i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan.....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
2.1. Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi......................3
2.2. Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi ...................4
2.3. Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial Organisasi
Sektor Publik
..........................................................................................................
4
2.4. Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik..............................5
2.5. Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik.......................9
2.6. Tipe Pengendalian Manajemen.................................................10
2.7. Struktur Pengendalian Manajemen...........................................10
2.8. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik.......................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi manajemen sektor publik sangat dibutuhkan dalam pengelolaan organisasi
sektor publik. Akuntansi manajemen memberikan informasi-informasi tidak hanya informasi
keuangan tetapi juga informasi secara keseluruhan. Akuntansi manajemen mambantu
organisasi sektor publik dalam proses perencanaan dan pengendalian. Pada zaman globalisasi
yang semakin kompleks permasalahan yang muncul, maka organisasi publik harus bisa
menyesuaikan diri. Dengan adanya akuntansi manajemen maka bisa membantu organisasi
dalam pencapaian tujuannya dan membantu organisasi membangun hubungan baik antar
bagian dalam organisasi. Proses perencanaan bisa memberikan gambaran yang jelas tentang
target yang akan dicapai organisasi.
Penerapan akuntansi manajemen sektor publik merupakan langkah untuk mengelola
semua sumber daya dalam organisasi. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang
berusaha untuk memberikan pelayanan kepada publik. Supaya publik tidak kecewa maka
pihak intern organisasi harus dikelola dengan baik terlebih dahulu. Dengan akuntansi
manajemen membantu pihak intern untuk mendapatkan kejelasan tugas. Selain itu juga
membantu organisasi dalam melakukan pengendalian. Pengendalian dibutuhkan untuk
menjamin tujuan organisasi yang telah ditetapkan bisa tercapai.
Akuntansi manajemen sektor publik berfungsi sebagai penyedia informasi untuk
pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik. Pengaruh aspek-aspek tersebut sangat
besar pada organisasi sektor publik. Akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik
berperan dalam merencanakan strategi, memberikan informasi biaya, penilaian investasi,
penganggaran, dan penentuan biaya pelayanan, dan tarif pelayanan. Sehingga dengan adanya
akuntansi manajemen seluruh kegiatan dalam organisasi sektor publik dapat dikelola dengan
baik.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada pembahasan “Akuntansi Manajemen dan
Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik adalah sebagai berikut:
a. Bagaimanakah peran akuntansi dalam organisasi?
1
b. Bagaimanakh proses perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi sektor
publik?
c. Apa sajakah tipe pengendalian manajemen?
d. Bagaimanakh struktur pengendalian manajemen?
e. Bagaimanakah proses pengendalian manajemen sektor publik?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui penjelasan dari peran akuntansi dalam organisasi
b. Mengetahui proses perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi sektor publik
c. Mengetahui tipe-tipe pengendalian manajemen
d. Mengetahui proses pengendalian manajemen sektor public
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal
Berdasarkan cara penyampaiannya informasi akuntasi terdiri dari:
1. Informasi akuntansi disampaikan secara formal
2. Informasi akuntansi disampaikan secara informal
2.4.1 Perencanaan Strategik
5
Pada tahap perencanaan strategic, manajemen organisasi membuat alternative-alternatif
program yang dapat mendukung strategi organisasi, yang telah diseleksi dan dipilih program
yang sesuai dengan skala prioritas dan sumber daya yang dimiliki. Peran akuntansi
manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program (cost of
program) dan berapa biaya suatu aktivitas (cost of actifity), sehingga manager dapat
menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan berkaitan dengan sumberdaya yang dimiliki.
Untuk memberikan jaminan dialokasikannya sumber daya input secara ekonomis,
efisien, dan efektif, maka perlu informasi akuntansi manajemen yang akurat, relefan, dan
handal untuk menghitung besarnya biaya program, aktivitas, atau proyek. System informasi
akuntansi manajemen yang baik adalah dapat mengurangi peluang terjadinya pemborosan,
kebocoran dana, dan mendeteksi program-program yang tidak layak secara ekonomi. Tiga
masalah utama pada akuntansi manajemen sektor publik adalah efisiensi biaya, kualitas
produk, dan pelayanan ( cost, quality, and service ).
Kualitas pelayan publik yang tinggi dan murah dapat diperoleh jika pemerintah
mengadopsi system informasi akuntansi manajemen yang modern. Meskipun pada dasarnya
organisasi public dapat menerapkan teknik akuntansi manajemen yang diterapkan sector
swasta untuk menentukam biaya produk atau pelayanan, tetapi terdapat sedikit perbedaan
antara sector public dengan sector swasta dalam hal penentuan biaya produk/pelayanan. Hal
tersebut dikarenakan sebagian besar biaya pada sector swasta cenderung merupakan
engineered cost yang memiliki hubungan secara langsung dengan output yang dihasilkan,
sementara biaya pada sector public sebagian besar merupakan discretionarycosts yang
ditetapkan di awal periode anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsung antara
aktivitas yang dilakukan dengan output yang dihasilkan. Kebanyakan output yang dihasilkan
di sector public merupakan intangible output yang sulit di ukur.
6
ii. Biaya output, adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantar produk hingga
sampai ke tangan pelanggan.
iii. Biaya proses, yang dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi, biaya diukur
dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.
Akuntansi manajemen sector public memiliki peran yang strategis dalam perencanaan
finansial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi. Dalam hal ini akuntansi
manajemen sector public membutuhkan cost accounting untuk pengambilan keputusan biaya
serta untuk memberikan informasi mengenai pengeluaran pulik yang dapat digunakan oleh
pihak internal maupun eksternal untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Proses penentuan biaya meliputi lima aktifitas, yaitu :
a. Cost finding
Pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk atau jasa pelayanan
b. Cost recording
Dilakukan setelah cost finding berhasil yang meliputi kegiatan pencatatan data
kedalam system akuntansi organisasi
c. Cost analyzing
Melakukan analisis biaya yang telah di catat, yaitu mengidentifikasi jenis dan
perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan. Manajemen organisasi harus
dapat menentukan pemicu biya agar dapat dilakukan strategi efisiensi biaya.
d. Strategic cost reduction
Melakukan strategi penghematan biaya agar tercapaivalue for money.
Karakteristik pendekatan strategi dalam pengurangan biaya adalah sbb :
i. Berjangka panjang
ii. Berdasarkan kultur perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan
berfokus pada peayanan masyarakat
iii. Manajemen harus bersifat proaktif dalam penghematan biaya
iv. Keseriusan pada manajemen puncak
e. Cost reporting
Memberikan informasi biaya secara lengkap kepada pimpinan dalam bentuk
internal report yang kemudian diagregasikan ke dalam satu laporan yang akan
disampaikan kepada pihak eksternal.
7
2.4.3 Penilaian Investasi
Dalam hal ini akuntansi manajemen berperan untuk menilai kelayakan investasi secara
ekonomi dan finansial, misalkan saja dalam mengidentifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau
keuntungan dari suatu investasi. Dalam penilaian suatu investasi, faktor yang harus
diperhatikan oleh akuntan manajemen adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat risiko
dan ketidakpastian dan sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan.
Penilaian investasi pada sektor public pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan
di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi pada sektor swasta didesain untuk
organisasi yang berorientasi pada laba. Sementara organisasi publik merupakan organisasi
yang tidak berorientasi pada upaya mengejar laba, sehingga terkadang teknik-teknik tersebut
tidak dapat diterapkan untuk sektor publik
Penilaian investasi dalam organisasi public dilakukan dengan menggunakan analisis
biaya manfaat (cost benefit analysis). Tetapi analisis ini terkadang sulit untuk dilakukan,
sehinggan untuk memudahkan kemudian menggunakan anailis efektifitas biaya (cost-
effectiveness analysis). Analisis efektifitas biaya ini menekankan seberapa besar dampak
yang dicapai dari suatu proyek atau investasi dengan biaya tertentu.
2.4.4 Penganggaran
Akuntansi manajemen sangat erat hubungannya dengan penganggaran. Akuntansi
manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran public yang efektif. Terkait
dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber daya public, alat distribusi,
dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital untuk mengalokasikan
dan mendistribusikan sumber dana public secara ekonomis, efisien, efektif, adail, dan merata.
Untuk mencapai hal tersebut harus didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang
handal.
2.4.6 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini, akuntansi
manajemen berperan dalam pembuatan indicator kinerja kunci (key performance indicator)
dan satuan ukur untuk masing-masing aktifitas yang dilakukan.
9
b. Pengendalian operasional (operational control). Dalam tahap ini pengendalian
manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah
ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk
menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
c. Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis
evaluasi kinerja berdasarkan tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan.
2.8.1 Perumusan Strategi
Merupakan proses penentuan visi, misi, ujuan, sasaran, target arah dan kebijakan, serta
strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas dan tanggungjawab manajemen
puncak. Hasil perumusan srategi lebih bersifat permanen dan berjangka panjang. Dalam
organisasi baik swasta maupun pemerintahan sangat jarang dilakukan perubahan visi, misi,
dan tujuan organisasi. Yang sering dilakukan adalah revisi srategi atau adopsi strategi baru
untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan. Biasanya revisi dilakukan
apabila ada pengaruh dari limgkungan yang dapat berupa ancaman atau peluang baru.
Olsen dan Eadie (1982) menyatakan bahwa proses perumusan strategi terdiri atas lima
komponen dasar, yaitu:
i. Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen
eksekuitf organisasi dan memberikan rerangka pengembangan strategi serta target
yang akan dicapai.
ii. Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan pengukuran
(assessment) faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi yang
harus dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi.
12
iii. Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan strategik.
iv. Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi.
v. Implementasi dan pengendalian rencana strategik.
Sementara itu Bryson (1995) membuat model delapan langkah untuk memfasilitasi
proses perumusan strategi, yaitu:
i. Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategik.
ii. Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi.
iii. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi.
iv. Menilai lingkungan eksternal.
v. Menilai lingkungan internal.
vi. Identifikasi isu strategik yang sedang dihadapi organisasi.
vii. Perumusan strategi untuk me-manage isu-isu.
viii. Menetapkan visi organisasi untuk masa kedepan.
2.8.2 Perencanaan Strategik
Sistem pengendalian manajemen diawali dari perencanaan strategik (strategic plannig).
Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-program, aktivitas, atau proyek yang
akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber daya yang
akan dibutuhkan.
Perbedaannya dengan perumusan strategi adalah perumusan strategi merupakan proses
untuk menentukan strategi, sedangkan perencanaan strategik adalahproses menentukan
bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut. Hasil perencanaan strategik berupa
rencana-rencana strategik. Perencanaan strategik merupakan proses menurunkan strategi
dalam bentuk program-program.
2.8.3 Penganggaran
Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen sektor publik merupakan
tahap yang dominan. Proses penganggaran pada organisasi sektor publik memiliki
karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran pada sektor swasta. Perbedaan tersebut
terutama adalah adanya pengaruh politk dalam proses penganggaran.
13
2.8.4 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah tahap akhir dari proses pengendalian manajemen, yang
merupakan bagian dari proses pengendalian manajemen yang dapat digunakan sebagai alat
pengendalian. Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinerja dilakukan dengan
cara menciptakan mekanisme reward&punishment. Sistem pemberian penghargaan (rewards)
dan hukuman (punishment) digunakan sebagai pendorong bagi pencapaian strategi.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh mahasiswa/i
khususnya para pembaca agar dapat terus meningkatkan sumber daya manusia yang dalam
usahanya dan selalu mengembangkan reverensi agar pengentahuan akan Akuntansi
Manajemen dan Sistem Pengendalian Sektor Publik dapat berkembang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Edisi Ketiga, Erlangga.
Jakarta
https://repository.uin-suska.ac.id/4384/5/9.%20BAB%20II.pdf
17