BI S NI
ETI KA D A NG
NG - UN
UNDA Pengaudita
N T A N n 1
AKU IK
P UB L
Anggota Kelompok
Ancaman Adovokasi
Ancaman Kedekatan
Ancaman Intimidasi
Pencegahan
Penerimaan klien
Perubahan dalam Penunjukan Praktisi &
KAP
Pengertian Independensi
Faktor Yang Mempengaruhi Ancaman Terhadap
Indepenndensi : Independensi :
● Faktor Usia
● Kepentingan Pribadi
● Faktor Gender
● Penelaahan Pribadi
● Faktor Konsep Diri
● Advokasi
● Faktor Pendidikan
● Kepahaman
● Faktor Keluarga
● Intimidasi
● Faktor Lingkungan Sosial
Undang-undang Akuntan Publik
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
Tentang Akuntan Publik
● Pasal 1
● Pasal 2
Wilayah kerja Akuntan Publik meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
● Pasal 3
(1) Akuntan Publik memberikan jasa asurans, yang meliputi:
(2) Jasa asurans sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan oleh Akuntan Publik.
(3) Selain jasa asurans sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Akuntan Publik dapat memberikan jasa lainnya yang
berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedua Pembatasan Pemberian Jasa
● Pasal 4
BAB III PERIZINAN AKUNTAN PUBLIK
Bagian Kesatu umum
● Pasal 5
Bagian Kedua Perizinan untuk Menjadi Akuntan Publik
● Pasal 6
Bagian ketiga Perizinan untuk Akuntan Publik Asing
● Pasal 7
Bagian keempat perpanjangan izin
● Pasal 8
Bagian kelima
Penghentian Pemberian Jasa Asurans untuk Sementara Waktu, Pengunduran Diri, dan Tidak Berlakunya Izin
● Pasal 9
● Pasal 10
● Pasal 11
BAB IV KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Bagian kesatu Bentuk Usaha
● Pasal 12
Bagian kedua Pendiri dan Pengelolaan
● Pasal 13
Bagian ketiga Rekan Non-Akuntan Publik
● Pasal 14
● Pasal 15
● Pasal 16
Bagian keempat Tenaga Kerja Profesional Asing
● Pasal 17
Bagian kelima izin Usaha
● Pasal 18
Bagian keenam Pendirian Cabang Kantor Akuntan Publik
● Pasal 19
Bagian ketujuh Izin Pendiri cabang Kantor Akuntan Publik
● Pasal 20
Bagian kedelapan Pencabutan dan Tidak Berlakunya Izin Usaha Kantor Akuntan Publik
● Pasal 21
Bagian kesembilan Pencabutan dan Tidak Berlakunya Izin Pendirian Cabang Kantor Akuntan Publik
● Pasal 22
● Pasal 23
BAB V HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
Bagian kesatu Hak Akuntan Publik
● Pasal 24
Bagian kedua Kewajiban Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
● Pasal 25
● Pasal 26
Akuntan Publik bertanggungjawab atas jasa yang diberikan
● Pasal 27
● Pasal 28
● Pasal 29
Bagian ketiga Larangan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
● Pasal 30
● Pasal 31
BAB VI PENGGUNAAN NAMA KANTOR AKUNTAN PUBLIK
● Pasal 32
BAB VII KERJA SAMA KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Bagian kesatu Kerja Sama Antar-Kantor Akuntan Publik
● Pasal 33
● Pasal 34
BAB IX ASOSIASI PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Bagian kedua Kerja Sama Kantor Akuntan Publik ● Pasal 43
Dengan Kantor Akuntan Publik Asing Atau ● Pasal 44
Organisasi Audit Asing BAB X KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK
● Pasal 45
● Pasal 35
● Pasal 46
● Pasal 36
● Pasal 47
● Pasal 37
● Pasal 48
Bagian ketiga Pendaftaran, Pembekuan, dan
BAB XI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pembatalan Status Terdaftar Kantor Akuntan Publik
Bagian kesatu umum
Asing atau Organisasi Audit
● Pasal 49
● Pasal 38
Menteri berwenang melakukan pembinaan dan
● Pasal 39
pengawasan terhadap Akuntan Publik, KAP, dan
● Pasal 40
cabang KAP
BAB VIII BIAYA PERIZINAN
Bagian kedua Pembinaan
● Pasal 41
● Pasal 50
● Pasal 42
Bagian ketiga Pengawasan
penerimanaan biaya sebagaimana dimaksud
● Pasal 51
dalam Pasal 41 ayat (1) merupakan Penerimaan
● Pasal 52
Negara bukan Pajak
BAB XIII KETENTUAN PIDANA
Pasal 55
Pasal 57
Pasal 56
BAB XIV KEDALUWARSA TUNTUTAN ATAU
GUGATAN
Pasal 58
BAB XV KETENTUAN
PERALIHAN
Pasal 59
BAB XVI KETENTUAN PENUTUP
Pasal 60
Pasal 61
Pasal 62
Thank You
Do You Have