Akuntansi keuangan menjadi bagian dari akuntansi yang kaitannya dengan penyiapan laporan
untuk pihak luar seperti pemegang saham. Akuntansi keuangan hubungannya erat dengan
masalah pencatatan transaksi perusahaan dan penyusunan laporan berkala dari hasil pencatatan.
Prinsip utama yang digunakan adalah persamaan akuntansi aset sama dengan liabilitas ditambah
ekuitas.
Saat ini akuntansi menjadi alasan penting banyak yang mempelajarinya terutama bagi para
pengusaha. Tentunya hal ini akan sangat menguntungkan bagi usaha mereka. Selain itu banyak
pelajar terutama mahasiswa yang mengambil jurusan ini karena kesempatan kerja di bidang ini
sangat terbuka lebar dan memiliki masa depan yang menjanjikan.
Berikut ini adalah jenis-jenis laporan keuangan yang dapat dipelajari dan diterapkan terhadap
perusahaan.
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan dalam jangka
periode akuntansi tertentu. Pada laporan ini akan dijabarkan terkait unsur-unsur pendapatan dan
beban perusahaan yang nantinya akan menghasilkan laba dan rugi.
Selain itu laporan laba rugi bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan maupun kerugian
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tersebut. Laporan laba rugi juga digunakan untuk
menghitung estimasi pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Serta dijadikan acuan evaluasi untuk pihak manajemen perusahaan dan menyediakan informasi
tentang langkah tepat yang perlu diambil jika beban yang dikeluarkan perusahaan lebih besar.
Laporan laba rugi terdiri dari dua bentuk yaitu :
Single Step
Pada bentuk single step, penerapan alur dan pengelompokan akun lebih mudah untuk dilakukan.
Hal ini karena pada laporan laba rugi penempatan pendapatan dan keuntungan berada di awal
laporan. Lalu dilanjutkan dengan pengeluaran biaya dan beban yang ditanggung oleh
perusahaan. Selanjutnya yang menentukan keuntungan maupun kerugian perusahaan terletak
pada selisih total pendapatan dan total beban.
Multiple Step
Sedangkan pada laporan laba rugi multi step, transaksi operasional dan non-operasional harus
dipisahkan sekaligus melakukan perbandingan pada biaya dan beban dengan pendapatan yang
terkait. Bentuk laporan juga memperlihatkan perbedaan antara aktivitas biasa dan aktivitas
insidentil pada laba operasional.
2. Neraca
Jenis laporan neraca terdiri dari daftar sistematis aktiva (assets), utang (liabilities) dan modal
(ekuitas) dalam periode waktu tertentu. Neraca biasanya terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk
skontro / horizontal (account form) dan stafel / vertikal (report form).
Secara umum laporan keuangan neraca bertujuan untuk menunjukan kondisi, posisi dan
informasi keuangan selama periode tertentu. Laporan keuangan ini akan menggambarkan posisi
keuangan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Pada akhir laporan ini akan menunjukan
posisi aktiva, utang dan modal yang menciptakan keseimbangan atau balance.
Dengan mengetahui apa saja jenis-jenis laporan keuangan akan semakin memudahkan
perusahaan untuk menyusun langkah-langkah yang tepat pada laporan keuangan. Berikut ini tiga
unsur utama dalam laporan neraca :
Asset
Aktiva merupakan harta yang dimiliki perusahaan dan biasanya digunakan dalam operasi
perusahaan. Aktiva akan memberikan nilai manfaat perusahaan di masa depan. Contoh aktiva
adalah gedung yang digunakan dalam operasional perusahaan.
Liabilitas
Liabilitas merupakan utang yang wajib dilunasi selama periode tertentu. Utang ini terdiri dari
Utang Lancar (Current Liabilities) dan Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities). Liabilitas
juga disebut sebagai kebalikan dari aset. Jika aset merupakan kepemilikan harta sedangkan
liabilitas adalah kewajiban.
Ekuitas
Ekuitas atau modal adalah harta kekayaan yang dimiliki perusahaan. Ekuitas juga kepemilikan
atas hak aktiva perusahaan dimana kekayaan bersih yang diperoleh dari jumlah aktiva dikurangi
kewajiban. Ketiganya dapat dihubungkan melalui persamaan Aset sama dengan Liabilitas
ditambah dengan Ekuitas.
Pelajari lebih dalam mengneai konseptual pelaporan keuangan, aset perusahaan, liabilitas,
ekuitas, dan masih banyak lagi.
https://www.gramedia.com/literasi/persamaan-dasar-akuntansi/
Keuangan merupakan unsur terpenting di dalam bisnis, karena ini yang menjadi penentu usaha
akan berkembang atau sebaliknya. Atas dasar itu, untuk membangun bisnis dari awal dibutuhkan
akuntan atau seorang yang mengelola keuangan bisnis yang terampil dan berpengalaman.
Sayangnya tidak semua orang mengetahui pengertian dan pentingnya laporan keuangan. Bahkan
seorang karyawan di bagian finance pun sulit mendefinisikan fungsi laporan keuangan bagi
perusahaan. Akibatnya pembuatan laporan ini sering ala kadarnya saja dan tidak sesuai standar
yang berlaku.
Laporan keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan secara keseluruhan.
Sehingga para stakeholder dan pengguna informasi akuntansi bisa melakukan evaluasi dan cara
pencegahan dengan tepat dan cepat jika kondisi keuangan usaha mengalami masalah atau
memerlukan perubahan.
Mengingat pentingnya hal itu, maka laporan ini harus dibuat dengan tepat, cermat dan diperlukan
pertanggungjawaban yang diserahkan secara mutlak kepada orang berkompeten dibidangnya,
seperti seorang akuntan.
Dia yang harus mempresentasikan laporan yang telah dibuatnya dengan detail di depan
para stakeholder yang biasanya ini dilakukan pada saat evaluasi kinerja keuangan tahunan.
Jika melihat dari penjelasan di atas tentu bisa ditarik kesimpulan kalau pengertian laporan
keuangan adalah laporan yang berisi data transaksi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
Yang mana laporan tersebut harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan sebagai pembahasan
evaluasi untuk perkembangan usaha ke depan.
Berikut adalah penejelasan lima jenis laporan keuangan utama perusahaan lengkap beserta jenis
dan fungsinya yang bisa Anda ketahui.
Biasanya laporan ini dibuat untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode
tertentu. Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan,
sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.
Dengan adanya laporan laba rugi, para stakeholder bisa mengetahui kondisi finansial perusahaan
yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi untuk langkah
kebijakan selanjutnya.
Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bidang keuangan
tertentu. Isi dari laporan ini ialah data-data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh
perusahaan.
Biasanya laporan ini dibuat untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode
tertentu. Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan,
sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.
Dengan adanya laporan keuangan ini, pihak atasan bisa mengetahui kondisi finansial perusahaan
yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi untuk langkah
kebijakan selanjutnya.
Jika disimak dari pengertian di atas laporan ini adalah laporan keuangan yang dibuat secara
lengkap oleh petugas keuangan atau pembukuan pada perusahaan yang nantinya akan dijadikan
sarana mengevaluasi kebijakan atasan pada periode tertentu.
Dari kesimpulan ini bisa dinyatakan kalau laporan keungan ini harus dibuat dengan baik. Jika
ada kesalahan dalam penulisan angka, tentu arah kebijakan ke depan juga salah. Karena bisa jadi
kerugian lebih banyak dibandingkan keuntungan yang diraih perusahaan.
Laporan ini bersifat sederhana, tidak berisi detail perputaran keuangan yang terjadi pada
perusahaan tersebut dan biasanya laporan ini dipakai oleh perusahaan dagang rintisan atau UKM.
Contoh laporan single step adalah seperti di bawah ini :
Laporan laba rugi Multiple Step
Pada laporan Multiple step atau multi-langkah, akuntan harus memisahkan akun biaya ke dalam
akun lain yang lebih relevan, lebih mendetail dan dapat digunakan berdasarkan fungsinya. Beban
pokok penjualan, biaya operasi dan non-operasional dipisahkan dan digunakan untuk
menghitung laba kotor, laba operasi, dan laba bersih.
Laporan keuangan jenis ini biasanya sudah berdasarkan standar yang digunakan untuk pelaporan
laba rugi perusahaan dagang besar atau perusahaan yang memiliki banyak pemangku
kepentingan, seperti kreditor dan investor. Contoh laporan multiple step adalah seperti di bawah
ini :
Apa Fungsi Laporan Laba Rugi?
Laporan ini harus dibuat setiap akhir bulan maupun akhir tahun sekali atau berdasarkan interval
yang disetujui berbagai pihak, hal ini dikarenakan ada fungsi-fungsi khusus yang diharapkan
muncul darinya jika dilakukan perhitungan secara berkala dan sesuai jadwal. Berikut ini akan
dijelaskan fungsi-fungsi apa saja yang dimaksud:
Jika keuangan tersebut dicatat lengkap dengan transaksinya tentu atasan bisa mengetahui secara
jelas asal usul munculnya data finansial tersebut. Sehingga bisa dilakukan penghitungan lebih
menyeluruh ketika evaluasi nanti.
2. Untuk Mengetahui Perkembangan Perusahaan
Perusahaan sedang berkembang bisa dilihat dari kondisi keuangan di perusahaan tersebut. Jika
lebih besar keuntungan atau laba dibandingkan rugi, tentu prospek perusahaan ke depan akan
semakin meningkat. Apalagi jika dibarengi dengan peningkatan alat produksi, sumber daya
manusia dan selainnya.
Maka dari itu, untuk mengetahui perkembangan perusahaan, atasan harus tahu data-data laba
rugi perusahaan. Maka dari itu, dibuatlah laporan laba rugi yang bisa dijadikan tolak ukur
perkembangan atau sebaliknya.
Begitu juga jika yang profit-nya tinggi dari produk A bukan B, maka di tahun berikutnya,
kegiatan produksi A lebih ditingkatkan dibandingkan produksi produk yang B.
Siapa yang Menggunakan Laba Rugi?
Ada dua kelompok utama orang yang menggunakan laporan keuangan ini: pengguna internal dan
eksternal.
Pengguna internal termasuk manajemen perusahaan dan dewan direksi, yang menggunakan
informasi ini untuk menganalisis posisi bisnis dan membuat keputusan untuk menghasilkan
keuntungan. Mereka juga dapat bertindak berdasarkan masalah apa pun terkait arus kas.
Pengguna eksternal terdiri dari investor, kreditor, dan pesaing. Investor memeriksa apakah
perusahaan diposisikan untuk tumbuh dan menguntungkan di masa depan, sehingga mereka
dapat memutuskan apakah akan berinvestasi dalam bisnis tersebut.
Kreditor menggunakan laporan ini untuk memeriksa apakah perusahaan memiliki arus kas yang
cukup untuk melunasi pinjamannya atau mengambil pinjaman baru. Pesaing menggunakannya
untuk mendapatkan detail tentang parameter keberhasilan bisnis dan mengetahui tentang area di
mana bisnis mengeluarkan sedikit uang ekstra, misalnya, belanja R&D.
1. Pendapatan / Penjualan
Pendapatan Penjualan adalah pendapatan perusahaan dari penjualan atau jasa, ditampilkan di
bagian paling atas pernyataan. Nilai ini akan menjadi kotor biaya yang terkait dengan pembuatan
barang yang dijual atau dalam menyediakan layanan. Beberapa perusahaan memiliki beberapa
aliran pendapatan yang menambah garis pendapatan total.
3. Laba kotor
Laba Kotor dihitung dengan mengurangkan Harga Pokok Penjualan (atau Harga Pokok
Penjualan) dari Pendapatan Penjualan.
4. Beban Pemasaran, Periklanan, dan Promosi
Sebagian besar bisnis memiliki beberapa pengeluaran terkait dengan penjualan barang dan / atau
jasa. Biaya pemasaran, periklanan, dan promosi sering kali dikelompokkan bersama karena
merupakan biaya yang serupa, semuanya terkait dengan penjualan.
6. EBITDA
Meskipun tidak ada di semua laporan, EBITDA adalah akronim dari istilah Bahasa
Inggris Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau Penghasilan
sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi. Ini dihitung dengan mengurangi biaya
SG&A (tidak termasuk amortisasi dan depresiasi) dari laba kotor.
9. Bunga
Beban bunga. Perusahaan biasanya membagi beban bunga dan pendapatan bunga sebagai item
baris terpisah dalam laporan laba rugi. Ini dilakukan untuk merekonsiliasi perbedaan antara
EBIT dan EBT. Beban bunga ditentukan oleh jadwal hutang.
Perusahaan yang diperdagangkan secara publik diharuskan untuk menyiapkan laporan keuangan
setiap triwulan dan tahunan, tetapi bisnis kecil tidak diatur secara ketat dalam pelaporan mereka.
Membuat laporan pendapatan bulanan dapat membantu Anda mengidentifikasi tren keuntungan
dan pengeluaran Anda dari waktu ke waktu. Informasi tersebut dapat membantu Anda membuat
keputusan bisnis untuk membuat perusahaan Anda lebih efisien dan menguntungkan.
Neraca percobaan adalah dokumen internal yang mencantumkan saldo akhir setiap akun di buku
besar untuk periode pelaporan tertentu. Ini akan memberi Anda semua angka saldo akhir yang
Anda butuhkan untuk membuat laporan laba rugi.
Tambahkan semua item baris pendapatan dari laporan neraca percobaan Anda dan masukkan
jumlah total dalam item baris pendapatan dari laporan laba rugi Anda.
4. Tentukan HPP
Harga pokok penjualan Anda mencakup biaya tenaga kerja langsung, bahan dan biaya overhead
yang Anda keluarkan untuk menyediakan barang atau jasa Anda.
Tambahkan semua item baris harga pokok penjualan di laporan saldo percobaan Anda dan buat
daftar total harga pokok penjualan di laporan laba rugi, tepat di bawah item baris pendapatan.
5. Hitung Gross Margin
Kurangi total harga pokok penjualan dari total pendapatan pada laporan laba rugi Anda.
Perhitungan ini akan memberi Anda margin kotor, atau jumlah kotor yang diperoleh dari
penjualan barang dan jasa Anda.
6. Tambahkan Biaya Operasi
Tambahkan semua biaya operasional yang tercantum di laporan neraca saldo Anda. Masukkan
jumlah total ke dalam laporan laba rugi sebagai item baris biaya penjualan dan administrasi. Itu
terletak tepat di bawah garis margin kotor.
8. Tambahkan Pajak Penghasilan
Untuk menghitung pajak pendapatan, kalikan tarif pajak negara yang berlaku dengan angka
pendapatan sebelum pajak Anda. Tambahkan ini ke laporan laba rugi, di bawah angka
penghasilan sebelum pajak.
9. Hitung Penghasilan Neto
Untuk menentukan pendapatan bersih bisnis Anda, kurangi pajak pendapatan dari angka
pendapatan sebelum pajak. Masukkan angka tersebut ke dalam baris terakhir laporan laba rugi
Anda.
Kesimpulan
Laporan laba rugi adalah jenis laporan keuangan yang sangat penting bagi setiap usaha sekalipun
bagi Anda yang baru memlai untuk membangun usaha. Dengan laporan ini, Anda dapat
memantau pengeluaran dan pemasukan yang terjadi pada usaha Anda dan melakukan
improvisasi pada kegiatan operasional yang dibutuhkan.
2. Laporan Arus Kas
Jenis laporan keuangan yang kedua adalah laporan arus kas. Laporan arus kas atau yang biasa
disebut dengan cashflow ini sendiri dapat diartikan sebagai catatan keuangan yang berisi
informasi tentang pemasukan dan pengeluaran selama satu periode.
Laporan ini akan sangat berguna ketika Anda akan mengevaluasi struktur keuangan (likuiditas
dan solvabilitas), serta aktiva bersih perusahaan. Tak hanya itu, Anda pun bisa memanfaatkannya
sebagai strategi adaptif menghadapi perubahan keadaan dan peluang.
Laporan arus kas juga harus dibuat oleh akuntan atau bagian finance, setelah itu diserahkan
kepada pihak stakeholder agar ditindaklanjuti untuk memastikan semua pos pengeluaran dan
pemasukan berjalan dengan baik.
Laporan arus kas juga terbagi dua jenis yaitu arus kas langsung dan arus kas tidak langsung.
Pengertian dari Berbagai Metode Arus Kas yang Wajib
Diketahui
Laporan arus kas berisi bagian untuk tiga set kegiatan: operasi, investasi dan pembiayaan.
Hanya bagian operasi yang berisi metode arus kas langsung dan tidak langsung. Dengan
membandingkan bagian operasi dengan laporan laba rugi, Anda dapat mengidentifikasi
perbedaan waktu antara pengumpulan pendapatan dan kas.
Perbandingan juga mengungkapkan perbedaan waktu antara pengeluaran dan pembayaran tunai.
Perbedaan besar mungkin mengindikasikan bahwa perusahaan sangat agresif dalam mengakui
pendapatan, atau bahwa perusahaan menghabiskan banyak kas untuk membeli atau memelihara
aset, suatu fakta yang tidak terlihat dari laporan laba rugi.
sumber: akseleran.co.id
Bagian ini juga melaporkan kas yang dibayarkan untuk pajak penghasilan dan bunga. Masalah
dalam menggunakan menggunakan metode langsung adalah bahwa perusahaan mungkin tidak
menyimpan informasi dalam bentuk yang diperlukan. Misalnya, perusahaan yang menggunakan
akuntansi akrual bersama-sama penjualan tunai dan kredit – mereka harus membuat ketentuan
khusus untuk melacak penjualan tunai secara terpisah.
sumber: akseleran.co.id
Anda juga menyesuaikan laba bersih untuk perubahan antara saldo awal dan akhir dalam aset
lancar – tidak termasuk uang tunai – dan kewajiban lancar untuk periode tersebut. Akun-akun ini
termasuk piutang, persediaan, persediaan, aset dibayar di muka, kewajiban hutang, dan
pendapatan yang ditangguhkan.
Salah satu perbedaan utama metode langsung vs metode tidak langsung adalah jenis
transaksi yang digunakan untuk menghasilkan laporan arus kas. Metode tidak langsung
menggunakan laba bersih sebagai basis dan mengubah pendapatan menjadi arus kas melalui
penggunaan penyesuaian. Metode langsung hanya memperhitungkan transaksi tunai dan
menghasilkan arus kas dari operasi.
Metode tidak langsung memastikan untuk mengkonversi laba bersih dalam hal arus kas
secara otomatis. Metode langsung , di sisi lain, mencatat transaksi tunai secara terpisah dan
kemudian menghasilkan laporan arus kas.
Metode tidak langsung membutuhkan persiapan karena penyesuaian yang dilakukan
membutuhkan waktu. Waktu persiapan untuk metode langsung tidak banyak karena hanya
menggunakan transaksi tunai.
Keakuratan metode tidak langsung sedikit kurang karena menggunakan penyesuaian. Metode
langsung relatif lebih akurat karena penyesuaian tidak digunakan di sini.
Selain itu data dan sumber pembuatan laporan dalam metode langsung terdiri juga dari rekening
koran dan juga struk check yang dimiliki. Sumber data yang digunakan sendiri harus bisa
memberikan informasi mengenai seluruh data pengeluaran dan pemasukan dari keuangan
perusahaan itu.
Sehingga ketika akan membuat sebuah penyusunan laporannya akan menjadi jelas. Selain itu
ketika ada kegiatan investasi lanjutan dan pembiayaan datanya tidak bisa juga mampu
dipertanggung jawabkan.
2. Terdiri Dari Data Aktivitas Operasional
Untuk komponen lanjutan dari arus kas metode langsung sendiri terdiri atas aktivitas operasional
jalannya perusahaan atau lembaga. Dimana didalamnya terdiri dari berbagai data pengeluaran,
pemasukan, penjualan produk hingga operasional kerja.
Semua data tersebut harus masuk dan harus ada pencatatannya untuk kemudian dimasukan
dalam bagian penyusunan arus kas. Misalnya saja berisi bukti pengeluaran guna pembiayaan
lokasi kerja atau kendaraan operasional atau data pembelian suatu produk pendukung kerja.
Aktivitas operasional ini sendiri memang meliputi berbagai perubahan nilai aset dan keuangan
akibat suatu kegiatan. Data operasional ini sendiri menjadi salah satu komponen data yang
penting sekali untuk dihadirkan dalam pembuatan metode kas langsung.
Singkatnya, data komponen ini sendiri didapatkan dari penjualan aset untuk dimasukan dalam
kas sebagai simpanan jangka panjang. Kemudian data aktivitas ini juga terdiri dari pengalihan ke
aset lain yang berkaitan dengan perusahaan untuk periode pengembangan jangka panjang.
Umumnya komponen ini sendiri terdiri dari transaksi tunai yang mempengaruhi liabilitas jangka
panjang dan juga ekuitas. Dengan kata lain, komponen ini sendiri terdiri dari berbagai jenis
pendanaan seperti pembelian saham, pengambilan pinjaman.
Kemudian berisi juga data aktivitas pembayaran dividen hingga data utang piutang dengan
jangka panjang. Dimana pada bagian ini sendiri perusahaan akan berkontribusi pada pendanaan
jangka panjang. Meski bersifat jangka panjang namun dalam penyusunan kas dengan jenis ini
memang aktivitas pendanaan ini harus masuk didalamnya.
Kesimpulan
Metode tidak langsung menggunakan informasi yang tersedia dan sebagian besar perusahaan
merasa lebih mudah untuk mempekerjakan.
Manajemen dan stakeholder mungkin khawatir jika perusahaan secara konsisten melaporkan
laba bersih melebihi arus kas – mereka akan ingin mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan
non-tunai dan menentukan apakah ini menutupi masalah serius dengan bisnis.
Jika Anda percaya bahwa “cash is king,” Anda akan melihat laporan arus kas untuk mengukur
likuiditas perusahaan – kemampuan untuk membayar tagihan dan menghindari gagal bayar
hutang.
Mengapa laporan keuangan ini akan ditemukan pada berbagai perusahaan besar atau publik?
Sebab, sebagian besarnya mempunyai struktur kepemilikan yang kompleks dalam perubahan-
perubahan akun ekuitas di tahun terkait.
Tujuan dari dibentuknya laporan perubahan modal yakni memberi laporan mengenai perubahan
modal kerja dan membuat ikhtisar dari investasi dan dana yang dihasilkan di dalam suatu periode
serta aktiva pembayaran.
4. Laporan Neraca
Laporan keuangan yang selanjutnya adalah laporan neraca. Laporan neraca atau balance sheet
biasanya terdapat beberapa informasi mengenai akun-akun aktiva, serta hal-hal yang menjadi
kewajiban perusahaan dalam satu periode. Dalam penerapannya, laporan neraca terdapat dua
macam. Yaitu bentuk stafel atau vertikal serta bentuk skontro atau horizontal.
Pada hakikatnya, laporan neraca adalah gabungan dari segala laporan keuangan. Ini juga dibuat
dalam waktu tertentu yang normalnya adalah satu tahun sekali. Tujuannya adalah untuk
menentukan langkah terkait finansial di tahun selanjutnya.
Laporan neraca merupakan laporan keuangan yang sangat penting karena dalam laporan ini
terdapat segala informasi terkait siapa pemegang saham dari suatu perusahaan, siapa kreditur
yang ada, peraturan pemerintah yang ada, dan berbagai kebijakan lainnya.
Beberapa informasi tersebut sangatlah penting, sehingga tidak boleh bocor, semua informasi
tersebut memiliki beberapa peran untuk kemajuan suatu perusahaan. Jadi hanya orang-orang
internal lah yang boleh mengetahui informasi-informasi tertentu.
Selain itu, kegunaan lainnya dari laporan neraca adalah untuk mengetahui beberapa kondisi
keuangan dalam sebuah perusahaan. Laporan ini menunjukkan apakah perusahaan tersebut
memiliki kondisi yang sehat atau tidak.
Laporan keuangan ini menjadi prioritas di perusahaan. Minimal untuk mengetahui apakah data
laporan secara akumulatif memang sesuai dengan data-data yang terpisah di laporan-laporan
sebelumnya.
Data dalam laporan neraca tidak boleh selisih serupiah pun. Jika ada selisih berarti ada yang
salah dan harus dilakukan revisi. Ini merupakan tugas akuntan atau bagian keuangan yang harus
melakukan revisi sampai waktu yang ditentukan. Jika tidak di revisi akan terjadi ambiguitas
ketika membaca semua laporan keuangan perusahan.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan mengacu pada informasi tambahan yang membantu menjelaskan
bagaimana perusahaan sampai pada angka laporan keuangannya.Catatan ini juga membantu
menjelaskan penyimpangan atau anggapan inkonsistensi dalam metodologi akun tahun ke tahun.
Catatan catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib , hanya untuk memberikan kejelasan
kepada mereka yang membutuhkannya tanpa memiliki informasi yang ditempatkan di kolom
pernyataan. Namun demikian, informasi yang termasuk dalam catatan atas laporan finansial
seringkali penting karena dapat mengungkapkan masalah mendasar terhasap kesehatan keuangan
perusahaan.
Fungsi Laporan Keuangan Untuk Bisnis
Laporan keuangan dibuat untuk fungsi tertentu. Yang jelas sebagai sarana untuk menentukan
kebijakan pimpinan terkait perusahaan di periode selanjutnya. Berikut ini akan dijelaskan fungsi
yang lebih lengkap:
Sebaliknya jika di dalam laporan tersebut banyak data profit, berarti usaha sedang berkembang.
Dengan penilaian ini tentu pihak pimpinan bisa menentukan sikap melanjutkan usaha atau malah
menutupnya karena kerugian usaha yang kronis.
Seluruh laporan ini adalah parameter evaluasi untuk menjelaskan permasalahan dan solusinya.
Jika terjadi kemunduran perusahaan, maka bisa ditentukan apa penyebab kemunduran tersebut
dan bagaimana jalan keluarnya.
Jika evaluasi ini berjalan maksimal, tentu kebijakan selanjutnya lebih mudah. Karena sudah
ditemukan penyebab masalahnya dan solusi terbaiknya. Maka evaluasi yang dilakukan pada
periode selanjutnya diharapkan untuk menuntaskan masalah agar tidak terulang lagi.
Jika laporan finansialn detail, berarti peruhaan Anda kredibel di mata para stakeholder. Paling
tidak manajemen di dalamnya memang berjalan dengan baik sesuai degan porsinya masing-
masing. Sebaliknya perusahaan dengan laporan finansial berantakan bisa dikatakan sebagai
badan usaha yang tidak kredibel dan berpotensi mengalami masalah kedepannya.
Kesimpulan
Laporan keuangan bisa dianalogikan sebagai rapot untuk bisnis Anda. Di dalam sana berisi
seluruh data terkait keuangan bisnis secara menyeluruh sehingga Anda bisa mengetahui
kesehatan keungan bisnis Anda dengan baik.
Seluruh laporan ini pun bisa membuat perencanaan bisnis yang lebih matang, dikarenakan Anda
bisa melakukan improvisasi berdasarkan data faktual pada laporan tersebut.
Jika Anda menggunakan pembukuan manual, mungkin membuat seluruh laporan finansial
tersebut akan sedikit merepotkan dan memakan waktu, terlebih jika Anda harus mengerjakan
semua itu sendiri dan bisnis Anda memiliki banyak transaksi. Tentu akan banyak waktu yang
akan terbuang dan akan memperbesar risiko pencatatan kesalahan.
https://www.gramedia.com/literasi/persamaan-dasar-akuntansi/
https://accurate.id/akuntansi/arus-kas-metode-langsung/
https://accurate.id/akuntansi/laporan-laba-rugi/