Anda di halaman 1dari 13

1.

Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk pengendali biaya dan


ketelitian penentuan harga pokok produk.

Jawab :

Pengendalian biaya overhead pabrik dapat lebih mudah dilakukan dengan cara
menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya, sehingga dengan demikian akan
memperjelas tanggung jawab setiap biaya yang terjadi dalam departemen tertentu . dengan
digunakannya tariff-tarif biaya overhead pabrik yang berbeda-beda untuk setiap
departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen produksi akan
dibebani dengan biaya overhead pabrik sesuai dengan tarif departemen yang bersangkutan
.hal ini mempunyai akubat terhadap ketelitian terhadap penentuan harga pokok produk.

2. Empat tahap utama penyusuan anggran biaya overhead pabrik per departemen
adalah sebagai berikut :

Jawab :

a. Penaksiran biaya overhead langsung departemen atas dasar kapasitas yang


direncanakan untuk tahun anggaran.

b. Penaksiranbiaya overhead tidaklangsungdepartemen

c. Distribusibiaya overhead tidak langsung departemen kedepartemen-departemen yang


menikmati manfaatnya.

d. Menjumlah biaya overhead pabrik per departemen untuk mendapatkan anggaran biaya
overhead pabrik per departemen baik departemen produksi maupun departemen
pembantu.

3. Dua metode alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produksi adalah


sebagai berikut :

Jawab :

 Metode alokasi langsung. Dalam metode alokasi langsung, biaya overhead


departemen pembantudialokasikan ke tiap-tiap departemen produksi yang
menikmatinya. Metode alokasi langsung digunakanapabila jasa yang dihasilkan
departemen pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi saja. Tidakada
departemen pembantu yang memakai jasa departemen pembantu yang lain.
 Metode alokasi bertahap. Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan
departemen pembantu tidakhanya dipakai oleh departemen produksi saja, tetapi
digunakan pula oleh departemen pembantu yang lain.Metode alokasi bertahap
dibagi menjadi dua kelompok metode yaitu;
(a) metode alokasi bertahap yangmemperhitungkan transfer jasa timbal blaik antar
departemen-departemen pembantu.
(b) metode alokasibertahap yang tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik
antardepartemen pembantu.

4. Metode alokasi bertahap dibagi menjadi dua kelompok metode :

Jawab :

(a). Metode alokasi bertahap yang memperhitungkan transfer jasa timbal blaik antar
departemendepartemen pembantu. Yang termasuk dalam kelompok metode ini adalah :

 Metode alokasi kontinyu.Dalam metode ini biaya overhead pabrik departemen-


departemen pembantu yang saling memberikan jasa, dialokasikan secara terus
menerus, sehingga jumlah biaya overhead yang belum dialokasikan menjadi tidak
berarti.
 Metode aljabar. Ketidaklengkapan dalam hal pembagian timbul dalam
menggunakan metode bertahap karena pendistribusian yang berturut sehingga
departeemen yang ditutup terlebih dahulu tidak menerima pembagian biaya dari
departemen yang ditutup kemudian.

(b). Metode alokasi bertahap yang tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik
antardepartemenpembantu.Metodealokasi yang termasuk dalam kelopok ini adalah "
Metode urutan yang diatur".

5. PT ELIONA

BIAYA OVERHEAD PABRIK PER DEPARTEMEN

JENIS BIAYA OVERHEAD

a).Biaya overhead langsung dibebankan produksi

Produksi I Rp. 11.775.000

Produksi II Rp. 14.477.000

Jumlah biaya departemen produksi Rp. 26.250.000

Biaya overhead langsung departemen pembantu :

Reparasi dan pemeliharaan Rp. 7.700.000


Listrik Rp. 9.850.000

Kafetaria Rp.. 1.700.000

Jumlah biaya departemen pembantu Rp. 19.250.000

Jumlah biaya overhead langsung departemen Rp. 45.500.000

Biaya overhead tidak langsung departemen

Biaya depresiasi gedung Rp. 1.000.0000

Biaya asuransi gedung Rp. 500.000

Jumlah biaya overhead langsung Rp. 1.500.000

Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 47.000.000

Anggaran departemen langsung : Rp.45.500.000 dan anggran departemen tidak


langsungnya sebesar : Rp.1.500.000

Menikmati manfaat biaya 100%luas lantai(m2) proporsi luas

Taksiran Jasa Departemen-departemen pembantu yang dipakai oleh

Departemen produksi

6. Perbedaan antara metode alokasi langsung dengan metode alokasi bertahap adalah :

Jawab :
Metode alokasi langsung. Dalam metode alokasi langsung, biaya overhead
departemen pembantu dialokasikanke tiap-tiap departemen produksi yang menikmatinya.
Metode alokasi langsung digunakan apabila jasa yangdihasilkan departemen pembantu
hanya dinikmati oleh departemen produksi saja. Tidak ada departemenpembantu yang
memakai jasa departemen pembantu yang lain.

Metode alokasi bertahap. Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan
departemen pembantu tidakhanya dipakai oleh departemen produksi saja, tetapi
digunakan pula oleh departemen pembantu yang lain.Metode alokasi bertahap dibagi
menjadi dua kelompok metode yaitu;

(a) metode alokasi bertahap yangmemperhitungkan transfer jasa timbal blaik antar
departemen-departemen pembantu.

(b) metode alokasibertahap yang tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik
antardepartemen pembantu

7. Jelaskan perbedaan antara metode alokasi kontinu dengan metode alokasi aljabar !

Jawab :

Perbedaan antara metode alokasi kontinyu dan metode alokasi aljabar yaitu :

Dalam Metode Alokasi Kontinu merupakan metode alokasi terus menerus dngan
cara menutup dan membuka kembali rekening biaya departemen pembantu. Untuk tujuan
tersebut harus ditentukan urutan alokasi dari biaya departemen pembantu yang dapat di
dasarkan atas besarnya biaya sebelum alokasi. Pada metode alokasi kontinyu biaya
departemen pembantu dialokasikan berurutan dan dilakukan terus menerus secara timbal
balik saampai jumlah biaya departemen pembantu habis atau jumlahnya menjadi relatif
kecil, departemen pembantu yang biayanya suda habis dialokasikan akan memperoleh
alokasi kembali dari departemen pembantu lainnya, sehingga sering disebut metode
alokasi menutup dan membuka kembali, sedangkan dalam Metode Alokasi Aljabar dapat
diterapkan jika antar departemen jasa saling memberikan jasa. Pada metode ini biaya
departemen jasa dialokasikan secara simultan dengan menggunakan teknik aljabar.
Metode ini mengalokasikan biaya ke departemen produksi dan antar departemen jasa.

8. Jelaskan perbedaan pengertian distribusi, alokasi dan pembebanan biaya overhead


pabrik!

Jawab :

Perbedaan nya adalah :


 Distribusi adalah distribusi adalah penyaluran hasil produksi yang dilakukan oleh
perusahaan demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

 Alokasi biaya adalah proses mengidentifikasi, mengumpulkan, dan menetapkan


biaya ke objek biaya seperti departemen, produk, program, atau cabang perusahaan.
 Biaya Overhead Pabrik atau BOP adalah biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja
tidak langsung serta semua biaya produksi lainnya yang tidak dapat
diidentifikasikan dengan mudah dibebankan secara langsung pada pesanan tertentu
atau produk tertentu.

9. Jika metode alokasi kontinyu digunakan, apakah departemen produksi akan menerima
alokasi biaya overhead pabrik dalam jumlah yang sama dengan apabila metode lokasi
aljabar digunakan ?

Jawab :

Metode alokasi aljabar, seperti halnya metode alokasi kontinyu,merupakan metode


alokasi bertimbal-balik. Jumlah biaya departemen pembantu yang dialokasikan adalah
biaya departemen pembantu yang bersangkutan setelah menerima alokasi biaya dari
departemen pembantulainnya yang diperhitungkan secara timbal balik, untuk menentukan
jumlah biaya tersebut digunakan persamaan aljabar. Dalam metode ini tidak
perluditentukan urutan alokasinya.Hasil alokasi dari metode aljabar apabila tidak ada
pengaruh dariselisih pembulatan akan sama dengan metode alokasi kontinyu, apabila
adaselisih pembulatan hasil alokasi nya akan mendekati metode alokasikontinyu diganti
dengan persamaan aljabar.

10. PT eliona mengolah produknya melalui dua Departemen produksi: Departemen 1 dan
Departemen 2. Departemen pembantu ke Departemen produksi adalah: Departemen
reparasi dan pemeliharaan, departemen listrik dan Departemen kafetaria. Untuk
menghitung tarif biaya overhead pabrik Departemen produksi, pT eliona menyusun
anggaran biaya overhead pabrik untuk angkatan 20X2. Biaya overhead langsung per
Departemen untuk tahun anggaran tersebut diperkirakan sebagai berikut:
Biaya tidak langsung Departemen diperkirakan berjumlah rp1.000.500 untuk tahun
anggaran tersebut, yang terdiri dari biaya depresiasi gedung Rp1.000.000 biaya asuransi
gedung sebesar Rp500.000. Biaya overhead tidak langsung Departemen ini didistribusikan
ke Departemen Departemen atas dasar perbandingan luas lantai berikut ini:

Biaya overhead departemen pembantu dialokasikan ke Departemen produksi dengan


metode alokasi aljabar. Dasar alokasi dan data dasar untuk tahun anggaran tersebut
dicantumkan dalam gambar berikut ini:

Taksiran Jumlah Jasa Dept. Pembantu Yang Di Gunakan Oleh Dept. Pembantu Lain Dan
Dept. Produksi

Departemen Dasar Dept. Dept. Dept. Dept. Dept. Kafe


Pembantu Alokasi Prod 1 Prod 2 Listrik
R&P

Reparasi &

Pemeliharaan Jam kerja 800 600 - 500 100

Listrik Kwh 3.000 7.500 2.250 - 2.250

Kafetaria Jmlh Kary. 10 20 15 5 -

Diminta:

a. Hitunglah biaya overhead pabrik per departemen yang dianggarkan untuk tahun 2002!
b. Hitunglah biaya overhead pabrik Departemen produksi (I dan II ) setelah menerima
alokasi biaya overhead dari Departemen pembantu!

Jawab :

PT ELIONA

BIAYA OVERHEAD PABRIK PER DEPARTEMEN

JENIS BIAYA OVERHEAD

a).Biaya overhead langsung dibebankan produksi

Produksi I Rp. 12.670.000

Produksi II Rp. 15.580.000

Jumlah biaya departemen produksi Rp. 28.250.000

Biaya overhead langsung departemen pembantu :

Reparasi dan pemeliharaan Rp. 8.760.000

Listrik Rp. 9.760.000

KafetariaRp. 1.730.000

Jumlah biaya departemen pembantu Rp. 20.250.000

Jumlah biaya overhead langsung departemen Rp. 48.500.000

Biaya overhead tidak langsung departemen

Biaya depresiasi gedung Rp. 1.000.0000

Biaya asuransi gedung Rp. 500.000


Jumlah biaya overhead tidak langsung departemen Rp. 1.500.000

Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 50.000.000

b.) Anggaran departemen langsung : Rp.48.500.000 dan anggaran departemen tidak


langsungnya sebesar :

11. Jika diketahui tarif biaya overhead pabrik tetap departemen produksi A 10.000 per jam
mesin pada kapasitas yang direncanakan dalam tahun anggaran an 20x2, sebanyak 50000
jam mesin, hitunglah selisih kapasitas yang terjadi dalam tahun anggaran, jika kapasitas
yang sesungguhnya dicapai oleh Departemen tersebut sebanyak Rp45.000 jam mesin.

Jawab :

Untuk menghitung selisih kapasitas yang terjadi dalam tahun anggaran maka
dihitung sebagai berikut :

Diketahui : BOP Tetap =10.000 per jamDi tahun 20X2 sebanyak 50.000 jam mesin

Ditanyakan : Hitunglah kapasitas yang terjadi dala tahun anngaran jika ,kapasitas
sesungguhnya dicapai sebanyak 45.000jam mesin

Penyelesaian :

 Selisih Anggaran Biaya overhead yang Tetap dan kapasitas yang dianggarakan
(50.00 x 10.000) Rp.500.000.000
 Selisih kapasitas

Selisih kapasitas dalam tahun anggaran :

Kapasitas normal/anggaran Rp.50.000 jam

Kapasitas sesungguhnya Rp.45.000 jam

Selisih Kapasitas Rp.5.000 jam

Tarif Biaya overhead Tetap Rp. 10.000

Selisih Kapasitas Rp.50.000.000


12. Jelaskan perbedaan antara metode alokasi bertahap yang memperhitungkan transfer
jasa timbal balik antar Departemen Departemen pembantu dengan metode alokasi
bertahap yang tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik antar Departemen
Departemen pembantu!

Jawab :

 Metode alokasi bertahap yang memperhitungkan transferjasa timbal balik antar


departemen -departemen pembantu adalah bahwa biaya overhead departemen
produksi secara langsung,tanpa memperhitungkan jasa yang antar departemen
pembantu
 Sedangkan metode alokasi bertahap yang tidak memperhitungkan transfer timbal
balik antar departemen- depertemen pembatu adalah bahwa biaya overhead
departemen pembatu dialokasikan secarabertahap,danalokasi biay overhead
departemen pembatu diatur urutanya sedemikian rupa.Sehungga arus alokasi biaya
menujuke satu arah.

13. Pada kapasitas normal 100.000 jam mesin, tarif biaya overhead pabrik Departemen
produksi 1 hitung sebesar Rp5.000 per jam mesin ( terdiri dari tarif biaya overhead pabrik
variabel Rp3.500 dan tarif biaya overhead pabrik tetap Rp1.500 kerja mesin). Jika biaya
overhead pabrik sesungguhnya 475 juta rupiah pada kapasitas sesungguhnya yang dicapai
sebesar 90.000 jam mesin, hitunglah besarnya selisih anggaran yang terjadi!

Jawab :

Untuk menghitung besarnya selisih anggaran yang terjadi maka dijabarkan sebagai
berikut :

Diketahui :

Kapasitas normal 10.000 jam mesin

Tarif BOP dep T Rp.5.000 (tarif BOP variabel Rp.3.500,dan tarif BOP Tetap RP.1.500)

Bop Sesungguhnya Rp.475.000.000

Kapasitas Sesungguhnya Rp.90.000 jam mesin

Ditanyakan : Selisih anggaran yang terjadi ?

Penyelesaian :
Biaya Overhead sesungguhnya Rp.475.000.000

Biaya overhead yang dianggarkan (3.500 X 90.000) Rp.315.000.000

Selisih anggran yang terjadi Rp.160.000.000

14. Sebut dan jelaskan karakteristik metode alokasi yang diatur !

Jawab :

Karakteristik metode urutan alokasi yang diatur adalah sebgai berikut :

 Biaya overhead departemen pembatu dialokasikan secara bertahap


 Alokasi biaya overhead departemen pembantu diatur urutannya sedemikian rupa
sehingga arus alokasi biaya menuju ke satu arah.

15. PT eliona mengolah produknya melalui dua Departemen produksi: Departemen 1 dan
Departemen 2. Departemen pembantu yang menunjang kegiatan Departemen produksi
adalah: Departemen reparasi dan pemeliharaan, departemen listrik dan Departemen
kafetaria. Untuk menghitung tarif biaya overhead pabrik Departemen produksi, pT eliona
menyusun anggaran biaya overhead pabrik untuk tahun 20X2. Biaya overhead langsung
per Departemen untuk tahun anggaran tersebut diperkirakan sebagai berikut:

Biaya tidak langsung Departemen diperkirakan berjumlah rp1.000.500. Untuk tahun


anggaran tersebut, yang terdiri dari biaya depresiasi gedung Rp1.000.000 dan biaya
asuransi gedung sebesar Rp500.000. Biaya overhead tidak langsung Departemen ini
didistribusikan ke Departemen Departemen yang menikmatinya atas dasar perbandingan
luas lantai berikut ini:
Biaya overhead Departemen pembantu dialokasikan ke Departemen produksi dengan
metode urutan alokasi yang diatur. Alokasi biaya overhead Departemen pembantu dimulai
dengan alokasi biaya Departemen kafetaria, kemudian diikuti dengan alokasi biaya
Departemen listrik dan yang terakhir adalah alokasi biaya Departemen reparasi dan
pemeliharaan. Dalam mengalokasikan biaya overhead pabrik Departemen pembantu,
pemakaian jasa oleh Departemen pembantu untuk jasa yang dihasilkannya sendiri, tidak
diperhitungkan dalam proses alokasi. Dasar alokasi dan data dasar untuk tahun anggaran
tersebut dicantumkan dalam gambar berikut ini:

Diminta:

a. Hitunglah biaya overhead pabrik per departemen yang digunakan untuk tahun 20X2!

b. Hitunglah biaya overhead pabrik Departemen produksi ( I dan II ) setelah menerima


alokasi biaya overhead dari Departemen pembantu!

c. Buatlah jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang terjadi dalam tahun 20X2 dan
alokasi biaya overhead pabrik Departemen pembantu ke Departemen pembantu lain dan
Departemen produksi!

Jawab :
JENIS BIAYA OVERHEAD

A) Biaya overhead langsung dibebankan produksi

Produksi I Rp. 11.362.500

Produksi II Rp. 14.550.000

Jumlah biaya departemen produksi Rp. 25.912.500

Biaya overhead langsung departemen pembantu :

Reparasi dan pemeliharaan Rp. 7.812.500

Listrik Rp. 9.850.000

Kafetaria Rp. 1.925.000

Jumlah biaya departemen pembantu Rp. 19.587.500

Jumlah biaya overhead langsung departemen Rp. 45.500.000

Biaya overhead tidak langsung departemen

Biaya depresiasi gedung Rp. 1.000.0000

Biaya asuransi gedung Rp. 500.000

Jumlah biaya overhead tidak langsung departemen Rp. 1.500.000

Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 47.000.000

Anggaran departemen langsung : Rp.45.500.000 dan anggaran departemen tidak


langsungnya sebesar : Rp.1.500.000

B) Menikmati manfaat biaya 100% luas lantai(m2)proporsi luas


C) Alokasi BOP departemen pembantu ke departemen pembantu lain dan ke
departemen produksi.

Anda mungkin juga menyukai