KEGIATAN BELAJAR 1
PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN IPA
KELOMPOK 4
Disusun Oleh :
Ilmu pengetahuan alam dalam bahasa Inggris di sebut dengan istilah natural
science yang digunakan sebagai definisi untuk menjelaskan rumpun ilmuyang
objeknya adalah benda-benda alam dengan hukum yang pasti dan umum.
Sedangkan orang-orang yang menemukan bidan ilmu pengetahuan alam tersebut
dapat disebut dengan istilah Saintis atau seorang saintis.
Kata Sains (science) diambil dari katalain scientia yang makna harfiahnya adalah
pengetahuan. Sain juga disebut dengan kumpulan pengetahuan dan prosesserta
kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk meraih dan mengunakan pengetahuan
tersebut. Pada tingkat MI/SD Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan
matapelajaran yang urgent. Karena peran IPA adalah untuk menambah
pengetahuan serta pengalaman peserta didik. Dalam hal ini mata pelajaran IPA
merupakan sebuah proses pembelajaran yang menekankan pada pengalaman
seorang peserta didik yang akan berpengaruh terhadap pengembangan kompetensi
agarmenjelajah dan memahami alam sekitar secara alamiah.
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara guru dan
murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target
dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi
antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat
interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak
membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga
menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa
bersahabat dengan guru yang mengajar. Sehingga dalam mengajar diperlukan
pendekatan dalam pembelajaran.
Untuk memperoleh tujan pendidikan dengan hasil yang memuaskan, perlu diambil
berbagai strategi untuk mengapainya. Strategi untuk mengapai tersebut dengan
menggunakan pendekatan serta metode tertentu, ketepatan terhadap pemilihan
pendekatan yang tepat terhadap bidang studi yang diajarkan merupakan bagian
dari komponen dari strategi pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah bagaimana pendekatan dalam pembelajaran IPA?
BAB II
PEMBAHASAN
Filosofi IPA sebagai cara untuk mencari tau yang berdasarkan pada observasi.
Dengan demikian, pengetahuan dalam IPA merupakan hasil observasi yang
disimpulkan berdasarkan hasil obervasi. Kebenaran harus dibuktikan secara
empiris berdasarkan observasi atau eksperimen. Pengembangan pembelajaran IPA
yang menarik, menyenangkan, layak, sesuai konteks, serta didukung oleh
ketersediaan wektu, keahlian, sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang
tidak mudah untuk dilaksanakan.
Seorang guru dituntut memiliki kemampuan dan kreativitas yang cukup agar agar
pembelajaran dapat terselenggarakan secara efektif dan efisien. Salah satu aspek
kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah tentang pemahaman
dan penguasaan terhadap pendekatan pembelajaran. Anda telah tentu memiliki
pengalaman yang cukup dalam pelaksanaan proses pembelajaran IPA di SD.
Berapa macam pendekatan yang anda gunakan? Bagaimana anda menentukan
pendekatan tersebut? Apa alasan memiih pendekatan tersebut? Salah peran
pendekatan dalam suatu pembelajaran adalah untuk meningkatkan keberhasilan
pembelajaran yang dilaksanakan.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA antara lain adalah
pendekatan lingkungan, sain-lingkungan-teknologi-masyarakat, konseptual,
faktual, nilai, pemecahan masalah, penemuan (discovery), inkuiri, keterampilan
proses, komputer, sejarah, dan deduktif/induktif.
1. Pendekatan Lingkungkan
Pendekatan lingkungan adalah mengajarkan IPA dengan cara pandang bahwa
mengembangkan kebiasaan siswa menggunakan dan memperlakukan
lingkungan secara bijaksana dengan memahami factor politis, ekonomi, sosial-
budaya, ekologis yang mempengaruhi manusia dalam dan memperlakukan
lingkungan tersebut dibangun melalui pemahaman siswa terhadap lingkungan
itu sendiri. Pada pendekatan ini, pembelajaran dikembangkan dengan
menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, untuk mengembangkan
sikap dan perilaku peduli dan mencintai lingkungan, dan mengembangkan
keterampilan meneliti lingkungan.
2. Pendekatan Sain-Lingkungkan-Teknologi-Masyarakat
IPA merumuskan penjelasan untuk mengamati lingkungan, Teknologi yang
merupakan penerapan dari pengetahuan, merumuskan pemecahan
permasalahan yang terkait dengan adaptasi manusia terhadap lingkungan.
Masyaraka tmerupakan lingkungan manusia tempa tterjadinya kegiatan IPA,
kegiatan ilmiah, dan kegiatan teknologi. Pengembangan yang dikembangkan
melalui IPA memberi sumbangan terhadap perkebangan teknologi baru.
Teknologi baru tersebut akan mempengaruhi kegiatan ilmiah dan penentuan
permasalahan yang diteliti serta cara yang digunakan untuk memecahkan
permasalahan. Pengetahuan yang dihasilkan IPA dan proses yang digunakan
ilmuwan mempengaruhi pandangan hidup manusia, cara berfikir manusia, dan
lingkungan hidup secara umum.
Secara umum tujuan penggunaan pendekatan ini adalah agar siswa memiliki
pemahaman tentang aspeksains, teknologi, lingkungan-lingkungan, dan
masyarakat yang pergunakan bagi perkembangan kognitif, menggunakan
pemahaman sains dan teknologi untuk diterpkan dalam lingkungan alam dan
lingkungan sosial (masyarakat) siswa.
3. Pendekatan Faktual
Menurut funk.dkk.(1979), pendekatan faktual adalah merupakan suatu cara
menjabarkan IPA dengan menyiapakan hasi-hasil penemuan IPA kepada
siswa dimana pada akhir suatu instruksional siswa akan memperoleh
informasi tentang hal-hal penting tentang IPA.
Metode yang paling efisien untuk menindak lanjuti pendekatan ini adalah
dengan membaca, menyampaikan pendapat ahli dari buku, demonstrasi,
latihan(drill), dan memberikan tes. Kadang-kadang pendekatan ini menarik
bagi siswa, namun kurang merefleksikan gambaran tentang sifat IPA sendiri.
Fakta yang disampaikan mewailih hasil atau produk IPA dan meminimalkan
gambaran tentang pentingnya proses IPA dalam menghasilkan produk IPA
tersebut.
Biasanya siswa tidak mengingat tentang fakta dalam waktu yang lama.
Apabila hanya memberikan pelajaran tentang fakta maka siswa akan medapat
kesan bahwa IPA hanya berupa katalog dari sekumpulan informasi. Siswa
tidak mendapatkan sajian tentang gambaran menyeluruh tentang sifat IPA
yang sebenarnya lebih menarik dan menyenangkan.
4. Pendekatan Konseptual
Menurut Funk.dkk.(1979), apabila menyodorkan fakta memberikan
pandangan terhadap IPA agak sempit dan hasil pembelajarannya tidak dapat
diingat terlalu lama, mungkin mengajarkan konsep diharapkan akan
memberikan hasil yang lebih baik. Konsep adalah suatu pendapat yang
merupakan rangkaian dari fakta-fakta.
Esler dan Esler (1984) menyatakan bahwa pada umumya, seorang guru
terlebih dahulu akan memikirkan tentang materi IPA apa yang akan diajarkan
sebelum ia memutuskan tentang bagaimana cara mengajarkannya. Bagaimana
mengorganisasikan konsep seorang siswa melakukan observasi dan
menyimpan pengetahuannya banyak tingkatan konseptual.
Suatu generalisasi ilmiah yang lebih kompleks disebut skema konsep. Konsep
IPA sendiri masih bersifat agak umum, terdiri dari beberapa subkonsep.
Subkonsep merupakan tingkat konseptual terbaik yang cocock untuk
membangun pengalaman belajar siswa, yang dapat digunakan untuk
menjelaskan banyak pengamatan dan fakta, namun mempersentasikan suatu
konseptualisasi yang cukup sempit untuk diuji.
Tingkatakan konsep yang lebih tinggi dan skema konsep yang yang diterima
secara universal dikenal sebagai prinsip atau hukum IPA. Pada umumya, para
ahli mengembangkan kurikulum berdasarkan ide besar, berupa skema
konseptual, konsep, subkonsep. Hal tersebut disebabkan oleh karena
pengetahuan IPA berkembang secara cepat. Tidak ada siswa yang diharapkan
dapat mempelajari semua fakta IPA.
Oleh sebab itu dalam pemecahan masalah perlu dilakukan indentifkasi daya
pendorong positif yang dapat digunakan dan indentifikasi daya penghambat
untuk diminimal pengaruhnya. Menurut buku Unesco (1986), dalam
penggunaan pendekatan pemecahan masalah dapat diterapkan berbagai
metode yang bertolak dari suatu permasalahan.
Guru dapat merumuskan dan mendemonstrasikan penyelesaian suatu masalah,
kemudian meminta siswa menerapkan prinsip pemecahan masalah tersebut
untuk memecahkan permasalahan yang serupa.
6. Pendekatan Nilai
Pendekatan nilai adalah cara mengajarkan IPA dengan menggunakan
pandangan suatu nilai, misalkan terkait moral/etika, yang bersifat universal,
nilai yang terkait dengan kepercayaan/agama, atau nilai yang terkait dengan
politik, sosial, budaya suatu negara atau daerah.
7. Pendekatan Inkuiri
Inkuiri ditandai dengan adanya pencarian jawaban melalui serankaian kegiatan
intelektual. Secara umum kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan,
mendiskusikan, membuat,hipotesis menganalisis, menafsirkan hasil untuk
mendapatkan konsep umum yang dipelajari(herawati susilo, 1998).
Dengan demikian, disusun teori atau prngertian untuk diuji melalui analisis
rasional panggilan sehingga mendapatkan suatu penemuan atau, dengan
eksperimen . pendekatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan sifat ingin
tahu, imajinasi, kemammpuan berpikir sikap dan keterampilan proses. Siswa
perlu dimotivasi untuk menemukan kemungkinan atau cara baru dalam
menghadapi permasalahan yang harus dipecahkan.
Terkait dengan materi yang yang mencakup pada bukun teks setelah siswa
dapat memecahkan permasalahan dan memehami konsep dan subkonsep,
konten IPA diajarkan kepada siswa. Selanjutnya guru membagian buku teks
dan member tugas bacaan-bacaan terkait. Prosedur tersebut menyajikan
pembelajaran yang menyangkut proses dan konten dengan menggunakan satu
buku teks.
Pendekatan ini lebih melibatkan siswa dengan materi konkret dan bekerja
ilmiah. Keterampilan proses yang umum diajarkan adalah mengorvasi,
menyampaikan hasil pengamatan, dan menyimpulkan serta melakukan
percobaan/penelitian. Pendekatan keterampilan proses dibahsa pada model
tersendiri.
9. Pendekatan Sejarah
Pendekatan sejarah adalah cara mengarjakan IPA dengan menyajikan berbagai
penemuan yang dihasilkan oleh para ilmuwan/ahli IPA dan tentang
perkembangan temuan- temuan tersebut dikaitkan dengan ilmu IPA sendiri.
Metode yang yang umum digunakan untuk pendekatan ini adalah dengan
membaca buku teks atau menjelaskan.