DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
ii
2.5 Hiptesis.................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.2 : Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pekanbaru………7
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
keuangan.
BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek – proyek kerjasama sektor
lembaga publik untuk memenuhi hak – hak publik kepada masyarakat, sehingga
dan perlakuan pada domain publik. Dalam perannya, akuntansi sektor publik
ditujukan untuk memberikan pelayanan publik guna memenuhi hak – hak publik.
2
Pengelolaan keuangan daerah yang baik sangat penting agar dana tersebut
dapat dipergunakan dengan efektif dan efisien untuk pembangunan. Salah satu
berupa proses yang terjadi berdasarkan transaksi- transaksi didaerah dalam rangka
Sistem akuntansi ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak – pihak
Sedangkan menurut Moh Mahsun dkk. (2016: 92) sistem akuntansi keuangan
dalam mengelola sumber daya yang dimiliki daerah tersebut. Untuk dapat
daerah yang akurat. Maka dari itu, pemerintah daerah memerlukan sistem
untuk menjamin agar pelaksanaan suatu aktivitas tidak menyimpang dari rencana
yang telah di tetapkan. Adapun tujuan utama dari pengawasan bukan lah untuk
dilihat dari hasil analisis terhadap rasio keuangan tersebut apakah sudah dilakukan
Kinerja keuangan merupakan salah satu hal penting yang harus diketahui
karna dengan itu kita dapat mengetahui gambaran dari kondisi keuangan pada
yang sudah ditentukan dengan mengevaluasi efisien dab efektivitas dari aktivitas
Untuk mengetahui kinerja yang baik, ada dua penilaian yang paling
dominan untuk dijadikan dasar acuan. Penilaian ini harus dilakukan dengan
melihat sisi kinerja keuangan dan non keuangan. Kinerja keuangan dapat dilihat
pada laporan keuangan yang dimiliki oleh yang bersangkutan dan itu tercermin
dari informasi yang diperoleh dari laporan posisi keuangan, laba komprehensif,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan
segala aktivitas yang berhasil maupun gagal kepada pihak yang berkepentingan
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dapat
pencapaian dari pemerintah daerah untuk menggali dan memahami lebih dalam
merupakan hasil dari evaluasi terhadap pekerjaan yang telah selesai dilakukan,
dilaksanakan sebagai bahan evaluasi kepada pihak yang lebih tinggi dan
masyarakat serta sebagai umpan balik untuk meningkat kinerja instansi terkait
kinerja yang tidak terputus dan terpadu, hal ini adalah bentuk upaya dalam proses
Tabel 1.1
Peringkat Nilai
AA >90 – 100
A >80 - 90
BB >70 – 80
B >60 – 70
CC >50 – 60
C >30 – 50
D >0 – 30
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, jika semakin tinggi nilai
berpotensi terjadi inefesiensi >30% dari APBN atau APBD diluar belanja
pegawai. Inefesiensi dapat terjadi apabila: tidak jelas terkait hasil yang akan
dicapai atau tujuan dan sasaran tidak berorientasi pada hasil, ukuran kinerja tidak
7
jelas, tidak ada keterkaitan antara program atau kegiatan dengan sasaran, dan
peraturan tersebut, maka setiap instansi yang berada atau ditingkat Kota
Masyarakat, tetapi dalam pengelolaan keuangannya masih kurang baik. Hal ini
dapat dilihat dari laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah Kota
Tabel 1.2
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pekanbaru
Tahun Uraian Target Realisasi Persentasi
pendapatan dan belanja daerah Kota Pekanbaru dari tahun 2016-2018 masih
dibawah 84,56%, artinya dari tahun 2016-2018 tidak pernah mencapai target yang
diharapkan setiap tahunnya. Hal ini membuat pertanyaan banyak pihak tentang
kinerja pemerintah Kota Pekanbaru selama ini. Padahal jika ihat dari pendapatan
peningkatan tersebut belum sesuai dengan yang di harapkan atau belum mencapai
target.
untuk itu perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut agar menjadi lebih baik maka
diperlukannya pengukuran kinerja. Menurut (Halim, 2012) salah satu alat untuk
analisis rasio pada sektor publik khususnya anggaran pendapatan dan belanja
daerah (APBD) belum dilakukan, sehingga secara teori belum ada kesepakatan
(Mardiasmo, 2007)
yang berhubungan dengan judul yang sama seperti penelitian yang telah dilakukan
oleh Berdasarkan pendapat para ahli tersebut sesuai dengan penelitian yang telah
daerah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pemeintah dan sistem
temanggung.
tercapai nya keinginan dan harapan masyarakat mengenai pelayanan publik yang
Tahun 2023.
2023.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi beberapa
1. Bagi Peneliti
pada Pemerintah Kota Pekanbaru Tahun 2023 dengan beberapa variabel x diatas.
Serta menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama bangku perkulihan. Dengan
itu diharapkan peneliti menjadi lebih cerdas dan mengerti bagaimana pengaruh
3. Bagi Akademis
Sebagai garis besar penulisan penelitian ini akan dibagi ke dalam 6 (enam)
pokok bahasan atau 6 bab, dimana masing – masing bab akan dibagi dalam
BAB 1 : PENDAHUALUAN
Dalam bab ini terdiri atas latar belakang masalah; rumusan masalah; tujuan
Dalam bab ini mengemukakan landasan teori yang berupa jabaran teori
– hasil penelitian lainnya. Di dalam nya juga terdapat penelitian yang terdahulu
Dimana dalam bab ini menjelaskan tentang objek dan waktu penelitian ,
populasi dan sample penelitian, jenis dan sumber data, teknik penumpulan data,
instansi pemerinah yang akan diteliti terdiri dari sejarah instansi, sktuktur instansi,
Pada bab ini akan dijabarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Bab ini adalah menyimpulkan hasil penelitian yang telah disampaikan pada
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Kompetensi SDM
b. Komunikasi
mencapai visi dan misi yang sudah dibuat. Komunikasi yang baik
c. Teknologi Informasi
maksimal.
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 221 ayat (1) Peraturan
4916);
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
2. Peraturan Daerah yang selanjutnya disebut Perda atau yang disebut dengan
18
nama lain adalah peraturan daerah provinsi dan peraturan daerah kabupaten/kota.
negeri.
Pasal 2
b. APBD;
d. penetapan APBD;
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan
Pasal 3
Keuangan Daerah;
daerah;
dan
Pasal 4
Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1560) dicabut dan
21
Pasal 5
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mempunyai kewenangan:
pelaksanaan APBD;
dan/atau masyarakat;.
peraturan perundang-undangan.
a. Perencanaan
b. Penganggaran
c. Pelaksanaan
d. Penatausahaan
e. Pelaporan
f. Pertanggungjawaban
SAKD adalah:
1. Akuntabilitas
2. Manajerial
3. Pengawasan
adalah:
terbaru.
a. Transaksi
sebuah sistem yang menjalankan dan mencatat transksi rutin harian yang
b. Jurnal
ilmu tertentu. Jurnal jga merupakan tulisan yang digunakan oleh seorang
c. Buku Besar
yang terjadi pada suatu akun yang disebabkan karena adanya transaksi
27
d. Neraca Saldo
Neraca saldo adala bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang
e. Jurnal Penyesuaian
mengenai catatan atau fakta yang sebenarnya terjadi pada akhir masa
akun buku besar pada masa akhir periode, sehingga setiap perkiraan
saldo yang didapat rill. Terkhusus untuk perkiraan harta dan kewajiban
bersangkutan.
f. Laporan Keuangan
28
keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih arus kas, hasil operasi,
dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para
sumber daya.
g. Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi
akuntansi. Akun yang ditutup adalah akun nominal dan akun pembantu
Setelah jurnal penutup diposting ke setiap akun, maka yang tersisa adalah
b. Pengidentifikasian transaksi
c. Pencatatan transaksi
29
tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati
Agar setiap organisasi harus mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan
struktur organisasi.
3. Praktek yang sehat. Praktek yang sehat diikuti dalam pelaksanaan tugas –
tugas dan fungsi setiap bagian dalam organisasi akan besar sekali
usaha.
periodik.
kepada pihak yang lebih tinggi dan masyarakat serta sebagai umpan
datang.
lingkungannya.
nasional.
(Bastian, 2010:394)
telah di tetapkan.
Tabel 2.1
Penelitian Tedahulu
NO. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Bagian Selatan
7.Putri Puspita Ayu (2018
Analisis kontribusi Pendapatan
Hasil penelitian yang
Asli Daerah dilakukan oleh Putri
,Dana Perimbangan, terhadap Puspita Ayu(2018)
kinerja keuangan adalah pendapatan
pemerintah. sampel yang asli daerah dan
digunakan adalah dana perimbangan
kabupaten atau kota di berpengaruh secara
Provinsi Jawa Barat. parsial terhadap
kinerja keuangan
Pemerintah Daerah.
37
Penerapan
H1
Permendagri 77
Tahun 2020
( X1 )
Efektivitas H3
Pengawasan Intern
( X3 )
H4
39
2.5 Hiptesis
METODE PENELITIAN
penelitian dan sebagai petunjuk atau penentu arah peneliti dalam proses penelitian
secara benar dan tepat (Siyoto & Sodik, 2015:98). Desain yang dilakukan dalam
suatu alasan bahwa peneliti tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh data-
data yang dibutuhkan dengan waktu penelitian selama 6 bulan, yaitu dimulai dari
Populasi (universal) adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
dalam Ruslan 2010:133). Jumlah populasi yang diteliti sebanyak 43 responden, ini
merupakan Satuan Kinerja Peangkat Daerah (SKPD) yang ada di seluruh OPD
Kota Pekanbaru.
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari
merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi. Menurut
Arikunto (2012:104) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah
sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari
100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya.
Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih besar dari
100 orang responden, maka penulis mengambil 100% jumlah populasi yang ada
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus. Pada umum data primer ini
data primer dikategorikan menjadi dua macam, yaitu data kualitatif dan
kuantitatif.
a. Data kualitatif
bisa dari para responden atau pelanggan. Sehingga sifat data kualitatif ini sangat
beragam dengan berbagai skala yang diberlakukan untuk menentukan bobot dari
b. Data kuantitatif
Data ini berupa angka atau bilangan yang absolut dapat dikumpukan dan
dibaca relatif mudah. Dengan melihat pada jumlah masing-masing angka seorang
Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatam yang ada pada
perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan
atau dapat dilakukan dengan menggunakan data dari Biro Pusat Statistik (BPS).
internal obyek penelitian atau data yang dikumpulkan dari dalam suatu
pihak lain, artinya bahwa data penelitian telah dikumpulkan oleh pihak diluar
1. Metode kuesioner
alternatif jawaban.
Metode pengumpulan data melalui angket pada peneltian ini disajikan dalam
Tabel 3.1
Instrumen Skala Likers Untuk Jawaban Pernyataan
No Pernyataan Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Netral 3
4. Kurang Setuju 2
Responden harus memilih salah satu dari kategori jawaban yang mewakili
2015:134). Skor tersebut akan dijumlahkan dan hasil penjumlahannya akan diolah
menggunakan SPSS Versi 17. Dimana kriteria dari skor tanggapan responden
Rentang Skala =
Tabel 3.2
No Pernyataan Skor
Tabel 3.3
Variabel Penelitian
No Defenisi Variabel Skala
daerah berdasarkan
keputusan Pemerintah
47
Setiawan (2004)
rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan pengelolaan
keuangan daerah.
Solihin (2017:58)
dijalankannya guna
kinerja pemerintah.
(2008: 4)
dilakukan,
dilakukan
penilaian/pengukuran secara
periodik.
Wiratna (2017:71)
perolehan bobot dari item pertanyaan, nilai interval kelas rata-rata jumlah
tanggapan responden terhadap item pertanyaan, dan nilai rata-rata total variabel.
49
valid apabila mampu digunakan sebagai alat ukur yang mampu mengukur dengan
tepat sesuai dengan kondisi rill responden yang sesungguhnya. Analisis validitas
dilakukan untuk melihat butir butir mana yang valid dan reliabel. Seandainya ada
dibuang/diganti atau direvisi. Hal ini bisa ditentukan dengan melihat koefisien
Jika istrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks
mengetahui tingkat kestabilan dari suatu alat ukur dikatakan reliabel dalam
beberapa kali penggunaanya untuk mengukur kelompok atau subjek yang sama
akan menghasilkan data yang relatif sama, selama aspek dalam diri kelompok atau
subjek yang diukur belum berubah. Untuk menguji reliabilitas digunakan merode
hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel bebas promosi (X1) dan
atau tidak, cukup membandingkan antara data ril atau nya dengan garis kurva
yang berbentuk, apakah mendekati normal atau memang normal sana sekali, jika
data riil membentuk garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean (U), maka
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Uji Multikolenieritas
Menurut Sunyoto (2013:87), uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk
analisis regresi berganda yang teridir dari dua atau lebih variabel bebas atau
variebel bebas tersebut melalui besaran koefisien kolerasi (r). Pada penelitian ini,
dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi.
Jika nilai VIF < 10 dan nilai toleransi > 0,1 maka dinyatakan
Jika nilai VIF ≥ 10 dan nilai toleransi < 0,1 maka dinyatakan
terjadi multikolinieritas.
Uji Heterodekastisitas
juga diuji mengenai sama atau tidak varian dari residual dari observasi yang satu
dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varian yang sama
berbeda disebut heterokedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi
o Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu
Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas
heteroskedastisitas.
perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor
individual (mandiri) dan juga melihat variabel bebas yang mempunyai pengaruh
yang paling kuat terhadap variabel terikat. Uji parsial ini dilakukan dengan
b. Jika T hitung < T tabel, berarti variabel bebas secara parsial tidak
apakah variabel bebas (yang terdiri dari dua variabel atau lebih) secara bersama –
53
b. Jika F hitung < F tabel, maka variabel bebas secara simultan tidak
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
dependentterbatas.
54
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, Arif. 2013. Analisis Penerapan Akuntansi pada Usaha Pondok Ikan Bakar
Dan AkuntansI
Pembangunan Daerah.
Pujanira, P., & Taman, A. (2017). Pengaruh kompetensi sumber daya manusia,
YKPN
Husein Umar. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Marlaini, M., Aliamin, A., & Indriani, M. (2018). Evaluasi Efektivitas Penguatan
-108.
Binakheir,Skripsi, Jakarta.
halaman 61 – 68