Anda di halaman 1dari 161

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA

TENAGA KEPENDIDIKAN

Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan


Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2018
KATA PENGANTAR

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan


diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam Pasal 39 ayat
(1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi pengelola
satuan pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas, peneliti,
pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar. (penjelasan
Pasal 39 Ayat (1). Dalam Pasal 173 ayat (1) Tenaga kependidikan selain
pendidik mencakup pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas,
peneliti, pengembang, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi
sumber belajar, tenaga administrasi, psikolog, pekerja sosial, terapis, tenaga
kebersihan dan keamanan, serta tenaga dengan sebutan lain yang bekerja
pada satuan pendidikan.

Untuk menjamin objektivitas pembinaan tenaga kependidikan diperlukan


sistem penilaian kinerja. Penilaian KInerja Tenaga Kependidikan (PKTK) yang
dikembangkan dalam pedoman ini, dirancang untuk mengukur capaian-
capaian kinerja dari setiap tugas jabatan tenaga kependidikan yang mengacu
pada beban kerja dan/atau rincian tugas tenaga kependidikan sebagaimana
diatur ketentuan peraturan perudang-undangan; perilaku kerja sebagaimana
diamanahkan PP 46/2011, dengan mempertimbangkan kehadiran tenaga
kependidikan sebagaimana diamanahkan dalam PP 53/2010.

Pedoman PKTK ini disusun sebagai panduan bagi pihak yang


berkewenangan agar PKTK dapat dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pedoman ini meliputi Pendahuluan, Penilaian Kinerja
Pengawas Sekolah (PKPS), Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS),
Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah (PKKTAS), Penilaian
Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah (PKKPS), Penilaian Kinerja Kepala
Laboratorium (PKKLS), dan Penutup.

Pada kesempatan ini ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan pedoman ini, semoga Tuhan
Yang Maha Esa melimpahkan kekuatan kepada kita untuk selalu berkomitmen
melaksanakan peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing.

Jakarta, Mei 2018


Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Dasar dan Menengah,

Dr. Drs. Bambang Winarji, M.Pd


NIP.19610126 1988031002
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………….
B. Dasar Hukum ……………………………………………………………
C. Tujuan ……………………………………………………………………
D. Manfaat ………………………………………………………………….
E. Ruang Lingkup ………………………………………………………….

BAB II PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH


A. Konsep Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah
1. Pengertian …………………………………………………………….
2. Tujuan …………………………………………………………………
3. Prinsip …………………………………………………………………
4. Penilai …………………………………………………………………
5. Komponen Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian ……………

B. Prosedur Penilaian
1. Persiapan ……………………………………………………………..
2. Pelaksanaan ………………………………………………………….
3. Pengolahan Nilai …………………………………………………….
4. Pelaporan …………………………………………………………….
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut

C. Tugas Pihak Terkait


1. Tugas Pengawas Sekolah ………………………………………….
2. Tugas Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota ………………
3. Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ……………….

BAB III PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH


A. Konsep Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
1. Pengertian …………………………………………………………….
2. Tujuan …………………………………………………………………
3. Prinsip …………………………………………………………………
4. Penilai …………………………………………………………………
5. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian

B. Prosedur Penilaian
1. Persiapan ……………………………………………………………..
2. Pelaksanaan …………………………………………………………
3. Pengolahan Nilai ……………………………………………………..
4. Pelaporan …………………………………………………………….
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut

C. Tugas Pihak Terkait


1. Tugas Kepala Sekolah ………………………………………………
2. Tugas Pengawas Sekolah ………………………………………….
3. Tugas Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota ……………..
4. Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ……………….

BAB IV PENILAIAN KINERJA KEPALA ADMINISTRASI SEKOLAH


A. Konsep Penilaian Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah
1. Pengertian …………………………………………………………….
2. Tujuan …………………………………………………………………
3. Prinsip …………………………………………………………………
4. Penilai …………………………………………………………………
5. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian ……………

B. Prosedur Penilaian
1. Persiapan ……………………………………………………………..
2. Pelaksanaan ………………………………………………………….
3. Pengolahan Nilai ……………………………….…………………….
4. Pelaporan …………………………………………………………….
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut

C. Tugas Pihak Terakit


1. Tugas Tenaga Administrasi Sekolah ………………………………
2. Kepala Sekolah ………………………………………………………
2. Tugas Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota ………………
3. Tugas Kementerian Pendidkkan dan Kebudayaan ………………

BAB V PENILAIAN KINERJA KEPALA PERPUSTAKAAN SEKOLAH


A. Konsep Penilaian Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian …………………………………………………………….
2. Tujuan …………………………………………………………………
3. Prinsip …………………………………………………………………
4. Penilai …………………………………………………………………
5. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian ……………

B. Prosedur Penilaian
1. Persiapan ……………………………………………………………..
2. Pelaksanaan …………………………………………………………
3. Pengolahan Nilai …………………………………………………….
4. Pelaporan …………………………………………………………….
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut

C. Tugas Pihak Terakit


1. Tugas Tenaga Perpustakaan Sekolah …………………………….
2. Tugas Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota ………………
3. Tugas Kementerian Pendidkkan dan Kebudayaan ………………

BAB VI PENILAIAN KINERJA KEPALA LABORATORIUM SEKOLAH


A. Konsep Penilaian Kinerja Tenaga Laboratorium
1. Pengertian …………………………………………………………….
2. Tujuan …………………………………………………………………
3. Prinsip …………………………………………………………………
4. Penilai …………………………………………………………………
5. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian ……………

B. Prosedur Penilaian
1. Persiapan …………………………………………….……………….
2. Pelaksanaan …………………………………………………………
3. Pengolahan Nilai ……………………………………………………..
4. Pelaporan ……………………………………………………………..
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut

C. Tugas Pihak Terakit


1. Tugas Tenaga Laboratorium ……………………………...………..
2. Kepala Sekolah …………………………………………….………...
2. Tugas Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota ………………
3. Tugas Kementerian Pendidkkan dan Kebudayaan ………………

BAB VII PENUTUP

LAMPIRAN:
Lampiran I : Catatan Data Perilaku Kerja
Lampiran IIa : Contoh Surat Rekomendasi Nilai Kinerja Kepala
Sekolah dari Pengawas Sekolah
Lampiran IIb : Contoh Surat Rekomendasi Nilai Kinerja Pengawas
Sekolah dari Koordinator Pengawas Sekolah
Lampiran III : Format Laporan Nilai Kinerja Pengawas Sekolah
Lampiran IV : Format Laporan Nilai Kinerja Kepala Sekolah
Lampiran V : Format Laporan Nilai Kinerja Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah
Lampiran VI : Format Laoran Nilai Kinerja Kepala Perpustakaan
Sekolah
Lampiran VII : Format Laporan Nilai Kinerja Kepala Laboratorium
Sekolah
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) mengamanahkan hal-hal berikut: (1) Penilaian kinerja PNS
bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan
sistem prestasi dan sistem karier (Pasal 75); (2) Penilaian kinerja PNS
dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu dan
tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil,
dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS (Pasal 76 Ayat (1); (3)
Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel,
partisipatif, dan transparan; (4) Penilaian kinerja PNS berada di bawah
kewenangan Pejabat yang Berwenang pada Instansi Pemerintah masing-
masing; (5) Penilaian kinerja PNS didelegasikan secara berjenjang kepada
atasan langsung dari PNS; (6) Penilaian kinerja PNS tersebut dapat
mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya; (7)
Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada tim penilai kinerja PNS;
(8) Hasil penilaian kinerja PNS digunakan untuk menjamin objektivitas
dalam pengembangan PNS dan dijadikan sebagai persyaratan dalam
pengangkatan jabatan dan kenaikan pangkat, pemberian tunjangan dan
sanksi, mutasi, dan promosi, serta untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan; dan (9) PNS yang penilaian kinerjanya tidak mencapai target
kinerja dikenakan sanksi administrasi sampai dengan pemberhentian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri


dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam Pasal
39 ayat (1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga
kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong
belajar, pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan
teknisi sumber belajar. (penjelasan Pasal 39 Ayat (1). Dalam Pasal 173
ayat (1) Tenaga kependidikan selain pendidik mencakup pengelola
satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, pengembang, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga
administrasi, psikolog, pekerja sosial, terapis, tenaga kebersihan dan
keamanan, serta tenaga dengan sebutan lain yang bekerja pada satuan
pendidikan.
Pasal I Angka 24 ketentuan Pasal 54, Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang guru, menyatakan bahwa: (1) Beban kerja pengawas
satuan pendidikan, pengawas mata pelajaran, atau pengawas kelompok
mata pelajaran dalam melakukan tugas pengawasan, pembimbingan, dan
pelatihan profesional guru ekuivalen dengan paling sedikit 24 (dua puluh
empat) jam pembelajaran tatap muka dalam 1 (satu) minggu. Selanjutnya
Pasal 10 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun
2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan
Pengawas Sekolah telah diatur bahwa beban Kerja Pengawas Sekolah,
selain melaksanakan tugas pengawasan, pembimbingan, dan pelatihan
profesional guru, pengawas sekolah juga merencanakan, mengevaluasi,
dan melaporkan hasil pelaksanaan pembinaan, pemantauan, penilaian,
dan pembimbingan terhadap Guru dan Kepala Sekolah di sekolah
binaannya dalam pemenuhan beban kerja selama 37,5 (tiga puluh tujuh
koma lima) jam kerja efektif.

Pasal I Angka 24 ketentuan Pasal 54, Peraturan Pemerintah Nomor 19


Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang guru, menyatakan bahwa beban kerja kepala satuan
pendidikan sepenuhnya untuk melaksanakan tugas manajerial,
pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga
kependidikan”. Selanjutnya, Pasal 9 diatur Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja
Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah telah diatur bahwa beban
kerja kepala sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas manajerial,
pengembangan kewirausahaan; dan supervisi kepada guru dan tenaga
kependidikan. Beban kerja kepala sekolah tersebut ekuivalen dengan
pelaksanaan pembelajaran atau pembimbingan yang merupakan bagian
dari pemenuhan beban kerja selama 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam
kerja efektif. Rincian ekuvalensi beban kerja kepala sekolah tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini yang akan dikutip pada Bab III Pedoman ini. Kepala
Sekolah dapat melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan
apabila terdapat guru yang tidak melaksanakan tugas pembelajaran atau
pembimbingan karena alasan tertentu yang bersifat sementara atau tetap
atau belum tersedia guru yang mengampu pada mata pelajaran atau kelas
tertentu. Selanjutnya, dalam Pasal 18 Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai
Kepala Sekolah telah diatur bahwa penilaian prestasi kerja kepala sekolah
dilakukan secara berkala setiap tahun. Penilaian tersebut meliputi Sasaran
Kerja Pegawai (SKP) dan perilaku, serta kehadiran. Penilaian prestasi
kerja dilaksanakan oleh atasan langsung sesuai dengan kewenangannya
meliputi komponen: (1) hasil pelaksanaan tugas manajerial; (2) hasil
pengembangan kewirausahaan; (3) hasil pelaksanaan supervisi kepada
guru dan tenaga
kependidikan; (4) hasil pelaksanaan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan; dan (5) tugas tambahan di luar tugas pokok. Penilaian
prestasi kerja kepala sekolah dilakukan berbasis bukti fisik peningkatan
mutu 8 (delapan) standar nasional pendidikan. Dalam melaksanakan
penilaian prestasi kerja, kepala Dinas Provinsi, Kabupaten/Kota atau
penyelenggara pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat
dibantu oleh pengawas sekolah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24


Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
menyatakan bahwa tenaga adminsitrasi sekolah meliputi: (1) kepala
tenaga administrasi sekolah dengan standar kompetensi kepribadian,
sosial, teknis, dan manajerial bagi kepala tenaga administrasi
sekolah/madrasah; (2) Pelaksana Urusan dengan standar Kompetensi
kepribadian, sosial, dan teknis pelaksana urusan; dan (3) Petugas Layanan
Khusus dengan standar kompetensi kepribadian, sosial, dan teknis
petugas layanan khusus. Berdasarkan kompetensi tersebut dikembangkan
menjadi uraian tugas tenaga administrasi sekolah.

Pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2014 Jabatan Fungsional Pustakawan
dan Angka Kreditnya, menyatakan bahwa tugas pokok pustakawan yaitu
melaksanakan kegiatan di bidang Kepustakawanan yang meliputi
pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan
sistem kepustakawanan. Dalam peraturan dinyatakan pula bahwa
penilaian kinerja pustakawan merujuk pada tugak pokok pustakawan
meliputi: (1) Pengelolaan Perpustakaan; (2) Pelayanan Perpustakaan; dan
(3) Pengembangan Sistem Kepustakawanan. Penilaian kinerja tenaga
perpustakaan sekolah menunjukkan proses dan hasil kerja yang
dicapainya seperti kualitas, kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja,
dan sebagainya. Penilain kinerja tenaga perpustakaan dilakukan melalui
penilaian proses, yaitu penilaian terhadap prosedur pelaksanaan
pekerjaan. Penilaian output, yaitu penilaian terhadap hasil kerja yang
dicapai dari pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya.
Orientasi pada penilaian proses difokuskan kepada kinerja tenaga
perpustakaan sekolah dalam melaksanakan tugas pokok fungsi dan
tanggung jawabnya, sedangkan orientasi pada penilaian output dilihat dari
perubahan kinerja perpustakaan sekolah terutama kinerja kepala
perpustakaan dan tenaga perpustakaan sekolah lain yang dipimpinnya.
Pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 03 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya menyatakan
bahwa tugas pokok Pranata Laboratorium Pendidikan PLP adalah
mengelola laboratorium melalui serangkaian kegiatan perancangan
kegiatan laboratorium, pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan,
pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem
kerja laboratorium, dan pengembangan kegiatan laboratorium baik untuk
pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat.

Ketentuan tentang uraian tugas yang menjadi beban kerja tenaga


kependidikan di atas dijadikan dasar pengembangan sistem penilaian
kinerja tenaga kependidikan (PKTK), di samping penilaian perilaku kerja
dan kehadiran.

Berdasarkan amanah ketentuan peraturan perundang-undangan di atas,


Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan
Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, melalui
subdirektorat Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir Tenaga
Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah menerbitkan Pedoman
Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan
Menengah.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 sebagaimana telah
dibubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil;
10. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Standar Laboratorium Sekolah/Madrasah;
16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya;
17. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya;
18. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 03 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya;
19. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 02/V/PB/2010 Nomor 13 Tahun 2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya;
20. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan
dan Angka Kreditnya;
21. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 01/III/PB/2011 dan
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143 tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 145 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium
Pendidikan dan Angka Kreditnya;
24. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun
2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018
tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; dan
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018
tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah.

C. Tujuan
Penyusunan Pedoman PKTK bertujuan untuk menyamakan persepsi
tentang konsep, prosedur, dan tugas pihak terkait dalam penilaian tenaga
kependidikan meliputi pengawas sekolah, kepala sekolah, kepala tenaga
administrasi sekolah, kepala perpustakaan sekolah, dan kepala
laboratorium sekolah.

D. Manfaat
Pedoman PKTK bermanfaat bagi:
1. Tenaga kependidikan, sebagai bahan evaluasi diri, dasar perbaikan
kinerja, dan pengembangan profesi;
2. Dinas pendidikan, sebagai pemetaan kinerja tenaga kependidikan yang
dapat dijadikan dasar kenaikan pangkat, pemberian tunjangan sanksi,
mutasi, dan promosi, serta untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan;
dan
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai dasar penetapan
kenaikan pangkat, pemberian tunjangan kinerja, sanksi, mutasi, dan
promosi, serta pengembangan diri.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi Pedoman PKTK meliputi: (1) pendahuluan; (2)
pedoman penilian kinerja pengawas sekolah (PKPS); (2) pedoman
penilaian kinerja kepala sekolah (PKKS); (3) pedoman penilaian kinerja
kepala tenaga administrasi sekolah (PKTAS); (4) pedoman penilaian
kinerja kepala perpustakaan sekolah (PKKPS), dan pedoman penilaian
kinerja kepala laboratorium sekolah (PKKLS).
BAB II
PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH

A. Konsep Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah


1. Pengertian
Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah adalah penilaian pada setiap butir
kegiatan tugas pengawas sekolah yang menjadi beban kerja dalam
rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.

2. Tujuan
Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah bertujuan untuk menjamin
objektivitas pembinaan pengawas sekolah yang didasarkan sistem
prestasi dan sistem karier.

3. Prinsip
Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah dilaksanakan dengan prinsip
sebagai berikut:
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan PNS yang
dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.

4. Penilai
Penilai pada PKPS adalah atasan langsung yaitu kepala organisasi
pemerintah daerah (OPD) bidang pendidikan selanjutnya disebut
Kepala Dinas Pendidikan, tetapi secara teknis dapat didelegasikan
kepada Koordinator Pengawas Sekolah (Korwas) dan/atau Tim PKPS
yang telah dilatih dan diberi Surat Perintah Tugas oleh Kepala Dinas.
Secara rinci penilai kinerja pengawas sekolah tertera pada Tabel 2.1
berikut.

Tabel 2.1 Penilai Kinerja Pengawas Sekolah

No. Pengawas Sekolah Penilai Delegasi Penilaian


1. Pengawas Sekolah TK Kepala Dinas Koordinator
Pengawas Sekolah SD Pendidikan Pengawas
Pengawas Sekolah Kabupaten/Kota Sekolah
SMP Kabupaten/Kota
atau Tim PKPS
Kabupaten/Kota
2. Pengawas Sekolah Kepala Dinas Koordinator
SMA Pendidikan Pengawas
Pengawas Sekolah Provinsi Sekolah Provinsi
SMK atau Tim PKPS
Pengawas Sekolah Provinsi
SMALB/SMPLB/SDLB

5. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian


Komponen PKPS meliputi capaian SKP, Perilaku Kerja, dan Kehadiran.
Secara rinci diuraikan sebagai berikut:
a. Capaian SKP
Capaian SKP Pengawas sekolah meliput Sub-Komponen:
1) Perencanaan
Sub-Komponen perencanaan pengawas sekolah dinilai
berdasarkan ketersediaan, kesesuaian, dan kelengkapan
dokumen:
a) Sasaran Kerja Pegawai (SKP),
b) Program Pengawasan, dan
c) Program Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru
dan/atau Kepala Sekolah.

2) Pelaksanaan
Sub-Komponen Pelaksanaan tugas pengawas sekolah dalam
PKPS dinilai berdasarkan pelaksanaan tugas yang meliputi
pelaksanaan program pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8
Standar Nasional Pendidikan (SNP), Peniliain Kinerja Guru
dan/atau Kepala Sekolah, dan Pembimbingan dan Pelatihan
professional guru dan/atau kepala sekolah. Secara rinci uraian
tugas setiap jenjang jabatan pengawas sekolah yang dinilai
tersebut tertera pada Tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2 Uraian Pelaksanaan Tugas


Setiap Jenjang Jabatan Pengawas Sekolah
Jenjang Jabatan
No. Uraian Pelaksanaan Tugas
Muda Madya Utama
1. Membina guru)***   
2. Membina kepala sekolah)**  
3. Memantau Pelaksanaan Standar   
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian (termasuk
pemantauan pelaksanaan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) pada sekolah
binaan)***
4. Memantau Pelaksanaan Standar: -  
Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
Sarana dan Prasarana; Pembiayaan; dan
Pengelolaan (termasuk pemantauan
pelaksanaan Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) pada sekolah binaan)**
5. Menilai Kinerja Guru)***   
6. Menilai Kinerja Kepala Sekolah)** -  
7. Melaksanakan pembimbingan dan   
pelatihan professional guru di
KKG/MGMP/MGBK)***
8. Melaksanakan pembimbingan dan -  
pelatihan professional kepala sekolah di
KKKS/MKKS)**
9. Melaksanakan pembimbingan dan -  
pelatihan kepala sekolah dalam
pengelolaan sekolah)**
10. Membimbing pengawas sekolah muda -  
dalam melaksanakan tugas pokok)**
11. Membimbing pengawas sekolah madya - - 
dalam melaksanakan tugas pokok)*
12. Melaksanakan pembimbingan dan - - 
pelatihan profesional guru dan kepala
sekolah dalam pelaksanaan penelitian
tindakan)*
13. Melaksanakan Kepengawasan pada   
Daerah Khusus)***
)*** dilaksanakan oleh semua jenjang pengawas sekolah
)** dilaksanakan oleh jenjang pengawas sekoah madya dan pengawas sekoah utama
)* hanya dilaksnakan oleh pengawas sekolah utama

3) Pelaporan
Sub-Komponen Pelaporan dalam PKPS dinilai berdasarkan
laporan pelaksanaan pengawasan dari setiap program
pengawasan (pembinaan, pemantauan, penilaian, dan
pembimbingan dan pelatihan professional guru dan/atu kepala
sekolah) dengan aspek penilaian berupa ketersediaan,
kesesuaian, dan kelengkapan dokumen laporan. Dokumen
laporan yang disusun oleh pengawas sekolah tertera pada Tabel
2.3 berikut.

Tabel 2.3 Dokumen Laporan Pengawasan

No. Uraian Tugas Dokumen Laporan

1. Melaksanakan pembinaan guru  Laporan Pembinaan Guru


Melaksanakan pembinaan dan/atau Kepala Sekolah)***
kepala sekolah
2. Memantau Pelaksanaan Standar  Laporan Pemantauan
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Pelaksanaan 8 Standar
STandar Proses, dan Standar Nasional Pendidikan)***
Penilaiaian (termasuk
pemantauan pelaksanaan
Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) pada sekolah binaan)
Memantau Pelaksanaan Standar:
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan; Sarana dan
Prasarana; Pembiayaan; dan
Pengelolaan (termasuk
pemantauan pelaksanaan
Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) pada sekolah binaan)
3. Menilai Kinerja Guru  Laporan Penilaian Kinerja
Menilai Kinerja Kepala Sekolah Guru dan/atau Kepala
Sekolah)***
4. Melaksanakan pembimbingan  Laporan Pembimbingan dan
dan pelatihan profesional guru di Pelatihan Profesional Guru di
KKG/MGMP/MGBK KKG/MGMP/MGBK dan
Melaksanakan pembimbingan Pembimbingan dan Pelatihan
dan pelatihan kepala sekolah di Profesional Kepala Sekolah di
KKKS/MKKS KKKS/MKKS
5. Melaksanakan pembimbingan  Laporan Pembimbingan dan
dan pelatihan kepala sekolah Pelatihan Kepala Sekolah
dalam pengelolaan sekolah dalam Pengelolaan Sekolah
6. Membimbing pengawas sekolah  Laporan Pembimbingan
muda dalam melaksanakan tugas Pengawas Sekolah Muda
pokok dan/atau Pengawas Sekolah
Membimbing pengawas sekolah Madya dalam Melaksanakan
madya dalam melaksanakan Tugas Pokok
tugas pokok;
No. Uraian Tugas Dokumen Laporan

7. Melaksanakan pembimbingan Laporan Pembimbingan dan


dan pelatihan profesional guru Pelatihan Profesional Guru dan
dan kepala sekolah dalam Kepala Sekolah dalam
pelaksanaan penelitian tindakan. Pelaksanaan Penelitian
Tindakan.
8. Melaksanaan tugas Laporan Pelaksanaan Tugas
kepengawasan di daerah yang Kepengawasan di Daerah Khusus
terpencil atau terbelakang, (daerah yang terpencil atau
terbelakang, daerah dengan
daerah dengan kondisi kondisi masyarakat adat yang
masyarakat adat yang terpencil, terpencil, daerah perbatasan
daerah perbatasan dengan dengan negara lain, daerah yang
negara lain, daerah yang mengalami bencana alam,
mengalami bencana alam, bencana sosial, atau daerah yang
berada dalam keadaan darurat
bencana sosial, atau daerah yang lain).
berada dalam keadaan darurat
lain.

4) Evaluasi
Sub-komponen Evaluasi dalam PKPS dinilai berdasarkan
pelaksanaan evaluasi yang dibuktikan dengan adanya data
kesenjangan capaian dengan target pengawasan hasil
pelaksanaan program pengawasan, pembimbingan, dan pelatihan
profesional guru dan/atau kepala sekolah yang dituangkan dalam
Laporan Evaluasi seperti tertera pada Tabel 2.4 berikut.

Tabel 2.4 Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program Pengawasan dan


Program Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dan/atau
Kepala Sekolah

No. Pelaksanaan Evaluasi Dokumen Laporan Evaluasi


1. Melaksanakan evaluasi Laporan Evaluasi Hasil
hasil pelaksanaan Pelaksanaan Program
program pengawasan Pengawasan pada Sekolah
pada sekolah binaan yang Binaan)***, memuat evaluasi
meliputi evaluasi hasil hasil pelaksanaan program:
pelaksanaan program: a. Pembinaan guru dan/atau
a. Pembinaan guru kepala sekolah
dan/atau kepala b. pemantauan pelaksanaan
sekolah 8 SNP, dan
c. penilaian kinerja guru
dan/atau kepala sekolah
b. pemantauan
pelaksanaan 8 SNP,
dan
c. penilaian kinerja guru
dan/atau kepala
sekolah
2. Mengevaluasi hasil Laporan Evaluasi Hasil
pembimbingan dan Pembimbingan dan
pelatihan profesional guru Pelatihan Profesional Guru
dan/atau Kepala Sekolah, dan/atau Kepala Sekolah)***,
meliputi Evaluasi Hasil yang memuat hasil evaluasi
program: terhadap hasil program:
a. Pembimbingan Guru di a. Pembimbingan Guru di
KKG/MGMP/MGBK; KKG/MGMP/MGBK;
b. Pembimbingan b. Pembimbingan
Profesional Kepala Profesional Kepala
Sekolah di Sekolah di KKKS/MKKS
KKKS/MKKS c. Pembimbingan
c. Pembimbingan Profesional Kepala
Profesional Kepala Sekolah dalam
Sekolah dalam Pengelolaan Sekolah
Pengelolaan Sekolah
3. Melaksanakan evaluasi Laporan Evaluasi Hasil
hasil pelaksanaan Pelaksanaan Program
program pengawasan di Pengawasan di Tingkat
Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota)*
Provinsi/Kabupaten/Kota)*
)*** dilaksanakan oleh semua jenjang pengawas sekolah
)* hanya dilaksnakan oleh Pengawas Sekolah Utama

5) Pelaksanaan Pengembangan Profesi


Sub-Komopnen pelaksanaan pengembangan profesi pengawas
sekolah meliputi pembuatan karya tulis dan atau karya ilmiah di
bidang pendidikan formal /pengawasan;
penerjemahan/penyaduran buku dan atau karya ilmiah di bidang
pendidikan formal /pengawasan; dan membuat karya inovatif

b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi Sub-Komponen orientasi pelayanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan deskripsi setiap
Sub-Komponen sebagai berikut:
1) orientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain
meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait,
dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai,
norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan PNS untuk mewujudkan tujuan
organisasi dengan mengutamakan kepentingan dinas daripada
kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila
tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
5) kerja sama adalah kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerja
sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam unit kerjanya
serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan tanggung
jawab yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil
guna yang sebesar-besarnya.

Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh kepala
dinas/tim penilai dan responden lain sekurang-kurangnya:
1) satu kepala sekolah untuk penilaian pengawas sekolah bidang
pengawasan Satuan Pendidikan Khusus (Skh), 2 kepala sekolah
untuk penilaian pengawas sekolah bidang pengawsan TK dan SD,
3 kepala sekolah untuk penilaian pengawas sekolah bidang
pengawasan SMP, SMA, dan SMK.
2) delapan guru untuk penilaian pengawas sekolah bidang
pengawasan Satuan Pendidikan Khusus (SKh), 11 guru untuk
penilaian pengawas sekolah bidang pengawasan TK dan SD, 16
guru bagi penilaian pengawas sekolah bidang pengawasan SMP,
SMA, dan SMK,
3) satu tenaga administrasi sekolah,
4) satu tenaga laboratorium, dan
5) satu tenaga perpustakaan.

c. Kehadiran Pengawas Sekolah


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dalam Pasal 3 Angka 3 dinyatakan
bahwa setiap PNS (termasuk pengawas sekolah) wajib masuk kerja
dan mentaati ketentuan jam kerja. Hal ini dipertegas dalam penjelasan
PP tesebut yang dimaksud dengan masuk kerja dan menaati ketentuan
jam kerja adalah setiap PNS (termasuk pengawas sekolah) datang,
melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan jam kerja serta
tidak berada di tempat umum bukan karena dinas. Apabila
berhalangan hadir, wajib memberi tahu kepada pejabat yang
berwenang. Keterlambatan masuk kerja dan/pulang cepat dihitung
secara kumulatif dan dikonversi 7,5 (tujuh setengah) jam sama dengan
1 (satu) hari tidak masuk kerja.

Indikator penilaian, butir penilaian, dan bukti fisik setiap sub-


komponen/komponen penilaian tertuang pada Kisi-kisi Instrumen
PKPS yang tertera pada Tabel 2.5 berikut.
Tabel 2.5 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah

No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik


Komponen
I. Sasaran Kerja Pegawai
A. Perencanaan 1. Menyusun Sasaran Kerja Pegawai a. Pengawas Sekolah memiliki  Dokumen SKP yang telah
Dokumen SKP ditandatangani pengawas
b. Dokumen SKP memuat sekolah bersangkutan dan
kegiatan jabatan yang meliputi pejabat penilai.
tugas utama yang terdiri dari  Komponen dokumen SKP
pelaksanaan pengawasan memuat kegiatan jabatan
akademik dan pengawasan yang meliputi tugas utama
manajerial dan pengembangan yang terdiri dari
profesi, serta kegiatan pelaksanaan pengawasan
penunjang. akademik dan pengawasan
manajerial dan
pengembangan profesi,
serta kegiitan penunjang.
2. Menyusun Program Pengawasan a. Pengawas Sekolah memiliki  Dokumen Program
Sekolah Dokumen Program Pengawasan
Pengawasan  Pengesahan dari
b. Dokumen Program Korwas/Kepala Dinas
Pengawasan ditulis dengan  Lampiran Program:,
sistematika sesuai dengan Program Semester, RPA,
ketentuan RPM, Instrumen/Materi, SK
c. Dokumen Program atau SPT Penetapan
Pengawasan memuat program Sekolah dan guru sasaran
pembinaan, pemantauan pengawasaan
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
pelaksanaan SNP, penilaian,
dan pembimbingan dan
pelatihan professional guru
d. Dokumen Pengawasan
Sekolah diketahui oleh
Koordinator Pengawas Sekolah
(Korwas)/Kepala Dinas

3. Menyusun Program Pembimbingan a. Memiliki Dokumen  Dokumen Program


dan Pelatihan Profesional Guru Program Pembimbingan Bimlatprof Guru dan Kepala
dan/atau Kepala Sekolah dan Pelatihan Profesional Sekolah
(Bimlatprof) Guru dan/atau  Pengesahan dari
Kepala Sekolah Korwas/Kepala Dinas
b. Dokumen Program  Lampiran: RPA, RPM,
Bimlatprof Guru dan Materi, dan Instrumen
Kepala Sekolah ditulis
dengan sistematika sesuai
dengan ketentuan
c. Dokumen Program P
Bimlatprof Guru dan
Kepala Sekolah memuat
program Bimlatprof Guru di
KKG/MGMP, Bimlatprof
Kepala Sekolah di
KKKS/MKKS, dan
Bimlatprof Kepala Sekolah
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
dalam Pengelolaan
Sekolah.
d. Dokumen Bimlatprof
diketahui oleh Koordinator
Pengawas Sekolah
(Korwas)/Kepala Dinas

B. Pelaksanaan 1. Melaksanakan pembinaan guru a. Memiliki dokumen  RPA Pembinaan Guru


dan/atau Kepala Sekolah pelaksanaan pembinaan dan/atau RPM
guru)*** Pembinaan Kepala
b. Memiliki dokumen Sekolah
pelaksanaan pembinaan  Materi pembinaan
kepala sekolah)**  Instrumen pembinaan
c. Memiliki Surat Keterangan  Daftar Hadir Guru yang
Pelaksanaan Pembinaan Guru dibina
dan/atau Kepala Sekolah dari  Surat Keterangan
Kepala Sekolah Pelaksanaan
Pembinaan dari Kepala
Sekolah guru yang
dibina
2. Memantau Pelaksanaan Standar a. Memiliki dokumen pelaksanaan  RPA/RPM
Nasional Pendidikan (SNP): (4 Pemantauan SNP)*** Pemanatauan SNP
standar bagi pengawas sekolah b. Memiliki Surat Keterangan  Instrumen Pemantauan
muda, 8 standar bagi pengawas Pelaksanaan Pemanatauan  Daftar Hadir Pihak
sekolah madya dan utama) SNP dari Kepala Sekolah terkait dalam
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
pemantauan
(responden)
 Surat Keterangan
Pelaksanaan
Pemabatauan dari
Kepala Sekolah yang
dipantau
3. Menilai KInerja Guru) dan/atau a. Memiliki dokumen  RPA Penilaian Kinerja
Kepala Sekolah pelaksanaan penilaian kinerja Guru dan RPM
guru)*** Penilaian Kinerja
b. Memiliki dokumen Kepala Sekolah
pelaksanaan kinerja Kepala  Lembar Validasi Nilai
Sekolah)** Kinerja Guru
c. Memiliki Surat Keterangan  Laporan Nilai Kinerja
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
Guru dan/atau Kepala Sekolah  Rekapitulasi Hasil
dari Kepala Sekolah Validasi Nilai KInerja
Guru
 Daftar Hadir Guru dan
pihak terkait
(responden) yang
dinilai
 Surat Keterangan
Pelaksanaan
PKG/PKKS dari Kepala
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
Sekolah tenpat guru
yang dinilai bertugas
4. Membimbing dan melatih profesioanal a. Memiliki dokumen  RPA Pembimbingan
guru dan/atau kepala sekolah. pelaksanaan pembimbingan dan Pelatihan Profesi
dan pelatihan professional guru
guru KKG/MGMP/MGBK)***  Materi
b. Memiliki dokumen  Instrumen
pelaksanaan bimlatprof kepala  Daftar Hadir
sekolah di KKKS/MKKS)**  Jadwal Pelaksanaan
c. Memiliki dokumen Bimlatprof  Surat Keterangan
Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan
Pengelolaan Sekolah)** Pembimbingan dan
d. Keberadaan dokumen Pelatihan Profesional
pelaksanaan pembimbingan Guru dari Ketua
dan pelatihan professional KKG/MGMP/MGBK
guru di KKG/MGMP/MGBK

B. Pelaporan 1. Menyusun Laporan Pembinaan Guru a. Memiliki dokumen Laporan  Dokumen Laporan
dan/atau Kepala Sekolah Pembinaan Guru dan/atau Pembinaan Guru
Kepala Sekolah dan/atau Kepala
b. Sistematika penulisan Sekolah
Dokumen Laporan Pembinan  Lampiran Laporan
Guru dan/atau Kepala Pembinaan Guru
Sekolah sesuai dengan dan/atau Kepala
ketentuan Sekoah: Materi,
instrumen, Daftar Hadir
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
c. Dokumen Laporan  Surat Keterangan
Pembinaan Guru dan/atau Pelaksanaan
Kepala Sekolah dilengkapi Pembinaan Guru
lampiran yang memadai dan/atau Kepala
d. Dokumen Laporan Sekolah dari Kepala
Pembinaan Guru dan/atau Sekolah.
Kepala Sekolah disahkan
oleh Korwas/Kepala Dinas
2. Menyusun Laporan Pemantauan a. Memiliki dokumen Laporan  Dokumen Laporan
Pelaksanaan SNP Pemantauan Pelaksanaan Pemantauan
SNP Pelaksanaan SNP
b. Sistematika penulisan  Lampiran: Instrumen,
Dokumen Laporan Daftar Hadir
Pemantauan Pelaksanaan  Surat Keterangan
SNP sesuai dengan Pelaksanaan
ketentuan Pematauan
c. Dokumen Laporan Pelaksanaan SNP dari
Pemantauan Pelaksanaan Kepala Sekolah.
SNP dilengkapi dengan
lampiran yang memadai
d. Dokumen Laporan
Pemantauan Pelaksanaan
SNP disahkan oleh
Korwas/Kepala Dinas
3. Menyusun Laporan Penilaian Kinerja a. Memiliki dokumen Laporan  Dokumen Laporan
Guru dan/atau Kepala Sekolah Pemantauan Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja Guru
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
Guru dan/atau Kepala dan/atau Kepala
Sekolah. Sekolah
b. Sistematika penulisan  Lampiran: Instrumen,
Dokumen Laporan Penilaian Daftar Hadir
Kinerja dan/atau Kepala  Surat Keterangan
Sekolah sesuai dengan Pelaksanaan Penilaian
ketentuan Kinerja Guru dan/atau
c. Dokumen Laporan Penilaian Kepala Sekolah dari
Kinerja Guru dan/atau Kepala Kepala Sekolah.
Sekolah dilengkapi dengan
lampiran yang memadai
d. Dokumen Laporan Penilaian
Kinerja Guru dan/atau Kepala
Sekolah disahkan oleh
Korwas/Kepala Dinas
4. Menyusun Laporan Pembimbingan a. Memiliki dokumen Laporan  Dokumen Laporan
dan Pelatihan Profesional Guru Pembimbingan dan Pelatihan Pembimbingan dan
dan/atau Kepala Sekolah Profesional Guru dan/atau Pelatihan Profesional Guru
Kepala Sekolah. dan/atau Kepala Sekolah
b. Sistematika penulisan  Lampiran: materi/bahan,
Dokumen Pembimbingan dan Instrumen, Daftar Hadir
Pelatihan Profesional Guru  Surat Keterangan
dan/atau Kepala Sekolah Pelaksanaan
sesuai dengan ketentuan. Pembimbingan dan
c. Dokumen Laporan Pelatihan Profesional Guru
Pembimbingan dan Pelatihan dari Ketua KKG/MGMP
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
Profesional Guru dan/atau dan/atau Kepala Sekolah
Kepala Sekolah dilengkapi dari Ketua MKKS
dengan lampiran yang
memadai
d. Dokumen Laporan
Pembimbingan dan Pelatihan
Profesional Guru dan/atau
Kepala Sekolah h disahkan
oleh Korwas/Kepala Dinas
C. Evaluasi 1. Melaksanakan Evaluasi Hasil a. Memiliki Dokumen Laporan  Dokumen Laporan
Program Pengawasan Evaluasi Hasil Program Hasil Evaluasi Program
Pengawasan Pengawasan
b. Dokumen Laporan Evaluasi  Dokumen Lampiran
Hasil Program Pengawasan Laporan Hasil Evaluasi
memuat evaluasi program Program Pengawasan
pembinaan, pemantauan SNP, berupa Laporan
dan penilaian. Peminaan Guru
c. Sistematika penulisan Laporan dan/atau Kepala
Evaluasi Hasil Program Sekolah, Laporan
Pengawasan Pemantauan
d. Dokumen Laporan Evaluasi Pelaksanaan SNP, dan
Hasil Program Pengawasan Laporan Penilaian
disahkan oleh Korwas/Kepala Kinerja Guru dan/atau
Dinas Kepala Sekolah
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
2. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Program a. Memiliki Dokumen Laporan  Dokumen Laporan
Pembimbingan dan Pelatihan Evaluasi Hasil Program Hasil Evaluasi Program
Profesional Guru dan/atau Kepala Pembimbingan dan Pelatihan Pengawasan
Sekolah Profesional Guru dan/atau  Dokumen Lampiran
Kepala Sekolah Laporan Hasil Evaluasi
b. Dokumen Laporan Evaluasi Program Pengawasan
Hasil Program Pembimbingan berupa Laporan
dan Pelatihan Profesional Peminaan Guru
Guru dan/atau Kepala Sekolah dan/atau Kepala
memuat evaluasi program Sekolah, Laporan
Bimlatprof Guru di Pemantauan
KKG/MGMP, Bimlalprof Pelaksanaan SNP, dan
Kepala Sekolah di Laporan Penilaian
KKKS/MKKS, Bimlatprof Kinerja Guru dan/atau
Kepala Sekolah dalam Kepala Sekolah
Pengelolaan Sekolah.
e. Sistematika penulisan Laporan
Evaluasi Hasil Bimlatprof Guru
dan/atau Kepala Sekolah
sesuai ketentuan
f. Dokumen Laporan Evaluasi
Hasil Program Bimlatprof Guru
dan/atau Kepala Sekolah
disahkan oleh Korwas/Kepala
Dinas
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
D. Pengembangan 1. Membuat karya tulis/karya ilmiah a. Membuat Buku Hasil  Buku asli ber-ISBN
Profesi: hasil penelitian di bidang Penelitian yang diterbitkan yang disahkan oleh
1. Membuat pendidikan formal/pengawasan dan diedarkan secara BSNP/Puskurbuk
karya tulis yang dipublikasikan nasional  Surat Pengesahan dari
dan atau Korwas/Kepala Dinas
karya ilmiah b. Makalah ilmiah hasil  Jurnal ilmiah asli
dibidang penelitian yang diketahui tingkat nasional ber-
pendidikan pimpinan unit dan ISSN
formal diterbitkan di jurnal ilmiah  Surat Pengesahan dari
/pengawasan ber-ISSN pada tingkat Korwas/Kepala Dinas
nasional
2. Membuat karya tulis/karya ilmiah a. Buku Laporan Hasil Penelitian  Buku Asli ber-ISBN
hasil penelitian di bidang yang diterbitkan tidak secara tanpa pengesahan
pendidikan formal/pengawasan nasional BSNP/Puskurbuk
yang tidak dipublikasikan secara  Surat Pengesahan dari
nasional Korwas/Kepala Dinas
b. Makalah Ilmiah hasil Penelitian  Jurnal ilmiah asli
yang diketahui pimpinan unit tingkat
dan diterbittkan di jurnal ilmiah provinsi/kabupaten/kota
beri-ISSN pada tingkat ber-ISSN
Provinsi/Kabupaten/Kota  Surat Pengesahan dari
Korwas/Kepala Dinas
c. Laporan Hasil Penelitian  Laporan Hasil
Tindakan Sekolah (PTS) Penelitian PTS
 Berita Acara
pelaksanaan seminar
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
 Notula Seminar
 Daftar Hadir
 Surat Keterangan dari
penyeenggara seminar
 Surat Keterangan
Kepala
Perpustakaan/Kepala
Sekolah telah
diarsipkan di
perpustakaan
3. Membuat Karya Tulis/Ilmiah bidang a. Membuat Buku Hasil gagasan  Buku Asli yang ber-
pendidikan formal/pengawasan yang diterbitkan dan diedarkan ISBN, disahkan oleh
Hasil gagasan Sensdiri yang secara nasional BSNP/Puskurbuk
dipublikasikan secara nasional  Surat Pengesahan dari
Korwas/Kepala Dinas
b. Membuat Makalah Ilmiah Hasil  Jurnal Ilmiah asli yang
Gagasanyang diketahui ber-ISSN
pimpinan unit dan diterbitkan di  Surat Pengesahan dari
jurnal ilmiah ber-ISSN di Korwas/Kepala Dinas
tingakt nasional
4. Membuat Karya Tulis/Ilmiah di a. Buku Hasil Gagasan yang  Buku Asli Hasil
bidang pendidikan dipublikasikan tidak secara Gagasan ber-ISBN
formal/pengawasan hasil gagasan nasional tanpa pengesahan
sendiri yang dipublikasikan tidak BSNP/Puskurbuk
secara nasional  Surat Pengesahan dari
Korwas/Kepala Dinas
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
b. Makalah Ilmiah Hasil Gagasan  Jurnal Ilmiah ber-ISSN
yang diketahui pimpinan unit pada tingkat provinsi
dan diterbitkan pada jurnal  Surat Pengesahan dari
ilmiah ber-ISSN pada tingkat Korwas/Kepala Dinas
provinsi/kabupaten/kota
5. Menyampaikan prasaran berupa Menyampaiakan Makalah  Makalah Ilmiah
gagasan, tinjauan, ulasan ilmiah, Prasaran Ilmiah  Surat Keterangan Asli
atau best practice di bidang  Surat Keterangan
pendidikan formal/pengawasan Panitia
dalam pertemuan ilmiah  Surat Izin dari Atasan
internasional/nasional/regional/local  Sertifikat/Piagam/Surat
Keterangan
 Surat Keterangan dari
Kepala Korwas/Kepala
Dinas
Menyampaiakan Makalah Hasil  Makalah Best Practice
Best Practice  Surat Keterangan Asli
 Surat Keterangan dari
Kepala
Perpustakaan/Kepala
Sekolah Pengarsipan
Makalah
 Berita acara seminar
 Daftar Hadir
 Notulen
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
 Surat Keterangan dari
Kepala Korwas/Kepala
Dinas
2. Penerjemahan 1. Menerjemahkan/menyadur Buku di a. Buku hasil terjemahan atau  Buku Asli Hasil
atau penyaduran bidang pendidikan saduran yang dipublikasikan Terjemahan ber-ISBN,
buku dan atau formal/pengawasn yang secara nasional disetujui oleh
karya ilmiah di dipublikasikan secara nasional BSNP.Puskurbuk
bidang  Surat Keterangan dari
pendidikan Kepala Korwas/Kepala
formal Dinas
/pengawasan b. Makalah Ilmiah hasil  Jurnal Asli tingkat Nasional
terjemahan/penyaduran yang ber-ISSN
diketahui pimpinan unit yang  Surat Keterangan dari
diterbitkan di jurnal ilmiah ber- Kepala Korwas/Kepala
ISSN tingkat nasional Dinas
2. Menrjemahkan/menyadurkan Buku a. Buku Hasil  Buku Asli yang
di Bidang Pendidikan Terjemahan/Saduran yang diterjemahkan
Formal/Pengawasan yang dipublikan tidak secara nasional  Buku Asli Hasil
dipublikasikan tidak secara Terjemahan/Saduran
nasional  Surat Izin dari Pemegang
Hak Cipta
 Surat Keterangan dari
Kepala Korwas/Kepala
Dinas
b. Makalah ilmiah hasil  Buku Asli yang
terjemahan/saduran yang diterjemahkan
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
diketahui pimpinan unit yang  Makalah Ilmiah Hasil
diterbitkan pada jurnal ilmiah Terjemahan/Saduran
ber-ISSN tingkat  Surat Izin dari Pemegang
provinsi/kabupaten/kota Hak Cipta
 Jurnal Ilmiah Asli (apabila
makalah terjemahan
dipublikasikan pada jurnal
ber-ISSN)
 Surat Keterangan dari
Kepala Korwas/Kepala
Dinas
3. Membuat Karya 1. Menemukan/membuat karya a. Mengembangkan Model  Laporan Hasil
Inovatif sains/teknologi tepat guna Pengawasan, Manajemen Pengembangan Model
Pembelajaran, pelatihan, Pengawasan
pembimbingan.  Video Pelaksanaan Model
 Surat Pernyataan Keaslian
dari Pengawas Sekolah
bersangkutan
 Surat Keterangan dari
Korwas/Kepala Dinas
b. Membuat media pembelajaran  Laporan Hasil Pembuatan
untuk pembimbingan/pelatiahan Media Pembelajaran
guru dan kepala sekolah  Surat Pernyataan Keaslian
dari pengawas sekolah
bersangkutan
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
 Surat Keterangan dari
Korwas/Kepala Dinas
 Foto Media Pembelajaran
apabila hasil karya dalam
bentuk benda (tiga
dimensi)
 Soft Copy Video/animasi
apabila karya dalam bentuk
video/animasi
c. Membuat Bahan Ajar Mandiri  Laporan Hasil Bahan Ajar
Berbasis Komputer Mandiri Berbasis Komputer
 Surat Pernyataan Keaslian
dari Pengawas Sekolah
bersangkutan
 Surat Keterangan dari
Korwas/Kepala Dinas
 Foto Media Pembelajaran
apabila hasil karya dalam
bentuk benda (tia dimensi)
 Soft Copy Video/animasi
apabila karya dalam bentuk
video/animasi
d. Membuat Program/Aplikasi  Laporan Hasil Pembuatan
Komputer untuk Bidang Program/Aplikasi Komputer
Pengawasan untuk Bidang Pengawasan
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
 Surat Pernyataan Keaslian
dari Pengawas Sekolah
bersangkutan
 Surat Keterangan dari
Korwas/Kepala Dinas
 Aplikasi Komputer Bidang
Pengawasan
e. Membuat alat/mesin/konstruksi  Laporan Hasil Pembuatan
yang bermanfaat bagi Alat/Mesin/Konstruksi yang
pendidikan dan/atau bermanfaat bagi
masyarakat pendidikan dan/atau
masyarakat
 Surat Pernyataan Keaslian
dari Pengawas Sekolah
bersangkutan
 Surat Keterangan dari
Korwas/Kepala Dinas

2. Menciptakan Karya Seni a. Membuat seni sastra dalam  Buku Asli Ber-ISBN
bentuk novel, naskah drama,  Novel, Buku Cerita
film, buku cerita bergambar Bergambar, Buku
yang ber-ISBN dan diterbitkan; Kumpulan Cerpen/Puisi
kumpulan cerpen ber-ISBN;  Klipping dari Novel, Buku
Kumpulan aransemen lagu Cerita Bergambar, Buku
ber-ISBN Kumpulan Cerpen/Puisi
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
yang diterbitkan di media
masa
 Surat Keterangan dari
Korwas/Kepala Dinas
b. Membuat Karya Desain  Laporan Hasil Penciptaan
komunikasi visual dalam Seni desain komunikasi
bentuk video sinetron, visual
wayang, baligo, poster seni,  Surat Pernyataan Keaslian
pamphlet, brosur dari Penawas Sekolah
yang bersangkutan
 Surat Keterangan dari
Korwas/Kepala Dinas
 Surat Keterangan dari
Dewan Keseniaan Daerah
atau Assosiasi Seni yang
relevan
 Foto/Video Karya dalam
bentuk CD
c. Membuat karya seni musik;  Laporan Hasi Penciptaan
lagu yang telah direkam, Karya Seni Musik
aransemen lagu  Surat Pernyataan Keaslian
dari Penawas Sekolah
yang bersangkutan
 Surat Keterangan dari
Korwas/Kepala Dinas
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
 Surat Keterangan dari
Dewan Keseniaan Daerah
atau Assosiasi Seni yang
relevan
 Soft Copy rekaman karya
dalam bentuk CD
d. Membuat karya seni busana:  Laporan Hasi Karya Seni
kreasi bbusana yang telah Busana
diperagakan  Surat Pernyataan Keaslian
dari Penawas Sekolah
yang bersangkutan
 Surat Keterangan dari
Korwas/Kepala Dinas
 Surat Keterangan dari
Dewan Keseniaan Daerah
atau Assosiasi Seni yang
relevan
 Video Peragaan Busana

e. Membuat Karya Seni Rupa;  Laporan Pembuatan Karya


lukisan, patung, ukiran, Rupa
keramik.  Surat Pernyataan Keaslian
dari Penawas Sekolah
yang bersangkutan
 Surat Keterangan dari
Korwas/Kepala Dinas
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
 Surat Keterangan dari
Dewan Keseniaan Daerah
atau Assosiasi Seni yang
relevan
 Foto/Video Animasi bentuk
CD

f. Menciptakan Seni  Laporan Pembuatan Karya


Pertunjukkan: drama tari Seni Pertunjukkan
modern/klasik/sendratari.  Surat Pernyataan Keaslian
dari Penawas Sekolah
yang bersangkutan
 Surat Keterangan dari
Korwas/Kepala Dinas
 Surat Keterangan dari
Dewan Keseniaan Daerah
atau Assosiasi Seni yang
relevan
 Foto/Video Pertunjukkan
dalam bentuk CD

3. Mengikuti Kegiatan a. Mengikuti kegiatan penyusunan  SK Tim Pengembang


Penyusunan/Pengembangan standar/pedoman/ dan  Naskah NSPK
Standar/Pedoman/Soal dan sejenisnya pada tingkat  Surat Keterangan dari
sejenisnya nasional Panitia Penyelenggara
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
 Surat Keterangan dari
Korwas/Kepala Dinas
b. Mengikuti kegiatan penyusunan
standar/pedoman/ dan
sejenisnya pada tingkat
provinsi
II. Perilaku Kerja
A. Orientasi sikap dan perilaku kerja pengawas a. sikap sopan pengawas sekolah Catatan Hasil Pengamatan
Pelayanan sekolah dalam memberikan pelayanan dalam memberikan pelayanan dan Pemantauan Sikap dan
terbaik kepada yang dilayani antara lain terbaik kepada kepala sekolah. Perilaku tdengan format tertera
meliputi masyarakat, atasan, rekan b. sikap sopan pengawas sekolah pada Lampiran 1 Pedoman
sekerja, unit kerja terkait, dan/atau dalam memberikan pelayanan ini.
instansi lain terbaik kepada guru.
c. sikap sopan pengawas sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada tenaga
administrasi sekolah.
d. sikap sopan pengawas sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada tenaga
perpustakaan.
e. sikap sopan pengawas sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada tenaga
laboratorium.
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
f. sikap sopan pengawas sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada pengawas
sekolah lainnya.
g. sikap sopan pengawas sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada atasan.

B. Integritas kemampuan untuk bertindak sesuai a. Kemampuan pengawas sekolah Catatan Hasil Pengamatan
dengan nilai, norma dan etika dalam untuk bertindak sesuai dengan dan Pemantauan Sikap dan
organisasi. nilai dalam organisasi. Perilaku tdengan format tertera
b. Kemampuan pengawas sekolah pada Lampiran 1 Pedoman
untuk bertindak sesuai dengan ini.
norma dalam organisasi
c. Kemampuan pengawas sekolah
untuk bertindak sesuai dengan
etika dalam organisasi.
C. Komitmen kemauan dan kemampuan untuk a. Menegakkan ideologi Pancasila, Catatan Hasil Pengamatan
menyelaraskan sikap dan tindakan UUD/45, dan Bineka Tunggal dan Pemantauan Sikap dan
pengawas sekolah untuk mewujudkan Ika, dan rencana Pemerintah Perilaku tdengan format tertera
tujuan organisasi dengan b. Mengutamakan Kepentingan pada Lampiran 1 Pedoman
mengutamakan kepentingan dinas kedinasan daripada ini.
daripada kepentingan diri sendiri, kepentingan pribadi dan/atau
seseorang, dan/atau golongan. golongan
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
c. Berdaya dan berhasil guna
dalam menjalankan tugas pokok
dan tanggungjawabnya
D. Disiplin Kesanggupan pengawas sekolah untuk a. Pengawas sekolah menaati Catatan Hasil Pengamatan
menaati kewajiban dan menghindari ketentuan peraturan dan Pemantauan Sikap dan
larangan yang ditentukan dalam perundang-undangan dalam Perilaku tdengan format tertera
peraturan perundang-undangan melaksanakan tugas pada Lampiran 1 Pedoman
dan/atau peraturan kedinasan yang b. Mentatati ketentuan jam kerja ini.
apabila tidak ditaati atau dilanggar c. Menyimpan dan/atau
dijatuhi hukuman disiplin. memelihara barang milik
negara yang dipercayakan
kepada pengawas sekolah
E. Kerja sama Kemauan dan kemampuan Pengawas a. Pengawas Sekolah mampu Catatan Hasil Pengamatan
Sekolah untuk bekerja sama dengan bekerja sama dengan kepala dan Pemantauan Sikap dan
rekan sekerja, atasan, bawahan dalam sekolah. Perilaku tdengan format tertera
unit kerjanya serta instansi lain dalam b. Pengawas Sekolah mampu pada Lampiran 1 Pedoman
menyelesaikan suatu tugas dan bekerja sama dengan guru ini.
tanggung jawab yang ditentukan, c. Pengawas Sekolah mampu
sehingga mencapai daya guna dan hasil bekerja sama dengan tenaga
guna yang sebesar-besarnya. administrasi sekolah
d. Pengawas Sekolah mampu
bekerja sama dengan tenaga
perpustakaan.
e. Pengawas Sekolah mampu
bekerja sama dengan tenaga
laboratorium.
No. Komponen/Sub- Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
f. Pengawas Sekolah mampu
bekerja sama dengan sesame
pengawas sekolah
g. Pengawas Sekolah mampu
bekerja sama dengan atasan
III. Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran minimal yang a. Memenuhi jumlah minimal  Data Kehadiran Pengawas
dipersyaratkan. hari kerja setiap tahun Sekolah per minggu
NIlai Kehadiran: b. Memenuhi ketepatan waktu  Data Kehadiran Pengawas
datang pada hari kerja Sekolah per bulan
c. Memenuhi ketepatan waktu  Rekap Data Kehadiran
pulang pada setiap hari. Pengawas Sekolah per
Tahun
B. Prosedur Penilaian
Prosedur penilaian kinerja pengawas sekolah dilakukan dengan langkah-
langkah: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) pengolahan nilai, (4)
pelaporan; dan (5) evaluasi dan tindak lanjut. Langkah-langkah tersebut
digambarkan pada gambar 2.1 berikut:

Evaluasi &
Pengolahan
Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Tindak
Nilai
Lanjut
Pengumpulan Pengolahan
Persiapan
data dan Nilai Capaian
dan
penetapan
fakta SKP online Evaluasi
penilaian oleh
Penilai
penilai Pengolahan
Pengumpulan Perilaku Kerja
Pemahaman data dan Tindak
Perangkat fakta Pengolahan 0ffline
penilain penilaian oleh Nilai Lanjut
responden Kehadiran

2.1 Gambar Prosesur PKPS

1. Persiapan
Kinerja pengawas sekolah dinilai oleh atasan langsung yaitu Kepala Dinas
Pendidikan. Secara teknis, penilaian kinerja pengawas sekolah
didelegasikan kepada Koordinator Pengawas Sekolah atau Tim PKPS.
Koordinator Pengawas Sekolah bertanggung jawab melaksanakan
penilaian kinerja pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas
pengawasan di sekolah binaannnya. Pengawas sekolah melaksanaan
penilaian dengan moda online dan/atau offline. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan pada tahap persiapan adalah:
a. Kepala Dinas/Korwas menerima Kode PKPS dari Kemdikbud pada saat
rakor tahunan.
b. Kepala Dinas melakukan pembinaan, pembimbingan, dan pelatihan
kepada koordinator pengawas sekolah atau Tim PKPS untuk
meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan PKPS.
c. Kepala Dinas memberikan delegasi kewenangan PKPS kepada
Koordinator Pengawas Sekolah atau Tim PKPS dengan menerbitkan
Surat Perintah Tugas PKPS.
d. Koordinator Pengawas Sekolah memberikan pengenalan dan
pendalaman tentang PKPS berupa pemberian informasi tentang
komponen, sub-komponen, indikator, instrumen, prosedur, dan waktu
penilaian kepada pengawas sekolah yang akan dinilai

Adapun persiapan teknis PKPS sebagai berikut:


a. Menginstall Aplikasi Desktop dan Sinkronisasi PKPS
b. Untuk membuka aplikasi PKPS dengan cara menekan (klik)
registrasi dan/atau “log in” input data dengan kode PKPS yang
diterima saat rakor.

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penilaian kinerja pengawas sekolah melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun melalui
pemantauan dan/atau pengamatan.
b. Mengumpulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang dilaksanakan
di akhir tahun melalui evaluasi diri pengawas sekolah dengan
menggunakan formulir PKPS.
c. Mengecek kesesuai bukti fisik dengan hasil evaluasi diri pengawas
sekolah pada Formulir PKPS melalui pengamatan, wawancara, dan
pengecekan dokumen.
d. Merekap data kehadiran pengawas sekolah selama setahun.

Penialian pengawas sekolah dilakasanakan pada bulan Januari sampai


dengan Desember pada tahun berjalan. Penghimounan fakta kinerja
pengawas sekolah dapat dilaksanakan di kantor dinas pendidikan, sekolah
binaan, Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata
Pelajaran MGMP, Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK),
dan/atau Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKS) atau Musyawarah Kerja
Kepala Sekolah (MKKS), Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS),
dan/atau Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI).

3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja pengawas sekolah diolah
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir Penilaian
Nilai setiap butir penilaian Kinerja Pengawas Sekolah berdasarkan
bukti fisik yang teridentifikasi, dengan formula:

n
Skor Butir Penilaian = × 4
N

Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal

2) Penghitungan Nilai Capaian SKP


Nilai Capaian SKP merupakan kumulatif skor setiap butir penilaian
dengan formua sebagai berikut:
x
Nilai Capaian SKP = × 100
X
Keterangan:
x: jumlah nilai yang diperoleh
X: jumlah nilai maksimum

b. Pengolahan Nilai Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja


Penetapan Nilai Perilaku Kerja Pengawas Sekolah melalui langkah-langkah
berikut:
1) Penetapan skor butir penilaian pada setiap aspek dengan rentang 0-2
2) Penetapan Nilai Aspek Perilaku Kerja dengan formula:
n
Nilai Setiap Aspek Perilaku Kerja = × 100
N
Keterangan:
n : modus dari skor setiap aspek dari penilai dan responden (guru,
tenaga administrasi sekolah, tenaga perpustakaan sekolah, tenaga
laboratorium sekolah, komite sekolah, orang tua peserta didik,
komite sekoah, dan peserta didik)
N : jumlah skor maksimal setiap aspek (jhasil perkalian jumlah butir
penilaian setiap aspek dengan 2)

3) Penentuan Nilai Perilaku Kerja


Nilai Perilaku Kerja dihitung berdasarkan rerata setiap aspek penilaian
dengan formula sebagai berikut:

∑(n1 + n2 + n3 + n4 + n5)
Nilai Perilaku Kerja =
5

Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama

c. Pengolahan dan Penghitungan Nilai Komponen 3: Nilai Kehadiran


(NKh)
Nilai Kehadiran Pengawas Sekolah dihitung dengan menggunakan formula:

(𝒙 + 𝒚)
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑲𝒆𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒂𝒏 (𝑵𝑲𝒉) = 𝟏𝟎𝟎% − × 𝟏𝟎𝟎%
𝟒𝟔
Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran Pengawas Sekolah
100% : Persentase maksimal kehadiran
X : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
Y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan kohasil konversi dari
kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak
hormat

d. Penghitungan Nilai Akhir


Nilai Akhir PKPS atau disebut Nilai Kinerja Pengawas Sekolah (NKPS)
dihitung dengan menggunakan formula:

𝑵𝑲𝑷𝑺 = (𝟔𝟎% 𝑲𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏 𝟏 + 𝟒𝟎% 𝑲𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏 𝟐) × 𝑵𝑲𝒉

Keterangan:
NKPS: Nilai Kinerja Pengawas Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran

Catatan :
Untuk mengecek NKPS dapat dilakukan secara online dengan membuka laman
pkps.tendikdikasmen.net dengan memasukan kode PKPS.

4. Pelaporan
Hasil PKPS dilaporkan oleh penilai/koordinator pengawas sekolah dalam
bentuk Rekomendasi Nilai Kinerja Pengawas Sekolah dengan format
terlampir. Berdasarkan rekomendasi Nilai Kinerja Pengawas Sekolah dari
Koordinator Pengawas Sekolah, Kepala Dinas menetapkan Nilai Kinerja
Pengawas Sekolah, paling lambat Bulan Januari tahun berikutnya. Format
Laporan NIlai Kinerja Pengawas Sekolah tertera dalam lampiran pedoman
ini.

5. Evaluasi dan Tindak lanjut


a. Evaluasi
Evaluasi PKPS merupakan salah satu fungsi manajemen dari instansi
Pembina/pengguna pengawas sekolah. Komponen yang dievauasi
meliputi perangkat, prosedur, hasil, dan dampak PKPS. Evaluasi PKPS
bertujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan, kesesuaian
pelaksanaan dengan perangkat dan prosedur yang telah ditetapkan, dan
dampak dari PKKS yang telah dilaksanakan. Evaluasi PKPS bermanfaat
bagi instansi pembina/pengguna sebagai bahan masukan untuk
menentukan kebijakan, perbaikan implementasi tahun berikutnya, dan
sebagai bagian dari proses penjaminan mutu pendidikan. Evaluasi
implementasi PKPS dilakukan melalui pemantauan oleh lembaga-
lembaga terkait. Pemantauan dapat dilakukan secara terus menerus,
berkala, dan/atau sewaktu-waktu pada saat sebelum, sedang berjalan,
dan/atau setelah PKPS berjalan. Pihak yang memiliki kewenangan untuk
mengevaluasi PKPS sebagai berikut:
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan evaluasi
terhadap implementasi PKPS secara nasional, dengan sasaran yang
dievaluasi adalah Dinas Pendidikan, Korwas, dan Pengawas Sekolah
yang dinilai.
2) Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan evaluasi implementasi
PKPS tingkat provinsi dengan sasaran yang dievaluasi adalah
kordinator pengawas sekolah dan pengawas sekolah dengan bidang
pengawasan Sekolah Khusus (SKh), bidang pengawasan mata
pelajaran/rumpun mata pelajaran pada SMA dan SMK.
3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaksanakan evaluasi
implementasi PKPS tingkat kabupaten/kota dengan sasaran yang
dievaluasi adalah kordinator pengawas sekolah dan pengawas
sekolah dengan bidang pengawasan Taman Kanak-Kanak (TK),
bidang pengawasan Sekolah Dasar (SD), dan bidang pengawasan
mata pelajaran/rumpun mata pelajaran pada SMP.

Prosedur evaluasi dalam rangka menjamin akuntabilitas implementasi


PKPS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Penyusunan Panduan Evaluasi PKPS yang sekurang-kurangnya
memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan,
sasaran, dan manfaat evaluasi; (2) Perangkat Evalusi; (3) Prosedur
Evaluasi yang meliputi persiapan, pelaksanaan, pengolahan/analisis
data hasil evauasi, dan pelaporan; (4) Penutup.
2) Pelaksanaan evaluasi PKPS
3) Pengolahan dan Analisis Data Hasil Evaluasi PKPS
4) Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi, yang sekurang-kurangnya
memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan,
sasaran, dan manfaat evaluasi; (2) Prosedur/Mekanisme Evaluasi,
(3) Hasil Evaluasi; (4) Analisis data hasil evaluasi; (4) (4) Penutup
yang meliputi kesimpulan dan rekomendasi/ tindak lanjut.

b. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi PKKS, pengawas
sekolah memperoleh pengahargaan (reward), sanksi (punishment),
dan pembinaan.
1) Penghargaan
Penghargaan bagi pengawas sekolah yang telah mencapai
kinerja baik dapat berupa promosi dan pengahargaan Angka
Kredit sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010
dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143
Tahun 2014.

2) Hukuman
Hukuman bagi pengawas sekolah yang kinerjanya belum
mencapai kategori Baik, secara tidak langsung dapat diberi
Hukuman Disiplin Pegawai. Hukuman disiplin bagi pengawas
sekolah diberikan kepada pengawas sekolah yang:
a) Tidak menaati ketentuan masuk kerja dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah ketentuan PNS
(termasuk pengawas sekolah) datang, melaksanakan tugas,
dan pulang sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada di
tempat umum bukan karena dinas. Keterlambatan masuk
kerja dan/pulang cepat dihitung secara kumulatif dan
dikonversi 7,5 (tujuh setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari
tidak masuk kerja. Merujuk pada amanah PP 53/2010,
hukuman disiplin PNS (termasuk pengawas sekolah) tertera
pada Tabel 2.4 berikut.

Tabel 2.4 Hukuman Disiplin bagi PNS


(termasuk Pengawas Sekolah)
Tidak Masuk Kerja dan Tidak Menaati Ketentuan Jam
Kerja Tanpa Alasan

Jumlah Tidak
No Hukuman Disiplin
Hadir (hari kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. Pernyataan Tidak Puas secara
11-15
tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji Berkala satu tahun
5. Penundaan Kenaiakan Pangkat satu
21-25
tahuan
6. Penundaan Pangkat Setingkat lebih
26-30
rendah 1 (satu) tahun
7. Penundaan Pangkat Setingkat Lebih
31-35
Rendah 3 (tiga) tahun
8. Pemindahan dalam rangka
36-40 penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
9. 41-45 Pembebasan dari Jabatan bagi PNS
10. Pemberhentian dengan hormat atas
≥ 46 permintaan sendiri atau
pemberhentian dengan tidak hormat

b) Tidak menaati Capaian SKP Minimal


PNS (termasuk pengawas sekolah) yang tidak menaati
capaian SKP minimal diberikan sanksi berupa hukuman
disipliin sedang atau berat. Ketentuan tersebut tertera pada
Tabel 2.5 berikut.

Tabel 2.5 Sanksi bagi PNS


(termasuk Pengawas Sekolah)
Tidak Memenuhi Capaian SKP Minimal

Capaian
No. Sanksi
SKP (%)
1. 25% s.d. 50% Hukuman  Penundaan kenaikan
Disiplin gaji berkala selama 1
Sedang (satu) tahun
 Penundaan kenaikan
pangkat selama 1
(satu) tahun
 Penurunan pangkat
setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) tahun
2. Kurang dari Hukuman  Penurunan pangkat
25% Disiplin setingkat lebih rendah
Berat selama 3 (tiga) tahun.
 Pemindahan dalam
rangka penurunan
pangkat setingkat lebih
rendah.
 Pembebasan dari
jabatan.
 Pembehentian dengan
hormat tidak atas
permintaan sendiri
sebagai PNS
 Pemberhentian tidak
dengan hormat sebagai
PNS
3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding penghargaan
dan hukuman adalah pembinaan. Berdasarkan evaluasi hasil
PKPS, instansi pembina/pengguna berkewajiban melakukan
pembinaan dengan tujuan meningkatkan kompetensi pengawas
sekolah yang akan berdampak pada peningkatan kinerja
pengawas sekolah. Pembinaan dapat berupa bimbingan teknis,
Focused Group Discussion (FGD), memfasilitasi wadah
pengembangan dan peningkatan profesi pengawas sekolah, dan
sebagainya.

C. Tugas PIhak Terkait


1. Tugas Pengawas Sekolah yang dinilai
Dalam PKPS, pengawas sekolah yang dinilai bertugas:
a. melaksankan evaluasi diri capaian kinerja
b. menyiapkan bukti fisik untuk setiap butir penilaian

2. Tugas Korwas/Penilai
Dalam PKPS, Koordinator pengawas sekolah atau penilai bertugas:
a. menerima delegasi/pelimpahan tugas penilaian pengawas
sekolah dari kepala dinas;
b. melaksanakan penilaian sesuai dengan prosedur penilaian yang
telah ditetapkan.
c. mengolah nilai; dan
d. menerbitan Surat Rekomendasi Nilai Kinerja Pengawas Sekolah.

3. Tugas organisasi perangkat daerah (OPD) bidang Pendidikan


Provinsi/Kabupaten/Kota
Dalam PKPS, OPD Bidang Pendidikan bertugas:
a. melakkan koordinasi dengan Kemdikbud terkait kebijakan PKPS,
b. memberikan sosialisai Kebijakan PKPS,
c. melakukan koordinasi dengan Kemdikbud terkait Penilaian
Kinerja Pengawas Sekolah,
d. memberi bimbingan teknis kepada Koordinator pengawas
Sekolah dalam implementasi PKKS;
e. memberikan delegasi kewenangan penilaian kepada koordinator
pengawas sekolah;
f. memfasilitasi kegiatan pengawas sekolah dalam peningkatan
kinerja pengawas sekolah;
g. mengembangkan dan melaksanakan pengendalian mutu
pelaksanaan dan Hasil PKPS;
h. menetapkan Nilai Kinerja Pengawas Sekolah berdasarkan
Rekomendasi Nilai KInerja Pengawas Sekolah dari Koordinasi
Pengawas Sekolah;
i. memetakan mutu kinerja pengawas sekolah;
j. mengevaluasi kinerja pengawas sekolah; dan
k. melakukan tindak lanjut hasil evaluasi kinerja pengawas sekolah.

4. Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Dalam PKPS, Kementweian Pendidikan dan Kebudayaan bertugas:
a. menyusun bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan
tentang PKPS;
b. menyusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sekaitan
PKPS,
c. menyusun Perangkat PKPS pendidikan dasar dan menengah dengan
moda offline dan/atau online
d. melaksankan Bimbingan Teknis Pengelolaan PKKS
e. melaksanakan Bimbingan Teknis Penilaian/Peningkatan Kinerja
Pengawas Sekolah.
f. Melaksanakan supervisi PKKS dalam berbagai bentuk diantaranya
pendampingan, FGD, dan lain-lain.
BAB III
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

A. Konsep Penilaian Kinerja Kepala Sekolah


1. Pengertian
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) adalah penilaian pada setiap
butir kegiatan kepala sekolah dalam menjalankan tugas pokok yang
menjadi beban kerjanya, yang berbasis bukti fisik peningkatan mutu 8
(delapan) standar nasional pendidikan, dalam rangka pembinaan karier
kepangkatan dan jabatannya.

2. Tujuan
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah bertujuan untuk menjamin objektivitas
pembinaan PNS (termasuk kepala sekolah) yang didasarkan sistem
prestasi dan sistem karier. (Pasal 75 UU 5/2014).

3. Prinsip
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah dilaksanakan dengan prinsip sebagai
berikut:
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan PNS yang
dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.

4. Penilai
Penilai kinerja kepala sekolah tertera pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Penilai Kinerja Kepala Sekolah

Kepala Sekolah Peniai Delegasi Penilai


Kepala TK Kepala Dinas Tim Penilai:
Kepala SD Pendidikan Pengawas Sekolah
Kepala SMP Kab/Kota dan/atau pihak yang
ditunjuk tingkat
Kabupaten/Kota
Kepala SDLB Kepala Dinas Tim Penilai:
Kepala SMPLB Pendidikan Propinsi Pengawas Sekolah
Kepala SMA dan/atau pihak yang
Kepala SMK ditunjuk tingkat
Kepala SMALB Kabupaten/Kota

5. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian


Komponen penilaian kinerja kepala sekolah meliputi capaian SKP, Perilaku
Kerja, dan Kehadiran. Secara rinci diuraikan sebagai berikut:
a. Capaian SKP
Capaian SKP kepala sekolah meliput Sub-Komponen:
1) Pelaksanaan tugas pokok berdasarkan rincian kegiatan untuk
setiap beban kerja kepala sekolah, yaitu:
a) Tugas Manajerial
b) Pengembangan Kewirausahaan
c) Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan
Komponen ini dinilai oleh kepala dinas/delegasi penilai.

2) Pelaksanaan PKB
Pelaksanaan PKB kepala sekolah meliputi:
a) Pengembangan diri
b) Publikasi ilmiah, dan
c) Karya inovatif.
Komponen ini dinilai oleh kepala dinas/atasan langsung/delegasi
penilai.

b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi Sub-Komponen orientasi layanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan deskripsi setiap
Sub-Komponen sebagai berikut:
1) Orientasi Layanan adalah sikap dan perilaku kerja kepala
sekolah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang
dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja,
unit kerja terkait, dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan untuk bertindak sesuai dengan
nilai, norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan PNS untuk mewujudkan tujuan
organisasi dengan mengutamakan kepentingan dinas daripada
kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan
yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
5) Kerja sama adalah kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerja
sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam unit kerjanya
serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan
tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna
dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh kepala
dinas/delegasi penilai dan responden lain sekurang-kurangnya:
1) Tiga guru
2) Sepuluh peserta didik,
3) Tiga orang tua,
4) Satu orang pengurus komite,
5) Satu tenaga administrasi sekolah,
6) Satu tenaga laboratorium, dan
7) Satu tenaga perpustakaan.

c. Kehadiran Kepala Sekolah


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dalam Pasal 3 Angka 3 dinyatakan
bahwa setiap PNS (termasuk kepala sekolah) wajib masuk kerja dan
mentaati ketentuan jam kerja. Hal ini dipertegas dalam penjelasan PP
tesebut yang dimaksud dengan masuk kerja dan menaati ketentuan
jam kerja adalah setiap PNS datang, melaksanakan tugas, dan pulang
sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum bukan
karena dinas. Apabila berhalangan hadir, wajib memberi tahu kepada
pejabat yang berwenang. Keterlambatan masuk kerja dan/pulang
cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 (tujuh setengah) jam
sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja.

Indikator penilaian, butir penilaian, dan bukti fisik setiap Sub-


Komponen/komponen penilaian tertuang pada Kisi-kisi Instrumen
PKKS yang tertera pada Tabel 3.2 sebagai dasar penyusunan
instrumen PKKS.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

I2.6 Capaian SKP


A. Tugas Manajerial 1. Merencanakan Program a. Merumuskan dan menetapkan  Dokumen Rencana
Sekolah Visi Sekolah Kerja Sekolah meliputi
b. Merumuskan dan menetapkan Rencana Kerja Jangka
visi sekolah Menengah (RKJM) dan
c. Merumuskan dan menetapkan Rencana Kerja Tahunan
tujuan sekolah (RKT) atau Rencana
d. Menyusun Rencana Kerja Kegiatan dan Anggaran
Jangaka Menengah Sekolah (RKAS).
e. Menyusun Rencana Kerja
Tahunan ang dinyatakan dalam
Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS)
2. Melaksanakan Standar a. Melaksanakan Standar  Lapoiran
Nasional Pendidikan (SNP) Kompetensi Lulusan Pelaksanaan 8
b. Melaksanakan Standar Isi Standar Nasional
c. Melaksanakan Standar Proses Pendidikan (memuat
d. Melaksanakan Standar laporan
Penilaian pelaksanaan dan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

e. Melaksanakan Standar Pendidik hasil pelaksanaan 8


dan Tenaga Kependidikan SNP)
f. Melaksanakan Standar Sarana
dan Prasarana
g. Melaksanakan Standar
Pengelolaan
h. Melaksanakan Standar
Pembiayaan

3. Mengelola Pengawasan dan a. Merencanakan program  Dokumen Program


Evaluasi pengawsan dan evaluasi Pengawasan dan
b. Melaksankan program Evaluasi
pengawasan  Dokumen Laporan
c. Melaksankan program evaluasi Pelaksanaan dan Hasil
diri sekolah Pengawasan/Supervisi
d. Melaksanakan evaluasi  Dokumen Laporan
Kurikulum dan pembelajaran Pelaksanaan dan Hasil
e. Melaksanakan Evaluasi Evaluasi yang memuat
Pendayagunaan Guru dan hasil:
Tenaga Kependidikan o Evaluasi Diri Sekolah
f. Mempersiapkan diri untuk o Evaluasi Kurikulum
Akreditasi Sekolah dan Pembelajaran
o Evaluasi
Pendayagunaan GTK
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

g. Menyusun dan menyampaikan o Evaluasi Persiapan


Laporan Program Pengawasan Akreditasi Sekolah.
dan Evaluasii
4. Melaksanakan a. Menyusun dan menetapkan  SOTK Sekolah dan dan
Kepemimpinan Sekolah struktur organisasi sekolah Kompetensi Uraian
b. Menempatkan guru dan atau Tugas
tenaga kependidikan dalam  Pembagian Tugas GTK
SOTK yang telah ditetapkan.  RKAS
c. Mendelegasikan sebagain tugas  Program Peningkatan
kepada wakil kepala sekolah Motivasi dan Kinerja
yang relevan dengan bidang Guru dan Tenaga
tugas Kependidikan
d. membuat rencana kerja strategis  Program Partisifatif dari
dan rencana kerja tahunan untuk Orang Tua Peserta Didik,
pelaksanaan peningkatan mutu; Komite, dan Masyarakat.
e. Membuat keputusan anggaran  Program Supervisi Guru
sekolah dengan dan Tenaga
mempertimbangkan masukan Kependidikan
guru, komite sekolah, dan  Program Penciptaan
penyelenggara sekolah (khusus Lingkungan Belajar yang
bagi swasta) Efektif.
f. Berkomunikasi untuk  Program Keteladanan
menciptakan dukungan intensif Sikap dan Perilaku
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

dari orang tua peserta didik dan


masyarakat;
g. Melaksanakan program
peningkatan motivasi kerja
pendidik dan tenaga
kependidikan dengan
menggunakan sistem pemberian
penghargaan atas prestasi dan
sangsi atas pelanggaran
peraturan dan kode etik;
h. menciptakan lingkungan
pembelajaran yang efektif bagi
peserta didik;
i. Melaksanakan program
Partisipatif mengenai
pelaksanaan kurikulum;
j. Merencanakan, melaksanakan,
dan tindak lanjut program
supervisi guru dan tenaga
kependidikan
k. Mengembangkan Program
Keteladanan Sikap dan Perilaku
yang menjaga nama balk
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

lembaga, profesi, dan


kedudukan/jabatan
l. Memfasilitasi pengembangan,
penyebarluasan, dan
pelaksanaan visi pembelajaran
yang dikomunikasikan dengan
balk dan didukung oleh
komunitas sekolah/madrasah;
m. Malaksankan Program
Pengembangan Lingkungan
Pembelajaran yang kondusif bagi
semua warga sekolah
n. Menjalin kerja sama dengan
orang tua peserta didik,
masyarakat, dan komite sekolah
5. Melaksanakan Sistem a. Mengelola sistem informasi  Fasilitas Sarana dan
Informasi dan Manajemen manajemen yang mernadai Prasana Sistem SIM
untuk mendukung administrasi (berbasi IT atau manual)
pendidikan yang efektif, efisien  SK Pengelola SIM
dan akuntabel;  Laporan Data dan
b. Menyediakan fasilitas informasi Informasi kepada phak
yang efisien, efektif dan mudah terkait,
diakses; o Data Peserta
Didik
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

c. Menugaskan seorang guru atau o Data Peserta UN


tenaga kependidikan untuk o Data Nila
mengelola data pokok o Data Guru
pendidikan o Data Tenaga
d. melaporkan data informasi Kependidikan
sekolah yang telah o Informasi
terdokumentasikan kepada Program
Kemenerian Pendidikan dan
Kebudayaan, dan kepada
Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai
kewenangan..
e. Memfasilitasi atau
menegmbangakan
Program/Forum Komunikasi
anatar warga sekolah yang
efisien dan efektif.
B. Pengembangan 1. Merencanakan a. Merencanakan Program Program Pengembangan
Kewirausahaan pengembangan Pengembangan Jiwa Kewirausahaan yang
Kewirausahaan Kewirausahaan memuat:
b. Merencanakan Pengembangan  Program Pengembangan
Unit Produksi Kewirausahaan Jiwa Kewirausahaan
c. Merencanakan Program
Pemaganagn
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

 Program Pengembangan
Unit Produksi
Kewirausahaan
 Program Pemagangan
dengan DUDI atau
lembaga terkait lainnya.

2. Melaksanakan a. Melaksanakan Pengembangan Laporan Pelaksanaan dan


pengembangan Jiwa Kewirausahaan Hasil Program
kewirausahaan b. Melaksanakan Pengembangan Pengembangan
Unit Produksi Kewirausahaan Kewirausahaan yang
c. Melaksanakan Pemagangan memuat:
 Laporan pelaksanaan
dan hasil Program
Pengembangan Jiwa
Kewirausahaan
 Laporan pelaksanaan
dan hasil Program
Pengembangan Unit
Produksi Kewirausahaan
 Laporan Pelaksanaan
dan Hasil Program
Pemagangan dengan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

DUDI atau lembaga


terkait lainnya.
3. Melaksanakan Evaluasi a. Melaksanakan Analisis Laporan Hasil Evaluasi
Program Pengembangan Kesenjangan antara Program Pengembangan
Kewirausahaan Ketercapaian dan Target Kewirausahaan, yang
Program Pengembangan memuat hasil evaluasi:
Kewirausahaan  Program Pengembangan
b. Menyusun laporan Hasil Jiwa Kewirausahaan
Evaluasi Program  Program Pengembangan
Pengembangan Kewirausahaan Unit Produksi
Kewirausahaan
 Program Pemagangan
dengan DUDI atau
lembaga terkait lainnya.
C. Supervisi Guru dan 1. Merencanakan Program Menyusun Program Supervisi Guru  Dokumen Program
Tenaga Kependidikan Supervisi Guru dan Tenaga dan Tenaga Kependidikan Supervisi guru dan
Kependidikan Tenaga Kependidikan
2. Melaksankaan Program Melaksankaan Program Supervisi  Dokumen Laporan
Supervisi Guru Guru Supervisi guru.
3. Melaksanakan Program Melaksanakan Program Supervisi  Dokumen Laporan
Supervisi Tenaga Tenaga Kependidikan Supervisi Tenaga
Kependidikan Kependidikan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

4. Melaksanakan Evaluasi a. Melaksanakan Analisis  Laporan Evaluasi


Pelaksanaan dan Hasil Kesenjangan antara Pelaksanaan dan Hasil
Program Supervisi Guru dan Ketercapaian dan Target Supervisi Guru dan
Tenaga Kependidikan Program Supervisi Guru Tenaga Kependidikan.
b. Melaksanakan Analisis
Kesenjangan antara
Ketercapaian dan Target
Program Supervisi Tenaga
Kependidikan
c. Menyusun Laporan Hasil
Evaluasi Program Supervisi
Guru dan Tenaga Kepedidikan
D. Pelaksanaan 1. Mengikuti diklat fungsional a. Mengikuti diklat fungsional  Surat Perintah Tugas
Pengembangan dan/atau diklat teknis: dan/atau diklat teknis selama  Laporan Deskripsi Hasil
Keprofesian 960 jam Pendidian dan Pelatihan
Berkelanjutan  Sertifikat
b. Mengikuti diklat fungsional  Surat Perintah Tugas
dan/atau diklat teknis selama  Laporan Deskripsi Hasil
641 s.d. 960 jam Pendidian dan Pelatihan
 Sertifikat
c. Mengikuti diklat fungsional  Surat Perintah Tugas
dan/atau diklat teknis selama  Laporan Deskripsi Hasil
481 s.d. 640 jam Pendidian dan Pelatihan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

 Sertifikat

d. Mengikuti diklat fungsional  Surat Perintah Tugas


dan/atau diklat teknis selama  Laporan Deskripsi Hasil
181-480 jam Pendidian dan Pelatihan
 Sertifikat
e. Mengikuti diklat fungsional  Surat Perintah Tugas
dan/atau diklat teknis selama  Laporan Deskripsi Hasil
81 s.d. 180 jam Pendidian dan Pelatihan
 Sertifikat
f. Mengikuti diklat fungsional  Surat Perintah Tugas
dan/atau diklat teknis selama  Laporan Deskripsi Hasil
30 s.d. 81 jam Pendidian dan Pelatihan
 Sertifikat
2. Melaksanakan a. Melaksanakan lokakarya atau  Surat Keterangan dan
pengembangan diri kegiatan bersama di Laporan Kegiatan
Kelompok Kerja Kepala
Sekolah (KKS) atau
Muasyawarah Kerja kepala
Sekolah (MKKS) untuk
peningkatan pengetahuan
dan/atau keterampilan dalam
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

pengelolaan sekolah,
pengembangn kewirausahaan,
dan supervise guru dan
tenaga kependidikan
b. Menjadi pembahas dalam  Surat Keterangan dan
Kegiatan ilmiah (seminar, Laporan Kegiatan
kologium dan diskusi panel)
c. Menjadi peserta dalam  Surat Keterangan
kegiatan ilmiah (seminar,  Laporan Kegiatan
kologium dan diskusi panel)
d. Melaksanakan kegiatan  Surat Keterangan
kolektif lain sesuai dengan  Laporan Kegiatan
tugas dan kewajiban kepala
sekolah
3. Melaksanakan publikasi a. Presentasi pada forum ilmiah
ilmiah
1) Menjadi pemrasaran/nara  Makalah prasaran
sumber pada seminar,  Surat Keterangan
lokakarya ilmiah
2) Menjadi pemrasaran/nara  Makalah prasaran
sumber pada koloqium  Surat Kerangan
atau diskusi ilmiah
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

b. Melaksanakan Publikasi Ilmiah


Hasil Penelitian atau Gagasan
Ilmiah Bidang Pendidikan
Formal:
1) Melaksanakan Publikasi  Laporan Hasil
Ilmiah Hasil Penelitian Penelitian, telah
berupa Laporan Hasil diseminarkan (Notula,
Peneitian Berita Acara, Daftar
Hadir Seminar, dan
Keterangan
penyelenggaraan
seminar), dan telah
diarsipkan oleh
perpustakaan salah
satu sekolah binaan
(surat Keterangan
Kepla Perpustakaan
Sekolah)
 Buku yang diterbitkan
ber- ISBN dan
diedarkan secara
nasional atau ada
pengakuan dari BSNP
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

 Tulisan (artikel ilmiah)


yang dimuat di jurnal
ilmiah tingkat nasional
 Tulisan (artikel ilmiah)
yang dimuat di jurnal
ilmiah tingkat provinsi
 Tulisan (artikel ilmiah)
yang dimuat di jurnal
ilmiah tingkat
kabupaten/kota
2) Melaksanakan publikasi  Makalah Tinjauan
ilmiah berupa Makalah Ilmiah dalam bidang
tinjauan ilmiah gagasan pendidikan formal dan
atau Pengalaman Teraik pembelajaran pada
(Best Practice) di Bidang satuan pendidikan
Pendiidkan Formal dan  Makalah Best Practice
Pembelajaran dalam bidang
pendidikan formal dan
pembelajaran pada
satuan pendidikan
3) Melaksanakan publikasi Artikel ilmiah populer di
ilmah berupa Tulisan bidang pendidikan formal
Ilmiah Populer dan pembelajaran pada
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

satuan pendidikan yang


dimuat di:
 media masa tingkat
nasional atau
 media masa tingkat
provinsi
 media masa tingkat
kabupaten/kota
4) Melaksanakan publikasi Artikel Gagasan Ilmiah/Best
ilmiah berupa Artikel Practice dalam Bidang
Gagasan Ilmiah/Best Pendidikan Formal dan
Practice dalam Bidang Pembelajaran pada satuan
Pendidikan pendidikan dimuat di :
 jurnal tingkat nasional
 jurnal tingkat provinsi
 Jurnal tingkat
Kabupaten/Kota
c. Publikasi Buku Teks Pelajaran,
Modul/diktat, Buku
Pengayaan/Buku Pendiidkan,
Buku Pedoman Guru/Kepala
Sekolah/Tenaga Kependidikan
lainnya.
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

1) Buku Teks Pelajaran  Buku Teks Pelajaran


yang telah disahkan
oleh BSNP atau
Puskurbuk
 Buku Teks Pelajaran
yang dcetak oleh
penerbit dan ber-ISBN
tanpa pengesahan
BSNP/Puskurbuk
 Buku Teks Pelajaran
yang dicetak oleh
penerbit yang belum
Ber-ISBN
2) Modul/Diklat Pembelajaran  Modul dan Diktat yang
digunakan di tingkat
provinsi
 Modul dan Diktat yang
digunakan di tingkat
Kabupaten/kota
 Modul dan Diktat yang
digunakan di sekolah
3) Buku dalam Bidang  Buku dalam Bidang
Pendidikam Pendidikan yang
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

dicetak oleh penerbit


dan ber-ISBN
 Buku dalam Bidang
Pendidikan yang
dicetak oleh penerbit
tetapi belum ber-ISBN
4) Pedoam Guru/Kepala  Buku Pedoman Guru
Sekolah/Tenaga  Buku Pedoman Kepala
Kependidikan Sekolah
 Buku Tenaga
Kependidikan
d. Karya Terjemahan  Buku Hasil Terjemahan

4. Membuat Karya Innovatif a. Membuat model supervisi bagi  Laporan/Makalah rvisi


guru Guru
 Video atau Dokumen
pelaksanaan model
supervisi
b. Membuat model supervisi bagi  Laporan/Makalah Model
tenaga kependidikan Supervisi Tendik
 Video atau Dokumen
pelaksanaan model
supervisi
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

c. Membuat karya teknologi tepat  Hasil Karya


guna untuk peningkatan mutu  Laporan Pembuatan
sekolah dan masyarakat Karya
d. Menciptakan karya seni  Hasil Karya
 Laporan Pembuatan
Karya
e. Membuat alat peraga/media  Hasil Karya
pembelajatran/alat  Laporan Pembuatan
praktikum/ala/pelatihan
D. Melaksanakan Tugas Melaksanakan Tugas Melaksanakan kegaitan  SK atau SPT Mengajar
Tambahan Pembelajaran pembelajaran selama satu tahun  Laporan Penilaian
pelajaran Kinerja Pelaksanaan
Tugas Pembelajaran

II PERILAKU KERJA
A. Orientasi Pelayanan sikap dan perilaku kerja kepalas a. sikap sopan kepala sekolah  Catatan Hasil
sekolah dalam memberikan dalam memberikan pelayanan Pengamatan dan
pelayanan terbaik kepada yang terbaik kepada pesera didik Pemantauan Sikap dan
dilayani antara lain meliputi b. sikap sopan pengawas sekolah Perilaku tdengan format
masyarakat, atasan, rekan dalam memberikan pelayanan tertera pada Lampiran 1
sekerja, unit kerja terkait, terbaik kepada guru. Pedoman ini.
dan/atau instansi lain c. sikap sopan pengawas sekolah
dalam memberikan pelayanan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

terbaik kepada tenaga


administrasi sekolah.
d. sikap sopan pengawas sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada tenaga
perpustakaan.
e. sikap sopan pengawas sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada tenaga
laboratorium.
f. sikap sopan pengawas sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada kepala sekolah
lainnya.
g. sikap sopan kepala sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada pengawas
sekolah.
h. Sikap sopan kepala sekolah
dalam memberika pelayanan
terbaik kepada kepala dinas
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

B. Integritas Kemampuan untuk bertindak a. Kemampuan kepala sekolah  Catatan Hasil


sesuai dengan nilai, norma dan untuk bertindak sesuai dengan Pengamatan dan
etika dalam organisasi. nilai dalam organisasi. Pemantauan Sikap dan
b. Kemampuan kepaa sekolah Perilaku tdengan format
untuk bertindak sesuai dengan tertera pada Lampiran 1
norma dalam organisasi Pedoman ini.
c. Kemampuan kepala sekolah
untuk bertindak sesuai dengan
etika dalam organisasi.
C. Komitmen Kemauan dan kemampuan a. Menegakkan ideologi Pancasila,  Catatan Hasil
kepala sekolahuntuk UUD/45, dan Bineka Tunggal Pengamatan dan
menyelaraskan sikap dan Ika, dan rencana Pemerintah Pemantauan Sikap dan
tindakan pengawas sekolah b. Mengutamakan Kepentingan Perilaku tdengan format
untuk mewujudkan tujuan kedinasan daripada tertera pada Lampiran 1
organisasi dengan kepentingan pribadi dan/atau Pedoman ini.
mengutamakan kepentingan golongan
dinas daripada kepentingan diri c. Berdaya dan berhasil guna
sendiri, seseorang, dan/atau dalam menjalankan tugas
golongan. pokok dan tanggungjawabnya
D. Disiplin Kesanggupan kepala sekolah a. Kepala sekolah menaati  Catatan Hasil
sekolah untuk menaati kewajiban ketentuan peraturan Pengamatan dan
dan menghindari larangan yang perundang-undangan dalam Pemantauan Sikap dan
ditentukan dalam peraturan melaksanakan tugas Perilaku tdengan format
perundang-undangan dan/atau b. Mentatati ketentuan jam kerja
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

peraturan kedinasan yang c. Menyimpan dan/atau tertera pada Lampiran 1


apabila tidak ditaati atau memelihara barang milik Pedoman ini.
dilanggar dijatuhi hukuman negara yang dipercayakan
disiplin. kepada pengawas sekolah
E. Kerja sama Kemauan dan kemampuan a. Kepala Sekolah mampu bekerja  Catatan Hasil
Kepala Sekolah untuk bekerja sama dengan peserta didik. Pengamatan dan
sama dengan rekan sekerja, b. Kepala Sekolah mampu bekerja Pemantauan Sikap dan
atasan, bawahan dalam unit sama dengan guru Perilaku tdengan format
kerjanya serta instansi lain dalam c. Kepala Sekolah mampu bekerja tertera pada Lampiran 1
menyelesaikan suatu tugas dan sama dengan tenaga Pedoman ini.
tanggung jawab yang ditentukan, administrasi sekolah
sehingga mencapai daya guna d. Kepala Sekolah mampu bekerja
dan hasil guna yang sebesar- sama dengan tenaga
besarnya. perpustakaan.
e. Kepala Sekolah mampu bekerja
sama dengan tenaga
laboratorium.
f. Kepala Sekolah mampu bekerja
sama dengan sesame kepala
sekolah
g. Kepala Sekolah mampu bekerja
sama dengan pengawas
sekolah
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

h. Kepala Sekolah mampu


bekerjasama dengan Kepala
Dinas (atasan)

III. Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran minimal a. Memenuhi jumlah minimal hari  Data Kehadiran Kepala
yang dipersyaratkan. kerja setiap tahun Sekolah per minggu
NIlai Kehadiran: b. Memenuhi ketepatan waktu  Data Kehadiran Kepala
datang pada hari kerja Sekolah per bulan
c. Memenuhi ketepatan waktu  Rekap Data Kehadiran
pulang. Kepala Sekolah per
tahun
Berdasarkan komponen, Sub-Komponen, dan indikator penilaian
dikembangkan instrumen penilaian kinerja kepala sekolah untuk jenjang SD,
SMP, SMA, dan SMK yang dapat diunduh pada laman
pkks.tendikdikdasmen.net

C. Prosedur Penilaian

Prosedur penilaian kinerja kepala sekolah dilakukan dengan langkah-


langkah: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) pengolahan nilai, (4)
pelaporan; dan (5) evaluasi dan tindak lanjut Langkah-langkah tersebut
tertera pada Gambar 3.1 berikut:

Pengolahan Evaluasi &


Persiapan Pelaksanaan Pelaporan
Nilai Tindak Lanjut

Pengolahan
Pengumpulan Nilai Capaian
Persiapan dan
data dan fakta SKP
penetapan online Evaluasi
penilaian oleh
Penilai
penilai
Pengolahan
ilai Perilaku
Kerja
Pengumpulan
Pemahaman
data dan fakta
Perangkat Pengolahan offline Tindak Lanjut
penilaian oleh
penilaian Nilai
responden
Kehadiran

Gambar 3.1 Prosedur Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

1. Persiapan
Penilai kepala sekolah adalah atasan langsung yaitu Kepala Dinas
Pendidikan. Secara teknis, penilaian kinerja kepala sekolah didelegasikan
kepada Pengawas Sekolah atau Tim PKKS. Pengawas sekolah
bertanggung jawab melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah di
sekolah binaannnya. Pengawas sekolah melaksanaan penilaian dengan
moda offline dan/atau online. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada
tahap persiapan adalah:
a. Kepala Dinas melakukan pembinaan kepada pengawas sekolah untuk
meningkatkan kompetensi pengawas sekolah dalam melaksanakan
PKKS.
b. Pengawas Sekolah memberikan pengenalan dan pendalaman tentang
PKKS berupa pemberian informasi tentang komponen, Sub-Komponen,
indikator, instrumen, prosedur, dan waktu penilaian kepada kepala
sekolah.
2. Pelaksanaan
a. Waktu PKKS:
1) Evaluasi Diri : bulan Oktober
2) Pelaksanaan PKKS (visitasi): bulan Desember

b. Tempat PKKS: di satuan pendidikan tempat tugas kepala sekolah


yang bersangkutan.

c. Langkah Penilaian:
Pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun
melalui pemantauan.
2) Mengumulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang
dilaksakan di akhir tahun melalui evaluasi diri kepala sekolah
dengan menggunakan formulir PKKS
3) Mengecek bukti fisik hasil evaluasi diri kepala sekolah melalui
pengamatan, wawancara, dan studi dokumen oleh pengawas
sekolah
4) Merekap data kehadiran kepala sekolah selama setahun
5) Menetapkan Nilai Capaian SKP dan perilaku kerja pada akhir
tahun.
6) Menghitung dan menetapkan Nilai Kinerja Kepala Sekolah yang
dituangkan dalam Surat Rekomendasi Nilai Kinerja Kepala
Sekolah (NKKS) dari Pengawas Sekolah.

3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja Kepala sekolah diolah dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir penilaian
Nilai setiap butir penilaian Kinerja Kepala Sekolah berdasarkan bukti
fisik yang teridentifikasi, dengan formula:

n
Skor Butir Penilaian = × 4
N

Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal
2) Penghitungan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Capaian SKP merupakan kumulatif nilai setiap butir penilaian
dengan formua sebagai berikut:
x
Nilai Capaian SKP = × 100
X
Keterangan:
x: jumlah nilai yang diperoleh
X: jumlah nilai maksimum

b. Pengolahan Nilai Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja


Penetapan Nilai Perilaku Kerja Kepala Sekolah melalui langkah-langkah
berikut:
1) Penetapan Skor Butir Penilaian setiap aspek dengan rentang 0-2
2) Penetapan Nilai Aspek Perilaku Kerja dengan formula:

n
Nilai Setiap Aspek Perilaku Kerja = × 100
N

Keterangan:
n : modus dari skor butir penilaian pada setiap aspek dari penilai dan
responden (guru, tenaga administrasi sekolah, tenaga perpustakaan
sekolah, tenaga laboratorium sekolah, komite sekolah, orang tua
peserta didik, dan peserta didik)
N : jumlah skor maksimal setiap aspek

3) Penentuan Nilai Perilaku Kerja


Nilai Perilaku Kerja Kepala Sekolah dihitung berdasarkan rerata setiap
aspek penilaian dengan formula sebagai berikut:

∑(n1 + n2 + n3 + n4 + n5)
Nilai Perilaku Kerja =
5

Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama

c. Pengolahan dan Penghitungan Nilai Kehadiran (NKh)


Nilai Kehadiran Kepala Sekolah dihitung dengan menggunakan formula:

(𝒙 + 𝒚)
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑲𝒆𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒂𝒏 (𝑵𝑲𝒉) = 𝟏𝟎𝟎% − × 𝟏𝟎𝟎%
𝟒𝟔
Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran Kepala Sekolah
100% : Persentase maksimal kehadiran
X : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
Y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan konversi
kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak hormat

d. Penghitungan Nilai Akhir


Nilai Akhir PKKS atau disebut Nilai Kinerja Kepala Sekolah (NKKS)
dihitung dengan menggunakan formula:

𝑵𝑲𝑲𝑺 = (𝟔𝟎% 𝑲𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏 𝟏 + 𝟒𝟎% 𝑲𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏 𝟐) × 𝑵𝑲𝒉

Keterangan:
NKKS: Nilai Kinerja Kepala Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran

Instrumen dan pengolahan nilai hasil PKKS menggunakan aplikasi PKKS


dengan moda online maupun offline, sehingga dalam pengolahan nilai,
pengawas sekolah sebagai penilai melakukan langkah-langkah sebagai
beriku:
a. Mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP, data perilku kerja
sebagai hasil pemantauan perilaku kerja, dan data kehadiran kepala
sekolah berdasarkan Formulir PKKS yang telah diisi oleh kepala sekolah
pada saat evaluasi diri.
b. Mengolah Nilai dengan langkah:
1) Penilai mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP, data
perilaku kerja. dan data kehadiran kepala sekolah.
2) Menginstal aplikasi desktop dan sinkronisasi PKKS.
3) Menekan (klik) regristasi dan/atau “log in”
4) Menetapkan skor untuk setiap butir penilaian berdasarkan bukti
teridentifikasi dengan cara :
a) Menekan tombol pilihan pada aplikasi untuk setiap butir
penilaian berdasarkan data dan bukti hasil pengamatan
dan/atau pemantauan, dan/atau;
b) Menginput data yang dibutuhkan sesuai dengan butir
penilaian.
c) Menekan tombol cetak hasil
d) Menekan tombol sinkronisasi

Catatan :
Untuk mengecek hasil PKKS dapat dilakukan secara online dengan
membuka laman pkks.tendikdikasmen.net dengan memasukan kode PKKS.

3. Pelaporan
Hasil PKKS dilaporkan oleh pengawas sekolah sebagai penilai kepada
Kepala DInas dalam bentuk Surat Rekomendasi Nilai Kinerja Kepala
Sekolah dengan format terlampir. Berdasarkan Rekomendasi Nilai Kinerja
Kepala Sekolah dari Pengawas Sekolah, Kepala Dinas menetapkan Nilai
Kinerja Kepala Sekolah, paling lambat pada bulan Januari tahun berikutnya.
Format Laporan NIlai Kinerja Kepala Sekolah tertera dalam lampiran
pedoman ini.

4. Evaluasi dan Tindak Lanjut


a. Evaluasi
Evaluasi PKKS merupakan salah satu fungsi manajemen dari instansi
pembina/pengguna kepala sekolah. Komponen yang dievauasi meliputi
perangkat, prosedur, hasil, dan dampak PKKS. Evaluasi PKKS
bertujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan, kesesuaian
pelaksanaan dengan perangkat dan prosedur yang telah ditetapkan,
dan dampak dari PKKS yang telah dilaksanakan. Evaluasi PKKS
bermanfaat bagi instansi pembina/pengguna sebagai bahan masukan
untuk menentukan kebijakan, perbaikan implementasi tahun berikutnya,
dan sebagai bagian dari proses penjaminan mutu pendidikan. Evaluasi
implementasi PKKS dilakukan melalui pemantauan oleh lembaga-
lembaga yang berkewenangan. Pemantauan dapat dilakukan secara
terus menerus, berkala, dan/atau sewaktu-waktu pada saat sebelum,
sedang berjalan, dan/atau setelah PKKS berjalan. Pihak yang memiliki
kewenangan untuk mengevaluasi PKKS sebagai berikut:
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan evaluasi
terhadap implementasi PKKS secara nasional, dengan sasaran
yang dievaluasi adalah Dinas Pendidikan, Pengawas Sekolah
sebagai penila, dan Kepala Sekolah yang dinilai secara acak.
2) Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan evaluasi implementasi
PKKS tingkat provinsi dengan sasaran yang dievaluasi adalah (1)
penilai yaitu pengawas sekolah dengan bidang pengawasan
Sekolah Khusus (SKh), bidang pengawasan mata
pelajaran/rumpun mata pelajaran pada SMA dan SMK; dan (2) yang
dinilai yaitu Kepala Sekolah SKh, SMA, dan SMK.
3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaksanakan evaluasi
implementasi PKKS tingkat kabupaten/kota dengan sasaran yang
dievaluasi adalah (1) penilai yaitu pengawas sekolah dengan bidang
pengawasan Taman kanak-Kanak (TK), bidang pengawasan
Sekolah Dasar (SD), dan bidang pengawasan mata
pelajaran/rumpun mata pelajaran pada SMP; (2) yang dinilai yaitu
Kepala Sekolah TK, SD, dan SMP.

Prosedur evaluasi dalam rangka menjamin akuntabilitas implementasi


PKKS oleh lembaga yang memiliki kewenangan dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Penyusunan Panduan Evaluasi PKPS yang sekurang-kurangnya
memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan,
sasaran, dan manfaat evaluas; (2) Perangkat Evalusi; (3) Prosedur
Evaluasi yang meliputi persiapan, pelaksanaan,
pengeolahan/analisis data hasil evauasi, dan pelaporan; (4)
Penutup.
2) Pelaksanaan evaluasi PKKS
3) Pengolahan dan Analisis Data Hasil Evaluasi PKKS
4) Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi, yang sekurang-kurangnya
memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan,
sasaran, dan manfaat evaluasi; (2) Prosedur/Mekanisme Evaluasi,
(3) Hasil Evaluasi; (4) Analisis data hasil evaluasi; (5) Penutup yang
meliputi kesimpulan dan rekomendasi/ tindak lanjut.

b. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi PKKS, kepala sekolah
berhak memperoleh pengahargaan (reward), sanksi (punishment), dan
pembinaan. Secara rinci diuraikan sebagai berikut.
1) Penghargaan
Penghargaan bagi kepala sekolah yang telah mencapai kinerja baik
dapat berupa promosi, bertahan menjadi kepala sekolah (tidak
diberhentikan), dan pengahargaan Angka Kredit sebagaimana telah
diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tetang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kredutnya dan Peraturan Menteri Pendiidkan Nasional
Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

2) Hukuman
Hukuman bagi kepala sekolah yang kinerjanya belum mencapai
kategori Baik, secara tidak langsung dapat berupa:
a) Pemberhentian sebagai Kepala Sekolah
Kepala Sekolah yang belum mencapai Nilai Kinerja Baik dapat
diberhentikan sebagai kepala sekolah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
b) Hukuman Disiplin Pegawai
Hukuman disiplin bagi kepala sekolah diberikan kepada kepala
sekolah yang:
(1) Tidak menaati ketentuan masuk kerja dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah ketentuan PNS
(termasuk kepala sekolah) datang dan pulang sesuai
ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum
bukan karena dinas. Keterlambatan masuk kerja dan/pulang
cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 (tujuh
setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja.
Merujuk pada amanah PP 53/2010, hukuman disiplin PNS
(termasuk kepala sekolah) tertera pada Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Hukuman Disiplin bagi PNS


(Termasuk Kepala Sekolah)
Tidak Masuk Kerja dan Tidak Menaati Ketentuan
Jam Kerja Tanpa Alasan

Jumlah
Tidak
No Hadir Hukuman Disiplin
(hari
kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. 11-15 Pernyataan Tidak Puas secara
tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji berkala satu tahun
5. 21-25 Penundaan kenaiakan pangkat satu
tahuan
6. 26-30 Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah 1 (satu) tahun
7. 31-35 Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah 3 (tiga) tahun
8. 36-40 Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
9. 41-45 Pembebasan dari jabatan PNS
10. ≥ 46 Pemberhentian dengan hormat atas
permintaan sendiri atau
pemberhentian dengan tidak hormat
(2) Tidak menaati Capaian SKP Minimal
PNS (termasuk kepala sekolah) yang tidak menaati capaian
SKP minimal diberikan sanksi berupa hukuman disipliin
sedang atau berat. Ketentuan tersebut merujuk pada PP
53/2010 sebagaimana tertera pada Tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4 Sanksi bagi PNS (termasuk Kepala Sekolah)


Tidak Memenuhi Capaian SKP Minimal

Capaian SKP
No. Sanksi
(%)
1. 25% s.d. 50% Hukuman  Penundaan kenaikan
Disiplin gaji berkala selama 1
Sedang (satu) tahun
 Penundaan kenaikan
pangkat selama 1 (satu)
tahun
 Penurunan pangkat
setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) tahun
2. Kurang dari Hukuman  Penurunan pangkat
25% Disiplin setingkat lebih rendah
Berat selama 3 (tiga) tahun.
 Pemindahan dalam
rangka penurunan
pangkat setingkat lebih
rendah.
 Pembebasan dari
jabatan.
 Pembehentian dengan
hormat tidak atas
permintaan sendiri
sebagai PNS
 Pemberhentian tidak
dengan hormat sebagai
PNS

3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding penghargaan dan
hukuman adalah pembinaan. Berdasarkan evaluasi hasil PKKS,
instansi pembina/pengguna berkewajiban melakukan pembinaan
dengan tujuan meningkatkan kompetensi kepala sekolah yang akan
berdampak pada peningkatan kinerja kepala sekolah. Pembinaan
dapat berupa bimbingan teknis, FGD, memfasilitasi wadah
pengembangan dan peningatan profesi kepala sekolah, dan
sebagainya.

D. Tugas Pihak Terkait


1. Tugas Kepala Sekolah
Tugas kepala sekolah dalam PKKS sebagai berikut:
a. Menginventarisasi dokumen bukti (satuan hasil) pelaksanaan tugas
kepala sekolah
b. Melakukan evaluasi diri dengan menggunakan Formulir PKKS.
c. Menyiapkan diri untuk dinilai, melalui tahapan :
1) mempersiapkan : bukti fisik, responden guru, peserta didik,
tenaga kependidikan, komite sekolah dan orang tua peserta
didik.
2) menerima Asesor (Tim Penilai),
3) merespon wawancara,
4) merespon yang mengobervasi (mengamati),
5) merespon hasil penilaian, dan
6) menerima/mengecek hasil penilaian.

2. Tugas Pengawas Sekolah


Tugas Pengawas sekolah dalam PKKS sebagai berikut:
a. memberikan pengenalan dan pendalaman tentang PKKS kepada
kepala sekolah
b. melaksanakan PKKS
c. mengolah nilai kinerja kepala sekolah pada aplikasi PKKS
d. melaporkan Hasil PKKS kepada Kepala Dinas Pendidikan berupa
Surat Rekomendasi Nilai Kinerja Kepala Sekolah (NKKS)
e. melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil PKKS dengan
melaksanakn pembinaan, pembimbingan dan pelatihan profesional
kepala sekolah baik di MKKS maupun di setiap individu sekolah.

3. Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/


Kabupaten/Kota
Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai kewenangan dalam PKKS sebagai
berikut.
a. Melakukan koordinasi dengan Kemdikbud terkait kebijakan PKKS.
b. Melakukan sosialisasi Kebijakan PKKS.
c. Melakukan Bimbingan Teknis PKKS.
d. Melakukan koordinasi dengan Kemdikbud terkait penguatan
kompetensi pengawas sekolah (sebagai penilai) dalam PKKS.
e. Menetapkan Nilai Kinerja Kepala Sekolah (NKKS).

4. Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam PKKS sebagai
berikut.
a. Menyusun bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan
kebijakan tentang PKKS.
b. Menyusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sekaitan
PKKS.
c. Menyusun Perangkat PKKS pendidikan dasar dan menengah
dengan moda online dan offline. dan
d. Melakukan Bimbingan Teknis PKKS.
e. Melakukan supervisi PKKS Pendidikan Dasar dan Menengah (dalam
bentuk pendampingan, FGD, dan lain-lain).
BAB IV
PENILAIAN KINERJA KEPALA TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH

A. Konsep Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah


1. Pengertian
Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah (PKKTAS)
adalah penilaian setiap butir kegiatan yang menjadi beban kerja tenaga
administrasi sekolah dalam dokumentasi dan administrasi sekolah.
Tenaga administrasi sekolah yang dimaksud adalah kepala tenaga
administrasi sekolah.

2. Tujuan
PKKTAS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan Pegawai
Negeri Sipil (termasuk kepala tenaga administrasi sekolah) yang
didasarkan sistem prestasi jabatan fungsional keterampilan.

3. Prinsip
PKKTAS dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut.
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan PNS yang
dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.

4. Penilai
PKKTAS adalah Kepala Sekolah tempat KTAS bertugas.

5. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian


Komponen penilaian kinerja KTAS meliputi capaian SKP, Perilaku Kerja,
dan Kehadiran. Secara rinci diuraikan sebagai berikut.
a. Capaian SKP
Komponen capaian SKP KTAS meliput sub-komponen pelaksanaan
tugas pokok yang merupakan penjabaram dari Kompetensi Tenaga
Administrasi Sekolah sebagaimana telah diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 200 tentang Standar
Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah. Rincian
kegiatan tugas pokok tersebut sebagai berikut:
1) Tugas Manajerial Kepala Administrasi Sekolah
2) Pelaksanaan/Pelayanan Administrasi Sekolah

b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi sub-komponen orientasi pelayanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan deskripsi
setiap sub-komponen sebagai berikut:
1) Orientasi Peayanan adalah sikap dan perilaku kerja KTAS
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani
antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja
terkait, dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan KTAS untuk bertindak sesuai
dengan nilai, norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan PNS (termasuk KTAS) untuk
mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan
kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang,
dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan PNS (termasuk KTAS) untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin.
5) Kerja sama adalah kemauan dan kemampuan PNS (termasuk
KTAS) untuk bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan,
bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain dalam
menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang
ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang
sebesar-besarnya.

Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh kepala
sekolah dan responden sekurang-kurangnya:
1) Tiga guru,
2) Sepuluh peserta didik,
3) Pelaksana teknis, dan
4) Satu orang pengurus komite

c. Kehadiran Kepala Tenaga Administrasi Sekolah


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dalam Pasal 3 Angka 3 dinyatakan
bahwa setiap PNS (termasuk KTAS) wajib masuk kerja dan mentaati
ketentuan jam kerja. Hal ini dipertegas dalam penjelasan PP tesebut
yang dimaksud dengan masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
adalah setiap PNS (termasuk KTAS) datang, melaksanakan tugas, dan
pulang sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum
bukan karena dinas. Apabila berhalangan hadir, wajib memberi tahu
kepada pejabat yang berwenang. Keterlambatan masuk kerja
dan/pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 (tujuh
setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja.

Indikator penilaian, butir penilaian, dan bukti fisik setiap Sub-


Komponen/komponen penilaian tertuang pada Kisi-kisi Instrumen
PKKTAS yang tertera pada Tabel 4.1 sebagai dasar penyusunan
instrumen PKKTAS.
Tabel 4.1 Kisi-Kisi Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah

Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

I Capaian SKP
A. Tugas Manajerial 1. Menyusun Program Kerja a. Menentukan prioritas  Dokumen Program
Kepala Tenaga Administrasi Sekolah b. Merumuskan tujuan Administrasi Sekolah
Administrasi c. Menetapkan sumber daya yang sekurang-
Sekolah (KTAS) d. Menentukan strategi kurangnya memuat
penyelesaian pekerjaan program prioritas,
tujuan, sumber daya,
dan strategi
penyelesaian tugas
 Standar OPerasi
Prosedur Kerja Tas
sevara umum dan
Pelaksana Urusan
secara khusu
2. Mengorganisasikan dan a. Menyusun uraian tugas  Uraian Tugas Tenaga
Mengembangakan Staf tenaga kependidikan Administrasi Sekolah
(pelaksana urusan dan  Pembagian Tugas
petugas pelayanan khusus) Pelaksana Urusan yang
b. Melaksanakan program akan diusulkan KaTAS
Pendalaman pemahaman
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

Tugas Pokok Tenaga untuk ditetapkan oleh


Administrasi Sekolah Kepala Sekolah
c. Melaksanakan pembinaan  Program Pemahaman
staf (pemantauan, penilaian, dan Pendalaman Tugas
dan umpan balik bagi staf Pokok Tenaga
d. Mengelola konflik dengan Administrasi Sekolah
langkah-langkah  Hasil pemantauan staf
mengidentifikasi sumber  Nilai Kinerja Staf
konfllik, mengidentifikasi  Laporan Pengelolaan
alternatif penyelesaian, Konflik
menggali pendapat-
pendapat, memilih alternatif
terbaik, menetapkan
keputusan tindakan
3. Mendukung pengelolaan a. Administrasi Pelaksanaan  Format Administrasi
Standar Nasional Pendidikan SNP Perencanaan 8 SNP
(SNP) b. Dokumentasi Pelaksanaan  Format Pelaksanaan 8
SNP SNP
 Dokumentasi dan
Pengarsipan Dokumen
dan Format 8 SNP
4. Menyusun Laporan a. Mengkoordinasikan  Laporan Pelaksanaan
penyusunan laporan Administrasi Sekolah
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

b. Mengendalikan penyusunan untuk setiap urusan


laporan Administrasi Sekolah
5. Mengevaluasi Adminsitrasi a. Analisis Kesenjangan Capaian  Data Kesenjangan
Sekolah dengan target kerja Capaian dengan target
administrasi sekolah Kerja Administrasi
b. Menyusun laporan Hasil Sekolah
Evaluasi Pengelolaan dan  Laporan Evaluasi
Pelaksanaan Administrasi Pelaksanaan dan Hasil
Sekolah Administrasi Sekolah
II Pelaksanaan 1. Melaksanakan administrasi a. Membantu melaksanakan  Buku Induk
Administrasi kepegawaian prosedur dan mekanisme  Daftar Urut
Sekolah Kepegawaian Kepangkatan (DUK)
b. Membantu merencanakan  Data Registrasi dan
kebutuhan pegawai Kearsipan Kepegawaian
c. Menilai kinerja staf  Data Statistik
Kepegawaian
 Format Kepegawaian
(kepangkatan. Mutasi,
dan promosi)
 Lpsoran Kepegawaian
 Nilai Kinerja Staf
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

2. Melaksanakan administrasi a. Membantu menyusun Rencana  Dokumen dan Format


keuangan Kegiatan dan Anggaran sekaitan dengan
Sekolah (RKAS) dokumen RKAS
b. Membantu menyusun laporan  Dokumen dan Format
pertanggung jawaban Laporan Pertanggung
keuangan sekolah jawaban Keuangan
Sekolah
 Sistem informasi dan
pelaporan keuangan
berbasis computer atau
kertas.
 Data Statistik Keuangan
 Format dan Arsip
Penghitungan biaya
investasi, biaya operasi,
dan biaya personal
3. Melaksanakan administrasi a. Membantu menyusun rencana  Dokumen dan Format
sarana dan prasarana kebutuhan sarana dan Rencana Kebutuhan
prasarana Sarana dan Prasarana
b. Membantu menyusun rencana  Arsip Data Kebutuhan
pemanfaatan sarana Sarana dan Prasarana
operasional sekolah/  Format dan Arsip
c. Membantu menyusun rencana Program Perawatan
perawatan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

Sarana dan Prasaranaa


dan Prasarana
 Laporan Pengadaan
Sarana dan Prasarana
 Daftar Inventaris Saran
 Format dan Arsip
Penghapusan Sarana
dan Prasarana
 Data Statistsik Sarana
dan Prasarana
 Laporan pengadaan,
pemeliharaan, dan
penghapusan sarana
dan prasarana
 Sistem layanan dan
Laporan Sarana dan
Prasarana
4. Melaksanakan administrasi a. Membantu kelancaran kegiatan  Format dan arsip
hubungan sekolah dengan komite sekolah kegiatan komite sekolah
masyarakat b. Membantu merencanakan  Format dan Arsip
program keterlibatan pemangku Kerjasma Sekolah
kepentingan (stakeholders) dengan Pihak Terkait
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

c. Membantu membina kerja sama  Format dan Arsip


dengan pemerintah dan Promosi Sekolah seperti
lembaga masyarakat Brosur, pamphlet
d. Membantu mempromosikan  Format dan Arsip
sekolah/madrasah da Penelusuran Tamatan
e. Membantu mengkoordinasikan  Buku Tamu
penelusuran tamatan  Layanan Sistem
f. Melayani tamu sekolah Informasi dan Pelaporan
Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat
5. Melaksanakan administrasi a. Membantu melaksanakan  Format dan Arsip
persuratan dan pengarsipan program kesekretariatan Kesekretariatan
b. Membantu mengkoordinasikan  Daftar dan Arsip Surat
program Kebersihan, Kesehatan, Masuk dan Keluar
Keindahan, Ketertiban,  Format dan Arsip
Keamanan, Kekeluargaan, dan Program 5K
Kerindangan (7K)  Format dan Arsip
c. Menyusun laporan Laporan Administrasi
Persuratan
 Sistem informasi dan
Pelaporan Administrasi
Persuratan dan
Pengarsipan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

6. Melaksanakan administrasi a. Membantu penerimaan siswa  Format dan Arsip PPDB


kesiswaan baru (PPDB)  Format dan Arsip MOPD
b. Membantu orientasi atau MPLS
(MPLS)peserta didik baru  Data Statistik Rasio
(MOPD) atau masa pengenalan Peserta Didik Per Kelas
lingkungan sekolah (MPLS)  Dokumentasi Prestasi
c. Membantu menyusun program Peserta Didik
pengembangan diri siswa  Daftar Inventarsi
d. Membantu menyiapkan laporan Kerjasama Pembinaan
kemajuan belajar siswa Peserta Didik.
 Dokumentasi Program
Pengembangan Diri
 Format dan Arsip
laporan Kemajuan
Belajar Peserta Didik
(berbasis kertas atau
berbasis computer)
 Sistem Informasi
Layanan dan Pelporan
Administrasi Kesiswaan.
7. Melaksanakan administrasi a. Membantu menyiapkan  Format Silabus, RPP,
kurikulum administrasi pelaksanaan dan Laporan Penilaian.
Standar Isi  Dokumentasi Standar
SKL, SI, Standar
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

b. Membantu menyiapkan Proses, dan Standar


administrasi pelaksanaan Penilaian.
Standar Kompetensi Lulusan  Dokumentasi Kurikulum
c. Membantu menyiapkan Sekolah (Dokumen 1),
administrasi pelaksanaan Silabus (Dokumen 2),
Standar Proses RPP (Dokumen 3), dll.
d. Membantu menyiapkan  Format dan Arsip SKL
administrasi pelaksanaan  Format dan Arsip
Standar Penilaian Pendidikan Standar Proses (silabus
dan RPP Guru-guru)
 Format dan Arsip
Standar Penilaian Buku
leger Peserta Didik,
Raport, Data PAS, PAT,
dan US/USBN.
 Format dan Arsip
Pengawasan Proses
Pembeajaran
 Dokumentasi Bahan
Ujian
 Dokumentasi Hasil
penilaian oleh
Pemerintah, satuan
Pendidika, dan pendidik.
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

 Dokumentasi KKM
 Daftar Buku Wajib
 Sistem Informasi
Layanan dan Pelaporan
Administrasi Kurikulum
8. Melaksanakan administrasi a. Mengkoordinasikan petugas  Uraian Tugas Petugas
layanan khusus layanan khusus: penjaga layanan Khusus
sekolah, tukang kebun, tenaga  Laporan Briefing,
kebersihan, pengemudi , dan Pembinaan, dan
pesuruh. Evaluasi Petugas
b. Membantu mengkoordinasikan Layanan Khusus
program layanan khusus antara  Format dan Arsip
lain Usaha Kesehatan Sekolah Program layanan
(UKS), layanan konseling, Khusus (UKS, Layanan
laboratorium/bengkel, Konseling,
perpustakaan, Gerakan Literasi Laboratorium, GLS,
Sekolah (GLS), Implementasi PPPK, dan lain-lain
Program Pengutan Pendidikan seiring perkembangan
Karakter (PPPK) kebijakan pendidikan.
9. Menerapkan Teknologi a. Memanfaatkan TIK untuk  Adasiministrasi Sekolah
Informasi dan Komunikasi kelancaran pelaksanaan Berbasis Komputer
(TIK) administrasi sekolah/madrasasi  Dokumentasi
Administrasi Sekolah
Berbasis Komputer
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

b. Menggunakan TIK untuk  Pengelolaan Data


mendokumentasikan Pokok Pendidikan
administrasi sekolah (Dapodik
10. Melaksanakan Admininistrasi a. Melaksanakan administrasi  Administrasi
Umum oleh Pelaksana kepegawaian kepegawaian
Administrasi Umum atau b. Melaksanakan administrasi  Administrasi keuangan
Kepala TAS bagi SD yang keuangan  Administrasi sarana dan
memiliki lebih dari 6 c. Melaksanakan administrasi prasarana
rombongan belajar sarana dan prasarana  Aministrasi hubungan
d. Melaksanakan administrasi sekolah dengan
hubungan sekolah dengan masyarakat
masyarakat  Administrasi persuratan
e. Melaksanakan administrasi dan pengarsipan
persuratan dan pengarsipan  Administrasi kesiswaan
f. Melaksanakan administrasi  Administrasi kurikulum
kesiswaan  Data Pokok Pendidikan
g. Melaksanakan administrasi (dapodik)
kurikulum

II PERILAKU KERJA
A. Orientasi Sikap dan perilaku kerja KTAS a. sikap sopan KTAS dalam  Catatan Hasil
Pelayanan dalam memberikan pelayanan memberikan pelayanan terbaik Pengamatan dan
terbaik kepada yang dilayani kepada pesera didik Pemantauan Sikap dan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

antara lain meliputi masyarakat, b. sikap sopan KTAS dalam Perilaku tdengan format
atasan, rekan sekerja, unit kerja memberikan pelayanan terbaik tertera pada Lampiran 1
terkait, dan/atau instansi lain kepada guru. Pedoman ini.
c. sikap sopan KTAS dalam
memberikan pelayanan terbaik
kepada sesame tenaga
administrasi sekolah.
i. sikap sopan KTAS sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada orang tua
peserta didik
j. sikap sopan KTAS dalam
memberikan pelayanan terbaik
kepada Kepala Sekolah.
k. sikap sopan KTAS dalam
memberikan pelayanan terbaik
kepada Pengawas Sekolah
Pembina.
l. Sikap sopan KTAS dalam
memberika pelayanan terbaik
kepada pejabat/pelaksana di
Dinas Pendidikan.
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

B. Integritas Kemampuan KTAS untuk a. Kemampuan KTAS untuk  Catatan Hasil


bertindak sesuai dengan nilai, bertindak sesuai dengan nilai Pengamatan dan
norma dan etika dalam dalam organisasi. Pemantauan Sikap dan
organisasi. b. Kemampuan KTAS untuk Perilaku tdengan format
bertindak sesuai dengan norma tertera pada Lampiran 1
dalam organisasi Pedoman ini.
c. Kemampuan KTAS untuk
bertindak sesuai dengan etika
dalam organisasi.
C. Komitmen Kemauan dan kemampuan KTAS a. KTAS Menegakkan ideologi  Catatan Hasil
untuk menyelaraskan sikap dan Pancasila, UUD/45, dan Bineka Pengamatan dan
tindakan pengawas sekolah Tunggal Ika, dan rencana Pemantauan Sikap dan
untuk mewujudkan tujuan Pemerintah Perilaku tdengan format
organisasi dengan b. KTAS Mengutamakan tertera pada Lampiran 1
mengutamakan kepentingan Kepentingan kedinasan Pedoman ini.
dinas daripada kepentingan diri daripada kepentingan pribadi
sendiri, seseorang, dan/atau dan/atau golongan.
golongan. c. KTAS berdaya dan berhasil guna
dalam menjalankan tugas pokok
dan tanggungjawabnya
D. Disiplin Kesanggupan KTAS sekolah a. KTAS menaati ketentuan  Catatan Hasil
untuk menaati kewajiban dan peraturan perundang-undangan Pengamatan dan
menghindari larangan yang dalam melaksanakan tugas Pemantauan Sikap dan
ditentukan dalam peraturan Perilaku dengan format
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

perundang-undangan dan/atau b. KTAS mentatati ketentuan jam tertera pada Lampiran 1


peraturan kedinasan yang kerja Pedoman ini.
apabila tidak ditaati atau c. KTAS menyimpan dan/atau
dilanggar dijatuhi hukuman memelihara barang milik
disiplin. negara yang dipercayakan
kepada KTAS
5. Kerja sama Kemauan dan kemampuan KTAS a. KTAS mampu bekerja sama  Catatan Hasil
untuk bekerja sama dengan dengan peserta didik. Pengamatan dan
rekan sekerja, atasan, bawahan b. KTAS mampu bekerja sama Pemantauan Sikap dan
dalam unit kerjanya serta instansi dengan guru. Perilaku tdengan format
lain dalam menyelesaikan suatu c. KTAS mampu bekerja sama tertera pada Lampiran 1
tugas dan tanggung jawab yang dengan tenaga administrasi Pedoman ini.
ditentukan, sehingga mencapai sekolah lainnya.
daya guna dan hasil guna yang d. KTAS mampu bekerja sama
sebesar-besarnya. dengan orang tua peserta didik.
e. KTAS mampu bekerja sama
dengan Kepala Sekolah.
f. KTAS mampu bekerja sama
dengan pengawas Sekolah
Pembina.
g. KTAS mampu bekerjasama
dengan pejabat atau
pelaksanan Dinas Pendidikan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

III. Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran minimal a. Memenuhi jumlah minimal hari  Data Kehadiran KTAS
yang dipersyaratkan. kerja setiap tahun. per minggu.
NIlai Kehadiran: b. Memenuhi ketepatan waktu  Data Kehadiran KTAS
datang pada hari kerja. per bulan
c. Memenuhi ketepatan waktu  Rekap Data Kehadiran
pulang. KTAS per Tahun
Berdasarkan komponen, Sub-Komponen, dan indikator penilaian
dikembangkan instrumen penilaian kinerja Kepala Tenaga Administrasi
Sekolah untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK yang dapat diunduh pada
laman pktas.tendikdikdasmen.net.

C. Prosedur Penilaian
Prosedur penilaian kinerja kepala tenaga administrasi sekolah (KTAS)
dilakukan dengan langkah-langkah: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3)
pengolahan nilai, (4) pelaporan; dan (5) evaluasi dan tindak lanjut
Langkah-langkah tersebut tertera pada Gambar 4.1 berikut.

Pengolahan Evaluasi &


Persiapan Pelaksanaan Pelaporan
Nilai Tindak Lanjut

Pengumpulan Pengolahan
Persiapan Nilai Capaian
data dan
dan SKP
fakta online Evaluasi
penetapan
penilaian oleh
Penilai
penilai Pengolahan
Nilai Perilaku
Pengumpulan Kerja
Pemahaman data dan
Perangkat fakta Pengolahan 0ffline Tindak Lanjut
peinilaian penilaian oleh Nilai
responden Kehadiran

Gambar 4.1 Prosedur Penilaian Kinerja KTAS

1. Persiapan
Penilai KTAS adalah atasan langsung yaitu Kepala Sekolah. Kepala
sekolah bertanggung jawab melaksanakan penilaian kinerja KTAS di
sekolah yang dipimpinanya. Kepala sekolah melaksanaan PKKTAS
dengan moda online dan/atau offline. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
pada tahap persiapan adalah:
a. Kepala Dinas dan/atau Pengawas Sekolah melakukan pembinaan
kepada kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah
dalam melaksanakan Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi
Sekolah (PKKTAS)
b. Kepala Sekolah memberikan pengenalan dan pendalaman tentang
PKKTAS berupa pemberian informasi tentang komponen, sub-
komponen, indikator, instrumen, prosedur, dan waktu penilaian kepada
KTAS
2. Pelaksanaan
a. Waktu PKKTAS:
1) Evaluasi Diri : bulan Oktober
2) Pelaksanaan (visitasi): bulan Desember

b. Tempat PKKTAS: di satuan pendidikan tempat KTAS bertugas .

c. Langkah Penilaian:
Pelaksanaan PKKTAS melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun
melalui pemantauan.
2) Mengumulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang
dilaksakan di akhir tahun melalui evaluasi diri KTAS dengan
menggunakan moda offline atau Formulir PKKTAS
3) Mengecek bukti fisik hasil evaluasi diri KTAS melalui
pengamatan, wawancara, dan studi dokumen oleh kepala
sekolah.
4) Merekap data kehadiran KTAS per minggu, per bulan, dan per
tahun.
5) Menetapkan Nilai Capaian SKP dan perilaku kerja pada akhir
tahun.
6) Menghitung dan menetapkan Nilai Akhir KInerja Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah (NKKTAS) dengan formula sesuai
ketentuan drngan menggunakan contoh format yang tertera
pada lampiran pedoman ini.

3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja KTAS diolah dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir penilaian
Nilai setiap butir penilaian kinerja KTAS berdasarkan bukti fisik yang
teridentifikasi, dengan formula:

n
Skor Butir Penilaian = × 4
N

Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal

2) Penghitungan Nilai Komponen 1/Capaian SKP


Nilai Capaian SKP merupakan kumulatif nilai setiap butir penilaian
dengan formula sebagai berikut:

x
Nilai Capaian SKP = × 100
X
Keterangan:
x: jumlah nilai yang diperoleh
X: jumlah nilai maksimum

b. Pengolahan Nilai Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja


Penetapan Nilai Perilaku Kerja KTAS melalui langkah-langkah berikut:
1) Penetapan Skor setiap aspek dengan rentang 0-2
2) Penetapan Nilai Aspek Perilaku Kerja dengan formula:

n
Nilai Setiap Aspek Perilaku Kerja = × 100
N

Keterangan:
n : modus dari skor setiap aspek dari penilai dan responden (guru,
peserta didik, pelaksana teknis, dan pengurus komite sekolah)
N : jumlah skor maksimal setiap aspek

3) Penentuan Nilai Perilaku Kerja


Nilai Perilaku Kerja KTAS dihitung berdasarkan rerata setiap aspek
penilaian dengan formula sebagai berikut:

∑(n1 + n2 + n3 + n4 + n5)
Nilai Perilaku Kerja =
5

Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama

c. Pengolahan dan Penghitungan Nilai Kehadiran (NKh)


Nilai Kehadiran KTAS dihitung dengan menggunakan formula:

(𝒙 + 𝒚)
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑲𝒆𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒂𝒏 (𝑵𝑲𝒉) = 𝟏𝟎𝟎% − × 𝟏𝟎𝟎%
𝟒𝟔

Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran KTAS
100% : Persentase maksimal kehadiran
x : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan konversi
kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak hormat

d. Penghitungan Nilai Akhir


Nilai Akhir PKKTAS atau disebut Nilai Kinerja Kepala Tenaga Administrasi
Sekolah (NKKTAS) dihitung dengan menggunakan formula:

𝑵𝑲𝑲𝑻𝑨𝑺 = (𝟔𝟎% 𝑲𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏 𝟏 + 𝟒𝟎% 𝑲𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏 𝟐) × 𝑵𝑲𝒉

Keterangan:
NKKTAS: Nilai Kinerja Kepala Tenaga dministrasi Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran

Instrumen dan pengolahan nilai hasil PKKTAS menggunakan aplikasi


PKKTAS dengan moda online maupun offline, sehingga dalam
pengolahan nilai, kepala sekolah sebagai penilai melakukan langkah-
langkah sebagai beriku:
a. Mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP, data perilku
kerja sebagai hasil pemantauan perilaku kerja, dan data kehadiran
kepala sekolah.
b. Mengolah Nilai dengan langkah:
1) Penilai mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP, data
prilaku kerja dan data kehadiran kepala sekolah.
2) Menginstal aplikasi desktop dan sinkronisasi PKTAS.
3) Menekan (klik) rgristasi dan/atau “log in”
4) Menetapkan skor untuk setiap butir penilaian berdasarkan bukti
teridentifikasi dengan cara :
a) Menekan tombol pilihan pada aplikasi untuk setiap butir
penilaian berdasarkan data dan bukti hasil pengamatan
dan/atau pemantauan, dan/atau;
b) Menginput data yang dibutuhkan sesuai dengan butir
penilaian.
c) Menekan tombol cetak hasil
d) Menekan tombol sinkronisasi

Catatan :
Untuk mengecek hasil PKKTAS dapat dilakukan secara online
dengan membuka laman pktas.tendikdikasmen.net dengan
memasukan kode PKKTAS
3. Pelaporan
Hasil PKTAS dilaporkan oleh Kepala Sekolah sebagai penilai kepada
Kepala DInas paling lambat pada bulan Januari tahun berikutnya. Contoh
Format Laporan NIlai Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah
tertera dalam lampiran pedoman ini.

4. Evaluasi dan Tindak Lanjut


a. Evaluasi
Evaluasi PKKTAS merupakan salah satu kegiatan supervisi tenaga
kependidikan dan fungsi manajemen dari kepala sekolah.
Komponen yang dievauasi meliputi perangkat, prosedur, hasil, dan
dampak PKKTAS. Evaluasi PKKTAS bertujuan untuk mengetahui
ketercapaian tujuan, kesesuaian pelaksanaan dengan perangkat
dan prosedur yang telah ditetapkan, dan dampak dari PKKTAS yang
telah dilaksanakan. Evaluasi PKKTAS bermanfaat bagi sekolah
sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan, perbaikan
implementasi tahun berikutnya, dan sebagai bagian dari proses
penjaminan mutu pendidikan. Evaluasi implementasi PKKTAS
dilakukan melalui pemantauan oleh lembaga-lembaga yang
berkewenangan. Pemantauan dapat dilakukan secara terus
menerus, berkala, dan/atau sewaktu-waktu pada saat sebelum,
sedang berjalan, dan/atau setelah PKKTAS berjalan. Pihak yang
memiliki kewenangan untuk mengevaluasi PKKTAS sebagai berikut:
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan evaluasi
terhadap implementasi PKKTAS secara nasional, dengan
sasaran yang dievaluasi adalah Dinas Pendidikan, Pengawas
Sekolah pembina, dan Kepala Sekolah sebagai penilai, dan
KTAS yang dinilai secara acak.
2) Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan evaluasi implementasi
PKKTAS tingkat provinsi dengan sasaran yang dievaluasi
adalah (1) penilai yaitu Kepala Sekolah Khusus (SKh), SMA,
SMK; dan (2) yang dinilai yaitu Kepala TAS SKh, SMA, dan
SMK.
3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaksanakan evaluasi
implementasi PKKTAS tingkat kabupaten/kota dengan sasaran
yang dievaluasi adalah (1) Penilai yaitu kepala sekolah Taman
kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah
Pertama (SMP); dan (2) Pegawai yang dinilai yaitu
KTAS/Pelaksana pada SD, dan KTAS pada SMP.

Prosedur evaluasi dalam rangka menjamin akuntabilitas implementasi


PKKTAS oleh lembaga yang memiliki kewenangan dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Penyusunan Panduan Evaluasi PKKTAS yang sekurang-
kurangnya memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar
belakang, tujuan, sasaran, dan manfaat evaluas; (2) Perangkat
Evaluasi; (3) Prosedur Evaluasi yang meliputi persiapan,
pelaksanaan, pengeolahan/analisis data hasil evauasi, dan
pelaporan; (4) Penutup.
2) Pelaksanaan evaluasi PKKTAS
3) Pengolahan dan Analisis Data Hasil Evaluasi PKKTAS
4) Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi, yang sekurang-kurangnya
memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan,
sasaran, dan manfaat evaluasi; (2) Prosedur/Mekanisme
Evaluasi, (3) Hasil Evaluasi; (4) Analisis data hasil evaluasi; (5)
Penutup yang meliputi kesimpulan dan rekomendasi/ tindak
lanjut.

c. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi kinerja, KTAS berhak
memperoleh pengahargaan (reward), sanksi (punishment), dan
pembinaan. Secara rinci diuraikan sebagai berikut.
1) Penghargaan
Penghargaan bagi KTAS yang telah mencapai kinerja baik dapat
berupa tetap bertahan menjadi KTAS (tidak diberhentikan) atau
promosi pada jabatan vertical atau diagonal.
2) Hukuman
Hukuman bagi KTAS yang kinerjanya belum mencapai kategori Baik,
secara tidak langsung dapat berupa:
a) Pemberhentian sebagai KTAS Sekolah
KTAS yang belum mencapai Nilai Kinerja Baik secara berturut-
turut selama dua tahun dapat diberhentikan sebagai KTAS sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) Hukuman Disiplin Pegawai
Hukuman disiplin pegawai diberikan kepada KTAS yang:
a) Tidak menaati ketentuan masuk dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah ketentuan
datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan
jam kerja serta tidak berada di tempat umum bukan karena
dinas. Keterlambatan masuk kerja dan/pulang cepat dihitung
secara kumulatif dan dikonversi 7,5 (tujuh setengah) jam
sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja. Merujuk pada
amanah PP 53/2010, hukuman disiplin PNS (termasuk
KTAS) tertera pada Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Hukuman Disiplin bagi PNS
(termasuk KTAS) Tidak Masuk Kerja dan Tidak Menaati
Ketentuan Jam Kerja Tanpa Alasan

Jumlah Tidak
No Hukuman Disiplin
Hadir (hari kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. 11-15 Pernyataan Tidak Puas secara tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji Berkala satu tahun
5. 21-25 Penundaan Kenaiakan Pangkat satu
tahuan
6. 26-30 Penurunan Pangkat Setingkat lebih
rendah 1 (satu) tahun
7. 31-35 Penurunan Pangkat Setingkat Lebih
Rendah 3 (tiga) tahun
8. 36-40 Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah
9. 41-45 Pembebasan dari Jabatan bagi PNS
10. ≥ 46 Pemberhentian dengan hormat atas
permintaan sendiri atau pemberhentian
dengan tidak hormat

b) Tidak menaati Capaian SKP Minimal


PNS (termasuk KTAS) yang tidak menaati capaian SKP
minimal diberikan sanksi berupa hukuman disipliin sedang
atau berat. Ketentuan tersebut merujuk pada PP 53/2010
dan tertera pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Sanksi bagi PNS (termasuk KTAS)


Tidak Memenuhi Capaian SKP Minimal

Capaian
No. Sanksi
SKP (%)
1. 25% s.d. Hukuman  Penundaan kenaikan gaji berkala
50% Disiplin selama 1 (satu) tahun
Sedang  Penundaan kenaikan pangkat
selama 1 (satu) tahun
 Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 1 (satu)
tahun
2. Kurang Hukuman  Penurunan pangkat setingkat
dari 25% Disiplin lebih rendah selama 3 (tiga)
Berat tahun.
 Pemindahan dalam rangka
penurunan pangkat setingkat
lebih rendah.
 Pembebasan dari jabatan.
 Pembehentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS
 Pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai PNS

3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding
penghargaan dan hukuman adalah pembinaan.
Berdasarkan evaluasi hasil PKKTAS, instansi
pembina/pengguna berkewajiban melakukan pembinaan
dengan tujuan meningkatkan kompetensi tenaga
administrasi sekolah yang akan berdampak pada
peningkatan kinerja tenaga administrasi sekolah.
Pembinaan dapat berupa bimbingan teknis, FGD,
memfasilitasi wadah pengembangan dan peningatan
profesi pengawas sekolah, dan sebagainya.

D. Tugas Pihak Terkait


1. Tugas Kepala Tenaga Administrasi Sekolah
Tugas KTAS dalam PKKTAS sebagai berikut
a. Menginventarisasi dokumen bukti (satuan hasil) pelaksanaan tugas
KTAS
b. Melakukan evaluasi diri dengan menggunakan Formulir PKKTAS
secara offline dengan menggunakan instrumen yang sama dengan
instrumen yang digunakan penilai.
c. KTAS dinilai melalui tahapan:
1) mempersiapkan bukti fisik,
2) menerima Asesor (Tim Penilai),
3) merespons wawancara,
4) merespons yang mengobervasi (mengamati),
5) merespons hasil penilaian, dan
6) menerima/mengecek hasil penilaian.

2. Tugas Kepala Sekolah


Tugas Kepala Sekolah dalam PKKTAS sebagai berikut.
a. Memberikan pengenalan dan pendalaman tentang PKTAS kepada
KTAS.
b. Melaksanakan PKKTAS.
c. Mengolah nilai kinerja KTAS pada aplikasi PKKTAS.
d. Mendokumentasikan Nilai Kinerja KTAS.
e. Melaporkan Hasil PKKTAS kepada Kepala Dinas Pendidikan.
f. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil PKKTAS dengan
melaksanakn pembinaan, pembimbingan, dan pelatihan
professional kepada KTAS.

3. Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/


Kabupaten/Kota
Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai kewenangan dalam PKKTAS sebagai
berikut.
a. Melakukan koordinasi dengan Kemdikbud terkait kebijakan
PKKTAS.
b. Melakukan sosialisasi Kebijakan PKKTAS.
c. Melakukan Bimbingan Teknis PKKTAS.
d. Melakukan koordinasi dengan Kemdikbud terkait penguatan
kompetensi kepala sekolah (peniai -KTAS) dalam PKKTAS

4. Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam PKKTAS
sebagai berikut:
1) Menyusun bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan
kebijakan tentang PKKTAS;
2) Menyusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sekaitan
PKKTAS,
3) Menyusun Perangkat PKKTAS pendidikan dasar dan menengah
dengan moda online dan offline dan.
4) Menyusun Bimbingan Teknis PKKTAS
5) Melakukan supervisi PKKTAS Pendidikan Dasar dan Menengah
(dalam bentuk pendampingan, FGD, dan lain-lain)
BAB V
PENILAIAN KINERJA KEPALA PERPUSTAKAAN

A. Konsep Penilaian Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah


1. Pengertian
Penilaian Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah (PKKPS) adalah
penilaian dari setiap butir kegiatan tugas pokok kepala perpustakaan
sekolah dalam rangka pembinaan karier, kepangkatan, dan/atau
jabatannya.

2. Tujuan
PKKPS secara umum bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan
pegawai (termasuk KPS) yang didasarkan sistem prestasi jabatan dan
karirnya. Sedangkan secara khusus, PKKPS bertujuan untu: (1)
evaluasi diri tenaga perpustakaan sekolah; (2) perbaikan kinerja tenaga
perpustakaan sekolah; (3) pengembangan karier tenaga perpustakaan
sekolah; dan penentuan nilai kinerja tenaga perpustakaan sekolah
sebagai dasar pengembangan keprofesian berkelanjutan.

6. Prinsip
PKKPS dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut:
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan KPS yang
dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.

3. Penilai
PKKPS dilakukan oleh Kepala Sekolah sebagai atasan langsung.

4. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian


Komponen Penilaian PKKPS meliputi capaian SKP, Perilaku Kerja,
dan Kehadiran. Secara rinci diuraikan sebagai berikut.
a. Capaian SKP
Capaian SKP kepala perpustakaan sekolah meliput sub-komponen:
1) Pengelolaan Perpustakaan
a) Merencanakan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan
b) Melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
kegiatan perpustakaan
2) Pelayanan Perpustakaan
a) Malaksanakan Pelayanan teknis
b) Melaksanakan Pelayanan perpustakaan

3) Pengembangan sistem Kepustakawanan


a) Melaksanakan Pengkajian Kepustakawanan
b) Melaksanakan Pengembangan Kepustakawanan
c) Melaksanakan Pengembangan Profesi Kepustakawanan

b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi Sub-Komponen orientasi layanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan deskripsi
setiap Sub-Komponen sebagai berikut:
1) orientasi layanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS (termasuk
KPS) dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani
antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja
terkait, dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan untuk bertindak sesuai dengan
nilai, norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan PNS (termasuk KPS) untuk
mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan
kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang,
dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan PNS (termasuk KPS) untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan
yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
5) Kerja sama adalah kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerja
sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam unit
kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan
tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna
dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh kepala
sekolah dan responden sekurang-kurangnya:
a. satu orang guru,
b. satu orang tenaga administrasi sekolah,
c. satu orang tenaga laboratorium,
d. perwakilan tenaga perpustakaan, dan
e. sepuluh perwakilan peserta didik.

c. Kehadiran Kepala Perpustakaan Sekolah


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dalam Pasal 3 Angka 3 dinyatakan
bahwa setiap PNS (termasuk KPS) wajib masuk kerja dan mentaati
ketentuan jam kerja. Hal ini dipertegas dalam penjelasan PP tesebut
yang dimaksud dengan masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
adalah setiap PNS (termasuk KPS) datang, melaksanakan tugas, dan
pulang sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum
bukan karena dinas. Apabila berhalangan hadir, wajib memberi tahu
kepada pejabat yang berwenang. Keterlambatan masuk kerja
dan/pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 (tujuh
setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja.

Indikator penilaian, butir penilain, dan bukti fisik untuk setiap


komponen dan Sub-Komponen penilaian (SKP, Perilaku kerja, dan
kehadiran) tertuang dalam Kisi-kisi Instrumen yang tertera pada
Tabel 5.1 berikut. Kisi-kisi ini sebagai pedoman pengembangan
instrumen PKKPS yang dapat diunduh pada laman
PKKPS.tendidkdikdasmen.net
Tabel 5.1 Kisi-Kisi Penilaian Kinerja Tenaga Perpustakaan Sekolah

Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
I. Sasaran Kerja
Pegawai
A. Pengelolaan 1. Merencanakan a. Perumusan visi-misi  Dokumen perumusan visi-
Perpustakaan penyelenggaraan perpustakaan sekolah misi perpustakaan sekolah
kegiatan perpustakaan b. Penyusunan naskah yang ditetapkan dengan
kebijakan pengembangan Surat Keputusan Kepala
koleksi Sekolah
c. Penyusunan renstra  Naskah kebijakan
perpustakaan sekolah pengembangan koleksi
d. Penyusunan program kerja  Dokumen renstra
tahunan perpustakaan penyelenggaraan kegiatan
sekolah perpustakaan jangka
e. Penyusunan program literasi menengah dan panjang
 Naskah program kerja
tahunan penyelenggaraan
kegiatan perpustakaan
 Naskah program literasi
2. Melaksanakan a. Penyusunan instrumen  instrumen monitoring dan
monitoring dan evaluasi monitoring dan evaluasi evaluasi penyelenggaraan
penyelenggaraan penyelenggaraan kegiatan kegiatan perpustakaan
kegiatan perpustakaan perpustakaan
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
b. Pelaksanaan monitoring dan  Ada laporan pelaksanaan
evaluasi penyelenggaraan monitoring dan evaluasi
kegiatan perpustakaan penyelenggaraan kegiatan
c. Penyusunan instrumen perpustakaan
monitoring dan evaluasi  instrumen monitoring dan
pengembangan sumber daya evaluasi pengembangan
perpustakaan sumber daya perpustakaan
d. Pelaksanaan monitoring dan  Laporan pelaksanaan
evaluasi pengembangan monitoring dan evaluasi
sumber daya perpustakaan pengembangan sumber
e. Penyusunan instrumen daya perpustakaan
monitoring dan evaluasi  Instrumen monitoring dan
anggaran perpustakaan evaluasi anggaran
f. Pelaksanaan monitoring dan perpustakaan
evaluasi anggaran  Laporan pelaksanaan
perpustakaan monitoring dan evaluasi
anggaran perpustakaan
B. Penyelenggaraan 1. Malaksanakan a. Memiliki Jumlah seleksi buku
 Laporan jumlah seleksi
Perpustakaan Pelayanan teknis usulan pengadaan bahan
buku usulan pengadaan
perpustakaan
bahan perpustakaan pada
b. Memiliki jumlah buku yang
tiga tahun terakhir
diklasifikasi
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
c. Memiliki jumlah buku yang  Laporan jumlah buku yang
ditentukan tajuk subyek diklasifikasi pada tiga
d. Memiliki jumlah Alat tahun terakhir
telusur/katalog yang dibuat  Laporan jumlah buku yang
e. Memiliki Program perawatan ditentukan tajuk subyek
koleksi perpustakaan pada tiga tahun terakhir
 Laporan jumlah
penyusunan alat
telusur/katalog pada tiga
tahun terakhir
 Laporan jumlah perawatan
koleksi perpustakaan
pada tiga tahun terakhir
3. Melaksanakan 1. mendata pengunjung manual  Data jumlah pengunjung
Pelayanan pemustaka dan online manual dan online pada
2. mendata Peminjam dan buku tiga tahun terakhir
yang dipinjam  Data jumlah Peminjam dan
3. mendata pemustaka yang buku yang dipinjam pada
dilayani jasa rujukan manual tiga tahun terakhir
dan online  Data jumlah pemustaka
4. Melaksanakan program yang dilayani jasa rujukan
kegiatan pendidikan pemakai manual dan online pada
tiga tahun terakhir
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
 Laporan kegiatan
pendidikan pemakai pada
tiga tahun terakhir
C. Pengembangan 1. Melaksanakan a. Mengkaji kepustakawanan  Naskah kajian minat baca
sistem Pengkajian b. Pengembangan  Naskah kajian kepuasan
Kepustakawanan Kepustakawanan kepustakawanan pemustaka
c. Penganalsisan/pengkritisian  Naskah kajian keterpakaian
karya kepustakawanan perpustakaan dalam
d. Penelaahan pengembangan pembelajaran
system kepustakawanan  Naskah kajian literasi
sekolah
e. Melaksanakan pengkajian
minat baca
f. Melaksanakan pengkajian
kepuasan pemustaka
g. Melaksanakan pengkajian
keterpakaian perpustakaan
dalam pembelajaran
h. Melaksanakan pengkajian
iterasi sekolah
2. Melaksanakan a. Melaksanakan program,  Dokumen pelaksanaan dan
Pengembangan promosi perpustakaan Laporan Kegiatan Promosi
Kepustakawanan Perpustakaan
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
b. Melaksanakan sosialisasi  Dokumen pelaksanaan dan
perpustakaan Laporan sosialisasi
c. Melaksanakanprogram literasi perpustakaan
perpustakaan  Dokumen Program dan
d. Menyusun makalah/tulisan Laporan Literasi
tentang perpustakaan Perpustakaan
 Dokuman makalah/tulisan
tentang perpustakaan
3. Melaksanakan a. Pembuatan Karya Tulis/Karya  Karya Tulis/Karya Ilmiah di
Pengembangan Profesi Ilmiah di bidang bidang Keputakawanan
Kepustakawanan Keputakawanan  Buku dan Bahan
b. Penerjemahan/penyaduran Saduran?terjemahan di
Buku dan Bahan lain di bidang bidang kepustakawanan
kepustakawanan  Buku Pedoman/Ketentuan
c. Penyusunan Buku Pelaksnaan/Ketentuan
Pedoman/Ketentuan Teknis Jabatan Fungsional
Pelaksnaan/Ketentuan Teknis Pustakawan
Jabatan Fungsional
Pustakawan

D. Kegiatan Penunjang a. Pendidikan dan pelatihan  Sertifikat kegiatan


dan atau bimbingan teknis pendidikan dan pelatihan
di bidang Kepustakawanan
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
b. Peran serta dalam Seminar dan atau bimbingan teknis
atau lokakarya atau di bidang Kepustakawanan
konferensi di bidang  Sertifikat kegiatan seminar
Kepustakawanan atau lokakarya atau
c. Magang/studi banding konferensi di bidang
perpustakaan Kepustakawanan
d. Keanggitaan dalam  Surat Tugas, Sertifikat
organisasi profesi Kegiatan Magang atau
e. Keanggotaan dalm Tim Studi Banding
Penilai pPerpustakaan
 Dokuman SK Pengurus
kepengurusan atau
keanggotaan organisasi
profesi di bidang
Kepustakaan
II. Perilaku Kerja
A. Orientasi Sikap dan perilaku kerja Kepala a. sikap sopan Kepala Perpustakaan Catatan Hasil Pengamatan dan
Pelayanan Perpustakaan Sekolah dalam Sekolah dalam memberikan Pemantauan Sikap dan Perilaku
memberikan pelayanan terbaik pelayanan terbaik kepada pesera dengan format tertera pada
kepada yang dilayani antara lain didik Lampiran 1 Pedoman ini.
meliputi masyarakat, atasan, rekan b. sikap sopan Kepala Perpustakaan
sekerja, unit kerja terkait, dan/atau Sekolah dalam memberikan
instansi lain pelayanan terbaik kepada guru.
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
c. sikap sopan Kepala Perpustakaan
Sekolah dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada sesame
tenaga perpustakaan sekolah.
m. sikap sopan Kepala
Perpustakaan Sekolah sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada kepala sekolah
n. sikap sopan Kepala
Perpustakaan Sekolah dalam
memberikan pelayanan terbaik
kepada Pengawas Sekolah
Pembina.
o. Sikap sopan Kepala
Perpustakaan Sekolah dalam
memberika pelayanan terbaik
kepada pejabat/pelaksana di
Dinas Pendidikan.
B. Integritas Kemampuan Kepala Perpustakaan a. Kemampuan Kepala Catatan Hasil Pengamatan dan
Sekolah untuk bertindak sesuai Perpustakaan Sekolah untuk Pemantauan Sikap dan Perilaku
dengan nilai, norma dan etika bertindak sesuai dengan nilai dengan format tertera pada
dalam organisasi. dalam organisasi. Lampiran 1 Pedoman ini.
b. Kemampuan Kepala
Perpustakaan Sekolah untuk
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
bertindak sesuai dengan norma
dalam organisasi
c. Kemampuan Kepala
Perpustakaan Sekolah untuk
bertindak sesuai dengan etika
dalam organisasi.
C. Komitmen Kemauan dan kemampuan kepala a. Kepala Perpustakaan Sekolah Catatan Hasil Pengamatan dan
sekolahuntuk menyelaraskan sikap menegakkan ideologi Pancasila, Pemantauan Sikap dan Perilaku
dan tindakan pengawas sekolah UUD/45, dan Bineka Tunggal dengan format tertera pada
untuk mewujudkan tujuan Ika, dan rencana Pemerintah Lampiran 1 Pedoman ini.
organisasi dengan mengutamakan b. Kepala Perpustakaan Sekolah
kepentingan dinas daripada mengutamakan Kepentingan
kepentingan diri sendiri, kedinasan daripada
seseorang, dan/atau golongan. kepentingan pribadi dan/atau
golongan.
c. Kepala Perpustakaan Sekolah
berdaya dan berhasil guna
dalam menjalankan tugas pokok
dan tanggungjawabnya
D. Disiplin Kesanggupan Kepala a. Kepala Perpustakaan Sekolah Catatan Hasil Pengamatan dan
Perpustakaan Sekolah sekolah menaati ketentuan peraturan Pemantauan Sikap dan Perilaku
untuk menaati kewajiban dan perundang-undangan dalam dengan format tertera pada
menghindari larangan yang melaksanakan tugas Lampiran 1 Pedoman ini.
ditentukan dalam peraturan b. Kepala Perpustakaan Sekolah
perundang-undangan dan/atau mentatati ketentuan jam kerja
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
peraturan kedinasan yang apabila c. Kepala Perpustakaan Sekolah
tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi menyimpan dan/atau memelihara
hukuman disiplin. barang milik negara yang
dipercayakan kepada Kepala
Perpustakaan Sekolah
E. Kerja sama Kemauan dan kemampuan Kepala a. Kepala Perpustakaan Sekolah Catatan Hasil Pengamatan dan
Perpustakaan Sekolah untuk mampu bekerja sama dengan Pemantauan Sikap dan Perilaku
bekerja sama dengan rekan peserta didik. dengan format tertera pada
sekerja, atasan, bawahan dalam b. Kepala Perpustakaan Sekolah Lampiran 1 Pedoman ini.
unit kerjanya serta instansi lain mampu bekerja sama dengan
dalam menyelesaikan suatu tugas guru.
dan tanggung jawab yang c. Kepala Perpustakaan Sekolah
ditentukan, sehingga mencapai mampu bekerja sama dengan
daya guna dan hasil guna yang tenaga perpustakaan sekolah
sebesar-besarnya. lainnya.
d. Kepala Perpustakaan Sekolah
mampu bekerja sama dengan
Kepala Sekolah.
e. Kepala Perpustakaan Sekolah
mampu bekerja sama dengan
pengawas Sekolah Pembina.
f. Kepala Perpustakaan Sekolah
mampu bekerjasama dengan
pejabat atau pelaksanan Dinas
Pendidikan
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
II. Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran minimal d. Memenuhi jumlah minimal hari  Data Kehadiran Kepala
yang dipersyaratkan. kerja setiap tahun Perpustakaan Sekolah per
NIlai Kehadiran: e. Memenuhi ketepatan waktu minggu.
datang pada hari kerja  Data Kehadiran Kepala
f. Memenuhi ketepatan waktu Perpustakaan Sekolah per
pulang. bulan
 Rekap Data Kehadiran
Kepala Perpustakaan per
Tahun
B. Prosedur Penilaian Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah

Prosedur penilaian kinerja kepala perpustakaan sekolah dilakukan dengan


langkah-langkah: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) pengolahan nilai, (4)
pelapora; (5) evaluasi dan tindak lanjut. Langkah-langkah tersebut tertuang
dalam Gambar 5.1 berikut:

Pengolahan Evaluasi dan


Persiapan Pelaksanaan Pelaporan
Nilai Tindak Lanjut

Pengumpulan Pengolahan Nilai


Persiapan dan
data dan fakta Capaian SKP
penetapan online Evaluasi
penilaian oleh
jadwal
penilai
Pengolahan Nilai
Perilaku Kerja
Pengumpulan
Pemahaman
data dan fakta
Perangkat Pengolahan Nilai offline Tindak Lanjut
penilaian oleh
Penilaian Kehadiran
responden

Gambar 5.1 Prosedur Penilaian Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah

1. Persiapan
Penilai kepala perpustakaan sekolah adalah atasan langsung yaitu
Kepala Perpustakaan Sekolah. Kepala sekolah dalam melaksanaan
penilaian dengan moda online dan/atau offline. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan pada tahap persiapan adalah:
a. Pengawas Sekolah melakukan pembinaan kepada Kepala Sekolah
untuk meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan PKKPS.
b. Kepala Sekolah memberikan pengenalan dan pendalaman tentang
PKKPS berupa pemberian informasi tentang komponen, Sub-
Komponen, indikator, instrumen, prosedur, dan waktu penilaian
kepada kepala perpustakaan sekolah dan tenaga perpustakaan
sekolah.

2. Pelaksanaan
PKKPS dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a. Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun
melalui pemantauan.
b. Mengumulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang dilaksakan
di akhir tahun melalui evaluasi diri tenaga perpustakaan sekolah
dengan menggunakan moda offline
c. Mengecekan bukti fisik hasil evaluasi diri tenaga perpustakaan
sekolah melalui pengamatan, wawancara, dan studi dokumen.
d. Merekap data kehadiran kepala perpustakaan sekolah selama
setahun
e. Menetapkan Nilai Capaian SKP dan perilaku kerja pada akhir
tahun.

Waktu pelaksanaan penilaian kinerja kepala perpustakaan sekolah


dilakukan pada akhir tahun berjalan yaitu bulan Desember. Sedangkan
tempat pelaksanaan penilaian kinerja kepala perpustakaan sekolah
adalah di sekolah dimana kepala perpustakaan sekolah tersebut
bertugas.

3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja KPS diolah dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir penilaian
Nilai setiap butir penilaian Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah
berdasarkan bukti fisik yang teridentifikasi, dengan formula:

n
Skor Butir Penilaian = × 4
N

Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal

2) Penghitungan Nilai Komponen 1: Capaian SKP


Nilai Capaian SKP merupakan kumulatif nilai setiap butir penilaian
dengan formula sebagai berikut:
x
Nilai Capaian SKP = × 100
X
Keterangan:
x: jumlah nilai yang diperoleh
X: jumlah nilai maksimum

b. Pengolahan Nilai Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja


Penetapan Nilai Perilaku Kerja KPS melalui langkah-langkah berikut:
1) Penetapan Skor setiap aspek dengan rentang 0-2
2) Penetapan Nilai Aspek Perilaku Kerja dengan formula:

n
Nilai Setiap Aspek Perilaku Kerja = × 100
N
Keterangan:
n : modus dari skor setiap aspek dari penilai dan responden (guru,
tenaga administrasi sekolah, sesame tenaga perpustakaan sekolah,
tenaga aboratorium, dan peserta didik)
N : jumlah skor maksimal setiap aspek

3) Penentuan Nilai Perilaku Kerja


Nilai Perilaku Kerja dihitung berdasarkan rerata setiap aspek penilaian
dengan formula sebagai berikut:

∑(n1 + n2 + n3 + n4 + n5)
Nilai Perilaku Kerja =
5

Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama

c. Pengolahan dan Penghitungan Nilai Kehadiran (NKh)


Nilai Kehadiran Kepala Laboratorium Sekolah dihitung dengan
menggunakan formula:

(𝒙 + 𝒚)
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑲𝒆𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒂𝒏 (𝑵𝑲𝒉) = 𝟏𝟎𝟎% − × 𝟏𝟎𝟎%
𝟒𝟔

Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran Kepala Laboratorium Sekolah
100% : Persentase maksimal kehadiran
x : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan konversi
kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak hormat

d. Penghitungan Nilai Akhir


Nilai Akhir PKKPS atau disebut Nilai Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah
(NKKPS) dihitung dengan menggunakan formula:

𝑵𝑲𝑲𝑷𝑺 = (𝟔𝟎% 𝑲𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏 𝟏 + 𝟒𝟎% 𝑲𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏 𝟐) × 𝑵𝑲𝒉


Keterangan:
NKKPS: Nilai Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran

Keterangan:
Instrumen dan pengolahan nilai hasil PKKPS menggunakan aplikasi
PKKPS dengan moda online maupun offline, sehingga dalam pengolahan
nilai, pengawas sekolah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP, data perilku kerja
sebagai hasil pemantauan perilaku kerja, dan data kehadiran tenaga
perpustakaan sekolah.
2) Mengolah Nilai dengan langkah:
a) Buka laman PKKPS.tendikdikdasmen.net
b) Klik registrasi atau log in
c) Menetapkan skor untuk setiap butir penilaian berdasarkan bukti
teridentifikasi dengan cara:
(1) Klik pada bottom pilihan pada aplikasi untuk setiap butir
penilaian berdasarkan data dan bukti hasil pengamatan dan
pemantauan;
(2) Menginput data yang dibutuhkan sesuai dengan butir
penilaian

3. Pelaporan
Hasil PKKPS dilaporkan oleh Kepala Sekolah dengan format laporan
NKKPS seperti terlampir pada pedoman ini.

4. Evaluasi, dan Tindak Lanjut


a. Evaluasi
Evaluasi PKKPS merupakan salah satu fungsi manajemen dari
instansi Pembina/pengguna KPS. Komponen yang dievauasi
meliputi perangkat, prosedur, hasil, dan dampak PKKPS. Evaluasi
PKKPS bertujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan,
kesesuaian pelaksanaan dengan perangkat dan prosedur yang telah
ditetapkan, dan dampak dari PKKPS yang telah dilaksanakan.
Evaluasi PKKPS bermanfaat bagi instansi pembina/pengguna
sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan, perbaikan
implementasi tahun berikutnya, dan sebagai bagian dari proses
penjaminan mutu pendidikan. Evaluasi implementasi PKKPS
dilakukan melalui pemantauan oleh lembaga-lembaga terkait.
Pemantauan dapat dilakukan secara terus menerus, berkala,
dan/atau sewaktu-waktu pada saat sebelum, sedang berjalan,
dan/atau setelah PKKPS berjalan. Pihak yang memiliki kewenangan
untuk mengevaluasi PKKPS sebagai berikut:
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan evaluasi
terhadap implementasi PKKPS secara nasional, dengan
sasaran yang dievaluasi adalah Dinas Pendidikan, dan
Pengawas Sekolah pembina, Kepala Sekolah (penilai), KPS
yang dinilai.
2) Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan evaluasi
implementasi PKKPS tingkat provinsi dengan sasaran yang
dievaluasi pengawas sekolah pembina dengan bidang
pengawasan Sekolah Khusus (SKh), bidang pengawasan mata
pelajaran/rumpun mata pelajaran pada SMA dan SMK, kepala
sekolah pada SKh, SMA, dan SMP, dan KPS pada SKh, SMA,
dan SMK
3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaksanakan evaluasi
implementasi PKKPS tingkat kabupaten/kota dengan sasaran
yang dievaluasi adalah pengawas sekolah pembina dengan
bidang pengawasan Taman kanak-Kanak (TK), bidang
pengawasan Sekolah dasar (SD), dan bidang pengawasan
mata pelajaran/rumpun mata pelajaran pada SMP, Kepala
Sekolah pada SD dan SMP, dan KPS pada SD dan SMP.

Prosedur evaluasi dalam rangka menjamin akuntabilitas


implementasi PKKPS dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Penyusunan Panduan Evaluasi PKKPS yang sekurang-
kurangnya memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar
belakang, tujuan, sasaran, dan manfaat evaluas; (2) Perangkat
Evalusi; (3) Prosedur Evaluasi yang meliputi persiapan,
pelaksanaan, pengeolahan/analisis data hasil evauasi, dan
pelaporan; (4) Penutup.
2) Pelaksanaan evaluasi PKKPS
3) Pengolahan dan Analisis Data Hasil Evaluasi PKKPS
4) Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi, yang sekurang-
kurangnya memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar
belakang, tujuan, sasaran, dan manfaat evaluasi; (2)
Prosedur/Mekanisme Evaluasi, (3) Hasil Evaluasi; (4) Analisis
data hasil evaluasi; (4) Penutup yang meliputi kesimpulan dan
rekomendasi/ tindak lanjut.

b. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi PKKPS, KPS
memperoleh pengahargaan (reward), sanksi (punishment), dan
pembinaan.
1) Penghargaan
Penghargaan bagi KPS yang telah mencapai kinerja baik
dapat berupa promosi dan pengahargaan Angka Kredit
sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun
2014 Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya.
2) Hukuman
Hukuman bagi KPS yang kinerjanya belum mencapai kategori
Baik, secara tidak langsung dapat berupa:
a) Hukuman Disiplin Pegawai
Hukuman disiplin diberikan kepada pengawas sekolah
yang:
(1) Tidak menaati ketentuan masuk dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah
ketentuan PNS (termasuk KPS) datang,
melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan
jam kerja serta tidak berada di tempat umum bukan
karena dinas. Keterlambatan masuk kerja dan/pulang
cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5
(tujuh setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak
masuk kerja. Merujuk pada amanah PP 53/2010,
hukuman disiplin PNS (termasuk pengawas sekolah)
tertera pada Tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3 Hukuman Disiplin bagi PNS (termasuk


KPS) Tidak Masuk Kerja dan Tidak Menaati
Ketentuan Jam Kerja Tanpa Alasan

Jumlah
No Tidak Hadir Hukuman Disiplin
(hari kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. 11-15 Pernyataan Tidak Puas secara
tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji Berkala satu
tahun
5. 21-25 Penundaan Kenaiakan Pangkat
satu tahuan
6. 26-30 Penurunan Pangkat Setingkat
lebih rendah 1 (satu) tahun
7. 31-35 Penurunan Pangkat Setingkat
Lebih Rendah 3 (tiga) tahun
8. 36-40 Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat
lebih rendah
9. 41-45 Pembebasan dari Jabatan bagi
PNS
10. ≥ 46 Pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau
pemberhentian dengan tidak
hormat

(2) Tidak menaati Capaian SKP Minimal


PNS (termasuk KPS) yang tidak menaati capaian
SKP diberikan sanksi berupa hukuman disipliin
sedang atau berat. Ketentuan tersebut tertera pada
Tabel 2.4 berikut.

Tabel 2.4 Sanksi bagi PNS (termasuk KPS)


Tidak Memenuhi Capaian SKP Minimal

Capaian
No. Sanksi
SKP (%)
1. 25% Hukuman  Penundaan
s.d. Disiplin kenaikan gaji
50% Sedang berkala selama 1
(satu) tahun
 Penundaan
kenaikan pangkat
selama 1 (satu)
tahun
 Penurunan
pangkat setingkat
lebih rendah
selama 1 (satu)
tahun
2. Kurang Hukuman  Penurunan
dari Disiplin pangkat setingkat
25% Berat lebih rendah
selama 3 (tiga)
tahun.
 Pemindahan dalam
rangka penurunan
pangkat setingkat
lebih rendah.
 Pembebasan dari
jabatan.
 Pembehentian
dengan hormat
tidak atas
permintaan sendiri
sebagai PNS
 Pemberhentian
tidak dengan
hormat sebagai
PNS

3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding
penghargaan dan hukuman adalah pembinaan.
Berdasarkan evaluasi hasil PKKPS, instansi
pembina/pengguna berkewajiban melakukan pembinaan
dengan tujuan meningkatkan kompetensi KPS yang akan
berdampak pada peningkatan kinerja KPS. Pembinaan
dapat berupa bimbingan teknis, FGD, memfasilitasi wadah
pengembangan dan peningatan profesi KPS, dan
sebagainya.

C. Tugas Pihak Terkait Dalam PKKPS


1. Tugas Kepala Perpustakaan Sekolah
Tugas kepala perpustakaan sekolah dalam PKKPS sebagai berikut:
a. Menginventarisasi dokumen bukti (satuan hasil) pelaksanaan
tugas kepala perpustakaan sekolah
b. Melakukan evaluasi diri

2. Tugas Kepala Sekolah


Tugas kepala sekolah dalam PKKPS sebagai berikut:
a. Memberikan pengenalan dan pendalaman tentang PKKPS
kepada kepala perpustakaan sekolah
b. Melaksanakan PKKPS
c. Mengolah nilai kinerja kepala perpustakaan sekolah pada
aplikasi PKKPS
d. Melaporkan Hasil PKKPS kepada Kepala Dinas Pendidikan
e. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil PKKPS dengan
melaksanakn pembinaan, pembimbingan, dan pelatihan
professional kepala perpustakaan sekolah.

3. Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Provinsi/Kabupaten/Kota
Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam PKKPS sebagai berikut:
a. Koordinasi dengan Kemdikbud terkait kebijakan PKKPS.
b. Sosialisasi Kebijakan PKKPS.
c. Bimbingan Teknis PKKPS.
d. Koordinasi dengan Kemdikbud terkait penguatan kompetensi
kepala sekolah dalam PKKPS

4. Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam PKKPS
sebagai berikut:
a. Menyusun bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan
kebijakan tentang PKKPS;
b. Menyusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK)
berkaitan dengan PKKPS,
c. Menyusun Perangkat PKKPS pendidikan dasar dan menengah
dengan moda online dan offline dan.
d. Bimbingan Teknis PKKPS
e. Supervisi PKKPS Pendidikan anak Usia Dini jalur Pendidikan
Formal, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah dalam
bentuk pendampingan, Diskusi Kelompok Terpumpun, dan lain-
lain).
BAB VI
PENILAIAN KINERJA KEPALA LABORATORIUM SEKOLAH

A. Konsep Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah


1. Pengertian
Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah (PKKLS) adalah penilaian
setiap butir kegiatan yang menjadi beban kerja, tugas dan fungsi kepala
laboratorium sekolah (KLS).

2. Tujuan
PKKLS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan KLS yang
didasarkan pada sistem prestasi dan sistem karier.

3. Prinsip
PKKLS dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut:
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan tenaga
laboratorium yang dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.

4. Penilai
Penilai kinerja KLS adalah atasan langsung seperti tertera pada Tabel 6.1
berikut.

Tabel 6.1 Penilai Kinerja Tenaga Laboratorium Sekolah

Tenaga Peniai Delegasi Penilai


Laboratorium
Kepala Kepala Tim Penilai dan/atau pihak yang
Laboratorium Sekolah ditunjuk tingkat sekolah
Teknisi Kepala Tim Penilai dan/atau pihak yang
Laboratorium ditunjuk tingkat sekolah
Sekolah

Laboran Kepala Tim Penilai dan/atau pihak yang


Laboratorium ditunjuk tingkat sekolah
Sekolah
Pranata Kepala Tim Penilai dan/atau pihak yang
Laboratitum Laboratorium ditunjuk tingkat sekolah
Pendidikan (PLP) Sekolah

5. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian


Komponen penilaian kinerja KLS meliputi capaian SKP, Perilaku Kerja,
dan Kehadiran. Secara rinci diuraikan sebagai berikut:
a. Capaian SKP
Capaian SKP KLS meliput sub-komponen:
1) Pelaksanaan tugas jabatan yang menjadi beban kerjanya
meliputi:
a) Tugas manajerial dan/atau adminsitratif
b) Tugas profesional
2) Pelaksanaan Pengembangan Profesi
Pelaksanaan pengembangan profesi tenaga laboratorium
meliputi penbuatan karya tulis ilmiah di bidang pengelolaan
laboratorium, penerjemahan Buku atau Pustaka lain di bidang
pengelolaan laboratorium, penyusunan satandar atau pedoman
pengelolaaan laboratorium, penemuan teknologi tepat guna di
bidang pengelolaan laboratorium, dan mengikuti kegiatan
pendidikan Profesi PLP (Sertiikat Profesi)

b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi Sub-Komponen orientasi layanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan deskripsi setiap
Sub-Komponen sebagai berikut:
1) orientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja KLS dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain
meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait,
dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan KLS untuk bertindak sesuai
dengan nilai, norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan KLS untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan tenaga laboratorium untuk
mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan
kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang,
dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan KLS untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang
apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
5) kerja sama adalah kemauan dan kemampuan KLS untuk bekerja
sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam unit
kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan
tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna
dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh Kepala
Sekolah dan responden sekurang-kurangnya:
1) tiga orang guru
2) sepuluh peserta didik,
3) satu tenaga administrasi sekolah, dan
4) satu orang tenaga perpustakaan sekolah.

c. Kehadiran Kepala Laboratorium Sekolah


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dalam Pasal 3 Angka 3 dinyatakan bahwa
setiap Pegawai Negeri Sipil (termasuk KLS) wajib masuk kerja dan
mentaati ketentuan jam kerja. Hal ini dipertegas dalam penjelasan PP
tesebut yang dimaksud dengan masuk kerja dan menaati ketentuan jam
kerja adalah setiap KLS datang, melaksanakan tugas, dan pulang
sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum bukan
karena dinas. Apabila berhalangan hadir, wajib memberi tahu kepada
pejabat yang berwenang. Keterlambatan masuk kerja dan/pulang cepat
dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 (tujuh setengah) jam sama
dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja. Sub-Komponen dan indikator
penilaian untuk setiap komponen kehadiran tertera pada Tabel 6.2
berikut
Tabel 6.2 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah

Komponen dan Sub-


No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
I Capaian SKP
A. Pelaksanaan 1. Kepala laboratorium a. Kepala laboratorium  Dokumen pengembangan
tugas jabatan merencanakan kegiatan dan merencanakan kegiatan kegiatan
berdasarkan pengembangan laboratorium laboratorium sekolah laboratorium/bengkel, dibuat
untuk setiap sekolah
berdasarkan
beban kerja
tenaga jurusan/program keahlian
laboratorium  Dokumen program rencana
kerja tahunan pengelolaan
laboratorium/bengkel, dibuat
berdasarkan
jurusan/program keahlian
 Dokumen Prosedur,Instruksi
Kerja dan Formulir, dibuat
berdasarkan
jurusan/program keahlian
 Dokumen rencana
pengembangan mutu
layanan
laboratorium/bengkel, dibuat
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
berdasarkan
jurusan/program keahlian
 Dokumen program
perawatan peralatan dan
bahan di
laboratorium/bengkel
2. Kepala Laboratorium a. Menyusuan jadwal dan  Dokumen jadwal dan
mengelola kegiatan rencana koordinasi rencana koordinasi kegiatan
laboratorium kegiatan laboratorium, laboratorium, dibuat
sekolah/madrasah
dibuat berdasarkan berdasarkan jurusan
jurusan program keahlian. program keahlian.
 Dokumen pelaksanaan
koordinasi laboratorium
b. Melaksankan pemantauan Ada dokumen pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan dan laporan hasil pematauan
laboratorium , dibuat dan evaluasi kegiatan
laboratorium, dibuat
berdasarkan jurusan/program
berdasarkan jurusan/program
keadilan. keahlian

c. Melaksankan pemantauan  Dokumen pelkasanaan dan


dan evaluasi kegiatan laporan hasil pemantauan
laboratorium , dibuat dan evaluasi kegiatan
laboratorium , dibuat
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
berdasarkan jurusan/program berdasarkan
keadilan jurusan/program keadilan

d. Melaksanakan kegiatan  Dokumen laporan kegiatan


laboratorium, dibuat laboratorium, dibuat
berdasarkan jurusan/program berdasarkan
keahlian jurusan/program keahlian
3. Kepala laboratorium a. Kepala laboratorium  Dokumen rincian tugas
membagi tugas teknisi dan membagi tugas teknisi teknisi dan laboran, dibuat
laboran laboratorium sekolah dan atau laboran berdasarkan
laboratorium sekolah jurusan/program keahlian
 Dokumen jadwal kerja
teknisi dan laboran, dibuat
berdasarkan
jurusan/program keahlian
 dokumen laporan
pelaksanaan supervisi
terhadap teknisi dan
laboran
 Dokumen laporan
pelaksanaan supervisi
terhadap teknisi dan
laboran
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
4. Kepala laboratorium a. Kepala laboratorium  Dokumen laporan hasil
memantau sarana dan memantau sarana pemantauan bahan, dibuat
prasarana laboratorium laboratorium sekolah berdasarkan klasifikasi
sekolah
bahan umum dan khusus
 Dokumen laporan hasil
pemantauan alat, dibuat
berdasarkan kategori alat
(3,2 atau 1)

b. Kepala laboratorium  Dokumen laporan bulanan


memantau prasarana dan tahunan tentang kondisi
laboratorium sekolah dan pemanfaatan
laboratorium
5. Kepala laboratorium a. Kepala laboratorium  Dokumen hasil evaluasi dan
mengevaluasi kinerja teknisi mengevaluasi kinerja penilaian kinerja teknisi dan
dan laboran serta kegiatan teknisi dan atau laboran atau laboran, dibuat
laboratorium sekolah
laboratorium sekolah berdasarkan
jurusan/program keahlian

b. Kepala laboratorium  Dokumen hasil evaluasi dan


mengevaluasi kegiatan penilaian dan evaluasi
laboratorium sekolah kegiatan laboratorium,
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
dibuat berdasarkan
jurusan/program keahlian
6. Kepala laboratorium a. Kepala laboratorium  Dokumen rencana
menerapkan gagasan, teori, menerapkan gagasan, menerapkan gagasan dalam
dan prinsip kegiatan teori, pengelolaan pengembangan
laboratorium sekolah
laboratorium
b. Kepala laboratorium  Dokumen makalah hasil
menerapkan prinsip penerapan (best practice)
kegiatan laboratorium
sekolah
7. Kepala laboratorium Kepala laboratorium  Dokumen rencana kegiatan
memanfaatkan laboratorium memanfaatkan laboratorium laboratorium untuk
untuk kepentingan pendidikan untuk kepentingan pendidikan (pratikum),
dan penelitian di sekolah
pendidikan dan penelitian di dibuat berdasarkan
sekolah jurusan/program keahlian
 Dokumen rencana kegiatan
laboratorium untuk
penelitian
 Dokumen hasil
pelaksanaan laboratorium
untuk pendidikan
(praktikum)
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
 Dokumen hasil
pelaksanaan laboratorium
untuk penelitian
 Dokumen hasil publikasi
karya tulis ilmiah dalam
pengelolaan laboratorium

8. Kepala laboratorium menjaga Kepala laboratorium menjaga  Dokumen hasil penerapan


kesehatan dan keselamatan kesehatan dan keselamatan K3 dalam pengelolaan
kerja di laboratorium sekolah kerja di laboratorium sekolah laboratorium
 Dokumen hasil penerapan
dan pemantauan
penanganan bahan
berbahaya dan beracun dan
limbah dalam pengelolaan
laboratorium
B. Pengembangan Melaksanakan Pengembangan a. Membat Karya Ilmiah di  Karya Ilmiah di Bidang
Profesi Profesi Bidang pengelolaan pengelolaan labratoriu
labratoriu  Dokumen hasil publikasi
karya tulis ilmiah dalam
pengelolaan laboratorium
b. Menerjemahkan Buku  Buku Terjemahan dan
dan Pustaka Lainnya di Pustaka Terjemahan
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
Bidang Pengelolaan Lainnya di Bidang
laboratorium Pengelolaan laboratorium
c. Menyusun Standar atau  Pedoman Pengelolaan
Pedoman Pengelolaan Laboratorium
Laboratorium
d. Menemukan Teknologi  Karya Teknologi tepat guna
tepat guna guna di guna di bidang pengelolaan
bidang pengelolaan laboratorium
laboratorium
e. Mengikuti pendidikan  Sertifikat Profesi Kepala
profesi Laboratorium atau llaboran

II Perilaku Kerja
A. Orientasi Pelayanan Sikap dan perilaku kerja Kepala a. sikap sopan Kepala Catatan Hasil Pengamatan dan
Laboratorium Sekolah dalam Laboratorium Sekolah dalam Pemantauan Sikap dan Perilaku
memberikan pelayanan terbaik memberikan pelayanan dengan format tertera pada
kepada yang dilayani antara lain terbaik kepada pesera didik Lampiran 1 Pedoman ini.
meliputi masyarakat, atasan, rekan b. sikap sopan Kepala
sekerja, unit kerja terkait, dan/atau Laboratorium Sekolah dalam
instansi lain memberikan pelayanan
terbaik kepada guru.
c. sikap sopan Kepala
Laboratorium Sekolah dalam
memberikan pelayanan
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
terbaik kepada sesame
tenaga laboratorium sekolah.
d. sikap sopan Kepala
Laboratorium Sekolah
sekolah dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada
kepala sekolah.
e. sikap sopan Kepala
Laboratorium Sekolah dalam
memberikan pelayanan
terbaik kepada Pengawas
Sekolah Pembina.
f. Sikap sopan Kepala
Laboratorium Sekolah dalam
memberika pelayanan terbaik
kepada pejabat/pelaksana di
Dinas Pendidikan.
B. Integritas Kemampuan Kepala Laboratorium a. Kemampuan Kepala Catatan Hasil Pengamatan dan
Sekolah untuk bertindak sesuai Laboratorium Sekolah untuk Pemantauan Sikap dan Perilaku
dengan nilai, norma dan etika dalam bertindak sesuai dengan nilai dengan format tertera pada
organisasi. dalam organisasi. Lampiran 1 Pedoman ini.
b. Kemampuan Kepala
Laboratorium Sekolah untuk
bertindak sesuai dengan
norma dalam organisasi.
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
c. Kemampuan Kepala
Laboratorium Sekolah untuk
bertindak sesuai dengan etika
dalam organisasi.
C. Komitmen Kemauan dan kemampuan Kepala a. Kepala Laboratorium Catatan Hasil Pengamatan dan
Laboratorium Sekolah untuk Sekolah menegakkan Pemantauan Sikap dan Perilaku
menyelaraskan sikap dan tindakan ideologi Pancasila, dengan format tertera pada
pengawas sekolah untuk UUD/45, dan Bineka Lampiran 1 Pedoman ini.
mewujudkan tujuan organisasi Tunggal Ika, dan rencana
dengan mengutamakan kepentingan Pemerintah
dinas daripada kepentingan diri b. Kepala Laboratorium
sendiri, seseorang, dan/atau Sekolah mengutamakan
golongan. Kepentingan kedinasan
daripada kepentingan
pribadi dan/atau golongan.
c. Kepala Laboratorium
Sekolah berdaya dan
berhasil guna dalam
menjalankan tugas pokok
dan tanggungjawabnya
D. Disiplin Kesanggupan Kepala Laboratorium a. Kepala Laboratorium Catatan Hasil Pengamatan dan
Sekolah sekolah untuk menaati Sekolah menaati ketentuan Pemantauan Sikap dan Perilaku
kewajiban dan menghindari larangan peraturan perundang- dengan format tertera pada
yang ditentukan dalam peraturan undangan dalam Lampiran 1 Pedoman ini.
perundang-undangan dan/atau melaksanakan tugas
peraturan kedinasan yang apabila
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi b. Kepala Laboratorium
hukuman disiplin. Sekolah mentatati ketentuan
jam kerja
Kepala Laboratorium Sekolah
c. menyimpan dan/atau
memelihara barang milik
negara yang dipercayakan
kepada Kepala
Perpustakaan Sekolah
E. Kerja sama Kemauan dan kemampuan Kepala a. Kepala Laboratorium Catatan Hasil Pengamatan dan
Laboratorium Sekolah untuk bekerja Sekolah mampu bekerja Pemantauan Sikap dan Perilaku
sama dengan rekan sekerja, atasan, sama dengan peserta didik. dengan format tertera pada
bawahan dalam unit kerjanya serta g. Kepala Laboratorium Lampiran 1 Pedoman ini.
instansi lain dalam menyelesaikan Sekolah mampu bekerja
suatu tugas dan tanggung jawab sama dengan guru.
yang ditentukan, sehingga mencapai h. Kepala Laboratorium
daya guna dan hasil guna yang Sekolah mampu bekerja
sebesar-besarnya. sama dengan tenaga
perpustakaan sekolah
lainnya.
i. Kepala Laboratorium
Sekolah mampu bekerja
sama dengan Kepala
Sekolah.
j. Kepala Laboratorium
Sekolah mampu bekerja
Komponen dan Sub-
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
sama dengan pengawas
Sekolah Pembina.
k. Kepala Laboratorium
Sekolah mampu
bekerjasama dengan
pejabat atau pelaksanan
Dinas Pendidikan
III Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran minimal d. Memenuhi jumlah minimal  Data Kehadiran KLS per
yang dipersyaratkan. hari kerja setiap tahun minggu.
NIlai Kehadiran: e. Memenuhi ketepatan waktu  Data Kehadiran KLS per bulan
𝒙+𝒚 datang pada hari kerja  Rekap Data Kehadiran KLS
𝐍𝐊𝐡 = 𝟏𝟎𝟎% − ( ) × 𝟏𝟎𝟎%
𝟒𝟔 f. Memenuhi ketepatan waktu per Tahun
pulang.
Untuk penilaian kinerja Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dihitung
berdasarkan angka kridit yang diperoleh dari pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi sesuai jabatan yang diduduki. Tugas dan fungsi PLP serta tatacara
penghitungan angka kredit PLP diatur dalam Permenpan & RB Nomor 03 tahun
2010 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka
Kreditnya serta SKB Kepala BKN dan Mendiknas Nomor 02 tahun 2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium
Pendidikan dan Angka Kreditnya.

Berdasarkan komponen, sub-komponen, dan indikator penilaian


dikembangkan instrumen PKKLS untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK yang
tertera pada lampiran Pedoman ini
B. Prosedur Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah

Prosedur PKKLS dilakukan dengan langkah-langkah: (1) persiapan, (2)


pelaksanaan, (3) pengolahan nilai, (4) pelaporan; (5) Evaluasi dan Tindak
Lanjut. Langkah-langkah tersebut digambarkan sebagai berikut:

Pengolahan Evaluasi dan


Persiapan Pelaksanaan Pelaporan
Nilai Tindak Lanjut

Pengolahan
Pengumpulan
Persiapan dan Nilai Capaian
data dan fakta
penetapan
penilaian oleh
SKP online Evaluasi
Penilai
penilai
Pengolahan
Nilai Perilaku
Kerja
Pengumpulan
Pemahaman Tindak
data dan fakta
Perangkat
penilaian oleh Pengolahan offline
penilaian Lanjut
responden Nilai Kehadiran

Gambar 6.1 Prosedur Penilaian Kepala Laboratorium Sekolah

1. Persiapan
Penilai KLS adalah atasan langsung yaitu Kepala Sekolah. Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah kepala sekolah
memberikan pengenalan dan pendalaman tentang PKKLS berupa
pemberian informasi tentang komponen, sub-komponen, indikator,
instrumen, prosedur, dan waktu penilaian KLS .

2. Pelaksanaan
PKKLS dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun melalui
pemantauan.
b. Mengumulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang dilaksakan di
akhir tahun melalui evaluasi diri KLS dengan menggunakan formulir
PKKLS atau dengan menggunakan aplikasi moda offline.
c. Mengecekan bukti fisik hasil evaluasi diri KLS melalui pengamatan,
wawancara, dan studi dokumen oleh Kepala Sekolah sebagai penilai.
d. Merekap data kehadiran tenaga laboratorium selama setahun
e. Menetapkan Nilai Capaian SKP dan perilaku kerja pada akhir tahun.
f. Waktu penetapan nilai dilakukan pada setiap akhir tahun
g. Tempat penilaian dilakukan di sekolah

3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja KLS diolah dengan ketentuan
sebagai berikut.
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir penilaian
Nilai setiap butir penilaian kinerja KLS berdasarkan bukti fisik yang
teridentifikasi, dengan formula:

n
Skor Butir Penilaian = × 4
N

Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal

2) Penghitungan Nilai Capaian SKP


Nilai Capaian SKP merupakan kumulatif nilai setiap butir penilaian
dengan formula sebagai berikut:
x
Nilai Capaian SKP = × 100
X
Keterangan:
x: jumlah nilai yang diperoleh
X: jumlah nilai maksimum

b. Pengolahan Nilai Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja


Penetapan Nilai Perilaku Kerja KLS melalui langkah-langkah berikut:
1) Penetapan Skor setiap aspek dengan rentang 0-2
2) Penetapan Nilai Aspek Perilaku Kerja dengan formula:

n
Nilai Setiap Aspek Perilaku Kerja = × 100
N

Keterangan:
n : modus dari skor setiap aspek dari penilai dan responden (guru,
tenaga administrasi sekolah, tenaga perpustakaan sekolah, dan
peserta didik)
N : jumlah skor maksimal setiap aspek

3) Penentuan Nilai Perilaku Kerja


Nilai Perilaku Kerja KLS dihitung berdasarkan rerata setiap aspek
penilaian dengan formula sebagai berikut:

∑(n1 + n2 + n3 + n4 + n5)
Nilai Perilaku Kerja =
5

Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama

c. Pengolahan dan Penghitungan Nilai Kehadiran (NKh)


Nilai Kehadiran KLS dihitung dengan menggunakan formula:

(𝒙 + 𝒚)
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑲𝒆𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒂𝒏 (𝑵𝑲𝒉) = 𝟏𝟎𝟎% − × 𝟏𝟎𝟎%
𝟒𝟔

Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran KLS
100% : Persentase maksimal kehadiran
x : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan konversi
kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak hormat

d. Penghitungan Nilai Akhir


Nilai Akhir PKKLS atau disebut Nilai Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah
(NKKLS) dihitung dengan menggunakan formula:

𝑵𝑲𝑲𝑳𝑺 = (𝟔𝟎% 𝑲𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏 𝟏 + 𝟒𝟎% 𝑲𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏 𝟐) × 𝑵𝑲𝒉

Keterangan:
NKKKLS: Nilai Kinerja Kepala Laboratorium Kepala Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran

Keterangan:
Instrumen dan pengolahan nilai hasil penilaian kinerja KLS menggunakan
aplikasi PKKLS dengan moda online maupun offline, sehingga dalam
pengolahan nilai, Kepala Sekolah sebagai Penilai melakukan langkah-
langkah sebagai beriku:
a. Mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP, data perilaku kerja
sebagai hasil pemantauan perilaku kerja, dan data kehadiran tenaga
laboratorium, serta hasil evaluasi diri KLS
b. Mengolah Nilai dengan langkah:
1) Buka laman PKKLS.tendikdikdasmen.net
2) Klik registrasi atau log in
3) Menetapkan skor untuk setiap butir penilaian berdasarkan bukti
teridentifikasi dengan cara:
a) Klik pada bottom pilihan pada aplikasi untuk setiap butir
penilaian berdasarkan data dan bukti hasil pengamatan dan
pemantauan;
b) Menginput data yang dibutuhkan sesuai dengan butir penilaian

3. Pelaporan
Hasil PKKLS dilaporkan oleh kepala sekolah dengan format Laporan
NKKLS sebagaimana terlampir pada pedoman ini

4. Evaluasi, dan Tindak Lanjut


a. Evaluasi
Evaluasi PKKLS merupakan salah satu fungsi manajemen dari instansi
Pembina/pengguna KLS. Komponen yang dievauasi meliputi
perangkat, prosedur, hasil, dan dampak PKKLS. Evaluasi PKKLS
bertujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan, kesesuaian
pelaksanaan dengan perangkat dan prosedur yang telah ditetapkan,
dan dampak dari PKKLS yang telah dilaksanakan. Evaluasi PKKLS
bermanfaat bagi instansi pembina/pengguna sebagai bahan masukan
untuk menentukan kebijakan, perbaikan implementasi tahun
berikutnya, dan sebagai bagian dari proses penjaminan mutu
pendidikan. Evaluasi implementasi PKKLS dilakukan melalui
pemantauan oleh lembaga-lembaga terkait. Pemantauan dapat
dilakukan secara terus menerus, berkala, dan/atau sewaktu-waktu
pada saat sebelum, sedang berjalan, dan/atau setelah PKPLS berjalan.
Pihak yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi PKPLS sebagai
berikut:
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan evaluasi
terhadap implementasi PKPLS secara nasional, dengan sasaran
yang dievaluasi adalah Dinas Pendidikan, Korwas, dan Pengawas
Sekolah yang dinilai.
2) Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan evaluasi implementasi
PKKLS tingkat provinsi dengan sasaran yang dievaluasi adalah
pengawas sekolah pembina dengan bidang pengawasan Sekolah
Khusus (SKh), bidang pengawasan mata pelajaran/rumpun mata
pelajaran pada SMA dan SMK, kepala sekolah (penilai), Kepala
Laboratorium SKh, SMA, dan SMK yang dinilai
3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaksanakan evaluasi
implementasi PKKLS tingkat kabupaten/kota dengan sasaran
yang dievaluasi adalah pengawas sekolah dengan bidang
pengawasan Taman kanak-Kanak (TK), bidang pengawasan
Sekolah dasar (SD), dan bidang pengawasan mata
pelajaran/rumpun mata pelajaran pada SMP, Kepala SD dan
SMP, dan KLS yang dinilai.

Prosedur evaluasi dalam rangka menjamin akuntabilitas


implementasi PKKLS dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Menyusun Panduan Evaluasi PKKLS yang sekurang-
kurangnya memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar
belakang, tujuan, sasaran, dan manfaat evaluas; (2) Perangkat
Evalusi; (3) Prosedur Evaluasi yang meliputi persiapan,
pelaksanaan, pengeolahan/analisis data hasil evauasi, dan
pelaporan; (4) Penutup.
2) Melaksanakan evaluasi PKKLS
3) Mengolah dan menganalisis Data Hasil Evaluasi PKKLS
4) Menyusun Laporan Hasil Evaluasi, yang sekurang-kurangnya
memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan,
sasaran, dan manfaat evaluasi; (2) Prosedur/Mekanisme
Evaluasi, (3) Hasil Evaluasi; (4) Analisis data hasil evaluasi; (4)
(4) Penutup yang meliputi kesimpulan dan rekomendasi/ tindak
lanjut.

b. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi PKKLS, KLS
memperoleh pengahargaan (reward), sanksi (punishment), dan
pembinaan.
1) Penghargaan
Penghargaan bagi KLS yang telah mencapai kinerja baik dapat
berupa promosi dan pengahargaan Angka Kredit .
2) Hukuman
Hukuman bagi KLS yang kinerjanya belum mencapai kategori
Baik, secara tidak langsung dapat berupa:
a) Hukuman Disiplin Pegawai
Hukuman disiplin diberikan kepada KLS yang:
(1) Tidak menaati ketentuan masuk dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah ketentuan
KLS datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai
ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum
bukan karena dinas. Keterlambatan masuk kerja
dan/pulang cepat dihitung secara kumulatif dan
dikonversi 7,5 (tujuh setengah) jam sama dengan 1
(satu) hari tidak masuk kerja. Merujuk pada amanah PP
53/2010, hukuman disiplin PNS (termasuk KLS) tertera
pada Tabel 6.3 berikut.

Tabel 6.3 Hukuman Disiplin bagi PNS


(termasuk KLS) Tidak Masuk Kerja dan Tidak
Menaati Ketentuan Jam Kerja Tanpa Alasan

Jumlah
No Tidak Hadir Hukuman Disiplin
(hari kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. 11-15 Pernyataan Tidak Puas secara
tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji Berkala satu
tahun
5. 21-25 Penundaan Kenaiakan Pangkat
satu tahuan
6. 26-30 Penurunan Pangkat Setingkat
lebih rendah 1 (satu) tahun
7. 31-35 Penurunan Pangkat Setingkat
Lebih Rendah 3 (tiga) tahun
8. 36-40 Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
9. 41-45 Pembebasan dari Jabatan bagi
PNS
10. ≥ 46 Pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau
pemberhentian dengan tidak
hormat

(2) Tidak menaati Capaian SKP Minimal


PNS (termasuk KLS) yang tidak menaati capaian SKP
diberikan sanksi berupa hukuman disipliin sedang atau
berat. Ketentuan tersebut tertera pada Tabel 6.4 berikut.

Tabel 6.4 Sanksi bagi PNS (termasuk KLS)


Tidak Memenuhi Capaian SKP Minimal

Capaian
No. Sanksi
SKP (%)
1. 25% s.d. Hukuman  Penundaan
50% Disiplin kenaikan gaji
Sedang berkala selama 1
(satu) tahun
 Penundaan
kenaikan pangkat
selama 1 (satu)
tahun
 Penurunan pangkat
setingkat lebih
rendah selama 1
(satu) tahun
2. Kurang Hukuman  Penurunan pangkat
dari 25% Disiplin setingkat lebih
Berat rendah selama 3
(tiga) tahun.
 Pemindahan dalam
rangka penurunan
pangkat setingkat
lebih rendah.
 Pembebasan dari
jabatan.
 Pembehentian
dengan hormat
tidak atas
permintaan sendiri
sebagai PNS
 Pemberhentian
tidak dengan
hormat sebagai
PNS

3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding penghargaan
dan hukuman adalah pembinaan. Berdasarkan evaluasi hasil
PKKLS, instansi pembina/pengguna berkewajiban melakukan
pembinaan dengan tujuan meningkatkan kompetensi KLS
yang akan berdampak pada peningkatan kinerja KLS.
Pembinaan dapat berupa bimbingan teknis, FGD,
memfasilitasi wadah pengembangan dan peningatan profesi
pengawas sekolah, dan sebagainya.
C. Tugas Pihak Terkait dalam PKKLS
1. Tugas KLS yang dinilai
Tugas KLS dalam PKKLS sebagai berikut:
a. Menginventarisasi dokumen bukti (satuan hasil) pelaksanaan
tugas KLS
b. Melakukan evaluasi diri
c. Kooperatif dengan penilai

2. Tugas Kepala Sekolah


Tugas kepala sekolah dalam PKKLS sebagai berikut:
a. Memberikan pengenalan dan pendalaman tentang PKKLS kepada
kepala laboratorium
b. Melaksanakan PKKLS kepada kepala laboratorium
c. Mengolah hasil penilaian KLS
d. Menetapkan Nilai Kinerja KLS .
e. Melaporkan Hasil PKKLS
f. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil PKKLS dengan
melaksanakan pembinaan, pembimbingan, dan pelatihan
professional kepada kepala laboratorium.

3. Tugas Pengawas Sekolah


Tugas Pengawas sekolah dalam PKKLS sebagai berikut:
a. Memberikan pengenalan dan pendalaman tentang penilaian kinerja
kepada kepala sekolah sebagai penilai dan KLS yang dinilai
b. Memberikan pembinaan, pembimbingan, dan pelatihan
professional kepada kepala sekolah dan KLS, serta tenaga
laboratorium lainnya.

4. Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Provinsi/Kabupaten/Kota
Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam PKKLS sebagai berikut.
a. Melaksanakan koordinasi dengan Kemdikbud terkait kebijakan
PKKLS.
b. Melaksanakan Sosialisasi Kebijakan PKKLS.
c. Melaksanakan Bimbingan Teknis PKKLS.
d. Melaksanakan Koordinasi dengan Kemdikbud terkait penguatan
kompetensi pengawas sekolah, kepala sekolah, dan KLS dalam
PKKLS

5. Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam PKKLS
sebagai berikut.
a. Menyusun bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan
kebijakan tentang PKKLS;
b. Menyusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sekaitan
PKKLS,
c. Menyusun Perangkat PKKLS pendidikan dasar dan menengah
dengan moda online danoffline dan.
d. Melaksanakan Bimbingan Teknis kepada pemgawas sekolah,
kepala sekolah, KLS, dan tenaga laboratorium lain tentang PKKLS
e. Melaksanakan supervisi PKKLS Pendidikan Anak Usia Dini Jalur
Pendidikan Formal, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
dalam bentuk pendampingan, FGD, dan bentuk lainnya)
BAB VII
PENUTUP

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri


dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga
kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi
pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas, peneliti,
pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar. Tenaga
kependidikan selain pendidik mencakup pengelola satuan pendidikan,
penilik, pengawas, peneliti, pengembang, tenaga perpustakaan, tenaga
laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga administrasi, psikolog, pekerja
sosial, terapis, tenaga kebersihan dan keamanan, serta tenaga dengan
sebutan lain yang bekerja pada satuan pendidikan.
Tenaga kependididikan yang berada di bawah naungan Direktorat
Pembinaan Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan adalah :
Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Tenaga Administrasi Sekolah (TAS),
Tenaga Perpustakaan Sekolah dan Tenaga Laboratorium Sekolah
memiliki kompetensi dan tugas pokok yang diatur oleh Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam mengukur dan menilai pelaksanaan beban kerja atau tugas pokok
tenaga kependikan diperlukan penilaian kinerja tenaga kependidikan.
Penilaian Kinerja Tenaga kependidikan adalah penilaian setiap butir
kegiatan yang menjadi beban kerja atau tugas pokok tenaga kependidikan
yang bertujuan untuk menjamin objektivitas, keterukuran, akuntabelitas,
partisipatif dan transparansi.
Untuk memudahkan dan menyamakan persepsi konsep dan prosedur
penilaian tenaga kependidikan bagi semua pihak yang terkait, diperlukan
Pedoman Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan. Ruang lingkup
Pedoman Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan meliputi: pendahuluan,
Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah, Penialaian Kinerja Kepala Sekolah,
Penialaian Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah, Penilaian Kinerja Tenaga
Perpustakaan Sekolah, Penilaian Kinerja Tenaga Laboratorium Sekolah.

Pedoman Kinerja Tenaga Kependidikan akan terlaksana secara efektif


apabila didukung oleh komitmen yang tinggi dari semua pihak terkait.
Masukan dari semua pihak kami nantikan untuk penyempurnaan Pedoman
Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai