Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

KONSEP RENCANA KEPENGAWASAN


Diajukan Sebagai Syarat Dalam Mengikuti Seleksi Substansi
Bakal Calon Pengawas Sekolah

Oleh
HERMAN SUHERMAN, S.Pd.,M.Pd.
NIP. 19721110 200501 1 009

DINAS PENDIDIKAN KOTA BOGOR


SMP NEGERI 20 KOTA BOGOR
2020
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : HERMAN SUHERMAN, S.Pd., M.Pd.


NIP : 19721110 200501 1 009
Pangkat/ Golongan : Pembina/ IV.a
Unit Kerja : SMP Negeri 20 Kota Bogor
Alamat : Jalan Ceremai Ujung No.1, Kelurahan Sempur, Kecamatan
Bogor Tengah, Kota Bogor, 16129
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
Penyusunan Proposal Konsep Kepengawasan yang diajukan untuk mengikuti
Seleksi Subtansi Bakal Calon Pengawas yang saya tulis adalah benar ditulis
sendiri dan tidak plagiat. Apabila ternyata dikemudian hari terbukti melakukan
kegiatan plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bogor, 10 September 2020


Yang membuat pernyataan

Herman Suherman, S.Pd., M.Pd.


NIP. 19721110 200501 1 009
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh, Puji syukur kami


panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridho-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan Proposal konsep rencana kepengawasan yang merupakan
salah satu syarat dalam mengikuti seleksi substansi calon pengawas jenjang SMP
tahun 2020.

Kami menyadari apa yang di sajikan dalam proposal rencana


kepengawasan ini belum tentu sesuai dengan apa yang di harapkan, hal ini
dikarenakan belum ada pengalaman dan keterbatasan pengetahuan kami mengenai
kepengawasan tersebut. Namun demikian kami berusaha untuk membuat
perencanaan sebaik mungkin berdasarkan pengalaman dan kebutuhan yang di
alami selama mendampingi kepala sekolah sebagai wakil kepala sekolah.
Proposal yang dibuat ini hanya sebuah gambaran apa yang akan dilaksanakan
dalam kepengawasan bila lulus menjadi pengawas sekolah nantinya.

Saran dan masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan


dalam memperbaiki proposal konsep perencanaan kepengawasan ini dari berbagai
pihak sehingga apa yang di rencanakan sesuai dengan kebutuhan di sekolah dalam
rangka membangun proses pendidikan di sekolah untuk lebih baik.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan
masukan sehingga proposal ini dapat terwujud.

Bogor, 10 September 2020

Herman Suherman, S.Pd.,M.Pd


NIP. 197211102005011009

i
DAFTAR ISI
Halaman

Halaman Judul
Surat Pernyataan
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar isi.......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Masalah Pembelajaran dan Gagasan Inovasi Pengawasan..... 2
C. Visi, Misi, Tujuan dan Indikator............................................. 3
1. Visi ..................................................................................... 3
2. Misi ..................................................................................... 3
3. Tujuan................................................................................. 4
4. Indikator.............................................................................. 4

BAB II : RENCANA PROGRAM KEPENGAWASAN SEKOLAH


A. Aspek-Aspek dalam Program Pengawasa.............................. 9
1. Pembinaan Guru dalam Melaksanakan Tugas-tugasnya.... 9.
a. Kondisi Ideal.................................................................. 9
b. Kondisi nyata ................................................................ 9
c. Kesenjangan ................................................................. 10
d. Solusi/ Strategi Pemecahannya .................................... 10
B. Strategi dan langkah-langkah Pencapaian ............................. 10
1. Strategi ............................................................................. 10
2. Langkah-langkah................................................................ 11
a. Perencanaan .................................................................. 11
b. Pelaksanaan .................................................................. 11
c. Monitoring dan Evaluasi................................................ 11
d. Refpleksi .................................................................. 11

ii
C. Rencana Pelaporan ............................................................... 12
1. Pengawasan/ Monitoring ................................................... 12
2. Memberikan bantuan/ Advising ........................................ 12
3. Mengkoordinasi/ Coordinating ......................................... 13
4. Laporan/ Repoting ............................................................. 13

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................... 12

Bagian Akhir

Daftar Pustaka

Lampiran - Lampiran

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007
tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah, dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refornasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010
tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya, pengawasan
pendidikan harus direncanakan, diorganisasikan, dan dilaksanakan selaras dengan
paradigma baru pendidikan yang bertumpu pada empat pilar yakni pendidikan
untuk semua, pendidikan demokratis, pendidikan yang bertumpu pada
kebudayaan lokal, dan pendidikan yang seimbang antara imtaq dan iptek melalui
supervisi pendidikan. Pengawas sekolah adalah PNS yang diberi tugas, tanggung
jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan Pendidikan.
Empat Kegiatan kepengawasan meliputi : (1) menyusun program pengawasan; (2)
melaksanakan program pengawasan; (3) evaluasi hasil pelaksanaan program, dan
(4) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru.
Kemampuan seorang pengawas sekolah dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsinya minimal mempunyai enam dimensi kompetensi, hal ini sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasah yang menegaskan bahwa seorang pengawas
harus memiliki 6 (enam) dimensi kompetensi minimal, yaitu kompetensi
kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan,
penelitian dan pengembangan serta kompetensi sosial.
Permen PAN dan RB no. 21 Tahun 2010 pasal 5, tugas pokok pengawas
sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada
satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan
pembinaan, pemantauan pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan,
penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil

1
2

pelaksanaan program pengawasan dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah


khusus. Jadi tugas pengawas sekolah merupakan jabatan fungsional yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
melaksanakan kegiatan supervisi akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan. Kewajiban Pengawas Sekolah dalam melaksanakan tugas adalah:
menyusun program supervisi, melaksanakan program supervisi, melaksakan
evaluasi hasil pelaksanaan program supervisi dan membimbing dan melatih
profesional guru. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan profesional kepala
sekolah, guru, dan staf sekolah lainnya dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan

B. Masalah Pembelajaran dan Gagasan Inovasi Pengawasan


Dilihat dari lingkup kerja pengawas tentunya menyangkut ranah kerja di
Sekolah, bagaimana seorang pengawas dalam memberikan bantuan kepada
sekolah untuk meningkatkan hasil mutu sekolah yang lebih baik. Kami melihat
bahwa masih ada kendala atau masalah khususnya masih ada kepala sekolah yang
belum mampu memenuhi tugasnya sebagai kepala sekolah secara optimal
terutama dalam mengelola manajerial, yang meliputi:
1. Menyusun perencanaan program sekolah ( visi, visi dan tujuan)
2. Mengembangkan organisasi sekolah
3. Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumberdaya sekolah
secara optimal.
4. Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
5. Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan
kompetensi secara optimal.
6. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran.
7. Mengelola keuangan sekolah sesuai prinsip pengelolaan yang akuntabel,
transparan dan efisien.
8. Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan
sekolah.
3

9. Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan


pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah.
10. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah.
11. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak
lanjutnya.

Gagasan dan Inovasi saya untuk mengatasi hal tersebut sebagai berikut:
a. Membuat Program Pengawasan yang realistis, implementatif dan sesuai
kebutuhan. Manpaat program kepengawasan untuk pengembangan
penyusunan program pengawasan berikutnya.
b. Menyusun rencana program pengawasan tahunan maupun program
pengawasan pada tugas pokok pembimbingan pelatihan profesional guru
dan atau kepala sekolah.

C. Visi, Misi dan Tujuan dan Indikator


1. Visi
Visi penyusun dalam proposal perencanaan pengawasan sekolah ini
adalah: “Terwujudnya sistim pengawasan berkualitas dan profesional
yang mampu mendorong tercapainya tujuan Pendidikan Nasional yang
efektif, efisien dan sumber daya yang bermutu”

2. Misi
a. Mengembangkan program pengawasan yang handal dan memadai
sesuai kebutuhan.
b. Meningkatkan program kepengawasan yang tepat pada sasaran.
c. Terselenggaranya proses pengelolaan pendidikan yang efektif dan
efisien.
d. Tercapainya pendidikan yang bermutu dan dapat bertangungjawab
sesuai perkembangan teknologi.
4

3. Tujuan Pengawasan
a. Mendapatkan data yang akurat sebagai bahan melakukan pembuatan
program kepengawasan.
b. Melaksanakan pembinaan kepada sekolah dan guru dalam rangka
pencapaian mutu pengelolaan sekolah yang bersih dan berkarakter.
c. Melaksanakan monitoring pada setiap kegiatan yang telah
diprogramkan.
d. Melaksanakan supervisi baik akademik maupun manajerial.
e. Dapat membuat pelaporan dan membuat program tindak lanjut dari
setiap kegiatan.

4. Indikator
Indikator kinerja pengawas sekolah meliputi 4 dimensi yakni:
1) Dimensi Pelaksanaan Pengawasan
a. Terpenuhinya kualitas program pengawasan, pelaksanaan program,
serta laporan pelaksanaan program dalam waktu maksimal 1 tahun (2
semester) dalam semester 1 diadakannya evaluasi supaya di semester
2 terpenuhi.
b. Tercapainya kreativitas, inovasi, dalam penyusunan program dan
aktivitas/kedisiplinan pengawas selama proses pelaksanaan
pengawasan, bisa dilaksanakan di akhir semester pertama dengan
diadakan evaluasi dan review program sehingga di semester dua
dapat tercapai.
c. Tercapainya komitmen pengawas dalam menjalankan tugas,
kepekaannya terhadap masalah serta kemampuannya dalam
mengatasi masalah, dilakukan ketika awal mendapatkan tugas
kepengawasan dan setiap melaksanakan tugas kepengawasan dengan
nilai kinerja tiap tahunnya sangat baik.
d. Tercapainya keharmonisan hubungan pengawas dengan anggota
komite sekolah dan kebanggaan anggota komite sekolah terhadap
pengawas. Dilaksanakan dalam tugas kepengawasan bekerjasama
5

sebagai mitra dalam mewujudkan program sekolah baik program


jangka pendek maupun program jangka panjang.
e. Tercapainya terobosan baru dalam penerapkan strategi/langkah
pembinaan peningkatan mutu sekolah. Dilakukan secara periodik
dan terprogram terutama program-program yang belum tercapai dan
melengkapi faktor-faktor pendukung lainnya sehingga dalam jangka
waktu yang ditentukan dapat tercapai.
f. Tercapainya kualitas hubungan antar pribadi pengawas dengan guru
dan banyaknya manfaat langsung dalam pengembangan profesi yang
diperoleh guru dari layanan pengawas. Dilakukan saat supervisi
akademik sebelumnya membuat jadwal supervisi dengan persetujuan
guru bersangkutan mengenai kesiapan, waktu dan tempat, sehingga
mutu dan kualitas guru menjadi lebih baik.
g. Tercapainya kualitas hubungan pribadi pengawas dengan kepala
sekolah dan tingkat kepatuhan para kepala sekolah dalam
melaksanakan saran/nasehat pengawas. Dilakukan dengan membuat
komitmen bersama mengacu pada aturan baku, pengawas sekolah
membantu kepala sekolah dalam melaksanakan program-program
sekolah dalam batasan waktu minimal 1 semester, sehingga di
semester 2 program-program dapat terealisasi.
h. Terwujudnya respons atau reaksi pihak Dinas Pendidikan setelah
menerima laporan pelaksanaan program pengawasan. Dalam hal ini
pengawas sekolah wajib melaporkan program dan hasil
pengawasannya kepada dinas pendidikan secara periodic (laporan
semester dan laporan tahunan), sehingga mendapat respon yang baik.

2) Dimensi Prestasi Kerja


a. Tercapainya peningkatan kinerja para kepala sekolah. Melakukan
penilaian kinerja kepala sekolah 1 tahun sekali secara objektiv dan
terbuka sebelumnya memberikan arahan dan rambu-rambu dalam
6

melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah sehingga kepala sekolah


dapat termotivasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.
b. Terpenuhinya kebanggaan para kepala sekolah terhadap proses dan
hasil pengawasan serta terhadap performance pengawas.
Memberikan motivasi dan bantuan layanan kepada para kepala
sekolah dalam melaksanakan program sekolah sampai mendapatkan
hasil yang memuaskan dalam waktu minimal 1 semester sehingga
dapat memberikan kepuasan para kepala sekolah.
c. Tercapainya tingkat kepatuhan guru-guru dalam menjalankan
saran/nasehat pengawas dan manfaat langsung dalam pengembangan
pembelajaran yang diperolehnya. Mengadakan pendekatan melalui
pelatihan professional guru secara periodik, membangun komitmen
bersama guru dalam melaksanakan pembinaan guru melalui sharing
pendapat.
d. Terpenuhinya peningkatan kinerja guru-guru dalam mempertinggi
mutu pembelajarannya. Memeriksa hasil Penilaian Kinerja Guru,
meminta klarifikasi indicator PKG yang masih rendah kepada guru
bersangkutan kemudian memberikan pembimbingan, sehingga di
tahun penilaian berikutnya mengalami peningkatan.
e. Tercapainya kebanggaan guru-guru terhadap proses dan hasil
pengawasan, performance pengawas, serta terhadap pengawas yang
bersangkutan. Memposisikan sebagi mitra dalam mengembangkan
potensi guru-guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan
batasan waktu yang disepakati minimal 1 semester dan maksimal 1
tahun.
f. Tercapainya manfaat langsung yang diperoleh sekolah dari layanan
pengawas dalam meningkatkan mutu sekolah. Melakukan program
pembinaan pada sekolah binaannya secara periodik, mengukur
ketercapaian program, mengevaluasi program dan melakukan
bantuan pada program sekolah yang belum tercapai minimal
dilakukan dalam 1 semester, maksimal 2 semeter tahun ajaran.
7

g. Tercapainya peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa yang


signifikan pada setiap sekolah binaannya. Membina tim kurikulum,
tim kesiswaan, sarana dan humas dalam meningkatkan prestasi siswa
baik secara akademik maupun non akademik, memberikan target
waktu pencapaian prestasi, mendorong masyarakat melalui komite
untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan prestasi siswa,
minimal terealisasi dalam 1 tahun dan tahun ke 2 harus ada hasil.

3) Dimensi Pengembangan Profesi


a. Tercapainya jumlah karya ilmiah yang dihasilkan. Melaksanakan
Penelitian Tindakan Sekolah dengan menyusun Karya Tulis ilmiah
untuk dipublikasikan minimal 1 tahun 1 buku karya ilmiah.
b. Tercapainya jumlah penyajian karya tulis dalam seminar atau
sejenisnya atas permintaan (diluar tugas dinas pengawas). Pengawas
sebagai penyaji (keynote) dalam seminar dapat membedah wawasan
keilmuan dan pengetahuannya.
c. Tercapainya jumlah karya ilmiah yang terpublikasikan. Membuat
karya ilmiah dengan target waktu minimal 1 buku untuk satu tahun
dan dipublikasikan untuk umum dan khususnya dunia pendidikan.
d. Tercapainya jumlah karya inovatif bidang kepengawasan yang
ditemukan. Membuat KTI (karya Tulis Ilmiah) untuk kenaikan
pangkat dan golongan dengan jumlah yang ditentukan sehingga
kenaikan pangkat dan golongan dapat tercapai.
e. Terpenuhinya jumlah penyajian karya tulis dalam lokakarya,
penataran atau sejenisnya atas permintaan (di luar tugas dinasnya).
Pengawas menyajikan karya tulisnya dalam lokakarya, penataran,
seminar berdasarkan kebutuhan atau tuntutan keadaan yang terbaru,
sehingga jumlah sajian bervariasi.
8

4) Dimensi Dampak Terhadap Mutu Sekolah


a. Tercapainya penurunan jumlah dan frekuensi pelanggaran disiplin
siswa pada setiap sekolah yang dibina. Mengadakan kontrol
pelaksanaan tata tertib, aturan-aturan yang diberlakukan kepada
siswa, menanyakan bagaimana proses dalam melaksanakan aturan
tersebut dan sanksi apa yang biasa dilakukan, apakah aturan, tata
tertib dan sanksi tersebut mendapat dukungan orang tua siswa?,
b. Tercapainya keberhasilan sekolah-sekolah binaan dalam menggalang
partisipasi orang tua, dunia usaha dan industri untuk meningkatkan
mutu sekolah. Mendorong komite, orang tua siswa, masyarakat
lingkungan dan warga sekolah untuk terlibat dalam penyusunan dan
pelaksanaan program sekolah menjalin kemitraan dengan dunia
usaha dan industri sebagai CSR.
c. Terpenuhi banyaknya manfaat langsung yang diperoleh komite
sekolah dari layanan pengawas sekolah dan peningkatan kinerja
mereka. Sebagai mediator, motivator dalam menjalankan tugas
kepengawasannya terhadap komite sekolah, menjalin sinergitas
antara sekolah dan komite sekolah.
d. Tercapainya peningkatan jumlah siswa yang berhasil pada aspek non-
akademik pada setiap sekolah binaannya seperti porseni, keagamaan,
ekstra kurikuler. Mengembangkan potensi bakat siswa dibidang non
akademik sebagai wadah penyaluran minat siswa sampai berprestasi
dengan cara melakukan langkah-langkah penjaringan dengan
kesiswaan dan kurikulum yang dilanjutkan dengan pembinaan secara
periodik, sehingga mendapatkan hasil.
BAB II
RENCANA PROGRAM PENGAWASAN

Pengawas Sekolah bertanggung jawab melaksanakan tugas pokok dan


kewajiban sesuai dengan yang dibebankan kepadanya. Berdasarkan tanggung
jawabnya, Pengawas Sekolah memiliki kedudukan strategis dalam penjaminan
mutu pendidikan. Dalam menjalankan tugas pokok yang menjadi tanggung jawab
dan wewenangnya, Pengawas Sekolah perlu melakukan tahapan-tahapan yang
meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan program pengawasan,
evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, serta pembimbingan dan
pelatihan profesional guru dan/atau kepala sekolah.
Penyusunan program pengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah
dalam menyusun program pengawasan akademik dan manajerial, program
pembinaan guru dan/atau kepala sekolah, program pemantauan pelaksanaan
Standar Nasional Pendidikan dan program penilaian kinerja guru dan/atau kepala
sekolah, serta program pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan/atau
kepala sekolah.
Langkah-langkah penyusunan rencana program pengawasan yang akan
dilakukan oleh saya selaku BCPS adalah:
A. Aspek-aspek dalam program pengawasan antara lain:
1. Pembinaan Guru dalam Melaksanakan Tugas-tugasnya
a. Kondisi ideal; Seharusnya Guru sudah memahami dan mampu
menerapkan 4 pilar standar kompetensi guru yang tertuang dalam
Permendiknas No.16 th 2007 yaitu kompetensi kepribadian, sosial,
pedagogi dan profesional.
b. Kondisi nyata; Guru belum dapat diandalkan dalam berbagai aspek
kinerjanya yang Standar, karena ia belum memiliki keahlian dalam isi
dari bidang studi, pedagogis, didaktik, dan metodik, keahlian pribadi dan
sosial, khusunya berdisiplin dan bermotivasi, kerja tim antar sesama
guru, dan tenaga kependidikan yang lain, hal ini masih terlihat Nampak
dalam keseharian.

9
10

c. Kesenjangan; Akreditasi sekolah belum mencapai “A” bahkan menurun,


Hasil Lulusan Belum mencapai Target
d. Solusi/ strategi pemecahannya :
- Dilakukan strategi pendekatan kepada guru baik secara individu
maupun kelompok membangun komitmen bersama untuk perubahan
yang lebih baik.
- Mensosialisasikan tentang peraturan, kode etik profesi guru sehingga
menumbuhkan kesadaran dan tanggungjawab terhadap aturan dalam
menjalankan tugasnya.
- Memperkuat penegakan hukum; bagi yang melanggar aturan
dikenakan sanksi mulai dari peringatan sampai dengan tindakan
administrasi.
- Meningkatkan Layanan Pembinaan Guru-guru terutama guru-guru
yang masih berkualitas rendah.

B. Strategi dan Langkah-langkah Pencapaian


1. Strategi
Strategi merupakan usaha yang terencana secara detail untuk mencapai
suatu rencana yang telah ditentukan. Saya sebagai BCPS melakukan
pendekatan dengan strategi Pendekatan dan Sharing dalam Pembinaan
kepala sekolah, guru dalam pengembangan perencanaan, pengelolaan
pembelajaran, dan pelaksanaan tugas sesuai dangan program.
Mengapa memilih pendekatan diatas? Hal ini bagi saya menganggap lebih
penting karena faktor utama adalah manusia (SDM), kepala sekolah
memegang kewenangan dan kebijakan dilapangan sementara guru sebagai
pilar utama dalam mengimplementasikan pelaksanaan tugas sesuai dengan
program. Untuk itu Pengawas sekolah harus melakukan pembinaan yang
terencana dan berkesinambungan secara terprogram.
Gagasan/ Inovasi: Sebagai pengawas harus mengenali kelemahan sekolah
binaannya, menganalisis kekuatan/potensi dan prospek pengembangan
sekolah, Evaluasi Diri Sekolah (EDS) sangat diperlukan dan pelaksanaan
11

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SMPI) mulai dari pemetaan mutu,


perencanaan pemenuhan mutu, pelaksanaan pemenuhan mutu, audit
pelaksanaan dan penyusunan strategi pemenuhan mutu. Inilah yang harus
dikawal sampai terwujud membuahkan hasil.

2. Langkah-langkah
Langkah-langkah manajemen yang harus dilakukan oleh Pengawas sekolah:
1). Perencanaan Program
Penyusunan Rancangan:
- Menentukan fokus dan tujuan.
- Menentukan komponen dan indikator.
- Merancang dan mengembangkan instrumen pengumpulan data.
- Menyusun jadwal kegiatan.
2). Pelaksanaan
Pengumpulan data/informasi :
- Penyebaran dan pengumpulan instrumen angket
- Penggalian data dokumentatif
- Pengamatan
- Penggalian data dengan wawancara
3). Monitoring dan Evaluasi (Monev)
a) Monitoring
- Identifikasi dan inventarisasi pelaksanaan program: Terlaksana,
Belum terlaksana atau Tidak terlaksana
b) Evaluasi
- Menetapkan strategi peningkatan dan perbaikan program sekolah
4). Refleksi
Dari hasil Monev diatas Pengawas sekolah memastikan program
berlangsung dengan baik (konsep program, pemanfaat program, dan
pengorganisasian program) melibatkan stakeholder dan menjalin hubungan
relasi dengan pihak lain.
12

C. Rencana Pelaporan
Rencana pelaporan disusun sebagai bahan acuan untuk membuat laporan yang
sesuai dengan tugas dan wewenang kepengawasan. Langkah-langkah kegiatan
yang harus dilaporkan dalam rencana pelaporan pengawasan yaitu:
1) Pengawasan/ Monitoring
- Pelaksanaan kurikulum sekolah
- Penyelenggaraan administrasi sekolah
- Kinerja kepala sekolah dan staf sekolah
- Kemajuan pelaksanaan pendidikan di sekolah
- Kerjasama sekolah dengan masyarakat
- Pelaksanaan kurikulum mata pelajaran di setiap sekolah binaan.
- Proses pembelajaran/ praktikum/studi lapangan.
- Kegiatan ekstrakulikuler
- Penggunaan media, alat bantu, dan sumber belajar.
- Kemajuan belajar siswa
- Lingkungan belajar.
2) Memberikan Bantuan/ Advising
- Membantu guru dalam pembelajaran/bimbingan yang efektif.
- Membantu Guru dalam meningkatkan kompetensi professional.
- Membantu Guru dalam melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
- Membantu Guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas.
- Membantu Guru dalam meningkatkan kompetensi pribadi, sosial dan
paedagogik.
- Membantu Kepala sekolah di dalam mengelola pendidikan.
- Membantu Kepala sekolah dalam melaksanakan inovasi pendidikan.
- Membantu Kepala sekolah dalam peningkatan kemampuan profesional
kepala sekolah.
- Membantu staf sekolah ( Tenaga Administrasi Sekolah) dalam
melaksanakan tugas administrasi sekolah.
- Membantu Kepala sekolah dan staf dalam kesejahteraan sekolah.
13

3) Mengkoordinasi/Coordinating
- Mengkoordinasi Pelaksanaan inovasi pembelajaran.
- Mengkoordinasi Pengadaan sumber-sumber belajar.
- Mengkoordinasi Kegiatan peningkatan kemampuan profesi guru.
- Mengkoordinasi peningkatan mutu SDM sekolah.
- Mengkoordinasi Penyelenggaraan inovasi di sekolah.
- Mengkoordinasi akreditasi sekolah.
- Mengkoordinasi kegiatan sumber daya pendidikan.
4) Laporan/Reporting
- Pelaksanaan tugas kepengawasan akademik.
- Kinerja kepala sekolah.
- Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.
- Kemajuan belajar siswa.
- Kinerja staf sekolah.
- Standar mutu pendidikan.
- Inovasi pendidikan.
14
BAB III
PENUTUP

Dengan adanya Laporan Kepengawasan dapat menginformasikan kepada


pihak terkait bahwa kegiatan kepengawasan yang akan dicapai sesuai dengan
rencana diharapkan. Untuk menjadi seorang Pengawas Sekolah harus memiliki
keterampilan serta wawasan yang tinggi mengenai tugas-tugas kepengawasan.
Dilihat dari hasil rencana pelaporan bahwa tugas pengawas sekolah
adalah mensupervisi akademik dan mensupervisi manajerial, supervisi dilakukan
secara teratur dan berkesinambungan oleh pengawas sekolah. Penyusunan
program supervisi difokuskan pada pembinaan kepala sekolah dan guru,
pemantauan delapan standar nasional pendidikan, dan penilaian kinerja kepala
sekolah dan guru. Harapannya mutu kualitas pendidikan di sekolah menjadi lebih
baik mendapatkan kepercayaan publik.
Akhirnya saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak LPPKS
Solo yang telah memberikan kesempatan kepada saya dalam menyusun Proposal
Konsep Rencana Kepengawasan yang saya ajukan sebagai syarat dalam mengikuti
Seleksi Subtansi Bakal Calon Pengawas Sekolah, semoga mendapat ridho dari
Alloh SWT dan memberikan Berkah untuk dunia Pendidikan Khususnya.
Aammiin.

15
Daftar Pustaka

Peraturan Menteri Penadagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.21


tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan angka
Kreditnya.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No
241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi.
Masruri, Siswanto, 2002. Kualitas Pribadi dan Keterampilan Supervisi. Jakarta:
Punjimas.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.12 Tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah/Madrasah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15
tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan
Pengawas sekolah.
Siagian, Sondang P.2005. Fungsi-fungsi Manajerial, Jakarta: Bumi Aksara.
Stoner, James A.F. dan R. Edward Freeman. 1992. Manajemen, Jakarta:
Intermedia
Aqib, Zainal dan Rohmanto, Etham. 2004. Membangun Profesional Guru dan
Pengawas Sekolah. Jakarta: Irama Widya. 2004. h.193.

Anda mungkin juga menyukai