Anda di halaman 1dari 23

MODUL 2

PENDEKATAN DALAM
PEMBELAJARAN IPA SD

KELOMPOK 2
1.E L I S A B E T A M A N A H
(855728523)
2.S I T I M U S F I R O T U R R N
(855728641)
3.S A N T I ( 8 5 5 7 2 8 6 2 7 )
KEGIATAN BELAJAR 1
PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN IPA
Pendidikan IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta,
konsep, prinsip, proses penemuan, serta memiliki sikap ilmiah, yang akan bermanfaat
bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar.

A. PENGERTIAN DAN PRINSIP PEMILIHAN PENDEKATAN


 Menurut Raka Joni 1993, pendekatan adalah cara umum dalam memandang
permasalahan atau objek kajian, sehingga berdampak ibarat seseorang memakai kaca
mata dengan warna tertentu pada saat memandang alam sekitar.
 Menurut Herawati Susilo 1998, mengemukakan bahwa pendekatan bersifat aksiomatis
yang menyatakan pendirian, filosofi, dan keyakinan yang berkaitan dengan
serangkaian asumsi.
• Prinsip pemilihan pendekatan adalah pertimbangan
pendekatan yang dipilih dengan faktor-faktor terkaitnya,
antara lain; tujuan pendidikan dan pembelajaran, kurikulum,
kemampuan siswa, psikologii belajar, dan sumber daya.
• Pendekatan Pembelajaran mengacu kepada tujuan pendidikan
secara umum dan tujuan pembelajaran dari bahan kajian.
Misalnya yang tercantum pada Pasal 3 UURI No. 20 Tahun
2003.
• Daya dukung dan sumber daya antara lain berupa sarana dan
prasarana, alokasi waktu, kebijakan pemerintah dan sekolah,
masyarakat sekolah, dan kemampuan guru turut
mempengaruhi pemilihan pendekatan.
B. JENIS PENDEKATAN

1. Pendekatan Lingkungan
 Adalah mengajarkan IPA dengan cara pandang bahwa mengembangkan kebiasaan
siswa menggunakan dan memperlakukan lingkungan secara bijaksana dengan
memahami faktor politis, ekonomi,sosial budaya, ekologis yang mempengaruhi
manusia dalam dan memperlakukan lingkungan tersebut.
 Pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar, untuk mengembangkan sikap dan perilaku peduli dan mencintai lingkungan
dan untuk mengembangkan keterampilan meneliti lingkungan.
2. PENDEKATAN SAIN-LINGKUNGAN-TEKNOLOGI-MASYARAKAT

 Merupakan cara pandang bahwa siswa belajar, menyusun pengetahuan, melalui


interaksi pribadi antara pengalaman dengan skemata pengetahuannya. Pemerolehan
pengetahuan dilakukan oleh skemata siswa yang tepat dan bermanfaat baginya.
 Secara umum tujuan penggunaan pendekatan ini adalah agar siswa memiliki
pemahaman tentang aspek sains, teknologi, lingkungan dan masyarakat yang berguna
bagi perkembangan kognitif; pengembangan sikap bahwa sains, teknologi, lingkungan
menarik dan bermanfaat; menggunakan pemahaman sains dan teknologi untuk
diterapkan dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial (masyarakat) siswa.
Langkah dasar yang dapat diterapkan:
1. Curah pendapat tentang suatu isu/topik
2. Mendefinisikan pertanyaan/fenomena tertentu
3. Curah pendapat tentang sumber informasi
4. Menggunakan sumber untuk mendapatkan informasi
5. Melakukan Analisis, sintesis, evaluasi, dan menciptakan
sesuatu
6. Melakukan tindakan nyata. (Lutz, 1996 dalam Herawati
Susilo, 1998)
3. Pendekatan Faktual
• Menurut Funk dkk (1979), pendapat faktual adalah merupakan
suatu cara mengajarkan IPA dengan menyampaikan hasil-hasil
penemuan IPA kepada siswa dimana pada akhir suatu instruksional
siswa akan memperoleh informasi tentang hal-hal yang penting
mengenai IPA.
• Metode yang dianggap efisien, antara lain: membaca,
menyampaikan pendapat ahli dari buku, demonstrasi, latihan (drill)
dan memberi tes.
Kelemahan:
- Kadang-kadang pendekatan ini menarik bagi siswa, namun kurang
merefleksikan gambaran tentang sifat Ipa itu sendiri.
- Siswa tidak dapat mengingat fakta dalam waktu yang lama.
- Siswa mendapat kesan tentang IPA hanya berupa katalog dari sekumpulan
informasi.
- Siswa tidak mendapatkan sajian tentang gambaran menyeluruh tentang sifat
IPA yang sebenarnya lebih menarik dan menyenangkan.

4. Pendekatan Konseptual
 Konsep adalah suatu pendapat yang merupakan rangkaian dari fakta-fakta.
Harus ada objek yang konkret, eksplorasi, mendapatkan fakta dan
melakukan manipulasi atau pemrosessan pendapat secara mental.
 Pendekatan ini menyajikan ilustrasi yang lebih konkret, sehingga
memungkinkan siswa mengorganisasikan fakta kedalam suatu model
tentang sifat alam semesta.Pendekatan ini menekankan pada penyampaian
produk atau hasil IPA tidak mengajarkan tentang proses bagaimana produk
tersebut dihasilkan.
5. Pendekatan pemecahan masalah
 Herawati Susilo (1998) mengutip pendapat Meyer (1987) bahwa pendekatan
pemecahan masalah merupakan suatu pendekatan yang penting. Setiap masalah
memiliki suatu daya positif atau daya pendorong yang cenderung menuju ke arah
perubahan yang positif untuk memperbaiki kondisi atau keadaan. Namun, dilain
puhak terdapat pula daya pikir negatif atau penghambat yang berupaya untuk
mempertahankan permasalahan tersebut. Oleh karena itu dalam pemecahan
masalah perlu dilakukan identifikasi daya pendorong positif yang dapat digunakan
dan identifikasi daya penghambat untuk diminimalkan pengaruhnya.
3 cara yang dapat dilakukan oleh guru yaitu:
- Guru merumuskan dan mendemonstrasikan masalah, siswa memecahkan masalah.
- Guru hanya membimbing siswa merumuskan dan memecahkan permasalahan
yang diajukan kepadanya.
- Guru mengkombinasikan kedua cara diatas .
6. PENDEKATAN NILAI
Pendekatan Nilai adalah cara mengajarkan IPA dengan
menggunakan pandangan suatu nilai, misalnya terkait
moral/etika, yang bersifat universal, politik, sosial, budaya
suatu negara atau daerah.
Pendekatan ini menekankan pada penyampaian produk atau
hasil IPA dan penjelasan tentang proses IPA serta perilaku
yang diharapkan yang terkait produk dan proses tersebut,
namun tidak mengajarkan secara langsung tentang proses
bagaimana produk tersebut dihasilkan.
7. PENDEKATAN INKUIRI
Inkuiri ditandai dengan adanya pencarian jawaban melalui serangkaian
kegiatan intelektual. Secara umum urutan kegiatan:
- Merencanakan
- Mendiskusikan
- Membuat Hipotesis
- Menganalisis
- Menafsirkan hasil untuk mendapatkan konsep umum (Herawati Susilo 1998)
Alasan mengunakan pendekatan ini adalah untuk membangkitkan rasa ingin
tahu siswa, melibatkan siswa dalam kegiatan yang memerlukan keterampilan
kognitif tingkat tinggi, memberikan pengalaman konkret bagi siswa, membantu
siswa mengembangkan keterampilan proses.
Yang perlu diperhatikan dalam penerapan pendekatan ini:
1. Guru harus benar-benar memahami materi
2. Guru harus menerima peran baru dari pemimpin tidak langsung dan terintegrasi
3. Guru harus menguasai keterampilan baru dan sukar
4. Guru harus memahami dan mengatasi permasalahan siswa yang tidak tahu harus
berbuat apa terhadap lingkungan inkuiri baru dan asing
Ada 3 kategori pendekatan inkuiri, yaitu:
a. Rasional (menggunakan rasional)
b. Discovery (bukan untuk menemukan, tetapi untuk memasang dan merancang alat
serta keterampilan mengobservasi)
c. Eksperimental ( ada rencana kegiatan)
Prosedur yang dilakukan:
1. Memilih permasalahan
2. Merumuskan suatu masalah
3. Merumuskan hipotesis
4. Membuat stuktur tes hipotesis
5. Mengendalikan hipotesis
6. Membuat definisi operasional
7. Melakukan eksperimen
8. PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
Menurut Funk dkk (1979), pendekatan keterampilan proses adalah cara mengajarkan IPA
dengan mengajarkan berbagai keterampilan proses yang bisa digunakan para ilmuwan dalam
mendapatkan atau memformulasikan hasil IPA. Pendekatan ini lebih melibatkan siswa
dengan materi konkret dan bekerja ilmiah. Keterampilan Proses yang umum diajarkan
adalah:
a. Mengukur
b. Mengobservasi
c. Menentukan variabel
d. Memformulasikan hipotesis
e. Mengamati
f. Menyampaikan hasil pengamatan
g. Menyimpulkan serta melakukan percobaan/penelitian
9. PENDEKATAN SEJARAH
Pendekatan sejarah adalah cara mengajarkan IPA dengan menyajikan
berbagai penemuan yang dihasilkan oleh para ilmuwan/ahli IPA dan
tentang perkembangan temuan-temuan tersebut dikaitkan dengan ilmu
IPA sendiri.
Metode yang umum digunakan pada pendekatan ini adalah dengan
membaca buku teks atau menjelaskan. Hampir mirip dengan
pendekatan faktual dan konseptual, pendekatan ini menekankan pada
penyampaian produk atau hasil IPA, sedikit menjelaskan proses
mendapatkan temuan tersebut, namun tidak banyak melibatkan siswa
dengan bagaimana proses konkret yang dilaluinya.
KEGIATAN BELAJAR 2
PENERAPAN PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN IPA
Pada kegiatan belajar 2 dibahas tentang penerapan pendekatan, yang telah dijelaskan pada
kegiatan pembelajaran 1. dalam pembelajaran IPA. Perlu diingat kembali bahwa
pendekatan yang diharapkan oleh kurikulum yang berlaku sekarang adalah pendekatan
yang memberi pengalaman belajar langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah.

1. Pendekatan Lingkungan
Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, untuk mengembangkan
kebiasaan dalam menggunakan dan memperlakukan lingkungan secara bijaksana dengan
memahami factor politis, ekonomis, social-budaya ekologis, mengembangkan sikap dan
prilaku perduli dan mencintai lingkungan, dan mengembangkan keterampilan untuk
meneliti lingkungan. Contoh gambaran penerapan pendekatan ini ada di modul 2
Pembelajaran IPA di SD halaman 2.20.
2. PENDEKATAN SAIN-LINGKUNGAN-TEKNOLOGI-MASYARAKAT

Pada penerapan pendekatan ini pembelajaran dipusatkan pada siswa dengan


memperhatikan keragaman siswa dan bertujuan agar siswa memiliki pengalaman sains,
teknologi, lingkungan, masyarakat yang mendukung pengembangan kognitif, mempunyai
sikap bahwa sains, teknologi dan lingkungan menarik dan bermanfaat menggunakan
pemahaman sains dan teknologi untuk diterapkan di lingkungan alam dan lingkungan
sosial (masyarakat) siswa.
Prosedurnya meliputi :
1. Curah pendapat tentang suatu topik
2. Mendefinisikan fenomena tertentu
3. Curah pendapat tentang sumber informasi
4. Menggunakan sumber untuk mendapatkan informasi
5. Melakukan Analisis, sintesis, evaluasi, dan menciptakan sesuatu
6. Melakukan tindakan nyata.

3. Pendekatan Faktual
Pada penerapan pendekatan ini pembelajaran dilakukan dengan menyodorkan hasil
penemuan IPA pada akhirnya siswa diharapkan memperoleh informasi IPA. Metodenya
anataran lain adalah dengan membaca, menyampaikan pendapat ahli dari buku,
demonstrasi, latihan (drill) dan memberikan tes.
4. Pendekatan Konseptual
Agar dapat memahami suatu konsep, suatu pembelajaran memeerlukan objek yang
konkret, explorasi, mendapatkan fakta dan melakukan manipulasi atau pemrosesan
pendapat secara mental. Siswa di beri kesempatan mengorganisasikan fakta ke dalam
suatu model atau penjelasan tentang sifat alam semesta.
5. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pada penerapan pendekatan pemecahan masalah pembelajaran bertolak dari suatu
permaslahan dimana guru dapat merumuskan dan mendemonstrasikan penyelesaian
suatu masalah kemudian meminta siswa memecahkan permasalahan yang serupa atau
dapat juga guru membimbing siswa merumuskan dan memecahkan permasalahan
yang diajukan atau dapat juga guru mengkombinasikan kedua cara tersebut. Salah satu
caranya adalah mengupayakan siswa belajar secra aktif, mengumpulkan data,
menanggapi pertanyaan dan mengorganisasikan informasi.
6. Pendekatan Nilai
Pendekatan nilai adalah cara mengajarkan IPA dengan menggunakan pandangan suatu
nilai dan pada akhirnya siswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan nlai tsb
dalam keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kesepurnaan kehidupa, lingkungan,
dan alam semesta.
7. Pendekatan Inkuiri
Pada pendekatan inkuiri dimaksudkan untuk mengembangkan sifat ingin tahu, imajenasi,
kemampuan berfikir, sikap dan keteraampilan proses. Ditandai dengan adanya pencarian
jawaban melalui serangkaian kegiatan intelektual. Secara umum urutan kegiatan yaitu
merencanakan, mendiskusikan, membuat hipotesis, menganalisis dan menafsirkan hasil
untuk mendapatkan konsep umum.
• Pada pendekatan inkuiri eksperimental, perencanaan untuk menguji pernyataan atau
menjawab pertanyaan didiskusikan atau diputuskan sebelum menggunakan bahan-
bahan
• Pada inkuiri secara discovery, bahan diatur/dipasang/ digunakan tanpa adanya rencana
kegiatan yang formal
• Pada inkuiri eksperimen pengaturan pemasangan atau pengggunaan bahan cilakukan
etelah pembuatan rencana kegiatan
Pada prakteknya seorang guru dapat menggunkan suatu
prosedur dengan mengombinasikan antara pembelajaran
menggunakan mataeri buku teks dengan pendekatan
inkuiri. Ini dapat dilakukan dengan inkuiri-konsep-
informasi. Urutannya yaitu:
• Kegiatan inkuiri
• Diskusi/penggalian masalah
• Membagikan buku teks
• Memberi tugas baca atau tugas lainnya
8. Pendekatan Keterampilalan Proses
Pendekatan keterampilan proses adalah suatu cara untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan yang menjadi roda penggerak penemuan dan
pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan sikap dan nilai. (Conny
Semiawan, 2002: 16).
Pendekatan ini mengajarkan berbagai keterampilan proses yang biasa digunakan para
ilmuan dalam mendapatkan atau memformulasikan hasil IPA.
9. Pendekatan Sejarah
Siswa diajak untuk membaca buku atau mendengarkan informasitemuan-temuan IPA
bukan untuk melakukan suatu kegiatan. Seperti halnya pendekatan faktual dan
pendekatan konseptual, pendekatan ini lebih menekankan penyampaian produk atau
hasil IPA, sedikit menjelaskan proses mendapatkan temuan tersebut. Umunya siswa
diberi tugas membaca atau mendengarkan informasi dari guru.
SELESAI
 TERIMA KASIH
SUKSES DAN SEHAT
SELALU

Anda mungkin juga menyukai