Anda di halaman 1dari 21

TUGAS ETIKA PROFESI

PENGAUDITAN 1
KELAS:4AD
NAMA : Rahma Dewi
NIM : 061930500105

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


2021

1. Sebutkan enam nilai etis inti yang dijelaskan oleh Josephson Institute?
Sebutkan beberapa sumber nilai etis lainnya
Jawab:
 Kepercayaan, mencakup kejujuran, integritas, reliabilitas, dan
loyalitas.
 Penghargaan, mencakup gagasan seperti kepantasan, kesopan
santunan, kehormatan, toleransi, dan penerimaan.
 Pertanggung jawaban, berarti bertanggung jawab atas tindakan
seseorang serta dapat menahan diri.
 Kelayakan dan Keadilan, mencakup isu-isu tentang kesamaan
penilaian, sikap tidak memihak, proporsionalitas, keterbukaan, dan
keseksamaan.
 Perhatian, berarti sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan
pihak lain dan mencakup tindakan yang memerhatikan kepentingan
sesama.
 Kewarganegaraan, termasuk kepatuhan pada undang-undang serta
melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara agar proses
dalam masyarakat berjalan dengan baik.

2. Uraikan sebuah dilema etis. Bagaimana seseorang menyelesaikan suatu


dilema etis?
Jawab:
Dilema etika merupakan situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia
harus membuat keputusan tentang perilaku seperti apa yang tepat untuk
dilakukannya.

Menyelesaikan suatu dilema etis adalah:

1. Memperoleh fakta yang relevan.


2. Mengidentifikasi isu-isu etis berdasarkan fakta tersebut.
3. Menentukan siapa yang akan terpengaruh oleh akibat dari dilemma
tersebut dan bagaimana setiap orang atau kelompok itu terpengaruhi.
4. Mengidentifikasi berbagai alternative yang tersedia bagi orang yang
harus menyelesaikan dilema tersebut.
5. Mengidentifikasi konsekuensi yang mungkin terjadi dan setiap alternatif.
6. Memutuskan tindakan yang tepat.

3. Mengapa ada kebutuhan khusus akan perilaku etis oleh para profesional?
Mengapa persyaratan etis dari profesi akuntan publik berbeda dengan profesi
lainnya?
Jawab:
- Karena para professional membuthkan kepercayaan public atas kualitas jasa
yang telah diberikan, tanpa memandang individu yang menyediakan jasa
tersebut
- Karena jika pemakai laporan yakin bahwa kantor akuntan tidak memberikan
jasa yang bernilai (mengurangi risiko informasi), maka nilai laporan audit
serta laporan jasa atestasi lainnya dari kantor akuntan public tersebut akan
berkurang dan karenanya, permintaan akan jasa audit juga berkurang

4. Sebutkan empat bagian dari Kode Perilaku Profesional, dan nyatakan tujuan
dari masing-masingnya.
Jawab:
Kode perilaku professional yaitu:
 Prinsip-prinsip, standar etika ideal yang dinyatakan dalam istilah filosofi.
Prinsip-prinsip ini bersifat teoritis.

 Peraturan Perilaku, standar etika minimum yang dinyatakan sebagai


peraturan spesifik. Peraturan ini bersifat praktis.
 Interpretasi atas peraturan perilaku, berbagai interpretasi atas peraturan
etika yang disusun oleh divisi etika profesi AICPA. Interpretasi ini harus
bersifat teoritis tetapi praktisi harus menyesuaikan penyimpangannya.

 Kaidah Etika, publikasi penjelasan serta beragam jawaban atas


pertanyaan tentang peraturan etikan yang disampaikan pada AICPA oleh
para praktisi serta pihak lainnya yang tertarik akan ketentuan – ketentuan
etika. Interpretasi ini harus bersifat teoritis tetapi praktisi harus
menyesuaikan penyimpangannya.

5. Mengapa independensi auditor itu begitu penting?


Jawab:

Nilai auditing sangat bergantung pada persepsi publik akan independensi


yang dimiliki auditor. Independensi dalam audit berarti mengambil sudut
pandang yang tidak bias dalam melakukan ujian audit, mengevaluasi
hasilnya, dan membuat laporan audit. Alasan bahwa independensi auditor
begitu penting karena diharapkan auditor dalam melakukan audit bertindak
secara objektif, tidak memihak pada salah satu pihak, baik itu perusahaan
yang membayar mereka maupun para pengguna laporan. Jadi auditor itu tidak
terikat oleh siapa pun, sehingga laporan hasil audit adalah hasil dari
pelaksanaan audit yang sebenar – benarnya.

6. Apakah organisasi yang bertanggung jawab mengembangkan standar etika


pada tingkat internasional? Apakah prinsip-prinsip fundamental dari standar
etika internasional itu?
Jawab:
Iya, organisasi bertanggung jawab dalam mengembangkan standar etika pada
tingkat internasional.
Berikut ini beberapa organisasi beserta prinsip-prinsip fundamentalnya:
1. IFAC (International Federation of Accountants)
IFAC adalah organisasi global untuk profesi akuntansi yang didedikasikan
untuk melayani kepentingan publik dengan memperkuat profesi dan
memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi internasional yang kuat.
Prinsip-Prinsip Fundamental Etika IFAC
1. Integritas, Seorang akuntan professional harus bertindak tegas dan jujur
dalam semua hubungan bisnis dan profesionalnya.
2. Objektivitas, Seorang akuntan profesional seharusnya tidak boleh
membiarkan terjadinya bias atau dibawah pengaruh orang lain sehingga
mengesampingkan pertimbangan bisnis dan professional.
3. Kompetensi profesional dan kehati-hatian, Seorang akuntan profesional
harus mengikuti standar-standar profesional dan teknik yang berlaku dalam
memberikan jasa profesional.
4. Kerahasiaan, Seorang akuntan profesional harus menghormati kerahasiaan
informasi yang diperolehnya dan tidak mengungkapkan informasi kepada
pihak ketiga tanpa izin yang benar dan spesifik, kecuali terdapat kewajiban
hukum.
5. Perilaku profesional, Seorang akuntan profesional harus patuh pada
hukum dan perundang-udangan yang relevan dan harus menghindari tindakan
yang dapat mendiskreditkan profesi.

2. AICPA (American Institute Akuntan Public)


Suatu organisasi profesional dalam bidang akuntansi publik yang
keanggotaannya hanya bagi akuntan publik terdaftar (certified public
accountants) saja. Organisasi ini menetapkan standar etika profesi dan standar
audit AS untuk perusahaan swasta, organisasi nirlaba, pemerintah federal,
negara bagian, dan daerah.
Prinsip-Prinsip Etika AICPA
1. Tanggung Jawab, Anggota harus menjalankan pertimbangan moral dan
profesional secara sensitif.
2. Kepentingan Publik, Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk
bertindak sedemikian rupa demi melayani kepentingan publik, menghormati
kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas, Anggota harus melaksanakan semua tanggung jawab
profesional dengan ras integritas tertingi.
4. Objektivitas dan Independensi, Seorang anggota harus memelihara
objektivitas dan bebas dari konflik kepentingan dalam menunaikan tanggung
jawab profesional dan dalam praktik publik seharusnya menjaga independensi
dalam fakta dan penampilan saat memberikan jasa auditing dan atestasi
lainnya.
5. Kehati-hatian (due care), Seorang anggota harus selalu mengikuti standar-
standar etika dan teknis profesi terdorong untuk secara terus menerus
mengembangkan kompetensi dan kualitas jasa.
6. Ruang Lingkup dan Sifat Jasa, Seorang anggota dalam praktik publik
harus mengikuti prinsip-prinsip kode perilaku profesional dalam menetapkan
ruang lingkup dan sifat jasa yang diberikan.

3. IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia)


IAI bertanggungjawab menyelenggarakan ujian sertifikasi akuntan
profesional (ujian Chartered Accountant-CA Indonesia), menjaga kompetensi
melalui penyelenggaraan pendidikan profesional berkelanjutan, menyusun
dan menetapkan kode etik, standar profesi, dan standar akuntansi,
menerapkan penegakan disiplin anggota, serta mengembangkan profesi
akuntan Indonesia.
Prinsip-Prinsip Etika Akuntan menurut IAI
1. Tanggung Jawab Profesi, bahwa akuntan di dalam melaksanakan
tanggungjawabnya sebagai profesional harus senantiasa menggunakan
pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang
dilakukannya.
2. Kepentingan Publik, akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk
senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati
kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas, akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan
meningkatkan kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab
profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin.
4. Obyektifitas, dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan
sebagai anggota IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional, akuntan dituntut harus
melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi,
dan ketekunan untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan
profesionalnya pada tingkat yang diperlukan.
6. Kerahasiaan, akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak
atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku Profesional, akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk
berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya.
8. Standar Teknis, akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus
mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan.
7. Jelaskan perbedaan antara independensi dalam berpikir dan independensi
dalam penampilan. Sebutkan tiga aktivitas yang mungkin tidak
mempengaruhi independensi dalam berpikir tetapi kemungkinan besar
mempengaruhi independensi dalam penampilan.
Jawab:
Independensi dalam berpikir merupakan sikap mental yang
memungkinkan pernyataan pemikiran yang tidak dipengaruhi oleh hal-hal
yang dapat mengganggu pertimbangan professional, yang memungkinkan
seorang individu untuk memiliki integritas dan bertindak secara objektif serta
menerapkan skeptisisme professional.

Independensi dalam penampilan merupakan sikap yang menghindari


tindakan atau situasi yang dapat menyebabkan pihak ketiga (pihak yang
rasional dan memiliki pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan,
termasuk pencegahan yang diterapkan) meragukan objektivitas, atau
skeptitisme professional dari anggota tim assurance, KAP, atau jaringan
KAP.

Tiga aktivitas:
1. Konflik yang timbul dari hubungan personalia
2. Rotasi partner
3. Kepentingan kepemilikan

8. Jasa konsultasi atau nonaudit apa yang dilarang bagi auditor perusahaan
publik? Apa pembatasan dan persyaratan yang berlaku bagi auditor yang
memberikan jasa nonaudit kepada perusahaan publik?
Jawab:
1. Jasa pembukuan dan akuntansi lain
2. Perancangan dan implementasi sistem informasi keuangan
3. Jasa penaksiran atau penilaian
4. Jasa aktuarial
5. Outsourcing audit internal
6. Fungsi manajemen dan sumber daya manusia
7. Jasa pialang atau dealer atau penasihat investasi atau bankir investasi
8. Jasa hukum dan pakar yang tidak berkaitan dengan audit
9. Semua jasa lain yang ditentukan oleh peraturan PCAOB sebagai tidak
diperkenankan.

Pembatasannya : kantor akuntan publik tidak dilarang melaksanakan jasa –


jasa tersebut untuk perusahaan swasta dan perusahaan publik yang bukan
klien audit. Selain itu, KAP juga masih dapat memberikan jasa – jasa yang
tidak dilarang kepada klien audit perusahaan publik. Persyaratannya :
perusahaan diwajibkan untuk mengungkapkan, dalam laporan proksinya atau
pengajuan tahunan ke SEC, jumlah total pembayaran fee audit dan nonaudit
kepada KAP untuk dua tahun terakhir. Perusahaan juga diwajibkan untuk
memberikan perincian lebih lanjut kategori “fee lain” dan memberikan
informasi kualitatif mengenai sifat jasa yang diberikan.

9. Jelaskan bagaimana peraturan mengenai kepemilikan saham diterapkan


kepada partner dan staf profesional. Berikan contoh kapan kepemilikan
saham akan dilarang untuk masing-masing pihak.
Jawab:
Merupakan pelanggaran atas peraturan jika seseorang melakukan sesuatu atas
nama anggota yang merupakan pelanggaran jika anggota tersebut yang
melakukannya contoh sebuah kantor akuntan publik dapat memberikan jasa
manajemen kepada perusahaan yang sebagian Sahamnya dimiliki oleh patner
KAP itu. Tentu saja, kantor akuntan publik itu juga memberikan jasa Audi it
kepada perusahaan tersebut, hal itu melanggar persyaratan indepedensi bagi
jasa jasa atestasi

10. Banyak orang percaya bahwa seorang akuntan publik tidak benar-benar
independen apabila pembayaran fee bergantung pada manajemen klien.
Jelaskan dua pendekatan yang dapat mengurangi penampilan tidak adanya
independen ini.
Jawab:
Yaitu dengan menggunakan peraturan ISB Standar nomor 1 Independence
Disscussion with Audit Commitees, mengharuskan Auditore perusahaan yang
melapor ke SEC untuk secara tertulis mengungkapkan kepada komite audit
atau dewan direksi semua hubungan antara kantor akuntan publik KAP dan
perusahaan, yang menuntut penilaian profesional auditor mungkin dianggap
dapat mempengaruhi independensi. Kantor akuntan public juga harus
mengkonfirmasikan secara tertulis bahwa menurut penilaian profesional nya,
kantor akuntan itu independen terhadap perusahaan. Auditor juga diwajibkan
untuk membahas independensi kantor akuntan publik dengan komite audit

11. Setelah menerima penugasan, seorang akuntan publik menemukan bahwa


industri klien bersifat lebih teknis dari yang diperkirakannya dan bahwa ia
tidak kompeten dalam bidang operasi tertentu. Apa opsi bagi akuntan publik
itu?
Jawab:
Anggota staf audit tidak boleh menyerajkan penilaiannya kepada penyelia
dalam suatu penugasan audit. Auditor staf bertanggung jawab atas penilaian
mereka sendiri yang didokumentasiakan dalam arsip audit, dan tidak boleh
mengubah kesimpulan tersebut atas permintaan penyelia kecuali auditor staf
itu setuju dengan kesimpulan penyelia.

12. Asumsikan bahwa auditor mengadakan perjanjian dengan klien bahwa fee
audit akan menjadi kompeten sesuai dengan jumlah hari yang diperlukan
untuk menyelesaikan penugasan itu. Apakah ini melanggar Kode Perilaku
Profesional? Apakah inti dari peraturan etika profesional berkenaan dengan
fee kontinjen, dan apa alasan bagi peraturan itu?
Jawab:
Ya, karena untuk membantu akuntan public mempertahankan objektivitas
dalam melaksanakan audit atau jasa atensi lainya, dilarang mendasarkan fee
pada hasil penugasan

13. File audit auditor biasanya dapat diberikan kepada orang lain hanya seizin
klien. Berikanlah tiga pengecualian untuk peraturan umum ini.
Jawab:
- Kewajiban yang berhubungan dengan standar teknis, andaikan bahwa 3
bulan setelah laporan audit wajar tanpa pengecualian dikeluarkan auditor
menemukan laporan keuangan menggunakan salah saji material.
- Panggilan pengadilan dan ketaatan pada hukum serta peraturan, bila
tuntutan hukum tidak dapat mewajibkan orang untuk memberikan
informasi, meskipun ada surat panggilan pengadilan. Informasi oleh klien
kepada pengacara adalah hak istimewa.

- Peer Review, apabila akuntan public melakukan pengendalian mutu


maka ada praktik yang bisa untuk memeriksa file, arsip audit.

- Respons terhadap divisi etika, seorang praktisi digugat karena


menampilkan kinerja teknis yang tidak memadai oleh dewan pengadilan
kemungkinan besar anggota dewan ingin memeriksa dokumentasi audit.

14. Identifikasi dan jelaskan faktor-faktor yang harus mempertahankan mutu


audit tetap tinggi walaupun periklanan dan penawaran kompetitif diizinkan.
Jawab:
Faktor-faktor yang mempertahankan mutu audit:
a. Adanya exposure hukum bagi kantor akuntan publik
b. Persyaratan peer review
c. Potensi campur tangan SEC serta pemerintah telah membuat mutu audit
tetap tinggi.

15. Identifikasikan dua contoh tindakan atau perilaku CPA yang akan dianggap
dapat didiskreditkan terhadap profesinya menurut Peraturan 501.
Jawab:
Peraturan 501 – Tindakan yang Dapat Didiskreditkan.
Seseorang anggota tidak boleh melakukan tindakan yang dapat didiskreditkan
bagi profesinya.

Interpretasi peraturan 501 mengindentifikasi beberapa tindakan yang dapat


dianggap sebagai dapat didiskreditkan. Sebagai contoh, menahan catatan
klien setelah permintaan dilakukan atas catatan itu merupakan tindakan yang
dapat didiskreditkan atau seorang anggota dianggap telah melanggar hukum
antidiskriminasi federal, Negara bagian atau lokal.

Peraturan 501 berlaku bagi semua akuntan publik, bahkan yang tidak
berkecimpung dalam praktik publik. Sebagai contoh, seorang anggota
dianggap telah melakukan tindakan yang dapat didiskreditkan akibat
kelalaiannya, orang lain membuat atau diizinkan atau diarahkan untuk
membuat ayat jurnal yang salah dan menyesatkan secara material dalam
laporan keuangan serta catatan sebuah entitas, anggota tersebut lalai
memperbaiki laporan keuangan.

Atau anggota itu menandatangani atau mengizinkan atau mengarahkan orang


lain untuk menandatangani dokumen yang berisi informasi yang salah dan
menyesatkan secara material.

Interpretasi lain dari peraturan 501 menguraikan tindakan lainnya yang


dianggap dapat didiskreditkan. Contoh, auditor yang melakukan audit atas
entitas pemerintah harus mengikuti standar audit pemerintah. Demikian juga
ketika seorang anggota menerima penugasan yang melibatkan pelaporan
kepada sebuah lembaga pengatur seperti SEC, anggota tersebut harus
mengikuti persyaratan tambahan dari lembaga pengatur itu.

16. Apa tujuan dari batasan Kode Perilaku Profesional AICPA atas komisi
seperti yang dinyatakan dalam Peraturan 503?
Jawab:
Peraturan 503-Komisi dan Fee Referal : Seorang anggota yang berpraktik
bagi publik tidak boleh menerima atau membayar komisi atau fee referal bagi
setiap klien jika anggota itu juga melaksanakan jasa audit , review, atau
kompilasi tertentu atas laporan keuangan, atau suatu pemeriksaan atas laporan
keuangan prospektif klien. Untuk komisi dan fee referal yang tidak dilarang,
seorang anggota harus mengungkapkan keberadaan fee tersebut kepada klien.

Tujuannya adalah kebutuhan untuk memastikan bahwa kantor akuntan publik


tetap independen

17. Nyatakan: bentuk organisasi yang dapat digunakan oleh akuntan publik.
Jawab:
- Perusahaan Perorangan
- Persekutuan Umum
- Korporasi Umum (general corporation)
- Korporasi Profesional (Professional corporation/PC)
- Perusahaan dengan kewajiban terbatas atau Persekutuan dengan
kewajiban terbatas

Anda mungkin juga menyukai