NPM: C00200026
Prodi: D3 Akuntansi
Mata Kuliah: Akuntansi Manajemen
Dosen Penguji: Drs. Bambang Rismadi, M.Si., AK.,CA
26. Jika perusahaan menggunakan metode full costing dalam penentuan harga jual produk Y maka
besarnya laba yang diharapkan: a. Rp 91.200.000 b. Rp 216.000.000
c. Rp 240.000.000 d. Rp 307.200.000
27. ika perusahaan menggunakan metode full costing dalam penentuan harga jual produk Y maka besarnya
markup dalam rupiah adalah:
a. Rp 810.000.000 b. Rp 240.000.000
c. Rp 570.000.000 d. Rp 1.350.000.000
28. Jika perusahaan menggunakan metode full costing dalam penentuan harga jual produk Y maka besarnya %
markup yang diharapkan:
a. 40 % b. 50 %
c. 60 % d. 75 %
29. Jika perusahaan menggunakan metode variable costing dalam penentuan harga jual produk Y, maka
besarnya laba yang diharapkan diharapkan:
a. 40 % b. 50 %
c. 60 % d. 75 %
30. Jika perusahaan menggunakan metode variable costing dalam penentuan harga jual produk Y maka
besarnya markup dalam rupiah adalah:
a. 40 % b. 50 %
c. 60 % d. 75 %
31. Jika perusahaan menggunakan metode variable costing dalam penentuan harga jual produk Y maka
besarnya % markup yang diharapkan:
a. 40 % b. 60 %
c. 80 % d. Semua jawaban salah
SOAL KASUS
1. PT. BESIMUDA menghasilkan jeni cuku cadang X sebanyak 1.200 unit, dengan total aktiva yang digunakan
sebesar Rp
10.000.000 dan tarif kembalian investasi yang diharapkan
sebesar 25%. Berikut data informasi biaya penuh untuk
suku cadang tersebut.
Bahan baku per unit Rp 1.000
Tenaga kerja langsung per unit 1.400
Overhead pabruk per unit 600
Pemasaran variabel per unit 450
Administrasi variabel per unit 350
Total overhead pabrik tetap 800.000
Total pemasaran tetap 700.000
Total admintrasi dan umum tetap 500.000
Diminta
Tentukan harga jual per unit untuk suku cadang tersebut dengan metode full costing sehingga menghasilkan
kembalian investasi sebesar 25% dari total aktiva.
Jawaban :
Markup : Biaya nonProduksi + (y% x Aktiva penuh atau taksiran produksi) / Biaya
Produksi
Biaya non Produksi :
Pemasaran : 700.000
Admin & Umum : 500.000
Total : 1.200.000
Biaya Produksi :
Tenaga Kerja Langsung :1.400/unit x 1.200
=1.680.000
Produk : 1000/unit x 1.200 unit
= 1.200.000
Total : 2.880.000
Markup :
1.200.000 + (25% x 10.000.000) / 2.880.000
1.200.000 + 2.500.000 / 2.880.000
3.700.000 / 2.880.000
= Rp1,285
2. Manajemen PT. BESIMUDA menghadapi masalah keputusan apakah sebaiknya jual langsung atau proses
lebih lanjut suatu produk A menjadi produk AA sebanyak 3.000 unit. Harga jual produk A Rp 150.000 per
unit, jika diproses lebih lanjut menjadi produk AA harga jualnya menjadi Rp 220.000 per unit. Untuk
memproses lebih lanjut membutuhkan biaya tambahan Rp 197.500.000.
Pertanyaan:
a. Keputusan apa sebaiknya diambil jika untuk memproses lebih lanjutkan tidak membutuhkan fasilitas
tambahan berupa aktiva tetap.
b. Keputusan apa sebaiknya diambil jika untuk memproses lebih lanjutkan membutuhkan fasilitas
tambahan berupa aktiva tetap.dengan harga perolehan Rp 32.000.000 dengan umur ekonomis 3 tahun
dan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan 20%.
Jawab:
Diketahui:
Jumlah Unit: 3000
Harga jual: 150.000
Proses Lanjut Harga jual: Rp. 220.000/unit
Biaya Tambahan: Rp. 197.500.000
Analisa
a. Pendapatan diferensial mengolah lanjut:
= (Hj AA –A) X Volume Penjualan
= ( Rp. 220.000 – 150.000) x 3000
= Rp. 210.000.000
b. Biaya diferensial pengolahan lebih lanjut:
= (3000 satuan x Rp. 197.500.000) = Rp. 592.500.000.000 -
LABA DIFERENSIAL = -Rp. 592.220.000.001
karena hasil analisa menghasilkan negatif maka keputusan mengolah lebih lanjut sebaiknya tidak dilakukan
karena akan merugikan.