Anda di halaman 1dari 28

Pengertian Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan menjadi bagian dari akuntansi yang kaitannya dengan penyiapan laporan
untuk pihak luar seperti pemegang saham. Akuntansi keuangan hubungannya erat dengan
masalah pencatatan transaksi perusahaan dan penyusunan laporan berkala dari hasil pencatatan.
Prinsip utama yang digunakan adalah persamaan akuntansi aset sama dengan liabilitas ditambah
ekuitas.
Saat ini akuntansi menjadi alasan penting banyak yang mempelajarinya terutama bagi para
pengusaha. Tentunya hal ini akan sangat menguntungkan bagi usaha mereka. Selain itu banyak
pelajar terutama mahasiswa yang mengambil jurusan ini karena kesempatan kerja di bidang ini
sangat terbuka lebar dan memiliki masa depan yang menjanjikan.

Pengertian Akuntansi Keuangan Menurut Para Ahli


 Kieso & Weygant (2000)
Akuntansi keuangan adalah proses penyusunan laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh
yang akan digunakan oleh pengguna laporan keuangan dari pihak internal maupun eksternal
perusahaan.
 Sugiarto (2002)
Akuntansi keuangan merupakan salah satu bidang akuntansi yang berfokus pada penyiapan
laporan keuangan yang dilakukan secara bertahap dalam setiap perusahaan. Laporan ini menjadi
bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen kepada para pemegang saham dan investor.
Persamaan akuntansi yang diterapkan mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yaitu
Aset = Ekuitas + Liabilitas. 
 Martini (2012)
Akuntansi keuangan memiliki orientasi pada pelaporan dari pihak eksternal. Dengan banyaknya
pihak eksternal yang mempunyai tujuan mendetail kepada masing-masing pihak membuat pihak
pembuat laporan keuangan berpatokan pada prinsip dan asumsi-asumsi dalam proses pembuatan
laporan keuangan.
 Warren Reeve Fees (2008)
Akuntansi keuangan merupakan proses pencatatan dan pelaporan data sekaligus kegiatan
ekonomi perusahaan. Laporan tersebut akan menghasilkan laporan utama bagi pemilik, kreditor,
lembaga pemerintah dan masyarakat umum meskipun informasi laporan tersebut sangat berguna
bagi manajer.
 Jogianto (1997)
Akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan terkait dengan laporan-laporan
berkala berupa income statement, balance sheet, retained eraning, laporan perubahan modal dari
pihak internal dan eksternal perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan manajemen.

Fungsi Utama Akuntansi Keuangan


Akuntansi keuangan mempunyai fungsi utama yaitu memberikan informasi terkait dengan
kondisi keuangan suatu perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat melalui laporan
keuangan yang dibuat sehingga akan memunculkan setiap perubahan dari setiap transaksi yang
terjadi dalam perusahaan tersebut. 
Dengan demikian informasi keuangan suatu perusahaan akan sangat berguna sebagai
pengambilan keputusan pihak manajemen yang dapat mempengaruhi keadaan perusahaan
kedepannya.
Selain perusahaan, akuntansi keuangan juga dapat digunakan pada usaha mikro, kecil, maupun menengah
seperti UMKM melalui pendekatan praktis dan teoritis yang dijabarkan pada buku Akuntansi Keuangan
UMKM Pendekatan Praktis.

Beberapa Fungsi Akuntansi Secara Umum


Inilah beberapa fungsi akuntansi secara umum yang perlu diketahui :
 Memberikan serangkaian informasi yang bermanfaat untuk perusahaan.
 Mengetahui dan menghitung jumlah laba dan rugi yang diperoleh perusahaan.
 Membantu penetapan hak pada masing-masing pihak baik pihak internal maupun
eksternal yang berkepentingan di dalam perusahaan.
 Mengawasi dan mengendalikan segala aktivitas yang berkaitan dengan perusahaan.
 Membantu mencapai target perusahaan seperti yang telah ditentukan.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan


Dalam sebuah perusahaan, laporan keuangan menjadi informasi penting mengenai keadaan
keuangan yang digunakan untuk melihat kinerja perusahaan dalam periode tertentu. Dengan
menyusun laporan keuangan akan memberikan data aktual yang akan memudahkan
perkembangan suatu perusahaan.
Untuk mempermudah kegiatan perusahaan, pada umumnya perusahaan mengintegrasikan
akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen yang dapat memberikan hasil yang lebih
komprehensif.

Berikut ini adalah jenis-jenis laporan keuangan yang dapat dipelajari dan diterapkan terhadap
perusahaan.
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan dalam jangka
periode akuntansi tertentu. Pada laporan ini akan dijabarkan terkait unsur-unsur pendapatan dan
beban perusahaan yang nantinya akan menghasilkan laba dan rugi. 
Selain itu laporan laba rugi bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan maupun kerugian
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tersebut. Laporan laba rugi juga digunakan untuk
menghitung estimasi pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Serta dijadikan acuan evaluasi untuk pihak manajemen perusahaan dan menyediakan informasi
tentang langkah tepat yang perlu diambil jika beban yang dikeluarkan perusahaan lebih besar.
Laporan laba rugi terdiri dari dua bentuk yaitu :
 Single Step

Pada bentuk single step, penerapan alur dan pengelompokan akun lebih mudah untuk dilakukan.
Hal ini karena pada laporan laba rugi penempatan pendapatan dan keuntungan berada di awal
laporan. Lalu dilanjutkan dengan pengeluaran biaya dan beban yang ditanggung oleh
perusahaan. Selanjutnya yang menentukan keuntungan maupun kerugian perusahaan terletak
pada selisih total pendapatan dan total beban.
 Multiple Step

Sedangkan pada laporan laba rugi multi step, transaksi operasional dan non-operasional harus
dipisahkan sekaligus melakukan perbandingan pada biaya dan beban dengan pendapatan yang
terkait. Bentuk laporan juga memperlihatkan perbedaan antara aktivitas biasa dan aktivitas
insidentil pada laba operasional. 
 

2. Neraca
Jenis laporan neraca terdiri dari daftar sistematis aktiva (assets), utang (liabilities) dan modal
(ekuitas) dalam periode waktu tertentu. Neraca biasanya terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk
skontro / horizontal (account form) dan stafel / vertikal (report form). 
Secara umum laporan keuangan neraca bertujuan untuk menunjukan kondisi, posisi dan
informasi keuangan selama periode tertentu. Laporan keuangan ini akan menggambarkan posisi
keuangan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Pada akhir laporan ini akan menunjukan
posisi aktiva, utang dan modal yang menciptakan keseimbangan atau balance.
Dengan mengetahui apa saja jenis-jenis laporan keuangan akan semakin memudahkan
perusahaan untuk menyusun langkah-langkah yang tepat pada laporan keuangan. Berikut ini tiga
unsur utama dalam laporan neraca :
 Asset

Aktiva merupakan harta yang dimiliki perusahaan dan biasanya digunakan dalam operasi
perusahaan. Aktiva akan memberikan nilai manfaat perusahaan di masa depan. Contoh aktiva
adalah gedung yang digunakan dalam operasional perusahaan.
 Liabilitas

Liabilitas merupakan utang yang wajib dilunasi selama periode tertentu. Utang ini terdiri dari
Utang Lancar (Current Liabilities) dan Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities). Liabilitas
juga disebut sebagai kebalikan dari aset. Jika aset merupakan kepemilikan harta sedangkan
liabilitas adalah kewajiban.
 Ekuitas

Ekuitas atau modal adalah harta kekayaan yang dimiliki perusahaan. Ekuitas juga kepemilikan
atas hak aktiva perusahaan dimana kekayaan bersih yang diperoleh dari jumlah aktiva dikurangi
kewajiban. Ketiganya dapat dihubungkan melalui persamaan Aset sama dengan Liabilitas
ditambah dengan Ekuitas.
Pelajari lebih dalam mengneai konseptual pelaporan keuangan, aset perusahaan, liabilitas,
ekuitas, dan masih banyak lagi.

3. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal merupakan laporan keuangan yang dibuat untuk menunjukan
perubahan peningkatan dan penurunan aktiva dalam periode waktu tertentu. Perubahan ini dapat
terjadi karena modal yang digunakan terus mengalami perputaran, serta penambahan dari laba
dan penggunaan modal untuk kepentingan perusahaan. 
Unsur-unsur dari laporan perubahan modal adalah :
1. Modal awal
2. Laba rugi
3. Prive 
4. Penambahan modal

4. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas atau juga disebut dengan cashflow yang berfungsi untuk mengetahui perputaran
arus dana suatu perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi sekaligus mengontrol
dana atau kas pergi dan kas masuk perusahaan selama periode tertentu. 
Laporan arus kas masuk dapat dilihat dari hasil kegiatan operasional dan kas yang didapatkan
dari pendanaan atau pinjaman. Sementara arus kas keluar dilihat dari jumlah beban biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan operasional maupun investasi tertentu.
Berdasarkan penjelasan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa laporan keuangan dapat berguna
dan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Pelajari bagaimana mengelola dan
menganalisis data yang ada pada laporan keuangan.

Tahapan Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan


  Mengidentifikasi Transaksi
Mengidentifikasi transaksi yang dapat dicatat dan tidak. Transaksi yang dapat dicatat
memiliki bukti seperti kwitansi, nota, faktur bukti kas keluar, dan sebagainya.
  Menganalisis Transaksi
Analisis transaksi bertujuan untuk menentukan pengaruhnya terhadap posisi
keuangan. Biasanya menggunakan persamaan aktiva = kewajiban + ekuitas.
  Mencatat Transaksi Pada Jurnal
Jurnal merupakan catatan yang berisi kronologis transaksi-transaksi dalam periode
akuntansi. Proses ini disebut dengan penjurnalan yang terdiri dari jurnal umum dan
khusus.
  Memindah Jurnal ke Buku Besar
Transaksi yang sudah dicatat dalam jurnal selanjutnya memindah catatan ke buku
besar. Buku besar adalah sekumpulan rekening pembukuan yang digunakan untuk
mencatat informasi aktiva.
  Menyusun Neraca Saldo
Neraca saldo dilakukan untuk memastikan jumlah transaksi debit dan transaksi
kredit harus sama. Jika jumlah diantara keduanya tidak sama maka dapat dikatakan
bahwa neraca saldo tidak seimbang.
  Membuat Jurnal Penyesuaian
Pembuatan jurnal penyesuaian berfungsi untuk mencapai keseimbangan pada
laporan keuangan. Jika ada beberapa transaksi yang belum dimasukan atau terjadi
kesalahan saat menghitung akan terjadi ketidakseimbangan.
  Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Neraca saldo yang telah disesuaikan di buku besar ke dalam neraca saldo yang baru.
Proses ini harus menunjukan saldo pada kelompok aktiva dan pasiva harus
seimbang.
  Menyusun Laporan Keuangan
Setelah saldo mencapai kesemimbangan maka langkah selanjutnya adalah menyusun
laporan keuangan. Laporan keuangan dapat disusun seperti berikut ini:
1. Laporan laba rugi
2. Laporan perubahan modal
3. Laporan neraca
4. Laporan arus kas 
  Menyusun Jurnal Penutup
Jurnal penutup hanya disusun pada akhir periode akuntansi saja. Akumulasi
pendapatan dan biaya dilaporkan pada periode akhir. Hal ini bertujuan agar akun
pendapatan dan biaya tidak tercampur pada periode selanjutnya.
  Membuat Penyesuaian Kembali
Dengan membuat penyesuaian kembali bertujuan untuk memastikan semua akun
pendapatan dan biaya telah ditutup serta memastikan saldo neraca sudah seimbang
untuk melanjutkan pembukaan buku periode baru.

https://www.gramedia.com/literasi/persamaan-dasar-akuntansi/

Pengertian Laporan Keuangan, Contoh, Dan Fungsinya Untuk Bisnis


Anda
Untuk menjalankan bisnis tidak boleh sembarangan. Diperlukan pengetahuan yang memadai
terkait usaha beserta aktifitas yang ada di dalamnya, salah satunya adalah persoalan laporan
keuangan.

Keuangan merupakan unsur terpenting di dalam bisnis, karena ini yang menjadi penentu usaha
akan berkembang atau sebaliknya. Atas dasar itu, untuk membangun bisnis dari awal dibutuhkan
akuntan atau seorang yang mengelola keuangan bisnis yang terampil dan berpengalaman.

Sayangnya tidak semua orang mengetahui pengertian dan pentingnya laporan keuangan. Bahkan
seorang karyawan di bagian finance pun sulit mendefinisikan fungsi laporan keuangan bagi
perusahaan. Akibatnya pembuatan laporan ini sering ala kadarnya saja dan tidak sesuai standar
yang berlaku.

Pengertian Laporan Keuangan


Secara umum laporan finansial atau laporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan
uang dan transaksi yang terjadi dalam bisnis, baik transaksi pembelian maupun penjualan dan
transaksi lainnya yang memiliki nilai ekonomi dan moneter.
Biasanya laporan ini dibuat dalam periode tertentu. Penentuannya ditentukan oleh kebijakan
perusahaan apakah dibuat setiap bulan atau setiap satu tahun sekali, terkadang perusahaan juga
menggunakan keduanya.

Laporan keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan secara keseluruhan.
Sehingga para stakeholder  dan pengguna informasi akuntansi bisa melakukan evaluasi dan cara
pencegahan dengan tepat dan cepat jika kondisi keuangan usaha mengalami masalah atau
memerlukan perubahan.

Mengingat pentingnya hal itu, maka laporan ini harus dibuat dengan tepat, cermat dan diperlukan
pertanggungjawaban yang diserahkan secara mutlak kepada orang berkompeten dibidangnya,
seperti seorang akuntan.

Dia yang harus mempresentasikan laporan yang telah dibuatnya dengan detail di depan
para stakeholder yang biasanya ini dilakukan pada saat evaluasi kinerja keuangan tahunan.

Jika melihat dari penjelasan di atas tentu bisa ditarik kesimpulan kalau pengertian laporan
keuangan adalah laporan yang berisi data transaksi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
Yang mana laporan tersebut harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan sebagai pembahasan
evaluasi untuk perkembangan usaha ke depan.

Jenis-jenis  Laporan Keuangan


Terdapat lima jenis laporan keuangan utama pada bisnis. Semuanya disesuaikan dengan bentuk
transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Karena setiap laporan ini memiliki fungsi dan prinsip
yang berbeda, tentu mereka yang membuat laporan ini harus bisa membedakan pembuatan
laporan keuangan yang sesuai dengan peruntukannya.

Berikut adalah penejelasan lima jenis laporan keuangan utama perusahaan lengkap beserta jenis
dan fungsinya yang bisa Anda ketahui.

1. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bisnis untuk mengetahui
pengeluaran dan pemasukan bisnis secara mendetail. Isi dari laporan ini ialah data-data
pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh perusahaan.

Biasanya laporan ini dibuat untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode
tertentu. Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan,
sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.

Dengan adanya laporan laba rugi, para stakeholder bisa mengetahui kondisi finansial perusahaan
yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi untuk langkah
kebijakan selanjutnya.
Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bidang keuangan
tertentu. Isi dari laporan ini ialah data-data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh
perusahaan.

Biasanya laporan ini dibuat untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode
tertentu. Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan,
sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.

Dengan adanya laporan keuangan ini, pihak atasan bisa mengetahui kondisi finansial perusahaan
yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi untuk langkah
kebijakan selanjutnya.

Jika disimak dari pengertian di atas laporan ini adalah laporan keuangan yang dibuat secara
lengkap oleh petugas keuangan atau pembukuan pada  perusahaan yang nantinya akan dijadikan
sarana mengevaluasi kebijakan atasan pada periode tertentu.

Dari kesimpulan ini bisa dinyatakan kalau laporan keungan ini harus dibuat dengan baik. Jika
ada kesalahan dalam penulisan angka, tentu arah kebijakan ke depan juga salah. Karena bisa jadi
kerugian lebih banyak dibandingkan keuntungan yang diraih perusahaan.

Jenis dan Contoh Laporan Laba Rugi


Laporan Laba Rugi Single Step
Pernyataan single step atau langkah tunggal  hanya menunjukkan satu kategori pendapatan dan
satu kategori pengeluaran. Format ini kurang bermanfaat bagi pengguna eksternal karena mereka
tidak dapat menghitung rasio efisiensi dan profitabilitas dengan lingkup data yang terbatas.

Laporan ini bersifat sederhana, tidak berisi detail perputaran keuangan yang terjadi pada
perusahaan tersebut dan biasanya laporan ini dipakai oleh perusahaan dagang rintisan atau UKM.
Contoh laporan single step adalah seperti di bawah ini :
Laporan laba rugi Multiple Step
Pada laporan Multiple step atau multi-langkah, akuntan harus memisahkan akun biaya ke dalam
akun lain yang lebih relevan, lebih mendetail dan dapat digunakan berdasarkan fungsinya. Beban
pokok penjualan, biaya operasi dan non-operasional dipisahkan dan digunakan untuk
menghitung laba kotor, laba operasi, dan laba bersih.

Laporan keuangan jenis ini biasanya sudah berdasarkan standar yang digunakan untuk pelaporan
laba rugi perusahaan dagang besar atau perusahaan yang memiliki banyak pemangku
kepentingan, seperti kreditor dan investor. Contoh laporan multiple step adalah seperti di bawah
ini :
Apa Fungsi Laporan Laba Rugi?
Laporan ini harus dibuat setiap akhir bulan maupun akhir tahun sekali atau berdasarkan interval
yang disetujui berbagai pihak, hal ini dikarenakan ada fungsi-fungsi khusus yang diharapkan
muncul darinya jika dilakukan perhitungan secara berkala dan sesuai jadwal. Berikut ini akan
dijelaskan fungsi-fungsi apa saja yang dimaksud:

1. Untuk Dijadikan Bahan Evaluasi Keuangan


Ketika perusahaan sudah berjalan selama satu bulan atau satu tahun pasti ada transaksi keuangan
di sana. Baik yang menghasilkan kerugian maupun laba. Nah, akumulasi dari total finansial
tersebut yang akan menjadi laba rugi perusahaan di bulan atau tahun tertentu.

Jika keuangan tersebut dicatat lengkap dengan transaksinya tentu atasan bisa mengetahui secara
jelas asal usul munculnya data finansial tersebut. Sehingga bisa dilakukan penghitungan lebih
menyeluruh ketika evaluasi nanti.
2. Untuk Mengetahui Perkembangan Perusahaan
Perusahaan sedang berkembang bisa dilihat dari kondisi keuangan di perusahaan tersebut. Jika
lebih besar keuntungan atau laba dibandingkan rugi, tentu prospek perusahaan ke depan akan
semakin meningkat. Apalagi jika dibarengi dengan peningkatan alat produksi, sumber daya
manusia dan selainnya.

Maka dari itu, untuk mengetahui perkembangan perusahaan, atasan harus tahu data-data laba
rugi perusahaan. Maka dari itu, dibuatlah laporan laba rugi yang bisa dijadikan tolak ukur
perkembangan atau sebaliknya.

3. Untuk Mengatur Langkah Kebijakan Atasan


Fungsi yang ketiga dari laporan laba rugi adalah untuk mengatur langkah kebijakan atasan terkait
dengan pembiayaan. Jika di dalam laporan tersebut, kerugian terbanyak akibat alat produksi yang
tidak bekerja, maka di tahun berikutnya, bisa diganti dengan aplikasi yang lebih menguntungkan.

Begitu juga jika yang profit-nya tinggi dari produk A bukan B, maka di tahun berikutnya,
kegiatan produksi A lebih ditingkatkan dibandingkan produksi produk yang B.
Siapa yang Menggunakan Laba Rugi?
Ada dua kelompok utama orang yang menggunakan laporan keuangan ini: pengguna internal dan
eksternal.

Pengguna internal termasuk manajemen perusahaan dan dewan direksi, yang menggunakan
informasi ini untuk menganalisis posisi bisnis dan membuat keputusan untuk menghasilkan
keuntungan. Mereka juga dapat bertindak berdasarkan masalah apa pun terkait arus kas.

Pengguna eksternal terdiri dari investor, kreditor, dan pesaing. Investor memeriksa apakah
perusahaan diposisikan untuk tumbuh dan menguntungkan di masa depan, sehingga mereka
dapat memutuskan apakah akan berinvestasi dalam bisnis tersebut.

Kreditor menggunakan laporan ini untuk memeriksa apakah perusahaan memiliki arus kas yang
cukup untuk melunasi pinjamannya atau mengambil pinjaman baru. Pesaing menggunakannya
untuk mendapatkan detail tentang parameter keberhasilan bisnis dan mengetahui tentang area di
mana bisnis mengeluarkan sedikit uang ekstra, misalnya, belanja R&D.

Komponen dalam Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi mungkin memiliki perbedaan antara perusahaan yang berbeda, karena
pengeluaran dan pendapatan akan tergantung pada jenis operasi atau bisnis yang dilakukan.
Namun, ada beberapa item baris umum yang biasanya terlihat di laporan laba rugi mana pun.

Item laporan laba rugi yang paling umum meliputi:

1. Pendapatan / Penjualan
Pendapatan Penjualan adalah pendapatan perusahaan dari penjualan atau jasa, ditampilkan di
bagian paling atas pernyataan. Nilai ini akan menjadi kotor biaya yang terkait dengan pembuatan
barang yang dijual atau dalam menyediakan layanan. Beberapa perusahaan memiliki beberapa
aliran pendapatan yang menambah garis pendapatan total.

2. Harga Pokok Penjualan (HPP)


Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah item baris yang menggabungkan biaya langsung yang
terkait dengan penjualan produk untuk menghasilkan pendapatan. Item baris ini juga dapat
disebut Cost of Sales jika perusahaan tersebut adalah bisnis jasa. Biaya langsung dapat
mencakup tenaga kerja, suku cadang, bahan, dan alokasi biaya lain seperti depresiasi (lihat
penjelasan depresiasi di bawah).

3. Laba kotor
Laba Kotor  dihitung dengan mengurangkan Harga Pokok Penjualan (atau Harga Pokok
Penjualan) dari Pendapatan Penjualan.
4. Beban Pemasaran, Periklanan, dan Promosi
Sebagian besar bisnis memiliki beberapa pengeluaran terkait dengan penjualan barang dan / atau
jasa. Biaya pemasaran, periklanan, dan promosi sering kali dikelompokkan bersama karena
merupakan biaya yang serupa, semuanya terkait dengan penjualan.

5. Beban Umum dan Administrasi (G&A)


Biaya SG&A termasuk bagian penjualan, umum, dan administrasi yang berisi semua biaya tidak
langsung lainnya yang terkait dengan menjalankan bisnis. Ini termasuk gaji dan upah, biaya sewa
dan kantor, asuransi, biaya perjalanan, dan terkadang depresiasi dan amortisasi, bersama dengan
biaya operasional lainnya. Namun, entitas dapat memilih untuk memisahkan depresiasi dan
amortisasi di bagiannya sendiri.

6. EBITDA
Meskipun tidak ada di semua laporan, EBITDA adalah akronim dari istilah Bahasa
Inggris Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau  Penghasilan
sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi. Ini dihitung dengan mengurangi biaya
SG&A (tidak termasuk amortisasi dan depresiasi) dari laba kotor.

7. Depresiasi atau Beban Penyusutan & Amortisasi


Depresiasi dan amortisasi adalah biaya non tunai yang dibuat oleh akuntan untuk menyebarkan
biaya aset modal seperti Properti, Pabrik, dan Peralatan (PP&E).

8. Pendapatan Operasional (atau EBIT)


Pendapatan Operasional mewakili apa yang diperoleh dari operasi bisnis reguler. Dengan kata
lain, ini adalah laba sebelum pendapatan non-operasional, biaya non-operasional, bunga, atau
pajak dikurangkan dari pendapatan. EBIT adalah istilah yang umum digunakan di bidang
keuangan dan singkatan dari Earnings Before Interest and Taxes.

9. Bunga
Beban bunga. Perusahaan biasanya membagi beban bunga dan pendapatan bunga sebagai item
baris terpisah dalam laporan laba rugi. Ini dilakukan untuk merekonsiliasi perbedaan antara
EBIT dan EBT. Beban bunga ditentukan oleh jadwal hutang.

10. Biaya lainnya


Bisnis sering kali memiliki pengeluaran lain yang unik untuk industrinya. Pengeluaran lain
mungkin termasuk pemenuhan, teknologi, penelitian dan pengembangan (R&D), kompensasi
berbasis saham (SBC), biaya penurunan nilai, keuntungan / kerugian atas penjualan investasi,
dampak nilai tukar mata uang asing, dan banyak biaya lainnya yang khusus untuk industri atau
perusahaan.

11. EBT (Pendapatan Sebelum Pajak)


EBT adalah singkatan dari Earnings Before Tax, juga dikenal sebagai pendapatan sebelum pajak,
dan ditemukan dengan mengurangkan beban bunga dari Pendapatan Operasional. Ini adalah
subtotal terakhir sebelum sampai pada laba bersih.
12.  Pajak penghasilan
Pajak Pendapatan mengacu pada pajak relevan yang dibebankan pada pendapatan sebelum pajak.
Total beban pajak dapat terdiri dari pajak kini dan pajak masa depan.

13. Pendapatan bersih


Pendapatan bersih dihitung dengan mengurangi pajak pendapatan dari pendapatan sebelum
pajak. Ini adalah jumlah yang mengalir ke laba ditahan di neraca, setelah dikurangi untuk setiap
dividen.

Bagaimana Cara Membuat Laporan Laba Rugi?


Untuk membuat laporan laba rugi dan melaporkan keuntungan yang dihasilkan bisnis Anda, ikuti
langkah-langkah akuntansi berikut:

1. Pilih Periode Pelaporan


Langkah pertama dalam menyiapkan laporan laba rugi adalah memilih periode pelaporan yang
akan dicakup oleh laporan Anda. Bisnis biasanya memilih untuk melaporkan laporan laba rugi
mereka secara tahunan, triwulanan atau bulanan.

Perusahaan yang diperdagangkan secara publik diharuskan untuk menyiapkan laporan keuangan
setiap triwulan dan tahunan, tetapi bisnis kecil tidak diatur secara ketat dalam pelaporan mereka.

Membuat laporan pendapatan bulanan dapat membantu Anda mengidentifikasi tren keuntungan
dan pengeluaran Anda dari waktu ke waktu. Informasi tersebut dapat membantu Anda membuat
keputusan bisnis untuk membuat perusahaan Anda lebih efisien dan menguntungkan.

2. Buat Neraca Percobaan


Untuk membuat laporan laba rugi untuk bisnis Anda, Anda perlu mencetak laporan neraca
percobaan standar. Anda dapat dengan mudah menghasilkan neraca melalui software
akuntansi berbasis cloud Anda.

Neraca percobaan adalah dokumen internal yang mencantumkan saldo akhir setiap akun di buku
besar untuk periode pelaporan tertentu. Ini akan memberi Anda semua angka saldo akhir yang
Anda butuhkan untuk membuat laporan laba rugi.

3. Hitung Pendapatan Anda


Selanjutnya, Anda perlu menghitung total pendapatan penjualan bisnis Anda untuk periode
pelaporan. Pendapatan Anda mencakup semua uang yang diperoleh untuk layanan Anda selama
periode pelaporan, meskipun Anda belum menerima semua pembayaran.

Tambahkan semua item baris pendapatan dari laporan neraca percobaan Anda dan masukkan
jumlah total dalam item baris pendapatan dari laporan laba rugi Anda.
4. Tentukan HPP
Harga pokok penjualan Anda mencakup biaya tenaga kerja langsung, bahan dan biaya overhead
yang Anda keluarkan untuk menyediakan barang atau jasa Anda.

Tambahkan semua item baris harga pokok penjualan di laporan saldo percobaan Anda dan buat
daftar total harga pokok penjualan di laporan laba rugi, tepat di bawah item baris pendapatan.

5. Hitung Gross Margin
Kurangi total harga pokok penjualan dari total pendapatan pada laporan laba rugi Anda.
Perhitungan ini akan memberi Anda margin kotor, atau jumlah kotor yang diperoleh dari
penjualan barang dan jasa Anda.

6. Tambahkan Biaya Operasi
Tambahkan semua biaya operasional yang tercantum di laporan neraca saldo Anda. Masukkan
jumlah total ke dalam laporan laba rugi sebagai item baris biaya penjualan dan administrasi. Itu
terletak tepat di bawah garis margin kotor.

7. Hitung Penghasilan Anda


Kurangi total biaya penjualan dan administrasi dari margin kotor. Ini akan memberi Anda
pendapatan sebelum pajak. Masukkan jumlah di bagian bawah laporan laba rugi.

8. Tambahkan Pajak Penghasilan
Untuk menghitung pajak pendapatan, kalikan tarif pajak negara yang berlaku dengan angka
pendapatan sebelum pajak Anda. Tambahkan ini ke laporan laba rugi, di bawah angka
penghasilan sebelum pajak.

9. Hitung Penghasilan Neto
Untuk menentukan pendapatan bersih bisnis Anda, kurangi pajak pendapatan dari angka
pendapatan sebelum pajak. Masukkan angka tersebut ke dalam baris terakhir laporan laba rugi
Anda.

10. Akhirkan Laporan Laba Rugi


Untuk menyelesaikan laporan laba rugi Anda, tambahkan tajuk ke laporan yang
mengidentifikasinya sebagai laporan laba rugi. Tambahkan detail bisnis Anda dan periode
pelaporan yang dicakup oleh laporan laba rugi.

Kesimpulan
Laporan laba rugi adalah jenis laporan keuangan yang sangat penting bagi setiap usaha sekalipun
bagi Anda yang baru memlai untuk membangun usaha. Dengan laporan ini, Anda dapat
memantau pengeluaran dan pemasukan yang terjadi pada usaha Anda dan melakukan
improvisasi pada kegiatan operasional yang dibutuhkan.
2. Laporan Arus Kas
Jenis laporan keuangan yang kedua adalah laporan arus kas. Laporan arus kas atau yang biasa
disebut dengan cashflow ini sendiri dapat diartikan sebagai catatan keuangan yang berisi
informasi tentang pemasukan dan pengeluaran selama satu periode.

Laporan ini akan sangat berguna ketika Anda akan mengevaluasi struktur keuangan (likuiditas
dan solvabilitas), serta aktiva bersih perusahaan. Tak hanya itu, Anda pun bisa memanfaatkannya
sebagai strategi adaptif menghadapi perubahan keadaan dan peluang.

Laporan arus kas juga harus dibuat oleh akuntan atau bagian finance, setelah itu diserahkan
kepada pihak stakeholder agar ditindaklanjuti untuk memastikan semua pos pengeluaran dan
pemasukan berjalan dengan baik.

Laporan arus kas juga terbagi dua jenis yaitu arus kas langsung dan arus kas tidak langsung.
Pengertian dari Berbagai Metode Arus Kas yang Wajib
Diketahui
Laporan arus kas berisi bagian untuk tiga set kegiatan: operasi, investasi dan pembiayaan.

Hanya bagian operasi yang berisi metode arus kas langsung dan tidak langsung. Dengan
membandingkan bagian operasi dengan laporan laba rugi, Anda dapat mengidentifikasi
perbedaan waktu antara pengumpulan pendapatan dan kas.

Perbandingan juga mengungkapkan perbedaan waktu antara pengeluaran dan pembayaran tunai.
Perbedaan besar mungkin mengindikasikan bahwa perusahaan sangat agresif dalam mengakui
pendapatan, atau bahwa perusahaan menghabiskan banyak kas untuk membeli atau memelihara
aset, suatu fakta yang tidak terlihat dari laporan laba rugi.

sumber: akseleran.co.id

Arus Kas Metode Langsung


Saat menggunakan metode langsung, Anda mendaftar arus kas di bagian operasi dari laporan
arus kas. Arus kas akibat operasi timbul dari pengumpulan piutang pelanggan dan uang yang 
dibayarkan kepada pemasok, karyawan, dan lainnya.

Bagian ini juga melaporkan kas yang dibayarkan untuk pajak penghasilan dan bunga. Masalah
dalam menggunakan menggunakan metode langsung adalah bahwa perusahaan mungkin tidak
menyimpan informasi dalam bentuk yang diperlukan. Misalnya, perusahaan yang menggunakan
akuntansi akrual bersama-sama penjualan tunai dan kredit – mereka harus membuat ketentuan
khusus untuk melacak penjualan tunai secara terpisah.
sumber: akseleran.co.id

Arus Kas Metode Tidak langsung


Dalam metode tidak langsung, Anda menyesuaikan pendapatan bersih untuk mengubahnya dari
basis akrual menjadi berbasis kas.
Ini mengharuskan Anda untuk menambah kembali pengeluaran non tunai seperti depresiasi,
amortisasi, provisi kerugian untuk piutang dagang, dan segala kerugian atas penjualan aset tetap.

Anda juga menyesuaikan laba bersih untuk perubahan antara saldo awal dan akhir dalam aset
lancar – tidak termasuk uang tunai – dan kewajiban lancar untuk periode tersebut. Akun-akun ini
termasuk piutang, persediaan, persediaan, aset dibayar di muka, kewajiban hutang, dan
pendapatan yang ditangguhkan.

Arus Kas Langsung vs Tidak Langsung Perbedaan Utama

 Salah satu perbedaan utama metode langsung vs metode tidak langsung adalah jenis
transaksi yang digunakan untuk menghasilkan laporan arus kas. Metode tidak langsung
menggunakan laba bersih sebagai basis dan mengubah pendapatan menjadi arus kas melalui
penggunaan penyesuaian. Metode langsung hanya memperhitungkan transaksi tunai dan
menghasilkan arus kas dari operasi.
 Metode tidak langsung memastikan untuk mengkonversi laba bersih dalam hal arus kas
secara otomatis. Metode langsung , di sisi lain, mencatat transaksi tunai secara terpisah dan
kemudian menghasilkan laporan arus kas.
 Metode tidak langsung membutuhkan persiapan karena penyesuaian yang dilakukan
membutuhkan waktu. Waktu persiapan untuk metode langsung tidak banyak karena hanya
menggunakan transaksi tunai.
 Keakuratan metode tidak langsung sedikit kurang karena menggunakan penyesuaian. Metode
langsung relatif lebih akurat karena penyesuaian tidak digunakan di sini.

Berbagai Komponen Penyusun Metode Arus Kas Langsung


Lantas setelah mengetahui pengertian kedua arus metode diatas juga perbedaan diantara
keduanya paling mendasar. Maka berikut ini akan disajikan uraian mengenai apa saja komponen
penyusunan dari arus kas metode langsung itu!

1. Memiliki Sumber Jelas


Untuk komponen dasar dari arus kas metode langsung memang didalam penyusunan dan
pembuatan laporannya didasarkan pada sumber yang jelas. Dimana biasanya sumber data yang
didapatkan untuk metode ini sendiri merujuk pada data buku kas bank dan buku kas kecil. 

Selain itu data dan sumber pembuatan laporan dalam metode langsung terdiri juga dari rekening
koran dan juga struk check yang dimiliki. Sumber data yang digunakan sendiri harus bisa
memberikan informasi mengenai seluruh data pengeluaran dan pemasukan dari keuangan
perusahaan itu. 

Sehingga ketika akan membuat sebuah penyusunan laporannya akan menjadi jelas. Selain itu
ketika ada kegiatan investasi lanjutan dan pembiayaan datanya tidak bisa juga mampu
dipertanggung jawabkan.
2. Terdiri Dari Data Aktivitas Operasional
Untuk komponen lanjutan dari arus kas metode langsung sendiri terdiri atas aktivitas operasional
jalannya perusahaan atau lembaga. Dimana didalamnya terdiri dari berbagai data pengeluaran,
pemasukan, penjualan produk hingga operasional kerja. 

Semua data tersebut harus masuk dan harus ada pencatatannya untuk kemudian dimasukan
dalam bagian penyusunan arus kas. Misalnya saja berisi bukti pengeluaran guna pembiayaan
lokasi kerja atau kendaraan operasional atau data pembelian suatu produk pendukung kerja. 

Aktivitas operasional ini sendiri memang meliputi berbagai perubahan nilai aset dan keuangan
akibat suatu kegiatan. Data operasional ini sendiri menjadi salah satu komponen data yang
penting sekali untuk dihadirkan dalam pembuatan metode kas langsung.

3. Memasukan Data Aktivitas Investasi


Selain memasukan aktivitas operasional maka komponen penting yang harus ada dalam metode
langsung adalah aktivitas investasi. Dimana dalam data aktifitas ini sendiri berisi mengenai
pengeluaran dana  atau pemasukan dana atas pembelian aset jangka panjang. 

Singkatnya, data komponen ini sendiri didapatkan dari penjualan aset untuk dimasukan dalam
kas sebagai simpanan jangka panjang. Kemudian data aktivitas ini juga terdiri dari pengalihan ke
aset lain yang berkaitan dengan perusahaan untuk periode pengembangan jangka panjang.

4. Memasukan Data Aktivitas Pendanaan


Kemudian komponen lainnya yang harus ada dalam arus kas langsung adalah adanya data
aktivitas pendanaan yang jelas dalam perusahaan.

Umumnya komponen ini sendiri terdiri dari transaksi tunai yang mempengaruhi liabilitas jangka
panjang dan juga ekuitas.  Dengan kata lain, komponen ini sendiri terdiri dari berbagai jenis
pendanaan seperti pembelian saham, pengambilan pinjaman.

Kemudian berisi juga data aktivitas pembayaran dividen hingga data  utang piutang dengan
jangka panjang. Dimana pada bagian ini sendiri perusahaan akan berkontribusi pada pendanaan
jangka panjang. Meski bersifat jangka panjang namun dalam penyusunan kas dengan jenis ini
memang aktivitas pendanaan ini harus masuk didalamnya.

5. Menyusun Arus Kas Hasil Data Seluruh Perusahaan


Ketika akan membuat sebuah laporan arus kas metode langsung maka di dalamnya harus jelas
berisi seluruh hasil data kas perusahaan. Seperti aktivitas operasional, investasi, pendanaan
dengan sumber jelas yang bisa dipertanggung jawabkan. Semua komponen diatas tidak bisa
dihilangkan atau dipangkas jika menggunakan metode yang satu ini.

Kesimpulan
Metode tidak langsung menggunakan informasi yang tersedia dan sebagian besar perusahaan
merasa lebih mudah untuk mempekerjakan.
Manajemen dan stakeholder mungkin khawatir jika perusahaan secara konsisten melaporkan
laba bersih melebihi arus kas – mereka akan ingin mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan
non-tunai dan menentukan apakah ini menutupi masalah serius dengan bisnis.

Jika Anda percaya bahwa “cash is king,” Anda akan melihat laporan arus kas untuk mengukur
likuiditas perusahaan – kemampuan untuk membayar tagihan dan menghindari gagal bayar
hutang.

Kekurangan kas dapat menyebabkan kebangkrutan, sedangkan kelebihan kas mungkin


mengindikasikan kebutuhan untuk mengambil langkah-langkah seperti meningkatkan investasi,
membayar utang, meningkatkan gaji eksekutif atau membagikan dividen.

3. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal atau ekuitas adalah salah satu jenis laporan keuangan yang penting
terutama untuk perusahaan publik. Tujuan pembuatannya adalah agar perusahaan dapat
menggambarkan peningkatan maupun penurunan dari aktiva bersih (kekayaan) dalam periode
tertentu dengan prinsip pengukuran tertentu untuk dianut.

Mengapa laporan keuangan ini akan ditemukan pada berbagai perusahaan besar atau publik?
Sebab, sebagian besarnya mempunyai struktur kepemilikan yang kompleks dalam perubahan-
perubahan akun ekuitas di tahun terkait.

Tujuan dari dibentuknya laporan perubahan modal yakni memberi laporan mengenai perubahan
modal kerja dan membuat ikhtisar dari investasi dan dana yang dihasilkan di dalam suatu periode
serta aktiva pembayaran.
4. Laporan Neraca
Laporan keuangan yang selanjutnya adalah laporan neraca. Laporan neraca atau balance sheet
biasanya terdapat beberapa informasi mengenai akun-akun aktiva, serta hal-hal yang menjadi
kewajiban perusahaan dalam satu periode. Dalam penerapannya, laporan neraca terdapat dua
macam. Yaitu bentuk stafel atau vertikal serta bentuk skontro atau horizontal.

Pada hakikatnya, laporan neraca adalah gabungan dari segala laporan keuangan. Ini juga dibuat
dalam waktu tertentu yang normalnya adalah satu tahun sekali. Tujuannya adalah untuk
menentukan langkah terkait finansial di tahun selanjutnya.

Laporan neraca merupakan laporan keuangan yang sangat penting karena dalam laporan  ini
terdapat segala informasi terkait siapa pemegang saham dari suatu perusahaan, siapa kreditur
yang ada, peraturan pemerintah yang ada, dan berbagai kebijakan lainnya.

Beberapa informasi tersebut sangatlah penting, sehingga tidak boleh bocor, semua informasi
tersebut memiliki beberapa peran untuk kemajuan suatu perusahaan. Jadi hanya orang-orang
internal lah yang boleh mengetahui informasi-informasi tertentu.

Selain itu, kegunaan lainnya dari laporan neraca adalah untuk mengetahui beberapa kondisi
keuangan dalam sebuah perusahaan. Laporan ini menunjukkan apakah perusahaan tersebut
memiliki kondisi yang sehat atau tidak.

Laporan keuangan ini menjadi prioritas di perusahaan. Minimal untuk mengetahui apakah data
laporan secara akumulatif memang sesuai dengan data-data yang terpisah di laporan-laporan
sebelumnya.
Data dalam laporan neraca tidak boleh selisih serupiah pun. Jika ada selisih berarti ada yang
salah dan harus dilakukan revisi. Ini merupakan tugas akuntan atau bagian keuangan yang harus
melakukan revisi sampai waktu yang ditentukan. Jika tidak di revisi akan terjadi ambiguitas
ketika membaca semua laporan keuangan perusahan.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan mengacu pada informasi tambahan yang membantu menjelaskan
bagaimana perusahaan sampai pada angka laporan keuangannya.Catatan ini juga membantu
menjelaskan penyimpangan atau anggapan inkonsistensi dalam metodologi akun tahun ke tahun.

Catatan catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib , hanya untuk memberikan kejelasan
kepada mereka yang membutuhkannya tanpa memiliki informasi yang ditempatkan di kolom
pernyataan. Namun demikian, informasi yang termasuk dalam catatan atas laporan finansial
seringkali penting karena dapat mengungkapkan masalah mendasar terhasap kesehatan keuangan
perusahaan.
Fungsi Laporan Keuangan Untuk Bisnis
Laporan keuangan dibuat untuk fungsi tertentu. Yang jelas sebagai sarana untuk menentukan
kebijakan pimpinan terkait perusahaan di periode selanjutnya. Berikut ini akan dijelaskan fungsi
yang lebih lengkap:

1. Untuk Menilai Kondisi Usaha


Seluruh laporan ini berguna sebagai penilai kondisi usaha. Maksudnya jika dari catatan keuangan
terlalu banyak kerugian, berarti perusahaan sedang mengalami kemunduran.

Sebaliknya jika di dalam laporan tersebut banyak data profit, berarti usaha sedang berkembang.
Dengan penilaian ini tentu pihak pimpinan bisa menentukan sikap melanjutkan usaha atau malah
menutupnya karena kerugian usaha yang kronis.

2. Sebagai Bahan Evaluasi


Laporan keuangan diperlukan untuk bahan evaluasi. Bisa dipastikan jika tidak ada laporan
tersebut, evaluasi yang dilakukan tidak akan maksimal bahkan seperti melakukan hal yang sia-
sia.

Seluruh laporan ini adalah parameter evaluasi untuk menjelaskan permasalahan dan solusinya.
Jika terjadi kemunduran perusahaan, maka bisa ditentukan apa penyebab kemunduran tersebut
dan bagaimana jalan keluarnya.

Jika evaluasi ini berjalan maksimal, tentu kebijakan selanjutnya lebih mudah. Karena sudah
ditemukan penyebab masalahnya dan solusi terbaiknya. Maka evaluasi yang dilakukan pada
periode selanjutnya diharapkan untuk menuntaskan masalah agar tidak terulang lagi.

3. Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan


Laporan keuangan juga berfungsi sebagai pertanggungjawaban perusahaan. Baik kepada investor
maupun kepada pemerintah yang terkait dengan pajak dan lain sebagainya.

Jika laporan finansialn detail, berarti peruhaan Anda kredibel di mata para stakeholder. Paling
tidak manajemen di dalamnya memang berjalan dengan baik sesuai degan porsinya masing-
masing. Sebaliknya perusahaan dengan laporan finansial berantakan bisa dikatakan sebagai
badan usaha yang tidak kredibel dan berpotensi mengalami masalah kedepannya.

Kesimpulan
Laporan keuangan bisa dianalogikan sebagai rapot untuk bisnis Anda. Di dalam sana berisi
seluruh data terkait keuangan bisnis secara menyeluruh sehingga Anda bisa mengetahui
kesehatan keungan bisnis Anda dengan baik.

Seluruh laporan ini pun bisa membuat perencanaan bisnis yang lebih matang, dikarenakan Anda
bisa melakukan improvisasi berdasarkan data faktual pada laporan tersebut.
Jika Anda menggunakan pembukuan manual, mungkin membuat seluruh laporan finansial
tersebut akan sedikit merepotkan dan memakan waktu, terlebih jika Anda harus mengerjakan
semua itu sendiri dan bisnis Anda memiliki banyak transaksi. Tentu akan banyak waktu yang
akan terbuang dan akan memperbesar risiko pencatatan kesalahan.

https://www.gramedia.com/literasi/persamaan-dasar-akuntansi/

https://accurate.id/akuntansi/arus-kas-metode-langsung/

https://accurate.id/akuntansi/laporan-laba-rugi/

Anda mungkin juga menyukai