Anda di halaman 1dari 19

ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA

Artikel I: Kode Etik Profesi Akuntansi Indonesia


Artikel II: Relasi Pancasila dengan Etika Akuntan
Indonesia

Oleh : RAHMA RIZKA RESITA 216020302111001


SINTA USTANTINI 216020300111007
Artikel I: Kode Etik Profesi Akuntansi Indonesia
Ikatan Akuntan Indonesia
Kode Etik Profesi Akuntansi Indonesia

Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode
etik profesi dengan nama kode etik Ikatan AkuntanIndonesia yang merupakan
tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk
berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat
PRINSIP DASAR ETIKA

Kerahasiaan Integritas
Menjaga kerahasiaan informasi yang bersikap lugas dan jujur dalam se-
diperoleh dari hasil hubungan profe- mua hubungan profesional dan
sional dan bsinis bisnis.

Perilaku Profesional Objektivitas


Mematuhi peraturan perundang-un- tidak mengompromikan pertimban-
dangan yang berlaku gan profesional atau bisnis karena
adanya bias, benturan kepentingan,
atau pengaruh yang tidak semestinya
dari pihak lain.

Kompetensi dan Kehati-hatian


Profesional
Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika terbagi dalam satu atau
lebih dari kategori berikut:

Ancaman ke- Ancaman telaah Ancaman ad- Ancaman Ancaman intimi-


pentingan pribadi pribadi vokasi kedekatan dasi
Aturan Etika:

1. Independensi, 2. Standar 3. Tanggung


Integritas, Umum dan Prin- Jawab kepada
Obyektivitas sip Akuntansi Klien

4. Tanggung- 5. Tanggung-
jawab kepada jawab dan Prak-
Rekan Seprofesi tik Lain
Aturan Etika:
INDEPENDENSI, INTEGRI-
TAS, DAN OBJEKTIVITAS
Independensi

Dalam menjalankan
Your Picture Here tugasnya, anggota KAP harus
selalu mempertahankan sikap mental independen
didalam memberikan jasa profesional sebagaimana
diatur dalam standar profesional akuntan publik
yang ditetapkan oleh IAI.

Sikap mental independen tersebut harus meliputi


independen dalam fakta (in fact) maupun dalam
penampilan (in appearance).
Aturan Etika:
INDEPENDENSI, INTEGRI-
TAS, DAN OBJEKTIVITAS
Integritas dan Objectivitas

Dalam menjalankan
Your Picture Here tugasnya, anggota KAP harus
mempertahankan integritas dan objektivitas, harus be-
bas dari benturan kepentingan (conflict of interst) dan
tidak boleh membiarkan faktor salah saji material (ma-
terial misstatement) yang diketahuinya atau mengal-
ihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada
pihak lain.
STANDAR UMUM DAN PRINSIP AKUNTANSI
STANDAR UMUM

B. Kecermatan dan
A.Kompetensi profesional. keseksamaan profesional.

Anggota KAP hanya boleh Anggota KAP wajib melakukan


melakukan pemberian jasa profe- pemberian jasa profesional dengan
sional yang secara layak kecermatan dan keseksamaan
(reasonable) diharapkan dapat dise- profesional.
lesaikan dengan kompetensi profe-
sional

C. Perencanaan dan super- D. Data relevan yang


visi. memadai.

Anggota KAP wajib merencanakan Anggota KAP wajib memperoleh data


dan mensupervisi secara memadai relevan yang memadai untuk menjadi
setiap pelaksanaan pemberian jasa dasar yang layak bagi simpulan atau
profesional. rekomendasi sehubungan dengan
pelaksanaan jasa profesionalnya.
TANGGUNG JAWAB KEPADA KLIEN
Informasi Klien yang Rahasia

Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien.
Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk:

1) Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan etika kepatuhan terhadap
standar dan prinsip-prinsip akuntansi.

2) Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan perundang-undan-
gan yang berlaku seperti panggilan resmi penyidikan pejabat pengusut atau melarang kepatuhan anggota KAP
terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.

3) Melarang review praktik profesional (review mutu) seorang anggota sesuai dengan kewenangan IAI atau

4) Menghalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas penyidikan yang
dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP dalam rangka penegasan disiplin anggota
TANGGUNG JAWAB KEPADA REKAN SEPROFESI

Tanggung jawab kepada Rekan Seprofesi


Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang dapat
merusak reputasi rekan seprofesi.

Komunikasi Antarakuntan Publik


Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila akan mengadakan perikatan (en-
gagement) audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan
publik lain dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan. Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi
secara tertulis permintaan komunikasi dari akuntan pengganti secara memadai.

Perikatan Atestasi
Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikataan atestasi yang jenis atestasi dan periodenya sama
dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien, kecuali apabila perikatan
tersebut dilaksanakan untuk memnuhi ketentuan perundang-undangan atau peraturan yang dibuat oleh badan
yang berwenang.
TANGGUNG JAWAB DAN PRAKTIK LAIN

Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan


Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan perkataan yang mencemarkan pro-
fesi.

Iklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran Lainnya


Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan,
melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.
Artikel II: Relasi Pancasila dengan Etika Akuntan Indonesia
Unti Ludigdo and Ari Kamayanti
Pancasila as Accountant Ethics Imperialism Liberator
Unti Ludigdo and Ari Kamayanti

Kasus yang melibatkan KAP di Nilai-Nilai Luhur Indonesia: Pancasila


Indonesia Etika di Indonesia saat ini merupakan
Kimia Farma, Bank Lippo, Bank dampak dari globalisasi ekonomi yang dapat
Century menyebabkan tertindasnya pola pikir atau
cara berpikir, baik dalam aspek kehidupan
Kode Etik Akuntan Indonesia akademik, ekonomi, politik bahkan sosial
Ditetapkan oleh: IAI & IAPI budaya (Puruhito 2011). Etika akuntan kare-
nanya harus ditinjau ulang sehingga dapat
Kode Etik Akuntan Indonesia membebaskan akuntan dari imperialisme. Un-
Nilai-nilai yang dianut tercermin tuk itu, alat pembebasan yang mengusung ni-
dalam praktik/objek budaya lai-nilai Indonesia harus digunakan.
Semangat pembebasan itu sendiri dapat
ditemukan dari ideologi Indonesia, yaitu
Nilai-Nilai Luhur Indonesia
Pancasila (Panca berarti lima, sila berarti
Pancasila prinsip).
Teori Pemangku Kepentingan
Definisi:
01 untuk mengungkapkan bahwa Pancasila dapat menjadi sumber
'senjata' untuk memecah imperialisme.

Teori Pemegang Saham


02 teori pemegang saham adalah kelalaiannya "peran penting para
pemain di dalam atau di sekitar perusahaan.

Interkoneksi antara akuntansi dan pemangku ke-


03 pentingan

a) karena laporan akuntansi sangat dekat dengan aspek etika


seperti keterbukaan, transparansi, netralitas, dan kesatuan,
terutama bagi mereka yang terkait dengan bisnis.
b) Kedua, akuntansi sangat terkait dengan ukuran etika seperti
sikap perusahaan terhadap karyawan dan pelanggan.
Pembahasan: Relevansi Pancasila dalam Etika Akuntan

“Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan
bahwa pengakuan profesi menjadi tanggung jawab mereka kepada publik,
pengguna jasa akuntan, dan rekan sejawatnya. Prinsip ini memandu para
anggota untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya dan merupakan
landasan dasar perilaku etis dan perilaku profesional. Prinsip ini merupakan
komitmen terhadap perilaku terhormat, bahkan mengorbankan keuntungan
pribadi"
Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
3. Persatan Indonesia Doktrin ini mengajarkan bahwa kebaikan
peradaban harus tetap mengedepankan
kepentingan bangsa secara keseluruhan. bersama lebih baik daripada kepentingan
Untuk membebaskan Indonesia dari pribadi/tujuan pribadi. Kebaikan muncul
penjajahan, bangsa harus menjaga dari pemahaman umum tentang sifat diri
martabatnya ini.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Be-


4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hik- radab
mat kebijaksanaan dalam per- Keadilan memiliki konsekuensi mengenai
musyawaratan perwakilan kepentingan pemangku kepentingan
tertentu tanpa meniadakan kepentingan
pihak lain.
5. Keadilan Sosisal bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
Kesimpulan: Pancasila Melawan Etika Imperialisme

bahwa bagi Indonesia, Pancasila adalah


'philosophischegrondslag' yaitu tempat ke-
bebasan negara dibangun

Tujuan akuntansi dan akuntan, dari melayani


pemegang saham terbatas menjadi pe-
mangku kepentingan yang lebih luas.

Dengan menggunakan Pancasila sebagai


dasar kode etik akuntansi, Indonesia
akan kembali ke akar bangsa dan membe-
baskannya dari imperialisme etis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai