Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui peningkatan hasil belajar aspek kognitif peserta didik SMA N
1 Tempel dan SMA N 2 Sleman yang memperoleh pembelajaran dengan model discovery learning dengan
pendekatan multiple representation pada materi gelombang mekanik, (2) mengetahui perbedaan peningkatan hasil
belajar aspek kognitif peserta didik SMA N 1 Tempel dan SMA N 2 Sleman yang memperoleh pembelajaran
dengan model discovery learning dengan pendekatan multiple representation dengan peserta didik yang
memperoleh pembelajaran dengan model direct instruction dengan pendekatan scientific, (3) mengetahui pengaruh
tingkat sekolah terhadap peningkatan hasil belajar aspek kognitif peserta didik pada model pembelajaran discovery
learning dengan pendekatan multiple representation dan model pembelajaran direct instruction dengan pendekatan
scientific, dan (4) mengetahui interaksi antara tingkat sekolah dengan model pembelajaran yang diterapkan. Metode
penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain faktorial. Populasi penelitian ini adalah peserta
didik kelas XI SMAN di Kabupaten Sleman tahun pelajaran 2018/2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
terdapat peningkatan hasil belajar aspek kognitif peserta didik SMA N 1 Tempel dan SMA N 2 Sleman yang
memperoleh pembelajaran menggunakan model discovery learning dengan pendekatan multiple representation
pada materi gelombang mekanik, (2) terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasil belajar aspek
kognitif peserta didik SMA N 1 Tempel dan SMA N 2 Sleman yang memperoleh pembelajaran dengan model
discovery learning dengan pendekatan multiple representation dan peserta didik yang memperoleh pembelajaran
dengan model direct instruction dengan pendekatan scientific, (3) terdapat pengaruh antara tingkat sekolah
terhadap peningkatan hasil belajar aspek kognitif peserta didik pada model pembelajaran discovery learning
dengan pendekatan multiple representation, tetapi tingkat sekolah tidak berpengaruh terhadap peningkatan hasil
belajar aspek kognitif peserta didik pada model pembelajaran direct instruction dengan pendekatan scientific, dan
(4) tidak terdapat interaksi antara tingkat sekolah dengan model pembelajaran yang diterapkan.
Kata kunci: discovery learning dengan pendekatan multiple representation, peningkatan hasil belajar
Abstract
This study aims to: (1) find out the improvement of cognitive aspects of learning outcomes of SMA N 1
Tempel and SMA N 2 Sleman students who obtain learning with discovery learning models with multiple
representation approaches to mechanical wave material, (2) to know the difference in cognitive aspects of students
learning outcomes of SMA N 1 Tempel and SMA N 2 Sleman who get learning with discovery learning models with
multiple representation approaches with students who get learning with direct instruction models with the scientific
approach, (3) determine the effect of school level on improving cognitive aspects of students learning outcomes in
discovery learning models with multiple representation approaches and direct instruction learning models with the
scientific approach, and (4) knowing the interaction between the school level and the applied learning model. The
research method used was a quasi experiment with a factorial design. The population of this study was the eleventh
grade students of high school in Sleman Regency 2018/2019. The results of the study showed that (1) there was an
increase in cognitive aspects of learning outcomes of students of SMA N 1 Tempel and SMA N 2 Sleman who
learned using the discovery learning model with multiple representation approach to mechanical wave material,
(2) there were significant differences between the increase in cognitive aspects of learning outcomes of students of
SMA N 1 Tempel and SMA N 2 Sleman who have learning with multiple representation models of discovery
2 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi ... Tahun ..ke.. 2019
learning and students who have learning with direct instruction models with the scientific approach, (3) there are
influences between school levels to increase outcomes learn cognitive aspects of students in discovery learning
learning models with multiple representation approaches, but the school level does not affect the improvement of
learning outcomes in cognitive aspects of students in direct instruction learning models with a scientific approach,
and (4) there is no interaction between the school level and the applied learning model.
Keywords: discovery learning with multiple representation approach, improving learning outcomes
keterlaksanan RPP diperoleh dari lembar peningkatan hasil belajar aspek kogniif peserta
observasi keterlaksanaan RPP yang diisi oleh didik. Persamaan yang digunakan untuk
observer selama pengambilan data berlangsung. menghitung gain adalah sebagai berikut.
Std gain <g> =
Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Tabel 1. Interpretasi Nilai Std Gain
Uji prasyarat yang dilakukan pada data Nilai Kualifikasi
<g> ≥ 0,7 Tinggi
gain adalah uji normalitas dan uji homogenitas 0,7 > <g> ≥ 0,3 Sedang
<g> < 0,3 Rendah
dengan menggunakan software SPSS 16. (Hake, 1999: 3)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
2. Uji Hipotesis
1. Hasil Validasi Instrumen
Uji hipotesis ini dilakukan untuk
Pada Tabel 2 berikut ini akan disajikan
mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar
hasil validasi instrumen oleh dua validator, yaitu
aspek kognitif peserta didik kelas eksperimen dan
dosen dan guru.
kelas kontrol, mengetahui pengaruh tingkat
Tabel 2. Hasil Validasi Instrumen
sekolah terhadap perbedaan peningkatan hasil Instrumen Skor Kriteria
RPP (eksperimen) 4,11 Baik
belajar aspek kognitif peserta didik, dan dan RPP (kontrol) 4,11 Baik
Soal pretes dan postes 0,77
mengetahui interaksi antara tingkat sekolah
dengan model pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan Tabel 2, instrumen RPP
Analisis uji hipotesis ini didasarkan pada gain untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol
peserta didik. Ada atau tidaknya perbedaan memiliki kriteria baik sesuai analisis SBI skala 5.
peningkatan hasil belajar aspek kognitif peserta
Efektivitas Penggunaan Model .... (Tri Astuti Budiarti) 5
Validitas soal pretes dan postes membuktikan dalam kategori sedang. Berikut ini disajikan
ahwa soal valid dengan skor 0,77. diagram batang gain kedua sekolah untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
2. Keterlaksanaan Pembelajaran
Pada Tabel 3 dan 4 berikut ini disajikan
hasil observasi keterlaksanaan RPP di SMAN 1
Tempel dan SMAN 2 Sleman.