Anda di halaman 1dari 154

PENINGKATAN KOMPETENSI BELAJAR

KOMPUTERISASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN


METODE COOPERATIF LEARNING (CL)MODEL STAD
PADA MAHAMAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS HASANUDDIN
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN
JUDUL………………………………………………………………. i

HALAMAN
PENGESAHAN……………………………………………………... ii

MOTTO…………………………………………………………………
…………..iii

ABSRAK…………………………………………………………………
………....iv

KATA
PENGANTAR……………………………………………………………..
..v

DAFTAR
ISI………………………………………………………………………..
vi

DAFTAR
GAMBAR……………………………………………………………….vi
i

DAFTAR
TABEL………………………………………………………………….vii
i
DAFTAR
LAMPIRAN………………………………………………………………
ix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar
Belakang……………………………………………………... 1

B. Rumusan
Masalah……………………………………………...........3

C. Tujuan
Penelitian…………………………………………………….. 4

D. Manfaat

Penelitian…………………………………………………… 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian

Pustaka……………………………………………………….

B. Kerangka

Pikir………………………………………………………. 20

C. Hipotesis

Penelitian…………………………………………………. 22
BAB III. METODE PENELI

A. Jenis,Lokas dan Waktu

Penelitian…………………………………... 24

B. Objek

Penelitian………………………………………………... 25

C. Variabel

Penelitian…………………………………………..............

25

D. Perencanaan Tindakan

Penelitian…………………............................ .25

E. Teknik Pengumpulan

Data………………………………………….. 29

F. Teknik Analisis

Data………………………………………………... 29

G. Indikator

Keberhasilan……………………………………………... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Analisis Deskriptif Kognitif,Afektif

dan

Psikomotorik………………………….....................................

... 32

B. Pembahasan
……………………………………………………….38

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan……………………………………………………

……….. 43

B. Saran………………………………………………………….

........... 44

DAFTAR

PUSTAKA………………………………………………………………

45

LAMPIRAN-

LAMPIRAN……………………………………………………….... 46

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagan Kerangka


Pikir……………………………………………………22

Gambar 2. Model Penelitian tindakan


kelas…………………………………………28

Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Mahasiswa Pada Aspek Kognitif ……….


…..………….33

Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Mahasiswa Pada Aspek Afektif ……….


………………34

Gambar 5. Grafik Hasil belajar Mahasiswa Pada Aspek Psikomotorik.


………………….35
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran Cooperatif Learning (CL)


model
STAD………………………………………………………………
11
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Mahasiswa SMK
Negeri 1
Saparua………………………………………..............................2
4
Tabel 3. Rencana Penelitian Tindakan
Kelas………………………………………..26

Tabel 4. Kategori Skor Hasil Belajar


Mahasiswa…………………………………………31
Tabel 5. Statistik Deskriptif Pada Nilai Kognitif, Afektif
Dan Psikomotorik ………
…………………………………………………32
Tabel 6. Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Mahasiswa Pada Aspek
Kognitif
…………………………………………………………………….
33
Tabel 7. Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Mahasiswa
Pada Aspek Afektif ………….
……………………………………………..34
Tabel 12. Disribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Mahasiswa Pada Aspek
Psikomotorik
……………………………………………………………. 35

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran A

Lampiran 1. Daftar Hadir Mahasiswa untuk Siklus I dan


II………………………………46

Lampiran 2.Rekapitulasi Nilai


Kognitif……………………………………………..47

Lampiran 3.Penilaian Aspek Kognitif Siklus


I………………………………………48

Lampiran 4.Evaluasi Kognitif Siklus


I………………………………………………49

Lampiran 5. Penilaian Aspek Kognitif Siklus


II…………………………………….50

Lampiran 6. Evaluasi Kognitif Siklus


II…………………………………………….51

Lampiran 7. Rekapitulasi Nilai


Afektif……………………………………………...52

Lampiran 8. Penilaian Aspek Afektif Siklus


I………………………………….……53

Lampiran 9. Penilaian Aspek Afektif Siklus


II……………………………………...54
Lampiran 10.Rekapitulasi Nilai
Psikomotorik………………………………………55

Lampiran 11.Penilaian Aspek Psikomotorik Siklus


I……………………………….56

Lampiran 12.Penilain Aspek Psikomotorik Siklus


II……………………………….57

Lampiran 13.Tabel Lembar Penilaian


Psikomotorik………………………………...58

Lampiran 15.Rekapitilasi Hasil Belajar Siklus I dan


II……………………………..59

Lampiran 16.Daftar Nama Mahasiswa yang mengajukan


pertanyaan…………………….60

Lampiran 17.Daftar Nama Mahasiswa Yang Menjawab


Pertanyaan……………………..61

Halaman

Lampiran B

Lampiran 1.
RPP……………………………………………………………………..62
Lampiran 2. Soal Evaluasi Belajar Siklus I dan
II…………………………………..70

Lampiran 3. Kunci Jawaban Evaluasi Belajar Siklus I dan


II……………………….71

Lampiran 4.
Silabus………………………………………………………………….72
BAB I

`PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era informasi dan globalisasi, lingkungan bisnis mengalami

perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh

karena itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan

operasionalnya secara efektif dan efisien agar dapat mempertahankan

eksistensinya. Untuk mencapai hal tersebut, maka perusahaan harus

memiliki system informasi yang berkualitas yang dapat menghasilkan

informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu.

Laporan keuangan sebagai media komunikasi informasi digunakan

untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam

perusahaan. Secara umum, tujuan informasi bagi organisasi adalah

mendukung fungsi pertanggungjawaban manajemen dan untuk

mendukung operasional perusahaan setiap hari (Hall: 2013,5)

Penerima utama dari informasi laporan keuangan selain pihak internal

perusahaan adalah para pemakai eksternal, seperti para pemegang saham,


kreditur dan agen-agen pemerintah. Secara umum, dapat dikatakan

pemakain luar informasi berkepentingan atas kinerja organisasi secara

keseluruhan. Oleh karena itu, mereka memerlukan informasi yang

memungkinkan mereka mengamati trend kinerja selama beberapa waktu

dan melakukan perbandingan diantara organisasi yang berbeda. Dengan

hakikat kebutuhan ini, informasi dalam bentuk laporan keuangan harus

disiapkan dan disajikan oleh semua organisasi dengan cara-cara yang

diterima umum dan dipahami oleh pemakai eksternal.

Laporan keuangan dihasilkan melalui proses akuntansi. Secara

umum, ada tiga laporan keuangan pokok yang dihasilkan oleh

perusahaan yaitu Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Arus Kas

(Hanafi, dkk : 2012,12). Laporan keuangan tersebut dihasilkan dalam

sebuah rangkaian proses yang dilakukan secara berurutan. Dalam proses

akuntansi manual, bukti transaksi dicatat dalam jurnal, yang selanjutnya

akan diposting ke buku besar. Setiap akhir periode tertentu, dilakukan

perhitungan saldo dari masing-masing perkiraan sebagai bahan untuk

menyusun rekapitulasi rekening pembukuan yang dinamakan neraca

saldo. Dari neraca saldo inilah disusun laporan keuangan (Gambar 1).
Jadi proses akuntansi secara manual dilakukan melalui proses salin-

menyalin, dan pembuatan rekapitulasi dilakukan secara berurutan

(sequential).

Gambar 1. Siklus Akuntansi

Dalam proses pengolahan data akuntansi dengan program

komputer, bukti transaksi direkam kedalam database. Proses perekaman

biasanya difasilitasi melalui menu dan jendela input yang memudahkan

proses perekaman transaksi serta meminimalkan kesalahan (human

error). Setelah data terekam dalam database, data tersebut akan menjadi

data sumber bagi berbagai program kecil untuk menghasilkan berbagai

laporan dan daftar-daftar, seperti buku besar, buku pembantu, neraca

saldo dan sebagainya. Dalam hal ini, proses salin-menyalin sangat minim

(hampir tidak ada) dan proses pengolahan data pada umumnya tidak

dilakukan secara sequential.


Para praktisi akuntansi pada umumnya tidak banyak tertarik untuk

mendalami database, sekalipun untuk jenis database sederhana.

Sementara itu, sangat banyak software akuntansi yang dibuat berbasis

database yang kompleks seperti Myob, Zahir, Bee Accounting dan lain-

lain. Akibatnya, para praktisi akuntansi, yang notabene merupakan

pengguna software akuntansi, tidak memahami cara kerja software

akuntansi secara baik. Mereka hanya melakukan input data transaksi.

Selebihnya, mereka hanya menekan tombol-tombol menu tertentu untuk

menampilkan laporan keuangan dan daftar-daftar secara otomatis. Maka

ketergantungan para pengguna tersebut terhadap perusahaan pembuat

software menjadi sangat tinggi.

Hal diatas menjadi permasalahan yang lebih serius manakala

software akuntansi hanya menggunakan pendekatan “document

interface” dalam menerima input. Artinya, pengguna merekam data

melalui tampilan formulir yang menyerupai bentuk dokumen transaksi,

seperti kuitansi, Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D dan sebagainya.

Segera setelah dokumen tersebut diisi maka program komputer secara

otomatis mengkonversi data menjadi jurnal. Jadi jurnal tidak direkam dan
didefinisikan oleh pengguna. Akibatnya, pada saat menghadapi transaksi

baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya atau adanya perubahan

prinsip akuntansi, maka pengguna tersebut tidak mampu menanganinya

dan kemudian akan kembali bergantung pada perusahaan pembuat

software. Misalnya ada perubahan dari konsep atau metode cash toward

accrual basis menjadi full accrual basis pada akuntansi pemerintahan.

Berdasarkan hasil observasi penulis kepada sejumlah pemerintah daerah,

umumnya setiap pemerintah daerah mengeluarkan biaya Rp. 200 juta

hingga Rp. 1 milyar setahun untuk mendapatkan jasa dukungan teknis

dan asistensi dari perusahaan pembuat software akuntansi. Dapat

dibayangkan betapa besar dana yang dikeluarkan untuk seluruh

pemeritah daerah setiap tahun (untuk lebih dari 500

kabupaten/kota/provinsi).

Kesuksesan pelaksanaan pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh

banyak faktor, salah satunya adalah faktor mahasiswa yang merupakan

subyek didik yang turut menentukan keberhasilan proses

pendidikan.Untuk mengoptimalkan keberhasilan dalam pendidikan,


maka semua faktor yang berkaitan dengan proses pendidikan atau

proses belajar,harus diperhatikan sehingga dapat membantu tercapainya

tujuan yang diharpkan. Tujuan yang dimaksud adalah tercapainya

prestasi belajar yang tinggi.

Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, standar proses

pendidikan memiliki peran yang sangat penting, oleh sebab itu

bagaimanapun idealnya standar isi dan standar lulusan, tanpa diisi oleh

proses yang memadai, maka standar-standar tersebut tidak akan memiliki

nilai apa-apa. Dalam konteks itulah standar kompetensi pendidikan

merupakan hal yang harus mendapat perhatian bagi pemerintah.

Implementasi standar proses pendidikan, dosen merupakan

komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses

pendidikan sangat tergantung pada dosen sebagai ujung tombak sehingga

upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari

pembenahan kemampuan dosen. Salah satu kemampuan yang harus di

miliki dosen adalah sebagaimana dosen merancang suatu strategi

pembelajaran yang sesuai tujuan atau kompetensi yang akan dicapai.


Berkaitan dengan kenyataan di lapangan bahwa pada umumnya

proses pembelajaran untuk mata kuliah komputerisasi akuntansi

khususnya pada jurusan Akuntansi masih mengandalkan pada

pembelajaran software siap pakai yakni software MYOB (Mind Your

Own Business) . Software tersebut pada umumnya mengintegrasikan

perencanaan, penyusunan anggaran, penatausahaan keuangan, akuntansi,

penggajian dan sebagainya. Namun, masalah yang dihadapi adalah

bahwa semakin terintegrasi, maka semakin banyak otomatisasi, sehingga

semakin sedikit peran pengguna (mahamahasiswa) dalam mengendalikan

proses pengolahan data.

Penggunaan software siap pakai akan memperbesar

ketergantungan pengguna dalam hal ini mahamahasiswa terhadap

perusahaan pembuat software serta dapat menghilangkan kemampuan

pengguna untuk mengendalikan proses pengolahan data. Oleh karena itu,

penulis bermaksud untuk menambahkan latihan teknik pengolahan data

akuntansi dengan menggunakan software spreadsheet, khususnya

Microsoft Excel. Alasan penggunaan Ms Excel adalah (1) karena

software ini cukup popular, mudah digunakan dan memiliki fitur yang
banyak dan lengkap, (2) Ms Excel biasanya telah terpasang dalam setiap

komputer, dan (3) Penggunaan Ms Excel tidak menghilangkan

kemampuan dan kebiasaan pengguna untuk membuat jurnal, sehingga

bisa tetap menerapkan siklus akuntansi dan mudah melakukan koreksi

jika terjadi kesalahan dan (4) jika timbul transaksi baru yang sebelumnya

belum pernah terjadi, pengguna akan dengan mudah menyesuaikan

spreadsheet-nya.

Sesungguhnya untuk memudahkan pembelajaran Komisasi

akuntansi, mahasiswa justru harus memahami konsep dasar dari KKPI.

Untuk mencapai pemahaman dan penguasaan konsep yang lebih baik,


diperlukan pengetahuan mengenai konsep-konsep maupun prinsip-

prinsip yang mendasari suatu materi. Berdasarkan kenyataan di lapangan

menunjukkan bahwa penguasaan konsep dasar KKPI (keterampila

Komputer dan Pengelolaan Informasi) oleh mahasiswa SMK Negeri 1

Saparua masih rendah. Hal ini berpengaruh pada perolehan nilai hasil

belajar mahasiswa yang dari tahun ke tahun tidak mengalami

peningkatan yang signifikan. Kalau dipresentasikan sekitar 60–65%

berdasarkan analisis dari 30 mahasiswa, yang mendapat nilai 7,0 sekitar

10 mahasiswa saja. Sementara Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) menuntut agar upaya hasil perolehan nilai harus di atas 7,0.

Dengan daya serap minimal 80 % baru dinyatakan berkompeten.

Untuk mengatasi masalah di atas diperlukan penelitian tindakan

kelas dengan mengimplementasikan model pembelajaran berbasis

Cooperatif Learning (CL) Model STAD (Student Time Achievment

Devision) yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk

membantu peserta didik memakai teori secara mendalam melalui

pengalaman belajar. Karena itu dengan mengiplementasikan model

pembelajaran KKPI berbasis Cooperatif Learning (CL) model STAD di


harapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas mahasiswa kelas

X SMK Negeri 1 Saparua.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan

permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Apakah pembelajaran berbasis

Cooperatif Learning (CL) model STAD dapat meningkatkan kompetensi

belajar mahamahasiswa jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Hasanuddin untuk mata kuliah komputerisasi akuntansi?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

pembelajaran berbasis Cooperatif Learning (CL) model STAD dapat

meningkatkan kompetensi belajar belajar mahamahasiswa jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin untuk mata kuliah

komputerisasi akuntansi.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa maupun dosen

lainnya dan juga untuk lembaga pendidikan.

1. Bagi mahasiswa.

Dapat meningkatkan keberanian untuk bertanya, menjawab dan

mengemukakan pendapat, makna pebelajaran bagi mahasiswa dan

meningkatkan kerja sama antar mahasiswa sehingga terpacu motivasi

mahasiswa dalam proses pembelajaran dan akhirnya prestasi mahasiswa

meningkat.

2. Bagi dosen.

Dapat meningkatkan keterampilan pengembangan pendekatan metode

atau model dalam proses pembelajaran serta keterapilan dalam

penggunaan media pembelajaran.

3. Bagi dosen lain.

Dapat meningkatkan pemahaman tentang penelitian dan menumbuhkan

minat untuk melakukan penelitian.


4. Bagi sekolah.

Dapat meningkatkan mutu lulusnya agar mampu bersaing dalam dunia

kerja dan dunia industri.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Kompetensi

Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan,

nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak. Menurut Purwadarminta dalam kamus umum Bahasa

Indonesia, kompetensi adalah : “kewenangan atau kekuasaan untuk

menentukan atau memutuskan sesuatu hal”. Kompetensi menunjuk

kepada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui

pembelajaran dan latihan, dalam hubungannya dengan proses

pembelajaran kompetensi menunjuk kepada perbuatan (performance)

yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses

belajar. Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas,

dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis

pekerjaan tertentu. Dengan demikian terhadap hubungan antara tugas-

tugas yang dipelajari peserta didik di sekolah dengan kompetensi yang

diperlukan oleh dunia kerja. Untuk itu, kurikulum menuntut kerja sama
yang baik antara pendidikan dan dunia kerja, terutama dalam

mengindetifikasi dan menganalisis kompetensi yang perlu diajarkan

kepada peserta didik di sekolah.

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik perlu dinyatakan

sedemikian rupa agar dapat dinilai, sebagai wujud hasil belajar, peserta

didik perlu mengetahui tujuan belajar dan tingkat-tingkat penguasaan

yang akan digunakan sebagai kriteria pencapaian secara eksplisit,

dikembangkan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dan

memiliki kontribusi terhadap kompetensi-kompetensi yang sedang

dipelajari. Dengan demikian dapat menunjuk kepada perbuatan yang bisa

diamati dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap serta tahap-tahap pelaksanaannya secara

utuh.

2. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses perubahan baik dalam aspek

pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kegiatan belajar merupakan

peristiwa di mana seseorang mempelajari sesuatu dan menyadari


perubahan itu melalui belajar. Namun demikian, perubahan yang

dimaksud dalam kajian ini bersifat positif dalam arti adanya perubahan

peningkatan kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran.

Belajar merupakan suatu hak yang sangat dibutuhkan oleh manusia

dalam kehidupannya. Kemampuan belajar seseorang akan dapat

meningkatkan dan mengembangkan kemampuannya, baik dalam

tampilan dan kreativitasnya. Dengan belajar seseorang akan mampu

mengikuti perkembangan dalam segala bidang, khususnya penguasaan

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) maupun dalam pengembangan

iman dan taqwa (IMTAQ).

Slameto (2003 : 2) mengemukakan “belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan”,

sedangkan Roestiyah (1986 : 54) berpendapat “belajar adalah perubahan

individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap”. Hal senada

diungkapkan oleh Ali (1992 : 14) bahwa ‘belajar sebagai proses

perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungannya.”

Uraian beberapa pendapat dan definisi tentang belajar yang

dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang


dilakukan seseorang secara sadar melalui interaksi dengan lingkungannya

yang dari interaksi itu menghasilkan perubahan tingkah laku seseorang.

Belajar merupakan suatu usaha menguasai hal - hal yang baru yang

ditandai oleh adanya perubahan pemahaman, sikap dan keterampilan.

Proses belajar adalah proses yang berbeda dengan proses kematangan

yang dicapai oleh seseorang dari proses pertumbuhan psikologisnya.

Perubahan yang juga tidak termasuk dalam kategori belajar adalah

refleksi. Kegiatan belajar di sini adalah peristiwa belajar di mana

seseorang menyadari bahwa ia mempelajari suatu perubahan.

3. Tinjauan umum pembelajaran Cooperatif Learning ( CL )


model STAD.

Cooperatif Learning (CL) model STAD adalah merupakan salah

satu bentuk pembelajaran di mana mahamahasiswa bekerja sama dalam

kelompok belajar dan saling ketergantungan antara mahasiswa yang satu

dengan mahasiswa yang lain pada kelompoknya masing-masing.

Menurut Abdulrahman dan Bini dalam Nurhadi dan Great (2003)

mengatakan bahwa: “Pembelajaran Cooperatif Learning (CL) model


STAD adalah pembelajaran secara sadar dan sistematis mengembangkan

interaksi yang silih berganti antar sesama mahasiswa sebagai latihan

hidup di masyarakat nyata.”

Dengan menonjolkan interaksi dalam kelompok, model

pembelajaran ini dapat membuat mahasiswa menerima mahasiswa lain

yang kemampuannya berbeda seperti yang dikemukakan Slavin yang

dikutip oleh Rochiati (2005) bahwa: “Pembelajaran Cooperatif Learning

(CL) merupakan metode pengajaran yang mahasiswanya memiliki

kemampuan yang berbeda-beda, bekerja sama di dalam kelompok kecil

untuk saling membantu satu dengan yang lain.” Di dalam pembelajaran

Cooperatif Learning (CL) model STAD, mahasiswa belajar bersama

dalam kelompok -kelompok kecil terdiri dari 4 atau 5 mahasiswa dengan

kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri

dari campuran kemampuan mahasiswa, jenis kelamin dan suku. Hal ini

bermanfaat untuk melatih mahasiswa menerima perbedaan pendapat dan

bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya.

Pembelajaran Cooperatif Learning (CL) model STAD diajarkan

keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama di dalam


kelompoknya seperti menjadi pendengar yang baik, mahasiswa diberi

lembar kegiatan yang berisi pernyataan atau tugas yang direncanakan

untuk diajarkan. Perlu ditekankan kepada mahasiswa bahwa mereka

belum boleh mengakhiri diskusinya sebelum mereka yakin bahwa

seluruh anggota timnya menyelesaikan seluruh tugas. Mahasiswa diminta

menjelaskan jawabannya di Lembar Kerja Mahasiswa (LKS) dan apabila

seorang mahasiswa memiliki pertanyaan, teman atau kelompok diminta

untuk menjelaskan sebelum menayakan kepada dosen. Pada saat

mahasiswa sedang bekerja dalam kelompok, dosen berkeliling di antara

anggota kelompok, memberikan pujian dan mengamati bagaimana

kelompok kerja. Pada saatnya kepada mahasiswa diberikan evaluasi

dengan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tes yang diberikan.

Diusahakan agar mahasiswa tidak bekerja sama pada saat evaluasi. Pada

saat itu mereka harus menunjukkan apa yang mereka pelajari secara

individu.

4. Langkah–langkah pembelajaran Cooperatif Learning (CL)


Model STAD
Ada 6 fase atau langkah utama dalam pembelajaran Cooperatif

Learning (CL) model STAD (Arends, 1997). Pembelajaran dimulai

dengan dosen menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi

mahasiswa untuk belajar. Fase ini diikuti mahasiswa dengan penyajian

informasi sering dalam bentuk tes bukan verbal. Selanjutnya mahasiswa

dikelompokkan ke dalam tim-tim, bekerja sama menyelesaikan tugas

mereka. Fase terakhir dari pembelajaran Cooperatif Learning (CL) model

STAD yaitu penyajian hasil akhir kerja kelompok dan mengetes apa yang

mereka pelajari serta memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha

kelompok maupun individu. Pembelajaran Cooperatif Learning (CL)

model STAD dirangkumkan pada tabel 1:


Tabel 1. Langkah-langkah pembelajaran Cooperatif Learning (CL)
model STAD.

Fase Kegiatan Dosen


1. Menyampaikan Meyampaikan semua tujuan
tujuan dan pembelajaran yang ingin dicapai pada
memotivasi pelajaran tersebut dan memotivasi
mahasiswa. mahasiswa belajar.
2. Menyajikan Menyajikan informasi kepada mahasiswa
informasi baik dengan peragaan (demonstrasi) atau
teks.
3. Mengorganisasikan Menjelaskan kepada mahasiswa
mahasiswa ke dalam bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar kelompok belajar dan membantu
menentukan ketua kelompok.
4. Membantu kerja Membimbing kelompok – kelompok
kelompok dalam belajar pada saat mereka mengerjakan
belajar tugas.
5. Mengetes materi Mengetes materi pelajaran atau
kelompok menyajikan hasil – hasil
pekerjaan mereka.
6. Memberikan Memberikan cara – cara untuk
penghargaan menghargai baik upaya maupun hasil
belajar individu dan kelompok.
5. Keterampilan – keterampilan dalam pembelajaran
Cooperatif Learning (CL) model STAD

Dalam pembelajaran Cooperatife Learning (CL) model STAD tidak

hanya mempelajari materinya saja tetapi mahasiswa juga harus

mempelajari keterampilan Cooperatife Learning (CL) model STAD yang

berfungsi melancarkan hubungan kerja. Peranan hubungan kerja dapat

dibangun dengan membatasi tugas pokok anggota kelompok selama

kegiatan. Keterampilan-keterampilan Cooperatife Learning (CL) model

STAD tersebut antara lain :

1. Keterampilan awal

a. Membangun kesepakatan maksudnya menyamakan pendapat yang

berguna untuk meningkatkan kerja sama dalam kelompok.

b. Menghargai kontribusi berarti memperhatikan atau mengenai apa

yang dapat di katakan dan dikerjakan oleh orang lain. Dapat saja

kritik yang diberikan atau ditujukan terhadap ide yang tidak individu.

c. Mengambil giliran dan berbagai tugas adalah bahwa setiap anggota

kelompok bersedia menggantikan dan bersedia mengemban

tugas/tanggung jawab tertentu dalam kelompok.


d. Berada dalam kelompok maksudnya adalah setiap anggota kelompok

tetap dalam kelompok kerjanya selama kegiatan berlangsung.

e. Berada dalam tugas artinya bahwa meneruskan tugas yang menjadi

tanggung jawab agar kegiatan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu

yang dibutuhkan.

f. Mendorong partisipasi artinya mendorong semua anggota kelompok

untuk memberikan semua kontribusi terhadap tugas kelompok.

g. Mengundang orang lain

h. Menyelesaikan tugas pada waktunya

i. Menghormati perbedaan individu.

2. Keterampilan tingkat menengah

Keterampilan tingkat menengah meliputi : menunjukkan

penghargaan dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara

dapat diterima, mendengarkan dengan aktif, bertanya, membuat

rangkuman, menafsirkan, mengatur dan mengorganisir serta

menguraikan keterangan.

3. Keterampilan tingkat mahir


Keterampilan tingkat mahir meliputi : mengkolaborasi, memeriksa

dengan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan dan

berkompromi.

6. Prinsip – prinsip pembelajaran Cooperatife Learning (CL)


model STAD

Pembelajaran Cooperatife Learning (CL) model STAD berlangsung

dalam keadaan yang mengusahakan kebersamaan dengan tujuan

menghasilkan sesuatu yang produktif bukan yang kompetitif usaha

individualistis. Kondisi- kondisi yang mendukung adalah :

1. Secara nyata merasa ada dalam situasi saling ketergantungan

positif.

2. Melakukan peningkatan intraktif dengan sungguh-sungguh

(muka dengan muka)

3. Secara nyata menerima kemampuan individu dan tanggung

jawab pribadi seseorang dalam mencapai tujuan kelompok

4. Meningkatkan penggunaan hubungan antara pribadi yang relevan

dan keahlian kelompok kecil.


5. Meningkatkan dan secara teratur melakukan pemrosesan

kelompok – kelompok dari yang difungsikan pada masa kini

ditingkatkan menjadi kelompok yang diefektifan pada masa

depan.

Setiap hubungan Cooperatife Learning (CL) model STAD yang

sehat mempuyai lima dasar ini misalnya pada tutor teman sebaya, mitra

belajar, penghubung sebaya kelompok kerja orang dewasa, keluarga dan

kelompok Cooperatif Learning (CL )model STAD lainnya.

Teknik pembelajaran Cooperatif Learning (CL) model STAD

antara lain:

a. Saling ketergantungan yang positif

Gambaran pelajaran Cooperatife Learning (CL) model STAD yang

efektif adalah bahwa para mahasiswa sama-sama menyakini bahwa

mereka memiliki tanggung jawab bersama dalam pembelajaran

Cooperatife Learning (CL) model STAD. Mahasiswa bertanggung

jawab : 1) mempelajari bahan-bahan yang di tugaskan kepada mereka,

dan 2) memastikan bahwa semua anggota kelompoknya mempelajari

bahan-bahan yang ditugaskan kepada mereka. Teknik seperti ini di


namakan : ketergantungan yang positif. Ketergantungan positif muncul

ke permukaan ketika para mahasiswa menyadari bahwa mereka

mempunyai hubungan dengan teman-teman sekelompok mereka, dan

mereka tidak berhasil bila teman-teman sekelompok mereka tidak sukses

juga atau sebaliknya. Mereka berhasil bila teman-teman sekelompoknya

berhasil dan atau mereka memusatkan usaha mereka dengan usaha

kelompok dalam menyelesaikan tugas-tugas. Saling ketergantungan yang

positif memperlihatkan situasi di mana para mahasiswa : 1) melihat

bahwa pekerjaannya bermanfaat bagi kelompoknya dan pekerjaan

kelompok bermanfaat bagi dirinya dan 2) bekerja sama dalam kelompok

yang kecil untuk memaksimalkan pembelajaran kepada setiap anggota

kelompok dengan membagikan mereka masing-masing demi kesuksesan

bersama dalam kelompok.

b. Interaksi langsung yang positif

Saling ketergantungan positif menghasilkan interaksi yang

memajukan sesama. Interaksi yang memajukan sesama dapat

mendefinisikan sebagai pendorong dan memberikan fasilitas kepada

usaha-usaha setiap anggota kelompok dalam mencapai penyelesaian


tugas, dan menghasilkan sesuatu yang berhubungan dengan pencapaian

tujuan kelompok.

c. Kemampuan individu / tanggung jawab pribadi

Untuk meyakinkan bahwa setiap mahasiswa menggunakan

kemampuan mereka sendiri dalam bekerja sama di dalam kelompoknya,

dosen perlu mengatur seberapa banyak setiap anggota kelompok

meyumbangkan kemampuan mereka kepada kelompok, mengatur sesuai

dengan latar belakang kelompok dan pribadi para mahasiswa serta

membentuk kelompok menekan usaha-usaha anggota kelompok yang

berlebihan, dan yakin bahwa setiap anggota kelompok bertanggung

jawab pada hasil akhir kelompok agar akuntabilitas pribadi terlihat jelas

di dalam kelompok, dengan pengaturannya sebagai berikut :

1. Kelompok jangan terlalu besar. Semakin kecil kelompok

semakin besar akuntabilitas pribadi dapat diterapkan.

2. Melakukan tes kepada semua mahasiswa.


3. Mengevaluasi dapat dilakukan dengan cara mahasiswa

mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.

4. Melakukan observasi pada setiap kelompok dan catat seberapa

sering setiap kelompok memberikan kontribusinya kepada

kelompok

5. Memberi tugas kepada setiap kelompok sebagai penghubung

yang bertugas sebagai pemberi pertanyaan kepada anggota

kelompok lain mengenai alasan yang rasional yang menyadari

jawaban – jawaban kelompok.

6. Mahasiswa diberi kesempatan mengajarkan kepada sesama

temannya, apa yang pernah mereka pelajari. Bila semua

mahasiswa melakukan hal ini, maka kegiatan ini disebut sebagai

simultaneous explaining.

Tergambar suatu pola pembelajaran tahap pertama, mahasiswa

mempelajari pengetahuan, keterampilan, strategi dan prosedur dalam

kelompok Cooperatife Learning (CL) model STAD. Tahap kedua

mahasiswa menerima pengetahuan atau memajukan keterampilan,

strategi, pengetahuan untuk menerapkam penguasaan pribadi mereka


terhadap materi yang mereka terima. Para mahasiswa mempelajarinya

bersama-sama dan kemudian menerapkannya pada dirinya sendiri.

d. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil.

Dalam rangka mencapai tujuan bersama para mahasiswa harus : 1)

saling mengenal dan mempercayai, 2) komunikasi secara akurat dan

tidak ambisius, 3) saling menerima dan menunjang dan 4)

menyelesaikan masalah secara konstruktif. Keterampilan interpersonal

dan bekerja sama dalam kelompok kecil tidak secara spontan timbul

ketika di butuhkan. Para mahasiswa harus diarahkan untuk melakukan

keterampilan sosial bagi kerja sama yang berkualitas tinggi dan

dimotivasi untuk menggunakannya bila kelompok secara keseluruhan,

lingkungan kelompok yang dinamis adalah berdasarkan pada pemikiran,

bahwa keterampilan sosial merupakan kunci menuju kelompok yang

Cooperatife Learning (CL) model STAD.

e. Proses kerja kelompok

Proses kerja kelompok dapat dilakukan dengan tahapan – tahapan

sebagai berikut : 1) sebutkan apa kegiatan anggota kelompok mandiri dan

tidak mandiri, 2) buat dua keputusan mengenai apa yang tetap


dilaksanakan atau harus diubah. Tujuan dari proses kerja kelompok

adalah mengklarifikasi dan memajukan efektifitas anggota kelompok

dalam mengkontribusi usaha bersama dalam mencapai tujuan- tujuan

kelompok.

Ada dua tingkatan proses kerja kelompok kecil dari seluruh kelas.

Dosen secara periodik memperhatikan seluruh kegiatan kelas, pada saat

pembelajaran Cooperatife Learning (CL) model STAD digunakan.

Dosen mengamati kelompok, menganalisa masalah – masalah

yang dibahas kelompok secara bersama, dan memberikan upan balik

kepada setiap kelompok tentang cara kerja mereka.

Aspek yang penting untuk proses kerja kelompok kecil dan seluruh

kelas adalah penghargaan kelompok untuk penghargaan kelas. Perasaan

sukses dihargai dan direspeki membangun komiten mahasiswa untuk

belajar, memacu semangat bekerja di kelompok, meningkatkan rasa

menguasai materi dengan mantap dan bekerja secara Cooperatife

Learning (CL) model STAD dengan teman sekelas menuju ke belakang

pada akhir tahun 1800 – an, ternyata mengaktifkan mahasiswa bekerja

secara Cooperatife Learning (CL) model STAD di kelas merupakan cara


yang ampuh bagi mereka untuk belajar dan memberi dampak posotif

dalam kelas dan lingkungan sekolah dan telah dibuktikan oleh dosen-

dosen kelas dari Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Lanjutan Atas,

ternayata juga yang perlu ditekankan dalam pembelajaran Cooperatife

Learning (CL) model STAD di kelas adalah : berjalan bersama-sama ke

tujuan, membina hubungan yang positif dan meningkatkan kesehatan

psikologis.

Kemampuan para mahasiswa dalam belajar, bekerja secara

Cooperatife Learning (CL) model STAD dengan sesama teman

sebanyanya merupakan dasar yang kuat dalam membangun dan

melestarikan, hubungan keluarga, karir dan persahabatan, kemampuan

untuk menunjuk keterampilan teknis, seperti membaca, berbicara,

mendengar, menulis, menghitung dan memecahkan masalah sangat

berguna tetapi akan sangat sedikit manfaatnya apabila orang tersebut

tidak dapat menerapkan keterampilannya dalam interaktif dan

Cooperatife Learning (CL) model STAD dengan orang lain dalam

karirnya dan masyarakat di sekitarnya.


7. Lingkungan belajar dan sistem manajemen

Lingkungan belajar untuk pembelajaran Cooperatif Learning (CL)

model STAD dicirikan oleh proses demokrasi dan peran aktif mahasiswa

dalam menentukan apa yang harus dipelajari dan bagaimana

mempelajarinya. Dosen menetapkan suatu struktur tingkat tinggi dalam

pembentukan kelompok dan mendefinisikan semua prosedur, namun

mahasiswa diberi kebebasan dalam mengendalikan dari waktu ke waktu

di dalam kelompoknya. Agar pelajaran dengan menggunakan

pembelajaran Cooperatif Learning (CL) model STAD ingin menjadi

suskes, materi pelajaran yang lengkap harus disediakan di ruang dosen

atau diperpustkaan dan di pusat media. Keberhasilan juga menghendaki

syarat dari menjauhkan kesalahan tradisional yang berhubungan dengan

kerja kelopok secara hati-hati mengolah tingkah laku mahasiswa.


8. Uraian Materi mengoperasikan Sistm Operasi Berbasis

Teks

a. Mempersiapkan Pra Penyalaan Komputer

Komputer adalah alat yang digunakan untuk mengolah data,

menggambar, dan sebagainya denan menggunakan sistem elektronik.

Komputer memiliki unsur-unsur-unsur/komponen-komponen yang saling

terkait yaitu: 1) Hardware (perangkat keras), 2) Software (perangkat

lunak), 3) Brainware (manusia/user).

Perangkat keras komputer adalah pealatan komputer yang bisa

dillihat dan bisa dipegang , yang terdiri dari: 1) Alat masukkan/input:

mouse, keyboard, scanner. 2). Alat pemroses: CPU (yang di dalamnya

ROM dan RAM). 3). Alat keluaran/output: monitor, printer.

Secara umum software (perangkat lunak) terbagi atas 2 bagian

yaitu: 1). Software (perangkat lunak) Sistem Operasi, 2). Software

(perangkat lunak) aplikasi. Software sistem operasi terbagi atas 2 bagian

yaitu sistem operasi berbasis teks (DOS) dan sistem operasi berbasis GUI

(Graphic User Interface) misalnya: Program perkantoran (Microsoft


Office) yaitu: pengolah kata (Word), penolah angka (Excel), pengolah

data (Data Base).

Brainware (pengguna/user) terdiri atas: 1). System analyst yaitu,

orang yang menyusun kerangka program, 2). Programmer yaitu, orang

yang membuat sebuah program dan 3). Operator.

Langkah-langkah menyalakan komputer: 1). Cek dulu keadaan

komputer apakah sudah tersambung dengan aliran listrik atau belum, 2).

Nyalakan tombol power pada stavol, 3). Nyalakan tombol power pada

monitor, 4). Nyalakan tombol power pada CPU, 5). Tunggu sampai

monitor menyala dan mnampilkan layar desktop Windows.

b. Mengoperasikan Sistem Operasi Berbasis Teks

Yang tergolong sistem operasi berbasis teks adalah DOS (Disk

Operating System). Jenis-jenis perintah sistem operasi DOS: 1). Perintah

internal (Internal Command) yaitu perintah yang tidak lagi dipanggil dari

luar karena semua perintah sudah tersimpan dalam file khusus, contoh:

a). Dir,berfungsi untuk menampilkan seluruh isi file, b). Copy, berfungsi

untuk menyalin file, baik dalam satu disket maupun ke disket yang lain,

c). Del/Erase, berfungsi untuk menghapus file, d). Ren, berfungsi untuk
mengganti nama sebuah file, e). Move, berfungsi untuk memindahkan

sebuah file ke lokasi lain. 2). Perintah eksternal (Eksternal Command)

yaitu perintah yang harus dipanggil dari luar, contoh: a). Format,

berfungsi untuk memformat sebuah disket, b). Diskcopy, berfungsi untuk

membuat duplikat sebuah disket, c). CHKDSK, berfungsi untuk mencek

sebuah disket.

Sistem operasi DOS dapat dijalankan dengan 2 cara yaitu: 1).

Start---Run--ketik cmd, 2). Start----All program---Acessories---

command prompt.

Langkah-langkah untuk memaikan komputer: 1). Klik tombol star,

2). Klik turn off komputer, 3). Klik turn off.

B. Kerangka Pikir

Pendidikan merupakan penyelenggara pengembangan sumber daya

manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dalam era globalisasi,

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dosen merupakan

komponen yang memegang peranan penting dalam proses belajar


mengajar, kemampuan dosen dalam menciptakan lingkungan dan

suasana yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik akan

menentukan kualitas dan hasil yang baik. Keberhasilan dosen dalam

menyampaikan materi KKPI sangat tergantung pada kelancaran interaksi

komunikasi antara dosen dan mahasiswa.

Penggunaan pembelajaran Cooperatif Learning (CL) model STAD

dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Pembelajaran Cooperatif

Learning (CL) model STAD tumbuh dari suatu tradisi pendidikan

menekan berpikir dan bertidak demokratis pembelajaran aktif perilaku

kooperatif dan menghormati perbedaan pendapat sesama teman dalam

kelompoknya.

Pembelajaran Cooperatif Learning (CL) model STAD mengacu

pada metode pembelajaran dimana mahasiswa berkerja sama dalam

kelompok kecil yang saling membantu dalam belajar. Setiap anggota

kelompok akan bekerja sama memahami suatu konsep materi pelajaran

KKPI.
Tujuan pembelajaran Cooperatif learning (CL) model STAD

adalah menciptakan situasi keberhasilan individu yang ditentukan dan

dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Berdasarkan hal tersebut,

pembelajaran Cooperatif Learning (CL) model STAD didefenisikan

sebagai suatu sistem pembelajaran dimana mahasiswa diberi kesempatan

bekerja sama untuk memahami materi KKPI.

Pembelajaran Cooperatif Learning (CL) model STAD dapat

melatih mahasiswa untuk mendengarkan pendapat- pendapat orang lain

yang merangkum temuan-temuan dalam bentuk tulisan. Tugas-tugas

kelompok akan memacu para mahasiswa untuk berkerja sama, saling

membantu satu sama lain dalam mengintergrasikan pengetahuan-

pengetahuan yang dimilikinya. Uraian yang diberikan dalam kerangka

pikir dapat dilihat pada gambar 1.

Mata Pelajaran Keterampilan


Komputer dan Pengelolaan
Informasi (KKPI)
Rencana Pembelajaran

METODE Student Team


Acheievenment Division

Evaluasi

Hasil Yang
Dicapai

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir


C. Hipotesis penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka piki yang telah

dikemukakan di atas, hipotesis penelitian dirumuskan sebgai berikut:

“Pembelajaran Cooperatif Learning (CL) moedel STAD dapat

meningkatkan kompetensi belajar mahasiswa kelas X Jurusan Teknik

Listrik SMK Negeri 1 Saparua pada mata pelajaran Keterampilan

Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yakni

menggambarkan hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan metode

Cooperatif Learning (CL) model STAD.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Saparua Tahun Ajaran

2010 / 2011. Mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan

Informasi ( KKPI ) dengan Standar Kompetensi Mengoperasikan PC

Stand Alone. Waktu penelitian mulai bulan Agustus sampai November

2010 dengan alamat Jln. Waisisil Saparua Kabupaten Maluku Tengah

yang jadwal kegiatan penelitiannya terlihat pada tabel 2.

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan kelas Mahasiswa


SMK Negeri I Saparua

Septemb Novemb
N Agustus Oktober
Jenis Kegiatan er er
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan √ √
2 Pelaksanaan siklus √ √ √ √
I dan
pengumpulan data
3 Evaluasi √ √ √ √ √ √
4 Pelaksanaan Siklus  √ √ √ √
II dan
Pengumpulan data
pada siklus II
5 Evaluasi  √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Analisis data √ √ √ √ √
7 Penyusunan √ √ √
Laporan

B. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah mahasiswa kelas X Telnik Listrik

sebanyak 30 orang,di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1

Saparua tahun ajaran 2010-2011.

C. Variabel Penelitian

Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel

tunggal yakni:

- Hasil belajar mahasiswa kelas X Teknik Listrik SMK Negeri 1 Saparua

dengan menggunakan model pembelajaran Cooperatif Learning (CL)


model STAD pada mata pelajaran Keterampilan Komputer dan

Pengelolaan Informasi (KKPI) materi Mengoperasikan Sistem Operasi

Berbasis Teks.

D. Perencanaan Tindakan Penelitian

Rencana penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus

1. Siklus pertama berlangsung selama 4 minggu

2. Siklus kedua berlangsung selama 4 minggu

Kriteria penelitian tindakan harus terdiri dari 4 kegiatan utama yang

ada pada setiap siklus yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan /

pelaksanaan, tahap pengamatan / observasi dan tahap refleksi.

Selanjutnya secara terperinci penelitian tindakan kelas ini dapat

dijabarkan pada tabel 3.

Tabel 3. Rencana Penelitian Tindakan Kelas

Siklus Tahap  Membentuk kelompok belajar


I a. Kelompok belajar dibagi menjadi 8
kelompok, dalam satu kelompok
terdiri dari 4 orang.
b. Satu kelompok terdiri dari 4 orang
dan memiliki peranan masing-
masing yaitu sebagai ketua
kelompok, peraga, penulis dan
penanya.
 Melakukan telaah kurikulum
(membuat silabus)
Perencanaan  Membuat skenario pembelajaran
setiap pertemuan (membuat RPP)
 Membuat lembar observasi untuk
mengamati dan mengidentifikasi
segala yang terjadi selama PBM.
 Membuat alat evaluasi untuk melihat
kemampuan mahasiswa dalam
menyelesaikan soal-soal berdasarkan
materi yang diberikan.
Tahap  Pertemuan pertama
a. Menjelaskan sistem komputer
tindakan b. Menjelaskan perangkat keras
(pelaksanaa komputer (Hardware)
n) c. Mendemonstrasikan cara
penggunaan perangkat keras
omputer (Hardware)
d. Menjelaskan perangkat lunak
komputer (Software)
e. Mengembangkan sifat ingin tahu
mahasiswa dengan bertanya.
f. Memberikan tugas kelompok
sebagai contoh penggunaan
perangkat keras dan perangkat lunak
komputer
 Pertemuan kedua
a. Menjelaskan prosedur penyalaan
komputer
b. Mengerjakan tugas yang diberikan
 Pertemuan ketiga
a. Mahasiswa dapat mempraktekkan
langkah-langkah menyalakan
komputer
b. Membuat kesimpulan
 Pertemuan keempat
a. Memberikan post test

Tahap  Melakukan observasi dengan memakai


Pengamatan format observasi
(observasi)

 Merefleksi setiap hal yang diperoleh


Tahap melalui lembar observasi
 Menilai dan mempelajari
Refleksi perkembangan hasil pekerjaan
mahasiswa selama siklus I serta nilai
akhir siklus I
 Dari hasil refleksi pada siklus I dosen
menyusun rencana baru untuk
membuat tindakan antara lain :
Tahap
Siklus memberikan teguran kepada
Perencanaa mahasiswa yang kurang disiplin, lebih
II
n memperhatikan proses pembelajaran.
 Memberikan bimbingan ke mahasiswa
tentang hal-hal yang perlu diperbaiki
dalam proses pembelajaran
Tahap  Pertemuan pertama
a. Menjelaskan perintah-perintah
Tindakan sistem operasi dan proses
menshutdown komputer
(pelaksanaa
b. Mengembangkan sifat ingin tahu
n)
mahasiswa dengan bertanya
 Pertemuan kedua
a. Meberikan tugas berkelompok yang
berkaitan dengan hal – hal yang
masih kurang dipahami oleh
mahasiswa.
b.Membimbing mahasiswa
menyelesaikan tugas kelompoknya
dengan baik.
 Pertemuan ketiga
a. Mempraktekkan cara menshutdown
komputer
 Pertemuan keempat
a. Memberikan post test

 Observasi ini dilakukan pada saat


Tahap PBM berlangsung, mencatat setiap hal
yang dialami oleh mahasiswa
Pengamatan berdasarkan lembar observasi.
(observasi)  Oservasi yang dilakukan lebih
ditingkatkan kecermatannya dan
diupayakan secara maksimal.
 Menilai dan mempelajari
Tahap
perkembangan hasil pekerjaan
refleksi mahasiswa selama siklus II serta akhr
siklus II
Untuk lebih jelasnya model penelitian tindakan kelas dapat dilihat
pada gambar 2.

Perencanaan 1

Refleksi 1 Siklus I Pelaksanaan 1

Pengamatan 1
Perencanaan 2

Refleksi 2 Siklus II Pelaksanaan 2

Pengamatan 2

Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto


Suharsimi, 2006)
E. Teknik pengumpulan Data

Teknik mengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Menyiapkan perangkat pembelajaran (silabus,RPP,lembaran

penilaian (observasi),daftar hadir mahasiswa).

b. Menyediakan komputer sebagai media pembelajaran.

c. Membuat instrumen observasi (LKS).

d. Evaluasi soal-soal penilaian.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dibagi atas dua yaitu :

1. Data kualitatif yang berupa efektivitas waktu belajar mahasiswa,

efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan mahasiswa dan efektivitas


belajar mahasiswa dengan pihak lain dianalisis secara kualitatif

denagan indikator sebagai berikut :

a. Efektivitas waktu belajar mahasiswa

Baik : tugas selesai dengan benar dan lebih cepat dari waktu

yang ditentukan.

Cukup : tugas selesai dengan benar dan tepat waktu

Kurang : tugas selesai dan lebih lambat dari waktu yang

ditentukan

b. Efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan mahasiswa

Baik : pengoperasian PC stand alone dengan baik

Cukup : pengoperasian PC Stand alone dengan bantuan dari

berbagai pihak

Kurang : Tidak pernah melakukan pengoperasian PC stand

alone

c. Efektivitas kegiatan belajar mahasiswa dengan pihak lain

terdiri atas:
1. Teman sekolah dan orang yang memiliki kecakapan /

pengalaman

Baik : menyelesaikan tugas kelopok dengan baik dan benar

Cukup : menyelesaikan tugas kelompok dengan benar

Kurang : tidak pernah menyelesaikan tugas

2. Belajar mandiri

Baik : mengunjungi rental komputer atau belajar komputer di

rumah untuk mempermahir keterampilan yang

diperoleh di sekolah.

Cukup : memperbanyak bertanya pada teman sekelompok

tentang hal yang belum dipahami.

Kurang : tidak pernah mengunjungi rental ataupun bertanya

kepada teman tentang hal yang belum dipahami.

2. Data kuantitatif yang berupa keterampilan dosen dalam

mengembangkan pembelajaran Keterampilan Komputer dan

Pengelolaan Informasi (KKPI) dengan menggunakan metode


Cooperatife Learning (CL) model STAD dan hasil belajar mahasiswa

berupa hasil tes akhir Siklus I dan Siklus II dapat dianalisis secara

deskrptif. Misalnya, mencari nilai rata-rata, presentase keberhasilan

belajar dan lain-lain. Untuk menentukan tingkat predikat yang

memenuhi syarat kompetensi atau sama dengan lulus pada mata

pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI)

di gunakan predikat yang telah ditetapkan (hasil rapat dewan dosen

SMK Negeri 1 Saparua dengan mempertimbangkan laporan

pendidikan SMK 2010 seperti paa tabel 4.

Tabel 4. Kategori skor hasil belajar mahasiswa

Kategori
Skor
Huruf Predikat

9,00 – 10,00 A Amat baik

8,00 – 8,99 B Baik

7,00 – 7,99 C Cukup


< 7,00 D Belum tuntas

(Dikutip dari buku laporan hasil belajar mahasiswa)

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari penelitian kelas ini adalah :

1. Semakin efektifnya waktu belajar mahasiswa

2. Semakin efektifnya kegiatan belajar yang dilakukan mahasiswa

3. Semakin efektifnya kegiatan belajar mahasiswa dengan pihak

lain

4. Peningkatan keterampilan dosen dalam mengembangkan

pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan

Informasi (KKPI) dengan menggunakan metode Cooperatife

Learning (CL) model STAD.

5. Peningkatan hasil belajar mahasiswa.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) di SMK Negeri 1

Saparua dilakukan dalam dua siklus. Data yang diperoleh dari hasil

penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif yang meliputi

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang dipadukan dalam kegiatan

pembelajaran.

Perubahan secara psikologi yang dkasakan oleh peneliti/dosen

dalam menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis Cooperatif

Learning Model STAD adalah sikap mahasiswa yang menganggap dosen

tidak mengajar, karena dosen tidak lagi mendiktekan materi pelajaran

untuk dicatat dalam buku catatan mereka, tetapi pelajaran langsung

difokuskan kepada mahasiswa untuk dikejakan secara idividu dan

kelompok, sehingga, wawasan pikiran mahasiswa semakin luas dan


materi pelajaran yang diberikan dapat dipahami dengan baik. Ini dapat

dilihat pada hasil dan pembahasan.

A. Hasil Analisis Deskriptif Nilai Kognitif, Afektif dan Psikomotorik

Hasil analisis deskriptif nilai kognitif, afektif dan psikomotorik

dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Statistik Deskriptif pada Nilai Kognitif, Afektif dan


Psikomotorik

Jumlah Kognitif Afektif Psikomotorik


Nilai Rata-rata 73,93 73,88 73,67
Nilai Tertinggi 86,00 83,3 78,00
Nilai Terendah 60,00 62,5 67,00
Simpangan
5160,00 5206,25 5226,00
Baku
Sumber : Hasil Analisis Data Lampiran A

1. Aspek Kognitif.

Aspek kognitif siklus I menunjukkan bahwa skor nilai rata-

ratayaang dicapai mahasiswa 73,93, skor terendah adalah 60,00

sedangkan skor tertinggi mencapai 86,00. Apabila nilai tersebut


dideskripsikan ke dalam empat kategori berdasarkan kriteria penilaian,

akan diperoleh data seperti pada tabel 6.

Tabel 6. Distribusi Frekwensi Skor Hasil belajar Mahasiswa Pada


Aspek Kognitif

Frekuensi Frekuensi
Frek Relatif Kumulatif
Kategori Interval Kelas
Abs
(%) (%)

Sangat 90,00 ke 0,00 0,00


Baik atas
20,00 20,00
0
Baik 80,00 -
46,67 66,67
80,99 6
Sedang
33,33 100
Kurang 70,00 - 14
Baik 70,99
10
Di bawah -
70,00

Jumlah 30 100

Selanjutnya dari Tabel Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar

Mahasiswa pada Afektif di atas dapat digambarkan dalam bentuk grafik

seperti terlihat pada gambar 3.


Gambar 3. Grafik Hasil belajar Mahasiswa Pada Aspek Kognitif

2. Aspek Afektif

Aspek afektif menunjukan bahwa skor nilai rata-rata yang dicapai

mahasiswa 73,88 dan skor terendah adalah 62,5, sedangkan skor tertinggi

mencapai 83,3. Apabila nilai tersebut dideskripsikan ke dalam empat

kategori berdasarkan kriteria penilaian, maka diperoleh data seperti pada

Tabel 7.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Mahasiswa pada
Afektif

Frekuensi Frekuensi
Frek Relatif Kumulatif
Kategori Interval Kelas
Abs
(%) (%)

Sangat Baik 90,00 ke atas 0 0,00 0,00

Baik 80,00 - 80,99 3 10,00 10,00

Sedang 70,00 - 70,99 19 63,33 73,33

Kurang Di bawah 70,00 8 26,67 100


Baik

Jumlah 30 100

Tabel Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Mahasiswa Afektif

diatas dapat digambarkan dalam grafik seperti terlihat pada Gambar 4.


Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Mahasiswa Pada AspekS

Afektif

3. Aspek Psikomotorik

Aspek psikomotorik menunjukan bahwa skor nilai rata-rata yang

dicapai mahasiswa 73,67 dan skor terendah adalah 67,00 sedangkan skor

tertinggi mencapai 78,00. Apabila nilai tersebut dideskripsikan ke dalam

empat kategori berdasarkan kriteria penilaian, maka diperoleh data

seperti pada tabel 8.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Mahasiswa Pada


Nilai Psikomotorik

Frekuensi Frekuensi
Frek Relatif Kumulatif
Kategori Interval Kelas
Abs
(%) (%)

Sangat Baik 90,00 ke atas 0 0,00 0,00

Baik 80,00 - 80,99 0 0,00 0,00

Sedang 70,00 - 70,99 29 96,67 96,67

Kurang Di bawah 70,00 1 3,33 100


Baik
Jumlah 30 100

Selanjutnya dari Tabel Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar

Mahasiswa pada psikomotorik di atas dapat digambarkan dalam bentuk

grafik seperti terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Grafik Hasil Belajar Mahasiswa Pada Aspek


Psikomotorik
B. Pembahasan

1. Aspek Kognitif

Data nilai kognitif menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa

berada pada kategori sedang dalam penyerapan materi. Secara umum kita

mendapatkan gambaran bahwa penggunaan metode Cooperatif Learning

Model STAD berdampak pada peningkatan keaktifan mahasiswa pada

kompetensi ini.

Disadari bahwa belum seluruh mahasiswa mencapai standar

ketuntasan minimum namun perolehan nilai yang cukup signifikan telah

memberikan suatu pemahaman bahwa metode Cooperatif Learning (CL)

Model STAD sungguh berpengaruh pada minat dan motivasi belajar

mahasiswa.

2 Aspek Afektif
Data nilai afektif menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa

berada pada kategori sedang, baik dan aspek kerajinan, perhatian,

ketepatan waktu menyelesaikan tugas, keaktifan selama pelajaran

berlangsung, keberanian menjawab pertanyaan dan memperhatikan

keselamatan keda serta keda sama dalam menyelesaikan tugas bersama.

Secara umum kita mendapatkan gambaran bahwa penggunaan metode

Cooperatif Learning (CL) Model STAD berdampak pada peningkatan

keaktifan mahasiswa pada kompetensi keterampilan komputer dan

pengelolaan informasi (KKPI).

Disadari pada Siklus I ini belum seluruhnya mencapai standar

ketuntasan minimum namun perolehan nilai yang signifikan telah

memberikan suatu pemahaman bahwa metode Cooperatif Learning

Model STAD sungguh berpengaruh pada minat dan motivasi belajar

mahasiswa.

3. Aspek Psikomotorik

Data nilai psikomotorik dapat dikatakan bahwa sebagian besar

mahasiswa berada pada kategori sedang dalam penyerapan materi. Secara


umum kita mendapatkan gambaran bahwa penggunaan metode

Cooperatif Learning (CL) Model STAD berdampak pada peningkatan

keaktifan mahasiswa pada kompetensi belajar keterampilan komputer

dan pengelolaan informasi (KKPI).

Disadari belum seluruh mahasiswa mencapai standar ketuntasan

minimum namun perolehan nilai yang cukup signifikan telah

memberikan suatu pemahaman bahwa metode Cooperatif Learning(CL)

Model STAD sungguh sungguh berpengaruh pada minat dan motivasi

belajar mahasiswa.

Dalam proses pembelajaran Keterampilan Komputer dan

Pengelolaan Informasi (KKPI) tidak semata-mata berpusat pada

penanaman konsep-konsep melainkan harus diwujudkan dalam unjuk

kerja atau kegiatan praktek yang mulai dari persiapan sampai dengan

hasil kerja.

Data penilaian afektif, kognitif, dan psikomotorik yang

dikumpulkan disimpulkan bahwa penggunaan metode Cooperatif

Learning(CL) Model STAD cukup berdampak positif terhadap

kompetensi belajar mahasiswa pada mata pelajaran keterampilan


komputer dan pengelolaan informasi (KKPI) baik itu dilihat dari aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik walaupun bahwa belum seluruhnya

mencapai standar ketuntasan minimum namum perolehan nilai yang

siginifikan telah memberikan suatu pemahaman bahwa metode

Cooperatif Learning (CL) Model STAD sungguh berpengaruh pada

minat dan motivasi belajar mahasiswa.

4. Refleksi Terhadap Pelaksanaan Tindakan dalam Proses


Pembelajaran keterampilan komputer dan pengelolaan informasi
(KKPI)

1. Refleksi Siklus I

Sebelum metode Cooperatif Learning (CL) Model STAD

dilaksanakan mahasiswa dalam proses belajar mengajar jarang dilibatkan

secara penuh malah mahasiswa hampir tidak pemah diberikan tugas

dalam bentuk kelompok maupun perorangan untuk lebih mengefektifkan

pembelajaran. Ketika belums diterapkan metode Cooperatif

Learning(CL) Model STAD yang tidak terlepas dari pembentukan

kelompok belajar mahasiswa, maka pada umumnya mahasiswa

cenderung memilih teman akrabnya atau yang dianggap pintar. Pada


mulanya ada mahasiswa yang menolak tetapi ada yang jugas menerima

ketentuan tersebut. Umumnya mahasiswa acuh tak acuh dan saling

bergantung diantara rekan sekelompoknya dalam menyelesaikan tugas-

tugas yang diberikan. Bahkan ada mahasiswa yang kelihatan hanya

bermain atau bercerita dengan rekan dekatnya tanpa memperdulikan

temannya yang lain yang berusaha menyelesaikan tugas kelompoknya

sehingga tugas yang diberikan tidak diselesaikan secara keseluruhan atau

tidak tepat waktu. Ketika dosen melontarkan pertanyaan sehubungan

dengan tugas yang diberikan umumnya mahasiswa berani menyawab

secara serempak namun jika pertanyaan itu diulang dan dosen meminta

salah seorang mahasiswa untuk menjawab maka hanya mahasiswa

tertentu saja yang mengacungkan tangan yakni mahasiswa yang termasuk

kategori pintar. Mahasiswa baru mau menjawab apabila ditunjuk

langsung oleh dosen disertai dukungan dari teman-temannya. Ini berarti

umumnya mahasiswa masih memilih keragu-raguan untuk menjawab

pertanyaan. Ketika menjelang akhir pertemuan Siklus I sudah adanya

kemajuan. Hal ini dapat dilihat dengan bertambahnya jumlah mahasiswa

yang mengajukan pertanyaan yaitu 11 orang dan yang menjawab


pertanyaan. 12 orang pada pertemuan 4 Siklus II di banding pada

pertemuan Siklus I dimana hanya 7 orang yang mengajukan pertanyaan

dan 8 orang yang menjawab pertanyaan.

2. Refleksi Siklus II

Memasuki Siklus II, efektifitas, perhatian dan motivasi mahasiswa

menunjukan kemajuan. Hal ini karena dosen sungguh berperan sebagai

motivator selama proses pembelajaran berlangsung. Dosen memberikan

dorongan serta motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan

dan saling berbagi untuk mendapatkan solusi dalam menyelesaikan

tugas-tugas yang diberikan. Pada Siklus II ini telah tumbuh dengan pesat

rasa percaya diri pada mahasiswa yang terbukti dengan antusiasnya

mahasiswa untuk bertanya ketika mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan. Hal yang sama tidak Saja dilakukan

oleh mahasiswa yang termasuk kategori pintar, namun mahasiswa yang

pada Siklus I tidak pernah mengajukan pertanyaan maupun menjawab

pertanyaan sudah mulai aktif untuk bertanya dan tidak segan meminta
kesediaan dosen untuk memberi penjelasan terhadap soal yang belum

dimengerti.

Dalam Siklus II ini tugas yang diselesaikan secara individu setelah

diperiksa dan dikembangkan kepada mahasiswa muncul kecenderungan

pada mahasiswa untuk membandingkan hasil kerja satu sama, lain

bahkan juga ditemukan mahasiswa yang berani memina penjelasan dari

dosen berkaitan dengan hasil kerjanya. Demikian juga dengan hasil

pekerjaan kelompok muncul kecenderungan untuk membandingkan hasil

kerja antar kelompok sehingga muncul persaingan positif antar individu

maupun kelompok yang memacu semangat untuk meningkatkan

kompetensi belajar pada mata pelajaran Keterampilan Komputer dan

Pengelolaan Informasi (KKPI).Secara umum, hasil yang telah dicapai

mahasiswa setelah pelaksanaan proses pmbelajaran dengan metode

Cooperatif Learning (CL) model STAD mengalami peningkatan baik

perubhan sikap,keaktifan, perhatian serta motivasi dalam menyelesakan

tugas atau soal tentang mengoperasikan sistem operasi berbasis teks. Hal

ini dibuktikan dengan perolehan nilai pada evaluasi akhir kegiatan siklus

II aspek kognitif yakni jumlah mahasiswa yang belum tuntas hanya


mencapai 4 orang dari 30 oang mahasiswa, dibandingkan dengan jumlah

mahasiswa yang belum tuntas pada siklus I yang mencapai 10 orang

dengan prosentase ketuntasan mengalami peningkatan yakni pada Siklus

I = (73,23%) sedangkan pada Siklus II mencapai (79,23%).

3. Refleksi terhadap rekapitulasi hasil belajar mahasiswa Siklus I

dan II

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Cooperatif

Learning Model STAD sangat berdampak positif terhadap kompetensi

belajar mahasiswa pada mata pelajaran keterampilan komputer dan

pengelolaan informasi (KKPI). Dalam tabel rekapitulasi hasil belajar

mahasiswa yang terdiri atas penilaian kognitit, afektit dan aspek

psikomotorik dapat dikatakan bahwa pada Siklus I dan Siklus II secara

klasikal semua mencapai standar ketuntasan belajar minimum, walaupun

secara individu masih ditemukan pada mahasiswa yang belum tuntas

tetapi rata-rata perolehan mendekati hasil yang diharapkan yakni standar

kriteria ketuntasan minimal (KKM) = 70

5. Analisis Refleksi Mahasiswa


1. Pendapat Mahasiswa Terhadap Kompetensi Belajar
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).

Sebagian besar mahasiswa cukup merasa terbantu untuk

memahami kompetensi belajar keterampilan komputer dan pengelolaan

informasi (KKPI). Dengan menggunakan metode Cooperatif Learning

Model STAD. Rata-rata mahasiswa cukup merasa dihargai dalam

kegiatan belajar bersama karena di dalam kelompok mereka dapat saling

membantu untuk menentukan pemecahan terhadap soal yang diberikan.

Hal ini terbukti dengan semakin banyak mahasiswa yang terlibat untuk

menekuni bersama materi pelajaran keterampilan komputer dan

pengelolaan informasi (KKPI) maupun unjuk kerja dalam praktek yang

berkaitan dengan kompetensi yang dimaksud.

2. Tanggapan mahasiswa terhadap pembelajaran dengan


pendekatan Metode Cooperatif Learning (CL) Model STAD

Secara umum, tanggapan yang diterima mahasiswa dalam

penggunaan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode

Cooperatif Learning Model STAD cukup memuaskan dengan alasan


mahasiswa dapat secara perorangan maupun bersama-sama dalam

kelompok kecil membahas sekaligus menyelesaikan tugas yang diberikan

kepadanya. Dengan belajar bersama melalui keterlibatannya untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan memacu mahasiswa untuk lebih

memahami secara mendalam tentang mata pelajaran Keterampilan

Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) yang kemudian secara

langsung meningkatkan kompetensi belajarnya khususnya

mengoperasikan sistem operasi berbasis teks.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan penelitian yang diperoleh

maka penulis menarik kesimpulan bahwa dengan penggunaan metode

Cooperatif Learning (CL) model STAD dapat meningkatkan kompetensi

belajar mahasiswa pada mata pelajaran Keterampilan Kompuer dan

Pengelolaan Informasi (KKPI) di SMK Negeri 1 Saparua.

Adapun hasil penelitian yang dilaksanakan dapat diidentifikasi

sebagai berikut :

1. Terjadinya peningkatan frekwensi kehadiran, perhatian dan

kreatifitas mahasiswa selama proses belajar-mengajar berlangsung

sesuai dengan hasil observasi.

2. Terjadinya peningkatan belajar mahasiswa melalui metode

Cooperatif Learning (CL) model STAD pada kompetensi belajar

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas penulis

menyampaikan saran sebagai salah satu alternatif untuk memperbaiki dan


meningkatkan kompetensi belajar mahasiswa, khususnya pada Mata

Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI)

dengan menggunaan metode Cooperatif Learning (CL) model STAD

maka diharapkan agar:

1. Dosen yang mengajar mata pelajaran Keterampilan Komputer

dan Pengelolaan Informasi (KKPI)hendaknya mencoba

menerapkan pebelajaran dengan menggunaan metode Cooperatif

Learning (CL) model STAD dalam kegiatan belajar-mengajar.

2. Dosen dituntut untuk kreatif terhadap metode/pendekatan

pengajaran, tentunya tidak hanya memprioritaskan nilai kognitif

untuk mata pelajaran kejuruan akan tetapi dikembangkan dalam

proses keterampilannya (psikomotor) dan proses membentuk

perilaku mahasiswa karena sesuai dengan KTSP.

3. Dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode

Cooperatif Leaning (CL) model STAD, dosen harus tetap

berfungsi sebagai pemimpin, fasilitator, motivator agar

mahasiswa dapat lebih efektif dalam belajarnya.


4. Diharapkan agar penelitian ini dapat dilanjutkan oleh penelii lain

yang berminat dengan mengambil sampel yang berbeda guna

memperluas hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Ali.M (1992), Dosen Dalam Proses Belajar-Mengajar, Bandung: Sinar

Baru.

Arends, R (1997), Classroom Instruction And Manajement, New York:


Megram – Hill companies.
Arikunto Suharsimi, (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT.
Bumi Aksara.

Carrin, A. A (1993), Teaching Mondersience, New York: MC Millan


Publishing
company.

Dahar, R. W. (1986), Interaksi Belajar Mengajar IPA, Jakarta: UT

Fatah & Nanang (1999), Landasan Manajemen Pendidikan.

Bandung

Gulo. W. (2002), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Gramedia


Widia Sarana Indonesia.

Karuru, P (2003), Pengembangan Perangkat Tutorial Berorientasi


Pembelajaran
Cooperatife Learning (CL) MODEL STAD Untuk Pendidikan IPA
Pada
Program D – II PGSD Jakarta: Jurnal Pendidikan UT VOI

Kunandar, (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai


Profesi
Dosen, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nurhadi dan S.G. Agus (2003), Pembelajaran Kontekstual dan


Penerapannya Dalam KBK, Malang: Universitas Negeri Malang.
Purwadarminta,W.J.S (1996), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka.

Roestiyah,N.K (1986), Masalah-Masalah Ilmu Kedosenan, Jakarta: Bina

Aksara.

Sattu Y. (2006), Strategi Belajar Mengajar, Bahan ajar perkuliahan

PPKG SMK.

Slameto (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta.

DAFTAR HADIR MAHASISWAUNTUK SIKLUS I DAN


DIKLUS II

Kehadir
Siklus I Siklus II
jumlah

jumlah

N Nama an
o Mahasiswa
1 2 3 4 1 2 3 4 S1 S2
1 Agustinus √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
Leuwoi
2 Bartje A. √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
Nahuway
3 Doris Tamaella √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
4 Feby Souhoka - √ √ √ 3 √ √ √ √ 4 3 4
5 Fery Sialana √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
6 Jan Ch. Latul √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
7 Jacob Hattu - - √ √ 2 √ - √ √ 3 2 3
8 Jacob A. Hattu √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
9 Jekson √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
Wattimury
10 Jopi Sialana √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
11 Julma √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
Latupeirissa
12 Junita √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
Pelamonia
13 Lambert S. √ - √ √ 3 √ √ √ √ 4 3 4
Haumahu
14 Matheos Noya √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
15 Matheis √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
Lawalata
16 Maryo √ √ - √ 3 √ √ √ √ 4 3 4
Sahertian
17 Petrus √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
Wattimuty
18 Polce Talakua √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
19 Roland J. Letta - √ - √ 2 √ √ √ √ 4 2 4
20 Ronny √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
Latupeirissa
21 Risart √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
Hitipeuw
22 Simon Lesiela - √ - √ 2 √ - √ √ 3 2 3
23 Sony H. √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
Pelamonia
24 Stevany S. √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
Nanlohy
25 Tony Noya - - √ √ 2 √ - √ √ 3 2 3
26 Yohan S. √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
Wattimury
27 Yohan √ - √ √ 3 √ √ √ √ 4 3 4
Nanlohy
28 Yulhan √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
Souhoka
29 Zelmy Leihitu √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 4 4
30 Novian - - √ √ 2 √ - - √ 2 2 2
Luhukay
Mengetahui Saparua, 10 Oktober
2010

Mengetahui Kepala SMK Negeri I Saparua Dosen Mata Pelajaran


J. A. Werinussa, AMK Ny. M. Sahuleka

NIP. 19520907 197503 1 002

Tabel 1. Reakpitulasi Nilai Kognitif


No Nama L/P Ketercapaian Perubahan Ket
Mahasiswa
Siklus Siklus 2 Turu Naik
1 n
1 Agustinus L 86 90 - 4
Leuwoi
2 Bartje A. L 68 76 - 8
Nahuway
3 Doris Tamaella L 64 68 - 4

4 Feby Souhoka L 77 83 - 6

5 Fery Sialana L 76 82 - 6

6 Jan Ch. Latul L 77 79 - 2

7 Jacob Hattu L 76 83 - 7

8 Jacob A. Hattu L 82 86 - 4
9 Jekson L 86 90 - 4
Wattimury
10 Jopi Sialana L 60 64 - 4

11 Julma P 76 82 - 6
Latupeirissa
12 Junita P 68 77 - 9
Pelamonia
13 Lambert S. L 64 68 - 4
Haumahu
14 Matheos Noya L 83 79 4 -

15 Matheis L 68 79 - 11
Lawalata
16 Maryo Sahertian L 77 83 - 6

17 Petrus L 77 81 - 4
Wattimuty
18 Polce Talakua L 69 75 - 6

19 Roland J. Letta L 75 78 - 3

20 Ronny R. L 76 83 - 7
Latupeirissa
21 Risart Hitipeuw L 71 76 - 5

22 Simon Lesiela L 67 76 - 9

23 Sony H. L 82 86 - 4
Pelamonia
24 Stevany S. P 69 73 - 4
Nanlohy
25 Tony Noya L 71 76 - 5

26 Yohan S. L 77 82 - 5
Wattimury
27 Yohandzenz L 64 68 - 4
Nanlohy
28 Yulhan Souhoka L 80 86 - 6

29 Zelmy Leihitu L 77 83 - 6

30 Novian Luhukay L 75 85 - 10

Jumlah 2218 2377


Rata-rata 73,933 79,2333
33 3

Tabel 2.Penilaian Aspek Kognitif Siklus 1

Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 Sk Tuntas /


or % Kompote
Skor Soal 5 15 10 15 5 20 25 5 To Kete n
No
tal rcap
Nama 10 aian Y Tida
Mahasiswa 0 a k
1 Agustinus 5 15 10 15 5 16 15 5 86 86 √
Leuwoi
2 Bartje A. 5 9 10 12 5 12 10 5 68 68 √
Nahuway
3 Doris Tamaella 5 9 10 8 5 12 10 5 64 64 √
4 Feby Souhoka 3 15 6 12 5 16 15 5 77 77 √
5 Fery Sialana 5 9 10 15 5 12 15 5 76 76 √
6 Jan Ch. Latul 5 6 10 15 5 16 15 5 77 77 √
7 Jacob Hattu 3 15 10 12 5 16 10 5 76 76 √
8 Jacob A. Hattu 5 15 6 15 5 16 15 5 82 82 √
9 Jekson 5 15 10 15 5 16 15 5 86 86 √
Wattimury
10 Jopi Sialana 5 9 6 8 5 12 10 5 60 60 √
11 Julma 5 9 10 15 5 12 15 5 76 76 √
Latupeirissa
12 Junita 5 9 10 12 5 12 10 5 68 68 √
Pelamonia
13 Lambert S. 5 9 10 8 5 12 10 5 64 64 √
Haumahu
14 Matheos Noya 5 15 10 12 5 16 15 5 83 83 √
15 Matheis 5 9 10 8 5 16 10 5 68 68 √
Lawalata
16 Maryo 3 15 10 12 5 12 15 5 77 77 √
Sahertian
17 Petrus 5 15 6 15 5 16 10 5 77 77 √
Wattimuty
18 Polce Talakua 5 9 10 12 5 8 15 5 69 69 √
19 Roland J. Letta 5 15 10 8 5 12 15 5 75 75 √
20 Ronny R. 3 15 10 12 5 16 10 5 76 76 √
Latupeirissa
21 Risart Hitipeuw 5 9 10 15 5 12 10 5 71 71 √
22 Simon Lesiela 5 9 10 15 5 8 10 5 67 67 √
23 Sony H. 5 15 10 15 5 12 15 5 82 82 √
Pelamonia
24 Stevany S. 5 9 6 12 5 12 15 5 69 69 √
Nanlohy
25 Tony Noya 5 15 6 8 5 12 15 5 71 71 √
26 Yohan S. 5 15 10 15 5 12 10 5 77 77 √
Wattimury
27 Yohandzenz 5 9 10 8 5 12 10 5 64 64 √
Nanlohy
28 Yulhan 5 9 10 15 5 6 15 5 80 80 √
Souhoka
29 Zelmy Leihitu 5 15 10 15 5 12 10 5 77 77 √
30 Novian 5 9 10 15 5 16 10 5 75 75 √
Luhukay
14 35 27 37 15 40 37 15 22 2218
Jumlah
2 1 6 4 0 0 5 0 18
15 45 30 45 15 60 75 15 30 3000
Skor idel
0 0 0 0 0 0 0 0 00
94, 78 92 83 10 66, 50 10 73, 73,9
% perolehan
6 ,1 0 6 0 9
EVALUASI KOGNITIF SIKLUS I

Keterangan :

Validasi Soal : Semua soal valid

Kategori Soal : Semua soal valid

Keterangan butir soal : No. 1 = 94,6 %; No.2 = 78, 0 %;


No. 3 = 92,0 %; No. 4 = 83,1 %;
No.5 = 100 %; No. 6 = 66,6 %; No.
7 = 50,1 %; No.8 = 100 %

Jumlah Skor Penilaian


x 100 %
Daya serap = Jumlah Skor Idel
2218
x 100 %
= 3000

= 73,9 %

1. Ketentuan Belajar :
 Perorangan
Jumlah mahasiswa seeluruhnya : 30 orang

Jumlah mahasiswa tuntas belajar : 20 orang

Prestasi jumlah mahasiswa yang telah tuntas :


66,66 %

Klasikal : Tidak tuntas

2. Ketentuan
a. Daya serap perorangan
Seorang mahasiswa dinyatakan tuntas, bila skor ≥ 70
dari kriteria ketutasan minimal (KKM)

b. Daya serap klasikal


Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar, bila dikelas
tersebut 75 % mahasiswa telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM)

Mengetahui Saparua, 10 Oktober


2010
Kepala SMK Negeri I Saparua Dosen Mata Pelajaran

J. A. Werinussa, AMK Ny. M. Sahuleka

NIP. 19520907 197503 1 002

Tabel 3. Penilaian Kognitif Siklus 2

Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 Sko Tuntas /


% Kompote
r
N Skor Soal 5 15 10 15 5 20 25 5 Keter n
Tot
o capai
Nama al Y Tida
an
Mahasiswa 100 a k
1 Agustinus 5 15 10 15 5 20 15 5 90 90 √
Leuwol
2 Bartje A. 5 9 10 15 5 12 15 5 76 76 √
Nahuway
3 Doris 5 9 10 12 5 12 10 5 68 68 √
Tamaella
4 Feby Souhoka 5 15 10 12 5 16 15 5 83 83 √
5 Fery Sialana 5 15 10 15 5 12 15 5 82 82 √
6 Jan Ch. Latul 5 9 10 15 5 20 10 5 79 79 √
7 Jacob Hattu 5 15 10 12 5 16 15 5 83 83 √
8 Jacob A. Hattu 5 15 10 15 5 16 15 5 86 86 √
9 Jekson 5 15 10 15 5 20 15 5 90 90 √
Wattimury
1 Jopi Sialana 5 9 10 12 5 8 10 5 64 64 √
0
1 Julma 5 15 10 15 5 12 15 5 82 82 √
1 Latupeirissa
1 Junita 5 15 10 15 5 12 10 5 77 77 √
2 Pelamonia
1 Lambert . 5 9 10 12 5 12 10 5 68 68 √
3 Haumahu
1 Matheos Noya 5 15 10 12 5 12 15 5 79 79 √
4
1 Matheis 5 15 10 8 5 16 15 5 79 79 √
5 Lawalata
1 Maryo 5 15 10 12 5 16 15 5 83 83 √
6 Sahertian
1 Petrus 5 15 10 15 5 16 10 5 81 81 √
7 Wattimuty
1 Polce Talakua 5 15 10 12 5 8 15 5 75 75 √
8
1 Roland J. 5 15 10 12 5 16 10 5 78 78 √
9 Letta
2 Ronny 5 15 10 12 5 16 15 5 83 83 √
0 Latupeirissa
2 Risart 5 9 10 15 5 12 15 5 76 76 √
1 Hitipeuw
2 Simon Lesiela 5 9 10 15 5 12 15 5 76 76 √
2
2 Sony H. 5 15 10 15 5 16 15 5 86 86 √
3 Pelamonia
2 Stevany S. 5 9 10 12 5 12 15 5 73 73 √
4 Nanlohy
2 Tony Noya 5 15 10 15 5 16 5 5 76 76 √
5
2 Yohan S. 5 15 10 15 5 12 15 5 82 82 √
6 Wattimury
2 Yohand 5 9 10 12 5 12 10 5 68 68 √
7 Nanlohy
2 Yulhan 5 15 10 15 5 16 15 5 86 86 √
8 Souhoka
2 Zelmy Leihitu 5 15 10 12 5 16 15 5 83 83 √
9
3 Novian 5 15 10 15 5 20 10 5 85 85 √
0 Luhukay
150 396 30 40 15 43 39 15 237 2377
Jumlah
0 5 0 2 5 0 7
150 450 30 45 15 60 75 15 300 3000
Skor idel
0 0 0 0 0 0 0
100 88 10 89, 10 72 52, 10 79,2 79,2
% perolehan
0 7 0 6 0
EVALUASI KOGNITIF SIKLUS 2

Keterangan :

Validasi Soal : Semua soal valid

Kategori Soal : Semua soal valid

Keterangan butir soal : No. 1 = 100 %; No.2 = 88, 0 %;


No. 3 = 100 %; No. 4 = 89,7 %;
No.5 = 100 %; No. 6 = 72,0 %; No.
7 = 52,6 %; No.8 = 100 %

Jumlah Skor Penilaian


x 100 %
Daya serap = Jumlah Skor Idel
2377
x 100 %
= 3000

= 79,2 %
1. Ketentuan Belajar :
 Perorangan
Jumlah mahasiswa seeluruhnya : 30 orang

Jumlah mahasiswa tuntas belajar : 26 orang

Prestasi jumlah mahasiswa yang telah tuntas :


86,66 %

Klasikal : tuntas

2. Ketentuan
a. Daya serap perorangan
Seorang mahasiswa dinyatakan tuntas, bila skor ≥ 70
dari kriteria ketutasan minimal (KKM)

b. Daya serap klasikal


Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar, bila dikelas
tersebut 75 % mahasiswa telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM)

Mengetahui Saparua, 10 Oktober


2010

Kepala SMK Negeri I Saparua Dosen Mata Pelajaran


J. A. Werinussa, AMK Ny. M. Sahuleka

NIP. 19520907 197503 1 002

Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Afektif

Perubahan
Siklus 1 Siklus 2
N % Ke
Nama Mahasiswa
o Hur Hur Turu t
Angka Angka Naik
uf uf n
1 Agustinus Leuwoi 79,16 C 87,5 B - 8,33
2 Bartje A. Nahuway 75 C 79,16 C - 4,16
3 Doris Tamaella 79,16 C 91,66 A - 12,5
4 Feby Souhoka 75 C 79,16 C - 4,16
5 Fery Sialana 62,5 D 70,83 C - 8,33
6 Jan Ch. Latul 83,3 B 91,66 A - 8,33
7 Jacob Hattu 79,16 C 83,33 B - 4,17
8 Jacob A. Hattu 66,66 D 75 C - 8,34
9 Jekson Wattimury 83,3 B 87,5 B - 4,17
10 Jopi Sialana 66,66 D 75 C - 8,34
11 Julma Latupeirissa 70,83 C 75 C - 4,17
12 Junita Pelamonia 79,16 C 87,5 B - 8,33
13 Lambert S. 62,5 D 70,83 C - 8,33
Haumahu
14 Matheos Noya 79,16 C 83,33 B - 4,17
15 Matheis Lawalata 66,66 D 75 C - 8,34
16 Maryo Sahertian 70,83 C 75 C - 4,16
17 Petrus Wattimuty 79,16 C 83,33 B - 4,17
18 Polce Talakua 75 C 87,5 B - 12,5
19 Roland J. Letta 62,5 D 70,83 C - 8,33
20 Ronny R. 79,16 C 83,33 B - 4,17
Latupeirissa
21 Risart Hitipeuw 70,83 C 79,16 C - 8,33
22 Simon Lesiela 75 C 83,33 B - 8,33
23 Sony H. Pelamonia 79,16 C 83,33 B - 4,17
24 Stevany S. Nanlohy 75 C 79,16 C - 4,16
25 Tony Noya 66,66 D 75 C - 8,34
26 Yohan S. 75 C 79,16 C - 4,16
Wattimury
27 Yohandzenz 62,5 D 70,83 C - 8,33
Nanlohy
28 Yulhan Souhoka 79,16 C 83,33 B - 4,17
29 Zelmy Leihitu 83,3 B 91,66 A - 8,33
30 Novian Luhukay 75 C 79,16 C - 4,16
Jumlah 2216,4 2416,5
7 7
Rata-rata 73,882 80,552
33 33
Tabel 5. Penilaian Aspek Afektif Siklus 1

Aktivita
Kegiata
s
Pemanf n Ketaata
mahasis
aatan belajar n
Nama wa
Jumlah
Angka
waktu dengan mahasi

Huruf
No dalam
Mahasiswa belajar orang swa
kegiatan
lain
PBM

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Agustinus 3 3 2 1 2 2 3 3 19 79,1 C
Leuwol 6

2 Bartje A. 3 2 2 1 1 3 3 3 18 75 C
Nahuway

3 Doris Tamaella 3 3 1 2 1 3 3 3 19 79,1 C


6
4 Feby Souhoka 3 3 2 1 1 2 3 3 18 75 C

5 Fery Sialana 2 1 2 1 1 3 3 2 15 62,5 D

6 Jan Ch. Latul 3 3 2 1 2 3 3 3 20 83,3 B

7 Jacob Hattu 3 3 1 1 2 3 3 3 19 79,1 C


6

8 Jacob A. Hattu 3 2 1 1 1 3 2 3 16 66,6 D


6

9 Jekson 3 3 2 2 1 3 3 3 20 83,3 B
Wattimury

10 Jopi Sialana 2 2 2 1 1 3 2 3 16 66,6 D


6

11 Julma 3 3 1 1 1 2 3 3 17 70,8 C
Latupeirissa 3

12 Junita Pelamonia 3 3 2 1 1 3 3 3 19 79,1 C


6

13 Lambert S. 2 2 2 1 1 3 2 2 15 62,5 D
Haumahu

14 Matheos Noya 3 3 2 1 2 3 3 3 19 79,1 C


6

15 Matheis 2 2 2 1 1 3 2 3 16 66,6 D
Lawalata 6

16 Maryo Sahertian 3 3 2 1 1 2 3 2 17 70,8 C


3

17 Petrus 3 3 2 1 1 3 3 3 19 79,1 C
Wattimuty 6

18 Polce Talakua 3 2 2 2 1 3 3 2 18 75 C

19 Roland J. Letta 3 1 1 1 1 2 3 3 15 62,5 D

20 Ronny R 3 3 2 1 2 2 3 3 19 79,1 C
Latupeirissa 6

21 Risart Hitipeuw 3 3 1 1 1 2 3 3 17 70,8 C


3

22 Simon Lesiela 2 3 2 2 1 3 3 2 18 75 C

23 Sony H. 3 3 2 1 1 3 3 3 19 79,1 C
Pelamonia 6

24 Stevany S. 3 3 2 1 1 2 3 3 18 75 C
Nanlohy

25 Tony Noya 2 2 2 1 1 3 3 2 16 66,6 D


6

26 Yohan S. 3 3 2 1 1 3 3 2 18 75 C
Wattimury

27 Yohandzenz 3 1 1 1 1 3 2 3 15 62,5 D
Nanlohy

28 Yulhan Souhoka 3 3 1 1 2 3 3 3 19 79,1 C


6

29 Zelmy Leihitu 2 3 2 2 3 2 3 3 20 83,3 B

30 Novian Luhukay 3 2 2 2 1 3 3 2 18 75 C
Tabel 6. Penilaian Aspek Afektif Siklus 2

Aktivitas
Kegiatan
Pemanf mahasis Ketaata
belajar
aatan wa n
N Nama dengan

Jumlah
Angka
waktu dalam mahasi

Huruf
o Mahasiswa orang
belajar kegiatan swa
lain
PBM

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Agustinus 3 3 2 2 2 3 3 3 21 87,5 B
Leuwoi

2 Bartje A. 3 3 2 1 1 3 3 3 19 79,1 C
Nahuway 6

3 Doris Tamaella 3 3 2 2 3 3 3 3 22 91,6 A


6

4 Feby Souhoka 3 3 2 1 1 3 3 3 19 79,1 C


6

5 Fery Sialana 2 2 2 1 1 3 3 3 17 70,8 C


3

6 Jan Ch. Latul 3 3 3 2 2 3 3 3 22 91,6 A


6
7 Jacob Hattu 3 3 2 1 2 3 3 3 20 83,3 B
3

8 Jacob A. Hattu 3 3 2 1 1 3 2 3 18 75 C

9 Jekson 3 3 3 2 1 3 3 3 21 87,5 B
Wattimury

10 Jopi Sialana 2 2 2 1 1 3 3 3 18 75 C

11 Julma 3 3 2 1 1 2 3 3 18 75 C
Latupeirissa

12 Junita Pelamonia 3 3 2 2 2 3 3 3 21 87,5 B

13 Lambert S. 2 2 2 1 1 3 2 3 17 70,8 C
Haumahu 3

14 Matheos Noya 3 3 2 1 2 3 3 3 20 83,3 B


3

15 Matheis 2 3 2 1 1 3 3 3 18 75 C
Lawalata

16 Maryo Sahertian 3 3 2 1 1 2 3 3 18 75 C

17 Petrus Wattimuty 3 3 2 2 1 3 3 3 20 83,3 B


3

18 Polce Talakua 3 3 2 2 2 3 3 3 21 87,5 B

19 Roland J. Letta 3 2 2 1 1 2 3 3 17 70,8 C


3

20 Ronny . 3 3 2 2 2 2 3 3 20 83,3 B
Latupeirissa 3

21 Risart Hitipeuw 3 3 2 1 1 3 3 3 19 79,1 C


6

22 Simon Lesiela 2 3 3 2 1 3 3 3 20 83,3 B


3

23 Sony H. 3 3 2 1 2 3 3 3 20 83,3 B
Pelamonia 3

24 Stevany S. 3 3 2 1 1 3 3 3 19 79,1 C
Nanlohy 6

25 Tony Noya 2 2 3 1 1 3 3 3 18 75 C

26 Yohan S. 3 3 2 2 1 3 3 2 19 79,1 C
Wattimury 6

27 Yohandzenz 3 2 1 1 1 3 3 3 17 70,8 C
Nanlohy 3

28 Yulhan Souhoka 3 3 2 1 2 3 3 3 20 83,3 B


3

29 Zelmy Leihitu 3 3 2 2 3 3 3 3 22 91,6 A


6

30 Novian Luhukay 3 2 2 2 1 3 3 3 19 79,1 C


6
Tabel 7. Reakpitulasi Nilai Psikomotor

Ketercapaian Perubahan %
N L/
Nama Mahasiswa Siklius Ket
o P Siklus 1 Turun Naik
2

1 Agustinus Leuwol L 78 83 - 5

2 Bartje A. Nahuway L 75 82 - 7

3 Doris Tamaella L 78 82 - 4

4 Feby Souhoka L 70 77 - 7

5 Fery Sialana L 71 80 - 9

6 Jan Ch. Latul L 72 77 - 5

7 Jacob Hattu L 76 79 - 3

8 Jacob A. Hattu L 75 83 - 8

9 Jekson Wattimury L 75 82 - 7

10 Jopi Sialana L 77 81 - 4

11 Julma Latupeirissa P 72 76 - 4

12 Junita Pelamonia P 75 80 - 5

13 Lambert S. L 67 71 - 4
Haumahu

14 Matheos Noya L 70 77 - 7

15 Matheis Lawalata L 71 78 - 7
16 Maryo Sahertian L 75 81 - 6

17 Petrus Wattimuty L 71 79 - 8

18 Polce Talakua L 77 82 - 5

19 Roland J. Letta L 72 77 - 5

20 Ronny R. L 75 82 - 7
Latupeirissa

21 Risart Hitipeuw L 75 80 - 5

22 Simon Lesiela L 70 76 - 6

23 Sony H. Pelamonia L 77 82 - 5

24 Stevany S. Nanlohy P 72 79 - 7

25 Tony Noya L 75 81 - 6

26 Yohan S. L 75 79 - 4
Wattimury

27 Yohandzenz L 75 80 - 5
Nanlohy

28 Yulhan Souhoka L 70 75 - 5

29 Zelmy Leihitu L 77 81 - 4

30 Novian Luhukay L 72 78 - 6

Jumlah 2210 2380

Rata-rata 73,6667 79,333


Tabel 8. Penilaian Aspek Psikomotorik Siklus 1
Menyalaka

Penguasaa

Mamatika
Nama
Langkah

Laporan

Jumlah
N
Waktu

Kerja
Cara

Nilai
Skor
Mahasisw
o
a

Bobot Nilai 20 10 15 10 15 10 10 10 100


1 Agustinus 15 8 12 10 10 8 7 8 78 78
Leuwoi
2 Bartje A. 15 8 10 10 10 7 7 8 75 75
Nahuway
3 Doris 15 8 12 10 10 8 7 8 78 78
Tamaella
4 Feby 10 8 12 10 10 6 6 8 70 70
Souhoka
5 Fery 10 8 12 10 10 6 7 8 71 71
Sialana
6 Jan Ch. 15 8 10 10 10 7 6 6 72 72
Latul
7 Jacob 20 6 10 10 10 8 7 6 76 76
Hattu
8 Jacob A. 15 8 12 10 10 7 6 6 75 75
Hattu
9 Jekson 15 8 12 10 10 7 5 8 75 75
Wattimury
10 Jopi 15 8 12 10 10 8 6 8 77 77
Sialana
11 Julma 15 8 10 10 10 7 6 6 72 72
Latupeiriss
a
12 Junita 15 8 10 10 10 7 7 8 75 75
Pelamonia
13 Lambert S. 15 8 10 6 10 7 5 6 67 67
Haumahu
14 Matheos 10 8 12 10 10 6 6 8 70 70
Noya
15 Matheis 15 6 10 10 10 8 6 6 71 71
Lawalata
16 Maryo 15 6 12 10 10 7 7 8 75 75
Sahertian
17 Petrus 15 8 10 10 10 6 6 6 71 71
Wattimuty
18 Polce 15 8 12 10 10 7 7 8 77 77
Talakua
19 Roland J. 15 8 10 10 10 6 5 8 72 72
Letta
20 Ronny R. 15 8 10 10 10 7 7 8 75 75
Latupeiriss
a
21 Risart 15 6 12 10 10 7 7 8 75 75
Hitipeuw
22 Simon 15 6 12 10 10 6 5 6 70 70
Lesiela
23 Sony H. 15 8 12 10 10 7 7 8 77 77
Pelamonia
24 Stevany S. 15 6 12 10 10 6 5 8 72 72
Nanlohy
25 Tony Noya 15 8 12 10 10 8 6 6 75 75
26 Yohan S. 15 8 10 10 10 7 7 8 75 75
Wattimury
27 Yohandzen 15 8 12 10 10 7 7 6 75 75
z Nanlohy
28 Yulhan 10 8 12 10 10 6 6 8 70 70
Souhoka
29 Zelmy 15 8 10 10 15 7 6 6 77 77
Leihitu
30 Novian 15 8 10 10 10 7 6 6 72 72
Luhukay
Jumlah skor 432 228 334 296 305 188 208 216 221 221
penilaian 0 0
Skor ideal 600 300 450 300 450 300 300 300 300 300
0 0
% perolehan 72,5 76 74,2 98,6 67,7 62,6 69,3 72 73,6 73,6
Tabel 9. Penilaian Psikomotorik Siklus 2
Menyalaka

Penguasaa

Mamatika
Nama
Langkah

Laporan

Jumlah
N

Waktu

Kerja
Cara

Nilai
Mahasisw
o
a

Bobot Nilai 20 10 15 10 15 10 10 10 100


1 Agustinus 15 8 12 10 15 8 7 8 83 83
Leuwoi
2 Bartje A. 15 8 12 10 15 8 6 8 82 82
Nahuway
3 Doris 20 8 12 10 10 8 7 8 82 82
Tamaella
4 Feby 15 8 12 10 10 7 7 8 77 77
Souhoka
5 Fery 15 10 12 10 10 7 8 8 80 80
Sialana
6 Jan Ch. 15 8 12 10 10 7 7 8 77 77
Latul
7 Jacob 20 8 10 10 10 7 6 8 79 79
Hattu
8 Jacob A. 20 8 10 10 15 8 6 6 83 83
Hattu
9 Jekson 15 8 12 10 15 7 7 8 82 82
Wattimury
10 Jopi 20 8 10 10 10 8 7 8 81 81
Sialana
11 Julma 15 8 12 10 10 7 6 8 76 76
Latupeiriss
a
12 Junita 15 10 12 10 10 7 8 8 80 80
Pelamonia
13 Lambert S. 15 8 10 6 10 6 6 6 71 71
Haumahu
14 Matheos 15 8 12 10 10 7 7 8 77 77
Noya
15 Matheis 15 8 12 10 10 8 7 8 78 78
Lawalata
16 Maryo 20 8 12 10 10 7 6 8 81 81
Sahertian
17 Petrus 15 10 12 10 10 7 7 8 79 79
Wattimuty
18 Polce 20 8 12 10 10 7 7 8 82 82
Talakua
19 Roland J. 15 8 12 10 10 7 7 8 77 77
Letta
20 Ronny R. 20 8 12 10 10 7 7 8 82 82
Latupeiriss
a
21 Risart 15 10 12 10 10 8 7 8 80 80
Hitipeuw
22 Simon 15 8 12 10 10 7 6 8 76 76
Lesiela
23 Sony H. 20 8 12 10 10 7 7 8 82 82
Pelamonia
24 Stevany S. 15 10 12 10 10 7 7 8 79 79
Nanlohy
25 Tony Noya 20 8 12 10 10 7 6 8 81 81
26 Yohan S. 15 8 10 10 15 7 6 8 79 79
Wattimury
27 Yohandzen 20 8 12 10 10 7 7 6 80 80
z Nanlohy
28 Yulhan 15 8 12 10 10 6 6 8 75 75
Souhoka
29 Zelmy 15 10 12 10 15 7 6 8 81 81
Leihitu
30 Novian 15 8 12 10 10 7 6 8 78 78
Luhukay
Jumlah skor 500 252 350 300 330 200 214 234 238 238
penilaian 0 0
Skor ideal 600 300 450 300 450 300 300 300 300 300
0 0
% perolehan 83,3 84 77,7 100 73,3 66,6 71,3 78 79,3 79,3
Tabel10. Lembar Penilaian Psikomotorik

Skala
No Jenis Keterampilan Mendekati
Benar Salah
benar

3 2 1

1 Persiapan alat √

2 Pengunaan alat √

3 Proses penyalaan √
komputer

4 Cara pengetikan √

5 Proses mematikan √
komputer

6 Ketepatan waktu √
Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus 1 Siklus 2

N Nama Nilai Akhir


Psikomoto

Psikomoto
Koognitif

Koognitif
Jumlah

Jumlah
Afektif

Afektif

o Mahasiswa
Nilai

Nilai

1 Agustinus 86 79,1 78 243, 81,1 90 87,5 83 260, 86,6 83,9


Leuwol 6 2 5
2 Bartje A. 68 75 75 218, 72,7 76 79,1 82 237, 79,1 75,9
Nahuway 0 6 2
3 Doris 64 79,1 78 221, 73,7 68 91,6 82 241, 80,6 77,1
Tamaella 6 2 6 7
4 Feby Souhoka 77 75 70 222, 74,0 83 79,1 77 239, 79,7 76,9
0 6 2
5 Fery Sialana 76 62,5 71 209, 69,8 82 70,8 80 232, 77,6 73,7
5 3 8
6 Jan Ch. Latul 77 83,3 72 232, 77,4 79 91,6 77 247, 82,6 80,0
3 6 7
7 Jacob Hattu 76 79,1 76 231, 77,1 83 83,3 79 245, 81,8 79,4
6 2 3 3
8 Jacob A. 82 66,6 75 223, 74,6 86 75 83 244, 81,3 77,9
Hattu 6 7 0
9 Jekson 86 83,3 75 244, 81,4 90 87,5 82 259, 86,5 84,0
Wattimury 3 5
10 Jopi Sialana 60 66,6 77 203, 67,9 64 75 81 220, 73,3 70,6
6 7 0
11 Julma 76 70,8 72 218, 72,9 82 75 76 233, 77,7 75,3
Latupeirissa 3 8 0
12 Junita 68 79,1 75 222, 74,1 77 87,5 80 244, 81,5 77,8
Pelamonia 6 2 5
13 Lambert 64 62,5 67 193, 64,5 68 70,8 71 209, 69,9 67,2
Haumahu 5 3 8
14 Matheos 83 79,1 70 232, 77,4 79 83,3 77 239, 79,8 78,6
Noya 6 2 3 3
15 Matheis 68 66,6 71 205, 68,6 79 75 78 232, 77,3 72,9
Lawalata 6 7 0
16 Maryo 77 70,8 75 222, 74,3 83 75 81 239, 79,7 77,0
Sahertian 3 8 0
17 Petrus 77 79,1 71 227, 75,7 81 83,3 79 243, 81,1 78,4
Wattimuty 6 2 3 3
18 Polce Talakua 69 75 77 221, 73,7 75 87,5 82 244, 81,5 77,6
2 5
19 Roland J. 75 62,5 72 209, 69,8 78 70,8 77 225, 75,3 72,6
Letta 2 3 8
20 Ronny 76 79,1 75 230, 76,7 83 83,3 82 248, 82,8 79,7
Latupeirissa 6 2 3 3
21 Risart 71 70,8 75 216, 72,3 76 79,1 80 235, 78,4 75,3
Hitipeuw 3 8 6 2
22 Simon Lesiela 67 75 70 212, 70,7 76 83,3 76 235, 78,4 74,6
0 3 3
23 Sony H. 82 79,1 77 238, 79,4 86 83,3 82 251, 83,8 81,6
Pelamonia 6 2 3 3
24 Stevany S. 69 75 72 216, 72,0 73 79,1 79 231, 77,1 74,5
Nanlohy 0 6 2
25 Tony Noya 71 66,6 75 212, 70,9 76 75 81 232, 77,3 74,1
6 7 0
26 Yohan 77 75 75 227, 75,7 82 79,1 79 240, 80,1 77,9
Wattimury 0 6 2
27 Yohand 64 62,5 75 201, 67,2 68 70,8 80 218, 72,9 70,1
Nanlohy 5 3 8
28 Yulhan 80 79,1 70 229, 76,4 86 83,3 75 244, 81,4 78,9
Souhoka 6 2 3 3
29 Zelmy Leihitu 77 83,3 77 235, 78,4 83 91,6 81 257, 85,9 82,2
3 6 7
30 Novian 75 75 72 224, 74,7 85 79,1 78 240, 80,1 77,4
Luhukay 0 6 2
Total 221 221 221 664 221 237 241 238 717 239 2303,0
8,0 6,5 0,0 4,5 4,8 7,0 6,6 0,0 3,6 1,2
Rata-rata 73, 73,9 73,7 221, 73,8 79,2 80,6 79,3 239, 79,7 76,8
9 5 1

DAFTAR NAMA MAHASISWA YANG MENGAJUKAN


PERTANYAAN

Pertemuan Pertemuan
No Nama Mahasiswa Siklus 1 Siklus 2

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Agustinus Leuwol √
2 Bartje A. Nahuway √ √

3 Doris Tamaella √ √

4 Feby Souhoka √

5 Fery Sialana √ √ √

6 Jan Ch. Latul √

7 Jacob Hattu √ √

8 Jacob A. Hattu √

9 Jekson Wattimury √ √

10 Jopi Sialana √ √ √

11 Julma Latupeirissa √ √

12 Junita Pelamonia √ √ √

13 Lambert S. √
Haumahu

14 Matheos Noya √ √

15 Matheis Lawalata √

16 Maryo Sahertian √

17 Petrus Wattimuty √ √

18 Polce Talakua √

19 Roland J. Letta √

20 Ronny R. √ √
Latupeirissa
21 Risart Hitipeuw √

22 Simon Lesiela √

23 Sony H. Pelamonia √ √ √

24 Stevany S. √ √
Nanlohy

25 Tony Noya √

26 Yohan S. √ √
Wattimury

27 Yohandzenz √
Nanlohy

28 Yulhan Souhoka √ √

29 Zelmy Leihitu √ √ √

30 Novian Luhukay

Jumlah 3 4 4 7 7 7 8 11

DAFTAR NAMA MAHASISWA YANG MENJAWAB


PERTANYAAN
Pertemuan Pertemuan
No Nama Mahasiswa Siklus 1 Siklus 2
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Agustinus Leuwoi √ √ √
2 Bartje A. Nahuway √ √
3 Doris Tamaella √ √
4 Feby Souhoka √ √ √
5 Fery Sialana √ √
6 Jan Ch. Latul √
7 Jacob Hattu √ √
8 Jacob A. Hattu √ √ √ √
9 Jekson Wattimury √
10 Jopi Sialana √ √
11 Julma Latupeirissa √
12 Junita Pelamonia √ √ √
13 Lambert S. √
Haumahu
14 Matheos Noya √ √ √
15 Matheis Lawalata √ √
16 Maryo Sahertian √
17 Petrus Wattimuty √ √ √
18 Polce Talakua √
19 Roland J. Letta √ √
20 Ronny R. √ √ √ √
Latupeirissa
21 Risart Hitipeuw √
22 Simon Lesiela √ √
23 Sony H. Pelamonia √ √ √
24 Stevany S. √ √ √
Nanlohy
25 Tony Noya √
26 Yohan S. √ √
Wattimury
27 Yohandzenz √ √
Nanlohy
28 Yulhan Souhoka √ √
29 Zelmy Leihitu √ √ √
30 Novian Luhukay
Jumlah 5 6 7 7 8 8 10 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Saparua

Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan


Informasi (KKPI)

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Mengoperasikan PC Stand Alone

Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Sistem Operasi Berbasis Teks

Indikator :

1. Sistem komputer dijelaskan secara rinci


2. Sistem kompuetr dinyalakan sesuai dengan
prosedur yang benar
3. Indikator keberhasilan sistem ditampilkan pada
layar monitor
I. Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
sistem komputer secara rinci
2. Mahasiswa diharapkan dapat menghidupkan
komputer sesuai dengan prosedur yang benar
3. Mahasiswa diharapkan dapat menampilkan
indikator keberhasilan sistem pada layar
monitor
II. Materi Pembelajaran :
1. Sistem Komputer
2. Prosedur Penyalaan Komputer
III. Metode Pembelajaran :
- Cooperatif Learning (CL) model STAD

IV. Langkah-langkah Pembelajaran :


Pertemuan 1

a. Kegiatan Awal

1. Mengabsen kehadiran mahasiswa

2. Memotivasi mahasiswa untuk belajar

3. Memberikan gambaran kepada mahasiswa, tujuan


pembelajaran

4. Memberikan gambaran tentang materi pembelajaran dalam


kehidupan sehari-hari

5. Memberikan pertanyaan-pertanyaan pendahuluan sejauh


mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang akan
dipelajari

b. Kegiatan Inti

1. Menjelaskan tentang sistem komputer


2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menanyakan materi yang kurang dipahami
3. Memberikan contoh soal kepada mahasiswa dan
menjawabnya di papan tulis
4. Merespons hasil pekerjaan mahasiswa
c. Kegiatan Akhir
- Aplikasi Konsep :
Mahasiswa mengerti dan memahami materi yang
disampaikan oleh dosen, kemudian mendiskusikan secara
kelompok untuk mendapatkan solusi dari materi yang
telah disampaikan dan dipresentasikan

Pertemuan 2

a. Kegiatan Awal
1. Mengabsen kehadiran mahasiswa
2. Memotivasi mahasiswa untuk belajar
3. Memberikan kepada mahasiswa, tujuan pembelajaran
4. Memberikan pertanyaan-pertanyaan pendahuluan sejauh
makna pemahaman mahasiswa terhadap materi yang
dipelajari
b. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan tentang prosedur penyalaan komputer
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menanyakan materi yang kurang dipahami
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mempraktekan materi ajar
4. Merespons hasil pekerjaan mahasiswa
c. Kegiatan Akhir
1. Menyimpulkan materi pelajaran
2. Melaksanakan penilaian
3. Tes dan tindak lanjut
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar :
1. Modul KKPI Edisi II 2004
2. Modul KKPI IA untuk SMK
3. Komputer
VI. Penilaian
a. Teknik : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Soal
Uraian /Essay
Soal :

1. Sebutkan usur-unsur yang ada dalam sistem komputer !


2. Tuliskan komponen-komponen perangkat keras komputer !
3. Tuliskan pembagian perangkat lunak komputer (software)
secara umum !
4. Sebutkan prosedur penyalaan komputer !

Jawaban :

1. a. Hardware (perangkat keras)


b. Software (perangkat lunak)

c. Brainware (perangkat manusia / user)

2. - Alat input/masukan : keyboard, mouse, microphone,


scanner
- Alat proses : CPU, yang didalamnya terdapat memory
(RAM & ROM)

- Alat output/keluaran : monitor, printer

3. a. Perangkat lunak (software) sistem operasi


b. Perangkat lunak (software) aplikasi

4. a. Mencek keadaan komputer apakah sudah tersambung dengan


aliran listrik
b. Menyalakan tombol power pada stavol
c. Menyalakan tombol power pada monitor
d. Menyalakan tombol power pada CPU
e. Tunggu sampai monitor menyala dan mengeluarkan layar
monitor desktop windows
Pedoman Penskoran

NO SKOR
KEGIATAN SKOR
. MAX

1.  Mahasiswa menjawab benar dan lengkap 3


 Mahasiswa menjawab benar, tidak lengkap 3
2
 Mahasiswa menjawab salah
0

2.  Mahasiswa menjawab benar dengan 3


sempurna
2 3
 Mahasiswamenjawab, tidak sempurna
 Mahasiswa menjawab hanya 1 saja 1
 Mahasiswa menjawab salah
0
2
3.  Mahasiswa menjawab benar dan lengkap 2
 Mahasiswa menjawan benar, tidak lengkap
1
 Mahasiswa menjawab salah
0

4.  Mahasiswa menjawab benar dengan 5


sempurna
4 5
 Mahasiswa menjawab, tidak sempurna
 Mahasiswa menjawab hanya 1 saja 1
 Mahasiswa menjawab salah
0

Jumlah 13

Mengetahui / Menyetujui Saparua, Juni 2010


Wakasek Kurikulum Dosen Mata Pelajaran

Drs. F. R. KASTANYA Ny. M. SAHULEKA


NIP. 19651107 199703 1 002

Menyetujui / Mengesahkan
Kepala Sekolah

J. A.WERINUSSA, AMK
NIP. 19520907 197503 1 002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Saparua

Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan


Informasi (KKPI)

Kelas / Semester : X/1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Mengoperasikan PC Stand Alone

Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Sistem Operasi Berbasis Teks

Indikator :

1. Perintah-perintah system operasi siap dijalankan


2. Perintah membuat, melihat, mengubah dan
menghapus folder dijalankan sesuai ketentuan

I. Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan
perintah-perintah sistem operasi yang siap
dijalankan

2. Mahasiswa diharapkan dapat membuat,


mengubah dan menghapus folder sesuai dengan
ketentuan system operasi yang dipakai.

3. Mahasiswa diharapkan dapat menshutdown


komputer sesuai dengan prosedur yang benar

II. Materi Pembelajaran :


1. Internal Command (perintah internal)

2. External Command (perintah eksternal)

3. Prosedur shutdown komputer

III. Metode Pembelajaran :


Cooperatif Learning Model STAD

IV. Langkah-langkah Pembelajaran :


Pertemuan 3

a. Kegiatan Awal

c. Memberitahukan kepada mahasiswa tujuan pembelajaran


d. Memberikan gambaran tentang materi pembelajaran dalam
kehidupan sehari-hari
e. Memberikan pertanyaan-pertanyaan pendahuluan sejauh
mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang akan
dipelajari
b. Kegiatan Inti

1. Menjelaskan dan melakukan perintah-perintah internal


dengan penulisan yang benar
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menanyakan materi yang kurang dipahami
3. Memberikan contoh soal kepada mahasiswa dan
menjawabnya di papan tulis
4. Merenspons hasil pekerjaan mahasiswa

C. Kegiatan Akhir
1. Melaksanakan penilaian
2. Tes dan tindak lanjut
Pertemuan 4

a. Kegiatan Awal
1. Memberitahukan kepada mahasiswa tujuan pembelajaran
2. Memberikan gambaran tentang materi pelajaran dalam
kehidupan sehari-hari
3. Memberikan pertanyaan-pertanyaan pendahuluan sejauh
mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang akan
dipelajari
b. Kegiatan Inti

1. Menjelaskan dan melakukan perintah-perintah eksternal


dengan penulisan yang benar
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menanyakan materi yang kurang dipahami
3. Memberikan contoh soal kepada mahasiswa dan
menjawabnya di papan tulis
4. Merespons hasil pekerjaan mahasiswa
c. Kegiatan Akhir

1. Menyimpulkan materi pelajaran


2. Melaksanakan penilaian
3. Tes dan tindak lanjut
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar :
1. Modul KKPI IA untuk SMK
2. Modul KKPI Edisi II 2004
3. Komputer
VI. Penilaian
a. Teknik : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Soal Uraian /Essay

Soal :

1. Sebutkan sekurangnya 5 jenis perintah internal dan fungsinya !


2. Sebutkan 2 cara membuka system operasi DOS !
3. Jelaskan pengertian prompt dan Syntax !
4. Tulislah jenis-jenis perintah eksternal !
5. Sebutkan langkah-langkah mematikan komputer!
Jawaban :

1. a. DIR, berfungsi untuk menampilkan seluruh isi file


b. COPY, berfungsi untuk menyalin suatu file, baik dalam
suatu disket maupun ke disket lain
c. DEL / ERASE, berfungsi untuk menghapus file
d. REN, berfungsi untuk mengganti nama sebuah file
e. MOVE, berfungsi untuk memindahkan sebuah file ke lokasi
lain
2. 1. Start – Run – ketik cmd
2. Start  All programs  Accessories  Command Prompt

3. - Prompt adalah barisan huruf-huruf di dalam DOS tempat


perintah-perintah akan di ketik di belakangnya
- Syntax adalah cara penulisan perintah DOS yang benar

4. a. Format
b. Diskcopy

c. CHKDSK

5. a. Klik start

b. Klik turn off komputer

c. Klik turn off


Pedoman Penskoran

SKO
NO SKO
KEGIATAN R
. R
MAX
1.  Mahasiswa menjawab benar dengan 5
sempurna
2 5
 Mahasiswamenjawab, tidak sempurna
 Mahasiswa menjawab hanya 1 saja 1
 Mahasiswa menjawab salah 0

2.  Mahasiswa menjawab benar dan lengkap 2


 Mahasiswa menjawab benar, tidak lengkap 2
1
 Mahasiswa menjawab salah
0

3.  Mahasiswa menjawab benar, menggunakan 3


bahasa yang baik dan benar
2
 Mahasiswa menjawab penggunaan bahasa
kurang tepat 2
 Mahasiswa menjawab salah, bahasa kurang
1
tepat

4.  Mahasiswa menjawab benar dengan 5


sempurna 5
4
 Mahasiswa menjawab, tidak sempurna
 Mahasiswa menjawab hanya 1 saja 1
 Mahasiswa menjawab salah 0

5.  Mahasiswa menjawab benar dan lengkap 3 3


 Mahasiswa menjawab benar, tidak lengkap
Mahasiswa menjawab salah 1

Jumlah 18
Mengetahui / Menyetujui Saparua, Oktober 2010

Wakasek Kurikulum Dosen Mata Pelajaran

Drs. F. R. KASTANYA Ny. M. SAHULEKA

NIP. 19651107 199703 1 002

Mengesahkan

Kepala Sekolah

J. A.WERINUSSA, AMK

NIP. 19520907 197503 1 002

SOAL EVALUASI BELAJAR SIKLUS I DAN II

1. Sebutkan unsur-unsur yang ada dalam sistem komputer


2. Sebutkan komponen-komponen perangkat keras
komputer
3. Tulislah pembagian perangkat lunak (softwere)
komputer secara umum
4. Sebutkan prosedur penyalaan komputer
5. Sebutkan lima jenis perintah internal dan fungsinya
6. Sebutkan 2 cara membuka sistem operasi DOS
7. Tulislah jenis-jenis perintah eksternal
8. Sebutkan langkah-langkah mamatikan komputer
KUNCI JAWABAN EVALUASI BELAJAR SIKLUS I DAN II

1. a. Hardware (perangkat keras)

b. Software (perangkat lunak)

c. Brainware (perangkat manusia / user)

2. a. Alat input / masukan : keybord, mouse, microphone,


scanner

b. Alat output / keluaran : monitor, printer

3. a. Perangkat lunak (software) sistem operasi

b. Perangkat lunak (software) aplikasi

4. a. Mengecek keadaan komputer apakah sudah


tersambung dengan aliran listrik

b. Menyalakan tombol power pada stavol

c. Menyalakan tombol power pada monitor

d. Menyalakan tombol power pada CPU


e. Tunggu sampai monitor menyala dan mengeluarkan
layar desktop windows

5. a. DIR, berfungsi untuk menampilkan seluruh isi file

b. Copy, berfungsi untuk menyalin suatu file, baik dalam


satu disket ke disket lain

c. DEL/ERASE, berfungsi untuk menghapus file

d. REN, berfungsi untuk mengganti nama sebuah file

e. MOVE, berfungsi untuk memindahkan sebuah file ke


lokasi lain

6. a. Start → RUN → ketik cmd

b. Start → All program → Acessories → Command Prompt

7. a. Format

b. Disccopy

c. CHKDSK

8. a. Klik strat

b. Klik turn off komputer

c. Klik turn off

SILABUS
NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 1 SAPARUA

MATA PELAJARAN : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan


Informasi (KKPI)

KELAS / SEMESTER : 10 / 1

STANDAR KOMPETENSI : Mengoperasikan PC stand alone

KODE KOMPETENSI : KKPI.104.001.01

ALOKASI WAKTU : 30 X 45 MENIT

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN


INDIKATOR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

1.1Mengoperasika  Sistem Sistem operasi  Menjelaskan sistem 


n operasi komputer berbasis teks : komputer (input, proses, 
berbasis teks dijelaskan output, storage),
 Sistem komputer 
dengan rinci hardware, software
 Prosedur secara singkat dan jelas 
 Sistem
komputer penyalaan  Menjelaskan dan
dinyalakan komputer melakukan Prosedur
sesuai dengan  Identifikasi POST penyalaan komputer
Prosedur yang - suara sesuai dengan SOP
benar  Mengidentifikasikan
- tampilan
 Indikator kondisi komputer yang
 Internal
keberhasilan Command siap dengan melihat
sistem  Eksternal tampilan pada layer
ditampilkan Command monitor dengan teliti
pada layar  Menjelaskan dan
 Prosedur shut
monitor melakukan perintah-
down
 Perintah- perintah internal dengan
perintah sistem penulisan yang benar
operasi siap  Menjelaskan dan
dijalankan melakukan perintah-
 Perintah perintah eksternal
membuat, dengan penulisan yang
melihat, benar
mengubah dan
menghapus
folder dijalankan
sesuai dengan
ketentuan
 Perintah
menyalin,
menghapus, dan
memindahkan
file dilakukan
dengan baik
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN
INDIKATOR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

 Perintah untuk  Menjelaskan fungsi file


membuat, konfigurasi pada sistem
menghapus, komputer (batch,confi
memperbaharui file file)
konfigurasi sistem  Menjelaskan jenis-jen
dibuat secara benar perangkat keras yang
 Prosedur shut down dikonfigurasi dengan
sistem dilakukan menggunakan sistem
secara benar operasi berbasis teks
 Melakukan Prosedur
shut down sesuai
dengan SOP
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN
INDIKATOR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

1.2Mengoperasika  Pointing device Sistem operasi  Menjelaskan jenis- 


n operasi (seperti mouse) berbasis GUI : jenis piranti 
berbasis dijalankan secara pointing device
Graphic User  Pengetahuan 
benar  Menggunakan
Interface (GUI) peralatan pointing 
 Mouse digunakan peralatan-
untuk melakukan device peralatan pointing
perintah pengelolaan  Membuat, device sesuai
file dan folder seperti menyalin, dengan kebutuhan
melihat isi folder, mengubah dan  Menjelaskan dan
membuat, mengubah, mengubah dan melakukan
menghapus, menghapus file prosedur
mengganti nama file satu persatu, membuat,
folder, kelompok dan menyalin,
menyalin/memindahk seluruh mengubah dan
an folder dan  Membuat, menghapus file
menyalin/memindahk menyalin, baik satu persatu,
an file dari siatu folder mengubah dan kelompok dan
ke Lokasi lain menghapus file menyeluruh
 Pointing device satu persatu,  Menjelaskan dan
dengan cara “point & kelompok dan melakukan
click” maupun “click & seluruh pengaturan
drag” dilakukan pada  Pengaturan tampilan kerja
lingkungan GUI tampilan window  Pengoperasian
 Pengelolaan sistem sesuai dengan Control Panel
manajemen menu kebutuhan untuk mengatur
tampilan, icon dan  Pengoperasian Display, User
tampilan utama Control Panel Account, Date and
dilakukan dengan Time, System,
benar Network
 Control Panel Connection, Add
dioperasikan untuk and Remove
mengelola sumber Program dan lain-
daya daya dan lain
software, hardware
pada komputer
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN
INDIKATOR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

1.3Mengoperasika  Pointing device Sistem operasi  Menjelaskan jenis- 


n operasi (seperti mouse) berbasis GUI : jenis piranti 
berbasis dijalankan secara pointing device
Graphic User  Pengetahuan 
benar  Menggunakan
Interface (GUI) peralatan pointing 
 Mouse digunakan peralatan-
untuk melakukan device peralatan pointing
perintah pengelolaan  Membuat, device sesuai
file dan folder seperti menyalin, dengan kebutuhan
melihat isi folder, mengubah dan  Menjelaskan dan
membuat, mengubah, mengubah dan melakukan
menghapus, menghapus file prosedur
mengganti nama file satu persatu, membuat,
folder, kelompok dan menyalin,
menyalin/memindahk seluruh mengubah dan
an folder dan  Membuat, menghapus file
menyalin/memindahk menyalin, baik satu persatu,
an file dari siatu folder mengubah dan kelompok dan
ke Lokasi lain menghapus file menyeluruh
 Pointing device satu persatu,  Menjelaskan dan
dengan cara “point & kelompok dan melakukan
click” maupun “click & seluruh pengaturan
drag” dilakukan pada  Pengaturan tampilan kerja
lingkungan GUI tampilan window  Pengoperasian
 Pengelolaan sistem sesuai dengan Control Panel
manajemen menu kebutuhan untuk mengatur
tampilan, icon dan  Pengoperasian Display, User
tampilan utama Control Panel Account, Date and
dilakukan dengan Time, System,
benar Network
 Control Panel Connection, Add
dioperasikan untuk and Remove
mengelola sumber Program dan lain-
daya daya dan lain
software, hardware
pada komputer
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN
INDIKATOR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

 Device Input output  Perintah-perintah  Menjelaskan dan


diinstal pada sistem untuk mengelola melakukan Prosedur
dengan cermat dan menu, icon, dan untuk mengelola men
teliti tampilan utama icon dan tampilan
 Program pada sistem  Install printer, utama
operasi berbasis GUI scanner, kartu  Menjelaskan dan
dibuka dan ditutup jaringan melakukan Prosedur
sesuai Prosedur  Prosedur Shurdown instalasi printer,
 Proses shutdown komputer scanner, kartu jaringa
dilakukan secara  Menjelaskan dan
benar sesuai dengan melakukan prosedur
SOP shutdown
SKRIPSI
PENERAPAN KOMPETENSI BELAJAR KETERAMPILAN
KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)
MENGGUNAKAN METODE COOPERATIF LEARNING (CL)
MODEL STAD PADA MAHASISWA KELAS X TEKNIK
LISTRIK
SMK NEGERI 1 SAPARUA

OLEH :

NAMA : MARLINA SAHULEKA

NIM : 09 250 430 22

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2011

Anda mungkin juga menyukai