Oleh :
NURUL SYAHIRA
195310165
i
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Capaiam kinerja utama BAPEDA Kabupaten Kepulauam Meranti Tahun 2020
............................................................................................................................................ 4
Tabel I.2 Capaiam kinerja utama BAPEDA Kabupaten Kepulauam Meranti Tahun 20215
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 27
ii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dengan UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang reformasi
termasuk juga organisasi sektor publik. Pengukuran kinerja adalah salah satu alat
ukur yang dapat digunakan oleh organisasi dalam menilai apakah kinerja organisasi
telah berjalan dengan baik dan semestinya. Dalam pengukuran kinerja menjamin
dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya
dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala
1
2
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). Salah satu
pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama,
yaitu ekonomis, efisiensi, dan efektivits. Konsep ini dapat membantu sektor publik
pelayanan publik agar sesuai prosedur yang telah diterapkan dan meminimalisir
for money pada organisasi sektor publik adalah dapat meningkatkan pelayanan
publik agar lebih tepat sasaran, meningkatkan mutu pelayanan publk, meningkatkan
kepentingan publik, dan meningkatkan kesadaran akan uang publik sebagai akar
yang diperoleh dari suatu kegiatan dengan persentasi nilai ekonominya, elemen
dari suatu kegiatan dengan persentase hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan.
3
tolak ukur yang telah ditetapkan untuk melihat seberapa efektif, efisien, dan
ekonomis kinerja yang telah dilakukan oleh Instansi. Hasil perhitungan konsep
value for money akan dijadikan sebagai bahan evaluasi dan penyempurnaan kinerja
Instansi pemerintah.
Berikut disajikan realisasi capaian indikator kinerja tahun 2020 s/d 2021
Tabel 1.1
Capaian Kinerja Utama BAPPEDA Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun
2020
No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian(%)
dilampirkan capaian indicator kinerja selanjutnya tahun 2021 yang juga belum
mencapai target sesuai yang telah ditentukan.
Tabel I.2
Capaian kinerja utama BAPPEDA Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2021
No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian(%)
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam pendahuluan terdiri atas latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
a. Ekonomi, terkait sejauh mana organisasi sektor publik dalam hal ini Badan
Penanggulangan Bencana Daerah dapat meminimalisir input resource yang
digunakan untuk menghendari pengeluaran yang boros.
Value for money menurut (Arifani et al., 2018) merupakan inti pengukuran
kinerja pada organisasi pemerintah. Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari
output yang dihasilkan saja, akan tetapi harus mempertimbangkan input, output,
dan outcome secara bersama-sama. Value for Money adalah inti dari pengukuran
kinerja pada organisasi sektor publik di mana kinerja organisasi sektor publik tidak
dapat dinilai dari sisi output yang dihasilkan saja, tetapi harus mempertimbangkan
input, output, dan outcome secara bersama sama.
10
11
Value for money adalah metode untuk mengukur apakah sebuah organisasi,
instansi, atau perusahaan sudah mengelola kinerja keuangan dengan baik sesuai
dengan 3 elemen dalam value for money yaitu Ekonomis, Efektivitas, dan Efisiensi.
Menurut (Halim & Kusufi, 2013) Value For Money adalah konsep yang
penting dalam organisasi sektor publik sehingga sering kali disebut dengan inti dari
pengukuran kinerja sektor publik. Ukuran kinerja mengacu pada penilaian kinerja
secara langsung, sedangkan indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja
secara tidak langsung, yaitu hal-hal yang bersifat hanya merupakan indikasi-
indikasi kinerja. Untuk dapat mengukur kinerja pemerintah, maka perlu diketahui
indikator-indikator kinerja sebagai dasar penilaian kinerja. Perbedaan antara ukuran
kinerja dengan indicator kinerja adalah:
1. Pengukuran kinerja dengan metode Value For Money, terdapat dua bagian
yaituefisiensi dan efektivitas
a. Efisiensi, terbagi menjadi dua yaitu: 1) Efisiensi alokasi, terkait
dengan kemampuan untuk mendayagunakan sumber daya input
pada tingkat kapasitas optimal. 2) Efisiensi teknis atau manajerial
terkait dengan 21 kemampuan mendayagunakan sumber daya input
pada tingkat output tertentu.
b. Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi
mencapai tujuan. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan,
maka organisasi telah berjalan dengan efektif. Hal yang perlu di
ketahui adalah bahwa efektivitas tidak menyatakan tentang berapa
besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Penentuan dalam indicator kinerja akan membutuhkan:
a. Sistem perencanaan dan pengendalian. Meliputi perencanaan,
proses, prosedur, dan struktur yang memberi jaminan bahwa setiap
bagian organisasi dengan menggunakan tahap yang ditentukan.
b. Spesifikasi teknis dan standarisasi. Ini digunakan sebagai ukuran
kinerja terhadap kegiatan, program dan organisasi.
c. Kompetensi teknis dan profesionalisme. Merupakan jaminan dalam
dukungan melakukan pekerjaan.
d. Mekanisme ekonomi dan pasar. Mekanisme ekonomi terkait
dengan pemberian reward dan punishment yang bersifat keuangan.
Sedangkan mekanisme pasar berkaitan dengan sumber daya.
Mekanisme ini digunakan untuk memperbaiki kinerja pegawai dan
organisasi sektor publik.
14
1. Ekonomi
Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan masukan (cost of input).
Dengan kata lain, ekonomi adalah praktik pembelian barang dan jasa
input dengan tingkat kualitas tertentu pada harga terbaik yang
dimungkinkan. Suatu kegiatan operasional dinilai ekonomis apabila
dapat menghilangkan atau mengurangi biaya yang tidak perlu. Ekonomi
diukur melalui rasio antara input aktual dengan input rencana. Indikator
ekonomi yaitu kualitas dan kuantitas.
2. Efisiensi
Pengertian efisiensi berhubungan erat dengan konsep produktivitas.
Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan
antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of
output). Proses kegiatan operasional dapat dinilai efisien apabila suatu
produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan
sumber daya dan dana yang serendahrendahnya (spending well).
Indikator efisiensi menggambarkan hubungan antara masukan sumber
daya oleh suatu unit organisasi (misalnya: staf, upah, biaya
administratif) dan keluaran yang dihasilkan. Indikator tersebut
15
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa ketiga pokok bahasan dalam value for
money sangat terkait satu dengan yang lainnya. Ekonomi membahas mengenai
masukan (input), efisiensi membahas masukan (input) dan keluaran (output), dan
efektivitas membahas mengenai keluaran (output) dan dampak (outcome).
Berikut cara mengukur kinerja keuangan dengan metode value for money
adalah :
A. Ekonomis
a. Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh organisasi?
b. Apakah biaya organisasi lebih besar dari pada biaya organisasi lain yang sejenis
yang dapat diperbandingkan?
c. Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya secara optimal?
𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
Ekonomis = ×
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
Keterangan :
Input : Realisasi Anggaran Angka input yang dimaksud adalah
angka realisasi anggaran yang dikeluarkan pada setiap
kegiatan yang dilakukan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Pekanbaru.
Nilai Input : Anggaran Angka nilai input yang dimaksud adalah angka
target anggaran atau pagu yang ditetapkan sebelumnya pada
rancangan kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Pekanbaru.
Menurut Mahsun (2006), dalam (Dwinanda, 2018) kriteria ekonomis adalah
:
1. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (X < 100%) maka
ekonomis atau sangat ekonomis
2. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (X = 100%) maka
ekonomis berimbang atau cukup ekonomis
3. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (X > 100%) maka tidak
ekonomis
B. Efisien
Efisiensi (berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya dalam arti
penggunaannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan. Efisien menyangkut
pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu (Purwiyanti, 2017).
17
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Keterangan :
Efisien = 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
× 100%
Output : Persentase capaian fisik dari program Angka output yang
dimaksud adalah persentase capaian fisik dari program-
program yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Pekanbaru.
Input : Persentase keuangan program Angka input yang dimaksud
adalah persentase keuangan yang dikeluarkan untuk
melaksanakan program-progam dari Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Pekanbaru.
1. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (X < 100%) maka tidak efisien
2. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (X = 100%) maka efisien
berimbang atau cukup efisien
3. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (X > 100%) berarti efisien atau
sangat efisien
C. Efektivitas
Efektivitas (berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan dan sasaran,
efektivitas berkaitan erat terhadap tingkat pencapaian hasil program dengan target
yang ditetapkan.
𝑂𝑢𝑡𝑐𝑜𝑚𝑒
Efektivitas= 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
× 100%
Keterangan :
1. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (X < 100%) maka tidak efektif
2. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (X = 100%) maka efektif
berimbang atau cukup efektif
3. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (X > 100%) berarti efektif atau
sangat efektif
Manfaat implementasi value for money pada organisasi sektor publik antara lain :
Dari manfaat diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan konsep value for
money dalam pegukuran kinerja organisasi sektor publik sangat membantu suatu
19
Menurut (Hasthoro, 2016) Kinerja keuangan merupakan salah satu isu yang
sangat penting dalam organisasi sektor publik untuk dikaji sejak diterapkannya
konsep otonomi daerah yang dituntut untuk mampu menghasilkan kinerja keuangan
pemerintah daerahnya secara baik.
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah sistem yang bertujuan agar
membantu manajer publik dalam menilai keuangan dan non keuangan. Kinerja
keuangan adalah suatu ukuran kinerja yang menggunakan indicator keuangan
(Hasthoro, 2016).
Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari kinerja
program dan kegiatan yang telah direncanakan. (Peraturan Presiden No. 29 Tahun
2014)
21
6. Efektif.
Oleh sebab itu, dari kesimpulan penilaian butuh terbuat sesuatu analisis
tentang pencapaian akuntabilitas kinerja lembaga secara totalitas. Analisis tersebut
meliputi penjelasan tentang keterkaitan pencapaian kinerja aktivitas serta program
dengan kebijaksanaan dalam rangka mewujudkan target, tujuan, serta misi dan
visi sebagaimana diresmikan dalam perencanaan strategik.
1. Kecepatan
Hal ini terkait dengan pemahaman mengenai pentingnya kecepatan dalam
menghadapi perubahan kondisi lingkungan, penyelesaikan pekerjaan
berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, serta berusaha menyelesaikan
pekerjaan lebih cepat.
2. Kualitas
Unsur kualitas meliputi: bangga dengan pekerjaannya, melakukan
pekerjaan dengan benar, dan berusaha meningkatkan kualitas pekerjaannya.
3. Layanan
Layanan dapat dilihat melalui hal-hal berikut: pemahaman pentingnya
melayani pelanggan, menunjukkan keinginan untuk melayani dengan baik,
merespon pelanggan dengan tepat waktu, dan kemampuan memberikan
sesuatu yang lebih dari yang diharapkan oleh pelanggan.
4. Nilai
Paling tidak ada dua hal yang tercakup dalam aspek nilai, yaitu tindakan
yang mengindikasikan pemahaman konsep nilai dan menjadikan nilai
sebagai sesuatu yang dipertimbangkan dalam mengambil keputusan.
25
5. Keterampilan Interpersonal
Hal ini dapat ditinjau dari hal-hal: menunjukkan empati, memberikan
semangat kepada orang lain, bersedia membantu orang lain, dan merespon
keberhasilan orang lain dengan tulus.
6. Mental Sukses
Memiliki sikap can do (keyakinan untuk dapat melakukan apapun),
berusaha untuk menambah pengetahuan, berusaha untuk memperbanyak
pengalaman, dan realistis dalam mengukur kemampuan.
7. Terbuka dengan Perubahan
Indikator ini menjelaskan bahwa seseorang bersedia menerima perubahan,
menunjukkan tindakan yang mengindikasikan rasa ingin tahu, dan
memandang penting perannya dalam organisasi.
8. Kreativitas
Indikator ini berkaitan dengan kemampuan melihat hubungan antar
masalah, kemampuan membuat konsep kemudian
mengimplementasikannya, dan kemampuan berkreativitas dalam rutinitas
pekerjaannya.
9. Keterampilan Berkomunikasi
Indikator ini menyangkut: kemampuan menyampaikan gagasan,
kemampuan menyatakan ketidaksetujuan, kemampuan menulis, serta
kemampuan menggunakan kalimat yang bernada optimis/positif.
10. Inisiatif
Inisiatif pegawai berkaitan dengan kesediaan membantu, keinginan terlibat
dalam kegiatan baru, berusaha mengembangkan keterampilan dan membuat
ide untuk memperbaiki kinerja.
11. Perencanaan dan Organisasi
Kemampuan seseorang dalam membuat rencana dan jadwal pelaksanaan
kegiatan, dan kemampuan menggunakan pendekatan terbaik dalam
memulai tugasnya. (Prihono et al., 2016).
26
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
No. Penulis dan Judul Metode Hasil
Tahun Penelitian
1. Indri Adinda Analisis Value Kualitatif - Hasil pada program yang
Meitri for money Pada telah dilaksanakan pada
(2022) Kinerja BPBD Kabupaten Kampar
Keuangan dinyatakan ekonomis, hasil
Badan perhitungan rasio ekonomis
Penanggulangan menunjukkan pada tahun
Bencana Daerah 2019-2020 memperoleh
(BPBD) capaian 5,2%.
Kabupaten - Untuk pengukuran efisiensi
Kampar dari tahun 2019-2020 telah
mencapai hasil 133,9%
sehingga dikategorikan
efisiensi.
- Untuk pengukuran
efektivitas pada tahun 2019-
28
2.3 Hipotesis
• Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan
metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mecatat serta mengolah
bahan penelitian.
• Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan informasi melalui pemberian bukti
dan keterangan. Pada Penelitian ini dokumentasi berupa Laporan Kinerja
30
31
32
33
34
35