PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Asmiranda Sinambela
NIM 4203131017
Program Studi Pendidikan Kimia
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MEDAN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Kemendikbud, 2013)
Model Discovery Learning dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi
belajar siswa, terutama untuk materi yang membutuhkan pemahaman konsep dan
kemampuan matematis yang baik.
Adapun kelebihan dari model pembelajaran discovery learning, menurut
Sumantri (2010) yaitu:
1. Menekankan kepada proses pengolahan informasi oleh siswa sendiri
2. Membuat konsep diri siswa bertambah dengan penemuan-penemuan yang
diperolehnya.
3. Memiliki kemungkinan besar untuk memperbaiki dan memperluas persediaan
dan penguasaan keterampilan dalam proses kognitif para siswa.
4. Penemuan yang diperoleh siswa dapat menjadi kepemilikannya dan sangat
sulit
melupakannya,
5. Tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, karena siswa
dapat belajar memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
6. Mendorong keterlibatan keaktifan siswa
7. Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri
8. Siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar, karena ia berpikir dan
menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir.
H 2PO−¿
4
¿ 2−¿¿
- H P O4
−¿¿
HF - F
Oleh karena itu, pada kesetimbangan baru tidak terjadi perubahan konsentrasi
ion H +¿¿ , sehingga pH dapat dipertahankan.
2. Pada Penambahan
Basa Bila yang ditambahkan adalah suatu basa, ion O H−¿¿ dari basa
akan bereaksi dengan ion H +¿¿ dan membentuk air. Sehingga dapat
menyebabkan keseimbangan bergeser ke kanan dan konsentrasi Ion H +¿¿ tetap
dipertahankan. Selain itu, penambahan basa juga menyebabkan berkurangnya
komponen asam (C H 3COOH). Berkurangnya komponen asam inilah yang
menyebabkan reaksi bergeser ke kanan. Dengan kata lain, basa yang
ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen asam lemah (C H 3COOH). Basa
yang akan ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam C H 3COOH dan
membentuk Ion C H 3CO O−¿¿ dan air.
−¿¿ −¿¿
C H 3COO H (aq) + O H(aq) ⇄ C H 3CO O(aq)+ H 2 O(l)
Oleh karena itu, pada kesetimbangan baru tidak terjadi perubahan konsentrasi
+¿¿
ion H , sehingga pH dapat dipertahankan.
3. Pengenceran
Pada penambahan air (pengenceran), derajat ionisasi asam lemah C H 3
COOH akan bertambah besar, yang berarti jumlah ion H +¿¿ dari ionisasi C H 3
COOH juga bertambah. Akan tetapi, karena volume larutan juga bertambah,
pengaruh penambahan konsentrasi H +¿¿ menjadi tidak berarti. Dengan
demikian, nilai pH larutan tidak mengalami perubahan.
Bila yang ditambahkan suatu asam, maka Ion H +¿¿ dari asam akan
mengikat Ion O H−¿¿ . Hal itu akan dapat menyebabkan keseimbangan dan akan
bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi Ion O H−¿¿ dapat dipertahankan. Suatu
sisi penambahan ini dapat menyebabkan sehingga berkurangnya komponen
basa (N H 3), bukannya Ion O H−¿¿ . Asam yang ditambahkan akan bereaksi
+¿¿
dengan basa N H 3 akan membentuk Ion N H 4 .
Oleh karena itu, pada kesetimbangan baru tidak terjadi perubahan konsentrasi
ion O H−¿¿, sehingga pH dapat dipertahankan.
Oleh karena itu, pada kesetimbangan baru tidak terjadi perubahan konsentrasi
ion O H−¿¿ , sehingga pH dapat dipertahankan.
3. Pengenceran
Larutan penyangga bersifat asam apabila terdiri dari campuran asam lemah
dengan basa konjugasinya. Contohnya adalah: CH3COOH dengan
CH3COONa. atau CH3COO Basa konjugasi CH3COO- ini dapat diperoleh dari
larutan garamnya yaitu dari kation logam dari masing-masing anionnya
misalnya CH3COONa, CH3COOK, (CH3COO)2Mg, HCO3K, dan lainnya.
pH = -log [H+]
Keterangan:
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
na = Jumlah mol asam lemah
nbk= Jumlah mol basa konjugasinya
b. Larutan penyangga basa
Larutan penyangga bersifat basa apabila terdiri dari campuran basa lemah
dengan asam konjugasinya, contohnya adalah NH4OH dengan NH4+ atau
NH4Cl. Asam konjugasi NH4+ ini dapat diperoleh dari larutan garamnya yaitu
dari anion logam dari masing-masing kationnya misalnya NH4Cl, NH4Br,
NH4NO3, NH4I, dan lainnya .Perumusan larutan penyangga yang bersifat basa
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
• Hipotesis I
Hipotesis Verbal
Hipotesis Statistik
Ha : μ1 ≠ 0
H0 : μ1 = 0
• Hipotesis II
Hipotesis Verbal
Hipotesis Statistik
Ha : μ1 ≠ 0
H0 : μ1 = 0
• Hipotesis III
Hipotesis Statistik
Ha : μ1 > μ2
H0 : μ1 ≤ μ2
BAB III
METODE PENELITIAN
Discovery Learning ( A2 ) A2 B 1 A2 B 2
Keterangan :
Modul ¿) LKS ¿)
Discovery Learning ¿) - -
- -
Dst Dst