Disusun Oleh :
JUMIRAN, S.Ag
PENGAWAS PAI KEC. RENGAT BARAT DAN BATANG PRANAP
KEMENTERIAN AGAMA
KOTA JAKARTA SELATAN
TAHUN 2017/2018
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pelaksanaan pemantauan SNP terhadap Guru PAI Kec. TEBET disusun oleh :
1. Nama Pengawas : JUMIRAN, S.Ag
2. Jenjang Pengawasan : Tingkat Dasar & Tingkat Menengah
3. NIP : 1974062005011004
4. Pangkat/Golongan : Penata/IIId
5. NUPTK : 2739 7466 4820 0072
6. Jenis Kelamin : Laki-laki
7. Tempat Tanggal lahir : Margomulyo, 22 juni 1974
8. Pendidikan Terakhir : S1
9. Jabatan : Pengawas Muda
10. Jumlah Sekolah Binaan : 63
Telah diperiksa sesuai dengan ketentuan serta dapat diterima dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga akhirnya laporan ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan shahabat serta kaum muslimin dan muslimat.
Amiin.
Dalam rangka memberikan dorongan sekaligus membimbing guru PAI dan KKG dalam
meningkatkan kompetensi perlu di budayakan pengembangan kompetensi berkelanjutan,
pengembangan diri harus dibiasakan secara terus menerus tidak hanya pada kegiatan-kegiatan tertentu
namun GPAI harus mampu memanfaatkan TIK sebagai media peningkatan kompetensi kapanpun
waktunya yang mencakup Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan Profesional dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan agama islam pada sekolah
Semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam melakukan Pemantauan SNP selanjutnya, dan
kepada semua pihak yang telah turut serta membantu saya ucapkan terima kasih, semoga mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amien.
Penyusun,
JUMIRAN, S.Ag
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Fokus Masalah .................................................................. 6
C. Tujuan dan Sasaran ........................................................... 6
D. Tugas Pokok/ruang Lingkup............................................. 6
BAB V : PENUTUP................................................................................ 15
A. Simpulan ...........................................................................15
B. Rekomendasi ..................................................................... 15
LAMPIRAN –LAMPIRAN :
1. Surat keterangan
2. Matrik pembinaan
3. Daftar hadir
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi Akademik adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk membantu guru
mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran demi tercapainya tujuan
pendidikan. Pengembangan kemampuan dalam konteks ini bukan semata ditekankan pada
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mengajar guru saja melainkan juga pada peningkatan
komitmen (commitmen) atau kemauan (willingness) atau motivasi (motivation) guru. Dengan
peningkatan kemampuan dan motivasi kerja guru, diharapkan kualitas pembelajaran yang di
laksanakan oleh guru di dalam kelas juga akan mengalami peningkatan.Sahertian menegaskan
bahwa pengawasan atau supervisi pendidikan tidak lain dari usaha mem-berikan layanan kepada
stakeholders pendidikan, terutama kepada guru-guru, baik secara individu maupun secara kelompok
dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran.1
Peningkatan mutu dalam kegiatan PBM seyogianya dibarengi dengan kemampuan guru
dalam mempersiapkan perencanaan mengelola dan mengevaluasi kegiatan PBM tersebut secara
baik dan menarik. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa apabila tidak mempunyai persiapan
pembelajaran yang baik dan menarik, maka peluang untuk tidak terarah terbuka lebar, bahkan
mungkin cenderung untuk melakukan improvisasi tampa acuan yang jelas dan membuat siswa
menjadi jenuh. Untuk itu guru dituntut memiliki kelengkapan administrasi pembelajaran dan
penggunaan metode yang kurang tepat.
Pada kebanyakan kasus yang ditemui oleh pengawas PAI dalam kegiatan supervisi
akademik,masih di temukan guru yang belum memiliki administrasi pembelajaransesuai dengan
yang diharapkan ; misalnya masih ada guru yang masuk ke kelas tidak menyiapkan perangkat
pembelajaran atau RPP terlebih dahulu, atau guru memiliki RPP namun tidak menjadikan RPP
sebagai panduan dalam kegiatan Proses belajar mengajar bahkan perhatian siswa tidak fokus
terhadap apa yang disampaikan oleh guru sehingga kegiatan PBM tidak terlaksana sesuai dengan
apa yang dituntut dalam Standar Proses.
Agar pelaksanaan profesi guru dapat dilaksanakan secara Profesional, penting bagi
pengawas PAI untuk melakukan bantuan profesional pada guru binaan berupa supervisi akademik,
agar guru binaan memiliki pengetahuan terutama dalam pemahaman dan pemilikan guru terhadap
administrasi pembelajaran serta penggunaan metode pembelajarandi kelas.
Terkait dengan hal tersebut maka dalam kegiatan kepengawasan ini pengawas PAI
melaksanakan kegiatan Supervisi administrasi pembelajaran dan kelas pada guru PAI.
1
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengem-bangan Sumber Daya
Manusia (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 20.
5
B. Fokus masalah
Fokus Masalah Sesuai latar belakang di atas, dalam Pemantauan SNP yang dilakukan pengawas
mencakup 8 Satandar Nasional Pendidikan yang meliputi: standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar tendik, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, satandar
pembiayaan dan standar penilaian.
6
BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH
Pengawas Pendidikan Agama Islam memiliki Tugas, Fungsi, Tanggung Jawab, dan Uraian Tugas
meliputi:
1. Tugas Pengawas Pendidikan Agama Islam
Pengawas pendidikan agama bertugas melakukan pengawasan terhadap terselenggaranya
pendidikan agama pada sekolah yang meliputi : penilaian, pembinaan, pemantauan, penelitian,
pelaporan dan tindak lanjut dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan
agama sesuai dengan standar nasional pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan agama dan
tujuan pendidikan nasional. (Ps.19 PMA No.16 Tahun2010)
2. Fungsi Pengawas Pendidikan Agama Islam
Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah mempunyai fungsi melakukan:
a. Penyusunan program pengawasan Pendidikan Agama Islam.
b. Pembinaan, pembimbingan, dan Pengembangan profesi Guru Pendidikan Agama Islam.
c. Pemantauan penerapan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam.
d. Penilaian hasil pelaksanaan program
3. Pengawasan, dan Pelaporan pelaksanaan tugas kepengawasan
4. Tanggung Jawab Pengawas Pendidikan Agama Islam
Pengawas Pendidikan Agama Islam Bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas
perencanaan, proses, dan hasil pendidikan dan/atau pembelajaran PAI pada TK, SD/SDLB,
SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan/atau SMK.
5. Uraian Tugas Pengawas Pendidikan Agama Islam
6. Lingkup tugas Pengawas Pendidikan Agama Islam terkait dengan tugas kepengawasana
kademik yang mencakup:
a. Menyusun Program kepengawasan
b. Melaksanakan program pengawasan
c. Pembinaan
d. Pemmantauan 8 SNP
e. PembimbingandanPelatihanProfesional guru
f. Evaluasi dan tindak lanjut hasil pelaksanaan program pengawasan
g. Membimbing dan melatih profesional Guru Pendidikan Agama Islam.
Penyusunan program di fokuskan pada pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam
(SN PAI) yang meliputi:
1) Melaksanakan pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam.
2) Memantau standar Nasional Pendidikan Agama Islam.
a. Standar Isi
b. Standar Proses
c. Standar Kompetensi Kelulusan
7
d. Standar Penilaian
3) Melaksanakan penilaian kinerja Guru Pendidikan Agama Islam, evaluasi hasil program
pengawasan pada Guru Pendidikan Agama Islam binaan tingkat Kabupaten/Kota.
Pengawasan akademik berkenaan dengan aspek pelaksana antugas pembinaan, pemantauan,
penilaian dan pelatihan profesional Guru Pendidikan Agama Islam dalam:
a. Merencanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
b. Melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
c. Menilai hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam
d. Membimbing dan melatih peserta didik
e. Melakasnakan tugas tambahan yang melekat padapelaksnaan kegiatan pokok sesuia dengan
bebankerja Guru Pendidikan Agama Islam (PP NO. 76 Tahun 2008). Hal tersebut dapat dilakukan
melalui tatap muka maupun non tatap muka.
8
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dan agar dalam pelaksanaan kepengawasan dapat lebih
efektif, efisien, dan tepat guna, maka perlu memilih pendekatan dan metode yang sesuai.
A. Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan pengawas PAI dalam melaksanakan tugas kepengawasannya adalah
dengan menggunakan teknik supervisi individual dan supervisi Kelompok, karena dalam Supervisi
individual sudah termasuk kunjungan kelas,kunjungan observasi pertemuan individual dan kunjungan
antar kelas sedangkan pada supervisi kelompok termuat didalamnya pertemuan atau rapat,diskusi
kelompok dan mengadakan pelatihan pelatihan.
1. Tehnik supervise individual adalah pelaksanaan supervise perseorangan terhadap guru. Supervisi
disini hanya berhadapan dengan seorang guru sehingga darihasil supervise ini akan diketahui
kualitas pembelajarannya.
2. Tehnik supervise kelompok
Tehnik supervise kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervise yang ditujukan pada
dua orang atau lebih. Guru guru yang diduga sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah
ataua kelemahan kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu atau
bersama-sama. Kemudian pada mereka diberikan layanan supervise sesuai dengan permasalahan
atau kebutuhan yang mereka hadapi.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan pengawasan sekolah sangat bervariasi, bergantung
kepada situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat melaksanakan pengawasan. Secara garis besar dapat
penulis uraikan sebagai berikut:
1. Observasi langsung, yaitu pengawas secara langsung mengamati objek pengawasan. Metode
tersebut oleh pengawas digunakan untuk melakukan supervise kunjungan kelas untuk mengamati
penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajar.
2. Wawancara baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk memperoleh
data/informasi yang lebih akurat.
Metode tersebut digunakan untuk menggali data dari beberapa stakeholder sekolah terhadap
pemenuhan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan data tersebut untuk cross check dengan
data yang diperoleh dari pengisian data hasil wawancara .
3. Kunjungan kelas dilakukan pengawas khususnya untuk memperoleh gambaran nyata tentang proses
pembelajaran, baik melalui supervisi kelas maupun supervisi klinis.
4. Pemodelan dilakukan pengawas untuk memberikan gambaran nyata atau contoh langsung. Model
dapat diambil dari salah satu guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan lain, atau bahkan pengawas
sekolahnya.
9
5. Studi dokumen dimaksudkan untuk memperoleh gambaran nyata dan bukti fisik/ autentik tentang
keterlaksanaan suatu kegiatan. Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan
atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam
penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.Metode tersebut digunakan
untuk meneliti RPP untuk dianalisis dibandingkan dengan aturan standar proses .
Dari beberapa pendekatan dan metode diatas pada intinya digunakan untuk saling
melengkapi dalam upaya mendapatkan data yang valid dan akuntabel untuk dijadikan dasar
pembuatan pelaporan .
10
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PENGAWASAN SUPERVISI AKADEMIK
C. Hasil Pembasan
11
Prosentasi ketercapaian standar nasional pendidikan dapat tergambar pada diagram berikut ini :
78.13
72.5 75
80 63.89
70
60
50
40
30
20
10
0
SI
SK
SP
SPN
Dari table diatas dimaknai bahwas standar prosesnya perlu di tingkatkan melalui workshop,
pelatihan peningkatan kompetensi guru PAI, penambahan beban kerja guru yang belum
maksimal sehigga perlu untuk mengadakan pembelajaran tambahan serta pengamatan sikap
peserta didik terhadap sikap dan tingkah laku peserta didik .
BAB V
12
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pemantauan supervise akademik dapat disimpulkan bahwa :
1. Masih banyak guru PAI yang belum mampu menyusun dan melengkpi administrasi
pembelajaran PAI.
2. Guru PAI belum mampu menggunakan metode pembelajaran dengan baik dan benar
3. Dalam proses pembelajaran, Guru PAI belum konsisten dengan RPP yang telah disusun.
2. Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaan tugas pengawas PAI dan
pembinaan yang merupakan program kerja pengawas PAI, maka perlu dukungan fasilitas atau
sarana serta pengadaan biaya operasional yang memadai, sehingga tidak menjadi beban bagi
kesempatan dalam mengikuti pelatihan-pelatihan, serta orientasi secara merata juga buku-buku
4. Peningkatan pembinaan dan pembmbingan Guru PAI perlu dilakukan melalui pelatihan,
13