Volume 1, 2018
Abstrak
Abstract
The purpose of this research was to describe the improvement of integrated
thematic learning outcomes using the Problem Based Learning (PBL) model at
4th grade of elementry school in Batu Taba. The research subjects were
teachers and 27 students. Research site in Batu Taba. The result showed an
increase in : a)RPP cycle I 80,55% (good) and cycle II 97,22% (very good)
b)implementation in the aspects of teacher cycle I 78,12% (enough) and cycle II
93,75% (very good) c) implementation in the aspects of student cycle I 78,12%
(enough) and cycle II 93,75% (very good) d) aseesment of the result of student
alignment with the average in cycle I 70 and cycle II with an average of 95.
Based on these results it can be concluded that the problem based learning
(PBL) model can improve integrated thematic learning outcomes in students.
1
Keyword : problem based learning, learning outcomes
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lembaran observasi, lembar tes dan lembar non tes.
Aspek yang diamati melalui pedoman observasi
untuk mendeskripsikan peningkatan hasil
adalah yang berkaitan dengan RPP, pelaksanaan
belajar tematik terpadu dengan model Problem
pembelajaran pada aspek guru dan aspek peserta
Based Learning (PBL) di kelas IV SDN 06
didik. Lembar tes digunakan untuk memperkuat
Batu Taba Agam.
data observasi yang terjadi dalam kelas terutama
METODOLOGI pada butir penguasaan materi pembelajaran oleh
Jenis penelitian yang digunakan dalam peserta didik. Data yang diperoleh dalam penelitian
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian dan kuantitatif. Model analisis data kualitatif yang
yang dilaksanakan didalam kelas. Menurut dijelaskan oleh Miles dan Huberman (dalam
Arikunto, dkk (2009:58) penelitian tindakan Wiriatmadja 2007: 18) yakni ”Analisis data dimulai
dengan menelaah sejak mulai pengumpulan data
kelas adalah “penelitian tindakan (action
sampai seluruh data terkumpul, data tersebut
research) yang dilakukan dengan tujuan
direduksi berdasarkan masalah yang diteliti, diikuti
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di
penyajian data dan terakhir penyimpulan atau
kelasnya”.
verifikasi”. Tahap analisis yang demikian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I dilakukan berulang-ulang begitu data selesai
2
tahun ajaran 2018/2019 di kelas IV SDN 06 dikumpulkan pada setiap tahap pengumpulan data
Batu Taba Agam. Penelitian ini dilakukan dalam setiap tindakan. Sedangkan model analisis
sebanyak dua siklus. Siklus I yang terdiri dari data kuantitatif yaitu terhadap penilaian proses
2 pertemuan dan siklus II.Siklus I pertemuan 1 belajar siswa dalam Kunandar (2015: 130), dengan
dilaksanakan pada Sabtu, 28 Juli 2018. Siklus menggunakan rumus perhitungan dan penskoran
untuk pengetahuan dan keterampilan, yaitu:
I pertemuan 2 dilaksanakan pada Selasa, 31
Sebelum masuk ke dalam kegiatan inti, Indonesia. Kemudian guru membimbing siswa
siswa untuk mengamati gambar keragaman agama Pada kegiatan inti, proses pembelajaran
yang ada di indonesia. Selanjutnya, siswa bertanya dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah model
Kegiatan penutup dimulai dengan guru Hasil pengamatan yang dilakukan oleh
membimbing siswa menyimpulkan seluruh observer (guru kelas) pada siklus I pertemuan
pembelajaran hari ini, dan apa-apa saja yang 1 diketahui bahwa perencanaan, pelaksanaan,
dipelajari. Kemudian siswa bersama guru tanya
dan penilaian proses pembelajaran tematik
jawab tentang pelajaran yang belum dimengerti
terpadu dengan menggunakan model PBL
namun guru pada tahap ini lebih banyak
belum terlaksana dengan maksimal.
menjelaskan sehingga siswa pada akhir
Siklus I Pertemuan 2
pembelajaran menjadi pasif. Kemudian guru
menyimpulkan pembelajaran. Perencanaan
menyimpulkan apa yang telah ia pelajari oleh observer (guru kelas) pada siklus I
ribut. Akhirnya guru meminta yang paling pembelajaran tematik terpadu dengan
masing siswa. Siswa mengerjakannya dengan Proses pelaksanaan tindakan pada siklus
tenang. Setelah lembar evaluasi dikumpulkan. II tidak jauh berbeda dengan perencanaan
Akhir kegiatan siswa mengucapkan rasa siklus I. Hanya saja kajian materi pada siklus
membaca do’a dan salam sebelum pulang. siklus II akan membahas tema 2: selalu
siswa karena telah bersemangat dan antusias Dari hasil penelitian pelaksanaan
pembelajaran peningkatan hasil belajar
belajar dengan peneliti. Dan sebelum menutup
menggunakan model RPP dalam pembelajaran
pembelajaran. Di akhir kegiatan, siswa
tematik di Sekolah Dasar, terungkap bahwa guru
mengucapkan rasa syukur dengan ucapan
membuat perencanaan yang dimulai dengan
“alhamdulillah”, membaca do’a dan salam
membuat rancangan pembelajaran dalam bentuk
sebelum pulang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
Pengamatan dengan komponen RPP. Menurut Permendikbud
Hasil pengamatan pada siklus II dilakukan No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
terhadap perencanaan dan pelaksanaan pada aspek Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,RPP
guru dan aspek siswa. Berikut ini adalah hasil mencakup: “(1) identitas sekolah/madrasah, mata
pengamatan dari ketiga aspek tersebut pada siklus pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu;
II: Nilai pada penilaian RPP siklus II adalah (3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4)
97,22% dengan kriteria Amat Baik (AB). Hasil materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran;
6
pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan
terhadap aktivitas peserta didik dalam kegiatan sumber belajar”.
pembelajaran siklus II memperoleh presentase Kendala yang muncul dala perencanaan
93,75% dengan kualifikasi Amat Baik (AB). Hasil seperti, pemilihan materi ajar belum sesuai dengan
pengamatan yang dilakukan oleh pengamat atau bahan yang diajarkan, akibatnya materi yang
observer terhadap aktivitas guru dalam kegiatan diberikan hanya terbatas yang ada di buku siswa
memecahkan masalah dan mengembangkan dengan konversi nilai 2,765(B), dan semakin
meningkat pada siklus II, yaitu 95 dengan
kemampuan menaganisis masalah dalam
konversi nilai 3,64 (A). Hasil penilaian rata-rata
pembelajaran. Sesuai dengan pendapat Trianto
siswa dalam pembelajaran tematik terpadu yang
(2011:96-97) mengemukakan bahwa
memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
keunggulan Problem Based Learning (PBL)
pada siklus I dengan persentase ketuntasan
sebagai suatu model pembelajaran adalah : (1) siswa 42,30%. Lalu lebih meningkat pada siklus
realistik dengan kehidupan siswa, (2) konsep II dengan persentase ketuntasan siswa 80,76%.
sesuai dengan kebutuhan siswa, (3) memupuk Dengan demikian, model PBL dapat
sifat inquiry siswa, (4) pemahaman konsep meningkatkan hasil belajar tematik terpadu.
guru dan aktivitas siswa pada tahap pelaksanaan Wiriatmadja, Rochiati. 2007. Metode
mulai dari siklus I sampai siklus II. Penelitian Kelas. Bandung: PT Remaja
3. Penilaian terhadap siswa dalam peningkatan Rosdakarya
hasil belajar tematik terpadu dengan