Anda di halaman 1dari 5

RMK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK TAHAP 4

Nama : Shinta Puspita Sari


NIM : F0322122
Jurusan : Akuntansi
Kelas :E
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK


A. Pendahuluan
Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi
akuntansi yang akan digunakan oleh manajer publik dalam melakukan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Akuntansi manajemen merupakan bagian
dari suatu sistem pengendalian manajemen yang internal. Informasi akuntansi
diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu manajer menjalankan
fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Chartered Institute of Management Accountants mendefinisikan akuntansi
manajemen sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang terkait dengan
pengidentifikasian,penyajian, dan penginterpretasian informasi yang digunakan untuk:
● Perumusan strategi
● Perencanaan dan pengendalian aktivitas
● Pengambilan keputusan
● Pengoptimalan penggunaan sumber daya
● Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar organisasi
● Pengungkapan kepada karyawan,dan
● Perlindungan aset.
Desain pengembangan akuntansi manajemen harus dikaitkan dengan
orang-orang yang akan menjalankan sistem tersebut,apa yang dikehendaki personel
dalam organisasi dan bagaimana reaksi mereka terhadap sistem pengendalian
akuntansi yang akan diterapkan harus menjadi perhatian utama dalam mendesain
akuntansi manajemen.
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak jauh berbeda
dengan prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Akan tetapi
perlu diingat bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakteristik dengan
sektor swasta,sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen swata tidak dapat
diadopsi secara langsung tanpa modifikasi.
Akuntansi manajemen sektor publik berbeda dengan akuntansi keuangan
sektor publik. Akuntansi manajemen sektor publik terkait dengan pemberian
informasi kepada pihak intern organisasi,sedangkan sistem keuangan terkait dengan
pelaporan dan pengkomukasian informasi kepada pihak eksternal organisasi.

B. Akuntansi sebagai Alat Perencanaan Organisasi


Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran
organisasi.Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi
keadaan di masa yang akan datang. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian dan
ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi organisasi,maka diperlukan sistem
perencanaan yang semakin kompleks dan canggih.Tingkat ketidakpastian yang
dihadapi sektor ppublik di masa mendatang akan semakin tinggi. Selain itu,
globalisasi juga turut menyumbang semakin tingginya tingkat
ketidakpastian.Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
● Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc
● Informasi kuantitatif ataukah kualitatif dan
● Informasi disampaikan melalui saluan formal ataukah informal
C. Akuntansi sebagai Alat Pengendalian Organisasi
Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan
secara ekonomis,efisien dan efektif maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang
efekif. Pola pengendalian setiap organisasi berbeda-beda berdasarkan pada jenis dan
karakteristik organisasi. Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi pada
perolehan laba,maka alat pengendalian lebih banyak bertumpu pada mekanisme
negosiasi. Sementara itu,organisasi sektor publik karena sifatnya yang tidak mengejar
laba serta adanya pengaruh politik yang besar,maka alat pengendaliannya lebih
banyak berupa peraturan birokrasi.
Fungsi utama informasi akuntandi pada dasarnya adalah
pengendalian.Informasi akuntansi merupakan alat pengendalian yang vital bagi
organisasi karena akuntansi memberikan informasi yang bersifat kuantitatif.
Sementara itu,pengendalian organisasi adalah terkait dengan pengintegrasian aktivitas
fungsional ke dalam sistem organisasi secara keseluruhan.
Informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan berbeda dengan
pengendalian organisasi. Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau sistem
aliran uang dalam organisasi,khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki
likuiditas dan solvabilitas yang cukup baik. Pengendalian organisasi adalah terkait
dengan pengintegrasian aktivitas fungsional ke dalam sistem organisasi secara
keseluruhan. Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa organisasi
tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan.
D. Proses Perencanaan dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor Publik
Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu proses yang membentuk
suatu siklus,sehingga satu tahap akan terkait dengan tahap yang lain dan terintegrasi
dalam suatu organisasi. Jones and Pendlebury(1996) membagi proses perencanaan
dan pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap,yaitu :
1. Perencanan tujuan dan sasaran dasar
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran dan
5. Pelaporan,analisis dan umpan balik.
E. Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah
memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Perencanaan
akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi :
1. Perencanaan Stratejik
2. Pemberian informasi biaya
3. Penilaian investasi
4. Penganggaran
5. Penentuan biaya pelayanan(cost of services) dan penentuan tarif
pelayanan(charging for services) dan
6. Penilaian kinerja

Perencanaan Stratejik
Pada tahap perencanaan stratejik,manajemen organisasi membuat
alternatif-alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi. Program-program
tersebut diseleksi dan dipilih program yang sesuai dengan skala prioritas dan sumber daya
yang dimiliki. Sistem informasi akuntansi manajemen yang baik dapat mengurangi peluang
terjadinya pemborosan,kebocoran dana dan mendeteksi program-program yang tidak layak
secara ekonomi. Untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik yang tinggi dengan
biaya yang murah,pemerintah harus mengadopsi sistem informasi akuntansi manajemen yang
modern.
Pemberian Informasi Biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok,yaitu.
● Biaya input. Biaya input adalah sumber daya yang yang dikorbankan untuk
memberian pelayanan. Berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
● Biaya output. Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan
produk hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik output
diukur dengan berbagai cara tergantung pda pelayanan yang dihasilkan.
● Biaya proses. Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya
diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi,misal biaya departemen
produksi,departemen personalia,biaya dinas-dinas dan sebagainya.

Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas yaitu : cost finding,cost recording,cost
analyzing,strategic cost reduction, dan cost reporting.
● Cost finding
Pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produk/jasa pelayanan.
● Cost recording
Setelah berhasil cost finding, tahap selanjutnya yaitu cost recording
meliputi kegiatan pencatatan data ke dalam sistem akuntansi
organisasi.
● Cost analyzing
Selanjutnya yaitu analisis biaya,mengidentifikasi jenis dan perilaku
biaya,perubahan biaya,dan volume kegiatan.
● Strategic cost management
Menentukan strategi penghematan biaya agar tercapai value for money.
Pendekatan stratejik dalam pengurangan biaya memiliki karakteristik
sebagai berikut.
1. Berjangka panjang
2. Berdasarkan kultur perbaikan berkelanjutan dan berfokus pada
pelayanan masyarakat
3. Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan
enghematan biaya
4. Keseriusan manajemen puncak merupakan penentu efektivitas
program pengurangan biaya karena pada dasarnya manajemen
biaya stratejik merupakan tone from the top.
● Cost reporting
Tahap terakhir adalah memberikan informasi biaya secara lengkap
kepada pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian
diagregasikan ke dalam satu laporan yang akan disampaikan kepada
pihak eksternal.
Penilaian Investasi
Akuntansi manajemen dibutuhkan pada saat organisasi sektor publik hendak
melakukan investasi,yaitu menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan finansial.Penilaian
invetasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan sektor swasta.
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis biaya
manfaat(cost-benefit analysis). Biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat
dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus mencakup biaya sosial dan manfaat sosial yang
akan diperoleh dari investasi yang akan diajukan. Oleh karenaitu,penilaian investasi dengan
menggunakan analisis biaya-manfaat di sektor publik sulit dilaksanakan. Untuk,memudahkan
kemudian digunakan analisis efektivitas biaya (cost-effectiveness analysis).Analisis ini
menekankan pada seberapa besar dampak yang dicapai dari suatu proyek atau investasi
dengan biaya tertentu.
Penganggaran
Salah satu fungsi anggaran adalah alat untuk perencanaan dan pengendalian.
Dengan demikian,akuntansi manajemen sangat erat hubungannya dengan penganggaran.
Terkait dengan tiga fungsi anggaran,yaitu sebagai alat alokasi sumber daya publik,alat
distribusi,dan stabilisasi. Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya
anggaran publik yang efektif.
Penentuan biaya pelayanan(cost of services) dan penentuan tarif
pelayanan(charging for services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang
dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan dibebankan
kepada pemakai jasa pelayanan publik,termasuk menghitung subsidi yang diberikan..
Penentuan biaya pelayanan dan penentuan tarif pelayanan merupakan suatu rangkaia yang
keduanya sama-sama membutuhkan informasi akuntansi.

Penilaian Kinerja
Mengukur sejauh mana tujuan dan hasil kerja dari suatu entitas atau unit
dalam sektor publik telah tercapai. Ini melibatkan analisis kinerja berdasarkan berbagai
indikator, metrik, atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam praktiknya,
penilaian kinerja dalam sektor publik dapat melibatkan penggunaan berbagai alat, seperti
anggaran kinerja, pengukuran kinerja berbasis hasil, atau evaluasi program. Ini membantu
memastikan bahwa dana publik digunakan dengan baik dan bahwa organisasi sektor publik
terus berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat atau mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai