Oleh
Jurusan : S1 Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUTANSI S1
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
sebagainya. Pada umumnya organisasi sektor publik bisa dikatakan baik apabila
sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan dan dilaksanakan pada tingkat
membandingkan hasil yang telah dicapai pada suatu periode dengan periode
keuangan yang telah terjadi. Salah satu cara dalam penilaian kinerja dapat
merupakan bentuk pengukuran kinerja yang spesifik dan unik pada organisasi
sektor publik.
1
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang melaksanakan tugas, kewenangan dan
Provinsi Riau ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008. Sebagai
kepada Gubernur Riau Sekretaris Daerah Provinsi Riau dalam hal pengelolaan
Tabel 1.1
Laporan Kinerja Tahun 2018-2021
Tahun (%)
No Program
2018 2019 2020 2021
1 Pelayanan administrasi 92,31 93,62 - -
perkantoran
2 Peningkatan sarana dan 100 99,45 97,59 127,17
prasarana aparatur
3 Peningkatan disiplin aparatur 72 93,37 95,45 97,07
4 Peningkatan kapasitas 75 88,09 - 99,94
sumber daya aparatur
Peningkatan pengembangan 99,12
5 - - -
sistem pelaporan pencapaian
kinerja keuangan
Pendidikan kedinasan 99,96
6 49 87,76 99,11
Peningkatan kapasitas 99,94
7 50 85,91 -
sumber daya aparatur
Pembinaan dan 98,93
8 80 85,94 141
pengembangan aparatur
9 Pelayanan administrasi 119 99,78
92,14 91,55
aparatur sipil negara
Peningkatan kesejahteraan 99,90
10 100 95,22 91,20
aparatur
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau 2021
Pada tabel 1.1 pada tahun 2018-2021 Program Pengelolaan Assessment
Center mengalami penurunan serta kenaikan yang tidak menentu yang mana pada
2
tahun 2018 terealisasi sebesar 86,38% lebih besar dibandingkan dengan 2019
yang terealisasi sebesar 42,43% serta 2020 terealisasi sebesar 84% dan 2021
yang tidak menentu yang mana pada tahun 2018 terealisasi sebesar 86,84% , pada
tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 67,1% dan pada tahun 2020 mengalami
kenaikan sebesar 94,98% dan mengalami penurunan lagi pada tahun 2021 sebesar
72,65%. Pada tahun 2018 sampai 2021 program Pengelolaan Pendiidkan Lanjutan
strategis pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau, yang mana pada tahun
Kerjasama Pelaksanaan Diklat terealisasi terkecil terdapat pada tahun 2019 yang
mana hanya terealisasi sebesar 38,09% dibandingkan dengan tahun 2020 realisasi
yang cukup besar sebesar 85,08% dan 2018 hanya 59,57% dan pada 2021 tidak
terealisasi. Pada program Fasilitsi Sertifikasi Jabatan ASN capaian kinerja dan
keuangan pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 mengalami peningkatan
yang mana pada tahun 2018 terealisasi sebesar 79,98%, tahun 2019 sebesar
82,07%, dan pada tahun 2020 sebesar 88,61% dan pada tahun 2021 tidak
terkecil terdapat pada tahun 2019 yaitu sebesar 53,42% dibandingkan dengan
pada tahun 2018 yang terealisasi sebesar 78,96%, dan pada tahun 2020 terealisasi
sebesar 86,1% dan pada tahun 2021 terealisasi sebesar 85,72%. Berdasarkan
3
konsisten kinerja yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau
analisis value for maney dari persepektif ekonomis dapat meningkat segi
ekonomis dalam melakukan pekerjaan, sedangkan Analisis value for maney dari
efisiensi , bisa membuat kinerja pekerjaan lebih efisien terhadap program kinerja
Kota yang efektif karena banyak target yang telah dicapai, tapi untuk
standar yang diinginkan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan
bahwa dengan menggunakan pendekatan value for money, elemen efisiensi serta
Poso pada Tahun 2013 telah menjalankan Programnya dengan ekonomis kecuali
Maka dari ketiga peneltian tersebut maka peneliti ingin sekali meneliti
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau, untuk melihat apakah kinerja dari
4
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau sudah efektif sebagaimana mestinya,
maka dari itu ada beberapa indikator value for money yang harus dijalankan agar
bisa melihat sejauh mana tingkat ekonomi, efisiensi dan efektivitas. Dan juga kita
lihat data dari laporan kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau tahun
anggaran 2017-2020 yang mana pada masing-masing program kinerja nya ada
yang turun tiap tahun dan ada juga yang naik tiap tahunya.
Penulis tertarik melakukan penelitian terkait value for money karena ada
dengan indikator ekonomi, efisiensi, dan efektifitas. Oleh sebab itu, penulisan
proposal ini diberi judul “Analisis Value For Money Pada Laporan
a. Manfaat Teoritis
5
b. Manfaat Praktis
pemerintah.
BAB I : Pendahuluan
sistematika penulisan.
6
Pada bab ini, menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan
analisis data.
7
BAB II
Value For Money merupakan penghargaan terhadap nilai uang. Hal tersebut
menjelaskan bahwa setiap rupiah harus dihargai secara layak dan digunakan
untuk mengukur ekonomi, efisiensi, dan efektivitas suatu kegiatan, program, dan
konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen
8
menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.
peroleh dengan harga lebih rendah yaitu harga yang mendekati harga
dan harga input. Dimana input merupakan sumber daya yang digunakan
telah ditetapkan.
9
Realisasi Pendapatan
Ketentuan :
ini tidak berarti bahwa suatu indikator akan memberikan ukuran pencapaian
program yang pasti. Indikator value for money dibagi menjadi dua bagian yaitu
10
indikator alokasi biaya (ekonomi dan efisiensi) dan indikator kualitas pelayanan
(2011;112) pada organisasi sektor publik yaitu: ekonomis (hemat cermat) dalam
pengadaan dan alokasi sumber daya, efesiensi (berdaya guna) dalam penggunaan
sumber daya, dan efektif (berhasil guna) dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Dewan Inggris (HEFCE) menggambarkan nilai uang dengan cara 'Nilai untuk
uang (Value For Money) adalah istilah yang digunakan untuk menilai apakah
organisasi telah memperoleh manfaat maksimal dari barang dan jasa yang baik
memperoleh dan memberikan, dalam sumber daya yang tersedia untuk itu.
Beberapa elemen mungkin subyektif, sulit diukur, tidak berwujud dan disalah
apakah value for money telah tercapai atau tidak memuaskan. Tidak hanya
mengukur biaya barang dan jasa, tetapi juga memperhitungkan campuran kualitas,
biaya, penggunaan sumber daya, kesesuaian untuk tujuan, ketepatan waktu, dan
Menurut Arisaudi (2016) Value For Money merupakan tolak ukur dari
Value For Money merupakan suatu konsep yang digunakan untuk mengukur
ekonomi, efesiensi dan efektivitas kinerja program, kegiatan dan organisasi, yaitu
11
resource yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros
dengan Input tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai
output tertentu dan efektivitas tingkat pencapaian hasil program dengan target
yang ditetapkan.
general purposive, artinya dibuat lebih umum dan sesederhana mungkin untuk
memenuhi kebutuhan informasi semua pihak, tetapi tidak semua pembaca laporan
informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan
dan laporan finansial, sehingga seluruh komponen terdiri atas Laporan Realisasi
Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan.
12
Berdasarkan PSAP No. 01 PP. Nomor 71 Tahun 2010 tentang Penyajian
anggaran, antar periode, maupun antar entitas. Basis akuntansi yang digunakan
menggunakan basis akrual baik dalam pengakuan pendapatan dan beban, maupun
yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Berdasarkan PSAP No. 03 PP. Nomor 71 Tahun 2010 tentang Laporan Arus
Kas tujuan pernyataan standar laporan arus kas adalah mengatur penyajian
laporan arus kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan
13
periode akuntansi. Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi
mengenai sumber, pengunaan, perubahan kas dan setara selama suatu periode
akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi
Berdasarkan PSAP No. 04 PP. Nomor 71 Tahun 2010 tentang Catatan Atas
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula
komitmen lainnya.
secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas
dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar
dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan
14
Menurut (Masram; 2017:138) menyatakan: “Kinerja adalah hasil atau
hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang telah ditentukan terlebih
adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Manajemen kinerja
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
kepadanya”.
baik. Kinerja yang memuaskan tidak terjadi secara otomatis, oleh karena itu untuk
1. Evaluasi tujuan dan saran, evaluasi terhadap tujuan dan sasaran memberikan
15
umpan balik bagi proses perencanaan dalam menetapkan tujuan sasaran
2. Evaluasi rencana, bila dalam penilaian hasil yang dicapai tidak sesuai
dilakukan dengan benar, apakah sistem review dan coaching telah berjalan
6. Evaluasi hasil, apabila terdapat deviasi, dicari faktor yang menyebabkan dan
pemberhentian”.
dipergunakan untuk:
16
1. Administrasi penggajian;
9. Pemberhentian pegawai;
2. Otoritas (wewenang).
3. Disiplin.
4. Inisiatif.
mengidentifikasi setiap kriteria kerja yang universal yang dapat diterapkan pada
1. Stabilitas dan Konsistensi. Kriteria yang baik harus mampu diukur dengan
17
membedakan individu-individu sesuai dengan kinerja mereka.
4. Dapat diukur. Kriteria yang baik harus dapat diterima oleh individu yang
2. Hasil kerja. Yang dimaksud dengan hasil kerja adalah kinerja yang dicapai
oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang
diberikan kepadanya.
sebaik-baiknya.
berwenang.
18
6. Kerjasama. Kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja sama dengan
orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah
ditetapkan.
melaksanakan tugas.
pilihan
19
Menurut (Mardiasmo; 2018) tujuan sistem pengukuran kinerja adalah:
1. Untuk mengomunikasikan strategi secara lebih baik (top down dan bottom
up).
kinerja manajemen.
20
8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif
penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa, perbandingan hasil
yaitu:
kelembagaan.
Indrayani dan Khairunnisa (2018), tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui rasio ekonomis menggunakan metode analisis value for money. Hasil
21
yang baik, karena dari tahun 2014-2016 (periode pengamatan), telah berhasil
Khalikussabir (2017), tujuan dari penelitian ini adalah analisis value vor
Hasil penelitiannya menyatakan bahwa analisis value for maney dari persepektif
Analisis value for maney dari persepektif efektifitas pekerjaan, dapat membuat
for maney dari persepektif efisiensi bisa membuat kinerja pekerjaan lebih efisien
Sumual, C, dkk (2017), tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat efektif, pertumbuhan kemandirian dan efesiensi Kota Tomohon yang akan
sebagai Kota yang efektif karena banyak target yang telah dicapai, tapi untuk
standar yang diinginkan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan
pendekatan analisis value for money untuk mengetahui tingkat efesiensi dan
22
Kabupaten Poso pada Tahun 2013 telah menjalankan Programnya dengan
ekonomis kecuali Program Penyelenggara Haji dan Umrah Output tidak tercapai.
Harly, Kristy dan Afriyenti, Mayar (2018), tujuan dari penelitian ini adalah
menilai kinerja pemerintah Kota Solok berdasarkan aspek finansial dan non
ditinjau berdasarkan aspek finansial pada kota Solok dikategorikan baik karena
pada tingkatan nilai ekonomis tercapai dengan sangat baik. Sedangkan aspek non
finansial pada Kota Solok cendrung lemah. Hal tersebut dikarenkan rendahnya
23
keuangan Kota Tomohon
kurang baik.
24
Informasi Finansial pada tingkatan nilai
Dan Informasi Non- ekonomis tercapai dengan
Finansial Pada Kota sangat baik. Sedangkan
Solok (Studi Empiris aspek non finansial pada
Pada Pemerintah Kota Solok cendrung
Daerah Kota Solok lemah. Hal tersebut
Tahun 2014-2016) dikarenkan rendahnya
perhatian dan daya
tanggap pemerintah
terhadap keinginan dan
kebutuhan masyarakat
menjadikan tingkat
kepuasan masyarakat..
Hasil keseluruhan
menunjukan bahwa kinerja
yang ditunjukan inforasi
finansial tidak dipengaruhi
oleh informasi non
finansiaL.
Tujuan analisis value for money adalah suatu proses yang dimaksudkan
untuk menganalisis atau menilai suatu kinerja dari organisasi sektor publik yang
analisis value for money menunjukkan kinerja pemerintah daerah pada setiap
baik.
25
Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Riau
Kinerja Laporan
Akuntabilitas Instansi
Pemerintah (LAKIP)
kita harus melihat analisis Value For Money yang mana ada beberapa faktor
26
efisiensi suatu organisasi. Maka dapat disimpulkan semakin tinggi
kinerja dari pemerintah . Dari ketiga faktor diatas maka kita dapat
Pemerintah (LAKIP).
27
BAB III
METODE PENELITIAN
adalah variabel yang diteliti oleh peneliti ditempat penelitian dilakukan.” Objek
penelitian dalam penelitian ini yaitu Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif . Menurut
(Sudaryono; 2017: 91) penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk
sudut pandang atas interpretasi dari individu (informan) dalam latar alamiah.
langsung
primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama, biasanya dapat
melalui wawancara, jejak dan lain-lain. Sumber data primer dalam penelitian ini
Provinsi Riau.
28
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Wawancara
dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak
langsung secara bertatap muka (personal face to face interview) dengan sumber
data (responden)”
2. Dokumentasi
29
deskriptif kualitatif. Metode kualitatif menurut Moleong, l.J., (2011: 4)
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati. Data yang dihasilkan berupa kata-kata, gambar serta
yang akurat dan relevan. Value for money merupakan konsep pengukuran kinerja
organisasi sektor publik yang berdasarkan pada tiga elemen yaitu ekonomi,
A. Rasio Ekonomis
peroleh dengan harga lebih rendah yaitu harga yang mendekati harga pasar.
Nilai ekonomi dapat diukur dengan membandingkan antara input dan harga
B. Rasio Efesiensi
30
Efisiensi dapat diukur dengan pencapaian output yang maksimum dengan
tertentu. Dimana output merupakan hasil yang dicapai dari suatu program,
C. Rasio Efektifitas
aktivitas tertentu, sedangkan output merupakan hasil yang dicapai dari suatu
diartikan sebagai suatu standar akan terpenuhinya sasaran dan tujuan yang
akan dicapai.
31
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Risa Dwi, 2017, Konsep Value For Money Dalam Mengukur Kinerja
Pelayanan Sektor Publik, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia,
Surabaya
Andi Asrini, 2020, Analisis Value For Money Dalam Meningkatkan Kinerja
Pelayanan Sektor Publik Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kepulauan Selayar, Tidak Diterbitkan, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,
Universitas Muhammadiyah Makassar, Makassar
Kasmir, 2016, Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik,. Depok,
PT Rajagrafindo Persada
32
Khalikussabir, Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Value For Money
(Studi Kasus Pada Dinas PU Pengairan, Pu Binamarga & Pu Cipta
Karyakabupaten Probolinggo), Hal.1-22
Nur Zeni, 2020, Analisis Value For Money Pada Kinerja Keuangan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Tidak Diterbitkan, Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam, Surabaya
Supriati, 2012, Objek penelitian adalah variabel yang diteliti oleh peneliti
ditempat penelitian dilakukan. Jakarta, Rajawali Press.
Wibowo, 2017, Manajemen Kinerja, Edisi Kelima, Depok, PT. Raja Grafindo
Persada
33
Yosie Dwinanada, 2018, Analisis Value For Money Dalam Pengukuran Kinerja
Pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Tidak Diterbitkan, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 09 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Riau
34
RENCANA DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
35
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
36
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Laporan Kinerja Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi
37
DAFTAR GAMBAR
38