A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan temuan yang diperoleh pada siklus I dan II dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Penerapan metode Jigsaw Learning dapat meningkatkan keaktifan belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas XII SMAN 1 Lirik tahun pelajaran 2019/202020, hal ini dibuktikan dengan peningkatan keaktifan dari 6 siswa atau 23, 08 %, naik menjadi 22 siswa atau 84,62% pada siklus pertama, dan 100% atau 26 siswa pada siklus kedua. 2. Penerapan metode Jigsaw Learning dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas XII SMAN 1 Lirik tahun pelajaran 2019/2020 terbukti dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar mengalami peningkatan dari 667,00, naik menjadi 85,00 pada siklus pertama, dan 9000 pada siklus kedua. Penerapan metode Jigsaw Learning dapat meningkatkan ketuntasan belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas XII SMAN 1 Lirik tahun pelajaran 2019/2020 terbukti dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa, yaitu 6 siswa (23,08%) pada kondisi awal, 84,62% atau 22 siswa pada siklus pertama, 26 siswa atau 90% pada siklus kedua. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa semua indikator dan kriteria keberhasilan pelaksanaan perbaikan pembelajaran telah tercapai, maka pelaksanaan perbaikan pembelajaran dinyatakan selesai dan tuntas pada siklus kedua. B. Saran 1. Saran untuk Siswa a. Siswa dalam mengikuti pembelajaran PAI dengan menggunakan metode Jigsaw Learning siswa diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran b. Penerapan metode Jigsaw Learning melibatkan berbagai kemampuan siswa dan model pembelajaran, yaitu pembelajaran individu, kelompok,
62 63
percobaan, klasikal serta memungkinkan penemuan baru yang dapat
meningkatkan kemampuan dalam memahami materi pembelajaran 2. Saran untuk Guru a. Metode pembelajaran di sekolah dasar banyak jenisnya, oleh karena itu seyogyanya guru dapat menggunakan berbagai metode tersebut untuk meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak yang salah satunya untuk meningkatkan anak. Mengingat masa usia anak SMP adalah masa usia yang sangat fundamental bagi tumbuh kembangnya, maka penerapan metode tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik anak. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam meningkatkan keterampilan sosial anak adalah metode Jigsaw Learning, dimana metode ini memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan temannya dalam rangka bekerja sama untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan anak sehari-hari. b. Kendala yang dirasakan guru dalam meningkatkan keterampilan sosial anak yaitu kurangnya pemahaman guru mengenai metode Jigsaw Learning, maka hendaknya perlu dibekali bahwa keterampilan sosial anak tidak identik dengan pembiasaan saja, tetapi harus dikembangkan melalui proses pembelajaran yang dapat memfasilitasi anak untuk berinteraksi. 3. Saran untuk Kepala Sekolah a. Kepala sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi pembelajaran khususnya untuk meningkatkan keterampilan sosial anak melalui penerapan metode Jigsaw Learning dengan menggunakan media dan sumber belajar yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar. b. Dukungan dan perhatian dari kepala sekolah terhadap tugas guru di sekolah sangat dibutuhkan terutama dalam rangka pengembangan kemampuan guru demi menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. 64
c. Pemberian motivasi dan pembinaan yang bersifat akademik dalam
rangka melaksanakan tugasnya sebagai guru untuk selalu dapat mengembangkan metode pembelajaran dan menciptakan kreativitas sebagai pengajar