Tri Wahyuningsih
SD Negeri 09 Kepahiang Kabupaten Kepahiang
e-mail: triwahyuningsih@gmail.com
Abstract: The purpose of this study was to describe that by implementing learning management
inquiry model can improve student learning outcomes. Subjects were second grade students of
State Elementary School 09 Kepahiang 2010/2011 school year. The research instrument is a
student worksheet (LKS), the individual test, and the student questionnaire responses, as well as
student observation sheet. Based on the results of research in cycle I, II and III are improving
student learning outcomes in terms of value - average was 5.5 while the percentage in the classical
reaches 20% of students who score ≥ 60. Activity of students during the learning process has also
increased each cycle is 20%, 85% and the latter increased to 90%.
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bahwa dengan menerapkan
pengelolaan pembelajaran model inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Subjek penelitian
adalah siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 09 Kepahiang tahun ajaran 2010/2011. Instrumen
penelitian adalah Lembar Kerja siswa (LKS), tes individu, dan angket respon siswa, serta lembar
observasi siswa. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, II dan III terdapat peningkatan hasil
belajar siswa dari segi nilai rata - rata adalah 5,5 sedangkan persentase secara klasikal mencapai
20% siswa yang mendapat nilai ≥ 60. Aktifitas siswa selama proses pembelajaran juga mengalami
peningkatan setiap siklusnya yaitu 20%, 85.% dan terakhir meningkat menjadi 90%.
208
Wahyuningsih, Pengelolaan Pembelajaran IPA Melalui Penerapan Model Inkuiri 209
rencana lalu diadakan tindakan dan observasi inkuiri. Kemudian peneliti menyajikan materi
kemudian diadakan refleksi. pelajaran yaitu tentang sumber energi dan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan kegunaannya melalui tanya jawab yang dapat
di SD Negeri 09 Kepahiang pada mata pelajaran merangsang keingintahuan siswa.
IPA dengan materi Sumber Energi dan Setetah itu dilanjutkan dengan kegiatan
Kegunaannya. Sebagai subjek dalam penelitian kelompok selama 20 menit, dalam diskusi
ini adalah siswa - siswi kelas II tahun pelajaran kelompok peneliti mengarahkan kelompok agar
2010/2011 dengan jumlah siswa 20 orang, terdiri ada pembagian tugas dan kerja sama yang baik
dari 8 orang laki-laki dan 12 orang perempuan dalam menyelesaikan materi diskusi.
Instrumen adalah sarana penelitian Dikarenakan ini yang pertama kali, siswa terlihat
(berupa tes dan nontes) untuk memperoleh data belum begitu kompak, terutama dalam
dalam kegiatan pengumpulan, pengolahan, pembagian tugas. Ada satu kelompok yang
analisis, dan penyajian data. Instrumen anggotanya masih diam dan tidak melakukan
penelitian yang digunakan dalarn kegiatan apa-apa, yakni kelompok Semangka Akan tetapi
penelitian tindak kelas ini adalah dua jenis yaitu guru (peneliti) terus mengarahkan sehingga
instumen pembelajaran dan instumen siswa dapat bekerja dalam kelompok. Setelah
pengumpulan data. Instrumen pembelajaran selesai belajar kelompok, hasil kerja kelompok
yang digunakan dalam penilaian tindakan kelas dikumpulkan.
ini, yaitu: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Setelah itu peneliti memberikan beberapa
(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan tes pertanyaan untuk memastikan masing-masing
individu. Instrumen Pengumpulan data dalam kelompok telah memahami pelajaran yang
penelitian tindakan kelas ini yaitu menggunakan disampaikan, kemudian penguatan dan
tes dan nontes. Teknik pengumpulan data dalam kesimpulan secara bersama - sama dan terakhir
penelitian ini adalah pelaksanaan tes, observasi, mengerjakan tes secara individu.
wawancara, diskusi kelompok, dan pengisian Tahap pengamatan (observing), ketika
angket. kegiatan belajar mengajar peneliti juga
melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN selama proses belajar mengajar. Selanjutnya
Hasil peneliti melakukan penelitian hasil pekerjaan
1. Siklus I siswa dalam kerja kelompok / diskusi dan hasil
Pada tahap perencanaan (planning), ada belajar siswa dalam tes yang diberikan untuk
beberapa hal yang dilakukan yaitu: menentukan penilaian secara individual.
pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu Tahap refleksi (reflecting ) dari siklus I,
sumber energi dan kegunaannya, merancang peneliti merasa ada kelemahan yang harus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran model diperbaiki untuk melakukan tindakan di siklus II.
pembelajaran inkuiri sebagai pedoman dalam Pada siklus II kelompok belajar siswa akan
kegiatan belajar mengajar untuk materi sumber diubah, akan tetapi masih dalam komposisi yang
energi dan kegunaannya pada indikator: l) heterogen.
Menyebutkan sumber energi bunyi, 2) Mencari Dari beberapa tahap yang dilakukan pada
sumber bunyi melalui alat rumah tangga, siklus I semua data seperti lembar oservasi dan
merancang latihan soal / LKS yang akan hasil belajar siswa dianalisis. Adapun hasil
diselesaikan secara berkelompok beserta analisisnya sebagai berikut: (1) Dalam diskusi
merancang soal untuk tes individu, menyiapkan kelompok hampir semua kelompok sudah bisa
lembar observasi untuk siswa dan membagi melaksanakan tugas dengan baik serta adanya
siswa dalam 5 kelompok yang masing-masing kerja sama. Akan tetapi ada satu kelompok yang
terdiri dari 4 orang. kurang kompak dan salah satu anggotanya diam,
Tahap pelaksanaan ( acting ) pada siklus I yaitu kelompok Semangka; (2) Dari jumlah
diantaranya mengabsen siswa terlebih dahulu siswa yang hadir, pada pelajaran itu
kemudian membagi siswa dalam 5 kelompok menghasilkan data sebagai berikut sebanyak 20
yang masing-masing terdiri atas 4 orang. Peneliti orang siswa yang memperoleh nilai di bawah 60
menjelaskan tentang model pembelajaran yang dan 4 orang siswa memperoleh nilai > 60, rata -
akan dipakai selama pembelajaran yaitu model rata kelas diperoleh 5,5 dan presentase secara
pembelajaran inkuiri dan menjelaskan tentang klasikal siswa yang memperoleh nilai ≥ 60
keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki adalah 20%.
selama diterapkannya model pembelajaran
Wahyuningsih, Pengelolaan Pembelajaran IPA Melalui Penerapan Model Inkuiri 211
angket respon siswa terhadap model rata - rata 5,5 dan secara klasikal siswa yang
pembelajaran inkuiri. memperoleh nilai 60 ke atas 20%, belum
Tahap pengamatan (observing), dalam memenuhi target peneliti.
tahap ini peneliti kembali mengamati dan Pada siklus II, hampir semua kelompok
mengevaluasi proses pembelajaran terutama diskusi sudah bisa bekerja sama dengan baik
keaktifan dan cara kerja siswa dalam tidak ada lagi siswa yang diam. Aktivitas siswa
kelompoknya. Pada Siklus III peneliti melaku- dalam kegiatan belajar mengajar lebih
kan penilaian hasil kerja siswa dari tes yang meningkat, dilihat dari keberanian siswa dalam
diberikan untuk penilaian secara individual. menjawab pertanyaan dan makin banyak siswa
Dari hasil pengamatan selama yang berani maju ke depan kelas untuk
pembelajaran di kelas, selanjutnya diadakan mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti.
refleksi (reflecting) atas segala kegiatan yang Akan tetapi dari hasil tes individu nilai rata - rata
dilakukan pada Siklus III. Kegiatan hanya 7,9 dan secara klasikal siswa yang
pembelajaran berjalan dengan lancar karena memperoleh nilai 60 ke atas hanya 85%. Setelah
siswa sudah terbiasa dengan teman diteliti dengan seksama, hal ini disebabkan
kelompoknya, sudah 100% siswa aktif dalam materi yang dipelajari dianggap sulit oleh siswa.
kegiatan belajar mengajar, siswa tidak lagi Dari data tersebut, target peneliti belum tercapai
mengandalkan bimbingan peneliti, siswa yang dari segi nilai akademik. Akan tetapi dari segi
berani maju ke depan semakin bertambah keaktifan siswa sudah tercapai.
banyak. Dalam siklus III, dari segi aktivitas siswa
Adapun hasil yang diperoleh dari siswa, dalam belajar lebih meningkat dibandingkan
sebagai berikut: (1) Sebanyak 20 orang siswa pada siklus II. Siswa sudah tidak diarahkan lagi
memperoleh nilai di bawah 3 dan 17 orang siswa dalam diskusi kelompok dan setiap ketua
memperoleh nilai ≥ 60; (2) Rata-rata kelas kelompok sudah terbiasa membagi tugas kepada
diperoleh 79; (3) Persentase siswa yang anggotanya. 90% siswa sudah aktif dalam
memproleh nilai minimal 60 adalah 85%. kegiatan belajar mengajar. Untuk nilai rata- rata
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil sudah memenuhi target yaitu dengan nilai 60 dan
tes pada Siklus I sampai Siklus III mengalami secara klasikal siswa yang mendapat nilai ≥ 60
peningkatan dari segi nilai berdasarkan Kriteria sudah mencapai 100%.
Ketuntasan Minimal ( KKM ) di SD Negeri 09 Berdasarkan data tentang hasil belajar
Kepahiang untuk materi sumber energi dan siswa selama proses penelitian pada siklus I, II,
kegunaannya. Makin banyak siswa yang telah dan III yang diperoleh dari hasil kerja kelompok
tuntas belajarnya untuk materi tersebut sehingga dan tes, maka dapat dikatakan bahwa proses
dapat dikatakan bahwa pelaksanaan penelitian pembelajaran telah selesai dan berhasil dengan
Tindakan Kelas ini telah selesai dan berhasil rata – rata diperoleh 9,7 dan secara klasikal
dengan baik. Perkembangan nilai rata - rata dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 mencapai
perkembangan aktivitas siswa siklus I, II, dan III 100%.
sebagai berikut : Siklus I nilai rata-rata 55, siklus Dari hasil penyebaran angket diperoleh
II nilai rata-rata 79, dan sikus III nilai rata-rata data : 70% dari seluruh siswa yang berpendapat
97. bahwa dengan model pembelajaran inkuiri dapat
membuat mereka semangat dalam belajar 72%
Pembahasan berpendapat model pembelajaran inkuiri
Pembahasan yang diuraikan di sini merupakan model pembelajaran yang
didasarkan pada hasil dari hasil pengamatan, menyenangkan dan menarik. Sebanyak 85%
nilai tes, serta hasil dari penyebaran angket pada siswa berpendapat bahwa dengan model
akhir siklus penelitian yang diteruskan dengan pembelajaran inkuiri hasil belajar mereka
kegiatan refleksi. meningkat.
Berdasarkan hasil refleksi, pada siklus I,
dihasilkan antara lain masih ada kelompok SIMPULAN DAN SARAN
diskusi yang belum kompak dan belum bisa Simpulan
bekerja sama dengan baik, yaitu kelompok Dari seluruh kegiatan Penelitian Tindakan
Semangka sehingga ada salah satu dari anggota Kelas di kelas II SD Negeri 09 Kepahiang
kelompok tersebut yang diam dan hanya melihat Kabupaten Kepahiang disimpulkan bahwa
temannya saja. Hasil nilai kuis pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri
belum memenuhi target hanya memperoleh nilai pada materi sumber energi dan kegunaannya
Wahyuningsih, Pengelolaan Pembelajaran IPA Melalui Penerapan Model Inkuiri 213
dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang Damaskus, Beny. 2008. Pendekatan Konstruk-
dilihat dari ketuntasan siswa dalam belajar tivisme Dalam Pembelajaran Sains.
meningkat pada siklus III mencapai 77% dan http://sungebanjur.blogspot.com/2008/12/
berhasil meningkatkan aktivitas siswa dalam pendekatan-konstruktivisme-dalam.html
kegiatan belajar mengajar dengan persentase tiap Dimyati dan Mujiono. 1999. Belajar dan
siklus 55%, 79% dan 97%. Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Selain itu sebagian besar siswa berpendapat Ilah, Ato. 2012. Penerapan Model Inkuiri Dalam
bahwa dengan model pembelajaran inkuiri dapat Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
membuat mereka semangat dalam belajar, model (PAI) Untuk Meningkatkan Keaktifan
pembelajaran inkuiri merupakan model Belajar Siswa. Jurnal Tarbawi Vol. 1 No.2
pembelajaran yang menyenangkan dan menarik Juni 2012.
serta dengan model pembelajaran inkuiri hasil Inkiriwang, Linda. 2013. Upaya Meningkatkan
belajar mereka meningkat. Hasil Belajar Siswa Dengan
Memanfaatkan Media Pembelajaran
Saran Realia Pada Mata Pelajaran IPA Pokok
Berdasarkan pengalarnan selama Bahasan Bagian-bagian Tumbuhan Di
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Priangan Bandung.
kelas II SD Negeri 09 Kepahiang, maka hal yang Universitas Pendidikan Indonesia.
dapat peneliti sarankan sebagai berikut: Repository.upi.edu
1. Model pembelajaran inkuiri dapat dijadikan Kasbuloh, Kasihani. 1999. Penelitian Tindakan
alternatif dalarn menyampaikan materi Kelas (PTK). Malang : Depdikbud.
sumber energi dan kegunaannya karena dapat Sunartra, Ferry. 2013. Penerapan Permainan
meningkatkan hasil belajar siswa; Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil
2. Bimbingan yang diberikan secara merata Belajar Keterampilan Passing Bergerak
terutama pada kelompok yang membutuhkan (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V
dapat memotivasi siswa dalarn belajar; SDN Bukanagara Lembang. Universitas
3. Pengggunaan model pembelajaran yang Pendidikan Indonesia. Repository.upi.edu
bervariasi dan menyenangkan dapat membuat Yulia, Yuyu. 2013. Penerapan Pendekatan
siswa nyaman dan senang dalam belajar IPA. Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Tentang Sifat-sifat Cahaya. Universitas
DAFTAR RUJUKAN Pendidikan Indonesia. Repository.upi.edu