Anda di halaman 1dari 12

PORTOFOLIO

REFLEKSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS


UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI METODE
PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA
KELAS VIII.1 SMP IT BUDI MULIA PADANG
T.P 2021/2022

disusun oleh :

Nama : Sari Mulya Ramadhan, S.Pd.

SMP IT BUDI MULIA PADANG


2022/2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : REFLEKSI DIRI PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS


MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS
KELAS : VIII
SEMESTER : II
TAHUN PELAJARAN : 2021/2022

IDENTITAS GURU MATA PEŁAJARAN


NAMA : SARI MULYA RAMADHAN, S. Pd.
NUPTK : 2743767668130152

NAMA SEKOLAH : SMP ISLAM TERPADU BUDI MULIA PADANG


ALAMAT : JLN. BARU ANDALAS TEPI BANDA BEKALI SIMPANG HARU, PADANG

DISETUJUI dan DISAHKAN, DI :


PADANG
TANGGAL: APRIL 2021

2
I. PENDAHULUAN

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
Bahasa Inggris Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together
Pada Siswa Kelas VIII.1 SMP Islam Terpadu Budi Mulia Padang” dilaksanakan selama 2 Bulan
penuh (dari Januari Sampai februari) yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus menggunakan
perangkat pembelajaran yang telah disusun berdasarkan masukan-masukan atau saran dari kepala
sekolah dan pengawas sekolah sehingga diharapkan dalam pelaksanaan pembelajaran menjadi
berkualitas dan bermakna sehingga tujuan pembelajaran tecapai.
Peningkatan kemampuan mengajar merupakan suatu proses pembentukan ketrampilan yang
dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang mantap yang diharapkan telah terbentuk
menempuh berbagai mata kuliah. proses pembentukan ketrampilan lebih-lebih ketrampilan mengajar
haruslah dilakukan secara bertahap dan sistematis, sehingga penguasaan ketrampilan dapat dipantau
secara bertahap dan sistematis pula. Seorang guru harus bisa mengevaluasi pembelajaran yang telah
dilakukannya untuk melihat dan memperbaiki kelemahan dalam pembelajaran yang disampaikan
kepada pesertadidik. Untuk itulah kegiatan refleksi sangat diperlukan.
Refleksi adalah guru mampu menentukan mengapa pelajaran tidak memuaskan (aktivitas atau materi
pelajaran tidak tepat, langkah-langkah yang lemah, atau pengelompokan siswa yang tidak tepat)
sehingga dapat diperbaiki di waktu mendatang. Dengan demikian guru akan senantiasa memperbaiki
diri dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Kegiatan refleksi ini guru lakukan terhadap penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan guru
sebagai peneliti yang di mulai bulan april 2021 pada semester genap.

3
dengan megambil sampel kelas VIII.1 dengan judul “ Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
Bahasa Inggris Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together
Pada Siswa Kelas VIII.1 SMP Islam Terpadu Budi Mulia Padang Tahun Ajaran 2021/ 2022
dan Laporan hasil penelitian telah selesai Awal maret 2022.
Tujuan Pembuatan Refleksi

Laporan ini disusun bertujuan untuk :

a. Menilai bagaimana keaktifan dan interaksi siswa dalam sebuah pembelajaran Bahasa Inggris
dengan metode kooperatif learning dan model Number head together.

b. Agar guru bisa memahami apa saja kelemahan dan kekurangan dari sebuah metode dan
model pembelajaran yang telah dilakukan di kelas.

c. Memahami akurasi sebuah model, pendekatan, strategi, taktik dan metode pembelajaran yang
telah diimplementasikan.

d. Memahami apa saja keperluan dan kemauan dari siswa secara detail. Ini berfungsi untuk
guru bisa membuat pembelajaran yang lebih efektif dalam kesempatan selanjutnya.

2. Manfaat Pembuatan Laporan


Manfaat yang dapat diambil dari melakukan refleksi pembelajaran yang dilakukan seorang guruadalah
sebagai berikut :

a. Memberikan kesempatan kepada seorang guru untuk melihat kelebihan dan kelemahandalam
proses mengajarkan materi kepada peserta didik, apa yang sudah baik dan apa yang perlu
diperbaiki;

b. Memberikan masukan kepada diri sendiri untuk meningkatkan kualitas mengajar yangdimiliki
agar lebih baik serta memperbaiki kelemahan yang ada:

c. Membantu guru memahami, menguasai dan mencapai kemampuan yang secara psikologis
lebih baik, sebagai dasar kualitas dalam proses belajar mengajar.

4
II. PEMBAHASAN
Gambaran Umum isi Laporan

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama pelaksanaan PTK ini mengalami beberapa
kendala diantaranya adalah siswa belum begitu terbiasa dengan metode kooperatif learning yang
dilakukan secara berkelompok. Hal tersebut menyebabkan guru harus ekstra mengarahkan peserta
didik dalam proses pembelajaran untuk tercapai nya setiap langkah- langkah pembelajaran
Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk tetap dapat menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan, menarik dan aktif. Walaupun kendala tidak terduga guru harus mampu
mengorganisir dengan cepat dan mampu meningkatkan keaktifan siswa. Keaktifan siswa dapat
tercipta melalui interaksi antar anggota kelompokselama proses PBM. Dalam pelaksanaan
penelitian guru menggunakan model pembelajaran berbeda numbered Head together dalam 2 siklus
.

No Siklus Model Pembelajaran Pelaksanaan

1. Siklus I Kooprative learning dengan Januari 2022


model numbered head together
2. Siklus II Februari 2023
Kooprative learning dengan
model numbered head together

Pelaksanaan pembelajaran Siklus I dan II terhadap keaktifan dan hasil prestasi belajar
siswa kelas VIII.1 SMP IT Budi Mulia Padang. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan
m e t o d e k o o p e r a t i f l e a r n i n g d e n g a n model Numbered Head Together Guru menemukan
kelemahan Sebagai Berikut

5
1. Menurut lembar observasi kegiatan pembelajaran, guru mendapat nilai 78 dengan kategori
baik (B), dengan sejumlah catatan.
Berdasarkan hasil evaluasi di atas, maka perlu dilakukan refleksi untuk melihat kelemahan atau
kekurangan dalam pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, yaitu :
a) Guru perlu mengembangkan variasi interaksi sehingga menarik perhatian peserta didik dalam
proses pembelajaran.
b) Guru perlu memotivasi keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
c) Guru perlu lebih luwes dalam penyampaian agar suasana pembelajaran tidak kaku dan
membuat siswa sungkan/segan menyampaikan pendapat.
d) Guru perlu mengamati evaluasi dan refleksi pembelajaran yang disampaikan
oleh peserta didik, sebagai dasar menentukan tindak lanjut dalam proses pembelajaran
selanjutnya.

Tabel Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I

1 Nilai rata-rata tes formatif 69,06

2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 21

3 Persentase ketuntasan belajar 65,62%

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model

Numbered Head Together diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 69,06 dan ketuntasan

belajar mencapai 65,62% atau ada 21 siswa dari 32 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang

memperoleh nilai 75 hanya sebesar 65,62% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki

yaitu sebesar 75%. Hal ini disebabkan karena siswa masih baru dan asing terhadap metode baru yang

diterapkan dalam proses belajar mengajar. Untuk itu peneliti perlu untuk melakukan praktik mengajar siklus 2

6
Pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan metode kooperative learning juga
memiliki kelebihan yaitu :

1) Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan; memperbanyak kesiapan serta
penguaaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa.

2) Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk
belajar lebih giat.

3) Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar
saja;membantu bila diperlukan.

4) Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.


5) Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan
kemampuanuntuk menemukan hasil akhir
6) Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri
prosesmenemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat;
7) Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong
inginmelakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat;
8) Metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar mandiri maupun berkelompok
Kelebihan-kelebihan tersebut karena saya aktif dalam memberikan motivasi dan
membuat siswa penasaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan selama pembelajaran
sehingga membuat siswa juga aktif bertanya. Selain itu saya dlam menggunakan sumber belajar
meminta siswa memanfaatkan lingkungan sekitarnya.

2. Menurut lembar observasi kegiatan pembelajaran, guru mendapat nilai 81 dengan kategori
baik (B), dengan sejumlah catatan.
Berdasarkan hasil evaluasi di atas, maka perlu dilakukan refleksi untuk melihat kelemahan atau
kekurangan dalam pelaksanaan proses pembelajaran siklus II, yaitu :
a) Siswa masih merasa kesulitan untuk menganalisi Problem/ Permasalahan

7
b) Guru masih perlu mengembangkan variasi interaksi sehingga menarik perhatian peserta
didik dalam proses pembelajaran.
c) Guru masih perlu memotivasi keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
d) Guru harus lebih luwes dalam penyampaian agar suasana pembelajaran tidak kaku dan
membuat siswa sungkan/segan menyampaikan pendapat. Agar pada siklus berikutnya bisa
lebih baik
e) Guru masih perlu mengamati evaluasi dan refleksi pembelajaran yang disampaikan oleh
peserta didik, sebagai dasar menentukan tindak lanjut dalam proses pembelajaran
selanjutnya.
f) Siswa masih malu untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Tabel Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II

No Uraian Hasil Siklus II

1 Nilai rata-rata tes formatif 76,88

2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 26

3 Persentase ketuntasan belajar 81,25%

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 76,88 dan ketuntasan

belajar mencapai 81,25% atau ada 26 siswa dari 32 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini

menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami

peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena siswa

mambantu siswa yang kurang mampu dalam mata pelajaran yang mereka pelajari. Disamping itu

adanya kemampuan guru yang mulai meningkat dalam prose belajar mengajar.

a. Refleksi

Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang

baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan pembelajaran kooperatif model Numbered

Head Together. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:

8
1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik.

Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk

masing-masing aspek cukup besar.

2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar

berlangsung.

3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan

sehingga menjadi lebih baik.

4) Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan.

b. Observasi

Pada siklus II guru telah menerapkan pembelajaran kooperatif model Numbered Head

Together dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses

belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi

yang perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan

apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya

penerapan pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together dapat meningkatkan proses

belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

9
C. Kesimpulan

Berdasarkan Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode kooperatif learning dengan model Numbere
Head Together pada setiap siklus ternyata dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran . Meski
dalam pengelolaan waktu selama pelaksanaannya masih elum maksimal tetapi dapat terlihat peningkatan
pada hasil prestasi belajar dari siklus satu ke siklus 2. Sekalipun permasalahannya hanya pada pengelolaan
waktu namun peneliti tetap harus berupaya meningkatkan setiap proses pembelajaran dengan metode
kooperatif Learning dan model pembelajaran Numbered Head together yang selalu melibatkan siswa sebagai
subjek nya

Padang, Desember 2021

Penuli

1
1

Anda mungkin juga menyukai