BAB IV
Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial, karena dalam setiap
pengambilan keputusan mengenai hal keuangan harus bedasarkan informasi
akuntansi. Hal tersebut menjadikan Akuntan sebagai profesi yang keberadaanya sangat
dibutuhkan di dalam berbagai lingkungan bisnis.
1. Akuntan Publik
2. Akuntan Intern
3. Akuntan Pemerintah
4. Akuntan Pendidik
5. Ekspektasi Publik
Nilai-nilai Etika yang terdapat dalam diri seorang Akuntan, dapat dicirikan sebagai
berikut:
1. Integritas
Merupakan segala perbuatan dan tutur kata pelaku profesi menunjukan sikap yang
transparan, juju dan konsistensi.
2. Kerjasama
3. Inovasi
Merupakan kemampuan memberi nilai tambah kepada pelanggan dan peroses kerja
dengan metode yang baru.
4. Simplisitas
1. Prinsip Etika.
2. Aturan Etika.
3. Interpretasi Aturan Etika.
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur
pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh
Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh
Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan.
Kesimpulan
Peran akuntan dalam pembangunan ekonomi dan sosial perusahaan tidak dapat
terlepas dari prinsip Good Corporate Governance. Hal ini meliputi prinsip kewajaran,
akuntabilitas, tranparasi, dan responsibilitas.
BAB V
Kode etik profesi akuntansi adalah suatu peraturan yang diterapkan bagi para profesi
akuntansi. Kode etik profesi akuntansi ini sangat penting karena untuk mencegah
terjadinya kecurangan (fraud). Lembaga yang menaungi profesi akuntan di Indonesia
adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk melindungi
hak asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya. Sebuah tujuan utama
profesional komputasi adalah untuk meminimalkan konsekuensi negatif dari sistem
komputasi, termasuk ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan.
“Harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak diinginkan,
kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan yang tidak
diinginkan.
Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat – syarat perjanjian lisensi
dilarang oleh hukum di setiap keadaan.
Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu telah
membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit, saat
informasi pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugas
seseorang.
Kode Etik AICPA terdiri atas dua bagian; bagian pertama berisi prinsip-prinsip Etika dan
pada bagian kedua berisi Aturan Etika (rules):
Tanggung Jawab
Kepentingan Publik
Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak sedemikian rupa demi
melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan
komitmen atas profesionalisme.
Integritas
Untuk memelihara dan memperluas keyakinan publik, anggota harus melaksanakan
semua tanggung jawab profesinal dengan ras integritas tertinggi.
Seorang anggota harus memelihara objektivitas dan bebas dari konflik kepentingan
dalam menunaikan tanggung jawab profesional.Seorang anggota dalam praktik publik
seharusnya menjaga independensi dalam faktadan penampilan saat memberikan jasa
auditing dan atestasi lainnya
Seorang anggota harus selalu mengikuti standar-standar etika dan teknis profesi
terdorong untuk secara terus menerus mengembangkan kompetensi dan kualitas jasa,
dan menunaikan tanggung jawab profesional sampai tingkat tertinggi kemampuan
anggota yang bersangkutan
Seorang anggota dalam praktik publik harus mengikuti prinsip-prinsip kode Perilaku
Profesional dalam menetapkan ruang lingkup an sifat jasa yang diberikan
Integritas
Seorang akuntan profesional harus bertindak tegas dan jujur dalam semua hubungan
bisnis dan profesionalnya.
Objektivitas
Perilaku Profesional
Seorang akuntan profesional harus patuh pada hukum dan perundang-undangan yang
relevan dan harus menghindari tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi aturan etika, yang mengatur
pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh
Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh
Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan.
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang
dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-
pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa
dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan
pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan
rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggung-jawab profesionalnya
dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini
meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan
keuntungan pribadi.
Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota. Adapun prinsip
– prinsip tersebut adalah:
Integritas
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan
berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan
kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat
menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi
tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan
dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas
yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas
mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak
berprasangka, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak
lain.
Kerahasiaan
Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi
tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai
perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain,
staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis
dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati
– hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima
jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of
Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang – undangan yang relevan.
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang
dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak –
pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa
dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. Pernyataan Etika Profesi
yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai
dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.
Kepatuhan
Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat
terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota.
Di samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh
sesama anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme
pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap
anggota yang tidak menaatinya. Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar
etik yang ditetapkan oleh badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau
menggunakan laporannya untuk mengevaluasi kepatuhan klien terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi Etika
Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang
membingungkan. Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan
untuk berargumentasi secara rasional dan kritis. Orientasi etis ini diperlukan dalam
mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.
1. Kebutuhan Individu
2. Tidak Ada Pedoman
3. Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4. Lingkungan Yang Tidak Etis
5. Perilaku Dari Komunitas
Sanksi Sosial adalah Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat
‘dimaafkan’. Sanksi Hukum adalah Skala besar, merugikan hak pihak lain.
Hindari pelanggaran etika yang terlihat remeh. Meskipun tidak besar sekalipun, suatu
ketika akan menyebabkan konsekuensi yang besar pada profesi. Pusatkan perhatian
pada reputasi jangka panjang. Disini harus diingat bahwa reputasi adalah yang paling
berharga, bukan sekadar keuntungan jangka pendek. Bersiaplah menghadapi
konsekuensi yang kurang baik bila berpegang pada perilaku etis. Mungkin akuntan
akan menghadapi masalah karier jika berpegang teguh pada etika. Namun sekali lagi,
reputasi jauh lebih penting untuk dipertahankan.
Kode Etik IAI adalah aturan perilaku etika akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya
Kode Etik IAI dirumuskan oleh Badan yang khusus dibentuk untuk tujuan tersebut oleh Dewan Pengurus
Nasional.
BAB VI
Standar auditing berkaitan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerjaaudit, dan berkaitan
dengan tujuan yang hendak di capai dengan menggunakanprosedur yang ada. Standar
auditing terdiri dari 10 kelompok yangdikelompokan ke dalam 3 baguan, diantaranya
Standar Umum, StandarPekerja Lapangan, Standar Pelaporan. Dalam banyak hal,
standar-standartersebut saling berhubungan dan saling bergantung satu dengan
lainnya.´materialitasµ dan ´resiko auditµ melandasi penerapan semua standar
auditingterutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang
informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan
melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria – kriteria yang
dimaksud yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen .
Etika dalam auditing adalah suatu prosees yang sistematis untuk memperoleh serta
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan ekonomi, dengan
tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut, serta
penyampaian hasilnya kepada pihak pihak yang berkepentingan.
Kepercayaan Publik
Independensi auditor
Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensidan sikap mental
harus dipertahankan oleh auditorr. Standar ini mengharuskan seorang auditor bersikap
independen, yangartinya seorang auditor tidak mudah dipengaruhi, karena
pekerjaanyauntuk kepentingan umum.
Mengacu pada independensi dari auditor internal atau dari auditor eksternal dari pihak
yang mungkin memiliki kepentingan keuangan dalam bisnis yang sedang diaudit.
Independensi membutuhkan integritas dan pendekatan objektif untuk proses audit.
Konsep mengharuskan auditor untuk melaksanakan pekerjaan nya bebas dan secara
obyektif.
Undang undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 memberikan pengertian pasar modal
yang lebih spesifik yaitu, “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Pasar modal memiliki peran
yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia. institusi yang bertugas untuk
melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal
di Indonesia adalah Badan Pengawas Pasar Modal atau Bapepam. Bapepam
mempunyai kewenangan untuk memberikan izin, persetujuan, pendaftaran kepada para
pelaku pasar modal, memproses pendaftaran dalam rangka penawaran umum,
menerbitkan peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang pasar modal,
dan melakukan penegakan hukum atas setiap pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal.
CONTOH KASUS
1. Perilaku Etika Dalam Prosefi Akuntansi
Sumber Tempo juga membenarkan bahwa Gatot beberapa hari ini sedang di Australia.
“Iya, sedang bertugas,” ujarnya. Hal ini senada dengan yang dikatakan beberapa
kerabat Holly saat dijumpai di RSCM bahwa kepulangan jenazah Holly menunggu
kedatangan suaminya yang sedang bertugas di negeri Kanguru tersebut.
Gatot diketahui menikah dengan Holly sekitar 2 tahun yang lalu. Menurut sumber
Tempo, ini merupakan pernikahan yang kedua bagi Gatot. “Istri pertamanya meninggal
2 tahun lalu,” ujarnya.
Untuk Holly, pernikahannya dengan Gatot juga yang kedua kalinya. Holly memiliki satu
putri bernama Caca dari hasil pernikahan dengan suaminya yang pertama. Gadis
remaja ini tinggal di Salatiga. Sementara Holly dan Gatot tinggal di Tower Ebony kamar
E 09 AT, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, dua orang ditemukan tewas di Apartemen Kalibata City, Kalibata, Jakarta
Selatan, pada Senin dinihari, 30 September 2013. Seorang korban diketahui bernama
Holly Angela, 36 tahun, dan seorang pria yang belum diketahui identitasnya. Pria
tersebut diduga melompat dari tower yang sama dengan penemuan Holly Angela.
Diduga ada cekcok antara kedua korban sebelum peristiwa ini terjadi.
Sumber: http://metro.tempo.co/read/news/2013/10/02/064518353/suami-holly-angela-
auditor-utama-bpk
Kasus Enron
Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi
laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal
perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan
perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut
melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat.
Sumber: https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-
andersen/
1. Etika Audit
Hakim Suhartoyo mengatakan Gayus terbukti telah melakukan tindak pidana korupsi
dan pencucian uang.
“Terdakwa Gayus Tambunan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana korupsi yang merupakan gabungan dari beberapa perbuatan yang berdiri
sendiri dan secara berlanjut dan pencucian uang,” kata majelis hakim dalam amar
putusannya, Kamis (01/03).
Gayus juga dikenai hukuman membayar pidana denda sebesar Rp1 Miliar. “Apabila
denda itu tidak dibayar, maka diganti pidana kurungan selama 4 bulan”.
Gayus terbukti menerima uang Rp925 juta dari Roberto Santonius terkait kepengurusan
gugatan keberatan pajak PT Metropolitan Retailmart dan menerima 3,5 juta dollar
Amerika dari Alif Kuncoro terkait kepengurusan pajak tiga perusahaan Grup Bakrie,
yakni PT Arutmin, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Bumi Resource.
Namun vonis ini jauh lebih rendah dari tuntutan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut
Umum yaitu delapan tahun dan denda satu miliar rupiah.
Gayus sejauh ini menyatakan pikir-pikir terhadap vonis yang dijatuhkannya hari ini.
“Saya akan diskusikan dulu,” kata Hotma Sitompul, kuasa hukum Gayus, usai sidang.
Jaksa penuntut umum juga belum menyikapi vonis ini. “Kami akan gunakan waktu
untuk pikir-pikir,” ucap jaksa.
Vonis yang dijatuhkan oleh Hakim Hartoyo merupakan vonis ketiga yang diterima oleh
Gayus dalam serangkaian kasus suap dan korupsi sehingga total dia harus menjalani
hukuman selama 20 tahun penjara.
Sumber: http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2012/03/120301_vonisgayus
Kepentingan Umum
anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak dengan cara
yang dapat melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan
publik, dan menunjukkan komitmen terhadap profesionalisme.
Integritas
untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan masyarakat,
anggota harus melakukan semua tanggung jawab professional dengan
integritas tertinggi.
Due Care
seorang anggota harus mematuhi standar teknis dan etis profesi,
berusaha terus menerus untuk menigkatkan kompetensi dan layanan
dalam melaksanakan tanggung jawab professional dengan kemampuan
terbaik yang dimiliki anggota.
BAB IV
Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial, karena dalam
setiap pengambilan keputusan mengenai hal keuangan harus bedasarkan informasi
akuntansi. Hal tersebut menjadikan Akuntan sebagai profesi yang keberadaanya
sangat dibutuhkan di dalam berbagai lingkungan bisnis.
1. Akuntan Publik
2. Akuntan Intern
3. Akuntan Pemerintah
4. Akuntan Pendidik
5. Ekspektasi Publik
Nilai-nilai Etika yang terdapat dalam diri seorang Akuntan, dapat dicirikan sebagai
berikut:
1. Integritas
Merupakan segala perbuatan dan tutur kata pelaku profesi menunjukan sikap yang
transparan, juju dan konsistensi.
2. Kerjasama
3. Inovasi
Merupakan kemampuan memberi nilai tambah kepada pelanggan dan peroses kerja
dengan metode yang baru.
4. Simplisitas
1. Prinsip Etika.
2. Aturan Etika.
3. Interpretasi Aturan Etika.
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur
pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh
Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh
Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang
bersangkutan.
Kesimpulan
Peran akuntan dalam pembangunan ekonomi dan sosial perusahaan tidak dapat
terlepas dari prinsip Good Corporate Governance. Hal ini meliputi prinsip
kewajaran, akuntabilitas, tranparasi, dan responsibilitas.
BAB V
Kode etik profesi akuntansi adalah suatu peraturan yang diterapkan bagi para
profesi akuntansi. Kode etik profesi akuntansi ini sangat penting karena untuk
mencegah terjadinya kecurangan (fraud). Lembaga yang menaungi profesi akuntan
di Indonesia adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Nilai – nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang lain, dan prinsip – prinsip
keadilan yang sama dalam mengatur perintah.
Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat – syarat perjanjian
lisensi dilarang oleh hukum di setiap keadaan.
Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu
telah membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit,
saat informasi pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugas
seseorang.
Kode Etik AICPA terdiri atas dua bagian; bagian pertama berisi prinsip-prinsip
Etika dan pada bagian kedua berisi Aturan Etika (rules):
Tanggung Jawab
Kepentingan Publik
Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak sedemikian rupa demi
melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan
komitmen atas profesionalisme.
Integritas
Seorang anggota harus memelihara objektivitas dan bebas dari konflik kepentingan
dalam menunaikan tanggung jawab profesional.Seorang anggota dalam praktik
publik seharusnya menjaga independensi dalam faktadan penampilan saat
memberikan jasa auditing dan atestasi lainnya
Kehati-hatian (due care)
Seorang anggota harus selalu mengikuti standar-standar etika dan teknis profesi
terdorong untuk secara terus menerus mengembangkan kompetensi dan kualitas
jasa, dan menunaikan tanggung jawab profesional sampai tingkat tertinggi
kemampuan anggota yang bersangkutan
Integritas
Seorang akuntan profesional harus bertindak tegas dan jujur dalam semua
hubungan bisnis dan profesionalnya.
Objektivitas
Kerahasiaan
Perilaku Profesional
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi aturan etika, yang mengatur
pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh
Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh
Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang
bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan
oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari
anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam
penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan
penerapannya.
Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan
pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan,
dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggung-jawab
profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku
profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat,
bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi.
Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota. Adapun
prinsip – prinsip tersebut adalah:
Kepentingan Publik
Integritas
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan
berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan
kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas
dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang
jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
Obyektivitas
Kerahasiaan
Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik
dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk
menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh
anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak
ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
Standar Teknis
Kepatuhan
Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam
masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan
sukarela anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya
pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh
adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila
diperlukan, terhadap anggota yang tidak menaatinya. Jika perlu, anggota juga harus
memperhatikan standar etik yang ditetapkan oleh badan pemerintahan yang
mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk mengevaluasi
kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi Etika
1. Kebutuhan Individu
2. Tidak Ada Pedoman
3. Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4. Lingkungan Yang Tidak Etis
5. Perilaku Dari Komunitas
Sanksi Sosial adalah Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat
‘dimaafkan’. Sanksi Hukum adalah Skala besar, merugikan hak pihak lain.
Hindari pelanggaran etika yang terlihat remeh. Meskipun tidak besar sekalipun,
suatu ketika akan menyebabkan konsekuensi yang besar pada profesi. Pusatkan
perhatian pada reputasi jangka panjang. Disini harus diingat bahwa reputasi adalah
yang paling berharga, bukan sekadar keuntungan jangka pendek. Bersiaplah
menghadapi konsekuensi yang kurang baik bila berpegang pada perilaku etis.
Mungkin akuntan akan menghadapi masalah karier jika berpegang teguh pada
etika. Namun sekali lagi, reputasi jauh lebih penting untuk dipertahankan.
Kode Etik IAI adalah aturan perilaku etika akuntan dalam memenuhi tanggung jawab
profesionalnya
Kode Etik IAI dirumuskan oleh Badan yang khusus dibentuk untuk tujuan tersebut oleh
BAB VI
Standar auditing berkaitan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerjaaudit, dan
berkaitan dengan tujuan yang hendak di capai dengan menggunakanprosedur yang
ada. Standar auditing terdiri dari 10 kelompok yangdikelompokan ke dalam 3
baguan, diantaranya Standar Umum, StandarPekerja Lapangan, Standar Pelaporan.
Dalam banyak hal, standar-standartersebut saling berhubungan dan saling
bergantung satu dengan lainnya.´materialitasµ dan ´resiko auditµ melandasi
penerapan semua standar auditingterutama standar pekerjaan lapangan dan standar
pelaporan.
Etika dalam auditing adalah suatu prosees yang sistematis untuk memperoleh serta
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan ekonomi,
dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut, serta
penyampaian hasilnya kepada pihak pihak yang berkepentingan.
Kepercayaan Publik
Independensi auditor
Mengacu pada independensi dari auditor internal atau dari auditor eksternal dari
pihak yang mungkin memiliki kepentingan keuangan dalam bisnis yang sedang
diaudit. Independensi membutuhkan integritas dan pendekatan objektif untuk
proses audit. Konsep mengharuskan auditor untuk melaksanakan pekerjaan nya
bebas dan secara obyektif.
Undang undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 memberikan pengertian pasar
modal yang lebih spesifik yaitu, “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Pasar
modal memiliki peran yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia.
institusi yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan
sehari-hari kegiatan pasar modal di Indonesia adalah Badan Pengawas Pasar Modal
atau Bapepam. Bapepam mempunyai kewenangan untuk memberikan izin,
persetujuan, pendaftaran kepada para pelaku pasar modal, memproses pendaftaran
dalam rangka penawaran umum, menerbitkan peraturan pelaksanaan dari
perundang-undangan di bidang pasar modal, dan melakukan penegakan hukum
atas setiap pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal.
Sumber Tempo juga membenarkan bahwa Gatot beberapa hari ini sedang di
Australia. “Iya, sedang bertugas,” ujarnya. Hal ini senada dengan yang dikatakan
beberapa kerabat Holly saat dijumpai di RSCM bahwa kepulangan jenazah Holly
menunggu kedatangan suaminya yang sedang bertugas di negeri Kanguru tersebut.
Gatot diketahui menikah dengan Holly sekitar 2 tahun yang lalu. Menurut sumber
Tempo, ini merupakan pernikahan yang kedua bagi Gatot. “Istri pertamanya
meninggal 2 tahun lalu,” ujarnya.
Untuk Holly, pernikahannya dengan Gatot juga yang kedua kalinya. Holly
memiliki satu putri bernama Caca dari hasil pernikahan dengan suaminya yang
pertama. Gadis remaja ini tinggal di Salatiga. Sementara Holly dan Gatot tinggal di
Tower Ebony kamar E 09 AT, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Sumber: http://metro.tempo.co/read/news/2013/10/02/064518353/suami-holly-
angela-auditor-utama-bpk
Sumber: https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-
andersen/
1. Etika Audit
Gayus juga dikenai hukuman membayar pidana denda sebesar Rp1 Miliar.
“Apabila denda itu tidak dibayar, maka diganti pidana kurungan selama 4 bulan”.
Gayus terbukti menerima uang Rp925 juta dari Roberto Santonius terkait
kepengurusan gugatan keberatan pajak PT Metropolitan Retailmart dan menerima
3,5 juta dollar Amerika dari Alif Kuncoro terkait kepengurusan pajak tiga
perusahaan Grup Bakrie, yakni PT Arutmin, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Bumi
Resource.
Namun vonis ini jauh lebih rendah dari tuntutan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut
Umum yaitu delapan tahun dan denda satu miliar rupiah.
Gayus sejauh ini menyatakan pikir-pikir terhadap vonis yang dijatuhkannya hari
ini. “Saya akan diskusikan dulu,” kata Hotma Sitompul, kuasa hukum Gayus, usai
sidang.
Jaksa penuntut umum juga belum menyikapi vonis ini. “Kami akan gunakan waktu
untuk pikir-pikir,” ucap jaksa.
Vonis yang dijatuhkan oleh Hakim Hartoyo merupakan vonis ketiga yang diterima
oleh Gayus dalam serangkaian kasus suap dan korupsi sehingga total dia harus
menjalani hukuman selama 20 tahun penjara.
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK
nama : helen (23210193)
4eb17
Akuntan publik adalah seorang akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri
keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik. Mengenai ketentuan akuntan publik di
Indonesia diatur dalam UU RI No. 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan Peraturan
Menteri Keuangan No 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Seorang akuntan
publik dapat diakui profesinya, harus lulus dalam ujian profesi seorang akuntan publik yang
disebut Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) selain itu memperoleh sebutan bersertifikat
Akuntan Publik (BAP) dan sertifikat dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Selain itu
seorang akuntan publik wajib menjadi anggotaInstitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI),
asosiasi profesi yang diakui oleh Pemerintah.
1. Prinsip Etika
c) Integritas
Untuk memelihara clan meningkatkan kepercayaan publik, Setiap anggota harus memenuhi
tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
d) Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya.
f) Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan
jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kiewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.
g) Perilaku Profesional
Setiap Anggota harus berperilaku yang konsisten dalam reputasi profesi yang baik clan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
h) Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati,
anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama
penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas clan obyektivitas.
2. Aturan Etika
· Independensi
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental
independen didalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam standar
profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus
meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance).
· Standar Umum
* Data relevan yang memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data relevan yang
memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi simpulan atau rekomendasi sehubungan
dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.
· Prinsip Akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa
persetujuan dari klien. Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk:
1) Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan etika
kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip akuntansi.
4) Menghalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas
penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP dalam rangka penegasan
disiplin anggota.
· Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan
perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
· Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila akan
mengadakan perikatan (engagement) audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau
untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta
tujuan yang berlainan.
Perikatan Atestasi
3. Interpretasi Etika
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk
oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak
berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan
untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau
Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.
Kepatuhan Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam
masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela
anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh
sesama anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme
pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota
yang tidak menaatinya. Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang
ditetapkan oleh badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan
laporannya untuk mengevaluasi kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
sumber :
http://andinie19.blogspot.com/2012/11/kode-etika-akuntan.html
http://sciencebooth.com/tag/kode-etik-akuntan-publik/
http://raveltglory.blogspot.com/2012/11/kode-etik-profesi-akuntansi.html
http://www.scribd.com/doc/14650989/Kode-Etik-Profesi-Akuntan-Publik
Objektivitas
seorang akuntan professional seharusnya tidak membiarkan bias, konflik kepentingan, atau pengaruh
yang berlebihan dari orang lain untuk mengesampingkan penilaian professional atau bisnis.
Kerahasiaan
seorang akuntan professional harus menghormati kerahasian informasi yang diperoleh sebagai hasil dari
hubungan bisnis professional dan bisnis tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak
ketiga, tanpa otoritas yang tepat dan spesifik kecuali ada hak hukum atau professional atau kewajiban
untuk mengungkapkan.
Perilaku Profesional
seorang akuntan professional harus patuh pada hukum dan peraturan-peraturan terkait dan seharusnya
menghindari tindakan yang bisa mendeskreditkan profesi.
Kepentingan Umum
anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak dengan cara yang dapat melayani
kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen terhadap
profesionalisme.
Integritas
untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan masyarakat, anggota harus melakukan semua
tanggung jawab professional dengan integritas tertinggi.
Due Care
seorang anggota harus mematuhi standar teknis dan etis profesi, berusaha terus menerus untuk
menigkatkan kompetensi dan layanan dalam melaksanakan tanggung jawab professional dengan
kemampuan terbaik yang dimiliki anggota.
Prinsip etika menurut IAI dalam kongres VIII tahun 1998 yang telah ditentukan ketetapannya :
Tanggung Jawab Profesi
Dalam prinsip tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota berkewajiban menggunakan
pertimbangan moral dan profesional setiap melakukan kegiatannya.
Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik,
mengormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
Integritas
Integritas adalah suatu satu kesatuan yang mendasari munculnya pengakuan profesional. Integritas
merupakan kualitas yang mendasari kepercayaan publik dan merupakan standar bagi anggota dalam
menguji semua keputusan yang diambilnya.
Kompetensi dan Kehati- hatian Profesional
Objektivitas
Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur, secara intelektual, tidak
berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.
Pencapaian ini pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang tinggi, diikuti oleh pendidikan
khusus, pelatihan dan ujian profesional dalam subjek- subjek yang relevan.
Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui komitmen, pemeliharaan kompetensi profesional
memerlukan kesadaran untuk terus mengikuti perkembangan profesi akuntansi.
Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selam melakukan jasa
profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan.
Perilaku Profesional
Kewajiban untuk menghindari perbuatan atau tingkah laku yang dapat mengurangi tingkat profesi harus
dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga,
anggota yang lain, staff, pemberi kerja dan masyarakat umum.
Standar Teknis
Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh
IAI, International Federation of Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang- undangan yang
relevan.
Kepatuhan
Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat terbuka, tergantung
terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga
ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh
adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap
anggota yang tidak menaatinya. Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang
ditetapkan oleh badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk
mengevaluasi kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi Etika
Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang membingungkan.
Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional
dan kritis. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.
1. Kebutuhan Individu
2. Tidak Ada Pedoman
3. Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4. Lingkungan Yang Tidak Etis
5. Perilaku Dari Komunitas
Sanksi Pelanggaran Etika
Sanksi Sosial adalah Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat ‘dimaafkan’. Sanksi
Hukum adalah Skala besar, merugikan hak pihak lain.
Kode Etik IAI adalah aturan perilaku etika akuntan dalam memenuhi
tanggung jawab profesionalnya.
Kode Etik IAI meliputi:
a. Prinsip etika akuntan
b. Aturan etika akuntan; dan
c. Interpretasi aturan etika akuntan
Kode Etik IAI dirumuskan oleh Badan yang khusus dibentuk untuk tujuan
tersebut oleh Dewan Pengurus Nasional.
Kode Etik IAI mengikat seluruh anggota IAI
Tanggung jawab sosial kantor akuntan publik dalam etika profesi sebagai suatu entitas bisnis
Sebagai entitas bisnis layaknya entitas – entitas bisnis lain, Kantor Akuntan Publik juga dituntut untuk
peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk ”uang” dengan jalan memberikan
sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya, pada Kantor Akuntansi Publik bentuk tanggung
jawab sosial suatu lembaga bukanlah pemberian sumbangan atau pemberian layanan gratis. Tapi meliputi
ciri utama dari profesi akuntan publik terutama sikap altruisme, yaitu mengutamakn kepentingan publik
dan juga memperhatikan sesama akuntan publik dibanding mengejar laba.
sumber:
https://sariioktavia.wordpress.com/2015/11/24/kode-etik-profesi-akuntansi/
https://keyturns.wordpress.com/2015/11/14/perilaku-etika-dalam-profesi-akuntansi-kode-etik-profesi-
akuntansi-etika-dalam-auditing/
https://sandyherdians.wordpress.com/2016/01/07/etika-dalam-kantor-akuntan-publik/
http://anitayasmin.blogspot.co.id/2015/07/kode-perilaku-profesional-prinsip.html
http://putri-rahmayeni.blogspot.co.id/2014/11/kode-etik-profesi-akuntansi.html?m=1