PENDAHULUAN
Ilmu kimia merupakan salah satu ilmu dasar cabang dari sains yang secara
khusus mempelajari tentang eksistensi materi ditinjau dari segi struktur, sifat-sifat,
perubahan, dan perubahan energi yang menyertai perubahan tersebut (Jepersen dkk,
2012). Dilihat dari struktur isi materi pelajaran kimia SMA yang dipaparkan dalam
buku-buku pelajaran, materi kimia SMA lebih banyak diwarnai dengan materi
konseptual teoretik keilmuan kimia dibandingkan dengan aplikasi ilmu kimia dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-
hari tidak banyak dipelajari oleh siswa SMA. Ilmu kimia semata-mata, dipelajari
untuk kebutuhan ilmu pengetahuan dan prasyarat peserta didik untuk melanjutkan
Kimia adalah salah satu cabang dari bidang ilmu sanis. Kimia mempunyai
karateristik tertentu yang membedakan dengan kajian ilmu lain. Karateristik ilmu
kimia antara lain : (1) sebagian sifatnya bersifat absatrak, sederhana, berjenjang, dan
mempelajari mengenai komposisi, struktur dan sifat zat atau materi dari skala atom
sekolah bertujuan menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena
2
itu, pembelajaran kimia harus dibuat lebih menarik dan mudah dipahami, karena
kimia lebih membutuhkan pemahaman dari pada penghafalan berbagai rumus yang
satu arah, di mana guru yang lebih banyak aktif memberikan informasi kepada siswa.
Hal yang sama juga terjadi dalam proses pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bone,
ceramah sehingga siswa hanya bertindak sebagai agen pembelajaran yang pasif,
penjelasan guru. Dalam berinteraksi dengan siswa, guru hanya menerapkan teknik
bertanya seperti umumnya yang terjadi dalam pembelajaran. Namun hanya beberapa
siswa yang merespon pertanyaan guru. Siswa juga tidak bertanya terkait materi yang
dipelajari, padahal dalam menjawab tugas atau soal yang diberikan, masih ada
beberapa siswa yang dibantu oleh guru dalam menyelesaikannya. Sumber ajar yang
digunakan oleh guru adalah buku paket dan LKS yang disediakan sekolah.
Hasil wawancara dengan salah seorang siswa kelas XI IPA1 SMA 1 Bone
terungkap bahwa salah satu pokok bahasan kimia yang lebih sulit dipahami adalah
atom hidrogen dam karbon. Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas XI IPA 1
model pembelajaran yang masih berpusat pada guru, model yang digunakan adalah
model ceramah dan diskusi sehingga banyak siswa yang masih kesulitan dalam
3
siswa dengan guru atau siswa dengan siswa belum optimal . Dari nilai ulangan yang
diperolah sejak tahun 2016, 2017,2018 dan rata- rata dibawah nilai (KKM) yaitu 75.
Dari nilai ulangan yang diperolah 60% siswa mendapatkan nilai 65 dan 70.
Salah satu upaya dalam meningkatkan hasil belajar serta keaktifan siswa
meningkat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian menurut Maharani & Hardini
materinya tidak utuh, karena model discovery learning menuntut siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran dan menemukan sendiri suatu konsep pembelajaran. Ciri
belajar mandiri, bertanggung jawab untuk mencapai tujuan, belajar memahami dan
pembelajaran agar siswa merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan, melatih
penelitian dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA
1. Bagaimana gambaran hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 1 Bone
terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Bone
dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1
pendekatan saintifik.
saintifik terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri
Negeri 1 Bone.
Secara teoritis :
1. Sekolah
2. Peneliti
formalnya.
3. Guru
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999), hasil belajar merupakan hal yang
dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan
pada saat sebelum belajar. Howard Kingsley (Sudjana, 2005) membagi tiga macam
sikap dan cita-cita. Pendapat dari Harward Kingsley ini menunjukan hasil perubahan
dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena
atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari
proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan
dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil
belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai
hasil lebih baik lagi sehingga akan mengubah cara berpikir serta menghasilkan
yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja perubahan mengenai
pengertian, penguasaan dan penghargaan dalam diri individu yang belajar. Slameto
belajar terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar mempunyai tujuan, perubahan
belajar secara positif, perubahan dalam belajar bersifat kontinu, perubahan dalam
Rendahnya kualitas hasil belajar siswa disebabkan oleh dua faktor, yaitu
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang dialami dan dihayati
siswa yang berpengaruh pada proses dan hasil belajar yang meliputi: sikap terhadap
belajar, minat dan motivasi belajar, konsentrasi belajar, kemampuan mengolah bahan
belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, rasa percaya
diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar siswa serta kebiasaan belajar siswa.
Sedangkan faktor ekstern meliputi: guru sebagai pembina belajar, prasana dan sarana
informasi pembelajaran yang diukur dari tiga sudut pandang, kognitif, psikomotorik,
dan efektif. Hasil belajar juga dipandang sebagai tingkat keberhasilan pembelajaran
dinamakan penilaian. Penilaian dapat dilakukan dengan teknik tes atau teknik non
tes. Teknik tes yang umum dilakukan di sekolah adalah tes tertulis yang dinamakan
ulangan harian. Bentuk ulangan harian bisa pilihan ganda (tes obyektif) dan tes
uraian (essay). Teknik non tes uang biasa digunakan di sekolah adalah observasi dan
Aktivitas belajar siswa merupakan hal yang cukup penting dalam suatu
proses pembelajaran. Aktivitas belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal maupun
(2011), belajar adalah berbuat sekaligus merupakan proses yang membuat anak didik
harus aktif. Dari pengertian ini dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa
dkk,2015).
Sudirman (2011) membuat suatu daftar yang berisi macam-macam kegiatan siswa
bervariasi. Jika berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan tentu akan lebih
dinamis atau tidak membosankan dan menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal
kebuadayaan dan kreatifitas guru diperlukan agar dapat merencanakan kegiatan siswa
yang bervariasi.
pertanyaan guru aktif mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru. Perubahan dan
awal.
siswa mencari materi pelajaran dari sumber yang relevan baik melalui buku
belajar. Dalam kurikulum 2013 pendekatan yang diterapkan salah satunya adalah
dalam kegiatan inti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ini peserta didik
diharapkan mampu melaksanakan lima tahap kegiatan. Lima kegiatan inti dalam
learning mendorong peserta didik untuk melalui keterlibatan aktif mereka sendiri
learning akan mendorong peserta didik berpikir secara kritis, analitis serta
memahami, menerapkan dan mengembangkan pola pikir yang rasional dan objektif
pengajaran, yaitu suatu jenis mengajar yang meliputi metode-metode yang dirancang
untuk meningkatkan rentangan keaktifan siswa yang lebih besar, berorientasi, kepada
proses, mengarahkan pada diri sendiri, mencari sendiri dan refleksi yang sering
muncul sebagai kegiatan belajar. Discovery adalah proses mental dimana siswa
12
mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksid
Oleh sebab itu dengan model discovery learning, siswa akan mampu menyimpan
mungkin dari kejadian-kejadian dari masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
Pengumpulan data, untuk membuktikan terkait dengan pernyataan yang ada sehingga
merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang sebelumnya telah didapatkan
membuktikan benar atau tidaknya peryataan yang sudah ada. Menarik kesimpulan,
menarik kesimpulan yang akan dijadikan prinsip umum untuk semua masalah yang
sama.
Tahap Pelaksanaan
1 2
Stimulation Pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu
(stimulasi/pemberian yang menimbulakn kebingungannya, kemudian
rangsangan dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi,
agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri.
Problem statement Setelah dilakukan stimulasi, langkah selanjutnya
(peryataan/indetifikasi adalah guru memberi kesempatan kepada siswa
masalah) untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah yang relevan agar, dapat dirumuskan.
Data collection (pengumpulan Ketika eksplorasi berlangsung guru memberi
data) kesempatan kepada para siswa untuk
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
yang relevan. Pada tahap ini berfungsi untuk
menjawab pertanyaan atau membuktikan benar
tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik
diberi kesempatan untuk mengumpulkan
(collection) berbagai informasi yang relevan,
membaca literatur, mengamati objek, wawancara
dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri
dan sebagainya.
Data processing (pengolahan Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah
data) data dan informasi yang telah diperoleh para
siswa lalu ditafsirkan. Semua informasi hasil
bacaan, wawancara, observasi, semua diolah,
diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perluh
dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan
pada tingkat kepercayaan tertentu.
1 2
14
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau
Proses pembelajaran yang mengacu pada pendekatan saintifik meliputi lima langkah,
dari berbagai sumber dalam mencari tahu, baik melalui observasi maupun penelitian.
Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
sendiri, maka hasil yang diperoleh setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan
mudah dilupakan. Dengan belajar penemuan, anak juga bisa belajar berikir analisis
perubahan dari kurikulum lama menjadi kurikulum 2013, maka secara tidak langsung
yang akan disampaikan tidak dalam bentuk final tetapi siswa didorong untuk
atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah. Pendekatan ini lebih
melalui beberapa tahap, yaitu: stimulasi atau pemberian ransangan, indentifikasi atau
2.6 Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan
atom karbon. Hidrogen, misalnya karbit, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain.
dalam 2 golongan besar, yakni senyawa alifatik dan senyawa siklik. Penggolongan
17
hidrokarbon terbagi menjadi dua yaitu hidrokarbon jenuh (alkana C nH2n+2) dan
(Muchtaridin,2017)
Ikatan antar atom C dapat berupa ikatan tunggal, ragkap 2, dan rangkap 3. Ikatan
tunggal disebut dengan ikatan jenuh sehingga hidrokarbon yang hanya mengandung
ikatan tunggal disebut hidrokarbon jenuh. Semantara itu ikatan rangkap 2 dan 3
disebut dengan ikatan tidak jenuh sehigga hidrokarbon yang mengandung ikatan
(Muchtaridi, 2017).
tunggal (-). Senyawa alkana mempunyai rumus umum C nH2n+2. Berikut adalah
Suatu rantai karbon, tidak hanya terdiri dari rantai lurus tetapi juga terdapat rentai
bercabang. Rantai induk merupakan rantai yang terpanjang, sedangkan rantai cabang
mengandung ikatan karbon rangkap dua. Alkena paling sederhana adalah etena atau
etilena, yang mempunyai rumus CH2=CH2. Etilena atau etena adalah gas berbau agak
menyengat, yang diperoleh dari penghalusan minyak bumi dan sebagai material
penting dalam industri kimia. Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang
mengandung ikatam rangkap tiga karbon dengan rumus umum CnH2n-2. Alkuna paling
valensinya adalah 4, artinya setiap satu atom C dapat membentuk 4 ikatan kovalen
tunggal. Oleh karena itu, atom C mempunyai sifat yang khas yaitu :
19
untuk berikatan.
berdasarkan teori kestabilan atom secara oktet, keempat elektron valensi tersebut
dapat berikatan dengan empat atom yang lain secara kovalen (saling berbagi
pasangan elektron). Konsep kestabilan atom, baik secara duplet maupun oktet.
Salah satu faktor dasar tentang melimpahnya senyawa karbon di dunia ini
adalah kemampuan atom karbon dalam membentuk senyawa berantai. Karena sifat
ini, senyawa karbon memiliki variasi yang banyak dilihat dari jenis rantainya,
isomernya, gugus fungsi, dan jenis rantainya. Kemampuan atom karbon ini
untuk berikatan semua. Rantai-rantai karbon yang terbentuk sengat stabil di alam
oleh peristiwa saling berbagi elektron. Ikatan yang terbentuk relatif kuat yang
dibuktikan dengan karakter ikatan antar atom C yang tidak berikatan. Energi
ikatannya juga relatif besar. Berdasarkan teori ikatan valensi, ikatan antar atom C
dapat berupa ikatan tunggal dan rangkap. Ikatan rangkap antar atom C terjadi karena
dua jenis ikatan, yaitu ikatan sigma dan pi (π). Kekuatan ikatan (π) tlebih lemah
unsur terletak pada golongan IV A dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom
kestabilan, atom ini masih membutuhkan 4 elektron lagi dengan cara berikatan
kovalen. Tidak ada unsur dari golongan lain yang dapat membentuk ikatan kovalen
terletak pada periode 2, yang berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-
jari atomnya relatif kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen yang dibentuk relatif
Atom karbon dapat membentuk rantai karbon yang sangat panjang dengan
ikatan kovalen, baik ikatan kovalen tunggal, rangkap 2 maupun rangkap 3. Ada dua
bentuk rantai karbon yaitu terbuka (yang terdiri dari rantai lurus dan rantai
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bone tahun
pada satu kelas yaitu kelas XI IPA 1, dipilihnya kelas XI IPA1 didasarkan pada hasil
pantauan guru kimia yang mengajar bahwa kemampuan siswa di kelas tersebut masih
homogen dibandingkan dengan kelas IPA2. Jumlah siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri
1 Bone yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 23 orang, yang terdiri atas 6
dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen.” Hal ini dapat
terjadi, karena tidak adanya variabel konrtol, dan sampel tidak dipilih secara random.
Tabel 3.1 Desain penelitian one group pre test- postest desain
pretest Treatment Posttest
O1 X O2
Keterangan :
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2)
tahap pelaksanaan, (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar
1. Tahap Persiapan
pembelajaran maka beberapa hal perluh diperhatikan antara lain, materi yang
23
diajarkan, serta model pembelajaran yang akan diterapkan. Oleh karena itu dilakukan
studi tentang:
a. Observasi awal pada SMA Negeri 1 Bone untuk mengetahui keadaan awal
sekolah dan jumlah populasi yang akan dijadikan sebagai objek penelitian serta
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pengumpualn data, pada tahap ini dilakukan
pembelajaran.
eksperimen.
sebagai berikut:
a. Menskor pre-test dan post-test data hasil belajar siswa kelas eksperimen.
observasi, dan angket. Tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan
oleh siswa sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau
prestasi. Tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu tes awal
Bentuk tes yang digunakan adalah pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir
soal. yang Sebelum butir soal digunakan, terlebih dilakukan validasi. Validasi
intrumen menunjukan bahwa hasil dari suatu pengukuran mengambarkan segi aspek
yang diukur. Tujuan dari validasi tes adalah untuk menentukan bahwa suatu soal
tersebut dapat membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan
perbedaan yang ada dalam kelompok. Validasi soal adalah indeks deskriminasi
dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta
Selama proses belajar mengajar observer mengisis lembar kegiatan siswa. Pengisian
25
lembar observasi dilakukan dengan cara meberikan tanda checklist pada kolom yang
Angket adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan
cara membuat daftar pertanyaan secara tertulis. Angket digunakan untuk mengetahui
learning pada materi asam basa dalam penelitian ini berupa lembar pertanyaan yang
terdiri dari 10 pertanyaan. Angket diberikan setelah semua kegiatan belajar mengajar
dan evaluasi dilakukan. Jenis angket dalam penelitian ini adalah angket sehingga
responden diminta untuk memilih satu jawaban sesuai dengan karateristik dirinya
dengan cara memberikan tanda silang atau checklist. Dalam penelitian ini peneliti
positif, sangat setuju (SS) skor 4, setuju (S) skor 3, tidak setuju (TS) skor 2, sangat
tidak setuju (STJ) skor 1. Sedangkan untuk pemberian skor pada perangkat negatif
adalah sangat setuju (SS) skor 1, setuju (S) skor 2, tidak setuju (ST) skor 3, sangat
penelitian ini adalah observasi aktivitas belajar siswa, observasi aktivitas guru. Tes
26
yang digunakan adalah pilihan ganda yang terdiri dari 20 pertanyaan, yang
digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi
Menurut Sanjaya (2011), analisis data adalah suatu proses mengolah dan
tertutup (angket berstruktur), yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian
rupa sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai
dengan tujuan penelitian. Analisis data penelitian tindakan kelas berupa deskriptif-
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan
tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa secara kualitatif selama
proses pembelajaran. Selain itu juga untuk memperoleh respons siswa terhadap
penilaian yaitu Penilaian Acuan Patokan (PAP) dari sekolah sebagai berikut:
2. 60 ≤ x < 80 (Sedang)
3. 0 ≤ x < 60 (Rendah)
27
X̅ =
∑ χi
i=1
n
Keterangan:
Rata-rata hitung bisa juga disebut mean. Adapun rumus mencari nilai rata-
Ʃxi
X̅ ¿
n
Keterangan:
X= rata-rata
n = banyaknya siswa
(Sudjana, 2005)
2. Standar Deviasi
yang mengambarkan tingkat penyebaran data dari nilai rata-rata. Rumus yang
S=¿ ∑
( χi−X ) 2
i=1
n−1
Keterangan:
𝑺 = standar deviasi
n = jumlah sampel
3. Menghitung N-gain
belajar kognitif siswa setalah diberikan perlakuan. Peningkatan ini diambil dari nilai
pretest dan posttest yang didapatkan oleh siswa. Gain ternomalisasi atau yang
disingtkat dengan N-Gain merupakan perbandingan skor gain aktual dengan skor
gain maksimum.
Setelah nilai pretest dan posttest yang diperoleh dari hasil penskoran, maka
selanjutnya akan dihitung rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yaitu dengan
(Archambault, 2008)
Untuk menganalisis data tentang respon siswa dalam penelitian ini dengan
pedoman penilaian yang dibuat. Untuk menghitung rerata respon siswa digunsksn
F
P= x 100%
Y
Keterangan :
P = presentase jawaban
Data hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Bone setelah diajar
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.1 menunujukan bahwa hasil belajar
kimia siswa kelas XI IPA1 sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (pre-test)
berupa penerapan model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik dan nilai
hasil belajar siswa setelah diberikan perlakukan (pro-test). Perbedaan hasil belajar
siswa tersebut dilihat dari nilai rata-rata pada saat posstest sebesar 79,13 dan pretest
sebesar 33,5. Hal ini disebebkan, karena pada saat prestest siswa belum dijelaskan
hidrokarbon masih sangat rendah dan pada saat peneliti memberikan tes awal, 65%
31
siswa belum mampu menjawab soal-soal yang diberikan dengan benar. Sedangkan
pada saat posstest siswa sudah diberikan materi hidrokarbon dengan menggunakan
hidrokarbon sudah lebih baik, dan ketika peneliti membarikan tes akhir siswa sudah
Standar deviasi nilai pre-test adalah 7,83 dan pada pos-test adalah 4,92 dari
data ini dapat dilihat perbedaan nilai siswa, dimana nilai siswa untuk pre-test lebih
rendah dibandingkan dengan nilai pos-test siswa. Nilai tertinggi untuk pre-test adalah
45, sedangkan nilai tertinggi untuk pos-test adalah 85. Untuk nilai terendah,
diperoleh nilai pre-test adalah 20 sedangkan, nilai pos-test adalah 70. Berdasarkan
data ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah perlakuan. Hal ini disebabkan karna model discovery learning dapat
menuntun siswa belajar lebih aktif, memecahkan masalah yang diberikan oleh guru,
mencari sendiri fenomena apa yang terjadi sehingga siswa lebih aktif dalam proses
Tabel 4.2 Distribusi Nilai Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA1
Pre-test Pos-test
N0. Nilai Kategori
F % F %
1. 80 ≤ X ≤ 100 Tinggi 0 0 14 60,87
2 60 ≤ X < 80 Sedang 0 0 11 39,13
3 0 ≤ X < 60 Rendah 23 100 0 0
Jumlah 23 100 23 100
32
malalui tes pre-test dan pos-test dengan menggunakan model pembelajaran discovery
diterapkan. Model yang diterapkan ini dapat membuat siswa lebih memahami materi
yang dipelajari. Berdasarkan tabel diatas siswa yang berada pada kategori rendah
pada saat pre-test disebabkan karena pada saat pemberian pre-test kemampuan awal
siswa atau penguasaan konsep yang dimiliki sangat kurang, sehingga siswa belum
Selanjutnya pada saat pemberian post-test, tampak pada tabel bahwa siswa
berada pada kategori tinggi dan pada kategori sedang. Hal ini disebabkan karena
dari data diatas dapat disimpulkan bahwa keseluruuhan siswa telah memenuhi nilai
Peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA1 SMAN 1 Bone dapat dilihat
dari N-gain yang diperolah. Analisis N-gain diperlukan untuk mengetahui efektivitas
model pembelajaran yang diterapkan. Hasil analisis N-gain yang diperolah dapat
Tabel 4.3 menunjukan bahwa terdapat 8 orang siswa yang memperoleh nilai
sebanyak 15 siswa, dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai N-gain dengan
kategori rendah. Rata-rata N-gain yang diperoleh dari keseluruhan siswa dengan
data hasil belajar dan nilai N-gain yang diperoleh siswa, dapat dinyatakan bahwa
meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Bone pada materi
hidrokarbon.
Hasil observasi aktivitas siswa kelas XI IPA SMAN 1 Bone selama proses
Tabel 4.4. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA1
Pertemuan Aktivitas siswa Kriteria
I 80 % Baik
II 83,63 % Baik
Rata-rata 83,63% Baik
34
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat data hasil observasi aktivitas siswa. Bahwa
pada pertemuan pertama dapat dilihat aktivitas siswa yaitu 80% yang termaksud
dalam kategori baik. Meskipun dalam kategori baik namun masih banyak aspek
yang belum maksimal dilaksanakan serta masih banyak hal yang perlu di perbaiki.
pembelajaran yang digunakan atau diterapkan. Dimana terlihat bahwa belum semua
siswa belum dapat memecakan masalah dalam kelompoknya serta mencari informasi.
kategori baik. Pada pertamuan kedua ini, terlihat bahwa siswa sudah mulai terbiasa
pertemuan ini adalah sebesar 83,63% berada pada kategori baik (Arikunto, 2002).
Hal ini menunjukan bahwa aktivitas siswa pada pembelajaran kimia dengan model
pembelajarn discovery learning dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam
pertemuan II. Berdasarkan data hasil observasi aktivitas guru terlihat pertemuan
pertama aktivitas guru yaitu 80,0% termaksud dalam kategori baik. Pada pertemuan
kegiatan pembelajaran termaksuk dalam kategori baik tetapi masih ada beberapa
aspek yang perluh diperbaiki sehingga dapat terlaksana secara maksimal, hal ini
disebabkan karena siswa masih acuh terhadap proses pembelajaran, sehingga guru
pembelajaran. Peningkatan ini terjadi karena guru sudah mulai menyesuaikan dengan
kondisi siswa dalam proses pembelajaran, serta guru sudah dapat membimbing siswa
pembelajaran pada guru yaitu 93,8% yang termaksud dalam kategori sangat baik. Hal
36
ini menunjukan bahwa sintak dari model pembelajaran discovery learning dengan
4.5 Data Respon atau Minat Siswa Terhadap Model Pembelajaran Discovery
Learning
Hasil analisis angket respon siswa terhadap proses belajar mengajar yang
‘sangat setuju’, ‘setuju’, ‘tidak setuju’, ‘sangat tidak setuju’ baik untuk pernyataan
positif ataupun pernyataan negatif diperoleh data yang ditunjukan pada Tebel 4.6.
Tabel 4.6 Data Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Discovery Learning
Jumlah siswa Kecenderungan Presentase (%) Kriteria
respon siswa interprestasi
1 3-4 75 % Baik
2 3-4 82,5 % Sangat Baik
3 3-4 90% Sangat baik
4 3-4 75% Baik
5 3-4 87,5% Sangat baik
6 3-4 90 % Sangat baik
7 3-4 82,5% Sangat baik
8 3-4 77,5% Sangat baik
9 3-4 90% Sangat baik
10 3-4 82,5% Sangat Baik
11 3-4 75% Baik
12 3-4 77,5% Baik
13 3-4 82,5% Sangat Baik
14 3-4 90% Sangat baik
15 3-4 80% Baik
16 3-4 82,5% Baik
17 3-4 87,5% Sangat Baik
37
karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, dan sebagian besar siswa sangat
memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. Berdasarkan analisis data,
siswa memberikan kecenderungan respon setuju, dan sangat setuju. Hal ini
disebabkan karena, siswa senang terhadap mata pelajaran kimia pada materi
hidrokarbon, adanya semangat dalam setiap mengikuti mata pelajaran kimia, serta
adanya dorongan, motivasi dan perhatian dari guru terhadap siswa. Sehingga
diperolah nilai rata-rata angket respon siswa pada materi hidrokarbon dengan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
39
1. Gambaran hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran
discovery learning pada materi hidrokarbon siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Bone
tahun ajaran 2019/2020 mencapai nilai rara-rata 79,13 dalam kategori sedang.
pembelajaran kimia siswa kelas XI IPA1 SMAN 1 Bone pada materi hidrokarbon
yang ditunjukkan oleh skor N-gain sebesar 0,6861 termasuk pada kategori
sedang.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan bagi guru kimia
saintifik yang memiliki peranan dalam meningkatkan daya ingat siswa, penguasaan
kosenp, motovasi dan hasil belajar siswa serta dapat dijadikan rujukan bagi peneliti
yang berminat meneliti lebih lanjut tentang model pembelajaran discovery learning
DAFTAR PUSTAKA
Asmara, J. P. 2016. Kajian Integrasi Nilai-nilai Karakter Islam dengan Kimia dalam
Materi Kimia Karbon. Jurnal Pendidikan Sains. 2 (4).
Dasopang, M,D., Aprida, P. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-
Ilmu Keislaman. 2(3).
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Effendi. 2002. A-level Chemistry For Senior High School Student Volume 1A.
Malang; Bayumedia Publishing.
Efkar, T., Elok, S, W., Sunyono. 2018. Hubungan Antara Self Efficacy dengan
Kemampuan Literasi Kimia Menggunakan Model SiMaYang.
Firmansyah, A., Sulastri., Imran. 2010. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas
V SDN Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya. Jurnal Kreaktif Tadulako
Online. 1(3).
Hasri., Felly, F,A., Tabrani, G. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Kelas XI IPA
Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Sungguminasa (Studi Pasa Materi Asam
Basa). Jurnal Chemistry Education Review. 1(1).
Hosman, M., 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21 Kunci Sukses Implementasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kasmui., Cahya, W., Endang, S. 2018. Estimasi Validitas dan Respon Siswa
Terhadap Bahan Ajar Multi Representasi, Definitif, Makroskopis,
Mikroskopis, Simbolik, pada Materi Asam Basa. Jurnal Phenomenon. 2(8).
Kuniyen. 2018. Penggunaan Tesi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hail Belajar
Hidrokarbon Pada Peserta dalam Kelas X 2 SMA N 1 Girimato Tahun
2015/2016. Jurnal Jarlitbang. 2(3).
Mentari, L. 2014. Analisis Miskonsepsi Siswa SMA pada Pembelajaran Kimia untuk
Materi Larutan Penyangga. E-Journal kimia Visvitalis Universitas
Pendidikan Ganesha. 2(1).
Rahayu, A.D. 2015. To The Pont Tuntaskan Soal Kimia SMA Kelas X, XI, XII.
Yogyakarta : Buku Kita.
Silberberg., Amateis. 2012. Chemistry: The Melecular Nature of Matter and Change,
Seventh Edition. New York Mc-Graw Hill Education.
Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT, Rosda
Karya.
Yahmin., Urwatul, W,A., Sri, A. 2017. Analisis Miskonsepsi Asam Basa pada
Pembelajaran Konvensional dan Dual Situated Learning Model (DSLM).
Jurnal Pendidikan. 2 (3).
LAMPIRAN 1.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun responsif dan proaktif,
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
47
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
B. KOPETENSI DASAR
4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
E. MATERI PEMBELAJARAN
valensinya adalah 4. Artinya, setiap satu atom C dapat membentuk 4 ikatan kovalen
tunggal. Oleh karena itu, atom C mempunyai sifat yang khas yaitu, mampu berikatan
dengan atom C lain membentuk rantai karbon yang sangat panjang dan bervariasi.
valensi atau 4 elektron di kulit terluarnya. Keberadaan elektron valensi ini yang
berperan penting untuk membentuk ikatan kimia, setiap atom mampu membentuk
kestabilan, termaksuk juga atom karbon. Untuk mencapai kestabilan, atom ini
Jika dilihat dari tabel periodik unsur, atom karbon berada diperiode 2.
Artinya, atom karbon hanya memiliki 2 kulit terluar. Dengan demikian, jari-jari
atomnya juga kecil. Besar kecilnya jari-jari atom berpengaruh pada kuat tidaknya
ikatan yang terbentuk. Mengigat jari-jari atom karbon relatif kecil, ikatan kovalen
ikatan kovalen dengan rantai karbon yang sangat panjang. Baik ikatan kovalen
F. PENDEKATAN/METODE/MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi
Model pembelajaran : Discovery Learning
49
1. Media
a. Diskusi
H. Sumber Belajar
1. Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd. dan Nanik Mitayani, S.Pd, M.Pd. 2016. Kimia
untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
2. Muchtaridin. 2016. Kimia 2 SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Tahap pembelajaran Kegiatan pembelajaran Alokasi
discovery learning Pendekatan saintifik waktu
Pendahulan Stimulasi (stimulation) o Orietasi 15 menit
Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka
dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai
sikap disiplin
o Apersepsi
Guru memberikan
pertanyaan mengenai
kekhasan atom karbon.
o Motivasi
50
Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran
(indikator) atau
kompetensi dasar yang
ingin dicapai.
Guru membagi menjadi
beberapa kelompok.
Kegiatan Inti Indentifikasi masalah o Mengamati
(problem statment) Guru memberi
kesempatan kepada
siswa untuk saling
berdiskusi tentang
kekhasan atom karbon.
o Menanya
Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa
mengenai kekhasan
atom karbon.
Guru meminta siswa
untuk menjawab pre-
test yang diberikan
guru. Pre-test berupa
pertanyaan tentang
senyawa apa yang saja
yang dapat dibentuk
oleh atom karbon.
Pengumpulan data o Mengumpulkan Data
(data collection) Siswa arahkan untuk
berkelompok.
Guru membagikan LKS
51
kepada siswa.
Siswa mencari jawaban
pertanyaan pre-test
yang diberikan oleh
guru dengan membaca
buku ajar dan buku
referensi lain.
Siswa mengumpulakn
informasi sebanyak-
banyaknya tentang
kekhasan atom karbon.
Pengolahan Data (data o Mengasosiasikan
processin) Perwakilan dari setiap
kelompok
menyampikan hasil
diskusi kelompoknya
secara lisan di depan
kelas.
Pembuktian Siswa pada kelompok
(verification) lain merangkum hasil
diskusi kelompok lain.
Penutup Menarik kesimpulan Setiap siswa dalam
(Generalization) kelompok dipersilahkan
menyalin atau
mengcopy hasil diskusi
yang telah dikerjakan
bersama kelompoknya
sebagai pegangan.
Siswa mengumpulkan
LKS setiap kelompok
kepada guru.
52
J. PENILAIAN
a. Penilaian kognitif : Tes tertulis, kuis
LAMPIRAN 2.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun responsif dan proaktif,
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
54
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
B. KOPETENSI DASAR
4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
E. MATERI PEMBELAJARAN
Senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon karena, hanya terdiri
dari dua unsur yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Meskipun demikian jumlah
Alkana
55
kelompok senyawa dengan rumus umum sama dengan sifat yang sama.
Alkena
rangkap dua (=). Senyawa alkena mempunyai rumus umum CnH2n+. Penamaan
senyawa alkena sama seperti alkana, hanya kata ana pada alkana diganti dengan kata
Alkuna
rangkap tiga. Senawa alkuna mempunyai rumus umum C nH2n-2+. Penamaan senyawa
alkuna sama seperti alkana, hanya kata ana pada alkana diganti dengan kata una
pada alkuna. Senyawa alkana dimulai dari jumlah atom C sebanyak dua (etuna).
bercabang.
F. PENDEKATAN/METODE/MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi
Model pembelajaran : Discovery Learning
3. Media
56
b. Diskusi
H. Sumber Belajar
1. Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd. dan Nanik Mitayani, S.Pd, M.Pd. 2016. Kimia
untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
2. Muchtaridin. 2016. Kimia 2 SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Tahap pembelajaran Kegiatan pembelajaran Aloka
discovery learning Pendekatan saintifik si
waktu
Pendahuluan Stimulasi o Orietasi 15
(stimulation) Melakukan pembukaan menit
dengan salam dan berdoa
untuk memulai
pembelajaran.
Memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai
sikap disiplin
o Apersepsi
Guru memberikan
pertanyaan mengenai
tata nama senyawa
hidrokarbon.
o Motivasi
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran (indikator)
atau kompetensi dasar
yang ingin dicapai.
Guru membagi menjadi
beberapa kelompok.
Kegiatan inti Indentifikasi Guru membagikan LKS 60
masalah (problem pada setiap kelompok . menit
57
J. PENILAIAN
a. Penilaian kognitif : Tes tertulis, kuis
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
1.1 Menyadari adanya Senyawa Mengamati(Observing) Tugas 3 mg
keteraturan dari sifat hidrokarbon Mengkaji dari berbagai Membuat bahan
hidrokarbon, termokimia, (Identifikasi atom sumber tentang presentasi tentang
laju reaksi, kesetimbangan C,H dan O) senyawa hidrokarbon minyak bumi, bahan
kimia, larutan dan koloid Kekhasan atom Mengamati demonstrasi bakar alternatif
sebagai wujud karbon. pembakaran senyawa selain dari minyak
kebesaranTuhan YME dan Atom C primer, karbon (contoh bumi dan gas alam
pengetahuan tentang sekunder , tertier, pemanasan gula). dalam kerja
adanya keteraturan dan kuarterner. kelompok serta
tersebut sebagai hasil Struktur Alkana, Menanya(Questioning) mempresentasikan
pemikiran kreatif manusia alkena dan alkuna Mengajukan pertanyaan
yang kebenarannya Isomer mengapa senyawa Observasi
bersifat tentatif. Sifat-sifat fisik hidrokarbon banyak Mengamati sikap
alkana, alkena dan sekali terdapat di alam? ilmiah dalam
1.2 Mensyukuri kekayaan alkuna Bagaimana cara melakukan
alam Indonesia berupa mengelompokkan percobaan dan
Reaksi senyawa
minyak bumi, batubara senyawa hidrokarbon? presentasi dengan
hidrokarbon
dan gas alam serta Bagaimana cara lembar pengamatan
berbagai bahan tambang memberi nama senyawa
lainnya sebagai anugrah hidrokarbon? Portofolio
Tuhan YME dan dapat Laporan hasil
Mengajukan pertanyaan
dipergunakan untuk senyawa apa yang identifikasi atom C,H
kemakmuran rakyat dihasilkan pada reaksi dan O dalam sampel
Indonesia. Hasil rangkuman
62
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
2.1 Menunjukkan perilaku pembakaran senyawa
ilmiah (memiliki rasa ingin karbon? Tes tertulis uraian
tahu, disiplin, jujur, Dari unsur apa senyawa menganalisis :
objektif, terbuka, mampu tersebut tersusun? Kekhasan atom
membedakan fakta dan Bagaimana reaksinya? karbon.
opini, ulet, teliti, Atom C primer,
bertanggung jawab, kritis, Mengumpulkan data sekunder, tertier,
kreatif, inovatif, (Eksperimenting) dan kuarterner.
demokratis, komunikatif) Menganalisis senyawa Struktur akana,
dalam merancang dan yang terjadi pada alkena dan alkuna
melakukan percobaan pembakaran senyawa serta tatanama
serta berdiskusi yang karbon berdasarkan hasil menurut IUPAC
diwujudkan dalam sikap pengamatan Isomer
sehari-hari. Menentukan kekhasan Sifat-sifat fisik
atom karbon alkana, alkena dan
2.2 Menunjukkanperilaku Menganalisis jenis atom alkuna
kerjasama, santun, C berdasarkan jumlah Pemahaman reaksi
toleran, cintadamai dan atom C yang terikat dari senyawa karbon
peduli lingkungan serta rantai atom karbon (atom Mengevaluasi
hemat dalam C primer, sekunder , dampak
memanfaatkan sumber tertier, dan kuarterner) pembakaran
daya alam. Menentukan rumus minyak bumi dan
Minyak bumi umum Alkana, alkena gas alam.
2.3 Menunjukkan perilaku fraksi minyak dan alkuna berdasarkan
responsifdan pro- bumi analisis rumus
aktifsertabijaksana mutu bensin strukturnya
sebagai wujud Dampak Mendiskusikan aturan
kemampuan memecahkan pembakaran IUPAC untuk memberi
masalah dan bahan bakar dan nama senyawa alkana,
membuatkeputusan cara alkena dan alkuna
mengatasinya Mendiskusikan
3.1 Menganalisis struktur dan Senyawa pengertian isomer
sifat senyawa hidrokarbon hidrokarbon dalam (isomer rangka, posisi,
berdasarkan pemahaman kehidupan sehari- fungsi, geometri)
kekhasan atom karbon hari. Memprediksi isomer dari
dan penggolongan
senyawa hidrokarbon
senyawanya.
Menganalisis reaksi
senyawa hidrokarbon
3.2 Memahami proses
pembentukan dan teknik
Mengasosiasi(Associating)
pemisahan fraksi-fraksi
minyak bumi serta Menghubungkan rumus
kegunaannya. struktur alkana, alkena
dan alkuna dengan sifat
3.3 Mengevaluasi dampak
fisiknya
pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap Berlatih membuat isomer
lingkungan dan kesehatan senyawa karbon
serta cara mengatasinya. Berlatih menuliskan
63
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
4.1 Mengolah dan reaksi senyawa karbon
menganalisis struktur dan Mengkomunikasikan
sifat senyawa hidrokarbon (Communicating)
berdasarkan pemahaman Menyampaikan hasil
kekhasan atom karbon diskusi atau ringkasan
dan penggolongan pembelajaran dengan
senyawanya. lisan atau tertulis, dengan
menggunakan tata
4.2 Menyajikan hasil bahasa yang benar.
pemahaman tentang Mengamati (Observing)
proses pembentukan dan Menggali informasi
teknik pemisahan fraksi- dengan cara membaca/
fraksi minyak bumi beserta mendengar/menyimakten
kegunaannya. tang, proses
pembentukan minyak
4.3 Menyajikan hasil evaluasi bumi dan gas alam,
dampak pembakaran komponen-komponen
hidrokarbon terhadap utama penyusun minyak
lingkungan dan kesehatan bumi, fraksi minyak bumi,
serta upaya untuk mutu bensin, dampak
mengatasinya. pembakaran hidrokarbon
terhadap lingkungan dan
kesehatan serta upaya
untuk mengatasinya
Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan
yang berkaitan dengan
bagaimana terbentuknya
minyak bumi dan gas
alam, cara pemisahan
(fraksi minyak bumi),
bagaimana meningkatkan
mutu bensin, apa dampak
pembakaran hidrokarbon
terhadap lingkungan,
kesehatan dan upaya
untuk mengatasinya serta
mencari bahan bakar
alternatif selain dari
minyak bumi dan gas
alam
Mengumpulkan data
(Eksperimenting)
Mengumpulkan informasi
dampak pembakaran
hidrokarbon terhadap
lingkungan, kesehatan
64
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
dan upaya untuk
mengatasinya serta
mencari bahan bakar
alternatif selain dari
minyak bumi dan gas
alam.
Mengasosiasi (Associating)
Menjelaskan proses
penyulingan bertingkat
dalam bagan fraksi
destilasi bertingkat untuk
menjelaskan dasar dan
teknik pemisahan fraksi-
fraksi minyak bumi
Membedakan kualitas
bensin berdasarkan
bilangan oktannya.
Mendiskusikan dampak
pembakaran hidrokarbon
terhadap lingkungan dan
kesehatan serta cara
mengatasinya
Mendiskusikan bahan
bakar alternatif selain dari
minyak bumi dan gas
alam
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Mempresentasikan hasil
kerja kelompok tentang.
proses pembentukan
minyak bumi dan gas
alam,
komponen-komponen
utama penyusun minyak
bumi, fraksi minyak bumi,
mutu bensin, dampak
pembakaran hidrokarbon
terhadap lingkungan,
kesehatan dan upaya
untuk mengatasinya serta
mencari bahan bakar
alternatif selain dari
minyak bumi dan gas
alam dengan
menggunakan tata
bahasa yang benar.
65
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
1.1 Menyadari adanya Reaksi eksoterm Mengamati (Observing) Tugas 3 mg
keteraturan dari sifat dan reaksi Menggali informasi Merancang
hidrokarbon, termokimia, endoterm dengan cara membaca/ percobaan reaksi
lajureaksi, kesetimbangan Perubahan entalpi mendengar/mengamati/si eksoterm, reaksi
kimia, larutan dan koloid reaksi stem dan lingkungan, endoterm dan
sebagai wujud kebesaran - Kalorimeter perubahan suhu, kalor mengkaitkannya
Tuhan YME dan - Hukum Hess yang dihasilkan pada dengan peristiwa
pengetahuan tentang - Energi ikatan pembakaran bahan sehari-hari
adanya keteraturan bakar, dan dampak Merancang
tersebut sebagai hasil pembakaran tidak percobaan
pemikiran kreatif manusia sempurna dari berbagai penentuan
yang kebenarannya bahan bakar perubahan entalpi
bersifat tentatif. dengan Kalorimeter
1.2 Mensyukuri kekayaan Menanya (Questioning) dan mengkaitkannya
alam Indonesia berupa Mengajukan pertanyaan dengan peristiwa
minyak bumi, batubara yang berkaitan dengan: sehari-hari
dan gas alam serta reaksi eksoterm dan Merancang
berbagai bahan tambang endoterm dalam percobaan kalor
lainnya sebagai anugrah kehidupan sehari-hari, pembakaran bahan
Tuhan YME dan dapat bagaimana menentukan bakar
dipergunakan untuk perubahan entalpi reaksi Observasi
kemakmuran rakyat Sikap ilmiah dalam
Indonesia. Mengumpulkan data melakukan
2.1 Menunjukkan perilaku (Eksperimenting) percobaan dan
ilmiah (memiliki rasa ingin Mendiskusikan presentasi,
tahu, disiplin, jujur, pengertian sistem dan misalnya: melihat
objektif, terbuka, mampu lingkungan skala volume
membedakan fakta dan Mendiskusikan macam- dan suhu, cara
opini, ulet, teliti, macam perubahan menggunakan pipet,
bertanggung jawab, kritis, entalpi cara menimbang,
kreatif, inovatif, Merancang dan keaktifan, kerja
demokratis, komunikatif) mempresentasikan sama, komunikatif,
dalam merancang dan rancangan percobaan dan peduli
melakukan percobaan - Reaksi Eksoterm dan lingkungan, dsb)
serta berdiskusi yang Reaksi Endoterm
diwujudkan dalam sikap - Penentuan Perubahan Portofolio
sehari-hari. Entalpi dengan Laporan percobaan
Kalorimeter
2.2 Menunjukkanperilaku - Penentuan Kalor Tes tertulis uraian
kerjasama, santun, Pembakaran Bahan Pemahaman reaksi
toleran, cintadamai dan Bakar eksoterm dan reaksi
peduli lingkungan serta Melakukan percobaan endoterm
hemat dalam reaksi eksoterm dan Membuat diagram
memanfaatkan sumber reaksi endoterm; siklus dan diagram
daya alam. penentuan perubahan tingkat berdasarkan
entalpi dengan data
2.3 Menunjukkan perilaku Kalorimeter dan Menentukan
responsifdan pro-aktif
66
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
serta bijaksana sebagai penentuan kalor perubahan entalpi (
wujud kemampuan pembakaran bahan bakar H) reaksi
memecahkan masalah Mengamati dan
dan membuat keputusan mencatat hasil percobaan
Mengasosiasi (Associating)
3.4 Membedakan reaksi Menganalisis data untuk
eksoterm dan reaksi membuat diagram siklus
endoterm berdasarkan dan diagram tingkat
hasil percobaan dan Mengolah data untuk
diagram tingkat energi. menentukan harga
perubahan entalpi (azas
3.5 Menentukan H reaksi Black)
berdasarkan hukum Hess, Membandingkan
data perubahan entalpi perubahan entalpi
pembentukan standar, dan pembakaran sempurna
data energi ikatan. dengan pembakaran
tidak sempurna melalui
4.4 Merancang, melakukan, perhitungan
menyimpulkan serta Menghubungkan
menyajikan hasil perubahan entalpi reaksi
percobaan reaksi dengan energi ikatan
eksoterm dan reaksi Menghitung perubahan
endoterm. entalpi berdasarkan
4.5 Merancang, melakukan, hukum Hess dan energi
dan menyimpulkan serta ikatan
menyajikan hasil Mengkomunikasikan
percobaan penentuan H (Communicating)
suatu reaksi. Membuat laporan hasil
percobaan dengan
menggunakan tata
bahasa yang benar.
Mempresentasikan hasil
percobaan dengan
menggunakan tata
bahasa yang benar.
1.1 Menyadari adanya Teori tumbukan Mengamati (Observing) Tugas 3 mg
keteraturan dari sifat Faktor-faktor Mencari informasi dengan Merancang
hidrokarbon, termokimia, penentu laju reaksi cara membaca/ melihat/ percobaan faktor-
laju reaksi, kesetimbangan Orde reaksi dan mengamati reaksi yang faktor yang
kimia, larutan dan koloid persamaan laju berjalan sangat cepat dan mempengaruhi laju
sebagai wujud kebesaran reaksi reaksi yang berjalan reaksi
Tuhan YME dan sangat lambat, contoh
pengetahuan tentang petasan, perkaratan Observasi
adanya keteraturan (korosi) Sikap ilmiah dalam
tersebut sebagai hasil Menanya (Questioning) melakukan
pemikiran kreatif manusia Mengajukan pertanyaan percobaan dan
yang kebenarannya terkait hasil observasi presentasi,
bersifat tentatif.
67
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
2.1 Menunjukkan perilaku mengapa ada reaksi yang misalnya: melihat
ilmiah (memiliki rasa ingin lambat dan reaksi yang skala volume
tahu, disiplin, jujur, cepat dan suhu, cara
objektif, terbuka, mampu Mengumpulkan data menggunakan pipet,
membedakan fakta dan (Eksperimenting) cara menimbang,
opini, ulet, teliti, Mendiskusikan keaktifan, kerja
bertanggung jawab, kritis, pengertian laju reaksi sama, komunikatif,
kreatif, inovatif, Mendiskusikan faktor- tanggungjawab,
demokratis, komunikatif) faktor yang dan peduli
dalam merancang dan mempengaruhi laju reaksi lingkungan, dsb)
melakukan percobaan Merancang dan
serta berdiskusi yang mempresentasikan hasil Portofolio
diwujudkan dalam sikap rancangan faktor-faktor Laporan percobaan
sehari-hari. yang mempengaruhi laju
2.2 Menunjukkan perilaku reaksi (ukuran, Tes tertulis uraian
kerjasama, santun, konsentrasi, suhu dan Menganalsis data
toleran, cinta damai dan katalis) untuk hasil percobaan
peduli lingkungan serta menyamakan persepsi faktor-faktor yang
hemat dalam Melakukan percobaan mempengaruhi laju
memanfaatkan sumber faktor-faktor yang reaksi
daya alam. mempengaruhi laju Membuat grafik laju
reaksi. reaksi berdasarkan
2.3 Menunjukkan perilaku Mengamati dan mencatat data
responsifdan pro-aktif data hasil percobaan menganalisis data
serta bijaksana sebagai Mengasosiasi (Associating) hasil percobaan
wujud kemampuan Mengolah data untuk untuk menentukan
memecahkan masalah membuat grafik laju orde reaksi dan
dan membuat keputusan reaksi persamaan laju
Mengolah dan reaksi
3.6 Memahami teori tumbukan menganalisis data hasil
(tabrakan) untuk percobaan faktor-faktor
menjelaskan reaksi kimia. yang mempengaruhi laju
3.7 Menganalisis faktor-faktor reaksi.
yang mempengaruhi laju Mengolah dan
reaksi dan menentukan menganalisis data hasil
orde reaksi berdasarkan percobaan untuk
data hasil percobaan. menentukan orde reaksi
4.6 Menyajikan hasil dan persamaan laju
pemahaman terhadap reaksi
teori tumbukan (tabrakan) Menghubungkan faktor
untuk menjelaskan reaksi katalis dengan pengaruh
kimia. katalis yang ada dalam
4.7 Merancang, melakukan, industri
dan menyimpulkan serta Mengkomunikasikan
menyajikan hasil (Communicating)
percobaan faktor-faktor Membuat laporan hasil
yang mempengaruhi laju percobaan dengan
reaksi dan orde reaksi. menggunakan tata
68
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
bahasa yang benar.
Mempresentasikan hasil
percobaandengan
menggunakan tata
bahasa yang benar.
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
pergeseran arah Melakukan percobaan
kesetimbangan yang faktor-faktor yang
diterapkan dalam industri. menggeser arah
3.9 Menentukan hubungan kesetimbangan
kuantitatif antara pereaksi (konsentrasi, volum,
dengan hasil reaksi dari tekanan dan suhu)
suatu reaksi Mengamati dan mencatat
kesetimbangan. data hasil percobaan
4.8 Merancang, melakukan, Mengasosiasi (Associating)
dan menyimpulkan serta Mengolah dan
menyajikan hasil menganalisis data faktor-
percobaan faktor-faktor faktor yang menggeser
yang mempengaruhi arah kesetimbangan
pergeseran arah Mengaplikasikan faktor-
kesetimbangan. faktor yang menggeser
4.9 Memecahkan masalah arah kesetimbangan
terkait hubungan untuk mendapatkan hasil
kuantitatif antara pereaksi yang optimal dalam
dengan hasil reaksi dari industri
suatu reaksi Diskusi informasi untuk
kesetimbangan. menentukan komposisi
zat dalam keadaan
setimbang, derajat
disosiasi (α), tetapan
kesetimbangan (Kc dan
Kp) dan hubungan Kc
dengan Kp
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Membuat laporan
percobaan dan
mempresen-tasikannya
dengan menggunakan
tata bahasa yang benar.
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
2.1 Menunjukkan perilaku Mengajukan pertanyaan percobaan dan
ilmiah (memiliki rasa ingin yang berkaitan dengan presentasi,
tahu, disiplin, jujur, adakah bahan-bahan misalnya: melihat
objektif, terbuka, mampu disekitar kita yang dapat skala volume
membedakan fakta dan berfungsi sebagai dan suhu, cara
opini, ulet, teliti, indikator menggunakan pipet,
bertanggung jawab, kritis, Apa perbedaan asam cara menimbang,
kreatif, inovatif, lemah dengan asam kuat keaktifan, kerja
demokratis, komunikatif) dan basa lemah dengan sama, komunikatif,
dalam merancang dan basa kuat dan peduli
melakukan percobaan Mengumpulkan data lingkungan, dsb)
serta berdiskusi yang (eksperimenting)
diwujudkan dalam sikap Menganalisis teori asam Portofolio
sehari-hari. basa berdasarkan konsep Laporan percobaan
Arrhenius, Bronsted
2.2 Menunjukkanperilaku Lowry dan Lewis Tes tertulis uraian
kerjasama, santun, Mendiskusikan bahan Pemahaman konsep
toleran, cintadamai dan alam yang dapat diguna- asam basa
peduli lingkungan serta kan sebagai indikator Menghitung pH
hemat dalam Merancang dan larutan asam/basa
memanfaatkan sumber mempresentasikan lemah dan
daya alam. rancangan percobaan asam/basa kuat
indikator alam dan Menganalisis
2.3 Menunjukkan perilaku indikator kimia, untuk kekuatan asam basa
responsive dan pro-aktif menyamakan persepsi dihubungan dengan
serta bijaksana sebagai Melakukan percobaan derajat ionisasi ( α )
wujud kemampuan indikator alam dan atau tetapan ionisasi
memecahkan masalah indikator kimia. (Ka )
dan membuat keputusan Mendiskusikan
perbedaan asam/basa
3.10 Menganalisis sifat larutan lemah dengan asam/basa
berdasarkan konsep asam kuat
basa dan/atau pH larutan. Merancang dan
mempresentasikan
4.10 Mengajukan ide/gagasan rancangan percobaan
tentang penggunaan membedakan asam/basa
indikator yang tepat untuk lemah dengan asam/basa
menentukan keasaman kuat yang konsentrasinya
asam/basa atau titrasi sama dengan indikator
asam/basa. universal atau pH meter
untuk menyamakan
persepsi
Melakukan percobaan
membedakan asam/basa
lemah dengan asam/basa
kuat yang konsentrasinya
sama dengan indikator
universal atau pH meter
71
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
Mengamati dan mencatat
hasil percobaan
Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan konsep
asam basa
Mengolah dan
menyimpulkan data
bahan alam yang dapat
digunakan sebagai
indikator.
Menganalisis indikator
yang dapat digunakan
untuk membedakan asam
dan basa atau titrasi
asam dan basa
Memprediksi pH larutan
dengan menggunakan
beberapa indikator.
Menyimpulkan perbedaan
asam /basa lemah
dengan asam/basa kuat
Menghitung pH larutan
asam/basa lemah dan
asam/basa kuat
Menghubungkan
asam/basa lemah dengan
asam/basa kuat untuk
mendapatkan derajat
ionisasi ( α ) atau tetapan
ionisasi ( Ka )
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Membuat laporan
percobaan dan
mempresen-tasikannya
dengan menggunakan
tata bahasa yang benar.
Mengkomunikasikan
bahan alam yang dapat
digunakan sebagai
indikator asam basa
1.1 Menyadari adanya Titrasi asam basa Mengamati (Observing) Tugas 2m
keteraturan dari sifat Kurva titrasi Mencari informasi dari Merancang
hidrokarbon, termokimia, berbagai sumber tentang percobaan titrasi
laju reaksi, kesetimbangan titrasi asam basa . asam basa
kimia, larutan dan koloid Membuat
sebagai wujud kebesaran
72
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
Tuhan YME dan Menanya (Questioning) kurva/grafik titrasi
pengetahuan tentang Mengajukan pertanyaan
adanya keteraturan yang berkaitan dengan Observasi
tersebut sebagai hasil apa fungsi indikator Mengamati sikap
pemikiran kreatif manusia dalam titrasi asam basa, ilmiah dalam
yang kebenarannya Indikator apa yang tepat melakukan
bersifat tentatif. untuk titik titrasi asam percobaan dan
2.1 Menunjukkan perilaku basa, kapan titrasi presentasi,
ilmiah (memiliki rasa ingin dinyatakan selesai? misalnya: merangkai
tahu, disiplin, jujur, Bagaimana menguji alat titrasi melihat
objektif, terbuka, mampu kebenaran konsentrasi skala volume, cara
membedakan fakta dan suatu produk,misalnya mengisi buret, cara
opini, ulet, teliti, cuka dapur 25%. menggunakan pipet,
bertanggung jawab, kritis, cara menimbang,
kreatif, inovatif, Mengumpulkan data keaktifan, kerja
demokratis, komunikatif) (Eksperimenting) sama, komunikatif,
dalam merancang dan Merancang percobaan dan peduli
melakukan percobaan dan mempresentasikan lingkungan, dsb)
serta berdiskusi yang hasil rancangan titrasi
diwujudkan dalam sikap asam basa untuk Portofolio
sehari-hari. menyamakan persepsi Laporan percobaan
2.2 Menunjukkanperilaku Memprediksi indikator Kurva titrasi
kerjasama, santun, yang dapat digunakan
toleran, cintadamai dan untuk titrasi asam basa Tes tertulis uraian
peduli lingkungan serta Melakukan percobaan Menentukan
hemat dalam titrasi asam basa. konsentasi pentiter
memanfaatkan sumber Mengamati dan mencatat atau zat yang dititer
daya alam. data hasil titrasi Menganalisis kurva
2.3 Menunjukkan perilaku titrasi dan
responsifdan pro-aktif Mengasosiasi (Associating) menentukan titik
serta bijaksana sebagai Mengolah data hasil ekivalen melalui titik
wujud kemampuan percobaan akhir titrasi
memecahkan masalah Menentukan konsentasi
dan membuat keputusan. pentiter atau zat yang
4.11 Menentukan dititer
konsentrasi/kadar asam
Menentukan kemurnian
atau basa berdasarkan
suatu zat
data hasil titrasi asam
Menganalisis kurva titrasi
basa.
dan menentukan titik
4.11 Merancang, melakukan,
ekivalen melalui titik akhir
dan menyimpulkan serta
titrasi
menyajikan hasil
percobaan titrasi asam-
Mengkomunikasikan
basa.
(Communicating)
Membuat laporan titrasi
asam basa dan
mempresentasikannya
dengan menggunakan
73
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
tata bahasa yang benar
Menngkomunikasikan
bahwa untuk menentukan
kemurnian suatu zat
dapat dilakukan dengan
cara titrasi asam basa.
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
dan membuat keputusan garam yang terhidrolisis pH larutan garam
Menganalisis rumus kimia yang terhidrolisis
3.12 Menganalisis garam- garam-garam dan melalui perhitungan
garam yang mengalami memprediksi sifatnya
hidrolisis. Menentukan grafik
hubungan perubahan
4.12 Merancang, melakukan, harga pH pada titrasi
dan menyimpulkan serta asam basa untuk
menyajikan hasil menjelaskan sifat garam
percobaan untuk yang terhidrolisis
menentukan jenis garam Menentukan tetapan
yang mengalami hidrolisis. hidrolisis (Kh) dan pH
larutan garam yang
terhidrolisis melalui
perhitungan
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Membuat laporan
percobaan identifikasi
garam dan
mempresentasikannya
dengan menggunakan
tata bahasa yang benar
1.1 Menyadari adanya Sifat larutan Mengamati (Observing) Tugas 3m
keteraturan dari sifat penyangga Mencari informasi dari Merancang
hidrokarbon, termokimia, pH larutan berbagai sumber tentang percobaan larutan
laju reaksi, kesetimbangan penyangga larutan penyangga, sifat penyangga
kimia, larutan dan koloid Peranan larutan dan pH larutan
sebagai wujud kebesaran penyangga dalam penyangga serta peranan Observasi
Tuhan YME dan tubuh makhluk larutan penyangga dalam Sikap ilmiah dalam
pengetahuan tentang hidup tubuh makhluk hidup melakukan
adanya keteraturan Mencari informasi tentang percobaan dan
tersebut sebagai hasil darah yang berhubungan presentasi,
pemikiran kreatif manusia dengan kemampuannya misalnya: cara
yang kebenarannya dalam mempertahankan menggunakan
bersifat tentatif. pH terhadap penambahan kertas lakmus,
2.1 Menunjukkan perilaku asam atau basa dan indikator universal
ilmiah (memiliki rasa ingin pengenceran atau pH meter;
tahu, disiplin, jujur, Menanya (Questioning) melihat skala
objektif, terbuka, mampu Mengajukan pertanyaan volume dan suhu,
membedakan fakta dan bagaimana terbentuknya cara menggunakan
opini, ulet, teliti, larutan penyangga pipet, cara menim-
bertanggung jawab, kritis, Mengapa larutan bang, keaktifan,
kreatif, inovatif, penyangga pHnya relatif kerja sama,
demokratis, komunikatif) tidak berubah dengan komunikatif, dan
dalam merancang dan penambahan sedikit peduli lingkungan,
melakukan percobaan
75
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
serta berdiskusi yang asam atau basa dsb)
diwujudkan dalam sikap Apa manfaat larutan
sehari-hari. penyangga dalam tubuh Portofolio
2.2 Menunjukkanperilaku makhluk hidup Laporan percobaan
kerjasama, santun,
toleran, cintadamai dan Mengumpulkan data Tes tertulis uraian
peduli lingkungan serta (Eksperimenting) Menganalisis data
hemat dalam Menganalisis untuk menyimpulkan
memanfaatkan sumber terbentuknya larutan larutan yang bersifat
daya alam. penyangga penyangga
Menganalisis sifat larutan Menghitung pH
2.3 Menunjukkan perilaku penyangga larutan penyangga
responsifdan pro-aktif Merancang percobaan Menganalisis grafik
serta bijaksana sebagai untuk mengetahui larutan hubungan
wujud kemampuan yang bersifat penyangga perubahan harga pH
memecahkan masalah atau larutan yang bukan pada titrasi asam
dan membuat keputusan penyangga dengan basa untuk
menggunakan indikator menjelaskan sifat
3.13 Menganalisis peran universal atau pH meter larutan penyangga
larutan penyangga dalam serta mempresentasikan
tubuh makhluk hidup. hasil racangan untuk
menyamakan persepsi
4.13 Merancang, melakukan, Merancang percobaan
dan menyimpulkan serta untuk mengetahui sifat
menyajikan hasil larutan penyangga atau
percobaan untuk larutan yang bukan
menentukan sifat larutan penyangga dengan
penyangga. penambahan sedikit
asam atau basa atau bila
diencerkan serta mem-
presentasikan hasil
rancangan untuk
menyamakan persepsi
Melakukan percobaan
Mengamati dan mencatat
data hasil pengamatan
Mengasosiasi (Associating)
Mengolah dan
menganalisis data untuk
menyimpulkan larutan
yang bersifat penyangga
Menentukan pH larutan
penyangga melalui
perhitungan
Menentukan grafik
hubungan perubahan
harga pH pada titrasi
asam basa untuk
76
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
menjelaskan sifat larutan
penyangga
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Membuat laporan
percobaan identifikasi
garam dan
mempresentasikannya
dengan mengguna-kan
tata bahasa yang benar
Mengkomunikasikan sifat
larutan penyangga dan
manfaat larutan
penyangga dalam tubuh
makhluk hidup.
1.1 Menyadari adanya Kelarutan dan Mengamati (Observing) Tugas 4 mg
keteraturan dari sifat hasilkali kelarutan Mencari informasi dari Merancang
hidrokarbon, termokimia, Memprediksi berbagai sumber dengan percobaan reaksi
laju reaksi, kesetimbangan terbentuknya membaca/mendengar/me pengendapan
kimia, larutan dan koloid endapan ngamati tentang kelarutan
sebagai wujud kebesaran Pengaruh dan hasilkali kelarutan Observasi
Tuhan YME dan penambahan ion serta memprediksi Sikap ilmiah dalam
pengetahuan tentang senama terbentuknya endapan melakukan
adanya keteraturan dan pengaruh percobaan dan
tersebut sebagai hasil penambahan ion senama presentasi,
pemikiran kreatif manusia Menanya (Questioning) misalnya: melihat
yang kebenarannya Mengajukan pertanyaan skala volume dan
bersifat tentatif. yang berkaitan dengan suhu, cara
2.1 Menunjukkan perilaku kelarutan dan hasilkali menggunakan pipet,
ilmiah (memiliki rasa ingin kelarutan. cara menimbang,
tahu, disiplin, jujur, Mengapa Kapur (CaCO3) keaktifan, kerja
objektif, terbuka, mampu sukar larut dalam air ? sama, komunikatif,
membedakan fakta dan Mengumpulkan data tanggung jawab,
opini, ulet, teliti, (Eksperimenting) dan peduli
bertanggung jawab, kritis, Mendiskusikan reaksi lingkungan, dsb)
kreatif, inovatif, kesetimbangan kelarutan
demokratis, komunikatif) Mendiskusikan rumus Portofolio
dalam merancang dan tetapan kesetimbangan Laporan percobaan
melakukan percobaan (Ksp)
serta berdiskusi yang Merancang percobaan Tes tertulis uraian
diwujudkan dalam sikap kelarutan suatu zat dan Menghitung
sehari-hari. mempresentasikan hasil kelarutan dan
2.2 Menunjukkan perilaku rancangan untuk hasilkali kelarutan
kerjasama, santun, menyamakan persepsi Memprediksi
toleran, cintadamai dan Melakukan percobaan kelarutan suatu zat
peduli lingkungan serta kelarutan suatu zat
hemat dalam
Mengamati dan mencatat
memanfaatkan sumber
77
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
daya alam. data hasil percobaan
Mengasosiasi (Associating)
2.3 Menunjukkan perilaku Diskusi informasi tentang
responsifdan pro-aktif hubungan kelarutan dan
serta bijaksana sebagai hasil kali kelarutan
wujud kemampuan Diskusi informasi tentang
memecahkan masalah pengaruh ion senama
dan membuat keputusan pada kelarutan.
Memprediksi kelarutan
3.14 Memprediksi terbentuknya suatu zat
endapan dari suatu reaksi Menghitung kelarutan dan
berdasarkan prinsip hasil kali kelarutan
kelarutan dan data hasil Mengolah data hasil
kali kelarutan (Ksp). percobaan
4.14 Mengolah dan Mengkomunikasikan
menganalisis data hasil (Communicating)
percobaan untuk Membuat laporan
memprediksi terbentuknya percobaan dan
endapan. mempresen-tasikannya
dengan menggunakan
tata bahasa yang benar.
1.1 Menyadari adanya Sistem koloid Mengamati (Observing) Tugas 3m
keteraturan dari sifat Sifat koloid Mencari informasi dari Membuat peta
hidrokarbon, termokimia, Pembuatan koloid berbagai sumber dengan konsep tentang
laju reaksi, kesetimbangan Peranan koloid membaca/mendengar/me sistem koloid, sifat-
kimia, larutan dan koloid dalam kehidupan ngmati tentang sistem sifat koloid,
sebagai wujud kebesaran sehari-hari dan koloid, sifat-sifat koloid, pembuatan koloid
Tuhan YME dan industri pembuatan koloid dan dan peranan koloid
pengetahuan tentang peranan koloid dalam dalam kehidupan
adanya keteraturan kehidupan sehari-hari sehari-hari
tersebut sebagai hasil Mencari contoh-contoh dan mempresentasi-
pemikiran kreatif manusia koloid yang terdapat kannya
yang kebenarannya dalam kehidupan sehari-
bersifat tentatif. hari. Merancang
2.1 Menunjukkan perilaku Menanya (Questioning) percobaan
ilmiah (memiliki rasa ingin Mengajukan pertanyaan pembuatan koloid
tahu, disiplin, jujur, yang berkaitan dengan
objektif, terbuka, mampu perbedaan larutan sejati, Observasi
membedakan fakta dan koloid dan suspensi, Sikap ilmiah dalam
opini, ulet, teliti, sistem koloid yang melakukan
bertanggung jawab, kritis, terdapat dalam kehidupan percobaan dan
kreatif, inovatif, (kosmetik, farmasi, presentasi,
demokratis, komunikatif) bahan makanan dan lain- misalnya: melihat
dalam merancang dan lain) skala volume/suhu,
melakukan percobaan Mengapa piring yang cara menggunakan
serta berdiskusi yang kotor karena minyak senter (effek
diwujudkan dalam sikap harus dicuci Tyndall)
sehari-hari.
78
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
menggunakan sabun? cara menggunakan
2.2 Menunjukkan perilaku Mengumpulkan data pipet, menimbang,
kerjasama, santun, (Eksperimenting) keaktifan, kerja
toleran, cintadamai dan Mendiskusikan hasil sama, komunikatif,
peduli lingkungan serta bacaan tentang sistem tanggung jawab,
hemat dalam koloid, sifat-sifat koloid, dan peduli
memanfaatkan sumber pembuatan koloid dan lingkungan, dsb)
daya alam. peranan koloid dalam
kehidupan sehari-hari Portofolio
2.3 Menunjukkan perilaku Merancang percobaan Laporan percobaan
responsive dan pro-aktif pembuatan koloid dan
serta bijaksana sebagai mempresentasikan hasil Tes tertulis uraian
wujud kemampuan rancangan untuk Pemahaman sistem
memecahkan masalah menyamakan persepsi koloid, sifat koloid,
dan membuat keputusan Melakukan percobaan dan pembuatan
pembuatan koloid koloid
3.15 Menganalisis peran Mengamati dan mencatat
koloid dalam kehidupan data hasil percobaan
berdasarkan sifat-sifatnya Mendiskusikan bahan/zat
yang berupa koloid dalam
4.15 Mengajukan ide/gagasan industri farmasi, kosmetik,
untuk memodifikasi bahan makanan, dan lain-
pembuatan koloid lain
berdasarkan pengalaman Mengasosiasi (Associating)
membuat beberapa jenis Menganalisis dan
koloid. menyimpulkan data
percobaan
Menghubungkan sistem
koloid dengan sifat koloid
Diskusi informasi tentang
koloid liofob dan hidrofob
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Mempresentasikan hasil
rangkuman tentang
sistem koloid, sifat-sifat
koloid, pembuatan koloid
dan peranan koloid dalam
kehidupan sehari-hari
Membuat laporan
percobaan dan
mempresen-tasikannya
dengan menggunakan
tata bahasa yang benar
Mengkomunikasikan
peranan koloid dalam
industri farmasi, kosmetik,
bahan makanan, dan lain-
79
A
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
W
lain.
80
Lampiran
LEMBAR VALIDASI SOAL PRE TES DAN POST TES
hidrokarbon berdasarkan
senyawanya.
c. 5,6 lain.
d. 5
e. 1,2,3,4,10
maupun rang
masih dapat
pemutusan ika
Pertemuan kedua 11. Urutan yang paling tepat untuk Alkana memp
Menjelaskan tata alkana adalah CnH2n+2
nama senyawa a. C2H4, C5H10, C7H14 C2H4, C5H
hidrokarbon dan b. C2H6, C5H12, C7H16 merupakan
menentukan c. C2H8, C5H14, C7H18 alkena karena
struktur senyawa d. C2H2, C5H8, C7H12 rumus CnH2n
alkana, alkena e. C2H6, C5H10, C7H12 C2H6, C5H
dan alkuna. merupakan
alkana karena
rumus CnH2n+2
C2H8, C5H
mempunyai ru
C2H2, C5H
meruapakan
alkuna karena
rumus CnH2n-2
C2H6, C5H
merupakan
alkana, alkena
Isomer dari C5
12. Jumlah isomer pada alkana yang
memiliki rumus C5H12 adalah
a. 1
b. 2
c. 3 2-metil pentan
d. 4
e. 5
13. Alkana yang tidak mengandung
lima atom karbon adalah
a. n-pentana
b. 2-metil butana
Alkena memp
c. Isopentana
CnH2n maka
d. 2-metil pentana
adalah C4H8 d
e. 2,2 dimetil pentana
Senyawa
mempunyai i
85
dengan enam
14. nama senyawa dengan rumus dan dua g
dibawah ini adalah sebagai cab
karbon nom
4sehingga nam
2,4-dimetilhhe
a. 3-metil-4-isopropilbutana
b. 4-etil-2-metilpentana
c. 2-metil-4-etilpentana
d. 2,4-dimetilheksana
e. 3,5-dimetilheksana
15. Yang merupakan struktur dari 2
pentena adalah 5 4 3
CH3-CH2-CH
a. CH3-CH2- CH2-CH2-CH3
b. CH3-CH2-CH= CH-CH3
2- Pentena
c. CH3-CH2-CH2CH=CH2
d. CH2= CH-CH2-CH3
e. CH2=CH-CH=CH2
a. 2-metil-5-metilheksana
b. 5-etil-2-etilheksana
c. 2,5-dimetilheptana
d. 2-etil-5-metilheksana
e. 2,5-dimetilheksana
17. nama senyawa berikut adalah
a. Etil-metilbutana
b. 2,3-dimetilpentana
c. 2-etil-2-metil-butana Nama IUPAC
d. 2,2-metilllisopentena heksana.
86
e. 2,2-dimetilpropana
18. nama senyawa hidrokarbon dengan
rumus
Rumus senyaw
Adalah
a. 4-metil-2-heksuna Senyawa diata
b. 4-etil-2-pentuna dari golongan
c. 4-etil-2-pentena (memiliki ikat
d. 4-metil-2-heksena 3). Cara penam
e. 4-etilpentena 1. Ikatan terpa
19. ikatan ion terjadi antara atom yang rantai yang
cenderung melepaskan elektron dengan ikatan rang
yang cenderung menerima elektron. 2. Penomoran
dari yang p
dengan ika
Nama seny
Senyawa:
adalah 2-et
Adalah
heksuna.
a. 4- isopropil-3-heksana
b. 4-etil-5-metil-2-heksuna
c. 3-isopropil-4-heksuna
Semakin besar
d. 4-etil-5-metil-3-heptuna
molekul relatif
e. 3-etil-2-metil-4-heptuna
senyawa hidro
alkana, semak
rantai karbonn
semakin tingg
20. di antara senyawa alkana berikut ini,
titik didih, sert
yang diperkirakan akan mempunyai
jenisnya.
titik didih paling rendah adalah
Sedangkan iso
a. n-pentana
bercabang mem
b. 2-metil-butana
titik didih lebi
c. 2,2-dimetil propana
d. 2,2-dimetil butana
e. 2,3-dimetil butana
PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN
Kriteria penilaian 1 2 3 4 5 6 7
Tinjauan TPK (tinjauan pembelajaran
Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y
khusus)
Materi 1. Sesuai dengan TPK
2. Batasan jawaban jelas
3. Isi materi tes sesuai dengan
tingkat kelas/ sekolah
Bahasa 1. Rumusan butir soal tidak
menimbulkan penafsiran
ganda
2. Rumusan butir soal
menggunakan bahasa
sederhana komunikatif dan
mudah dipahami serta
sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia
3. Rumusan butir soal
menggunakan bahasa yang
baik dan benar
LD LD LD LD LD LD LD
KESIMPULAN LDP LDP LDP LDP LDP LDP LD
TLD TLD TLD TLD TLD TLD TL
Keterangan:
Y = ya T = tidak LD = layak
digunakan
layak digunakan
88
Jika salah satu pernyataan yang terdapat pada kolom “kriteria penilaian ada
berilah tanda cek (√) pada kolom Y (Ya) untuk setiap kolom “nomor soal)
Jika salah satu pernyataan yang terdapat pada kolom “kriteria penilaian” tidak
ada berilah tanda cek (√) pada kolom T (Tidak) untuk setiap kolom “nomor
soal)
Untuk baris kesimpulan berilah tanda silang (X) untuk salah satu kriteria
Saran:
…………………………………………………………….................
K
enda
ri,
Apri
l
202
0
V
alid
ator
Lampiran
LEMBAR KERJA SISWA
TUJUAN
PETUNJUK
terletak pada golongan IV A dan periodik 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon
kestebilan, atom ini masih membutuhkan 4 elektron lagi dengan cara berikatan
kovalen. Tidak ada unsur dari golongan lain yang dapat membentuk ikatan akovalen
terletak pada periodik 2, yang berarti atom ini mempunyai dua kulit atom, sehingga
jari-jari atomnya relaif kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen yang dibentuk
dapat membentuk rantai karbon yang sangat panjang dengan iakatan kovalen, baik
ikatan kovalen tunggal, rangakp 3, maupun rangkap 3. Ada dua bentuk rantai karbon,
yaitu terbuka (alifatik, yang terdiri atas rantai lurus dan rantai bercabang), dan
tertutup siklik.
91
Ayo Berlatih!
Pertanyaan :
3. Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat, jelaskan posisi atom karbon dan
gambarkan strukturya!
Jawaban:
*~*Selamat Bekerja*~*
93
Lampiran.
LEMBAR KERJA SISWA
TUJUAN
PETUNJUK
Senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon karena, hanya terdiri
dari dua unsur yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Meskipun demikian jumlah
Alkana
kelompok senyawa dengan rumus umum sama dengan sifat yang sama.
Alkena
rangkap dua (=). Senyawa alkena mempunyai rumus umum CnH2n+. Penamaan
senyawa alkena sama seperti alkana, hanya kata ana pada alkana diganti dengan kata
Alkuna
rangkap tiga. Senawa alkuna mempunyai rumus umum C nH2n-2+. Penamaan senyawa
alkuna sama seperti alkana, hanya kata ana pada alkana diganti dengan kata una
pada alkuna. Senyawa alkana dimulai dari jumlah atom C sebanyak dua (etuna).
bercabang.
Ayo Berlatih!
Pertanyaan :
molekul relatif (Mr) = 72. Tentukan rumus molekul senyawa alkana tersebut!
Jawaban:
*~*Selamat Bekerja*~*
97
LAMPIRAN.
Instrumen Test pretest dan Postest
Materi Hidrokarbon
Mata Pelajaran:
Kelas/semester
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang benar dan berilah tanda (x) pada salah
satu huruf A, B, C, dan E!
Soal:
1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah
a. Karbon melimpah dikerak bumi
b. Karbon memiliki 4 elektron valensi
c. Dapat membentuk rantai atom karbon
d. Titik didih atom karbon sangat tinggi
e. Karbon sangat relatif.
2. Berikut ini yang buka merupakan zat yang mengandung senyawa hidrokarbon
didalamnya adalah
a. Minyak bumi
b. Kayu
c. Gas elpiji
d. Daging
e. Batuan
3. hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari
a. unsur karbon dan hidrogen
b. unsur atom dan molekul
c. unsur dan senyawa yang dicampur
d. campuran dari NaCl dan iodium
e. oksigen dan litium
4. perhatikan rumus struktur berikut ini!
Jumlah atom C sekunder dan tersier yang terdapat pada struktur tersebut berturut-
turut adalah
f. 2 dan 3
g. 3 dan 3
h. 3 dan 7
i. 7 dan 2
j. 7 dan 3
98
a. 3-metil-4-isopropilbutana
b. 4-etil-2-metilpentana
c. 2-metil-4-etilpentana
d. 2,4-dimetilheksana
e. 3,5-dimetilheksana
100
a. 2-metil-5-metilheksana
b. 5-etil-2-etilheksana
c. 2,5-dimetilheptana
d. 2-etil-5-metilheksana
e. 2,5-dimetilheksana
17. nama senyawa berikut adalah
a. Etil-metilbutana
b. 2,3-dimetilpentana
c. 2-etil-2-metil-butana
d. 2,2-metilllisopentena
e. 2,2-dimetilpropana
18. Nama senyawa hidrokarbon dengan rumus
Adalah
a. 4-metil-2-heksuna
b. 4-etil-2-pentuna
c. 4-etil-2-pentena
d. 4-metil-2-heksena
e. 4-etilpentena
101
19. Ikatan ion terjadi antara atom yang cenderung melepaskan elektron dengan yang
cenderung menerima elektron.
Senyawa:
Adalah
a. 4- isopropil-3-heksana
b. 4-etil-5-metil-2-heksuna
c. 3-isopropil-4-heksuna
d. 4-etil-5-metil-3-heptuna
e. 3-etil-2-metil-4-heptuna
20. di antara senyawa alkana berikut ini, yang diperkirakan akan mempunyai titik
didih paling rendah adalah
a. n-pentana
b. 2-metil-butana
c. 2,2-dimetil propana
d. 2,2-dimetil butana
e. 2,3-dimetil butana
Lampiran.
Kunci Jawaban Soal Pretes-posttes
Materi Hidrikarbon
1. B 11. B
2. E 12. C
3. A 13. D
4. B 14. D
5. D 15. B
6. D 16. C
7. A 17. B
8. D 18. A
9. C 19. B
10.E 20. C
ampiran. Hasil Belajar Siswa
1. Statistik deksriptif kemampuan awal (pre-test) kelas XI IPA1
Nomor Soal
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1. ANN 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
2. FBN 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0
3. FL 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
4. FRA 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0
5. IS 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0
6. ISRA 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
7. AYU 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
8. JM 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0
9. JF 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
10. KJ 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0
11. LM 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
12. LK 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
13 LALA 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
14. M 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0
15. MA 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0
16. RL 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
17. SA 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
18. SH 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
19. TU 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
20 WH 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
21. WT 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0
22. WL 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
23. WN 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
14. M 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
15. MA 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0
16. RL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
17. SA 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
18. SH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
19. TU 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
20 WH 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1
21. WT 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1
22. WL 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
23. WN 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
LAMPIRAN. ANALISIS INDEKS N-GAIN
Menetukan N-GAIN Kelas XI IPA 3.
skor posstest−skor pretest
N-gain = x 100%
skor maksimal −skor pretest
79 ,13−33 ,5 45 , 63
=
100−33 , 5
= 66 , 5
= 0,6861 (Sedang)
Nilai Indeks Gain Kriteria
N-gain > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ N-gain ≤ 0,7 Sedang
N-gain < 0,3 Rendah
Median 35 80 45
Tabel. Presentase N-gain Hasil Belajar Siswa
No Kelas XI IPA1
Interval Kategori
. F Presetase (%)
1. N-gain < 0,3 Rendah 0 0%
2. 0,3 ≤ N-gain ≤ 0,7 Sedang 15 65,22 %
3. N-gain > 0,7 Tinggi 8 34,78 %
Jumlah 23 100
107
Kriteria:
Presentase Kriteria
Keterlaksanaan Pembelajaran (%)
Kegiatan Penutup
14. Siswa berdoa sebelum pulang dan menjawab √
salam dari guru
Skor perolehan - - 81 28
Skor Hasil Observasi 46
Skor maksimal 55
Kriteria:
Presentase Kriteria
Keterlaksanaan Pembelajaran (%)
Nama :
Kelas :
Petunjuk
Sekolah Pengisian:
:
Pernyataan Skor
No Sangat Tidak Setuju Sangat
Tidak Setuju( (3) Setuju
setuju 2) (4)
(1)
1 Dengan model discovery learning √
saya memiliki kemauan yang tinggi
untuk mengikuti proses pembelajaran
2 Pembelajaran kimia yang disajikan √
tidak membosankan karena berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
3 Dengan model discovery learning √
saya merasa lebih mudah memahami
materi pembelajaran yang diberikan
oleh guru
4 Selama pembelajaran pada materi √
pokok hidrokarbon dengan
menerapkan model discovery
learning, saya termotivasi untuk tetap
belajar
5 Belajar dalam kelompok, √
menggunakan model discovery
learning pada materi pokok
hidrokarbon dapat mengembangkan
kemampuan saya dalam proses
pembelajaran
6 Bila guru bertanya, saya ingin untuk √
menjawabnya meskipun jawabannya
salah
116