Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

SEKTOR PUBLIK

I. AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK


1. Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi

Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat


heterogen. Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan
estimasi mengenai kejadian ekonomi yang akan datang diakitkan dengan keadaan
ekonomi dan politik saat ini.
Informasi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 3
kelompok yaitu :
 Informasi yang sifatnya rutin
 Informasi kuantitatif ataukah kualitatif
 Informasi disampaiakan melalui saluran formal ataukah informal
2. Akuntansi Sebagai Alat Pengendali Organisasi
Dalam memahami organisasi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan
penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (financial
control) dengan akuntansi sebagai alat pengendali organisasi (organization
control).Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau sistem aliran uang
dalam organisasi, khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas dan
solvabilitas yang baik. Informasi yang dibutuhkan lebih komplek tidak sekedar
informasi keuangan saja.

A. PROSES PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SEKTOR PUBLIK

Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu proses yang membentuk suatu


siklus, sehingga satu tahap akan terkait dengan tahap yang lainnya dan terintegrasi dalam
satu organisasi. Jones dan Pendlebury membagi proses perencanaan dan pengendalian
manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap yaitu :
1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan, analisis dan umpan balik
Gambar Proses Perencanaan dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor Publik
Perencanaan Tujuan dan
Susunan dan Dasar
Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan
informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi yang meliputi :

1. Perencanaan strategic
Akuntansi majamen dibutuhkan sejak tahap perencanaan strategik.Pada tahap
perencanaan strategik, manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif program
yang dapat mendukung strategi organisasi. Program-program tsb diseleksi dan dipilih
sesuai dengan skala prioritas sumber daya yang dimiliki. Peran akuntansi manajmen
adalah memberikan informasi untuk mementukan berapa biaya program dan berapa
biaya suatu aktivitas, sehingga berdasarkan informasi akuntansi tsb manajer dapat
menentukan anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
2. Pemberian informasi biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok :
 Biaya input, adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan.
Biaya input bisa berupabiaya tenaga kerja dan biaya bahan baku
 Biaya output, adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga
samapai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik output dapat diukur
dengan berbagai cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
 Biaya proses, biaya ini dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi, biaya
dapat diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.
Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas, yaitu:
 Cost finding, Pada tahap ini pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya
yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk/ jasa layanan
 Cost recording, Pada tahap ini yang dilakukan adalah kegiatan pencatatan data ke
dalam sistem akuntansi organisasi
 Cost analizing, Pada tahap ini dilakukan analisis biaya yaitu mengindentifikasi
jenis dan perikalku biaya, perubahan biaya dan volume kegiatan.
 Strategic cost reduction, Tahap ini adalah menentukan strategi penghematan
biaya agar tercapai value for money. Pendekatan strategik dalam pengurangan
biaya memiliki karakteristik sbb :
1. Berjangka panjang.
2. Berdasarkan kultur perbaikan berkelanjutan dan berfokus pada pelayanan
kepada masyarakat
3. Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan penghematan biaya
4. Keseriusan manajemen puncak (top manager) merupakan penentu efektifitas
program pengurangan biaya karena pada dasarnya manajemen biaya strategik
merupakan tone form the top
 Cost reporting, Tahap terakhir adalah memeberikan informasi biaya secara
lengkap kepada pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian
diintegrasikan ke dalam suatu laporan yang akan disampaikan kepada pihak
eksternal.
3. Penilaian investasi
Penilaian invesatasi pada organisasi sektor publik dilakukan dengan menggunakan
analisis biaya – manfaat (cost benefit analysis).Menentukan biaya dan manfaat sosial
dalam satuan moneter sangat sulit dilakukan.Kemudian untuk memudahkan
digunakan analisis efektifitas biaya (cost effectiveness analysis), yaitu menekankan
seberapa besar dampak yang dicapai dari suatu proyek atau investasi dengan biaya
tertentu.
4. Penganggaran
Akuntansi menajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran
publik yang efektif. Terkait dengan 3 fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi
sumber daya publik, alat distribusi dan stabilisasi maka akuntansi manajemen
merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan
sumber adana publik secara ekonomis, efisien dan efektif adil dan merata.
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan
(charging for service).
Penentuan biaya pelayanan (Cost of Service) dan penentuan tarif (Charging for
Service) merupakan satu rangakaian dimana keduanya membutuhkan informasi
akuntansi.
6. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian, ini untuk
mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas organisasi dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan.Disini peran akuntansi manajemen adalah dalam pembuatan indikator
kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing-masing aktifitas.

Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Organisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk memberikan
jaminan dilaksanakannnya strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai.Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas yaitu : (1)
perencanaan (2) koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi (3) Komunikasi
informasi (4) pengambilan keputusan (5) motivasi orang-orang dalam organisasi agar
berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi (6) pengendalian dan (7) penilaian kinerja
Sistem pengendalian sektor publik berfokus pada bagaimana melaksanakan
strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
Sistem pengendalian manajmenen tersebut harus didukung dengan adanya perangkat lain
berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang
digunakan, MSDM dan lingkungan yang mendukung.
Tipe Pengendalian Manajemen
Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan dalam 3 kelompok :
1. Pengendalian preventif (preventive control). Perumusan strategi dan perencanaan
stretegik yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
2. Pengendalian operasional (operasional control). Pelaksanaan pengawasan program
yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran ini menghubungkan
perencanaan dan pengendalian
3. Pengendalian kinerja. Berupa analisis evaluasi kinerja berasarkan tolak ukur kinerja
yang telah ditetapkan.
A. Struktur Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur pengendalian
yang baik .Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk pusat pertanggungjawaban
(responsibility centers).Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin
oleh manajer yang bertangungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang
dipimpinnya.Suatu organisasi merupakan kumpulan dari suatu pusat
pertanggungjawaban. Tujuan dibuatnya pusat pertanggungjawaban tersebut adalah:
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisai yang dipimpinnya
2. Untuk meudahklan mencapai tujuan organisasi
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence
4. Mendelegasikan wewenang dan tugas ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien
7. Sebagai alat pengendali anggaran

Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
Pada dasarnya terdapat 4 pusat pertanggungjawabanyaitu :
 Pusat biaya (expense center). Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang
prestasi manajernya dinilai berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan. Pusat biaya
banyak dijumpai pada sektor publik karena output yang dihasilkan seringkali ada
akan tetapi tidak dapat diukur atau hanya dapat diukur secara fisik tidak dalam nilai
rupiahnya.
 Pusat pendapatan (revenue center). Pusat pendapatan adalah pusat
petanggungjawaban yang prestasi manjernya dinilai berdasarkan pendapatan yang
dihasilkan.
 Pusat laba ( profit center). Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang
menandingkan input (expenses) dan output ( revenue) dalam satuan moneter. Kinerja
manajernya dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan.
 Pusat incestasi (investment center). Pusat investasi adalah pusat
pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan laba yang
dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Suatu organisasi besar seperti pemerintah daerah dapat dianggap sebagai suatu
pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban yang besar tersebut dapat dipeca-
pecah lagi menjadi pusat pertanggungjawaban yang lebih kecil hingga pada level
pelayanan atau program, misalnya dinas-dinas atau subdinas-subdinas. Pusat
pertanggungjawan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk perencanaan dan
pengendalain anggaran serta penilaian kinerja pada unit ybs.
Idealnya, struktur pusat pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian anggaran
sejalan dengan program atau struktur aktivitas organisasi. Dengan kata lain tiap-tiap
pusat pertanggungjawaban bertugas untuk melaksanakan program atau aktivitas tertentu
dan penggabungan proram-program dari tiap-tiap pusat pertanggungjawaban tsb
seharusnya mendukung program pusat pertanggungjawaban pada level yang leih tinggi,
sehingga pada akhirnya tujuan umum organisasi dapat tercapai.
Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai berlanja
(pengeluaran) yang telah dilakukan dan output yang dihasilkan selama masa anggaran.
Laporan kinerja disiapkan dan dikirim ke setiap level manajemen untuk dievaluasi
kinerjanya, yaitu dibandingkan antara hasil yang telah dicapai dengan anggaran.
Pusat pertanggungjawaban berfungsi sebagai pengemban budget holder, maka
proses penyiapan dan pengendalian anggaran harus menjadi fokus perhatian manajer
pusat pertanggungjawaban. Keberadaan depatemen anggaran dan komite anggaran pada
pusat pertanggungjawaban sangat perlu untuk membentu terciptanya anggaran yang
efektif.
Informasi yang terkait dengan sistem pengendalian anggaran biasanya banyak
diketahui oleh bagian departemen anggaran.Departemen anggaran memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. Menetapkan prosedur dan formulir untuk persiapan anggran
2. Mengkoordinasi dan membuat asumsi sebagai dasar anggaran (misal: asumsi tingkat
inflasi, nilai tukar, harga migas)
3. Membantu mengkomunikasdikan anggaran ke seluruh bagian dalam organisasi
4. Menganalisis anggaran yang diajukan dan membuat rekomendasi kepada budgeter
dan manajer pusat pertanggungjawaban
5. Menganalisis kinerja anggaran yang dilaporkan, menginterprestasikan hasil dan
menyiapkan ikhtisar laporan untuk manajer pusat pertanggungjawaban
6. Menyiapkan revisi anggaran jika diperlukan.
 Jadi, Komite anggran biasanya teddiri dari para pimpinan puncak seperti kepala
depatemen, kepala dinas, kepala biro dsb. Komite anggran bertugas menuyusun
anggran untuk tiap-tiap unitoperasi

B. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat dilakukan
dengan cara komunikasi formal dan informal. Saluran komunikasi formal terdiri dari
aktivitas formal dalam organisasi yang terdiri dari :(1) perumusan strategi (2)
perencanaan strategi (3) penganggran (4) opersional (5) evaluasi kinerja. Saluran
informasi informal dapat dilakukan dengan komunikasi langsung yaitu pertemuan
informal, diskusi dll.Faktor yang mempengaruhi goal congrunce dapat dikategorikan
dalam 2 kelompok yaitu faktor pengendalian formal dan informal.

1. Perumusan Strategi (strategy formulation)

Perumusan strategi merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasran,


target,arah dan kebijakan serta strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas
dan tanggungjawab manajemen puncak.Dalam organisasi pemerintahan perumusan
strategi dilakukan oleh dewan legislatif yang hasilnya berupa GBHN yang akhirnya
merupakan acuan bagi eksektutif dalam berindak.
Hasil perumusan strategi bersifat permanen dan jangka panjang bisa berjangka 4,5,
10 bahkan 20 tahun. Perubahan visi, misi dan tujuan oragnisasi sangat jarang dilakukuan
oleh organisasi baik itu pemerintahan atau swasta.Perubahan lingkungan dalam organisasi
sektor publik sangat mungkin karena karena organisasi sektor publik dipengaruhi oleh
faktor politik, ekoomi, sosial dan budaya.Ketidakstabilan ekonomi dan politik yang terjadi
secara terus menerus dapat mendorong pemerintah untuk sewaktu-waktu mengeluarkan
kebijakan dan strategi baru.Ancaman dan peluang baru dapat muncul setiap
saat.Karenanya perumusan strategi bersifat tidak sistematis dan tidak harus kaku.
Proses perumusan pada organisasi sektor publik banyak dipengaruhi perkembangan
disektor swasta. Sama halnya dengan sektor swasta tahap awal dari manajemen strategi
adalah perencnaan.Perencanaan dimulai dari perumusan strategi. Menurut Olsen dan Eadi
(1982) proses perumusan strategi terdiri dari 5 komponen dasaryaitu :
1) Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen
eksekutif organisasi dan memberikan rerangka pengembangan strategi serta target
yang akan dicapai
2) Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan pengukuran
faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi yang harus
dipertimangkan pada saat merumuskan strategi organisasi
3) Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan strategik
4) Perumusan, evaluasi dan pemilihan strategi
5) Implementasi dan pengendalian rencana strategik.

Model Perumusan Strategi pada Organisasi Sektor Publik

Innitiate and agree process

Stakeholder Missin and mandate

Internal
Ekternal
Environmental
Environmental
Analysis
Analysis

Strength & weakneses Strategic issues Opportunity and threats

Strategics
PEST ANALYSIS
Political
Economic
Vision for the future Sociological
Technical
Actions

Outcomes

Sumber : Bryson JM (1995)

 Menurut Bryson Jm model 8 langkah untuk memfasilitasi proses perumusan


strategi yaitu:

1. Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategi


2. Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi
3. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi
4. Menilai lingkungan eksternal
5. Menilai lingkungan internal
6. Identifikasi isu strategi yang sedang dihadapi organisasi
7. Perumusan strategi untuk me- manage isu-isu
8. Menetapkan visi organisasi untuk masa ke depan.

2. Perencanaan Strategi (strategic planning)

Sistem pengendalian manajemen diawali dari perencanaan strategik. Perencanaan


strategik adalah proses pemantauan program-program, aktivitas atau proyek yang akan
dilaksdankan suatu organisasidan penentuan jumlah alokasi sumber daya yang akan
dibutuhkan.
Perbedaan dengan perumusan strategi adalah bahwa perumusan strategi merupakan
proses untuk menentukan strategi, sedangkan perencanaan strategik adalah proses
menentukan bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut. Hasil perencanaan strategik
berupa rencana-rencana strategik.

Proses Perencanaan Strategik

Strategi A Program A1,A2&A3 Seleksi program dikaitkan dengan prioritas d


Strategi B Program A1,A2&A3
Strategi C Perencanaan strategi Program A1,A2&A3
Strategi D Program A1,A2&A3
dst dst

Review strategi,program,prioritas dan anggaran


Anggaran yang dibutuhkan Program yang lolos seleksi
Perencanaan strategik merupakan proses yang sistematis yang memilikiu
prosedru dan skedul yang jelas.Orientasi dilakukannya manajemen strategik pada
organisasi manajemen organisasi publik menuntut adanya strategic vision, strategic
thinking, strategic leadership dan strategic organization.

 Manfaat Perencanaan Strategik :


 Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif
 Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi yang telah
ditetapkan
 Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yang
optimal
 Sebagai rerangka pelaksanaan tindakan jangka pendek
 Sebagai sarana manajemen untuk memahami strategi organisasi secara lebih
jelas
 Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi
Tujuan utama perencanaan strategik adalah untuk meningkatkan komunikasi
antara manajer puncak dengan manajer dibawahnya, sehingga memungkinkan terjadi
persetujuan antara manajer puncak dengan manajer level dibawahnya mengenai
strategi terbaik untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan, yang nantinya akan
mendorong goal congruence.
 Penganggaran
Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen sektor publik
merupakan tahap yang pang dominan, karena memiliki karakteristik yang agak
berbeda dengan penganggraan pada sektor swasta. Perbedaan tersebut terletak pada
pengaruh politik dalam proses penganggaran.
 Pengukuran Kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian akhir dari proses pengendalian
manajemen yang dapat digunakan sebagai alat penegndalian. Pengendalian
manajemen melalui sistem penilaian kinerja dapat dilakukan dengana menciptakan
mekanisme reward dan punishment. Sistem pemberian penghargaan dan hukuman
dapat digunakan sebagai pendorong untuk pencapaian suatu strategi. Sistem reward
dan punishment harus didukung oleh manajemen kompensasi yang memadai.
Manajemen kompensasi merupakan mekanisme penting untuk mendorong motivasi
manajer untuk mencapai tujuan organisasi. Intensif positif pada manajer disebut
sebagai reward dan intensif negatinya disebut sebagai punishment. Peran peting
adanya penghargaan dalam suatu organisasi akan mendorong tercapainya tujuan
oragnisasi dan untuk menciptakan kepuasan setiap individu.
Pemberian reward dapat berupa financial atau non financial, yang bersifat
financial misalnya kenaikan gaji, bonus dan pemberian tunjangan, sedangkan non
financial dapat berupa promosi jabatan, penambahan tanggung jawab, otonomi yang
lebih besar, penempatan kerja di lokasi yang lebih baik dan pengakuan. Mekanisme
pemberian sanksi dan hukuman pada kondisi tetentu diperlukan, tetapi orientasi
penilaian harus selalu pada pemberian penghargaan.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Edisi Ketiga, Erlangga.
Jakarta.

Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Mahsun M, Sulistiyowati F dan Purwanugraha Andrkuke. 2007. Akuntansi Sektor Publik.


Edisi Kedua. BPFE.Yogyakarta.

Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai