Anda di halaman 1dari 6

ISSN: 1979-732X

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN


MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS II SD

Tri Wahyuningsih
SD Negeri 09 Kepahiang Kabupaten Kepahiang
e-mail: triwahyuningsih@gmail.com

Abstract: The purpose of this study was to describe that by implementing learning management
inquiry model can improve student learning outcomes. Subjects were second grade students of
State Elementary School 09 Kepahiang 2010/2011 school year. The research instrument is a
student worksheet (LKS), the individual test, and the student questionnaire responses, as well as
student observation sheet. Based on the results of research in cycle I, II and III are improving
student learning outcomes in terms of value - average was 5.5 while the percentage in the classical
reaches 20% of students who score ≥ 60. Activity of students during the learning process has also
increased each cycle is 20%, 85% and the latter increased to 90%.

Keywords: inquiry, learning outcomes, IPA, management

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bahwa dengan menerapkan
pengelolaan pembelajaran model inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Subjek penelitian
adalah siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 09 Kepahiang tahun ajaran 2010/2011. Instrumen
penelitian adalah Lembar Kerja siswa (LKS), tes individu, dan angket respon siswa, serta lembar
observasi siswa. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, II dan III terdapat peningkatan hasil
belajar siswa dari segi nilai rata - rata adalah 5,5 sedangkan persentase secara klasikal mencapai
20% siswa yang mendapat nilai ≥ 60. Aktifitas siswa selama proses pembelajaran juga mengalami
peningkatan setiap siklusnya yaitu 20%, 85.% dan terakhir meningkat menjadi 90%.

Kata Kunci: inkuiri, hasil belajar, IPA, manajemen

PENDAHULUAN sehingga substansi dari materi pelajaran kurang


Peran guru dalam pembelajaran tidak maksimal tersampaikan. Selain itu belum
hanya sebagai pusat dan penyampai informasi ditemukan model pembelajaran yang cocok
saja akan tetapi sebagai fasilitator, motivator dan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Faktor –
pembimbing yang memberikan kesempatan faktor tersebutlah yang turut berpengaruh
kepada siswa untuk menemukan sendiri terhadap hasil belajar siswa yang belum
pembelajaran dan pengembangan pola pikir memuaskan.
dalam pembelajaran. Para siswa diharapkan Ketepatan dalam memilih model
kritis terhadap permasalahan yang terjadi di pembelajaran akan berpengaruh baik terhadap
lingkungan sekitarnya, terutama dalam mata hasil belajar siswa. Satah satu model
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang pembelajaran yang cocok dengan mata pelajaran
senantiasa berhubungan dengan alam sekitar. IPA adalah model pembelajaran inkuiri.
Berdasarkan hasil temuan peneliti di kelas Menurut Ilah (2012:97), inkuiri adalah
II SD Negeri 09 Kepahiang Kabupaten salah satu cara untuk mengatasi masalah
Kepahiang yang merupakan tempat penulis kebosanan siswa dalam belajar di kelas karena
bertugas sebagai guru. Permasalahan yang kerap proses belajar lebih terpusat pada siswa dari
muncul pada pembelajaran IPA di kelas yaitu pada guru. Inkuiri merupakan suatu perluasan
siswa kurang bersemangat dalam mengikuti proses discovery yang mengandung proses-
pelajaran. Hal ini timbul karena beberapa faktor. proses mental yang lebih tinggi tingkatannya.
Diantaranya sarana dan prasarana Misalnya merumuskan problem, merancang
termasuk sumber belajar di sekolah belum eksperimen, melakukan eksperimen, mengum-
memadai dan siswa masih terlihat malu – malu pulkan dan menganalisis data menarik
ketika dilibatkan dalam kegiatan belajar kesimpulan, mempunyai sikap-sikap objektif,
mengajar. Disamping itu sebagian siswa ada jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan
yang mengalami kesulitan dalam membaca sebagainya.Inkuiri adalah salah satu cara untuk

208
Wahyuningsih, Pengelolaan Pembelajaran IPA Melalui Penerapan Model Inkuiri 209

mengatasi masalah kebosanan siswa dalam mengevaluasi pembelajaran IPA dengan


belajar di kelas karena proses belajar lebih menggunakan model pembelajaran inkuiri; (2)
terpusat pada siswa dari pada guru. Inkuiri Mampu mengembangkan model pembelajaran
merupakan suatu perluasan proses discovery yang bervariasi dari kebiasaan sebelumnya; (3)
yang mengandung proses- proses mental yang Meningkatkan unjuk kerja guru dalam
lebih tinggi tingkatannya. Misalnya merumuskan mengelola pembelajaran yang lebih efektif dan
problem, merancang eksperimen, melakukan bermakna.
eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis Model pembelajaran inkuiri adalah model
data menarik kesimpulan, mempunyai sikap- pembelajaran yang mempersiapkan situasi anak
sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka untuk melakukan eksperimen sendiri, dalam arti
dan sebagainya. luas ingin melihat apa yang terjadi,
Model pembelajaran inkuid dapat menggunakan simbol-simbol dan mencari
dikatakan sebagai model pembelajaran jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubung-
partisipatif karena melibatkan partisipasi siswa kan penemuan yang satu dengan penemuan yang
dalam pembelajaran. Siswa akan mengalami, lain, membandingkan apa yang ditemukan orang
menghayati dan menarik pelajaran dari lain (Yulia, 2013).
pengalaman itu, sehingga hasil belajar akan Menurut Piaget yang dikutip oleh Yulia
menjadi bagian dari dirinya. Hasil belajar akan (2013:6), pendekatan inkuiri sebagai pembe-
lebih lestari, disamping tentu saja kreativitas lajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak
siswa dibina dan dikembangkan. untuk melakukan eksperimen sendiri, dalam arti
Dari masalah di atas, maka penulis tertarik luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin
untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan simbol-simbol dan mencari
dengan judul “Upaya meningkatkan hasil belajar jawaban atas pertanyaan sendiri, menghu-
IPA melalui Pengelolaan Pembelajaran Model bungkan penemuan yang satu dengan yang lain,
Inkuiri Siswa Kelas II SD Negeri 09 membandingkan apa yang ditemukan orang lain,
Kepahiang”. Penelitian Tindakan Kelas ini sehingga dalam strategi pembelajaran ini guru
dilakukan pada Materi Sumber Energi dan hanya berperan sebagai fasilitator dan
Kegunaannya dalam Mata pelajaran IPA. pembimbing siswa untuk belajar secara aktif
Rumusan masalah adalah: apakah dengan dalam aspek pikiran, sikap, dan keterampilan.
penerapan model pembelajaran inkuiri pada
materi sumber energi dan kegunaannya dapat METODE
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD Penelitian ini merupakan teknik penelitian
Negeri 09 Kepahiang ? tindakan kelas (Classroom Action Research).
Tujuan penelitian adalah: (1) Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk
Mendeskripsikan tentang hasil penerapan penelitian yang bersifat reflektif dengan
pengelolaan pembelajaran model inkuiri dalam menggunakan tindakan agar dapat memperbaiki
peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas II SD pembelajaran di kelas (Kasbuloh,1999:4).
Negeri 09 Kepahiang; (2) Mendeskripsikan Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
aktivitas siswa kelas II SD Negeri 09 Kepahiang tindakan dalam bidang pendidikan yang
selama diterapkannya pengelolaan pembelajaran melaksanakannya di dalam kelas dengan tujuan
model inkuiri, dan (3) Mengetahui tanggapan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
siswa kelas II SD Negeri 09 Kepahiang terhadap pembelajaran.
pengelolaan pembelajaran model inkuiri. Dalam penelitian tindakan kelas ini, guru
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan mempunyai peranan penting dimana guru
dapat memberikan manfaat dan inovasi baru terlibat penuh secara langsung dalam setiap
dalam hal pembelajaran baik bagi perorangan proses perancanaan, tindakan, observasi dan
maupun bagi lembaga. Manfaat bagi siswa refleksi (Kasbuloh, 1999:122).
adalah: (1) Mengembangkan kreativitas Dalam pelaksanaan penelitian tindakan
kemandirian siswa; (2) Membangkitkan motivasi kelas ini dimulai rencana tindakan, observasi dan
dan rasa ingin tahu siswa; (3) Memberikan refleksi, merupakan tahapan yang saling
pengalaman yang bermakna; (4) Meningkatkan berhubungan antara yang satu dengan yang
hasil belajar siswa. lainnya. Pada masing-masing tahapan meliputi
Manfaat bagi guru adalah: (1) proses penyempurnaan yang didasarkan atas
Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan hasil dari masing-masing proses. Dimulai dari
guru dalam merencanakan, melaksanakan dan
210 Manajer Pendidikan, Volume 11, Nomor 2, Maret 2017, hlm. 208-213

rencana lalu diadakan tindakan dan observasi inkuiri. Kemudian peneliti menyajikan materi
kemudian diadakan refleksi. pelajaran yaitu tentang sumber energi dan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan kegunaannya melalui tanya jawab yang dapat
di SD Negeri 09 Kepahiang pada mata pelajaran merangsang keingintahuan siswa.
IPA dengan materi Sumber Energi dan Setetah itu dilanjutkan dengan kegiatan
Kegunaannya. Sebagai subjek dalam penelitian kelompok selama 20 menit, dalam diskusi
ini adalah siswa - siswi kelas II tahun pelajaran kelompok peneliti mengarahkan kelompok agar
2010/2011 dengan jumlah siswa 20 orang, terdiri ada pembagian tugas dan kerja sama yang baik
dari 8 orang laki-laki dan 12 orang perempuan dalam menyelesaikan materi diskusi.
Instrumen adalah sarana penelitian Dikarenakan ini yang pertama kali, siswa terlihat
(berupa tes dan nontes) untuk memperoleh data belum begitu kompak, terutama dalam
dalam kegiatan pengumpulan, pengolahan, pembagian tugas. Ada satu kelompok yang
analisis, dan penyajian data. Instrumen anggotanya masih diam dan tidak melakukan
penelitian yang digunakan dalarn kegiatan apa-apa, yakni kelompok Semangka Akan tetapi
penelitian tindak kelas ini adalah dua jenis yaitu guru (peneliti) terus mengarahkan sehingga
instumen pembelajaran dan instumen siswa dapat bekerja dalam kelompok. Setelah
pengumpulan data. Instrumen pembelajaran selesai belajar kelompok, hasil kerja kelompok
yang digunakan dalam penilaian tindakan kelas dikumpulkan.
ini, yaitu: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Setelah itu peneliti memberikan beberapa
(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan tes pertanyaan untuk memastikan masing-masing
individu. Instrumen Pengumpulan data dalam kelompok telah memahami pelajaran yang
penelitian tindakan kelas ini yaitu menggunakan disampaikan, kemudian penguatan dan
tes dan nontes. Teknik pengumpulan data dalam kesimpulan secara bersama - sama dan terakhir
penelitian ini adalah pelaksanaan tes, observasi, mengerjakan tes secara individu.
wawancara, diskusi kelompok, dan pengisian Tahap pengamatan (observing), ketika
angket. kegiatan belajar mengajar peneliti juga
melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN selama proses belajar mengajar. Selanjutnya
Hasil peneliti melakukan penelitian hasil pekerjaan
1. Siklus I siswa dalam kerja kelompok / diskusi dan hasil
Pada tahap perencanaan (planning), ada belajar siswa dalam tes yang diberikan untuk
beberapa hal yang dilakukan yaitu: menentukan penilaian secara individual.
pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu Tahap refleksi (reflecting ) dari siklus I,
sumber energi dan kegunaannya, merancang peneliti merasa ada kelemahan yang harus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran model diperbaiki untuk melakukan tindakan di siklus II.
pembelajaran inkuiri sebagai pedoman dalam Pada siklus II kelompok belajar siswa akan
kegiatan belajar mengajar untuk materi sumber diubah, akan tetapi masih dalam komposisi yang
energi dan kegunaannya pada indikator: l) heterogen.
Menyebutkan sumber energi bunyi, 2) Mencari Dari beberapa tahap yang dilakukan pada
sumber bunyi melalui alat rumah tangga, siklus I semua data seperti lembar oservasi dan
merancang latihan soal / LKS yang akan hasil belajar siswa dianalisis. Adapun hasil
diselesaikan secara berkelompok beserta analisisnya sebagai berikut: (1) Dalam diskusi
merancang soal untuk tes individu, menyiapkan kelompok hampir semua kelompok sudah bisa
lembar observasi untuk siswa dan membagi melaksanakan tugas dengan baik serta adanya
siswa dalam 5 kelompok yang masing-masing kerja sama. Akan tetapi ada satu kelompok yang
terdiri dari 4 orang. kurang kompak dan salah satu anggotanya diam,
Tahap pelaksanaan ( acting ) pada siklus I yaitu kelompok Semangka; (2) Dari jumlah
diantaranya mengabsen siswa terlebih dahulu siswa yang hadir, pada pelajaran itu
kemudian membagi siswa dalam 5 kelompok menghasilkan data sebagai berikut sebanyak 20
yang masing-masing terdiri atas 4 orang. Peneliti orang siswa yang memperoleh nilai di bawah 60
menjelaskan tentang model pembelajaran yang dan 4 orang siswa memperoleh nilai > 60, rata -
akan dipakai selama pembelajaran yaitu model rata kelas diperoleh 5,5 dan presentase secara
pembelajaran inkuiri dan menjelaskan tentang klasikal siswa yang memperoleh nilai ≥ 60
keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki adalah 20%.
selama diterapkannya model pembelajaran
Wahyuningsih, Pengelolaan Pembelajaran IPA Melalui Penerapan Model Inkuiri 211

2. Siklus II kelas diperoleh 55; (3) Persentase siswa yang


Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa memproleh nilai minimal 60 adalah 80%.
tanggal 13 April 2011 dan hari Selasa tanggal 20 Dengan demikian target peneliti untuk
April 2011. rata - rata kelas dan persentase klasikal nilai
Pada tahap perencanaan (planning ) siswa 60 belum tercapai. Diperoleh kesimpulan
dilakukan kegiatan merancang dan menyusun bahwa siswa belum benar - benar memahami
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk materi materi pelajaran khususnya pada materi di siklus
sumber energi dan kegunaannya (lanjutan) II. Hal ini terjadi karena waktu yang diberikan
dengan indikator menyebutkan benda yang untuk diskusi kelompok tidak culup dengan
menggunakan listik dan menjelaskan penggunaan durasi 20 menit untuk materi sehingga siswa
energy listrik, menyusun lembar kerja siswa yang belum paham, ada yang belum sempat
untuk diskusi kelompok, menyusun dan bertanya kepada teman di kelompoknya. Untuk
menyiapkan lembar observasi pembelajaran itu di siklus III waktu disesuaikan dengan materi
untuk siswa. dan untuk meningkatkan hasil belajar, kelompok
Tahap pelaksanaan yaitu melaksanakan belajar kembali dirubah.
kegiatan belajar mengajar sesuai rencnna
pembelajaran yang telah dibuat, dengan 3. Siklus III
melakukan presensi dan memberikan instruksi Siklus III ini dilaksanakan 2 kali
agar siswa duduk secara berkelompok. pertemuan ( 4 jam pelajaran ), yaitu hari Selasa
Kemudian apersepsi dan menyajikan materi tanggal 27 Mei 2011 dan hari Rabu tanggal 28
pelajaran dengan tanyajawab yang merangsang Mei 2011.
siswa yaitu melanjutkan materi tentang sumber Tahap perencanaan (planning), langkah-
energi dan kegunaannya. Setelah itu kegiatan langkahnya meliputi: merancang dan menyusun
diskusi kelompok selama 20 menit dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mengenai
diberikan lembar kerja siswa (LKS) untuk materi lanjutan sumber energi dan kegunaannya
diskusi, dalam diskusi peneliti mengarahkan dan pada indikator: 1) Menyebutkan benda – benda
membantu siswa yang mengalami kesulitan. yang ada di rumah yang menggunakan energi
Setelah selesai diskusi kelompok tugas listrik; 2) Menjelaskan alas an menghemat energi
kelompok dikumpulkan kemudian peneliti listrik; 3) Memberikan contoh cara menghemat
memberikan pertanyaan untuk memastikan energi listrik, menyusun alat evaluasi dalam
apakah siswa sudah memahami materi pelajaran bentuk Lembar Kerja Siswa untuk diskusi
atau belum. Selanjutnya siswa diberikan kelompok, menyusun soal tes individu,
kesempatan untuk memberikan tanggapan dan menyusun dan menyiapkan lembar observasi,
pertanyaan. Kemudian memberikan penguatan angket tanggapan siswa terhadap model
dan kesimpulan secara bersama - sama dan pembelajaran inkuiri.
terakhir memberikan tes individu kedua. Pada tahap pelaksanaal (acting), peneliti
Tahap pengamatan, pada siklus II peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai
juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
kegiatan siswa selama pembelajaran telah dibuat, yaitu presensi dan pengkondisian
berlangsung. siswa agar duduk secara berkelompok.
Tahap refleksi, hasil penelitian dari Kemudian menyajikan materi pelajaran, kegiatan
beberapa pertanyaan yang diberikan secara diskusi kelompok selama 20 menit dengan
berkelompok dan dari soal tess yang dikerjakan diberikan LKS untuk diskusi, dalam diskusi
siswa serta dari pengamatan peneliti diperoleh peneliti hanya memantau tidak banyak
data sebagai berikut 100% siswa yang hadir mengarahkan karena siswa sudah kompak dalam
cukup aktif, semua kelompok sudah aktif dalam bekerja sama.
diskusi, siswa berani bertanya dan siswa yang Setelah kerja kelompok selesai, hasilnya
lain menjawab pertanyaan dengan baik dan dikumpulkan selanjutnya peneliti memberikan
benar, semakin bertambah siswa yang berani pertanyaan untuk memastikan apakah siswa
maju ke depan kelas untuk menyelesaikan soal. sudah memahami materi atau belum. Dari
Dari 20 siswa yang hadir, menghasilkan beberapa pertanyaan yang diberikan, banyak
data sebagai berikut: (1) Sebanyak 16 orang siswa yang mengacungkan jari ingin menjawab.
siswa memperoleh nilai di bawah 70 dan 4 orang Kemudian penguatan materi dan penarikan
siswa memperoleh nilai ≥ 60; (2) Rata - rata kesimpulan secara bersama-sama dan terakhir
siswa diberikan tes individu III dan pengisian
212 Manajer Pendidikan, Volume 11, Nomor 2, Maret 2017, hlm. 208-213

angket respon siswa terhadap model rata - rata 5,5 dan secara klasikal siswa yang
pembelajaran inkuiri. memperoleh nilai 60 ke atas 20%, belum
Tahap pengamatan (observing), dalam memenuhi target peneliti.
tahap ini peneliti kembali mengamati dan Pada siklus II, hampir semua kelompok
mengevaluasi proses pembelajaran terutama diskusi sudah bisa bekerja sama dengan baik
keaktifan dan cara kerja siswa dalam tidak ada lagi siswa yang diam. Aktivitas siswa
kelompoknya. Pada Siklus III peneliti melaku- dalam kegiatan belajar mengajar lebih
kan penilaian hasil kerja siswa dari tes yang meningkat, dilihat dari keberanian siswa dalam
diberikan untuk penilaian secara individual. menjawab pertanyaan dan makin banyak siswa
Dari hasil pengamatan selama yang berani maju ke depan kelas untuk
pembelajaran di kelas, selanjutnya diadakan mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti.
refleksi (reflecting) atas segala kegiatan yang Akan tetapi dari hasil tes individu nilai rata - rata
dilakukan pada Siklus III. Kegiatan hanya 7,9 dan secara klasikal siswa yang
pembelajaran berjalan dengan lancar karena memperoleh nilai 60 ke atas hanya 85%. Setelah
siswa sudah terbiasa dengan teman diteliti dengan seksama, hal ini disebabkan
kelompoknya, sudah 100% siswa aktif dalam materi yang dipelajari dianggap sulit oleh siswa.
kegiatan belajar mengajar, siswa tidak lagi Dari data tersebut, target peneliti belum tercapai
mengandalkan bimbingan peneliti, siswa yang dari segi nilai akademik. Akan tetapi dari segi
berani maju ke depan semakin bertambah keaktifan siswa sudah tercapai.
banyak. Dalam siklus III, dari segi aktivitas siswa
Adapun hasil yang diperoleh dari siswa, dalam belajar lebih meningkat dibandingkan
sebagai berikut: (1) Sebanyak 20 orang siswa pada siklus II. Siswa sudah tidak diarahkan lagi
memperoleh nilai di bawah 3 dan 17 orang siswa dalam diskusi kelompok dan setiap ketua
memperoleh nilai ≥ 60; (2) Rata-rata kelas kelompok sudah terbiasa membagi tugas kepada
diperoleh 79; (3) Persentase siswa yang anggotanya. 90% siswa sudah aktif dalam
memproleh nilai minimal 60 adalah 85%. kegiatan belajar mengajar. Untuk nilai rata- rata
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil sudah memenuhi target yaitu dengan nilai 60 dan
tes pada Siklus I sampai Siklus III mengalami secara klasikal siswa yang mendapat nilai ≥ 60
peningkatan dari segi nilai berdasarkan Kriteria sudah mencapai 100%.
Ketuntasan Minimal ( KKM ) di SD Negeri 09 Berdasarkan data tentang hasil belajar
Kepahiang untuk materi sumber energi dan siswa selama proses penelitian pada siklus I, II,
kegunaannya. Makin banyak siswa yang telah dan III yang diperoleh dari hasil kerja kelompok
tuntas belajarnya untuk materi tersebut sehingga dan tes, maka dapat dikatakan bahwa proses
dapat dikatakan bahwa pelaksanaan penelitian pembelajaran telah selesai dan berhasil dengan
Tindakan Kelas ini telah selesai dan berhasil rata – rata diperoleh 9,7 dan secara klasikal
dengan baik. Perkembangan nilai rata - rata dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 mencapai
perkembangan aktivitas siswa siklus I, II, dan III 100%.
sebagai berikut : Siklus I nilai rata-rata 55, siklus Dari hasil penyebaran angket diperoleh
II nilai rata-rata 79, dan sikus III nilai rata-rata data : 70% dari seluruh siswa yang berpendapat
97. bahwa dengan model pembelajaran inkuiri dapat
membuat mereka semangat dalam belajar 72%
Pembahasan berpendapat model pembelajaran inkuiri
Pembahasan yang diuraikan di sini merupakan model pembelajaran yang
didasarkan pada hasil dari hasil pengamatan, menyenangkan dan menarik. Sebanyak 85%
nilai tes, serta hasil dari penyebaran angket pada siswa berpendapat bahwa dengan model
akhir siklus penelitian yang diteruskan dengan pembelajaran inkuiri hasil belajar mereka
kegiatan refleksi. meningkat.
Berdasarkan hasil refleksi, pada siklus I,
dihasilkan antara lain masih ada kelompok SIMPULAN DAN SARAN
diskusi yang belum kompak dan belum bisa Simpulan
bekerja sama dengan baik, yaitu kelompok Dari seluruh kegiatan Penelitian Tindakan
Semangka sehingga ada salah satu dari anggota Kelas di kelas II SD Negeri 09 Kepahiang
kelompok tersebut yang diam dan hanya melihat Kabupaten Kepahiang disimpulkan bahwa
temannya saja. Hasil nilai kuis pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri
belum memenuhi target hanya memperoleh nilai pada materi sumber energi dan kegunaannya
Wahyuningsih, Pengelolaan Pembelajaran IPA Melalui Penerapan Model Inkuiri 213

dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang Damaskus, Beny. 2008. Pendekatan Konstruk-
dilihat dari ketuntasan siswa dalam belajar tivisme Dalam Pembelajaran Sains.
meningkat pada siklus III mencapai 77% dan http://sungebanjur.blogspot.com/2008/12/
berhasil meningkatkan aktivitas siswa dalam pendekatan-konstruktivisme-dalam.html
kegiatan belajar mengajar dengan persentase tiap Dimyati dan Mujiono. 1999. Belajar dan
siklus 55%, 79% dan 97%. Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Selain itu sebagian besar siswa berpendapat Ilah, Ato. 2012. Penerapan Model Inkuiri Dalam
bahwa dengan model pembelajaran inkuiri dapat Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
membuat mereka semangat dalam belajar, model (PAI) Untuk Meningkatkan Keaktifan
pembelajaran inkuiri merupakan model Belajar Siswa. Jurnal Tarbawi Vol. 1 No.2
pembelajaran yang menyenangkan dan menarik Juni 2012.
serta dengan model pembelajaran inkuiri hasil Inkiriwang, Linda. 2013. Upaya Meningkatkan
belajar mereka meningkat. Hasil Belajar Siswa Dengan
Memanfaatkan Media Pembelajaran
Saran Realia Pada Mata Pelajaran IPA Pokok
Berdasarkan pengalarnan selama Bahasan Bagian-bagian Tumbuhan Di
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Priangan Bandung.
kelas II SD Negeri 09 Kepahiang, maka hal yang Universitas Pendidikan Indonesia.
dapat peneliti sarankan sebagai berikut: Repository.upi.edu
1. Model pembelajaran inkuiri dapat dijadikan Kasbuloh, Kasihani. 1999. Penelitian Tindakan
alternatif dalarn menyampaikan materi Kelas (PTK). Malang : Depdikbud.
sumber energi dan kegunaannya karena dapat Sunartra, Ferry. 2013. Penerapan Permainan
meningkatkan hasil belajar siswa; Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil
2. Bimbingan yang diberikan secara merata Belajar Keterampilan Passing Bergerak
terutama pada kelompok yang membutuhkan (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V
dapat memotivasi siswa dalarn belajar; SDN Bukanagara Lembang. Universitas
3. Pengggunaan model pembelajaran yang Pendidikan Indonesia. Repository.upi.edu
bervariasi dan menyenangkan dapat membuat Yulia, Yuyu. 2013. Penerapan Pendekatan
siswa nyaman dan senang dalam belajar IPA. Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Tentang Sifat-sifat Cahaya. Universitas
DAFTAR RUJUKAN Pendidikan Indonesia. Repository.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai