Anda di halaman 1dari 27

AKUNTANSI MANAJEMEN

SEKTOR PUBLIK DAN


PENGENDALIAN

RIEDWAN ADHIE SAPUTRA S432302011


SETIAWAN DWI SAKTI S432302012
YEYEN IHSAN HIDAYAT S432302016
PENDAHULUAN

 Menurut Chartered Institute of Management Accountants


 Akuntansi manajemen sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang
terkait dengan pendefinisian, penyajian dan pengintepretasian informasi
yang digunakan Perumusan Strategi, Perencanaan & Pengendalian
Aktivitas, Pengambil Keputusan, Pengomptimalan penggunaan sumber
daya, Pengungkapan kepada shareholders, Pengungkapan pada karyawan
dan Perlindungan Aset.
 Akuntansi Manajemen merupakan bagian yang integral dari sistem pengendalian
manajemen
AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

 Akuntansi manajemen sector public, proses pengidentifikasian, pengukuran,pengakumulasian,


penganalisaan, penyiapan, penginterpretasian, dan pengkomunikasian informasi financial yang
digunakan manajemen untuk perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasiserta untuk menjamin
bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan akuntabel. Akuntansi manajemen berbeda dengan
akuntansi keuangan.
 Akuntansi manajemen sektor publik terkait dengan pemberian informasi kepada pihak intern organisasi,
sedangkan akuntansi keuanganterkait dengan pelaporan dan pengkomunikasian laporan keuangan
terhadap pihak eksternalorganisasi.

 Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi akuntansi yang akan
digunakan manajer publik dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.Akuntansi
manajemen merupakan bagian dari suatu sistem pengendalian manajemen yang integral.
 Melalui peran sector public ini, akuntansi manajemen sektor publik di Indonesia membantu pemerintah
dalam mengelola keuangan publik dengan efisien, memastikan penggunaan dana publik yang
bertanggung jawab, dan meningkatkan pengambilan keputusan yang informasional dan akurat.
Akuntansi Manajemen Sektor Publik

 Akuntansi manajemen sektor publik berbeda dengan akuntansi keuangan


 Akuntansi manajemen sektor publik terkait dengan pemberian informasi historis,
berguna proses keuangan suatu negara kepada pihak intern organisasi, ex: covid,
aktivitas vaksinasi.
 Untuk kedepannya negara seharusnya sudah bisa merencanakan anggran keuangan
untuk pandemic kemarin.
 Akuntansi manajemen sektor publik cenderung memberikan laporan yang sifatnya
prospektif, tidak sebatas perencana keuangan melainkan juga alat perencana
organisasi.
Akuntansi sebagai alat Perencanaan
Organisasi
 Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi
keadaan dimasa yang akan datang
 Dlm Organisasi sektor publik lingkungan yg mempengruhi sangat heterogen.
Faktor politik & ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat
kestabilan organisasi.
 Akmen ini digunakan sebagai tool atau alat untuk pengungkapan shareholder
perlindungan asset suatu negara
AKUNTANSI ALAT PERENCANA ORGANISASI

 Jenis Informasi Akuntansi yaitu Informasi sifatnya rutin, Informasi kuantitatif atau
kualitatif, Informasi disampaikan formal atau informal.
 Organisasi sektor publik membutuhkan informasi yg segera dn saluran informasi lebih
banyak bersifat formal, sedangkan mekanisme informal relatif jarang dilakukan.
AKUNTANSI ALAT PERENCANA ORGANISASI

 Informasi Sifat Rutin merupakan Alat perencana organisasi ini berkaitan dengan pengumpulan dan pengolahan
informasi rutin yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari perusahaan. Informasi sifat rutin mencakup data
operasional seperti penerimaan harian, pengeluaran, inventaris, dan kegiatan keuangan lainnya. Alat perencanaan
yang terkait dengan informasi sifat rutin dapat mencakup sistem akuntansi komputer, perangkat lunak akuntansi, dan
laporan rutin seperti laporan keuangan bulanan atau laporan arus kas.
 Informasi Kuantitatif dan Kualitatif merupakan Alat perencana organisasi ini melibatkan pengumpulan dan
analisis informasi baik kuantitatif maupun kualitatif untuk membantu perencanaan keuangan dan pengambilan
keputusan. Informasi kuantitatif berkaitan dengan angka dan data terukur seperti pendapatan, biaya, laba, rasio
keuangan, dan perkiraan penjualan. Sementara itu, informasi kualitatif mencakup aspek non-angka seperti pandangan
pelanggan, tren industri, persepsi merek, dan faktor-faktor lain yang sulit diukur secara langsung. Alat perencana
yang terkait dengan informasi kuantitatif dan kualitatif termasuk analisis laporan keuangan, analisis SWOT, dan
survei pelanggan.
 Informasi Saluran Formal dan Informal merupakan Alat perencana organisasi ini berkaitan dengan cara informasi
disebarkan dan berbagi di dalam perusahaan. Saluran formal adalah aliran informasi yang terstruktur dan disusun
secara hierarkis sesuai dengan struktur organisasi perusahaan. Ini mencakup laporan keuangan, laporan manajemen,
dan komunikasi formal seperti rapat lainnya. Informal rembuk eksekutif dan legislative.
TAHAP PERENCANA OLEH MANAJERIAL SEKTOR PUBLIK

1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar


2. Perencanaan oprasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan analysis dan umpan balik
TAHAP PERENCANA OLEH MANAJERIAL SEKTOR PUBLIK

1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar


2. Perencanaan oprasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan analysis dan umpan balik
PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM DALAM SEKTOR PUBLIK

1. Perencana strategis
2. Pemberian informasi biaya
3. Penilaian investasi
4. Penganggaran
5. Penentuan biaya pelayanan dan tariff pelayanan
6. Penilaian kinerja
Akuntansi Sebagai Alat Pengendali
Organisasi
 Alat pengendali organisasi bisnis lebih bertumpu pada mekanisme negosiasi
 Alat pengendali organisasi sektor publik berupa peraturan birokrasi
 Informasi akuntansi sebagai alat financial control dan organizational control
Proses Perencanaan dan
Pengendalian Manajerial
Organisasi Sektor Publik
 Proses Perencanaan dan Pengendalian dibagi menjadi 5
Tahap
 a. Perencanaan tujuan & Sasaran Dasar
 b. Perencanaan Operasional
 c. Penganggaran
 d. Pengendalian dan Pengukuran
 e. Pelaporan, Analisis dan Umpan Balik
Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik

Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik meliputi :


 a. Perencanaan Strategik
 b. Pemberian informasi biaya
 c. Penganggaran
 d. Penentuan biaya Pelayanan dan penentuan tarif pelayanan
 e. Penilaian Kinerja
SISTEM
PENGENDALIAN
MANAJEMEN
SEKTOR PUBLIK
Sistem Pengendalian Manajemen Sektor
Publik
 Pengendalian manajemen perlu untuk menjamin terlaksananya strategi organisasi
secara efektif dan efisien
 Pengendalian manajemen meliputi aktivitas: Perencanaan, Koordinasi,
Komunikasi informasi, Pengambilan Keputusan, Motivasi, Pengendalian dan
Penilaian Kinerja.
Tipe Pengendalian Manajemen

 Ada 3 Kelompok Tipe Pengendalian Manajemen yaitu


 a. Preventif Control
 b. Operational Control
 c. Pengendalian Kinerja
Tipe Pengendalian Manajemen

 Preventif Control (Pengendalian Preventif): Preventif Control merupakan jenis pengendalian yang dirancang untuk mencegah terjadinya
masalah atau kesalahan sebelum mereka terjadi. Tujuannya adalah mengidentifikasi dan menghilangkan faktor risiko yang dapat
menyebabkan masalah atau kesalahan di masa depan. Pengendalian preventif melibatkan pengembangan kebijakan, prosedur, dan sistem
yang dirancang untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya ketidakpatuhan, kesalahan, atau kegagalan dalam operasi. Contoh
pengendalian preventif termasuk perancangan sistem keuangan yang kuat, kebijakan dan prosedur yang jelas, pelatihan karyawan, dan
penerapan aturan dan peraturan yang relevan.
 Operational Control (Pengendalian Operasional), Operational Control merupakan jenis pengendalian yang dilakukan dalam rangka
mengawasi dan mengendalikan aktivitas operasional sehari-hari organisasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa proses operasional
berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengendalian operasional melibatkan
pemantauan secara terus-menerus, pengawasan, pengukuran kinerja, dan tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mengoptimalkan
efisiensi dan efektivitas operasional. Contoh pengendalian operasional meliputi pengawasan langsung oleh manajer, penggunaan petunjuk
kerja, pemantauan indikator kinerja, dan penerapan sistem pelaporan yang teratur.
 Pengendalian Kinerja: Pengendalian Kinerja (Performance Control) merupakan jenis pengendalian yang fokus pada pemantauan dan
evaluasi terhadap pencapaian tujuan dan kinerja organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kinerja organisasi sesuai dengan
target yang telah ditetapkan dan mengidentifikasi ketidaksesuaian atau perbedaan antara hasil yang diharapkan dan hasil yang dicapai.
Pengendalian kinerja melibatkan pengukuran kinerja, analisis data, pembandingan dengan standar yang telah ditetapkan, dan pengambilan
tindakan perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang diinginkan. Contoh pengendalian kinerja termasuk
penggunaan indikator kinerja kunci (KPI), laporan kinerja periodik, tinjauan kinerja, dan penghargaan atau sanksi berdasarkan pencapaian
Struktur Pengendalian Manajemen

 Struktur Pengendalian Manajemen termanifestasi dalam bentuk Responsibility


centers.
 Responsibility centers ada 4 jenis : Expense center, revenue center,
profit center dan Investment center.
 Struktur pusat pertanggungjawaban hendaknya sejalan dengan program atau
struktur aktivitas organisasi
Struktur Pengendalian Manajemen termanifestasi
dalam bentuk Responsibility centers

 Expense center (pusat pengeluaran) adalah jenis responsibility center di mana manajer atau unit organisasi bertanggung jawab untuk mengendalikan
dan mengelola pengeluaran atau biaya dalam suatu organisasi. Tujuan dari expense center adalah untuk memastikan pengeluaran yang efisien dan
efektif serta mengendalikan biaya agar tetap sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Contoh: departemen keuangan, departemen akuntansi,
departemen pembelian, departemen logistik, atau departemen operasional yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap pengeluaran organisasi.
 Revenue Center (Pusat Pendapatan): Revenue center pusat tanggung jawab di mana manajer bertanggung jawab untuk menghasilkan pendapatan
bagi organisasi. Fokus utama dari revenue center adalah meningkatkan pendapatan dan mengoptimalkan penjualan. Contoh revenue center meliputi
departemen penjualan, departemen pemasaran, atau departemen layanan pelanggan.
 Profit Center (Pusat Laba): Profit center pusat tanggung jawab di mana manajer bertanggung jawab tidak hanya untuk mengendalikan biaya dan
menghasilkan pendapatan, tetapi juga untuk mencapai laba. Manajer profit center bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan secara keseluruhan
dan diukur berdasarkan tingkat profitabilitas dari unit bisnis yang dikelola. Contoh profit center bisa berupa divisi atau cabang perusahaan yang
memiliki otonomi finansial dan operasional.
 Investment Center (Pusat Investasi): Investment center pusat tanggung jawab di mana manajer bertanggung jawab untuk mengendalikan biaya,
menghasilkan pendapatan, dan mencapai tingkat pengembalian investasi yang optimal. Manajer investment center memiliki otoritas untuk
mengambil keputusan investasi dan bertanggung jawab atas pengelolaan aset yang diberikan. Contoh investment center bisa berupa divisi bisnis
yang memiliki aset sendiri dan bertanggung jawab atas laba dan pengembalian investasi yang dihasilkan.
 Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data
pengeluaran dan output yang dihasilkan selama masa
anggaran
 Pusat pertanggungjawaban dapat berfungsi sebagai jembatan
untuk bottom up budgeting atau participtive budgeting
 Keberadaan departemen anggaran dan komite anggaran pada
pusat pertanggungjawaban sangat perlu untuk membantu
terciptanya anggaran yang efektif.
Proses Pengendalian Manajemen Sektor
Publik
 Proses pengendalian manajemen sektor publik dilakukan secara formal
( perumusan strategi, perencanaan strategi, penganggaran, operasional dan
evaluasi kinerja ) dan informal ( pertemuan informal, diskusi, komunikasi
langsung ).
 Sistem pengendalian manajemen dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan
goal congruence.
Perencanaan Strategi

 Merupakan Proses penentuan program-program aktivitas atau proyek yang akan


dilaksanakan oleh suatu organisasi & penentuan jumlah alokasi sumber daya yang
akan dibutuhkan
 Tujuan utama perencanaan strategi adh untuk meningkatkan komunikasi antara
manajer puncak dengan manajer bawahnya
Penganggaran

 Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen sektor publik


merupakan tahap dominan
 Perbedaan proses penganggaran sektor publik dengan sektor swasta adalah
pengaruh politik dalam proses penganggaran
Penilaian Kinerja

 Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinerja dilakukan dengan cara


menciptakan mekanisme reward & punishment
 Reward dapat berupa finansial dan non finansial
 Orientasi penilaian kinerja lebih diarahkan pada pemberian penghargaan
Penilaian Kinerja

 Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinerja dilakukan dengan cara


menciptakan mekanisme reward Kenaikan Gaji: Kinerja yang baik dapat dihargai
dengan kenaikan gaji atau tunjangan tambahan bagi pegawai sektor publik.
 Bonus Kinerja: Bonus dapat diberikan kepada pegawai yang mencapai atau
melebihi target kinerja yang ditetapkan.
 Promosi Jabatan: Kinerja unggul dapat menjadi kriteria untuk mempromosikan
pegawai ke jabatan yang lebih tinggi.
 Penghargaan Non-Finansial: Pengakuan dan apresiasi secara publik, sertifikat
penghargaan, atau kesempatan pengembangan karir tambahan dapat diberikan
sebagai bentuk penghargaan.
Penilaian Kinerja

 Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinerja dilakukan dengan cara


menciptakan punishment seperti:
 Peringatan, Jika kinerja pegawai tidak memenuhi harapan atau ada pelanggaran
etika, peringatan tertulis atau lisan dapat diberikan sebagai bentuk teguran.
 Sanksi Disipliner, Jika terdapat pelanggaran yang serius, sanksi disipliner seperti
penurunan pangkat, penundaan kenaikan gaji, atau pemecatan dapat diberlakukan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
 Penghentian Proyek, Jika proyek yang dikelola oleh seorang manajer atau tim
tidak mencapai hasil yang diharapkan, penghentian proyek atau pengurangan dana
dapat menjadi bentuk hukuman.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai