Anda di halaman 1dari 2

REFLEKSI PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

NINA NURYANI, S. Pd.

Judul Penelitian : Penggunaan Metode Ekspositori Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Fungi
(Jamur) Pada Mata Pelajaran Biologi Siswa Kelas X MIPA SMA Negeri 1 Parigi Tahun 2022.

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X Mipa 5 SMA Negeri 1 Parigi, Kabupaten Pangandaran)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya pemahaman siswa terhadap materi fungi (jamur)di kelas
X Mipa 5 SMA Negeri 1 Parigi Kabupaten Pangandaran, dengan rata rata nilai dibawah 56,94,
karena hampir semua siswa mendapatkan nilai dibawah KKM

Adapun Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan rincian
waktu pada bulan Oktober - November 2022. Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada
hari jumat tanggal 7 oktober 2022 berisi kegiatan pemahaman materi Fungi(jamur) .Berdasarkan
hasil observasi pada pelaksanaan siklus I, siswa masih sulit memahami materi fungi (jamur), perlu
adanya pembentukan kelompok berdasarkan kemampuan individu, hal ini dilakukan agar siswa
termotivasi untuk merancang produk/pemahaman sebuah materi sebagai langkah perencanaan
penelitian tindakan kelas.
.
Kemudian pada kegiatan inti, guru perlu merubah model pembelajaran agar siswa tidak
bosan, guru kurang dalam memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran, guru dalam
memberikan pertanyaan kurang mengarah. Ini membuat siswa terlihat bingung pada saat
menjawab pertanyaan. Seharusnya guru lebih jelas lagi memberi pertanyaan sesuai dengan
materi. Di sela-sela pergantian pelajaran, guru tidak melakukan joke(ice breaking), padahal guru
bisa melakukannya untuk peregangan dalam pembelajaran dan peserta didik dapat lebih
termotivasi lagi untuk belajar. Guru kurang memberikan penguatan pada saat peserta didik
menjawab atau melakukan hal baik dalam pembelajaran. Dalam kegiatan akhir, guru bersama
peserta didik sudah membuat kesimpulan dan melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah
dilakukan. Evaluasi dilaksanakan di akhir pembelajaran, dengan peserta didik menjawab
pertanyaan sesuai denga napa yang mereka pahami. Dari hasil evaluasi siklus I pembelajaran I
(7Oktober 2022) peserta didik dengan rata rata kelas 56,94, dimana peserta didik yang sudah
dikatakan tuntas 9 orang atau sekitar 25% . Pada silkus I pembelajaran 2 21 Oktober 2022)
peserta didik yang sudah tuntas atau melebihi KKM 20 Orang atau sekitar 55% dan rata rata
siswa 63,88. Semua yang dirasa kurang pada siklus I diperbaiki pada perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran siklus II.

Siklus II dilaksanakan pada hari jumat tanggal 4 November 2022 berisi kegiatan pembelajaran
pemanfaatan Fungi untuk kehidupan manusia sumber pangan. Berdasarkan hasil observasi
pembelajaran pada siklus II, secara umum pembelajaran sudah berjalan dengan baik , dan lebih
baik dari pembelajaran sebelumnya. Pembelajaran siklus II dengan menggunakan model
pembelajaran ekspositori. Pada siklus II Pembelajaran 1 (4 November 2022) siswa mengalami
peningkatan 75 % atau 27 siswa yang sudah memenuhi KKM dalam persentase 78,33 sedangkan
dalam siklus II pembelajran 2 (18 November 2022) sudah mencapai 91,66% dengan rata-rata
90,27 atau 33 siswa sudah diatas nilai KKM.

Guru sudah merancang pembelajaran dengan lebih baik, dengan memperhatikan unsur
HOTS dan TPACK. LKPD dirancang dengan lebih baik lagi serta soal evaluasi pun dibuat lebih
beragam dan tentunya memperhatikan unsur HOTS.

Pada kegiatan pembelajaran berlangsung, membuka pembelajaran dengan ceria, setiap tahapan
dilakukan dengan baik. Pada kegiatan inti guru membagikan LKPD, peserta didik diajak untuk
mencari sumber pembelajaran. Pembelajaran sudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Pada
kegiatan pembelajaran sudah nampak guru memberikan motivasi kepada peserta didik, terlihat
dari bahasa verbal maupun non verbal (gestur) saat kegiatan pembelajaran. Peserta didik sudah
mulai aktif dalam pembelajaran terlihat sudah tidak malu lagi menjawab pertanyaan dari guru.

Kegiatan akhir dilaksanakan dengan melakukan refleksi dan menarik kesimpulan dari
pembelajaran. Kemudian menyampaikan pesan moral. Evaluasi hasil belajar dilaksanakan dengan cara
menuliskan jawaban pertanyaan pada buku catatan peserta didik. Kemudian menutup pembelajaran
dengan do’a dan ucapan salam. Dari hasil belajar peserta didik pada siklus II mengalami peningkatan
setelah siklus I dan peningkatannya sudah melebihi presentase target ketuntasan yang diinginkan
yakni 91,66% dan dapat dikatakan bahwa pembelajaran tuntas.

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini, memberi ruang bagi peneliti untuk merefleksi diri,
dalam pembelajaran menjadi jembatan penghubung antara guru dan peserta didik. Penggunaan
Model pembelajaran yang sesuai sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Dengan metode
pembelajaran yang sesuai siswa dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi dan dapat
menegmbangkan potensi yang tersimpan dalam dirinya. Salah satunya adalah dengan
menggunakan model pembelajaran Ekspositori . Metode pembelajaran ekspositori adalah metode
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang
guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran
secara optimal adalah hal yang akan menjadi salah satu komponen penting berhasil atau tidaknya
materi tersampaikan dan dipahami oleh peserta didik.

Selain itu, pelaksanaan penelitian ini juga menjadi pemantik bagi saya pribadi yang
berkecimpung dalam dunia pendidikan, bahwasanya Penelitan Tindakan Kelas harus menjadi satu
hal yang dibiasakan oleh seorang guru dalam menjalankan profesinya, karena pada dasarnya kita
terkadang lupa bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dalam pelaksanaan pembelajaran
membutuhkan penyeimbang, membtuhkan perefleksian diri agar kita mampu memperbaiki yang
kurang dan mempertahankan hal dianggap bagus dalam pelaksanaan pembelajaran.

Semoga kedepannya, saya pribadi dapat terus membiasakan melakukan perefleksian diri tentang
praktik pembelajaran yang dilakukan melalui pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

Anda mungkin juga menyukai