1
seorang klien atau atasan menerima jasa professional yang kompeten yang
didasarkan atas perkembangan praktik, legislasi, dan teknik terkini.
4. Kerahasiaan: seorang akuntan professional harus menghormati
kerahasiaan informasi yang diperolehnya sebagai hasil dari hubungan
professional dan bisnis serta tidak boleh mengungkapkan informa siapa
pun kepada pihak ketigatan paizin yang benar dan spesifik.
5. Perilaku professional: seorang akuntan professional harus patuh pada
hukum dan perundang-undangan yang relevan dan harus menghindari
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
2
kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya
fungsi bisnis secara tertib.
3
jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan
memelihara obyektivitas.
4
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang
baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban
untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus
dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada
penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan
masyarakat umum.
Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah
standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional
Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-
undangan yang relevan.
2. Prinsip objektivitas
Setiap Praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas, benturan
kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak (undue influence) dari pihak-
5
pihak lain memengaruhi pertimbangan profesional atau pertimbangan
bisnisnya.
3. Prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional
(professional competence and due care).
Setiap Praktisi wajib memelihara pengetahuan dan keahlian profesionalnya
pada suatu tingkatan yang dipersyaratkan secara berkesinambungan,
sehingga klien atau pemberi kerja dapat menerima jasa profesional yang
diberikan secara kompeten berdasarkan perkembangan terkini dalam
praktik, perundang-undangan, dan metode pelaksanaan pekerjaan. Setiap
Praktisi harus bertindak secara profesional dan sesuai dengan standar
profesi dan kode etik profesi yang berlaku dalam memberikan jasa
profesionalnya.
4. Prinsip kerahasiaan
Setiap Praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh
sebagai hasil dari hubungan profesional dan hubungan bisnisnya, serta
tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa
persetujuan dari klien atau pemberi kerja, kecuali jika terdapat kewajiban
untuk mengungkapkan sesuai dengan ketentuan hukum atau peraturan
lainnya yang berlaku. Informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan
profesional dan hubungan bisnis tidak boleh digunakan oleh Praktisi untuk
keuntungan pribadinya atau pihak ketiga.
5. Prinsip perilaku profesional
Setiap Praktisi wajib mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan
harus menghindari semua tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Bagian B
Bagian ini memuat Aturan Etika Profesi yang memberikan ilustrasi mengenai
penerapan kerangka konseptual pada situasi tertentu.
1. Ancaman dan Pencegahan
Ancaman
Kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat terancam oleh berbagai situasi,].
a. Ancaman kepentingan pribadi
b. Ancaman telaah pribadi
c. Ancaman advokasi
d. Ancaman kedekatan
e. Ancaman intimidasi
Pencegahan
a. Pencegahan yang dibuat oleh profesi, perundang-undangan atau peraturan
b. Pencegahan dalam lingkungan kerja, pencegahan pada tingkat institusi
dan tingkat perikatan
6
2. Penunjukkan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP
Sebelum menerima suatu klien baru, setiap praktisi harus
mempertimbangkan potensi terjadinya ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
dasar etika profesi yang diakibatkan oleh diterimanya klien tersebut.
3. Benturan Kepentingan
Setiap praktisi harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mengidentifikasi setiap situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan,
yang dapat menjadi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip etika profesi.
4. Pendapat Kedua
Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika dapat terjadi ketika
praktisi diminta untuk memberikan pendapat kedua mengenai penerapan
akuntansi, auditing, pelaporan, atau standar/prinsip lain untuk keadaan / transaksi
tertentu oleh / untuk kepentingan pihak-pihak selain klien.
5. Imbalan Jasa Profesional dan bentuk Remunerasi Lainnya
Dalam melakukan negoisasi jasa professional yang diberikan, praktisi
dapat mengusulkan jumlah imbalan jasa professional yang sesuia. Namun dapat
menjadi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi.
6. Pemasaran Jasa Profesional
Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika dapat terjadi ketika
praktisi mendapatkan suatu perikatan melalui iklan/bentuk pemasaran lainnya.
Setiap praktisi tidak boleh mendiskreditkan profesi dalam memasarkan jasa
profesionalnya.
7. Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramahtamahan Lainnya
Ancaman dapat terjadi terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi
terutama dalam hal objektifitas praktisi.
8. Penyimpanan Aset Milik Klien
Setiap praktisi tidak boleh mengambil tanggung jawab penyimpanan uang
atau asset lainnya milik klien, kecuali diperbolehkan oleh ketentuan hukum yang
berlaku.
9. Objektivitas Semua Jasa Profesional
Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar objektivitas yang dapat
terjadi dari adanya kepentingan dalam, atau hubungan dengan klien maupun
direktur, pejabat atau karyawan.
10. Independensi dalam Perikatan Assurance
Dalam melaksanakan perikatan assurance, kode etik ini mewajibkan
anggota tim assurance, KAP, dan jika relevan, Jaringan KAP, untuk bersikap
independen terhadap klien assurance sehubungan dengan kapasitas mereka untuk
melindungi kepentingan publik.
7
4. Kode Etik IAMI (Institut Akuntan Manajemen Indonesia)
Organisasi pada umunya menerapkan standar perilaku untuk para manajer
dan pekerjanya. Asosiasi-asosiasi professional juga menetapkan standar etika.
Akuntan manajemen membantu manajer untuk meningkatkan kinerja ekonomis
perusahaan.
1. Kejujuran (honesty)
2. Integritas (integrity)
4. Kesetiaan (fidelity)
5. Keadilan (fairness)
1. Kompetensi
8
Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk
a. Menjaga tingkat kompetensi profesional yang diperlukan dengan terus
menerus mengembangkan pengetahuan dan keahliannya
b. Melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai dengan hukum,
peraturan, dan standar
teknis yang berlaku
2. Kerahasiaan
Akuntan manajemen bertanggun jawab untuk:
a. Menahan diri untuk tidak mengungkapkan tanpa ijin informasi rahasia
berkenaan dengan tugas-tugasnya, kecuali diharuskan secara hukum
b. Memberitahu bawahan seperlunya kerahasiaan dari informasi yang
berkenaan denga tugas-tugasnya dan memonitor aktivitas mereka
untuk menjaga kerahasiaan tersebut
c. Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang berkaitan
dengan tugas-tugasnya untuk tujuan tidak etis dan sah baik secara
pribadi maupun melalui pihak ketiga.
3. Integritas
Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk:
a. Menghindari konflik kepentingan aktual atau terlihat nyata dan
mengingatkan semua
pihak terhadap potensi konflik
9
4 Objektivitas
Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk
a. Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektif
b. Mengungkapkan semua informasi relevan yang dapat diharapkan
mempengaruhi pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar,
dan rekomendasi yang dikeluarkan
5. Resolusi konfik etika
Dalam pelaksanaan standar perilaku etis, akuntan manajemen mungkin
menghadapi masalah dalam mengidentifikasi perilaku yang tidak etis, atau dalam
meyelesaikan konflik etika. Ketika menghadapi isu-isu etika yang penting,
akuntan manajemen harus mengiuti kebijakan yang ditetapkan organisasidalam
mengatasi konflik. Jika kebijakan ini tidak menyelesaikan konflik etika, akuntan
manajemen harus mempertimbangkan tindakan berikut ini:
10
SOX bertujuan untuk mengembalikan kepercayaan investor pasca skandal
akuntansi dan kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar di Amerika.
Beberapa ringkasan poin penting di SOX:
1. SOX mendasari dibentuknya PCAOB (Public Company Accounting
Oversights Board
PCAOB bertugas menetapkan standar audit bagi auditor eksternal
perusahaan publik yang terdaftar di SEC. Standar audit tersebut meliputi
standar etika dan independensi, supervisi, rekrutmen dan pengembangan
audit staff, dan penerimaan klien baru atau berkelanjutan (client
acceptance and continuation.
PCAOB juga melakukan fungsi pengawasan apakah akuntan publik sudah
mematuhi standar audit. Fungsi pengawasan itu termasuk melakukan
investigasi, menjatuhkan sanksi pencabutan izin akuntan publik, dll.
2. Tanggung jawab perusahaan
Chief Excecutive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO)
perusahaan harus membuat pernyataan bahwa laporan keuangan yang
dibuat adalah benar. Apabila ternyata tidak benar, CEO dan CFO dapat
dikenakan denda sampai 5 juta dolar dan hukuman penjara sampai 10
tahun (SOX Section 302). SOX juga mewajibkan perusahaan untuk
mempunyai komite audit independen yang bertugas melakukan seleksi,
menentukan kompensasi, dan mengawasi auditor eksternal (SOX Section
301). Terkait dengan laporan keuangan, perusahaan harus menyajikan
(disclose) semua transaksi off-balance sheet yang bersifat material.
Perusahaan juga harus menyajikan dengan cepat setiap perubahan yang
bersifat material dalam kondisi keuangannya (SOX Section 409). SOX
mengatur mengenai perlindungan whistle blower dengan mengenakan
sanksi kriminal atas perusahaan yang menghukum whistle blower dengan
cara apapun. Definisi atau pengertian Whistle blower adalah orang yang
melaporkan terjadinya fraud, korupsi, mis-manajemen, dll. dalam
perusahaan. Apabila ada seseorang yang dengan sengaja menghancurkan,
mengubah, atau menyembunyikan dokumen apapun untuk mencegahnya
digunakan dalam pengadilan, dapat dikenai sanksi kriminal (SOX Section
1102). Perusahaan juga harus mempunyai kode etik untuk mendorong top
management berlaku jujur, menyajikan laporan keuangan secara akurat
dan tepat waktu, dan mematuhi peraturan yang ada.
11
memberikan jasa non-audit tertentu untuk klien auditnya, misalnya jasa
akuntansi, desain/implementasi sistem informasi keuangan, penilaian
(appraisal), internal audit outsourcing, investment banking, broker, dsb
(SOX Section 201). Dalam SOX, auditor diharuskan memeriksa sistem
internal control perusahaan dan mengevaluasi apakah sistem tersebut dapat
mendukung informasi laporan keuangan yang reliable. Auditor kemudian
mengeluarkan opini mengenai sistem internal control tersebut (SOX
Section 404). Eksternal auditor harus independen dari manajemen
perusahaan yang diaudit, baik secara kelihatannya (appearance) ataupun
pada kenyataannya (fact). Karena itu, dalam SOX diatur bahwa CEO,
CFO, dan Chief Accounting Officer suatu perusahaan tidak boleh pernah
bekerja sebagai auditor eksternal perusahaan itu sampai sudah lewat satu
tahun sebelumnya. SOX juga melarang perusahaan untuk merekrut
karyawan dari eksternal auditornya (SOX Section 206).
12
CONTOH KASUS
Lehman Brother adalah salah satu bank penyalur kredit pemilikan
rumah (KPR), yang memiliki atau menjamin hampir separuh dari total
kredit perumahan di AS. Pada hari senin tanggal 15 September 2008
Lehman Brother mengumumkan kebangkrutannya dan bank investasi
terbesar keempat AS ini, menyampaikan formulir kebangkrutan ke United
States Bankruptcy Court for the Southern District of New York.
Sebelumnya Pemerintah, Bank Sentral AS serta para pimpinan
bank-bank investasi raksasa sebelumnya telah menggelar pertemuan
darurat selama tiga hari berturut-turut guna mencari solusi untuk Lehman
Brothers. Pada sabtu siang tanggal 13 September 2008, pertemuan yang
dihadiri oleh CEO JP Morgan Jamie Dimon, CEO Merril John Thain dan
CEO Citigroup Vikram Pandit dan pertemuan pertemuan berikutnya tidak
menghasilkan apapun.
Hasil temuan tentang skandal kebangkrutan Lehman Brothers pada
September 2008 silam, kini mulai terkuak. Laporan temuan setebal 2.200
halaman tersebut merupakan hasil penelitian lebih dari satu tahun.
Tujuannya, untuk menentukan siapa sebenarnya yang bersalah dibalik
runtuhnya Lehman Brothers (Winarto,2010).
Sekedar kilas balik, Lehman Brothers merupakan salah satu
investment bank terbesar di AS yang sudah berusia 150 tahun.
Kebangkrutan bank ini merupakan yang terbesar yang pernah terjadi dalam
sejarah perbankan di AS. Bangkrutnya Lehman Brothers juga merupakan
titik awal serangan badai krisis terdahsyat pasca Perang Dunia II yang
melanda tahun 2007 dan 2008 lalu (Nugroho,2010)
Seorang peneliti dari firma hukum Jenner & Block, Anton Valukas,
membuka tabir dibalik runtunnya Lehman Brothers sebagai lembaga
keuangan terbesar dalam sejarah korporasi di Amerika Serikat yang memicu
krisis finansial global.
Hasilnya waktu itu cukup parah. Aliran dana kredit dari berbagai bank
terhenti. Bank tidak percaya satu sama lain. Kepercayaan perbankan
merosot tajam.
Akibatnya, perusahaan-perusahaan raksasa yang sudah berusia di atas
100 tahun, seperti Lehman Brothers pun ikut bangkrut. Menyusul General
Motors, perusahaan otomotif terkemuka di dunia yang genap berusia 100
13
tahun September tahun 2008, juga telah meminta persetujuan otoritas bisnis
AS untuk dibangkrutkan.
Pada 15 September 2008, Lehman Brothers meminta perlindungan
atas kebangkrutan sesuai Bab 11 Undang-undang Kepailitan AS. Kewajiban
utang Lehman Brothers terhadap bank dinyatakan sejumlah 613 miliar dolar
AS. Dimana sebesar 155 miliar dolar AS utang obligasi. Sementara total
asset Lehman Brothers yang dimiliki hanya sejumlah 639 miliar dolar AS.
JP Morgan Chase & Co dan Citigroup meminta tambahan penjaminan
sebesar 21 miliar dolar AS ketika Lehman mulai terguncang. Laporan itu
menyebutkan, pada 11 September 2008 JP Morgan meminta tambahan
jaminan 5 miliar dolar AS. Permintaan jaminan oleh para kreditor Lehman
berdampak langsung terhadap likuiditas Lehman. Ini menjadi penyebab
utama kebangkrutan Lehman.
Selain itu, Auditor Ernst & Young sebagai auditor keuangan Lehman
Brothers juga dinilai lalai, dan melaporkan hasil audit palsu soal keuangan
lembaga keuangan terbesar dan bergengsi di AS tersebut.
Selain permintaan tambahan kolateral, penumpukan aset Lehman
Brothers juga dibuat terpusat pada kredit kepemilikan kredit rumah
bermasalah. Sehingga ada kasus penyesatan informasi yang material dalam
akuntansi Lehman.
Menurut laporan Auditor Ernst & Young, tersirat bahwa Lehman
menggunakan rekayasa akuntansi untuk menutupi utang sebesar 50 miliar
dolar AS di pembukuannya. Semua itu dilakukan untuk menyembunyikan
ketergantungan dari utangnya. Para pejabat senior Lehman, juga auditor
mereka Ernst & Young, sadar akan tindakan ini.
Tidak hanya itu, mereka juga menyinggung kemungkinan gugatan
hukum terhadap mantan pimpinan Lehman, Dick Fuld, juga pejabat
keuangan Lehman, eksekutif Lehman lainnya seperti Chris O'Meara, Erin
Callan, dan Ian Lowitt. Perusahaan itu dituduh telah melakukan skandal
akuntansi. Itulah mengapa pemerintah Amerika Serikat tidak membail-out
Lehman Brothers, karena aktiva lehman lebih banyak berbentuk derivatif.
(Winarto,2010)
14
Daftar Pustaka
Brooks, Leonard J & Paul Dunn, Etika Bisnis dan profesi edisi 5,Salemba empat,
Jakarta:2011
Duska, Ronald F and Brenda shay Duska, accounting Ethics, Ebook Blackwell
Publishing:2011.
http://iapi.or.id
http://www.iaiglobal.or.id
http://iamiglobal.or.id
PMK No.17/2008 Tentang Jasa Akuntan Publik
PMK No.25/2014 Tentag Akuntan Beregister Negara
Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara
No.PER/04/M.PAN/03/2008
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tetang Akuntan Publik
15