Anda di halaman 1dari 79

Latihan soal Akuntansi Manajemen

TUGAS MANDIRI
AKUNTANSI MANAJEMEN
(EKMA4314)

PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 1 SAMPAI DENGAN 60, PILIHLAH


SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

1. Sekelompok individu yang bertanggung jawab atas operasi


perusahaan merupakan definisi dari ....
A. manajemen
B. organisasi
C. akuntansi keuangan
D. akuntansi manajemen

2. Salah satu kesamaan akuntansi keuangan dengan akuntansi


manajemen adalah ....
A. informasi digunakan untuk membantu membuat keputusan
B. pelaporan dibatasi oleh Standar Akuntansi Keuangan dan Prinsip
Akuntansi
C. berorientasi waktu data masa lalu dan prediksi yang akan datang
D. entitas pelaporan berupa laporan segmental atau bagian dalam
perusahaan

3. Bagian yang mempunyai fungsi utama yang langsung berhubungan


dengan pencapaian tujuan utama perusahaan merupakan kelompok
fungsi ....
A. lini
B. staf
C. planning
D. decision making

4. Pencatatan dalam proses akuntansi, akan dilakukan dari bukti


transaksi ke dalam ....
A. jurnal
B. buku besar
C. buku pembantu
D. neraca
5. Pemisahan antara penghasilan dari operasi utama, penghasilan diluar
operasi dan laba/rugi luar biasa merupakan salah satu bentuk laporan laba
rugi ....
A. single step
B. multiple step
C. current performance
D. all inclusive

6. Informasi neraca PT. MAXI pada tahun 2002 sebagai berikut:


NERACA
Yang berakhir pada tahun 2002
Aktiva lancar Rp. 135. Utang Lancar Rp
000.000,- 120.000.000,-
Investasi Jangka panjang Rp. 85. Utang jangka panjang Rp
000.000,- 80.000.000,-
Aktiva tetap Rp Modal sendiri Rp.
180.000.000,- 200.000.000,-

Total Aktiva Rp Total pasiva Rp


400.000.000,- 400.000.000,-
Dari informasi neraca tersebut maka current ratio perusahaan pada tahun
2002 adalah ....
A. 50 %
B. 100 %
C. 112,5 %
D. 400 %

7. Berdasarkan soal nomor 6


Besarnya total debt to equity ratio tahun 2002 adalah ....
A. 50 %
B. 100 %
C. 112,5 %
D. 400 %

8. Berdasarkan soal nomor 6


Bila penjualan selama tahun 2002 adalah sebesar Rp
1.600.000.000,-. Maka rentabilitas ratio pada tahun 2002 adalah
sebesar....
A. 50 %
B. 100 %
C. 112,5 %
D. 400 %

9. Data catatan tentang perintah produksi yang berhubungan dengan


pesanan barang merupakan informasi ....
A. kualitatif
B. operasi
C. laporan keuangan
D. akuntansi manajemen

10. PT. DEWA bergerak dalam bidang percetakan ingin menambah mesin
cetak, dengan pertimbangan jika membeli baru Rp 900.000.000,- dan bila
alternatif 1 merakit sendiri akan mengeluarkan biaya :
 Suku cadang sebesar Rp 350.000.000,-
 Upah langsung sebesar Rp 150.000.000,-
Alternatif ke 2 dirakit oleh perusahaan luar dengan biaya Rp
600.000.000,-. Besarnya biaya penuh PT DEWA adalah ....
A. Rp 100.000.000,-
B. Rp 400.000.000,-
C. Rp 1.100.000.000,-
D. Rp 1.400.000.000,-

11. Berdasarkan soal nomor 10


Besarnya biaya differensial PT DEWA adalah ....
A. Rp 100.000.000,-
B. Rp 400.000.000,-
C. Rp 1.100.000.000,-
D. Rp 1.400.000.000,-
12. Bila pendapatan sesungguhnya lebih kecil Rp 500.000.000,- dan biaya
sesungguhnya lebih tinggi Rp 350.000.000,-. Maka laba operasi
sesungguhnya akan ....
A. lebih besar Rp 150.000.000,-
B. lebih kecil Rp 150.000.000,-
C. lebih besar Rp 850.000.000,-
D. lebih kecil Rp 850.000.000,-

13. Anggaran yang tolak ukur kegiatannya dibagi pada berbagai tingkat
kegiatan disebut dengan anggaran ....
A. tetap
B. fleksibel
C. pendapatan
D. biaya

14. Salah satu langkah menerapkan anggaran fleksibel untuk perencanaan


dan pengendalian pada awal periode adalah ....
A. menganalisis seluruh penyimpangan anggaran yang terjadi
B. mengevaluasi penyebab terjadinya penyimpangan anggaran
C. membandingkan anggaran fleksibel dengan realisasi pelaksanaan
D. menyusun anggaran yang terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap

15. Pada akhir triwulan pertama 2002 laporan penjualan dan biaya penjualan
PT. AMOR dari departemen penjualan untuk triwulan pertama 2002
sebagai berikut:
 Jumlah biaya variabel sebesar Rp 1.175.000.000,-
 Jumlah biaya tetap sebesar Rp 825.000.000,-
Jika anggaran penjualan sebanyak 90.000 unit , total biaya Rp 20.000,-
per unit dan biaya variabel Rp 11.000,- per unit, maka besarnya
pemborosan biaya tetap dari departemen penjualan pada triwulan
pertama tahun 2002 adalah ....
A. Rp 15.000.000,-
B. Rp 185.000.000,-
C. Rp 200.000.000,-
D. Rp 365.000.000,-

16. Biaya variabel yang jumlah totalnya akan berubah secara proposional
dengan perubahan volume kegiatan adalah biaya variabel ....
A. murni
B. bertingkat
C. lengkung
D. terkontrol

17. Menghitung biaya variabel dari total biaya saat kegiatan perusahaan
berjalan kembali dikurangi biaya tetap merupakan salah satu prosedur
metode pemisahan biaya campuran ....
A. penghentian kegiatan
B. titik tertinggi dan terendah
C. gerak dan waktu
D. kuadrat terkecil
18. Perusahaan menghentikan kegiatannya selama satu bulan dan biaya tetap
dibayar adalah Rp 25.000.000,-, setelah perusahaan berjalan kembali
selama satu bulan dikeluarkan biaya Rp 80.000.000,- dan produksi per
kapasitas adalah 10.000 unit. Maka besarnya biaya semi variabel, bila
menggunakan metode penghentian kegiatan adalah ....
A. Rp 25.000.000,-
B. Rp 40.000.000,-
C. Rp 65.000.000,-
D. Rp 80.000.000,-

19. PT. WIRA mempunyai data biaya pemeliharaan selama tiga bulan sebagai
berikut:
Jam mesin Biaya
Bul (kapasitas pemelihar
an mesin) aan
3.000 Rp
1 5.000 500.000,-
2 8.000 Rp
3 700.000,-
Rp
1.000.000
,-
Dari data tersebut maka besarnya biaya variabel per unit, bila
menggunakan titik tertinggi dan terendah adalah ....
A. Rp 100,- per unit
B. Rp 125,- per unit
C. Rp 150,- per unit
D. Rp 167,- per unit

20. Perhitungan biaya produksi yang membebankan biaya tetap dan biaya
variabel disebut metode ....
A. direct costing
B. variabel costing
C. full costing
D. fixed costing

21. Data biaya produksi dan persediaan PT. BAYU pada akhir tahun 2002
sebagai berikut :
 Biaya bahan baku sebesar Rp 12.000.000,-
 Biaya upah langsung sebesar Rp 16.000.000,-
 Biaya Overhead Pabrik variabel sebesar Rp 10.000.000,-
 Biaya Overhead Pabrik tetap sebesar Rp 4.000.000,-
Total biaya produksi akhir tahun 2002 dengan memakai metode full
costing adalah sebesar ....
A. Rp 28.000.000,-
B. Rp 32.000.000,-
C. Rp 38.000.000,-
D. Rp 42.000.000,-
22. Berdasar soal nomor 21
Maka biaya produksi akhir tahun 2002 dengan memakai metode variabel
costing adalah sebesar ....
A. Rp 18.000.000,-
B. Rp 24.000.000,-
C. Rp 32.000.000,-
D. Rp 38.000.000,-

23. Suatu keadaan dimana jumlah penjualan sama dengan jumlah biaya
disebut dengan ....
A. break even point
B. marginal income
C. break even mixed
D. margin of safety

24. Data PT. TRI selama tahun 2002 sebagai berikut:


 Standar biaya produksi variabel sebesar Rp.30.000,- per unit.
 Harga jual sebesar Rp.80.000,- per unit
 Biaya Overhead pabrik tetap sebesar Rp.650.000.000,- setahun
 Biaya penjualan tetap sebesar Rp.350.000.000,- per tahun.
Maka besarnya Break Even Point yang dinyatakan dalam rupiah adalah …
A. Rp. 180.000.000,-
B. Rp. 480.000.000,-
C. Rp. 600.000.000,-
D. Rp.l.600.000.000,-
25. Berdasarkan soal nomor 24
Maka unit yang harus terjual agar diperoleh laba bersih Rp.500.000.000,-
adalah sebesar ....
A. 6.250 unit
B. 10.000 unit
C. 17.000 unit
D. 30.000 unit

26. Cara analisis terhadap hubungan biaya, volume dan laba dimana
perusahaan memproduksi lebih dari satu jenis produk yaitu ….
A. break even point
B. marginal income
C. break even mixed
D. margin of safety

27. Selisih penjualan menurut anggaran dengan penjelasan dalam keadaan


break even yang dinyatakan dalam persentase disebut ….
A. break even point
B. marginal income
C. break even mixed
D. margin of safety

28. Data PT.ENAK diketahui penjualan dan biaya variabel sebagai


berikut :
Jenis Produk Penjualan Biaya variabel
Roti tawar Rp.10.000.000,- Rp. 4.000.000,-
Roti manis Rp.20.000.000,- Rp.11.000.000,-
Bila biaya tetap total sebesar Rp.5.000.000,- maka berapakah besarnya
margin of safety?
A. 67%
B. 133 %
C. 200 %
D. 400 %
29. Berdasarkan soal nomor 28
Maka besarnya break even mixed adalah ….
A. Rp. 5.000.000,-
B. Rp.10.000.000,-
C. Rp.15.000.000,-
D. Rp.30.000.000,-
30. Berdasarkan soal nomor 28
Maka laba tertinggi yang dapat dicapai adalah sebesar ....
A. Rp.3.000.000,-
B. Rp.10.000.000,-
C. Rp.15.000.000,-
D. Rp.20.000.000,-

31. Informasi dikatakan relevan jika berkaitan dengan ....


A. masalah yang dihadapi.
B. tersedia pada saat mengambil keputusan
C. data kuantitatif
D. data kualitatif

32. Akuntansi manajemen berkepentingan dengan biaya masa yang akan


datang karena ....
A. berhubungan dengan fungsi-fungsi manajemen
B. tidak bisa dikendalikan manajemen
C. berhubungan dengan pihak ketiga
D. sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

33. Kapasitas normal perusahaan adalah 10.000 unit produk perbulan. Biaya
variabel per unit adalah Rp 1.000,- Biaya tetap perbulan Rp 4.000.000,-.
Harga jual per unit Rp 2.500,- saat ini perusahaan bekerja pada kapasitas
8.000 unit perbulan. Apabila perusahaan menerima pesanan sebanyak
2.000 unit dengan harga Rp 2.000,- per unit. Maka sebaiknya pesanan
tersebut adalah ....
A. ditolak karena perusahaan akan rugi
Rp 8.000.000,-
B. diterima karena perusahaan akan laba Rp 8.000.000,-
C. ditolak karena perusahaan akan rugi Rp 10.000.000,-
D. diterima karena perusahaan akan laba Rp 10.000.000,-

34. Perusahaan mobil PT. FAST MOTOR membutuhkan 1.500 unit suku
cadang. Guna memenuhi kebutuhannya menghadapi alternatif membeli
dari perusahaan lain atau membuat sendiri. Jika membuat sendiri suku
cadang yang diperlukannya maka biaya pembuatan per unitnya adalah
sebagai berikut:
 biaya bahan baku sebesar Rp.90,-
 biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.65,-
 biaya overhead pabrik variabel sebesar Rp.85,-
 biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp.60,-
Sedangkan apabila membeli dari luar
perusahaan biaya yang dikeluarkan adalah:
 harga beli sebesar Rp 150,- per unit
 biaya pemesanan total Rp.100.000,-
Berdasarkan soal diatas, maka alternatif yang menguntungkan adalah ….
A. membuat sendiri karena menguntungkan Rp.35.000,-
B. membuat sendiri karena menguntungkan Rp.415.000.-
B. membeli dari luar perusahaan karena menghemat Rp.35.000,-
C. membeli dari luar perusahaan karena menghemat Rp.415.000,-

35. Beban yang harus dipertimbangkan karena perusahaan memilih suatu


alternatif disebut biaya …
A. kesempatan
B. diferensial
C. bisa terhindarkan
D. modal sendiri

36. Sebuah perusahaan mempunyai dua altematif pilihan yaitu menjual gula
batu atau memproses lebih lanjut. Harga jual gula batu Rp. 7.000,00 per
kg. Apabila diolah lebih lanjut menjadi harga jual per kgnya Rp.5.000,00
dengan tambahan biaya variabel adalah Rp 1.000,00 per kg. Perusahaan
ini dapat membuat 100.000 kg per hari, maka laba yang akan diperoleh
apabila perusahaan memproses lebih lanjut adalah sebesar …
A. Rp.300.000.000,00
B. Rp.400.000.000,00
C. Rp.500.000.000,00
D. Rp.700.000.000,00

37. PT. SEGAR merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi minuman


bersoda dengan catatan biaya sebagai berikut:
 biaya bahan minuman sebesar Rp 200.000.000,-
 biaya botol sebesar Rp 300.000.000,-
 biaya upah langsung sebesar Rp 600.000.000,-
 biaya penyusutan fasilitas sebesar Rp 800.000.000,-
 biaya gaji direktur sebesar Rp 2.000.000.000,-
Maka besarnya differensial adalah ....
A. Rp 800.000.000,-
B. Rp 1.100.000.000,-
C. Rp 1.400.000.000,-
D. Rp 2.000.000.000,-

38. PT. MAKMUR mempunyai empat departemen yang gambaran laporan


laba rugi sebagai berikut:
Departemen I Departemen II
Departemen III Departemen IV
Penjualan (Rp) 4.000.000 6.000.000 4.000.000
5.000.000
Biaya Variabel (Rp) 5.000.000 5.500.000 3.000.000
1.000.000
Biaya Tetap (Rp) 1.200.000 1.200.000 1.200.000
1.200.000
Bila biaya tetap terdiri dari 30% terhindarkan dan 70% tidak terhindarkan.
Maka departemen yang harus ditutup adalah departemen ....
A. I
B. II
C. III
D. IV

39 Fokus dalam activity based costing system adalah ….


A. produk
B. aktivitas
C. biaya produksi
D. teknologi informasi

40. Kelebihan penggunaan metode activity based costing system adalah


memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam penentuan biaya ....
A. terhindarkan
B. marginal
C. relevan
D. kesempatan

41. Biaya overhead berubah jumlahnya apabila unit yang diproduksi


bertambah. Hal tersebut termasuk dalam tingkat pembebanan
berdasarkan ....
A. unit
B. proses
C. fasilitas
D. produk

42. Salah satu elemen biaya yang tergolong dalam tempat biaya mesin
adalah biaya ....
A. listrik
B. gaji pegawai
C. pajak kekayaan
D. asuransi

43. Berikut ini informasi yang berhubungan dengan pembuatan desain produk
dengan pabrik genteng “KUAT JAYA”
 Biaya overhead pabrik tahun lalu yang berhubungan dengan
pembuatan desain produk Rp 20.000.000,-
 Total biaya overhead pabrik tahun lalu Rp 50.000.000,-
 Jam kerja perubahan desain tahun lalu 5.000 jam
 Jam perubahan desain 300 jam
 Jam kerja perusahaan 30.000 jam
 Jam kerja langsung 50 jam
Maka total biaya overhead pabrik untuk produk genteng dengan metode
ABC adalah sebesar ....
A. Rp 200.000,-
B. Rp 500.000,-
C. Rp 1.150.000,-
D. Rp 1.250.000,-

44. Informasi PT. HASTA memproduksi produk standar sebagai berikut :


 Biaya material Rp 15.000.000,-
 Biaya Upah langsung Rp 40.000.000,-
 Biaya overhead pabrik persiapan
Rp 50.000.000,-
 Biaya overhead pabrik lain-lain
Rp 60.000.000,-
 Persiapan pabrik 50 jam
 Persiapan produk 25 jam
 Total jam kerja pabrik 30.000 jam
 Jam kerja produk 10.000 jam
 Unit produksi 10.000 unit
Maka total biaya produksi per unit dengan metode ABC adalah sebesar ....
A. Rp 8.300,-
B. Rp 10.000,-
C. Rp 27.300,-
D. Rp 29.000,-

45. Salah satu aspek dasar dalam just in time adalah semua aktivitas yang
tidak menambah nilai dari produk akan ....
A. mengurangi biaya produksi
B. menambah biaya produksi
C. mengurangi biaya penggudangan
D. menambah biaya penggudangan

46. Ciri utama proses pembelian yang digunakan dalam metode just in time
adalah memerlukan ....
A. penanganan barang dilakukan satu kali
B. waktu pembongkaran barang yang lama
C. inspeksi kualitas yang maximal
D. penggudangan yangb luas

47. Dalam metode just in time untuk menjaga ketepatan waktu kapan barang
harus sampai di pabrik dan berapa jumlah yang seharusnya untuk
diproduksi memerlukan ....
A. kedekatan dengan pemasok
B. mengurangi waktu pengepakan
C. minimalisasi inspeksi
D. eliminasi penggudangan

48. Penentuan biaya produksi dalam sistem just in time dilakukan pada ....
A. awal periode
B. akhir periode
C. terus menerus dalam tahun berjalan
D. terputus-putus per semester dalam tahun berjalan

49. PT MIRA mempunyai data produksi dan biaya produksi selama Juni 2002
sebagai berikut:
 Biaya penanganan persediaan produk dalam proses 20% dari
persediaan
 Persediaan awal 0
 Diterima dari departemen A sebanyak 300 Unit @ Rp 5.000,-
 Dopindah ke Departemen B sebanyak 2.000 unit
 Biaya konversi ditambahkan Rp 5.000.000,-
 Produk rusak dalam proses 100 unit
 Persediaan akhir produk dalam proses (50% biaya konversi) 1.000 unit

Maka penghematan yang diperoleh bila perusahaan melakukan


percepatan proses produksi menjadi 2 kali dari sekarang adalah
sebesar ....
A. Rp 1.770.000,-
B. Rp 1.830.000,-
C. Rp 4.130.000,-
D. Rp 4.270.000,-

50. PT ABA mempunyai data sebagai berikut:


 Saldo awal rekening MPDP (termasuk biaya konversi Rp 30.000,-) sebesar
Rp 300.000,-
 Material diterima dari pemasok Rp 2.000.000,-
 Perhitungan fisik persediaan MPDP (biaya konversi Rp 40.000,-) sebesar
Rp 250.000,-
Maka untuk mencatat material yang dibebankan ke produk jadi adalah
dengan mendebet ....
A. produk jadi sebesar Rp 2.230.000,-
B. produk jadi sebesar Rp 2.060.000,-
C. MPDP sebesar Rp 2.230.000,-
D. MPDP sebesar Rp 2.060.000,-

51. Pengukuran dari elemen-elemen biaya yang seharusnya terjadi untuk


membuat satu unit produk disebut biaya ....
A. standar
B. diferensial
C. penuh
D. pertanggungjawaban

52. Membandingkan hasil pelaksanaan yang sesungguhnya dengan apa yang


seharusnya terjadi merupakan salah satu kelebihan biaya standar sebagai
alat ....
A. pengawasan
B. pengambilan keputusan
C. pengukuran biaya
D. pencatatan biaya

53. Data PT Mega selama tahun 2002 sebagai berikut :


 Penjualan satu periode sebesar 50.000 unit
 Persediaan barang jadi yang diinginkan 31 Desember 2002 sebesar
35.000 unit
 Persediaan barang jadi 31 Desember 2002 sebesar 30.000 unit
 Standar membuat satu unit produk jadi diperlukan 5 satu bahan baku
Maka kebutuhan untuk produksi standar material per unit adalah
sebesar ....
A. 55.000 satuan
B. 115.000 satuan
C. 275.000 satuan
D. 575.000 satuan

54. Data Produk A yang diproses melalui 2 departemen sebagai berikut :


Departemen I Departemen II
 Jumlah tenaga kerja langsung 10 orang 20 orang
 Jam kerja per tenaga kerja 30 jam 40 jam
 Upah minguan tenaga kerja langsung Rp 900.000,- Rp
1.600.000,-
 Biaya lain (premi, lembur dsb) standar
Tarif upah langsung per jam Rp 250,- Rp 500,-
 Waktu untuk membuat produk 2 jam 3 jam
Maka total standar biaya upah langsung per unit adalah
sebesar ....
A. Rp 1.000,-
B. Rp 5.000,-
C. Rp 5.750,-
D. Rp 14.000,-

55. Data PT TRI sebagai berikut :


 Biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp 50.000.000,-
 Biaya overhead variabel sebesar Rp 3.000,- per jam kerja langsung
 Kapasitas normal sebesar 20.000 jam kerja langsung
 Jam mesin standar sebesar 10 jam
Maka standar biaya overhead pabrik tiap unit adalah sebesar ....
A. Rp 500,-
B. Rp 5.000,-
C. Rp 5.500,-
D. Rp 55.000,-

56. Perbedaan antara biaya material menurut standar dengan biaya material
aktual yang dikeluarkan disebut selisih ....
A. material
B. upah langsung
C. volume
D. harga jual

57. Selisih material terjadi karena adanya selisih ....


A. harga material
B. penggunaan jam kerja
C. kuantitas produk yang diproduksi
D. tarif upah

58. PT. YOYO membeli bahan 50.000 kg dengan harga per kg aktual Rp
4.000,-. Bahan digunakan untuk memproduksi total 45.000 kg dan harga
per kg standar Rp 3.000,-. Maka akan timbul selisih penggunaan bahan
sebesar ....
A. untung Rp 65.000.000,-
B. rugi Rp 65.000.000,-
C. untung Rp 335.000.000,-
D. rugi Rp 335.000.000,-

59. Data PT ABU sebagai berikut :


 Jam tenaga kerja aktual 5.000 jam
 Jam tenaga kerja standar 4.000 jam
 Tarif upah aktual Rp 25,- per jam
 Tarif upah standar Rp 10,- per jam
Maka selisih biaya tenaga kerja adalah ....
A. untung Rp 60.000,-
B. rugi Rp 60.000,-
C. untung Rp 75.000,-
D. rugi Rp 75.000,-

60. Data PT. ARTA sebagai berikut:


 Biaya overhead pabrik aktual Rp 5.000.000,-
 biaya overhead pabrik standar terdiri atas 60.000 jam x Rp 80,-.
Maka selisih anggaran adalah ....
A. laba Rp 200.000,-
B. rugi Rp 200.000,-
C. laba Rp 9.800.000,-
D. rugi Rp 9.800.000,-

SOAL BESERTA JAWABAN AKUNTANSI MANAJEMEN


AKUNTANSI MANAJEMEN Soal dan jawaban

TUGAS

1. Sebutkan dua tipe Akuntansi dan jelaskan dua sifat umum yang sama diantara kedua tipe
Akuntansi tersebut.
Jawab No. 1
Dalam Akuntansi kita mengenal ada dua tipe, yakni :
1) Akuntansi Keuangan
2) Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen memiliki dua arti
a) Sebagai Tipe Akuntansi
b) Sebagai Tipe Informasi

Sebagai Tipe Akuntansi:


Akuntansi Manajemen merupakan suatu system Pengolah Informasi Keuangan yang
digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan bagi kepentingan pemakai intern
organisasi

Sebagai Tipe Informasi .


Akuntansi Manajemen merupakan tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai
satuan ukuran, yang digunakan untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan
perusahaan.

Akuntansi Manajemen :
Adalah Informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi
manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern organisasi.

Persamaan Akuntansi Keuangan dan Manajemen :


1) Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar
juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen.
2) Menggunakan Sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan
informasi yang disajikan kepada pemakainya.
2. Pemakai luar dan pemakai intern Perusahaan mempunyai kepentingan yang berbeda
terhadap informasi yang dihasilkan oleh Akuntansi jelaskan perbedaan tersebut.
Jawab No. 2
Pemakai intern merupakan pihak yang berwenang dalam hal pengelolaan Aktivitas
Perusahaan, sedangkan pemakai luar merupakan mereka yang tidak ikut dalam pengelolaan
perusahaan. Informasi Akuntansi diperlukan oleh pemakai luar untuk membuat keputusan
ekonomi Organisasi, sedangkan bagi Pemakai Intern Informasi Akuntansi digunakan untuk
membuat keputusan yang harus dilakukan oleh organisasi.

3. Lingkup yang dicakup oleh informasi yyang dihasilkan oleh Akuntansi Keuangan dan
Akuntansi Manajemen adalah berbeda. Jelaskan perbedaan tersebut.
Jawab No. 3
Informasi Akuntansi Keuangan
 Dibutuhkan oleh manajemen puncak maupun pihak luar perusahaan untuk pengambilan
keputusan.
 Informasi ini biasanya disajikan kepada pihak luar perusahaan di dalam laporan keuangan
berbentuk neraca, laporan rugi/laba, laporan laba ditahan dan sebainya.

Informasi Akuntansi Manajemen


 Diperlukan oleh Manajemen untuk melaksanakan dua fungsi pokok manajemen yakni :
perencanaan dan pengendalian aktivitas
 Dihasilkan oleh Sistem pengolah informasi yang disebut akuntansi manajemen
 Bentuk laporan yang dihasilkan : anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi,
laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban, laporan menurut aktivitas, laporan biaya
mutu, laporan biaya daur hidup produk (product life cycle cost)

4. Jelaskan mengapa unsur taksiran dalam informasi yang dihasilkan oleh Akuntansi
Manajemen lebih besar dibanding dengan dalam informasi yang dihasilkan oleh Akuntansi
Keuangan?

Jawab No. 4
Karena Akuntansi Manajemen merupakan akuntansi yang mengolah informasi keuangan
yang terutama untuk memenuhi keperluan manajemen dalam melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Sedangkan Akuntansi Keuangan merupakan tipe
akuntansi yang mengolah informasi keuangan yang terutama untuk memenuhi keperluan
manajemen puncak dan pihak luar organisasi.

5. Mengapa informasi yang dihasilkan oleh Akuntansi keuangan diatur oleh prinsip akuntansi
berterima umum?
Jawab No. 5
Agar setiap pihak yang membuat informasi Akuntansi Keuangan selalu mengacu pada
ketentuan atau aturan yang telah ditetapkan untuk mencegah terjadinya penipuan/manipulasi
data keungan disetiap pembuat informasi keuangan dan juga pihak/badan yang berwenang
akan lebih muda melakukan kotroling.

6. Sebutkan tahap perkembangan Akuntansi Manajemen sebagai suatu tipe Akuntansi dalam
Perusahaan.
Jawab No. 6
Tahap Pertama teradi hingga tahun 1940 – an pada tahap ini terjadi revolusi industri plus
dengan produksi masal yang mendominas. Pengendalian biaya mengalami tekanan sebagai
biaya sandar dalam kurun waktu tersebut terdapat dua isu pokok. Isu tersebut adalah
penetapan keuntungan yang di harapkan dan penetapan standar biaya perunit.

Tahap kedua diawali pada tahun 1940-an hingga tahun 1980-an. Dua isu pokok dalam kurun
waktu ini adalah penetapan biaya tetap dan biaya variabel. Dalam proses pengambilan
keputusan trategis jangka pendek, manajemen sangat terbantu dengan adanya pemisahan
biaya ini.

Tahap ketiga diawali pada tahun 1980-an hingga tahun 1990-an. Pada tahap ini timbul
kebutuhaan dalam menentukan harga pokok dengan cara yang lebih akurat. Maka diciptakan
konsep ABC yang berfungsi untuk menetapkan harga pokokdengan dasar kegiatan yang
dilakukan untuk memperileh suatu keluaran atau produk.
Tahap keempat akuntansi manajemen mengalami perkembangan yang revolusioner. Hal ini
disebabkan oleh semakin ketatnya persaingan bisnis. Kekuatan pasar mengerahkan
paradikma berpikir dan bekerja, sehingga perusahaan dipaksa untuk menjalankan bearbagai
macam inovasi agar taetap menaga keberlangsungannya.
7. Jelaskan tiga karakteristik yang harus dimiliki oleh akuntansi Manajemen agar dapat
menjadi pencatat skor yang bai.
Jawab No. 7
I. Pencatat skor (score keeping)
Akuntansi manajemen mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer yang
bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana yang
telah disusun.
II. Penarik perhatian manajemen (attention directing)
Sebagai penarik perhatian manajemen, akuntansi menyajikan informasi penyimpangan
pelaksanaan rencana yang memerlukan perhatian manajemen agar manajemen dapat
merumuskan tindakan untuk mencegah berlanjutnya penyimpangan yang terjadi. Tahap
perkembangan ini hanya dapat dicapai jika akuntansi manajemen telah dapat menjadi
pencatat skor yang baik.
III. Penyedia informasi untuk pemecahan masalah (problem solving)
Jika manajemen telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen
maka mereka akan selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan
masalah yang akan mereka lakukan.

8. Jelaskan mengapa umumnya manjemen lebih menyukai Informasi Kuantitatif dalam


mengurangi ketidak pastiannya dalam pengambilan keputusan.
Jawab No. 8
Karena pendekatan kuantitatif mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif yang
didasarkan pada model matematika yang dibuat. Salah satu contoh pendekatan kuantitatif
adalah Keputusan penerimaan karyawan berdasar nilai tes masuk.

9. Jelaskan mengapa umumnya Manajemen lebih menyukai informasi Akuntansi bila


dibandingan dengan informasi nonakuntansi dalam mengurangi ketidak pastiannya dalam
pengammbilan keputusan bisnis.
Jawab No. 9
Dalam manajemen memang lebih menyukai informasi akuntansi dibandingkan informasi non
akuntansi kerena informasi akuntansi merupakan informasiyang lebih akurat dan pasti bila
dibandingkan iformasi non akuntansi.
10. “ Batas bahsaku adalah batas duniaku “ jelaskan apa yang akan terjadi jika seorang menejer
memiliki keterbatasan dalam penguasaan akuntansi sebagai bahasa bisnis.
Jawab No. 10
Jika seorang menejer memiliki keterbatasan dalam penguasaan akuntansi maka secara
otomatis perusahaan yang dipimpinnya tidak akan berkembang dan bahkan akan mengalami
kerugian dan selanjutnya akan bangkrut.

11. “ Pada tahap awal perkembangannya, akuntansi manajemen lebih berorientasi untuk
memenuhi pihak luar perusahaan “ setujukah saudara dengan pernyataan tersebut ? jelaskan
jawaban saudara.
Jawab No. 11
Tidak setuju, Dalam hal ini kalau memang saya setuju berarti perusahaan tidak akan bisa
memenuhi penetapan keuntungan dan penetapan standar biaya.
karena memang pada tahap awal terjadi revolusi industri plus dengan produksi masal yang
mendominasi, akan tetapi pengendalian biaya mengalami tekanan sebagai biaya sandar.
Sementara pada waktu tersebut terdapat dua isu pokok. Isu tersebut adalah penetapan
keuntungan yang di harapkan dan penetapan standar biaya perunit.

12. Dengan perkembangan pasar modal di U.S.A mulai tahun 1925 akuntansi manajemen
berubah orientasinya. Jelaskan perubahan orientasi akuntansi manajemen tersebut dan
dampaknya terhadap perkembangan akuntansi manajemen sampai dengan tahun 1990-an.
Jawab No. 12
Akuntansi manajemen beriorintasi pada penetuan kos produk dengan penelusuran
profitabilitas produk secara individual dan penggunaan informasi tersebut untuk pengambilan
keputusan strategik. Perubahan ini menimbulkan lingkungan baru bagi akuntansi manajemen
paling tidak bagi sebagian besar organisasi yaitu munculnya Trend yang menyebabkan
perubahan akuntansi manajemen.

13. Sebutkan lima Trend yang menciptakan lingkungan baru bagi akuntansi manjemen sehingga
sistem akuntansi manajemen tradisional menjadi tidak cocok lagi untuk membantu
manajemen dalam menjalankan fungsi mereka.
Jawab No. 13
1. Kemajuan Teknologi Informasi
Teknologi informasi mencangkup komputer, berbagai peralatan kantor elektronik, ekuipmen
pabrik robotik, dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi informasi yang pesat
menyebabkan perubahan besar di berbagai bidang kehidupan manusia. Dalam dunia bisnis,
pemanfaatkan teknologi informasi menyebabkan perubahan yang luar biasa dalam
persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan transaksi
pertukaran antara perusahaan dengan customer-nya dan dengan perusahaan lain.
2. Implementasi JIT Manufaktur
Just-in time merupakan manufaktur philosophy yang telah diterapkan di jepang dalam tahun
tujuh puluhan dan baru diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di U.S.A. dua puluh tahun
kemudian. JIT mempunyai dampak signifikan terhadap tingkat sediaan, tata letak pabrik, dan
penyediaan jasa pendukung.
3. Meningkatnya Tuntutan Mutu
JIT manufakturing menuntut ketepatan waktu produksi dan penyerahan produk akhir kepada
customer maupun produk antara dari satu tahap produksi ke tahap produksi berikutnya.
4. Meningkatnya Diversifikasi dan Kompleksitas Produk, serta Semakin Pendeknya Daur
Produk
Banyak perusahaan yang memproduksi berbagai macam kelompok yang masing-masing
produk mengonsumsi sumber daya dengan tingkat yang sangat berbeda satu sama lain.
Dengan peralatan modern yang dikendalikan dengan komputer, pabrik maupun menghasilkan
produk yang komplek yang memerlukan penelusuran biaya yang tidak sederhana ke dalam
kos produk. Pemanfaatan komputer untuk memudahkan desain dan pengetesan hasil desain
produk menyebabkan inovasi produk sangat pesat sehingga daur hidup produk menjadi
semakin pendek.

5. Computer- Integrateg Manufakturing


Teknologi informasi maju yang ditetapkan dalam proses pengolahan produk menjadikan
perusahaan manufaktur fleksibel dalam memberikan respon terhadap perubahan kebutuhan
pasar. Komputer memungkinkan digunakannya computer-aided desaign (CAD) dan
computer-aided engineering (CAE) dalam tahap desain produk. Komputer juga mengubah
tahap proses pengolahan produk dengan digunakannya computer-aided manufakturing
(CAM), flexible manufakturing sistem (FMS), dan komputer integrated sistem (CIM).

14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknologi informasi dan jelaskan pula dampak
perkembangannya terhadap akuntansi manjemen.
Jawab No. 14
Teknologi informasi adalah yang mencangkup komputer, berbagai peralatan kantor
elektronik, ekuipmen pabrik robotik, dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi informasi
yang pesat menyebabkan perubahan besar di berbagai bidang kehidupan manusia.

 Informasi Biaya Produk yang Cermat Persaingan tingkat dunia memaksa manajemen
perusahaan manajemen perusahaan memperhitungkan demgan cermat biaya produk mereka
dengan tujuan: customer tidak dibebani biaya-bukan-penambah nilai bagi mereka, dan laba
yang diperoleh perusahaan yang memasuki persaingan global dan tajam adalah rendah
sehingga hanya perusahaan-perusahaan yang cost-effective saja yang mampu bertahan dan
berkembang dalam situasi persaingan semacam itu.

 Informasi Biaya Overhead yang Cerma Penggunaan teknologi maju dalam proses
manufaktur menyebabkan kenaikan yang signifikan persentase biaya overhead pabrik dalam
keseluruhan biaya produk tersebut memaksa manajemen untuk tidak sekedar mengalokasikan
biaya produk tersebut kepada produk, namun mendorong manajemen untuk mencari cara agar
mereka mampu mengelola biaya tersebut.

 Informasi Biaya Daur Hidup Produ Dengan pesat perkembangan pemanfaatan komputer
dalam tahap desain, engineering, dan produksi, jarak waktu yang diperlukan dari ide
rancangan sampai dengan produksi menjadi sangat pendek. Kondisi ini memungkinkan
perusahaan kelas dunia memilih strategi inovasi sebagai senjata daur hipu produk menjadi
pendek.

15. Untuk memiliki daya saing di tingkat dunia perusahaan manufaktur harus memenuhi
persyaratan tertentu. Sebut dan jelaskan persyaratan tersebut.
Jawab No. 15
Untuk dapat mendirikan perusahaan pemanufaktur ada beberapa cara yang harus dilakukan
agar mendapatkan daya kompetitif.Yaitu, berfokus pada pelanggan, memepertahankan
hubungan erat, mempraktikkan pengembangan yang kontinu, berfokus pada kualitas,
menghemat biaya melalui seleksi tempat, mengandalkan internet, dan menggunakan teknik
produksi yang baru. Kemudian suatu perusahaan selalu memproduksi barang dan jasa dengan
menggunakan faktor produksi yang akhirnya di pindahkan ke manajemen produksi sampai
manajemen operasi.Untuk memproduksi dengan menambahkan nilai atau kegunaan barang
dan jasa ada dilakukan dalam tahap-tahap proses yaitu form utility, manufaktur proses, proses
perakitan. proses yang berkelanjutan, dan proses sebentar-sebentar.
Adapun 3 syarat dasar produksi :
1) Membuat dan mengirimkan produk sebagai respon terhadap permintaan pelanggan pada
waktu pengiriman yang telah ditentukan.
2) Memberikan tingkat kualitas yang dapat diterima.
3) Memberikan segalanya dengan harga yang serendah mungkin

16. Jelaskan apa yang dimaksud dengan non – value – added activities dan jelaskan strategi
perusahaan – perusahaan Jepang dalam memenangkan persaingan di tingkat dunia dengan
menggunakan non – value – added activity strategy.
Jawab No. 16
non – value – added activities adalah proses kerja yang tidak bernilai tambah bagi pelanggan.

Strategi perusahaan-perusahaan Jepang dalam memenangkan persaingan di tingkat dunia


dengan menggunakan non – value – added activity strategy.
JIT TQC Celullar JIT
Manufacturing Zero defact Manufacturing Zero inventory

Throughput time = Prosessing Time + Inspection Time + Moving Time +


Waiting/strorage time
Value-added activities Non-value-added activities
Penekanan manajemen Jepang terhadap penghapusan non-value-added activities

17. Iak MCE sebuah perusahaan manufaktur sebesar 0,70 apa yang dapat saudara katakan
mengenai perusahaan tersebut?
Jawab No. 17
Jika proses pembuatan menghasilkan MCE sebesar 1, maka non-value-added telah dapat
dihilangkan dengan proses pengolahan produk, sehingga costumer produk tersebut tidak
dibebani dengan biaya – biaya untuk aktivitas-bukan-penembahan nilai bagi mereka.
Sebaliknya, jika proses pembuatan produk menghasilkan MCE kurang dari satu, berarti
proses pengelolahan produk masih mengunakan aktivitas-bukan-penembahan bagi customer.
18. Jelaskan apa yang dimaksud dengan throughput time dan unsur waktu saja yang membentuk
throughput time
Jawab No. 18
Tthroughput time merupakan keseluruhan waktu yang diperlukan untuk mengelolah bahan
baku menjadi bahan baku jadi.
Pengklasifikasian empat komponen throughput time sebagai value added activities dan non
value added activities dilukiskan sebagai berikut:
 Global Village
 Global Competition
 World Class Company
 Enterprice Excelence

19. Dimasa lalu, manajemen perusahaan-perusahaan manufaktur di USA memfokuskan


perhatian mereka ke value – added activities dan membuat berbagai model untuk
membenarkan kehadiran non - value – added activities dalam proses pembuatan produk
mereka. Jelaskan apa yang dimaksud dengan non – value – added activities dan berbagai
model yang telah dikembangkan oleh manajemen USA untuk membenarkan kehadiran non –
value – added activities.
Jawab No. 19
Berikut gambar strategi perusahaan USA: Non value added activities strategy. Produsen
jepang menemui kesulitan dalam memasuki pasar dunia, jika menerapkan strategi yang sama
dengan yang ditempuh oleh produsen USA. Produsen Jepang menitikberatkan strategi
produksinya pada usaha-usaha untuk menghilangkan non value added activities, sementara
itu mereka juga mengambil semu penyempurnaan value added activities yang dilakukan
produsen Amerika.

20. Seusai perang dunia ke – 2, manajemen perusahaan manufaktur di Jepang memilih market –
driven strategy untuk memenagkan persaingan di tingkat dunia, sementara itu manajemen
perushaan-perushaan USA menikmati posisi menang perang dan memasuki pasar dunia
dengan menggunakan teknologi driven strategy. jelaskan perbedaan dua macam strategi
tersebut dan dampaknya terhadap daya saiang perusahaan-perusahaan di kedua negara
tersebut dipasar dunia.
Jawab No. 20
Tecnology Driven Strategy adalah suatu cara berfikir manajemen yang meletakkan
teknologi sebagai pendorong perusahaan memasuki pasar.
Market Driven Strategy adalah suatu cara berfikir manajemen yang memberi prioritas
kepada persyaratan pasar atau konsumen dibandingkan dengan keterbatasan teknologi yang
dimiliki oleh perusahaan.

21. Jelaskan just in time manufakturing philosophy dan jelaskan dampaknya terhadap : (a)
sediaan, (b) tata letak pabrik, (c) jasa pendukung, (d) kepedulian terhadap mutu, (e)
penggunaan komputer dalam teknolohgi manufaktur.

Jawab No. 21
a) sedian. Salah satu dampak JIT manufacturing adalah kekurangan sediaan ke tingkat yang
sangat rendah dibandikan dengan sistem produksi yang tredisional. Dalam sistem produksi
tradisional, bahan disediakan dan suku cadang diproduksi dan ditransfer ke oprasi berikutnya
tanpa memperhatikan permintaan dari oprasi berikutnya. Dalam sistem tersebut, sediaan akan
terjadi jika produksi melebihi jumlah yang diminta.

b) cellular manufacturing. Dalam sistem ini mesin yang memiliki fungsi yang sama
ditempatkan bersama dalam suatu daerah yang disebut departemen atau proses. Berbeda
dengan JIT yang mengubah pola tata letak mesin tersebut dengan membentuk manufacturing
cell yang terdiri dari mesin-mesin yang dikelompokkan dalam suatu keluarga mesin dan
daapat digunakan untuk melaksanakan berbagai operasi yang berurutan dalam memproduksi
produk tertentu. Sehingga, karyawan memiliki keterampilan beragam yang mampu
mengoperasikan semua mesin yang ada dalam cell.Karyawan yang memiliki keahlian yang
sama dalam mengoprasikan mesin ditempatkan dalam departemen untuk mengoprasikan satu
kelompok mesin yang sama.

c) Jasa Pendukung JIT memerlukan akses yang cepat dan mudah terhadap jasa pendukung.
Oleh karena itu, departemen jasa yang dibentuk untuk melayani secara terpusat semua
departemen produksi perlu diperkecil skalanya dan karyawannya dibebani tugas untuk sevara
langsung mendukung produksi dalam cell tertentu.
d) Tuntutan Mutu JIT manufacturing menuntut ketepatan waktu produksi yang menyerahkan
produk akhir kepada customer maupun produk antara dari satu tahap produksi ketahap
produksi selanjutnya. Untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi mutu yang
dijanjikan kepada customer dibutuhkan pengendalian penyeluruhan atau total quality control
(TQS). TQS merupakan konsep pengendalian yang meletakan tanggung jawab pengendalian
di punda setiap karyawan yang terlibat dalam proses pembuatan produk, sejak desai sampai
proses produksi, sampai produk mencampai pembeli. Tanggung jawab pengendalian produk
bukan hanya menjadi tanggung jawab fungsi pengendalian mutu ( Departemen Pengendalian
Mutu). Konsep pengendalian mutu tradisional menitikberatkan pada identifikasi kesalaha,
bukan pada pencegahan terjadinya kesalahan. Konsep ini menggunakan pendekatan
acceptable quality level (AQL), yang dapat menerima produk rusak atau cacat sampai tingkat
tertentu.

e) Computer – Intergrayed Manufacturing Teknologi informasi maju yang diterapkan dalam


proses pengolahan produk menjadikan perusahaan manufactur fleksibel dalam memberikan
respon terhadap perubahan kebutuhan pasar.

22. Jelaskan dampak perkembangan teknologi inforkmasi tehadap kebutuhan manajemen akan
informasi akuntansi.
Jawab No. 22
a) Informasi Biaya Produk yang Cermat : Persaingan tingkat dunia memaksa manajemen
perusahaan memperhitungkan dengan cermat biaya produk mereka dengan tujuan: (1)
konsumen tidak dibebani biaya bukan penambahan nilai (non-value-added costs) bagi
mereka, (2) laba yang diperboleh perusahan yang memasuki persaingan global dan tajam
adalah rendah sehingga hanya perusahaan-perusahaan yang cost-effective saja yang mampu
bertahan dan berkembang dalam situasi persaingan semacam itu. Dengan demikian,
manajemen perusahaan-perusahaan yang memasuki persaingan global memerlukan informasi
biaya produk mereka jauh lebih cermat.
b) Informasi Biaya Overhead yang Cermat : Penggunaan teknologi maju dalam proses
manufaktur menyebabkan kenaikan yang signifikan persentase biaya overead pabrik dalam
struktur biaya produk. Besarnya proporsi biaya overhead pabrik dalam keseluruhan biaya
produk tersebut memaksa manajemen untuk tidak sekedar mengalokasikan biaya tersebut
kepada produk, namun mendorong manajemen untuk mencari cara agar mereka mampu
mengelola biaya tersebut. Biaya overhead pabrik yang besar memerlukan teknologi
pengelolaan biaya yang dirancang untuk memungkinkan manajemen memantau konsumsi
sumber daya dalam setiap aktifitas yang dilaksanakan untuk menghasilkan produk.
Manajemen memerlukan informasi konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas perusahaan
untuk menghasilkan produk agar mereka mampu melakukan perbaikan secarta terus menerus
terhadap value added activities dan dapat menghilangkan non value added activities. Dalam
posisi ini manajemen akan mampu menjadikan perusahaannya cost-effective, salah satu daya
saing (competitive edge) yang harus dimiliki oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia.
c) Informasi Biaya Daur Hidup Produk : Dengan pesatnya perkembangan pemanfaatan
computer dalam tahap desain, engineering, dan produksi, jarak waktu yang diperlukan dari
ide rancangan sampai dengan produksi menjadi sangat pendek. Kondisi ini memungkinkan
perusahaan-perusahaan kelas dunia memilih strategi inovasi sebagai senjata untuk
memenangkan perebutan pasar dunia. Strategi ini menjadikan daur hidup produk (produk life
cycle) menjadi pendek. Oleh karena itu, manajemen yang bersaing di kelas dunia, tidak lagi
cukup hanya memperoleh informasi biaya periodic yang dihasilkan oleh system akuntansi
biaya tradisional, namun jauh lebih penting dari itu, manajemen memerlukan informasi
product life cycle costs. Informasi product life cycle costs memungkinkan manaemen
melakukan strategic cost analysis pada saat mempertimbangkan peluncuran produk baru,
penghentian produksi produk yang ada, dan product profitability analysis.

23. Jelaskan respon akuntansi manajemen terhadap kebutuhan manajemen akan informasi
akuntansi.
Jawab No. 23
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi didalam perusahaan-
perusahaan yang menggunakan teknologi informasi maju, akuntansi manajemen melakukan
beragai peruahan yang sifatnya mendasar sebagai berikut.
 akuntansi manajemen melepaskan dominasi akuntansi keuangan dengan memfokuskan
perekayasaan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhanmanajemen.
 Akuntansi manajemen memanfaatkan teknologikomputer untuk merekayasa informasi biaya
produk yang lebih cermat.
 Akuntansi manajemen berusaha mencerminkan konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas
untuk menghasilkan produk dengan menerapkan activity-based cost system.
 Akuntansi manajemen menciptakan target costing untuk memungkinkanmanajemen
menerapkan market-driven strategy dalam memasuki pasar dunia.
 Akuntansi manajemen menyajikan informasi product life cycle cost untuk memungkinkan
manajemen melakukan strategic cost analysis

24. Jelaskan apa yang dimaksud dengan daur hidup produk (produk life cycle) dan biaya daur
hidup produk.
Jawab No. 24
Daur hidup produk (product life cycle) adalah waktu suatu produk mampu memenuhi
kebutuhan konsumen-sejak lahir sampai diputuskan dihentikan pemasarannya.
Biaya daur hidup produk adalah biayab yang bersangkutan dengan produk selama daur
hidupnya, yang meliputi: biaya pengembangan (perencanaan, desain, pengujian), biaya
produksi (aktivitas pengubahan bahan baku menjadi produk jadi), dan biaya dukungan
logistic (iklan,distribusi, jaminan, dam sebagainya).

25. Jelaskan apa yang dimaksud dengan produk life cycle costing dan jelaskan pula manfaat
yang diperoleh dari produk life cycle costyng.
Jawab No. 25
produk life cycle costing adalah program pengurangan biaya untuk menurunkan biaya yang
sekarang dikonsumsi untuk menghasilkan produk ke target cost.
Manfaatnya target cost akan dapat dicapai diatas harga pokok produk.

26. Jelaskan apa yang dimaksud dengan activity based cost system dan jelaskan pula manfaaat
yang diperoleh dari activity based cost system.
Jawab No. 26
Activity Based Cost System merupakan salah satu wujud pelepasan akuntansi manajemen
dari dominasi akuntansi keuangan. System ini dirancang atas dasar landasan pikiran bahwa
produk memerlukan aktivitas dan aktivitas mengonsumsi sumber daya.
Manfaat Jika manajemen melayani kebutuhan konsumen dengan filosofi bahwa perusahaan
tidak akan membebani konsumennya dengan aktivitas-bukan-penambah nilai bagi konsumen,
maka manajemen akan senantiasa berusaha melakukan penyempurnaan terhadap berbagai
aktifitas untuk menghasilkan produk atau jasa yang diserahkan kepada konsumen

27. Jelaskan apa yang dimaksud dengan target costing dan jelaskan pulah manfaat yang
diperoleh dari target costing.
Jawab No. 27
Target Costing adalah perbedaan antara harga jual produk atau jasa yang diperlukan untuk
mencapai pangsa pasar (market share) tertentu dengan laba per satuan yang diharapkan.
Manfaat agar manjemen mengetahui harga jual produk yang akan dipasarkan untuk
pengambilan keputusan.

28. Sebutkan tiga tipe informasi akuntansi manajemen, dan jelaskan pentingnya masing-masing.
Jawab No. 28
1) Informasi akuntansi Untuk melaksanakan aktivitas perusahaan sehari-hari, manajemen
memerurlukan berbagai informasi oprasi seperti jumlah kilogram bahan baku yang dipakai
dalam produksi, jumlah sediaan (inventory) produk jadi yang ada di gudang, jumlah produksi
hari ini, jumlah jam kerja karyawan dalam satu minggu, dan jumlah produkyang dijual hari
ini.
2) Informasi akuntansi keuangan Informasi akuntansi keuangan diperlukan baik oleh
manajemen (biasanya manajemen puncak ) maupun pihak luar perusahaan seperti pemengang
saham, bankir dan kreditur yang lain, instansi pemerintah, dan pihak luar yang lain.
3) Informasi akuntansi manajemen Informasi akuntansi manajemen diperlukan oleh
manajemen untuk melaksanakan dua fungsi pokok manajemen : perencanaan dan
pengendalian aktivitas perusahaan. Kegiatan perencanaan meliputi pengambilan keputusan
pemilihan alternatif tindakan dari perbagai alternalif yang mungkin dilaksanakan di masa
yang akan datang. Dalam pengambilan keputusan paa dasarnya meliputi kegiatan perumusan
kegiatan perumusan masalah, penentukan berbagai alternatif tindakan untuk memecahkan
masalah tersebut, analisis konsekuensi setiap alternatif tindakan sehingga dapat dilakukan
alternatif terbaik.

29. Jelaskan pengertian informasi akuntansi penuh dan jelaskan manfaatnya.


Jawab No. 29
Informasi akuntansi penuh dapat mencakup informasi masa lalu maupun informasi akan
datang. Informasi ini mencakup informasi aktiva, pendapatan, dan atau biaya. Informasi
akuntansi penuh selalu dihubungkan dengan objek informasi yang dapat berupa satuan usaha,
produk, departemen, atau aktivitas.
Manfaat untuk: laporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar
perusahaan, analisis untuk menghasilkan laba. Dan informasi akuntansi penuh berisi
informasi akan datang bermafaat untuk : penyusunan program, penentuan harga normal,
penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah.

30. Jelaskan pengertian informasi akuntansi diverensil dan jelaskan pulah manfaatnya.
Jawab No. 30
Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan atau
biaya dalam alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua
unsur pokok: merupaka informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif
yang dihadapi oleh pengambilan keputusan.
Manfaat informasi masa yang akan datang yaitu untuk pengambilan keputusan pemilihan
alternatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

31. Jelaskan pengertian informasi akuntansi pertanggung jawaban dan jelaskan pula manfaatnya.
Jawab No. 30
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupaka informasi aktiva, pendapatan, dan
atau biaya yang dihubungankan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat
pertanggungjawaban tertentu. Pelaksanaan anggaran tersebut memerlukan informasi
akuntansi guna memantau sampai berapa jauh setiap manajer tersebut melaksanakan
rencananya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian merupakan
Manfaat dapa dijadikan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk
memotivasi para manajer dalam pelaksanaan rencana mereka yang dituangkan dalam
anggaran mereka masing-masing dan juga penting dalam proses pengendalian manajemen
karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi keuangan dengan menejer
pertanggungjawaban terhadap perencanaan dan pelaksanaan.

32. Sevbagai salah satu tipe akuntansi, akuntansi manajemen mempunyai peran sebagai pencatat
skor, penarik perhatian, penyedia informasi untuk pemecahan masalah.
a. Untuk dapat berperan sebagai penyedia informasi untuk pemecahan masalah, akuntansi
manajemen harus melampaui tahap perkembangan sebagai pencatat skor dan penarik
perhatian. Setujukah saudara dengan pernyataan tersebut? Jeladkan perknyataan saudara.
b. Untuk dapat berperan sebagai pencatat skor, jelaskan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
akuntassi manjemen.
Jawab No. 32
a) Ya. Setuju, karena pencatat skor adalah untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi
pelaksaan rencana yang telah disusun, sementara penarik perhatian merupakan penyajian
informasi penyimpangan pelaksaan rencana yang memerlukan parhatian manajemen, agar
manajemen dapat merumuskan tindakan untuk mencegah berlanjutnya penyimpangan yang
terjadi.
b) persyaratan : teliti, relevan, dan andal (reliable). Ketelitian pencatatan skor setiap manajer
merupakan syarat mutlak, karena informasi yang disajikan kepada manajemen akan
digunakan untuk mengevaluasi kinerja mereka.

33. Informasi akuntansi hasil usaha perusahaan hanya bermanfaat untuk penyajian posisi
keuangan hasil usaha perusahaan bagi kepentingan pihak luar perusahaan. Setuju saudara
dengan pernyataan tersebut? Jelaskan jawaban saudara.
Jawab No. 33
Tidak setuju, Mengapa..? karena kesuksesan sebuah perusahaan merupakan hasil kerja keras
dari pihak dalam perusahaan oleh karena itu keungan perusahaan tidak hanya diketahui oleh
pihak luar saja tetapi sebagai pihak dalam perusahaan justru harus lebih mengetahui
keuangan perusahaantersebut
ANALISIS DIFERENSIAL BIAYA RELEVAN DAN KEPUTUSAN
MANAJEME

Pengertian Akuntansi Diferensial:

informasi akuntansi diferensial merupakan informasi akuntansi yang terkait dengan pemilihan
alternatif. Informasi akuntansi ini merupakan taksiran atas perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya
dalam alternatif tindakan tertentu.

Ciri Informasi Akuntansi Diferensial:

1. Informasi masa yang akan datang

2. Adanya unsur yang berbeda diantara alternatif yang tersedia

3. Mengambil keputusan mengenai alternatif tindakan terbaik

Biaya Diferensial:

Pemahaman biaya diferensial seringkali rancu dengan konsep biaya yang dikembangkan
dalam akuntansi biaya seperti: relevant cost, future cost, out of pocket cost, sunk cost, opportunity
cost, incremental cost.

1.Biaya diferensial versus Biaya relevan

Biaya relevan merupakan biaya yang akan terjadi karena sebuah keputusan, sedangkan biaya
diferensial menyangkut informasi yang akan datang dan berbeda diantara alternatif yang akan dipilih
dan bersifat unik.

2.Biaya diferensial versus Biaya masa akan datang

Biaya masa akan datang merupakan biaya yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang dan
jumlahnya harus diestimasikan, pertimbangannya:

§ Biaya yang dapat dikendalikan oleh manajemen

§ Biaya ini harus direncanakan (budget cost)

§ Biaya ini untuk mendukung aktivitas tertentu/diharapkan


3.Biaya diferensial versus Biaya variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara proporsional dengan tingkat kegiatan,
sedangkan biaya diferensial selalu terkait dengan alternatif yang sedang dipertimbangkan untuk
dipilih.

4.Biaya diferensial versus Biaya tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya perubahan volume
aktivitas. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya tetap mungkin merupakan biaya
diferensial atau mungkin tidak, hal ini tergantung apakah biaya tersebut dapat ditelusuri ke
obyeknya.

5.Biaya diferensial versus Biaya depresiasi

Depresiasi merupakan alokasi biaya secara periodik atas kos aktiva tetap yang diperoleh diwaktu
yang lampau. Depresiasi muncul karena keputusan investasi modal jangka panjang, karena itu dalam
pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi dapat diabaikan.

6.Biaya diferensial versus Biaya tambahan

Biaya tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif yang
berkaitan dengan perubahan volume aktivitas dipilih.

7.Biaya diferensial versus Biaya kesempatan

Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat
dipilihnya alternatif tertentu.

8.Biaya diferensial versus Biaya tunai

Out of pocket cost adalah jenis biaya yang memerlukan pengeluaran kas saat sekarang atau dalam
jangka pendek sebagai akibat keputusan manajemen.
Kesimpulan:

§ Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang

§ Dipengaruhi oleh pengambilan suatu keputusan manajemen

§ Selalu relevan dengan alternatif pilihan keputusan

§ Memberi manfaat lebih baik


Biaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan

Biaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan

Informasi akuntansi differensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan


pemilihan alternatif. Informasi akuntansi deferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva,
pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif
tindakan yang lain. Unsur pokok yang ada pada informasi akuntansi ini adalah bahwa informasi ini
berhubungan dengan masa yang akan datang dan berbeda untuk setiap alternatif.

Informasi penting untuk pengambilan keputusan. Karena keputusan berhubungan dengan masa yang
akan datang, maka informasi akuntansi yang relevan adalah informasi yang akan datang. Karena
pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan dari berbagai alternatif yang ada, maka
informasi akuntansi yang bermanfaat adalah informasi akuntansi yang berbeda diantara berbagai
alternatip yang akan dipilih.

Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan
kondisi-kondisi yang lain. Biaya diferensial dinamakan pula dengan Biaya Relevan (Relevan Cost).
Dalam pembahasan digunakan istilah biaya diferensial dan biaya relevan silih berganti dengan
pengertian yang sama. Penggunana biaya relevan, sebagaimana telah dikemukakan, untuk pemilihan
alternatif.

Biaya Penuh Biaya Diferensial

Sifat Biaya Biaya keseluruhan yang Unsur Biaya Penuh yang


dibebankan pada produk atau berbeda dalam suatu kondisi
obyek biaya, baik langsung tertentu.
maupun tidak langsung.

Sumber Data Berasal dari sistem akuntansi Tidak ada sistem akuntansi
biaya, yang pada umumnya biaya yang khusus untuk
disusun untuk pengukuran dan pengumpulan biaya diferensial.
pelaporan biaya penuh secara Hanya jika diperlukan untuk
rutin. pemilihan alternatif, informasi
biaya diferensial dikumpulkan
dari informasi biaya penuh dan
informasi lain.

Perspektif Waktu Pada umumnya berkaitan Selalu berkaitan dengan masa


dengan informasi biaya masa yang akan datang
yang lalu biaya historis. Untuk
beberapa kebutuhan, misal
penentuan harga jual yang
normal, data biaya historis
disesuaikan dengan taksiran
masa yang akan datang.

1. Biaya Differensial sebagai bagian Informasi Akuntansi Differensial

Informasi akuntansi differensial terdiri dari aktiva, pendapatan dan biaya, dari ketiga jenis
informasi tersebut yang relatif sulit pengukurannya adalah biaya differensial. Terdapat berbagai
konsep biaya yang dikembangkan dalam akuntansi biaya, sepertii opportunity cost, incremental cost,
out of pocket cost, dan hypothetical cost yang sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda
dengan biaya differensial.

Untuk memperoleh konsep yang benar mengenai biaya differensial, perlu dijelaskan konsep biaya
differensial dan perbedaannya dengan konsep biaya yang lain sehingga memperjelas pengertian
biaya differensial.

2. Biaya Differensial versus Biaya Relevan.

Relevan berarti berhubungan dengan sesuatu. Biaya yang relevan dengan pengambilan
keputusan lebih tepat disebut biaya differensial, karena berhubungan dengan pemilihan alternatif
masa yang akan datang, dan untuk dapat melakukan pemilihan, pengambil keputusan harus dapat
membedakan diantara alternatif yang tersedia, maka informasi yang relevan adalah informasi yang
akan datang yang berbeda untuk alternatif yang akan dipilih. Oleh karena itu, istilah biaya differensial
berbeda pengertiannya dengan biaya relevan, karena istilah biaya relevan adalah istilah yang umum,
yang tidak selalu berhubungan dengan pengambilan keputusan.

3. Biaya differensial merupakan biaya Masa yang akan Datang (Future Cost) dan merupakan biaya
yang berbeda.
Pengambilan keputusan merupakan pemilihan dari berbagai alternatif yang akan dipilih pada
masa yang akan datang. Oleh karena itu informasi biaya yang diperlukan dalam pemilihan alternatif
tersebut adalah biaya masa yang akan datang yaitu merupakan biaya yang dapat diperkirakan akan
terjadi pada periode yang akan datang yang jumlahnya harus ditaksir dan waktu terjadinya dapat
diramalkan. Biaya ini merupakan satu-satunya biaya yang dapat dikendalikan oleh manajemen.

Biaya differensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda atau
berpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternatif. Oleh
karena itu, biaya tersebut relevan dengan analisis yang dilakukan oleh manajemen dalam
pengambilan keputusan.

4. Biaya Differensial versus Biaya Variable

Biaya differensial tidak selalu sama dengan biaya variable. Jika keputusan yang akan dipilih
berkaitan dengan pemilihan satu diantara berbagai volume kegiatan, biaya differensial sama dengan
biaya variable, sepanjang biaya tetap tidak berubah. Dalam hal ini istilah yang sama dengan biaya
differensial adalah incremental cost

5. Biaya Differensial versus Biaya Tetap.

Dalam mengambil suatu keputusan, biaya tetap mungkin merupakan biaya differensial tetapi
bisa juga tidak merupakan biaya differensial. Jika biaya tersebut bisa diikuti jejaknya dalam suatu
pengambilan khusus dan hanya akan terjadi jika keputusan tersebut dipilih, maka biaya tetap
tersebut merupakan biaya differensial.

6. Biaya Differensial versus Biaya Depresiasi

Depresiasi merupakan keputusan manajemen jangka panjang dan merupakan alokasi secara
periodik atas harga pokok aktiva tetap yang dibeli pada waktu lampau. Depresiasi berhubungan
dengan pengambilan keputusan jangka panjang dan hanya dipengaruhi pada saat keputusan
penanaman modal diambil. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi bukan
merupakan biaya differensial dan dapat diabaikan.

7. Biaya Differensial versus Biaya Tambahan (Incremental Cost)

Biaya tambahan merupakan informasi akuntansi manajemen yang diperlukan oleh


manajemen dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penambahan dan
pengurangan volume kegiatan. Biaya tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan
terjadi jika suatu alternatif yang berkaitan dengan volume kegiatan dipilih.

Karena biaya tambahan merupakan tambahan biaya yang berhubungan dengan suatu alternatif,
maka biaya ini sesungguhnya berasal dari pengertian biaya differensial. Biaya tambahan merupakan
jumlah semua biaya differensial yang berhubungan dengan suatu alternatif yang berkaitan dengan
penambahan atau pengurangan volume kegiatan. Biaya tambahan hanya akan sama dengan biaya
differensial dalam hal pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penambahan atau
pengurangan volume kegiatan. Biaya tambahan merupakan salah satu elemen biaya differensial,
namun biaya differensial tidak terbatas pada biaya tambahan saja.

Jika biaya tambahan dihubungkan dengan suatu alternatif tindakan yang kemungkinan akan
dilaksanakan atau mungkin tidak dilaksanakan oleh manajemen, biaya tambahan mungkin dapat
terjadi tetapi mungkin juga tidak. Apabila alternatif yang diusulkan berupa peniadaan suatu kegiatan
yang sekarang ada, maka biaya tertentu yang ada sekarang dapat dihindari. Biaya ini disebut biaya
terhindarkan (avoidable cost), yaitu biaya yang tidak akan terjadi jika suatu alternatif dipilih. Biaya
terhindarkan merupakan variasi dari biaya tambahan, oleh karena itu sering disebut sebagai
penghematan biaya tambahan (incremental cost saving atau negative incremental cost).

8. Biaya Differensial versus Biaya Kesempatan (Opportunity Cost).

Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai
akibat dipilihnya suatu alternatif tertentu. Biaya ini merupakan elemen biaya differensial dalam
pengambilan keputusan, tetapi biaya differensial tidak terbatas pada biaya kesempatan saja.

9. Biaya Differensial versus Biaya Keluar dari Kantong (Out-of-Pocket Cost)

Biaya Keluar dari Kantong adalah biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang
atau dalam waktu dekat sebagai akibat dari keputusan manajemen. Biaya ini merupakan elemen
biaya differensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan manajemen

Pengambilan keputusan rutin pada umumnya terjadi dan berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan operasi perusahaan yang bersifat teratur dan rutin. Pengambilan keputusan khusus pada
umumnya bersifat tidak rutin dan tidak teratur waktu terjadinya dibandingkan dengan keputusan
operasi perusahaan secara periodik, bersifat khusus dan bahkan luar biasa, misalnya: pengambilan
keputusan untuk menerima pesanan penjualan khusus, pengurangan atau penambahan jenis
produk/departemen, dan pengambilan keputusan untuk penggantian aktiva tetap.

Pembahasan berikut ini adalah penerangan konsep biaya relevan dalam pengambilan
keputusan khusus, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alternatif dalam hal:

1. Menerima atau menolak pesanan penjualan khusus


2. Pengurangan atau penambahan jenis produk/departemen
3. Membuat sendiri atau membeli bahan baku produksi
4. Menyewakan atau menjual fasilitas perusahaan
5. Menjual atau memproses lebih lanjut hasil produksi
6. Penggantian aktiva tetap.

Menerima atau menolak pesanan penjualan khusus

Jika perusahaan beroperasi pada kapasitas penuh, maka pengerjaan


pesanan khusus tersebut akan menyebabkan kenaikan biaya produksi yang
bersifat tetap dan variabel. Dengan demikian biaya produksi tetap dan variabel
tersebut merupakan biaya diferensial yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan alternatif. Akan tetapi jika operasi perusahaan masih berada di bawah
kapasitas penuh, dan memungkinkan pengerjaan pesanan khusus tersebut tanpa
menambah kapasitas pabrik, maka dalam hal ini biaya produksi yang bersifat
variabel merupakan biaya diferensial. Jika dengan pengerjaan persanan khusus
tersebut mengakibatkan kenaikan biaya usaha, selain biaya produksi yang
berubah, biaya usaha tersebut juga merupakan biaya diferensial yang harus
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan tersebut.

Contoh 5.2.

Misalnya, perhitungan rugi-laba perusahaan sebelum pengerjaan pesanan khusus adalah


sebagai berikut :
Hasil Penjualan 1.000 x Rp 1.200,00 = Rp 2.000.000,00

Biaya produksi:

Variabel 1.000 x Rp 1.200,00 = Rp 1.200.000,00

Tetap 300.000,00

Rp 1.500.000,00

Laba Kotor Rp 500.000,00

Biaya Usaha 150.000,00

Laba Bersih Rp 350.000,00

Hasil penjualan dan biaya produksi yang bersifat variabel merupakan informasi yang relevan,
karena jumlahnya akan berada dalam pemilihan alternatif tersebut, yaitu sebagai berikut :

Tanpa Dengan
Perbedaan
Pesanan Khusus Pesanan Khusus

Hasil penjualan:

1.000 x Rp 2.000,00 Rp 2.000.000,00 - -

1.000 x Rp 2.000,00 - Rp 2.140.000,00 Rp 140.000,00

100 x Rp 1.400,00

Biaya Produksi Variabel

1.000 x Rp 1.200,00 Rp 1.200.000,00 - -

1.100 x Rp 1.200,00 - Rp 1.320.000,00 Rp 120.000,00


Margin Kontribusi *) Rp 800.000,00 Rp 820.000,00 Rp 20.000,00

*) Kesimpulan : OK !, Karena selisih tambahan pendapatan (Rp.140.000,-) > selisih tambahan


biayanya (Rp. 120.000,-

2. PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Keputusan yang diambil manajemen meliputi berbagai macam dan jangka waktu, misal
keputusan dalam kegiatan operasi rutin atau keputusan yang diambil dalam masalah-masalah
khusus. Pengambilan keputusan rutin pada umumnya terjadi dan berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan operasi perusahaan yang bersifat teratur dan rutin. Pengambilan keputusan khusus pada
umumnya bersifat tidak teratur waktu terjadinya dibandingkan dengan keputusan operasi
perusahaan secara periodik, bersifat khusus dan bahkan luar biasa.

Pengambilan keputusan khusus banyak jenisnya, yang akan dibahas dalam bab ini adalah
pengambilan keputusan khusus yang berkaitan dengan :

1. Menerima atau menolak pesanan penjualan khusus

2. Pengurangan atau penambahan jenis produk atau departemen

3. Membuat sendiri atau membeli dari luar suatu komponen

4. Menyewakan atau menjual/memakai sendiri fasilitas perusahaan

5. Menjual atau memproses lebih lanjut hasil produksi

A. Menerima atau menolak pesanan khusus

Menerima atau menolak pesanan khusus adalah dua alternatif keputusan yang ada kalanya
dihadapi oleh manajemen. Pesanan khusus adalah pesanan di luar penjualan normal, biasanya
dengan harga yang lebih rendah dari harga jual normal.

Keputusan tentang harga jual produk (jasa) jangka panjang harus mendasarkan pada pertimbangan
full cost. Tetapi dalam jangka pendek (masih ada kapasitas yang menganggur), penentuan harga jual
dapat dilakukan dengan hanya mempertimbangkan differensial cost. Oleh karena itu, pesanan
khusus mungkin menarik, meskipun harganya lebih rendah dari harga jual normal. Analisis
differensial dapat digunakan untuk mengevaluasi differensial revenue and cost yang berhubungan
dengan pesanan khusus ini. Harga jual yang diterima menurut analisis ini hanya berlaku untuk jangka
pendek, bukan untuk kegiatan reguler perusahaan dalam jangka panjang.

B. Meniadakan atau menambah Jenis Produk atau Departemen.

Manajemen selalu dihadapkan dengan keputusan-keputusan yang mengarah pada kombinasi


produk yang dapat menghasilkan laba yang maksimal. Pada umumnya pengambilan keputusan untuk
meniadakan produk atau departemen timbul karena jenis produk atau departemen yang
bersangkutan menderita kerugian secara terus menerus. Dalam hal ini manajemen harus
mempertimbangkan pendapatan differensial dan baiya differensial dalam pengambilan keputusan
tersebut.

Jika keputusan yang akan diambil meniadakan salah satu jenis produk atau departemen, harus pula
dipertimbangkan adanya biaya terhindarkan (avoidable cost) dan biaya tak terhindarkan
(unavoidable cost). Biaya tak terhidarkan biasanya merupakan biaya bersama (joint cost) bagi
beberapa jenis produk atau departemen, sehingga peniadaan salah satu jenis produk/depertemen
tidak mempengaruhi terjadinya biaya tersebut. Dalam pengertian biaya relevan, biaya terhindarkan
merupakan biaya relevan yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan alternatif, sedang biaya tak
terhindarkan merupakan biaya yang tidak relevan, maka dalam pengambilan keputusan biaya ini
dapat diabaikan.

Bila ada produk baru maka penghasilan dan biayanya harus dievaluasi secara hati-hati untuk
meyakinkan apakah labanya cukup besar untuk membenarkan keputusan menjual produk tersebut.

C. Membuat Sendiri atau Membeli Bahan Baku Produk dari Luar

Manajemen sering dihadapkan pada persoalan yang berkaitan erat dengan penggunaan
bahan produksi, misal untuk perusahaan perakitan adalah masalah penggunaan suku cadang, apakah
perusahaan akan membuat sendiri karena memang perusahaan mempunyai fasilitas untuk membuat
suku cadang tersebut atau membelinya dari perusahaan lain.

Jika fasilitas perusahaan untuk suku cadang tersebut telah mencapai kapasitas penuh, maka untuk
memenuhi kebutuhan proses produksi karena meningkatnya volume penjualan perusahaan sudah
tidak memungkinkan, maka tidak mengherankan kalau perusahaan terpaksa memenuhinya dengan
cara membeli dari perusahaan lain. Akan tetapi dalam hal kapasitas perusahaan masih memenuhi
untuk memproses meningkatnya volume penjualan, maka keputusan untuk membeli suku cadang
dari luar harus mempertimbangkan biaya differensial dan kemungkinan fasilitas perusahaan yang
menganggur. Analisis differensial mampu memecahkan masalah ini

D. Menyewakan atau menjual fasilitas perusahaan

Pengambilan keputusan dapat pula berkaitan dengan pemilihan alternatif menyewakan atau
menjual fasilitas yang tidak dipergunakan lagi dalam operasi perusahaan. Dalam pemilihan alternatif
tersebut, manajemen harus pula mempertimbangkan pendapatan differensial dan biaya differensial

E. Memproses Lebih Lanjut setelah Split-off Point atau Langsung Menjual

Dalam suatu perusahaan ada kemungkinan beberapa produk akan diproduksi secara
bersama-sama dari bahan baku yang sama atau dari satu proses produksi yang sama. Kondisi seperti
itu disebut sebagai joint product atauco-product. Saat dapat dipisahkannya produk-produk itu dari
proses produksi disebut dengan split-off point. Biaya yang timbul dalam proses produksi sebelum
spilt-ff pont disebut joint-cost atau commont cost. Oleh karena biaya produksi untuk masing-masing
produk harus diketahui , maka usaha untuk mengalokasi biaya bersama harus dilakukan secara adil
dan teliti. Pengalokasian secara adil dan teliti merupakan masalah yang harus dicapai pemecahannya.
Salah satu pemecahannya adalah mengalokasi biaya bersama dengan menggunakan nilai jual relatif
dari produk-produk tersebut.

Untuk produk yang diproduksi bersama tersebut ada dua kemingkinan :

1. Setelah titik pisah, masing-masing produk dapat dijual langsung karena produk tersebut merupakan
produk akhir.
2. Setelah titik pisah, produk tersebut sebagian dapat dijual langsung atau dapat juga diproses lebih
lanjut menjadi produk baru.

Untuk produk jenis kedua, jika diproses lebih lanjut sudah barang tentu membutuhkan biaya
tambahan guna memproses produk tersebut, Setelah diproses lebih lanjut, diharapkan produk
tersebut dapat dijual dengan harga lebih tinggi sehingga selain dapat menutup biaya tambahan
ditambah biaya semula (sebelum titik pisah) diharapkan juga keuntungan perusahaan meningkat
dibandingkan keuntungan jika dijual langsung. Masalah yang akan dibahas adalah keputusan
manajemen yang bijaksana, apakah produk dijual langsung setelah split-off point atau diproses lebih
lanjut. Tekanannya adalah alokasi biaya setelah split-off point.
9 Contoh Soal Akuntansi Manajemen dan Kunci
Jawabannya
Sponsors Link

Peran akuntansi manajemen dalam perusahaan dipakai oleh pihak internal di suatu
perusahaan atau organisasi termasuk bagan alir dokumen. Informasi manajemen perusahaan
akan dipakai sebagai bahan evaluasi dan patokan dalam pengambilan keputusan untuk
perusahaan. Laporan akuntansi manajemen sesuai tujuan akuntansi manajemen hanya
melaporkan satu bagian di dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, produksi, dan bagian
lainnya sesuai kode etik akuntan manajemen.

ads

Akuntansi manajemen mempunyai durasi (rentang waktu) yang jauh lebih fleksibel
dibandingkan dengan akuntansi keuangan sesuai konsep dasar penganggaran untuk data
harian atau mingguan yang cenderung berorientasi kepada masa yang akan datang. Berikut
ini 10 soal akuntansi sebagai sistem informasi manajemen yang bisa dipelajari.

1. Suatu perusahaan umumnya lebih memilih sistem yang terdesentralisasi untuk menghindari
penumpukan informasi. Hal ini menjadi bagian dari alasan perusahaan memilih sistem
terdesentralisasi dalam masa…

a. Fokus kerja manajemen pusat

b. Training untuk memotivasi manajer

c. Pemakaian data lokal dan kecepatan mengambil keputusan

d. Peningkatan kompetisi

Jawaban: c

2. Pernyataan berikut ini yang benar tentang biaya aktivitas yaitu

a. Jumlah biaya aktivitas sesuai jumlah produk yang dihasilkan

b. Biaya aktivitas digunakan untuk mengukur sumber daya yang dikonsumsi oleh suatu
aktivitas dalam satuan uang

c. Jumlah biaya aktivitas ekuivalen dengan pemakaian kapasitas aktivitas

d. Jumlah biaya aktivitas tidak pernah berubah

Jawaban: b

3. Berikut ini perbedaan antara variable costing dan absorption costing adalah …
a. Absorption costing dipakai untuk tujuan internal, sedangkan variable costing untuk
memenuhi kebutuhan pihak eksternal

b. Absorption costing memakai pendekatan perilaku, sedangkan variable costing memakai


pendekatan fungsional

c. Biaya overhead selalu dicatat sebagai biaya periode pada variable costing, sedangkan pada
absorption costing biaya overhead selalu termasuk biaya produk

d. Pada variable costing, biaya produk terdiri dari total biaya overhead dan tenaga kerja
langsung. Sedangkan pada absorption costing terdiri dari biaya bahan langsung dan tenaga
kerja langsung

Jawaban: c

4. Laporan yang dibuat harus mengenai sasaran sehingga harus memenuhi beberapa syarat.
Salah satu syarat adalah sedapat mungkin laporan tersebut menarik. Makna dari syarat ini
yaitu …

a. Bisa dipakai sebagai dasar untuk membuat prediksi

b. Laporan disusun memakai tata bahasa yang menarik dan enak dibaca

c. Melaporkan hal-hal yang penting dan mendesak

d. Laporan menyajikan masalah yang harus diketahui oleh semua pihak terkait perusahaan

Jawaban: c

5. Salah satu bentuk laporan pengendalian adalah laporan informasi yang membandingkan
suatu aktivitas selama beberapa tahun dengan tahun dasar dan tahun-tahun lainnya dalam
persentase. Laporan informasi ini dikelompokkan ke dalam laporan…

Sponsors Link

a. Analisis kriteria uang menurut para ahli

b. Perencanaan jangka menengah

c. Perencanaan jangka pendek

d. Trend

Jawaban: d

6. Rumus rasio keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi


kewajiban jangka pendek yaitu…
a. Cash ratio = (Kas + Modal Saham)/ Utang Lancar

b. Total debt to equity ratio = Total Utang/Modal Saham

c. Current ratio = Aset lancar/Utang Lancar

d. Total debt to total capital asset ratio = Total Utang/Modal Kerja

Jawaban: c

7. Pernyataan yang benar tentang analisis kos diferensial adalah

a. Memberi informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan jangka panjang

b. Memberi manfaat untuk perencanaan strategik yang dilakukan perusahaan

c. Menyediakan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan tentang penetapan


harga dan bauran produk

Sponsors Link

d. Menentukan tingkat yang diinginkan dari suatu keputusan dalam jangka pendek

Jawaban: d

8.Transfer internal antar divisi mungkin dilakukan jika harga transfer minimum…

a. Sama dengan harga transfer maksimum

b. Di atas harga transfer maksimum

c. Tidak diterima oleh salah satu divisi di perusahaan

d. Di bawah harga transfer maksimum

Jawaban: d

9.Manfaat dari analisis kos diferensial adalah untuk pengambilan keputusan…

a. Evaluasi rencana ekspansi perusahaan

b. Menerima atau menolak pesanan khusus

c. Membeli atau menyewa gedung baru

d. Mengevaluasi alternatif membeli mesin untuk memproduksi

Jawaban: b
Soal Latihan Akuntansi manajemen

Soal Latihan Akuntansi Manajemen:

Soal 1

Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan penggantian salah satu mesin produksinya


dengan mesin yang lebih baru dengan alasan untuk penghematan biaya (efisiensi). Mesin
lama mempunyai umur ekonomis 10 tahun dan telah digunakan selama 5 tahun. Informasi
tentang kedua mesin tersebut adalah sebagai berikut:

Mesin Lama Mesin Baru


Harga mesin Rp 160.000.000 Rp 190.000.000
Umur ekonomis 10 th 5 th
Nilai sisa Rp 10.000.000 Rp 20.000.000
Harga jual mesin lama Rp 105.000.000

Penghematan penggunaan mesin baru diperkirakan Rp 50.000.000 per tahun. Tingkat


keuntungan yang layak adalah 22% dan tingkat pajak sebesar 40%. Apakah sebaiknya
perusahaan mengganti mesin lama dengan mesin baru dengan menggunakan metoda NPV
dan IRR jika inlasi 10%.

Soal 3.
a. Make or buy decision
PT ABC merupakan perusahaan perakitan. Suku cadang A selama ini diproduksi sendiri,
dengan produksi sesui kebutuhannya sebesar 10.000 unit. Biaya produksi suku cadang A
sebagi berikut:
Biaya/unit Total Biaya
Biaya bahan baku Rp 500,- Rp 5.000.000
Biaya tenaga kerja variabel Rp 1.000 Rp 10.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp 300 Rp 3.000.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp 400 Rp 4.000.000
Biaya overhead pabrik tetap bersama Rp 500 Rp 5.000.000
Jumlah biaya produksi Rp 2.700,- Rp 27.000.000,-

Diminta:

a. PT ABC mendapat tawaran untuk membeli suku cadang A dengan harga Rp 2.500,-
per unit, apakah tawaran tersebut diterima.
b. Misalkan fasilitas yang tidak digunakan untuk memproduksi suku cadang A dapat
disewakan ke pihak luar Rp 4.000.000 per tahun, apakah perusahaan lebih baik
produksi sendiri atau membeli dari luar.
b. Menjual or Proses lebih lanjut
Produk A mempunyai harga jual Rp 10.000 per unit pada kondisi sekarang. Biaya produksi
dan nonproduksi produk A pada volume penjualan 10.000 unit sbb:
Biaya/unit Total Biaya
Biaya bahan baku Rp 2.000 Rp 20.000.000
Biaya tenaga kerja langsung 1.000 Rp 10.000.000
Biaya overhead pabrik variabel 1.500 Rp 15.000.000
Biaya overhead pabrik tetap 1.300 Rp 13.000.000
Biaya adm dan umum tetap 500 Rp 5.000.000
Biaya pemasaran tetap 750 Rp 7.500.000
Jumlah Rp 7.050 Rp 70.500.000

Manajemen sedang mempertimbangkan untuk memproses lebih lanjut produk A menjadi


produk A-1 yang nantinya dapat dijual dengan harga Rp 18.000 per unit. Untuk memproses
lebih lanjut deperlukan tambahan biaya Rp 4.000 per unit dan tambahan investasi mesin Rp
50.000.000,- dan diperkirakan mempunyai umur ekonomis 3 tahun. Jika manajemen
menginginkan return atas investasinya 20% per tahun, apakah alternatif proses lebih lanjut
layak dilakukan.

c. Menghentikan or Melanjutkan
Berikut adalah laporan laba rugi tiap depatermen pada PT ABC untuk tahun berakhir 31
Desember 2006.
Depatermen A Depatermen B Depatermen C
Penjualan Rp 50.000.000 Rp 25.000.000 Rp 25.000.000
Biaya variabel Rp 25.000.000 Rp 10.000.000 Rp 12.000.000
Laba kontribusi Rp 25.000.000 Rp 15.000.000 Rp 13.000.000
Biaya tetap terhindarkan Rp 10.000.000 Rp 8.000.000 Rp 11.000.000
Biaya tetap tak terhindarkan Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
Total biaya tetap Rp 13.000.000 Rp 11.000.000 Rp 14.000.000
Laba (rugi) bersih Rp 12.000.000 Rp 4.000.000 (Rp 1.000.000)

Manajemen memperkirakan bahwa kerugian depatermen C akan terus berlangsung, maka


manajemen mempertimbangkan untuk menghentikan depatermen C. Saudara diminta untuk
menganalisis apakah depatermen C sebaiknya dehentikan atau tidak.

d. Pesanan khusus.
PT ABC mempunyai kapasitas produksi 200.000 unit per tahun. Saat ini PT ABC
memproduksi dan menjual produk A sebesar 150.000 unit dengan harga jual Rp 1.250 per
unit. Rincian biaya produksi sebagai berikut:

Biaya/unit Total Biaya


Biaya variabel :
Biaya produksi variabel Rp 400 Rp 60.000.000
Biaya komersial variabel Rp 120 Rp 18.000.000
Biaya tetap :
Biaya produksi tetap Rp 300 Rp 45.000.000
Biaya komersial tetap Rp 150 Rp 22.500.000
Jumlah biaya Rp 970 Rp 145.500.000

Perusahaan menerima pesan khusus diluar pesanan reguler sebanyak 30.000 unit produk A
dari perusahaan lain, dengan harga yang diminta Rp 800 per unit. Apakah pesanan khusus
tersebut diterima atau di tolak.

e. Bauran Produk
PT ABC memproduksi 3 tipe disket. Masing-masing tipe memerlukan mesin khusus yang
memiliki kapasitas operasional total 15.000 jam per tahun. Informasi ketiga produk sbb:
Tipe A Tipe B Tipe C
Harga jual $9 $ 30 $ 35
Biaya variabel $6 $ 20 $ 10
Jam mesin dibutuhkan 0,10 0,50 0,75

Direktur pemasaran menilai permintaan untuk ketiga tipe disket dan yakin bahwa perusahaan
dapat menjual sebanyak mungkin yang dapat diproduksi.

Diminta:

a. Berapa banyak dari masing-masing tipe yang seharusnya diproduksi dan dijual untuk
memaksimalkan margin kontribusi perusahaan? Berapakah total kontribusi margi
untuk pilihan saudara.
b. Sekarang anggaplah bahwa perusahaan yakin dapat menjual lebih dari 12.000 unit
tipe C dan masing-masing 50.000 untuk tipe A dan B dengan harga yang diperkirakan.
Berapa bauran produk yang saudara rekomendasikan dan berapa margin kontribusi.

1. Basic Standard
Deluxe
Price $ 9.00 $30.00 $35.00
Variable cost 6.00 20.00 10.00
Contribution margin $ 3.00 $10.00 $25.00
÷ Machine hours ÷ 0.10 ÷ 0.50 ÷ 0.75
Contribution margin/MHr. $30.00 $20.00 $33.33

The company should sell only the deluxe unit with contribution margin per machine
hour of $33.33. Sealing can produce 20,000 (15,000/0.75) deluxe units per year. These
20,000 units, multiplied by the $25 contribution margin per unit, would yield total
contribution margin of $500,000.

2. Produce and sell 12,000 deluxe units, which would use 9,000 machine hours. Then,
produce and sell 50,000 basic units, which would use 5,000 machine hours. Then produce
and sell 2,000 standard units, which would use the remaining 1,000 machine hours.

Total contribution margin = ($25  12,000) + ($3  50,000) + ($10  2,000)


= $470,000

1. Kasus Penggantian
PT Alya merencanakan mengganti mesin lama dengan mesin baru dengan alasan
penghematan. Mesin lama memiliki umur ekonomis 10 tahun dan saat ini masih dapat
digunakan 5 tahun lagi. Pajak penghasilan 20%. Metode depresiasi dengan garis lurus.
Informasi kedua mesin sebagai berikut:
Keterangan Mesin Lama Mesin Baru
Harga perolehan Rp 320.000.000 Rp 380.000.000
Umur ekonomis 10 tahun 5 tahun
Nilai sisa Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
Harga jual Rp 210.000.000

Tingkat keuntungan yang dianggap layak 20%. Penghematan penggunaan mesin baru sebesar
Rp 80.000.000 per tahun.

Diminta: Saudara yang ahli keuangan diminta untuk melakukan perhitungan apakah rencana
perusahaan mengganti mesin adalah layak.

Jawab:
Initial Investment:
Harga mesin baru Rp 380.000.000
Harga mesin lama Rp 320.000.000
Akm dep (5 tahun) 150.000.000
Nilai buku (Rp 170.000.000)

Laba penjl mesin lama Rp 40.000.000


Tax 20% 8.000.000 (Rp 32.000.000)

Initial investment Rp 178.000.000

Aliran kas masuk (proceeds):


Penghematan biaya per tahun Rp 80.000.000
Penyusutan mesin lama per tahun Rp 30.000.000
Penyusutan mesin baru per tahun Rp 72.000.000
Penambahan penyusutan (Rp 42.000.000)
Penghematan bersih pertahun Rp 38.000.000
Pajak 20% (Rp 7.600.000)
Laba setelah pajak Rp 30.400.000
Penambahan penyusustan Rp 42.000.000
Proceeds Rp 72.400.000
SOAL-SOAL AKUNTANSI MANAJEMEN DAN JAWABANNYA
14.42 |

Guna dari informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen adalah.....

a. Untuk mengambil keputusan bagi manajemen

b. Untuk menambah wawasan perusahaan

c. Agar perusahaan menjadi leader di bidangnya

d. Agar laba yang di peroleh maksimal

Jawaban : A 2. Organisasi adalah..

a. Sekumpulan orang yang mempunyai tujuan tertentu

b. Orang-orang yang membentuk suatu kumpulan

c. Perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk


membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.

d. Sekumpulan manusia yang mempunyai kegiatan tertentu di bidangnya

Jawaban : C 3. Berikut adalah unsur - unsur dari organisasi, kecuali..

a. Sekumpulan orang

c. Kerjasama

b. Berpendidikan tinggi d. Tujuan yang ingin dicapai

Jawaban : B 4. Apakah tujuan dari organisasi.....

a. Membuat prodak

c. a dan b Salah b. Mencari laba d. a dan b Benar Jawaban : D 5. Apakah fungsi dari akuntansi
manajemen...... a. Memperluas wawasan tentang akuntansi b. Mempermudah perusahaan dalam
tugas c. Agar Memperoleh laba yang maksimal d. Membantu Manajemen Intern Didalam Melakukan
Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi Dan Pengambilan keputusan. Jawaban : D 6. Dibawah ini yang
bukan merupakan manfaat biaya bagi manajer yaitu..... a. Penentuan Laba Usaha c. Pengambilan
Keputusan b. Penentuan Harga d. Perencanaan Keuangan Jawaban : B 7. Dibawah ini yang bukan
termasuk biaya produksi dalam perusahaan manufaktur adalah..... a. Biaya Langsung c. Biaya
Overhead Pabrik b. Biaya Tenaga Kerja Langsung d. Biaya Semi Tetap Jawaban : D 8. Biaya
administrasi meliputi..... a. Eksekutif, organisasional, dan klerikal b. Konsumen dan memperoleh
produk atau jasa c. Perusahaan yang memproduksi bahan baku menjadi barang jadi d. Pembelian
atau pembuatan barang Jawaban : A 9. Sebutkan biaya yang termasuk biaya harga pokok..... a. Biaya
produksi c. Biaya akhir b. Biaya penunjang d. Biaya administrasi Jawaban : A 10. Dibawah ini yang
bukan klasifikasi biaya dalam laporan keuangan adalah..... a. Laba\Rugi c. Variabel b. Neraca d. Harga
Pokok Jawaban : C 11. Apa yang dimaksud Contribusi Margin di dalam metode variabel ..… a. Biaya
biaya variabel b. Selisih penjualan dengan biaya – biaya variabel c. Hanya selisih penjualan d. Selisih
penjualan dengan biaya biaya tetap Jawaban : B 12. Manakah manfaat dari metode variabel costing
yang salah dibawah ini ..… a. Alat perencanaan laba c. Pengambilan keputusan b.Untuk mengurangi
modal kerja d. Petunjuk penentuan harga jual Jawaban : B 13. Unsur kos produksi apa saja yang
terdapat pd full costing kecuali…. a. BBB c. BTK b. BOP d. BTKTL Jawaban : D 14. Dibawah ini adalah
perbedaan antara variable cost dan full cost kecuali…. a. Penentuan Harga Pokok Produk c.
Pengakuan Period Cost b. Penentuan Harga Pokok Persediaan d. Penyajian Neraca Jawaban : D 15.
Apa saja yang mencakup dalam metode full costing pada pendekatan fungsi…. a. Biaya Produksi dan
Non Produksi c. Biaya Tetap b. Biaya Variable d. Biaya Non Produksi Variable Jawaban : A 16. Titik
dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau sebagai titik dimana total margin kontribusi
sama dengan total biaya tetap, yaitu definisi BEP menurut? a. L . M Samryn c. Mowen b. Charles T .
Horngren d. Hansen Jawaban : A 17. Manakah dibawah ini, yang bukan termasuk dalam asumsi yang
mendasari konsep BEP? a. Biaya c. Harga beli b. Harga jual d. Tidak ada perubahan harga jual
Jawaban : C 18. Ada berapa cara perhitungan dalam BEP? a. 1 cara c. 3 cara b. 2 cara d. 4 cara
Jawaban : B 19. Ada berapa elemen untuk memahami hubungan antara biaya, volume dan laba
organisasi? a. dua c. empat b. tiga d. lima Jawaban : D 20. Berapa kelipatan dari Degree of Operating
Leverage..... a. 1 kali c. 5 kali b. 3 kali d. 7 kali Jawaban : C 21. Perbedaaan biaya yang timbul akibat
dari keputusan tertentu adalah..... a. biaya diferensial c. biaya alternatif b. biaya relevan d. biaya
konvensional Jawaban : A 22. Manakah yang bukan merupakan manfaat dari informasi akuntansi
diferensial..... a. sebagai pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri b. sebagai
pertimbangan untuk menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk c. pertimbangan untuk
menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu d. sebagai bahan pengambilan keputusan
dalam memilih bahan baku yang digunakan jawaban : D 23. Dibawah ini yang merupakan fase
produksidalam pendekatan ABC adalah..... a. biaya design c. unit level activity cost b. biaya pengujian
d. biaya distribusi jawaban : C 24.Dibawah ini yang bukan 3 hal penting dalam yang harus
diperhatikan dalam mengambil keputusan untuk membeli dari pihak luar adalah..... a. Kualitas yang
diberikan c. Kontinyuitas supplies harus terjamin b. Diskon yang ditawarkan d. Harga yang disepakati
harus mengikat Jawaban : B 25. Yang bukan ciri-ciri pesanan khusus adalah..... a. dilakukan secara
berkala b. memiliki spesifikasi berbeda dengan produk lain c. tidak rutin dikerjakan d. harga jual
relatif lebih murah jawaban : A 26. Apa tujuan dibuatnya anggaran..... a. untuk menyatakan
harapan /sasaran perusahaan secara jelas dan formal. b. berperan secara lansung dalam proses
produksi c. berperan dalam proses produksi dan biaya nya dikaitkan dengan BOP d. untuk alat ukur
kerja jawaban : A 27. Yang tidak termasuk rancangan dasar terhadap anggaran adalah..... a.
Penganggaran Inkremental b. Penganggaran Fleksibel. c. Penganggaran Taktis d. Penganggaran Statik
jawaban : C 28. Yang tidak termasuk ke dalam anggaran operasi...... a. Anggaran Bahan Baku
Langsung c. Anggaran Kas b. Anggaran Beban Penjualan & Adm d Anggaran Penjualan Jawaban : C
29. Unsur-unsur yang melekat pada anggaran ,yaitu (kecuali )..... a. rencana meliputi keseluruhan
kegiatan perusahaan b. meliputi keseluruhan kegiatan perusahaan c. jangka waktu tertentu yang
akan datang d. pendoman kerja jawaban : D 30. Yang bukan sumber penerimaan kas adalah...... a.
penjualan tunai barang c. penjualan aktiva tetap b. pembayaran hutang d. penagihan piutang
Jawaban : B 31. Penganggaran modal dalam suatu perusahaan ini dapat meliputi..... a. pengeluaran
untuk tanah, bangunan dan mesin b. tambahan modal kerja sesuai dengan ekspansi pabrik c.
kampanye promosi d. jawaban benar semua Jawaban : D 32. Penentuan biaya modal yang dapat
digunakan untuk proyek investasi yang akan dilaksanakan, terlepas dari proyek yang sudah ada
adalah biaya modal ..... a. Biaya modal kas c. Biaya modal marjinal b. Biaya modal investasi d. Biaya
modal anggaran Jawaban : C 33. Manakah di bawah ini yang bukan merupakan kriteria-kriteria
tertentu untuk Penilaian terhadap arus kas : a.Payback Period c. External Rate of Return b.Average
Rate of Return d. Net Present Value Jawaban : C 34. Ada beberapa jenis strategi keputusan investasi,
kecuali...... a. Penggantian (Replacement) c. Pertumbuhan (Growth) b. Perluasan (Expansion) d.
Persekutuan (Alliance) Jawaban : D 35. Terdapat dua jenis cash flow yaitu...... a.Aliran kas jangka
pendek dan Aliran kas jangka panjang b.Aliran kas keluar dan Aliran kas masuk c.Aliran kas debet dan
Aliran kas kredit d.Salah semua Jawaban : B 36. Pokok biaya didefinisikan sebagai a. Biaya
penerimaan satu satuan produk b. Biaya pembuatan satu satuan produk c. Semua salah d. Semua
benar Jawaban : B 37. Apa yang dimaksud dengan cost of capital…. a. Biaya yang dikeluarkan untuk
investasi b. Biaya yang disimpan untuk investasi c. Biaya yang dikeluarkan untuk pinjaman d. Biaya
yang disimpan untuk pinjaman Jawaban : A 38. Dibawah ini manakah metode penentuan harga
jual…. a. Harga jual variable c. Harga jual normal b. Harga jual pesanan d. Harga jual semi variable
Jawaban : B 39. Hal-hal yang mempengaruhi harga jual adalah….. a. Biaya penuh untuk memproduksi
produk /jasa. c. Harga yang ditawarkan b. Pembeli d. Biaya produksi Jawaban : A 40. TQC
kepanjangan dari a. Total Qualified Cost c. Training Quality Computers b. Total Quality Control d.
Training Qualified Cost Jawaban : B 41. Titik impas adalah..... a. Suatu keadaan dimana perusahaan
tidak mendapat laba maupun rugi. b. Suatu keadaan dimana perusahaan mendapatkan laba c.
Balance d. Suatu keadaan dimana perusahaan tetap dapat beroperasi Jawaban : A 42. AQL
merupakan..... a. Pengendalian kas c. Level mutu akseptabel b. Laba rugi d. Perbandingan level
Jawaban : C 43. Lead time merupakan..... a. Penguasaan waktu c. Waktu tunggu b. Kepemimpinan
waktu d. Penguasaan produksi Jawaban : C 44. Otomasi perusahaan digunakan untuk : a. Menaikkan
kapasitas produksi c. Benar semua b. Menaikkan efisiensi d. Meningkatkan keluaran Jawaban : C 45.
Dimanakah pertama kali balance scorecard diperkenalkan ? a. Australia c. Inggris b. Amerika d.
Belanda Jawaban: B 46. BSC kepanjangan dari..... a. Balance Sheet c. Based Costing b. Balance Score
d. Balance Scorecard Jawaban: D 47. Pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan
di USA ialah..... a. BSC c. Based Costing b. Analisis Diferensial d. Analisis Biaya Jawaban : A 48. Untuk
mencatat skor performace seseorang menggunakan..... a. Laporan keuangan c. Laporan laba rugi b.
Scorecard d. Neraca Jawaban: B 49. Yang tidak termasuk dalan strategi kontemporer yaitu..... a.
Keuangan c. Proses bisnis internal b. Pelanggan d. Proses bisnis eksternal Jawaban: D 50. Faktor
internal pada perspektif keseimbangan adalah..... a. Pelanggan c. Inovasi b. Proses bisnis d.
Pertumbuhan Jawaban : A

Resume Kuliah: Materi dan Contoh Soal Analisis Diferensial


Konsep Informasi Akuntansi Diferensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan
dengan pemilihan alternative suatu tindakan tertentu dibandingkan dengan tindakan lain.

Dengan kata lain informasi tersebut diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan
keputusan mengenai pemilihan alternative tindakan yang terbaik di antara alternative yang
tersedia.

Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial.

1. Pengambilan Keputusan untuk Membeli atau Membuat Sendiri

2. Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk

3. Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk tertentu

4. Menerima atau Menolak Pesanan Khusus.

Keputusan Membeli atau Membuat Sendiri ( Buy or Make Decision)


Dalam keputusan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut :

1. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri


produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok luar.

2. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari
pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut.

Ad. 1
Apabila Keputusan yang pertama yang Diambil, maka ada 2 (dua) kemungkinan yang
dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini, yakni :

a. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk
dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar.
b. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain yang
mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih
alternative membeli dari luar.

Ad.2
Sedangkan keputusan pada alternative kedua dapat dibagi menjadi dua yakni sebagai
berikut :

a. Tidak diperlukan tambahan fasilitas poduksi. Apabila biaya diferensial lebih kecil dari harga
beli yang dapat dihindari , maka keputusan membuat yang dipilih. Akan tetapi apabila biaya
diferensial yakni harga beli yang dapat dihindari lebih kecil dari biaya untuk membuat, maka
keputusan membeli yang dipilih.

b. Diperlukan tambahan fasilitas produksi.

Membeli atau Membuat Sendiri dengan Pendekatan Konvensional dan Pendekatan Activity
Based Costing.

Contoh :

Alternatif 1 (Membuat Sendiri)

Rincian Biaya pembuatan suku cadang pada PT “ Andalas Putra” adalah sebagai berikut
(Jml Produksi : 100.000 unit)

Biaya Bahan baku ………………… Rp. 500.000


Biaya tenaga kerja Rp. 2.000.000
Biaya Overhead Variable Rp. 800.000
Biaya Overhead Tetap
Biaya tetap langsung.
Biaya Supervisi Rp. 500.000
Biaya Sewa equipment Rp. 000.000
BIaya Tetap tidak langsung . Rp. 3.000.000
Total Biaya. Rp. 7.500.000

Alternatif -2 Membeli dari Pihak luar

Jika perusahaan membeli dari pihak luar, maka harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp.
70 per unit.

Pendekatan Konvensional

Keputusan Membeli atau membuat sendiri berdasarkan pendekatan konvensional, biaya


terhindarkan secara sederhana hanya diidentifikasikan berdasarkan besarnya biaya variable
dan biaya tetap langsung. Biaya variable dan tetap langsung dianggap akan dapat
dihindarkan jika alternative membeli suku cadang dari pemasok luar dipilih. Biaya tetap tidak
langsung bukan merupakan biaya diferensial, karena alternative manapun yang dipilih, tidak
akan terpengaruh oleh keputusan yang diambil.

Analisis Biaya Diferensial Alternatif Membuat atau Membeli denganPendekatan


Konvensional

Alternatif Membuat

Biaya Bahan baku ……………… Rp. 500.000


Biaya tenaga kerja Rp. 2.000.000
Biaya Overhead Variable Rp. 800.000
Biaya Overhead Tetap
Biaya tetap langsung. Rp. 500.000
Biaya Sewa equipment Rp. 700.000
Total Biaya Rp. 4.500.000

Biaya per unit : Rp. 4.500.000 / 100.000


Rp. 45 per unit
Alternatif Membeli :

Biaya Membeli = Rp. 70 x 100.000 = Rp. 7.000.000


Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpul kan bahwa membeli dari luar
tidak menguntungkan karena biaya yang dikeluarkan dalam alternative membeli lebih besar
Rp. 2.500.000 daripada alternative membuat sendiri.

Pendekatan Activity Based Costing.

Dengan pendekatan dalam konsep ABC (Activity Based Costing) biaya untuk
pembuatan produk di atas dapat dirinci lagi ke dalam bentuk activity selain biaya-biaya
dengan pendekatan tradisional.

Misal Perincian biaya tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Keterangan Cost Driver dan Tarif per Cost


Driver
Cost Driver Tarif per unit Konsumsi Cost
Cost Driver Driver
BOP

Unit Level
Biaya Tng List Kwh Rp. 30 50.000
Batch Related
Bia Inspeksi Jam Inspeksi Rp. 150 10.000
Bia penanganan Frekw pindah Rp. 200 .5000 x
bahan

Bia persiapan Jam persiapan Rp. 100 8.000


produksi

Prod. Sustaining
Bia rekayasa Order rekayasa Rp. 25.000 20
Dari informasi di atas dapat dibuat suatu perhitungan analisis dengan pendekatan Activity
Based Costing dalam pengambilan keputusan membuat sendiri atau membeli dari pihak
luar.

Penentuan Biaya Diferensial dalam alternative Membuat Sendiri

Biaya bahan baku Rp. 500.000


Biaya tenaga kerja Rp. 2.000.000
Biaya overhead pabrik variable Rp. 800.000

Biaya Overhead Pabrik :

Unit level
Biaya tenaga listrik Rp. 1.500.000

Batch Related
Biaya penanganan bahan Rp. 1.000.000
Biaya persiapan produksi Rp. 800.000
Biaya inspeksi Rp. 1.500.000

Product sustaining
Biaya rekayasa Rp. 50.000
Biaya sewa ekuipmen Rp. 700.000

Jumlah Biaya Diferensial Rp. 8.850.000

Keputusan :

Berdasarkan alternative di atas, apabila dibandingkan antara alternative membuat


sendiri dan membeli dari pihak luar, maka keputusan membeli dari pihak luar merupakan
pilihan yang paling tepat, karena dengan membeli dari pihak luar berarti perusahaan dapat
menghemat sebesar Rp. 8.850.000 – Rp. 7.000.000 = Rp. 1.850.000
AKUNTANSI MANAJEMEN PERILAKU BIAYA

Juli 19, 2016

AKUNTANSI MANAJEMEN

PERILAKU BIAYA

Disusun Oleh :

1. Astri Utami K
2. Okta Saputri
3. Raras Rosa D
4. Vincentius Feri S
5. Wyne Gebina A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

2016

Makalah ini bertujuan untuk menguraikan berbagai macam sifat dan cara penetapan pola
perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Pengetahuan mengenai
bagaimana suatu biaya akan berubah di bawah berbagai macam pengaruh merupakan hal yang
penting dalam pengambilan keputusan, estimasi biaya di masa yang akan datang, dan evaluasi
terhadap pelaksanaan tindakan.
Perilaku Biaya diartikan sebagai hubungan antara total biaya dengan perubahan volume kegiatan.
Berdasarkan perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat dibagi
menjadi tiga golongan:biaya tetap, biaya variable, dan biaya semivariabel. Untuk keperluan
perencanaan dan pengendalian, baik biaya tetap maupun biaya variable harus dipecah lagi sebagai
berikut :

Biaya Tetap Biaya Variabel

a. Commited Fixed Cost a. Engineered Variable Cost

b. Descretionary Fixed Cost b. Discretionary Variable Cost

BIAYA TETAP

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar perubahan volume kegiatan
tertentu. Biaya teteap per satuan berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan. Besar biaya
tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi, dan metode serta strategi
manajemen. Sebagai contoh, dalam pegambilan keputusan pembelian generator listrik untuk
keperluan pabrik, manajemen akan memperhitungkan permintaan pasar dalam jangka panjang
terhadap produk yang dihasilakan pabrik tersebut. Selanjutnya permintaan pasar ini akan
menentukan kapasitas generator listrik yang akan digunakan dalam menyediakan kebutuhan listrik
untuk pabrik tersebut. Manajemen tidak akan membeli generator yang berkekuatan 5 megawatt jika
dalam jangka panjang pabrik akan memerlukan listrik melebihi jumlah tersebut. Pemilihan generator
yang akan dibeli tersebut juga dipengaruhi oleh faktor teknologi. Keputusan mengenai kapasitas
generator dan teknologi yang akan dipilih ini akan mempunyai akibat terhadap besarnya biaya tetap.
Strategi manajemen dalam mengoperasikan generator tadi,misalnya apakah generator tersebut akan
dijalankan dalam dua shift atau tiga shift, akan mempunyai pengaruh juga terhadap besarnya biaya
tetap.

 Committed Fixed Costs

Committed fixed costs sebagian besar berupa biaya tetap yang timbul dari pemilikan pabrik,
ekuipmen, dan organisasi pokok. Perilaku committed fixed costs dapat diamati dari biaya tetap yang
dikeluarkan jika perusahaan berhenti beroperasi dan akan beroperasi lagi (misalnya karena
pemogokan buruh atau kekurangan bahan baku). Committed fixed costs merupakan semua biaya
yang tetap dikeluarkan dan tidak dapat dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi tujuan jangka panjangnya, seperti biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan,
biaya sewa, biaya asuransi dan biaya gaji karyawan utama.

 Discretionary Fixed Costs

Discretionary fixed cost merupakan biaya yang timbul dari keputusan penyediaan anggaran secara
berkala(biasanya tahunan) yang secara langsung mencerminkan kebijakan manajemen puncak
mengenai jumlah maksimum biaya yang diijinkan untuk dikeluarkan. Atau merupakan biaya yang
tidak dapat menggambarkan hubungan yang optimum antara masukan dengan keluaran (yang diukur
dengan volume pejualan,jasa,atau produk). Discretionary fixed cost tidak memiliki hubungan tertentu
dengan volume kegiatan, dapat dihentikan sama sekali pengeluarannya atas kebijakan manajemen.
Contohnya adalah biaya riset dan pengembangan, biaya iklan, biaya promosi penjualan, biaya
program latihan karyawan, biaya konsultan.

BIAYA VARIABEL

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan (tetap) dengan adanya perubahan volume kegiatan.
Biaya bahan baku merupakan contoh biaya variabel ang berubah sebanding dengan perubahan
volume produksi. Step variable costs merupakan jenis biaya variabel yang perilakunya bertingkat
(step like behavior), yang naik turunnya tidak pada saat yang sama dengan perubahan volume
kegiatan. Setiap perubahan volume kegiatan tidak secara langsung diikuti oleh perubahan biaya.

 Engineered Variable Costs

Engineered cost adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan
tertentu, biaya ini merupakan biaya antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan erat dan
nyata. Jika masukan (biaya) berubah maka keluaran akan berubah sebanding dengan perubahan
masukan tersebut dan sebaliknya jika keluaran berubah maka masukan (biaya) akan berubah
sebanding dengan perubahan keluaran tersebut. Contohnya adalah biaya bahan baku.
 Disretionary Variable Costs

Disretionary variable cost merupakan biaya yang masukan dan keluarannya memiliki hubungan erat
namun tidak nyata (bersifat artifisial). Jika keluaran berubah maka masukan akan berubah sebanding
dengan perubahan keluaran tersebut. Namun, jika masukan berubah, keluaran belum tentu berubah
dengan adanya perubahan masukan tersebut. Sebagai contoh adalah biaya iklan yang ditetapkan
oleh manajemen puncak sebesar 2% dari hasil penjualan akan berubah sebanding dengan
perubahan volume penjualan. Karena biaya ini berperilaku variabel atas kebijakan manajemen (tidak
berperilaku variabel nyata) maka jika biaya iklan dinaikkan belum tentu akan mengakibatkan
kenaikan volume penjualan.

BIAYA SEMIVARIABEL

Biaya semivariabel adalah biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel didalamnya. Unsur biaya
yang tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa sedangkan unsure variabel
merupakan bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.

PENENTUAN POLA PERILAKU BIAYA

Ada tiga faktor yang harus diperhitungkan dalam menetapkan pola perilaku suatu biaya :

1. Harus dipilih biaya yang akan diselidiki pola perilakunya. Biaya ini merupakanvariabel tidak bebas
(dependent variable) dan biasanya dinyatakan dengan symbol y.
2. Harus dipilih variabel bebas (independent variable) yaitu sesuatu yang menyebabkan biaya tersebut
berfluktuasi, secara matematis fungsi tersebut dinyatakan y=f(x).
3. Harus dipilih kisaran kegiatan yang relevan (relevant range of activity), dimana hubungan antara
variabel bebas dan tidak bebas yang dinyatakan dalam fungsi biaya y=f(x) berlaku.
Para akuntan dan manajer biasanya menggunakan fungsi liniear y=a+bx.

METODE PENAKSIRAN FUNGSI LINIEAR

Ada 2 pendekatan dalam memperkirakan fungsi biaya :

a. Pendekatan historis (historical approach)


Fungsi biaya biasa ditentukan dengan cara menganalisis perilaku biaya di masa yang lalu dalam
lingkungannya dengan perubahan volume kegiatan dalam masa yang sama.
b. Pendekatan analitis (analytical approach)
Diadakan kerjasama di antara orang-orang teknik dan staf penyusun anggaran untuk mengadakan
penyelidikan terhadap tiap-tiap fungsi (kegiatan atau pekerjaan) guna menentukan : pentingnya
fungsi tersebut, metode pelaksanaan pekerjaan yang paling efisien, dan jumlah biaya yang
bersangkutan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut pada berbagai tingkat kegiatan.

Ada 3 metode untuk memperkirakan fungsi biaya dengan pendekatan historis :

1. Metode titik tertinggi dan terendah (High and Low Point Method)
Suatu biaya pada tingkat kegiatan yang paling tinggi dibandingkan dengan biaya tersebut pada
tingkat kegiatan terendah di masa yang lalu.
Contoh:
Data kegiatan dan biaya reparasi dan pemeliharaan PT Eliona Sari tahun 20X1 disajiakan.

Bulan ke Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Jam Mesin


Mesin
1 750.000 6.000

2 715.000 5.500
3 600.000 4.000

4 630.000 4.250
5 620.000 4.500

6 875.000 7.000
7 800.000 6.000

8 1.000.000 8.000
9 800.000 6.000

10 750.000 6.000
11 650.000 4.500

12 700.000 4.500
8.570.000 66.250

Diketahui bahwa bulan ke 3 merupakan tingkat kegiatan terendah, pada bulan ke 8 merupakan
tingkat kegiatan tertinggi.
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Mesin pada Tingkat Kegiatan

Tertinggi Terendah Selisih


Jumlah Jam Mesin 8.000 4.000 4.000

Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Rp. 1.000.000 Rp. 600.000 Rp. 400.000

Unsur biaya variabel dalam biaya reparasi dan pemeliharaan dihitung sebagai berikut :

Biaya variabel = Rp. 400.000 : 4.000 = Rp. 100/jam mesin

Titik Kegiatan Titik Kegiatan


Tertinggi Terendah

Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin Rp. 1000.000 Rp. 600.000


yang terjadi

Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin


Rp. 100 x 8.000 800.000

Rp. 100 x 4.000 400.000


Biaya reparasi dan pemeliharaan tetap Rp. 200.000 Rp. 200.000

Jadi biaya reparasi dan pemeliharaan mesin terdiri dari :

a. Biaya variabel Rp. 100


b. Biaya tetap Rp. 200.000
Dinyatakan dalam bentuk fungsi liniear y = 200.000 + 100x

Dengan persamaan liniear tersebut dapat dilakukan estimasi biaya reparasi dan pemeliharaan untuk
masa yang akan datang. Misalnya dalam tahun anggaran 20X2 perusahaan merencanakan kenaikan
kegiatan produksi yang diperkirakan akan menaikkan volume kegiatan reparasi dan pemeliharaan
menjadi 90.000 jam mesin, maka biaya reparasi dan pemeliharaan dapat diperkirakan dengan
menggunakan persamaan liniear tersebut sebagai berikut :

y= 200.000 + 100(90.000)

y= 9.200.000

2. Metode Biaya Berjaga (Standby Cost Method)

Metode ini mencoba menghitung berapa biaya yang harus tetap dikeluarkan apabila perusahaan
ditutup untuk sementara, jadi produknya sama dengan nol.
Contoh :

Misalnya pada tingkat reparasi dan pemeliharaan 8.000 jam mesin per bulan biaya yang dikeluarkan
sebesar Rp. 1.000.000. Sedangkan menurut perhitungan, apabila perusahaan tidak berproduksi,
biaya reparasi dan pemeliharaan yang tetap harus dikeluarkan sebesar Rp. 400.000 per bulan.

Biaya yang dikluarkan pada tingkat 8.000 jam mesin Rp. 1000.000

Biaya tetap(biaya berjaga) Rp. 400.000

Selisih Rp. 600.000

Biaya variabel per jam = Rp. 600.000 : 8.000 = Rp. 75/jam mesin.

Fungsi biaya reparasi dan pemeliharaan tersebut dinyatakan y = 400.000 + 75x

3. Metode Kuadrat Terecil (Least-Square Method)


Metode ini menggangap bahwa hubungan antara biaya dengan volume kegiatan berbentuk
hubungan garis lurus dengan persamaan garis regresi y = a + bx. Variabel y menunjukkan biaya,
variabel x menunjukkan volume kegiatan, a menunjukkan unsure biaya tetap dalam y, sedangkan b
menunjukkan unsur biaya variabel. Rumusnya sebagai berikut:

b=

a=
Contoh :
Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin PT Eliona Sari per bulan dalam tahun 20X1

Bulan Biaya Reparasi dan Jam Mesin xy


ke Pemeliharaan mesin x
(Rp.1000)
y
1 750 6.000 4.500.000 36.000.000

2 715 5.500 3.932.500 30.250.000


3 530 4.250 2.252.500 18.062.500

4 600 4.000 2.400.000 16.000.000


5 600 4.500 2.700.000 20.500.000

6 875 7.000 6.125.000 49.000.000


7 800 6.000 4.800.000 36.000.000
8 1000 8.000 8.000.000 64.000.000

9 800 6.000 4.800.000 36.000.000


10 750 6.000 4.500.000 36.000.000

11 550 4.500 2.475.000 20.250.000


12 600 4.500 2.700.000 20.250.000

8.570 66.250 49.185.000 382.062.500


n = 12 Xy ∑x ∑xy ∑

b = = 0,115
a = = 79,27
Jadi biaya reparasi dan pemeliharaan mesin tersebut terdiri dari :
Biaya variabel = Rp. 115/jam mesin (0,115 x 1.000)
Biaya tetap = Rp. 79.270/ bulan
Atau fungsi liniear biaya tersebut adalah y = 79.270 + 115x

Coefficient of Determination

Coefficient of determination ( ) merupakan ukuran yang menunjukkan presentase perubahan


variabel tak bebas (y) yang disebabkan hubungan liniear dengan variabel bebas (x). Biaya tidak hanya
berubah dalam hubungannya dengan volume kegiatan, namun masih ada faktor lain (misalnya harga)
yang berpengaruh terhadap perilaku biaya. Dengan menghitung Coefficient of determination dapat
diketahui berapa persen perubahan suatu biaya yang disebabkan oleh perubahan volume kegiatan.
Rumusnya sebagai berikut :

y = biaya sesungguhnya yang diamati

y = rata-rata biaya sesungguhnya yang diamati

y = taksiran biaya dengan menggunakan persamaan regresi y = a + bx


Contoh :

Bulan ke Biaya reparasi dan Jam Y’ y-y’ (y-y’)2 y- (y- )2


pemeliharaan mesin
mesin ( Rp. 1000 )
x
y

1 750 6000 -19 361 1296


2 715 5500 712 3 9 1 1

3 530 4250 568 -38 1444 -184 33856


4 600 4000 539 61 3721 -114 12996

5 600 4500 597 3 9 -114 12996


6 875 7000 884 -9 81 161 25921

7 800 6000 769 31 961 86 7396


8 1000 8000 999 1 1 286 81796

9 800 6000 769 31 961 86 7296


10 750 6000 769 -19 361 36 1296

11 550 4500 597 -47 2209 -164 26896


12 600 4500 597 3 9 -114 12996

jumlah 8570 66250 10127 224842


N=12 Y’ y-y’ (y-y’)2 y-

(1) Y’ = a +bx
b = = 0,115
a = = 79,27
= 79,27 + 0,115 x 6000
= 769

= /n
= 8570/12
= 714

(2) y- = 750 – 714

= 36

r2 =

= 0,955

Dari hasil perhitungan coefficient of determination tersebut dapat disimpulkan bahwa 95,5%
perubahan pada biaya reparasi dan pemeliharaan disebabkan karena hubungan linear dengan
volume kegiatan ( yang diukur dengan jam mesin ).

Ukuran volume kegiatan

Dalam memilih ukuran volume kegiatan ada dua pertanyaan pokok yang harus dijawab :
(1) apakah ukuran yang kan digunakan didasarkan atass masukan (input) atau keluaran (output) dan
(2) apakah ukuran tersebut dinyatakan dalam satuan uang atau satuan fisik.
Ukuran masukan dan keluaran. Ukuran masukan berhubungan dengan sumber-sumber yang
digunakan di dalam suatu pusat biaya. Contohnya adalah di dalam pusat biaya produksi ukuran
volume kegiatan dapat dinyatakan dengan jumlah jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja
langsung, jam mesin, berat bahan baku yang digunakan. Ukuran keluaran berhubungan dengan
barang dan jasa yang mengalir keluar dari suatu pusat biaya.

Ukuran dalam satuan uang dan dalam satuan fisik. Satuan ukuran volume kegiatan yang dinyatakn
dalam satuan fisik seperti jam tenaga kerja langsung, kadang-kadanglebih baik bila dibandingkan
dengan satuan rupiah, seperti biaya tenaga kerja langsung, karena ukuran yang pertama tidak
dipengaruhi oleh perubahan harga atau tarif. Kenaikan tarif upah akan menyebabkan naiknya biaya
tenaga kerja langsung, meskipun sebenarnya tidak ada kenaikkan volume kegiatan. Oleh karena itu,
di dalam situasi seperti ini, ukuran yang dinyatakan dalam satuan biaya tenaga kerja langsung akan
dapat menyesatkan.
“Soal dan jawaban tentang membuat keputusan Differensial”

Nama : Hardi

NIM : F01110023

M.K : Akuntansi Manajemen

“Soal dan jawaban tentang membuat keputusan Differensial”

1. PT. Sambas Anugerah berusaha dalam perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini
diproduksi sendiri dalam pabriknya. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 buah
setahun.Biaya produksi suku cadang A disajikan pada gambar 7.4. Perusahaan tersebut menerima
tawaran dari perusahaan lain untuk membeli suku cadang A tersebut dengan harga Rp. 25 perbuah.
Ditinjau dari biaya, manajemen puncak perusahaan perlu mempertimbangkan keputusan membeli
suku cadang tersebut atau tetap memproduksi sendiri.

Gbr. 7.4 Biaya produksi penuh (Full Costs of production) suku cadang A

Jawab:

Manfaat :

Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )

Biaya-biaya variabel (biaya bahan baku,biaya tenaga kerja variabel Rp.18

dan overhead variabel )

Biaya tetap terhindarkan Rp. 4

Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar Rp. 22


Pengorbanan :

Biaya Diferensial

Harga beli jika membeli dari luar Rp.25

Kerugian jika membeli dari luar Rp. 3

Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang menguntungkan,
karena jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 25 perbuah. Sedangkan
penghematan yang diperoleh ( berupa biaya terhindarkan ) hanya sebesar Rp. 22 perbuah.

2. PT. Xiber Sengawang berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama
ini dibeli dari pemasok luar dengan harga Rp. 35 persatuan. Kebutuhan suku cadang tersebut
berjumlah 100.000 satuan setahun. Manajemen perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk
memproduksi sendiri suku cadang tersebut.Taksiran biaya produksi suku cadang A jika diproduksi
sendiri disajikan dalam gambar 7.5.

Jawab:

Manfaat :

Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )

Harga beli jika membeli dari luar Rp. 35 Rp.3.500.000

Pengorbanan :
Biaya Diferensial

Taksiran biaya produksi suku cadang A 27 Rp.2.700.000

Keuntungan jika memproduksi sendiri Rp. 12 Rp. 1.200.000

Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang menguntungkan,
karena jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 35 perbuah atau
Rp.3.500.000 pertahun. Sedangkan taksiran biaya produksi jika suku cadang tersebut dibuat sendiri
hanya sebesar Rp. 27 per buah Rp. 2.700.000.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Biaya Relevan - Materi Kuliah
Akuntansi Manajemen

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN BIAYA RELEVAN


6.1 TAHAP TAHAP PEMBUATAN KEPUTUSAN
Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah proses pengambilan
keputusan. Menurut Djoni, untuk dapat menghasilkan keputusan yang baik,
biasanya dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Meneliti dan merumuskan inti masalah yang dihadapi.
2. Mengumpulkan semua alternatif yang mungkin dapat menyelesaikan masalah.
3. Menganalisis dan meng-eliminasi alternatif yang tidak mungkin dilakukan.
4. Mengumpulkan biaya dan manfaat dari setiap alternatif.
5. Menganalisis dan meng-eliminasi biaya-dan manfaat yang tidak relevan.
6. Membuat resume biaya/manfaat dari setiap alternatif.
7. Melakukan pemilihan alternatif.

6.2 INFORMASI DIFERENSIAL UNTUK PEMBUATAN KEPUTUSAN


Informasi penting untuk pengambilan keputusan karena keputusan
berhubungan dengan masa yang akan datang, maka informasi akuntansi yang
relevan adalah informasi yang akan datang, karena pengambilan keputusan
selalu menyangkut pemilihan dari berbagai alternatif yang ada, maka informasi
akuntansi yang bermanfaat adalah informasi akuntansi yang berbeda diantara
berbagai alternatif yang akan dipilih. Ada berbagai informasi diferensial untuk
pembuatan keputusan yaitu
6.2.1 Pendapatan Diferensial
Pendapatan diferensial adalah pendapatan yang akan datang yang
berbeda di antara berbagai alternatif keputusan yang mungkin dipilih.
Karakteristik pendapatan diferensial yaitu pendapatan diferensial merupakan
pendapatan dimasa yang akan datang dan berbeda diantara berbagai alternatif
keputusan sedangkan pendapatan non diferensial sebaliknya, merupakan
pendapatan dimasa lalu, dan tidak berbeda diantara berbagai alternatif
keputusan.
6.2.2. Biaya Diferensial
Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan
akan berbeda atau berpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan
diantara berbagai macam alternatif. Oleh karena itu, biaya tersebut relevan
dengan analisis yang dilakukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan.
Biaya non diferensial adalah biaya dimasa lalu dan tidak berbeda diantara
berbagai keputusan.
6.2.2 Laba Diferensial
Laba Diferensial adalah laba yang akan datang dan berbeda diantara berbagai
alternatif yang dipilih. Laba diferensial dapat diketahui dengan mengurangkan
pendapatan diferensial dengan biaya diferensial. Laba non diferensial yaitu laba
dimasa lalu dan tidak berbeda diantara berbagai alternatif keputusan.

6.3 KEPUTUSAN PEMILIHAN ALTERNATIF


Keputusan yang diambil manajemen meliputi berbagai macam dan jangka
waktu, misal keputusan dalam kegiatan operasi rutin atau keputusan yang
diambil dalam masalah-masalah khusus. Pengambilan keputusan khusus banyak
jenisnya, yang akan dibahas adalah pengambilan keputusan khusus yang
berkaitan dengan :
6.3.1 Menerima atau menolak pesanan khusus
Menerima atau menolak pesanan khusus adalah dua alternatif keputusan
yang ada kalanya dihadapi oleh manajemen. Pesanan khusus adalah pesanan di
luar penjualan normal, biasanya dengan harga yang lebih rendah dari harga jual
normal. Keputusan tentang harga jual produk (jasa) jangka panjang harus
mendasarkan pada pertimbangan full cost. Tetapi dalam jangka pendek (masih
ada kapasitas yang menganggur), penentuan harga jual dapat dilakukan dengan
hanya mempertimbangkan differensial cost.
6.3.2 Meniadakan atau menambah Jenis Produk atau Departemen.
Pada umumnya pengambilan keputusan untuk meniadakan produk atau
departemen timbul karena jenis produk atau departemen yang bersangkutan
menderita kerugian secara terus menerus. Dalam hal ini manajemen harus
mempertimbangkan pendapatan differensial dan biaya differensial dalam
pengambilan keputusan tersebut. Jika keputusan yang akan diambil meniadakan
salah satu jenis produk atau departemen, harus pula dipertimbangkan adanya
biaya terhindarkan (avoidable cost) dan biaya tak terhindarkan (unavoidable
cost). Dalam pengertian biaya relevan, biaya terhindarkan merupakan biaya
relevan yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan alternatif, sedang biaya
tak terhindarkan merupakan biaya yang tidak relevan, maka dalam pengambilan
keputusan biaya ini dapat diabaikan.
6.3.3 Membuat Sendiri atau Membeli Bahan Baku Produk dari Luar
Didalam dunia perekonomian global melakukan spesialisasi didalam bisnis akan
meningkatkan efisiensi. Manajemen sering dihadapkan pada persoalan yang
berkaitan erat dengan penggunaan bahan produksi, misal untuk perusahaan
perakitan adalah masalah penggunaan suku cadang, apakah perusahaan akan
membuat sendiri karena memang perusahaan mempunyai fasilitas untuk
membuat suku cadang tersebut atau membelinya dari perusahaan lain. Akan
tetapi dalam hal kapasitas perusahaan masih memenuhi untuk memproses
meningkatnya volume penjualan, maka keputusan untuk membeli suku cadang
dari luar harus mempertimbangkan biaya differensial dan kemungkinan fasilitas
perusahaan yang menganggur.

Contoh: (Sumber: Makalah Djony, hal 6)


Perusahaan kursi Cap Gajah memproduksi Kursi lipat besi yang dilengkapi
dengan jok dari busa. Saat ini perusahaan bekerja pada kapasitas 16.000 unit
per bulan dengan biaya: Per unit .
Bahan baku Rp. 34.500,-
Upah langsung Rp. 16.000,-
Biaya overhead (Variabel) Rp. 8.000,-
Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,-
Harga Pokok per unit Rp. 68.000,-
Kasus: Saat ini ada sebuah perusahaan yang spesialisasi membuat jok kursi
menawarkan satu set jok kursi dengan harga Rp. 22.000,- Menurut analisis jika
jok itu dibeli dari luar perusahaan maka Bahan baku yang dipergunakan akan
berkurang sebesar 40% dan biaya konversi (Upah+BOP Variabel) sebesar 30%.
Apakah layak kalau jok kursi itu dibeli dari luar?

Analisis:
Biaya Produksi 16.000 unit jika seluruhnya dibuat sendiri
Bahan baku Rp. 34.500,- X 16.000 = Rp. 552.000.000
Upah langsung Rp. 16.000,- X 16.000 = Rp 256.000.000
Biaya overhead (Variabel) Rp. 8.000,- X 16.000 = Rp 128.000.000
Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,- X 16.000 = Rp 152.000.000
Total Biaya Produksi Rp. 1.088.000.000
Harga Pokok per unit = Rp. 68.000,-

Biaya Produksi 16.000 unit jika Jok dibeli dari luar.


Harga pembelian Rp. 22.000,- X 16.000 = Rp. 352.000.000
Bahan baku 60%X Rp. 34.500,- X 16.000 = Rp. 331.200.000
Upah langsung 70% X Rp. 16.000,- X 16.000 = Rp 179.200.000
Biaya overhead (Var) 70%X) Rp. 8.000,- X 16.000 = Rp 89.600.000
Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,- X 16.000 = Rp 152.000.000
Total Biaya Produksi Rp. 1.104.000.000
Harga Pokok per unit = Rp. 69.000,-
Ternyata dengan membeli jok dari luar, harga pokok per unit menjadi lebih
mahal. Keputusannya manajemen harus menolak untuk membeli dari luara
perusahaan. Berapa Harga maksimum yang dapat diterima ?
Harga beli maksimum = 22.000 – 1000 = 21.000 per unit
Tiga hal penting yang harus diperhatikan apabila perusahaan membeli cadang
dari luar:
- Kualitas/ presisi yang diberikan suplier harus terjamin
- Kuntinyuitas supplies harus terjamin
- Harga yang disepakati harus mengikat (tidak berubah sewaktu-waktu)

Pengaruh Biaya peluang. (oportunity Cost)


Asumsi: jika perusahaan membeli jok dari luar maka sebagian fasilitas
menganggur, selama menganggur itu terdapat peluang untuk disewakan kepada
pihak lain dengan nilai Rp. 25.000.000.- Dengan asumsi ini berarti akan terjadi
biaya peluang sebesar Rp. 25.000.000 jika perusahaan memlih alternatif
membuat sendiri seluruh komponen. Sehingga biaya untuk membuat sendiri
menjadi :
Total Biaya produksi sendiri Rp 1.088.000.000
Biaya peluang . 25.000.000
Total Biaya diperhitungkan Rp.1.113.000.000
Jika dibandingkan dengan biaya membeli dari luar sebesar Rp. 1.104.000.000
maka membuat sendiri menduduki posisi lebih mahal sehingga pada posisi in
keputusan akan beralih menjadi membeli dari luar.
6.3.4 Memproses Lebih Lanjut setelah Split-off Point atau Langsung Menjual
Dalam suatu perusahaan ada kemungkinan beberapa produk akan diproduksi
secara bersama-sama dari bahan baku yang sama atau dari satu proses produksi
yang sama. Kondisi seperti itu disebut sebagai joint product atau co-product.
Saat dapat dipisahkannya produk-produk itu dari proses produksi disebut dengan
split-off point . Biaya yang timbul dalam proses produksi sebelum spilt-ff pont
disebut joint-cost atau commont cost. Pengalokasian secara adil dan teliti
merupakan masalah yang harus dicapai pemecahannya. Salah satu
pemecahannya adalah mengalokasi biaya bersama dengan menggunakan nilai
jual relatif dari produk-produk tersebut.
Untuk produk yang diproduksi bersama tersebut ada dua kemungkinan :
• Setelah titik pisah, masing-masing produk dapat dijual langsung karena produk
tersebut merupakan produk akhir.
• Setelah titik pisah, produk tersebut sebagian dapat dijual langsung atau dapat
juga diproses lebih lanjut menjadi produk baru.
Masalah yang akan dibahas adalah keputusan manajemen yang bijaksana,
apakah produk dijual langsung setelah split-off point atau diproses lebih lanjut.
Tekanannya adalah alokasi biaya setelah split-off

Metode penetapan harga biaya plus (Cost Plus Pricing) yaitu pengusaha menetapkan harga satu
unit barang sama besarnya dengan jumlah biaya per unit ditambah keuntungan.

Rumus:
Harga jual = biaya total + marjin
Contoh:
Biaya produksi 100 barang adalah

Biaya bahan baku= Rp. 3000.000,00


Biaya tenaga kerja= Rp. 550.000,00
Biaya lain-lain (sewa, gaji pimpinan, penyusutan peralatan) Rp. 450.000,00
Jumlah Biaya Rp. 4.000.000,00
Keuntungan yang diinginkan 20 % dari total biaya, sehingga harga seluruhnya= Rp. 4.000.000,00 + (20
% x Rp. 4.000.000,00) = Rp. 4.800.000,00
Harga satuan = Rp. 4.800.000,00 : 100 = Rp. 48.000,00
Itulah yang dimaksud Metode penetapan harga biaya plus (Cost Plus Pricing), semoga penjelasan
tersebut dapat bermanfaat buat kita.

Anda mungkin juga menyukai