Anda di halaman 1dari 14

Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017

Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ANALISIS PROKSIMAT MELALUI MODEL


RESEARCH PADA PESERTA DIDIK KELAS XIII KIMIA ANALISIS SMK

IMPROVEMENT OF LEARNING RESULT PROKSIMATE ANALYSIS BY


RESEARCH MODEL IN STUDENT CLASS XIII CHEMICAL
ANALYSIS SMK

Indayatmi

Program Studi Kimia Analisis SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta

E-mail: indayatmi@ymail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan menggunakan model pembelajaran research untuk meningkatkan aktivitas
peserta didik dan hasil belajar pada kompetensi Analisis Proksimat kelas XIII SMK Negeri 2 Depok.
Penelitian yang dilakukan terdiri dari 3 tahap yaitu pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Pengumpulan
data dilakukan melalui observasi, evaluasi hasil belajar, penilaian proses research, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran research dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik kelas XIII yaitu pada pra siklus diperoleh nilai evaluasi belajar rata-rata
sebesar 63, siklus 1 sebesar 80, siklus 2 sebesar 87. Penggunaan model pembelajaran research dapat
meningkatkan jumlah peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu pada pra siklus
sebanyak 7 peserta didik, siklus 1 sebanyak 18 peserta didik, siklus 2 sebanyak 22 peserta didik.
Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran research dapat meningkatkan
aktivitas peserta didik dan hasil belajar Analisis Proksimat pada peserta didik kelas XIII SMK Negeri
2 Depok.
Kata kunci: research; analisis proksimat; aktivitas; hasil belajar

Abstract
This research aims to use learning research model to increase the activity students and learning
outcomes in chemistry competency of class XIII SMK Negeri 2 Depok. Research carried out
comprises of three stages: pre-cycle, cycle 1 and cycle 2. Data collection was conducted through
observation, evaluation of learning outcomes, assessment research, and documentation. The results
showed that the use research learning model can improve the learning outcomes of students of class
XIII on pre cycle of learning evaluation values obtained by an average of 63, cycle 1 by 80, cycles 2
of 87. The use of the learning model research can increase the number of learners who on pre-cycle
can increase the number of learner who achieve minimum scor criteria minimum of 7 students on
cycle 1 of 18 students on cycle 2 of 22 students. The conclusion of this study is the use research
learning model can improve the activity of the learner and the learning outcomes chemistry on
students of class XIII SMK Negeri 2 Depok.

PENDAHULUAN metode ceramah, tanya jawab, diskusi,


Proses belajar menurut Wiyani selama proses belajar mengajar peserta
(2013) diharapkan ada suatu perubahan didik kurang terlibat secara aktif, peserta
perilaku dari peserta didik. Proses belajar didik kurang memiliki motivasi dan minat
akan mempengaruhi hasil belajar peserta dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
didik. Faktor yang menyebabkan yang ditunjukkan dengan sikap peserta
rendahnya hasil belajar peserta didik antara didik yang ramai sendiri, acuh tak acuh,
lain yaitu pemilihan metode mengajar tidak bersemangat sehingga sulit
pendidik yang masih menggunakan memahami materi apalagi untuk

75
Indayatmi
Peningkatan Hasil Belajar .....

menerapkannya dalam kehidupan sehari- selalu menggantungkan proses belajar


hari. mengajar pada pendidik.
Metode mengajar yang dilakukan Pergeseran paradigma pembelajaran
oleh pendidik menurut Shoimin (2014) dalam dunia pendidikan di abad 21
yaitu sebagian besar pendidik menurut Shoimin (2014) yaitu dari teacher
menggunakan metodologi mengajar centered bergeser menjadi student active
tradisional. Cara mengajar tersebut bersifat learning. Menjadi salah satu alternatif
otoriter dan berpusat pada pendidik. untuk mengurangi pembelajaran teacher
Kegiatan pembelajaran berpusat pada centered, pendidik tidak hanya
pendidik, sedangkan peserta didik hanya mengandalkan buku pegangan mengajar,
dijadikan obyek bukan subyek. Pendidik tetapi harus dilengkapi dengan model
hanya memberikan ceramah kepada pembelajaran yang tepat. Kurangnya
peserta didik sementara peserta didik pendidik menggunakan model
hanya mendengarkan. Hal tersebut pembelajaran lain dikarenakan anggapan
menyebabkan peserta didik menjadi jenuh bahwa: belum terbiasa, perlu persiapan
sehingga sulit menerima materi-materi khusus, khawatir tidak berhasil, takut
yang diberikan oleh pendidik. suasana belajar menjadi gaduh, tidak ada
Pembelajaran tradisional menurut niat merubah, kebiasaan menikmati bicara,
Asmani (2013) tidak mampu menggali dengan anggapan yang demikian maka
potensi terbesar peserta didik, kreativitas kemampuan mengajar pendidik berada
peserta didik tidak berkembang, merasa pada taraf sedang.
bosan dan akhirnya peserta didik menjadi Pendidikan kimia mempunyai
stress. Peserta didik tidak berkembang beberapa kecenderungan, sebagaimana
kreatifitasnya dan tidak tahu potensi dikemukakan oleh Sukardjo (2005), yaitu:
terbesarnya. Oleh sebab itu diperlukan mengutamakan tujuan pendidikan,
pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan materinya berupa konsep-konsep esensial
menyenangkan. Pendidik harus pandai yang berkaitan dengan kehidupan nyata,
dalam memilih model pembelajaran yang sistem penyampaian mengutamakan
bisa mengaktifkan peserta didik, kreatif keaktifan peserta didik, sistem penilaian
dan menyenangkan. menggunakan acuan patokan.
Penggunaan metode ceramah dalam Proses pembelajaran menurut
proses belajar mengajar menurut Hartono Muliawan (2016) harus efektif, efisien dan
(2013) akan membuat peserta didik bosan inovatif. Peran pendidik sebagai kunci
dan mengantuk sehingga ada yang tertidur. utama proses pembelajaran. Proses
Ketika pendidik dominan ceramah maka pembelajaran yang dilakukan harus
peserta dianggap sebagai obyek yang mentransfer ilmu pengetahuan dengan baik
selalu disirami dengan pengetahuan. sehingga kemampuan peserta didik akan
Pendidik menganggap peserta didik seperti pengetahuan peserta didik menjadi
gelas kosong yang harus diisi hingga maksimal. Pendidik harus menggunakan
penuh. Peserta didik mempunyai berbagai model pembelajaran yang dapat
ketergantungan yang sangat tinggi membantu peserta didik belajar secara
terhadap orang lain sebagai sumber belajar. efektif dan efisien.
Peserta didik menjadi malas untuk Proses pembelajaran sebaiknya
mengembangkan belajar mandiri dan berorientasi pada peserta didik dan bukan

76
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017

berorientasi pada pendidik. Dalam proses yang menarik yaitu dengan model
pembelajaran diupayakan dapat research.
menciptakan lingkungan belajar yang Pengertian belajar menurut Sanjaya
memungkinkan peserta didik untuk aktif (2006) adalah perubahan perilaku sebagai
dan responsif sehingga memperoleh akibat pengalaman dan latihan. Belajar
pemahaman yang cepat dan menyeluruh tidak sekedar mengumpulkan
tentang konsep pelajaran Analisis pengetahuan. Belajar merupakan proses
Proksimat yang akan digunakan sebagai mental yang terjadi pada diri seseorang,
bekal untuk kompetensi selanjutnya. sehingga menyebabkan munculnya
Banyak peserta didik yang merasa perubahan perilaku. Aktivitas mental itu
kesulitan dalam memahami materi Analisis terjadi karena adanya interaksi dengan
Proksimat. Hal ini ditunjukkan dari hasil lingkungan yang disadari. Proses belajar
prestasi belajar mereka masih di bawah pada hakikatnya merupakan kegiatan
nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) mental yang tidak dapat dilihat, artinya
yang diharapkan. Pada program keahlian proses perubahan yang terjadi dalam diri
Kimia Analisis, materi tersebut sangat seseorang yang belajar tidak dapat dilihat.
penting karena merupakan materi kejuruan Yang bisa dilihat adalah gejala-gejala
yang harus dikuasai oleh peserta didik. perubahan perilaku.
Kompetensi dasar pada pelajaran Analisis Belajar pada dasarnya menyangkut
Proksimat kelas XIII SMK semester genap perubahan tingkah laku seseorang yang
meliputi analisis kadar air, analisis kadar bersifat permanen disebabkan oleh
abu, analisis serat kasar, dan analisis interaksi dengan lingkungannya. Secara
mineral. sederhana belajar dapat diartikan sebagai
Kenyataan di lapangan peserta didik aktivitas mental atau psikis yang
kurang aktif, kurang responsif dalam berlangsung secara hubungan timbal balik
mengikuti kegiatan pelajaran, demikian antara peserta didik dengan sumber-
pula pendidik kurang kreatif, pendidik sumber belajar, baik sumber yang didesain
menggunakan metode ceramah yang maupun yang dimanfaatkan. Perbuatan dan
monoton dalam pemberian materi hasil belajar dapat dimanifestasikan dalam
pelajaran, di sisi lain idealnya bahwa wujud: pertambahan materi pengetahuan
peserta didik sebagai pusat belajar yang berupa fakta, prinsip, hukum, teori,
hendaknya aktif dan antusias, demikian sistem nilai, penguasaan pola-pola perilaku
pula pada materi pembelajaran dikemas kognitif, perilaku afektif, perilaku
menarik dan menyenangkan sehingga tidak psikomotorik, perubahan dalam sifat-sifat
membosankan peserta didik. Dengan kepribadian, misalnya kritis, tekun, teliti,
demikian peserta didik menjadi lebih kreatif, dan terbuka.
mudah dan cepat dalam memahami materi Belajar menurut Aqib (2013) tidak
Analisis Proksimat. Berdasarkan hanya sekedar menghafal. Peserta didik
kenyataan tersebut maka perlu adanya harus mengkonstruksikan pengetahuan.
solusi dengan cara melakukan tindakan Peserta didik belajar dari mengalami,
untuk meningkatkan pemahaman peserta mencatat sendiri pola-pola bermakna dari
didik pada materi Analisis Proksimat pengetahuan pendidik dan tidak hanya
dengan menggunakan model pembelajaran diberi saja oleh pendidik.

77
Indayatmi
Peningkatan Hasil Belajar .....

Berdasarkan dari beberapa pendapat lisan, tes praktik. Teknik observasi atau
di atas, dapat dikatakan bahwa belajar pengamatan dilakukan selama
adalah suatu suatu aktivitas peserta didik pembelajaran berlangsung. Instrumen
dalam interaksi edukasi dengan langkah- penilaian hasil belajar yang digunakan
langkah tertentu yang terencana, tersusun harus memenuhi persyaratan:
dan terarah sehingga menghasilkan merepresentasikan kompetensi yang
perubahan tingkah laku yang relatif dinilai, memenuhi persyaratan teknis
permanen dan berbekas yang meliputi sesuai dengan bentuk instrumen yang
pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap digunakan, menggunakan bahasa yang
sebagai akibat interaksi dengan baik dan benar serta komunikatif sesuai
lingkungan. Belajar dalam penelitian ini denga taraf perkembangan peserta didik
merupakan segala usaha dan aktivitas (Rustam, 2014)
peserta didik yang diarahkan oleh pendidik Model pembelajaran menurut
agar peserta didik mampu menguasai Arends (2001) adalah suatu pendekatan
kompetensi tertentu. pembelajaran tertentu termasuk tujuannya,
Peraturan Menteri Pendidikan sintaksnya, lingkungannya, dan sistem
Nasional Republik Indonesia Nomor 20 pengelolaannya. Model pembelajaran
tahun 2007 tentang Standar Penilaian merupakan kerangka konseptual yang
Pendidikan menjelaskan bahwa penilaian melukiskan prosedur sistematis dalam
hasil belajar peserta didik pada jenjang mengorganisasikan pengalaman belajar
pendidikan dasar dan menengah untuk mencapai tujuan tertentu dan
didasarkan pada prinsip-prinsip: sahih, berfungsi sebagai pedoman bagi pengajar
objektif, adil, terpadu, terbuka, dalam merencanakan aktivitas belajar
menyeluruh dan berkesinambungan, mengajar.
sistema-tis, beracuan kriteria, akuntabel. Pengertian model pembelajaran
Penilaian hasil pembelajaran menurut Soekamto dan Saripudin (1996)
menurut Rusman (2014) untuk mengukur adalah kerangka konseptual yang
tingkat pencapaian kompetensi peserta melukiskan prosedur yang sistematis
didik, serta digunakan sebagai bahan dalam mengorganisasikan pengalaman
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar belajar untuk mencapai tujuan belajar
dan memperbaiki proses pembelajaran. tertentu dan berfungsi sebagai pedoman
Penilaian digunakan secara konsisten, bagi para perancang pembelajaran serta
sistematis, dan terprogram dengan pengajar dalam merencanakan,
menggunakan tes dan nontes dalam bentuk melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
tes tertulis, tes lisan, pengamatan kerja, Dengan demikian aktivitas belajar
pengamatan sikap, penilaian tugas, mengajar benar-benar merupakan kegiatan
penilaian proyek. yang bertujuan tertata secara sistematis.
Penilaian hasil belajar menggunakan Model pembelajaran menurut
berbagai teknik penilaian berupa tes, Wiyani (2013) yaitu pola pembelajaran
observasi, penugasan perseorangan atau yang dijadikan sebagai contoh dan acuan
kelompok, bentuk lain yang sesuai dengan oleh pendidik dalam merancang
karakteristik kompetensi dan tingkat pembelajaran yang akan difasilitasinya.
perkembangan peserta didik. Tes yang Model pembelajaran memiliki berbagai
dilakukan dapat berupa tes tertulis, tes

78
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017

tahapan kegiatan dalam merancang dikembangkan instrumen penelitian yang


pembelajaran. sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Istilah model pembelajaran menurut Arends (2001) menyeleksi enam
Shoimin (2014) mempunyai makna yang model pengajaran yang praktis dan sering
lebih luas daripada strategi pembelajaran digunakan pendidik dalam mengajar yaitu
dan metode pembelajaran. Model presentasi, pengajaran langsung,
pembelajaran mempunyai empat ciri pengajaran konsep, pembelajaran
khusus yang tidak dimiliki oleh strategi dan kooperatif, pengajaran berbasis masalah,
metode pembelajaran. Ciri-ciri model dan diskusi kelas. Tidak ada satu model
pembelajaran adalah: (a) Rasional, teori yang paling baik dibanding model lainnya
logis yang disusun oleh pengembangnya, kerena masing-masing model
(b) landasan pemikiran tentang apa dan pembelajaran dapat dirasakan baik jika
bagaimana peserta didik belajar, (c) telah diujicobakan untuk mengajarkan
Tingkah laku mengajar yang diperlukan materi tertentu. Oleh karena itu dari
agar model tersebut dapat dilaksanakan beberapa model pembelajaran perlu
dengan berhasil, (d) Lingkungan belajar diseleksi model pembelajaran yang paling
yang diperlukan agar tujuan pembelajaran baik untuk mengajarkan suatu materi
dapat tercapai tertentu.
Model pengajaran menurut Huda Pendidik harus mempelajari dan
(2013) dirancang untuk tujuan: pengajaran menambah wawasan tentang model
konsep informasi, cara-cara berfikir, studi pembelajaran yang akan digunakan. Jika
nilai-nilai sosial dengan cara meminta Pendidik menguasai beberapa model
peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran maka akan merasakan
tugas kognitif dan sosial tertentu. Sebagian kemudahan di dalam pelaksanaan
model berpusat pada peserta didik dalam pembelajaran di kelas sehingga tujuan
mengerjakan tugas dan posisi peserta didik pembelajaran dapat tercapai dan tuntas
sebagai partner dalam mengajar. Semua sesuai yang diharapkan. Implementasi di
model menekankan bagaimana membantu lapangan, model pembelajaran dapat
peserta didik belajar mengkonstruksikan diterapkan sendiri-sendiri, bisa juga
pengetahuan belajar dari berbagai sumber. gabungan dari beberapa model tersebut
Tingkat kelayakan suatu model sesuai dengan sifat dan karakteristik materi
pembelajaran pada aspek validitas maka yang dipelajari (Trianto, 2011).
dibutuhkan ahli dan praktisi untuk Model pembelajaran merupakan pola
memvalidasi model pembelajaran yang umum perilaku pembelajaran untuk
dikembangkan. Sedangkan untuk aspek mencapai kompetensi atau tujuan
kepraktisan dan efektifitas diperlukan pembelajaran yang diharapkan. Model
suatu perangkat pembelajaran untuk pembelajaran adalah suatu rencana atau
melaksanakan model pembelajaran yang pola yang dapat digunakan untuk
dikembangkan. Sehingga untuk melihat membentuk rencana pembelajaran jangka
kedua aspek ini perlu dikembangkan suatu panjang, merancang bahan pembelajaran,
perangkat pembelajaran pada topik tertentu dan membimbing pembelajaran di kelas.
yang sesuai dengan model pembelajaran Model pembelajaran dapat dijadikan pola
yang dikembangkan. Selain itu juga pilihan artinya para pendidik boleh

79
Indayatmi
Peningkatan Hasil Belajar .....

memilih model pembelajaran yang sesuai dalam diri peserta didik yaitu unsur
dan efisien untuk mencapai tujuan motorik, kognitif, afektif, 4) melatih
pendidikannya (Uno, 2012). peserta didik untuk berfikir analis, kritis,
Model research menurut Muliawan dan obyektif, 5) dapat digunakan peserta
(2016) adalah model pembelajaran yang didik sebagai bekal sains metodologis
mengutamakan metode penelitian ilmiah untuk melakukan penelitian yang lebih
untuk mencari tahu atau meningkatkan tinggi (Muliawan, 2016).
kecerdasan seseorang. Pengetahuan yang Banyak peserta didik yang merasa
dicari lebih detail dan terperinci. Semakin kesulitan dalam memahami materi Analisis
teliti dan detail pengetahuan yang dimiliki Proksimat. Hal ini ditunjukkan dari hasil
seseorang maka dianggap lebih tahu, lebih prestasi belajar mereka masih di bawah
cerdas dari lainnya. Prioritas model ini nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
adalah pendekatan empiris terhadap obyek yang diharapkan. Pada program keahlian
yang dipelajari. Obyek yang dipelajari Kimia Analisis, materi tersebut sangat
menurut keberadaan riil dan konkret dari penting karena merupakan materi kejuruan
benda itu sendiri, bukan atas dasar teori yang harus dikuasai oleh peserta didik.
atau pengembangan ilmiah yang telah Kompetensi dasar pada pelajaran Analisis
digeneralisasi. Dengan model research Proksimat kelas XIII SMK semester genap
maka pengetahuan lebih tertanam meliputi analisis kadar air, analisis kadar
mendalam dibandingkan model lain. abu, analisis mineral, analisis serat kasar.
Sintaks atau urutan model Kenyataan di lapangan peserta didik
pembelajaran research menurut Muliawan kurang aktif, kurang responsif dalam
(2016) adalah sebagai berikut: 1) Pendidik mengikuti kegiatan pelajaran, demikian
menyiapkan topik yang akan diteliti oleh pula pendidik kurang kreatif dalam
peserta didik, 2) Peserta didik membuat memilih model pembelajaran yang
proposal penelitian, 3) Peserta didik menarik. Berdasarkan kenyataan tersebut
mempersiapkan peralatan yang akan maka perlu adanya solusi dengan cara
digunakan untuk penelitian, 4) peserta melakukan tindakan untuk meningkatkan
didik melaksanakan penelitian, 5) Peserta pemahaman peserta didik pada materi
didik dibantu oleh pendidik jika ada Analisis Proksimat dengan menggunakan
kesulitan dalam membuat analisis dan model pembelajaran yang menarik dan
kesimpulan, 6) peserta didik membuat mengaktifkan peserta didik yaitu dengan
laporan hasil penelitian dan model research. Mengingat pentingnya
mempresentasikan hasil penelitian di materi tersebut bagi peserta didik maka
depan kelas, 7) Pendidik memberikan perlu diupayakan kreativitas pendidik agar
penilaian atas kerja peserta didik secara proses pembelajaran berjalan efektif dan
obyektif. menarik perhatian peserta didik dengan
Keunggulan model research adalah model research. Dengan model
sebagai berikut: 1) pengetahuan yang pembelajaran tersebut diharapkan mampu
diperoleh murni dari hasil kerja keras meningkatkan hasil belajar Analisis
peserta didik, 2) pengetahuan yang Proksimat.
diperoleh cenderung permanen dan Permasalahan pada proses
bertahan lama dalam memori peserta didik, pembelajaran Analisis Proksimat dapat
3) melibatkan banyak unsur pendidikan diidentifikasikan sebagai berikut: peserta

80
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017

didik kesulitan dalam menguasai pelajaran kemudian dibuat laporan dan


Analisis Proksimat karena pendidik lebih dipresentasikan ke depan kelas. Kegiatan
banyak melaksanakan proses pembelajaran diakhiri dengan evaluasi hasil belajar.
dengan ceramah, kreativitas dan motivasi Evaluasi hasil belajar yang dapat diukur
belajar peserta didik rendah, karena yaitu dari jawaban peserta didik pada 30
pendidik kurang melibatkan peserta didik soal pilihan ganda. Jika peserta didik
dalam aktivitas pembelajaran, hasil belajar menjawab dengan benar maka mendapat
pelajaran Analisis Proksimat yang dicapai skor 10. Nilai evaluasi belajar dihitung
peserta didik masih rendah, persentase nilai dengan cara jumlah skor yang diperoleh
hasil belajar yang di bawah ketuntasan dibagi 3. Pada research aktivitas peserta
minimal lebih dari lima puluh persen, didik akan meningkat, pengetahuan lebih
model pembelajaran kurang memotivasi berkesan, dan pemahaman konsep juga
dan kurang memberi kesempatan pada semakin baik sehingga hasil belajar akan
peserta didik untuk belajar dan meningkat. Kerangka berpikir tersebut
mengembangkan kreativitasnya. disajikan pada Gambar 1 skema kerangka
Berdasarkan uraian di atas maka berpikir.
hipotesis tindakan pada penelitian ini
adalah: (a) penggunaan model
pembelajaran research dapat
meningkatkan aktivitas peserta didik pada
kompetensi Analisis Proksimat kelas XIII
Kimia Analisis SMK Negeri 2 Depok
tahun 2016/2017, (b) peningkatan hasil
belajar kompetensi Analisis Proksimat
pada peserta didik kelas XIII Kimia
Analisis SMK Negeri 2 Depok tahun
2016/2017 dapat dicapai melalui model
pembelajaran research.
Rencana peneliti untuk
melaksanakan penerapan model
pembelajaran pada kompetensi Analisis
Proksimat melalui model research untuk
mengatasi kendala pembelajaran yang
kontekstual dan bermakna pada peserta Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir
didik terkait dengan kebosanan peserta
didik dengan menggunakan model METODE PENELITIAN
pembelajaran ceramah. Pendidik sebagai Penelitian dilaksanakan di SMK
peneliti mempersiapkan pembelajaran ini Negeri 2 Depok, Sleman Yogyakarta pada
dengan cara pendidik membagi peserta bulan Januari sampai Mei 2017 pada
didik dalam 6 kelompok, kemudian semester 2 tahun pelajaran 2016/2017.
masing-masing kelompok diberi tugas Subyek penelitian adalah peserta didik
membuat proposal dengan topik yang kelas XIII Kimia Analisis SMK Negeri 2
ditentukan oleh pendidik. Hasil research Depok Sleman berjumlah 24 orang.

81
Indayatmi
Peningkatan Hasil Belajar .....

Program keahlian kimia analisis SMK analisis kadar abu, soal pilihan ganda pada
Negeri 2 Depok merupakan program 4 siklus I berisi 30 indikator yang harus
tahun, sehingga peserta didik sampai kelas dicapai pada materi analisis kadar serat
XIII. Sasaran penelitian adalah untuk kasar, soal pilihan ganda pada siklus II
meningkatkan hasil belajar Analisis berisi 30 indikator yang harus dicapai pada
Proksimat kususnya kompetensi analisis materi analisis kadar mineral.
kadar air, kadar abu, serat kasar, mineral Instrumen penilaian research
pada peserta didik kelas XIII program digunakan untuk menilai aktivitas proses
keahlian Kimia Analisis semester 2 tahun pembelajaran dengan menggunakan
2016/2017 dengan menggunakan model research. Skor penilaian yaitu jika semua
pembelajaran research. Penelitian kriteria terpenuhi maka diberi skor 3, jika
dilakukan dalam 3 siklus yaitu pra-siklus, salah satu kriteria tidak terpenuhi maka
siklus 1, dan siklus 2 diberi skor 2, jika semua kriteria tidak
Desain penelitian tindakan kelas terpenuhi maka diberi nilai 0. Nilai
menurut Yuliawati (2012) terdiri dari 3 research dihitung dengan cara jumlah skor
siklus dimana 1 siklus terdiri dari beberapa dikalikan 10 kemudian dibagi 3. Penilaian
langkah tindakan. Pelaksanaan penelitian research terdiri dari 10 kriteria yaitu:
tindakan kelas dilakukan dalam satu siklus pembuatan proposal, penentuan metode
terdiri dari beberapa tatap muka. Setiap penelitian yang sesuai, penyiapan alat,
tatap muka terdiri dari perencanaan, preparasi bahan, proses research,
tindakan, observasi dan refleksi. penggunaan APD saat penelitian, analisis
Instrumen penelitian yang digunakan data penelitian, pembuatan laporan,
adalah rencana pelaksanaan pembelajaran pembuatan kesimpulan, presentasi laporan.
(RPP) yang telah disusun oleh peneliti Metode pengumpulan data yang
dengan model yang telah direncanakan digunakan meliputi observasi aktivitas
terlebih dahulu di baca dan di nilai oleh pendidik dan peserta didik selama proses
kolaborator, instrumen penilaian kinerja pembelajaran berlangsung, wawancara
pendidik dalam proses pembelajaran kepada peserta didik berkaitan dengan
meliputi penguasaan materi, pengelolaan efektivitas pembelajaran, dokumentasi
kelas, pengaturan alokasi waktu, yang meliputi dokumen RPP, instrumen
ketrampilan dalam penggunaan alat aktivitas peserta didik, instrumen tes
praktik, intonasi suara pada saat tertulis, Instrumen penilaian praktik, foto
menerangkan materi, Instrumen penilaian kegiatan pendidik dan peserta didik selama
hasil belajar dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran, penilaian research.
hasil belajar peserta didik pra siklus, Siklus Perencanaan tindakan siklus I yang
I, dan Siklus II yang dibuat dalam bentuk dilakukan adalah membuat RPP dengan
soal pilihan ganda yang berjumlah 30 butir menggunakan model research,
soal dengan skor penilaian 10 jika peserta menyiapkan lembar kerja peserta didik
didik menjawab dengan benar dan nilai 0 yang berisi tugas research, menyiapkan
jika peserta didik menjawab salah. Nilai lembar instrumen penilaian aktivitas
evaluasi belajar dihitung dengan cara peserta didik selama pembelajaran,
jumlah skor yang diperoleh dibagi 3. Soal menyusun instrumen evaluasi hasil belajar
pilihan ganda pada pra siklus berisi 30 peserta didik berupa soal pilihan ganda dan
indikator yang harus dicapai pada materi jawabannya, menyiapkan lembar observasi

82
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017

pendidik yang akan digunakan oleh didik, observasi kegiatan pendidik,


kolaborator dalam mengamati proses penilaian research, penilaian presentasi
pembelajaran, menyusun instrumen hasil research. Berdasarkan hasil refleksi
penilaian pendidik dalam pembuatan RPP, pada siklus 1 maka pendidik mempunyai
menyiapkan penilaian kinerja, baik afektif rencana perbaikan pada pembelajaran
maupun psikomotorik, pelaksanaan atau siklus 2 dengan melakukan perencanaan
tindakan. yang lebih baik.

Gambar 2. Skema Pembelajaran Siklus 1


Gambar 3. Skema Pembelajaran Siklus 2
Pelaksanaan tindakan dilakukan
Analisis yang digunakan dalam
untuk mengatasi permasalahan hasil
penelitian ini adalah memanfaatkan
belajar peserta didik yang rendah dengan
analisis deskriptif dari proses dan hasil
melaksanakan proses pembelajaran yang
belajar. Hasil analisis pada siklus 1
dilakukan oleh peneliti dan dilakukan
direfleksikan ke siklus 2. Refleksi yang
pengamatan oleh kolaborator atas segala
dilakukan sesuai dengan perencanaan yang
yang terjadi pada saat pelaksanaan
dilakukan. Data dari penilaian hasil belajar
tindakan. Pengamatan dicatat dalam
dianalisis dengan analisis butir soal. Nilai
lembar observasi yang disusun sesuai
evaluasi belajar yaitu jumlah skor dibagi 3.
permasalahan yang diangkat dan
Setelah itu dibandingkan dengan KKM
kemungkinan-kemungkinan yang muncul
yang telah ditetapkan oleh sekolah.
saat pelaksanaan tindakan pada proses
Hasilnya adalah persentase peserta didik
pembelajaran.
yang masih di bawah KKM dan persentase
Kolaborator melakukan pengamatan
peserta didik yang sudah di atas KKM.
selama proses belajar mengajar
Pelaksanaan proses pembelajaran
berlangsung dengan cara mengisi
dinyatakan efektif apabila ada kesesuaian
instrumen observasi aktivitas peserta didik.
antara RPP dan pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan oleh kolaborator
di depan kelas, diikuti dengan peningkatan
selama proses pembelajaran adalah
aktivitas dan hasil belajar. Adanya
mengisi lembar observasi aktivitas peserta

83
Indayatmi
Peningkatan Hasil Belajar .....

peningkatan aktivitas pada kegiatan pra pembelajaran menjadi menyenangkan dan


siklus, siklus I dan siklus II. materi mudah masuk ke dalam memori
Kriteria keberhasilan dari penelitian peserta didik.
ini yaitu adanya peningkatan jumlah Research merupakan salah satu
peserta didik yang mencapai nilai KKM model pembelajaran yang prosesnya
pada setiap siklus, daya serap yang dicapai kreatif dan inspiratif. Hal ini sesuai yang
oleh peserta didik ≥ 80%, peningkatan diungkapkan oleh Hartono (2013) bahwa
aktivitas belajar peserta didik pada setiap mengajar merupakan proses yang
siklus. inspiratif. Mengajar yang menginspirasi
Hasil penilaian research dilakukan peserta didik adalah menumbuhkan
untuk masing-masing peserta didik. Skor kreativitas berfikir dan tidak bergantung
penilaian 1 sampai 3, peserta didik harus belajar di dalam kelas. Belajar yang
mendapat skor 3 jika semua kriteria pada inspiratif mampu memacu semangat
form penilaian dilakukan, skor 2 jika peserta didik untuk terus mengembangkan
sebagian kriteria pada form penilaian potensinya.
dilakukan, skor 1 jika semua kriteria pada Hal tersebut juga sesuai dengan yang
form penilaian tidak dilakukan. Jika jumlah dikemukakan oleh Rustam (2014) bahwa
skor research pada siklus 2 lebih baik dari pelaksanaan proses pembelajaran untuk
pada siklus 1, hal ini menunjukkan terjadi mencapai kompetensi dasar yang
peningkatan aktivitas peserta didik pada dilakukan secara interaktif, menantang,
pembelajaran Analisis Proksimat. memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, memberikan prakarsa,
HASIL PENELITIAN DAN kreativitas, kemandirian sesuai bakat,
PEMBAHASAN minat, dan perkembangan fisik serta
Hasil belajar peserta didik diperoleh psikologis peserta didik. Kegiatan inti pada
dari hasil evaluasi secara tertulis yaitu pembelajaran tersebut sudah mencakup
jawaban soal pilihan ganda. Grafik hasil komponen dalam mengaktifkan peserta
belajar rata-rata pada pra siklus, siklus 1, didik.
siklus 2 disajikan pada Gambar 4. Grafik
Nilai hasil belajar rata-rata

100 87
tersebut menunjukkan kenaikan hasil 80
80
belajar yang signifikan. Rendahnya nilai 63
60
evaluasi belajar Peserta didik pada pra
40
siklus disebabkan peserta didik kurang
fokus dan kurang bersemangat pada 20

pelajaran sehingga hasil evaluasi tertulis 0


Pra-siklus Siklus 1 Siklus 2
rendah. Kegiatan siklus 1 menggunakan
model research mengharuskan peserta Kegiatan proses belajar mengajar
didik untuk aktif dalam pembelajaran. Pada Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Rata-Rata
model pembelajaran ini peserta didik harus Pada Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2
aktif dalam mencari materi pembelajaran
Pada siklus 1 peserta didik lebih
sehingga materi yang di dapat tersebut
menguasai materi sehingga hasil evaluasi
melekat di ingatan peserta didik. Dengan tertulis meningkat. Pada siklus 2 peserta
research maka peserta didik kreatif dalam
didik sudah terbiasa dengan model
melaksanakan penelitian, suasana

84
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017

pembelajaran research sehingga materi didik pada siklus 1 lebih menguasai materi
lebih mudah dikuasai dan hasil belajar sehingga daya serap meningkat. Pada
menjadi meningkat. siklus 2 peserta didik sudah terbiasa
Hal tersebut sesuai dengan yang dengan model pembelajaran research
dikemukakan oleh Rustam (2014) bahwa sehingga materi lebih mudah dikuasai dan
penilaian dilakukan Pendidik terhadap daya serap menjadi meningkat.
hasil pembelajaran untuk mengukur Hal ini sesuai dengan yang
tingkat pencapaian kompetensi peserta diungkapkan oleh Muliawan (2016) bahwa
didik, digunakan sebagai bahan dengan model research maka pengetahuan
penyusunan laporan kemajuan hasil lebih tertanam secara mendalam pada
belajar, dan memperbaiki proses peserta didik dibandingkan model lain
pembelajaran. Siklus 2 berfungsi untuk karena hampir semua indera dalam peserta
memperbaiki proses pembelajaran yang didik terlibat.
telah dilakukan pada siklus 1. Sehingga 100
87
hasil belajar rata-rata pada siklus 2 lebih 80
80
meningkat.
Daya serap
63
60

40

20

0
Pra-siklus Siklus 1 Siklus 2

Kegiatan proses belajar mengajar


Gambar 6. Grafik Daya Serap Peserta
Didik Pada Pra Siklus, Siklus 1, dan
Siklus 2
Gambar 5. Peserta Didik Melaksanakan
Research Grafik peserta didik yang memenuhi
Grafik daya serap peserta didik pada KKM pada pra siklus, siklus 1, siklus 2
pra siklus, siklus 1, siklus 2 disajikan pada disajikan pada Gambar 7. Grafik tersebut
Gambar 6. Grafik tersebut menunjukkan menunjukkan kenaikan peserta didik yang
kenaikan daya serap yang signifikan. memenuhi KKM secara signifikan.
Rendahnya daya serap peserta didik pada Rendahnya peserta didik yang memenuhi
pra siklus disebabkan peserta didik kurang KKM pada pra siklus disebabkan peserta
fokus dan kurang bersemangat pada didik kurang fokus dan kurang
pelajaran sehingga daya serap pra siklus bersemangat pada pelajaran. Kegiatan
rendah. Kegiatan siklus 1 menggunakan siklus 1 menggunakan model research
model research mengharuskan peserta mengharuskan peserta didik untuk aktif,
didik untuk aktif, kreatif dan inovatif kreatif dan inovatif dalam pembelajaran.
dalam pembelajaran. Pada model Pada model pembelajaran ini peserta didik
pembelajaran ini peserta didik harus aktif harus aktif dalam mencari materi
dalam mencari materi pembelajaran pembelajaran sehingga materi yang di
sehingga materi yang di dapat tersebut dapat tersebut melekat di ingatan peserta
melekat di ingatan peserta didik. Peserta didik. Pada siklus 1 peserta didik lebih

85
Indayatmi
Peningkatan Hasil Belajar .....

menguasai materi sehingga hasil evaluasi masing peserta didik. Jika nilai siklus 2
tertulis meningkat dan peserta didik yang dibandingkan dengan pra siklus maka hasil
memenuhi KKM juga meningkat. Pada belajar meningkat sangat signifikan.
siklus 2 peserta didik sudah terbiasa Peningkatan nilai hasil belajar rata-rata
dengan model pembelajaran research juga sangat signifikan. Ini membuktikan
sehingga materi lebih mudah dikuasai dan bahwa penggunaan model pembelajaran
jumlah peserta didik yang memenuhi KKM research sangat efektif dalam
menjadi meningkat. meningkatkan hasil belajar Analisis
25 Proksimat pada peserta didik kelas XIII
22
Kimia Analisis SMK Negeri 2 Depok
Peserta didik yang
memenuhi KKM

20 18
Sleman tahun pelajaran 2016/2017.
15 Dengan demikian maka peneliti
10 menyimpulkan bahwa penggunaan
7
research efektif dalam meningkatkan hasil
5
belajar Analisis Proksimat.
0 Hal ini sesuai dengan yang
Pra-siklus Siklus 1 Siklus 2
diungkapkan oleh Muliawan (2016) bahwa
Kegiatan proses belajar mengajar proses pembelajaran harus efektif dan
Gambar 7. Grafik Peserta Didik yang efisien. Pendidik harus menggunakan
Memenuhi KKM Pada Pra Siklus, Siklus berbagai model pembelajaran yang dapat
1, dan Siklus 2 membantu peserta didik. Model
Kenyataan tersebut sesuai dengan pembelajaran yang dipilih oleh pendidik
pernyataan yang diungkapkan oleh Asmani yaitu research merupakan model
(2013) bahwa proses pembelajaran harus pembelajaran yang efektif.
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Tabel 1. Perbandingan Hasil Belajar Pra
Pendidik harus pandai dalam memilih Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2
model pembelajaran yang bisa Nilai Hasil Belajar Rata-Rata
No
mengaktifkan peserta didik, kreatif dan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
menyenangkan. Model research 1 63 80 87
merupakan metode yang aktif, kreatif dan Model pembelajaran research
menyenangkan. meningkatkan aktivitas peserta didik
Hasil tersebut sesuai dengan yang karena pada model pembelajaran ini
diungkapkan oleh Supriyadi (2011) bahwa banyak aktivitas peserta didik yang
peserta didik yang belajar aktif dapat dilakukan di dalam kelas. Aktivitas peserta
menghidupkan dan melatih memori peserta didik yang dilakukan pada model
didik bekerja secara optimal. Cara pembelajaran tersebut adalah peserta didik
mengaktifkan peserta didik dengan cara secara berkelompok aktif dalam berdiskusi
memberikan pengalaman belajar bermakna dalam membuat proposal research, peserta
yang bermanfaat bagi kehidupan peserta didik aktif dalam melaksanakan research,
didik. menganalisis data research, membuat
Perbandingan hasil belajar pra siklus, laporan research, mempresentasikan hasil
siklus 1 dan siklus 2 disajikan pada Tabel research di depan kelas dan kelompok lain
1. Tabel tersebut menunjukkan bahwa menanggapi diskusi, peserta didik
terjadinya kenaikan nilai pada masing- mengerjakan soal evaluasi tertulis.

86
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017

Sesuai dengan yang diungkapkan didik kelas XIII Kimia Analisis SMK
oleh Uno (2012) aktivitas peserta didik Negeri 2 Depok tahun 2016/2017 maka
dalam belajar dapat dibangun dengan cara dapat disampaikan saran-saran sebagai
peserta didik menemukan caranya sendiri berikut:
untuk memperdalam pengetahuan yang 1. Bagi pendidik disarankan untuk
dipelajari. Pembelajaran yang inovatif melakukan penelitian dengan model
merupakan strategi pembelajaran yang pembelajaran lainnya. Hal ini
mendorong aktivitas belajar. dimaksudkan agar pendidik lain dapat
Model research merupakan salah mengkaji teori-teori yang berkaitan
satu model pembelajaran kreatif yang bisa dengan penggunaan model
dilaksanakan oleh pendidik pada proses pembelajaran sebagai salah satu
belajar belajar mengajar. Hal ini sesuai alternatif untuk meningkatkan hasil
dengan yang diungkapkan oleh Faizi belajar peserta didik yang belum
(2013) bahwa pendidik dapat kreatif terdapat dalam penelitian ini. Bagi
mencobakan dan mengembangkan model pendidik lain maka hasil penelitian ini
pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai bisa dijadikan sebagai acuan untuk
dengan kondisi yang nyata di tempat kerja dikembangkan menjadi penelitian yang
masing-masing. Sehingga akan muncul lebih menarik.
model-model pembelajaran versi baru 2. Bagi peserta didik disarankan untuk
yang memperkaya khasanah pembelajaran dapat belajar secara aktif dengan
yang telah ada. menerapkan model research untuk
pembelajaran pada kompetensi
KESIMPULAN DAN SARAN selanjutnya.
Berdasarkan hasil penelitian
tindakan kelas yang telah dilaksanakan DAFTAR PUSTAKA
untuk meningkatkan hasil belajar Analisis Arends. 2001. Classroom Instructional
Proksimat melalui model research pada Mangement. New York: The
peserta didik kelas XIII Kimia Analisis McGraw-Hill Company.
SMK Negeri 2 Depok tahun pelajaran Aris Shoimin. 2014. 68 Model
2016/2017 maka dapat ditarik kesimpulan Pembelajaran Inovatif dalam
sebagai berikut: (1) Penggunaan model Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-
pembelajaran research dapat meningkatkan russ Media.
aktivitas peserta didik pada pelajaran Fitri Yuliawati. 2012. Penelitian Tindakan
Analisis Proksimat kelas XIII Kimia Kelas untuk Tenaga Pendidik
Analisis SMK Negeri 2 Depok tahun Profesional. Yogyakarta: Pedagogia.
2016/2017, (2) Peningkatan hasil belajar Hamzah B Uno. 2012. Belajar dengan
Analisis Proksimat pada peserta didik kelas Pendekatan Pembelajaran Aktiv
XIII Kimia Analisis SMK Negeri 2 Depok Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif
tahun 2016/2017 dapat dilakukan melalui Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.
research. Hartono R. 2013. Ragam Model Mengajar
Berdasarkan hasil penelitian yang Mudah Diterima Murid.
tindakan kelas mengenai penggunaan Yogyakarta: Diva Press.
model pembelajaran research pada peserta

87
Indayatmi
Peningkatan Hasil Belajar .....

Jamal Ma’mur Asmani. 2013. 7 Tips Sukardjo. 2005. Evaluasi pembelajaran.


Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Yogyakarta: Program Pascasarjana
Aktif, Kreatif, Efektif, dan UNY.
Menyenangkan). Yogyakarta: DIVA Supriyadi. 2011. Strategi Belajar dan
Press. Mengajar. Yogyakarta: Cakrawala
Jasa Ungguh Muliawan. 2016. 45 Model Ilmu.
Pembelajaran Spektakuler. Soekanto t, dan Saripudin U. 1996. Teori
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Belajar dan Model-model
Mastur Faizi. 2013. Ragam Mengajarkan Pembelajaran. Jakarta: PPU-PPAI
Eksakta pada Murid. Yogyakarta: Universitas Terbuka.
Diva Press. Trianto. 2011. Mendesain Model
Miftahul Huda. 2013. Model-model Pembelajaran Inovatif-Progresif,
Pengajaran dan Pembelajaran: Isu- Konsep, Landasan, dan
isu Metodis dan Paradigmatis. Implementasinya pada Kurikulum
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Novan Ardy Wiyani. 2013. Desain
Pembelajaran Pendidikan. Wina Sanjaya. 2006. Strategi
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Pembelajaran Berorentasi Standar
Proses Pendidikan. Bandung:
Rustam. 2014. Model-model
Kencana.
Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Pendidik. Jakarta: Zainal Aqib. 2013. Model-model, Media,
RajaGrafindo Persada. dan Strategi Pembelajaran
Kontekstual. Bandung: Yrama
Sri Suryani. 2003. Belajar Analisis
Widya.
Proksimat Asyik dan Menyenangkan.
Lubuk Linggau: MAN 1
Lubuklinggau.

88

Anda mungkin juga menyukai