Anda di halaman 1dari 11

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

PENDEKATAN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis

Hal ini dirancang untuk meningkatkan pertimbangan etis


dengan menyediakan

Pertama Pengetahuan dalam mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu


penting yang harus dipertimbangkan dan pertanyaan atau
Contents Here
tantangan yang harus diungkap You can simply impress your
audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations.

Pendekatan untuk menggabungkan dan menerapkan faktor keputusan yang


Kedua relevan ke dalam tindakan praktis Contents Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations.
Enron, Arthur Andersen, dan WorldCom, serta reformasi tata kelola,

Pendekatan AACSB Ethics Education Task Force (2004) menghimbau para


mahasiswa bisnis untuk mengenali tiga pendekatan filosofis untuk
pengambilan keputusan etis: konsekuensialisme (utilitarianisme),
Filosofis --- deontologi, dan etika kebajikan.

Sebuah Ikhtisar:
Konsekuensialisme 01 Konsekuensialisme, Utilitarianisme, atau Teleologi
Konsekuensialisme bertujuan untuk memaksimalkan hasil akhir dari sebuah
keputusan. Menurut AACSB, pendekatan konsekuensialis mengharuskan
pelajar untuk menganalisis keputusan dalam hal kerugian dan manfaatnya

(Utilitarianisme), bagi pemangku kepentingan dan untuk mencapai sebuah keputusan yang
menghasilkan kebaikan dalam jumlah besar.

Deontologi, dan 02 Deontologi


deontologis berfokus pada kewajiban atau tugas memotivasi keputusan atau

Etika Kebajikan tindakan, bukan pada konsekuensi dari tindakan. Etika deontologi mengambil
posisi bahwa kebenaran bergantung pada rasa hormat yang ditunjukkan
dalam tugas, serta hak dan keadilan yang dicerminkan dari tugas-tugas
tersebut.

03 Etika Kebajikan
Kebajikan adalah karakter yang membuat orang bertindak etis dan
membuat orang tersebut menjadi manusia yang bermoral. Untuk ahli etika
kebajikan, memiliki kebajikan adalah persoalan derajat.
Gambaran umum analisis dampak pemangku

Padangan tradisional mengenai akuntabilitas perusahaan


baru-baru ini telah dimodifikasi menjadi dua cara.

Pertama Asumsi bahwa semua pemegang saham hanya ingin


dimaksimalkan keuntungan jangka pendek tampaknya
Contents Here
merupakan fokus yang terlalu sempit. You can simply impress your
audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations.

Hak-hak dan klaim dari mayoritas kelompok bukan pemegang saham, seperti
Kedua karyawan, konsumen, pemasok, kreditor, pemerhati lingkungan, masyarakat
lokal, dan pemerintah yang memiliki kepentingan atau interes dalam hasil
Contents Here
keputusan atau pada perusahaan itu sendiri, telah diselaraskan dengan status You can simply impress your
dalam pengambilan keputusan perusahaan. audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations.
Kepentingan Dasar Para
Pemangku Kepentingan
Kepentingan mereka harus menjadi Keputusan akan menghasilkan
lebih baik sebagai akibat dari distribusi yang adil antara manfaat
keputusan tersebut. dan beban.

Keputusan seharusnya tidak


menyinggung salah satu hak setiap Perilaku yang dihasilkan harus
pemangku kepentingan, termasuk menunjukkan tugas yang diterima
hak pengambilan keputusan. sebaik-baiknya.
Pengukuran dampak yang dapat diukur
Laba

Produk yang Tidak Termasuk dalam


Laba: Dapat Langsung Diukur

Produk yang Tidak Termasuk dalam


Laba: Dapat Langsung Diukur

Membawa Masa Depan ke Masa


Kini

Membawa Masa Depan ke Masa Kini


Menangani Ketidakpastian Hasil
Hak Pemangku Kepentingan
Kebebasan Perlakuan
berbicara adil

Kesehatan
Harga diri
dan
dan privasi
Keselamatan
Contents Here

Penggunaan hati Kehidupan


nurani
Standar moral Pertanyaan dari keputusan yang diusulkan
Analisis Dampak Pemangku utilitarian Insert Your Image Insert Your Image
memaksimalkan keuntungan bersih bagi apakah tindakan tersebut memaksimalkan
Kepentingan: Pendekatan seluruh masyarakat manfaat sosial dan meminimalkan luka sosial ?
hak-hak individu

Tradisional Pengambilan Keputusan dihormati dan dilindungi apakah tindakan tersebut konsisten dengan hak
setiap orang ?
keadilan

Pendekatan 5 – Pertanyaan  
distribusi manfaat dan beban yang adil
apakah tindakan (tersebut) membawa (kita) pada
sebuah distribusi yang adil dari manfaat dan beban
Tradisional ?

Insert Your Image


Pendekatan Strandar Moral
Apakah keputusan itu ? Interes pemangku kepentingan yang di periksa
Tradisional
1. menguntungkan ? pemegang saham-biasanya jangka pendek

masyarakat luas-hak yang dapat ditegakkan oleh


2. sah dimata hukum? hukum

3. adil? keadilan bagi semua

4. benar ? hak-hak lain bagi semua


5.mendukung pembangunan hak khusus
berkelanjutan lebih lanjut ?
Memperluas dan Memadukan
Pendekatan Tradisional

Sebagai contoh, isu yang diangkat oleh


Pendekatan Pastin permasalahan etika dapat diperiksa dengan
pendekatan 5 pertanyaan, kecuali jika ada dampak
Tradisional jangka panjang yang signifikan atau hal lain yang
lebih membutuhkan analisis biaya-manfaat dari pada
keuntungan sebagai pertanyaan tingkat pertama.
ASPEK KUNCI TUJUAN PEMERIKSAAN
Etika aturan dasar Untuk menjelaskan sebuah organisasi dan/atau
aturan dan nilai-nilai individu
etika titik-akhir untuk menentukan manfaat bersih yang paling baik
untuk semua pihak
etika peraturan untuk menetukan batasan-batasan yang harus
dipertimbangkan seseorang atau organisasi sesuai
dengan prinsip-prinsip etis
etika kontrak social untuk menetukan cara bagaimana memindahkan
batasan-batasan demi menghapus kekhawatiran
atau konflik
Pendekatan Filosofis dan Analisis Dampak
Pemangku Kepentingan

Pendekatan analissi dampak pemangku


kepentingan yang digunakan harus memberikan
pemahaman tentang fakta-fakta, hak, kewajiban,
dan keadilan yang terlibat dalam keputusan atau
tindakan yang penting untuk analisis etika yang
tepat dari motivasi, kebajikan, dan karakter yang
diharapkan.
Memodifikasi Pendekatan Tradisional Analisis Dampak
Pemangku Kepentingan: Menilai Motivasi, Kebijakan
yang Diharapkan, dan Sifat Karakter
Mengapa Mempertimbangkan Harapan Motivasi dan
Perilaku?
Para pembuat keputusan harus mempertimbankan motivasi dan perilaku
yang diharapkan oleh para pemangku kepentingan dalam pendekatan
EDM komperhensif, dan organisasi harus meminta akuntabilitas dari
karyawan atas harapan itu melalui mekanisme tata kelola karena
Pemantauan ekternal tidak mungkin menangkap semua keputusan
sebelum pelaksanaan, maka penting bagi semua karyawan untuk
memahami motibasi yang luas akan membela kepentingan diri dan
organisasi mereka dari perspektif pemangku kepentingan

Penilaian Etis Motivasi dan Perilaku


Perilaku pribadi atau perusahaan tidak memnuhi harapan ,
mungkin akan berdampak negatif pada reputasi dan kemampuan
untuk mencapai tujuan strategis yang berkelanjutan dalam jangka
menengah dan panjang, proses penilaian dampak pemangku
kepentingan akan menawarkan kesempatan untuk menilai
motivasi yang mendasari kepututsan atau tindakan yang
diusulkan.
 

Anda mungkin juga menyukai