Anda di halaman 1dari 27

Akuntansi Manajemen dan Sistem

Pegendalian Sektor Publik

Kelompok 1
1. Peny Prastiwi Rahayu 19201320501
2. Isti Rahayu 19201320503
3. Kristo Josep Manek 19201320505
4. Letizia Sarmento Da C Dds 19201320517
Akuntansi Manajemen Sektor Publik

Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi akuntansi yang akan
digunakan oleh manajer publik dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.
Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu manajer menjalankan fungsi-
fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Akuntansi manajemen merupakan bagian
dari sistem pengendalian manajemen. Institute od Manajement Accountant (1981) mendefinisikan
akuntansi manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian,
penganalisisan, penyimpanan, penginterpretasian, dan pengkomunikasian informasi finansial yang
digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasi serta untuk
menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan akuntabel.
Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan
Organisasi
Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Dalam
perencanaan organisasi, akuntansi manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan
prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Perencanaan juga melibatkan aspek perilaku yaitu
partisipasi dalam pengembangan sistem perencanaan, penetapan tujuan, dan pemilihan alat yang
paling tepat untuk memonitor perkembangan pencapaian tujuan.
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 3 kelompok,
yaitu :
o Informasi bersifat rutin
o Informasi kuantitatif/kualitatif
o Informasi disampaikan melalui saluran formal/informal
Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian
Organisasi

Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi, maka diperlukan suatu sistem pengendalian
yang efektif. Pola pengendalian tiap organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik organisasi.
o Organisasi Bisnis : Organisasi bisnis yang sifatnya berorientasi pada perolehan laba, maka alat pengendalian
lebih banyak bertumpu pada mekanisme negosiasi.
o Organisasi sektor publik : Organisasi sektor publik yang mempunyai pengaruh politik yang besar, maka alat
pengendaliannya lebih banyak berupa peraturan birokrasi.
Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian, maka informasi akuntansi dibedakan menjadi 2 yaitu:
 Akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan : Peraturan atau sistem aliran uang dalam organisasi,
khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas dan solvabilitas yang cukup baik.
 Akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi : Pengintegrasian aktivitas fungsional ke dalam sistem
organisasi secara keseluruhan.
Proses Perencanaan dan Pengendalian
Manajerial Organisasi Sektor Publik

Perencanaan dan pengendalian harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Tanpa pengendalian,


perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut untuk mengidentifikasi apakah rencana
organisasi telah dicapai. Sebaliknya, tanpa ada perencanaan, maka pengendalian tidak akan berarti
karena tidak ada target atau rencana yang digunakan sebagai pembanding. Jones and Pendlebury
(1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian manajerial para organisasi sektor publik
menjadi 5 tahap, yaitu:
1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar
2. Perencanaan organisasi
3. Panganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik
Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik

Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada
manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Inti akuntansi manajemen adalah perencanaan dan
pengendalian. Dalam organisasi sektor publik, perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan stratejik, sedangkan pengendalian
dilakukan terhadap pengendalian tugas. Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:
1. Perencanaan stratejik
Memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program dan berapa biaya suatu aktivitas, sehingga berdasarkan informasi
tersebut manajer dapat menentukan berapa anggaran yg dibutuhkan dikaitkan dgn sumber daya yg dimiliki.
2. Pemberian informasi biaya
Biaya dalam organisasi sektor publik ada 3, yaitu
 Biaya Input
 Biaya Proses
 Biaya Output
Peran akuntansi manajemen adalah memberikan informasi biaya yg meliputi penentuan klasifikasi biaya, biaya apa saja yang masuk
rutin dan modal, biaya controllable dan uncontrollable, biaya tetap dan variabel dan sebagainya.
Lanjutan

3. Penilaian investasi
 Akutansi manajemen dibutuhkan oleh organisasi sektor publik untuk menilai kelayakan investasi secara
ekonomi dan finansial.
 Akuntansi manajemen diperlukan dalam penilaian investasi karena untuk menilai investasi identifikasi
biaya, risiko, dan manfaat atau keuntungan dari suatu investasi.
4. Penganggaran
 Akuntansi manajemen berperan untuk memfassilitasi terciptanya anggaran publik yanng efektif.
 Akuntansi manajemen merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan
sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata.
Lanjutan

5. Penentuan biaya pelayanan dan penentuan tarif layanan


 Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan untuk memberikan
pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk
menghitung subsidi yang diberikan.
6. Penilaian kinerja
 Penilaian kerja merupakan bagian dari sistem pengendalian.
 Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
 Dalam penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan
satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan
Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik

Setiap publik maupun swasta memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan
strategi yang dijabarkan dalam bentuk program atau aktivitas. Peran sistem pengendalian manajemen dalam
organisasi yaitu untuk memberikan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif fan efisien sehingga
tujuan organisasi dapat dicapai. Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas yaitu:
1. Perencanaan
2. Koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi
3. Komunikasi informasi
4. Pengambilan keputusan
5. Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi
6. Pengendalian
7. Penilaian kinerja
Tipe Pengendalian Manajemen

Tipe pengendalian manajemen dikategorikan dalam 3 kelompok, yaitu:


1. Pengendalian preventif
Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan rumusan strategi dan perencanaan stratejik
yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
2. Pengendalian operasional
Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah
ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan
dalam pengendalian.
3. Pengendalian kinerja
Dalam tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolak ukur
kinerja yang telah ditetapkan
Struktur Pengendalian manajemen

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang baik. Struktur
organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban. Pusat
pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawabb
terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Tujuan dibuat pusat-pusat
pertanggungjawaban yaitu:
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan pepnilaian kinerja manajer dan unit organisasi yang
dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
3. Mamfasiliasi terbentuknya goal congruence.
4. Mendeligasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi sehingga mengurangi
beban tugas manajer pusat.
Lanjutan

5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.


6. Sebagai alat melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
7. Sebagai alat pengendalian anggaran

Tanggungjawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuuk menciptakan


hubungan yang optimal antar sumber daya input yang digunakan dengan output yang
dihasilkan dan dikaitkan dengan target kinerja. Input diukur dengan jumlah suber daya
yang digunakan, sedangan output diukur dengan jumlah produk/output yang dihasilkan.
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban

Pada dasarnya terdapat 4 jenis pusat pertanggungjawaban, yaitu:


1. Pusat biaya
Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan. Suatu unit organisasi disebut sebagai pusat
biaya apabila ukuran kinerja dinilai berdasarkan biaya yang telah digunakan. Pusat biaya
banyak dijumpai pada sektor publik karena output yang dihasilkan seringkali ada, akan
tetapi tidak diukur atau hanya dapat diukur secara fisik tidak dalam nilai rupiahnya.
2. Pusat Pendapatan
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan perndapatan yang dihasilkan.
Lanjutan

3. Pusat Laba
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang membandingkan input dengan output dalam satuan
moneter. Kinerja manajer dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan.
4. Pusat Investasi
Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan laba yag
dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Pusat-pusat pertanggungjawaban organisasi mempunyai peran yang sangat penting dalam melakukan
perencanaan dan pengendalian anggaran. Melalui pusat pertanggungjawab tersebut anggaran dibuat, dan jika
telah disahkan anggaran dikomunikasikan kepada manajer level menengah dan bawah untuk dilaksanakan.
Lanjutan

Informasi yang terkait dengan sistem pengendalian anggaran biasanya banyak diketahui oleh bagian
departemen anggaran. Departemen anggaran memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Menetapkan prosedur dan formulir untuk persiapan anggaran
b. Mengoordinasikan dan membuat asumsi-asumsi sebagai dasar anggaran
c. Membantu mengomunikasikan anggaran ke seluruh bagian organisasi
d. Menganalisis anggaran yang diajukan dan membuat rekomendasi kepada budget holder dan manajer
pusat pertanggungjawaban
e. Menganalisis kinerja anggaran yang dilaporkan, menginterpretasikan hasil dan menyiapkan ikhtisar
laporan untuk manajer pusat pertanggungjawaban
f. Menyiapkan pembuatan revisi anggaran jika diperlukan
Proses Pengendalian Manajemen Sektor
Publik
 Dalam suatu organisasi setiap orang memiliki tujuan personal (individual goal). Untuk menyikapi hal
tersebut perlu adanya suatu “jembatan” yang mampu mengantarkan organisasi mencapai tujuannya. Dalam
hal ini sistem pengendalian manajemen hendaknya dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan adanya goal
congruence, yaitu keselarasan antara tujuan organisasi (organisation goal) dengan tujuan personal
(individual goal).
Faktor-faktor yang mempengaruhi goal congruence dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu faktor
pengendalian formal dan faktor informal.
 Faktor pengendalian formal misalnya, sistem pengendalian manajemen, sistem aturan (rules of the game),
dan reward & punishment system.
 Faktor informal terdiri atas faktor eksternal misalnya etos kerja dan loyalitas karyawan, sedangkan faktor
internal misalnya kultur organisasi, gaya manajemen dan gaya organisasi.
Perumusan Strategi ( Strategy Formulation)

 Perumusan strategi merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target (outcome), arah dan
kebijakan, serta strategi organisasi. Dalam organisasi pemerintahan, perumusan strategi dilakukan oleh
dewan legislatif yang hasilnya berupa Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang akan menjadi acuan
eksekutif dalam bertindak.
 Hasil perumusan strategi lebih bersifat permanen dan berjangka panjang, bisa berjangka, 4,5,10,atau bahkan
20th.
 Salah satu metode penentuan strategi adalah dengan menggunakan analisi SWOT. Analisis SWOT
dikembangkan dengan menganalisis faktor internal organisasi menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi
dan memperhitungkan faktor eksternal berupa ancaman dan peluang. Analisis ini digunakan oleh organisasi
untuk menentukan strategi terbaik untuk mencapai tujuan organisasi.
ANALISIS INTERNAL
ANALISIS EKSTERNAL
Teknologi yang dimiliki
Ekonomi, sosial, politik
SUmberdaya alam
peraturan (regulasi), tren
sumberdaya manusia
global, teknologi baru.
infrastruktur, dsbg.

OPPORTUNITY & THREAT STRENGTH & WEAKNESS


Identifikasi peluang dan Identifikasi kekuatan dan
ancaman kelemahan

Penyesuaian kopentensi
dengan peluang dan ancaman

Strategi

PROSES PERUMUSAN STRATEGI


Intiate and agree
process

Mission &
Stakeholders
internal mandate eksternal
environmental environmental
analysis analysis
Strength & Opportunities
Strategic issue
weakness &threat

Strategies PEST ANALYSIS


1. Political
2. economic
Vision for the
3. sosiological
future
4. technical

Action

Outcome

MODEL PERUMUSAN STATEGI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


lanjutan

Bryson (1995) membuat model delapan langkah untuk memfasilitasi proses perumusan strategi, yaitu :
 Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategik
 Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi
 Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi
 Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)
 Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
 Identifikasi isu strategik yang sedang dihadapi organisasi
 Perumusan strategi untuk menagae isu-isu
 Menetapkan visi organisasi untuk masa depan
Perencanaan Strategik (Strategic Planning)

 Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-program dan aktivitas atau


proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi
sumber daya yang akan dibutuhkan.
 Organisasi yang tidak memiliki atau tidak melakukan perencanaan strategik akan
mengalami masalah dalam penganggaran, misalnya terjadinya beban kerja anggaran yang
terlalu berat, alokasi sumber daya yang tidak tepat sasaran, dan dilakukannya pilihan
strategi yang salah.
Strategi A Program A1,A2,& A3 Seleksi program
Strategi B Program B1, B2 & B3 dikaitkan denga
Perencanaan
Strategi C Program C1, C2, & C3 prioritas dan
strategi
Strategi D Program D1,D2, &D3 sumberdaya yang
dst. dst. tersedia.

Review Strategi, program, Anggaran yang Program yang lolos


prioritas, dan anggaran dibutuhkan seleksi

PROSES PERENCANAAN STRATEGIK


Manfaat Perencanaan Strategik Bagi Organisasi

 Tujuan utama perencanaan strategik adalah untuk meningkatkan komunikasi antara manajer puncak dengan
manajer level bawahnya. Hal ini akan mendorong terwujudnya goal congruence.
 Manfaat perencanaan strategik bagi organisasi antara lain :
• Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif
• Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan
• Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yang optimal (efektif dan efisien)
• Sebagai rerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek (short term action)
• Sebagai sarana bagi manajemen untuk dapat memahami strategi organisasi secara lebih jelas
• Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi
Mengubah Perencaan Strategik Menjadi
Tindakan Nyata
 Perencanaan strategik perlu ditranslasikan dalam bentuk tindakan-tindakan konkrit. Untuk itu, perencaan strategik harus
didukung oleh hal-hal berikut :
• Struktur pendukung, baik secara manajerial maupun political will
• Proses dan praktik implementasi dilapangan
• Kultur organisasi
 Restrukturisasi didasarkan pada prinsip :
• Perubahan struktur organisasi hendaknya dapat meningkatkan kapasitas untuk mencapai strategi yang efektif. Struktur
organisasi hendaknya ramping, akan tetapi kaya fungsi.
• Pimpinan eksekutif bertanggung jawab untuk melaksanakan strategi dan arahan kebijakan hingga level bawah.
• Dewan bertanggung jawab secara kolektif untuk merencanakan strategi, kebijakan dan otorisasi alokasi sumber daya, dan
menilai kinerja manajemen.
Penganggaran

Apabila tahap perencanaan strategik telah selesai dilakukan, tahap berikutnya


adalah menentukan anggaran. Proses penganggaran pada organisasi sektor
publik memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran pada
sektor swasta. Perbedaan tersebut terutama adalah adanya pengaruh politik
dalam proses penganggaran.
Penilaian Kinerja

Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinerja dilakukan dengan cara


menciptakan mekanisme reward & punishment digunakan sebagai pendorong bagi
pencapaian strategi. Pemberian imbalan (reward) dapat berupa finansial misalnya berupa
kenaikan gaji, bonus, dan tunjangan, sedangkan imbalan nonfinansial bersifat psikologis
dan sosial misalnya berupa promosi jabatan, penambahan tanggung jawab dan
kepercayaan, penempatan kerja dilokasi yang lebih baik dan pengakuan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai