Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Basicedu Volume 4 Nomor 1 Tahun 2020 Halaman 168-174

JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu

PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI


UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

Vivi Lusidawaty1, Yanti Fitria2, Yalvema Miaz3, Ahmad Zikri4


1,4
Mahasiswa Pendidikan Dasar. FIP Universitas Negeri Padang
2,3
Dosen Pendidikan Dasar, FIP Universitas Negeri Padang
Email : vivilusidawati@gmail.com1 , yantifitria@fip.unp.ac.id2 , yalmiaz@gmail.com3 , zikria79@yahoo.com4
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peningkatan keterampilan proses dan motivasi belajar siswa pada
kelas IV SD Negeri 24 Ganting Singgalang dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri. Jenis
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek uji coba adalah peserta didik kelas IV Sekolah
Dasar Negeri 24 Ganting Singgalang sebanyak 30 siswa. Hasil penelitian menunjukan pada siklus 1
keterampilan proses sains siswa 73% meningkatkan pada siklus 2 menjadi 85% dan motivasi belajar siswa
pada siklus 1 53% meningkat pada siklus 2 dengan menjadi 85%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa strategi inkuiri di kelas IV Sekolah Dasar dapat meningkatkan keterampilan proses sains
dan motivasi belajar siswa. Jadi, strategi inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan motivasi
belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV SDN 24 Ganting Singgalang.
Kata kunci: Pembelajaran IPA, Strategi Pembelajaran Inkuiri, Keterampilan Proses Sains, Motivasi
Belajar

Abstract

This study aims to explain the improvement of students' learning process and motivation skills in class IV SD
24 Ganting Singgalang by using Inquiry learning strategies. This type of research is Classroom Action
Research (CAR). The subjects of the trial were students of class IV of 24 Ganting Singgalang State Primary
School as many as 30 students. The results showed in cycle 1 that students 'science process skills increased by
73% in cycle 2 to 85% and students' motivation in cycle 1 53% increased in cycle 2 by 85%. Based on these
results, it can be concluded that the inquiry strategy in class IV Elementary School can improve science
process skills and student motivation. So, the inquiry strategy can improve science process skills and student
motivation in learning science in class IV SDN 24 Ganting Singgalang.

Keyword: Science Learning, Inquiry Learning Strategies, Science Process Skills, Learning Motivation

@Jurnal Basicedu Prodi PGSD FIP UPTT 2019

 Corresponding author :
Address : Air Tawar Padang ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
Email : hildamarta@gmail.com ISSN 2580-1147 (Media Online)
Phone : 089531307164

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


169 Pembelajaran IPA Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Sains Dan Motivasi Belajar Siswa Di Kelas IV SD – Vivi Lusidawaty,Yanti Fitria, Yalvema Miaz, Ahmad
Zikri

PENDAHULUAN yang dilaksanakan oleh guru tidak sesuai dengan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hakikat IPA itu sendiri guru dalam mengajar IPA
salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah hanya memfokuskan pada pemberian informasi
dasar (SD).Dengan pembelajaran IPA siswa dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan rumus
mengenal lingkungan sekitar beserta segala isinya, dalam bentuk yang sudah jadi kepada siswa.
melalui berbagai aktivitas yang dilakukan oleh Berdasarkan observasi awal, dalam
siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran pembelajaran IPA guru lebih sering menggunakan
IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam strategi ekspositori yang terkadang divariasikan
sekitar secara sistematis, sehingga IPA bukan dengan kegiatan demonstrasi. Strategi ekspositori
hanya sekedar penguasaan keterampilan, yang divariasikan dengan demontrasi adalah
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep- strategi pembelajaran yang menekankan pada
konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga proses penyampaian materi secara verbal dari
merupakan proses penemuan melalui percobaan- seorang guru kepada siswa dan memeragakan serta
percobaan dalam proses pembelajaran (Depdiknas, mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
2006). proses tertentu dengan tujuan agar siswa dapat
Peran guru dalam pembelajaran yang menguasai materi yang dipelajari. Kegiatan
menekankan pada proses hanyalah sebagai demonstrasi dilakukan oleh guru, sedangkan siswa
pembimbing dan pengarah, sedangkan yang hanya bertugas mengamati tanpa diberikan
menggerakkan proses tersebut adalah siswa kesempatan untuk mencoba melakukan
sendiri. Penguasaan proses tersebut memerlukan demonstrasi.
keterampilan ilmiah yang tercakup dalam Alasan strategi ini digunakan karena guru
keterampilan proses sains. Keterampilan Proses sudah merasa menguasai strategi tersebut. Selain
Sains (KPS) merupakan pengembangan itu, alasan strategi ini digunakan karena materi
keterampilan fisik dan mental yang bersumber dari yang diajarkan terlalu banyak, sedangkan waktu
kemampuan-kemampuan mendasar yang dimiliki tatap muka dengan siswa sangat
seseorang (Semiawan, 1992). Menurut Aktamis terbatas.Penggunaan strategi ekspositori yang
dan Ergin (2008:27) keterampilan proses sains divariasikan dengan demonstrasi yang terus-
menjadi alat yang penting untuk belajar dan menerus berdampak kurang baik bagi siswa,
memahami sains, juga penting dalam mendapatkan mereka sulit memahami materi yang diajarkan
pengetahuan tentang sains. Keterampilan tersebut oleh guru, proses pembelajaran tidak
tidak dapat ditawar lagi keberadaannya, karena menyenangkan, dan terasa membosankan. Hal ini
keterampilan proses sains dalam pembelajaran dikarenakan dalam proses pembelajaran siswa
merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki tidak dilibatkan secara langsung.
oleh siswa dalam mengembangkan potensinya Hal tersebut menyebabkan pengetahuan
dalam proses pembelajaran. yang diterima siswa tidak bermakna atau siswa
Jadi, dalam pembelajaran IPA siswa hanya menghafal pengetahuan sehingga
seharusnya diberikan kesempatan untuk pengetahuan tersebut tidak bertahan lama. Hal ini
mengalami dan menemukan sendiri tentang makna seperti yang dikemukakan oleh Rusmiyati dan
dari materi yang diajarkan. Namun, kenyataan di Yulianto (2009:77) bahwa aktivitas siswa yang
lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran IPA menggunakan keseluruhan indera dalam kegiatan

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


170 Pembelajaran IPA Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Sains Dan Motivasi Belajar Siswa Di Kelas IV SD – Vivi Lusidawaty,Yanti Fitria, Yalvema Miaz, Ahmad
Zikri

belajar mengajar akan meningkatkan penguatan pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan
ingatan serta perubahan sikap sehingga hasil strategi pembelajaran Inkuiri. Teknik
belajar lebih tahan lama. Belajar bermakna tidak pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam
akan terwujud hanya dengan mendengarkan penelitian ini adalah observasi dan tes dengan
ceramah atau membaca pengalaman orang lain. menggunakan instrumen penelitian yang terdiri
Mengalami sendiri merupakan kunci dari lembar observasi dan lembar tes. Sedangkan
kebermaknaan (Trianto, 2010). Oleh karena itu, model analisis data kuantitatif menggunakan
perlu adanya upaya yang dapat ditempuh untuk rumus penilaian yang dikemukakan oleh Ngalim
meningkatkan hasil belajar dan keterampilan (2012:102) dengan rumus sebagai berikut:
proses sains. Salah satu diantaranya adalah
NP = x 100%
menerapkan strategi pembelajaran inkuiri.
Pembelajaran inkuiri diterapkan agar siswa bebas Keterangan:
mengembangkan konsep yang mereka pelajari NP : Nilai presentase yang dicari atau
bukan hanya sebatas materi yang dicatat saja diharapkan
kemudian dihafal (Yulianingsih & Hadisaputro, R : Skor mentah yang diperoleh siswa
2013). Selain itu, srategi pembelajaran inkuiri SM : Skor maksimum ideal dari tes yang
dapat meningkatkan pemahaman konsep dan bersangkutan
motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara 100 : Bilangan tetap
aktif dalam melakukan investigasi. Investigasi ini
memiliki tahapan-tahapan belajar yang dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan untuk melatih keterampilan proses sains Penggunaan pendekatan keterampilan
(Wulanningsih et al., 2012). proses dalam perencanaan pembelajaran
Berdasarkan atas dasar inilah penulis perubahan Wujud Benda Cair dan gas diwujudkan
mengambil penelitian dengan judul “Pembelajaran dalam bentuk Rancangan Pelaksanaan
IPA dengan strategi pembelajaran Inkuiri untuk Pembelajaran (RPP). Rancangan ini disusun
meningkatkan keterampilan proses sains dan berdasarkan program semester dua sesuai dengan
motivasi belajar siswa kelas IV SDN 24 Ganting waktu penelitian berlangsung. Sebelum
Singgalang. pelaksanaan pembelajaran, terlebih dahulu peneliti
mempersiapkan rencana pembelajaran, LKS,
METODE
lembar evaluasi, kunci jawaban evaluasi, lembar
Jenis penelitian ini adalah Penelitian
pengamatan kognitif, lembar pengamatan afektif,
Tindakan Kelas dengan menggunakan strategi
lembar pengamatan rencana pelaksanaan
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini
pembelajaran, serta lembar pengamatan aspek guru
dilaksanakan di kelas IV SDN 24 Ganting
dan aspek siswa.
Singgalang. Subjek dalam penelitian ini adalah
Perencanaan yang terurai di atas maka
guru dan siswa kelas IV, dengan jumlah siswanya
pelaksanaannya mengikuti langkah-langkah
30 orang. Pengumpulan data penelitian ini adalah
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
rencana pelaksanaan pembelajaran pembelajaran
keterampilan proses yaitu: pengamatan
(RPP), aspek guru dan aspek siswa dengan strategi
(mengamati perubahan benda), mengidentifikasi
pembelajaran Inkuiri. Sumber data penelitian ini
(penggolongan benda), pengukuran (mengadakan
adalah data tentang perancanaan, pelaksanaan

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


171 Pembelajaran IPA Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Sains Dan Motivasi Belajar Siswa Di Kelas IV SD – Vivi Lusidawaty,Yanti Fitria, Yalvema Miaz, Ahmad
Zikri

perbandingan bentuk benda padat,cair dan gas), b) Aktivas siswa dalam pelaksanaan
memprediksi (meramalkan apa yang terjadi pada pembelajaran dengan strategi Inkuiri
pemanasan benda), eksperimen (melakukan Jumlah skor yang diperoleh adalah 91
percobaan), penyimpulan (menyimpulkan hasil dari jumlah skor maksimal yaitu 128
percobaan), mengkomunikasikan (melaporkan dengan persentase 71%. Hasil pengamatan
hasil percobaan). tersebut menunjukkan bahwa tingkat
Tindakan pembelajaran ini diawali keberhasilan guru dalam meningkatkan
mengucapkan salam pada siswa. Kemudian aktivitas siswa dengan strategi inkuiri
memulai pembelajaran dengan mengadakan cukup. Artinya, semua langkah-langkah
appersepsi: Tanya jawab tentang pembelajaran dalam pembelajaran cukup terlaksana
yang lalu yaitu tentang contoh-contoh benda yang dengan baik.
ada dirumah mereka, membuka pembelajaran 3. Pengamatan Hasil Belajar Siswa
berupa menyampaikan tujuan pembelajaran dan a) Aspek penilaian keterampilan proses sains
tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa, Keberhasilan siswa dilihat dari hasil
membangkitkan skemata siswa dengan evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus
mengadakan tanya jawab yang berhubungan I. Hasil keterampilan proses sains siswa
dengan contoh benda padat melalui contoh benda- kelas IV SDN 24 Singgalang yang
benda yang ada di sekitar siswa. Fokus diperoleh siswa dalam pembelajaran pada
pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah siklus I, mencapai nilai rata-rata kelas
tentang wujud benda padat, cair dan gas. 73%. Hal ini menujukkan bahwa
1. Pengamatan Aspek Rencana Pelaksanaan keterampilan proses sains siswa termasuk
Pembelajaran (RPP) ke dalam kategori cukup.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan b) Motivasi Beljar Siswa
oleh observer, penilaian terhadap siklus I pada Berdasarkan hasil pengamatan yang
RPP yang terdiri dari 28 deskriptor, deskriptor dilakukan oleh pengamat terhadap
sudah terlaksana 24. Maka didapatkan motivasi siswa dalam kegiatan
persentase dari penilaian RPP 85,71% berada pembelajaran siklus I, sebanyak 16 siswa
pada kategori baik. dari 30 siswa termotivasi. Dengan
2. Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran demikian, persentase motivasi siswa
a) Aktivitas guru dalam pelaksanaan adalah 53%. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran IPA dengan strategi Inkuiri kriteria motivasi siswa termasuk dalam
Jumlah skor yang diperoleh adalah 92 kategori kurang.
dari jumlah skor maksimal yaitu 128 1) Sebelum melanjutkan materi pelajaran
dengan persentase 72%. Hasil pengamatan sebaiknya anak membaca materi pelajaran
tersebut menunjukkan bahwa tingkat pada buku bacaan terlebih dahulu (boleh
keberhasilan guru dalam pembelajaran penugasan dirumah) kemudian membahas
dengan strategi inkuiri cukup. Artinya, kata-kata sulit yang terdapat pada bacaan
semua langkah-langkah dalam tersebut.
pembelajaran cukup terlaksana dengan 2) Pelaksanaan pembelajaran dengan
baik. menggunakan pendekatan keterampilan

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


172 Pembelajaran IPA Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Sains Dan Motivasi Belajar Siswa Di Kelas IV SD – Vivi Lusidawaty,Yanti Fitria, Yalvema Miaz, Ahmad
Zikri

proses ini membuat siswa sangat antusias dikerjakan siswa selanjutnya, guru mengadakan
dalam belajar, namun peneliti harus apersepsi: tanya jawab tentang pembelajaran yang
mempunyai tenaga yang banyak untuk lalu yaitu tentang perubahan wujud benda padat,
melakukan pengawasan di kelas saat cair dan gas dan mengaitkannya dengan materi
pembelajaran berlangsung. yang akan dipelajari, kemudian guru
3) Pembelajaran dengan menggunakan membangkitkan skemata siswa melalui contoh
pendekatan keterampilan proses, siswa dapat benda-benda yang ada di sekitar siswa tentang
menemukan sebuah konsep baru tanpa contoh benda padat, cair dan gas terhadap
bantuan guru. Disaat pembelajaran dengan perubahan wujud benda.
pendekatan keterampilan proses guru Fokus pembelajaran pada pertemuan ini
berfungsi sebagai fasilitator dan motivator. adalah tentang perubahan wujud benda padat, cair
4) Pada saat penguatan pemahaman materi dan gas terhadap perubahan wujud benda. Sebelum
sebaiknya guru melemparkan pertanyaan masuk pada kegiatan pembelajaran guru bersama
kepada anak secara umum kemudian siswa membahas kata-kata sulit, karena
menjawab secara perorangan supaya jawaban sebelumnya guru sudah menugaskan siswa
yang benar didengar oleh anak yang lain. membaca buku pelajaran di rumah.
5) Pada saat menjelaskan materi pembelajaran 1. Pengamatan Aspek Rencana Pelaksanaan
hendaknya lebih jelas dan dirincikan oleh Pembelajaran (RPP)
guru. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
6) Dalam melakukan percobaan sebaiknya guru oleh observer, penilaian terhadap siklus II pada
menyediakan alat dan bahan yang lengkap RPP yang terdiri dari 28 deskriptor, deskriptor
agar semua siswa dapat melakukan percobaan sudah terlaksana 26. Maka didapatkan
dengan baik. persentase dari penilaian RPP 92% berada pada
7) Dengan menggunakan pendekatan kategori sangat baik.
keterampilan proses ternyata siswa lebih aktif 2. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran
dan bersemangat dalam mengikuti a. Aktivitas guru dalam pelaksanaan
pembelajaran. pembelajaran IPA dengan strategi Inkuiri
Jumlah skor yang diperoleh adalah 110
Siklus 2 dari jumlah skor maksimal yaitu 128 dengan
Sebelum pelaksanaan pembelajaran, terlebih persentase 85%. Hasil pengamatan tersebut
dahulu peneliti mempersiapkan rencana menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan
pembelajaran, LKS, lembar evaluasi, kunci guru dalam pembelajaran dengan strategi
jawaban evaluasi, lembar pengamatan kognitif, inkuiri cukup. Artinya, semua langkah-
lembar pengamatan afektif, lembar pengamatan langkah dalam pembelajaran cukup
rencana pelaksanaan pembelajaran, serta lembar terlaksana dengan sangat baik.
pengamatan aspek guru dan aspek siswa. b. Aktivas siswa dalam pelaksanaan
Pada tindakan pembelajaran ini di awali pembelajaran dengan strategi Inkuiri
dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan Jumlah skor yang diperoleh adalah 115
membuka pembelajaran berupa penyampaian dari jumlah skor maksimal yaitu 128 dengan
tujuan pembelajaran dan tugas-tugas yang harus persentase 89%. Hasil pengamatan tersebut

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


173 Pembelajaran IPA Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Sains Dan Motivasi Belajar Siswa Di Kelas IV SD – Vivi Lusidawaty,Yanti Fitria, Yalvema Miaz, Ahmad
Zikri

menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan tidak mengalami kesulitan dalam


guru dalam meningkatkan aktivitas siswa mengarahkan siswa pada keterampilan
dengan strategi inkuiri sangat baik. Artinya, proses. Siswa sudah berani menjelaskan
semua langkah-langkah dalam pembelajaran proses pada kegiatan yang dilakukannya.
terlaksana dengan sangat baik. Guru tidak meminta siswa mengulang
3. Pengamatan hasil belajar siswa jawaban yang telah diberikan. Guru tidak
a. Aspek penilaian keterampilan proses sains memberikan arahan kepada siswa tentang
Keberhasilan siswa dilihat dari hasil apa yang akan dikerjakan Guru tidak
evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus II. memberikan kesempatan kepada siswa
Hasil keterampilan proses sains siswa kelas untuk dapat mengungkapkan pengetahuan
IV SDN 24 Singgalang yang diperoleh yang diperoleh. Tidak mengkondisikan
siswa dalam pembelajaran pada siklus II, siswa saat bertentangan dalam berpendapat.
mencapai nilai rata-rata kelas 85%. Hal ini Saat menyimpulkan pembelajaran guru
menujukkan bahwa keterampilan proses kurang membimbing siswa dan memberikan
sains siswa termasuk ke dalam kategori catatan tentang pembelajaran yang
cukup. dipelajari.
b. Motivasi belajar b. Refleksi Motivasi Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan yang Pembelajaran siklus I, sebanyak 25 siswa
dilakukan oleh pengamat terhadap motivasi dari 30 siswa termotivasi. Dengan demikian,
siswa dalam kegiatan pembelajaran siklus II, persentase motivasi siswa adalah 83%.
sebanyak 25 siswa dari 30 siswa Siswa mendengarkan penjelasan yang
termotivasi. Dengan demikian, persentase diberikan guru. Siswa tidak keluar masuk
motivasi siswa adalah 83%. Hal ini kelas, siswa menyelesaikan langkah-langkah
menunjukkan bahwa kriteria motivasi siswa pembelajaran, kemudian siswa mampu
termasuk dalam sangat baik. menyimpulkan pembelajaran.
1) Refleksi Aktivitas Guru dan Siswa
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
Penialain keterampilan proses sains yang
perencanaan yang telah dilakukan, peneliti
dilakukan terhadap siswa berdasarkan kriteria
melakukan kolaborasi dengan guru kelas/
unjuk kerja yang sudah divalidasi. Penilaian proses
observer, maka diperoleh kesimpulan bahwa
sains dilakukan berdasarkan silabus, rencana
perencanaan pembelajaran untuk siklus II telah
pelaksanaan pembelajaran, dan lembar kegiatan
mencapai ketuntasan dengan penilaian RPP
siswa yang telah dibuat. Dalam hal ini, siswa
92% dengan kategori sangat baik. Kemudian
dituntut untuk menunjukkan kemampuan untuk
aktivitas siswa pada guru siklus mencapai 85%
melakukan suatu percobaan dalam pembelajaran
dan aktivitas siswa mencapai 89%.
inkuiri. Berikut adalah hasil penilaian
2) Refleksi Keterampilan Proses Sains dan
keterampilan proses sains siswa tersebut.
Motivasi belajar siswa
Peningkatan terjadi keterampilan proses
a. Refleksi Keterampilan Proses Siswa
sains pada siklus 1 73% meningkat pada siklus 2
Pada siklus 2 keterampilan proses siswa
menjadi 85 %.
telah meningkat menjadi 85%. Guru tidak

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


174 Pembelajaran IPA Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Sains Dan Motivasi Belajar Siswa Di Kelas IV SD – Vivi Lusidawaty,Yanti Fitria, Yalvema Miaz, Ahmad
Zikri

Tabel 1. Persentase Keterampilan Proses Sains SIMPULAN

Keterampilan Proses Sains Dari paparan data, hasil penelitian, dan


Siklus Presentase pembahasan, simpulan yang dapat diambil dari
I 73%
penelitian ini adalah sebagai berikut:
II 85%
Pelaksanaan pembelajaran dengan strategi
Berdasarkan tabel maka keterampilan Inkuiri dalam pembelajaran IPA dapat
proses sains siswa dengan grafik: meningkatkan keterampilan proses sains dan
motivasi belajar siswa, agar pembelajaran
berlangsung efektif dan efisien, dan dapat
melaksanakan pembelajaran IPA.

DAFTAR PUSTAKA
Aktamis, H, & Ergin, O. 2008.The Effect of
Scientific Process Skills Education on
Students’ Scientific Creativity, Science
Attitudes and Academic Achievements.Asia
Pacific Forum on Science Learning and
Teaching.

Rusmiyati, A., & Yulianto, A. 2009.Peningkatan


Keterampilan Proses Sains dengan
Grafik 1. Keterampilan Proses Sains Siklus 1 dan 2 Menerapkan Model Problem Based
Instruction. Yogyakarta:
Kemudian peningkatan terjadi pada
Semiawan, C. 1992. Pendekatan Keterampilan
motivasi belajar siswa pada siklus 1 53% Proses. Jakarta: PT. Gramedia.
meningkat pada siklus 2 menjadi 85 %. Hal ini Trianto.2009. Mengembangkan Model
terdapat pada tabel 2: Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi
Pustaka. Yuliani. 2012. Intisari Kimia.
Tabel 2 Motivasi Belajar Siklus I dan II Jakarta: Laskar Aksara.

Motivasi Belajar Siswa Wulanningsih, S., Prayitno, B. & Probosar, R.


Siklus Presentase 2012.Pengaruh Model Pebelajaran Inkuiri
I 53% Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses
II 85 Sains Ditinjau dari Kemampuan Akademik
Siswa SMA Negeri 5 Surakarta.Jurnal
Pendidikan.
Berdasarkan tabel maka keterampilan
proses sains siswa dengan grafik: Yulianingsih, U. & Hadisaputro, S. 2013.
Keefektifan Pendekatan StudentCentered
Learning dengan Inkuiri Terbimbing untuk
Meningkatkan Hasil Belajar.Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia

Grafik 2. Motivasi Belajar Siklus 1 dan 2

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147

Anda mungkin juga menyukai