Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 1 No.

1 Juni 2019
PENGARUH IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK TERINTEGRASI
MODEL PEMBELAJARAN DISKOVERI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI IPA KELAS VIII
SMPN 13 MATARAM TAHUN AJARAN 2015/2016

Reni Hamniati*, A Wahab Jufri, Abdul Syukur


Pendidikan Biologi, Universitas Mataram
Email: hamniatireni@gmail.com

Abstrak - Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik terintegrasi model
pembelajaran diskoveri terhadap penguasaan konsep dan keterampilan proses sains pada materi gerak pada
tumbuhan siswa kelas VIII SMPN 13 Mataram tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini termasuk eksperimen
semu dan dilaksanakan pada bulan November 2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random
sampling sehingga diperoleh kelas VIII G sebagai eksperimen dan kelas VIII H sebagai kelas kontrol. Kelas
eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik terintegrasi model diskoveri
dan kelas kontrol menggunakatan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes untuk melihat hasil penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa. Data penguasaan konsep
dan keterampilan proses sains siswa dianalisis menggunakan skala pengukuran yang telah ditentukan. Nilai rata-
rata penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol. Hasil uji hipotesis menunjukkan t hitung>ttabel sehingga Ho ditolak. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik terintegrasi model dikoveri berpengaruh terhadap penguasaan
konsep dan keterampilan proses sains siswa pada materi IPA kelas VIII SMPN 13 Mataram tahun ajaran
2015/2016.
Kata Kunci: pendekatan saintifik; diskoveri; penguasaan konsep; keterampilan proses sains.

Abstract - The purpose of this research is to investigateyhe influence of scientific approach integrated with
discovery learning model through mastering concept and students’skill of scientific process in plant actio of
students grade VIII SMPN 13 Mataram academic year 2015/2016. This kind of research is belong to abstract
experiment which is held in November 2015. Sampling process was done using techique simple random sampling
however class of VIII G was assigned as an experiment object and class VIII H was assigned as control class.
Experiment class was performed learning treatment using scientific approach integrated with discovery learning
while the control class was treated using conventional learning. The instruments performed in this research is a
writen test to measure result of mastering concept and students’skill of scienctific process . The data of mastering
concept and students’skill of scientific process was analyzed using a measurement scale which had been
assigned.The average score of mastering concept and students’ scientific process skill in experiment class is
higher than the control class. The result of hipotesyst test shows that t count >ttable so that H0 is denied and Ha is
accepted. Due to the result this investigation, we can conclude that scientific approach integrated with discovery
model influent through mastering concept and students’skill of scientific process in Science lesson of class VIII
SMPN 13 MATARAM in academic year 2015/2016.
Keywords : scientific approach; discovery learning; mastering concept; skill of scientific process

PENDAHULUAN menjelajahi dan memahami alam sekitar


Pembelajaran IPA bukan hanya secara ilmiah (Khudori dkk. 2012).
menyampaikan informasi secara lisan Jadi pengetahuan IPA diperoleh
(ceramah) ataupun tertulis (catatan), namun melalui proses dengan menggunakan metode
dituntut adanya keaktifan siswa dalam ilmiah dan memberikan kesempatan kepada
pembelajarannya, sehingga siswa dituntut siswa untuk memperoleh pengalaman
dapat membuktikan sendiri konsep-konsep belajar misalnya melalui membaca, diskusi,
IPA melalui keterampilan proses dengan melakukan percobaan, membuat
berbagai metode pembelajaran (Septiasih rangkuman, dan memgamati fenomena alam
dkk. 2013). Proses pembelajarannya sehingga siswa dapat aktif dalam proses
ditekankan pada pemberian pengalaman pembelajaran (Sayekti dkk. 2012). Mengacu
langsung untuk mengembangkan kepada bagaimana hendaknya pembelajaran
kompetensi siswa agar siswa dapat IPA dilaksanakan, pengamatan terhadap

108
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 1 No. 1 Juni 2019
fakta di lapangan saat ini menunjukkan hal pembelajaran berbasis
yang berbeda. Banyak model pembelajaran penyikapan/penelitian seperti model
yang diterapkan oleh guru pelajaran IPA, pembelajaran diskoveri (discovery
akan tetapi model pembelajaran yang dapat learning). Pembelajaran discovery
melatih keterampilan proses sains masih (discovery learning) merupakan suatu model
kurang diterapkan dan tugas-tugas membaca pembelajaran yang dikembangkan oleh
sebagai pola pembelajaran pokok. Sehingga J.Bruner berdasarkan pada pandangan
siswa hanya ditekankan pada penguasaan kognitif tentang pembelajaran dan
materi, tetapi tidak ditekankan pada prinsipprinsip konstruktivis (Depdiknas,
penguasaan keterampilan. Siswa juga harus 2005). Siswa belajar melalui keterlibatan
memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-
dengan menggunakan proses dan prinsip prinsip, dan guru mendorong siswa untuk
keilmuan yang telah dikuasai. Pengalaman mendapatkan pengalaman dengan
dan kegiatan mengajar kurang diarahkan melakukan kegiatan yang memungkinkan
pada bagaimana cara mengkonstruksi ide- mereka menemukan konsep dan
ide atau gagasan ilmiah yang baru. Hal prinsipprinsip untuk diri mereka sendiri.
tersebut dapat dikarenakan pembelajaran Hasil penelitian yang telah dilakukan
IPA yang saat ini masih relatif terpusat pada oleh Marjan (2014), menyatakan bahwa
aspek produk. Aspek proses seakan masih hasil belajar dan keterampilan proses sains
dipandang sebelah mata, karena guru lebih siswa yang mengikuti pembelajaran
terfokus pada nilai akhir. Hal ini kurang pendekatan saintifik lebih tinggi atau lebih
sesuai dengan hakikat pembelajaran IPA baik dibandingkan dengan siswa yang
yang menekankan pada pemberian mengikuti model pembelajaran langsung.
pengalaman belajar secara langsung melalui Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
penggunaan dan pengembangan dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem
keterampilan proses serta sikap ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan dengan
(Hartono dan wakid, 2014). menggunakan pengamatan dan eksperimen,
Proses pembelajaran pada kurikulum penekanan belajar tampak bahwa siswa aktif
2013 untuk semua jenjang dilaksanakan berproses, sehingga membawa siswa kepada
dengan menggunakan pendekatan saintifik situasi pembelajaran dengan menggunakan
yaitu pendekatan pembelajaran yang pendekatan saintifik yang mengembangkan
berpusat pada peserta didik (Fauziah, 2013). keterampilan proses sains siswa
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik (Sujarwanta, 2012).
adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara METODE PENELITIAN
aktif mengonstruk konsep, hukum atau Jenis penelitian ini adalah penelitian
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati Quasi experiment. Penelitian ini telah
(untuk mengidentifikasi atau menemukan dilaksanakan pada semester genjil tahun
masalah), merumuskan masalah, ajaran 2015/2016 di SMPN 13 ,Mataram
mengajukan atau merumuskan hipotesis, pada siswa kelas VIII di bulan November.
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, Variabel bebas adalah pendekatan saintifik
menganalisis data, menarik kesimpulan dan terintegrasi model pembelajaran diskoveri,
mengkomunikasikan konsep, hukum atau sedangkan variabel terikatnya adalah
prinsip yang ditemukan (Lazim, 2013). penguasaan konsep dan keterampilan proses
Untuk memperkuat pendekatan sains siswa. Populasi dalam penelitian ini
ilmiah/saintifik perlu diterapkan
109
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 1 No. 1 Juni 2019
adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 13 100
65
Mataram tahun ajaran 2015/2016 yang 56 kontrol
terbagi dalam delapan kelas. Sampel 4142
50
ditentukan dengan teknik simple random 14 22 ,6 eksperimen
,5
sampling dan diperoleh kelas VIII G sebagai
kelas eksperimen yang diajarkan dengan 0
pretest postest gain
pendekatan saintifik terintegrasi model
Gambar 1. Diagram batang nilai rata-rata
pembelajaran diskoveri dan kelas VIII H penguasaan konsep
sebagai kelas kontrol yang tidak diajarkan
dengan pendekatan saintifik terintegrasi Nilai rata-rata keterampilan proses sains
model pembelajaran diskoveri melainkan terangkum pada Tabel 2. Berikut.
dengan pembelajaran konvensional. Desain Tabel 2. Nilai rata-rata pre-test dan post-test
penelitian yang digunakan adalah Non keterampilan proses sains
Equivalent Control Group Design. Materi Kelas Kelas kontrol
eksperimen
yang diajarkan adalah gerak pada tumbuhan Pretest Posttest
Gain
Pretest Posttest
Gain

pada KD 2.3.
Skor
Instrumen yang digunakan dalam tertinggi
65 95 62 60 80 55
pengumpulan data kemampuan penguasaan Skor
15 45 5 10 35 -5
terendah
konsep menggunakan tes pilihan ganda dan
Ratarata
keterampilan proses sains siswa 34 70 36,10 36 62 26,3

menggunakan tes uraian sebanyak 3 soal N 39 39 39 41 41 41

yang sudah divalidasi.


Visualisasi nilai rata-rata KPS yang
HASIL DAN PEMBAHASAN diperoleh pada kelas sampel tersebut
Nilai rata-rata pre-test dan post-test diperlihatkan pada Gambar 2 berikut:
penguasaan konsep terangkum pada Tabel 1.
berikut.
Tabel 1. Data hasil penguasaan konsep
80 70
Kelas
eksperimen
Kelas kontrol 70 62
Gain Gain 60
Pretest Posttest Pretest Posttest
50
Skor 40 3436 36 , 1
terti 80 84 65 76 48 44 30 26 , 3 Eksperimen
nggi
20 Kontrol
Skor
tere 10
12 84 5 16 28 -36
nda 0
h
Rata
42 65 22,6 41 56 14,5
-rata
N 39 39 39 41 41 41

Gambar 2. Diagram batang nilai pre-test dan post-


Visualisasi nilai rata-rata pre-test dan
test keterampilan proses sains
post-test yang diperoleh pada kelas sampel
tersebut diperlihatkan pada Gambar 1. Sebelum melakukan uji hipotesis,
dilakukan analisis data skor gain untuk
mengetahui data normal dan homogen. Hasil
uji normalitas data keterampilan proses sains
dan penguasaan konsep siswa disajikan pada
tabel 3.
110
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 1 No. 1 Juni 2019
Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas skor pendekatan saintifik terintegrasi model
gain. pembelajaran diskoveri berpengaruh
Variabel Kelas Xhitung Keterangan terhadap keterampila proses sains siswa.
Eksperimen 5,69 Normal Implementasi pendekatan saintifik
KPS
Kontrol 6,98 Normal terintegrasi model pembelajaran diskoveri
Eksperimen 5,69 Normal
PK
Kontrol 4,33 Normal dengan gerak tumbuhan dapat
mengembangkan keterampilan proes sains
Uji homogenitas data skor gain siswa seperti keterampilan menganalisis
disajikan pada Tabel 4. data, keterampilan menginterpretasi data
Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas dan keterampilan menginferensi . Hal ini
Pretes skor gain dapat terlihat pada tahapan-tahapan dalam
Variabel Fhitung Keterangan pendekatan saintiik terintegrasi model
KPS 0,7 homogen
pembelajaran diskoveri.
PK 1,6 homogen
Kegiatan pertama yang dilakukan
adalah mengamati melalui problem
statemen. Pada materi gerak pada tumbuhan
Uji t terhadap data skor gain guru menyajikan obyek secara nyata berupa
disajikan pada Tabel 5. fenomena gerak tumbuhan sehingga
Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji t Data skor gain pengamatan yang dilakukan bermanfaat bagi
Variabel thitung Keterangan pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik.
Keterampilam proses terdapat
2,3 Dalam proses kegiatan ini rata-rata
sains pengaruh
terdapat keseluruhan peserta didik mengamati
Penguasaan konsep 2,9
pengaruh dengan seksama objek yang disajikan oleh
guru.
Berdasarkan hasil uji hipotsis data Kegiatan yang kedua yaitu menanya
skor gain menunjukkan thitung > ttabel tabel H0 melalui stimulasi-stimulasi yang diberikan
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk suatu rumusan masalah.
terdapat pengaruh hasil penguasaan konsep Setelah peserta didik melakukan
dan keterampilan proses sains antara siswa pengamatan dari obyek yang disajikan oleh
yang belajar dengan pendekatan saintifik guru, para peserta didik merancang sebuah
terintegrasi model diskoveri dengan siswa rumusan masalah berupa pertanyaan-
yang belajar dengan pembelajaran pertanyaan yang muncul dari pikiran
konvensional. mereka. Tahapan stimulation ini dapat
Berdasarkan hasil uji hipotesis meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Siswa
diperoleh hasil bahwa ada pengaruh didorong rasa ingin tahu terhadap kegiatan
pendekatan saintifik terintegrasi model apa saja yang dapat merusak lingkungan.
pembelajaran diskoveri terhadap Dari rumusan masalah yang telah mereka
penguasaan kosep dan keterampilan proses buat dilanjutkan dengan perumusan
sains siswa. Hal ini dikarenakan hipotesis atau jawaban sementara yang
tahapantahapan dari pendekatan saintifik kemudian mereka buktikan. Peruusan
terintegrasi model pembelajaran diskoveri hipotesis ini berhubungan dengan kegiatan
dapat mengembangkan penguasaan konsep pendekatan saintifik yaitu tahap penalaran.
dan keterampilan proses sains Tindak lanjut dari rumusan masalah
Bersarkan hasil uji t skor gain pada yang mereka ajukan, peserta didik
Tabel 5 diketahui hasil penerapan melakukan kegiatan mencoba. Tahapan ini
siswa diberikan kesempatan untuk
111
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 1 No. 1 Juni 2019
melakukan eksperimen. Eksperimen membangun sendiri konsep dan makna
bertujuan untuk membuktikan bahwa gerak melalui berbagai kegiatannya. Dengan
tumbuhan dipengarui oleh faktor dari luar. kegiatan yang aktif akan meningkatkan
Rasa ingin tahu siswa berkembang ketika ingatan siswa pada konsep yang dipelajari.
siswa melakukan eksperimen. Rasa ingin Bersarkan hasil uji skor gain pada
tahu siswa juga muncul karena motivasi Tabel 5 diketahui hasil penerapan
siswa untuk menemukan jawaban. Kegiatan pendekatan saintifik terintegrasi model
ini mengkondisikan siswa melakukan pembelajaran diskoveri berpengaruh
pengalaman pembelajaran secara langsung. terhadap penguasaan konsep siswa.
Kegiatan pembelajaran secara terjun Faktor yang mempengaruhi
langsung memberikan ingatan lebih kuat peningkatan penguasaan konsep siswa pada
pada peserta didik. Dengan adanya kegiatan penelitian ini adalah proses pembelajaran
eksperimen ini peserta didik sangat berbasis pendekatan saintifik yang memiliki
antuasias melakukan percobaannya, karena cakupan terhadap indikatorindikator
suasana belajar yang ditimbulkan berbeda. penguasaan konsep. Indikatorindikator
Tahapan data collection yang dilakukan penguasaan konsep yang dikembangkan
dengan kegiatan eksperimen melatih siswa dalam penelitian ini adalah sesuai dengan
untuk menggunakan metode ilmiah dalam hasil belajar pada ranah kognitif yang
menyelesaikan masalah, sehingga tidak dikategorikan oleh Bloom yang meliputi 6
mudah percaya pada sesuatu yang belum jenjang proses berfikir.
pasti kebenarannya. Pengamatan peneliti selama proses
Kegiatan selanjutnya adalah pembelajaran pada kelas yang menerapkan
mengasosiasi melalui prosesing data. pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Datadata yang telah diperoleh melalui umumnya mencerminkan aktivitas sesuai
eksperimen, kemudian diolah oleh peserta dengan karakteristik pendekatan saintifik
didik dengan cara berdiskusi dengan teman yang terintegrasi model diskoveri. Awal
kelompoknya sehingga membentuk suatu proses pembelajaran peserta didik
diagram, dan dari diagram tersebut peserta dihadapkan dengan obyek pengamatan
didik akan memperoleh sebuah kesimpulan. berupa fenomena gerak tumbuhan.
Kegiatan yang terakhir adalah Sehingga disini peserta didik melakukan
mengkomunikasikan. Dalam kegiatan ini pengamatan dengan cara melihat obyek,
guru memberikan kesempatan kepada mencermati dan menyimak penjelasan guru.
peserta didik untuk memperesentasikan hasil Penyajian obyek ini juga mengingatkan
percobaan mereka di depan kelas. Dalam kepada siswa tentang materi pelajaran
kegiatan ini peserta didik menjelaskan hasil sebelumnya. Obyek pengamatan yang
penafsiran data yang telah mereka peroleh disajikan oleh guru ini merupakan sebuah
sehingga membentuk sebuah kesimpulan. stimulus untuk meminta peserta didik
Melalui serangkaian kegiatan mengidentifikasi masalah melalui
pembelajaran yang dilakukan, peserta didik pengamatannya. Dalam kegiatan tersebut
mampu membuat konsep sendiri telah memenuhi indicator penguasaan
pembelajarannya. Langkah-langkah konsep (C1) yaitu pengetahuan, dimana
kegiatan pembelajaran berbasis pendekatan siswa berusaha mengkaitkan materi yang
saintifik tersebut dapat memenuhi indikator- baru diterimanya dengan materi
indikator keterampilan proses sains siswa. sebelumnya.
Keterlibatan aktif siswa memberikan Hasil identifikasi masalah yang
kesempatan kepada siswa untuk aktif diperoleh siswa melalui pengamatannya,
112
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 1 No. 1 Juni 2019
mereka bentuk menjadi sebuah Sehingga disini terlihat perbedaan nilai rata-
pertanyaan-pertanyaan yang kemudian ini rata yang diperoleh kelas eksperimen yang
menjadi rumusan masalah mereka. diajarkan dengan pembelajaran berbasis
Kegiatan mengidentifikasi masalah sampai pendekatan saintifik lebih tinggi.
membentuk rumusan masalah merupakan
usaha dari siswa untuk memahami atau PENUTUP
membangun konsep yang nantinya akan Berdasarkan hasil penelitian dan
mereka buktikan. Hal ini berkaitan dengan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
indicator penguasaan konsep (C2) yaitu implementasi pendekatan saintifik
pemahaman. terintegrasi model pembelajaran diskoveri
Kegiatan selanjutnya adalah berpengaruh terhadap penguasaan konsep
melakukan pengumpulan data-data melalui dan keterampilan proses sains siswa kelas
sebuah percobaan. Percobaan yang VIII SMPN 13 Mataram tahun 2015.
dilakukan bertujuan untuk menjawab Kesimpulan tersebut menjelaskan bahwa
rumusan masalah yang mereka ajukan pendekatan saintifik terintegrasi model
sebelumnya. Hasil percobaan atau datadata pembelajaran diskoveri dapat meningkatkan
yang sudah di peroleh tentunya didapatkan penguasaan konsep siswa dan keterampilan
dari kemapuannya menggunakan prosedur- sains siswa.
prosedur yang benar. Dari kegiatan ini sudah
menjelaskan indicator penguasaan konsep
DAFTAR PUSTAKA
(C3) yaitu mengaplikasikan.
Data-data atau informasi yang Depdiknas. 2006. Panduan Penyusunan
diperoleh siswa selanjutnya diolah untuk Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Badan Standar
menemukan sebuah penjelasan-penjelasan
Nasional Pendidikan: Jakarta.
terhadap rumusan masalah. Dalam kegiatan
ini pengolahan data yang dilakukan oleh Fauziah, R., Ade, G.A., Dadang, L.H. 2013.
Pembelajaran Saintifik Elektronika
siswa merupakan sebuah analisis untuk Dasar Berorientasi Pembelajaran
mendapatkan sebuah kesimpulan. Berbasis Masalah. Jurnal Invotec
Kegiatan yang terakhir yaitu Universitas Pendidikan Indonesia.
mengkomunikasikan hasil percobaan 9(2): 165-178.
mereka, kegiatan ini dilakukan dengan cara Hartono., Wakid, R.O. 2014. Kefektifan
mempresentasikannya di depan kelas. Pada Pembelajaran Praktikum IPA
saat sebuah kelompok mempresentasikan Berbantu LKS Discovery untuk
hasil percobaan mereka siswa yang lain atau Mengembangkan Keterampilan
kelompok yang lain dapat mencermati Proses Sains. Unnes Physics
Education Journal. 3(1): 17-22.
apakah hasil diskusi penemuan tersebut
sesuai atau tidak. Dalam hal ini terdapat Khudori, M., Ashadi., Muhammad, M. 2012.
unsur evaluasi yang dilakukan oleh siswa Pembelajaran IPA dengan Metode
TGT Menggunakan Media Ular
yang lain karena mereka membuat suatu
Tangga Dan Puzzle Ditinjau Dari
pertimbangan berdasarkan informasi- Gaya Belajar Dan Kreatifitas Siswa.
informasi lain yang diperolehnya. Jurnal Inquairi Universitas Sebelas
Dari serangkaian kegiatan yang Maret Surakarta. 1(2): 154-162.
dilakukan oleh siswa mulai dari kegiatan Lazim, M. 2013. Penerapan Pendekatan
awal sampai akhir, pendekatan saintifik Saintifik dalam Pembelajaran
telah memenuhi atau mencangkup indicator- Kurikulum 2013. (online):
indikator dari penguasaan konsep itu sendiri. http://www.p4tksb jogja.com.
113
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 1 No. 1 Juni 2019
diakses pada tanggal 16 september
2015.
Marjan, J., I.B.P. Arnyana, & I.G.A.N.
Setiawan. 2014. Pengaruh
Pembelajaran Pendekatan Saintifik
terhadap Hasil Belajar Biologi dan
Keterampilan Proses Sains Siswa
MA Mu’allimat NW Pancor Selong
Kabupaten Lombok Timur Nusa
Tenggara Barat. e-Journal Program
Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi
IPA. 4.
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sayekti, I.C., Sarwanto., Suparmi. 2012.
Pembelajaran IPA Menggunakan
Pendekatan Inquairy Terbimbing
Melalui Metode Eksperimen dan
Demonstrasi Ditinju Dari
Kemampuan Analisis dan Sikap
Ilmiah Siswa. Jurnal Inquairi
Univesitas Sebelas Maret Surakarta.
1(2): 142-153.
Septiasih, N., Suhartono., Tri, S.S.
Penggunaan Metode Penemuan
Terbimbing (Guided Discovery)
dalam Peningkatan Pembelajaran
IPA Kelas IV SD.
(online):http://download.portalgar
uda.org. diakses pada tanggal 1
oktober 2015.
Sujarwanta, A. 2012. Mengkondisikan
Pembelajaran IPA dengan
Pendekatan Saintifik (Natural
Science Learning Conditional With
Saintific Approach). Jurnal Nuansa
Kependidikan. Vol 16 (1): 75-83.

114

Anda mungkin juga menyukai