Anda di halaman 1dari 32

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik


Dosen Pengampu : Dr. Aliamin, S.E, M.Si, Ak, CA

Oleh :
Kelompok 4

ANGGOTA : 1. Muhammad Raja Wildansyach (2001103010147)


2. Meisyi Natasya (210110301010015)
3. Annysya Salsyabila (210110301010052)
4. Kessya Desyka Ayliyanda (210110301010094)
5. Widya Nabila Putri (2101103010105)

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin,

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Gambaran Umum Akuntansi Sektor Publik” dengan baik. Makalah ini disusun

untuk melengkapi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Melalui makalah

ini, penulis berharap agar penulis dan pembaca mampu mengenal dan memahami

mengenai gambaran umum akuntansi sektor publik.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut

membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan mengucapkan terima kasih kepada

Bapak Dr. Aliamin, S.E, M.Si, Ak, CA sebagai dosen pengajar akuntansi sektor

publik pada kelas 31 yang memberikan bimbingannya selama proses

pembelajaran mengenai materi yang terdapat pada makalah ini.

Pada makalah ini penulis berharap agar makalah yang telah disusun dapat

memberikan inspirasi dan referensi untuk pembaca. Penulis juga menyadari bahwa

masih terdapat banyak kekurangan dalam penysusunan makalah ini

Banda Aceh, 30 Januari 2023

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................. 2

1.3 TUJUAN ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3

2.1 PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI

SEKTOR PUBLIK ........................................................................ 3

2.2 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN DI SEKTOR

PUBLIK ......................................................................................... 6

2.3 PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN............................... 10

2.4 AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH DI INDONESIA .................................... 16

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 24

3.1 KESIMPULAN ............................................................................... 24

3.2 SARAN ............................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 26

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Proses Pengendalian Manajemen...................................................... 15

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi

sektor publik .................................................................................. 10

Gambar 2. Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah Berbasis Akuntansi

Manajemen .................................................................................... 20

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap organisasi publik maupun swasta memiliki tujuan yang hendak dicapai.

Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut diperlukan strategi yang dijabarkan

dalam bentuk program-program atau aktivitas. Organisasi memerlukan sistem

pengendalian manajemen untuk memberikan jaminan dilaksanakannya strategi

organisasi secara efektif dan efisisen sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.

Dengan tercapainya sebuah tujuan, manajemen organisasi dapat mengukur

bagaimana kinerjanya selama proses hinggga tujuan itu dapat tercapai dan dapat

menilai apakah manajemen itu sudah bekerja dengan baik. Dalam hal ini tujuannya

tidak untuk mencari keuntungan melainkan pelayanan terhadap masyarakat.

Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas, dimulai dari

Perencanaan, Koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi, Komunikasi

informasi, Pengambilan keputusan, Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar

berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi, Pengendalian, dan Penilaian kinerja.

Kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat terjadi

karena adanya kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau beberapa tahap dalam

proses pengendalian manajemen.

Sistem pengendalian manajemen sektor publik berfokus pada bagaimana

melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efesien sehingga tujuan

organisasi dapat dicapai. Sistem pengendalian manajemen tersebut harus didukung

dengan perangkat yang lain berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe

1
pengendalian manajemen yang digunakan, manajemen sumber daya manusia, dan

lingkungan yang mendukung. Struktur organisasi harus sesuaidengan desain sistem

pengendalian manajemen, karena sistem pengendalian manajemen berfokus pada

unit-unit organisasi sebagai pusat pertanggungjawaban. Pusat-pusat pertanggung

jawaban tersebut merupakan basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kerja.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik?

2. Bagaimana perencanaan dan pengendalian di sektor publik?

3. Bagaimana proses pengendalian manajemen?

4. Bagaimana akuntansi manajemen dalam pengelolaan keuangan daerah di

Indonesia?

1.3 TUJUAN

1. Memahami peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik

2. Memahami perencanaan dan pengendalian di sektor publik

3. Memahami proses pengendalian manajemen

4. Memahami akuntansi manajemen dalam pengelolaan keuangan daerah di

Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI SEKTOR

PUBLIK

Akuntansi manajemen sektor publik adalah turunan dari akuntansi

manajemen. Secara definisi akuntansi manajemen adalah suatu proses

pengidentifikasian, pengukuran, pengalisaan, pengakumulasian,

pengkomunikasian informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen

perencanaan untuk pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen sektor

publik sebenarnya tidak berbeda dengan akuntansi manajemen sektor swasta.

Hanya terdapat perbedaan dari karakteristik nya saja dalam lingkup sektor

publik. Sehingga untuk menerapkannya diperlukan beberapa penyesuaian.

Pada organisasi sektor publik, perencanaan dilakukan bersama dengan

perencanaan strategik, sementara pengendaliannya dilakukan kepada

pengendali tugas atau task control. Untuk menjalankan kedua fungsi tersebut

yaitu pengendalian dan perencanaan, akuntansi manajemen memiliki peranan

yang besar. Oleh karena itu, peran akuntansi manajemen dalam sektor publik

merupakan hal yang penting. Adapun peran akuntansi manajemen sektor publik

dalam organisasi ada enam yaitu sebagai berikut :

a. Perencanaan Strategis

Pada tahap perencanaan strategis, manajer membuat perencanaan dan

alternatif-alternatif program untuk mendukung strategi organisasi agar berjalan

3
dengan efektif. Akuntansi manajemen memberikan peran dalam menyediakan

data dan informasi, seperti cost of activity dan cost program. Akuntansi

manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan utama yaitu

efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan (cost, quality and services).

Untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik yang tinggi dengan biaya

yang murah, pemerintah harus mengadopsi sistem informasi akuntansi

manajemen yang modem. Namun tetap, terdapat sedikit perbedaan antara sektor

swasta dengan sektor publik dalam hal penentuan biaya produk/pelayanan

(product costing). Hal tersebut disebabkan sebagian besar biaya pada sektor

swasta cenderung merupakan engineered cost yang memiliki hubungan secara

langsung dengan output yang dihasilkan, sementara biaya pada sektor publik

sebagian besar merupakan discretionary cost yang ditetapkan di awal periode

anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsung antara aktivitas yang

dilakukan dengan output yang dihasilkan. Kebanyakan output yang dihasilkan

di sektor publik merupakan intangible output yang sulit diukur.

b. Memberikan Informasi Biaya

Peran kedua dari akuntansi manajemen sektor publik adalah

memberikan informasi biaya. Adapun biaya yang dimaksud adalah biaya input,

biaya proses, dan biaya output. Informasi biaya tersebut wajib diberikan karena

berhubungan dengan transparansi dana. Sehingga manajemen dapat

mengevaluasi biaya apakah berlebih dan kurang. Oleh karena itu, sebaiknya

informasi yang diberikan rinci dan detail. Biaya (cost) dalam akuntansi sektor

publik dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:

4
1. Biaya input yaitu biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk

memberikan pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya tenaga kerja dan

biaya bahan baku.

2. Biaya output yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk

hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik output

diukur dengan berbagai cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.

3. Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur

dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.

c. Penilaian Investasi

Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan

menggunakan analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya,

terdapat kesulitan dalam menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi

yang dilakukan. Hal tersebut karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis

tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus mencakup biaya

sosial(social cost) dan manfaat sosial (social benefits) yang akan diperoleh dari

investasi yang diajukan.Jika dibandingkan dengan sektor swasta, sektor publik

memiliki karakteristik yang lebih rumit, baik dalam hal kegiatan, peraturan,

pengambilan kebijakan, manajemen, dan termasuk diantaranya juga mengenai

penilaian investasi. Untuk melakukan penilaian, teknik yang digunakan dalam

sektor publik dan swasta juga berbeda. Hal ini karena tujuan organisasinya juga

berbeda. Pada sektor swasta tujuannya adalah mendapatkan keuntungan

sebesar-besarnya, sementara sektor publik bertujuan untuk memberikan

5
pelayanan yang terbaik. Maka dari itu, Anda dapat menggunakan analisis

efektivitas biaya (cost effectiveness analysis).

d. Penganggaran (Budgeting)

Tiga fungsi anggaran yaitu stabilitas, distribusi, dan alokasi sumber daya

publik. Akuntansi manajemen sektor publik berperan memberikan fasilitas

untuk menciptakan anggaran yang efektif dan efisien dan tentu saja sesuai

dengan tiga fungsi anggaran. Peran akuntansi manajemen adalah menjadi alat

untuk melakukan pengalokasian dan pendistribusian sumber dana publik

kepada masyarakat secara tepat, adil, dan efisien.

e. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan

(charging for services).

Akuntansi manajemen dapat digunakan untuk menghitung pengeluaran

yang digunakan untuk memberikan layanan. Termasuk juga pengeluaran

subsidi yang diberikan untuk kepentingan publik.

f. Penilaian Kinerja

Akuntansi manajemen dibutuhkan untuk pengendalian sistem akuntansi

manajemen juga dapat digunakan untuk menilai kinerja. Seperti mengukur seberapa

besar tingkat efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah

direncanakan. Dengan kata lain, akuntansi manajemen dapat digunakan sebagai

sistem pengendalian suatu organisasi.

2.2 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN DI SEKTOR PUBLIK

Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran

organisasi. Perencanaan meliputi aktivitas yang sifatnya stratejik, taktis dan

6
melibatkan aspek operasional. Dalam hal perencanaan organisasi akuntansi

manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan prospektif untuk

memfasilitasi perencanaan.

Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat

heterogen. Faktor politik dan ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi

tingkat kestabilan organisasi. Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat

prediksi-prediksi dan estimasi mengenai kejadian ekonomi yang akan datang

dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini. Informasi sebagai alat

perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:

1. Informasi yang sifatnya rutin ataukah ad hoc

2. Informasi kuantitatif ataukah kualitatif

3. Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal

Informasi yang sifatnya rutin diperlukan untuk perencanaan yang reguler,

misalnya laporan keuangan bulanan, triwulanan, semesteran atau bulanan.

Sementara itu organisasi sektor publik sering kali menghadapi masalah yang

sifatnya temporer dan membutuhkan informasi yang sifatnya segera. Untuk

melakukan perencanaan temporer diperlukan informasi yang sifatnya temporer,

diperlukan informasi yang sifatnya ad hoc.

Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan berdasarkan cara

penyampaiannya. Apakah disampaikan secara formal atau informal. Mekanisme

formalnya misalnya melalui rapat-rapat dinas, rapat komisi, dan sebagainya. Pada

organisasi sektor publik, saluran informasi lebih banyak bersifat formal, sedangkan

7
informal relatif jarang dilakukan. Hal tersebut disebabkan karena adanya batasan

transparansi dan akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh lembaga-lembaga

publik, sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan secara personal atau hanya

melibatkan beberapa orang saja.

Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan

secara ekonomis, efisien dan efektif, maka diperlukan suatu sistem pengendalian

yang efektif. Pola pengendalian tiap organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis

dan karakteristik organisasi. Pada organisasi bisnis yang sifatnya berorientasi pada

laba, maka alat pengendalinya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negosiasi

(negotiated bargain), meskipun hal tersebut bervariasi untuk setiap organisasi dan

tingkat manajemen. Pengendalian untuk manajemen level bawah lebih bersifat

tegas dan memaksa, sedangkan untuk manajemen level atas bersifat normatif.

Untuk organisasi sektor publik karena sifatnya tidak mengejar laba serta

adanya pengaruh politik yang besar, maka alat pengendalinya lebih banyak berupa

peraturan birokrasi. Terkait dengan pengukuran kinerja terutama pengukuran

ekonomi, efisiensi dan efektivitas (value for money), akuntansi manajemen

memiliki peran utama dalam pengendalian organisasi yaitu mengkuantifikasi

keseluruhan kinerja terutama dalam ukuran moneter.

Fungsi utama informasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian.

Informasi akuntansi merupakan pengendalian yang vital bagi organisasi karena

akuntansi memberikan informasi yang bersifat kuantitatif. Informasi akuntansi

umumnya disampaikan dalam bentuk ukuran finansial, sehingga memungkinkan

8
untuk dilakukan pengintegrasian informasi dari tiap-tiap unit organisasi yang pada

akhirnya membentuk gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan. Lebih lanjut

informasi akuntansi memungkinkan bagi organisasi untuk mengintegrasikan

aktivitas organisasi.

Dalam memahami organisasi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan

penggunaan Informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (financial

control) dengan akuntansi sebagai alat pengendali organisasi (organization control).

Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau sistem aliran uang dalam

organisasi, khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas dan

solvabilitas yang baik. Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa

organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah

ditetapkan. Pengendalian organisasi memerlukan informasi yang lebih luas

dibandingkan pengendalian keuangan. Informasi yang dibutuhkan lebih kompleks

tidak sekedar Informasi keuangan saja. Sebagai contoh dalam sebuah usulan

investasi publik, informasi yang dibutuhkan untuk pengendalian keuangan adalah

berupa prediksi aliran kas dan profitabilitas dari investasi tersebut. Sementara itu

untuk tujuan pengendalian organisasi dibutuhkan informasi yang lebih luas meliputi

aspek ekonomi, sosial dan politik dari investasi yang diajukan.

Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi mata uang

yang sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Tanpa

pengendalian perencanaan tidak akan berarti karena tidak adanya tindak lanjut

(follow up) untuk mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah tercapai.

Sebaliknya tanpa pengendalian perencanaan tidak akan berarti karena tidak adanya

9
target atau rencana yang digunakan sebagai pembanding. Perencanaan dan

pengendalian merupakan suatu proses yang membentuk suatu siklus, sehingga satu

tahap akan terkait dengan tahap yang lainnya dan terintegrasi dalam satu organisasi.

Jones dan Pendlebury membagi proses perencanaan dan pengendalian manajerial

pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap yaitu perencanaan tujuan dan

sasaran dasar, perencanaan operasional, penganggaran, pengendalian dan

pengukuran, dan pelaporan, analisis dan umpan balik.

Gambar 1. Proses Perencanaan dan Pengendalian Manajerial Organisasi

Sektor Publik

2.3 PROSES PNGENDALIAN MANAJEMEN

Proses pengendalian manajemen adalah sebuah proses di mana semua

tingkatan manajer menjamin bahwa orang-orang yang mereka pimpin telah

menjalankan strategi yang mereka maksud. Proses pengendalian manajemen

memerlukan perencanaan secara sadar (tidak otomatis) dan melibatkan interaksi di

antara individu-individu

10
a. Perencanaan Program

Perencanaan yang rinci penting untuk mengontrol proses manajemen. Ada

beberapa tahap perencanaan program yang harus dilalui, yaitu:

1. Penentuan Tujuan. Program yang bagus harus dibuat berdasarkan tujuan atau

target yang jelas. Buat tujuan jangka pendek dan panjang, dan pastikan tujuan

tersebut mendukung visi serta misi perusahaan atau organisasi. Hal ini menjadi

pijakan untuk membuat perencanaan.

2. Penentuan Durasi Program. Pastikan menetapkan durasi untuk mencapai target

program, baik jangka pendek maupun panjang. Adanya durasi membuat setiap

anggota organisasi, karyawan, atau departemen berkomitmen untuk mencapai

tujuan dalam periode yang ditentukan.

3. Penentuan Para Penanggung Jawab. Perusahaan, organisasi, dan bisnis ukuran

sedang hingga besar memiliki departemen atau bagian berbeda. Setiap bagian

harus memiliki penanggung jawab yang bertugas memastikan aktivitas

berjalan lancar sesuai tugas masing-masing. Pastikan masing-masing bagian

atau departemen memiliki penanggung jawab resmi yang diketahui semua

orang. Agar apabila terjadi hal yang diluar kendali dapat menghubungi para

penanggung jawabnya.

4. Perencanaan Manajemen Risiko. Setiap rencana kegiatan pasti memiliki risiko.

Hal tersebut adalah sesuatu yang umum dipertimbangkan walau ada komitmen

untuk menciptakan proses manajemen yang lancar. Manajemen risiko

diperlukan untuk menciptakan reaksi cepat dalam menangani hambatan yang

muncul sehingga kegiatan manajemen bisa tetap berjalan lancar. Manajemen

11
risiko harus dilakukan secara menyeluruh. Setiap departemen atau bagian

organisasi harus menganalisis risiko spesifik dari tugas-tugas mereka dan apa

dampaknya terhadap tujuan bersama. Hal ini kemudian dijadikan pertimbangan

bersama ketika menyusun rencana manajemen risiko. Perencanaan merupakan

bagian penting dari manajemen karena merupakan panduan dasarnya. Setelah

perencanaan disusun secara matang, menjalankan tahap lainnya akan lebih

mudah karena sudah ada panduannya.

b. Perencanaan Pembiayaan

Perencanaan pembiayaan tidak hanya membahas jumlah yang dibutuhkan,

tetapi juga sumber pembiayaan serta rencana cadangan jika ada kebutuhan ekstra

di luar perkiraan. Pembiayaan juga menyangkut pembahasan resources yang

dibutuhkan untuk menjalankan tugas-tugas dalam kegiatan manajemen, mulai dari

utilitas hingga perlengkapan kantor dan material.

c. Pelaksanaan dan Pengawasan

Perencanaan pembiayaan harus dipresentasikan di depan jajaran pimpinan

serta pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap perencanaan manajemen. Hal

ini untuk memastikan adanya kesepakatan terkait pembiayaan sehingga tidak ada

pemborosan atau kasus kekurangan dana. Perusahaan dan organisasi juga harus

mempertimbangkan faktor-faktor seperti pajak dan pembayaran rutin lainnya.

Pengawasan secara terus-menerus sangat penting dalam proses pengendalian

manajemen. Dalam pelaksanaan ini, perusahaan atau organisasi harus memastikan

bahwa setiap karyawan, anggota, dan departemen mengikuti SOP serta aturan yang

12
telah ditentukan untuk meraih tujuan bersama. Hal ini didukung dengan sistem

pertanggungjawaban jika terjadi kesalahan atau pelanggaran.

Pengawasan yang menyeluruh memberikan berbagai manfaat dalam proses

manajemen. Perusahaan dan organisasi bisa mendeteksi risiko atau kesalahan sejak

dini, lalu mencegah agar mereka tidak berkembang menjadi hambatan besar.

Pengawasan juga memungkinkan adanya tindakan koreksi seketika sebelum

seluruh kegiatan manajemen terpengaruh dan bahkan terhambat.

Sebaliknya, perusahaan atau organisasi juga harus menerapkan sistem

penghargaan (reward) sesuai dengan kapasitas setiap anggota dan peraturan terkait

kompensasi yang berlaku. Hal ini berguna untuk menjaga tingkat kepuasan staf atau

anggota organisasi agar memiliki motivasi untuk menerapkan aktivitas manajemen

dengan baik. Selain kompensasi rutin, perusahaan bisa mempertimbangkan adanya

kompensasi tambahan atau spesial untuk staf atau anggota yang melakukan tugas

khusus.

d. Pencatatan dan Akunting

Pengendalian manajemen wajib melibatkan pencatatan dan akunting.

Perusahaan atau organisasi memiliki staf khusus yang melakukan pencatatan terkait

berbagai aspek manajemen, misalnya penggunaan sumber daya, pencapaian target

harian dan mingguan, serta kendala yang dihadapi. Pencatatan ini dilakukan dengan

menggunakan sistem khusus yang sifatnya konsisten dan dibuat berdasarkan

patokan tertentu untuk memudahkan pelaporan.

Penerapan pengendalian manajemen juga membutuhkan biaya. Proses

akunting dibutuhkan untuk mencatat setiap transaksi yang mendukung kelancaran

13
manajemen. Departemen atau bagian keuangan bertanggung jawab untuk mencatat,

mengumpulkan bukti transaksi, dan mempersiapkan laporan untuk audit serta

evaluasi.

e. Laporan dan Evaluasi

Akhirnya, setiap pencatatan kegiatan manajemen pasti berujung pada

pelaporan. Hal ini mencakup catatan keuangan, hasil kinerja, perbandingan kinerja

pada waktu-waktu tertentu, hingga hambatan dan masalah yang dihadapi saat

pelaksanaan. Era digital memungkinkan perusahaan, organisasi, hingga pemilik

bisnis kecil untuk melakukan pencatatan dan pelaporan secara otomatis

menggunakan software dan aplikasi manajemen.

Sistem pencatatan dan pelaporan penting karena adanya kebutuhan evaluasi.

Dengan membandingkan antara standar manajemen dan laporan pelaksanaan, kamu

bisa menemukan hal-hal yang sudah sesuai standar atau yang harus diperbaiki.

Evaluasi juga menjadi dasar untuk menerapkan program pelatihan, meningkatkan

kinerja perusahaan, melakukan survey, mempekerjakan pegawai baru, dan berbagai

keputusan penting lainnya.

Dapat dengan mudah dipahami dengan melihat tabel dibawah yang meringkas

proses pengendalian manajemen dalam mengelola organisasi agar efektif dan juga

efesien yang akan diterapkan dalam organisasi.

14
Perencanaan Strategis  Adanya strategi perusahaan
 Cara menyusun strategi
 Melihat kekuatan dan kelemahan
 Melihat peluang dan ancaman
 Adanya tujuan tahunan
 Adanya kebijakan perusahaan
 Adanya alokasi sumber daya
 Evaluasi strategi
 Melihat faktor eksternal dan intenal
 Pengukuran strategi
 Melakukan Tindakan korektif
 Cara untuk mengevaluasi strategi
Penyusunan Anggaran  Adanya target penjualan
 Dasar menentukan target penjualan
 Adanya anggaran penjualan
 Cara menyusun anggaran penjualan
 Adanya penentuan jumlah produksi
 Dasar menentukan jumlah produksi
 Adanya anggaran produksi
 Adanya penyusunan anggaran biaya
administrasi
 Adanya anggaran laba
 Adanya anggaran keuangan
 Adanya realisas anggaran
Ukuran Kinerja  Adanya evaluasi
 Cara melakukan evaluasi
 Evaluasi mengenai keberhasilan atau
kegagalan melalui laba dan modal yang
Kembali
 Evaluasi mengenai keberhasilan atau
kegagalan melalui kualitas produk dan
kepuasan pelanggan
 Adanya pengurangan jumlah karyawan
 Evaluasi mengenai produk baru

Tabel 1. Proses Pengendalian Manajemen

15
2.4 AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN

DAERAH DI INDONESIA

Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bidang akuntansi sektor

publik yang mendapat perhatian yang besar dari berbagai pihak semenjak

reformasi. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kebijakan baru dari Pemerintah

Republik Indonesia yeng mereformasi pengelolaan keuangan daerah sejak saat itu.

Reformasi tersebut dilakukan dengan mengganti Undang-undang Nomor 5 tahun

1974 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah dengan Undang-undang Nomor

22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah yang kemudian direvisi kembali menjadi

Undang-undang nomor 32 tahun 2004.

Tujuan Penyajian Laporan Keuangan adalah untuk mengatur penyajian laporan

keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) dalam rangka

meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar

periode, maupun antar entitas. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah

laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian

besar pengguna laporan termasuk lembaga legislative sebagaimana ditetapkan

dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dengan adanya Laporan Keuangan Daerah maka perlu adanya pengelolaan

yang berbasis manajemen keuangan. Manajemen Keuangan yang berada di daerah

merupakan salah satu dari Manajemen pemerintahan daerah juga selain dari

Manajemen Kepegawaian dan Manajemen Teknis yang memiliki keterkaitan cukup

erat dengan pelayanan publik. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

16
Nomor 13 Tahun 2006 yang membahas mengenai Bagaimana Mengelola Keuangan

Daerah, dalam peraturan tersebut ada beberapa hal yang menjelaskan ”keseluruhan

kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,

pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah adalah pengelolaan atau

manajemen keuangan daerah. Di dalam Undang - Undang juga tertulis bahwa

pengelolaan manajemen keuangan daerah harus berpegang pada azas umum yaitu

harus dilaksanakan dengan taat akan peraturan dari undang - undang yang sudah

dibuat, ekonomis, efisien, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan

memperhatikan asas manfaat bagi masyarakat dan keadilan.

Pengelolaan keuangan daerah bertujuan untuk mengkaji pengelolaan keuangan

publik yang dikelola oleh pemerintah daerah telah mencapai tingkat efisiensi dan

efektivitas yang optimal. Dengan demikian, besarnya kapasitas pemerintah daerah

dalam mengelola keuangan daerah merupakan wujud dari kemampuan pemerintah

daerah dalam menjalankan aturan normatif (rule of the game). Analisis efisiensi dan

efektifitas lebih mencerminkan inovasi pemerintah daerah dalam pengelolaan

keuangan publik.

Dalam pelaksaannya, pemerintah pusat sudah mengeluarkan peraturan, yaitu

undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang membahas pemerintah pusat dan

daerah. Ketika sudah dipublikasi kedua UU tersebut ada beberapa peraturan baru

tentang pelaksaannya yang dikeluarkan oleh pemerintah. Adapun peraturannya

adalah peraturan pemerintah pada tahun 2000 Nomor 105 yang membahas tentang

pengelolaan serta pertanggung jawaban atas keuangan daerah yang sudah ditinjau

menjadi Peraturan Pemerintah Tahun 2005 Nomor 56 yang membahas tentang

17
sistem keuangan pemerintah, adapun sistem itu adalah sistem yang mendefinisikan

akuntansi pemerintah daerah adalah proses manajemen pencatatan, dan merangkum

langkah - langkah mulai dari transaksi hingga moneter sehingga peristiwa yang

biasanya bersifat keuangan dalam beberapa cara, termasuk ekonomi yang

kuantitasnya bisa dibilang terbanyak dengan sistem pelaporan untuk pengelolaan

urusan pemerintahan berdasarkan prinsip otonomi. Asas dan asas misi pembantuan

dari negara Republik Indonesia sendiri tentunya.

Transparansi dalam pengelolaan keuangan kini menjadi syarat mutlak untuk

mewujudkan good government governance yang bertujuan untuk mengurangi dari

kegiatan yang menyimpang sehingga merugikan masyarakat secara luas, hal ini bisa

dikatakan sebagai pencegahan KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme). Namun

pada hakikatnya kita masih bisa melihat bahwasanya aspek transparansi ini masih

titik terlemah dari manajemen keuangan di daerah itu sendiri, hal ini dikarenakan

masih kurangnya dari informasi publik tentang bagaimana penggunaan anggaran

daerah secara semestinya serta pelaporan keuangan anggaran pun masih bisa

dikatakan tidak relevan dengan peraturan yang ada. Oleh karena itu manajemen

keuangan pemerintah haruslah secara aktif maupun pasif agar bisa menjadi

anggaran daerah efektif dan akuntanbel yang bisa menjadi harapan pada saat ini

untuk mewujudkan pemerintahan yang terpercaya dalam memenuhi hak-hak

masyarakat itu sendiri.

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk

segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.

18
Sementara itu menurut Anisa Sitompul (Jurnal Pemerintahan Integratif, tahun 2014

volume 2 nomor 1) pengelolaan keuangan daerah meliputi:

a. Perencanaan

Pemberian kewenangan yang luas kepada Daerah yang memerlukan adanya

koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan

pembangunan antar daerah.

b. Pelaksanaan

Larangan untuk melakukan pengeluaran yang membebani anggaran belanja

daerah untuk tujuan yang tidak tersedia anggaranya atau tidak cukup tersedia

anggaranya dalam APBD, dan kewajiban untuk melaksankan APBD yang

didasarkan pada prinsip hemat, efektif dan efisien.

c. Pelaporan

Laporan keuangan pemerintah daerah disusun untuk menyediakan

informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transakasi yang

dilakukan oleh pemerintah daerah selama satu periode. Pemerintah daerah

mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya yang telah dilakukan serta hasil

yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada satu

periode pelaporan. Laporan keuangan daerah ini sangat berguna untuk melihat

realisasi anggaran yang sudah di anggarkan pada sebelum periode berjalan. Sangat

diperlukan juga sebagai capaian dari anggaran yang sudah dianggarkan.

19
d. Pertanggungjawaban

Bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggung

jawabkan penggunaan uang persediaan atau ganti uang persediaan atau tambah

uang tambah uang persediaan terhadap penggunaan anggaran.

Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan suatu rangkaian proses

pengelolaan keuangan daerah yang dimulai dari penganggaran yang ditandai

dengan ditetapkannya APBD, pelaksanaan dan penatausahaan atas APBD serta

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Sehingga diperlukannya akuntansi

manajemen yang bercirikan dengan perencanaan, pengelolaan, dan analisis untuk

evaluasi kinerja pemerintahan dan control keuangan daerah. Berikut bagan atau

siklus pengelolaan keuangan daerah yang berbasis akuntansi manajemen.

Gambar 2. Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah Berbasis Akuntansi

Manajemen

20
a. Perencanaan

Mengatakan bahwa tahap perencanaan dalam pengelolaan keuangan daerah

merupakan tahap yang krusial, peran DPRD dan masyarakat dalam tahap ini sangat

besar. Tahapan awal dalam perencanaan keuangan daerah diawali dengan estimasi

anggaran oleh TAPD yang kemudian sekretaris daerah selaku ketua TAPD

menyampaikan rancangan KUA dan rancangan PPAS kepada kepala daerah

kemudian rancangan KUA-PPAS tadi disampaikan kepada DPRD untuk dibahas

dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya yang

dilakukan oleh TAPD bersama badan anggaran DPRD hingga tercapai kesepakatan.

Selanjutnya TAPD memberikan surat edaran kepada semua SKPD untuk

menyusun RKA-SKPD, jika RKA-SKPD telah disusun maka kemudian dilakukan

konsolidasi dengan TAPD untuk diusulkan menjadi RAPBD kepada DPRD.

Setelah ditetapkan oleh DPRD kemudian diajukan untuk dievaluasi oleh

pemerintah provinsi setelah itu baru ditetapkan menjadi APBD.

b. Pelaksanaan Keuangan Daerah

Menurut Mahmudi dalam tahap pelaksanaan keuangan daerah merupakan

implementasi anggaran yang terdapat suatu proses berupa sistem akuntansi

pemerintahan. Tahapan diawali dengan proses penyusunan DPA oleh masing-

masing SKPD, DPA disusun dengan rincian mengenai sasaran yang hendak

dicapai, kegiatan untuk mencapai fungsi anggaran. Setelah adanya pelaksanaan

APBD kemudian terdapat proses perubahan APBD untuk memaksimalkan sisa

lebih tahun anggaran (SiLPA). Perubahan APBD dimungkinkan jika terjadi

21
perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA, terdapat keadaan yang

menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar

kegiatan dan antar jenis belanja.

c. Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Keuangan Daerah Pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan daerah

merupakan hal yang wajib dilakukan sebagai pertanggungjawaban atas

terlaksananya pengelolaan keuangan daerah. Jika tahap pelaksanaan didukung

dengan penggunaan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen baik,

diharapkan tahap pelaporan dan pertanggungjawaban tidak akan menemui banyak

masalah. Untuk menghasilkan laporan pertanggungjawaban pemerintah daerah

(termasuk laporan keuangan) yang baik, maka diperlukan sistem informasi

akuntansi, sistem pengendalian manajemen dan sistem informasi keuangan daerah.

d. Pemeriksaan atau Evaluasi

Laporan keuangan pemerintah daerah akan diperiksa oleh BPK (Badan

Pemeriksa Keuangan), sedangkan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)

hanya melakukan pengawasan bukan pemeriksaan. Tujuan dari pengawasan ini

untuk menilai apparat pemerintah apakah mampu menjalani tugas semestinya

dalam hal keuangan dan menilai realisasi anggaran yang terjadi dengan rancangan

anggaran sebelumnya.

Pengelolaan yang berpaku pada Laporan Keuangan Daerah yang memuat data

berbagai elemen struktur dan struktur finansial yang mencerminkan hasil aktivitas

ekonomi suatu organisasi pemerintahan daerah pada suatu saat dan atau periode

22
tertentu. Istilah laporan keuangan daerah meliputi semua laporan berikut

penjelasannya diakui sebagai bagian dari laporan keuangan termasuk laporan

keuangan konsolidasi. Laporan keuangan daerah merupakan bagian dari pelaporan

keuangan pemerintahann daerah. Laporan keuangan tersebut merepresentasikan

posisi transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pemerintahan daerah.

Oleh karena itu, semua transaksi didalam akuntansi harus dinyatakan dalam satuan

uang dan dianalisis sesuai akuntansi manajemen.

Adapun faktor pendukung dalam pengelolaan keuangan daerah yang berbasis

akuntansi manajemen yaitu :

1. Penggunaan program aplikasi sistem informasi manajemen keuangan daerah

dan sistem informasi manajemen aset daerah

2. Sarana dan prasarana dibutuhkan dalam pengembangan sistem pelaporan dan

pertanggungjawaban yang sudah baik serta dapat dilakukan dengan cepat

dengan online karena ketersediaan komputer dan jaringan internet.

Sedangkan faktor penghambat dari pengelolaannya adalah sebagai berikut :

1. Sumber daya manusia merupakan faktor yang utama dalam pengelolaan

keuangan dan aset daerah yang terkadang sudah cukup memadai secara

kuantitas, tetapi belum untuk kualitas dari sumber daya manusianya.

2. Koordinasi dan hubungan kerjasama baik antara individu maupun dengan

instansi lain harus lebih ditingkatkan lagi guna terwujudnya pengelolaan

keuangan dan aset daerah yang baik.

23
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Sistem pengendalian manajemen sektor publik merupakan pengendalian yang

dilakukan manajemen untuk memberikan jaminan terlaksananya strategi organisasi

secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Pengendalian

manajemen ini meliputi beberapa aktivitas, yaitu, perencanaan, koordinasi antar

berbagai bagian dalam organisasi, komunikasi informasi, pengambilan keputusan,

memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan

organisasi, pengendalian, dan penilaian kinerja.

Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok,

yaitu pengendalian preventif, pengendalian operasional dan pengendalian kinerja.

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang

baik dan termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban

(responsibility centers). Pusat pertanggung jawaban terdiri dari empat jenis, yaitu

pusat biaya, pusat pendapatan,pusat laba dan pusat investasi.

Proses pengendalian manajemen sektor publik diantaranya meliputi

perumusan strategi (strategy formulation), perencanaan startegik (strategic

plannning), penganggaran, operasional (pelaksanaan anggaran), dan evaluasi

kinerja.

3.2 SARAN

Berdasarkan hasil kerja kelompok kami, kami mencoba menyampaikan saran

yang sekiranya dapat bermanfaat, diantaranya:

24
1. Hendaknya organisasi mengawasi unit organisasi yang dipimpin oleh manajer

yang bertanggung jawab karena mengawasi manajer pusat

pertanggungjawaban dapat menciptakan hubungan yang optimal antara sumber

daya input dengan output yang dihasilkan.

2. Diharapkan organisasi benar-benar menyusun strategi dalam pembuatan

anggaran agar hasil aktual sesuai dengan yang dianggarakan dan tidak terjadi

defisit budget. Oleh karena itu diperlukan sistem pengendalian manajemen

sektor publik.

25
DAFTAR PUSTAKA
Andi. (2021). Akuntansi Sektor Publik-Edisi Terbaru.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=pBVCEAAAQBAJ&oi=f
nd&pg=PP1&dq=info:htRrsp1A_GUJ:scholar.google.com/&ots=z5xtVyY
hNy&sig=_DgUVGLmDMJb5CFuceEdLT9zFss&redir_esc=y#v=onepag
e&q&f=false.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis. (2020). AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR


PUBLIK. https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/en/article/854-
akuntansi-manajemen-sektor-publik. 20 Oktober 2020.

Farikha, Intan. AKUNTANSI MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN


SEKTOR PUBLIK.
https://www.academia.edu/15559926/AKUNTANSI_MANAJEMEN_DAN_
SISTEM_PENGENDALIAN_SEKTOR_PUBLIK.

Hertati, Lesi. (2022). BAB V AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK.


https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=IDqMEAAAQBAJ&oi=f
nd&pg=PA65&dq=info:UPQFxPLeaikJ:scholar.google.com/&ots=pDNB
XBqgqH&sig=cm1nFVI7bDbdCzFAihCvmMIiBoM&redir_esc=y#v=onep
age&q&f=false.

Inuzula, Lakharis. (2021). AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK.


https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=2ZRREAAAQBAJ&oi=f
nd&pg=PA21&dq=info:SbZxXyc7M5UJ:scholar.google.com/&ots=xH1I
7w44DG&sig=gkJClL7Af0nLxpZKXG91Did6Wao&redir_esc=y#v=onep
age&q&f=false.

Jati, Galang Pramono. Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik.


https://www.scribd.com/document/372352449/Mardiasmo-akuntansi-
Sektor-Publik.

Purwantini, Kasih. (2021). 6 PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR


PUBLIK DALAN AKUNTANSI. http://komputerisasi-akuntansi-
d3.stekom.ac.id/informasi/baca/6-PERAN-AKUNTANSI-MANAJEMEN-
SEKTOR-PUBLIK-DALAM-
ORGANISASI/741002b545bb31295fd1ae1d9bcdfcdd60276e9e. 10
Desember 2021 (18:60).

Puspa, Putu Mita. (2022). Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial


Organisasi Sektor Publik.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-warmadewa/teori-
akuntansi/proses-perencanaan-dan-pengendalian-manajerial-organisasi-
sektor-publik/34732697. September 2022.

26
Rachmad, Ari. (2021). Pengaruh Aspek Manajemen Keuangan Daerah Terhadap
Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah di Lumajang.
https://doi.org/10.53754/iscs.v1i1.13 . 3 Juni 2021.

Raharja, Mega. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Universitas Brawijaya


https://media.neliti.com/media/publications/81024-ID-pengelolaan-
keuangan-dan-aset-daerah-stu.pdf

Saraswati,Erwin. (2018). Efisiensi Dan Efektivitas Manajemen Keuangan Daerah.


https://jurnal.bppk.kemenkeu.go.id/snkn/article/download/249/159/ .

Sinaga, Jaminta. (2017). Peranan Akuntansi Manajemen Sektor Publik Menuju


Good Governance di Indonesia.
https://www.neliti.com/id/publications/197022/peranan-akuntansi-
manajemen-sektor-publik-menuju-good-governance-di-indonesia.

Sutarno. Aspek Perencanaan Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Berdasarkan


Standar Akuntansi Pemerintah.
https://media.neliti.com/media/publications/23361-ID-aspek-
perencanaan-dalam-pengelolaan-keuangan-daerah-berdasarkan-standar-
akuntans.pdf

Tumbo, Sumule. Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah.


https://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/pusat/files/Gambaran%20Umu
m%20Pengelolaan%20Keuangan%20Daerah-BPKP.pdf

Universitas Negeri Padang. (2021). AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR


PUBLIK. https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-
padang/akuntansi-pemerintahan/akuntansi-manajemen-sektor-
publik/10227896. 14 November 2021.

Zulyani. Analisa Prosedur Akuntansi Dan Perspektif Manajemen Syariah Pada


Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pemerintah
Kabupaten Bengkalis.
https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/d
ownload/91/91 .

27

Anda mungkin juga menyukai