Anda di halaman 1dari 10

e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD

Volume 1, 2018

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PROBLEM BASED


LEARNING KELAS IV SD

Lidra Aini1), Reinita2), Yalvema3)


1)
Mahasiswa Universitas Negeri Padang, Indonesia
2)
Pembimbing 1, Universitas Negeri Padang, Indonesia
3)
Pembimbing 2, Universitas Negeri Padang, Indonesia

lidraaini@gmail.com, 2)reinita_reinita@yahoo.com, 3) Yalmiaz@gmail.com


1)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar dengan


menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran tematik
terpadu siswa kelas IV SDN 06 Batu Taba. Subjek penelitian adalah guru dan 27 orang
peserta didik. Tempat penelitian di SDN 06 Batu Taba. Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan pada: a) RPP siklus I memperoleh rata-rata 80,55% (baik),
meningkat pada siklus II menjadi 97,22% (sangat baik), b) Pelaksanaan aktivitas guru
siklus I memperoleh rata-rata 78,12 % (cukup), meningkat pada siklus II menjadi
93,75% (sangat baik), c) Pelaksanaan aktivitas siswa siklus I memperoleh rata-rata
78,12 % (cukup), meningkat pada siklus II menjadi 93,75% (sangat baik), d) Hasil
belajar siswa pada siklus I memperoleh rata-rata 70 (cukup), meningkat pada siklus II
menjadi 95 (sangat baik). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model Problem
Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
tematik terpadu di Sekolah Dasar.

Kata kunci : model problem based learning, hasil belajar

Abstract
The purpose of this research was to describe the improvement of integrated
thematic learning outcomes using the Problem Based Learning (PBL) model at
4th grade of elementry school in Batu Taba. The research subjects were
teachers and 27 students. Research site in Batu Taba. The result showed an
increase in : a)RPP cycle I 80,55% (good) and cycle II 97,22% (very good)
b)implementation in the aspects of teacher cycle I 78,12% (enough) and cycle II
93,75% (very good) c) implementation in the aspects of student cycle I 78,12%
(enough) and cycle II 93,75% (very good) d) aseesment of the result of student
alignment with the average in cycle I 70 and cycle II with an average of 95.
Based on these results it can be concluded that the problem based learning
(PBL) model can improve integrated thematic learning outcomes in students.
1
Keyword : problem based learning, learning outcomes

e-Jurnal Inovasi Pendidikan SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, 2018
PENDAHULUAN Ampek Angkek pada hari Kamis 08 Februari 2018,
Pembelajaran tematik merupakan dapat dilihat bahwa guru kurang menggunakan
pembelajaran yang menggunakan tema sebagai model pembelajaran yang bervariasi.
pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan Dalam kegiatan pembelajaran, guru
beberapa mata pelajaran sekaligus untuk kurang membiasakan siswa dalam pembelajaran
memberikan pengalaman kepada siswa. Dalam dengan dimulai dengan permasalahan yang terjadi
kurikulum 2013 materi pembelajarannya lebih di lingkungan sekitar siswa, guru kurang melatih
mengaitkan pada kehidupan siswa dengan salah siswa untuk bertanya tentang hal yang dipelajari di
satu cirinya yaitu menggunakan tematik terpadu. lingkungan sekitar, guru juga kurang menggali
Sesuai dengan pendapat Majid (2014:15) yang kemampuan siswa untuk memecahkan suatu
menyatakan bahwa “Pembelajaran pada hakikatnya masalah nyata yang ada di sekitarnya, guru sulit
adalah suatu proses interaksi antara anak dengan memadukan antara beberapa pelajaran dalam satu
anak, anak dengan sumber belajar, dan anak tema dan guru hanya menyalin apa yang ada pada
dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan buku guru, kurang mengembangkan indikator dari
menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam kompetensi dasar yang terkait.
lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa Kurang mampunya guru melaksanakan
aman bagi anak”. proses pembelajaran yang sesuai dengan harapan
Selain itu proses pembelajaran kurikulum kurikulum 2013 ini, mengakibatkan rendahnya
2013 yang ideal menurut Ahmadi (2014 : 80) yaitu pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran.
“ Berpusat pada peserta didik, sifat pembelajaran Hal ini terlihat dari siswa kurang tertib dalam
yang kontekstual, buku teks memuat materi dan mengikuti pembelajaran, siswa kurang terlihat
proses pembelajaran, sistem penialaian serta melakukan diskusi kelompok sehingga
kompetensi yang diharapkan”. pembelajaran masih terlihat indivual dan kurang
Pembelajaran tematik terpadu lebih terlihatnya kerja sama antara siswa. Dampak
memperhatikan keterlibatan siswa dalam proses lainnya juga menyebabkan siswa tampak kurang
belajar atau mengarahkan siswa secara aktif untuk aktif dalam proses pembelajaran, Proses
terlibat dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student
pembelajaran tematik siswa dapat memperoleh centered) kurang terlihat.
pengalaman langsung dan terlatih untuk Permasalahan yang dialami peserta
menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang didik ini, berpengaruh terhadap hasil belajar
dipelajari secara holistik, bermakna, autentik dan siswa. Dilihat dari nilai mid semester 1 siswa
aktif. tampak bahwa hasil belajar siswa masih
Pentingnya pembelajaran tematik terpadu di
tergolong rendah. Dengan Kriteria Ketuntasan
terapkan di Sekolah Dasar karena pada umumnya
1 Minimal (KKM) sebesar 75 masih banyak
siswa pada tahap ini masih melihat segala sesuatu
siswa yang belum dapat mencapainya,
sebagai suatu keutuhan (holistik), perkembangan
Tidak tercapainya proses pembelajaran
fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan
perkembangan mental, sosial dan emosional. ini perlu dicarikan solusinya. Untuk
Berdasarkan observasi yang dilakukan meningkatkan proses pembelajaran tersebut,
peneliti di SD Negeri 06 Batu Taba Kecamatan peneliti menggunakan model model Problem

e-Jurnal Inovasi Pendidikan SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, 2018
Based Learning (PBL) dalam meningkatkan Juli 2018 dan Siklus II dilaksanakan pada
hasil belajar siswa. Problem Based Learning Kamis, 2 Agustus 2018. Sumber data
(PBL) merupakan model pembelajaran yang penelitian ini adalah proses kegiatan
mampu menuntut siswa untuk berfikir kritis pembelajaran tematik terpadu dengan
dalam memecahkan masalah, aktif bekerja menggunakan model PBL di kelas IV SDN 06
sama di dalam kelompok, setiap siswa bebas Batu Taba yang meliputi perencanaan,
mengemukakan idenya dengan teman yang pelaksanaan, dan penilaian proses
lain dan mengaitkan pengalaman kehidupan pembelajaran. Data diperoleh dari subjek yang
nyata siswa dengan materi tersebut. Model ini diteliti yaitu guru (praktisi) dan peserta didik
cocok sekali digunakan untuk meningkatkan kelas kelas IV SDN 06 Batu Taba. Data
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran penelitian ini dikumpulkan dengan
karena model ini dapat membuat siswa terlibat menggunakan teknik observasi, tes dan non
langsung dalam memecahkan masalah di tes.
lingkungan sekitarnya dan menemukan solusi Agar tujuan penelitian ini tercapai

dari permasalahan tersebut. digunakan instrumen penelitian yaitu berupa

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lembaran observasi, lembar tes dan lembar non tes.
Aspek yang diamati melalui pedoman observasi
untuk mendeskripsikan peningkatan hasil
adalah yang berkaitan dengan RPP, pelaksanaan
belajar tematik terpadu dengan model Problem
pembelajaran pada aspek guru dan aspek peserta
Based Learning (PBL) di kelas IV SDN 06
didik. Lembar tes digunakan untuk memperkuat
Batu Taba Agam.
data observasi yang terjadi dalam kelas terutama
METODOLOGI pada butir penguasaan materi pembelajaran oleh
Jenis penelitian yang digunakan dalam peserta didik. Data yang diperoleh dalam penelitian
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian dan kuantitatif. Model analisis data kualitatif yang

yang dilaksanakan didalam kelas. Menurut dijelaskan oleh Miles dan Huberman (dalam

Arikunto, dkk (2009:58) penelitian tindakan Wiriatmadja 2007: 18) yakni ”Analisis data dimulai
dengan menelaah sejak mulai pengumpulan data
kelas adalah “penelitian tindakan (action
sampai seluruh data terkumpul, data tersebut
research) yang dilakukan dengan tujuan
direduksi berdasarkan masalah yang diteliti, diikuti
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di
penyajian data dan terakhir penyimpulan atau
kelasnya”.
verifikasi”. Tahap analisis yang demikian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I dilakukan berulang-ulang begitu data selesai
2
tahun ajaran 2018/2019 di kelas IV SDN 06 dikumpulkan pada setiap tahap pengumpulan data
Batu Taba Agam. Penelitian ini dilakukan dalam setiap tindakan. Sedangkan model analisis
sebanyak dua siklus. Siklus I yang terdiri dari data kuantitatif yaitu terhadap penilaian proses

2 pertemuan dan siklus II.Siklus I pertemuan 1 belajar siswa dalam Kunandar (2015: 130), dengan

dilaksanakan pada Sabtu, 28 Juli 2018. Siklus menggunakan rumus perhitungan dan penskoran
untuk pengetahuan dan keterampilan, yaitu:
I pertemuan 2 dilaksanakan pada Selasa, 31

e-Jurnal Inovasi Pendidikan SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, 2018
Nilai = Jumlah skor siswa x100 Baik (B) 75 < B ≤ 90
Jumlah skor maksimal Cukup (C) 60 < C ≤ 75
Kurang (K) ≤ 60
Konversi Skala 4:
Nilai akhir siswa = Nilai x 4 HASIL
100 Siklus I Pertemuan 1
Pada Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan
Tabel 1. Kriteria Keberhasilan Perhitungan pada tanggal 28 Juli 2018 jam 08.45-12.20
Aspek Pengetahuan dan Keterampilan WIB.
Konversi Predikat Klasifikasi Perencanaan
nilai akhir (pengetahuan sikap dan Proses perencanaan tindakan pada siklus
Skala Skala dan ekstrakulikuler
I difokuskan pada tema 1 “Indahnya
0-100 1-4 keterampilan)
Kebersamaan”, subtema 1 “Kebersamaan
86- 4 A
100 SB (Sangat dalam Keberagaman”, pembelajaran 1 (satu)..
81-85 3.66 A- Baik) Pada pembelajaran ini peneliti menggunakan
76-80 3.33 B+ model PBL. Sebelum RPP disusun, peneliti
71-75 3.00 B B (Baik)
menganalisis Kurikulum 2013 , dan
66-70 2.66 B-
menganalisis buku sumber belajar yang akan
61-65 2.33 C+
56-60 2 C C (Cukup) dipakai yaitu buku guru dan buku siswa
51-55 1.66 C- .Pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi
46-50 1.33 D+
inti dan kompetensi dasar yang ada pada
0-45 1 D- K (Kurang)
kurikulum 2013 yang akan dituangkan
kedalam indikator dan kedalam tujuan
Sedangkan untuk menghitung
pembelajaran. Untuk menilai RPP yang
persentase hasil pengamatan praktik
peneliti buat, peneliti juga menyediakan
pembelajaran, dalam Kemendikbud (2014:
lembar observasi pengamatan RPP yang
150), dengan rumus sebagai berikut:
nantinya akan diisi oleh observer.
Nilai = Jumlah skor x 100%
Pelaksanaan
Jumlah skor maksimal
Kegiatan Pendahuluan, Peneliti sebagai
guru melakukan tegur sapa dengan siswa dan
Dengan kriteria taraf keberhasilannya
mempersiapkan kelengkapan alat tulis, buku,
3 dapat ditentukan sebagai berikut:
media pembelajaran, LDK, dan meminta siswa
Tabel 2. Kriteria Keberhasilan Pengamatan
untuk bersiap memulai pembelajaran. Guru
Praktik Pembelajaran
membuka pembelajaran dengan meminta
Peringkat Nilai
siswa untuk merapikan meja dan kursinya,
Amat Baik (AB) 90 < A ≤ 100
serta meminta ketua kelas untuk menyiapkan
siswa yang lainnya berdo’a terlebih dahulu.

e-Jurnal Inovasi Pendidikan SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, 2018
Setelah berdo’a, guru mengambil absensi ada di Indonesia. Siswa menyebutkan tempat
siswa. ibadah dari masing-masing agama yang ada di

Sebelum masuk ke dalam kegiatan inti, Indonesia. Kemudian guru membimbing siswa

sebagai pembuka pembelajaran, guru meminta untuk memprediksi permasalahan.

siswa untuk mengamati gambar keragaman agama Pada kegiatan inti, proses pembelajaran

yang ada di indonesia. Selanjutnya, siswa bertanya dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah model

jawab mengenai gambar keragaman agama yang PBL

Kegiatan penutup dimulai dengan guru Hasil pengamatan yang dilakukan oleh
membimbing siswa menyimpulkan seluruh observer (guru kelas) pada siklus I pertemuan
pembelajaran hari ini, dan apa-apa saja yang 1 diketahui bahwa perencanaan, pelaksanaan,
dipelajari. Kemudian siswa bersama guru tanya
dan penilaian proses pembelajaran tematik
jawab tentang pelajaran yang belum dimengerti
terpadu dengan menggunakan model PBL
namun guru pada tahap ini lebih banyak
belum terlaksana dengan maksimal.
menjelaskan sehingga siswa pada akhir
Siklus I Pertemuan 2
pembelajaran menjadi pasif. Kemudian guru
menyimpulkan pembelajaran. Perencanaan

Pengamatan Proses pelaksanaan tindakan pada siklus


Hasil pengamatan pada siklus I pertemuan I Pertemuan 2 tidak jauh berbeda dengan
1 dilakukan terhadap perencanaan, pelaksanaan perencanaan siklus I. Hanya saja kajian materi
pada aspek guru dan aspek peserta didik,dan pada siklus I berbeda dengan siklus
penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. sebelumnya. Pada siklus I pertemuan 2 akan
Berikut ini adalah hasil pengamatan dari ketiga membahas tema 1: Indahnya Kebersamaan
aspek tersebut: persentase nilai pada penilaian RPP
kita subtema 3: Bersykur Atas Keberagaman
adalah 77,78% (C). dengan kriteria Cukup (C).
pembelajaran 1.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat
Pelaksanaan
terhadap aktivitas guru dalam kegiatan
Siklus I pertemuan 2 ini dilaksanakan pada
pembelajaran memperoleh presentase 781,87%
hari Selasa, 31 Juli 2018 dengan waktu 6 x 35
dengan kualifikasi cukup (C). Hasil pengamatan
menit yang dimulai pukul 08.45-12.20 WIB.
yang dilakukan oleh pengamat atau observer
Kegiatan pendahuluan peneliti sebagai guru
terhadap aktivitas peserta didik dalam kegiatan
melakukan tegur sapa dengan siswa dan
pembelajaran memperoleh persentase 75% dengan
mempersiapkan kelengkapan alat tulis, buku, media
kualifikasi cukup (C). Hasil pengamatan aspek
pembelajaran, LDK, dan meminta siswa untuk
sikap memperoleh 9 orang siswa memperoleh
bersiap memulai pembelajaran. Guru membuka
4 klasifikasi sikap “Sangat Baik”, 11 orang siswa
pembelajaran dengan meminta siswa untuk
memperoleh klasifikasi sikap “Baik”, dan 7 orang
merapikan meja dan kursinya, serta meminta ketua
siswa memperoleh klasifikasi sikap “Cukup.
kelas untuk menyiapkan siswa yang lainnya
Penilaian hasil belajar diperoleh dengan rata-rata
berdo’a terlebih dahulu. Kemudian guru
60 dengan prediket C+.
mengambil absen siswa. Kemudian guru
Refleksi
melakukan apersepsi dengan bertanya jawab

e-Jurnal Inovasi Pendidikan SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, 2018
tentang keragaman makanan tradisional yang ada di Baik (B). Hasil pengamatan aspek sikap pada siklus
Indonesia. I pertemuan 2 diperoleh 10 orang siswa
Pada kegiatan inti, proses pembelajaran memperoleh klasifikasi “sangat baik”, 12 orang
dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah model siswa dengan klasifikasi “baik” dan 5 orang siswa
PBL. memperoleh klasifikasi “cukup”. Dengan rata-rata
Kegiatan penutup yang dilakukan adalah hasil belajar 78 dengan konversi nilai 2,92 dengan

siswa bersama guru memancing siswa untuk prediket B.

menyimpulkan pembelajaran. Siswa-siswa Refleksi

berebut menunjuk tangannya untuk Dari hasil pengamatan yang dilakukan

menyimpulkan apa yang telah ia pelajari oleh observer (guru kelas) pada siklus I

sehingga menjadikan susasana di kelas agak Pertemuan 2 diketahui bahwa perencanaan

ribut. Akhirnya guru meminta yang paling pembelajaran tematik terpadu dengan

tertib untuk menyimpulkan pembelajaran. menggunakan model PBL belum terlaksana

Setelah itu, guru meminta siswa untuk dengan baik.

memasukkan hal-hal yang berhubungan


dengan pelajaran untuk disimpan ke dalam
tasnya masing-masing. Kemudian guru Siklus II

memberikan soal evaluasi kepada masing- Perencanaan

masing siswa. Siswa mengerjakannya dengan Proses pelaksanaan tindakan pada siklus

tenang. Setelah lembar evaluasi dikumpulkan. II tidak jauh berbeda dengan perencanaan

Akhir kegiatan siswa mengucapkan rasa siklus I. Hanya saja kajian materi pada siklus

syukur dengan ucapan “alhamdulillah” II berbeda dengan siklus sebelumnya. Pada

membaca do’a dan salam sebelum pulang. siklus II akan membahas tema 2: selalu

Pengamatan berhemat energi subtema 1: sumber energi


Hasil pengamatan pada siklus I pertmuan 2 pembelajaran 1.
dilakukan terhadap perencanaan dan pelaksanaan Pelaksanaan
pada aspek guru dan aspek siswa. Berikut ini Siklus II ini dilaksanakan pada hari Kamis, 2
adalah hasil pengamatan dari ketiga aspek tersebut Agustus 2018 dengan waktu 6 x 35 menit yang
pada siklus I pertemuan 2: Nilai pada penilaian dimulai pukul 08.45-12.20 WIB. Kegiatan
RPP siklus I Pertemuan 2 adalah 83,33 dengan pendahuluan peneliti sebagai guru melakukan tegur
kriteria Baik (B). Hasil pengamatan yang dilakukan sapa dengan siswa dan mempersiapkan
oleh pengamat terhadap aktivitas peserta didik kelengkapan alat tulis, buku, media pembelajaran,
5
dalam kegiatan pembelajaran siklus I Pertemuan 2 LDK, dan meminta siswa untuk bersiap memulai
memperoleh presentase 81,25% dengan kualifikasi pembelajaran. Guru membuka pembelajaran
Baik (B). Hasil pengamatan yang dilakukan oleh dengan meminta siswa untuk merapikan meja dan
pengamat atau observer terhadap aktivitas guru kursinya, serta meminta ketua kelas untuk
dalam kegiatan pembelajaran siklus I Pertemuan 2 menyiapkan siswa yang lainnya berdo’a terlebih
memperoleh presentase 84,37% dengan kualifikasi dahulu. Kemudian guru mengambil absen siswa.

e-Jurnal Inovasi Pendidikan SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, 2018
Kemudian guru melakukan apersepsi dengan pembelajaran siklus II memperoleh presentase
bertanya jawab tentang sumber-sumber daya 93,75 % dengan kualifikasi Amat Baik (AB). Hasil
energi. pengamatan terhadap aspek sikap diperoleh 20
Pada kegiatan inti, proses pembelajaran orang siswa memperoleh klasifikasi sikap “sangat
dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah model baik” dan 7 orang siswa memperoleh sikap “baik”.
PBL. Dengan rata-rata hasil belajar pada siklus II adalah
Kegiatan penutup yang dilakukan adalah 95 dengan konversi nilai 3,64 dengan predikat A.

siswa bersama guru memancing siswa untuk Refleksi


menyimpulkan pembelajaran. Siswa-siswa Dari hasil pengamatan yang dilakukan
berebut menunjuk tangannya untuk oleh observer (guru kelas) pada siklus II
menyimpulkan apa yang telah ia pelajari diketahui bahwa perencanaan pembelajaran
sehingga menjadikan susasana di kelas agak tematik terpadu dengan menggunakan model
ribut. Akhirnya guru meminta yang paling PBL sudah terlaksana dengan sangat baik.
tertib untuk menyimpulkan pembelajaran. PEMBAHASAN
Kemudian guru memberikan soal evaluasi Pembelajaran dengan menggunakan
kepada masing-masing siswa. Siswa model PBL dalam pembelajaran tematik di
mengerjakannya dengan tertib dan tenang. Sekolah Dasar ditemukan hal-hal sebagai
Setelah lembar evaluasi dikumpulkan, guru berikut :
mengucapkan terimakasih kepada seluruh a. Perencanaan

siswa karena telah bersemangat dan antusias Dari hasil penelitian pelaksanaan
pembelajaran peningkatan hasil belajar
belajar dengan peneliti. Dan sebelum menutup
menggunakan model RPP dalam pembelajaran
pembelajaran. Di akhir kegiatan, siswa
tematik di Sekolah Dasar, terungkap bahwa guru
mengucapkan rasa syukur dengan ucapan
membuat perencanaan yang dimulai dengan
“alhamdulillah”, membaca do’a dan salam
membuat rancangan pembelajaran dalam bentuk
sebelum pulang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
Pengamatan dengan komponen RPP. Menurut Permendikbud
Hasil pengamatan pada siklus II dilakukan No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
terhadap perencanaan dan pelaksanaan pada aspek Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,RPP
guru dan aspek siswa. Berikut ini adalah hasil mencakup: “(1) identitas sekolah/madrasah, mata
pengamatan dari ketiga aspek tersebut pada siklus pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu;
II: Nilai pada penilaian RPP siklus II adalah (3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4)
97,22% dengan kriteria Amat Baik (AB). Hasil materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran;
6
pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan
terhadap aktivitas peserta didik dalam kegiatan sumber belajar”.
pembelajaran siklus II memperoleh presentase Kendala yang muncul dala perencanaan
93,75% dengan kualifikasi Amat Baik (AB). Hasil seperti, pemilihan materi ajar belum sesuai dengan
pengamatan yang dilakukan oleh pengamat atau bahan yang diajarkan, akibatnya materi yang
observer terhadap aktivitas guru dalam kegiatan diberikan hanya terbatas yang ada di buku siswa

e-Jurnal Inovasi Pendidikan SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, 2018
saja. Kemudian langkah-langkah pembelajaran tugas-tugas pelaporan”. Pada langkah kesimpulan
belum sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. yang mana guru belum membimbing siswa untuk
Belum tepat antara kesesuaian bentuk, teknik dan menganalisis hasil diskusi yang telah di dapat dan
instrument penilaian sikap yang dilakukan saat juga belum merangkum semua jawaban siswa dan
pembelajaran, ini disebabkan karena guru masih menyimpulkan pembelajaran sehingga guru hanya
menggunakan penilaiaan sikap dengan konversi mendengar jawaban dari siswa dan tidak
nilai skala 4. Kendala yang ditemui pada siklus I ini merangkumnya, hal ini mengakibatkan siswa
menjadi perhatian dan dicari solusinya, sehingga kurang paham tujuan dari diskusi yang mereka
perencanaan pembelajaran pada siklus II mencapai lakukan. Trianto (2009:100) “tugas guru pada tahap
keberhasilan dengan sangat baik sehingga dapat akhir pengajaran berdasarkan pemecahan masalah
meningkatkan kemampuan berpikir siswa. adalah membantu siswa menganalisis dan
b. Pelaksanaan mengevaluasi proses belajar mereka sendiri, dan
Pada kegiatan awal dalam mengkondisikan keterampilan penyelidikan yang mereka gunakan”.
kelas, guru belum memberikan motivasi kepada
siswa sehingga mengakibatkan siswa kurang c. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan
semangat dalam belajar. Hal ini disebabkan karena Model PBL
guru terlalu sibuk dalam mempersiapkan dan Berdasarkan catatan pada lembar
menyusun bahan-bahan yang akan diajarkana observasi dan diskusi peneliti dengan observer,
kepada siswa di meja guru. Pemberian motivasi peningkatan hail belajar dengan menggunakan
diperlukan di awal pembelajaran yang dilakukan
model PBL dalam pembelajaran tematik pada
karena setiap siswa memiliki karakteristik yang
siklus II sudah mencapai nilai ketuntasan
berbeda-beda ada anak yang cepat tanggap dan
belajar yang ditetapkan yaitu penilaian proses
begitu sebaliknya, sehingga dengan pemberian
dan hasil belajar siswa dari pengetahuan, dan
motivasi semua anak menjadi semangat dalam
belajar. Sesuai dengan pendapat Majid (2014:7) keterampilan diperoleh gambaran bahwa
mengatakan “setiap indvidu membava variasi dan persentase rata-rata kelas yaitu 95. Ini
irama pertumbuhan dan perkembangan sendiri- menunjukkan siklus II sudah mencapai
sendiri yang menyebabkan setiap individu ketuntasan belajar, maka dapat disimpulkan
mempunyai perbedaan-perbedaan” siklus II ini sudah berhasil.
Pada kegiatan inti yang mana pada langkah Penelitian pada siklus II ini telah
guru memberikan tugas dan masing-masing peserta
dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah
didik mengerjakannya, guru belum meminta
PBL yang dikemukakan oleh Hamdayama
masing-masing anggota kelompok untuk
(2016:145), dengan langkah sebagai berikut :
mendiskusikan jawaban sehingga mengakibatkan
7 (1) orientasi siswa pada masalah, (2)
suasana kelas menjadi ribut karena siswa berebut
untuk bertanya. Hal ini disebabkan oleh guru mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3)
terlalu sibuk memberikan LDK kepada kelompok membimbing penyelidikan individual maupun
lain. Menurut Tiranto (2009:100) “dalam kelompok, (4) mengembangkan dan
pengajaran memerlukan bantuan untuk menyajikan hasil karya, dan (5) menganalisis
merencanakan penyeledikan-penyeledikan dan dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

e-Jurnal Inovasi Pendidikan SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, 2018
Pelaksanaan pada siklus II ini telah menggunakan model PBL pada siklus I
membuat siswa memiliki kemampuan diperoleh persentase nilai rata-rata, yaitu 60

memecahkan masalah dan mengembangkan dengan konversi nilai 2,765(B), dan semakin
meningkat pada siklus II, yaitu 95 dengan
kemampuan menaganisis masalah dalam
konversi nilai 3,64 (A). Hasil penilaian rata-rata
pembelajaran. Sesuai dengan pendapat Trianto
siswa dalam pembelajaran tematik terpadu yang
(2011:96-97) mengemukakan bahwa
memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
keunggulan Problem Based Learning (PBL)
pada siklus I dengan persentase ketuntasan
sebagai suatu model pembelajaran adalah : (1) siswa 42,30%. Lalu lebih meningkat pada siklus
realistik dengan kehidupan siswa, (2) konsep II dengan persentase ketuntasan siswa 80,76%.
sesuai dengan kebutuhan siswa, (3) memupuk Dengan demikian, model PBL dapat
sifat inquiry siswa, (4) pemahaman konsep meningkatkan hasil belajar tematik terpadu.

jadi kuat, dan (5) memupuk kemampuan


Problem Solving. DAFTAR RUJUKAN
SIMPULAN Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2014.
Berdasarkan hasil penelitian dan Pengembangan dan Model
pembahasan peneliti dapat disimpulkan Pembelajaran Tematik Integratif.
sebagai berikut : Jakarta : Prestasi Pustaka
1. Hasil penilaian perencanaan pelaksanaan
pembelajaran siklus I adalah 80,55% (B) Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian
dengan kriteria baik. Dan semakin meningkat Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
pada siklus II, yaitu 97,22% (AB) dengan Hamdayama, Jumanta. 2016. Metodologi
kriteria amat baik.
Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
2. Hasil pengamatan berdasarkan aktivitas guru
pada siklus I menunjukkan bahwa pelaksanaan Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru
pembelajaran dengan persentase nilai yang
Implementasi Kurikulum 2013.
diperoleh adalah 78,12% (B) dengan kriteria
Jakarta: Kemendikbud
baik. Dan lebih meningkat lagi pada siklus II
dengan persentase nilai 93,75% (AB) dengan
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik
kriteria amat baik. Sedangkan pada aktivitas
Terpadu. Bandung : Remaja
siswa pada silklus I dengan persentase nilai
Rosdakarya
yang diperoleh adalah 78,12% (B) dengan
kriteria baik. Dan lebih meningkat lagi pada
8 Trianto. 2010. Mengembangkan Model
siklus II dengan persentase nilai 93,75% (AB)
Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi
dengan kriteria amat baik. Dari hal ini, terlihat
bahwa ada peningkatan dari kegiatan mengajar
Pustaka Raya

guru dan aktivitas siswa pada tahap pelaksanaan Wiriatmadja, Rochiati. 2007. Metode
mulai dari siklus I sampai siklus II. Penelitian Kelas. Bandung: PT Remaja
3. Penilaian terhadap siswa dalam peningkatan Rosdakarya
hasil belajar tematik terpadu dengan

e-Jurnal Inovasi Pendidikan SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd


e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD
Volume 1, 2018

e-Jurnal Inovasi Pendidikan SD | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pd

Anda mungkin juga menyukai