Anda di halaman 1dari 50

MODUL 2

UNSUR PENGENDALIAN MUTU


DAN EVALUASI DAMPAK PROGRAM

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET


DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
TAHUN 2022

i
PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT,


karena berkat rahmat dan hidayah-Nya telah selesai disusun
Modul Bimtek Fungsional Penilik.
Penyusunan modul ini dimaksudkan untuk memberikan
bahan pembelajaran bagi peserta dalam memahami tugas dan
fungsinya sebagai pengendali mutu dan evaluasi dampak
program. Kegiatan bimtek fungsional penilik merupakan amanat
dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Jabatan
Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunannya. Kritik, usul, atau saran yang konstruktif
sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk
penyempurnaan modul di masa mendatang.

Jakarta, Maret 2022

Direktur
Guru PAUD dan Dikmas

Dr. Santi Ambarukmi, M. Ed.


NIP.19608101989022001

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………............................................................. i
PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................... v
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL …………………………………… vi
PETA KONSEP MODUL …………………………………………………… vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………… 1
B. Tujuan Pembelajaran ………………………………………… 2
C. Indikator Pencapaian Kompetensi ………………………… 2
D. Ruang Lingkup Materi ……………………………………….. 2
BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Belajar 1 Pengendalian Mutu …………………… 4
1. Uraian Materi ……………………………………………… 4
a. Pengertian dan Jenis Program PAUD dan Dikmas 4
b. Pengertian Pengendalian Mutu …………………….. 6
c. Hubungan Pengendalian Mutu, Evaluasi
Dampak dan Program ………………………………… 6
d. Alur Pengendalian Mutu …………………………….. 7
e. Perencanaan ……………………………………………. 9
f. Pemantauan ……………………………………………. 11
g. Penilaian ………………………………………………… 15
h. Pembimbingan dan Pembinaan ……………………. 18
i. Pelaporan ……………………………………………….. 21
2. Rangkuman ………………………………………………… 24
3. Tes Formatif ………………………………………………… 27
B. Kegiatan Belajar 2 Evaluasi Dampak Program ………… 29
1. Uraian Materi …………………………….……………..… 29
a. Pengertian Evaluasi Dampak Program …………… 29
b. Metodologi Evaluasi Dampak Program …………… 30
c. Pelaksanaan Evaluasi Dampak Program ………… 32
2. Rangkuman ………………………………………………… 34
3. Tes Formatif ……………………………………………….. 35
BAB III EVALUASI
Tes Sumatif ………………………………………………………… 37
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….…………… 38

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbandingan Hubungan Pengendalian Mutu Evaluasi
Dampak dengan Program 7
Tabel 2.2. Perbandingan pemantauan (monitoring) dengan
penilaian (evaluasi) …………………………………….……. 17

Tabel 3.3. Perbedaan Evaluasi Dampak Program dengan


Penelitian ……………………………………………………….. 30
Tabel 3.4. Model Evaluasi dampak program ………………………… 31
Tabel 3.5. Teknik Analisis Data Evaluasi dampak program ……… 31
Tabel 3.6. Contoh Unsur Pokok Desain Evaluasi Dampak Program 32

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Hubungan Pengendalian Mutu, Evaluasi
Dampak dan Program …….……………………………… 6
Gambar 2.2. Alur Pengendalian Mutu ......................................... 8
Gambar 2.3. Langkah-Langkah Perencanaan …………………….…. 11
Gambar 2.4. Langkah-Langkah Pemantauan ………………..………. 15
Gambar 2.5. Langkah-Langkah Penilaian …………………….………. 17
Gambar 2.6. Langkah-Langkah Pembimbingan dan
Pembinaan ………………..………………………………… 21
Gambar 2.7. Langkah-Langkah Pelaporan ……………………………. 23
Gambar 3.8. Tahapan Proses, Output Dan Dampak 29

v
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Cermati dan pahami petunjuk berikut. Lakukan diskusi


dengan teman sekelompok atau peserta lain jika ada hal-hal yang
belum dipahami.
Cermati dan pahami petunjuk berikut. Lakukan diskusi
dengan teman sekelompok atau peserta lain jika ada hal-hal yang
belum dipahami.
Cermati dan pahami petunjuk berikut. Lakukan diskusi dengan
teman sekelompok atau peserta lain jika ada hal-hal yang belum
dipahami.
Cermati dan pahami petunjuk berikut. Lakukan diskusi
dengan teman sekelompok atau peserta lain jika ada hal-hal yang
belum dipahami.
1. Belajar modul pada dasarnya mengikuti proses kegiatan belajar
mandiri. Hal-hal yang berkaitan dengan belajar mandiri antara
lain:
a. Konsep belajar mandiri: belajar berdasarkan insiatif,
prakarsa, motivasi, dan pengaturan sendiri
b. Cara belajar mandiri: peserta belajar mandiri dipersyaratkan
proaktif dan berinisiatif dalam belajar, baik dengan atau
tanpa bantuan orang lain, belajar sendiri atau berkelompok,
dengan memanfaatkan berbagai media belajar dan strategi
belajar.
c. Strategi belajar mandiri: mengelola waktu, membaca cepat,
dan memahami peta konsep modul serta merekam hasil baca
(resume, outline dsb). Mengelola waktu, berarti Saudara
menentukan target sendiri terkait penyelesain dan hasil.
Membaca cepat, berarti Saudara memilih teknik membaca

vi
cepat yang sesuai dengan materi. Merekam hasil baca, berarti
Saudara membuat ringkasan atau, rangkuman.
2. Kerjakanlah tugas dan latihan di akhir setiap kegiatan belajar,
dengan tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu.
3. Nilai latihan dipersyaratkan minimal sebesar 60%. Jika tingkat
penguasaan Saudara kurang dari 60%, pelajari ulang materi dari
modul yang belum Saudara kuasai, atau jawaban yang salah.
4. Materi yang belum dipahami Saudara diskusikan dengan sesama
peserta satu kelompok atau tanyakan kepada narasumber, pada
tahap vidcon (video conference).
5. Selamat menuntaskan modul ini, semoga sukses. Semuanya
bergantung kepada niat dan usaha Saudara.

vii
PETA KONSEP MODUL 2

A. Peta Konsep Pengendalian Mutu

viii
B. Peta Konsep Evaluasi Dampak Program

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) Nomor 14 Tahun
2010, Bab I, Pasal 1 ditegaskan bahwa Jabatan Fungsional
Penilik adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang
lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melakukan kegiatan pengendalian mutu dan evaluasi dampak
program pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan
kesetaraan dan keaksaraan, serta kursus pada jalur Pendidikan
Nonformal dan Informal (PNFI) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
selaku instansi pembina Penilik memiliki tugas antara lain
menyelenggarakan bimbingan teknis atau pendidikan dan
pelatihan fungsional Penilik. Bimtek fungsional Penilik, dapat
dilaksanakan dengan bentuk klasikal/nonklasikal. Bentuk
nonklasikal dilaksanakan melalui berbagai jalur yang antara
lain belajar mandiri atau pembelajaran online. Belajar mandiri
memerlukan adanya sebuah modul sebagai bahan ajar dan
panduan dalam aktivitas pembelajaran. Dalam rangka
memenuhi tuntutan itulah modul dengan judul “Pengendalian
Mutu dan Evaluasi Dampak Program” ini disusun.
Materi pokok modul ini, membahas tentang landasan teori,
konsep dan teknis implementasi pengendalian mutu dan
evaluasi dampak. Landasan teori bertujuan memberikan dasar
dalam mengkonstruksi pengertian pengendalian mutu dan
evaluasi dampak. Konsep pengendalian mutu dan evaluasi

1
dampak merujuk pada regulasi yang mengatur jabatan
fungsional Penilik, tersebut di atas. Sedangkan teknik
implementasi pengendalian mutu dan evaluasi dampak
program, memberikan contoh konkrit bagaimana Penilik dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.

B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran melalui Modul 3 ini, setelah
menyelesaikan kegiatan pembelajaran, peserta bimtel/diklat
jabatan fungsional Penilik, dapat memahami dan
mengimplementasikan konsep dan alur pengendalian mutu
serta evaluasi dampak program dalam melaksanakan tugas dan
fungsi.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


Keberhasilan peserta bimtek fungsional menguasai materi
dapat diukur dengan indikator sebagaimana berikut :
1. Menguraikan pengertian dan alur pengendalian mutu
2. Menjabarkan pengertian perencanaan
3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan pemantauan
4. Menggambarkan pelaksanaaan penilaian
5. Membuat rancangan pembimbingan dan pembinaan
6. Membuat pelaporan
7. Membuat desain evaluasi dampak program

D. Ruang Lingkup materi


Ruang lingkup materi disampaikan dalam kegiatan belajar,
yang disusun berdasarkan uraian tugas pokok Penilik,
mencakup tentang (1) konsep dan (2) implementasi
pengendalian mutu dan evaluasi dampak program PAUD dan
Dikmas. Teori dan konsep bertujuan memberikan dasar dalam

2
mengkonstruksi pengertian pengendalian mutu dan evaluasi
dampak. Implementasi pengendalian mutu dan evaluasi
dampak program, memberikan contoh konkrit bagaimana
Penilik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

3
BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Belajar 1 Pengendalian Mutu


1. Uraian Materi
Uraian materi pengendalian mutu mencakup (1) pengertian
dan jenis program, (2) pengertian pengendalian mutu,
hubungan pengendalian mutu, evaluasi dampak dan
program, dan alur pengendalian mutu, (3) perencanaan, (4)
pemantauan, (5) penilaian, (6)pembimbingan dan
pembinaan, serta (7) pelaporan.
a. Pengertian dan Jenis Program PAUD dan Dikmas
1) Pengertian Program
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu
atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah/ lembaga untuk mencapai sasaran dan
tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh
instansi pemerintah (Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan, Bab I, Pasal 1).
2) Jenis Program
Jenis program menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi
Safruddin Abdul Jabar (2014: 48-52) sebagai berikut:
a) Program pemrosesan
Program pemrosesan adalah program yang
kegiatan pokoknya mengubah bahan mentah
(input) menjadi bahan jadi sebagai hasil proses
atau keluaran (output). Artinya ada kegiatan yang
mendiskripsikan sebelum, saat dan sesudah

4
proses dari program tersebut. Ciri khusus adalah
adanya proses pengolahan atau transformasi
sesuai dengan tujuan, adanya metode, bahan atau
materi, penilaian, serta waktu yang terencana.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diberikan
contoh bentuk program pemrosesan dalam
program PAUD dan Dikmas.
Contoh: Pendidikan PAUD dan Dikmas (Kursus,
Keaksaraan dan Kesetaraan, PAUD, dsb) dsb.
b) Program Layanan
Program layanan adalah program yang kegiatan
pokoknya bertujuan memenuhi kebutuhan pihak
tertentu sehingga merasa puas sesuai dengan
tujuan program. Pihak tertentu yang dimaksud
diposisikan sebagai pihak yang penting atau
sebagai fokus kegiatan.
Contoh: Pojok Baca PAUD, Layanan Psikologi
AUD, Taman Bacaan Masyarakat, Program
Perkoperasian, perbengkelan, Tata Rias, dsb
c) Program Umum
Program umum adalah progran yang kegiatan
pokoknya tidak menunjukkan ciri khas secara
jelas, tidak termasuk program pemrosesan dan
layanan. Program umum sifatnya temporer dan
sesaat. Ada program yang memang memiliki
proses transformasi, tetapi tidak ada penilaian
secara terencana untuk mengetahui hasil proses
tersebut.

5
Contoh: Kegiatan insidental perlombaan,
peringatan hari besar nasional/agama, parenting
dsb
b. Pengertian Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu adalah rangkaian kegiatan yang
melibatkan beberapa struktur organisasi diperusahaan
untuk memastikan bahwa produk dan layanan harus
memenuhi persyaratan dan dapat ditingkatkan secara
terus-menerus (Usman, 2017: 9).
Dalam Lampiran Peraturan Menteri pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 38 Tahun 2013
tentang Petunjuk Teknis tentang Jabatan Fungsional
Penilik dan Angka Kreditnya, ditegaskan Pengendalian
mutu adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis
dan berkelanjutan melalui pemantauan, penilaian, dan
pembinaan program pada satuan kursus dalam rangka
memastikan penyelenggaraan layanan pendidikan
melalui lembaga kursus dapat mencapai standar yang
ditetapkan.
c. Hubungan Pengendalian Mutu, Evaluasi Dampak dan
Program
Gambar 2.1. Hubungan Pengendalian Mutu, Evaluasi
Dampak dan Program

6
Tabel 2.1. Perbandingan Hubungan Pengendalian
Mutu Evaluasi Dampak dengan Program

Aspek Pengendalian Evaluasi Dampak


Mutu program
Jenis Program Pemrosesan Layanan, Umum

Kriteria 8 SNP Sesuai spesifikasi


Program
Waktu Jangka Pendek/Menengah
panjang

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan


antara pengendalian mutu, evaluasi dampak program
adalah sasaran kegiatan dari keduanya sama yaitu
program PAUD dan Dikmas. Yang membedakan antara
lain jenis program, kriteria dan waktu dari sasaran
program.
d. Alur Pengendalian Mutu
Rangkaian tahapan pengendalian mutu dilaksanakan
secara berurutan. Proses tersebut, merupakan alur yang
berulang dengan kegiatan yang sama pada seluruh
Triwulan (I, II, III, dan IV). Hal ini merujuk pada
Lampiran Permendikbud No. 38 tahun 2013, bahwa
Laporan riwulan sekurang-kurangnya mencakup
pemantauan, penilaian dan pembimbinga. Alur proses
pengendalian mutu adalah pelaksanaan kegiatan
perencanaan, pemantauan, penilaian, pembimbingan
dan pembinaan, dan pelaporan secara sistematis dan
berkelanjutan dilakukan berulang pada setiap triwulan.
Alur pengendalian mutu dapat dilihat di gambar 2.2.

7
Gambar 2.2. Alur Pengendalian Mutu
Sumber Marsum (2019: 27)

8
e. Perencanaan
1) Pengertian Perencanaan
Pengertian perencanaan adalah proses memikirkan
dan menetapkan kegiatan-kegiatan atau program-
program yang akan dilakukan pada masa yang akan
datang untuk mencapai tujuan tertentu (Sagala,
2017: 56). Suatu proses, pengambilan keputusan
berkenaan dengan pendayagunaan sumber-sumber
daya, untuk mencapai tujuan tertentu di masa depan
(Bratakusuma, 2003 dalam Prijambodo, 2014: 3).
Perencanaan harus mencakup kegiatan dalam
menyimpulkan fakta-fakta, mengorganisasi,
menganalisa, dan menentukan apa yang akan
dicapai (tujuan dan sasaran), mengapa harus dicapai
(alasan), bagaimana mencapainya (pendekatan, cara,
metode dan prosedur) siapa yang akan melakukan
(pembagian kerja), dimana melakakukannya (tempat)
dan kapan dilaksanakan (pembagian waktu)
(Riyantini, 2019: 9).
Berdasarkan lampiran Permendikbud Nomor 38
Tahun 2013 dapat disebutkan bahwa kegiatan
menyusun rencana kegiatan pengendalian mutu dan
evaluasi dampak program ada dua jenis yaitu
rencana kerja triwulan atau tahunan. Menyusun
rencana tahunan adalah kegiatan menyusun konsep
rencana kerja pengendalian mutu dan evaluasi
dampak program untuk kurun waktu satu tahun.
Menyusun rencanan kerja triwulan adalah kegiatan
menyusun rencana pengendalian mutu dan evaluasi
dampak program PAUDNI setiap tiga bulan sebagai

9
penjabaran dari rencana kerja tahunan. Saat ini
digunakan konsep PAUD dan Pendidikan Masyarakat
(Dikmas) untuk menggantikan PAUDNI/ PAUD dan
Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI).
2) Pelaksanaan Perencanaan
Ada dua jenis rencana yaitu rencana kerja tahunan
dan rencana kerja triwulan. Rencana kerja tahunan
disusun bersama-sama dalam satu wilayah
kabupaten/kota, sedangkan rencana kerja triwulan,
disusun secara perorangan dan bersumber pada
rencana kerja tahunan.
a) Rencana Kerja Tahunan
Penyusunan Rencana Kerja Tahunan terdiri atas
tiga tahapan: (1) Tahap awal, terdiri atas:
menginventarisasi masalah; menjaring masukan-
masukan dari seluruh pemangku kepentingan dan
kebijakan; mengkaji pencapaian hasil
Pengendalian mutu dan Evaluasi Dampak Program
PAUD dan Dikmas tahun lalu; merumuskan
faktor-faktor penghambat dan pendukung;
mengkaji kebijakan-kebijakan; dan mengkaji buku
sumber (teoritis atau akademis); (2)Tahap proses,
meliputi: menentukan Tim Penyusun;
menguraikan spesifikasi Rencana Kerja Tahunan;
membentuk kelompok dengan tugas sesuai
spesifikasi yang ditentukan; menyusun draf
Rencana Kerja Tahunan; mempresentasikan draf
Rencana Kerja Tahunan; dan merevisi draf
Rencana KerjaTahunan; (3)Tahap akhir,
mencakup: pengesahan oleh pejabat dinas

10
pendidikan, dan penggandaan Rencana Kerja
Tahunan
b) Rencana Kerja Triwulan
Tahapan menyusun Rencana Kerja Triwulan:
mengkaji hasil pengendalian mutu dan evaluasi
dampak program tahun lalu; menyusun draf
Rencana Kerja Triwulan berdasar Rencana Kerja
Tahunan; dan menetapkan pengesahan Rencana
Kerja Triwulan.
Berikut ini bagan langkah-langkah perencanaan
dalam pengendalian mutu.

Gambar 2.3. Langkah-Langkah Perencanaan

f. Pemantauan
1) Pengertian Pemantauan
Pemantauan berasal dari kata monitoring sedangkan
penilaian berasal kata evaluasi. Monitoring dan
evaluasi adalah dua hal yang keberadaannya saling
berkaitan, sehingga sering disingkat “monev”. Kadang
orang memiliki persepsi yang salah, dengan
memahami monitoring dan evaluasi dua hal yang
sama. Pada tataran tertentu, memang keduanya

11
memiliki persamaan, yaitu sebagai unsur manajemen
yang berfungsi sebagai pengendali kegiatan.
Pengertian monitoring adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengecek penampilan dari aktivitas yang
sedang dikerjakan (Soekartawi, 1995: 10) . Monitoring
adalah kegiatan mengamati pelaksanaan program dan
proyek, dalam waktu yang sedang berjalan, serta
mencoba memperbaiki kesalahan agar pada akhir
penyelesaian, program dan proyek diharapkan dapat
dilaksanakan dengan benar (Kunaryo, 2002 dalam
Prijambodo, 2014: 10).
Sedangkan dalam lampiran Permendikbud Nomor 38
Tahun 2013 ditegaskan pemantauan adalah kegiatan
yang bertujuan untuk menginventarisasi masalah-
masalah yang muncul dari proses penyelenggaraan
program PAUD dan Dikmas yang sedang berjalan atau
serta untuk mengetahui apakah sesuai dengan
rencana dan mengarah pada pencapaian tujuan yang
diharapkan. Tahapan pemantauan adalah menyusun
instrumen pemantauan, mengumpulkan data
pemantauan, menganalisia hasil pemantauan,
menyusun desain diskusi terfokus (Focus Group
Discussion), melaksanakan Focus Group Discussion
(FGD), dan melaporkan hasil pemantauan.
2) Pelaksanaan Pemantauan
Pelaksanaan pemantauan meliputi kegiatan
menyusun instrumen pemantauan, mengumpulkan
data, menganalisis data, menyusun desain (Penilik
Muda) dan menyusun laporan diskusi terfokus, dan

12
menyusun laporan pemantauan. Uraian dari tahapan
pemantauan sebagai berikut:
a) Menyusun instrumen pemantauan
Penyusunan instrumen pemantauan mengacu
pada butir-butir instrumen akreditasi, yang
meliputi 8 SNP. Tahapan menyusun instrumen
pemantauan adalah: menyusun kisi-kisi,
menyusun butir-butir instrumen, menguji coba,
menganalisis hasil uji coba, merevisi atau
memperbaiki instrumen.
b) Mengumpulkan data pemantauan
Pengertian mengumpulkan data adalah kegiatan
menghimpun, mencatat data dan informasi
pengendalian mutu program PAUDNI dengan
menggunakan instrumen yang sesuai (Lampiran
Permendikbud Nomor 38 Tahun 2013). Aktivitas
pengumpulan data berpegang pada instrumen
pengumpulan data yang telah dibuat Penilik.
c) Menganalisis hasil pemantauan
Dalam lampiran Permendikbud Nomor 38 Tahun
2013 ditegaskan menganalisis data adalah
kegiatan mengolah data menjadi informasi yang
bermakna tentang pengendalian mutu dan
evaluasi dampak program PAUDNI dengan
menggunakan kaidah, metode, dan prosedur
ilmiah. Untuk meningkatkan keterbacaan hasil
analisis data dapat dituangkan dalam bentuk
matrik, diagram ataupun tabel.

13
d) Menyusun desain FGD
Hasil analisis yang menunjukkan bagaimana
kondisi satuan pendidikan dalam melaksanakan
8 SNP. Capaian nilai yang rendah baik rerata
ataupun oleh satuan pendidikan inilah yang akan
menjadi bahan menyusun desain FGD. Menyusun
desain FGD menjadi tugas Penilik Muda.
e) Melaksanakan FGD
Kegiatan diskusi yang dilakukan secara sistematis
dan terarah atas suatu isu atau masalah yang
muncul dan tujuannya adalah mengetahui alasan,
motivasi, argumentasi atau dasar dari pendapat
seseorang terkait dengan isu tertentu tersebut (
Supriyono, 2010)).
Diskusi terfokus adalah kegiatan untuk
membahas dan memecahkan masalah tertentu
dari hasil pemantauan. Desain diskusi tefokus
disusun berdasarkan hasil pemantauan. Diskusi
terfokus dilaksanakan di tingkat kabupaten, dan
hasilnya dilaporkan serta disahkan kepala dinas
kabupaten. ( Lampiran Permendikbud Nomor 38
Tahun 2013).
Diskusi terfokus kegiatan bagian dari rangkaian
pemantauan, atau tidak berdiri sendiri. Bahan
yang didiskusikan hasil analisis pemantauan.
Permasalahan-permasalahan yang terdeteksi oleh
masing-masing penilik, dibawa ke forum diskusi,
untuk mendapatkan pemecahan atau jawaban/
kesimpulan.

14
f) Melaporkan hasil pemantauan
Bahan-bahan yang pokok untuk menyusun
laporan pemantauan adalah hasil analisis
pemantauan dan hasil FGD. Selanjutnya, Penilik
mengkompilasi (menggabungkan/ memadukan)
hasil analisis data dengan hasil FGD, dan
mengambil kesimpulan atau rekomendasi, baik
bagi satuan pendidikan binaan ataupun bagi
pihak pengambil kebijakan (dinas pendidikan).
Laporan pemantauan adalah kompilasi (gabungan)
antara hasil analisis pemantauan dan diskusi
terfokus.
Berikut ini bagan langkah-langkah pemantauan
dalam pengendalian mutu.

Gambar 2.4. Langkah-Langkah Pemantauan


g. Penilaian
1) Pengertian Penilaian
Soekartawi (1995: 10) menjelaskan bahwa evaluasi
proses untuk menguji suatu objek atau aktivitas
dengan kriteria tertentu untuk keperluan

15
pengambilan keputusan. Prijambodo (2014: 16)
memberikan definisi evaluasi adalah kegiatan
mengukur dan membandingkan pencapaian output
antara kinerja harapan (rencana) dengan kinerja riil
(nyata).
Pengertian penilaian adalah kegiatan yang sistematis
dan terencana dengan menggunakan alat ukur
tertentu, guna mengetahui keberhasilan program
PAUD dan Dikmas. Penilaian: dilaksanakan secara
terprogram, menyeluruh, akuntabel, dan
berkesinambungan dengan mengacu pada indikator
SNP (Lampiran Permendikbud Nomor 38 Tahun 2013).
2) Pelaksanaan Penilaian
Tahapan pelaksanaan penilaian antara lain menyusun
instrumen penilaian, mengumpulkan data penilaian,
menganalisia hasil penilaian, dan melaporkan hasil
penilaian. Menyusun instrumen mencakup kegiatan
membuat kisi-kisi, menyusun butir-butir instrumen,
menguji coba, menganalisis hasil uji coba dan merevisi
instrumen. Mengumpulkan data adalah kegiatan
menghimpun, mencatat data dan informasi hasil
pengendalian mutu. Menganalisis data penilaian
meliputi mentabulasi data, mengolah data dan
menyajikan (display) data.
Berikut ini bagan langkah-langkah penilaian dalam
pengendalian mutu.

16
Gambar 2.5. Langkah-Langkah Penilaian

Sering timbul pertanyaan dari para Penilik, apa beda


pemantauan dengan penilaian. Berdasarkan uraian
pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi)
dapat dijelaskan apa persamaan dan perbedaan
diantara keduanya pada tabel berikut.

Tabel 2.2. Perbandingan pemantauan (monitoring)


dengan penilaian (evaluasi)

ASPEK PERSAMAAN/PERBEDAAN
Monitoring Evaluasi
Konsep Mengamati Menilai keberhasilan
Dasar pelaksanaan (efektivitas) program
atau proyek
Hasil Menghasilkan data Menghasilkan data
(Output) dan informasi dan informasi tingkat
perkembangan efektifitas
pelaksanaan (keberhasilan)
Manfaat Data dan informasi Data dan informasi
hasil monitoring hasil monitoring
digunakan untuk digunakan untuk
koreksi perencanaan masa
pelaksanaan depan

17
ASPEK PERSAMAAN/PERBEDAAN
Monitoring Evaluasi
Fungsi Untuk Untuk perencanaan di
pengendalian dan masa depan
pengawasan
selama
pelaksanaan
program atau
proyek
Waktu Dilaksanakan Dilaksanakan setelah
Pelaksanaan selama umur program atau proyek
program atau selesai (kadang-
proyek kadang dilakukan
masih dalam
pelaksanaan)

Sumber Prijambodo, 2014: 22


h. Pembimbingan dan Pembinaan
1) Pengertian Pembimbingan dan Pembinaan
Bimbingan adalah suatu bantuan yang diberikan
kepada individu atau sekelompok individu dalam
menemukan kemampuan-kemampuan dan segi-segi
kehidupan masyarakat, agar demikian nantinya
individu atau sekelompok individu tersebut lebih
sukses dalam melaksanaka rencana-rencana
hidupnya (Suhartin dan Simangunsong, 1989: 17).
Pengertian pembinaan jika dikaitan dengan profesi
guru adalah serangkaian usaha bantuan kepada guru,
terutama bantuan yang berwujud layanan profesional
yang dilakukan oleh kepala sekolah, penilik sekolah
dan pengawas serta pembina lainnya untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar (Imron, 1995:
9).

18
Pengertian pembimbingan dan pembinaan adalah
kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan memberi
petunjuk kepada PTK PAUD dan Dikmas tentang
penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas agar
lebih efektif dan efisien. Pembimbingan dan
pembinaan yang disusun berdasarkan hasil penilaian
(Lampiran Permendikbud Nomor 38 Tahun 2013).
2) Pelaksanaan Pembimbingan dan Pembinaan
Tahapan pelaksanaan dan unsur-unsur laporan
pembimbingan dan pembinaan meliputi: menyusun
rancangan; menetapkan sasaran atau peserta;
melakukan koordinasi dengan peserta / sasaran;
melaksanakan pembimbingan dan pembinaan; dan
membuat laporan.
a) Langkah awal, Penilik harus membuat rancangan
pembimbingan dan pembinaan, agar kegiatan
dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang
diharapkan. Bukti fisik rancangan pembimbingan
sekurang-kurangnya memuat: latar belakang;
tujuan; tema atau topik; narasumber
pembimbingan dan pembinaan (jika diperlukan);
jadwal; lokasi; sasaran; dan prosedur (langkah-
langkah/tahapan) pembimbingan dan pembinaan.
b) Langkah akhir dari pembimbingan dan pembinaan
adalah menyusun laporan. Bukti fisik laporan
pembimbingan dan pembinaan sekurang-
kurangnya memuat: latar belakang, tujuan, ruang
lingkup, sasaran, permasalahan yang ditemukan,
proses pembimbingan dan pembinaan serta tindak
lanjut.

19
Pembimbingan dan pembinaan ada tiga jenis, yaitu
pembimbingan 8 SNP dilaksanakan oleh Penilik
semua jenjang, sedangkan pembimbingan penelitian
dan pengembangan serta media pembelajaran serta
Teknologi Informasi (TI), dilakukan oleh Penilik Madya
dan Penilik Utama.
a) Pembimbingan dan pembinaan dilaksanakan
berdasarkan hasil penilaian implementasi 8 SNP,
yang terdiri atas: standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak (TPPA) untuk PAUD atau
Standar Kelulusan (SKL) untuk pendidikan
kursus/kesetaraan; standar isi, standar proses,
standar GTK, standar sarana prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan dan standar
penilaian.
b) Pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik
dan tenaga kependidikan PAUD dan Dikmas
dalam melakukan penelitian atau pengembangan,
pembelajaran, pelatihan, dan/atau
pembimbingan, misalnya: pembimbingan
proposal, pembimbingan penyusunan instrumen,
pembimbingan pengumpulan dan pengolahan data
penelitian, dan pembimbingan laporan penelitian.
c) Pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik
dan tenaga kependidikan PAUD dan Dikmas
dalam menggunakan dan mengembangkan media
pembelajaran dan teknologi informasi untuk
kegiatan pembelajaran, pelatihan, dan bimbingan,
misalnya: media audio, media video, media audio
video, media cetak, media objek manusia dan

20
lingkungannya. Aspek-aspek pembimbingan
media mencakup menyusun rancangan, membuat
dan menggunakan media. Berikut gambar
langkah-langkah pembimbingan dalam
pengendalian mutu.

Gambar 2.6. Langkah-Langkah Pembimbingan dan


Pembinaan
i. Pelaporan
1) Pengertian Pelaporan
Laporan memiliki fungsi antara lain bagi atasan,
sebagai bentuk pertanggung jawaban atas kegiatan
yang telah dilakukan Penilik. Sedangkan untuk
satuan pendidikan akan berfungsi sebagai bahan
perbaikan mapun untuk meningkatkan kualitas
layanan. Bagi Penilik, laporan berfungsi sebagai bahan
perencanaan pada masa berikutnya.
Pengertian menyusun laporan adalah kegiatan
merumuskan hasil pelaksanaan Pengendalian Mutu
dan Evaluasi Dampak Program PAUD dan Dikmas
dalam kurun waktu tertentu (triwulan atau tahunan)
secara tertulis untuk disampaikan kepada pimpinan
dan pihak terkait. Laporan Triwulan mencakup hasil

21
pemantauan dan penilaian penyelenggaraan Program
PAUD dan Dikmas serta pembimbingan dan
pembinaan GTK PAUD dan Dikmas. Laporan tahunan
mencakup hasil peIaksanaan tugas pokok dan
penunjang di bidang pengendalian mutu dan evaluasi
program PAUD dan Dikmas dalam kurun waktu satu
tahun ( Lampiran Permendikbud Nomor 38 Tahun
2013).
2) Pelaksanaan Pelaporan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun laporan (juga berlaku dalam menyusun
laporan pemantauan dan penilaian), antara lain: a)
tampilan penyajian yang dengan bahasa yang ringkas
dan fokus dengan materi yang diperlukan saja.
Penyajian harus komunikatif dan informatif, dalam
arti dipahami oleh pihak pengguna, dan bukan oleh
pihak pembuat; dan b) penyajian yang “bagus”
memiliki daya tarik, mempermudah orang mengerti
dan memahami pesan yang terkandung dalam data
tersebut (Prijambodo, 2014: 94).
Laporan Triwulan disusun secara perorangan,
sedangkan Laporan Tahunan disusun secara
bersama-sama di tingkat kabupaten/kota. Tahapan
dan unsur-unsur dari Laporan Triwulan dan Laporan
Tahunan diuraikan berikut ini.
a) Laporan Triwulan
Tahapan penyusunan Laporan Triwulan antara
lain: menetapkan bahan laporan triwulan;
mempersiapkan hasil capaian selama 1(satu)
triwulan; menganalisis hasil capaian pengendalian

22
mutu selama 1(satu) triwulan; merumuskan
sistematika laporan triwulan; menyusun laporan
triwulan; dan menetapkan pengesahan laporan
triwulan. Laporan Triwulan mencakup unsur-unsur
hasil pemantauan, penilaian dan pelaksanaan
pembimbingan dan pembinaan.
b) Laporan Tahunan
Laporan tahunan disusun secara bersama-sama di
tingkat kabupaten/kota. Laporan tahunan
merupakan hasil kompilasi (paduan atau gabungan)
pelaksanaan pengendalian mutu triwulan I sampai
dengan triwulan IV. Tahapan penyusunan Laporan
Tahuan mencakup: mengkoordinasikan
penyusunan laporan tahunan; merumuskan
sistematika laporan tahunan; mempersiapkan hasil
capaian selama 1 tahun; menganalisis hasil capaian
pengendalian mutu selama 1 tahun; menyusun draf
laporan tahunan; menetapkan pengesahan laporan
tahunan; dan menyerahkan laporan tahunan
kepada pihak-pihak terkait. Berikut ini gambar
langkah-langkah pelaporan dalam pengendalian
mutu.

Gambar 2.7. Langkah-Langkah Pelaporan

23
2. Rangkuman
a. Program adalah Program adalah instrumen kebijakan
yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan
oleh instansi pemerintah/ lembaga untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran,
atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh
instansi pemerintah. Jenis program terdiri atas program
pemrosesan, program layanan dan program umum.
b. Pengendalian mutu adalah upaya terstruktur, terencana,
tersistem dan dilaksanakan secara terus-menerus serta
kontinyu (ajeg), melalui unsur-unsur kegiatan yaitu
perencanaan, pemantauan, penilaian,
pembimbingan/pembinaan dan pelaporan, dalam
rangka mencapai persyaratan/standar yang telah
ditentukan.
c. Hubungan pengendalian mutu, evaluasi dampak
program dan program adalah sasaran pengendalian
mutu dan evaluasi dampak adalah sama yaitu program
PAUD dan Dikmas. Perbedaan pada jenis program,
kriteria dan waktu program
d. Alur proses pengendalian mutu adalah pelaksanaan
kegiatan perencanaan, pemantauan, penilaian,
pembimbingan dan pembinaan, dan pelaporan secara
sistematis dan berkelanjutan dilakukan berulang pada
setiap triwulan.
e. Perencanaan adalah kegiatan menyusun rencana
kegiatan pengendalian mutu dan evaluasi dampak
program PAUD dan Dikmas dalam kurun waktu tertentu
(triwulan atau tahunan).
f. Menyusun rencana kerja tahunan adalah kegiatan
menyusun konsep rencana kerja pengendalian mutu dan

24
evaluasi dampak program untuk kurun waktu satu
tahun, sedangkan menyusun rencanan kerja triwulan
adalah kegiatan menyusun rencana pengendalian mutu
dan evaluasi dampak program PAUDNI setiap tiga bulan
sebagai penjabaran dari rencana kerja tahunan.
g. Pemantauan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
menginventarisasi masalah-masalah yang muncul dari
proses penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas
yang sedang berjalan atau serta untuk mengetahui
apakah sesuai dengan rencana dan mengarah pada
pencapaian tujuan yang diharapkan.
h. Tahapan pemantauan adalah menyusun instrumen
pemantauan, mengumpulkan data pemantauan,
menganalisia hasil pemantauan, menyusun desain
diskusi terfokus (Focus Group Discussion), melaksanakan
Focus Group Discussion (FGD), dan melaporkan hasil
pemantauan.
i. Penilaian adalah kegiatan yang sistematis dan terencana
dengan menggunakan alat ukur tertentu, guna
mengetahui keberhasilan program PAUD dan Dikmas.
Penilaian dilaksanakan secara terprogram, menyeluruh,
akuntabel, dan berkesinambungan dengan mengacu
pada indikator SNP.
j. Tahapan pelaksanaan penilaian antara lain menyusun
instrumen penilaian, mengumpulkan data penilaian,
menganalisia hasil penilaian, dan melaporkan hasil
penilaian.
k. Pembimbingan dan pembinaan adalah kegiatan yang
bertujuan mengarahkan dan memberi petunjuk kepada
GTK PAUD dan Dikmas tentang penyelenggaraan

25
program PAUD dan Dikmas agar lebih efektif dan efisien.
Pembimbingan dan pembinaan yang disusun
berdasarkan hasil penilaian.
l. Tahapan pembimbingan dan pembinaan meliputi:
menyusun rancangan; menetapkan sasaran atau
peserta; melakukan koordinasi dengan peserta /
sasaran; melaksanakan pembimbingan dan pembinaan;
dan membuat laporan
m. Pembimbingan dan pembinaan ada tiga jenis, yaitu: 1)
pembimbingan 8 SNP , 2) pembimbingan penelitian dan
pengembangan, serta 3) media pembelajaran serta
Teknologi Informasi (TI). Ketentuan pelaksanaannya
adalah pembimbingan 8 SNP dilaksanakan oleh Penilik
semua jenjang, sedangkan pembimbingan penelitian dan
pengembangan serta media pembelajaran serta
Teknologi Informasi (TI), dilakukan oleh Penilik Madya
dan Penili Utama.
n. Pengertian menyusun laporan adalah kegiatan
merumuskan hasil pelaksanaan Pengendalian Mutu dan
Evaluasi Dampak Program PAUD dan Dikmas dalam
kurun waktu tertentu (triwulan atau tahunan) secara
tertulis untuk disampaikan kepada pimpinan dan pihak
terkait.
o. Laporan triwulan disusun oleh secara perseorangan.
Pelaporan triwulan mencakup unsur-unsur hasil
pemantauan, penilaian dan pelaksanaan pembimbingan
dan pembinaan.
p. Laporan tahunan disusun secara bersama-sama di
tingkat kabupaten/kota. Laporan tahunan merupakan

26
hasil kompilasi pelaksanaan pengendalian mutu
Triwulan I s.d. Triwulan IV.

3. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang
(X) pada huruf A, B, C, atau D!
1. Jenis Rencana Kerja yang menjadi tugas Penilik adalah ….
A. rencana kerja tahunan dan rencana kerja semester
B. rencana kerja tahunan dan rencana kerja caturwulan
C. rencana kerja tahunan dan rencana kerja triwulan
D. rencana kerja semester dan rencana kerja triwulan
2. Untuk meningkatkan keterbacaan, hasil pengolahan dan
analisis data pemantauan program PAUD dan Dikmas
dapat dituangkan dalam bentuk ….
A. matrik, bagan dan tabel
B. laporan, kesimpulan dan rekomendasi
C. pernyataan, penegasan dan tindak lanjut
D. neraca, prakiraan dan feedback
3. Membuat desain diskusi terfokus hasil pemantauan,
merupakan tugas dari .....
A. Penilik Pertama
B. Penilik Muda
C. Penilik Madya
D. Penilik Utama
4. Kegiatan unsur pengendalian mutu yang dilaksanakan
untuk mengetahui keberhasilan program, disebut ….
A. perencanaan
B. pemantauan
C. penilaian
D. pembimbingan

27
5. Kegiatan mengarahkan dan memberi petunjuk kepada
pendidik dan tenaga kependidikan PAUDNI tentang
penyelenggaraan program PAUDNI agar lebih efektif dan
efisien disebut…
A. pembimbingan dan penyuluhan
B. monitoring dan evaluasi
C. supervisi dan evaluasi
D. pembimbingan dan pembinaan

Petunjuk Pengerjaan Tes Formatif


1. Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban yang
ada di lampiran modul.
2. Hitung jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi
kegiatan belajar.
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵
Tingkat Penguasaan = 𝑥𝑥 100%
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆

Arti Tingkat Penguasaan = 87—100% = baik sekali


73—86% = baik
60—72% = cukup
<59% = kurang
3. Jika tingkat penguasaan kurang dari 60%, Saudara harus
mengulangi materi kegiatan belajar, terutama bagian yang
belum dikuasai.

28
B. Kegiatan Belajar 2 Evaluasi Dampak Program
1. Uraian Materi
Uraian materi evaluasi dampak program mencakup (1)
pengertian evaluasi dampak program dan (2) pelaksanaan
evaluasi dampak program.
a. Pengertian Evaluasi Dampak Program
Batasan evaluasi dampak pada Lampiran Permendikbud
Nomor 38 Tahun 2013 adalah kajian terhadap pengaruh
dari pelaksanaan program PAUD dan Dikmas. Sejalan
dengan batasan tersebut, Sutisna (2011: 6) memberikan
penjelasan bahwa evaluasi dampak program adalah untuk
menemukan dan menilai manfaat serta pengaruh
program yang telah dilaksanakan sesuai kriteria
keberhasilan dan tujuan program.
William N. Dun (1998: 513) menjelaskan hasil kebijakan
ada dua jenis akibat: keluaran (output) dan dampak
(impact). Keluaran kebijakan adalah barang, layanan, atau
sumber daya yang diterima oleh kelompok sasaran atau
kelompok penerima (benefictaries). Sebaliknya, dampak
kebijakan merupakan perubahan nyata pada tingkah laku
atau sikap yang dihasilkan oleh keluaran kebijakan
tersebut.
PROGRAM OUTPUT DAMPAK

•Diklat •Meningkatnya •Perluasan


Berjenjang Kompetensi Guru PAUD akses dan
Tingkat Pendamping Muda peningkata
Dasar melalui Diklat Berjenjang n mutu
Tingkat Dasar PAUD

Gambar 3.8. Tahapan Proses, Output Dan Dampak

29
b. Metodologi Evaluasi Dampak Program
1) Perbedaan Evaluasi Dampak Program dengan
Penelitian
Tabel 3.3. Perbedaan Evaluasi Dampak Program dengan
Penelitian
Penelitian Evaluasi Program
Tujuan: membuktikan Tujuan: mengumpulkan
kebenaran saintifik, informasi, menentukan nilai,
menciptakan teori kebenaran manfaat objek evaluasi,
fenomena ilmu pengetahuan.. mengontrol, memperbaiki dan
mengambil keputusan.
Kegiatan: berdasarkan Kegiatan: berdasarkan
rumusan masalah - pertanyaan evaluasi - mengetahui
mengetahui jawaban dari tingkat ketercapaian tujuan
penelitiannya. Rumusan program. Pertanyaan evaluasi
masalah berdasarkan kajian berdasarkan tujuan program.
teori.
Metodologi: pendekatan, Metodologi : sama/bisa sama
menentukan sasaran dengan penelitian, kecuali: dalam
(variabel), membuat kisi-kisi, evaluasi program digunakan model
menyusun instrumen, menguji evaluasi, yang tidak dikenal dalam
coba instrumen, penelitian. Hasil kesimpulan dan
mengumpulkan data, analisis rekomendasi.
data, mengambil kesimpulan
dan saran.
Kriteria: tidak selalu Kriteria: merupakan hal pokok
diperlukan (misal penelitian yang harus dipenuhi sebagai tolok
kualitatif). ukur menentukan tingkat
ketercapaian tujuan program.
Peneliti: memiliki kebebasan Evaluator: dalam menentukan
dalam menentukan tujuan tujuan evaluasi, terikat oleh
penelitian dan periode/ waktu tujuan program dan waktu
penelitian. pelaksanaan evaluasi program
mempertimbangkan ketepatan
informasi bagi pengambilan
keputusan.

30
2) Model Evaluasi Dampak Program
Ada beberapa model evaluasi, satu diantaranya menurut
Finsterbusch dan Motzh (1980: 140-141) dalam Samodra Wibawa
et.al (1994: 740) membagi 4 model evaluasi dampak program
berdasarkan mutu hasil.
Tabel 3.4 Model Evaluasi dampak program
Pengukuran kondisi
objek peserta
program
Jenis evaluasi Sebelum Sesudah Objek bukan Informasi yang
peserta diperoleh
program
Single program tidak ya Tidak ada Keadaan objek
after only peserta program
Single program ya ya Tidak ada Perubahan
before after keadaan objek
peserta program
Comparative tidak ya ada Keadaan objek
after only peserta dan
bukan peserta
program
Comparative ya ya ada Efek program
before after terhadap objek
peserta dan
bukan peserta
program

3) Teknis Analisis Data


Tabel 3.5. Teknik Analisis Data Evaluasi dampak program
No Model Evaluasi Teknik Analisis Data
1 Single program after only NR=
Jumlah Skor
𝑥𝑥 100%
Jumlah Objek x Skor Capaian Tertinggi

2 Single program before after N = (𝑂𝑂2 - 𝑂𝑂1 )


3 Comparative after only N = (𝑂𝑂1 : 𝑂𝑂2 )
4 Comparative before after Hasil program = (b-a)-(d-c) atau

(b−a) (d−c)

𝑎𝑎 𝑐𝑐

31
4) Unsur Pokok Desain Evaluasi Dampak Program
Tabel 3.6. Contoh Unsur Pokok Desain Evaluasi Dampak
Program
Judul Evaluasi Dampak Program Akreditasi terhadap Mutu
Pelayanan Satuan PAUD
Tujuan Tujuan Umum
Memperoleh informasi dampak program akreditasi
terhadap mutu pelayanan Satuan PAUD
(Berdasarkan Metode Servqual/ Finsterbusch dan
Motzh )
Tujuan Khusus
Memperoleh informasi dampak program akreditasi
terhadap aspek tangibles…dst
Pertanyaan Apakah terdapat perbedaan aspek tangibles antara
satuan PAUD yang sudah terakreditasi dengan yang
belum terakreditasi?
Pendekatan Kuantitatif
Model Comparative After Only
Analisis data N = (𝑂𝑂1 : 𝑂𝑂2 )

c. Pelaksanaan Evaluasi Dampak Program


1) Penyusunan rancangan/desain evaluasi dampak
program
Proposal atau rancangan evaluasi program adalah
sebuah rencana kerja yang menggambarkan semua
kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan
evaluasi program (Arikunto dan Jabar, 2014: 79).
Sistematika rancangan evaluasi dampak program
paling kurang memuat : Judul Kegiatan, Alasan
dilaksanakan Evaluasi, Tujuan (Umum dan Khusus),
Pertanyaan Evaluasi, Metodologi, dan Prosedur
(Arikunto dan Jabar, 2014: 61-62).

32
2) Penyusunan instrumen evaluasi dampak program
Tahapan penyusun instrumen evaluasi dampak
program, sama dengan penyusunan standar secara
umum yang dilakukan dalam kegiatan penelitian,
yaitu: menyusun kisi-kisi, menyusun butir-butir
instrumen, menguji coba, menganalisis hasil uji coba,
merevisi atau memperbaiki instrumen.
3) Pelaksanaan dan laporan evaluasi dampak program
Pelaksanaan evaluasi dampak program meliputi tiga
langkah yaitu: a) mengumpulkan data; b)
menganalisis/mengolah data; dan c)
menginterpretasikan hasil analisis data. Sedangkan
laporan evaluasi dampak program sebagaimana
laporan penelitian yang lain, mencakup tahapan: a)
menyusun konsep laporan; b) menyempurnakan
konsep laporan; dan c) menyusun laporan akhir.
4) Persiapan bahan presentasi
Pengertian presentasi memiliki makna sebagai
tindakan menginformasikan ide, gagasan, teori, dan
produk dagang kepada sekelompok orang yang
memiliki kepentingan yang sama yang tersusun rapi,
terencana dan terukur (Susanto, 2014 :50). Bukti fidik
bahan presentasi adalah makalah dan bahan tayang.
Bukti fisik makalah bahan presentasi sekurang-
kurangnya mencakup: dasar pemikiran, masalah dan
upaya pemecahannya, kesimpulan dan rekomendasi
yang didasarkan hasil evaluasi dampak program
(Lampiran Permendikbud Nomor 38 Tahun 2013)

33
5) Pelaporan Presentasi hasil evaluasi dampak program
Pelaksanaan presentasi akan lancar dan sukses jika
persiapan telah dilakukan dengan cermat. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan presentasi: a) membuat pembukaan yang
menarik; b) gaya bicara yang berkesan (volume,
kejelasan, kecepatan, intonasi, jeda); c) bahasa tubuh
(cara berdiri, cara bergerak, cara duduk, isyarat-
isyarat mimik wajah/air muka/tangan/ kaki) , kontak
mata; d) cara berpakaian; dan e) menutup presentasi
(Susanto, 2014 :54-74).
Pelaporan pelaksanaan presentasi merupakan tahapa
akhir dari rangkaian pelaksanaan evaluasi dampak
program. Susunan pelaporan sekurang-kurang
meliputi: judul, latar belakang, tujuan, pihak yang
hadir (presenter, moderator, notulen dan peserta),
waktu dan tempat pelaksanaan, tahapan presentasi
(persiapan, pelaksanaan, evaluasi presentasi, dan
penutup (kesimpulan dansaran).

2. Rangkuman
a. Evaluasi dampak/impak adalah evaluasi dampak
program adalah untuk menemukan dan menilai
manfaat serta pengaruh program yang telah dilaksanakan
sesuai kriteria keberhasilan dan tujuan program.
b. Perbedaan evaluasi dampak program dengan penelitian
mencakup tujuan, kegiatan, metodologi, kriteria dan
pelaksana (peneliti dan evaluator).
c. Pelaksanaan evaluasi dampak program meliputi
menyusun desain, menyusun instrument, menyusun

34
laporan, mempersiapkan bahan pesentasi, dan menyusun
laporan presentasi.

3. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang
(X) pada huruf A, B, C, atau D!
1. Dilihat dari sisi waktu pelaksanaan, evaluasi dampak
dilakukan pada saat:
A. setelah perencanaan program
B. saat pelaksanaan program
C. waktu pemantauan program
D. setelah pelaksanaan program
2. Batasan evaluasi adalah kajian terhadap pengaruh dari:
A. perencanaan program
B. pelaksanaan program
C. pemantauan program
D. penilaian program
3. Sebuah rencana kerja yang menggambarkan semua kegiatan
yang akan dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi program
disebut
A. tahapan
B. langkah-langkah
C. desain
D. program
4. Tindakan menginformasikan ide, gagasan, teori, dan produk
dagang kepada sekelompok orang yang memiliki
kepentingan yang sama yang tersusun rapi, terencana dan
terukur disebut:
A. perencanaan
B. presentasi

35
C. penilaian
D. pembimbingan
5. Presentasi memiliki fungsi sebagai bahan meyakinkan bagi
pengambil kebijakan antara lain:
A. dinas pendidikan
B. akademisi
C. praktisi
D. pemangku jabatan

Petunjuk Pengerjaan Tes Formatif


1. Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban yang
ada di lampiran modul.
2. Hitung jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi
kegiatan belajar.
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑛𝑛𝑔𝑔 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵
Tingkat Penguasaan = 𝑥𝑥 100%
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆

Arti Tingkat Penguasaan = 87—100% = baik sekali


72—86% = baik
60—72% = cukup
<59% = kurang
3. Jika tingkat penguasaan kurang dari 60%, Saudara harus
mengulangi materi kegiatan belajar, terutama bagian yang
belum dikuasai.

36
BAB III
EVALUASI

Tes Sumatif
Kerjakan soal berikut ini sesuai perintah!
1. Jelaskan pengertian pengendalian mutu!
2. Apa saja yang termasuk tahapan awal menyusun rencana kerja
tahuan ?
3. Sebutkan tahapan pelaksanaan triwulan?
4. Apa yang termasuk tahapan pelaksanaan pemantauan?
5. Sebutkan tahapan penyusunan instrumen pemantauan!
6. Apa saja yang termasuk tahapan pelaksanaaan penilaian?
7. Sebutkan unsur-unsur rancangan pembimbingan dan
pembinaan!
8. Sebutkan tahapan dalam penyusunan laporan tahunan !
9. Jelaskan pengertian evaluasi dampak program!
10. Sebutkan komponen yang sekurang-kurangnya ada dalam
bahan presentasi !

37
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi Safruddin Abdul. 2014.


Evaluasi Program Pendidikan:Pedoman Teoretis Praktis bagi
Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Ed. II Jakarta: Bumi
Aksara

Dunn, William N. 1994. Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi


Kedua. (Terj. Samodra Wibawa dkk Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Imron, Ali. 1995. Pembinaan Guru Indonesia. Jakarta: CV Dunia


Pustaka Jaya

Marsum. 2019. Pengantar Pengendalian Mutu bagi Jabatan


Fungsional Penilik PAUD dan Dikmas. Tulungagung: CV
Pustaka Inspiratif.

Prijambodo. 2014. Monitoring dan Evaluasi. Bogor: PT Penerbit IPB


Press

Riyantini. 2019. Pengendalian Mutu Program Kursus bagi Penilik


(Teori dan Praktek). Surabaya: CV Pustaka Media Guru.

Sagala, Syaiful. 2017. Manajemen Strategik dalam Peningkatan


Mutu Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta

Soekartawi. 1995. Monitoring dan Evaluasi Proyek Pendidikan.


Jakarta: Pustaka jaya

Supriyono, 2010. Melaksanakan Diskusi Terfokus dalam Tupoksi


Penilik. Bahan tayang. Disampaikan pada Rapat Koordinasi
Penilik Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur tahun 2010
tanggal 8—10 Nopember 2010 di Hotel Surya Indah Kota Batu.

Susanto, Herri. 2014. Communication Skills. “Sukses Komunikasi,


Presentasi dan Berkarier. Yogyakarta: Deeepublish.

Suhartin, R.I. dan Simangunsong, Bonar. 1989. Pembinaan Personil


Melalui Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta: Panelrindo.

Sutisna, Anan. 2011. Pengendalian Mutu dan Evaluasi Dampak


Program pada Jalur Pendidikan Nonformal dan Informal.
Makalah. Disampaikan pada Pelatihan Penilik April 2011

38
Bimbingan Tehnis Penilik PNFI se-Indonesia di Bandung 23 -
27 – 2011

Usman, Ramly, 2017. Pengendalian dan Penjaminan Mutu. Jakarta:


Penerbit Universitas Trisakti

Wibawa, Samodra, dkk. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. Ed. I, Cet.


I. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 14 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Penilik dan Angka Kreditnya.

Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala BKN


Nomor 02/III/P Tahun 2011 dan Nomor 7 Tahun 2011
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penilik
dan Angka Kreditnya

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 38 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya.

39
LAMPIRAN

A. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. Tes Formatif Kegiatan Belajar 1 Pengendalian Mutu

1. C 2. A 3. B 4. C 5. D

2. Tes Formatif Kegiatan Belajar 2 Evaluasi dampak Program

1. D 2. B 3. C 4. B 5. A

B. Kunci Jawaban Tes Sumatif


1. Pengendalian mutu adalah upaya terstruktur, terencana,
tersistem dan dilaksanakan secara terus-menerus serta
kontinyu (ajeg), melalui unsur-unsur kegiatan yaitu
perencanaan, pemantauan, penilaian,
pembimbingan/pembinaan dan pelaporan, dalam rangka
mencapai persyaratan/standar yang telah ditentukan.
2. Tahap awal menyusun rencana kerja tahunan terdiri atas:
menginventarisasi masalah; menjaring masukan-masukan
dari seluruh pemangku kepentingan dan kebijakan; mengkaji
pencapaian hasil Pengendalian mutu dan Evaluasi Dampak
Program PAUD tahun lalu; merumuskan faktor-faktor
penghambat dan pendukung; mengkaji kebijakan-kebijakan;
dan mengkaji buku sumber (teoritis atau akademis)
3. Tahapan menyusun Rencana Kerja Triwulan: mengkaji hasil
pengendalian mutu dan evaluasi dampak program tahun lalu;
menyusun draf Rencana Kerja Triwulan berdasar Rencana
Kerja Tahunan; dan menetapkan pengesahan Rencana Kerja
Triwulan
4. Tahapan pemantauan adalah menyusun instrumen
pemantauan, mengumpulkan data pemantauan,

40
menganalisia hasil pemantauan, menyusun desain diskusi
terfokus (Focus Group Discution), melaksanakan Focus Group
Discution (FGD), dan melaporkan hasil pemantauan.
5. Tahapan menyusun instrumen pemantauan adalah:
menyusun kisi-kisi, menyusun butir-butir instrumen,
menguji coba, menganalisis hasil uji coba, merevisi atau
memperbaiki instrumen.
6. Tahapan pelaksanaan penilaian antara lain menyusun
instrumen penilaian, mengumpulkan data penilaian,
menganalisia hasil penilaian, dan melaporkan hasil penilaian
7. Unsur-unsur ancangan pembimbingan sekurang-kurangnya
memuat: latar belakang; tujuan; tema atau topik; narasumber
pembimbingan dan pembinaan (jika diperlukan); jadwal;
lokasi; sasaran; dan prosedur (langkah-langkah/tahapan )
pembimbingan dan pembinaan
8. Tahapan penyusunan Laporan Tahuan mencakup:
mengkoordinasikan penyusunan laporan tahunan;
merumuskan sistematika; mempersiapkan hasil capaian
penegndalian mutu selama 1 tahun dan menganalisis;
menyusun draf; menetapkan pengesahan; dan menyerahkan
laporan tahunan kepada pihak-pihak terkait.
9. Pengertian evaluasi dampak program adalah kajian terhadap
pengaruh dari pelaksanaan program PAUD dan Dikmas
10. Bahan presentasi sekurang-kurangnya mencakup: dasar
pemikiran, masalah dan upaya pemecahannya, kesimpulan
dan rekomendasi yang didasarkan hasil evaluasi dampak
program.

41

Anda mungkin juga menyukai