TENAGA KEPENDIDIKAN
Pada kesempatan ini ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan pedoman ini, semoga Tuhan
Yang Maha Esa melimpahkan kekuatan kepada kita untuk selalu
berkomitmen melaksanakan peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………….
B. Dasar Hukum ……………………………………………………………
C. Tujuan ……………………………………………………………………
D. Manfaat ………………………………………………………………….
E. Ruang Lingkup ………………………………………………………….
B. Prosedur Penilaian
1. Persiapan ……………………………………………………………..
2. Pelaksanaan ………………………………………………………….
3. Pengolahan Nilai …………………………………………………….
4. Pelaporan …………………………………………………………….
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
B. Prosedur Penilaian
1. Persiapan ……………………………………………………………..
2. Pelaksanaan …………………………………………………………
3. Pengolahan Nilai ……………………………………………………..
4. Pelaporan …………………………………………………………….
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
C. Tugas Pihak Terkait
1. Tugas Kepala Sekolah ………………………………………………
2. Tugas Pengawas Sekolah ………………………………………….
3. Tugas Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota ……………..
4. Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ……………….
B. Prosedur Penilaian
1. Persiapan ……………………………………………………………..
2. Pelaksanaan ………………………………………………………….
3. Pengolahan Nilai ……………………………….…………………….
4. Pelaporan …………………………………………………………….
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
B. Prosedur Penilaian
1. Persiapan ……………………………………………………………..
2. Pelaksanaan …………………………………………………………
3. Pengolahan Nilai …………………………………………………….
4. Pelaporan …………………………………………………………….
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
B. Prosedur Penilaian
1. Persiapan …………………………………………….……………….
2. Pelaksanaan …………………………………………………………
3. Pengolahan Nilai ……………………………………………………..
4. Pelaporan ……………………………………………………………..
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
LAMPIRAN:
Lampiran I : Catatan Data Perilaku Kerja
Lampiran IIa : Contoh Surat Rekomendasi Nilai Kinerja Kepala
Sekolah dari Pengawas Sekolah
Lampiran IIb : Contoh Surat Rekomendasi Nilai Kinerja Pengawas
Sekolah dari Koordinator Pengawas Sekolah
Lampiran III : Format Laporan Nilai Kinerja Pengawas Sekolah
Lampiran IV : Format Laporan Nilai Kinerja Kepala Sekolah
Lampiran V : Format Laporan Nilai Kinerja Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah
Lampiran VI : Format Laoran Nilai Kinerja Kepala Perpustakaan
Sekolah
Lampiran VII : Format Laporan Nilai Kinerja Kepala Laboratorium
Sekolah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) mengamanahkan hal-hal berikut: (1) Penilaian kinerja PNS
bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan
sistem prestasi dan sistem karier (Pasal 75); (2) Penilaian kinerja PNS
dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu dan
tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil,
dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS (Pasal 76 Ayat (1); (3)
Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel,
partisipatif, dan transparan; (4) Penilaian kinerja PNS berada di bawah
kewenangan Pejabat yang Berwenang pada Instansi Pemerintah masing-
masing; (5) Penilaian kinerja PNS didelegasikan secara berjenjang
kepada atasan langsung dari PNS; (6) Penilaian kinerja PNS tersebut
dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan
bawahannya; (7) Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada tim
penilai kinerja PNS; (8) Hasil penilaian kinerja PNS digunakan untuk
menjamin objektivitas dalam pengembangan PNS dan dijadikan sebagai
persyaratan dalam pengangkatan jabatan dan kenaikan pangkat,
pemberian tunjangan dan sanksi, mutasi, dan promosi, serta untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan; dan (9) PNS yang penilaian
kinerjanya tidak mencapai target kinerja dikenakan sanksi administrasi
sampai dengan pemberhentian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 sebagaimana telah
dibubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;
10. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Standar Laboratorium Sekolah/Madrasah;
16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya;
17. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya;
18. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 03 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya;
19. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 02/V/PB/2010 Nomor 13 Tahun 2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya;
20. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional
Pustakawan dan Angka Kreditnya;
21. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 01/III/PB/2011 dan
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143 tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 145 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya;
24. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018
tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; dan
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018
tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan
Pengawas Sekolah.
C. Tujuan
Penyusunan Pedoman PKTK bertujuan untuk menyamakan persepsi
tentang konsep, prosedur, dan tugas pihak terkait dalam penilaian tenaga
kependidikan meliputi pengawas sekolah, kepala sekolah, kepala tenaga
administrasi sekolah, kepala perpustakaan sekolah, dan kepala
laboratorium sekolah.
D. Manfaat
Pedoman PKTK bermanfaat bagi:
1. Tenaga kependidikan, sebagai bahan evaluasi diri, dasar perbaikan
kinerja, dan pengembangan profesi;
2. Dinas pendidikan, sebagai pemetaan kinerja tenaga kependidikan yang
dapat dijadikan dasar kenaikan pangkat, pemberian tunjangan sanksi,
mutasi, dan promosi, serta untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan;
dan
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai dasar penetapan
kenaikan pangkat, pemberian tunjangan kinerja, sanksi, mutasi, dan
promosi, serta pengembangan diri.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi Pedoman PKTK meliputi: (1) pendahuluan; (2)
pedoman penilian kinerja pengawas sekolah (PKPS); (2) pedoman
penilaian kinerja kepala sekolah (PKKS); (3) pedoman penilaian kinerja
kepala tenaga administrasi sekolah (PKTAS); (4) pedoman penilaian
kinerja kepala perpustakaan sekolah (PKKPS), dan pedoman penilaian
kinerja kepala laboratorium sekolah (PKKLS).
BAB II
PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
2. Tujuan
Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah bertujuan untuk menjamin
objektivitas pembinaan pengawas sekolah yang didasarkan sistem
prestasi dan sistem karier.
3. Prinsip
Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah dilaksanakan dengan prinsip
sebagai berikut:
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan PNS yang
dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.
4. Penilai
Penilai pada PKPS adalah atasan langsung yaitu kepala organisasi
pemerintah daerah (OPD) bidang pendidikan selanjutnya disebut
Kepala Dinas Pendidikan, tetapi secara teknis dapat didelegasikan
kepada Koordinator Pengawas Sekolah (Korwas) dan/atau Tim PKPS
yang telah dilatih dan diberi Surat Perintah Tugas oleh Kepala Dinas.
Secara rinci penilai kinerja pengawas sekolah tertera pada Tabel 2.1
berikut.
2) Pelaksanaan
Sub-Komponen Pelaksanaan tugas pengawas sekolah dalam
PKPS dinilai berdasarkan pelaksanaan tugas yang meliputi
pelaksanaan program pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8
Standar Nasional Pendidikan (SNP), Peniliain Kinerja Guru
dan/atau Kepala Sekolah, dan Pembimbingan dan Pelatihan
professional guru dan/atau kepala sekolah. Secara rinci uraian
tugas setiap jenjang jabatan pengawas sekolah yang dinilai
tersebut tertera pada Tabel 2.2 berikut.
Jenjang Jabatan
No. Uraian Pelaksanaan Tugas
Muda Madya Utama
1. Membina guru)***
2. Membina kepala sekolah)**
3. Memantau Pelaksanaan Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi,
Standar Proses, dan Standar Penilaian
(termasuk pemantauan pelaksanaan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
pada sekolah binaan)***
4. Memantau Pelaksanaan Standar: -
Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
Sarana dan Prasarana; Pembiayaan;
dan Pengelolaan (termasuk
pemantauan pelaksanaan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) pada
sekolah binaan)**
5. Menilai Kinerja Guru)***
6. Menilai Kinerja Kepala Sekolah)** -
7. Melaksanakan pembimbingan dan
pelatihan professional guru di
KKG/MGMP/MGBK)***
8. Melaksanakan pembimbingan dan -
pelatihan professional kepala sekolah
di KKKS/MKKS)**
9. Melaksanakan pembimbingan dan -
pelatihan kepala sekolah dalam
pengelolaan sekolah)**
10. Membimbing pengawas sekolah muda -
dalam melaksanakan tugas pokok)**
11. Membimbing pengawas sekolah madya - -
dalam melaksanakan tugas pokok)*
12. Melaksanakan pembimbingan dan - -
pelatihan profesional guru dan kepala
sekolah dalam pelaksanaan penelitian
tindakan)*
13. Melaksanakan Kepengawasan pada
Daerah Khusus)***
)*** dilaksanakan oleh semua jenjang pengawas sekolah
)** dilaksanakan oleh jenjang pengawas sekoah madya dan pengawas sekoah utama
)* hanya dilaksnakan oleh pengawas sekolah utama
3) Pelaporan
Sub-Komponen Pelaporan dalam PKPS dinilai berdasarkan
laporan pelaksanaan pengawasan dari setiap program
pengawasan (pembinaan, pemantauan, penilaian, dan
pembimbingan dan pelatihan professional guru dan/atu kepala
sekolah) dengan aspek penilaian berupa ketersediaan,
kesesuaian, dan kelengkapan dokumen laporan. Dokumen
laporan yang disusun oleh pengawas sekolah tertera pada Tabel
2.3 berikut.
4) Evaluasi
Sub-komponen Evaluasi dalam PKPS dinilai berdasarkan
pelaksanaan evaluasi yang dibuktikan dengan adanya data
kesenjangan capaian dengan target pengawasan hasil
pelaksanaan program pengawasan, pembimbingan, dan
pelatihan profesional guru dan/atau kepala sekolah yang
dituangkan dalam Laporan Evaluasi seperti tertera pada Tabel
2.4 berikut.
Dokumen Laporan
No. Pelaksanaan Evaluasi
Evaluasi
1. Melaksanakan evaluasi Laporan Evaluasi Hasil
hasil pelaksanaan program Pelaksanaan Program
pengawasan pada sekolah Pengawasan pada Sekolah
binaan yang meliputi Binaan)***, memuat
evaluasi hasil pelaksanaan evaluasi hasil pelaksanaan
program: program:
a. Pembinaan guru a. Pembinaan guru
dan/atau kepala sekolah dan/atau kepala sekolah
b. pemantauan b. pemantauan
pelaksanaan 8 SNP, pelaksanaan 8 SNP, dan
dan c. penilaian kinerja guru
c. penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah
dan/atau kepala sekolah
2. Mengevaluasi hasilLaporan Evaluasi Hasil
pembimbingan dan Pembimbingan dan
pelatihan profesional guru Pelatihan Profesional Guru
dan/atau Kepala Sekolah, dan/atau Kepala
meliputi Evaluasi Hasil Sekolah)***, yang memuat
program: hasil evaluasi terhadap
a. Pembimbingan Guru di hasil program:
KKG/MGMP/MGBK; a. Pembimbingan Guru di
b. Pembimbingan KKG/MGMP/MGBK;
Profesional Kepala b. Pembimbingan
Sekolah di KKKS/MKKS Profesional Kepala
c. Pembimbingan Sekolah di KKKS/MKKS
Profesional Kepala c. Pembimbingan
Sekolah dalam Profesional Kepala
Pengelolaan Sekolah Sekolah dalam
Pengelolaan Sekolah
3. Melaksanakan evaluasi Laporan Evaluasi Hasil
hasil pelaksanaan program Pelaksanaan Program
pengawasan di Tingkat Pengawasan di Tingkat
Provinsi/Kabupaten/Kota)* Provinsi/Kabupaten/Kota)*
)*** dilaksanakan oleh semua jenjang pengawas sekolah
)* hanya dilaksnakan oleh Pengawas Sekolah Utama
b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi Sub-Komponen orientasi pelayanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan deskripsi setiap
Sub-Komponen sebagai berikut:
1) orientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain
meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait,
dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan untuk bertindak sesuai dengan
nilai, norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan PNS untuk mewujudkan
tujuan organisasi dengan mengutamakan kepentingan dinas
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila
tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
5) kerja sama adalah kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerja
sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam unit
kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan
tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna
dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh kepala
dinas/tim penilai dan responden lain sekurang-kurangnya:
1) satu kepala sekolah untuk penilaian pengawas sekolah bidang
pengawasan Satuan Pendidikan Khusus (Skh), 2 kepala sekolah
untuk penilaian pengawas sekolah bidang pengawsan TK dan SD,
3 kepala sekolah untuk penilaian pengawas sekolah bidang
pengawasan SMP, SMA, dan SMK.
2) delapan guru untuk penilaian pengawas sekolah bidang
pengawasan Satuan Pendidikan Khusus (SKh), 11 guru untuk
penilaian pengawas sekolah bidang pengawasan TK dan SD, 16
guru bagi penilaian pengawas sekolah bidang pengawasan SMP,
SMA, dan SMK,
3) satu tenaga administrasi sekolah,
4) satu tenaga laboratorium, dan
5) satu tenaga perpustakaan.
B. Integritas kemampuan untuk bertindak sesuai a. Kemampuan pengawas Catatan Hasil Pengamatan dan
dengan nilai, norma dan etika dalam sekolah untuk bertindak Pemantauan Sikap dan Perilaku
organisasi. sesuai dengan nilai dalam dengan format tertera pada
organisasi. Lampiran 1 Pedoman ini.
b. Kemampuan pengawas
sekolah untuk bertindak
sesuai dengan norma
dalam organisasi
c. Kemampuan pengawas
sekolah untuk bertindak
sesuai dengan etika dalam
organisasi.
N Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
o. Komponen
C. Komitmen kemauan dan kemampuan untuk a. Menegakkan ideologi Catatan Hasil Pengamatan dan
menyelaraskan sikap dan tindakan Pancasila, UUD/45, dan Pemantauan Sikap dan Perilaku
pengawas sekolah untuk mewujudkan Bineka Tunggal Ika, dan tdengan format tertera pada
tujuan organisasi dengan rencana Pemerintah Lampiran 1 Pedoman ini.
mengutamakan kepentingan dinas b. Mengutamakan
daripada kepentingan diri sendiri, Kepentingan kedinasan
seseorang, dan/atau golongan. daripada kepentingan
pribadi dan/atau golongan
c. Berdaya dan berhasil guna
dalam menjalankan tugas
pokok dan
tanggungjawabnya
D. Disiplin Kesanggupan pengawas sekolah untuk a. Pengawas sekolah Catatan Hasil Pengamatan dan
menaati kewajiban dan menghindari menaati ketentuan Pemantauan Sikap dan Perilaku
larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang- dengan format tertera pada
peraturan perundang-undangan undangan dalam Lampiran 1 Pedoman ini.
dan/atau peraturan kedinasan yang melaksanakan tugas
apabila tidak ditaati atau dilanggar b. Mentatati ketentuan jam
dijatuhi hukuman disiplin. kerja
c. Menyimpan dan/atau
memelihara barang milik
negara yang dipercayakan
kepada pengawas sekolah
E. Kerja sama Kemauan dan kemampuan Pengawas a. Pengawas Sekolah Catatan Hasil Pengamatan dan
Sekolah untuk bekerja sama dengan mampu bekerja sama Pemantauan Sikap dan Perilaku
rekan sekerja, atasan, bawahan dalam dengan kepala sekolah. dengan format tertera pada
N Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
o. Komponen
unit kerjanya serta instansi lain dalam b. Pengawas Sekolah Lampiran 1 Pedoman ini.
menyelesaikan suatu tugas dan mampu bekerja sama
tanggung jawab yang ditentukan, dengan guru
sehingga mencapai daya guna dan c. Pengawas Sekolah
hasil guna yang sebesar-besarnya. mampu bekerja sama
dengan tenaga
administrasi sekolah
d. Pengawas Sekolah
mampu bekerja sama
dengan tenaga
perpustakaan.
e. Pengawas Sekolah
mampu bekerja sama
dengan tenaga
laboratorium.
f. Pengawas Sekolah
mampu bekerja sama
dengan sesama
pengawas sekolah
g. Pengawas Sekolah
mampu bekerja sama
dengan atasan
III. Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran minimal yang a. Memenuhi jumlah Data Kehadiran Pengawas
dipersyaratkan. minimal hari kerja Sekolah per minggu
NIlai Kehadiran: setiap tahun Data Kehadiran Pengawas
b. Memenuhi ketepatan Sekolah per bulan
N Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
o. Komponen
waktu datang pada Rekap Data Kehadiran
hari kerja Pengawas Sekolah per Tahun
c. Memenuhi ketepatan
waktu pulang pada
setiap hari.
B. Prosedur Penilaian
Prosedur penilaian kinerja pengawas sekolah dilakukan dengan langkah-
langkah: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) pengolahan nilai, (4)
pelaporan; dan (5) evaluasi dan tindak lanjut. Langkah-langkah tersebut
digambarkan pada gambar 2.1 berikut:
Pengumpulan
Pengumpulan Pengolahan
Pengolahan
Persiapan
data dan Nilai Capaian
Nilai Capaian
dan Evaluasi
penetapan
fakta SKP
SKP
Pengolahan online Evaluasi&
Persiapan
Penilai
penilaian oleh
Pelaksanaan Pelaporan Tindak
penilai Nilai
Nilai
penilai Pengolahan
Pengolahan Lanjut
Pengumpulan Perilaku
Perilaku Kerja
Kerja
Pengumpulan
Pemahaman
Pemahaman data
data dan
dan Tindak
Perangkat fakta Pengolahan 0ffline
penilain
penilain penilaian
penilaian oleh
oleh Nilai
Nilai Lanjut
responden
responden Kehadiran
Kehadiran
1. Persiapan
Kinerja pengawas sekolah dinilai oleh atasan langsung yaitu Kepala
Dinas Pendidikan. Secara teknis, penilaian kinerja pengawas sekolah
didelegasikan kepada Koordinator Pengawas Sekolah atau Tim PKPS.
Koordinator Pengawas Sekolah bertanggung jawab melaksanakan
penilaian kinerja pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas
pengawasan di sekolah binaannya. Pengawas sekolah melaksanakan
penilaian dengan moda online dan/atau offline. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan pada tahap persiapan adalah:
a. Kepala Dinas/Korwas menerima Kode PKPS dari Kemdikbud pada
saat rakor tahunan.
b. Kepala Dinas melakukan pembinaan, pembimbingan, dan pelatihan
kepada koordinator pengawas sekolah atau Tim PKPS untuk
meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan PKPS.
c. Kepala Dinas memberikan delegasi kewenangan PKPS kepada
Koordinator Pengawas Sekolah atau Tim PKPS dengan menerbitkan
Surat Perintah Tugas PKPS.
d. Koordinator Pengawas Sekolah memberikan pengenalan dan
pendalaman tentang PKPS berupa pemberian informasi tentang
komponen, sub-komponen, indikator, instrumen, prosedur, dan waktu
penilaian kepada pengawas sekolah yang akan dinilai
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penilaian kinerja pengawas sekolah melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun melalui
pemantauan dan/atau pengamatan.
b. Mengumpulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang dilaksanakan
di akhir tahun melalui evaluasi diri pengawas sekolah dengan
menggunakan formulir PKPS.
c. Mengecek kesesuai bukti fisik dengan hasil evaluasi diri pengawas
sekolah pada Formulir PKPS melalui pengamatan, wawancara, dan
pengecekan dokumen.
d. Merekap data kehadiran pengawas sekolah selama setahun.
3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja pengawas sekolah diolah
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir Penilaian
Nilai setiap butir penilaian Kinerja Pengawas Sekolah berdasarkan
bukti fisik yang teridentifikasi, dengan formula:
n
Skor Butir Penilaian= ×4
N
Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal
2) Penghitungan Nilai Capaian SKP
Nilai Capaian SKP merupakan kumulatif skor setiap butir penilaian
dengan formua sebagai berikut:
x
Nilai Capaian SKP= × 100ian SKP=x/X × 100
X
Keterangan:
x: jumlah nilai yang diperoleh
X: jumlah nilai maksimum
❑
∑ ( n1+ n2+ n3+ n 4+ n 5)
laku Kerja=_^?
Nilai Perilaku Kerja= ❑
5
(n1+n2+n3+n4+n5)/5
Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama
Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran Pengawas Sekolah
100% : Persentase maksimal kehadiran
X : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
Y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan kohasil konversi
dari kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak
hormat
Keterangan:
NKPS: Nilai Kinerja Pengawas Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran
Catatan :
Untuk mengecek NKPS dapat dilakukan secara online dengan membuka
laman pkps.tendikdikasmen.net dengan memasukan kode PKPS.
4. Pelaporan
Hasil PKPS dilaporkan oleh penilai/koordinator pengawas sekolah dalam
bentuk Rekomendasi Nilai Kinerja Pengawas Sekolah dengan format
terlampir. Berdasarkan rekomendasi Nilai Kinerja Pengawas Sekolah dari
Koordinator Pengawas Sekolah, Kepala Dinas menetapkan Nilai Kinerja
Pengawas Sekolah, paling lambat Bulan Januari tahun berikutnya. Format
Laporan Nilai Kinerja Pengawas Sekolah tertera dalam lampiran pedoman
ini.
b. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi PKKS, pengawas
sekolah memperoleh penghargaan (reward), sanksi (punishment),
dan pembinaan.
1) Penghargaan
Penghargaan bagi pengawas sekolah yang telah mencapai
kinerja baik dapat berupa promosi dan penghargaan Angka
Kredit sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun
2010 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 143 Tahun 2014.
2) Hukuman
Hukuman bagi pengawas sekolah yang kinerjanya belum
mencapai kategori Baik, secara tidak langsung dapat diberi
Hukuman Disiplin Pegawai. Hukuman disiplin bagi pengawas
sekolah diberikan kepada pengawas sekolah yang:
a) Tidak menaati ketentuan masuk kerja dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah ketentuan PNS
(termasuk pengawas sekolah) datang, melaksanakan tugas,
dan pulang sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada di
tempat umum bukan karena dinas. Keterlambatan masuk
kerja dan/pulang cepat dihitung secara kumulatif dan
dikonversi 7,5 (tujuh setengah) jam sama dengan 1 (satu)
hari tidak masuk kerja. Merujuk pada amanah PP 53/2010,
hukuman disiplin PNS (termasuk pengawas sekolah) tertera
pada Tabel 2.4 berikut.
Jumlah Tidak
No Hukuman Disiplin
Hadir (hari kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. Pernyataan Tidak Puas secara
11-15
tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji Berkala satu tahun
5. Penundaan Kenaiakan Pangkat satu
21-25
tahuan
6. Penundaan Pangkat Setingkat lebih
26-30
rendah 1 (satu) tahun
7. Penundaan Pangkat Setingkat Lebih
31-35
Rendah 3 (tiga) tahun
8. Pemindahan dalam rangka
36-40 penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
9. 41-45 Pembebasan dari Jabatan bagi PNS
10. Pemberhentian dengan hormat atas
≥ 46 permintaan sendiri atau
pemberhentian dengan tidak hormat
Capaian
No. Sanksi
SKP (%)
1. 25% s.d. 50% Hukuman Penundaan kenaikan
Disiplin gaji berkala selama 1
Sedang (satu) tahun
Penundaan kenaikan
pangkat selama 1
(satu) tahun
Penurunan pangkat
setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) tahun
2. Kurang dari Hukuman Penurunan pangkat
25% Disiplin setingkat lebih rendah
Berat selama 3 (tiga) tahun.
Pemindahan dalam
rangka penurunan
pangkat setingkat lebih
rendah.
Pembebasan dari
jabatan.
Pembehentian dengan
hormat tidak atas
permintaan sendiri
sebagai PNS
Pemberhentian tidak
dengan hormat
sebagai PNS
3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding penghargaan
dan hukuman adalah pembinaan. Berdasarkan evaluasi hasil
PKPS, instansi pembina/pengguna berkewajiban melakukan
pembinaan dengan tujuan meningkatkan kompetensi pengawas
sekolah yang akan berdampak pada peningkatan kinerja
pengawas sekolah. Pembinaan dapat berupa bimbingan teknis,
Focused Group Discussion (FGD), memfasilitasi wadah
pengembangan dan peningkatan profesi pengawas sekolah, dan
sebagainya.
2. Tugas Korwas/Penilai
Dalam PKPS, Koordinator pengawas sekolah atau penilai bertugas:
a. menerima delegasi/pelimpahan tugas penilaian pengawas
sekolah dari kepala dinas;
b. melaksanakan penilaian sesuai dengan prosedur penilaian yang
telah ditetapkan.
c. mengolah nilai; dan
d. menerbitkan Surat Rekomendasi Nilai Kinerja Pengawas
Sekolah.
2. Tujuan
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah bertujuan untuk menjamin
objektivitas pembinaan PNS (termasuk kepala sekolah) yang
didasarkan sistem prestasi dan sistem karier. (Pasal 75 UU 5/2014).
3. Prinsip
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah dilaksanakan dengan prinsip sebagai
berikut:
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan PNS yang
dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.
4. Penilai
Penilai kinerja kepala sekolah tertera pada Tabel 3.1 berikut.
2) Pelaksanaan PKB
Pelaksanaan PKB kepala sekolah meliputi:
a) Pengembangan diri
b) Publikasi ilmiah, dan
c) Karya inovatif.
Komponen ini dinilai oleh kepala dinas/atasan langsung/delegasi
penilai.
b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi Sub-Komponen orientasi layanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan deskripsi setiap
Sub-Komponen sebagai berikut:
1) Orientasi Layanan adalah sikap dan perilaku kerja kepala
sekolah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang
dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja,
unit kerja terkait, dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan untuk bertindak sesuai dengan
nilai, norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan PNS untuk mewujudkan
tujuan organisasi dengan mengutamakan kepentingan dinas
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin.
5) Kerja sama adalah kemauan dan kemampuan PNS untuk
bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam unit
kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu tugas
dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai daya
guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh kepala
dinas/delegasi penilai dan responden lain sekurang-kurangnya:
1) Tiga guru
2) Sepuluh peserta didik,
3) Tiga orang tua,
4) Satu orang pengurus komite,
5) Satu tenaga administrasi sekolah,
6) Satu tenaga laboratorium, dan
7) Satu tenaga perpustakaan.
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
Kepla Perpustakaan
Sekolah)
Buku yang diterbitkan
ber- ISBN dan
diedarkan secara
nasional atau ada
pengakuan dari BSNP
Tulisan (artikel ilmiah)
yang dimuat di jurnal
ilmiah tingkat nasional
Tulisan (artikel ilmiah)
yang dimuat di jurnal
ilmiah tingkat provinsi
Tulisan (artikel ilmiah)
yang dimuat di jurnal
ilmiah tingkat
kabupaten/kota
2) Melaksanakan publikasi Makalah Tinjauan
ilmiah berupa Makalah Ilmiah dalam bidang
tinjauan ilmiah gagasan pendidikan formal dan
atau Pengalaman Teraik pembelajaran pada
(Best Practice) di Bidang satuan pendidikan
Pendiidkan Formal dan Makalah Best Practice
Pembelajaran dalam bidang
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
Modul/diktat, Buku
Pengayaan/Buku Pendiidkan,
Buku Pedoman Guru/Kepala
Sekolah/Tenaga Kependidikan
lainnya.
1) Buku Teks Pelajaran Buku Teks Pelajaran
yang telah disahkan
oleh BSNP atau
Puskurbuk
Buku Teks Pelajaran
yang dcetak oleh
penerbit dan ber-ISBN
tanpa pengesahan
BSNP/Puskurbuk
Buku Teks Pelajaran
yang dicetak oleh
penerbit yang belum
Ber-ISBN
2) Modul/Diklat Pembelajaran Modul dan Diktat yang
digunakan di tingkat
provinsi
Modul dan Diktat yang
digunakan di tingkat
Kabupaten/kota
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
25. Membuat Karya Innovatif a. Membuat model supervisi bagi Laporan/Makalah rvisi
guru Guru
Video atau Dokumen
pelaksanaan model
supervisi
b. Membuat model supervisi bagi Laporan/Makalah Model
tenaga kependidikan Supervisi Tendik
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
sesuai dengan nilai, norma dan untuk bertindak sesuai dengan Pengamatan dan
etika dalam organisasi. nilai dalam organisasi. Pemantauan Sikap dan
b. Kemampuan kepaa sekolah Perilaku tdengan format
untuk bertindak sesuai dengan tertera pada Lampiran 1
norma dalam organisasi Pedoman ini.
c. Kemampuan kepala sekolah
untuk bertindak sesuai dengan
etika dalam organisasi.
C. Komitmen Kemauan dan kemampuan a. Menegakkan ideologi Catatan Hasil
kepala sekolahuntuk Pancasila, UUD/45, dan Bineka Pengamatan dan
menyelaraskan sikap dan Tunggal Ika, dan rencana Pemantauan Sikap dan
tindakan pengawas sekolah Pemerintah Perilaku tdengan format
untuk mewujudkan tujuan b. Mengutamakan Kepentingan tertera pada Lampiran 1
organisasi dengan kedinasan daripada Pedoman ini.
mengutamakan kepentingan kepentingan pribadi dan/atau
dinas daripada kepentingan diri golongan
sendiri, seseorang, dan/atau c. Berdaya dan berhasil guna
golongan. dalam menjalankan tugas
pokok dan tanggungjawabnya
D. Disiplin Kesanggupan kepala sekolah a. Kepala sekolah menaati Catatan Hasil
sekolah untuk menaati kewajiban ketentuan peraturan Pengamatan dan
dan menghindari larangan yang perundang-undangan dalam Pemantauan Sikap dan
ditentukan dalam peraturan melaksanakan tugas Perilaku tdengan format
perundang-undangan dan/atau b. Mentatati ketentuan jam kerja tertera pada Lampiran 1
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
III. Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran a. Memenuhi jumlah minimal hari Data Kehadiran Kepala
minimal yang dipersyaratkan. kerja setiap tahun Sekolah per minggu
NIlai Kehadiran: b. Memenuhi ketepatan waktu Data Kehadiran Kepala
datang pada hari kerja Sekolah per bulan
c. Memenuhi ketepatan waktu Rekap Data Kehadiran
pulang. Kepala Sekolah per
tahun
Berdasarkan komponen, Sub-Komponen, dan indikator penilaian
dikembangkan instrumen penilaian kinerja kepala sekolah untuk jenjang SD,
SMP, SMA, dan SMK yang dapat diunduh pada laman
pkks.tendikdikdasmen.net
C. Prosedur Penilaian
Pengolahan
Pengolahan
Pengumpulan
Pengumpulan Nilai Capaian
Persiapan dan
data dan fakta SKP
penetapan
penetapan Pengolahan
SKP online
online Evaluasi &
Evaluasi
Evaluasi
Persiapan
Penilai
Penilai
penilaian
penilaian oleh
Pelaksanaanoleh Pengolahan Pelaporan
penilai
penilai Nilai Tindak Lanjut
Pengolahan
Pengolahan
ilai
ilai Perilaku
Perilaku
Kerja
Kerja
Pengumpulan
Pengumpulan
Pemahaman
Pemahaman data dan
data dan fakta
fakta
Perangkat Pengolahan offline Tindak Lanjut
penilaian oleh
penilaian
penilaian Nilai
Nilai
responden
responden Kehadiran
1. Persiapan
Penilai kepala sekolah adalah atasan langsung yaitu Kepala Dinas
Pendidikan. Secara teknis, penilaian kinerja kepala sekolah
didelegasikan kepada Pengawas Sekolah atau Tim PKKS. Pengawas
sekolah bertanggung jawab melaksanakan penilaian kinerja kepala
sekolah di sekolah binaannnya. Pengawas sekolah melaksanaan
penilaian dengan moda offline dan/atau online. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan pada tahap persiapan adalah:
a. Kepala Dinas melakukan pembinaan kepada pengawas sekolah untuk
meningkatkan kompetensi pengawas sekolah dalam melaksanakan
PKKS.
b. Pengawas Sekolah memberikan pengenalan dan pendalaman tentang
PKKS berupa pemberian informasi tentang komponen, Sub-
Komponen, indikator, instrumen, prosedur, dan waktu penilaian kepada
kepala sekolah.
2. Pelaksanaan
a. Waktu PKKS:
1) Evaluasi Diri : bulan Oktober
2) Pelaksanaan PKKS (visitasi): bulan Desember
c. Langkah Penilaian:
Pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun
melalui pemantauan.
2) Mengumulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang
dilaksakan di akhir tahun melalui evaluasi diri kepala sekolah
dengan menggunakan formulir PKKS
3) Mengecek bukti fisik hasil evaluasi diri kepala sekolah melalui
pengamatan, wawancara, dan studi dokumen oleh pengawas
sekolah
4) Merekap data kehadiran kepala sekolah selama setahun
5) Menetapkan Nilai Capaian SKP dan perilaku kerja pada akhir
tahun.
6) Menghitung dan menetapkan Nilai Kinerja Kepala Sekolah
yang dituangkan dalam Surat Rekomendasi Nilai Kinerja
Kepala Sekolah (NKKS) dari Pengawas Sekolah.
3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja Kepala sekolah diolah dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir penilaian
Nilai setiap butir penilaian Kinerja Kepala Sekolah berdasarkan
bukti fisik yang teridentifikasi, dengan formula:
n
Skor Butir Penilaian= ×4
N
Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal
n
Nilai Setiap Aspek Perilaku Kerja= ×100 ap Aspek Perilaku Kerja=n/N ×
N
100
Keterangan:
n : modus dari skor butir penilaian pada setiap aspek dari penilai dan
responden (guru, tenaga administrasi sekolah, tenaga
perpustakaan sekolah, tenaga laboratorium sekolah, komite
sekolah, orang tua peserta didik, dan peserta didik)
N : jumlah skor maksimal setiap aspek
❑
∑ ( n1+ n2+ n3+ n 4+ n 5)
laku Kerja=_^?
Nilai Perilaku Kerja= ❑
5
(n1+n2+n3+n4+n5)/5
Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama
Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran Kepala Sekolah
100% : Persentase maksimal kehadiran
X : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
Y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan konversi
kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak hormat
Keterangan:
NKKS: Nilai Kinerja Kepala Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran
Catatan :
Untuk mengecek hasil PKKS dapat dilakukan secara online dengan
membuka laman pkks.tendikdikasmen.net dengan memasukan kode
PKKS.
3. Pelaporan
Hasil PKKS dilaporkan oleh pengawas sekolah sebagai penilai kepada
Kepala DInas dalam bentuk Surat Rekomendasi Nilai Kinerja Kepala
Sekolah dengan format terlampir. Berdasarkan Rekomendasi Nilai Kinerja
Kepala Sekolah dari Pengawas Sekolah, Kepala Dinas menetapkan Nilai
Kinerja Kepala Sekolah, paling lambat pada bulan Januari tahun
berikutnya. Format Laporan NIlai Kinerja Kepala Sekolah tertera dalam
lampiran pedoman ini.
b. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi PKKS, kepala sekolah
berhak memperoleh pengahargaan (reward), sanksi (punishment), dan
pembinaan. Secara rinci diuraikan sebagai berikut.
1) Penghargaan
Penghargaan bagi kepala sekolah yang telah mencapai kinerja baik
dapat berupa promosi, bertahan menjadi kepala sekolah (tidak
diberhentikan), dan pengahargaan Angka Kredit sebagaimana telah
diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tetang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kredutnya dan Peraturan Menteri Pendiidkan Nasional
Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
2) Hukuman
Hukuman bagi kepala sekolah yang kinerjanya belum mencapai
kategori Baik, secara tidak langsung dapat berupa:
a) Pemberhentian sebagai Kepala Sekolah
Kepala Sekolah yang belum mencapai Nilai Kinerja Baik dapat
diberhentikan sebagai kepala sekolah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
b) Hukuman Disiplin Pegawai
Hukuman disiplin bagi kepala sekolah diberikan kepada kepala
sekolah yang:
(1) Tidak menaati ketentuan masuk kerja dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah ketentuan
PNS (termasuk kepala sekolah) datang dan pulang sesuai
ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum
bukan karena dinas. Keterlambatan masuk kerja dan/pulang
cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 (tujuh
setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja.
Merujuk pada amanah PP 53/2010, hukuman disiplin PNS
(termasuk kepala sekolah) tertera pada Tabel 3.3 berikut.
Jumlah
Tidak
No Hadir Hukuman Disiplin
(hari
kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. 11-15 Pernyataan Tidak Puas secara tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji berkala satu tahun
5. 21-25 Penundaan kenaiakan pangkat satu
tahuan
6. 26-30 Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah 1 (satu) tahun
7. 31-35 Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah 3 (tiga) tahun
8. 36-40 Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah
9. 41-45 Pembebasan dari jabatan PNS
10. ≥ 46 Pemberhentian dengan hormat atas
permintaan sendiri atau
pemberhentian dengan tidak hormat
(2) Tidak menaati Capaian SKP Minimal
PNS (termasuk kepala sekolah) yang tidak menaati capaian
SKP minimal diberikan sanksi berupa hukuman disipliin
sedang atau berat. Ketentuan tersebut merujuk pada PP
53/2010 sebagaimana tertera pada Tabel 3.4 berikut.
Capaian SKP
No. Sanksi
(%)
1. 25% s.d. 50% Hukuman Penundaan kenaikan
Disiplin gaji berkala selama 1
Sedang (satu) tahun
Penundaan kenaikan
pangkat selama 1 (satu)
tahun
Penurunan pangkat
setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) tahun
2. Kurang dari Hukuman Penurunan pangkat
25% Disiplin setingkat lebih rendah
Berat selama 3 (tiga) tahun.
Pemindahan dalam
rangka penurunan
pangkat setingkat lebih
rendah.
Pembebasan dari
jabatan.
Pembehentian dengan
hormat tidak atas
permintaan sendiri
sebagai PNS
Pemberhentian tidak
dengan hormat sebagai
PNS
3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding penghargaan dan
hukuman adalah pembinaan. Berdasarkan evaluasi hasil PKKS,
instansi pembina/pengguna berkewajiban melakukan pembinaan
dengan tujuan meningkatkan kompetensi kepala sekolah yang akan
berdampak pada peningkatan kinerja kepala sekolah. Pembinaan
dapat berupa bimbingan teknis, FGD, memfasilitasi wadah
pengembangan dan peningatan profesi kepala sekolah, dan
sebagainya.
2. Tujuan
PKKTAS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan Pegawai
Negeri Sipil (termasuk kepala tenaga administrasi sekolah) yang
didasarkan sistem prestasi jabatan fungsional keterampilan.
3. Prinsip
PKKTAS dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut.
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan PNS yang
dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.
4. Penilai
PKKTAS adalah Kepala Sekolah tempat KTAS bertugas.
b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi sub-komponen orientasi
pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan
deskripsi setiap sub-komponen sebagai berikut:
1) Orientasi Peayanan adalah sikap dan perilaku kerja KTAS
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani
antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit
kerja terkait, dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan KTAS untuk bertindak sesuai
dengan nilai, norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan PNS (termasuk KTAS)
untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan
kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang, dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan PNS (termasuk KTAS) untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin.
5) Kerja sama adalah kemauan dan kemampuan PNS (termasuk
KTAS) untuk bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan,
bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain dalam
menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang
ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang
sebesar-besarnya.
Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh kepala
sekolah dan responden sekurang-kurangnya:
1) Tiga guru,
2) Sepuluh peserta didik,
3) Pelaksana teknis, dan
4) Satu orang pengurus komite
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
I Capaian SKP
A. Tugas Manajerial 1. Menyusun Program Kerja a. Menentukan prioritas Dokumen Program
Kepala Tenaga Administrasi Sekolah b. Merumuskan tujuan Administrasi Sekolah
Administrasi c. Menetapkan sumber daya yang sekurang-
Sekolah (KTAS) d. Menentukan strategi kurangnya memuat
penyelesaian pekerjaan program prioritas,
tujuan, sumber daya,
dan strategi
penyelesaian tugas
Standar OPerasi
Prosedur Kerja Tas
sevara umum dan
Pelaksana Urusan
secara khusu
2. Mengorganisasikan dan a. Menyusun uraian tugas Uraian Tugas Tenaga
Mengembangakan Staf tenaga kependidikan Administrasi Sekolah
(pelaksana urusan dan Pembagian Tugas
petugas pelayanan khusus) Pelaksana Urusan yang
b. Melaksanakan program akan diusulkan KaTAS
Pendalaman pemahaman untuk ditetapkan oleh
Tugas Pokok Tenaga Kepala Sekolah
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
Penghapusan Sarana
dan Prasarana
Data Statistsik Sarana
dan Prasarana
Laporan pengadaan,
pemeliharaan, dan
penghapusan sarana
dan prasarana
Sistem layanan dan
Laporan Sarana dan
Prasarana
4. Melaksanakan administrasi a. Membantu kelancaran kegiatan Format dan arsip
hubungan sekolah dengan komite sekolah kegiatan komite sekolah
masyarakat b. Membantu merencanakan Format dan Arsip
program keterlibatan pemangku Kerjasma Sekolah
kepentingan (stakeholders) dengan Pihak Terkait
c. Membantu membina kerja sama Format dan Arsip
dengan pemerintah dan Promosi Sekolah seperti
lembaga masyarakat Brosur, pamphlet
d. Membantu mempromosikan Format dan Arsip
sekolah/madrasah da Penelusuran Tamatan
e. Membantu mengkoordinasikan Buku Tamu
penelusuran tamatan Layanan Sistem
f. Melayani tamu sekolah Informasi dan Pelaporan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat
5. Melaksanakan administrasi a. Membantu melaksanakan Format dan Arsip
persuratan dan pengarsipan program kesekretariatan Kesekretariatan
b. Membantu mengkoordinasikan Daftar dan Arsip Surat
program Kebersihan, Kesehatan, Masuk dan Keluar
Keindahan, Ketertiban, Format dan Arsip
Keamanan, Kekeluargaan, dan Program 5K
Kerindangan (7K) Format dan Arsip
c. Menyusun laporan Laporan Administrasi
Persuratan
Sistem informasi dan
Pelaporan Administrasi
Persuratan dan
Pengarsipan
6. Melaksanakan administrasi a. Membantu penerimaan siswa Format dan Arsip PPDB
kesiswaan baru (PPDB) Format dan Arsip MOPD
b. Membantu orientasi atau MPLS
(MPLS)peserta didik baru Data Statistik Rasio
(MOPD) atau masa pengenalan Peserta Didik Per Kelas
lingkungan sekolah (MPLS) Dokumentasi Prestasi
c. Membantu menyusun program Peserta Didik
pengembangan diri siswa Daftar Inventarsi
d. Membantu menyiapkan laporan Kerjasama Pembinaan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
II PERILAKU KERJA
A. Orientasi Sikap dan perilaku kerja KTAS a. sikap sopan KTAS dalam Catatan Hasil
Pelayanan dalam memberikan pelayanan memberikan pelayanan terbaik Pengamatan dan
terbaik kepada yang dilayani kepada pesera didik Pemantauan Sikap dan
antara lain meliputi masyarakat, b. sikap sopan KTAS dalam Perilaku tdengan format
atasan, rekan sekerja, unit kerja memberikan pelayanan terbaik tertera pada Lampiran 1
terkait, dan/atau instansi lain kepada guru. Pedoman ini.
c. sikap sopan KTAS dalam
memberikan pelayanan terbaik
kepada sesame tenaga
administrasi sekolah.
i. sikap sopan KTAS sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada orang tua
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
peserta didik
j. sikap sopan KTAS dalam
memberikan pelayanan terbaik
kepada Kepala Sekolah.
k. sikap sopan KTAS dalam
memberikan pelayanan terbaik
kepada Pengawas Sekolah
Pembina.
l. Sikap sopan KTAS dalam
memberika pelayanan terbaik
kepada pejabat/pelaksana di
Dinas Pendidikan.
tindakan pengawas sekolah Tunggal Ika, dan rencana Pemantauan Sikap dan
untuk mewujudkan tujuan Pemerintah Perilaku tdengan format
organisasi dengan b. KTAS Mengutamakan tertera pada Lampiran 1
mengutamakan kepentingan Kepentingan kedinasan Pedoman ini.
dinas daripada kepentingan diri daripada kepentingan pribadi
sendiri, seseorang, dan/atau dan/atau golongan.
golongan. c. KTAS berdaya dan berhasil
guna dalam menjalankan tugas
pokok dan tanggungjawabnya
D. Disiplin Kesanggupan KTAS sekolah a. KTAS menaati ketentuan Catatan Hasil
untuk menaati kewajiban dan peraturan perundang-undangan Pengamatan dan
menghindari larangan yang dalam melaksanakan tugas Pemantauan Sikap dan
ditentukan dalam peraturan b. KTAS mentatati ketentuan jam Perilaku dengan format
perundang-undangan dan/atau kerja tertera pada Lampiran 1
peraturan kedinasan yang c. KTAS menyimpan dan/atau Pedoman ini.
apabila tidak ditaati atau memelihara barang milik
dilanggar dijatuhi hukuman negara yang dipercayakan
disiplin. kepada KTAS
5. Kerja sama Kemauan dan kemampuan KTAS a. KTAS mampu bekerja sama Catatan Hasil
untuk bekerja sama dengan dengan peserta didik. Pengamatan dan
rekan sekerja, atasan, bawahan b. KTAS mampu bekerja sama Pemantauan Sikap dan
dalam unit kerjanya serta instansi dengan guru. Perilaku tdengan format
lain dalam menyelesaikan suatu c. KTAS mampu bekerja sama tertera pada Lampiran 1
tugas dan tanggung jawab yang dengan tenaga administrasi Pedoman ini.
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen
III. Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran a. Memenuhi jumlah minimal hari Data Kehadiran KTAS
minimal yang dipersyaratkan. kerja setiap tahun. per minggu.
NIlai Kehadiran: b. Memenuhi ketepatan waktu Data Kehadiran KTAS
datang pada hari kerja. per bulan
c. Memenuhi ketepatan waktu Rekap Data Kehadiran
pulang. KTAS per Tahun
Berdasarkan komponen, Sub-Komponen, dan indikator penilaian
dikembangkan instrumen penilaian kinerja Kepala Tenaga Administrasi
Sekolah untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK yang dapat diunduh
pada laman pktas.tendikdikdasmen.net.
C. Prosedur Penilaian
Prosedur penilaian kinerja kepala tenaga administrasi sekolah (KTAS)
dilakukan dengan langkah-langkah: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3)
pengolahan nilai, (4) pelaporan; dan (5) evaluasi dan tindak lanjut
Langkah-langkah tersebut tertera pada Gambar 4.1 berikut.
Pengumpulan
Pengumpulan Pengolahan
Pengolahan
Persiapan
Persiapan Nilai Capaian
data dan
dan Evaluasi
fakta
fakta SKP
Pengolahan
SKP online
online Evaluasi &
Evaluasi
penetapan
penetapan
Persiapan Pelaksanaan
penilaian
penilaian oleh
oleh
Pengolahan Pelaporan Tindak
Penilai
Penilai Nilai
penilai
penilai Pengolahan
Pengolahan Lanjut
Nilai Perilaku
Nilai Perilaku
Pengumpulan Kerja
Kerja
Pengumpulan
Pemahaman
Pemahaman data
data dan
dan
Perangkat fakta Pengolahan 0ffline Tindak Lanjut
peinilaian
peinilaian penilaian
penilaian oleh
oleh Nilai
Nilai
responden Kehadiran
1. Persiapan
Penilai KTAS adalah atasan langsung yaitu Kepala Sekolah. Kepala
sekolah bertanggung jawab melaksanakan penilaian kinerja KTAS di
sekolah yang dipimpinanya. Kepala sekolah melaksanaan PKKTAS
dengan moda online dan/atau offline. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
pada tahap persiapan adalah:
a. Kepala Dinas dan/atau Pengawas Sekolah melakukan pembinaan
kepada kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi kepala
sekolah dalam melaksanakan Penilaian Kinerja Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah (PKKTAS)
b. Kepala Sekolah memberikan pengenalan dan pendalaman tentang
PKKTAS berupa pemberian informasi tentang komponen, sub-
komponen, indikator, instrumen, prosedur, dan waktu penilaian kepada
KTAS
2. Pelaksanaan
a. Waktu PKKTAS:
1) Evaluasi Diri : bulan Oktober
2) Pelaksanaan (visitasi): bulan Desember
c. Langkah Penilaian:
Pelaksanaan PKKTAS melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun
melalui pemantauan.
2) Mengumulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang
dilaksakan di akhir tahun melalui evaluasi diri KTAS dengan
menggunakan moda offline atau Formulir PKKTAS
3) Mengecek bukti fisik hasil evaluasi diri KTAS melalui
pengamatan, wawancara, dan studi dokumen oleh kepala
sekolah.
4) Merekap data kehadiran KTAS per minggu, per bulan, dan
per tahun.
5) Menetapkan Nilai Capaian SKP dan perilaku kerja pada akhir
tahun.
6) Menghitung dan menetapkan Nilai Akhir KInerja Kepala
Tenaga Administrasi Sekolah (NKKTAS) dengan formula
sesuai ketentuan drngan menggunakan contoh format yang
tertera pada lampiran pedoman ini.
3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja KTAS diolah dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir penilaian
Nilai setiap butir penilaian kinerja KTAS berdasarkan bukti fisik
yang teridentifikasi, dengan formula:
n
Skor Butir Penilaian= ×4
N
Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal
x
Nilai Capaian SKP= × 100ian SKP=x/X × 100
X
Keterangan:
x: jumlah nilai yang diperoleh
X: jumlah nilai maksimum
n
Nilai Setiap Aspek Perilaku Kerja= ×100 ap Aspek Perilaku Kerja=n/N ×
N
100
Keterangan:
n : modus dari skor setiap aspek dari penilai dan responden (guru,
peserta didik, pelaksana teknis, dan pengurus komite sekolah)
N : jumlah skor maksimal setiap aspek
❑
∑ ( n1+ n2+ n3+ n 4+ n 5)
laku Kerja=_^?
Nilai Perilaku Kerja= ❑
5
(n1+n2+n3+n4+n5)/5
Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama
(x+ y)
Nilai Kehadiran ( NKh )=100 %− ×100 %diran NKh=100%-
46
(x+y)/46 × 100%
Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran KTAS
100% : Persentase maksimal kehadiran
x : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan konversi
kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak hormat
Keterangan:
NKKTAS: Nilai Kinerja Kepala Tenaga dministrasi Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran
c. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi kinerja, KTAS berhak
memperoleh pengahargaan (reward), sanksi (punishment), dan
pembinaan. Secara rinci diuraikan sebagai berikut.
1) Penghargaan
Penghargaan bagi KTAS yang telah mencapai kinerja baik dapat
berupa tetap bertahan menjadi KTAS (tidak diberhentikan) atau
promosi pada jabatan vertical atau diagonal.
2) Hukuman
Hukuman bagi KTAS yang kinerjanya belum mencapai kategori
Baik, secara tidak langsung dapat berupa:
a) Pemberhentian sebagai KTAS Sekolah
KTAS yang belum mencapai Nilai Kinerja Baik secara berturut-
turut selama dua tahun dapat diberhentikan sebagai KTAS
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) Hukuman Disiplin Pegawai
Hukuman disiplin pegawai diberikan kepada KTAS yang:
a) Tidak menaati ketentuan masuk dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah ketentuan
datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan
jam kerja serta tidak berada di tempat umum bukan karena
dinas. Keterlambatan masuk kerja dan/pulang cepat
dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 (tujuh
setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja.
Merujuk pada amanah PP 53/2010, hukuman disiplin PNS
(termasuk KTAS) tertera pada Tabel 4.2 berikut.
Jumlah Tidak
No Hukuman Disiplin
Hadir (hari kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. 11-15 Pernyataan Tidak Puas secara tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji Berkala satu tahun
5. 21-25 Penundaan Kenaiakan Pangkat satu
tahuan
6. 26-30 Penurunan Pangkat Setingkat lebih
rendah 1 (satu) tahun
7. 31-35 Penurunan Pangkat Setingkat Lebih
Rendah 3 (tiga) tahun
8. 36-40 Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah
9. 41-45 Pembebasan dari Jabatan bagi PNS
10. ≥ 46 Pemberhentian dengan hormat atas
permintaan sendiri atau pemberhentian
dengan tidak hormat
Capaian
No. Sanksi
SKP (%)
1. 25% s.d. Hukuman Penundaan kenaikan gaji
50% Disiplin berkala selama 1 (satu) tahun
Sedang Penundaan kenaikan pangkat
selama 1 (satu) tahun
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 1 (satu)
tahun
2. Kurang Hukuman Penurunan pangkat setingkat
dari 25% Disiplin lebih rendah selama 3 (tiga)
Berat tahun.
Pemindahan dalam rangka
penurunan pangkat setingkat
lebih rendah.
Pembebasan dari jabatan.
Pembehentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS
Pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai PNS
3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding
penghargaan dan hukuman adalah pembinaan.
Berdasarkan evaluasi hasil PKKTAS, instansi
pembina/pengguna berkewajiban melakukan pembinaan
dengan tujuan meningkatkan kompetensi tenaga
administrasi sekolah yang akan berdampak pada
peningkatan kinerja tenaga administrasi sekolah.
Pembinaan dapat berupa bimbingan teknis, FGD,
memfasilitasi wadah pengembangan dan peningatan
profesi pengawas sekolah, dan sebagainya.
2. Tujuan
PKKPS secara umum bertujuan untuk menjamin objektivitas
pembinaan pegawai (termasuk KPS) yang didasarkan sistem prestasi
jabatan dan karirnya. Sedangkan secara khusus, PKKPS bertujuan
untu: (1) evaluasi diri tenaga perpustakaan sekolah; (2) perbaikan
kinerja tenaga perpustakaan sekolah; (3) pengembangan karier tenaga
perpustakaan sekolah; dan penentuan nilai kinerja tenaga
perpustakaan sekolah sebagai dasar pengembangan keprofesian
berkelanjutan.
6. Prinsip
PKKPS dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut:
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan KPS yang
dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.
3. Penilai
PKKPS dilakukan oleh Kepala Sekolah sebagai atasan langsung.
b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi Sub-Komponen orientasi layanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan deskripsi
setiap Sub-Komponen sebagai berikut:
1) orientasi layanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS
(termasuk KPS) dalam memberikan pelayanan terbaik kepada
yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan
sekerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan untuk bertindak sesuai dengan
nilai, norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan PNS (termasuk KPS) untuk
mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan
kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang,
dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan PNS (termasuk KPS) untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin.
5) Kerja sama adalah kemauan dan kemampuan PNS untuk
bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam
unit kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu
tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai
daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh kepala
sekolah dan responden sekurang-kurangnya:
a. satu orang guru,
b. satu orang tenaga administrasi sekolah,
c. satu orang tenaga laboratorium,
d. perwakilan tenaga perpustakaan, dan
e. sepuluh perwakilan peserta didik.
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
I. Sasaran Kerja
Pegawai
A. Pengelolaan 1. Merencanakan a. Perumusan visi-misi Dokumen perumusan
Perpustakaan penyelenggaraan perpustakaan sekolah visi-misi perpustakaan
kegiatan perpustakaan b. Penyusunan naskah sekolah yang ditetapkan
kebijakan pengembangan dengan Surat Keputusan
koleksi Kepala Sekolah
c. Penyusunan renstra Naskah kebijakan
perpustakaan sekolah pengembangan koleksi
d. Penyusunan program kerja Dokumen renstra
tahunan perpustakaan penyelenggaraan
sekolah kegiatan perpustakaan
e. Penyusunan program literasi jangka menengah dan
panjang
Naskah program kerja
tahunan
penyelenggaraan
kegiatan perpustakaan
Naskah program literasi
2. Melaksanakan a. Penyusunan instrumen instrumen monitoring dan
monitoring dan monitoring dan evaluasi evaluasi
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
evaluasi penyelenggaraan kegiatan penyelenggaraan
penyelenggaraan perpustakaan kegiatan perpustakaan
kegiatan perpustakaan b. Pelaksanaan monitoring dan Ada laporan
evaluasi penyelenggaraan pelaksanaan monitoring
kegiatan perpustakaan dan evaluasi
c. Penyusunan instrumen penyelenggaraan
monitoring dan evaluasi kegiatan perpustakaan
pengembangan sumber daya instrumen monitoring dan
perpustakaan evaluasi pengembangan
d. Pelaksanaan monitoring dan sumber daya
evaluasi pengembangan perpustakaan
sumber daya perpustakaan Laporan pelaksanaan
e. Penyusunan instrumen monitoring dan evaluasi
monitoring dan evaluasi pengembangan sumber
anggaran perpustakaan daya perpustakaan
f. Pelaksanaan monitoring dan Instrumen monitoring dan
evaluasi anggaran evaluasi anggaran
perpustakaan perpustakaan
Laporan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi
anggaran perpustakaan
B. Penyelenggaraan 1. Malaksanakan a. Memiliki Jumlah seleksi buku Laporan jumlah seleksi
Perpustakaan Pelayanan teknis usulan pengadaan bahan buku usulan pengadaan
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
perpustakaan bahan perpustakaan
b. Memiliki jumlah buku yang pada tiga tahun terakhir
diklasifikasi Laporan jumlah buku
c. Memiliki jumlah buku yang yang diklasifikasi pada
ditentukan tajuk subyek tiga tahun terakhir
d. Memiliki jumlah Alat Laporan jumlah buku
telusur/katalog yang dibuat yang ditentukan tajuk
e. Memiliki Program perawatan subyek pada tiga tahun
koleksi perpustakaan terakhir
Laporan jumlah
penyusunan alat
telusur/katalog pada tiga
tahun terakhir
Laporan jumlah
perawatan koleksi
perpustakaan pada tiga
tahun terakhir
3. Melaksanakan 1. mendata pengunjung manual Data jumlah pengunjung
Pelayanan pemustaka dan online manual dan online pada
2. mendata Peminjam dan buku tiga tahun terakhir
yang dipinjam Data jumlah Peminjam
3. mendata pemustaka yang dan buku yang dipinjam
dilayani jasa rujukan manual pada tiga tahun terakhir
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
dan online Data jumlah pemustaka
4. Melaksanakan program yang dilayani jasa rujukan
kegiatan pendidikan pemakai manual dan online pada
tiga tahun terakhir
Laporan kegiatan
pendidikan pemakai pada
tiga tahun terakhir
C. Pengembangan 1. Melaksanakan a. Mengkaji kepustakawanan Naskah kajian minat baca
sistem Pengkajian b. Pengembangan Naskah kajian kepuasan
Kepustakawanan Kepustakawanan kepustakawanan pemustaka
c. Penganalsisan/pengkritisian Naskah kajian
karya kepustakawanan keterpakaian
d. Penelaahan pengembangan perpustakaan dalam
system kepustakawanan pembelajaran
Naskah kajian literasi
e. Melaksanakan pengkajian sekolah
minat baca
f. Melaksanakan pengkajian
kepuasan pemustaka
g. Melaksanakan pengkajian
keterpakaian perpustakaan
dalam pembelajaran
h. Melaksanakan pengkajian
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
iterasi sekolah
2. Melaksanakan a. Melaksanakan program, Dokumen pelaksanaan
Pengembangan promosi perpustakaan dan Laporan Kegiatan
Kepustakawanan b. Melaksanakan sosialisasi Promosi Perpustakaan
perpustakaan Dokumen pelaksanaan
c. Melaksanakanprogram dan Laporan sosialisasi
literasi perpustakaan perpustakaan
d. Menyusun makalah/tulisan Dokumen Program dan
tentang perpustakaan Laporan Literasi
Perpustakaan
Dokuman makalah/tulisan
tentang perpustakaan
3. Melaksanakan a. Pembuatan Karya Tulis/Karya Karya Tulis/Karya Ilmiah
Pengembangan Profesi Ilmiah di bidang di bidang Keputakawanan
Kepustakawanan Keputakawanan Buku dan Bahan
b. Penerjemahan/penyaduran Saduran?terjemahan di
Buku dan Bahan lain di bidang bidang kepustakawanan
kepustakawanan Buku Pedoman/Ketentuan
c. Penyusunan Buku Pelaksnaan/Ketentuan
Pedoman/Ketentuan Teknis Jabatan
Pelaksnaan/Ketentuan Teknis Fungsional Pustakawan
Jabatan Fungsional
Pustakawan
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
Pengumpulan
Pengumpulan Pengolahan
Pengolahan Nilai
Nilai
Persiapan dan
Persiapan dan data dan fakta
data dan fakta Capaian
Capaian SKP
SKP
penetapan
penetapan penilaian
penilaian oleh
oleh Pengolahan online
online Evaluasi
Evaluasidan
Evaluasi
Persiapan
jadwal
jadwal Pelaksanaan
penilai
penilai Nilai Pelaporan Tindak Lanjut
Pengolahan Nilai
Pengolahan Nilai
Perilaku Kerja
Perilaku Kerja
Pengumpulan
Pengumpulan
Pemahaman
Pemahaman data dan
data dan fakta
fakta
Perangkat
Perangkat Pengolahan offline
offline Tindak
Tindak Lanjut
Lanjut
Penilaian
penilaian
penilaian oleh
oleh Pengolahan Nilai
Nilai
Penilaian responden Kehadiran
Kehadiran
responden
1. Persiapan
Penilai kepala perpustakaan sekolah adalah atasan langsung yaitu
Kepala Perpustakaan Sekolah. Kepala sekolah dalam melaksanaan
penilaian dengan moda online dan/atau offline. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan pada tahap persiapan adalah:
a. Pengawas Sekolah melakukan pembinaan kepada Kepala
Sekolah untuk meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan
PKKPS.
b. Kepala Sekolah memberikan pengenalan dan pendalaman tentang
PKKPS berupa pemberian informasi tentang komponen, Sub-
Komponen, indikator, instrumen, prosedur, dan waktu penilaian
kepada kepala perpustakaan sekolah dan tenaga perpustakaan
sekolah.
2. Pelaksanaan
PKKPS dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a. Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun
melalui pemantauan.
b. Mengumulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang dilaksakan
di akhir tahun melalui evaluasi diri tenaga perpustakaan sekolah
dengan menggunakan moda offline
c. Mengecekan bukti fisik hasil evaluasi diri tenaga perpustakaan
sekolah melalui pengamatan, wawancara, dan studi dokumen.
d. Merekap data kehadiran kepala perpustakaan sekolah selama
setahun
e. Menetapkan Nilai Capaian SKP dan perilaku kerja pada akhir
tahun.
3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja KPS diolah dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir penilaian
Nilai setiap butir penilaian Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah
berdasarkan bukti fisik yang teridentifikasi, dengan formula:
n
Skor Butir Penilaian= ×4
N
Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal
n
Nilai Setiap Aspek Perilaku Kerja= ×100 ap Aspek Perilaku Kerja=n/N ×
N
100
Keterangan:
n : modus dari skor setiap aspek dari penilai dan responden (guru,
tenaga administrasi sekolah, sesame tenaga perpustakaan
sekolah, tenaga aboratorium, dan peserta didik)
N : jumlah skor maksimal setiap aspek
❑
∑ ( n1+ n2+ n3+ n 4+ n 5)
laku Kerja=_^?
Nilai Perilaku Kerja= ❑
5
(n1+n2+n3+n4+n5)/5
Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama
(x+ y)
Nilai Kehadiran ( NKh )=100 %− ×100 %diran
46
NKh=100%- (x+y)/46 × 100%
Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran Kepala Laboratorium Sekolah
100% : Persentase maksimal kehadiran
x : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan konversi
kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak hormat
Keterangan:
NKKPS: Nilai Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran
Keterangan:
Instrumen dan pengolahan nilai hasil PKKPS menggunakan aplikasi
PKKPS dengan moda online maupun offline, sehingga dalam pengolahan
nilai, pengawas sekolah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP, data perilku
kerja sebagai hasil pemantauan perilaku kerja, dan data kehadiran
tenaga perpustakaan sekolah.
2) Mengolah Nilai dengan langkah:
a) Buka laman PKKPS.tendikdikdasmen.net
b) Klik registrasi atau log in
c) Menetapkan skor untuk setiap butir penilaian berdasarkan bukti
teridentifikasi dengan cara:
(1) Klik pada bottom pilihan pada aplikasi untuk setiap butir
penilaian berdasarkan data dan bukti hasil pengamatan dan
pemantauan;
(2) Menginput data yang dibutuhkan sesuai dengan butir
penilaian
3. Pelaporan
Hasil PKKPS dilaporkan oleh Kepala Sekolah dengan format laporan
NKKPS seperti terlampir pada pedoman ini.
Jumlah
No Tidak Hadir Hukuman Disiplin
(hari kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. 11-15 Pernyataan Tidak Puas secara
tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji Berkala satu
tahun
5. 21-25 Penundaan Kenaiakan Pangkat
satu tahuan
6. 26-30 Penurunan Pangkat Setingkat
lebih rendah 1 (satu) tahun
7. 31-35 Penurunan Pangkat Setingkat
Lebih Rendah 3 (tiga) tahun
8. 36-40 Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat
lebih rendah
9. 41-45 Pembebasan dari Jabatan bagi
PNS
10. ≥ 46 Pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau
pemberhentian dengan tidak
hormat
Capaia
No. n SKP Sanksi
(%)
1. 25% Hukuman Penundaan
s.d. Disiplin kenaikan gaji
50% Sedang berkala selama 1
(satu) tahun
Penundaan
kenaikan pangkat
selama 1 (satu)
tahun
Penurunan
pangkat setingkat
lebih rendah
selama 1 (satu)
tahun
2. Kurang Hukuman Penurunan pangkat
dari Disiplin setingkat lebih
25% Berat rendah selama 3
(tiga) tahun.
Pemindahan dalam
rangka penurunan
pangkat setingkat
lebih rendah.
Pembebasan dari
jabatan.
Pembehentian
dengan hormat
tidak atas
permintaan sendiri
sebagai PNS
Pemberhentian
tidak dengan
hormat sebagai
PNS
3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding
penghargaan dan hukuman adalah pembinaan.
Berdasarkan evaluasi hasil PKKPS, instansi
pembina/pengguna berkewajiban melakukan pembinaan
dengan tujuan meningkatkan kompetensi KPS yang akan
berdampak pada peningkatan kinerja KPS. Pembinaan
dapat berupa bimbingan teknis, FGD, memfasilitasi wadah
pengembangan dan peningatan profesi KPS, dan
sebagainya.
2. Tujuan
PKKLS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan KLS yang
didasarkan pada sistem prestasi dan sistem karier.
3. Prinsip
PKKLS dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut:
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan tenaga
laboratorium yang dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.
4. Penilai
Penilai kinerja KLS adalah atasan langsung seperti tertera pada Tabel
6.1 berikut.
b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi Sub-Komponen orientasi layanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan deskripsi
setiap Sub-Komponen sebagai berikut:
1) orientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja KLS
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani
antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja
terkait, dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan KLS untuk bertindak sesuai
dengan nilai, norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan KLS untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan tenaga laboratorium untuk
mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan
kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang,
dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan KLS untuk menaati kewajiban
dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang
apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
5) kerja sama adalah kemauan dan kemampuan KLS untuk
bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam
unit kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu
tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai
daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh Kepala
Sekolah dan responden sekurang-kurangnya:
1) tiga orang guru
2) sepuluh peserta didik,
3) satu tenaga administrasi sekolah, dan
4) satu orang tenaga perpustakaan sekolah.
II Perilaku Kerja
A. Orientasi Pelayanan Sikap dan perilaku kerja Kepala a. sikap sopan Kepala Catatan Hasil Pengamatan dan
Laboratorium Sekolah dalam Laboratorium Sekolah dalam Pemantauan Sikap dan Perilaku
memberikan pelayanan terbaik memberikan pelayanan dengan format tertera pada
kepada yang dilayani antara lain terbaik kepada pesera didik Lampiran 1 Pedoman ini.
meliputi masyarakat, atasan, rekan b. sikap sopan Kepala
sekerja, unit kerja terkait, dan/atau Laboratorium Sekolah dalam
instansi lain memberikan pelayanan
terbaik kepada guru.
c. sikap sopan Kepala
Laboratorium Sekolah dalam
memberikan pelayanan
terbaik kepada sesame
tenaga laboratorium
sekolah.
d. sikap sopan Kepala
Laboratorium Sekolah
sekolah dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada
kepala sekolah.
e. sikap sopan Kepala
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
Laboratorium Sekolah dalam
memberikan pelayanan
terbaik kepada Pengawas
Sekolah Pembina.
f. Sikap sopan Kepala
Laboratorium Sekolah dalam
memberika pelayanan
terbaik kepada
pejabat/pelaksana di Dinas
Pendidikan.
B. Integritas Kemampuan Kepala Laboratorium a. Kema Catatan Hasil Pengamatan dan
Sekolah untuk bertindak sesuai mpuan Kepala Laboratorium Pemantauan Sikap dan Perilaku
dengan nilai, norma dan etika dalam Sekolah untuk bertindak dengan format tertera pada
organisasi. sesuai dengan nilai dalam Lampiran 1 Pedoman ini.
organisasi.
b. Kema
mpuan Kepala Laboratorium
Sekolah untuk bertindak
sesuai dengan norma dalam
organisasi.
c. Kema
mpuan Kepala Laboratorium
Sekolah untuk bertindak
sesuai dengan etika dalam
organisasi.
D. Komitmen Kemauan dan kemampuan Kepala a. Kepal Catatan Hasil Pengamatan dan
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
Laboratorium Sekolah untuk a Laboratorium Sekolah Pemantauan Sikap dan Perilaku
menyelaraskan sikap dan tindakan menegakkan ideologi dengan format tertera pada
pengawas sekolah untuk Pancasila, UUD/45, dan Lampiran 1 Pedoman ini.
mewujudkan tujuan organisasi Bineka Tunggal Ika, dan
dengan mengutamakan rencana Pemerintah
kepentingan dinas daripada b. Kepal
kepentingan diri sendiri, seseorang, a Laboratorium Sekolah
dan/atau golongan. mengutamakan
Kepentingan kedinasan
daripada kepentingan
pribadi dan/atau
golongan.
c. Kepal
a Laboratorium Sekolah
berdaya dan berhasil
guna dalam menjalankan
tugas pokok dan
tanggungjawabnya
E. Disiplin Kesanggupan Kepala Laboratorium a. Kepala Laboratorium Catatan Hasil Pengamatan dan
Sekolah sekolah untuk menaati Sekolah menaati ketentuan Pemantauan Sikap dan Perilaku
kewajiban dan menghindari peraturan perundang- dengan format tertera pada
larangan yang ditentukan dalam undangan dalam Lampiran 1 Pedoman ini.
peraturan perundang-undangan melaksanakan tugas
dan/atau peraturan kedinasan yang b. Kepala Laboratorium
apabila tidak ditaati atau dilanggar Sekolah mentatati ketentuan
dijatuhi hukuman disiplin. jam kerja
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
Kepala Laboratorium Sekolah
c. menyimpan dan/atau
memelihara barang milik
negara yang dipercayakan
kepada Kepala
Perpustakaan Sekolah
F. Kerja sama Kemauan dan kemampuan Kepala a. Kepal Catatan Hasil Pengamatan dan
Laboratorium Sekolah untuk bekerja a Laboratorium Sekolah Pemantauan Sikap dan Perilaku
sama dengan rekan sekerja, mampu bekerja sama dengan format tertera pada
atasan, bawahan dalam unit dengan peserta didik. Lampiran 1 Pedoman ini.
kerjanya serta instansi lain dalam g. Kepal
menyelesaikan suatu tugas dan a Laboratorium Sekolah
tanggung jawab yang ditentukan, mampu bekerja sama
sehingga mencapai daya guna dan dengan guru.
hasil guna yang sebesar-besarnya. h. Kepal
a Laboratorium Sekolah
mampu bekerja sama
dengan tenaga
perpustakaan sekolah
lainnya.
i. Kepal
a Laboratorium Sekolah
mampu bekerja sama
dengan Kepala Sekolah.
j. Kepal
a Laboratorium Sekolah
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
mampu bekerja sama
dengan pengawas Sekolah
Pembina.
k. Kepal
a Laboratorium Sekolah
mampu bekerjasama
dengan pejabat atau
pelaksanan Dinas
Pendidikan
III Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran minimal d. Memenuhi jumlah minimal Data Kehadiran KLS per
yang dipersyaratkan. hari kerja setiap tahun minggu.
NIlai Kehadiran: e. Memenuhi ketepatan waktu Data Kehadiran KLS per
datang pada hari kerja bulan
NKh=100 %− ( x+46y )× 100 % f. Memenuhi ketepatan waktu Rekap Data Kehadiran KLS
pulang. per Tahun
Untuk penilaian kinerja Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dihitung
berdasarkan angka kridit yang diperoleh dari pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi sesuai jabatan yang diduduki. Tugas dan fungsi PLP serta tatacara
penghitungan angka kredit PLP diatur dalam Permenpan & RB Nomor 03
tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan
dan Angka Kreditnya serta SKB Kepala BKN dan Mendiknas Nomor 02 tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya.
Pengolahan
Pengolahan
Pengumpulan
Pengumpulan
Persiapan dan
Persiapan dan Nilai
Nilai Capaian
Capaian
data dan fakta
data dan fakta
penetapan
penetapan SKP
Pengolahan
SKP online Evaluasi
Evaluasi dan
penilaian oleh
penilaian oleh
Persiapan
Penilai
Penilai Pelaksanaan Pelaporan
Pelaporan
penilai
penilai Nilai Tindak Lanjut
Pengolahan
Pengolahan
Nilai
Nilai Perilaku
Perilaku
Kerja
Kerja
Pengumpulan
Pengumpulan
Pemahaman
Pemahaman Tindak
data dan
data dan fakta
fakta
Perangkat
Perangkat offline
penilaian
penilaian
penilaian oleh
penilaian oleh Pengolahan
Pengolahan Lanjut
responden
responden Nilai Kehadiran
Nilai Kehadiran
1. Persiapan
Penilai KLS adalah atasan langsung yaitu Kepala Sekolah. Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah kepala sekolah
memberikan pengenalan dan pendalaman tentang PKKLS berupa
pemberian informasi tentang komponen, sub-komponen, indikator,
instrumen, prosedur, dan waktu penilaian KLS .
2. Pelaksanaan
PKKLS dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun melalui
pemantauan.
b. Mengumulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang dilaksakan di
akhir tahun melalui evaluasi diri KLS dengan menggunakan formulir
PKKLS atau dengan menggunakan aplikasi moda offline.
c. Mengecekan bukti fisik hasil evaluasi diri KLS melalui pengamatan,
wawancara, dan studi dokumen oleh Kepala Sekolah sebagai penilai.
d. Merekap data kehadiran tenaga laboratorium selama setahun
e. Menetapkan Nilai Capaian SKP dan perilaku kerja pada akhir tahun.
f. Waktu penetapan nilai dilakukan pada setiap akhir tahun
g. Tempat penilaian dilakukan di sekolah
3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja KLS diolah dengan ketentuan
sebagai berikut.
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir penilaian
Nilai setiap butir penilaian kinerja KLS berdasarkan bukti fisik yang
teridentifikasi, dengan formula:
n
Skor Butir Penilaian= ×4
N
Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal
n
Nilai Setiap Aspek Perilaku Kerja= ×100 ap Aspek Perilaku Kerja=n/N ×
N
100
Keterangan:
n : modus dari skor setiap aspek dari penilai dan responden (guru,
tenaga administrasi sekolah, tenaga perpustakaan sekolah, dan
peserta didik)
N : jumlah skor maksimal setiap aspek
Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama
(x+ y)
Nilai Kehadiran ( NKh )=100 %− ×100 %diran
46
NKh=100%- (x+y)/46 × 100%
Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran KLS
100% : Persentase maksimal kehadiran
x : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan konversi
kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak hormat
Keterangan:
NKKKLS: Nilai Kinerja Kepala Laboratorium Kepala Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran
Keterangan:
Instrumen dan pengolahan nilai hasil penilaian kinerja KLS menggunakan
aplikasi PKKLS dengan moda online maupun offline, sehingga dalam
pengolahan nilai, Kepala Sekolah sebagai Penilai melakukan langkah-
langkah sebagai beriku:
a. Mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP, data perilaku kerja
sebagai hasil pemantauan perilaku kerja, dan data kehadiran tenaga
laboratorium, serta hasil evaluasi diri KLS
b. Mengolah Nilai dengan langkah:
1) Buka laman PKKLS.tendikdikdasmen.net
2) Klik registrasi atau log in
3) Menetapkan skor untuk setiap butir penilaian berdasarkan bukti
teridentifikasi dengan cara:
a) Klik pada bottom pilihan pada aplikasi untuk setiap butir
penilaian berdasarkan data dan bukti hasil pengamatan dan
pemantauan;
b) Menginput data yang dibutuhkan sesuai dengan butir
penilaian
3. Pelaporan
Hasil PKKLS dilaporkan oleh kepala sekolah dengan format Laporan
NKKLS sebagaimana terlampir pada pedoman ini
b. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi PKKLS, KLS
memperoleh pengahargaan (reward), sanksi (punishment), dan
pembinaan.
1) Penghargaan
Penghargaan bagi KLS yang telah mencapai kinerja baik dapat
berupa promosi dan pengahargaan Angka Kredit .
2) Hukuman
Hukuman bagi KLS yang kinerjanya belum mencapai kategori
Baik, secara tidak langsung dapat berupa:
a) Hukuman Disiplin Pegawai
Hukuman disiplin diberikan kepada KLS yang:
(1) Tidak menaati ketentuan masuk dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah ketentuan
KLS datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai
ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum
bukan karena dinas. Keterlambatan masuk kerja
dan/pulang cepat dihitung secara kumulatif dan
dikonversi 7,5 (tujuh setengah) jam sama dengan 1
(satu) hari tidak masuk kerja. Merujuk pada amanah PP
53/2010, hukuman disiplin PNS (termasuk KLS) tertera
pada Tabel 6.3 berikut.
Jumlah
No Tidak Hadir Hukuman Disiplin
(hari kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. 11-15 Pernyataan Tidak Puas secara
tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji Berkala satu
tahun
5. 21-25 Penundaan Kenaiakan Pangkat
satu tahuan
6. 26-30 Penurunan Pangkat Setingkat
lebih rendah 1 (satu) tahun
7. 31-35 Penurunan Pangkat Setingkat
Lebih Rendah 3 (tiga) tahun
8. 36-40 Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
9. 41-45 Pembebasan dari Jabatan bagi
PNS
10. ≥ 46 Pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau
pemberhentian dengan tidak
hormat
3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding
penghargaan dan hukuman adalah pembinaan. Berdasarkan
evaluasi hasil PKKLS, instansi pembina/pengguna
berkewajiban melakukan pembinaan dengan tujuan
meningkatkan kompetensi KLS yang akan berdampak pada
peningkatan kinerja KLS. Pembinaan dapat berupa
bimbingan teknis, FGD, memfasilitasi wadah pengembangan
dan peningatan profesi pengawas sekolah, dan sebagainya.