PNDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi
yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan
bagi setiap orang yang mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini
merupakan aturan main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut
yang biasanya disebut sebagai kode etik yang harus dipenuhi dan ditaati oleh
setiap profesi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Sedangkan kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam
professi akuntansi. Kode etik akuntansi dapat menjadi penyeimbang segi-segi
negatif dari profesi akuntansi, sehingga kode etik bagai kompas yang
menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin mutu moral
profesi akuntansi dimata masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi:
1. Akuntan Publik
2. Akuntan Manajemen
3. Akuntan Pendidik
4. Akuntan Internal
Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh
karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang
dilakukannya terutama ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat
dimana ia bekerja.
3
5. Konsultan SIA / SIM
Salah satu profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh akuntan diluar
pekerjaan utamanya adalah memberikan konsultasi mengenai berbagai hal yang
berkaitan dengan sistem informasi dalam sebuah perusahaan. Seorang Konsultan
SIA/SIM dituntut harus mampu menguasai sistem teknologi komputerisasi
disamping menguasai ilmu akuntansi yang menjadi makanan sehari-harinya.
Biasanya jasa yang disediakan oleh Konsultan SIA/SIM hanya pihak-pihak
tertentu saja yang menggunakan jasanya ini.
6. Akuntan Pemerintah
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur
pelaksanaan pemberi jasa pofesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan dan
berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan aturan etika disahkan dan hanya
mengikat anggota himpunan yang bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika
merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh
himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak
berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam menerapkan aturan etiks, tanpa
dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Obyektivitas
Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang
diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak
memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari
benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
6. Kerahasiaan
7. Perilaku Profesional
8. Standar Teknis
8. Kepercayaan
E. Aturan Etika
1. Independensi
1. Standar Umum
a. Kompetensi profesional.
8
d. Tanggung jawab kepada Rekan Seprofesi
f. Perikatan Atestasi
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan
dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi
akuntansi. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak
profesional. Dan perbedaan dari kode etik suatu profesi mempunyai kode
etik masing-masing dan tersendiri yang dibuat oleh badan yang mengatur
etika profesi tersebut.
B. Saran
2. Etika profesi akuntansi diatur oleh suatu badan atau organisasi yang
bertanggung jawab dilingkup akuntansi seperti Ikatan akuntansi Indonesia
(IAI), Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sedangkan untuk etika
profesi yang lain diatur oleh organisasi yang berbeda sesuai dengan
profesinya masing-masing
10
DAFAR PUSTAKA
https://istiqamah26.wordpress.com/2014/11/06/makalah-kode-etik-akuntan/, 12.
15, Senin 13 mei 2019
11