Bab I
Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Etika merupakan satu pengetahuan yang menjelaskan tentang arti baik dan buruk serta
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, juga menyatakan satu tujuan yang perlu diraih
manusia dalam perbuatannya serta menunjukkan arah untuk melakukan apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia. (Hamzah Yakub). Istilah kode etik kemudian muncul untuk
menjelaskan tentang batasan yang perlu diperhatikan oleh seorang professional ketika
menjalankan profesinya.
Sama halnya dengan profesi-profesi lain, Akuntan Publik juga mempunyai kode etik
yang digunakan sebagai rambu-rambu atau batasan-batasan ketika seorang Akuntan Publik
menjalankan perannya. Pemahaman yang cukup dari seorang Akuntan Publik tentang kode
etik, akan menciptakan Akuntan Publik yang professional, berkompeten,dan berdaya guna.
Tanpa adanya pemahaman yang cukup tentang kode etik, seorang Akuntan Publik akan
terkesan tidak elegan, bahkan akan menghilangkan nilai esensial yang paling tinggi dari
profesinya tersebut.
1.2.Rumusan Masalah
o Apa itu pengertian kode etik profesi akuntansi?
o Mengapa perlu adanya kode etik bagi seorang akuntan?
o Bagaimanakah kode etik akuntan di Indonesia?
1.3.Tujuan Pembahasan
1. Dapat memaparkan dan menjelaskan pengertian kode etik profesi akuntan.
2. Dapat memaparkan dan menjelaskan pentingnya kode etik bagi seorang akuntan.
3. Dapat memaparkan dan menjelaskan kode etik akuntan di Indonesia.
BAB II
Pembahasan
2.1.Pengertian Kode Etik Profesi Akuntan
Etika profesi akuntan merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik
dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan
yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai
seorang akuntan.
Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen yang tinggi yang biasanya
dituangkan kedalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang
mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam
menjalankan profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang harus dipenuhi
dan ditaati oleh setiap profesi. Etika professional juga berkaitan dengan perilaku moral yang
lebih terbatas pada kekhasan pola etika yang diharapkan untuk profesi tertentu (Chua dkk,
1994).
Kode Etik Akuntan merupakan norma dan perilaku yang mengatur hubungan antara
auditor dengan para klien, antara auditor dengan sejawatnya dan antar profesi dengan
masyarakat. Kode Etik Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi
seluruh anggota, baik yang berpraktek sebagai auditor, bekerja dilingkungan usaha, pada
instansi pemerintah, maupun lingkungan dunia
pendidikan. Sihwajoni dan Gudono menyatakan bahwa etika professional bagi praktek
auditor di Indonesia dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berprilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah
laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi sebagai perwujudan
tanggungjawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staff, pemberi
kerja, dan masyarakat umum .
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis
dan standar professional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati,
anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama
penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, International Federation of Accountants,
badan pengatur, dan peraturan perundang-undangan yang relevan.
2.5.3. Prinsip-prinsip akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan :
1) Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data
keuangan lain suatu entitas disajikan sesusai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2) Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan
terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku,
apabila laporan tersebut memuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan
atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan
pengatur standar yang ditetapkan IAI. Dalam keadaan luar biasa, laporan atau data mungkin
memuat penyimpangan seperti tersebut.
Dalam kondisi tersebut anggota KAP dapat mematuhi ketentuan dalam butir ini
selama anggota KAP dapat menunjukkan bahwa laporan atau data akan menyesatkan apabila
tidak memuat penyimpangan seperti itu, dengan ccara mengungkapkan penyimpangan dan
estimasi dampaknya (bila praktis), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi
yang berlaku umum yang menghasilkan laporan yang menyesatkan.
2.5.4. Tanggung Jawab Kepada Klien
1. Informasi Klien yang Rahasia.
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa
persetujuan dari klien. Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk :
1) Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan etika
kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip akuntansi.
2) Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan
perundang-undagan yang berlaku seperti panggilam resmi penyidikan pejabat pengusut atau
melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.
3) Melarang review praktil professional (review mutu) seorang Anggota sesuai dengan
kewenangan IAI
4) Menghalangi anggota dar pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas
penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP dalam rangka penegakan
disiplin anggota.
Anggota yang terlibat dalam penyidikan dan review diatas, tidak boleh
memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi mereka atau mengungkapkan informasi rahasia
klien yang diketahuinya dalam pelaksanaan tugasnya. Larangan ini tidak boleh membatasi
anggota dalam pemberian informasi sehubungan dengan proses penyidikan atau penegakan
disiplin sebagaimana telah diungkapkan dalam butir (4) diatas atau review praktik
professional (review mutu) seperti telah disebutkan dalam butir (3) diatas.
2. Fee Profesional
A. Besaran Fee
Besarnya fee anggota dapat bervariasi tergantung
a. Resiko penugasan
b. Kompleksitas jasa yang diberikan
c. Tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut
d. Struktur biaya KAP yang bersangkutan
e. Pertimbangan professional lainnya.
Anggota KAP tidak diperkanankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee
yang dapat merusak citra profesi.
B. Fee Kontinjen
Fee Kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa professional tanpa
adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee
tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika
ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar
penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur. Anggota KAP tidak
diperkenankan untuk menetapkan fee kontinjen apabila penetapan tersebut dapat mengurangi
independensi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Menurut Hamzah Yakub Etika adalah satu pengetahuan yang menjelaskan tentang arti
baik dan buruk serta apa yang seharusnya dilakukan manusia, juga menyatakan satu tujuan
yang perlu diraih manusia dalam perbuatannya serta menunjukkan arah untuk melakukan apa
yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki
komitmen yang tinggi yang biasanya dituangkan kedalam bentuk aturan khusus yang menjadi
pegangan bagi setiap orang yang mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini
merupakan aturan main dalam menjalankan profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai
kode etik yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Etika professional juga
berkaitan dengan perilaku moral yang lebih terbatas pada kekhasan pola etika yang
diharapkan untuk profesi tertentu(Chua dkk,1994).
Sama dengan profesi lainnya, seorang Akuntan Publik juga mempunyai kode etik
yang digunakan sebagai batasan-batasan ketika seorang Akuntan Publik menjalankan
perannya. Kode etik akuntan merupakan norma dan perilaku yang mengatur hubungan antara
auditor dengan para klien, antara auditor dengan sejawatnya, dan antar profesi dengan
masyarakat. Kode etik Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi
instansi, pemerintah, maupun lingkungan dunia
pendidikan, Sihwahjoni dan Gudono menyatakan bahwa etika professional bagi praktik
auditor di Indonesia dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
Terdapat 8 (delapan) butir prinsip etika dalam kode etik Indonesia yaitu Tanggung
Jawab Profesi, Kepentingan Publik, Integritas, Obyektivitas, Kompetensi dan Kehati-hatian,
Kerahasiaan, Perilaku Profesional, dan Standar Teknis. Kedelapan butir prinsip tersebut
merupakan hal-hal yang harus dimiliki oleh seorang Akuntan Publik.
3.2. Saran
Agar profesi akuntan dihargai dan dapat menjaga kepercayaan publik, akuntan perlu
mempertahankan dan meningkatkan kompetensinya sebagai seseorang professional. Setiap
akuntan harus mampu menjaga etika dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, menerapkan
kode etik akuntan dalam menjalankan profesionalitsnya dan mengikuti pendidikan profesi
berkelanjutan seperti pelatihan seminar dibidang-bidang yang terkait dengan akuntansi secara
berkala.
Daftar Pustaka
https://www.ngelmu.co/pengertian-etika-jenis-fungsi-dan-manfaat-etika/
http://fikriansyahadzaki.blogspot.co.id/2016/04/pentingnya-kode-etik-akuntan-
dalam.html
http://bonjoer.blogspot.co.id/2015/12/makalah-kode-etik-akuntan-publik.html
imas.staff.gunadarma.ac.id/.../Kode+Etik+Akuntan+Indonesia.pdf