Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 7

PEMBELAJARAN IPA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Disusun Oleh:
Indrika Fepiana (20003018)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Hj. Mega Iswari, M.Pd.

DEPARTEMEN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keterampilan proses dalam pembelajaran
IPA?
JAWAB:
Keterampilan proses dalam pembelajaran ipa yaitu sebuah keterampilan untuk
menemukan suatu masalah, mengemukakan hipotesis kemudian mencari informasi lebih
lanjut melalui penelitian diluar kemudian menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan
hasil dalam penelitian yang telah dilakukan.

2. Jelaskan bagaimana cara menerapkan keterampilan proses dalam melaksanakan


pembelajaran IPA?
JAWAB:
Cara menerapkan keterampilan proses dalam melaksanakan pembelajaran IPA yaitu
melalui keterampilan proses sains, biar siswa bisa belajar secara langsung. Kurikulum
2013 menggunakan pendekatan pembelajaran tematik. Salah satu pembelajaran di
dalamnya yaitu IPA. Proses pembelajaran IPA yaitu mengarahkan siswa untuk
menyelidiki sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam dengan cara menggabungkan pengalaman proses dan pemahaman produk dari
pengalaman langsung (Amal et al. 2019). Pembelajaran IPA lebih menekankan pada
kemampuan keterampilan siswa dalam memecahkan suatu masalah. Keterampilan
merupakan suatu proses dimana siswa mampu menggunakan ide dan pikiran dalam
mengerjakan suatu hal dalam pembelajaran sehingga menjadi lebih bermakna. Di sekolah
dasar dalam pembelajaran IPA telah menanamkan suatu keterampilan proses sains.
Kurikulum sains di sekolah dasar, (Yuliati, 2016) menekankan bahwa pembelajaran sains
sebaiknya memuat tiga komponen, yaitu: Pertama, pengajaran sains harus merangsang
tumbuhnya intelektual dan perkembangan siswa. Kedua, pengajaran sains harus
melibatkan siswa dalam kegiatan-kegiatan praktikum/percobaan tentang hakikat sains.
Ketiga,sains pada sekolah dasar seharusnya: (a) mendorong dan merangsang
terbentuknya sikap ilmiah, (b) mengembangkan kemampuan penggunaan keterampilan
proses sains, (c) menguasai pola dasar pengetahuan sains, dan (d) merangsang
tumbuhnya tumbuhnya sikap berpikir kritis dan rasional.
Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang berkaitan dengan kemampuan
dasar siswa dalam kegiatan ilmiah untuk menemukan sesuatu. Keterampilan ini sangat
baik diterapkan karena dapat mengetahui proses belajar siswa. Berdasarkan
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014, penerapan pembelajaran keterampilan proses sains
dapat berupa mengamati, menanya/mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengomunikasikan. Kegiatan dalam pembelajaran keterampilan poses sains berpusat
pada siswa. Pengembangan keterampilan proses dapat diperoleh melalui pengembangan
pengalaman langsung dalam belajar. Melalui pengalaman langsung siswa dapat lebih
memahami proses atau kegiatan yang sedang dilakukan (Bidayah, 2019). Keterampilan
Proses Sains merupakan pendekatan pembelajaran yang dirancang agar siswa mampu
memperoleh fakta, membangun konsep, dan teori dalam pembelajaran yang diterima
(Djumiati,2020).

Gagne menjelaskan bahwa keterampilan proses sains merupakan pengetahuan yang


berkaitan dengan konsep dan prinsip yang dapat dimiliki siswa bila dia memiliki
kemampuan dasar tertentu, yaitu keterampilan proses sains yang dibutuhkan untuk
menggunakan sains (Djumiati, 2020). Keterampilan proses sains adalah semua
kemampuan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan
konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori sains baik berupa
kemampuan mental, fisik, maupun kemampuan sosial (Yulianti, 2016). Untuk
meningkatkan keterampilan proses sains siswa, perlu dilakukan dengan kegiatan
pembelajaran yang dapat memacu timbulnya keterampilan proses siswa pada materi IPA
di tingkat sekolah dasar. Peningkatan keterampilan proses sains dapat diperoleh melalui
pembelajaran secara langsung atau biasa disebut praktikum.

Adanya pembelajaran secara langsung dapat menjadikan siswa lebih aktif dan lebih
memahami konsep yang disampaikan. Adapun kelebihan dalam pembelajaran secara
langsung (Yuliati, 2016) yaitu: 1) tepat waktu dalam mengajar, sehingga dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa baik secara kognitif dan fisik; 2) dengan adanya alat
peraga yang digunakan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan; 3) memberikan kesempatan siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide
yang ada pada diri siswa dalam menyelesaikan soal yang diberikan; 4) dengan adanya
kerja kelompok yang dilakukan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam
mengerjakan soal dengan teman kelompoknya. Sedangkan kesulitan yang dihadapi saat
penerapan keterampilan proses sains yaitu jika siswa yang belum paham tentang materi
yang diajarkan maka siswa belum bisa menerapkan keterampilan proses. Cara mengatasi
kesulitan tersebut yaitu guru harus telaten dalam mengajari siswa. Siswa ditanya terlebih
dahulu kesulitannya bagaimana, lalu guru memberikan penjelasan dan bimbingan kepada
siswa.

Hasil belajar siswa setelah menerapkan keterampilan proses sains akan meningkat
menjadi lebih baik. Berbeda jika pembelajaran hanya berupa membaca tanpa proses
mengamati maka kurang maksimal hasil belajarnya. Hal itu terjadi karena siswa tidak
terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga kurang menguasai materi yang diajarkan.
Adanya keterampilan proses sains diharapkan siswa dapat menjadi lebih aktif dalam
mengikuti pembelajaran. Selain itu, siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kritis dan kreatif karena mereka terlibat langsung dalam memecahkan suatu
permasalahan.

Anda mungkin juga menyukai