Anda di halaman 1dari 132

BAB I

SIFAT, KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA

A. Contoh Soal Dan Jawaban

Soal 1

Apakah yang dimaksud dengan :


a. Biaya Bahan Baku Langsung
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
c. Biaya Overhead Pabrik

Jawaban

a. Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya bahan baku utama yang
berhubungan langsung dengan produk dan dapat diidentifikasikan
sampai produk selesai, seperti pada pembuatan sebuah meja maka
yang menjadi bahan baku langsung adalah papan dan balok
b. Biaya Tenaga Kerja langsung adalah semua biaya tenaga kerja yang
langsung berhubungan dengan produk.
c. Biaya Overhead Pabrik meliputi semua biaya tidak langsung,
seperti bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak
langsung.

Soal 2

Jelaskan klasifikasi biaya berdasarkan


a. Fungsi
b. Periode

Jawaban

a. Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi terdiri dari:

1
 Manufacturing Cost: berhubungan dengan produk dan
mencakup BBL,TKL & BOP
 Marketing Cost: berhubungan dengan promosi produk
 Administratif Cost: berhubungan dengan pengendalian dan
operasional perusahaan
 Financing Cost: berhubungan dengan perolehan dana untuk
operasi perusahaan
b. Klasifikasi biaya berdasarkan periode, terdiri dari:
 Product Cost: merupakan harga pokok yang langsung maupun
tidak langsung diidentifikasikan dengan produk
 Period Cost: timbul secara berkala, tidak ada hubungan dengan
harga pokok dan pendapatan, dan tidak dapat diidentifikasi
langsung dengan produk

B. Soal - Soal

Soal 1 – 1

Pisahkan biaya tersebut kedalam Biaya bahan baku langsung, Tenaga


kerja langsung dan biaya overhead pabrik :

1. Asuransi kebakaran
2. Upah operator mesin
3. Kantong pada pabrik mesin
4. Alat-alat pemotong
5. Reparasi mesin
6. Gaji penyelia
7. Botol untuk barang produksi
8. Gaji akuntan biaya

2
Soal 1 – 2

Tunjukkan apakah masing-masing biaya kedalam biaya tetap (fixed cost),


biaya variable (variable cost) dan biaya semi variabel (mix variable cost)

1. Sewa
2. Upah tak langsdung
3. Alat pemotong
4. Pajak kekayaan
5. Gaji pengendalian mutu
6. Tenaga untuk pabrik
7. Manajer pabrik
8. Reparasi mesin

Soal 1 – 3

Tegaskan apakah masing-masing biaya kedalam biaya langsung (direct


cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost) :

1. Kertas amplas untuk produksi


2. Wadah untuk kosmetik
3. Pola bengkel
4. Biaya angkut bahan baku
5. Bahan perekat untuk kotak
6. Paku
7. Bubur kayu
8. Minyak pelumas

3
BAB II
SISTEM PENGUMPULAN HARGA POKOK PRODUK,
LAPORAN KEUANGAN INTERN DAN EKSTERN

A. Contoh Soal Dan Jawaban

Soal 1

Jelaskan perbedaan antara:


a. Direct Costing dan Absorption Costing
b. Actual Cost, Normal Cost dan Standar Cost

Jawaban

a. Direct Costing atau Variable Costing, hanya memperhitungkan


biaya variable dalam perhitungan biaya produksi. Sedangkan
Absorbtion Costing memperhitung semua unsur biaya, baik biaya
tetap maupun biaya variable dalam perhitungan biaya produksi.
b. Actual Cost adalah biaya sebenarnya yang dikeluarkan pada saat
berproduksi
Normal Cost adalah biaya yang dikeluarkan sama atau rata-rata
lebih dari aktivitas produksi dalam suatu produk
Standard Cost merupakan biaya yang sudah dianggarkan

Soal 2

Apakah perbedaan antara laporan keuangan intern dan laporan


keuangan ekstern ?

4
Jawaban

Eksternal Internal
Siapa pemakainya Pihak luar perush Pihak dlm perusahaan

Keterbatasan Peraturan2 langsung Peraturan-peraturan


tidak langsung

Dasar penilaian Historical cost Apa saja dalam satuan


moneter atau
pengukuran phisik

Kapan disediakan Waktu2 tertentu setiap dibutuhkan


(sekurang-kurangnya
sekali setahun)

Perspektif Segala perusahaan Dept, unit, cabang


perush

B. Soal - Soal

Soal 2-1

Data berikut ini diambil dari PT. Baraya selama bulan Desember 2020
sebagai berikut :
Persediaan Per 1 Desember 2020 Per 31 Desember 2020
Bahan baku Rp. 300.000,- Rp. 337.500,-
Produk dlm Proses Rp. 337.500,- Rp. 440.000,-
Data lainnya :
Pembelian bahan baku Rp. 1.080.000,-
Biaya TKL Rp. 1.250.000,-
Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.562.500,-

Diminta :

1. Membuat laporan Harga Pokok Produksi


2. Hitung Harga Pokok Produksi persatuan, apabila jumlan porduksi
selama bulan Desember 2020 sebesar 500 unit

5
Soal 2-2

Persediaan produk selesai yang dimiliki oleh PT. INUL pada tanggal 1
Nopember 2020 sebesar Rp. 72.000,-. Pada bulan Nopember 2020 hasil
penjualan dicapai Rp. 832.200,-

Berikut ini data informasi yang berasal dari catatan PT. INUL selam bulan
Nopember 2020:
Persediaan Bahan Baku (1/11) Rp. 44.000,-
Pembelian bahan baku selama bulan Nopember Rp. 706.000,-
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 480.000,-
Biaya Tenga Kerja Tidak Langsung Rp. 70.000,-
Biaya Bahan Penolong Rp. 55.000,-
Macam-macam biaya Overhead Pabrik Rp. 180.000,-
Persediaan Produk dalam Proses Rp. 108.000,-

Persediaan per 30 Nopember 2020


Bahan baku Rp. 128.000,-
Produk dalam proses Rp. 64.000,-
Produk selesai Rp. 136.000,-

Diminta :
1. Menyusun laporan harga pokok produksi dan harga pokok
penjualan
2. Menghitung % laba kotor dari harga penjualan.

Soal 2-3

Selama bulan September 2020 PT. Fikri berhasil menjual barang


produksinya sebanyak 150 unit dengan harga jual Rp. 40.000,-/unit.
Biaya produksi dan biaya operasionalnya selama bulan September 2020
adalah :

6
 Pembelian bahan baku Rp. 1.050.000,-
 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 720.000,-
 Biaya angkut pembelian Rp. 54.000,-
 Gaji pegawai kantor Rp. 364.000,-
 Penyusutan pabrik Rp. 50.000,-
 Royalty Rp. 360.000,-
 Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 105.000,-
 Potongan pembelian bahan baku Rp. 18.000,-
 Kerugian piutang Rp. 5.000,-
 Gaji salesmen Rp. 420.000,-

Biaya lain-lain :
 Biaya overhead pabrik Rp. 270.000,-
 Biaya pemasaran Rp. 210.000,-
 Biaya administrasi Rp. 120.000,-

Sedangkan persediaan yang ada tahun 2020

Persediaan 1 September 30 September


Bahan baku Rp. 66.000,- Rp. 192.000,-
Produk dalam proses Rp. 162.000,- Rp. 96.000,-
Produk selesai Rp. 308.000,- Rp. 204.000,-

Diminta:
Susunlah laporan laba rugi September 2020 dan perhitungan harga
pokok produksi.

7
Soal 2-4

Data berikut ini menyangkut kegiatan PT. Billah tahun 2020

Barang dalam proses Barang Jadi


Persediaan awal Rp. 22.000.000,- Rp. 13.000.000,-
Persediaan akhir Rp. 28.000.000,- Rp. 17.000.000,-
Jika harga pokok produksi berjumlah Rp. 284.000.000,- dan laba kotor
berjumlah Rp. 35.000.000,-.

Diminta:
Hitunglah jumlah penjualan untuk tahun 2020

Soal 2-5

Catatan dari PT. Aco menunjukkan data sebagai berikut : (Nopember


2020 dalam ribuan)

Saldo persediaan barang 1 Nopember 30 Nopember


Bahan baku Rp. 12.000,- Rp. 13.500,-
Barang dalam proses Rp. 15.100,- Rp. 17.600,-
Barang jadi Rp. 19.500,- Rp. 21.200,-

Data operasional :
Biaya upah langsung Rp. 50.000,-
Overhead pabrik Rp. 62.500,-
Harga pokok penjualan Rp. 150.000,-
Penjualan Rp. 250.000,-
Biaya penjualan Rp. 23.000,-
Biaya umum dan administrasi Rp. 25.000,-

Diminta:
Susunlah perhitungan laba rugi, daftar terpisah harga pokok penjualan

8
Soal 2-6

PT. Acuh memproduksi barang tunggal, yang menunjukkan saldo dibuku


besar selama Januari 2020.

Upah tenaga kerja langsung Rp. 180.000.000,-


Upah tenga kerja tidak langsung Rp. 65.000.000,-
Sewa gedung pabrik Rp. 11.000.000,-
Pemanas, tenaga dan penerangan Rp. 3.500.000,-
Overhead pabrik Rp. 16.500.000,-
Biaya bunga uang Rp. 4.500.000,-
Gaji pegawai kantor Rp. 11.000.000,-
Komisi penjualan Rp. 4.000.000,-
Retur dan potongan pembelian Rp. 5.000.000,-
Biaya angkut pembelian Rp. 5.500.000,-

Data lainnya :

Pembelian bahan baku 16.000 unit @ Rp. 30.000,- dan 10.000 unit @ Rp.
2.500,-
Produksi 25.000 unit
Penjualan 20.000 unit @ Rp. 12.000,-
Persediaan bahan baku 1 Januari 2020 : 2000 unit @ Rp. 3.500,-
Dalam menilai persediaan bahan baku diterpkan system FIFO
Untuk setiap unit barang jadi diperlukan 1 unit bahan baku
Barang dalam proses (1Januari) 3000 unit @ Rp. 12 juta/unit dan
tanggal 31 Januari 5.000 unit @Rp. 17 juta/unit
Persediaan barang jadi (1Januari) 5.000 unit @ Rp. 9.000/unit
Mesin-mesin pabrik Rp. 30 juta, penyusutan 10 %/tahun
Peralatan kantor Rp. 10 juta, penyusutan 8 % /tahun

Diminta : laporan harga pokok produksi

9
Soal 2-7

PT. PINTAR mempunyai data sebagai berikut selam 6 bulan sampai


dengan 31 Desember 2020 :
 Pembelian bahan baku Rp. 74.000.000,-
 Pembelian barang keperluan pabrik Rp. 2.600.000,-
 Upah tenaga kerja langsung Rp. 60.000.000,-
 Upah tenaga kerja tidak langsung Rp. 3.800.000,-
 Gaji penyelia Rp. 6.400.000,-
 Asuransi kebakaran Rp. 400.000,-
 Asuransi jaminan buruh Rp. 1.800.000,-
 Pemanas, perangan dan tenaga Rp. 2.200.000,-
 Penyusutan mesin Rp. 2.800.000,-
 Penyusutan gedung pabrik Rp. 1.300.000,-

Persediaan awal Persediaan akhir


Barang jadi Rp. 63 juta Rp. 73 juta
Barang dalam proses Rp. 12 juta Rp. 18 juta
Bahan baku Rp. 57 juta Rp. 17 juta
Barang keperluan pabrik Rp. 250 ribu Rp.350 ribu

Diminta:
Perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan serta
iktisar rincian biaya overhead pabrik selama bulan Juni s/d Desember
2020.

Soal 2-8

PT. SATRIA menunjukkan jumlah saldo-saldonya didalam buku besar 31


Desember 2020 setelah diadakan penyesuaian (dalam ribuan) sebagai
berikut :

10
Pembelian Rp. 160.000,-
Retur dan potongan pembelian Rp. 2.000,-
Bahan terpakai Rp. 128.000,-
Upah tenaga kerja langsung Rp. 150.000,-
Upah tenaga kerja tidak langsung Rp. 30.000,-
Pajak harta tetap Rp. 3.000,-
Asuransi Rp. 4.000,-
Pemanas, penerangan dan tenaga Rp. 20.000,-
Penyusutan gedung pabrik Rp. 7.000,-
Penyusutan mesin Rp. 28.000,-
Barang keperluan pabrik Rp. 8.000,-
Pemeliharaan pabrik Rp. 6.000,-

Persediaan bahan baku (1Januari) Rp. 40.000,- dan barang dalam proses
awal Rp. 12.400,- , barang dalam proses akhir Rp. 23.400,- serta barang
jadi awal Rp. 30.000,- dan barang jadi akhir Rp. 50.000,-

Diminta:
Buatlah harga pokok penjualan dan harga pokok produksi

Soal 2-9

PT. KEMBAR menghasilkan pesawat TV yang dijual dengan harga Rp.


100.000,- data bersumber dari pembukuan perusahaan 31 Desember
2020 (Rp.000) sebgai berikut:

 Penjualan Rp. 200.000,-


 Pembelian Rp. 35.000,-
 Upah tenaga kerja langsung Rp. 24.000,-
 Upah tenaga kerja tidak langsung Rp. 3.500,-
 Sewa Rp. 1.500,-

11
 Angkutan barang masuk Rp. 300,-
 Angkutan barang keluar Rp. 1.700,-
 Gaji pegawai kantor Rp. 18.800,-
 Gaji pramuniaga Rp. 14.000,-
 Pembayaran royalty Rp. 12.000,-
 Piutang dagang Rp. 150,-
 Bunga uang Rp. 50,-
 Potongan pembelian Rp. 600,-
 Penyusutan pabrik Rp. 1.700,-
 Biaya overhead pabrik Rp. 9.000,-
 Biaya penjualan Rp. 7.000,-
 Biaya administrasi Rp. 4.000,-

Persediaan awal akhir


Bahan baku Rp. 2.200,- Rp. 6.400,-
Barang dalam proses Rp. 5.400,- Rp. 3.200,-
Barang jadi Rp. 3.600,- Rp. 6.800,-
Persediaan barang jadi tgl 1 Januari adalah 100 unit, tgl 31 Desember
adalah 140 unit. Uang sewa dibebankan 70 % kepada produksi, 15 %
kepada administrasi.

Diminta:
Buatlah laporan laba rugi disertai dengan rincian laporan harga pokok
penjualan.

Soal 2-10

Data berikut diperoleh dari PT. MIA:


 Selama bulan Mei 127.000 kg, bahan baku yang dibeli dengan harga
Rp. 500/kg.
 Bahan baku yang diserahkan untuk diproses Rp. 58 juta.

12
 Pada bagian A dikerjakan 16.500 jam kerja langsung dengan tarif
upah sebesar Rp. 2.100/jam dan tarif overhead Rp. 1.300/jam.
 Keadaan persediaan adalah sebagai berikut :
o Bahan baku awal Rp. 22.500.000,-
o Bahan baku akhir Rp. 28.000.000,-
o Barang dalam proses awal Rp. 26.000.000,-
o Barang dalam proses akhir Rp. 29.000.000,
o Persediaan barang jadi awal Rp. 17.000.000,- dan
o Persediaan barang jadi akhir Rp. 14.100.000,-

Diminta:

Hitunglah harga pokok produksi dan harga pokok penjualan

Soal 2-11

Berikut ini neraca saldo sebelum penyesuaiandari PT. Pusing per 31


Desember 2020 beserta informasi tambahan sebagai berikut :

NERACA SALDO
31 DESEMBER 2020

Debit Kredit
Kas Rp. 250.000,-
Persediaan bahan baku Rp. 300.000,-
Persediaan brg dlm proses Rp. 200.000,-
Persediaan brg jadi Rp. 500.000,-
Persekot asuransi Rp. 120.000,-
Perlengkapan pabrik Rp. 2.800.000,-
Akumulasi penyu. Parik Rp. 560.000,-
Perlengkapan kantor Rp. 600.000,-
Akum. Peny. Kantor Rp. 120.000,-
Modal saham Rp. 2.500.000,-

13
Laba ditahan Rp. 700.000,-
Penjualan Rp.10.600.000,-
Pembelian bahan baku Rp. 3.250.000,-
Biaya TKL Rp. 2.190.000,-
Biaya tenaga kerja Tdk langsung Rp.1.540.000,-
Pemakaian bahan penolong Rp. 630.000,-
Biaya sewa Rp. 1.200.000,-
Biaya overhead pabrik Rp. 360.000,-
Biaya administrasi Rp. 540.000,-
------------------- --------------------
Rp. 14.480.000,- Rp. 14.480.000,-
============ =============
Informasi tambahan :
1. Persekot asuransi untuk mengasuransikan perlengkapan pabrik
selama 2 tahun, asuransi tersebut beraksir 31 Desember 2020
2. Masih harus dibayar upah dan gaji tenaga kerja langsung Rp.
60.000,- tenaga kerja tidak langsung Rp. 35.000,- dan pegawai
administrasi Rp. 22.000,-
3. Gedung yang dipakai perusahaan adalah gedung sewaan dimana 90
% digunakan untuk pabrik dan 10 % untuk kantor
4. Tarif depresiasi perlengkapan pabrik 10 % setahun dan
perlengkapan kantor 5 % setahun
5. Persediaan bahan baku 31 Desember Rp. 320.000,-
6. Persediaan barang dalam proses 31 Desember Rp. 290.000,-
7. Persediaan barang jadi 31 Desember Rp. 380.000,-

Diminta

Buatlah neraca lajur dan laporan keuangan 31 Desember 2020

Soal 2-12

Data yang diambil dari neraca saldo yang sudah disesuaikan dari PT.
JOSS pada tanggal 31 Desember 2020.

14
Penjualan Rp. 20.650.000,-
Retur penjualan Rp. 350.000,-
Potongan penjualan Rp. 230.000,-
Gaji pramuniaga Rp. 1.250.000,-
Kerugian piutang Rp. 360.000,-
Pembelian kulit Rp. 5.400.000,-
Retur pembelian kulit Rp. 300.000,-
Biaya angkut pembelian kulit Rp. 200.000,-
Biaya pengiriman penjualan Rp. 250.000,-
Potongan pembelian kulit Rp. 110.000,-
Gaji pengrajin sepatu Rp. 4.032.000,-
Gaji pengawas dan mandor pabrik Rp. 1.394.500,-
Gaji manajer dan pimpinan Rp. 2.740.000,-
Gaji pegawai kantor Rp. 900.000,-
Listrik dan air pabrik Rp. 140.000,-
Listrik dan air toko Rp. 40.000,-
Listrik dan air kantor Rp. 20.000,-
Sewa bangunan pabrik Rp. 600.000,-
Asuransi mesin jahit dan peralatan Rp. 80.000,-
Penyusutan mesin jahit dan peralatan Rp. 504.000,-
Penyusutan perabot kantor Rp. 125.000,-
Penyusutan perabot toko Rp. 70.000,-
Biaya bunga Rp. 160.000,-
Macam-macam bahan pembantu pabrik Rp. 178.000,-

Data persediaan :
31 Desember 2002 31 Desember
2020
Persediaan sepatu Rp. 3.100.000,- Rp. 2.550.000,-
Sepatu dalam proses Rp. 1.150.000,- Rp. 1.720.000,-
Persediaan kulit Rp. 2.000.000,- Rp. 1.801.000,-

15
Diminta:

Susunlah laporan laba rugi dengan menyertakan laporan harga pokok


produksi.

Soal 2-13

PT. EWAKO telah lama memproduksi sarung tenun yang diberi warna
tersendiri. Dibawah ini neraca saldo sesudah penutupan 31 Desember
2020 dan ringkasan transaksi 2020 :

Kas Rp. 1.410.500,-


Piutang dagang Rp. 1.006.000,-
Persediaan benang tenun Rp. 1.503.500,-
Sarung dalam proses Rp. 660.700,-
Persediaan sarung jadi Rp. 1.168.300,-
Tanah Rp. 1.500.000,-
Bangunan Rp. 4.900.000,-
Akumulasi penyusutan bangunan Rp. 1.500.000,-
Mesin tenun Rp. 4.200.000,-
Akum penyusutan mesin tenun Rp. 1.240.000,-
Perabot kantor Rp. 580.000,-
Akumulasi penyusutan perabot Rp. 145.000,-
Hutang dagang Rp. 575.000,-
Hutang obligasi Rp. 2.500.000,-
Modal saham Rp. 10.000.000,-
Laba ditahan Rp. 969.000,-

Transaksi selama 2020 :


1. Membeli tenun secara kredit Rp. 59.100.000,-

16
2. Penjualan sarung secara kredit kepada langganan Rp. 72.326.600,-
dan penjualan tunai Rp. 25.000.000,-
3. Pelunasan oleh langganan Rp. 70.716.800,- diterima kas dan
potongan penjualan yang diberikan Rp. 1.400.000,-
4. Membayar gaji dan upah Rp. 27.621.000,-
5. Pembelian bahan pewarna Rp. 227.100,- kas dan Rp. 837.200,-
kredit
6. Membayar biaya angkut pembelian benang Rp. 180.000,-
7. Membayar listrik Rp. 720.000,-
8. Membayar macam-macam biaya kantor Rp. 542.000,-
9. Macam-macam biaya penjualan Rp. 1.328.000,- belum dibayar
10. Macam-macam biaya overhead Rp. 4.972.500,-
11. Bayar reparasi mesin Rp. 300.000,-
12. Melunasi hutang dagang perkas Rp. 62.250.000,- dan
mendapatkan potongan pembelian Rp. 42.600,-
13. Bayar biaya asuransi Rp. 65.100,-

Data tambahan akhir tahun :


1. Biaya listrik dibagi berdasarkan pemakaian. Untuk itu bagian
p[roduksi mendapat jatah 85 %, bagian kantor 10 % dan bagian
penjualan 5 %
2. Penyusutan bangunan dibebankan kebagian-bagian berdasarkan
luas lantai antara lain :
 Tempat mesin tenun 1.150 m2
 Kantor 150 m2
 Bagian penjualan 100 m2
Biaya asuransi didistribusikan atas dasar luas lantai
3. Tarif penyusutan
 Bangunan 5%
 Mesin-mesin 10 %
 Perabot kantor 5%
4. Persediaan 31 Desember 2020
 Benang tenung Rp. 1.250.000,-

17
 Sarung dalam proses Rp. 999.950,-
 Sarung jadi Rp. 1.003.400,-
5. Masih terdapat persekot asuransi Rp, 7.000,-

Diminta :

1. Jurnal transaksi 2020


2. Menyediakan rekening (T- account) untuk mencatat transaksi
tersebut termasuk pos-pos yang ada pada neraca saldo31 Desember
2002
3. Jurnal penyesuaian diperlukan 31 Desember 2020 termasuk
distribusi biaya
4. Jurnal penutup dan catat kedalam buku besar
5. Laporan laba rugi disertai laporan harga pokok produksi
6. Neraca per 31 desmber 2020

18
BAB III
BIAYA BAHAN

A. Contoh Soal Dan Jawaban

Soal 1

Hitunglah bahan baku yang dipakai pada bulan Januari 2021 dengan
metode pencatatan fisik maupun perpetual serta menggunakan metode
penilaian persediaan FIFO pada perusahaan berikut.

PT. Suka Maju

PT. Suka Maju adalah perusahaan manufaktur, data persediaan


bahan baku yang ada dalam catatan perusahaan adalah sebagai
berikut :
Persediaan tanggal 1 Januari 2021 = 200 Kg @ Rp 100,00

Pembelian:

Tanggal Jumlah Harga / Kg


(Kg)
12 Januari 2021 400 Rp 120

26 Januari 2021 500 Rp 90

31 Januari 2021 100 Rp 110

Pemakaian:

Tanggal Jumlah

16 Januari 2021 500

28 Januari 2021 300

19
Catatan:

 29 Januari 2021 Dikembalikan ke suplier sebanyak 100 Kg


berasal dari pembelian tanggal 26 Januari 2021.
 30 Januari 2021 Diterima oleh gudang bahan sebanyak 50 Kg
dari bahan yang diminta tanggal 28 januari dan berasal dari
persediaan awal.
 Perhitungan fisik 31 Januari 2021 sebanyak 350 Kg.

Jawaban:

 Metode Fisik FIFO

Persediaan (inventory) Per 1 Januari 2021

(awal = 200 Kg x Rp 100 ) Rp 20. 000

Pembelian Bahan (raw material purchase) :


Tgl 12 Januari 2021 = 400 x Rp 120 = Rp 48.000
20 Januari 2021 = 500 x Rp 90 = Rp 45.000
31 Januari 2021 = 100 x Rp 110 = Rp 11.000

Pembelian kotor (gross purchase) Rp104.000


Pengembalian pembelian 100 x Rp 90. = 9.000
Pembelian bersih (net purchase) sebanyak 900Kg. Rp 95.000
Harga perolehan Bahan siap pakai 1.100 Kg Rp 115.000

Persediaan Bahan per 31 Jan 2021

100 x Rp 110 = Rp 11.000

250 x Rp 90 = Rp 22.500
(Rp 33.500)

Harga perolehan bahan yang dipakai Rp 81.500

20
 Metode Perpetual FIFO

PERSEDIAAN BAHAN
PT. Suka Maju
Satuan : Nama Bahan : Minimum :
EOQ : Kode : Maksimum : :
Nomor : Pesan :

Tanggal Masuk / Beli Keluar / Pakai Sisa


Kuanti Biaya Jumlah Kuan Biaya Jumlah Kuantit Biaya Jumlah
tas Satuan (Rp) titas Satuan (Rp) As satuan (Rp)
1 Januari 2021 200 100 20.000
12 Januari 2021 400 120 48.000 200 100 20.000
400 120 48.000
16 Januari 2021 200 100 20.000
300 120 36.000 100 120 12.000
26 Januari 2021 500 90 45.000 100 120 12.000
500 90 45.000
28 Januari 2021 100 120 12.000
200 90 18.000 300 90 27.000
29 Januari 2021 (100 90 9.000) 200 90 18.000
30 Januari 2021 (50 90 4.500) 250 90 22.500
31 Januari 2021 100 110 11.000 250 90 22.500
100 110 11.000

Soal 2

Sebutkan dan jelaskan macam metode pengendalian bahan baku!

Jawaban:

Metode Pengendalian Biaya Bahan Baku:

21
a. Metode order cycling, merupakan metode pengendalian bahan
baku dengan cara melakukan review secara periodik. Misalnya
satu bulan sekali, atau tiga bulan sekali. Jangka waktu untuk me-
review sebaiknya disesuaikan dengan jenis bahan baku. Bahan
baku yang penting atau mungkin cepat busuk sebaiknya
dilakukan review dengan sering (jangka waktu pendek) dibanding
bahan baku yang kurang penting atau yang bertahan lama.

b. Metode the mix-max, Metode pengendalian bahan baku ini


didasarkan pada asumsi bahwa persediaan bahan baku berada
pada dua tingkat, yaitu tingkat maksimum dan tingkat minimum.
Cara kerjanya, Anda harus menentukan tingkat minimum dan
tingkat maksimum terlebih dahulu. Kemudian, jika sudah
diterapkan maka pada saat persediaan sampai pada tingkat
minimum, Anda dapat melakukan pemesanan bahan baku
sehingga bahan baku akan menuju tingkat maksimum. Metode ini
memastikan bahwa persediaan bahan baku selalu mencukupi,
agar penjualan dapat berjalan dengan lancar.

c. Metode The Two-bin. Metode ini diterapkan pada jenis bahan


baku yang harganya murah (relatif tidak mahal). Metode ini
membagi/memisahkan bahan baku menjadi dua bagian. Pertama,
bahan baku yang akan digunakan selama periode saat bahan
baku diterima dan saat pemesanan dilakukan. Kedua, bahan baku
yang digunakan pada periode saat pemesanan dan pengiriman.
Pemesanan bahan baku dilakukan pada saat bahan baku bagian
pertama sudah digunakan. Sehingga biaya bahan baku menjadi
efisien dan efektif

d. Metode The Automatic Order System atau sering disebut metode


pemesanan otomatis adalah metode pengendalian bahan baku

22
yang secara otomatis akan melakukan pemesanan bahan baku
jika persediaan berada sampai jumlah tingkat pemesanan Kembali.
Metode ini akan bekerja dengan optimal jika menggunakan
bantuan computer untuk melakukan administrasi persediaan
bahan bakunya.

e. Metode ABC (The ABC Plan) sering digunakan oleh perusahaan-


perusahaan dengan skala besar yang memiliki jumlah persediaan
banyak dan dengan nilai yang berbeda- beda. Pengendalian bahan
baku yang nilainya tinggi berbeda dengan persediaan yang nilainya
rendah. Metode ABC membagi persediaan menjadi tiga kelompok.
Pengelompokan tersebut berdasarkan nilainya.

Soal 3

Seorang pengusaha penjual alat tulis dan kantor (ATK) membuka


layanan baru berupa percetakan dan fotokopi. Namun, selama
prosesnya seringkali pengusaha ini mendapatkan kesulitan untuk
menghitung laba/rugi. Padahal, ia tetap menggunakan metode
penghitungan harga pokok yang sama dengan sebelum ia membuka
layanan percetakan dan fotokopo. Mengapa demikian?

Jawaban:

Karena jika kita ingin membukuka layanan berupa fotokopi dan


percetakan, diperlukan sistem pengumpula harga berupa sistem Harga
Pokok Pesanan. Karena adanya diferensiasi (heterogenitas) antar barang
yang dijual, membuat setiap barang yang dijual memiliki harga pokok
yang berbeda. Setiap kostumer membutuhkan barang yang berbeda, hal
terebut membutuhkan biaya yang berbeda pula. Mulai dari perbedaan
tinta yang dipakai, perbedaan jenis kertas yang dipakai, dll. Sistem harga
pokok pesanan membantu menentukan harga pokok untuk barang
heterogen, karena harga pokok dihitung berdasarkan pesanan yang
dilakukan.

23
B. Soal – Soal

Soal 3-1

PT. KANA-KANAI sebuah produsen tenda, menyajikan data transaksi


sebagai berikut pada bulan mei (Rp.000)

Tanggal Pembelian Unit Harga/unit Pengeluaran unit


1/5 10 Rp. 15
5/5 20 Rp. 20
15/5 15
19/5 10
24/5 15 Rp. 18
30/5 15

Diminta:
Asumsi perusahaan menggunakan system persediaan pisik dan perpetual
dalam menghitung nilai persediaan akhir bahan dan harga bahan yang
dikeluarkan berdasarkan FiFO (First In First Out), LIFO (Last In First Out)
dan Average dan lakukan jurnal yang diperlukan.

Soal 3-2

Kolam renang Mattoangin bersiap pertandingan bulan juni. Data berikut


ini menyangkut persediaan pelapis kolam yang dimiliki perusahaan
selama bulan Maret :

1/3 1000 buah pelapis seharga Rp. 100.000,-/buah


4/3 Pembelian 1500 buah @ Rp. 90.000,-/buah
10/3 Pengeluaran 1200 buah pelapis
16/3 Pengeluaran 800 buah pelapis

24
20/3 Pembelian 2000 buah pelapis @ Rp. 75.000,-/buah
25/3 Pengeluaran 1000 buah pelapis
28/3 Pengeluaran 900 buah pelapis
30/3 Pembelian 1000 buah pelapis @ Rp. 110.000,-

Diminta :
1. Buatlah jurnal system fisik dan perpetual. Untuk nilai
persediaan akhir diterapkan metode LIFO
2. Perhitungan harga pokok bahan yang dikeluarkan
serta nilai persediaan akhir baik secara fisik dan perpetual

Soal 3-3

PT. AKU menyajikan transaksi sebagai berikut berkenaan dengan


persediaan botol (bahan langsung) untuk bulan januari 2020. Perusahaan
ini menggunakan metode FIFO untuk menilai harga bahan yang
dikeluarkan dan harga persediaan akhir.

Persediaan akhir, tanggal 31 Des 2020 : 4000 botol @ Rp. 750,-


Tahun 2020 :
2/1 Dibeli 2850 botol @ Rp. 800,-
6/1 Dibeli 1300 botol @ Rp. 850,-
12/1 Dikeluarkan 2000 botol
19/1 Dikeluarkan 2200 botol
24/1 Dibeli 3500 botol @ Rp. 750,-
30/1 Dikeluarkan 1450 botol

Diminta :
1. Buatlah jurnal yang diperlukan baik secara fisik dan
perpetual
2. Dengan menggunakan perkiraan bentuk T berikut,
catatlah transaksi itu menurut fisik dan perpetual. Asumsi tidak
terdapat persediaan awal dalam proses.

25
3. Bagaimana persediaan akhir bahan tanggal 31 januari
2020
Soal 3-4

PT. TUNAS membeli 4 macam bahan baku seharga Rp. 8.200.000,-


dengan rincian sebagai berikut:

Jenis bahan baku Berat (kg) Harga/kg Total Harga


A 500 Rp. 3.000 Rp. 1.500.000,-
B 600 Rp. 4.000 Rp. 2.400.000,-
C 650 Rp. 2.000 Rp. 1.300.000,-
D 750 Rp..4.000 Rp. 3.000.000,-
Rp.
8.200.000,-

Biaya angkut yang dibayar untuk keempat jenis bahan baku Rp.
1.640.000,-

Diminta :

1. Buatlah jurnal untuk mencatat harga pokok bahan


baku yang dibeli tersebut
2. Hitung harga pokok per kilogram tiap jenis bahan
baku, jika biaya angkutan dialokasikan kepada tiap jenis bahan
baku tersebut berdasarkan perbandingan kuantitasnya
3. Hitung harga pokok per kilogram tiap jenis bahan
baku jika biaya angkut dialokasikan kepada tiap jenis bahan
berdasrkan perbandingan harga belinya.

Soal 3-5

PT. TAKKES merupakan perusahaan manufaktur.


Data mutasi persediaan salah satu jenis bahan baku yang digunakan
adalah sebagai berikut :

26
Persediaan bahan baku A pada tanggal 1 April 2020 terdiri dari :
 700 kg @ Rp. 2.000 Rp. 1.400.000,-
 300 kg @ Rp. 2.400 Rp. 720.000,-

Transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku selama bulan April


2020 sebagai berikut :

Tanggal Transaksi Kuantitas (Kg) Harga Beli (Kg) Jumlah


5/4 Pemakaian 600
10/4 Pembelian. 1.500 Rp. 2.300 Rp. 3.450.000,-
15/4 Pembelian 1.000 Rp. 2.500 Rp. 2.500.000,-
20/4 Pemakaian 1.200
Rp. 5.950.000,-

Diminta :
1. Jurnal pembelian dan pemakaian bahan baku jika
perusahaan menggunakan fisik dan perpetual
2. Hitunglah jumlah biaya bahan baku yang dipakai jika
perusahaan menggunakan metode FIFO

Soal 3-6

PT. EMOSI menggunakan biaya standar dalam mencatat biaya bahan


baku. Harga biaya bahan baku yang ditetapkan untuk tahun 2020
sebesar Rp. 3.000,- per kilogram. Dalam tahun 2020 jumlah bahan baku
yang dibeli 4.500 kg. Harga sesungguhnya bahan baku yang dibeli tahun
2020 adalah Rp. 2.750,-/kg.

Diminta :

27
a. Jurnal pemakaian bahan baku

b. Hitung selisih harga standar dengan sesungguhnya bahan

baku yang dibeli

BAB IV
TENAGA KERJA LANGSUNG

A. Latihan Soal Dan Jawaban

Soal 1

Perusahaan Jaya Wijaya memperkerjakan 1 orang karyawan.


Berdasarkan kartu jam kerja di bulan Oktober 2020, menurut jam
kerjanya karyawan tersebut selama seminggu bekerja sebanyak 48 jam
dengan upah per jam Rp. 2.000 dengan pajak sebesar 10% Menurut
kartu jam kerja disajikan sebagai berikut :

Untuk pesanan produk 01 selama 15 jam

Untuk pesanan produk 02 selama 20 jam


Untuk menunggu persiapan pekerjaan selama 13 jam

Dengan demikian upah karyawan tersebut dihitung sebesar 48 jam x


Rp 2.000 = Rp 96.000

Diminta:

Hitunglah jumlah upah bersih yang diterima karyawan?

Jawaban:

Perhitungan biaya tenaga kerja dibebankan sebagai biaya tenaga kerja


langsung adalah sebagai berikut :

28
Pesanan produk 0115 jam x Rp 2.000 = Rp 30.000

Pesanan produk 02.20 jam x Rp 2.000 = Rp 40.000

Dibebankan sebagai biaya overhead pabrik 13 jam x Rp 2.000

= Rp 26.000

Jumlah upah minggu pertama bulan Oktober 2020 = Rp 96.000

PPh yang dipotong oleh perusahaan 10% x Rp 96.000.(= Rp. 9.600)

Jumlah upah bersih yang diterima karyawan = Rp 86.400

Soal 2

PT. Makmur Jaya menetapkan jam standar perminggu untuk


karyawannya 45 jam dengan upah Rp. 7.000 per jam. Jika seorang
karyawan dalam 1 minggu dapat bekerja dalam waktu 40 jam, berapa
upah yang harus diberikan oleh perusahaan jika menggunakan metode :
a. Sistem Premi Halsey
b. Sistem Premi Rowan

Jawaban

Diketahui :
Tarif upah per jam (T) = Rp.7000
Jam sesungguhnya (JS) = 40 jam Jam standar (JST) = 45 jam

a. Sistem Premi Halsey


Gaji dan Upah = T (JS+ ½ JH)
Gaji dan Upah = Rp. 7.000 x ( 40 + ½ ( 45 – 40) )

29
= Rp. 7.000 x ( 40 + 2,5 )
= Rp. 7.000 x 42,5
= Rp. 297.500

b. Sistem Premi Rowan


Gaji dan Upah = (1 + JH/JST) (JS x T)
= (1 + (45 – 40)/45) (40 x Rp. 7000)
= (1 + 5/45) (Rp. 280.000)
= Rp. 311.111

B. Soal - Soal

Soal 4-1

PT. GUE mempersiapkan daftar upah. Dari pemeriksaan kartu-kartu


tugas kerja untuk akhir minggu 20 agusutus diperoleh data sebagai
berikut :

Jumlah jam kerja


Karyawan Upah/jam langsung tidak langsung

A Rp. 4.500 32 8
B Rp. 5.250 38 2
C Rp. 4.250 29 11
D Rp. 4.300 40 0
E Rp. 5.050 34 6
F Rp. 4.750 39 1
G Rp. 4.900 28 12
H Rp. 5.150 36 4

Jumlah pajak (karyawan) Rp. 102.240

30
Jumlah pajak (majikan) Rp. 102.240
Pajak pendapatan pusat dan daerah Rp. 350.260
Iuran serikat buruh Rp. 115.000
Pajak pengangguran federal Rp. 10.680
Pajak pengangguran daerah Rp. 41.200

Diminta :

a. Buatlah jurnal yang diperlukan


b. Menyusun daftar upah
c. Pembebanan upah
d. Pembayaran upah
e. Pajak dafta upah majikan

Soal 4-2

Misalkan anda, seorang piñata buku pada PT. Plarison, dan dihadapkan
dengan data daftar upah sebagai berikut :

Tenaga kerja langsung Rp. 25.000.000


Tenaga kerja Tak Langsung 10.000.000
Gaji Administratif 18.000.000
Gaji Pegawai Kantor 9.000.000
Jumlah Upah Kantor Rp. 62.000.000

FICA : Masing-masing Rp4.154.000 atas tanggungan majikan dan


karyawan (Rp2.345.000 Tenaga kerja Langsung & Tenaga kerja Tak
Langsung : Rp1.206.000 Gaji Administratif; Rp603.000 Gaji Pegawai
Kantor).

SUT : 2,70%
Pensiun atas tanggungan majikan : 0,75%

31
Asuransi Kesehatan atas tanggungan karyawan : 3,00%
Potangan Pajak Pendapatan Pusat dan Daerah : 20%

Diminta:
Buatlah catatan pos jurnal pada system akumulasi biaya tetap untuk
(a) catatan daftar upah ;
(b) pembebanan daftar upah ;
(c) pembayaran upah, dan
(d) catatan pajak daftar upah bagi majikan .

Soal 4-3

Misalkan perusahaan X hanya mempekerjakan 2 orang karyawan : Risa


Rimendi dan Oki Sasangka.
Berdasarkan Kartu Hadir minggu kedua bulan April 20X2, bagian
pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk
periode yang bersangkutan.
Menurut kartu hadir, karyawan Risa RImendi bekerja selama seminggu
sebanyak 35 jam, dengan upah per jam Rp1.000, sedangkan karyawan
Oki Sasangka selama periode yang sama bekerja 40 jam dengan tarif
upah Rp1.250 per jam.
Berdasarkan jam jerja mereka, upah yang dibayarkan kepada mereka
dalam minggu tersebut adalah Rp85.000.
Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masing-masing
karyawan tersebut disajikan sebagai berikut :

Penggunaan Waktu Kerja Risa Rimendi Eliona Sari

Untuk pesanan # 100 10 jam 25 jam


Untuk pesanan # 125 25 jam 10 jam
Untuk menunggu persiapan 0 jam 5 jam
Pekerjaan

32
Dengan demikian upah karyawan sebesar Rp85.000 (35 jam x Rp1.000
ditambah 40 jam x Rp1.250) didistribusikan seperti yang diisajikan
sebagai berikut :

Distribusi Biaya Tenaga Kerja Risa Rimendi Oki Sasangka


Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung:
Pesanan # 100 Rp. 10.000 Rp31.250
Pesanan # 125 25.000 12.500
Dibebankan sebagai biaya overhead pabrik 0 6.250
------------- ----------
Jumlah upah minggu kedua bulan April19X2 Rp. 35.000 Rp50.000
PPh yang dipotong oleh perusahaan 15% dari
minggu kedua bulan April 19X2 5.250 Rp. 7.500
--------------- -------------
Jumlah upah bersih yang diterima karyawan Rp29.750 Rp 42.500

Diminta:

Buatlah jurnal untuk mencatat:

1. Distribusi gaji dan upah minggu kedua bulan April 2020 tersebut di
atas
2. Setelah bukti kas keluar dibuat untuk membayar gaji dan upah
minggu kedua bulan April 2020
3. Pembayaran gaji dan upah kepada Risa Rimendi dan Oki Sasangka.
4. Penyetoran PPh karyawan ke Kas Negara.
5. Peraturan dalam suatu perusahaan menetapkan bahwa jam kerja
karyawan yang melebihi 7 jam sehari diperhitungkan sebagai jam
lembur, yang tarif upahnya dihitung dengan tarif upah biasa
ditambah dengan premi lembur 50% dari upah biasa . Upah biasa
karyawan per jam adalah Rp500. Jika jam kerja karyawan Eliona Sari
dalam suatu hari berjumlah 12 jam, yang terdiri 7 jam kerja biasa dan

33
5 jam kerja lembur, berapakah upah yang diterimanya pada hari
tersebut?
6. Sebuah perusahaan telah memproduksi produk barunya dan telah
mengeluarkan biaya pemula produksi (set up cost) sebesar
Rp3.400.000 yang terdiri dari :
Biaya bahan baku Rp1.000.000
Biaya tenaga kerja 2.400.000
Jika biaya pemula produksi tersebut diperlakukan sebagai unsur
biaya overhead pabrik, jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi
tersebut

34
BAB V
BIAYA OVERHEAD PABRIK – TARIF TUNGGAL

A.Contoh Soal Dan Jawaban

Soal 1

Sebutkan langkah-langkah menentukan BOP dengan tarif tunggal?

Jelaskan!

Jawaban:

Untuk bisa menentukan besarnya tarif biaya overhead pabrik


yang dibebankan pada produk perlu dilakukan beberapa langkah
berikut ini.

1) Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Dalam melakukan penyusunan anggaran BOP harus diperhatikan


tingkat produksi atau kapasitas yang dipakai sebagai dasar
penaksiran jumlah anggaran BOP. Kapasitas tersebut adalah
sebagai berikut.

Kapasitas Teoritis (Kapasitas Ideal), adalah kapasitas


maksimal yang bisa dihasilkan oleh suatu departemen atau
pabrik dalam kondisi yang sempurna tanpa adanya
hambatan baik itu dari internal atau dari eksternal
perusahaan.

Kapasitas Praktis (Kapasitas Realistis), adalah kapasitas


yang bisa dicapai oleh departemen setelah diperhitungkan
adanya berbagai hambatan yang tidak bisa dihindarkan dari
internal perusahaan. Misalnya seperti kerusakan, kehabisan
bensin, dan lain sebagainya.

35
Kapasitas Normal (Kapasitas Jangka Panjang), adalah
kapasitas yang bisa dicapai oleh departemen atau pabrik
setelah dikurangi dengan berbagai hambatan yang terjadi
pada internal perusahaan untuk jangka panjang.
Kapasitas Jangka Pendek, adalah kapasitas sesungguhnya
yang diharapkan. Oleh karena itu, kapasitas jangka pendek
adalah kapasitas yang diprediksi-kan bisa dicapai oleh
departemen pada tahun yang akan datang selama 1 tahun.
Dalam praktiknya, perusahaan kebanyakan menggunakan
kapasitas normal dan kapasitas sesungguhnya diharapkan.

2) Menentukan Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Pada


Produk

Sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya bahwa langka awal


dalam penentuan tariff BOP adalah menyusun anggaran BOP.
Sedangkan dasar penyusunan anggaran BOP adalah kapasitas
normal atau kapasitas sesungguhnya yang diharapkan. Maka
dasar yang dipakai untuk pembebanan BOP pada produksi adalah
satuan produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
jam tenaga kerja langsung, dan jam mesin.

3) Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik

Dalam menghitung tariff BOP yang sudah ditetapkan atau


ditentukan, tariff BOP bisa dihitung sesuai dengan dasar
pembebanan masing-masing, yaitu sebagai berikut.

a. Jumlah Satuan Produk


Metode ini langsung membebankan biaya overhead
pabrik kepada produk dan lebih cocok digunakan dalam
perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis produk.
Beban biaya overhead pabrik untuk setiap produk dihitung
dengan rumus:

36
b. Biaya Bahan Baku

Apabila harga pokok bahan baku sebagai dasar pembebanan,


maka biaya overhead pabrik dapat dihitung dengan rumus:

Selanjutnya, BOP yang dibebankan kepada setiap unit


produk, dihitung dengan cara mengalikan persentase
pembebanan dengan biaya bahan baku per unit
produk.

c. Biaya Tenaga Kerja

Apabila sebagian besar elemen biaya overhead pabrik


mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah tenaga
kerja langsung, maka dasar yang dipakai untuk
membebankan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga
kerja langsung. Perhitungan pembebanan BOP kepada
produk, tidak jauh berbeda dengan perhiungan pembebanan
BOP atas bahan baku. Tarif biaya overhead pabrik dihitung
dengan rumus:

37
d. Jam Tenaga Kerja Langsung

Apabila biaya overhead pabrik mempunyai hubungan erat


dengan waktu untuk membuat produk, maka dasar yang dipakai
untuk membebankan adalah jam tenaga kerja langsung. Hal ini
mengingat bahwa besarnya biaya tenaga kerja langsung,
berhubungan dengan banyaknya jam tenaga kerja langsung yang
dipergunakan dalam proses produksi.

Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:

e. Jam Penggunaan Mesin

Apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu


penggunaan mesin maka dasar yang dipakai membebankan
adalah jam mesin. Tarif biaya overhead pabrik dihitung
dengan rumus:

Soal 2

Hitunglah tarif Biaya Overhead Berikut (BOP) berikut.

a. Taksiran BOP pada suatu periode adalah Rp.7.500.000 dan taksiran

38
produk yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan adalah
15.000 unit. Hitunglah besarnya tariff BOP per unit dan BOP yang
dibebankan pada produk, jika produk yang dihasilkan pada periode
yang bersangkutan adalah 12.000 unit.

b. Taksiran BOP pada periode tertentu adalah Rp.2.500.000 dan


taksiran biaya bahan baku yang dipakai pada periode yang
bersangkutan adalah Rp.2.000.000.
Hitunglah % tarif BOP dari bahan dan hutang juga besarnya BOP
yang dibebankan pada suatu produk jika menurut catatan biaya
bahan yang dikeluarkan untuk produk tertentu adalah Rp.150.000.

c. Taksiran BOP pada periode tertentu adalah Rp.1.000.000 dan


taksiran biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.1.250.000. Hitunglah
% tariff BOP dari biaya tenaga kerja langsung dan hitunglah besarnya
BOP yang dibebankan pada suatu produk jika biaya tenaga kerja
langsung yang dikeluarkan untuk produk yang bersangkutan adalah
Rp.400.000.

d. Taksiran BOP pada periode tertentu Rp.1.000.000 dan taksiran jam


tenaga kerja langsung yang bisa dicapai pada periode yang
bersangkutan adalah 2.500 jam.

Hitunglah besarnya tariff BOP per jam tenaga kerja langsung dan
hitunglah besarnya BOP yang dibebankan pada suatu produk jika jam
tenaga kerja langsung yang bisa dicapai pada periode yang
bersangkutan adalah 2.000 jam.

e. Taksiran BOP pada periode tertentu Rp.1.000.000 dan taksiran kan


mesin yang bisa dicapai adalah 4.000 jam. Hitunglah tarif BOP per
jam mesin dan hitunglah BOP yang dibebankan pada periode yang
bersangkutan jika jam mesin yang bisa dicapai adalah 3.000 jam.

39
Jawaban:
a. Jumlah Satuan Produk

𝑅𝑝.7.500.000
Tarif BOP per unit = Rp.500/unit
15.000 𝑢𝑛i𝑡 =
BOP yang dibebankan pada 12.000 𝑢𝑛i𝑡 × 𝑅𝑝. 500 = Rp.6.000.000
produk adalah =

b. Biaya Bahan Baku


𝑅𝑝. 2.500.000
Tarif BOP dari bahan = × 100% = 125%
𝑅𝑝. 2.000.000
BOP yang dibebankan pada 125% × 𝑅𝑝. 150.000 = Rp.187.500
produk adalah =

c. Biaya Tenaga Kerja Langsung


𝑅𝑝. 1.000.000
Tarif BOP dari BTKL = × 100% = 80%
𝑅𝑝. 1.250.000
BOP yang dibebankan pada 80% × 𝑅𝑝. 400.000 = Rp.320.000
produk adalah =

d. Jam Tenaga Kerja Langsung

𝑅𝑝.1.000.000
Tarif BOP tiap jam tenaga = Rp.400/jam
2.500 j𝑎𝑚
kerja langsung =
BOP yang dibebankan pada 2.000 j𝑎𝑚 × 𝑅𝑝. 400 = Rp.800.000
produk adalah =

e. Jam Penggunaan Mesin

𝑅𝑝.1.000.000
Tarif BOP tiap jam mesin = Rp.250/jam
4.000 j𝑎𝑚
mesin
BOP yang dibebankan pada 3.000 j𝑎𝑚 × 𝑅𝑝. 250 Rp.750.000
produk adalah = =

Soal 3

Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya selisih biaya overhead


pabrik? Jelaskan!

40
Jawaban

Salah satu faktor penyebab terjadinya selisih adalah kurang tepatnya


taksiran biaya overhead pabrik yang digunakan untuk menghitung tarif.
Sementara faktor lainnya adalah:
Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi lebih besar atau lebih
kecil bila dibandingkan dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan
yang telah disesuaikan pada tingkat kapasitas sesungguhnya.
Kegiatan produksi lebih besar atau kurang untuk menyerap bagian biaya
overhead pabrik tetap untuk bulan tertentu.

Soal 4

Bighit Manufacturing menggunakan sistem kalkulasi biaya normal.


Overhead yang dianggarkan untuk tahun depan adalah € 850,000.
Aktivitas aktual yang diharapkan adalah 300.000 jam tenaga kerja
langsung. Selama tahun tersebut, Bighit bekerja dengan total 250.000
jam tenaga kerja langsung dan overhead aktual berjumlah €830.000.
Hitunglah :

a. Tarif overhead awal


b. Overhead yang dibebankan
c. Selisih BOP

Jawaban

a. Tarif overhead awal = €850.000/300.0000 = € 2,83

b. Overhead yang dibebankan = 250.000 jam x € 2,83= € 707.500

c. .Selisih BOP = € 707.500 - €830.000 = € 122,500 (underapplied)

B. Soal – Soal

Soal 5-1

41
PT. HIKMA meminta kepada akuntannya untuk menghitung tarif biaya
overhead pabrik yang didasarkan pada berbagai macam kapasitas. Di
bawah iniadalah data yang dipergunakan untuk menghitung tariff BOP:

KAPASITAS
Sesungguhnya Penjualan Normal Praktis
rata-rata

Tingkat
Kapasitas 80 % 85 % 90 % 100 %
Jam mesin 80.000 85.000 90.000 100.000
Bop :
Tetap Rp. 299.880 Rp. 299.880 Rp. 299.880 Rp. 299.880
Variabel Rp. 399.840 Rp. 424.830 Rp. 449.820 Rp. 499.800
----------------- ----------------- ---------------- -----------------
Jumlah Rp. 699.720 Rp. 724.710 Rp. 749.700 Rp. 799.680

Diminta :

Hitung tarif Bop pada masing-masing tingkat kapasitas


Jika jam sesungguhnya dan Bop sesungguhnya sama dengan estimasi
pada kapasitas yang sesungguhnya diharapkan, berapakah jumlah
pembebanan (lebih atau kurang) biaya overhead pabrik pada tingkat
kapasitas :
 Penjualan rata-rata
 Kapasitas normal
 Kapasitas praktis

Soal 5-2

PT. EROKO diperkirakan Bop pada bulan juni 2020 sebagai berikut :

Bop tetap Rp. 13.500.000,-

42
Bop veriabel Rp. 36.500.000,-

Jam kerja langsung 20.000 jam

Produksi yang dicapai pada bulan juni 2020 adalah 80 % dari yang

dianggarkan, jumlah biaya overhead pabrik yang sesungguhnya Rp.

38.700.000

Diminta : hitung selisih Bop dan analisis selisih

Soal 5-3

PT. CIWANG membebani Bop pada produk dengan tariff yang ditentukan
dimuka berdasarkan kapasitas normal setahun 75.000 jam mesin.
Berikut ini budget dan realisasi Bop dalam tahun 2020 : (Rp.000)

Jumlah
Keterangan T/V ---------------------------- -----------------------------
Budget Realisasi

Biaya bahan penolong V Rp. 3.200 Rp. 3.250


Tenaga kerja langsung V Rp. 3.900 Rp. 3.800
Tenaga kerja tdk langsung T Rp. 1.125 Rp. 1.125
Listrik pabrik V Rp. 2.275 Rp. 2.250
Penyusutan gedung T Rp. 1.600 Rp. 1.600
Penyusutan mesin T Rp. 2.200 Rp. 2.200
Kesejahteraan karywan pabrik T Rp. 1.900 Rp. 2.100
Asuransi pabrik T Rp. 1.800 Rp. 1.750
-------------- --------------
Jumlah Bop variabel Rp. 9.375 Rp. 9.300
Jumlah Bop tetap Rp. 8.625 Rp. 8.775
------------- -------------
Total Bop Rp.18.000 Rp.18.075

Diminta :

43
1. Hitung tarif BOP (Tetap dan Variabel)

2. Analisis selisih Bop jika realisasi kapasitas dicapai 70.000 jam mesin.

Soal 5-4

Tarif BOP oleh manajemen ditetapkan Rp. 100,- untuk setiap satu tom

produksi PT. SANGKALA. Jika dalam satu bulan perusahaan

menghasilkan 2500 ton, maka budget Bop Rp. 410.000,-. Pada saat

produksi mencapai 7500 ton budget Bop mencapai Rp. 710.000,-. Bulan

Mei tahun 2020 perusahaan menghasilkan produk sebanyak 6000 ton,

Bop yang dikeluarkan Rp. 550.000,-

Berdasrkan data di atas, hitunglah :

1. Tarif Bop variabel

2. Budget Bop tetap

3. Kapasitas normal

4. Bop pabrik yang dibebankan pada bulan mei 2020 \

5. Selisih Bop yang dirinci melalui selisih pemakaian dan selisih

kapasitas

BAB VI
BIAYA OVERHEAD PABRIK- DEPARTEMENISASI

44
A. Contoh Soal Dan Jawaban

Soal 1

PT. SINAR BULAN mempunyai data biaya overhead sebagai berikut :

BOP sebelum Departemen Jasa


DEPARTEMEN
distribusi jasa Dept. Y Dept. Z
yang disediakan
Produksi A $ 60.000 40% 20%
Produksi B $ 80.000 40% 50%
Jasa Y $ 36.300 30%
Jasa Z $ 20.000 20%
Total Overhead $ 196.300 100% 100%

Dari data diatas hitunglah Distribusi BOP Departemen jasa dengan

menggunakan metode langsung !

Jawaban:

Departemen Produksi Departemen Jasa


Total
A B Y Z
Overhead
pabrik
sebelumnya
- Distribusi
$ 196.300 $ 60.000 $ 80.000 $ 36.300 $ 20.000
dept. Jasa
Distribusi dari
- Departemen Y $ 18.150 $ 18.150 $ (36.300)
- Departemen Z $ 5.714 $ 14.286 $ (20.000)
Total Overhead $ 196.300 $ 83.864 $ 112.436 $ - $ -

45
Soal 2

Jelaskan 2 departemen dalam perusahaan beserta contohnya!

Jawaban

a) Departemen produksi. Departemen ini melakukan operasi manual dan


mesin secara langsung terhadap produk dan elemen-elemennya serta
terlibat langsung dalam pengolahan produk, dengan mengubah
bentuk, potongan, sifat bahan atau merakit.Contoh: departemen
perakitan, pelapisan, pemotongan, pencampuran dan penggilingan.
Biaya overhead pabrik yang terjadi pada departemen produksi
dibebankan ke produk.

b) Departemen jasa. Departemen ini memberikan pelayanan kepada


departemen lain (baik ke departemen produksi maupun ke
departemen jasa lainnya) namun tidak mengubah bentuk, rakitan
maupun jenis dari bahan baku.

Contoh: inspeksi, penerimaan, penyimpanan, keamanan dan


pemeliharaan. Departemen jasa tidak berkaitan langsung dalam
proses produksi dan tidak menghasilkan pendapatan. Biaya
overhead pabrik yang terjadi pada departemen jasa adalah bagian
dari total biaya overhead pabrik dan harus termasuk dalam harga
pokok produk sehingga biayanya harus dialokasikan atau
didistribusikan ke departemen produksi.

Soal 3

CV HAM mengolah produknya melalui dua departemen produksi yakni


departemen proses 1 dan proses 2, dan ditunjang oleh dua departemen
jasa yaitu departemen jasa

listrik (X) dan departemen jasa pemeliharaan mesin (Y). Seluruh tenaga
listrik dan pemeliharaan mesin sepenuhnya digunakan oleh departemen

46
produksi dengan proporsi:
Perkiraan besarnya BOP untuk masing-masing departemen adalah

Departemen Produksi Departemen Jasa % Departemen Jasa %

Proses 1 30% 35%

Proses 2 35% 40%


Proses 3 35% 35%

Departemen Jumlah
Produksi BOP(Rp)

Proses 1 180 juta


Proses 2 200 juta

Proses 3 150 juta


Jasa X 30 juta

Jasa Y 60 juta

Tentukan BOP Dianggarkan setelah alokasi dengan menggunakan metode


alokasi langsung!

Jawab

Menghitung BOP dianggarkan

Alokasi BOP dari masing-masing departemen adalah:

1. Jasa X

BOP departemen jasa X sebanyak Rp 30.000.000 seluruhnya


dialokasikan ke masing- masing departemen produksi dengan proporsi
masing-masing
Departemen Proses 1 = 30% x Rp 30.000.000 = Rp 9.000.000,-

Departemen Proses 2 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-

Departemen Proses 3 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-

Total = Rp 30.000.000,-

47
2. Jasa Y

BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 60.000.000 seluruhnya


dialokasikan ke masing- masing departemen produksi dengan proporsi
masing-masing:
Departemen 1 = 25% x Rp 60.000.000 = Rp 15.000.000,-

Departemen 2 = 40% x Rp 60.000.000 = Rp 24.000.000,-

Departemen 3 = 35% x Rp 60.000.000 = Rp 21.000.000,-

Total = Rp 60.000.000,-

B. Soal – Soal

Soal 6-1

PT. SANREGO mendistribusikan budget Bop departemen dengan


ketentuan sebagai berikut :

Elemen biaya Jumlah Dasar distribusi


Penyusutan pabrik Rp. 180.000,- luas lantai (m2)
Listrik pabrik Rp. 60.000,- KWH
Asuransi kebakaran Rp. 420.000,- luas lantai (m2)
Pajak kekayaan Rp. 75.000,- nilai peralatan
Gaji pengawas Rp. 240.000,- jumlah karyawan

Berdasarkan hasil penelitian pabrik tahun 2020 diperoleh data sebagai


berikut :

Dept Luas KWH Nilai Jumlah

48
Lantai (m2) peralatan Kayawan

Prod. A 10.500 240.000 Rp. 4.500.000 40


Prod. B 7.500 240.000 Rp. 3.000.000 40
Jasa X 4.500 60.000 Rp. 3.000.000 24
Jasa Y 3.000 30.000 Rp. 2.250.000 24
Jasa Z 4.500 30.000 Rp. 2.250.000 32
------------ --------- ------------------- ----
30.000 600.000 Rp.15.000.000 160
Diminta :

Hitunglah jumlah anggaran Bop dari dept jasa ke departemn produksi


dengan menggunakan metode langsung (direct method), metode tidak
timbal balik (step method) dan metode aljabar.

Soal 6-2

Dalam menghitung tariff Bop untuk tahun 2020 PT. CIPURUK


menggunakan metode alokasi langsung untuk masing-masing dept.
produksi. Berikut ini jumlah Bop sebelum alokasi dari dept. pembantu P,
Q dan R :
Dept. 2 Rp. 24.903.450,-
Dept. 4 Rp. 26.663.850,-
Dept. 6 Rp. 20.217.100,-
Dept. 8 Rp. 19.687.200,-
Dept. 10 Rp. 14.117.900,-
Dept. P Rp. 29.250.000,-
Dept. Q Rp. 32.725.500,-
Dept R Rp. 27.435.000,-

Dasar alokasi pemakaian jasa dari dept pembantu untuk setiap dept.
produksi yang dirinci sebagai berikut :

49
Dept. Produksi
Jasa ke Dept 2 4 6 8 10
P 20 % 30 % 20 % 10 % 20 %
Q 10 % 30 % 20 % 10 % 20 %
R 40 % 10 % 15 % 15 % 20 %

Berdasarkan data di atas :


A. Buatlah tabel alokasi anggaran Bop dari dept. pembantu ke dept.
produksi
B. Hitunglah tariff Bop masing-masing dept. apabila pembebanan tariff
Bop berdasarkan kapasitas normal

Dept. Produksi Kapasitas Normal


No. 2 450.000 jam
No. 4 640.000 jam
No. 6 500.000 jam
No. 8 400.000 jam

No. 10 400.000 jam

Soal 6-3

PT. OHSERAM mempunyai data sebagi berikut :

Dept. Produksi Dept. Pembantu


A B C D
Anggaran sebelum
Alokasi Rp. 180.000 Rp. 131.000 Rp. 155.000 Rp. 84.000
Jasa dari Dept. C 50% 40% - 10%

50
Jasa dari Dept. D 40% 55% 5% -
Dasar pembebanan 40.000 jam 50.000 jam
Tarif tetap 60% 50%
Tarif variabel 40% 50%
Diminta :

1. Buatlah table alokasi anggaran Bop dari dept. pembantu ke

dept. produksi dengan menggunakan metode aljabar

2. Hitung tariff Bop tetap dan variabel untuk masing-masing

departemen

Soal 6-4

PT. PSM memiliki tiga dept. produksi dan tiga dept. pembantu. Tarif BOP
dihitung atas dasar jam kerja langsung pada setiap dept. produksi.
Besarnya tarif pada kapasitas normal, kapasitas sesungguhnya dalam
tahun 2020 sebagai berikut :

Dept
Produksi Tarif Bop- T Perjam- V Kapasitas (JKL)
Normal Sesungguhnya

A Rp. 40 Rp. 60 Rp. 200.000 Rp. 205.000


B Rp. 40 Rp. 40 Rp. 250.000 Rp. 240.000
C Rp. 30 Rp. 50 Rp. 300.000 Rp. 300.000

Dari distribusi BOP sesungguhnya setiap dept. dan hasil penelitian pabrik

pada akhir tahun 2020 diketahui :

Dept. Bop. Sesungguhnya jumlah luas lantai jam tenaga


Sebelum alokasi karyawan listrik

51
Prod. A Rp. 15.600.000 100 2.000 m2 200
Prod. B Rp. 18.400.000 50 3.000 m2 300
Prod. C Rp. 15.600.000 150 3.000 m2 100
Jasa X Rp. 3.000.000 25 2.000 m2 200
Jasa Y Rp. 3.000.000 25 1.500 m2 200
Jasa Z Rp. 10.000.000 50 1.000 m2 100
--------------------- ---- ------------ ------
Jumlah 65.000.000 400 12.500 m2 1.100

Alokasi Bop menggunakan metode bertahap tidak timbal balik dengan


urutan alokasi, dept. Z atas dasar jam tenaga listrik, dept. Y atas luas
lantai dan dept. X atas dasar jumlah karyawan.

Diminta :

1. Menyusun tabel alokasi Bop


2. Analisis selisih Bop setiap dept. produksi
3. Jurnal yang diperlukan

Soal 6-5

PT. CARITA mengalokasikan Bop dari dept. jasa ke produksi sebagai

berikut:

Dept. jasa :

Dept. X anggaran Bop Rp. 10.000.000

Dept. Y anggaran Bop Rp. 7.500.000

Dept. Produksi :
Dept. A anggaran Bop Rp. 36.500.000
Dept. B anggaran Bop Rp. 44.600.000

52
Dasar alokasi : jasa X ke dept. produksi berdasarkan persegi sedangkan

jasa Y ke dept. produksi berdasarkan total tenaga kerja

Adapun hasil penelitian lokasi (pabrik) adalah :

Dept. Tenaga kerja langsung Persegi Total tenga kerja

X -- 700 1.000

Y -- 500 700

A 1.800 1.000 2.800

B 950 3.000 1.200


------- --------- --------
2.750 5.200 5.700

Diminta :

Hitunglah alokasi Bop dari jasa ke produksi dengan menggunakan


metode langsung (direct method), metode tidak timbale balik (step
method) dan metode aljabar.

Soal 6-6

Data berikut ini dari PT. Moyo:

Dept. Pelayanan :

N ---- pemeliharaan Rp. 12.000.000

I ---- kantin Rp. 5.500.000

Dept. Produksi

C --- permesinan Rp. 42.000.000

K --- perakitan Rp. 78.700.000

53
Alokasi dept. pemeliharaan ke dept. produksi atas dasar ukuran m2

sedangkan dept. kantin atas dasar jumlah karyawan.

Dept. jam kerja langsung ukuran (m2) jumlah karyawan

N ---- 250 15

I ---- 900 12

C 4.500 2.200 35

K 20.000 5.700 150


---------- -------- -----
Jumlah 24.500 9.100 212

Diminta :

Alokasi Bop dari dept jasa ke produksi dengan menggunakan metode


langsung, tidak timbale balik dan metode aljabar, serta hitunglah tarif
Bop setelah alokasi di bagian produksi.

Soal 6-7

PT. BAJIKI mengelola produksinya melalui dua dept.. produksi yaitu dept.
I dan II. Dept. pembantu menunjang kegiatan dept. produksi adalah dept.
reparasi dan pemeliharaan, dept. listrik dan kafetaria. Untuk menghitung
tarif Bop dept. produksi PT. BAJIKI menyusun anggaran Bop untuk
tahun 2020 sebagai berikut :

Departemen Jumlah
Reparasi dan pemeliharaan Rp. 7.700.000
Listrik Rp. 9.850.000
Kafetaria Rp. 1.700.000
Produksi I Rp. 11.775.000
Produksi II Rp. 14.475.000
-------------------
Jumlah Rp. 45.500.000

54
Biaya tidak langsung dept. diperkirakan berjumlah Rp. 1.500.000 untuk
tahun anggaran tersebut yang terdiri dari biaya depresiasi gedung Rp.
1.000.000 dan biaya asuransi gedung Rp. 500.000. Bop dept.
didistribusikan kedept. yang menikmati atas dasar perbandingan luas
lantai berikut ini :

Departemen Luas lantai (m2)

Reparasi dan pemeliharaan 800


Listrik 400
Kafetaria 800
Produksi I 600
Produksi II 1.400
-------
Jumlah 4.000

Bop dept. pembantu dialokasikan ke dept. produksi dengan metode


alokasi langsung. Dasar alokasinya sebagai berikut :

Taksiran jumlah jasa yang digunakan


Tiap dept. produksi
------------------------------------------------
Dept. pembantu Dasar alokasi Produksi I Produksi II

Reparasi & pemeliharaan jam kerja 1.200 500

Listrik Kwh 3.000 12.000 ---

Kafetaria jumlah karyawan 15 35

Diminta :

1. Hitung Bop per dept. yang dianggarkan untuk tahun 2020

2. Hitunglah Bop. Dept. produksi (I dan II) setelah menerima

alokasi dari dept. pembantu

55
BAB VII
ACTIVITY BASED COSTING

A.Contoh Soal Dan Jawaban

PT. Hinen Tech memproduksi dan menjual printer dalam 2 jenis kualitas.

Anggaplah perusahaan mempunyai data keuangan seperti berikut ini:

Deluxe Reguler

Volume produksi 5.000 15.000

Harga Jual $ 400.000 $ 200.000

By Bahan Langsung dan By Tenaga Kerja $ 200.000 $ 80.000


Langsung

Jam Kerja Langsung 25.000 75.000

Akuntan manajemen mengidentifikasikan aktivitas, cost pool yang

dianggarkan:

Cost Pool yg Activity Driver


Dianggarkan
Rekayasa $ 125.000 Jam Rekayasa
Setup 300.000 Jumlah Setup
Perputaran Mesin 1.500.000 Jam Mesin
Pengepakan 75.000 Jumlah Pesanan
$ 2.000.000 Pengepakan

Berikut adalah unit aktivitas atau transaksi yg sesungguhnya u/ kedua

jenis prod:

56
Konsumsi Aktivitas

Aktivitas Deluxe Reguler Total

Jam rekayasa 5.000 7.500 12.500


Jumlah setup 200 100 300
Jam mesin 50.000 100.000 150.000
Jumlah pesanan 5.000 10.000 15.000
pengepakan

Diminta:

Analisislah penentuan biayanya berdasarkan sistem tradisional dan ABC


system

Jawaban :

Analisis penentuan by tradisional:

Total JKL : 25.000 + 75.000 = 100.000

Tarif overhead per JKL : 2.000.000 = $ 20/JKL


100.000

Overhead yg dibebankan ke deluxe : $ 20 x 25.000 = $ 500.000

BOP / unit untuk deluxe : $ 500.000 = $ 100


5.000
Overhead yg dibebankan ke reguler : $ 20 x 75.000 = $ 1.500.000

BOP / unit untuk reguler : $ 1.500.000 = $ 100


15.000

57
Analisis ABC

Driver Aktivitas Biaya Konsumsi Tarif


Aktivitas Aktivitas
(3) (4) = (2)/(3)
(1) (2)
Jam rekayasa 125.000 12.500 10
Jumlah setup 300.000 300 1000
Jam mesin 1.500.000 150.000 10
Jumlah pesanan 75.000 15.000 5
pengepakan

BOP yg dibebankan ke kedua jenis produk :

Deluxe
Driver Aktivitas Tarif Jumlah Total Overhead
Aktivitas per unit
Aktivitas Overhead
(3) (5)=
(1) (2) (4)
(4)/5000
Jam rekayasa 10 5.000 50.000 10
Jumlah setup 1000 200 200.000 40
Jam mesin 10 50.000 500.000 100
Jumlah pesanan 5 5.000 25.000 5
pengepakan

Reguler
Driver Aktivitas Tarif Jumlah Total Overhead per
Aktivitas unit
Aktivitas Overhead
(3) (5) =
(1) (2) (4)
(4)/15.000
Jam rekayasa 10 7.500 75.000 5
Jumlah setup 1000 100 100.000 6,67
Jam mesin 10 100.000 1.000.000 66,67
Jumlah pesanan 5 10.000 50.000 3,33
pengepakan

58
Analisis Profitabilitas antara tradisional dgn ABC:

By Tradisional ABC

Deluxe Reguler Deluxe Reguler

Harga Jual/unit 400 200 400 200

By produk/unit: 200 80
- 200 80
- 100 100
-
- 10 5
- 40 6,67
- 100 66,67
By /unit 300
5 3,33
180 155 (355) 81,67 (61,67)
Margin 100
-
20 45 38,33

Perbandingan Dua Alternatif Pendekatan Penentuan By

Metode Alokasi Perbedaan


Tradisional ABC
Deluxe:
 Overhead Total 500.000 775.000 (275.000)
 BOP/unit 100 155 (55)
 Margin/unit
100 45 55
Reguler:
 Overhead Total
 BOP/unit 1.500.000 1.225.000 275.000
 Margin/unit
 100 81,67 18,33
20 38,33 (18,33)

59
B.Soal - Soal

Soal 7-1

PT. SAURI menghasilkan 2 jenis produk A dan B. Produk diolah melalui 2

dept. produksi yaitu I dan II. Data produksi dan biaya bulan januari

2020 adalah sebagai berikut :

-------------------------------------------------------------------------------------------

Keterangan Prod. A Prod. B Jumlah

-------------------------------------------------------------------------------------------

Jumlah produk 4.000 1.000 5.000

By. Bahan baku Rp. 400.000 Rp. 100.000 Rp. 500.000

By. TKL :

Dept. I Rp. 80.000 Rp. 10.000 Rp. 90.000

Dept II Rp. 120.000 Rp. 40.000 Rp. 160.000

---------------- ---------------- ------------------

Jumlah by. TKL Rp. 200.000 Rp. 50.000 Rp. 250.000

60
Biaya overhead pabrik :

-------------------------------------------------------------------------------------------
BOP Dept. I Dept. II Jumlah

Unit Rp. 150.000 Rp. 100.000 Rp. 250.000


Batch 600.000 400.000 1.000.000
Penopang produk 500.000 300.000 800.000
Penopang fasilitas 600.000 600.000 1.200.000
---------------- ----------------- ------------------
Jumlah Bop Rp. 1.850.000 Rp. 1.400.000 Rp. 3.250.000

Aktivitas

-------------------------------------------------------------------------------------------
Konsumsi aktivitas Prod.A Prod. B Jumlah
-------------------------------------------------------------------------------------------
Jam kerja langsung
Dept. I 8.000. 1.000 9.000
Dept. II 12.000 4.000 16.000
--------- ---------- ---------
Jumlah 20.000 5.000 25.000
Jam mesin

Dept. I 8.000 2.000 10.000


Dept. II 2.000 500 2.500
-------- -------- ---------
Jumlah 10.000 2.500 12.500
Batch (Set up) 15 10
25
Produksi berjalan 20 20 40
Luas lantai (m2) -- -- 6.000

61
-------------------------------------------------------------------------------------------

Dengan ketentuan alokasi luas lantai 2 : 1 untuk A dan B, serta unit

berdasarkan jam mesin

Diminta :

1. Jika perusahaan menggunakan tariff tunggal Bop, hitunglah :


 Tarif Bop berdasarkan jam kerja langsung
 Pembebanan Bop pada setiap unit produk
 Biaya total dan biaya per unit setiap unit produksi
2. Jika perusahaan menggunakan tarif Bop departemenisasi , hitunglah :
 Tarif Bop dept. I berdasarkan jam mesin dan tarif Bop dept. II
berdasarkan jam kerja langsung
 Pembebanan Bop pada setiap unit produk
 Biaya total dan biaya perunit produk
3. Jika perusahaan menggunakan ABC sistem

Soal 7-2

PT. SOFYAN membuat printer laser. Perusahaan menggunakan cost


driver overhead sebagai berikut : Rp. 000
-------------------------------------------------------------------------------------------
Cost pool Cost driver BOP Level Tarif
driver dianggarkan Dianggarkan. Cost. BOP
-------------------------------------------------------------------------------------------
Pengendalian kualitas Jmlh inspeksi Rp. 50.000 Rp. 1.000 Rp. 50
Repetisi mesin Jmlh pengulangan Rp.100.000 1.000 100
Piutang dagang Jmlh faktur 650 25 26
Bop lainnya JKL 30.000 3.000 10
-------------------------------------------------------------------------------------------

62
Sofyan menerima pesanan 500 printer laser,kebutuhan produksi untuk
pesanan tersebut :
Jumlah inspeksi 25
Jumlah reparasi 200
Jumlah faktur yang diproses 250
Jam kerja langsung 300

Diminta :
1. Berapa Bop yang dibebankan untuk 500 unit dengan menggunakan
ABC system
2. Berapa biaya per printer laser
3. Jika Sofyan membebankan Bop berdasrkan jam kerja langsung.
Berapa Bop yang dibebankan kesemua pesanan printer laser
4. Apakah anda merekomendasikan ABC atau metode yang
berdasarkan jam kerja langsung untuk perusahaan ini ?. Mengapa ?

Soal 7-3

Anggaran biaya dan data operasional pada rumah sakit berdasarkan jam
kerja langsung. Unit Perawatan Intensif (UPI) membebankan BOP dengan
menggunakan jam mesin.
Informasi anggaran :
Total Bop rumah sakit Rp. 5.360.000
Total jam kerja langsung Rp. 80.000
Jam mesin untuk UPI Rp. 30.000

Informasi cost driver untuk UPI


-------------------------------------------------------------------------------------------
Cost pool Anggaran Biaya Level cost Tarif Bop Cost driver
Driver yang
dianggarkan
-------------------------------------------------------------------------------------------
Tempat tidur Rp. 2.100.000 700 Rp. 3.000 Jmlh T4 tidur
Peralatan 175.000 3.500 50 Jmlh monitor

63
Karyawan 180.000 2.500 90 Jmlh staf
-------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk bulan maret, UPI mencatat data sebagai berikut :


3.600 jam kerja langsung
5.800 jam mesin
60 tempat tidur yang terpakai
330 monitor yang digunakan
170 staf yang dipekerjakan

Diminta :
1. Hitunglah Bop UPI untuk bulan maret dengan menggunakan :
 Tariff tunggal rumah sakit
 Tariff departemen UPI
 Cost driver untuk departeman
2. Jelaskan perbedaan dan tentukan tarif mana yang cocok

64
BAB VIII
HARGA POKOK PESANAN
(JOB ORDER COSTING)

A. Contoh Soal Dan Jawaban

Soal 1

PT. Mebel Antik menerima pesanan dari pemesan untuk membuat kursi
sebanyak 2000 unit. Pesanan ini merupakan pesanan dengan nomor
003. Proses produksi melalui dua departemen produksi. Departemen I
sebagai departemen Pembentukan dan Departemen II sebagai
Departemen Penyelesaian. Pesanan ini diterima pada tanggal 10
Januari 2020.

Informasi berikut berhubungan dengan pesanan 003 tersebut :

Pembelian bahan baku 1 Januari 2020 200m3 kayu @500


Pembelian 3 Januari 2020 300 m3 kayu @ 650
Pembelian 7 Januari 2020 700 m3 kayu @ 550

Permintaan bahan baku dibagian gudang untuk departemen I sebanyak


1200 m3 kayu.

Keterangan Departemen I Departemen II

Jumlah jam kerja 1.200 jam 2.000 jam


langsung
Upah langsung/jam Rp 2000 Rp 1.500
Jam mesin yang 450 jam -
digunakan

65
Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen I sebesar Rp 8.000.000
dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 20.000 jam mesin
sedangkan untuk di Departemen II sebesar Rp 12.000.000 dengan
kapasitas yang direncanakan 30.000 jam tenaga kerja langsung.
Perusahaan dalam penilaian bahan baku menggunakan metode FIFO.
Pihak pemesan menyetujui pembayaran pesanannya sebesar total biaya
produksi ditambah laba kotor sebesar 40% dari total biaya produksi.

Diminta :

1. Hitunglah besarnya biaya bahan baku yang digunakan

2. Tentukan tarif BOP per departemen

3. Buatlah kartu harga pokok pesanan No. 003 tersebut.

4. Hitunglah total harga pokok produksi.

5. Hitunglah harga jual per unit.

6. Buatlah jurnal yang dibutuhkan.

Jawaban

1. Penggunaan bahan baku sebanyak 1200 m2 kayu dengan perincian

sebagai berikut :

Unit Harga Jumlah

Persediaan 1 Januari 200 m3 Rp 500 Rp 100.000

Pembelian 3 Januari 300m3 Rp 650 Rp 195.000

Pembelian 10 Januari 700m3 Rp 550 Rp 385.000

1200m3 Rp 680.000

2. Tarif BOP dept I : 8.000.000 / 20.000 jam = 400 / jam mesin

66
Tarif BOP dept II : 12.000.000/30.000 jam = 400 / jam kerja
langsung

3. Kartu Harga pokok :

PT. MEBEL
ANTIK KARTU
HARGA POKOK

No. Pesanan : 003 Nama Pemesan :

Jenis produksi : kursi kayu Jumlah unit 2000

Tgl pesanan : 10/01/15 Tgl selesai : 31/01/2020

Sifat pesanan : Harga jual :

Tgl Ket No. Bukti Dept I Dept II Jumlah

BIAYA BAHAN BAKU

680.000

Jumlah biaya bahan baku 680.000 680.000

BIAYA TENAGA KERJA

1200 x 2000 2.400.000

2000 x 1500 3.000.000

Jumlah biaya tenaga kerja 2.400.000 3.000.000 5.400.000

BIAYA OVERHEAD PABRIK

450 x 400 180.000

2000 x 400 800.000

Jumlah biaya overhead pabrik 180.000 800.000 980.000

Jumlah biaya produksi 3.260.000 3.800.000 7.060.000

67
4. Jumlah biaya produksi untuk pesanan no. 003 adalah

Biaya Bahan Baku Rp 680.000


BiayaTenaga Kerja Langsung Rp 5.400.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 980.000

Total biayaproduksi Rp 7.060.000


5. Harga jual/pesanan = (140% x 7.060.000)/2000 unit = Rp
4.942/unit Total harga jika terjual semuanya = 2.000 unit x Rp
4.942 = Rp 9.884.000
6. Jurnal :
a. Mencatat pemakaian bahan baku
Barang Dalam Proses-BBB dept I 680.000
Persediaan bahan baku 680.000
b. Mencatat pembebanan BTK
Barang Dalam Proses-BBB dept I 2.400.000
Barang Dalam Proses-BBB dept II 3.000.000
Gaji dan upah 5.400.000
c. Mencatat BOP
Barang Dalam Proses-BOP 980.000
BOP yang dibebankan 980.000
d. Mencatat persediaan produk jadi
Persediaan produk jadi 7.060.000
Barang Dalam Proses-BBB 680.000
Barang Dalam Proses-BTK 5.400.000
Barang Dalam Proses-BOP 980.000
e. Mencatat harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan 7.060.000

68
Persediaan produk jadi 7.060.000

f. Mencatat penerimaan

Kas 9.884.000

Penjualan 9.884.000

Soal 2

PT. ABC mendapat pesanan 1000 spanduk pada bulan Oktober 2018
dengan harga yang dibebankan sebesar Rp. 25.000 per spanduknya.
Bahan baku yang dibutuhkan sudah dibeli yakni kain putih sepanjang
500 meter seharga Rp. 7.000.000. bahan penolong yang dibutuhkan
menghabiskan biaya sebesar Rp. 1.000.000. Biaya tenaga kerja
langsung membutuhkan biaya sebesar Rp. 3.000.000 dan untuk
membayar gaji bagian administrasi dan umum sebesar Rp. 2.000.000.
Tak hanya itu terdapat biaya depresiasi mesin sebesar Rp. 1.100.000.

Diminta: Hitunglah Harga Pokok Pesanan beserta jurnal.

Jawaban

Jurnal yang dibutuhkan untuk kasus diatas diantaranya ialah sebagai

berikut :

1. Pencatatan pembelian bahan baku P

Persediaan bahan baku Rp. 7.000.000


Bahan penolong Rp. 1.000.000
Kas Rp. 8.000.000
2. Pemakaian bahan baku dan penolong

BDP-Biaya bahan baku Rp. 7.000.000

69
Persediaan bahan baku Rp.7.000.000
BOP –Sesungguhnya Rp. 1.000.000
Bahan penolong Rp.1.000.000

3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja

1. Ketika gaji dan upah dicatat terutang

Gaji & Upah Rp. 5.000.000


Utang gaji dan Upah Rp. 5.000.000

2. Saat didistribusikan

BDP - Beban tenaga kerja langsung Rp. 3.000.000


BDP - Beban Gaji adm & umum Rp. 2.000.000
Gaji & Upah Rp. 5.000.000

3. Pembayaran Gaji & Upah

Utang Gaji & Upah Rp. 5.000.000


Kas Rp. 5.000.000

4. Pencatatan BOP

BOP – Sesungguhnya Rp. 1.100.000


Akumulasi depresiasi mesin Rp. 1.100.000

5. Pencatatan barang jadi

Persediaan barang jadi Rp. 14.100.000


BDP-Bahan baku Rp. 7.000.000
BDP - Beban tenaga kerja langsung Rp. 3.000.000
BDP - Beban Gaji adm & umum Rp. 2.000.000
BOP Sesungguhnya Rp. 2.100.000

Harga pokok pesanan per barangnya ialah sebagai berikut :


Rp.14.100.000 : 1000 = Rp.14.100 per buahnya.
Jika spanduk tersebut dihargai Rp .25.000 per item maka besaran

70
keuntungan tiap item ialah Rp.25.000 – Rp. 14.100 = Rp. 10.900 per
spanduknya.

Soal 3

PT Kenapa Kaya Manufakturing menggunakan sistem akuntansi job order

cost. Informasi berikut diambil dari catatan perusahaan setelah semua

posting telah diselesaikan pada akhir bulan Agustus:

Biaya Biaya Biaya Unit Yang


Pekerjaan
Bahan Tenaga Overhead Selesai
(Job) yang
selesai Baku Kerja Pabrik
Langsung
1234 Rp 3.600.000 Rp 4.000.000 Rp 1.600.000 Rp 400.000
5678 Rp 2.400.000 Rp 2.500.000 Rp 1.000.000 Rp 250.000
9012 Rp 1.800.000 Rp 2.000.000 Rp 800.000 Rp 200.000

Diminta

1. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembebanan biaya bahan baku,


biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik ke Barang Dalam
Proses.
2. Hitunglah biaya produksi setiap job.
3. Buatlah ayat jurnal untuk mentransfer biaya barang yang telah
selesai ke Barang Jadi.
4. Hitunglah biaya per unit setiap job.
5. Hitunglah harga jual per unit untuk setiap job dengan
mengasumsikan kenaikan (mark up) 30% dari biaya per unit.

Jawaban

71
1. Ayat jurnal pembebanan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan overhead pabrikasi ke Barang Dalam Proses (semua

job)

Nama Akun Debet Kredit


Barang Dalam Proses Rp. 7.800.000
Persediaan Bahan Baku Rp. 7.800.000
Barang Dalam Proses Rp. 8.500.000
Biaya Tenaga Kerja Rp. 8.500.000
Langsung
Barang Dalam Proses Rp. 3.400.000
Biaya Overhead Rp. 3.400.000
Pabrikasi

2. Biaya produksi setiap job

Pekerjaa
n (Job) Biaya Biaya Biaya Unit Yang Total
yang Bahan Tenaga Overhead Selesai
selesai Baku Kerja Pabrik
Langsung
1234 Rp 3.600.000 Rp4.000.000 Rp1.600.000 Rp 400.000 Rp 9.600.000
5678 Rp 2.400.000 Rp2.500.000 Rp1.000.000 Rp 250.000 Rp 6.150.000
9012 Rp 1.800.000 Rp2.000.000 Rp800.000 Rp 200.000 Rp 4.800.000

3. Ayat jurnal untuk mencatat biaya barang yang selesai ke barang

jadi (semua Job)

Nama Akun Debet Kredit


Persediaan Bahan Baku Rp. 7.800.000
Barang Dalam Proses Rp. 7.800.000
Biaya Tenaga Kerja Rp. 8.500.000
Barang Dalam Proses Rp. 8.500.000
Biaya Overhead Pabrikasi Rp. 3.400.000
Barang Dalam Proses Rp. 3.400.000

72
4. Biaya per unit setiap job

Pekerjaan
Unit Total Biaya
(Job) yang Biaya Per
Yang Produksi
selesai unit
Selesai
1234 Rp 400.000 Rp 9.600.000 24
5678 Rp 250.000 Rp 6.150.000 24,6
9012 Rp 200.000 Rp 4.800.000 24

5. Harga jual per unit untuk setiap job dengan mengasumsikan

kenaikan (mark up) 30% dari biaya per unit.

Pekerjaan
Mark Harga Jual setelah
(Job) yang Biaya
Up 30% Mark UP
selesai Per unit
1234 24 7,2 31,2
5678 24,6 7,38 31,98
9012 24 7,2 31,2

Soal 4

PT Sentosa Manufakturing menggunakan sistem akuntansi job order

cost. Informasi berikut diambil dari catatan perusahaan setelah semua

posting telah diselesaikan pada akhir bulan Agustus:

Pekerjaan
Biaya Bahan Biaya Tenaga BiayaOverhead Unit Yang
(Job) yang
Baku Kerja Langsung Pabrik Selesai
Selesai

1234 Rp 4.600.000 Rp 3.000.000 Rp 1.750.000 Rp 350.000


5678 Rp 2.350.000 Rp 1.500.000 Rp 1.450.000 Rp 275.000
9012 Rp 1.950.000 Rp 3.500.000 Rp Rp 215.000

73
900.000

Diminta :

Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembebanan biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik ke Barang Dalam

Proses.

Jawaban :
Ayat jurnal pembebanan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan overhead pabrikasi ke Barang Dalam Proses (semua job)

Nama Akun Debet Kredit


Barang Dalam Proses Rp. 8.900.000
Persediaan Bahan Baku Rp. 8.900.000
Barang Dalam Proses Rp. 8.000.000
Biaya Tenaga Kerja Rp. 8.000.000
Langsung
Barang Dalam Proses Rp. 4.100.000
Biaya Overhead Rp. 4.100.000
Pabrikasi

Soal 5

Data persediaan PT MUMU pada awal Agustus 2011 adalah sebagai


berikut:

 Direct material:

XY (5.500 unit) Rp 19.800.000


XZ (3.000 unit) Rp 7.500.000

74
 Work in process:
Job 81 Job 82
Direct material Rp 2.250.000 Rp 2.750.000

Direct labor Rp 1.500.000 Rp 1.800.000

Factory overhead applied Rp 3.250.000 Rp 2.800.000

 Finished goods:
Produk A = 25.000 unit @ Rp 8.000
Produk B = 31.000 unit @ Rp 6.500

Transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2011:

1. Pembelian bahan baku XY sebesar 7.600 unit @ Rp 3.750 dan bahan


baku XZ sebesar 2.500 unit @ Rp 2.400 secara kredit serta
pembelian bahan baku penolong secara tunai sebesar 10.300 unit @
Rp 1.250.

2. Persediaan akhir bahan baku XY sebesar 7.500 unit dan bahan baku
XZ sebesar 2.600 unit. Untuk setiap unit pemakaian bahan baku
membutuhkan satu unit bahan baku penolong. Metode penilaian
persediaan adalah FIFO. Pemakaian bahan baku dialokasikan untuk
job 81 = 35% dan sisanya untuk job 82.
3. Pembayaran gaji dan upah yang dilakukan selama bulan ini adalah
Rp 88.000.000.

4. Pendistribusian gaji dan upah adalah untuk tenaga kerja langsung Rp


38.000.000, tenaga kerja tidak langsung Rp 20.500.000, gaji bagian
penjualan dan pemasaran Rp 15.500.000 serta sisanya untuk gaji
bagian umum dan administrasi. Tenaga kerja langsung dialokasikan
untuk job 81 = 30% dan sisanya untuk job 82.
5. Selama bulan ini terjadi pembayaran biaya-biaya sebagai berikut:
listrik dan air pabrik Rp 1.050.000 dan biaya overhead pabrik rupa-
rupa Rp 5.500.000.
6. Penyusutan mesin pabrik bulan ini sebesar Rp 5.000.000.

7. Biaya overhead pabrik dibebankan ke masing-masing pekerjaan

75
dengan tarif sebesar 120% dari biaya tenaga kerja langsung.
8. Biaya sewa yang telah jatuh tempo selama bulan ini sebesar Rp
4.500.000 dimana 62% dialokasikan untuk kantor dan sisanya untuk
pabrik.
9. Untuk job 81 dan job 82 telah selesai dan ditransfer ke barang jadi.
Sebesar 60% dari total barang jadi dijual secara kredit dengan laba
kotor sebesar 20% dari harga pokok penjualan.
10. Kelebihan atau kekurangan pembebanan biaya overhead pabrik
ditutup ke COGS.

11. Perusahaan selalu melakukan penyesuaian setiap akhir bulan.

Diminta:
a. Buatlah seluruh jurnal yang diperlukan selama bulan Agustus
2011 apabila perusahaan menggunakan sistem pencatatan
persediaan perpetual!
b.Hitunglah nilai persediaan akhir untuk bahan baku, bahan baku
penolong, barang dalam proses dan barang jadi!
c. Susunlah laporan harga pokok produksi dan penjualan untuk
bulan Agustus 2011!

Jawaban:

a. Jurnal dengan Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual

1. Direct material 34.500.000

Account payable 34.500.000

= (7.600 × 3.750) + (2.500 × 2.400)


Indirect material 12.875.000

Cash 12.875.000
= (10.300 × 1.250)

2. Work in process 27.425.000


Direct material 27.425.000

76
Note:

Bahan XY (5.500 × 3.600) + (100 × 3.750) = 20.175.000

Bahan XZ (2.900 × 2.500) = 7.250.000

= 27.425.000

= 9.598.750
Job 81 = 35% × 27.425.000
Job 82 = 65% × 27.425.000 = 17.826.250

Factory overhead control 10.625.000


Indirect material
10.625.000
= (5.600 + 2.900) × 1.250

88.000.000
3. Payroll

Cash 88.000.000

4. Work in process 38.000.000

Factory overhead control 20.500.000

Selling and marketing salaries expense 15.500.000

General and administrative salaries 14.000.000


expense 88.000.000
Payroll
Note:

77
Job 81 = 30% × 38.000.000 = 11.400.000

Job 82 = 70% × 38.000.000 = 26.600.000


5. Factory overhead 6.550.000
control Cash 6.550.000
5.000.000
6. Factory overhead control 5.000.000
Accumulated depreciation 45.600.000
45.600.000
7. Work in process
Factory overhead applied
= 120% × 38.000.000

Note:
Job 81 = 30% × 45.600.000 = 13.680.000

Job 82 = 70% × 45.600.000 = 31.920.000

2.790.000

8. Rent expense (62% × 4.500.000)

Factory overhead control (38% × 4.500.000) 1.710.000

Prepaid rent 4.500.000

9. Finished goods 125.375.000


Work in process 125.375.000

Job 81 = (2.250.000 + 1.500.000 + 3.250.000) + 9.598.750 +


11.400.000 + 13.680.000 = 41.678.750
Job 82 = (2.750.000 + 1.800.000 + 2.800.000) + 17.826.250 +
26.600.000 + 31.920.000 = 83.696.250

Account receivable 379.350.000

Sales 379.350.000

= 120% × 316.125.000

78
Cost of goods sold 316.125.000

Finished goods 316.125.000


= 60% × (25.000 × 8.000 + 31.000 × 6.500 + 125.375.000)
= 60% × 526.875.000

10. Factory overhead applied 45.600.000

Factory overhead control 44.385.000

Overapplied factory 1.215.000


overhead
Overapplied factory overhead 1.215.000

Cost of goods sold 1.215.000

b. Saldo nilai persediaan akhir:


Material:

Direct material
= (7.500 × 3.750) + (100 × 2.500) + (2.500 × 2.400) = 34.375.000
Indirect material
= (10.300 - 8.500) × 1.250 = 2.250.000
Total = 36.625.000
Work in process =0
Finished goods = 40% × 526.875.000 = 210.750.000

c. Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan

79
PT MUMU
COGM and COGS
Statement

For The Period Ended


August, 31, 2011

Direct material, beginning 27.300.000

Net purchase 34.500.000

Cost of goods available for used 61.800.000

Direct material, ending (34.375.000)


Direct material used 27.425.000

Direct labor 38.000.000

Manufacturing overhead applied 45.600.000

Estimated total manufacturing cost 111.025.000

Work in process, beginning 14.350.000

Work in process, ending (0)

Estimated cost of goods manufactured 125.375.000


Finished goods, beginning 401.500.000

Finished goods, ending (210.750.000)

Estimated cost of goods sold 316.125.000

Overapplied factory overhead (1.215.000)

Cost of goods sold 314.910.000

80
B.Soal - Soal

Soal 8-1

PT. SAKIT HATI menerapkan system harga pokok pesanan dan telah
menyusun data sebagai berikut untuk tahun 2020 (Rp. 000) :

Pembelian bahan dan suplai Rp. 242.000


Bahan langsung yang terpakai Rp. 190.000
Barang penolong yang tepakai Rp. 20.000
Upah langsung Rp. 150.000
Uapah tenaga kerja tidak langsung Rp. 35.000
Biaya listrik selama setahun Rp. 65.000
Macam-macam biaya overhead Rp. 40.000
Penyusutan perlengkapan Rp. 22.000
Penyusutan gedung Rp. 8.000
Bop dibebankan 20 % dari upah langsung
Harga pokok penjualan (bahan baku Rp. 170.000, upah langsung Rp.
130.000,
Penjualan Rp. 500.000
Harga pokok penjualan Rp. 326.000
Biaya penjualan dan administrasi Rp. 110.000

Diminta : buatlah jurnal dan laporan perhitungan laba bersih

Soal 8-2

PT. RAKUS menyelenggarakan system harga pokok pesanan. Adapun


datanya untuk tahun 2020 sebagai berikut :

81
Barang dalam proses (1/1) Rp. 35.000.000

Transaksi bulan Juli :


1. Pembelian bahan baku Rp. 45.000.000
2. Bahan yang dikeluarkan (tak langsung Rp. 5 juta). Rp. 35.000.000
3. Daftar upah (tak langsung Rp. 10 juta) Rp. 50.000.000
4. Bop actual (sesungguhnya terjadi) Rp. 60.000.000
5. Bop dibebankan keproduksi atas dasar 120 % dari upah langsung
6. Selama bulan juli telah dirampungkan sejumlah pekerjaan Rp.
110.000.000
7. Sejumlah pekerjaan bernilai Rp. 140.000.000,- telah dikirim keluar
dan telah ditagih pembayarannya dengan penambahan harga 25 %
dari harga pokoknya.

Diminta :
1. Buatlah jurnal yang diperlukan
2. Hitunglah barang dalam proses akhir (31/7/2020)

Soal 8-3

PT. ACUH menyelenggarakan jurnal pabrik dan jurnal umum selama


bulan agustus 2020. Adapun transaksinya sebagai berikut :
1. Pembelian bahan Rp. 35.000.000,- untuk pabrik dan Rp.
8.000.000,- untuk kantor
2. Dibayar biaya angkutan bahan ke pabrik Rp. 385.000
3. Barang dalam proses bahan langsung Rp. 22.000.000,- suplai parik
Rp. 3.000.000,-
4. Pembelian perlengkapan pabrik :
 Harga catalog Rp. 10.000.000
 Diskonto niaga 20 %
 Diskonto pembayaran tunai 5%
 Biaya angkutan Rp. 100.000

82
5. Daftar upah untuk periode bersangkutan :
 Tenaga kerja langsung Rp. 60.000.000
 Tenaga kerja tdk langsung Rp. 15.000.000
 Gaji pegawai kantor Rp. 25.000.000
 Pajak Rp. 7.000.000
 Potongan pajak pendapatan pusat Rp. 18.000.000
 Asuransi Rp. 11.000.000

6. Penyusutan perlengkapan kantor Rp. 7.500.000,- dan perlengkapan


pabrik Rp. 14.000.000,-
7. Bop yang dibebankan 50 % dari tenaga kerja langsung
8. Barang jadi Rp. 80.000.000,-
9. Barang dijual dengan harga Rp. 90.000.000,-

Diminta: buatlah jurnal yang diperlukan.

Soal 8-4

PT. MAULANA selama bulan oktober 2020 melaksanakan transaksi

sebagai berikut :

3/10 Pemakaian bahan langsung Rp. 2.000.000,-, bahan tidak langsung


Rp. 1.000.000
4/10 Pembelian bahan baku Rp. 10.000.000, syarat 2/10, n/30
7/10 Upah pabrik mingguan Rp. 1.000.000,- dibebankan sebagai berikut
: upah langsung Rp. 940.000,- , pemeliharaan Rp. 60.000,-. Pajak
pendapatan Rp.135.000,- kepada bagian pabrik diserahkan uang
tunai Rp. 865.000,- untuk pembayaran upah.
10/10 Diselesaikan pekerjaan pabrik dengan biaya sebagai berikut :
tenaga kerja langsung Rp. 480.000,- bahan Rp. 225.000,- Bop 75
% dari tenaga kerja langsung.
12/10 Barang selesai dikirim kepada pelanggan dengan biaya sesui
instruksi dari kantor pusat : tagihan (billing) Rp. 1.150.000,-

83
13/10 Kantor pusat memberi surat bukti dan membayar sejumlah Bop
Rp. 400.000,-

Diminta: Buatlah jurnal kantor pusat dan bagian pabrik

Soal 8-5

PT. CECEP menerapkan system harga pokok pesanan untuk menghitung


barang produksi pesanan khususnya. Pada tanggal 31 Desember 2020
perkiraan menunjukkan saldo sebagai berikut :

30 Nopember 31 Desember
Persediaan bahan baku Rp. 10.500.000 Rp. 5.500.000
Barang dalam proses Rp. 2.000.000 Rp. 1.000.000
Barang jadi Rp. 12.500.000 Rp. 15.000.000
Pembelian bahan Rp. 20.000.000
Upah tenaga kerja langsung Rp. 3.150.000

Upah tenaga kerja tdk langsung (2 % dari upah langsung)


Rp. 63.000
Listrik Rp. 600.000
Pemanas ruang Rp. 210.000
Asuransi Rp. 240.000
Penyusutan pabrik Rp. 180.000
Barang keperluan pabrik Rp. 330.000
Pemeliharaan Rp. 270.000

Diminta :
Perhitungan Harga Pokok Penjualan.

84
Soal 8-6

Berikut ini data produksi dan biaya selama bulan Februari 2020 dari PT.
HIKMA dengan menggunakan harga pokok pesanan :
1. Jumlah produksi dan jam kerja langsung yang dibutuhkan untuk
meproduksi setiap pesanan :

No. Pesanan Jumlah Produksi Jam Kerja langsung


K -- 10 40 satuan 2.500 jam
K -- 11 50 satuan 3.500 jam
K -- 12 30 satuan 1.500 jam
K -- 13 20 satuan 1.000 jam

2. Selama bulan Februari telah dibeli bahan baku jenis BM sebanyak


600 kg @ Rp. 500/kg dan bahan baku jenis SR sebanyak 1.000 kg
@ Rp. 400

3. Skedul pemakaian bahan baku untuk setiap pesanan adalah :


No. Pesanan Bahan baku BM Bahan baku SR
K -- 10 175 kg 200 kg
K -- 11 175 kg 250 kg
K -- 12 100 kg 250 kg
K -- 13 100 kg 100 kg

4. Tarif upah tenaga kerja langsung Rp. 75 perjam sedangkan BOP


dibebankan pada kapasitas normal perbulan 10.000 jam kerja
langsung dengan tarif Rp. 85/jam.

5. Biaya lain yang dikeluarkan adalah :


 Bop sesungguhnya Rp. 1.250.000
 Biaya pemasaran Rp. 312.500

85
 Biaya administrasi Rp. 200.000

6. Kecuali pesanan nomor K-12 semua pesanan telah selesai


diproduksi dan masing-masing telah diserahkan kepada
pemesannya dengan penjualan sebagai berikut.

 Pesanan k-10 Rp. 1.000.000


 Pesanan K-11 Rp. 1.250.000
 Pesanan K-13 Rp. 750.000

Berdasarkan data di atas diminta:


1. Buatlah jurnal yang diperlukan
2. Hitung harga pokok persatuan untuk peanan K-11
3. Menyusun laporan laba rugi

Soal 8 – 7

PT. YOYO membuat peralatan menurut pesanan untuk perusahaan


manufaktur. Selama bulan mei 2020 terjadi transaksi sebagai berikut ($):

1. Bahan baku dibeli secara kredit $ 32.475


2. Bahan baku senilai $ 27.000. direkuisisi untuk digunakan dalam
produksi $ 15.000 untuk pekerjaan 644 dan sisanya untuk
pekerjaan 648
3. Pembayaran gaji tenaga kerja langsung $ 26.250 dengan gaji rata-
rata $ 12,50/jam. Pekerjaan 644 membutuhkan 1000 jam tenaga
kerja langsung sedangkan 648 butuh 1100 jam tenaga kerja
langsung
4. Bop actual $ 19.950 dikeluarkan dan dibayar
5. Bop yang dibebankan keproduksi dengan tarif $ 10/jam tenaga
kerja lansung
6. Pekerjaan 644 telah selesai dan ditransfer ke barang jadi
7. Pekerjaan 648 tetap dalam proses pada akhir bulan

86
8. Pekerjaan 644 telah selesai dijual secara kredit dengan plus biaya
25 %

Saldo awal 1 Mei 2020 :


Bahan $ 6.070
Barang dalam proses (644) $ 10.000
Barang jadi (644) $ 6.240

Diminta :
1. Jurnal
2. Kartu harga pokok pesanan pekerjaan 644 dan 648
3. Hitung saldo akhir Bahan Baku, BDP dan Brg. Jadi

Soal 8 – 8

PT. TITIPAN ILAHI menggunakan kalkulasi harga pokok pesanan. Selama


bulan januari 2020 terjadi transaksi sebagai berikut : (Rp.000)

1. Bahan baku yang dibeli : bahan langsung Rp. 62.000,- dan bahan
tidak langsung Rp. 8.500,-
2. Bahan yang dikeluarkan yaitu bahan langsung Rp. 62.000,- dan
bahan tidak langsung Rp. 4.000,-
3. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan : tenaga kerja langsung Rp.
44.000,- tenaga kerja tidak langsung Rp. 12.250,-
4. Biaya manufaktur terjadi lainnya yang dikeluarkan (semua utang)
Rp. 59.000,-
5. Bop. Diterapkan atas dasar 130 % dari tenaga kerja langsung
6. Pekerjaan selesai dan ditransfer ke barang jadi Rp. Rp. 150.000,-
7. Barang jadi senilai Rp. 140.000,- dijual secara kredit dengan harga
120 % dari harga pokoknya

Diminta : jurnal yang diperlukan serta analisis perlakuan selisih BOP

87
Soal 8 -9

HARRISO COMPANY, mengerjakan dua pekerjaan. Data yang


berhubungan dengan kedua pekerjaan ini adalah :

Pekerjaan 34 Pekerjaan 35
Unit dalam setiap pesanan 60 100
Unit yang terjual 60 --
Rekuisisi bahan $ 640 $ 530
Jam tenaga kerja langsung 370 550
Biaya tenaga kerja langsung $ 1.980 $ 1.480

BOP dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja langsung pada tarif $ 5


selama bulan Oktober, Pekerjaan 34 telah diselesaikan dan dipindahkan
ke barang jadi. Pekerjaan 35 belum selesai dikerjakan.

Diminta :
 Buatlah jurnal yang diperlukan penjualan pekerjaan 34 jika Harga
jual 140 % dari harga pokoknya
 Hitunglah biaya per unit pekerjaan 34
 Hitung saldo akhir barang dalam proses

Soal 8 – 10

Pada tanggal 1 juli 2020 POLK Company memiliki saldo berikut pada
akun persediaannya :
Bahan Baku $ 22.000
Barang dalam proses $ 7.905
Barang jadi $ 20.000

88
Barang dalam proses terdiri dari tiga pekerjaan dengan biaya sebagai
berikut:

Pekerjaan 17 Pekerjaan 18 Pekerjaan 19


Bahan baku $ 1.100 $ 910 $ 1.415
Tenaga kerja langsung $ 900 $ 850 $ 1.050
BOP dibebankan $ 540 $ 510 $ 630

Selama bulan Juli, POLK melakukan transaksi :


a) Pembelian bahan secara kredit $ 13.000
b) Permintaan/rekuisisi bahan pekerjaan 17 sebesar $ 8.500,
pekerjaan 18 sebesar $ 7.200 dan pekerjaan 19 sebesar $12.300
c) Kartu jam kerja dikumpulkan
 Pekerjaan 17 175 jam $ 10/jam
 Pekerjaan 18 165 jam $ 11/jam
 Pekerjaan 19 225 jam $ 10/jam
d) BOP dibebankan berdasarkan biaya tenaga kerja langsung
e) BOP actual $ 3.500
f) Pekerjaan 17 dan 18 selesai dan ditransfer ke barang jadi
g) Pekerjaan 18 dikirim kepada pelanggan ditagih sebesar 160 % dari
harga pokok

Diminta :
1. Siapkan kartu pesanan 17, 18 dan 19
2. Buatlah jurnal

Soal 8 - 11
Suatu perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah
produksinya melalui 2 dept. produksi yaitu A dan B. Berikut ini transaksi
produksi pesanan B-109 dalam bulan Januari 2020 :

Jenis Biaya Dept. A Dept. B


Bahan baku Rp. 150.000

89
Tenaga kerja langsung Rp. 500.000 Rp. 675.000
BOP 5.000/jam mesin 200 % TKL
Jam mesin 200 400

Pada akhir bulan pesanan B-109 telah selesai dikerjakan dan diserahkan
kepada pemesan dengan harga jual Rp. 5.000.000,-

Berdasarkan data di atas diminta :


a) Terjadinya biaya produksi untuk mengolah pesanan B-109
b) Harga pokok barang jadi
c) Penjualan pesanan B-109

Soal 8 -12

PT. AFI memproduksi atas dasar pesanan para langganannya. Pada bulan
Januari 2020 telah diterima 3 buah pesanan sebagai berikut :

Nomor Pesanan Jumlah


P -- 24 20 unit
P -- 25 80 unit
P – 26 60 unit

Berikut ini data produksi selama ulan janurai 2020 :

1. Pembelian bahan baku sebanyak 5 ton dengan harga Rp.


150/kg
2. Dari bahan baku yang dibeli dipakai untuk memproduksi
pesanan P- 24 sebanyak 1.000 kg , P -25 sebanyak 2.500 kg dan P –
26 sebanyak 1.500 kg.
3. Biaya tenaga kerja langsung Rp. 900.000,- dengan distribusi :
P -24 P- 25 P- 26
20 % 50 % 30 %

90
4. BOP yang dibebankan kemasing-masing pesanan dengan tarif
120 % dari biaya tenaga kerja langsung.
5. BOP sesungguhnya pada bulan Januari :

a. Biaya tenaga kerja langsung Rp. 200.000


b. Pemakaian supplies kantor Rp. 300.000
c. Biaya listrik pabrik Rp. 100.000
d. Penyusutan gedung pabrik Rp. 150.000
e. Penyusutan perlengkapan pabrik Rp. 250.000

6. Pada akhir bulan januari 2020 pesanan P – 24 dan P – 25


telah selesai diproduksi dan pesanan P -24 diserahkan kepada
pemesannya dengan harga jual Rp. 12.500/unit.

Diminta :
1. Jurnal serta selisih Bop
2. Nilai persediaan akhir bahan baku, Barang dalam proses dan
barang jadi

91
BAB IX
HARGA POKOK PROSES I

A. Contoh Soal dan Jawaban

Soal 1

PT. Yudhistira Telecomm (perusahaan yang memproduksi komponen


smartphone) mengolah produknya secara masal melalui satu departemen.
Adapun biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 2020 adalah sbb :

Biaya Bahan Baku 162.500.000


Biaya Bahan 100.000.000
Penolong
Biaya Tenaga Kerja 185.000.000
Biaya Overhead 200.000.00
Pabrik 0
Total 647.500.000

Jumlah produk yang dihasilkan adalah :

-Barang Jadi sebanyak 4.500 kg

-Barang Dalam Proses sebanyak 500 kg (100% BBB dan BBP, 80%

BTK, 60% BOP)

Diminta

A.Buatlah Harga Pokok Per satuan

92
B. Hitunglah Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam
Proses
C. Buatlah Jurnal pencatatan biaya produksi yang diperlukan

Jawaban:

Mencari Unit Equivalen

Unit Equvalen = Barang Jadi + ( 100% * BDP)

BBB dan BBP= 4500 +(100% * 500) = 5000

BTK = 4500 + (80% * 500) = 4900

BOP = 4500 + (60% * 500) =4800

A. Untuk mencari harga per satuannya agar lebih mudah kita gunakan

tabel berikut :

Unsur Jumlah Unit Biaya


Biaya Biaya Equivalen Per satuan
BBB 162.500.000 5.000 32.500
BBP 100.000.000 5.000 20.000
BTK 185.000.000 4.900 37.755
BOP 200.000.000 4.800 41.667
TOTAL 647.500.000 131.922

Biaya per satuan = Jumlah Biaya : Unit Equivalen

Menghitung HP Produk Jadi = Produk Jadi x


Total Biaya per satuan HP Produk dlm
Proses = Unit equivalen - Barang Jadi
HP Produk Jadi (4.500 * 131.922) 593.649.000
HP Produk Dalam Proses:
-BBB (5000 - 4500) 16.250.000

93
-BBP (5000 - 4500) 10.000.000
-BTK (4900 - 4500) 15.102.000
-BOP (4800 - 4500) 12.500.100
53.852.100
647.501.100

Jurnal Pemakaian Bahan Baku

BDP-BBB 162.500.000
162.500.000
Persediaan Bahan Baku

Jurnal Pemakaian Bahan Penolong

BDP-BBP 100.000.000
100.000.000
Persediaan Bahan
Penolong

Jurnal Penggajian

BOP-BTK 185.000.000
Kas 185.000.000

Jurnal Mencatat BOP

BDP-BOP 200.000.000
200.000.000
Macam-Macam Biaya

Jurnal Mencatat Harga Produk Jadi

Persediaan Produk Jadi 593.649.000


146.250.000
BDP-BBB
BDP-BBP 90.000.000
BDP-BTK 169.897.000
BDP-BOP 187.501.500

Jurnal Mencatat Harga Produk Dalam Proses

Persediaan Produk Dlm Proses 53.852.100


BDP-BBB 16.250.000
BDP-BBP 10.000.000
BDP-BTK 15.102.000
BDP-BOP 12.500.000

Soal 2

94
PT MUMU menghasilkan produk melalui dua departemen yaitu
departemen A dan B. Data mengenai unit produksi dan biaya di
departemen A selama bulan Maret 2011 adalah sebagai berikut:

- unit persediaan awal 15.000 unit (100% bahan, 60% upah dan 80%
overhead pabrik)

- unit dimulai dalam proses 20.000 unit

- unit yang ditransfer ke departemen B 25.000 unit

- unit persediaan akhir 6.000 unit (70% bahan, 50% konversi), dan

- terdapat unit yang rusak dimana 80%-nya terjadi akibat


kesalahan karyawan (80% bahan, 60% upah dan 40% overhead
pabrik).

Diketahui biaya persediaan awal:

- Bahan baku Rp 47.472.000

- Tenaga kerja Rp 20.408.000

- Overhead pabrik Rp 12.000.000

Biaya yang ditambahkan selama periode ini adalah:

- Bahan baku Rp 63.688.000

- Tenaga kerja Rp 54.392.000

- Overhead pabrik Rp 17.280.000

Diminta:

a. Buatlah laporan biaya produksi untuk departemen A dengan


menggunakan metode Average!

95
b. Buatlah laporan biaya produksi untuk departemen A dengan
menggunakan metode FIFO!
c. Buatlah seluruh jurnal yang diperlukan selama bulan Maret 2011!

Jawaban:

a. Laporan Biaya Produksi untuk departemen A dengan menggunakan

Metode Average

Equivalent unit:
Material = 25.000 + (6.000 × 70%) + (3.200 × 80%) = 31.760
Labor = 25.000 + (6.000 × 50%) + (3.200 × 60%) = 29.920
FOH = 25.000 + (6.000 × 50%) + (3.200 × 40%) = 29.280

96
b. Laporan Biaya Produksi untuk departemen A dengan menggunakan Metode FIFO

Equivalent unit:

Material = (25.000 - 15.000) + (15.000 × 0%) + (6.000 × 70%) + (3.200


×
80%) = 16.760
Labor = (25.000 - 15.000) + (15.000 × 40%) + (6.000 × 50%) +
(3.200 ×
60%) = 20.920
FOH = (25.000 - 15.000) + (15.000 × 20%) + (6.000 × 50%) +
(3.200 ×
40%) = 17.280

1
c. Jurnal bulan Maret 2011
- Metode Average
Work in process 135.360.000
Material 63.688.000
Payroll 54.392.000
Factory overhead applied 17.280.000
Work in process 175.000.000
Work in process 175.000.000
Factory overhead control 15.040.000
Work in process 15.040.000
- Metode FIFO
Work in process 135.360.000
Material 63.688.000
Payroll 54.392.000
Factory overhead applied 17.280.000
Finished goods 172.480.000
Work in process 172.480.000
Factory overhead control 16.000.000
Work in process 16.000.000

Soal 3

Dept A Dept B

Unit:
Started in process 50.000 -
Transferred to Dept. B 40.000 -
Unit added to production 10.000
Transferred to finished goods inventory - 45.000
Ending units in process
Dept A (Direct materials 100% complete; 20% complete
As to conversion costs) 10.000 -
Dept B (Direct materials 100% complete; 70% complete
As to conversion costs) 5.000
Cost:
Direct Materials $ 150.000. $ 60.000
Direct Labor $ 84.000. $ 48.500

2
Factory Overhead (Applied) $ 42.000. $ 24.250

Diminta:
Prepare a cost of production report

Departemen A
(Step 1) Quantities

Units to account for:


Units started in process 50.000
Units accounted for:
Units transferred to next department 40.000
Ending units in process 10,000 50.000

(Step 2) Equivalent Production

Direct Conversion
Materials Costs

Units completed and transferred to next departement 40.00040.000


Ending units in process:
10.000 x 100% complete 10.000 -
10.000 x 20% complete - 2.000
Total equivalent units 50.000 42.000

(Step 3) Costs to account for


Total equivalent units 60.000 51.600
Total Equivalent Equivalent
Costs ÷ Production = Unit Costs
Costs added by department:
Direct Materials $ 150.000 50.000 $. 3,00
Direct Labor $ 84.00042.000 2,00
Factory Overhead (Applied) $ 42.000 42.000 1,00
Total costs to account for $ 276.000 $ 6.00

(Step 4) Cost accounted for


Transferred to next goods (40.000 x $ 6,0) $ 240.000
Work in process inventory – ending:
Direct materials (10.000 x $ 3.00) $ 30.000
Direct labor (10.000 x 20% x $ 2,00) 4.000
Departemen B
Factory overhad (10.000 x 20% x $ 1,00) 2.000 36.000
Total cost account for $ 276.000

3
(Step 1) Quantities

Units to account for:


Units transfer in 40.000
Units added to production 10.000 50.000
Units accounted for:
Units transferred to finished goods inventory 45.000
Ending units in process 5,000 50.000

(Step 2) Equivalent Production


Direct Conversion
Materials Cost
Units completed and transferred to finished goods inventory 45.000 45.000
Ending units in process:
5.000 x 100% 5.000
5.000 x 70% 3.500
Total equivalent units 45.000 48.500

(Step 3) Costs to account for

Total Equivalent Equivalent


Unit Costs ÷ Production = Unit Costs
Cost from preceding department: 40.000 $ 240.000 40.000 $ 6,00
Unit added in production 10.000
Adjusted units and unit costs 50.000 50.000 $ 4,80

Costs added by departement:


Direct materials $ 60.000 50.000 $ 1,20
Direct Labor $ 48.500 48.500 $ 1,00
Factory Overhead $ 24.250 48.500 $ 0,50
Total costs to account for $372.750 $ 7.50

(Step 4) Cost accounted for


Transferred to finishd goods inventory (45.000 x $ 7.5) $ 337.500
Work in process inventory – ending:
Costs from preceding department (5.000 x $ 4,80) $ 24.000
Direct Materials (5.000 x $ 1,20) 6.000
Direct labor (5.000 x $ 1,00 x 70%) 3.500
Factory overhad (5.000 x $ 0,50 x 70%) 1.750 35.250
Jurnal:
Total cost account for $ 372.750
 Departemen A

4
Persediaan BDP – Dept A 276.000
Persed. BB 150.000
Gaji dan Upah 84.000
BOP yg dibebankan 42.000

Persediaan BDP – Dept B 240.000


Persed. BDP – Dept A 240.000

 Departemen B
Persediaan BDP – Dept A 132.750
Persed. BB 60.000
Gaji dan Upah 48.500
BOP yg dibebankan 24.250

Persediaan Barang Jadi 337.500


Persed. BDP – Dept B 337.500

B. Soal - Soal

Soal 9 – 1

PT. SIMATUPANG menghasilkan produk yang diolah melalui 2 dept. yaitu


A dan B. Adapun datanya sebagai berikut : (Rp.000)

DEPT. A DEPT. B
Dimasukkan dalam proses 60.000 unit
Diterima dari Dept. A - 46.000 unit
Ditransfer ke Dept. B 46.000 unit
Selesai dipindahkan kegudang 40.000 unit
Dalam proses akhir :
Dept. A Bahan baku 100 % selesai
Konversi 40 % selesai 14.000 unit

5
Dept. B Konv. Selesai 33 1/3 %
Selesai 6.000 unit
Biaya :
Bahan baku Rp. 31.200 0
Tenaga kerja langsung Rp. 36.120 Rp. 35.700
BOP dibebankan Rp. 34.572 Rp. 31.920

Diminta : laporan harga pokok produksi setiap dept. dan buatlah jurnal

Soal 9 – 2

PT. CIKALI meproduksi barangnya melalui 2 dept. selesai dept. 1 diolah


kembali ke dept. berikutnya. Adapun data produksinya sebagai berikut :

Dept. I Dept. 2
Dimasukkan dalam proses 75.000
Unit dipindahkan ke dept. 2 60.000
Unit selesai - 55.000
Proses akhir :

Dept. A Bahan baku (100 % selesai)


Konversi ( 60 % selesai) 15.000

Dept. B Konversi (80 % selesai) - 5.000

Biaya yang ditambahkan:

Bahan baku Rp. 300.000


TKL Rp. 172.500 Rp. 162.250
BOP dibebankan Rp. 86.250 Rp. 81.125

Diminta : buat laporan Harga Pokok Produksi dan jurnal

6
Soal 9 – 3

Perusahaan manufactur PT. KEMBAR menghasilkan satu jenis produk


yang diolah melalui 2 departemen yaitu : (Rp. 000)

Dept. I Dept. II

Dimasukkan dalam proses 50.000


Unit ditransfer ke Dept. II 40.000
Unit yang ditambahkan -- 10.000
Selesai dipindahkan ke gudang -- 45.000

Proses akhir :
Bahan baku 100 % selesai, Konv. 20 % selesai 10.000
Bahan baku 100 % selesai, Konv. 70 % selesai -- 5.000

Cost :
Bahan baku Rp. 150.000 Rp. 60.000
TKL Rp. 84.000 Rp. 48.500
BOP Rp. 42.000 Rp. 24.250

Buatlah laporan harga pokok produksi setiap dept. serta jurnal

SOAL 9 - 4

Sebuah perusahaan di Amerika memproduksi barang B – 3 untuk


diekspor ke luar negeri. Adapun data produksinya sebagi berikut :

7
Dept.I Dept. II

Unit yang diproduksi 54.000


Unit yang ditransfer ke Dept II 38.000
Unit selesai -- 38.900
Unit ditambahkan -- 2.900
Proses akhir :
Bahan baku (100 % selesai, Konv. 20 % selesai 16.000
Bahan baku (100 % , Konversi 30 % selesai) -- 1.000
Cost :

Bahan baku $ 21.660 $ 18.354


TKL $ 12.760 $ 22.287
BOP (sesungguhnya) $ 8.360 $ 14.076

Susunlah laporan harga pokok produksi dan jurnal

Soal 9 – 5

PT. KORDOBA memiliki 2 dept. produksi yaitu A dan B. Adapun data


produksinyan sebagai berikut :

Dept. A Dept. B
Poduk yang diolah 1.000 kg
Selesai dipindahkan ke dept. B 700 kg
Ditransfer ke gudang 400 kg
Proses akhir :
Bahan baku dan penolong 100 % selesai
Konversi 40 % selesai 200 kg
Bahan penolong 60 % selesai, konversi
50 % selesai -- 100 kg
Produk hilang awal proses 100 kg 200 kg
Biaya :
Bahan baku Rp. 22.500

8
Bahan penolong Rp. 26.100 Rp. 16.100
TKL Rp. 35.100 Rp. 22.500
BOP Rp. 46.800 Rp. 24.750

Diminta :
1. Buatlah laporan harga pokok produksi dan jurnal
2. Buatlah laporan harga pokok produksi dan jurnal jika hilang awal
proses diganti menjadi hilang akahir proses

Soal 9 – 6

PT. YOYO memiliki dua dept. produksi untuk menghasilkan produiksinya.


Data yang diperoleh dari perusahaan antara lain :

DEPT. A DEPT. B
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Diterima dari A -- 30.000 kg
Selesai -- 21.000
kg
Proses akhir 4.000 kg 6.000 kg
Hilang awal proses 1.000 kg 3.000 kg

Biaya yang dikeluarkan :


Bahan baku Rp. 340.000
TKL 462.000 Rp. 585.000
BOP 616.000 Rp. 702.000
Tingkat penyelesaian :
Bahan baku 100 % --
Konversi 20 % 40 %

Diminta :
1. Laporan harga pokok produksi dan jurnal

9
2. Misalkan hilang awal diganti menjadi hilang akhir, buatlah laporan
harga pokok produksi serta jurnal yang diperlukan.

Soal 9 - 7

PT. CARITA mengolah produknya dengan menggunakan metode harga


poko proses. Berikut ini data produksinya pada bulan Desember 2020 :

Dept. I : produk yang dimasukkan dalam proses 10.000 unit, diminta


8.000 unit selesai dan diolah lebih lanjut di dept II. Produk yang
masih dalam proses akhir 2.000 unit denga tingkat penyelesaian
100 % biaya bahan dan 80% konversi. Jumlah biaya produksi
Rp. 14.560.000,- dengan rincian biaya bahan baku Rp.
4.000.000,- biaya tenaga kerja Rp. 3.840.000,- dan biya
overhead pabrik Rp. 6.720.000,-.
Dept .II : Biaya yang ditambahkan pada dept. II adalah biaya tenaga kerja
Rp. 1.900.000,- BOP Rp. 1.900.000,- dari proses Dept. II
dihasilkan 7.000 unit, dimana 5.000 unit diolah ke dept.
berikutnya, 2.000 unit ditranasfer ke gudang dan 1000 unit
masih merupakan produk dalam proses dengan tingkat
penyelesaian 60 % biaya konversi.
Dept. III Produk selesai dan siap dijual sebanyak 4.500 unit masih dalam
proses dengan tingkat penyelesaian 75 % untuk biaya konversi.
Tambahan biaya di dept. ini adalah : biaya tenaga kerja Rp.
9.750.000,- dan biaya overhead pabrik Rp. 1.462.500,-

Berdasarkan data di atas, diminta :


1. Menyusun laporan harga pokok setiap dept.
2. Jurnal yang diperlukan

10
Soal 9 - 8

PT. CAP KUCIANG menghasilkan suatu jenis produk tertentu melalui 3


dept. produksinya. Berikut ini data produksi yang diperoleh dari Dept. B
pada bulan Juli 2020 :

Produk yang ditransfer dari dept. A 210.000 kg


Produk yang ditransfer ke dept. C 150.000 kg
Produk dalam proses akhir 40.000 kg
(Tingkat penyelesaian 75 % biaya konversi)
Produk selesai dan dpindahkan ke gudang 20.000 kg

Diminta : menyusun laporan harga pokok produksi dept. B

11
BAB X
HARGA POKOK PROSES II

B.Contoh Soal dan Jawaban

Soal 1

Department 1 Department
2
Units:
Beginning units in process:
Direct materials 100 % complete; coversion
Cost 40% complete 4.000
Direct materials 100 % complete; coversion
Cost 20% complete 6.000
Started in process during the period 40.000
Units transferred to Dept 2 35.000
Units added to production 5.000
Transferred to finish goods inventory 44.000
Ending units in process:
Direct materials 100 % complete; coversion
Cost 60% complete 9.000
Direct materials 100 % complete; coversion
Cost 30% complete 2.000

Costs :
Portion of beginning work-in-process inventory
Transferred in $ 0 $ 40.000
Portion of beginning work-in-process inventory
Added by this department:
Direct materials $ 14.000 $ 12.000
Direct labor $ 6.560 $ 10.280
Factory Overhead (applied) $ 11.000 $ 4.600
Total $ 31.560 $ 66.680

Added during the period:


Direct materials $ 140.000 $ 80.000
Direct labor $ 50.000 $ 70.000
Factory Overhead (applied) $ 90.000 $ 40.000
Total $ 280.000 $ 190.000

12
Diminta

Buatlah Lap Harga Pokok Produksi dengan metode Rata-rata dan FIFO

13
14
15
C. Metode FIFO

16
17
B. Soal - Soal

Soal 10 - 1

NELLIE CORPORATION menghasilkan produknya melalui 2 dept. dengan


menggunakan metode harga pokok proses. Adapun datanya sebagai
berikut :
DEPT. I DEPT. 2
Persediaan awal proses 4.000 unit 6.000 unit
Dimasukkan dalam proses 40.000 unit
Unit ditransfer ke dept. 2 35.000 unit
Unit ditambahkan 5.000 unit
Selesai 44.000 unit
Proses akhir 9.000 unit 2.000 unit
Tingkat penyelesaian :
Persediaan awal proses
Bahan baku 100 % 100 %
Konversi 40 % 20 %
Prose akhir
Bahan baku 100 % 100 %
Konversi 60 % 30 %

Biaya :
Persediaan awal dalam proses 0 $ 40.000
Biaya sebelumnya :
Bahan baku $ 14.000 $ 12.000
TKL 6.560 10.280
BOP dibebankan 11.000 4.600
------------ ------------
$ 31.560 $ 66.880

18
======= =======
Biaya sekarang :
Bahan baku $ 140.000 $ 80.000
TKL 50.000
70.000
BOP 90.000 40.000
------------- ---------
$ 280.000 $ 190.000
======= =======
Diminta :
Laporan harga pokok produksi setiap dept. menggunakan metode rata-
rata tertimbang dan metode FIFO (First in First Out)

Soal 10 – 2
PT. LUPUS menggunakan meote rata-rata tertimbang mebuat suatu
produk dengan melalui dua departemen yaitu pencampuran dan
pemasakan. Dpet. Pencampuaran semua bahan dimasukkan dalam
proses awal. Informasi yang berhubungan dengan dept. pencampuran :

1. Barang dalam proses 1 pebruari 2020 100.000 unit, 40 % sudah


diselesaiakan berkeanaan dengan biaya konversi. Biaya yang
dibebankan kepekerjaan :

 Bahan Rp. 20.000.000


 Tenaga kerja Rp. 10.000.000
 BOP Rp. 30.000.000

3. Barang dalam proses akhir 28 pebruari : 50.000 unit, 60 % sudah


diselesaiakan berkenaan dengan biaya konversi

4. Unit yang selesai dan ditransfer kegudang 370.000 unit. Biaya yang
ditambhakan selam bulan ini :
 Bahan Rp. 211.000.000

19
 Tenaga kerja Rp. 100.000.000
 BOP Rp. 270.000.000
Diminta :

1. Buatlah skedul arus fisik


2. Buatlah skedul unit ekuivalen
3. Hitung biaya per unit ekuivalen
4. Hitung biaya atau harga pokok yang ditransfer kegudang dan
persediaan akhir barang dalam proses.

Soal 10 - 3
DAIRY COMPANY memproduksi berbagai macam produksi dari susu. Di
dept. 12 krim diterima dari dept. 6 dan bahan lainnya (gula dan pemberi
rasa) diaduk dan dicampur untuk dijadikan es krim. Data berikut ini
untuk dept. 12 pada bulan Agustus :

Produksi :
Unti dalam proses 1/8 (25 % selesai Konversi) 40.000 unit
Selesai dipindahkan ke dept. lainnya 120.000 unit
Proses 31/8 (60 % selesai konversi) 30.000 unit

Biaya :

Barang dalam proses 1/8 :


Diterima dari dept. 6 Rp. 2.100.000
Bahan 1.500.000
Biaya konversi 3.000.000
-------------------
Rp. 6.600.000
Biaya saat ini :
Diterima dari dept. 6 Rp. 30.900.000
Bahan Rp. 22.500.000

20
Biaya konversi Rp. 45.300.000
----------------------
Rp. 98.700.000

Diminta :

1. Berapa unit yang diterima atau ditransfer masuk pada bulan itu
2. Hitung unit ekuivalen
3. Hitung biaya per unit

Soal 10 – 4

HAPPY TODDLER Inc meproduksi berang melewati dua dept. atau lebih
proses. Dalam mengolh produknya digunakan metode rata-rat tertimbang
untuk menghitung biaya per unit. Selama bulan april per unit ekuivalen
dihitung sebagai berikut :
Bahan konversi
---------------------------------
Unit yang diselesaikan 5.000 5.000
Unit, barang dalam prosesakhir
(3.000 X 0 %) -- --
(3.000 X 70 %) -- 2.100
-------- --------
Unit ekuivalen 5.000 7.100
Biaya per unit :
Bahan Rp. 50
Biaya konversi Rp. 25
--------
Rp. 75
Diminta :
1. Tentukan biaya persediaan akhir dalam proses dan biaya barang
yang ditransfer keluar (selesai)
2. Buatlah skedul arus fisik

21
Soal 10 - 5

Bijan Company menggunakan FIFO untuk meperhitungkan biaya


produksi. Untuk dept. pemrosesan pertama skedul telah dibuat :

Bahan Konversi

Unit dimulai dan diselesaikan 45.000 45.000


Unit dalam proses awal
( 8.000 X 0 %) -- ---
( 8.000 X 40 %) -- 3.200

Unit, barang dalam proses akhir


(16.000 X 100 %) 16.000 --
(16.000 X 75 % ) -- 12.000
--------- ---------
61.000
60.200

Biaya per unit untuk periode tersebut :


Bahan Rp. 100
Biaya konversi Rp. 250
------------
Rp. 350

Biaya persediaan awal dalam proses :


Bahan Rp. 10.000.000
Konversi Rp. 18.000.000

Diminta :

22
1. Tentukan biaya akhir dalam proses dan harga pokok produk selesai
2. Buat skedul arus fisik

Soal 10 – 6
Ellis Company meproduksi barang melalui dua dept. yaitu perakitan dan
penyelesaian. Informasi yang diperoleh dari dept. perakitan selam bulan
Desember :

1. Barang dalam proses (1/12) mempunyai 4.000 unit (40 % selesai)


dan biaya sebagai berikut :

 Bahan langsung Rp. 3.282.000


 Tenaga kerja langsung Rp. 4.800.000
 Bop Rp. 1.200.000

2. Selama bulan desmber 10.600 unit telah diselesaikan serta


dipindahkan ke dept. penyelesaian dengan biaya :

 Bahan langsung Rp. 23.440.000


 Tenga kerja langsung Rp. 35.160.000
 Bop dibebankan Rp. 8.700.000

3. Pada tanggal 31/12 terdapat 3.400 unit dalam proses yang telah
selesaii sebagian (70 %)

Diminta :
- Buatlah laporan harga pokok produksi menggunakan rata-rata
tertimbang dan FIFO

Soal 10 - 7

23
PT. SEKELOA memproduksi mainan kodok dengan menggunakan harga
pokok proses. Produksinya diolah melalui 2 dept. Dept. 1 dan Dept. 2.
Adapun datanya sebagai berikut :

Dept. 1 Dept. 2

Persediaan awal dalam proses 7.000 4.000


Dimasukkan dalam proses 80.000
Diterima dari dept. 1 74.000
Selesai 75.000
Persediaan akhir 13.000 3.000

Tingkat peyelesaian :
Proses awal :
Bahan baku 100 % selesai 100 % selesai
Konversi 40 % selesai 80 % selesai

Proses akhir :
Bahan baku 100 % selesai 100 % selesai
Konversi 90 % selesai 25 % selesai

Biaya :
Persediaan awal dalam proses
Bahan baku Rp. 11.000.000 0
Tenaga kerja 2.000.000 Rp. 5.000.000
BOP 7.000.000 6.000.000
Tambahan selam periode bersangkutan
Bahan baku Rp. 300.000.000 0
Tenaga kerja Rp. 150.000.000 Rp. 90.000.000
BOP Rp. 200.000.000 Rp.130.000.000

24
Diminta :
Laporan harga pokok produksi menggunakan meode rata-rata dan FIFO

Soal 10 - 8

PT. MATADOR menghasilkan produk yang diolah melalui dept.


percetakan dan finishing. Adapun data sebagai berikut :

Dept. percetakan
Persediaan produk dalam proses (1/6) 10.000 unit
Bahan langsung 100 % selesai Rp. 10.000.000
Tenaga kerja langsung 30 % selesai Rp. 1.060.000
Bop (40 % selesai) Rp. 1.620.000
Unit yang diproses 40.000 unit
Unit yang diselesaikan dan dipindahkan 44.000 unit
Persediaan produk dalam proses (30/6) 6.000 unit
Bahan baku 100 % selesai,
Tenaga kerja langsung 50 % selesai, Bop 60 % selesai
Biaya yang ditambahkan :
 Bahan langsung Rp. 44.000.000
 TKL Rp. 22.400.000
 Bop Rp. 43.800.000

Dept. finishing

Produk dalam proses (1/6) 14.000 unit


Bahan langsung 0 % selesai
Dari dept. sebelumnya 100 % selesai Rp. 34.250.000
Konversi 50 % selesai 7.000.000
Persediaan awal dalam proses 41.250.000

25
Unit yang diterima dari dept. sebelumnya 44.000 unit
Unit selesai 50.000 unit
Produk dalam proses (30/6) 8.000 unit
Ditransfer dari dept. sebelumnya 100 % selesai
Konversi 50 % selesai
Biaya yang ditambahkan :
Bahan langsung Rp. 25.000.000
Konversi 47.000.000

Diminta : l
Lporan harga pokok produksi dengan menggunakan metode rata-rata dan
FiFO serta jurnal yang diperlukan.

26
BAB XI
BIAYA BERSAMA (JOINT COST)

A. Contoh Soal dan jawaban

Soal 1

PT Merbabu mengeluarkan biaya bersama sebesar Rp 750.000, untuk


produk A, B, C, dan D, dengan jumlah yang dihasilkan A= 15.000 kg, B=
20.000 kg, C= 25.000 kg dan D= 10.000 kg. Hitunglah alokasi biaya
bersama dan harga pokok produk/unit.

Diminta:

Hitunglah Harga Pokok Produk Bersama dengan menggunakan Metode


Nilai Jual relatif

Jawaban

Prod Jumlah Harga Nilai Jual Nilai Jual Alokasi By HPProd


uk Prod yg Jual/ Relatif Bersama Bersama
Bers dihasilkan Unit (3)/ (4) x 750 rb (5) : (1)
ama (1) (1)x(2)=(3) 1.000.000
(2) (4) (5) (6)
A 15.000 kg Rp Rp 150.000 15% Rp 112.500 Rp 7,50
10,0
B 20.000 kg 350.000 35% 262.500 13,13
17,5
C 25.000 kg 300.000 30% 225.000 9,00

27
D 10.000 kg 12,0 Rp 200.000 20% Rp 150.000 15,00
70.000 kg 20,0 1.000.000 Rp 750.000

Soal 2
By bersama selama satu periode berjumlah Rp 3.000.000. Harga jual/kg,
A = Rp 400 dan B = Rp 250, produk A setelah terpisah memerlukan by
tambahan Rp 100 dengan jumlah unit yang diproduksi A= 10.000 kg
sedangkan B = 6.000. Hitunglah alokasi by bersama setelah pengolahan
lebih lanjut!

Diminta:

Hitunglah Harga Pokok Produk Bersama dengan menggunakan Metode


Nilai Jual relatif

Jawaban:

Soal 3

Misalnya 10.000 barrel minyak mentah diolah dan menghasilkan gasoline


2.600 barrel, bensin 200 barrel, kerosin 1.000 barrel, minyak pelumas
300 barrel, minyak bakar 5.000 barel, gas 300 barrel produk-produk lain
400 barrel. Hasil poduksi pengolahan tersebut setelah dikurangi dengan

28
kerugian 200 barrel (akibat susut atau hilang). Hitunglah alokasi harga
pokok bahan bakunya jika harga pokok bahan baku yang dipakai adalah
Rp 15.000.000

Diminta: Hitunglah Harga Pokok Produksi dengan Metode Satuan Phisik

Jawaban:

Produk Kuantitas Persentase Alokasi Harga


(tidak termasuk Pokok Bahan
jumlah yg Baku
hilang)
Gasoline 2.600 26,52 Rp 3.978.000
Bensin 200 2.04 306.000
Kerosene 1.000 10,21 1.531.500
Minyak Pelumas 300 3,06 459.000
Minyak Bakar 5.000 51,03 7.645.500
Gas 300 3,06 459.000
Produk-Produk 400 4,08 Rp 512.000
Lain 9.800 Rp 15.000.000

Soal 4

Perusahaan penggergajian kayu menghasilkan berbagai macam mutu


kayu . data kegiatan perusahaan selama satu periode akuntansi adalah
sbb:

Jumlah produksi 762.000 m3 dengan menggunakan by bersama Rp


22.860.000. Kuantitas yang diproduksi, untuk mutu Utama 76.200m 3, No
1 = 381.000 m3, mutu No 2 = 152.400 m3 dan No 3 = 152.400 m3.

29
Diminta:

Hitunglah HPProd.dengan metode Rata-rata Biaya Satuan

Jawaban:

Mutu Kayu Kuantitas Rata-Rata By Harga Pokok


Produk
Utama 76.200 30.000 Rp 2.286.000
No. 1 381.000 30.000 11.430.000
No. 2 152.400 30.000 4.572.000
No. 3 152.400 30.000 Rp 4.572.000
762.000 Rp 22.860.000

Soal 5

By bersama yg dikeluarkan selama satu periode akuntansi berjumlah Rp


64.500.000. jumlah produk yg dihasilkan A = 40.000, B = 35.000 dan C =
25.000, dengan angka penimbang 3 : 2 : 1.

Diminta:

Hitunglah alokasi by bersama !

Jawaban

Produk Kuantitas Angka (3) Alokasi By


(1) Penimbang = (1) x (2) Bersama {(3) :
(2) 215.000}x 64,5
A 40.000 3 Rp Rp 36.000.000
B 35.000 2 120.000 21.000.000

30
C 25.000 1 70.000 Rp 7.500.000
Rp 25.000 Rp 64.500.000
215.000

B. Soal – Soal

Soal 11 - 1

PT. NIRWANA menghasilkan produk yang diolah secara bersama-sama


yaitu minyak yaitu gasoline, heating oil dan jet fuel dengan produk yang
dihasilkan sebesar 820.000 unit. Dengan rincian :

Dept. Produksi Unit

2 Gasoline 280.000 unit


3 Heating oil 340.000 unit
4 Jet fuel 200.000 unit
-----------------
Total 820.000 unit

Pada dept. 1 biaya bersama yang dikeluarkan sebesar Rp. 164.000.000,- .


Adapun data biaya dari PT. NIRWANA sebagai berikut:

Departem Biaya total disposal market final mareket


Produksi cost value at value after
Split off further

-------------------------------------------------------------------------------------------

1 Rp. 164.000.000 -- --- ---


2 Rp. 50.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 80 Rp. 115

31
3 Rp. 30.000.000 1.000.000 70 100
4 35.000.000 5.000.000 95 140
--------------------- -------------------
279.000.0000 10.000.000

Diminta : Aloksi biaya bersama :

 Menggunakan metode fisik


 Penjualan relative
 Harga pasar pada saat split offf
 Rata-rata sederhana dan tertimbang

Soal 11 – 2

PT. MARANNU meproduksi 3 jenis Roti yaitu Kismis, Selei dan Kacang
yang diolah secara bersama dengan menggunakan biaya bersama.
Informasi yang berhubungan dengan produk tersebut :

Roti Roti Roti Total


Kismis selei kacang
------------------------------------------------------------------

Unit diproduksi 8.000 kg 4.000 kg 2.000 kg 14.000

Biaya bersama ? ? Rp. 18.000 Rp. 120.000

Nilai jual pd saat


Terpisah Rp. 110.000 ? ? 200.000

32
Tambahan biaya pada saat
Terpisah 14.000 Rp. 3.750 7.250 25.000

Nilai jual jika diproses


Lebih lanjut 140.000 60.000 50.000 250.000

Diminta :

1. Hitunglah nilai jual relatif dalam olokasi biaya bersama,


maka roti kismis mendapat alokasi biaya bersama sebesar berapa ?
2. Nilai jual roti selei pada saat terpisah
3. Jika menggunakan harga hipotetis, berapa aloksi untuk roti
kacang
4. Harga pokok roti kismis per unit setelah diproses lebih lanjut,
jika alokasi menggunakan nilai jual relatif pada saat terpisah
5. Berapa biaya bersama yang dialokasikan ke roti selei jika
menggunakan metode fisik

Soal 11 - 3

PT. CUI-CUI membuat pabrik kimia mengolah bahan dasar yang


digunakan pada 3 produk yaitu A, B dan C. Dan ketiganya terpisah pada
satu titik. Untuk produk B dan C langsung dijual pada saat titik pemisah,
sedangkan Produk A diloh lebih lanjut. Tahun 2020 penjualan :

Produk A 130 ton dengan harga Rp. 170.000


Produk B 350 ton dengan harga Rp. 110.000
Produk C 175 ton dengan harga Rp. 90.000
Jumlah biaya bersama yang dikeluarkan : Rp. 60.000.000,- dan pada
dept. A terjadi tambahan biaya Rp. 3.100.000,-

33
Pada akhir tahun persediaa :

 Produk A 190 ton


 Produk B 60 ton
 Produk C 25 ton

Diminta hitunglah alokasi biaya bersama dengan menggunakan


penjualan relative tentukan harga pokok barang yang dijual serta nilai
persediaan akhir.

Soal 11-4

PT. APA KABAR memproduksi 100 galon dengan biaya bersama Rp.
20.000.000 dari produksi tersebut 75 galon untuk Produk A dan 25
galon untuk produk B. Produk A diproses lagi menjadi 50 galon dengan
biaya Rp. 25.000.000 dan Produk B diproses menjadi 50 galon dengan
biaya Rp. 2.000.000,-. Pada titik pemisah Produk A dapat dijual dengan
harga Rp. 300.000,-/galon serta produk B dijual Rp. 60.000/gallon.

Diminta hitunglah alokasi biaya bersama menggunakan semua metode.

Soal 11-5

PT. sabu-sabu meproduksi tiga produk secara bersama-sama yaitu


Produk A, B dan C. Masing-masing produk dapat dijual pada split off
atau diproses lebih lanjut. Tahun lalu ketiga produk tersebut setelah split
off diproses lebih lanjut, adapun biaya bersama yang dikeluarkan Rp.
60.000.000,-. Nilai penjualan dan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi kebijakan produk adalah :

34
Jika memproses lebih lanjut
--------------------------------------
Produk Unit Nilai jual saat Nilai jual tambahan
Diproduksi pemisahaan biaya
---------------------------------------------------------------------------------------------------

A 6.000 Rp. 25.000.000 Rp. 42.000.000 Rp. 9.000.000


B 4.000 41.000.000 45.000.000 7.000.000
C 2.000 24.000.000 32.000.000 8.000.000
-------------------------------------------------------------------------------------------

Diminta :

1. Menentukan biaya per unit dan keuntungan kotor untuk


setiap produk jika alokasi biaya produksi menggunakan metode fisik
2. Tentukan biaya per unit jika menggunakan alokasi biaya
bersama menggunakan penjualan relative
3. Apakah perusahaan tersebut sebaiknya menjual produknya
setelah proses lebih lanjut

35
36

Anda mungkin juga menyukai