dari mencatat transaksi

dianalisisi dan dituangkan kedalam bentuk jurnal kemudian diposting dibuku

besar lalu dituangkan di neraca saldo kemudian dibuat jurnal penyesuaian untuk

akun-akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode, neraca lajur dan jurnal

penutup. Lalu disusun dilaporan keuangan yang terdiri dari laporan sisa hasil

usaha, laporan ekuitas, laporan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan

keuangan, kemudian dibuat neraca saldo setelah penutupan dan jurnal pembalik.

1. Tahap Pencatatan

Proses pencatatan yang dilakukan oleh pihak koperasi melakukan

pencatatan harian ke dalam buku kas yang dilakukan oleh pihak koperasi. Setelah

di lakukannya pencatatan ke dalam buku kas kemudian pihak koperasi membuat

rekapan bulanan tersebut terdiri dari rekap simpanan wajib dan simpanan pokok,

pinjaman sp anggota, penjualan gas dan juga depot.

Pada tahap ini pihak koperasi tidak membuat jurnal pengeluaran kas dan

jurnal penerimaan kas yang harusnya dilakukan setiap terjadinya transaksi.

Berikut contoh jurnal penerimaan kas dan pengeluaran kas yang seharusnya

dibuat oleh pihak Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya:


37

Tabel 4.1
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Koperasi Sawit Jaya
Per 31 Desember 2020
R Debet Kredit
Tgl Ket e Beban
f Pembelian Operasi
Kas

07/12/20 Operasional BPD 500.000 500.000

10/12/20 Pembayaran Pulsa 300.000 300.000

12/12/20 Pembelian Pupuk 1.695.000 1.695.000


19/12/20 Pembayaran ATK 133.000 133.000
24/12/20 Konsumsi Kantor 127.000 127.000
28/12/20 Sumbangan Dana 400.000 400.000
31/12/20 Pembayaran Listrik 350.000 350.000
Total 1.695.000 1.810.000 3.505.000
Sumber : Data Olahan

Tabel 4.2
Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Koperasi Sawit Jaya
Per 31 Desember 2020

R Debet Kredit
Tgl Ket e Lain
Kas (RP) Penjualan Piutang
f nya
02/12/20 Fee UUO 45.860.965 45.860.965

04/12/20 Fee Tbs 4.415.070 4.415.070

10/12/20 Fee KT 43.067.404 43.067.404

19/12/20 Insentif PAM 300.000 300.000

20/12/20 Simpanan Pokok 19.000.000 19.000.000

26/12/20 Simpanan Sukarela 147.575.000 147.575.000

Total 260.218.439 93.343.439 166.575.000 300.000

Sumber : Data Olahan


38

2. Tahap Penggolongan

Tahap penggolongan merupakan penggolongan transaksi dari jurnal

kemudian di posting di buku besar, pemostingan ini dilakukan dengan

mengelompokkan akun jurnal kedalam pos-pos yang ada di buku besar. Pada

tahap ini bendahara koperasi tidak mencatat buku besar pada setiap akun. Berikut

contoh buku besar yang seharusnya dibuat oleh bendahara koperasi:

Tabel 4.3
Buku Besar
Koperasi Sawit Jaya
Per 31 Desember 2020
Akun: Kas dan Setara Kas
Saldo
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit

Saldo Awal 1.356.682.951

31/12/2020 Saldo Masuk 260.218.439 1.616.901.390

31/12/2020 Saldo Keluar 166.575.000 1.450.326.390

Akun: Piutang
Saldo
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo Awal 485.000.000

31/12/2020 Piutang Usaha 19.000.000 504.000.000

31/12/2020 Piutang Usaha 147.575.000 651.575.000

Akun : Pembelian
39

Saldo
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo Awal 123.500.000
Pembelian
31/12/2020 1.695.000 125.195.000
Pupuk
Sumber : Data Olahan

Akun : Beban Operasi


Saldo
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Operasional
31/12/2020 500.000 500.000
BPD
31/12/2020 Pembayaran
300.000 800.000
Pulsa
31/12/2020 Pembayaran
133.000 933.000
ATK
31/12/2020 Konsumsi
127.000 1.060.000
Kantor
31/12/2020 Sumbangan
400.000 1.460.000
Dana
31/12/2020 Pembayaran
350.000 1.810.000
Listrik
Sumber : Data Olahan

3. Tahap Pengikhtisaran

a. Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan daftar yang berisi kumpulan akun atau

perkiraan yang ada di buku besar. Dengan adanya neraca saldo maka akan

mengetahui keseimbangan jumlah debet dan kredit di buku besar. Berikut

ini adalah neraca saldo yang seharusnya dibuat oleh koperasi unit desa

(KUD) Sawit Jaya :

Tabel 4.4
40

Neraca Saldo
Koperasi Sawit Jaya
Per 31 Desember 2020

Nama Akun Debit Kredit


Aktiva Lancar
Kas dan Setara kas 250.392.268
Bank Replanting 9.469.995.867
Piutang Usaha 618.072.000
Piutang Lain-lain 1.262.872.903
Penyertaan Modal 166.575.349
Aktiva Tetap
Tanah 30.000.000
Bangunan 314.283.380
Peralatan Kantor 87.706.500
Akumulasi Penyusutan 341.829.428
Kewajiban Lancar
Biaya yang harus dibayar 45.000.000
Dana Lainnya 134.983.390
Hutang Jangka Panjang
Dana Replanting 9.469.995.867
Kekayaan Bersih
Simpanan Pokok 9.400.000
Simpanan Wajib 412.190.000
Modal USIPA 83.000.000
Donasi 45.000.000
Cadangan 1.440.460.933
SHU Desember 2020 218.038.649
TOTAL 12.199.898.267 12.199.898.267
Sumber : Data Olahan

4. Tahap Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir akuntansi untuk

mengalokasikan pendapatan maupun pengeluaran untuk satu periode akuntansi

untuk mencerminkan nilai yang sebenarnya. Pada tahap ini Koperasi Unit Desa

(KUD) Sawit Jaya belum menerapkannya dalam proses pembukuan akuntansi

koperasi. Koperasi Sawit Jaya belum melakukan penyesuaian piutang tak tertagih.
41

a. Piutang Tak Tertagih

Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya pada penyajian piutang belum

melakukan penyisihan piutang tak tertagih, sehingga piutang tersebut dapat

memungkinkan tidak tertagih apabila anggota tidak dapat membayarnya ataupun

anggota ataupun bukan anggota sudah meninggal dunia. Seharusnya koperasi

melakukan penyisihan piutang tak tertagih, sebagai contoh jumlah saldo piutang

koperasi sebesar Rp. 1.880.944.903, yang mana kerugian yang ditaksir koperasi

sebesar 2% dari saldo piutang maka jurnalnya yaitu:

Beban Piutang Tak Tertagih Rp37.618.898

Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp37.618.898

b. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset yang berwujud berupa bangunan, tanah, kendaraan,

peralatan kantor. Aset tetap digunakan untuk operasional KUD Sawit Jaya, KUD

Sawit Jaya seharusnya membuat jurnal penyesuaian atas mobil Avanza BM 1314

ZA sebagai berikut :

Beban Penyusutan Mobil Rp.86.000.000

Akumulasi Penyusutan Rp.86.000.000

5. Tahap Pelaporan

1. Neraca
42

Neraca merupakan suatu laporan keuangan yang menggambarkan aset,

liabilitas dan ekuitas disuatu perusahaan atau organisasi. Aset terbagi menjadi dua

yaitu sebagai berikut :

a. Aset Lancar

Aset lancar merupakan aset yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat

dengan mudah dicairkan dan memiliki jangka waktu pencairan tidak lebih

dari 1 tahun.

b. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan untuk operasional

perusahaan dan memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun. Pada tahun 2020

Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya menjual dan mengakui pendapatan

penjualan mobil avanza BM 1314 ZA sebesar Rp90.000.000. Seharusnya

koperasi mencatat pelepasan aset tetap tersebut adalah sebagai berikut:

Harga perolehan mobil Rp172.000.000

Akm.Penyusutan mobil Rp86.000.000

Nilai Buku : Rp172.000.000-Rp86.000.000 = Rp86.000.000

Harga Jual Mobil Rp90.000.000

Keuntungan Penjualan Aset Tetap :

Rp90.000.000-(Rp172.000.000-Rp86.000.000) = Rp4.000.000
43

Maka jurnal penjualan aset tetap adalah :

Kas Rp90.000.000

Akm. Penyusutan Rp86.000.000

Mobil Rp172.000.000

Keuntungan Penjualan Mobil Rp4.000.000

Hal ini menunjukan bahwa penyajian kekayaan bersih yang dilakukan oleh

koperasi telah sesuai dengan prinsip-proinsip akuntansi berterima umum.

Tabel 4.5
Neraca
Koperasi Sawit Jaya
Per 31 Desember 2020

KETERANGAN 2021 2020


(Rp) (Rp)
ASET
ASET LANCAR
Kas 26.445.318 250.392.268
Bank 851.463.760
Bank Replanting 10.466.870.202 9.469.995.867
Piutang usaha 592.701.000 618.072.000
Piutang Lain-Lain - 1.262.872.903
Persediaan 129.995.500 -
Jumlah aset lancar 12.067.475.780 11.601.333.038
Penyertaan
Penyetaan Modal 182.774.439 166.575.349
ASET TETAP
Harga Perolehan Aset Tetap 685.885.580 431.989.880
Akumulasi Penyusutan - 363.196.957 - 341.829.428
44

Jumlah nilai aset tetap 322.688.623 90.160.452


JUMLAH ASET 12.572.938.842 11.858.068.839

KEWAJIBAN DAN
MODAL
KEWAJIBAN LANCAR
Biaya yang masih dibayar 45.000.000 45.000.000
Dana-dana 125.495.118 134.983.390
Jumlah Kewajiban
170.495.118 179.983.390
Lancar

Hutang Jangka Panjang 10.466.870.202 9.469.995.867


Jumlah kewajiban Jangka
10.466.870.202 9.469.995.867
Panjang
EKUITAS
Simpanan Pokok 9.400.000 9.400.000
Simpanan Wajib 440.390.000 412.190.000
Modal USIPA 83.000.000 83.000.000
Donasi 45.000.000 45.000.000
Cadangan 1.084.758.993 1.440.465.933
SHU Tahun Berjalan 273.025.431 218.033.649
Jumlah Ekuitas 1.935.574.424 2.208.089.582

JUMLAH KEWAJIBAN
12.572.938.842 11.858.068.839
DAN EKUITAS

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menggambarkan laba atau

rugi dalam suatu periode. Laporan laba rugi berisi tentang pendapatan dan beban

operasional. Berikut contoh laporan laba rugi KUD Sawit Jaya :


45

Tabel 4.6
Laporan Hasil Usaha
Koperasi Sawit Jaya
Per 31 Desember 2020
2021 2020
KETERANGAN
(RP) (RP)
PENDAPATAN
Pendapatan 1.361.328.842 1.200.910.409
Jumlah Pendapatan 1.361.328.842 1.200.910.409
BEBAN
OPERASIONAL
Beban Usaha 1.088.303.411 982.876.760
Jumlah Beban Operasi 1.088.303.411 982.876.760
SHU Tahun Berjalan 273.025.431 218.033.649
Sumber: Data Olahan

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba rugi entitas selama satu

periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas

untuk periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi

kesalahan diakui pada periode tersebut. Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya

belum membuat laporan perubahan ekuitas. Berikut laporan perubahan ekuitas

yang seharusnya di buat oleh Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya:

Tabel 4.7
Laporan Perubahan Modal
Koperasi Sawit Jaya
Per 31 Desember 2020
KETERANGAN 2020
(Rp)
SALDO KEKAYAAN BERSIH AWAL MODAL 3.276.671.202
PENAMBAHAN MODAL
Simpanan Wajib 412.190.000
SHU Tahun Berjalan 218.033.649
Modal USIPA 83.000.000
46

Donasi 45.000.000
Jumlah penambahan modal 758.223.649
PENGURANG MODAL
Cadangan 1.440.465.933
Pendistribusian Laba Tahun Lalu 386.339.336
Jumlah pengurangan Modal 1.826.805.269

MODAL AKHIR 2.208.089.582


Sumber : Data Olahan

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan mengenai kas masuk dan kas keluar

selama satu periode akuntansi yang mencakup saldo awal kas, sumber penerimaan

kas, sumber pengeluaran kas dan saldo akhir kas di periode akuntansi. Tujuan dari

laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi yang relevan atas

penerimaan dan pengeluaran kas dari koperasi selama satu periode akuntansi.

Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya tidak menyajikan laporan arus kas

yang semestinya harus dilaporkan pada akhir periode akuntansi. Dimana arus kas

berguna sebagai dasar menilai kemampuan badan usaha dalam menghasilkan kas.

Laporan arus kas menyajikan informasi tentang arus kas keluar dan arus kas

masuk pada suatu entitas.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan adalah bagian dari laporan keuangan yang

menyajikan tambahan mengenai kebijakan yang tidak dicantumkan dalam laporan


47

keuangan lainnya. CALK memberikan informasi tambahan mengenai pos-pos

yang ada di neraca ataupun pada perhitungan hasil usaha.

KUD Sawit Jaya sudah menyajikan catatan atas laporan keuangan yang

sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Koperasi Unit Desa

Sawit Jaya serta melakukan analisis terhadap data yang ada, maka penulis dapat

memberikan kesimpulan sebagai berikut:

5.1 Simpulan

Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya belum menerapkan akuntansi

perkoperasian yang sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum, hal ini

dikarenakan:

1. Dalam penyajian piutang koperasi tidak melakukan penyisihan piutang tak

tertagih.

2. Koperasi belum menyajikan laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas

yang semestinya harus dilaporkan pada setiap akhir periode akuntansi.

3. Dalam penyajian catatan atas laporan keuangan koperasi sudah

menyajikan secara rinci.


48

4. Koperasi tidak melakukan pencatatan pelepasan asset tetap secara prinsip

akuntansi berterima umum yang berlaku

5. Secara umum akuntansi perkoperasian yang diterapkan Koperasi Unit

Desa Sawit Jaya belum sesuai dengan pronsip Akuntansi Berterima

Umum.

5.2 Saran

1. Koperasi unit desa (KUD) Sawit jaya sebaiknya menyajkan piutang tak

tertagih guna untuk meminimalisir resiko anggota koperasi yang pindah

atau meninggal dunia.

2. Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya sebaiknyai menyajikan laporan

perubahan ekuitas, sehingga dapat diketahui sebesara besar perubahan

modall awall sampai menjadi modal akhir kopperasi pada satu periode

akuntansi.

3. Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya sebaiknya menyajikan laporan arus

kas sehingga dapat memberikan informasi mengenai perubahan kas yang

melipui saldo awal, sumber peneriman kas sunber pemgeluaran kas dan

saldo akhir kas yang harusnya dilapotkan pada akhir periode akumtansi.

4. Sebaiknya pihak koperasi menerepkan akuntansi sesuai dengan prinsip

akuntansi berterima umum.

5. Sebaiknya pihak koperasi mencatat dan mengakui pelepasan asset tetap

sesuai dengan prinsip akuntansi yang ada.

6. Sebaiknya koperasi menambah informasi yang dibutuhkan kedalam

catatan atas laporan keuangannya.


49

7. Sebaiknya Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Jaya membuat penerapan

akuntansi sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi Berterima Umum.

Anda mungkin juga menyukai