Anda di halaman 1dari 8

ETIKA AKUNTAN DI INDONESIA

KELOMPOK 1

Anggota:
1. Muhammad Irhamni (1910313110008)
2. Aldiansyah (2010313210048)
3. Nurhalisa Safitri (2010313220050)
4. Puteri Amalia (2010313320025)

Daftar Materi:
1. Prinsip-prinsip etika IFAC, AICPA, IAI
2. Kode etik akuntan Indonesia (IAI)
3. Etika akuntan pada Kantor Jasa Akuntan

MATERI:
1. Prinsip-prinsip etika IFAC, AICPA, IAI:

A. IFAC (International Federation of Accountants)


International Federation of Accountants (IFAC) didirikan di Munich pada tahun 1977, yang merupakan federasi
dan organisasi akuntan Internasional. Sehingga anggotanya adalah organisasi nasional akuntan dari berbagai Negara.
Prinsip-prinsip Fundamental Etika International Federation Of Accountants ( IFAC ) :
1. Integritas : Dalam hal ini seorang akuntan professional dituntut untuk tegas dan jujur dalam semua
keterlibatannya terhadap hubungan profesional dan bisnis.
2. Objektivitas : Seorang akuntan professional dalam prakteknya melakukan tugasnya sesuai dengan objek dan
tidak memandang subjek yang sedang ia lakukan penilaian secara independen, atau mengesampingkan
konflik kepentingan, pengaruh dari orang lain, dan tidak membiarkan adanya bias dalam melakukan penilaian
professional atau bisnis.
3. Kompetensi professional dan Kesungguhan : Seorang akuntan professional harus selalu kompeten dan
menjaga serta meningkatkan pengetahuan serta skill professional untuk memastikan baik klien atau ataan
mendapatkan jasa professional yang kompeten sesuai dengan perkembangan terbaru dalam praktik, legislasi,
dan teknis. Serta dalam memberikan layanan professional harus selalu tekun dan sesuai dengan standar
teknis dan professional.
4. Kerahasiaan : Menghormati serta senantiasa menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari
hubungan bisnis professional merupakan kewajiban seorang akuntan. Dalam hal ini tidak diperbolehkan
mengatakan informasi tersebut, kecuali ada hak hukum atau kewajiban profesional untuk mengatakan.
Informasi rahasia yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan bisnis professional tidak boleh digunakan untuk
kepentingan pribadi para akuntan professional.
5. Perilaku Profesional : Seorang akuntan professional harus patuh pada hukum dan peraturan-peraturan terkait
dan seharusnya menghindari tindakan yang bisa mendeskreditkan profesi.
B. AICPA (American Institute of Certified Public Accountants)
Institut Akuntan Publik Amerika (AICPA) merupakan organisasi professional nirlaba yang mewakili akuntansi
publik bersetifikat (CPA) di Amerika Serikat.
Adapun prinsip - Prinsip Etika American Institute Of Certified Public Accountants (AICPA):
1. Tanggung Jawab: Dalam praktiknya, tanggung jawab didefinisikan jika setiap anggota dalam melakukan
tugasnya haru senantiasa dengan pertimbangan moral dan professional senantiasa.
2. Kepentingan Publik: Seorang auditor atau akuntan publik dalam tugasnya haruslah tunduk kepada publik hal
tersebut ditujukan demi menghormati kepercayaan publik serta menunjukkan komitmen atas
profesionalisme.
3. Integritas: Integritas menjadi hal yang sangat krusial dalam mengawal keyakinan publik, oleh sebab itu
diperlukan suatu rasa tanggung jawab yang besar dan kedisiplinan yang tinggi dalam diri agar hal ini dapat
terwujud.
4. Objektivitas dan Independensi: Objektivitas dimaksudkan bahwa setiap anggota harus terbebas dari konflik
kepentingan agar terhindar dari bias dalam pengambilan keputusan. Selain itu, setiap anggota diwajibkan
menjaga independensi dalam setiap praktik yang dilaksanakannya.
5. Kehati-hatian (due care): Setiap anggota harus mempertimbangkan risiko dan mematuhi setiap standar -
standar etika yang digunakan dalam tugasnya, hal ini guna menjamin mutu atau kualitas yang diberikan.
6. Ruang Iingkup dan Sifat Jasa: Memahami ruang lingkup serta sifat jasa yang diberikan adalah salah satu hal
yang harus diperhatikan hal ini berkaitan dengan prinsip - prinsip kode perilaku.

C. IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia)


Ikatan Akuntansi Indoneia didirikan pada tangggal 23 Desember 1957, merupakan organisasi profesi yang
menaungi seluruh Akuntan Indonesia.
Adapun prinsip - Prinsip Etika Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) diantaranya adalah:
1. Tanggung jawab profesi : Dalam prakteknya sebagai seorang profesional haruslah selalu menggunakan
pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan publik : sebagai anggota IAI, seorang akuntan wajib untuk selalu bertindak dalam konteks
pelayanan kepada publik, menunjukkan komitmen atas profesionalisme nya, dan selalu menghormati
kepentingan public.
3. Integritas : Integritas merupakan suatu bagian karakter yang mendasari kepercayaan public. dimana
seorang akuntan diwajibkan untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia
penerima jasa, sehingga pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan
pribadi.
4. Obyektifitas : seorang akuntan professional harus menjaga obyektifitasnya, karena prinsip obyektivitas
mewajibkan untuk adil, netral, jujur secara intelektual, tidak berprasangka, serta bebas dari pengaruh
pihak lain.
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional : melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian,
kompetensi, dan ketekunan merupakan kewajiban seorang akuntan. Selain itu akuntan juga wajib
mempertahankan serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya untuk memastikan
jika klien memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten.
6. Kerahasiaan : akuntan wajib menjaga dan menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional, serta tidak diperbolehkan menggunakan dan mengungkapkan informasi
tanpa persetujuan, kecuali jika ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.
7. Perilaku profesional : seorang akuntan profesional harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi
yang baik, serta tidak melakukan tindakan yang dapat mencoreng profesinya.
8. Standar teknis : seorang akuntan dalam praktinya harus mengacu dan mematuhi standar teknis serta
standar profesional yang relevan.
2. Kode Etik Akuntan Indonesia (IAI)
Kode etik IAI meliputi:
a. Prinsip etika akuntan; Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan
pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagiseluruh anggota.
b. Aturan etika akuntan; Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota
Himpunanyang bersangkutan
c. Interpretasi aturan etika akuntan; Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan
yang dibentukoleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihakberkepentingan
lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan
penerapannya

A. Pengertian Kode Etik


Kode etik adalah aturan atau sistem norma bagi suatu profesional dalam membedakan mana
yang baik dan buruk serta mana yang benar dan salah. Kode etik mengatur perbuatan apa saja yang
harus dilakukan serta perbuatan apa saja yang harus dihindari.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia adalah panduan yang harus ditaati oleh para anggota, baik
di bidang akuntan publik, dunia usaha, instansi pemerintah, maupun di dunia pendidikan dalam
memenuhi tanggung jawab profesionalnya.

Tujuan kode etik profesi akuntansi yaitu:

o Agar kualitas organisasi profesional dapat meningkat.


o Agar kesejahteraan anggota dapat terjaga.
o Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
o Agar kualitas profesi dapat ditingkatkan.
o Agar layanan para anggota profesi meningkat
o Layanan lebih diprioritaskan dibandingkan manfaat pribadi.
o Organisasi profesional lebih kuat dan mapan.

Setiap akuntan wajib memperhatikan etika profesi di bidang akuntan agar hal-hal yang tidak
diinginkan dapat dihindari.

B. Kode Etik IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)

1. Kepatuhan Terhadap Kode Etik


Alasan utama yang mendorong para pelaku bisnis, pemerintahan, serta organisasi lain
melibatkan akuntansi dalam membuat laporan keuangan, asurans, dan aktivitas lainnya adalah
keyakinan mereka terhadap profesi akuntansi itu sendiri. Alasan utama timbulnya keyakinan
tersebut adalah kemampuan serta nilai yang dibawa oleh akuntan itu sendiri ke dalam aktivitas
profesional mereka, termasuk:
o Kepatuhan mereka terhadap prinsip etika dan standar profesi
o kecakapan dalam pemahaman bisnis.
o Keahlian teknis yang digunakan
o Pertimbangan Profesional yang diterapkan.
Kemampuan serta nilai yang dibawa oleh akuntan ini memungkinan akuntan dalam
memenuhi tujuan penggunaan akuntan yaitu memberikan nasihat atau keluaran lain, dan
pengguna yang dituju dapat mengandalkan keluaran tersebut dengan baik.
Kepatuhan terhadap Kode Etik sangat bergantung pada pemahaman serta tindakan
sukarela dari para anggota. Selain itu, pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh opini publik
juga sangat menentukan tingkat kepatuhan para anggota, yang akhirnya pelanggaran kode etik
dapat dilakukan mekanisme pemrosesan oleh organisasi jika ada anggota yang tidak menaati
kode etik yang berlaku tersebut.
2. Prinsip Dasar Etika
Pemberian jasa profesional oleh anggota diatur dalam prinsip dasar etika . Prinsip Etika
diberlakukan bagi seluruh anggota dan disahkan oleh kongres.

Prinsip-prinsip etika dalam Kode Etik IAI ada 8 (delapan), yaitu:


1.Tanggung Jawab
2.Kepentingan Umum (Publik)
3.Integritas
4.Obyektivitas
5.Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
6.Kerahasiaan
7.Perilaku Profesional
8.Standar Teknis

3. Akuntan Profesional Dalam Praktik Publik


Setiap jenis jasa profesional yang diterima oleh klien memiliki sifat serta signifikasi suatu
ancaman yang beragam.

Adapun beberapa kategori ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika yaitu:
(1) Ancaman kepentingan pribadi
yaitu ancaman yang memengaruhi pertimbangan atau perilaku Akuntan secara tidak tepat. Adapaun
ancamannya dapat berupa kepentingan keuangan ataupun kepentingan lainnya.
(2) Ancaman telaah pribadi
yaitu ancaman ketika pertimbangan yang telah dibuat oleh seorang akuntan dalam aktivitas kerjanya
tidak dapat dilakukan evaluasi secara tepat.
(3) Ancaman advokasi
yaitu ancaman yang terjadi saat akuntan mendukung klien ataupun organisasi tempatnya bekerja sampai
mengurangi objektifitasnya.
(4) Ancaman kedekatan
Yaitu ancaman yang muncul akibat hubungan antara akuntan dengan klien atau organisasi tempatnya
bekerja, Akuntan terlalu mudah bersimpati terhadap kliennya maupun organisasi tempatnya bekerja.
(5) Ancaman intimidasi
yaitu ancaman yang diperoleh akutan berupa tekanan yang dirasakan, serta adanya pengaruh yang tidak
semestinya terhadap seorang akuntan sehingga tidak dapat bertindak secara objektif.

Dalam mengurangi tingkat ancaman tersebut ke tahap dapat diterima dapat dilakukan beberapa
klasifikasi pencegahan, diantaranya yaitu:
a. Pencegahan yang dibuat oleh profesi, legislasi, atau regulasi
b. Pencegahan dalam lingkungan kerja

4. Akuntan Profesional Dalam Bisnis


Akuntan profesional dalam bisnis menerapkan suatu kerangka konseptual, Hal ini tidak serta
merta menggambarkan semua hubungan yang terjadi pada akuntan profesional dalam bisnis, yang dapat
menciptakan suatu ancaman terhadap kepatuhan akan prinsip dasar etika.

Adapun Tanggung Jawab Akuntan Profesional Dalam Bisnis, yaitu:


(1) Informasi Keuangan Disusun dan Dilaporkan dengan baik.
(2) Organisasi yang mempekerjakan serta pihak ketiga mendapatkan informasi tambahan yang dapat
digunakan sebagai dasar acuan.
(3) Menyediakan nasihat kompeten serta pengelolalaan keuangan yang efektif dalam berbagai urusan bisnis
3. Etika akuntan pada Kantor Jasa Akuntan

Dalam menjalankan profesinya, akuntan di Indonesia tunduk pada Kode Etik Profesi dengan nama kode Ikatan
Akuntan Indonesia, yaitu suatu sistem etika dan prinsip-prinsip etika yang memberikan pedoman bagi akuntan untuk
berkomunikasi dengan klien atau sesama anggota. Kode Etik Akuntan dapat berfungsi sebagai alat atau instrumen
bagi klien, pengguna pelaporan keuangan, atau masyarakat umum, mengenai kualitas layanan yang diberikan ketika
melalui serangkaian pertimbangan etis tersebut. dalam Kode Etik Profesi. Tentunya untuk menjadi Anggota berpraktik
dalam Kantor Jasa Akuntan Wajib memenuhi persyaratan keanggotaan.
Dalam Kantor Jasa Akuntan, Anggota Ikatan Akuntan Indonesia wajib memenuhi etika;
1. menjunjung tinggi nama, citra, dan kehormatan organisasi
2. menaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta semua peraturan dan
keputusan organisasi yang berlaku
3. bekerja sama dengan sesama anggota yang lain
4. melaksanakan tugas yang dipercayakan organisasi
5. membayar iuran dan kewajiban keuangan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
6. menaati dan melaksanakan kode etik dan standar profesi IAI
7. memelihara dan meningkatkan kompetensi melalui kegiatan PPL.
Kemudian Ada lima aturan etika yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia baik itu untuk Kantor Jasa
Akuntan atau Kantor Akuntan Publik (IAI -KAP). Lima aturan etika tersebut adalah:
1. Independensi, intergritas dan objektivitas sebuah kemerdekaan.
a. Independensi
Dalam melaksanakan tugasnya, akuntan harus selalu menjaga sikap mental independen dalam memberikan jasa
profesional sebagaimana diatur dalam Standar Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Sikap mental mandiri ini harus mencakup kemandirian dalam kenyataan dan penampilan.
b. Integritas dan objektivitas.
Dalam menjalankan tugasnya, akuntan harus menjaga integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan
kepentingan dan tidak membiarkan adanya misrepresentasi materi yang diketahui atau (bawahan) memberikan
pertimbangan kepada pihak lain.

2. Standar umum dan prinsip akuntansi


a. Standar umum
Akuntan harus mematuhi standar berikut dan interpretasi yang relevan yang diterbitkan oleh badan penetapan
standar yang ditetapkan oleh IAI:
a) Kompetensi profesional.
Akuntan hanya dapat memberikan jasa profesional yang wajar dan diharapkan dilakukan dengan kompetensi
profesional.
b) Akurasi dan presisi profesional.
Akuntan wajib memberikan jasa profesional dengan kehati-hatian dan ketelitian profesional.
c) Perencanaan dan pengawasan.
Akuntan wajib merencanakan dan memantau secara memadai pelaksanaan setiap penyedia jasa profesional.
d) Data relevan yang memadai.
Akuntan wajib memperoleh data yang cukup relevan untuk dijadikan dasar yang cukup bagi kesimpulan atau
rekomendasi mengenai kinerja jasa profesional.
e) kepatuhan terhadap standar.
akuntan yang melakukan pemeriksaan, sertifikasi, pemeriksaan, kompilasi, konsultasi manajemen, perpajakan
atau tugas jasa profesional lainnya, harus mematuhi standar yang dikeluarkan oleh badan penetapan standar
yang ditetapkan oleh IAI.
b. Prinsip Akuntansi
Akuntan tidak diperbolehkan:
a) menyatakan pendapat atau memberikan konfirmasi bahwa laporan keuangan atau laporan keuangan
Jika tidak, fasilitas tersebut diberikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
b) menyatakan bahwa pihaknya tidak menganggap perlu untuk membuat amandemen substansial
Agar laporan atau pernyataan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, jika:
- berisi anomali yang berdampak material pada laporan atau data
-Semua prinsip akuntansi ditetapkan oleh badan penetapan standar Dikembangkan oleh IAI. Dalam keadaan luar
biasa, mungkin berisi laporan atau data penyimpangan seperti yang disebutkan di atas. Dalam keadaan demikian,
akuntan dapat tetap Patuhi ketentuan butir ini sepanjang akuntan dapat menunjukkan Atau data akan
menyesatkan jika tidak mengandung penyimpangan seperti itu
Deteksi penyimpangan dan evaluasi efeknya (jika mungkin)

3. Tanggung jawab kepada pelanggan


Akuntan tidak diperkenankan mengungkapkan informasi rahasia nasabah, tanpa persetujuan pelanggan.
Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk:
a) Mengecualikan anggota Pengetahuan dan Profesional dari kewajiban profesional mereka berdasarkan Kode
Etik Sesuai dengan standar dan prinsip akuntansi
b) mempengaruhi kewajiban akuntan dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan Hukum dan peraturan yang
berlaku, seperti panggilan resmi untuk penyelidikan oleh petugas investigasi atau Larangan kepatuhan akuntan
erhadap peraturan yang berlaku.
c) Dilarang memeriksa praktik profesional (audit mutu) anggota yang berada di bawah wewenangnya IAI
d) Mencegah anggota menyampaikan keluhan kepada pelanggan atas komentar penyidikan

4. Tanggung jawab terhadap rekan profesional


Anggota wajib menjaga citra profesi dengan tidak membuat kata-kata dan
tindakan yang dapat merusak reputasi rekan profesional.
5. Perilaku Profesional
Akuntan Indonesia wajib memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menghindari perilaku
apapun yang diketahui oleh Akuntan yang mungkin akan mendiskreditkan profesi akuntan.
DAFTAR PUSTAKA

https://srinurdianti26.wordpress.com/2016/10/24/251/

https://solehmf.wordpress.com/2017/10/16/kode-etik-profesi-akuntansi/

https://www.academia.edu/35628834/Kode_Etik_Akuntansi

https://www.coursehero.com/file/11089751/KODE-ETIK-IAIdevy-nata-yusuf/

https://iaijabar.or.id/kode-etik-ikatan-akuntan-indonesia/

https://guruakuntansi.co.id/profesi-akuntan/#Tujuan_Profesi_Akuntansi

http://iaiglobal.or.id/v03/files/file_publikasi/Kode%20Etik%20Akuntan%20Indonesia%202021%20-
%20Website.pdf

https://www.slideshare.net/maizarrdj/kode-etik-iai

http://www.iaiglobal.or.id/v03/files/Kode%20etik/files/basic-html/page34.html

Anda mungkin juga menyukai