Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adb alah menyediakan informasi
akuntansi lain yang akan digunakan oleh manajer publik dalam melakukan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau
sarana unuk membantu manajer mejalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai. Fungsi manajemen, seperti perencanaan, pengkoordinasian,
pengorganisasian, dan pengendalian tidak dapat dilakukan tanpa informasi yang memadai.
Informasi dalam sebuah sistem sehungga memungkinkan organisasi bertindak koheren dan
harmonis antar berbagai fungsi.
Akuntansi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem pengendalian manejemen
yang internal. Institute of Management Accountans (1981) mendefinisikan akuntansi
manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian,
penganalisisan, penyimpanan, penginterpretasian, dan pengkomunikasian informasi finansial
yang digunakan oleh manajmen untuk perencanaan, evaluasi dan pengendalian organisasi
serta untuk memjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan akuntabel. Dalam
Statements on Management Accounting IA tentang Definisi Akuntansi Manajemen,
akunatansi manajemen didefinisikan sebagai berikut:
“ The process of identification, measurement, accumulation analysis, preparation,
interpretation, and communication of financial information used by management to plan,
evaluate, and control within an organization and to assure appropriate use of and
accountability for its resources.”
Sementara itu, Chartered Institute of Management Accountans (1994) dalam Jones &
Plendlebury (1996) membuat definisi yang lebih luas dari pada definisi yang dikeluarkan oleh
Institute of Management Accountans, terutama dalam hal luas informasi yang diberikan.
Informasi dalam definisi Institute of Management Accountans masih terbatas pada informasi
finansial, sedangkan Charterad Institute of Management Accountans tidak hanya informasi
finansial saja akan tetapi termasuk informasi nonfinansial, seperti informasi mengenai
sumber daya manusia, nilai statistik, tingkat aktivitas, dan sebagainya. Chartered Institute of
Management Accountans merupakan organisasi profesi akuntan manajemen di Inggris,
sedangkan Institude of Management Accountans merupakan organisasi profesi akuntan
manajemen yang berad di Amerika Serikat. Charterad Institute of Management Accountans
mendefinisikan akuntansi manajemen sebgai suatu bagian integral dari manajemen yang
terkait dengan pengidentifikasia, penyajian, dan penginterpretasian informasi yang digunakan
untuk;
a. Perumusan strategi
b. Perencanaan dan pengendalian aktivitas
c. Pengambilan keputusan
d. Pengoptimalan penggunaan sumber daya
e. Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar organisasi
f. Pengungkapan kepada karyawan dan
g. Perlindungan asset.

Baik Institute of Management Accountans Mauoun Chartered Institute of Management


Accountans sama-sama menyatakan bahwa akuntansi manjemen merupakan bagian yang
integral dari sistem pengendalian manajemen. Oleh karena akuntansi manajemen merupakan
bagian yang integral, maka pengembangan akuntansi manajemen tidak dapat dilakukan
secara parsial dan terisolasi dari sistem yang lain. Desain pengembangan akuntansi
manajemen harus dikaitkan dengan orang-orang yang akan menjalankan sistem tersebut, apa
yang dikehendaki personel dalam organisasi dan bagaimana reaksi mereka terhadap sistem
pengendalian akuntansi yang di terapkan harus menjadi perhatian utama dalam mendesain
akuntansi manajemen.
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda dengan
prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Prinsip-prinsip akuntansi
manajemen yang biasa digunakan pada organisasi sektor swasta, seperti manajemen stratejik
dan manajemen biaya pada dasarnya dapat diterapkan disektor publik. Akan tetapi harus
diingatkan bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakteristik dengan sektor
swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen sektor swasta tidak dapat diadopsi
secara langsung tanpa modifikasi. Fokus bahasan akuntansi manajemen sektor publik pada
bab ini adalah mengenai peran akuntansi sebagai penyedia informasi yang digunakan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi sektor publik.
Akuntansi manajemen sektor publik berbeda dengan akuntansi keungan sektor publik.
Akuntansi manejemen sektor public terkait dengan pemberian informs kepada pihak intern
organisasi, sedangkan akuntansi keuangan terkait dengan pelaporan dan pengkomunikasian
informasi kepada pihak eksternal organisasi. Akuntansi manjemen cenderung memberikan
laporan yang sifatnya prospektif, yaitu digunakan untuk perencanaan dimasa yang akan
datang, sedangkan akuntansi keuangn memberikan informasi yang bersifat laporan historis
dan retrospektif, yaitu berupa laporan kinerja masa lalu.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akuntansi sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Organisasi

1. Akunransi sebagai Alat Perencanaan Organisasi


Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran
organisasi. Perencanaan meliputi aktivitas yang sifatnya stratejuk, taktis, dan
melibat aspek operasional. Dalam hal perencanaan organisasi, akuntansi
manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan prospektif untuk
memfasilitasi perencanaan. Proses perencanaan juga melibatkan aspek perilaku
yaitu partisipasi dalam pembangan sistem perencanaan, menetapan tujuan dan
pemilihan alat yang paling tepat untk memonitor perkembangan pencapaian
tujuan.
Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi
keadaan dimasa yang akan datang. Bagi tiap-tiap jenis organisasi, sistem
perencanaan berbeda-beda tergantung pada tingkat ketidakpastian dan kestabilan
lingkungan yang memengaruhi. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian dan
ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi organisasi, maka di perlukan sistem
perencanaan yang semakain kompleks dan canggih.
Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang memengaruhi sangan
heterogen. Faktor politik dan ekonomi sangat dominan dalam memengaruhi
tingkat kestabilan organisasi. Informasi akuntansi di perlukan untuk membuat
prediksi-prediksi dan estimasi mengenai kejadian ekonomi yang akan datang
dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini.
Sementara itu, tingkat ketidakpastian yang dihadapi sektor publik dimasa
mendatang akan semakin tinggi. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh teknologi
informasi yang merambah keseluruh sektor, termasuk sektor publik, misalnya
perkembangan internet menyebabkan munculnya gagasan dikembangkannya e-
government. E-government merupakan upaya untuk memperbaiki proses dan
prosedur administrasi di pemerintahan dengan menggunakan teknologi informasi
(internet) agar diberikan kemuhadahan dan kecepatan pelayanan kepada
stakehorder-nya.
Selain itu, Globalisasi juga turut menyambung semakin tingginya tingkat
ketidakpastian. Dalam era globalisasi yang mana antara negara satu dengan negara
lainnya seolah-olah tanpa batas (borderless), maka peristiwa di suatu negara akan
dengan cepat memengaruhi negara lain. Untuk itu, akuntansi sebagai alat
perencanaan memiliki peran yang sentral dalam menentukan arah organisasi.
Informasi akuntansi sebgai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu;
 Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc,
 Informasi kuantitatif ataukah kualitatif dan,
 Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal.
Informasi yang sifatnya rutin diperlukan untuk perencanaan yang regular,
misalnya laporan keuangan bulanan, triwulanan, dan semsteran, atau tahunan.
Sementara itu, organisasi sektor publik seringkali menghadapi masalah yang
sifatnya tomporer dan membutuhkan informasi yang segera. Untuk melakukan
perencanaan yang temporer, diperlukan informasi yang sifatnya ad hoc.
Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan berdasarkan cara
penyampaiannya apakah informasi akuntansi tersebut disampaikan melalui
mekanisma formal ataupun informal. Mekanisme formal misalnya melalui rapat-
rapat dinas, rapat komisi, sebgainya. Pada organisasi sektor publik saluran
informasi lebih banya k bersifat formal sedangkan mekanisme informal relative
jarang dilakukan. Hal tersebut adalah karna adanya Batasan tranparansi dan
akuntabilitas public yang harus dilakukan oleh Lembaga-lembaga publik,
sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan secara personal atau hanya
melibatkan beberapa orang saja.

2. Akunatansi sebagai Alat Pengendalian Organisasi


Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan
secara ekonomis, efisien, dan efektif, maka diperlukan suatu sistem pengndalian
yang efektif. Pola pengendalian tai organisasi berbeda-bed tergantung pada jenis
dan karakteristik organisasi. Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi
pada perolehan laba, maka alat pengendalian lebih banyak bertumpu pada
melanisme negosiasi (negotiated barganin), meskipun hal tersebut bervariasi
untuk tiap organisasi dan tingkatan manajemen. Pengendalian untuk manajemen
level bawah lebih bersifat tegas dan memaksa (coercive), sedangkan untuk
manajemen level atas lebih bersifat normatif.
Sementara itu, organisasi sektor publik karena sifatnya yang tidak mengejar laba
serta adanya pengaruh politik yang besar, maka alat pengendaliannya lebih
banyak berupa peraturan birokrasi. Terkait dengan pengukuran kinerja, termasuk
pengukuran ekonomi, efisiensi, efektivitas (value for money), akuntansi
manajemen memiliki peran utama dalam pengendalian organisasi yaitu
mengkuantifikasikan keseluruhan kinerja terutama dalam ukuran moneter.
Fungsi utama informasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian. Informasi
akuntansi merupakan alat pengendalian yang vital bagi organisasi karena
akuntansi memberikan informasi yang bersifat kuantitif. Informasi akuntansi
umumnya dinyatakan dalam bentuk ukuran finansial, sehingga memungkinkan
untuk dilakukan pengintegrasian informasi dari tiap-tiap unit organisasi yang pada
akhirnya membentuk gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan. Lebih
lanjut, informasi akuntansi memungkinkan bagi organisasi untuk
menngintegrasikan aktivitas organisasi.
Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan
penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (financial
control) dengan akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi (organizational
control). Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau sistem aliran uang
dalam prganisasi, khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas
dan solvabilitas yang cukup baik.
Sementara itu, pengendalian organisasi adalah terkait dengan oengintegrasian
aktivitas fungsional ke dalam sistem organisasi secara keseluruhan. Pengendalian
organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa organisasi tidak menyimpang dari
tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan. Pengendalian organisasi
memerlukan informasi yang lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan.
Informasi yang dibutuhkan lebih kompleks tidak sekedar informasi keuangan saja.
Sebagai contoh dalam sebuah usulan invstasi publik, informasi yang dibutuhkan
untuk pengendalian keuangan adalah berupa prediksi aliran kas dan profitabilitas
dari investasi tersebuh. Sementara itu, untuk tujuan pengendalian organisasi
dibutuhkan informasi yang lebih luas meliputi aspek ekonomi, sosial, dan politik
dari investasi yang diajukan.

B. Proses Perencanaa dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor Publik


Perencanaa dan pengendalian pasd adasarnya merupakan dua sisis mata uang yang
sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara Bersama-sama. Tanpa
pengendalian, perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut (follow-
up) untuk mengindentifikasikan apakah rencana telah dicapai. Sebaliknya, tanpa ada
perencanaan, maka pengendalian todak akan berarti karena tidak ada target atau
rencana yang digunakan sebagai pembandingan. Perencanaan dan pengendalian
merupakan suatu proses yang membentuk suatu siklus, sehingga satu tahap akan
terkait dengan tahap yang lain dan terintegrasi dalam suatu organisasi. Jones and
Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian manajerial pada
organisasi sektor publik menjadi lima tahap, yaitu;
1. Perencanaa tujuan dan sasaran dasar;
2. Perencanaan operasional;
3. Penganggaran;
4. Pengendalian dan pengukuran; dan
5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik.

BAGAN
C. Peran Akuntansi Manajemen Sektor public
Peran uatama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah membrikan
informasi akuntansi yang relavan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan
fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Sebagimana telahh dikatakan
sebelumnya bahwa inti dari akuntansi manajemen adalah perencanaan dan
pengendalian. Dalam organisasi sektor publik, perencanaan dimulai sejak
dilakukannya perencanaan stratejik, sedangkan pengendalian dilakukan terhadap
tugas (task control). Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik
meliputi;
a) Perencanaan Stratejik
Akuntansi manajemen dibuthkan sejak tahap perencanaan stratejik.
Pada tahap perencanaan stratejik, manajemen organisasi membuat alternatif-
alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi. Program-
program tersebut diseleksi dan dipilih program yang sesuai dengan skala
proritas dan sumber daya yang dimiliki. Peran akuntansi manajemen adalah
memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program (cost of
program) dan beberapa biaya suatu aktivitas (cost of activity), sehingga
berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer dapat menentukan beberapa
anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
Untuk memberikan jaminan dialokasikannya sumber daya input secara
ekonomis , efesien, dan efektif, maka diperlukan informasi akuntansi
manajemen yang akurat, relevan, dan handal untuk menghitungkan besarnya
biaya program, aktivitas, atau proyek. Sistem informasi akuntansi manajemen
yang baik dapat mengurangi peluang terjadinya pemborosan, kebocoran dana,
dan mendeteksi program-program yang tidak layak secara ekonomis.
Keandalan sistiem informasi akunatansi manajemen sangat penting dimiliki
seiring dengan adanya paradigma baru organisasi pemerintahan yang lebih
berorientasi pada pelayan masyarakat dan kepentingan publik (putting the
customer first). Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada
tiga permasalahan utama yaitu efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan
(cost, quality, anda service).
b) Pemberian Informasi Biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor public dapat dikategorikan
menjadi kelompok, yaitu;
 Biaya input. Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk
memberikan pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya tenaja kerja dan
biaya bahan baku.
 Biaya output. Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mengantarkan produk sehingga sampai ke tangan pelanggan. Pada
organissi sektor public output diukur dengan berbagai cara tergantung
pada pelayanan yang dihasilkan. Sebagai contoh untuk perusahaan
transportasi massa, biaya mungkin diukur berdasarkan biaya per
penumpang.
 Biaya proses. Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi
organisasi. Biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi,
misaknya biaya departemen produksi, departemen personalia, biaya
dinas-dinas, dan seterusnya.
Akuntansi manajemen sektor publik memiliki peran yang strategis dalam
perencanaan finansial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi.
Dalam hal ini, akuntansi manajemen sektor publik membutuhkan cast
accounting untuk penganbilan keputusan biaya. Akuntansi biaya pada sektor
publik berperan untuk membrikan informasi mengenai pengeluaran politik
yang dapat digunakan oleh pihak internal (pemerintah) dan pihak eksternal
(masyarakat, DPRD, LSM, universitas, dan sebagainya) untuk perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Peran akuntansi manajemen dalam
pemberian informasi biaya meliputi penetuan klasifikasi biaya, biaya apa saja
yang masuk kategori biaya rutin (recurrent expenditure) dan yang masuk
kategori biaya moda (capital expenditure), controbllable dan uncontrollable,
biaya tetap dan variable, dan sebagainya. Informasi akuntansi manajemen
diharapkan dapat membantu manajer publik dalam menentukan dan
melaporkan biaya.
Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas, yaitu; cost finding, cost
recording, cost analyzing, strategic cost reducations, cost reporting.

c) Penilaian Investasi
Akuntansi manajemen dibutuhkan pada saat organisasi sektor public
dendak melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan investasi secara
ekonomi dan finansial. Akuntansi manajemen diperlukan didentifikasi biaya,
risiko, dan manfaat atau keuntungan dari suatu investasi. Hal tersebut penting
untuk mengindari dilakukannya investasi yang sebenarnya tidak layak secara
ekonomi dan finansial. Dalam penilaian suatu investasi, factor yang harus
diperhatikan oleh akuntansi manajemen adalah tingkat diskonto, timhkat
inflasi, tingkat risiko dan ketidakpastian (termasuk country risk dan political
risk), sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan.
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit
dibandingkan dengan di sektor swasta. Pada sektor swasta, terdapat bebrapa
Teknik oenilaian investasi, misalnya dengan menggunakan teknik Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Accounting Rate of Return
(ARR), Payback Peroid (PP), dan sebagainya, Untuk beberapa jenis investasi
teknik-teknik tersebut dapat juga digunakan di sektor publik, akan tetapi tidak
semua jenis investasi dapat dinilai dengan Teknik tersebut. Teknik-teknik
penilaian investasi yang digunakan di sektor swasta didesain untuk organisasi
yang berorientasi pada upaya mengejar laba, sehingga terkadang teknik-teknik
tersebut tidak dapat diterapkan untuk sektor publik. Di samping itu sulit untuk
mengukur output yang dihasilkan, sehingga untuk menentukan keuntungan di
masa depan dalam ukuran finansial (expected return) dangat sulit dilakukan.
Penilaian investasi dalam oerganisasi publik dilakukan dengan
menggunakan analisis biaya manfaat (cost-benefit analysis). Dalam
praktiknya, terdapat kesulitan dalam menentukan biaya dan manfaat dari suatu
investasi yang akan dilakukan. Hak tersebut karena biaya dan manfaat yang
harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus
mencakup biaya sosial (sosial cots) dan manfaaf sosial (social benefits) yang
akan diperoleh dari investasi yang diajukan. Menemukan biaya sosial dan
manfaat sosial dalam satuan moneter sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu
penilaian investasi dengan menggunakan abalisis biaya-manfaat di sektor
publik sulit dilaksanakan. Untuk memudahkan, kemudian digunakan analisis
efektivitas biaya (cost-effectiveness analysis). Penilaian investasi dengan
menggunakan analisis efektivitas biaya menenkankan sebasar besar dampak
(outcome) yang dicapai dari suatu proyek atau investasi dengan biaya tertentu.

d) Penganggaran
Akuntansi mnajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggara
publik yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat
alokasi sumber daya public, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi
manajemen marupakan merupakan alat yang vital untuk proses
mengalokasikan dqan mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis,
efisien, efektif, adil, dan merata. Untuk mencapai hal tersebut harus disukung
dengan manajemen sumber daya manusia yang handal, jika tidak akuntansi
manajemen tidak akan banyak bermanfaat, karena akuntansi manajemen
hanyalah merupakan alat manajemen (management tool) untuk perencanaan
dan pengendalian.

e) Penentuan Biaya Pelayanan (Cost of Sevice) dan Penentuan Tarif Pelayanan


(Charging for Services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan beberapa biaya yang
dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan
diberikan kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung
subsidi yang diberikan. Tuntunan agar pemerintah meningkatkan mutu
pelayanan dan keluhan masyarakat akan besar-nya biaya pelayanan
merupakan suatu indikasi perlunya perbaikan sistem akuntansi manajemen di
sektor publik. Masyarakat menghandaki pemerintah memberikan pelayanan
yang cepat dan murah. Pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik
herus merespons keluhan, tuntunan, dan keinginan masyarakat tersebut agar
kualitas hidup masyarakat menjadi semakin baik dan kesejahteraan
masyarakat meningkat.
Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan
(charging for sevices) merupakan suatu rangkaian yang keduanya sama-sama
membutuhkan informasi akuntansi. Sebagai contoh, pemerintah daerah harus
dapat menentukan berapa biaya untuk membangun terminal bus atau stasiun
kereta api yang tertib, nyaman, dan aman serta biaya operasionalnya.
Berdasarkan informasi biaya tersebut, pemerintah setempat dapat menentukan
berapa tarif pelayanan yang akan dibebankan kepada pemakai jasa pelaynan
terminal atau stasiun kerta api tersebut. Perusahaan air minum milik
pemerintah daerah harus dapat mengindentifikasi biaya-biaya apa saja yang
terjadi di perusahaan, sehingga berdasarkan informasi biaya tersebut dapat
ditentukan tarif harga per meter kubik kepada pelanggannya dan dapat
dilakukan efisiensi agar perusahaan tidak merugi. Dengan informasi akuntansu
manajemen, sumber-sumber inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan
dihilangkan.

f) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian. Penilaian
kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap penelitian kinerja,
akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci (key
performance indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang
dilakukan.

D. Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Setiap organisasi baik organisasi publik maupun swasta memiliki tujuan yang
hendak dicapai.untuk mencapai tujuan organisasi tersebut diperlukan strategi yang
dijabarkan dalam bentuk program-program atau aktivitas. Pengendalian manajemen
meliputi beberapa aktivitas,yaitu : (1) Perencanaan, (2) Koordinasi antar berbagai
bagian dalam organisasi, (3) Komunikasi informasi, (4) Pengambilan Keputusan , (5)
Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi, (6) Pengendalian, dan (7) Penilaian kinerja.
Sistem pengendalian manajemen sektor publik berfokus pada bagaimana
melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi
dapat dicapai.struktur organisasi harus sesuai dengan desain sistem pengendalian
manajemen,karena sistem pengendalian manajemen berfokus pada unit-unit
organisasi sebagai pusat pertanggung jawaban.pusat-pusat pertanggung jawaban
tersebut merupakan basis perencanaan,pengendalian,dan penilaian kinerja.

E. Tips Pengendalian Manajemen


Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a) Pengendalian preventif (preventive control).Dalam tahap ini pengendalian
manajemen terkait dengan perumusan strategi dan perencanaan stratejik yang
dijabarkan dalam bentuk program-program.
b) Pengendalian operasional (operational control).Dalam tahap ini pengendalian
manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah
ditetapakan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk
menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
c) Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis
evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan .

F. Struktur Pengendalian Manajemen


Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi
yang baik.struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggung
jawaban ( responsibility center ).Tujuan dibuatnya pusat-pusat pertanggung jawaban
tersebut adalah :

1. Sebagai basis perencanaan,pengendalian,dan penilaian kinerja manajer dan unit


organisasi yang dipimpinnya ;
2. Untuk memudahkan tujuan organisasi ;
3. Menfasilitasi terbentuknya goal congruence ;
4. Mendegelasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat ;
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan ;
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien ;
7. Sebagai alat pengendalian anggaran ;
PUSAT-PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN
Pada dasarnya terdapat empat jenis pusat pertanggung jawaban ,yaitu :
 Pusat Biaya ( expense cebter)
Pusat biaya adalah pusat pertanggung jawaban yang prestasi manajernya
dinilai berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan.pusat biaya banyak dijumpai
pada sektor publik karena output yang dihasilkan sering kali ada akan tetapi tidak
dapat diukur secara fisik tidak dalam nilai rupianya.contoh pusat biaya adalah
departemen produksi,dinas social,dan dinas pekerjaan umum.
 Pusat Pendapatan (revenue enter)
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggung jawaban yang prestasi manajernya
dinilai berdasarkan pendapatan yang dihasilkan.contoh pusat pendapatan adalah
dinas daerah dan departemen pemasaran.
 Pusat Laba (profit center)
Pusat laba adalah pusat pertanggung jawaban yang membandigkan input
(expense) dengan output (revenue) dalam satuan moneter.kinerja manajer dinilai
berdasarkan laba yang dihasilkan.contoh, BUMN dan BUMD, objek parawisata
milik PEMDA bendahara,dan pelabuhan.
 Pusat Investasi (investment center)
Pusat investasi adalah pusat pertanggung jawaban yang prestasi manajernya
dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang
ditanamkan pada pusat pertanggung jawaban yang dipimpinnya.contoh pusat
investasi departemen riset dan pengembangan dan balitbang.
Pengendalian manajemen berfokus pada pusat pertanggung jawaban,karena
pusat pertanggung jawaban merupakan alat untuk melaksanakan strategi dan
program-program yang telah diseleksi melalui proses perencanaan
stratejik.melalui pusat pertanggung jawaban tersebut anggaran dibuat,dan jika
telah disahkan anggaran dikomunikasikan kepada manajer level menengah dan
bawah untuk dilaksanakan.

G. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor public dapat dilakukan
dengan menggunakan saluran komunikasi formal maupun informal.saluran
komunikasi formal terdiri dari aktivitas formal dalam organisasi yang meliputi ; (1)
Perumusan strategi (strategy formulation) ,(2) Perencanaan stratejik ( strategic
planning ), (3)Penganggaran,(4) Operasional ( pelaksanaan anggaran ), dan (5)
Evaluasi kinerja.Saluran komunikasi informal dapat dilakukan melalui komunikasi
langsung, pertemuan informal, diskusi,atau melalui metode management by walking
around.
Sistem pengendalian manajemen suatu organisasi dirancang untuk
memengaruhi orang-orang di dalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai
dengan tujuan organisasi. Dalam suatu organisasi setiap orang memiliki tujuan
personal (individual goal ). Dalam hal ini ,sistem pengendalian manajemen hendaknya
dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan adanya goal congruence ,yaitu
keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujuan personal.

Anda mungkin juga menyukai