Anda di halaman 1dari 6

1.

Judul
PENINGKATAKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA
VOLI DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF
LEARNING PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 5 PALEMBANG

2. Pendahuluan

Pembangunan nasional di bidang pendidikan merupakan bagian dari upaya mencerdaskan


kehidupan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alenia ke – 4. Dalam hal ini pedidikan
tidak hanya menekankan pada menekankan kepada penguasaan aspek kognitif namun juga aspek
afektif dan psikomotor. Salah satu permasalahan mendasar di dunia pendidikan adalah proses
pembelajaran yang monoton dan klasikal yang cenderung membosankan. Hal ini memyebabkan
keterpurukan bagi siswa pada khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya kerena model
lama seperti ini tidak mampu memberikan kopetensi bagi siswa untung bersaing di era
globalisasi.

Siswa kurang aktif menanggapi penyampaian materi pelajaran yang di berikan oleh saya
sebagai gurunya. Siswa kurang dapat memahami materi pelajaran dan siswa bersikap tidak
semangat terhadap penyampaian materi yang dilakukan guru maupun terhadap pelaksanaan
tugas. Siswa berasakan tugas yang diberikan guru adalah beban yang berat. Sering kali tugas
yang di berikan guru tidak diselesaikan dengan baik. Kondisi ini menyebabkan rendahnya hasil
ulangan harian. Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian tahun ajaran 2013/2014 di kelas IV

Rentang Semester 1 tahun ajaran 2013/2014


nilai Ulangan harian 1 Ulangan harian 2
Jumlah % Jumlah %
≤ 40 2 6, 67 0 0,00
41-59 12 40,00 18 60.00
≥ 60 16 53,33 12 40,00
(sumber: Buku nilai siswa kelas IV)

Bertitik tolak dari hasil berlajaran yang diperoleh siswa, diperlukan perubahan cara
pembelajaran, sebab selama ini saya sebagai guru masih menggunakan cara pembelajaran yang
tidak bervariasi dan belum banyak memotivasi aktifitas siswa untuk berinteraksi, dan
pembelajaran yang masih sangat terpusat pada guru. Hasil ulangan harian tersebut belum
mencapai target minimal 85% siswa mencapai KKM, dilihat dari table hanya 53,33% dan
40,00% yang dapat mencapai di atas 60, pada ulangan harian

Perlu perubahan cara pembelajaran guna memotivasi siswa agar aktif dan bertanya, dengan
mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif.
3. Rumusan masalah

Permasalahan dalam penelitian ini, adalah apakah penerapan model pembelajaran


kooperatif learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bawah pada
permainan bola voli siswa kelas IV SD Negeri 5 Palembang. Selanjutnya guru dapat menguasai
materi KD III PJOK

4. Tujuan

a. Tujuan Umum
Tujuan yang dihapakan dari penelitian ini meningkatkan keterampilan guru dalam
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe berpasangan.
b. Tujuan Khusus
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas.

5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah
a. Bagi siswa, agar dapat memotivasi hasil belajar siswa dalam belajar sehingga hasil
belajara juga meningkat
b. Bagi guru, dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kinerja guru,
dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe berpasangan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dan diinformasikan dalam kegiatan KKG.
c. Bagi sekolah, sebagai masukan untuk perbaikan proses pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan oleh sekolah.

6. Kajian Pustaka
Uraikan hal-hal yang penting pada masalah penelitian.
Misalnya:
a) Pengertian Belaja
Belajara menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya mendapatkan
kepandaian”. Sedangkan menurut istilah yang dipaparkan oleh beberapa ahli, diantaranya
oleh Ahmad fauzi yang mengemukakan belajara adalah “suatu proses dimana suatu
tingkah laku ditimbulkan atau di perbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (atau
rangsang) yang terjadi”

b) Pengertian Hasil Belajar


Hasil berlajara antar siswa yang satu dengan siswa yang lain berbeda-beda. Hasil
berlajara merupakan suatu puncak proses. Hasil belajar tersebut terjadi berkat evaluasi
guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua
dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa ( Dimyati dan Mudjiono, 2006: 17).
Ataupun menurut Keller (dikutip Mulyono, 1999: 39) Hasil belajar adalah prestasi aktual
yang di tampilkan oleh anak. Menurut Sudjana (2009:22) hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.

c) Model Pembelajaran Koperatif


Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagi mahluk sosial yang
penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab
bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyataan itu,
belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi
(sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan
berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisai karena koperatif adalah miniature dari hidup
bermasyarakat, dan belajar menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara
berkelompok unutk bekerja sama untuk saling membantu mengkontruksi
konsep,menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar
kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri 4-5 orang, siswa
heterogen (kemampuan, gender, karakter), ada control dan fasilitasi, dan meminta
tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.

HIPOTESIS TINDAKAN
Dapat meningkatkan hasil belajar dan akitivitas siswa mata pelajaran Penjas melalui
model/ pendekatan pembelajaran Koperatif learning pada materi lempar cakram Di kelas
IV SD Neger 5 Palembang dapat ditingkatkan.

7. Metode Penelitian

a. Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Jl Pasundan subyek penelitian adalah siswa kelas
IV SD Negeri kota Palembang dengan jumlah siswa 32 orang, 17 siswa putra 15 siswa
putri.

b. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang teridiri atas beberapa
siklus. Siklus pertama akan dilaksanakan pada tanggal 8 Bulan September tahun 2014
sampai tanggal 15 bulan September tahun 2014. Dikerjakan setiap minggu pertemuan
Setiap siklus PTK ini terjadi atas kegiatan perencana, pelaksana, observasi, dan refleksi.
Modul tahapan-tahap Pelaksanaan PTK
menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2010:16)

PERENCANAAN

SIKLUS I PELAKSANAAN

REFLEKSI PENGAMATAN

PERENCANAAN

SIKLUS II PELAKSANAAN

REFLEKSI PENGAMATAN

?
SIKLUS 1.

1. Perencanaan:
Akan dilakukan kegiatan antara lain : membuat RPP, bahan ajar, LKD, instrumen tes, dll.
2. Pelaksanaan
Akan dilakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan direncanakan dalam RPP dan
dipantau atau diobservasi oleh dua orang guru ( teman sejawat ) sebagai obsever.
3. Observasi
Pengamatan dilakukan oleh dua orang teman sejawat (guru) dengan menggunakan lembar
observasi. Hasil observasi sebagai dasar untuk refleksi untuk perbaikan proses
pembelajaran pada siklus berikutnya.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil tes hasil belajar pada siklus I dan observasi akan diadakan analisis
tentang tercapai target yang telah di tetapkan. Selanjutnya akan analisis perbaikan-
perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II
c. Instrumen Pengumpulan data
a. Lembar observasi:untuk mencatat aktivitas siswa selama proses pembelajaran
b. Nilai ulangan harian
Nilai ulangan harian (UH) nilai dalam rentang 0-100, kemudian hasilnya akan
dideskripsikan dengan mengunakan rumus:

Target Pencapaian

Contoh: pada akhir siklus ketiga dapat diperoleh:

 Ketuntasan belajar individual : jika siswa tersebut telah mendapat nilai ≥ 85 , KKM SD
Negeri 5 Palembang
 Ketuntasan belajar klasikal : telah tuntas secara klasikal apa bila dalam kelas tersebut
minimal mendapat ≥ 85% siswa telah tuntas secara individual.

SIKLUS II

Pada siklus kedua dilakukan tahapan-tahapan pada siklus pertama tetapi didahului dengan
perencanaan ulang berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus pertama, sehingga kelemahan-
kelemahan yang terjadi pada siklus pertama tidak terjadi pada siklus kedua. Dilaksanakan pada
tanggal 21 september dan berakhir pada 28 september
8. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan
SEPT OKT
1. Penyusunan proposal V
2. Observasi V
3. Pelaksanan siklus I V
4. Penulisan laporan siklus I V
5. Pelaksanaan siklus II V
6. Penulisan laporan siklus II V
7. Penyusunan laporan akhir V
8. Seminar V
9. Revisi laporan akhir V

9. Daftar Pustaka.

Arikunto, Suharsmi. 2005. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Djamarah, 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta :
Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2004. Proses belajar mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Kunandar. 2008. Langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagai pengembangan profesi
guru. Jakarta :Rajawali Pers

Lie, Anita. 2007. Cooperative learning. Jakarta : Grasindo

10. Penggunaan Bahasa

Bahasa baku, terhindar dari kesalahan penulisan yang bersifat mekanistik.

Anda mungkin juga menyukai