Anda di halaman 1dari 6

IJIS Edu : Indonesian J. Integr. Sci.

Education, 2 (1), 2020

Pengembangan Lembar Kerja Siswa Listrik Dinamis (LKS) Berbasis Inkuiri


Silviana Hendri1, Faradhillah 2
STISIP Amal Ilmiah Yapis Wamena, Papua, Indonesia
1,
2 Universitas Malikussaleh, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia

Coressponding Author. E-mail:


1 silvianahendri@gmail.com

Received: 3 Januari 2020 Accepted: 28 Januari 2020 Online Published: 31 Januari 2020

Abstrak
Pembelajaran fisika sangat berkaitan dengan proses kerja ilmiah. Belajar fisika seharusnya bukan sekadar
unutk menghapal rumus, melainkan dirancang kegiatan khusus untuk menemukan materi yang dipelajari
atau dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis inkuiri. Salah satu materi fisika, Listrik Dinamis, akan lebih
mudah dipelajari menggunakan pendekatan inkuiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS
Listrik Dinamis berbasis inkuiri. LKS berbasis inkuiri dirancang menggunakan pendekatan metode Research
and Development (R&D) dengan model 4D, dengan tahapan Define, Design, Develope, dan Disseminate.
Hasil penelitian berupa LKS Listrik Dinamis berbasis Inkuiri dengan klasifikasi LKS eksperimen (LKS I,
LKS IIA, LKS IIB, LKS IIA, LKS IIIB) dan LKS non-eksperimen (LKS IIIC). Pada tahap disseminate
dilakukan uji coba pemahaman siswa terhadap LKS Inkuiri, dengan menggunakan tes formatif yang terdiri
dari 14 soal pilihan ganda dan satu soal essay. Hasil skor siswa kemudian dianalisis secara deskriptif untuk
memperoleh daya serap siswa terhadap pemahaman materi. Secara rerata daya serap siswa pada materi LKS
inkuiri terkategorikan baik.

Kata Kunci: Listrik Dinamis; LKS Inkuiri; Model 4D; Pengembangan LKS

Abstract
Physics learning is very related to scientific work processes. Learning physics should not just memorize formulas, but specifically
designed activities to find the material being studied or known as inquiry-based learning. One of the material physics, Dynamic
Electricity, will be easier to learn using the inquiry approach. This study aims to develop inquiry-based Dynamic Electricity
Worksheet. Inquiry-based worksheets are designed using the Research and Development (R&D) method approach with the
4D model, with stages of Define, Design, Develope, and Disseminate. The results of the study were in the form of Inquiry
Electric Dynamic LKS with experimental LKS classification (Worksheet I, Worksheet IIA, Worksheet IIB, Worksheet
IIA, Worksheet IIIB) and non-experimental Worksheet (Worksheet IIIC). At the disseminate stage, the students'
understanding of Inquiry Worksheet was tested, using a formative test consisting of 14 multiple choice questions and one essay
question. The results of student scores are then analyzed descriptively to obtain students' absorption of the material
understanding. On the average the absorption of students in the Worksheet material is categorized well.

Keywords : Dynamic electricity; Inquiry student’s worksheet; 4D model; Development of student’s worksheet

How to cite this article :

Hendri, S., & Faradhillah, F. (2020). Pengembangan LKS Inkuiri Materi Listrik Dinamis. IJIS Edu : Indonesian Journal
of Integrated Science Education, 2(1), 1-6. doi:http://dx.doi.org/10.29300/ijisedu.v2i1.2670
__________________________________________________________________________________

Copyright © 2020, IJIS Edu : Indonesian Journal of Science Education 1


IJIS Edu : Indonesian J. Integr. Sci. Education, Vol 2 (1), 2020 page 1-6

PENDAHULUAN 8) memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri;


Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan 9) siswa dapat menghindari siswa dari cara-cara
Alam (IPA) menekankan pada pemberian belajar yang tradisional; 10) dapat memberikan
pengalaman langsung untuk mengembangkan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam dapat mengasimilasi dan mengakomodasi
sekitar secara ilmiah (Murtini, 2008). Peranan guru informasi.
dalam memfasilitasi siswa untuk mencapai tujuan Chiapetta, Filman, & Sethna, (1993)
pembelajaran dilandasi oleh pemberdayaan siswa mendefinisikan Hakikat IPA dipandang sebagai 1)
untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah dan Sekumpulan pengetahuan (a body of knowledge); 2)
membangun pengetahuannya sendiri. Pengetahuan Sebagai cara berpikir (a way of thinking); dan 3)
dan ketrampilan yang diperoleh siswa hendaknya sebagai cara penyelidikan (a way of investigating).
bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, Sebagai kumpulan pengetahuan IPA dapat berupa
tetapi hasil menemukan dan menggeneralisasi fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan model.
sendiri. Dalam pembelajaran IPA, guru semestinya IPA sebagai cara berpikir merupakan aktivitas yang
merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan berlangsung di dalam pikiran orang yang
menemukan untuk materi yang dipelajari. berkecimpung di dalamnya karena adanya rasa ingin
Dalam menumbuhkembangkan sikap ilmiah tahu dan hasrat untuk memahami fenomena alam.
siswa ada tiga jenis peranan utama guru yakni: IPA sebagai cara penyelidikan merupakan cara
memperlihatkan contoh, memberikan penguatan bagaimana informasi ilmiah diperoleh, diuji, dan
dengan pujian dan persetujuan, dan memberikan divalidasikan.
kesempatan untuk mengembangkan sikap (Wirta, Fisika adalah bagian dari sains (IPA), pada
2008). Selain siswa menunjukkan keinginan untuk hakikatnya adalah kumpulan pengetahuan, cara
berbuat, harus diberikan kesempatan untuk berpikir, dan penyelidikan. Fisika merupakan salah
beraktivitas. Memberikan objek baru adalah satu cabang dari sains yang mempelajari tentang zat
memberikan kesempatan pada siswa untuk dan energi dalam segala bentuk dan perubahannya.
mengembangkan sikap ingin tahu. Mendiskusikan Fisika dapat dianggap sebagai ilmu pengetahuan
hasil eksperimen memberikan kesempatan pada yang berusaha menguraikan serta menjelaskan
siswa untuk berfikir kritis. Salah satu cara untuk hukum-hukum alam dan kejadian-kejadian dalam
mengembangkan sikap ilmiah adalah dengan alam dengan gambaran menurut pemikiran
memperlakukan siswa seperti ilmuwan muda manusia (Zulhelmi, 2007)
sewaktu anak mengikuti kegiatan pembelajaran Fisika dipandang sebagai suatu proses dan
sains. Keterlibatan siswa secara aktif baik fisik sekaligus prwoduk sehingga dalam
maupun mental dalam kegiatan labolatorium akan pembelajarannya harus mempertimbangkan
membawa pengaruh terhadap pembentukan pola strategi atau metode pembelajaran yang efektif
tindakan siswa yang selalu didasarkan pada hal-hal dan efesien yaitu salah satunya melalui kegiatan
yang bersifat ilmiah. praktikum. Hal ini dikarenakan melalui kegiatan
Salah satu pendekatan pembelajaran yang praktikum, siswa melakukan olah pikir dan juga
mendukung kerja ilmiah adalah pembelajaran olah tangan.
dengan pendekatan inkuiri (Hendri, 2010). Inkuiri Kegiatan praktikum adalah percobaan yang
sebagai pendekatan pembelajaran di mana guru ditampilkan guru dan atau siswa dalam bentuk
melibatkan kemampuan berpikir kritis siswa untuk demonstrasi maupun percobaan oleh siswa yang
menganalisis dan memecahkan persoalan-persoalan berlangsung di laboratorium atau tempat lain.
secara sistematis (Suparno, 2007). Keunggulan- Adapun jenis-jenis kegiatan praktikum
keunggulan inkuiri (Meilani, 2008) yaitu: 1) dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu eksperimen
membentuk dan mengembangkan “sel-concept” standar, eksperimen penemuan, demonstrasi, dan
pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti proyek Kegiatan praktikum dalam pembelajaran
tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik; 2) fisika mempunyai peran motivasi dalam belajar,
membantu dalam menggunakan ingatan dan memberi kesempatan pada siswa untuk
transfer pada situasi proses belajar yang baru; 3) mengembangkan sejumlah keterampilan, dan
mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja meningkatkan kualitas belajar siswa.
atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur dan Informasi yang diperoleh tentang hasil
terbuka; 4) mendorong siswa untuk berpikir intuitif belajar fisika kelas X SMA Negeri 2 Siak Hulu
dan merumuskan hipotesisnya sendiri; 5) memberi menggambarkan bahwa perhatian siswa dalam
kepuasan yang bersifat intrinsik; 6) situasi proses pembelajaran Fisika sangat sedikit. Hal ini
belajar menjadi lebih merangsang; 7) dapat disebabkan siswa kurang tertarik dan tidak terlibat
mengembangkan bakat atau kecakapan individu; dalam pembelajaran di kelas, karena sebagain besar

2 http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijisedu
IJIS Edu : Indonesian J. Integr. Sci. Education , Vol 2 (1), 2020 page 1-6

materi fisika disampaikan dengan metode ceramah diterima dan digunakan pada tahapan selanjutnya.
dan tugas. Selain itu, pembelajaran fisika di Adapun nilai CVR diperoleh berdasarkan rumus
laboratorium sangat jarang dilakukan. Padahal, berikut:
fasilitas laboratorium sudah cukup menunjang 𝑁
𝑛𝑒 − 2
pembelajaran eksperimen. Dengan melibatkan 𝐶𝑉𝑅 = 𝑁
siswa secara langsung dalam pembelajaran fisika 2
dapat melatih siswa untuk bekerja ilmiah, mandiri Keterangan CVR adalah rasio validasi
dan memperoleh konsep pembelajaran yang konten, ne adalah jumlah reviewer yang
bermakna sehingga siswa memiliki daya ingat yang menyatakan “ya”, dan N adalah jumlah total
lebih lama. reviewer. Pengambilan keputusan dapat diterima
Salah satu materi fisika yang disajikan jika nilai CVR hitung lebih besar dari CVR tabel
menggunakan pendekatan inkuiri adalah materi (N=6; α=0,1, two tailed) yaitu 0,67 (Wilson, Pan, &
listrik dinamis. Materi listrik dinamis akan lebih Schumsky, 2012). Jika nilai CVR hitung lebih kecil
dipahami dengan menggunakan pendekatan inkuiri. dari CVR tabel, maka dilakukan revisi.
Selama ini, pembelajaran materi listrik dinamis Pada tahap keempat yaitu disseminate,
lebih sering menggunakan metode hapalan rumus, digunakan Instrumen berupa tes hasil belajar
sehingga selama pembelajaran siswa tidak keterampilan kognitif untuk mengases daya serap
dilibatkan dengan pembelajaran bermakna. Oleh pemahaman siswa terhadap materi listrik dinamis.
karenanya, perlu dikembangkan sebuah Lembar Tes hasil belajar diberikan berupa tes formatif yang
Kerja yang membimbing siswa untuk belajar secara terdiri dari 14 soal pilihan ganda dan satu soal essay.
ilmiah menggunakan pendekatan inkuiri. Lember Tes ini diujikan kepada siswa kelas X SMA untuk
Kerja yang bukan sekadar berisi konten materi dan mengukur daya serap mereka terhadap materi yang
prosedur kerja, namun Lembar Kerja yang ada pada LKS bebasis Inkuiri.
membimbing siswa untuk menemukan konsep Daya serap pemahaman siswa didefinisikan
materi yang dipelajari setelah mengerjakan step sebagai kemampuan penguasaan siswa terhadap
demi step prosedurnya. LKS berbasis inkuiri ini materi diberikan dalam proses pembelajaran. Daya
nantinya akan memandu siswa membuat serap siswa dihitung dari perbandingan antara skor
kesimpulan materi yang dipelajari saat itu. yang diperoleh siswa terhadap skor maksimum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk yang ditetapkan. Persamaan untuk menghitung
mengembangkan sebuah lembar kerja siswa daya serap siswa adalah:
(dengan menggunakan) pendekatan inkuiri pada Daya serap=(skor siswa)/(skor maksimum) x
materi listik dinamis. 100%
METODE PENELITIAN Untuk mengetahui dan mengkategorikan
daya serap yang diperoleh siswa dari hasil belajar
Dalam penelitian ini dirancang dapat dilihat pada Tabel 1.
menggunakan pendekatan metode Research and
Development (R&D) dengan model 4D, dengan Tabel 1. Kategori Daya Serap Hasil Belajar Siswa
tahapan Define, Design, Develope, dan Disseminate
(Thiagarajan, Semmel, & Semmel, 1974; No Daya Serap (%) Kategori
Mulyatiningsih, 2016) untuk menghasilkan sebuah 1 85<x≤100 Amat Baik
LKS Inkuiri pada Materi Listrik Dinamis. 2 70<x≤85 Baik
Pada tahap define, dilakukan studi terhadap 3 55<x≤70 Cukup Baik
standar isi kurikulum pada mata pelajaran Fisika 4 ≤55 Kurang Baik
SMA kelas X untuk menentukan LKS Inkuiri yang
akan dikembangkan. Pada tahap kedua, design, HASIL DAN PEMBAHASAN
dirancang LKS Inkuiri untuk materi Listrik Hasil
Dinamis. Dalam mengembangkan LKS Inkuiri dikaji
Selanjutnya, pada tahapan ke-tiga develope, standar isi kurikulum yang berorientasi pada
dilakukan kajian empirik dan expert judgement oleh pencapaian kompetensi dasar yaitu menggunakan
pakar pendidikan (dosen fisika) untuk menilai alat ukur listrik dan memformulasikan besaran-
validasi LKS Inkuiri pada aspek konten dan besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (KTSP
bahasa. Perolehan data judgement diakumulasikan SMA Kelas X). Kompetensi dasar tersebut
pada masing-masing butir penilaian. Hasil kemudian dijabarkan dalam tujuh indikator
judgement dihitung dengan menggunakan Content diantaranya: 1) menggunakan amperemeter dalam
Validity Ratio (CVR) (Lawshe, 1975) untuk rangkaian; 2)menggunakan voltmeter dalam
mengambil keputusan apakah draft materi dapat
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijisedu 3
IJIS Edu : Indonesian J. Integr. Sci. Education, Vol 2 (1), 2020 page 1-6

rangkaian; 3) menjelaskan faktor- faktor yang Indikator tersbut kemudian dijabarkan


mempengaruhi besar hambatan suatu penghantar; kedalam delapan belas tujuan pembelajaran yang
4)menjelaskan pengaruh suhu terhadap hambatan; masing-masing tujuan pembelajaran diases
5) menjelaskan besar dan arah kuat arus dalam menggunakan tes formatif yang terdiri dai empat
rangkaian sederhana; 6) memformulasikan besaran belas soal pilihan ganda dan satu soal essay.
hambatan dalam rangkaian seri dan parallel; dan 7) Delapan belas tujuan pembelajaran tersaji seperti
memformulasikan besaran dalam rangkaian pada tabel 2
tertutup sederhana dengan menggunakan Hukum I
Kirchoff dan Hukum II Kirchoff.

Tabel 2. Tujuan Pembelajaran, Keterampilan Kognitif, dan Materi LKS Inkuiri Materi Listrik Dinamis
No Tujuan Pembelajaran Kategori Materi Pengemba
ngan pada
LKS
1 Siswa dapat menjelaskan fungsi dari bagian-bagian C2 Alat Ukur Listrik LKS I
amperemeter (Amperemeter)
2 Siswa dapat membaca skala amperemeter C3
3 Siswa dapat menjelaskan tentang fungsi dari bagian-bagian C2 Alat Ukur Listrik
voltmeter (Voltmeter)
4 Siswa dapat membaca skala pada voltmeter C3
5 Siswa dapat menjelaskan hukum ohm C2 Hukum Ohm
6 Siswa dapat menghitung nilai hambatan melalui hukum C2
ohm
7 Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi C2 Rangkaian listrik arus LKS IIA
hambaran listrik pada kawat penghantar searah (hambatan
8 Siswa dapat menerapkan persamaan hambatan kawat C3 kawat penghantar)
penghantar dalam soal hitugan
9 Siswa dapat menjelasakan pengaruh suhu terhadap C2 LKS IIB
hambatan
10 Siswa dapat menerapkan hubungan hambatan dengan C3
perubahan suhu dalam menyeleasikan soal.
11 Siswa dapat menerapkan hukum I Kirchoff pada titik C3 Hukum I Kirchoff LKS IIIA
simpul rangkaian bercabang.
12 Siswa dapat menentukan hambatan pengganti pada C3 Rangkaian seri dan
rangkaian parallel. rangkaian paralel
13 Siswa dapat menerapkan hukum ohm dan hukum I C3 Rangkaian campuran LKS IIIB
kirchoff pada rangkaian campuran
14 Siswa dapat menjelaskan hukum II Kirchoff C2 Hukum II Kirchoff
15 Siswa dapat melukiskan arah kuat arus pada rangkaian C3 Hukum I Kirchoff LKS IIIC
16 Siswa dapat menentukan arah loop pada rangkaian C3 dan Hukum II
17 Siswa dapat menuliskan persamaan tegangan yang mengalir C3 kirchoff pada
pada rangkaian loop berdasarkan tips rangkaian loop.
18 Siswa dapat menentukan tegangan dan atau kuat arus pada C3
alat yang diminta

Penelitian ini Pada tahap kedua, design, LKS I merupakan LKS Eksperimen yang
disusun Lembar Kerja Siswa (LKS) terdiri dari lima dikembangkan untuk mencapai tujuan
LKS eksperimen (LKS I, LKS IIA, LKS IIB, LKS pembelajaran materi Alat Ukur Listrik
IIIA, dan LKS IIIB) dan satu LKS non- (Amperemeter, Voltmeter, dan Hukum Ohm).
eksperimen. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siswa diminta untuk mengamati hubungan antara
Eksperimen memuat a) tujuan, b) alat dan bahan, c) tegangan dan kuat arus. LKS IIA dan IIB
prosedur kerja, d) hasil pengamatan, dan e) dikembangkan untuk tujuan pembelajaran no 7-10
pertanyaan dan kesimpulan. Sedangkan LKS non- (tabel 1). Pada LKS IIA dan IIB, eksperimen ini
ekperimen memuat a) tujuan, b) tips, c) contoh soal ditujukan agar siswa mengetahui hal-hal yang
dan d) latihan soal yang diberikan panduan langkah- mempengaruhi hambatan suatu bahan. Melalui
langkah penyelesaian. eksperimen ini, siswa dipandu untuk mengambil
kesimpulan bahwa hambatan sebuah kawat
4 http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijisedu
IJIS Edu : Indonesian J. Integr. Sci. Education , Vol 2 (1), 2020 page 1-6

penghantar dapat dipengaruhi oleh jenis kawat, Tabel 3. Daya serap pemahaman siswa kelas X SMA
panjang kawat, luas penampang kawat, dan suhu. pada LKS Inkuiri Listrik Dinamis
LKS IIIA dan LKS IIIB merupakan LKS
Eksperimen yang dikembangkan dari tujuan LKS Daya Serap Kategori
pembelajaran no 11-14 (tabel 1), guna mengukur (%)
kuat arus listrik pada rangkaian listrik (Hukum I LKS I 90 Amat Baik
LKS IIA 86 Amat baik
Kirchoff dan Hukum II Kirchoff).
LKS IIB 86 Amat Baik
Di dalam LKS eksperimen diberikan sebuah
LKS IIIA 72 Baik
panduan prosedur kerja berupa diagram gambar, LKS IIIB 64 Cukup Baik
yang memandu siswa untuk merangkai alat dan LKS IIIC 56 Cukup Baik
bahan yang terdapat di KIT Listrik magnet SMA. Rerata 75,7 Baik
Siswa kemudian diminta untuk menuliskan hasil
pengamatan eksperimen pada tabel dan grafik yang Dari tabel 3, pemahaman siswa terhadap
telah disediakan. Untuk mendapatkan kesimpulan LKS inkuri memiliki rerata kategori Baik. Materi
dari materi, siswa dipandu dengan pertanyaan yang Alat Ukur Listrik dan Hukum Ohm (pada LKS I)
berkaitan dengan tabel dan grafik hasil pengamatan dipahami siswa dengan amat baik. Begitu pula
siswa. Siswa diminta untuk menuliskan kesimpulan materi tentang pengaruh bahan terhadap hambatan
pada kota yang telah disediakan. pada sebuah rangkaian (materi LKS IIA dan LKS
Sedangkan LKS non eksperimen terdapat IIB), dikuasi siswa dengan amat baik. Sedangkan
pada LKS IIIC yang dikembangkan dari tujuan materi mengenai Hukum Kirchoff (pada LKS IIIA)
pembelajaran no14-18 (tabel 1). Siswa diminta pemahaman siswa hanya pada kategori Baik. Dan
untuk menghitung tegangan dan kuat arus yang Materi Hukum Kirchoff II (LKS III B dan LKS
mengalir antara titik kawat pada rangkaian loop IIIC) hanya diserap siswa dengan kategori Cukup
secara matematis. Di dalam LKS terdapat tips yang Baik.
berisi tentang sedikit materi yang berguna untuk
membantu siswa menjawab soal pertanyaan. Selain Pembahasan
itu, diberikan panduan langkah-langkah Pembelajaran menggunakan mtode inkuiri
penyelesaian dalam mengerjakan soal. merupakan pembelajaran yang diharapkan bukan
Pada tahap develope, dilakukan penilaian hanya mampu meningkatkan keterampilan kognitif
validasi konten yang diamanahkan pada tiga orang siswa, tetapi juga mampun meningkatkan kesadaran
dosen fisika. Data hasil validasi digunakan untuk siswa dalam belajar (metakognitif). LKS inkuiri
mengetahui 1) kesesuaian pengembangan Tjuan materi Listrik dinamis disusun dengan
pembelajaran dan konsep konten isi LKS dengan menggunakan tahapan inkuiri, dimulai dengan
kurikulum; 2) kesuaian bahasa yang digunakan observasi yang membantu siswa untuk membentuk
dalam LKS. konflik kognitif. Selain itu, siswa dipandu dengan
Validasi terhadap kesesuain materi konsep langkah-langkah percobaan dan diminta unutk
dengan pengembangan tujuan pembelajaran, menemukan hipotesis dari percobaan untuk
diperoleh nilai CVR sebesar 0,67, artinya dua menyelsaikan onflik kognitif yang mereka bangun.
validator meberikan penilaian bahwa konsep yang Hal ini serupa dengan Orion & Kali, (2016)
dikembangkan dari tujuan pembelajaran telah menggunakan metode inkuiri dalam
sesuai dan valid. Sedangkan untuk hasil penilaian mengembangkan boklet pembelajaran untuk
bahasa yang digunakan dalam pengembangan LKS meningkatkan kesadaran siswa dalam berpikir
inkuiri bernilai valid, dengan CVR 1, setelah ilmiah, meningkatkan keterampilan kogintif siswa
direvisi. dalam belajar. Sehingga dalam belajar materi Listrik
Tahap akhir, tahap disseminate, LKS inkuiri Dinamis, siswa tidak sekadar menghapal teori
listrik dinamis diujikan pada dua kelas siswa SMA tentang Hukum Ohm, Hukum Kirchoff, namun
yang jumlah keseluruhan sebanyak 74 orang siswa. menemukan model hukum tersebut melalui
Diujikan dalam empat kali pertemuan pada masing- observasi eksperimen sendiri. Hal ini tentu saja
masing kelas. Pada pertemuan kelima, dilakukan akan melibatkan kesadaran (metakognisi) siwa
pengujian menggunakan instrumen tes dalam belajar.
keterampilan kognitif untuk mengases daya serap Keunikan metode inkuiri dalam materi
pemahaman siswa. Hasil daya serap siswa pada Listrik Dinamis pada LKS ini, memberikan
LKS Inkuiri listrik dinamis ditampilkan pada tabel kesempatan pada siswa untuk bereksperimen,
3 namun tetap terbimbing. Dalam artian, siswa
diperbolehkan menggunakan alat dan bahan yang

http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijisedu 5
IJIS Edu : Indonesian J. Integr. Sci. Education, Vol 2 (1), 2020 page 1-6

ada di KIT Praktikum SMA Listrik dan Magnet.


Selanjutnya, siswa diminta untuk menuliskan dan Lawshe, C. . (1975). A Quantitative Approach to
melaporkan hasil eksperimen di tabel dan grafik Content Validity. Personnel Psychology, 567.
kosong, ditujukan agar siswa terlatih menggunakan
keterampilan proses sains. Hal ini sejalan dengan Meilani, R. (2008). Peningkatan Aktivitas dan Hasil
pembelajaran sains (AAAS, 1993)tidak hanya Belajar Fisika Siswa Melalui Pembelajaran
ditekankan pada konsep sains saja. Inkuiri. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan
Pendidikan, 1(2), 40–47.
KESIMPULAN
Pembelajaran Fisika khususnya materi listrik Murtini, S. B. (2008). Kreativitas Teknik Probing.
dinamis sangat cocok digunakan menggunakan
metode pembelajaran inkuiri. Hal ini disebabkan Orion, N., & Kali, Y. (2016). The Effect of an
karena pendekatan inkuiri lebih mengutamakan Earth-Science Learning Program on
kerja ilmiah. Melatih siswa untuk bekerja secara Students’ Scientific Thinking Skills. Journal of
sistematis dan mandiri dalam menemukan konsep Geoscience Education, 53(4), 387–393.
fisika yang dipelajari. Dengan belajar mandiri dan https://doi.org/10.5408/1089-9995-
aktif, siswa akan memiliki pemahaman konsep lebih 53.4.387
baik karena siswa mengalaminya sendiri bukan
melalui mengingat fakta-fakta verbal. Penelitian ini Suparno. (2007). Metode Pembelajaran Fisika
menghasilkan LKS Materi Listrik Dinamis berbasis Konstruktivistik dan Menyenangkan.
Inkuiri yang disusun berdasarkan kompetensi dasar Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
SMA Kelas X KTSP, yaitu menggunakan alat ukur
listrik dan memformulasikan besaran-besaran Thiagarajan, S., Semmel, D. S., & Semmel, M. I.
listrik rangkaian tertutup sederhana. (1974). Instructional Development for Training
Setelah melewati empat tahapan pada Teachers of Exceptional Children: A sourcebook.
pengembangan model 4D, diperoleh Lembar Kerja Bloomington, Indiana: Indiana University.
Siswa (LKS) terdiri dari lima LKS eksperimen
(LKS I, LKS IIA, LKS IIB, LKS IIIA, dan LKS Wilson, F. ., Pan, W., & Schumsky, D. . (2012).
IIIB) dan satu LKS non-eksperimen. Recalculation of the Critical Values for
Lembar Kerja Siswa (LKS) Eksperimen Lawshe’s Content Validity. Measurement and
memuat a) tujuan, b) alat dan bahan, c) prosedur Evaluation in Counseling and Development,
kerja, d) hasil pengamatan, dan e) pertanyaan dan xx(x):10.
kesimpulan. Sedangkan LKS non-ekperimen
memuat a) tujuan, b) tips, c) contoh soal dan d) Wirta, I. (2008). Pengaruh Model Pembelajaran
latihan soal yang diberikan panduan langkah- Penalaran Formal terhadap Penguasaan
langkah penyelesaian. Kelebihan dari LKS Inkuiri Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah siswa
ini diantaranya LKS ini tidak menyajikan materi SMAN 4 Singajara. Jurnal Penelitian Dan
konsep di awal pembelajaran, tetapi memandu Pengembangan Pendidikan, I(2), 15–29.
siswa untuk menyimpulkan materi konsep setelah
dibimbing melakukan percobaan Zulhelmi. (2007). Penilaian hasil Belajar Mata
Pelajaran Fisika. Pekanbaru: Cendekia Insani.
DAFTAR PUSTAKA
AAAS. (1993). Bencmarks for Science Literacy. New
York: Oxforf University Press.

Chiapetta, E., Filman, D., & Sethna, G. (1993). Do


Middle School Life Science Textbooks
Provide a Balance of Scientific Literacy
Themes? Journal of Research in Science Teaching,
28(7), 787.

Hendri, S. (2010). Hasil Belajar Fisika Pada Aspek


Kognitif Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Siak Hulu
Menggunakan Pendekatan Inkuiri pada Materi
Listrik Dinamis. Universitas Riau.

6 http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijisedu

Anda mungkin juga menyukai